Re: [iagi-net-l] Re: [Dosen-FITB] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung
Wah, Bud ... selamat. Sayang tgl itu saya tidak di sekitar bandung, padahal minat sekali utk hadir, bukan berhubung ada DL-nya lho :) Kalo bukunya udah beredar, pasti saya cari salam Prianggito Fiji Islands --- On Mon, 4/13/09, bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id wrote: From: bpri...@gc.itb.ac.id bpri...@gc.itb.ac.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Dosen-FITB] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung To: do...@fitb.itb.ac.id Cc: do...@fitb.itb.ac.id, dosen...@gc.itb.ac.id, iagi-net@iagi.or.id, g...@yahoogroups.com Date: Monday, April 13, 2009, 9:08 PM Lho pak, jajaran dekanat tidak wajib hadir di Wisuda ITB tho? BP Selamat Pak BB; InsyaAllah, saya berminat untuk datang. Buku tsb dapat dibeli di mana ya . .?. FITB jelas harus punya untuk koleksi perpusnya. Salam, RK,- - Original Message - From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id To: dosen...@gc.itb.ac.id; do...@fitb.itb.ac.id; iagi-net@iagi.or.id; g...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 5:09 PM Subject: [Dosen-FITB] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung Kepada yth. Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka pada: Peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung (Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar; Penerbit TrueDee) Sabtu, 18 April 2009 di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung. Pkl. 09.00 - 12.00. Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf. Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari, dan Abah Iwan Abdurrahman. Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang GEA ITB. Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi. Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung) Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini. Salam, BB ___ Dosen mailing list do...@mail.fitb.itb.ac.id http://mail.fitb.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.552 / Virus Database: 270.10.6/1887 - Release Date: 1/11/2009 5:57 PM ___ Dosen mailing list do...@mail.fitb.itb.ac.id http://mail.fitb.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
Terimakasih atas pencerahannya Pak Salam, Yudi 2009/4/13 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Pak Yudi, Barangkali saya menulis kurang jelas, sehingga terjadi kesalahpahaman. Produksi sekitar 1 juta BOPD dalam kalimat yang Pak Yudi kutip, bukan berasal dari 82 sumur eksplorasi yang dibor pada tahun 2006. Produksi sekitar 1 juta BOPD itu berasal dari lapangan2 produktif di Indonesia. Sedangkan dari 82 sumur eksplorasi tersebut, ada 32 yang berhasil menemukan migas -tetapi tentu saja belum berproduksi sebab masih harus dikaji dulu oleh pekerjaan2 dan evaluasi2 selanjutnya. Mungkin dari beberapa temuan itu, bila cukup ekonomis, ada beberapa yang langsung akan/telah diproduksikan melalui mekanisme persetujuan POP -put on production; tetapi tak akan melebihi 5 sumur. salam, awang --- On Mon, 4/13/09, yudi purnama yudige...@gmail.com wrote: From: yudi purnama yudige...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Date: Monday, April 13, 2009, 12:14 PM Posisi lima tahun terakhir ini, jumlah sumur eksplorasi kita paling banyak hanya mencapai 82 sumur (2006) dan produksi minyak hanya di sekitar 1 juta barrel per hari. Produksi minyak dari jumlah sumur tersebut belum termasuk kalau kita 'menyimak kembali' bahwa yang 'dry hole' tidak sesungguhnya 'dry' Salam, Yudi 2009/4/13 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas. Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta barrel dalam enam tahun terakhir) Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di luar lahan klasik. Data lima tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan bahwa tingkat realisasi sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari pegunungan, dataran, laut dangkal, sampai laut dalam. Para ahli geologi Indonesia baru-baru ini telah mengeluarkan peta cekungan sedimen baru yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 86
[iagi-net-l] Re: [Dosen-FITB] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung
Hebat euy. Selamat Bud. Salam, Hasan = HASANUDDIN Z. ABIDIN Prof. and Head of Geodesy Research Division Faculty of Earth Science and Technology Institute of Technology Bandung (ITB) Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, INDONESIA Telp. : 62-22-2534286, 62-22-2530701 Fax. : 62-22-2530702 Mobile phone : 0811-24-7265 E-mail : hzabi...@gd.itb.ac.id hzabi...@indo.net.id Website : http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin = - Original Message - From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id To: dosen...@gc.itb.ac.id; do...@fitb.itb.ac.id; iagi-net@iagi.or.id; g...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 5:09 PM Subject: [Dosen-FITB] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung Kepada yth. Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka pada: Peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung (Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar; Penerbit TrueDee) Sabtu, 18 April 2009 di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung. Pkl. 09.00 - 12.00. Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf. Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari, dan Abah Iwan Abdurrahman. Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang GEA ITB. Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi. Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung) Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini. Salam, BB ___ Dosen mailing list do...@mail.fitb.itb.ac.id http://mail.fitb.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
...bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang... Pak Awang, Rasanya kalimat ini terlalu halus, karena bertambahnya konsumsi migas Indonesia adalah suatu keniscayaan, salah satunya adalah karena konsumsi per kapita kita masih sangat rendah (lebih rendah dari negara-negara Asean). Oleh karenanya dengan bertambahnya kemakmuran, maka dapat dipastikan angka konsumsi akan terus naik. Hal yang mungkin masih menjadi pertimbangan para explorationist untuk aktif di Indonesia salah satunya adalah soal kepastian hukum dalam kontrak-kontrak kita. Adanya aturan tambahan di tengah jalannya kontrak dll kalau bisa dihindari sebisanya. Ini tentunya menyangkut koordinasi antara beberapa pihak: Migas, MenKeu, Pajak dll. Karena walupun mungkin nilainya secara nominal kecil, tapi menimbulkan faktor ketidak pastian yang merupakan hal negatif dalam proses investasi. salam, NSy From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com To: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 12:02:00 PM Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas. Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta barrel dalam enam tahun terakhir) Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di luar lahan klasik. Data lima tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan bahwa tingkat realisasi sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari pegunungan, dataran, laut dangkal, sampai laut dalam. Para ahli geologi Indonesia baru-baru ini telah mengeluarkan peta cekungan sedimen baru yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 86 cekungan sedimen. Peta ini merupakan peta revisi cekungan terdahulu (IAGI, 1985) yang menerbitkan 60 cekungan sedimen. Cekungan tentu tak pernah beranak, menjadi banyak karena dilihat kembali secara lebih detail, atau yang dulu tak pernah berstatus cekungan, sekarang cukup memenuhi syarat dinamai cekungan. Dalam sejarah perminyakan
Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
Dibawah ini Link ke gambar proyeksi kebutuhan energi di Indonesia yg disinggung Pak Noor Syariffudin. [image: http://rovicky.files.wordpress.com/2008/07/ken2006-perlu-revisi.jpg] http://rovicky.wordpress.com/2008/07/09/kebijakan-energi-nasional-pp-052006-yang-terasa-jadul-2/http://rovicky.wordpress.com/2008/07/09/kebijakan-energi-nasional-pp-052006-yang-terasa-jadul-2/ Sangat mengkhawatirkan tidak hanya karena produksi minyak yang merosot tetapi konsumsi kita juga naik. Saya ngga bisa membayangkan seperti apa dunia di tahun 2025 seperti target KEN (pp05/2006) yang sekarang ada. Sebagai bahan pemikiran, grafik diatas menunjukkan pertumbuhan Indonesia yang pada 5 tahun terakhir sekitar 5 saja. Saat ini ekonomi dunia sedang meradang, pertumbuhan ekonomi negara maju OECD minus, sedangkan Indonesia mungkin 5-6 %. Sebagai gambaran lain Indonesia ini tidur saja pertumbuhan akan 3% karena pendapatan Indonesia dari eksport mungkin 10% saja. Apapun skenarionya Rasanya kita akan kekurangan energi buanyak sekali . RDP http://rovicky.wordpress.com/2008/07/09/kebijakan-energi-nasional-pp-052006-yang-terasa-jadul-2/ 2009/4/13 noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com: ...bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang... Pak Awang, Rasanya kalimat ini terlalu halus, karena bertambahnya konsumsi migas Indonesia adalah suatu keniscayaan, salah satunya adalah karena konsumsi per kapita kita masih sangat rendah (lebih rendah dari negara-negara Asean). Oleh karenanya dengan bertambahnya kemakmuran, maka dapat dipastikan angka konsumsi akan terus naik. Hal yang mungkin masih menjadi pertimbangan para explorationist untuk aktif di Indonesia salah satunya adalah soal kepastian hukum dalam kontrak-kontrak kita. Adanya aturan tambahan di tengah jalannya kontrak dll kalau bisa dihindari sebisanya. Ini tentunya menyangkut koordinasi antara beberapa pihak: Migas, MenKeu, Pajak dll. Karena walupun mungkin nilainya secara nominal kecil, tapi menimbulkan faktor ketidak pastian yang merupakan hal negatif dalam proses investasi. salam, NSy From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com To: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 12:02:00 PM Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas. Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta barrel dalam enam tahun terakhir) Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di luar lahan klasik. Data lima tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan bahwa tingkat realisasi sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka
Re: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...
terimakasih, pak setiabudi, salah satu veteran pengurus iagi kita. salam, syaiful 2009/4/13 Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com: Selamat ulan tahun iagi semoga tmat lebih merasakan manfaat keberadaannya. --- Sent with System SEVEN - the new generation of mobile messaging - original message - Subject: [iagi-net-l] met ultah, IAGI... From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com Date: 13/04/2009 6:51 AM met ultah, IAGI bangun pagi2 rapikan kumis tipis cukur jenggot yg tak seberapa 13 april 1960 13 april 2009 telah 49 tahun, boi.. dulu katanya banyak kejadian geologi sudah biasa kini juga masih sama kejadian geologinya namun makin banyak manusia jadilah musibah, bencana geologi tak eloklah berhura-hura tapi tetap ingat ultah cukup sederhana saja tumpengan di bidakara jakarta bareng 'myanmar jade luncheon talk' selasa besok ya silakan datang banyak pekerjaan rumah kita hanya dengan bersama jadi berguna met ultah, IAGI-ku, IAGI-kita @ mBogor Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: Resume Sementara Diskusi Terbatas Situ Gintung
Terimakasih atas sosialisasi hasil diskusi yang sangat menarik ini, Sungguh suatu keberuntungan bagi saya, bisa menghadiri acara diskusi yang sangat meriah dan memberikan warna baru mengenai permasalahan situ ini .. mudah-mudahan wacana mengenai geologi teknik akan semakin membumi di masa mendatang... :)) Sayang saya hanya bisa menghadiri acara ini hingga pk 17.00 dan tidak dapat hadir pada acara diskusi, kalau belum terlambat saya sebenarnya mempunyai pertanyaan mengenai pernyataan berikut : ** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai 0,5 m) dibagian paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural clay blanket) terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul tersusun atas pasir yang relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan rentan terhadap erosi.** Fungsi 'natural clay blanket (ncb)' ini sebenarnya bisa teramati pada kondisi muka airtanah bebas di bagian hulu lokasi situ. Jika memang ada laporan dari penduduk mengenai kenaikan m.a.t. pada sumur2 unconfined yang signifikan pada saat-saat sebelum kejadian, hal ini bisa menjadi indikasi dari ada/tidaknya 'ncb' ini. Mudah-mudahan ada yang bisa memberikan pencerahan atau data m.a.t pada saat-saat sebelum kejadian... Selamat ULTAH IAGI Fajar (2448) Imam A. Sadisun i...