Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

2009-04-13 Thread noor syarifuddin
"...bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa 
mendatang..."

Pak Awang,
Rasanya kalimat ini terlalu halus, karena bertambahnya konsumsi migas Indonesia 
adalah suatu keniscayaan, salah satunya adalah karena konsumsi per kapita kita 
masih sangat rendah (lebih rendah dari negara-negara Asean). Oleh karenanya 
dengan bertambahnya "kemakmuran", maka dapat dipastikan angka konsumsi akan 
terus naik.

Hal yang mungkin masih menjadi pertimbangan para explorationist untuk aktif di 
Indonesia salah satunya adalah soal "kepastian hukum" dalam kontrak-kontrak 
kita. Adanya aturan tambahan di tengah jalannya kontrak dll kalau bisa 
dihindari sebisanya. Ini tentunya menyangkut koordinasi antara beberapa pihak: 
Migas, MenKeu, Pajak dll. Karena walupun mungkin nilainya secara nominal 
"kecil", tapi menimbulkan faktor ketidak pastian yang merupakan hal negatif 
dalam proses investasi.


salam,

NSy



From: Awang Satyana 
To: Eksplorasi BPMIGAS ; IAGI 
; Forum HAGI ; Geo Unpad 

Sent: Monday, April 13, 2009 12:02:00 PM
Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang 
kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak 
dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan 
sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana 
dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah 
itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak 
dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia 
sebagai negara produsen minyak dan gas. 
 
Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata 
dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas 
(dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan 
eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan 
dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh 
temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 
39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas 
Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih 
banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia 
tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan 
tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi 
minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya 
mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga
produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta 
barrel dalam enam tahun terakhir)
 
Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu 
harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa 
penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan 
yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) 
rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di 
luar lahan klasik.
 
Data lima tahun terakhir (2004-2008)  menunjukkan bahwa  tingkat realisasi 
sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa 
hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, 
apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat 
penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari 
rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi 
jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara 
teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang 
harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan 
kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik 
yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. 
 
Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang 
kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi 
geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan 
besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari pegunungan, 
dataran, laut dangkal, sampai laut dalam. Para ahli geologi Indonesia baru-baru 
ini telah mengeluarkan peta cekungan sedimen baru yang menyatakan bahwa 
Indonesia memiliki 86 cekungan sedimen. Peta ini merupakan peta revisi cekungan 
terdahulu (IAGI, 1985) yang menerbitkan 60 cekungan sedimen. Cekungan tentu tak 
pernah beranak, menjadi banyak karena dilihat kembali secara lebih detail, atau 
yang dulu tak pernah berstatus cekungan, sekarang cukup memenuhi syarat dinamai 
cekungan.
 
Dalam sejarah perminyakan Indonesia, di negeri in pernah diidentifikasi 28 
cekungan sedimen (Fletcher dan Soeparjadi, 1976), 40 cekun

Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

2009-04-13 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Dibawah ini Link ke gambar proyeksi kebutuhan energi di Indonesia yg
disinggung Pak Noor Syariffudin.

[image: http://rovicky.files.wordpress.com/2008/07/ken2006-perlu-revisi.jpg]
http://rovicky.wordpress.com/2008/07/09/kebijakan-energi-nasional-pp-052006-yang-terasa-jadul-2/

Sangat mengkhawatirkan tidak hanya karena produksi minyak yang merosot
tetapi konsumsi kita juga naik.
Saya ngga bisa membayangkan seperti apa dunia di tahun 2025 seperti target
KEN (pp05/2006) yang sekarang ada.
Sebagai bahan pemikiran, grafik diatas menunjukkan pertumbuhan Indonesia
yang pada 5 tahun terakhir sekitar 5 saja. Saat ini ekonomi dunia sedang
meradang, pertumbuhan ekonomi negara maju OECD minus, sedangkan Indonesia
mungkin 5-6 %. Sebagai gambaran lain Indonesia ini tidur saja pertumbuhan
akan 3% karena pendapatan Indonesia dari eksport mungkin 10% saja.

Apapun skenarionya  Rasanya kita akan kekurangan energi buanyak sekali .

RDP
http://rovicky.wordpress.com/2008/07/09/kebijakan-energi-nasional-pp-052006-yang-terasa-jadul-2/


2009/4/13 noor syarifuddin :
> "...bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa
mendatang..."
>
> Pak Awang,
> Rasanya kalimat ini terlalu halus, karena bertambahnya konsumsi migas
Indonesia adalah suatu keniscayaan, salah satunya adalah karena konsumsi per
kapita kita masih sangat rendah (lebih rendah dari negara-negara Asean).
Oleh karenanya dengan bertambahnya "kemakmuran", maka dapat dipastikan angka
konsumsi akan terus naik.
>
> Hal yang mungkin masih menjadi pertimbangan para explorationist untuk
aktif di Indonesia salah satunya adalah soal "kepastian hukum" dalam
kontrak-kontrak kita. Adanya aturan tambahan di tengah jalannya kontrak dll
kalau bisa dihindari sebisanya. Ini tentunya menyangkut koordinasi antara
beberapa pihak: Migas, MenKeu, Pajak dll. Karena walupun mungkin nilainya
secara nominal "kecil", tapi menimbulkan faktor ketidak pastian yang
merupakan hal negatif dalam proses investasi.
>
>
> salam,
>
> NSy
>
>
> 
> From: Awang Satyana 
> To: Eksplorasi BPMIGAS ; IAGI <
iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI ; Geo Unpad <
geo_un...@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, April 13, 2009 12:02:00 PM
> Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi
>
> Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas
yang kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan
kelak dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita
memproduksikan sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik
gas – sebagaimana dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir
(2003-2008), maka sejumlah itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak
dan gas setahunnya yang kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk
menjaga kelestarian Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas.
>
> Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan
rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun
kaki kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka
maksimal (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan
saat akan diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian
produksi Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini
setahunnya maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya,
bila jumlah konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa
mendatang, maka Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar
sebab penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang
diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga
bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan
Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari
target, sehingga
> produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384
juta barrel dalam enam tahun terakhir)
>
> Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu.
Itu harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi
terpuruk. Apa penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan
migas signifikan yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua
hal utama : (1) rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya
keberanian eksplorasi di luar lahan klasik.
>
> Data lima tahun terakhir (2004-2008)  menunjukkan bahwa  tingkat realisasi
sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat
bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data
seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang
teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih
tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data
2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah
keberhasilan secara teknis, dan belum tentu p

Re: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...