@gc.itb.ac.id sudah menulis: Rekan-Rekan IAGI ysh. Acara Diskusi Terbatas IAGI tentang Keruntuhan Tanggul Situ Gintung telah terlaksana dengan baik dan lancar (di Auditorium Museum Geologi, Badan Geologi, Bandung, 7 April 2009). Acara ini ternyata cukup banyak mendapat perhatian dari para anggota IAGI, bukan hanya yang berada di Bandung, tercatat beberapa Rekan dari Jakarta dan Semarang juga hadir. Acara didahului oleh sambutan Sekretaris Badan Geologi dan Sekjen IAGI. Antusiasme peserta untuk berdiskusi sangat tinggi, sehingga acara yang semula direncanakan berakhir jam 5 sore, “terpaksa” diperpanjang sampai jam 6 sore. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah : - Adisuryo Abdillah (Balai Bendungan – PU), yang menjelaskan hasil kajian awal gelogi teknik terhadap keruntuhan tanggul Situ Gintung - Aldrin Tohari (Geoteknologi – LIPI), yang telah menyampaikan data dan informasi lapangan setelah keruntuhan tanggul Situ Gintung, serta menjelaskan mekanisme runtuhnya tanggul tersebut. - Alwin Darmawan (Pusat Lingkungan Geologi – Badan Geologi), yang mengulas aspek tata ruang atas kejadian bencana Situ Gintung - Herry Purnomo (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan Geologi) yang memaparkan hasil penyelidikan dan evaluasi kejadian bencana Situ Gintung - Imam A. Sadisun (Teknik Geologi FITB – ITB), yang menjelaskan berbagai dugaan penyebab keruntuhan tanggul Situ Gintung Sayang sekali Sotopo Purwo Nugroho (Mitigasi Bencana – BPPT) tidak dapat hadir dalam acara diskusi ini, yang semula diharapkan bisa membahas faktor-faktor penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung, terutama berdasarkan dokumentasi sebelum kejadian bencana. Beberapa hal penting dari hasil diskusi ini antara lain : - Tanggul Situ Gintung merupakan pada mulanya merupakan salah satu jenis situ yang terbentuk secara alamiah. Tanggul dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan volume genangan, berupa urugan tanah laterit lempung lanauan yang dipadatkan (earth dam), berwarna coklat kemerahan, plastisitas sedang - tinggi, konsistensi kaku-sangat kaku, dengan jejak lapisan pemadatan yang masih dapat diamati di lapangan (meskipun tidak begitu jelas). - Batuan dasar tanggul Situ Gintung berupa endapan aluvial volkanik Kuarter, terutama terdiri dari batupasir kerikilan, berwarna coklat - coklat keabuan, berlapis baik, dengan arah perlapisan yang cukup bervareasi dan beberapa indikasi adanya struktur cross bedding diantara perlapisan tersebut. - Berbagai data dan informasi telah mengindikasikan faktor-faktor penyebab keruntuhan tanggul (dam failure) Situ Gintung, yaitu : ** Erosi di kaki tanggul bagian hilir (downstream), baik oleh rembesan air yang keluar dari badan tanggul maupun oleh limpahan air dalam kondisi genangan air melebihi level maksimumnya (overtopping). ** Overtopping akibat kenaikan air yang relatif cepat dan dalam volume air cukup besar menyebabkan erosi di kaki tanggul semakin parah, terutama oleh adanya proses bottom scouring pada bagian tersebut. ** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai 0,5 m) di bagian paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural clay blanket) terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul tersusun atas pasir yang relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan rentan terhadap erosi. - Faktor-faktor di atas diperparah oleh : ** Curah hujan yang sangat tinggi sebelum terjadinya keruntuhan tanggul, mengakibatkan proses overtopping yang tidak hanya melewati saluran pelimpah (spillway), namun juga melewati mercu tanggul, sementara
[iagi-net-l] Lesson-Learn dari Situ Gintung
Hmmm, setelah heboh dh Situ Gintung, kenapa nggak ada yg mencoba untuk melihat analog potensi bahaya dari konstruksi teknis sejenis ya? Bagaimana dengan Jatiluhur? Bagaimana dengan Saguling, etc..etc...jangan tunggu katastrofis-nya dulu donk. BSM Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] Debat makalah tentang lusi (Seri-7)
Budiwati/budiman y baik, Baru-baru ini (Maret 2009), di Marine and Petroleum Geology muncul sebuah makalah tentang Lusi mud volcano berjudul Modelling study of growth and potential geohazard for LUSI mud volcano: East Java, Indonesia (Article in Press) yang ditulis oleh Bambang P. Istadi, Gatot H. Pramono, Prihadi Sumintadireja dan Syamsu Alam. Tahun yang lalu di konferensi tahunan IAGI yang ke-37 juga muncul makalah yang berjudul Sangiran Dome, Central Java: Mud Volcanoes Eruption, Demise of Homo erectus erectus and Migration of Later Hominid yang ditulis oleh Awang H.S. Terima kasih buat penulisnya atas kiriman makalah yang kedua. Kedua makalah ini sebenarnya ditulis tidak dengan maksud untuk menjelaskan mekanisme terjadinya Lusi mud volcano, kalaupun dalam makalah pertama disinggung tentang hal tersebut, bukan itu yang menjadi gol utamanya. Kedua makalah ini menjadi menarik karena kelahirannya dipicu oleh dua peristiwa yang sama, yaitu Lusi Mud volcano. Semakin menarik karena kedua makalah ini memakai objek studi yang sama, yaitu mud volcano, untuk mempelajari sesuatu yang terjadi bukan pada masa sekarang. Kalau pada makalah pertama yang dijelaskan adalah kondisi ke depan, modelling beberapa tahun yang akan datang dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia dan lingkungan, maka makalah kedua menampilkan sebuah rekonstruksi masa lalu berupa dugaan bahwa kemungkinan Homo erectus ngandongensis/soloensis tidak berkembang di daerah Sangiran tetapi bermigrasi ke arah hilir sungai Solo, persisnya di daearah Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong, di mana mereka tinggal sampai akhir Pleitosen (0.05 juta yhl) karena erupsi gununglumpur Sangiran. Mari kita lihat. Tertarik? lebih jauh: http://annelis.wordpress.com/2009/04/13/debat-makalah-tentang-lusi-seri-7/ tabik bosman batubara weblog: http://annelis.wordpress.com Adakah diantara budiwati/budiman yang punya makalah/chapter yang berikut: GPS-Based Monitoring of Surface Displacements in the Mud Volcano Area, Sidoarjo, East Java (Abidin dkk, 2008). Kalau ada tolong ya saya dikirim via japri. kayaknya saya akan mereview-nya dengan riang gembira. Terima kasih terima kasih terima kasih duluan ya.
[iagi-net-l] IAGI / MGEI LUNCHEON TALK_besok 14 April 2009 di Bidakara
* Topic: Myanmar Jade* Speaker: Douglas J. Kirwin (VP Regional Affair – Society of Economic Geologists) Moderator: Ir. H. Sujatmiko, Dipl. Ing (Indonesian Gemologist) Date: Tuesday – April 14, 2009; 12 a.m. – 2 p.m. Venue: Bima Room, 2nd Floor, Bumi Karsa Hotel, Bidakara, Jakarta Charges: IAGI/MGEI Members w/ Reservation Rp 250.000,- Non-Members w/ Reservation Rp 275.000,- All Walk-ins (assuming availability) Rp 300.000,- No Shows will be charged because we must guarantee head count to restaurant Members of other professional associations are also welcome Contact Mobile Phone/Fax e-mail Sutar +62 811162476 +62 21 83702848 iagi...@cbn.net.id *ABSTRACT* In cooperation with SEG (Society of Economic Geologists), MGEI-IAGI is proudly arranging this luncheon talk, comparing gemstone between Myanmar and Indonesia. Jade has played an important cultural and economic role in Chinese society for thousands of years. The commodity actually comprises two distinct minerals: nephrite, which is microcrystalline mixtures of tremolite-actinolite amphibole, and jadeitite, composed mostly of jadeitic pyroxene. Since Neolithic times most of the production has been from nephrite, while during the last few centuries “imperial jade”, or jadeite has been almost exclusively sourced from northern Myanmar. Research by Harlow et al.,(2007) demonstrates that jadeitite crystallizes from primary fluids as vein type deposits which are generated during subduction of oceanic crust and serpentinization of peridotites. There are 15 recorded jadeitite global occurrences, and these primary deposits are typically small shear-hosted lenses. The main production of jadeitite is from alluvial deposits within ultramafic terrains, e.g. the Hpakan-Tawmaw district in northern Mynamar. Geological mapping in British colonial times conducted by Chhibber (1934) described tracts of jadeitite-bearing conglomerate terraces with an areal extent of approximately 100 square kilometers and up to 200metres in thickness.The source for the jadeitite boulders are eroded upthrust serpentinised ultramafic blocks. Jadeitite occurs as several color varieties, depending on trace element impurities. The emerald green color which characterizes the highly sought after “Imperial Jade”, is due to the presence of kosmochlor (a sodium chrome silicate). The most common colors are pale to dark green caused by iron derived from an augite component. This is marketed as “Utility Jade”. Jadeitite boulders from Myanmar have a brown to black weathered surface composed of ferrihydroxides, thought to be caused by chemical reactions with the host conglomerate matrix. This makes exploration and quality evaluation extremely difficult. Potential buyers for high quality material risk fortunes on boulders with indications of imperial quality The main evaluation criteria for uncut jadeitite are color, translucence, texture, size and, to some extent, locality. Extensive numerous opencast jadeitite mines currently are located in the Hpakan region in Kachin state, northern Myanmar. The scale of mines involves removal and processing of hundreds of millions of metric tonnes from a patchwork of government issued mining leases. The operations are now highly mechanized, utilizing fleets of large capacity excavators. Recovery of the jadeitite boulders however, is a labor intensive hand sorting process. The selected jadeitite boulders are then graded and sent to Yangon for marketing. There are three to four government-run gem auctions held annually in Yangon where 90% of revenue is from jade sales. The auctions attract hundreds of buyers, most of whom are asian-based Chinese. The prices for quality jadeitite, like most other mineral commodities, have risen dramatically of the past two years, largely fuelled by the demand from east and central Asia, including the Indian sub-continent. * About the presenter: Douglas J. Kirwin* Doug has spent more than 35 years in the mineral exploration industry, much of which has been in the Asia-Pacific region. He is currently the exploration executive vice-president of Ivanhoe Mines, having directed that company's exploration activities since joining in September 1995. He was formerly managing director of International Geological Services Pty. Ltd. and for several years held senior positions with Anglo American and Amax. He has evaluated mineral deposits throughout the Americas, Asia and Europe, and has managed numerous projects in Southeast Asia and Australia. Doug holds a Master of Science Degree in mineral exploration from James Cook University in Australia. As a member of the joint discovery team of the Hugo Dummett Deposit at Oyu Tolgoi, Mongolia, Doug was a co-recipient of the PDAC inaugural Thayer Lindsley medal awarded for the most significant international mineral discovery in 2004 and was the Society of Economic Geologists International Exchange Lecturer for 2006. He is currently the industry advisor for the Society of Applied Geologists, China Mining,
Re: [iagi-net-l] IAGI / MGEI LUNCHEON TALK_besok 14 April 2009 di Bidakara
dari ETTI, akan hadir 10 peserta: 1) Rizkyani 2) Intan Zalanda 3) Prasiddha 4) Deny Rahayu 5) Heidi Y. Samrosa 6) Daddy Hendarmin 7) Dwi Sriwahyuni 8) Trias Sidharta 9) Yudi Rismayana 10) Wenda Suhendar salam, syaiful On Mon, Apr 13, 2009 at 3:50 PM, benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com wrote: * Topic: Myanmar Jade* Speaker: Douglas J. Kirwin (VP Regional Affair – Society of Economic Geologists) Moderator: Ir. H. Sujatmiko, Dipl. Ing (Indonesian Gemologist) Date: Tuesday – April 14, 2009; 12 a.m. – 2 p.m. Venue: Bima Room, 2nd Floor, Bumi Karsa Hotel, Bidakara, Jakarta Charges: IAGI/MGEI Members w/ Reservation Rp 250.000,- Non-Members w/ Reservation Rp 275.000,- All Walk-ins (assuming availability) Rp 300.000,- No Shows will be charged because we must guarantee head count to restaurant Members of other professional associations are also welcome Contact Mobile Phone/Fax e-mail Sutar +62 811162476 +62 21 83702848 iagi...@cbn.net.id *ABSTRACT* In cooperation with SEG (Society of Economic Geologists), MGEI-IAGI is proudly arranging this luncheon talk, comparing gemstone between Myanmar and Indonesia. Jade has played an important cultural and economic role in Chinese society for thousands of years. The commodity actually comprises two distinct minerals: nephrite, which is microcrystalline mixtures of tremolite-actinolite amphibole, and jadeitite, composed mostly of jadeitic pyroxene. Since Neolithic times most of the production has been from nephrite, while during the last few centuries “imperial jade”, or jadeite has been almost exclusively sourced from northern Myanmar. Research by Harlow et al.,(2007) demonstrates that jadeitite crystallizes from primary fluids as vein type deposits which are generated during subduction of oceanic crust and serpentinization of peridotites. There are 15 recorded jadeitite global occurrences, and these primary deposits are typically small shear-hosted lenses. The main production of jadeitite is from alluvial deposits within ultramafic terrains, e.g. the Hpakan-Tawmaw district in northern Mynamar. Geological mapping in British colonial times conducted by Chhibber (1934) described tracts of jadeitite-bearing conglomerate terraces with an areal extent of approximately 100 square kilometers and up to 200metres in thickness.The source for the jadeitite boulders are eroded upthrust serpentinised ultramafic blocks. Jadeitite occurs as several color varieties, depending on trace element impurities. The emerald green color which characterizes the highly sought after “Imperial Jade”, is due to the presence of kosmochlor (a sodium chrome silicate). The most common colors are pale to dark green caused by iron derived from an augite component. This is marketed as “Utility Jade”. Jadeitite boulders from Myanmar have a brown to black weathered surface composed of ferrihydroxides, thought to be caused by chemical reactions with the host conglomerate matrix. This makes exploration and quality evaluation extremely difficult. Potential buyers for high quality material risk fortunes on boulders with indications of imperial quality The main evaluation criteria for uncut jadeitite are color, translucence, texture, size and, to some extent, locality. Extensive numerous opencast jadeitite mines currently are located in the Hpakan region in Kachin state, northern Myanmar. The scale of mines involves removal and processing of hundreds of millions of metric tonnes from a patchwork of government issued mining leases. The operations are now highly mechanized, utilizing fleets of large capacity excavators. Recovery of the jadeitite boulders however, is a labor intensive hand sorting process. The selected jadeitite boulders are then graded and sent to Yangon for marketing. There are three to four government-run gem auctions held annually in Yangon where 90% of revenue is from jade sales. The auctions attract hundreds of buyers, most of whom are asian-based Chinese. The prices for quality jadeitite, like most other mineral commodities, have risen dramatically of the past two years, largely fuelled by the demand from east and central Asia, including the Indian sub-continent. * About the presenter: Douglas J. Kirwin* Doug has spent more than 35 years in the mineral exploration industry, much of which has been in the Asia-Pacific region. He is currently the exploration executive vice-president of Ivanhoe Mines, having directed that company's exploration activities since joining in September 1995. He was formerly managing director of International Geological Services Pty. Ltd. and for several years held senior positions with Anglo American and Amax. He has evaluated mineral deposits throughout the Americas, Asia and Europe, and has managed numerous projects in Southeast Asia and Australia. Doug holds a Master of Science Degree in mineral exploration from James Cook University in Australia. As a member of the joint
RE: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...