2009-04-13 Thread mohammad syaiful
terimakasih, pak setiabudi, salah satu veteran pengurus iagi kita.

salam,
syaiful

2009/4/13 Setiabudi Djaelani :
> Selamat ulan tahun iagi semoga tmat lebih merasakan manfaat keberadaannya.
>
> --- Sent with System SEVEN - the new generation of mobile messaging
>
> - original message -
> Subject: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...
> From: "mohammadsyai...@gmail.com" 
> Date: 13/04/2009 6:51 AM
>
> met ultah, IAGI
>
> bangun pagi2
> rapikan kumis tipis
> cukur jenggot yg tak seberapa
>
> 13 april 1960
> 13 april 2009
> telah 49 tahun, boi..
>
> dulu
> katanya banyak kejadian geologi
> sudah biasa
>
> kini
> juga masih sama kejadian geologinya
> namun makin banyak manusia
> jadilah musibah, bencana geologi
>
> tak eloklah berhura-hura
> tapi tetap ingat ultah
> cukup sederhana saja
> tumpengan di bidakara jakarta
> bareng 'myanmar jade luncheon talk'
> selasa besok ya
> silakan datang
>
> banyak pekerjaan rumah kita
> hanya dengan bersama
> jadi berguna
>
> met ultah, IAGI-ku, IAGI-kita
>
> @ mBogor
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Re: Resume Sementara Diskusi Terbatas Situ Gintung

2009-04-13 Thread Fajar Lubis
Terimakasih atas sosialisasi hasil diskusi yang sangat menarik ini,
 
Sungguh suatu keberuntungan bagi saya, bisa menghadiri acara diskusi yang 
sangat meriah dan memberikan warna baru mengenai permasalahan situ ini .. 
mudah-mudahan wacana mengenai geologi teknik akan semakin membumi di masa 
mendatang... :))
 
Sayang saya hanya bisa menghadiri acara ini hingga pk 17.00 dan tidak dapat 
hadir pada acara diskusi, kalau belum terlambat saya sebenarnya mempunyai 
pertanyaan mengenai pernyataan berikut :
 
** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih 
lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai > 0,5 m) dibagian 
paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural clay blanket) 
terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul tersusun atas pasir yang 
relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan rentan terhadap erosi.**
 
Fungsi 'natural clay blanket (ncb)' ini sebenarnya bisa teramati pada kondisi 
muka airtanah bebas di bagian hulu lokasi situ. Jika memang ada laporan dari 
penduduk mengenai kenaikan m.a.t. pada sumur2 unconfined yang signifikan 
pada saat-saat sebelum kejadian, hal ini bisa menjadi indikasi 
dari ada/tidaknya 'ncb' ini.
 
Mudah-mudahan ada yang bisa memberikan pencerahan atau data m.a.t pada 
saat-saat sebelum kejadian...
 
 
Selamat ULTAH IAGI
Fajar (2448)


Imam A. Sadisun  sudah menulis:


Rekan-Rekan IAGI ysh.

Acara "Diskusi Terbatas IAGI tentang Keruntuhan Tanggul Situ Gintung"
telah terlaksana dengan baik dan lancar (di Auditorium Museum Geologi,
Badan Geologi, Bandung, 7 April 2009). Acara ini ternyata cukup banyak
mendapat perhatian dari para anggota IAGI, bukan hanya yang berada di
Bandung, tercatat beberapa Rekan dari Jakarta dan Semarang juga hadir.
Acara didahului oleh sambutan Sekretaris Badan Geologi dan Sekjen IAGI.
Antusiasme peserta untuk berdiskusi sangat tinggi, sehingga acara yang
semula direncanakan berakhir jam 5 sore, “terpaksa” diperpanjang sampai
jam 6 sore. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah :

- Adisuryo Abdillah (Balai Bendungan – PU), yang menjelaskan hasil kajian
awal gelogi teknik terhadap keruntuhan tanggul Situ Gintung
- Aldrin Tohari (Geoteknologi – LIPI), yang telah menyampaikan data dan
informasi lapangan setelah keruntuhan tanggul Situ Gintung, serta
menjelaskan mekanisme runtuhnya tanggul tersebut.
- Alwin Darmawan (Pusat Lingkungan Geologi – Badan Geologi), yang mengulas
aspek tata ruang atas kejadian bencana Situ Gintung
- Herry Purnomo (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan
Geologi) yang memaparkan hasil penyelidikan dan evaluasi kejadian bencana
Situ Gintung
- Imam A. Sadisun (Teknik Geologi FITB – ITB), yang menjelaskan berbagai
dugaan penyebab keruntuhan tanggul Situ Gintung

Sayang sekali Sotopo Purwo Nugroho (Mitigasi Bencana – BPPT) tidak dapat
hadir dalam acara diskusi ini, yang semula diharapkan bisa membahas
faktor-faktor penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung, terutama berdasarkan
dokumentasi sebelum kejadian bencana.

Beberapa hal penting dari hasil diskusi ini antara lain :

- Tanggul Situ Gintung merupakan pada mulanya merupakan salah satu jenis
situ yang terbentuk secara alamiah. Tanggul dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan volume genangan, berupa urugan tanah laterit lempung lanauan
yang dipadatkan (earth dam), berwarna coklat kemerahan, plastisitas sedang
- tinggi, konsistensi kaku-sangat kaku, dengan jejak lapisan pemadatan
yang masih dapat diamati di lapangan (meskipun tidak begitu jelas).

- Batuan dasar tanggul Situ Gintung berupa endapan aluvial volkanik
Kuarter, terutama terdiri dari batupasir kerikilan, berwarna coklat -
coklat keabuan, berlapis baik, dengan arah perlapisan yang cukup
bervareasi dan beberapa indikasi adanya struktur cross bedding diantara
perlapisan tersebut.

- Berbagai data dan informasi telah mengindikasikan faktor-faktor penyebab
keruntuhan tanggul (dam failure) Situ Gintung, yaitu :
** Erosi di kaki tanggul bagian hilir (downstream), baik oleh rembesan air
yang keluar dari badan tanggul maupun oleh limpahan air dalam kondisi
genangan air melebihi level maksimumnya (overtopping).
** Overtopping akibat kenaikan air yang relatif cepat dan dalam volume air
cukup besar menyebabkan erosi di kaki tanggul semakin parah, terutama oleh
adanya proses bottom scouring pada bagian tersebut.
** Adanya erosi buluh (piping erosion) di kaki tanggul perlu dikaji lebih
lanjut, karena adanya endapat situ yang cukup tebal (mencapai > 0,5 m) di
bagian paling hulu kemungkinan dapat menjadi penghalang alamiah (natural
clay blanket) terbentuknya erosi ini, meskipun batuan dasar tanggul
tersusun atas pasir yang relatif tidak kompak (kekompakan buruk) dan
rentan terhadap erosi.