Met Ulang Tahun juga dari ujung Timur Nusantara. Aku mengenal IAGI sejak tahun 75/76 (kalau nggak salah) waktu PIT di gedung (lupa namanya..???), kalau nggak salah dulu (mungkin sekarang juga) pernah aku lihat jadi gedung Pasca Sarjana Jalan Raya, di persimpangan jalan. Yang datang tidak sebanyak seperti sekarang2 ini, tapi asyik banget dengerin pemaparan dari para ahli Geologi tempo dulu..., belum ada yang namanya kumpulan prosiding, yang ada hanya dibagikan lembaran-lembaran makalah dijepit stapler Wah tahun depan IAGI sudah 50 tahun nikh, pasti bakal rame di hari jadi Emasnya kalau sempat aku coba datang dech Bravo buat Gus Ipul Aku bangga .. Regards/Salam, Md. Johaness Djuharlan Tembagapura, Papua - Indonesia Phone: +62-901-41-7491; PTT: +62-901-48-0691 -- Menikmati hidup tak harus dengan harta, keluarga tercinta pun membuat hidup lebih bermakna Dimana ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ada jalan, buatlah jalan Says NO to SMOKE, for you and your beloved healthy life -- DISCLAIMER: The information transmitted is intended only for internal FMI. Any retransmission or dissemination to external parties is prohibited. -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, April 13, 2009 7:27 AM To: Milis IAGI-net Cc: Milis PP-IAGI Subject: [iagi-net-l] met ultah, IAGI... met ultah, IAGI bangun pagi2 rapikan kumis tipis cukur jenggot yg tak seberapa 13 april 1960 13 april 2009 telah 49 tahun, boi.. dulu katanya banyak kejadian geologi sudah biasa kini juga masih sama kejadian geologinya namun makin banyak manusia jadilah musibah, bencana geologi tak eloklah berhura-hura tapi tetap ingat ultah cukup sederhana saja tumpengan di bidakara jakarta bareng 'myanmar jade luncheon talk' selasa besok ya silakan datang banyak pekerjaan rumah kita hanya dengan bersama jadi berguna met ultah, IAGI-ku, IAGI-kita @ mBogor Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
Pak Awang YTH., Beberapa waktu yang lalu, saya dan rekan2 satu kantor diundang untuk menghadiri Workshop oleh perusahaan yang bergerak di bidang seismic acquisition, processing, dan interpretasi data. Mereka juga sedang mempunyai project di beberapa wilayah di Indonesia, yang mana line2 2D seismik yang di akuisisi mempunyai cakupan yang cukup luas dan regional. Teknologi yang diwacana kan secara ringkas adalah mengetahui secara lebih baik tentang Tectono-stratigraphy dan juga sejarah pembentukan basin, dengan cakupan umur sampai dengan Mesozoic dan Paleozoic. Dengan kedalaman seismic data yang bisa diperoleh s/d 40 km, diharapkan bisa menambah informasi tentang lokasi2 dimana HC bisa ditemukan, memperkaya wawasan regional ke geologian, dsb. Kalau melihat presentasi dari Robert Hall di forum IPA misal nya, rupa nya pengetahuan tentang SE Asia tectonic rekonstruksi yang berbasis GIS (dengan sistem koordinat), sangat kuat dan bermanfaat untuk mempermudah dimana kita harus meng-explore HC. Pertanyaan saya, apakah ada diantara teknologi2 semacam hal ini sudah dilakukan di Indonesia ya pak. Mohon pencerahan nya pak... Terimakasih Best Regards Sigit Ari Prabowo From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com To: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 11:02:00 AM Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas. Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta barrel dalam enam tahun terakhir) Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di luar lahan klasik. Data lima tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan bahwa tingkat realisasi sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari pegunungan, dataran, laut dangkal, sampai laut dalam. Para ahli geologi Indonesia baru-baru ini telah mengeluarkan peta cekungan sedimen baru yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 86 cekungan sedimen. Peta ini merupakan peta revisi cekungan
Re: [iagi-net-l] IAGI : SELAMAT HUT KE 49 ( LOGONYA TEKA-TEKI ?? )
terimakasih masukannya, mang okim. mudah2an dapat ditindak-lanjuti. mungkin nanti dapat ditelusuri melalui prosidings yg dulu selalu dicetak, kapan mulai ada perbedaan. jangan2 hanya salah cetak saja pada suatu waktu dulu. utk kang budi dan pak bachtiar, selamat atas penerbitan bukunya. wah, ini tentu dapat memacu iagi khususnya komandan divisi geowisata. meskipun tidak atas nama iagi, semoga saja iagi juga jadi ikut2an terangkat namanya, he.. he.. satu yg menarik buat saya dari rangkaian tulisan mang okim (agak saya ubah): bagaimana membuat iagi jadi lebih BERARTI... salam, syaiful 2009/4/13 miko m...@cbn.net.id: President Lambok dan Board Directors IAGI yang berbahagia, Hari ini IAGI genap berumur 49 tahun. Kata ahli primbon siih disebutnya HUT Cedar ( Cedar Anniversary ). Tahun depan akan genaplah IAGI berumur 50 tahun atau HUT Emas ( Golden Anniversary ), sebuah tahapan ulang tahun yang jarang dicapai oleh pasutri Indonesia dalam merayakan HUT pernikahannya. Hal ini artinya kita perlu memikirkan bagaimana cara merayakannya dengan sesuatu yang berarti - - - bagi kemajuan IAGI dan juga bagi kemajuan Indonesia. Semoga di sisa waktu yang masih setahunan ini, President Lambok, Sekjen Syaiful, dan Board Directors IAGI dapat merancang acara yang akan ditampilkan - - - tentunya yang ada gregetnya - - - ta' iya !!! Sehubungan dengan ulang tahun IAGI ke 49 hari ini , mang Okim atas nama pribadi dan atas nama Masyarakat Batumulia Indonesia serta Kelompok Riset Cekungan Bandung mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN CEDAR. Semoga di umurnya yang sudah dekat sekali dengan the golden age ini, IAGI bertambah hebat khususnya dalam meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada nusa dan bangsa Indonesia tercinta . Nah sebagai tahap awal, mang Okim ingin mengajak rekan-rekan memikirkan tentang LOGO IAGI. Dalam diskusi terbuka / kampanye Capres IAGI tahun lalu di Hotel Horison Bandung , Pak Aussie Gautama, VP Total Indonesie Balikpapan , mempertanyakan tentang logo IAGI yang terasa janggal karena lautnya berwarna kuning . Pada saat itu tidak ada satupun tokoh IAGI yang berani tampil untuk memberikan penjelasan. Kebetulan sekali Ketua Kelompok Riset Cekungan Bandung / KRCB, DR. Budi Brahmantyo, yang bersama anggota inti KRCB yaitu Pak T. Bachtiar akan meluncurkan buku karangan mereka Wisata Bumi Cekungan Bandung pada 18 April nanti di Gedung Museum KAA Bandung , punya filing beberapa majalah IAGI tempo dulu dengan logo IAGI yang berbeda-beda. Mang Okim sebagai Sekjen KRCB ( bukan nyaingin Sekjen IAGI lho ya ! ) mendapatkan amanah untuk menyampaikan temuan ini ke PP IAGI - - - itung-itung sebagai cadeau HUT IAGI ke 49 ( atau PR menjelang HUT Emas ?? ) . Di masing-masing gambar ada penjelasan tentang seluruh tanda yang tertera di logo IAGI yang bener-bener punya makna ( dari mulai kepala ikat pinggang sampai lobang-lobang di talinya ! ). Dengan demikian maka sungguh salah kita-kita ini karena selama ini telah menampilkan logo IAGI semau gue ( lihat tuuh logo gede di cover Berita IAGI Edisi 1 / 2009 dimana volcanic beltnya plontos - tos tanpa pulau dan apalagi kepala ikat pinggang serta lobang-lobang talinya ! ). Mempertimbangkan kenyataan di atas, semoga PP IAGI dapat secepatnya memecahkan permasalahan LOGO IAGI ini termasuk jawaban terhadap teka-teki warna lautnya - - - kuning beneran atawa hijau Madura - - - ta' iya ( di Madura warna biru dibilang hijau - - - jadi mang Okim tidak salah ya ! ). Mang Okim harap Pak Sekjen atau komite yang akan dibentuk dapat segera menghubungi para sesepuh IAGI dan nara sumber yang kiranya bisa dimintai pendapat tentang hal tersebut. Setelah hasilnya terkumpul, segera deklarasikan tampilan Logo IAGI yang benar. Dengan demikian maka bebaslah kita dari anggapan sementara orang bahwa kita kurang menghargai jasa pahlawan yang telah menciptakan logo tersebut ( waah - - - siapa ya ??? ). Sebagai penutup, mang Okim mohon rebu dihapunten kalau ada kalimat yang kurang berkenan di hati. Bukan maksud mang Okim mau bikin pusing PP IAGI lho ya, tujuannya tak lain agar perjalanan PP IAGI ke depan mulus tanpa sandungan ( mumpung baru tahun pertama ! ). Sekali lagi, SELAMAT HUT CEDAR KE 49 !!! Sampai bertemu besok di Luncheon Talk tentang MYANMAR JADE , Salam Cinta IAGI Mang Okim Sujatmiko e-mail : m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id www.gemafia.co.id From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id To: m...@cbn.net.id Sent: Monday, April 13, 2009 6:29 PM Subject: logo iagi Pak Miko, mohon diteruskan ke iagi-net dengan attachment-nya yang menunjukkan adanya dua versi logo IAGI. Itung-itung sebagai kado ultah IAGI GAMBAR 1 : Logo IAGI yang sangat jelas menunjukkan adanya gesper ikat pinggang di Sulawesi Utara yang menyimbolkan sebagai suatu belt. Begitu pula titik-titik hitam pada cabang belt ke arah Papua, sebagai lubang-lubang pada ikat pinggang. Pada logo-logo tercetak IAGI sekarang, gambar itu tidak
Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
kang yudi gaclek bin pengantin baru yang baik hati statement DRY pada kalimat terakhir sangat dalam maknanya, pada dasarnya ketika sebuah kumpeni mengajukan usulan pemboran sumur eksplorasi tentunya akan selalu berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan (secara teknis dan anggaran) yang baik namun kalau melihat realita yang ada, mungkin hampir semua pekerjaan well post mortem yang dulu kita atau saya pernah lakukan khususnya mencermati zona-zona test (DST, RFT, SFT dkk) hampir semua sumur akan dapatkan zona inconclusive test dan hal yang menjadi pertimbangan lebih lanjut adalah kenyataan bahwa hampir semua reservoir yang berkembang di Indonesia ini adalah water driveya wassalam lah test-test tersebut (apa karena operation failure juga ya ???)..padahal mungkin saja bisa di state sebagai discovery well bila test nya berjalan semestinya mungkin salah satu aksi nyata yang perlu dilakukan untuk menggali potensi yang ada pada sumur-sumur yang dinyatakan kering padahal pada mudlog nya ada show dlsb adalah dengan jalan post mortem...hidup post mortem ! JAP From: yudi purnama yudige...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 13, 2009 12:14:08 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi Posisi lima tahun terakhir ini, jumlah sumur eksplorasi kita paling banyak hanya mencapai 82 sumur (2006) dan produksi minyak hanya di sekitar 1 juta barrel per hari. Produksi minyak dari jumlah sumur tersebut belum termasuk kalau kita 'menyimak kembali' bahwa yang 'dry hole' tidak sesungguhnya 'dry' Salam, Yudi 2009/4/13 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas. Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta barrel dalam enam tahun terakhir) Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di luar lahan klasik. Data lima tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan bahwa tingkat realisasi sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan besar maupun
RE: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar Awal tahu 80-an. Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada acara Tour De SIngkarak (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang diasosiasikan dengan Ekowisata. Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi. Apakah Pak Saiful punya masukan.. Wasslam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM To: Milis IAGI-net Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: wahyu_seno...@cnooc.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Milis IAGI-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar welllahh pakdhe... gak cuma sama teman2 cina lohh urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2.. hehe mohammadsyai...@gmail.com 04/08/2009 02:45 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo - Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Bang Syaiful, Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung. Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain alam yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya sangat kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata. Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina, berlibur untuk main selancar di Nias... Dari Muara Bungo (sampai Bangko-Sungai Dareh-Rimbo Bujang-Silungkang-Solok) saya sangat menikmati dan mengagumi jalan trans Sumatra bagian barat yang begitu halus, mulus, nyaman dan sangat terawat. Kawan perjalanan (geologist asli Sumbar) dengan bangga mengatakan bahwa jalan ini dibuat oleh kontraktor dari Korea Selatan, tahun 1980-an. Dia dan orang tuanya sering pulang-pergi: Jambi-Padang setiap akhir pekan. Lalu saya bertanya, kenapa jalan Palembang-Jambi sering rusak? Katanya pemborongnya keponakannya Pak ...upst. Belakangan setiap berangkat ke lokasi di utara Jambi, saya sering menyaksikan bbrp truck bergelimpangan karena kondisi jalannya yang sangat jelek, khususnya jalur ke Kuala Tungkal. Kapan uang hasil minyak dipergunakan untuk perbaikan jalan Salam hangat, sugeng - Original Message - From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com To: IAGI Pusat iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 08, 2009 8:21 AM Subject: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar rekan2, sudah sempat menikmati harian kompas hari ini? coba buka halaman 16, resapi topik 'sosok'. setelah itu, bolehlah kunjungi website di http://west-sumatra.com/ urang2 awak, adakah yg suka pulang basamo? salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009
[iagi-net-l] (geo)wisata di sumbar: Rencananya Tour de Singkarak Akan Dibuka Presiden