- Faktor-faktor di atas diperparah oleh :
** Curah hujan yang sangat tinggi sebelum terjadinya keruntuhan tanggul,
mengakibatkan proses overtopping yang tidak hanya melewati saluran
pelimpah (spillway), namun juga melewati mercu tanggul, sementara  pintu 
air  pembua

[iagi-net-l] Lesson-Learn dari Situ Gintung

2009-04-13 Thread mbatack
Hmmm, setelah heboh dh Situ Gintung, kenapa nggak ada yg mencoba untuk melihat 
analog potensi bahaya dari konstruksi teknis sejenis ya? Bagaimana dengan 
Jatiluhur? Bagaimana dengan Saguling, etc..etc...jangan tunggu katastrofis-nya 
dulu donk.
BSM
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[iagi-net-l] Debat makalah tentang lusi (Seri-7)

2009-04-13 Thread bosman batubara
Budiwati/budiman y baik,
 
Baru-baru ini (Maret 2009), di Marine and Petroleum Geology muncul sebuah 
makalah tentang Lusi mud volcano berjudul Modelling study of growth and 
potential geohazard for LUSI mud volcano: East Java, Indonesia (Article in 
Press) yang ditulis oleh Bambang P. Istadi, Gatot H. Pramono, Prihadi 
Sumintadireja dan Syamsu Alam. Tahun yang lalu di konferensi tahunan IAGI yang 
ke-37 juga muncul makalah yang berjudul Sangiran Dome, Central Java: Mud 
Volcanoes Eruption, Demise of Homo erectus erectus and Migration of Later 
Hominid yang ditulis oleh Awang H.S. Terima kasih buat penulisnya atas kiriman 
makalah yang kedua.
 
Kedua makalah ini sebenarnya ditulis tidak dengan maksud untuk menjelaskan 
mekanisme terjadinya Lusi mud volcano, kalaupun dalam makalah pertama 
disinggung tentang hal tersebut, bukan itu yang menjadi gol utamanya.

Kedua makalah ini menjadi menarik karena kelahirannya dipicu oleh dua peristiwa 
yang sama, yaitu Lusi Mud volcano. Semakin menarik karena kedua makalah ini 
memakai objek studi yang sama, yaitu mud volcano, untuk mempelajari sesuatu 
yang terjadi bukan pada masa sekarang. Kalau pada makalah pertama yang 
dijelaskan adalah kondisi ke depan, modelling beberapa tahun yang akan datang 
dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia dan lingkungan, maka makalah kedua 
menampilkan sebuah rekonstruksi masa lalu berupa dugaan bahwa kemungkinan Homo 
erectus ngandongensis/soloensis tidak berkembang di daerah Sangiran tetapi 
bermigrasi ke arah hilir sungai Solo, persisnya di daearah Sambungmacan, 
Trinil, Ngawi, dan Ngandong, di mana mereka tinggal sampai akhir Pleitosen 
(0.05 juta yhl) karena erupsi gununglumpur Sangiran. Mari kita lihat.

Tertarik? lebih jauh: 
http://annelis.wordpress.com/2009/04/13/debat-makalah-tentang-lusi-seri-7/
 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com
 
Adakah diantara budiwati/budiman yang punya makalah/chapter yang berikut:
GPS-Based Monitoring of Surface Displacements in the Mud Volcano Area, 
Sidoarjo, East Java (Abidin dkk, 2008). 
Kalau ada tolong ya saya dikirim via japri. kayaknya saya akan mereview-nya 
dengan riang gembira. Terima kasih terima kasih terima kasih duluan ya.


  

[iagi-net-l] IAGI / MGEI LUNCHEON TALK_besok 14 April 2009 di Bidakara

2009-04-13 Thread benyamin sembiring
*
Topic: Myanmar Jade*

Speaker: Douglas J. Kirwin (VP Regional Affair – Society of Economic
Geologists)

Moderator: Ir. H. Sujatmiko, Dipl. Ing (Indonesian Gemologist)

Date: Tuesday – April 14, 2009; 12 a.m. – 2 p.m.

Venue: Bima Room, 2nd Floor, Bumi Karsa Hotel, Bidakara, Jakarta

Charges: IAGI/MGEI Members w/ Reservation Rp 250.000,-

Non-Members w/ Reservation Rp 275.000,-
All Walk-ins (assuming availability) Rp 300.000,-
No Shows will be charged because we must guarantee head count to restaurant
Members of other professional associations are also welcome

Contact Mobile Phone/Fax e-mail
Sutar +62 811162476 +62 21 83702848 iagi...@cbn.net.id


*ABSTRACT*
In cooperation with SEG (Society of Economic Geologists), MGEI-IAGI is
proudly arranging this luncheon talk, comparing gemstone between Myanmar and
Indonesia.
Jade has played an important cultural and economic role in Chinese society
for thousands of years. The commodity actually comprises two distinct
minerals: nephrite, which is microcrystalline mixtures of
tremolite-actinolite amphibole, and jadeitite, composed mostly of jadeitic
pyroxene. Since Neolithic times most of the production has been from
nephrite, while during the last few centuries “imperial jade”, or jadeite
has been almost exclusively sourced from northern Myanmar. Research by
Harlow et al.,(2007) demonstrates that jadeitite crystallizes from primary
fluids as vein type deposits which are generated during subduction of
oceanic crust and serpentinization of peridotites. There are 15 recorded
jadeitite global occurrences, and these primary deposits are typically small
shear-hosted lenses. The main production of jadeitite is from alluvial
deposits within ultramafic terrains, e.g. the Hpakan-Tawmaw district in
northern Mynamar. Geological mapping in British colonial times conducted by
Chhibber (1934) described tracts of jadeitite-bearing conglomerate terraces
with an areal extent of approximately 100 square kilometers and up to
200metres in thickness.The source for the jadeitite boulders are eroded
upthrust serpentinised ultramafic blocks.
Jadeitite occurs as several color varieties, depending on trace element
impurities. The emerald green color which characterizes the highly sought
after “Imperial Jade”, is due to the presence of kosmochlor (a sodium chrome
silicate). The most common colors are pale to dark green caused by iron
derived from an augite component. This is marketed as “Utility Jade”.
Jadeitite boulders from Myanmar have a brown to black weathered surface
composed of ferrihydroxides, thought to be caused by chemical reactions with
the host conglomerate matrix. This makes exploration and quality evaluation
extremely difficult. Potential buyers for high quality material risk
fortunes on boulders with indications of imperial quality The main
evaluation criteria for uncut jadeitite are color, translucence, texture,
size and, to some extent, locality. Extensive numerous opencast jadeitite
mines currently are located in the Hpakan region in Kachin state, northern
Myanmar. The scale of mines involves removal and processing of hundreds of
millions of metric tonnes from a patchwork of government issued mining
leases. The operations are now highly mechanized, utilizing fleets of large
capacity excavators. Recovery of the jadeitite boulders however, is a labor
intensive hand sorting process. The selected jadeitite boulders are then
graded and sent to Yangon for marketing. There are three to four
government-run gem auctions held annually in Yangon where 90% of revenue is
from jade sales. The auctions attract hundreds of buyers, most of whom are
asian-based Chinese. The prices for quality jadeitite, like most other
mineral commodities, have risen dramatically of the past two years, largely
fuelled by the demand from east and central Asia, including the Indian
sub-continent.
*
About the presenter: Douglas J. Kirwin*
Doug has spent more than 35 years in the mineral exploration industry, much
of which has been in the Asia-Pacific region. He is currently the
exploration executive vice-president of Ivanhoe Mines, having directed that
company's exploration activities since joining in September 1995. He was
formerly managing director of International Geological Services Pty. Ltd.
and for several years held senior positions with Anglo American and Amax. He
has evaluated mineral deposits throughout the Americas, Asia and Europe, and
has managed numerous projects in Southeast Asia and Australia.
Doug holds a Master of Science Degree in mineral exploration from James Cook
University in Australia. As a member of the joint discovery team of the Hugo
Dummett Deposit at Oyu Tolgoi, Mongolia, Doug was a co-recipient of the PDAC
inaugural Thayer Lindsley medal awarded for the most significant
international mineral discovery in 2004 and was the Society of Economic
Geologists International Exchange Lecturer for 2006. He is currently the
industry advisor for the Society of Applied Geologists, China Mining, a

Re: [iagi-net-l] IAGI / MGEI LUNCHEON TALK_besok 14 April 2009 di Bidakara

2009-04-13 Thread mohammad syaiful
dari ETTI, akan hadir 10 peserta:

1) Rizkyani
2) Intan Zalanda
3) Prasiddha
4) Deny Rahayu
5) Heidi Y. Samrosa
6) Daddy Hendarmin
7) Dwi Sriwahyuni
8) Trias Sidharta
9) Yudi Rismayana
10) Wenda Suhendar

salam,
syaiful

On Mon, Apr 13, 2009 at 3:50 PM, benyamin sembiring
 wrote:
> *
> Topic: Myanmar Jade*
>
> Speaker: Douglas J. Kirwin (VP Regional Affair – Society of Economic
> Geologists)
>
> Moderator: Ir. H. Sujatmiko, Dipl. Ing (Indonesian Gemologist)
>
> Date: Tuesday – April 14, 2009; 12 a.m. – 2 p.m.
>
> Venue: Bima Room, 2nd Floor, Bumi Karsa Hotel, Bidakara, Jakarta
>
> Charges: IAGI/MGEI Members w/ Reservation Rp 250.000,-
>
> Non-Members w/ Reservation Rp 275.000,-
> All Walk-ins (assuming availability) Rp 300.000,-
> No Shows will be charged because we must guarantee head count to restaurant
> Members of other professional associations are also welcome
>
> Contact Mobile Phone/Fax e-mail
> Sutar +62 811162476 +62 21 83702848 iagi...@cbn.net.id
>
>
> *ABSTRACT*
> In cooperation with SEG (Society of Economic Geologists), MGEI-IAGI is
> proudly arranging this luncheon talk, comparing gemstone between Myanmar and
> Indonesia.
> Jade has played an important cultural and economic role in Chinese society
> for thousands of years. The commodity actually comprises two distinct
> minerals: nephrite, which is microcrystalline mixtures of
> tremolite-actinolite amphibole, and jadeitite, composed mostly of jadeitic
> pyroxene. Since Neolithic times most of the production has been from
> nephrite, while during the last few centuries “imperial jade”, or jadeite
> has been almost exclusively sourced from northern Myanmar. Research by
> Harlow et al.,(2007) demonstrates that jadeitite crystallizes from primary
> fluids as vein type deposits which are generated during subduction of
> oceanic crust and serpentinization of peridotites. There are 15 recorded
> jadeitite global occurrences, and these primary deposits are typically small
> shear-hosted lenses. The main production of jadeitite is from alluvial
> deposits within ultramafic terrains, e.g. the Hpakan-Tawmaw district in
> northern Mynamar. Geological mapping in British colonial times conducted by
> Chhibber (1934) described tracts of jadeitite-bearing conglomerate terraces
> with an areal extent of approximately 100 square kilometers and up to
> 200metres in thickness.The source for the jadeitite boulders are eroded
> upthrust serpentinised ultramafic blocks.
> Jadeitite occurs as several color varieties, depending on trace element
> impurities. The emerald green color which characterizes the highly sought
> after “Imperial Jade”, is due to the presence of kosmochlor (a sodium chrome
> silicate). The most common colors are pale to dark green caused by iron
> derived from an augite component. This is marketed as “Utility Jade”.
> Jadeitite boulders from Myanmar have a brown to black weathered surface
> composed of ferrihydroxides, thought to be caused by chemical reactions with
> the host conglomerate matrix. This makes exploration and quality evaluation
> extremely difficult. Potential buyers for high quality material risk
> fortunes on boulders with indications of imperial quality The main
> evaluation criteria for uncut jadeitite are color, translucence, texture,
> size and, to some extent, locality. Extensive numerous opencast jadeitite
> mines currently are located in the Hpakan region in Kachin state, northern
> Myanmar. The scale of mines involves removal and processing of hundreds of
> millions of metric tonnes from a patchwork of government issued mining
> leases. The operations are now highly mechanized, utilizing fleets of large
> capacity excavators. Recovery of the jadeitite boulders however, is a labor
> intensive hand sorting process. The selected jadeitite boulders are then
> graded and sent to Yangon for marketing. There are three to four
> government-run gem auctions held annually in Yangon where 90% of revenue is
> from jade sales. The auctions attract hundreds of buyers, most of whom are
> asian-based Chinese. The prices for quality jadeitite, like most other
> mineral commodities, have risen dramatically of the past two years, largely
> fuelled by the demand from east and central Asia, including the Indian
> sub-continent.
> *
> About the presenter: Douglas J. Kirwin*
> Doug has spent more than 35 years in the mineral exploration industry, much
> of which has been in the Asia-Pacific region. He is currently the
> exploration executive vice-president of Ivanhoe Mines, having directed that
> company's exploration activities since joining in September 1995. He was
> formerly managing director of International Geological Services Pty. Ltd.
> and for several years held senior positions with Anglo American and Amax. He
> has evaluated mineral deposits throughout the Americas, Asia and Europe, and
> has managed numerous projects in Southeast Asia and Australia.
> Doug holds a Master of Science Degree in mineral exploration from James Cook
>