Rencananya Tour de Singkarak Akan Dibuka Presiden Senin, 13/04/2009 20:34 WIB padangmedia.com - PADANG - Tim balap sepada dari mancanegara dan dalam negeri siap berlaga dalam iven Tour de Singkarak 2009 yang akan digelar pada tanggal 29 April sampai dengan 3 Mei di Sumatera Barat. Setidaknya iven yang masuk kalender tahunan UCI ( Union Cycliste Internastionale) ini akan diikuti 15 negera. Iven Tour de Singkarak yang memperebutkan hadiah total US$ 60 ribu itu akan menempuh jarak 459 km terbagi dalam 4 etape : Padang - Bukittinggi ( 92,3 km ), Bukittinggi - Sawahlunto ( 85,1 km ), Sawahlunto - Danau Singkarak (90,2 km ), Danau Singkarak - Danau Kembar, Danau Kembar - Danau Singkarak ( 188 km ). Persiapan akhir lintasan akan dilakukan gladi resik pengawalan lintasan ( patwal ) oleh Tim Pengawasan Lintasan terdiri dari 25 orang, 2 wakil dari patwal dan akan dihadiri oleh technical delegate UCI. Jamaluddin Mahmood. Persiapan ini terlihat dalam Rapat Teknis Persiapan Tuor de Singkarak yang dihadiri Wagub Marlis Rahman, Bupati / Walikota se Sumatera Barat, Kepala Dinas Periwisata Provinsi, Kab/ko, se Sumbar dan beberapa utusan PB ISSI, pelaku bisnis, promosi pariwisata, kemarin. Menurut Wakil Gubernur Marlis Rahman, dikutip dari pres rilis humas provinsi Sumbar kepada padangmedia.com, Senin (13/4) menyampaikan Tour de Singkarak merupakan icon Sumbar yang perlu disukseskan. Ini merupakan kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat Sumbar memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki sebagai daerah pariwisata, jasa dan perdagangan sebagai upaya nyata dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat, ungkap Marlis. Banyak hal yang berkembang dalam diskusi dan pembicaraan untuk menyukseskan Tuor de Singkarak tahun 2009, antara lain ada usulan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup oleh Wapres Jusuf Kalla. Selain itu, Tour de Singkarak ini akan diisi oleh penampilan konser musik bertajuk The Soul of Minangkabau yang dipimpin oleh Dwiki Dhamawan dengan menampilkan kalaborasi musisi dari Jakarta dan Sumbar. Gelar pesta rakyat, kuliner, serta sepeda santai dengan 5000 sepeda kuno ( ontel ). Departemen Pariwisata dan Kebudayaan juga telah mengajak kerjasama dengan Metro TV sebagai media patner dan Garuda Indonesia sebagai airline partner. (nit/relis) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Tumpengan IAGI di Bidakara + Luncheon Talk
Dear Anggota IAGI Hari ini jam 12.00 di Bidakara Jakarta, IAGI akan mengadakan tumpengan, selamatan ulang tahun IAGI yang ke 49. Dilanjutkan dengan Luncheon Talk. Informasi lebih lanjut hub sekretariat IAGI : 83702848 Semoga informasi ini bermanfaat salam benz IAGI 2800
Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana dijelaskan juga di harian tsb. dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus mengembangkan sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan oleh garuda, bulan april 2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si mak itam yg baru dibangkitkan lagi setelah lama nian istirahat panjang. sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga komandan divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru melontarkan bukunya. ada lagi satu komandan divisi geowisata iagi lainnya, yaitu pak hanang samodera di bandung. mungkin beliau juga dapat memberikan banyak masukan. mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun blue print pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal, kalau diperlukan dan memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi geowisata (kang yudi dan kang hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat jalur ini, semoga geologi lebih dikenal oleh masyarakat. salam, syaiful 2009/4/14 Dedy Yusmen de...@pertamina.com: Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar Awal tahu 80-an. Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada acara Tour De SIngkarak (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang diasosiasikan dengan Ekowisata. Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi. Apakah Pak Saiful punya masukan.. Wasslam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM To: Milis IAGI-net Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: wahyu_seno...@cnooc.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Milis IAGI-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar welllahh pakdhe... gak cuma sama teman2 cina lohh urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2.. hehe mohammadsyai...@gmail.com 04/08/2009 02:45 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo - Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Bang Syaiful, Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung. Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain alam yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya sangat kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata. Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina, berlibur untuk main selancar di Nias... Dari Muara Bungo (sampai Bangko-Sungai Dareh-Rimbo Bujang-Silungkang-Solok) saya sangat menikmati dan mengagumi jalan trans Sumatra bagian barat yang begitu halus, mulus, nyaman dan sangat terawat. Kawan perjalanan (geologist asli Sumbar) dengan bangga mengatakan bahwa jalan ini dibuat oleh kontraktor dari Korea Selatan, tahun 1980-an. Dia dan orang tuanya sering pulang-pergi: Jambi-Padang setiap akhir pekan. Lalu saya bertanya, kenapa jalan Palembang-Jambi sering rusak? Katanya pemborongnya keponakannya Pak ...upst. Belakangan setiap berangkat ke lokasi di utara Jambi, saya sering menyaksikan bbrp truck bergelimpangan karena kondisi jalannya yang sangat jelek, khususnya jalur ke Kuala Tungkal. Kapan uang hasil minyak dipergunakan untuk perbaikan jalan Salam hangat, sugeng
RE: [iagi-net-l] Geowisata Sumbar
Wah Gayung bersambut nih Kang Syaiful Kami dari 'Kelompok' MAPPAS (Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar) Kang, bila disetujui maka akan sangat senang sekali bila dapat bekerjasama dengan Divisi Geowisata IAGI (Pucuk dicinta ulam tiba), bila dimungkinkan kita dapat membuat semcam MoU untuk tindak lanjut kerjasama ini. Barusan saya sudah kontak dengan Pak Ketum MAPPAS (Dr. Saafroedin Bahar), beliau sangat mendukung apabila kerjasama ini dapat diwujudkan, sehingga jelas bagi kami arah yang dituju karena didampingi oleh ahlinya. Mohon masukan lanjut dari Kang Syaiful. Wassalam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, April 14, 2009 10:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana dijelaskan juga di harian tsb. dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus mengembangkan sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan oleh garuda, bulan april 2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si mak itam yg baru dibangkitkan lagi setelah lama nian istirahat panjang. sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga komandan divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru melontarkan bukunya. ada lagi satu komandan divisi geowisata iagi lainnya, yaitu pak hanang samodera di bandung. mungkin beliau juga dapat memberikan banyak masukan. mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun blue print pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal, kalau diperlukan dan memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi geowisata (kang yudi dan kang hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat jalur ini, semoga geologi lebih dikenal oleh masyarakat. salam, syaiful 2009/4/14 Dedy Yusmen de...