RE: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...

2009-04-13 Thread Djuharlan
Met Ulang Tahun juga dari ujung Timur Nusantara.
Aku mengenal IAGI sejak tahun 75/76 (kalau nggak salah) waktu PIT di
gedung (lupa namanya..???), kalau nggak salah dulu (mungkin sekarang
juga) pernah aku lihat jadi gedung Pasca Sarjana Jalan Raya, di
persimpangan jalan.
Yang datang tidak sebanyak seperti sekarang2 ini, tapi asyik banget
dengerin pemaparan dari para ahli Geologi tempo dulu..., belum ada yang
namanya kumpulan prosiding, yang ada hanya dibagikan lembaran-lembaran
makalah dijepit stapler

Wah tahun depan IAGI sudah 50 tahun nikh, pasti bakal rame di hari
jadi Emasnya kalau sempat aku coba datang dech

Bravo buat Gus Ipul  Aku bangga ..

Regards/Salam,
Md. Johaness Djuharlan
Tembagapura, Papua - Indonesia
Phone: +62-901-41-7491; PTT:  +62-901-48-0691

--
"Menikmati hidup tak harus dengan harta, keluarga tercinta pun membuat
hidup lebih bermakna"
"Dimana ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ada jalan, buatlah
jalan"
"Says NO to SMOKE, for you and your beloved healthy life"

--


DISCLAIMER:
The information transmitted is intended only for internal FMI.
Any retransmission or dissemination to external parties is prohibited.


-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Monday, April 13, 2009 7:27 AM
To: Milis IAGI-net
Cc: Milis PP-IAGI
Subject: [iagi-net-l] met ultah, IAGI...

met ultah, IAGI

bangun pagi2
rapikan kumis tipis
cukur jenggot yg tak seberapa

13 april 1960
13 april 2009
telah 49 tahun, boi..

dulu
katanya banyak kejadian geologi
sudah biasa

kini
juga masih sama kejadian geologinya
namun makin banyak manusia
jadilah musibah, bencana geologi

tak eloklah berhura-hura
tapi tetap ingat ultah
cukup sederhana saja
tumpengan di bidakara jakarta
bareng 'myanmar jade luncheon talk'
selasa besok ya
silakan datang

banyak pekerjaan rumah kita
hanya dengan bersama
jadi berguna

met ultah, IAGI-ku, IAGI-kita

@ mBogor

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAG

Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

2009-04-13 Thread sigit prabowo
Pak Awang YTH.,

Beberapa waktu yang lalu, saya dan rekan2 satu kantor diundang untuk menghadiri 
Workshop oleh perusahaan yang bergerak di bidang seismic acquisition, 
processing, dan interpretasi data. Mereka juga sedang mempunyai project di 
beberapa wilayah di Indonesia, yang mana line2 2D seismik yang di akuisisi 
mempunyai cakupan yang cukup luas dan regional. Teknologi yang diwacana kan 
secara ringkas adalah mengetahui secara lebih baik tentang Tectono-stratigraphy 
dan juga sejarah pembentukan basin, dengan cakupan umur sampai dengan Mesozoic 
dan Paleozoic. Dengan kedalaman seismic data yang bisa diperoleh s/d 40 km, 
diharapkan bisa menambah informasi tentang lokasi2 dimana HC bisa ditemukan, 
memperkaya wawasan regional ke geologian, dsb.

Kalau melihat presentasi dari Robert Hall di forum IPA misal nya, rupa nya 
pengetahuan tentang SE Asia tectonic rekonstruksi yang berbasis GIS (dengan 
sistem koordinat), sangat kuat dan bermanfaat untuk mempermudah dimana kita 
harus meng-explore HC.

Pertanyaan saya, apakah ada diantara teknologi2 semacam hal ini sudah dilakukan 
di Indonesia ya pak.


Mohon pencerahan nya pak...
Terimakasih


Best Regards
Sigit Ari Prabowo







From: Awang Satyana 
To: Eksplorasi BPMIGAS ; IAGI 
; Forum HAGI ; Geo Unpad 

Sent: Monday, April 13, 2009 11:02:00 AM
Subject: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang 
kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak 
dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan 
sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana 
dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah 
itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang kelak 
dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian Indonesia 
sebagai negara produsen minyak dan gas. 
 
Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan rata-rata 
dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki kubik gas 
(dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal (hitungan 
eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan diajukan 
dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi Indonesia oleh 
temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya maksimal hanya 
39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah konsumsi migas 
Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka Indonesia akan lebih 
banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab penemuan-penemuan migas Indonesia 
tak mampu menggantikan volume yang diproduksikan. Ini belum membicarakan 
tingkat produksi Indonesia yang juga bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi 
minyak dan gas yang ditetapkan Pemerintah tak mampu kita capai, hanya 
mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari target, sehingga
produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 juta 
barrel dalam enam tahun terakhir)
 
Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu 
harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa 
penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan 
yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) 
rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di 
luar lahan klasik.
 
Data lima tahun terakhir (2004-2008)  menunjukkan bahwa  tingkat realisasi 
sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat bahwa 
hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data seismik, 
apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang teguh. Tingkat 
penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih tinggi dari 
rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 2003-2008). Tetapi 
jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah keberhasilan secara 
teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang ekonomis. Kemudian, yang 
harus menjadi perhatian adalah bahwa cadangan-cadangan baru yang ditemukan 
kecil. Wajar saja sebab kebanyakan sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik 
yang telah memproduksikan minyak lebih dari 100 tahun. 
 
Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab yang 
kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. Kondisi 
geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai banyak cekungan 
besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari pegunungan, 
dataran, laut dangkal, sampai laut dalam. Para ahli geologi Indonesia baru-baru 
ini telah mengeluarkan peta cekungan sedimen baru yang menyatakan bahwa 
Indonesia memiliki 86 cekungan sedimen. Peta ini merupakan peta revisi cekungan 
terdahulu (IAGI, 1985) yang menerbitkan 60 cekungan sedimen.. Cekungan tentu 
tak pernah beranak, menjadi banyak ka

Re: [iagi-net-l] IAGI : SELAMAT HUT KE 49 ( LOGONYA TEKA-TEKI ?? )

2009-04-13 Thread mohammad syaiful
terimakasih masukannya, mang okim. mudah2an dapat ditindak-lanjuti.
mungkin nanti dapat ditelusuri melalui prosidings yg dulu selalu
dicetak, kapan mulai ada perbedaan. jangan2 hanya salah cetak saja
pada suatu waktu dulu.

utk kang budi dan pak bachtiar, selamat atas penerbitan bukunya. wah,
ini tentu dapat memacu iagi khususnya komandan divisi geowisata.
meskipun tidak atas nama iagi, semoga saja iagi juga jadi ikut2an
terangkat namanya, he.. he..

satu yg menarik buat saya dari rangkaian tulisan mang okim (agak saya
ubah): bagaimana membuat iagi jadi lebih BERARTI...

salam,
syaiful

2009/4/13 miko :
> President Lambok dan Board Directors IAGI yang berbahagia,
>
> Hari ini  IAGI genap berumur 49 tahun. Kata ahli primbon siih disebutnya
>  HUT Cedar ( Cedar Anniversary ). Tahun depan akan genaplah IAGI berumur 50
> tahun atau HUT Emas ( Golden Anniversary  ), sebuah tahapan ulang tahun
>  yang jarang dicapai oleh  pasutri Indonesia dalam merayakan HUT
> pernikahannya. Hal ini artinya kita perlu memikirkan bagaimana cara
> merayakannya dengan sesuatu yang berarti - - - bagi kemajuan IAGI dan juga
> bagi kemajuan Indonesia. Semoga di sisa waktu yang masih setahunan ini,
> President Lambok, Sekjen Syaiful,  dan Board Directors
> IAGI dapat merancang  acara  yang akan ditampilkan - - - tentunya yang ada
> gregetnya - - - ta' iya !!!
>
> Sehubungan dengan ulang tahun IAGI ke 49 hari ini  , mang Okim atas nama
> pribadi dan atas nama Masyarakat Batumulia Indonesia serta Kelompok Riset
> Cekungan Bandung  mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN CEDAR. Semoga di umurnya
> yang sudah dekat sekali dengan the golden age ini, IAGI bertambah hebat
> khususnya dalam meningkatkan kualitas  pengabdiannya kepada nusa dan  bangsa
> Indonesia tercinta .  Nah sebagai tahap awal,  mang Okim ingin mengajak
> rekan-rekan  memikirkan tentang  LOGO IAGI. Dalam diskusi terbuka / kampanye
> Capres IAGI tahun lalu di Hotel Horison  Bandung , Pak Aussie Gautama, VP
> Total Indonesie Balikpapan , mempertanyakan tentang logo IAGI yang terasa
> janggal karena  lautnya berwarna kuning . Pada saat itu tidak ada satupun
> tokoh IAGI yang berani tampil untuk memberikan penjelasan.
>
> Kebetulan sekali Ketua Kelompok Riset Cekungan Bandung  / KRCB, DR. Budi
> Brahmantyo,  yang bersama anggota inti KRCB yaitu Pak T. Bachtiar
> akan meluncurkan buku karangan mereka   Wisata Bumi Cekungan Bandung pada 18
> April nanti di Gedung Museum KAA  Bandung , punya filing beberapa majalah
> IAGI tempo dulu dengan logo IAGI yang berbeda-beda. Mang Okim sebagai Sekjen
> KRCB ( bukan nyaingin Sekjen IAGI lho ya ! ) mendapatkan amanah untuk
> menyampaikan temuan ini ke PP IAGI - - - itung-itung sebagai cadeau HUT IAGI
> ke 49 ( atau  PR menjelang HUT Emas ?? ) . Di masing-masing gambar ada
> penjelasan tentang seluruh tanda yang tertera di logo IAGI yang bener-bener
> punya makna ( dari mulai kepala ikat pinggang sampai lobang-lobang di
> talinya ! ). Dengan demikian maka sungguh salah kita-kita ini karena selama
> ini telah menampilkan logo IAGI semau gue ( lihat tuuh logo gede di cover
> Berita IAGI  Edisi 1 / 2009  dimana  volcanic beltnya plontos - tos tanpa
> pulau dan apalagi kepala ikat pinggang serta lobang-lobang talinya ! ).
>
> Mempertimbangkan kenyataan di atas,  semoga PP IAGI dapat secepatnya
> memecahkan permasalahan LOGO IAGI ini termasuk jawaban terhadap  teka-teki
> warna lautnya - - - kuning beneran atawa hijau Madura - - - ta' iya ( di
> Madura warna biru dibilang hijau - - - jadi mang Okim tidak salah ya ! ).
> Mang Okim harap Pak Sekjen atau komite yang akan dibentuk dapat segera
> menghubungi para sesepuh IAGI dan nara sumber yang kiranya bisa dimintai
> pendapat tentang hal tersebut. Setelah hasilnya terkumpul, segera
> deklarasikan tampilan Logo IAGI yang benar. Dengan demikian maka bebaslah
> kita dari anggapan sementara orang bahwa kita kurang  menghargai jasa
> pahlawan yang telah menciptakan logo tersebut ( waah - - - siapa ya ??? ).
>
> Sebagai penutup, mang Okim mohon rebu dihapunten kalau ada kalimat yang
> kurang berkenan di hati. Bukan maksud mang Okim mau bikin pusing PP IAGI lho
> ya, tujuannya tak lain agar perjalanan PP IAGI ke depan mulus tanpa
> sandungan ( mumpung baru tahun pertama ! ). Sekali lagi, SELAMAT HUT CEDAR
> KE 49 !!!
>
> Sampai bertemu besok di Luncheon Talk tentang " MYANMAR JADE " ,
>
> Salam Cinta IAGI
>
> Mang Okim
>
> Sujatmiko
> e-mail : m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id
> www.gemafia.co.id
>
> From: "Budi Brahmantyo" 
> To: 
> Sent: Monday, April 13, 2009 6:29 PM
> Subject: logo iagi
> Pak Miko, mohon diteruskan ke iagi-net dengan attachment-nya yang
> menunjukkan adanya dua versi logo IAGI. Itung-itung sebagai kado ultah IAGI
>
>
> GAMBAR 1 : Logo IAGI yang sangat jelas menunjukkan adanya "gesper ikat
> pinggang" di Sulawesi Utara yang menyimbolkan sebagai suatu "belt". Begitu
> pula titik-titik hitam pada cabang belt ke arah Papua, sebagai lubang-lubang
> pada ikat pinggang. Pada logo-logo tercetak 

Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

2009-04-13 Thread Johnson Achmad Paju
kang yudi gaclek bin pengantin baru yang baik hati

statement DRY pada kalimat terakhir sangat dalam maknanya, pada dasarnya ketika 
sebuah kumpeni mengajukan usulan pemboran sumur eksplorasi tentunya akan 
"selalu" berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan (secara teknis dan anggaran) yang 
baik

namun kalau melihat realita yang ada, mungkin hampir semua pekerjaan well post 
mortem yang dulu kita atau saya pernah lakukan khususnya mencermati zona-zona 
test (DST, RFT, SFT dkk) hampir semua sumur akan dapatkan "zona inconclusive 
test" dan hal yang menjadi pertimbangan lebih lanjut adalah kenyataan bahwa 
hampir semua reservoir yang berkembang di Indonesia ini adalah water 
driveya wassalam lah test-test tersebut (apa karena operation failure juga 
ya ???)..padahal mungkin saja bisa di "state" sebagai discovery well bila test 
nya berjalan semestinya 

mungkin salah satu aksi nyata yang perlu dilakukan untuk menggali potensi yang 
ada pada sumur-sumur yang dinyatakan kering padahal pada mudlog nya ada show 
dlsb adalah dengan jalan post mortem...hidup post mortem !

JAP






From: yudi purnama 
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; Forum HAGI 
; Geo Unpad 
Sent: Monday, April 13, 2009 12:14:08 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi, Eksplorasi, dan Eksplorasi

"Posisi lima tahun terakhir ini, jumlah sumur eksplorasi kita paling
banyak hanya mencapai 82 sumur (2006) dan produksi minyak hanya di
sekitar 1 juta barrel per hari."

Produksi minyak dari jumlah sumur tersebut belum termasuk kalau kita
'menyimak kembali' bahwa yang 'dry hole' tidak sesungguhnya 'dry'


Salam,
Yudi


2009/4/13 Awang Satyana :
> Idealnya, untuk setiap satu barrel minyak atau satu juta kaki kubik gas yang 
> kita produksikan, ada cadangan baru sejumlah itu yang kita temukan dan kelak 
> dapat diproduksikan. Jadi, bila di dalam satu tahun kita memproduksikan 
> sebanyak 384 juta barrel minyak dan 2,9 trilyun kaki kubik gas – sebagaimana 
> dirata-ratakan dari produksi enam tahun terakhir (2003-2008), maka sejumlah 
> itulah minimal kita temukan cadangan baru minyak dan gas setahunnya yang 
> kelak dapat driproduksikan. Mengapa begitu ? Untuk menjaga kelestarian 
> Indonesia sebagai negara produsen minyak dan gas.
>
> Bagaimana kenyataannya ? Menyedihkan. Cadangan baru yang kita temukan 
> rata-rata dalam setahunnya hanya 148 juta barrel minyak dan 0,99 trilyun kaki 
> kubik gas (dirata-ratakan dari data 2003-2008). Itu adalah angka maksimal 
> (hitungan eksplorasi) sebab akan terpotong lagi secara signifikan saat akan 
> diajukan dalam POD (plan of development). Maka, penggantian produksi 
> Indonesia oleh temuan cadangan baru selama enam tahun terakhir ini setahunnya 
> maksimal hanya 39 % untuk minyak dan 33 % untuk gas. Artinya, bila jumlah 
> konsumsi migas Indonesia semakin bertambah pada masa-masa mendatang, maka 
> Indonesia akan lebih banyak lagi mengimpor migas dari luar sebab 
> penemuan-penemuan migas Indonesia tak mampu menggantikan volume yang 
> diproduksikan. Ini belum membicarakan tingkat produksi Indonesia yang juga 
> bermasalah.. Tahun 2008, kuota produksi minyak dan gas yang ditetapkan 
> Pemerintah tak mampu kita capai, hanya mendekatinya, selisih 0.1-4 % dari 
> target, sehingga
>  produksi minyak Indonesia tahun lalu 357 juta barrel (dari rata-rata 384 
> juta barrel dalam enam tahun terakhir)
>
> Keterangan di atas menyimpulkan bahwa eksplorasi kita saat ini terganggu. Itu 
> harus diakui, sebagai cermin untuk kita berbenah, bukan menjadi terpuruk. Apa 
> penyebab eksplorasi kita gagal menemukan cadangan-cadangan migas signifikan 
> yang dapat menggantikan produksi migas ? Saya melihat dua hal utama : (1) 
> rendahnya realisasi sumur eksplorasi, (2) rendahnya keberanian eksplorasi di 
> luar lahan klasik.
>
> Data lima tahun terakhir (2004-2008)  menunjukkan bahwa  tingkat realisasi 
> sumur-sumur eksplorasi menurun terus dari 73 % sampai 46 %. Harus diingat 
> bahwa hanya sumur yang nmembuktikan keberadaan cadangan migas, bukan data 
> seismik, apalagi studi. Maka : “no well no discovery” haruslah dipegang 
> teguh. Tingkat penemuan sumur-sumur eksplorasi di Indonesia sebenarnya lebih 
> tinggi dari rata-rata dunia, yaitu di Indonesia rata-rata 46 % (data 
> 2003-2008). Tetapi jangan terlena dengan hal itu sebab angka ini hanyalah 
> keberhasilan secara teknis, dan belum tentu paralel dengan penemuan yang 
> ekonomis. Kemudian, yang harus menjadi perhatian adalah bahwa 
> cadangan-cadangan baru yang ditemukan kecil. Wajar saja sebab kebanyakan 
> sumur hanya dibor di wilayah-wilayah klasik yang telah memproduksikan minyak 
> lebih dari 100 tahun.
>
> Kondisi ini kontras sekali dengan “kekayaan” (saya beri tanda petik sebab 
> yang kekayaan ini harus diselidiki dengan detail) potensi migas Indonesia. 
> Kondisi geologi Indonesia yang rumit telah membuat negeri ini mempunyai 
> banyak cekungan besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dari 
> pegunungan,

RE: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

2009-04-13 Thread Dedy Yusmen
Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar
Awal tahu 80-an.

Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan
pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada  acara Tour
De SIngkarak  (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape
yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang
menakjubkan di sekitar SUmbar

Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel
Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu
(www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai
teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang
diasosiasikan dengan Ekowisata.

Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya
sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku
tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli
geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi.

Apakah Pak Saiful punya masukan..

Wasslam
Dedi Yusmen

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM
To: Milis IAGI-net
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he..

Salam,
Syaiful
Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: wahyu_seno...@cnooc.co.id

Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16 
To: 
Cc: Milis IAGI-net
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

welllahh pakdhe...
gak cuma sama teman2 cina lohh
urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2..
hehe




mohammadsyai...@gmail.com 
04/08/2009 02:45 PM
Please respond to



To
"Milis IAGI-net" 
cc

Subject
Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar






Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo -

Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang
lembah 
yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir 
Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he..

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 

Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

Bang Syaiful,
Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya 
kliping. Hebat juga dia.
Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah

sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung.
Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain
alam 

yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya
sangat 

kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata.
Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina,
berlibur 
untuk main selancar di Nias...

Dari Muara Bungo (sampai Bangko-Sungai Dareh-Rimbo 
Bujang-Silungkang-Solok) 
saya sangat menikmati dan mengagumi jalan trans Sumatra bagian barat
yang 
begitu halus, mulus, nyaman dan sangat terawat. Kawan perjalanan 
(geologist 
asli Sumbar) dengan bangga mengatakan bahwa jalan ini dibuat oleh 
kontraktor 
dari Korea Selatan, tahun 1980-an. Dia dan orang tuanya sering 
pulang-pergi: 
Jambi-Padang setiap akhir pekan.
Lalu saya bertanya, kenapa jalan Palembang-Jambi sering rusak? Katanya 
pemborongnya keponakannya Pak ...upst. Belakangan setiap berangkat ke 
lokasi 
di utara Jambi, saya sering menyaksikan bbrp truck bergelimpangan karena

kondisi jalannya yang sangat jelek, khususnya jalur ke Kuala Tungkal.
Kapan uang hasil minyak dipergunakan untuk perbaikan jalan

Salam hangat,
sugeng




- Original Message - 
From: "mohammad syaiful" 
To: "IAGI Pusat" 
Sent: Wednesday, April 08, 2009 8:21 AM
Subject: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar


> rekan2,
>
> sudah sempat menikmati harian kompas hari ini? coba buka halaman 16,
> resapi topik 'sosok'.
> setelah itu, bolehlah kunjungi website di http://west-sumatra.com/
>
> urang2 awak, adakah yg suka pulang basamo?
>
> salam,
> syaiful
>
> -- 
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> 


> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 


> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> 

-
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iag

[iagi-net-l] (geo)wisata di sumbar: Rencananya Tour de Singkarak Akan Dibuka Presiden

2009-04-13 Thread Dedy Yusmen

Rencananya Tour de Singkarak Akan Dibuka Presiden
Senin, 13/04/2009 20:34 WIB


padangmedia.com - PADANG - Tim balap sepada dari mancanegara dan dalam
negeri siap berlaga dalam iven Tour de Singkarak 2009 yang akan digelar
pada tanggal 29 April sampai dengan 3 Mei di Sumatera Barat. Setidaknya
iven yang masuk kalender tahunan UCI ( Union Cycliste
Internastionale) ini akan diikuti 15 negera.

Iven Tour de Singkarak yang memperebutkan hadiah total US$ 60 ribu itu
akan menempuh jarak 459 km terbagi dalam 4 etape : Padang - Bukittinggi
( 92,3 km ), Bukittinggi - Sawahlunto ( 85,1 km ), Sawahlunto - Danau
Singkarak (90,2 km ), Danau Singkarak - Danau Kembar, Danau Kembar -
Danau Singkarak ( 188 km ).

Persiapan akhir lintasan akan dilakukan gladi resik pengawalan lintasan
( patwal ) oleh Tim Pengawasan Lintasan terdiri dari 25 orang, 2 wakil
dari patwal dan akan dihadiri oleh technical delegate UCI. Jamaluddin
Mahmood.

Persiapan ini terlihat dalam Rapat Teknis Persiapan Tuor de Singkarak
yang dihadiri Wagub Marlis Rahman, Bupati / Walikota se Sumatera Barat,
Kepala Dinas Periwisata Provinsi, Kab/ko, se Sumbar dan beberapa utusan
PB ISSI, pelaku bisnis, promosi pariwisata, kemarin.

Menurut Wakil Gubernur Marlis Rahman, dikutip dari pres rilis humas
provinsi Sumbar kepada padangmedia.com, Senin (13/4) menyampaikan Tour
de Singkarak merupakan icon Sumbar yang perlu disukseskan. "Ini
merupakan kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat Sumbar
memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki sebagai daerah pariwisata,
jasa dan perdagangan sebagai upaya nyata dalam mensejahterakan kehidupan
masyarakat," ungkap Marlis.

Banyak hal yang berkembang dalam diskusi dan pembicaraan untuk
menyukseskan Tuor de Singkarak tahun 2009, antara lain ada usulan dibuka
secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup oleh
Wapres Jusuf Kalla.

Selain itu, Tour de Singkarak ini akan diisi oleh penampilan konser
musik bertajuk The Soul of Minangkabau yang dipimpin oleh Dwiki Dhamawan
dengan menampilkan kalaborasi musisi dari Jakarta dan Sumbar. Gelar
pesta rakyat, kuliner, serta sepeda santai dengan 5000 sepeda kuno (
ontel ). Departemen Pariwisata dan Kebudayaan juga telah mengajak
kerjasama dengan Metro TV sebagai media patner dan Garuda Indonesia
sebagai airline partner. (nit/relis)



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Tumpengan IAGI di Bidakara + Luncheon Talk

2009-04-13 Thread benyamin sembiring
Dear Anggota IAGI

Hari ini jam 12.00 di