@pertamina.com: Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar Awal tahu 80-an. Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada acara Tour De SIngkarak (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang diasosiasikan dengan Ekowisata. Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi. Apakah Pak Saiful punya masukan.. Wasslam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM To: Milis IAGI-net Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: wahyu_seno...@cnooc.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Milis IAGI-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar welllahh pakdhe... gak cuma sama teman2 cina lohh urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2.. hehe mohammadsyai...@gmail.com 04/08/2009 02:45 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo - Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Bang Syaiful, Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung. Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain alam yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya sangat kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata. Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina,
Re: [iagi-net-l] Geowisata Sumbar
ok, kang dedy. sesuai perbincangan per telpon tadi, kita langsung akan jumpa darat ya. salam, syaiful 2009/4/14 Dedy Yusmen de...@pertamina.com: Wah Gayung bersambut nih Kang Syaiful Kami dari 'Kelompok' MAPPAS (Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar) Kang, bila disetujui maka akan sangat senang sekali bila dapat bekerjasama dengan Divisi Geowisata IAGI (Pucuk dicinta ulam tiba), bila dimungkinkan kita dapat membuat semcam MoU untuk tindak lanjut kerjasama ini. Barusan saya sudah kontak dengan Pak Ketum MAPPAS (Dr. Saafroedin Bahar), beliau sangat mendukung apabila kerjasama ini dapat diwujudkan, sehingga jelas bagi kami arah yang dituju karena didampingi oleh ahlinya. Mohon masukan lanjut dari Kang Syaiful. Wassalam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, April 14, 2009 10:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana dijelaskan juga di harian tsb. dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus mengembangkan sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan oleh garuda, bulan april 2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si mak itam yg baru dibangkitkan lagi setelah lama nian istirahat panjang. sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga komandan divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru melontarkan bukunya. ada lagi satu komandan divisi geowisata iagi lainnya, yaitu pak hanang samodera di bandung. mungkin beliau juga dapat memberikan banyak masukan. mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun blue print pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal, kalau diperlukan dan memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi geowisata (kang yudi dan kang hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat jalur ini, semoga geologi lebih dikenal oleh masyarakat. salam, syaiful 2009/4/14 Dedy Yusmen de...@pertamina.com: Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar Awal tahu 80-an. Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada acara Tour De SIngkarak (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang diasosiasikan dengan Ekowisata. Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi. Apakah Pak Saiful punya masukan.. Wasslam Dedi Yusmen -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM To: Milis IAGI-net Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: wahyu_seno...@cnooc.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Milis IAGI-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar welllahh pakdhe... gak cuma sama teman2 cina lohh urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2.. hehe mohammadsyai...@gmail.com 04/08/2009 02:45 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo - Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he.. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar Bang Syaiful, Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung. Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain alam yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok
Re: [iagi-net-l] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung
Pak Budi Brahmantyo, SELAMAT ya atas terbitnya buku Wisata Cekungan Bandung. Tidak percuma lho jadi Menteri Wisata-nya ITB Sekali lagi SELAMAT !! Wassalam, Yahdi Zaim KK Geologi Prodi Teknik Geologi FITB Kepada yth. Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka pada: Peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung (Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar; Penerbit TrueDee) Sabtu, 18 April 2009 di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung. Pkl. 09.00 - 12.00. Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf. Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari, dan Abah Iwan Abdurrahman. Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang GEA ITB. Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi. Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung) Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini. Salam, BB PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: [Dosen_gl] peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung
Pak Budi Brahmantyo, Meski saya sangat berminat untuk hadir, namun maaf saya tidak bisa hadir dalam acara peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, karena Sabtu, 18 April 2009 bertepatan dengan acara Wisuda ITB. SELAMAT deh Pak Budi. Wassalam, Yahdi Zaim KK Geologi Prodi Teknik Geologi F I T B Kepada yth. Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka pada: Peluncuran buku Wisata Bumi Cekungan Bandung (Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar; Penerbit TrueDee) Sabtu, 18 April 2009 di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung. Pkl. 09.00 - 12.00. Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf. Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari, dan Abah Iwan Abdurrahman. Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang GEA ITB. Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi. Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung) Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini. Salam, BB ___ Dosen_gl mailing list dosen...@gc.itb.ac.id http://gc.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen_gl PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -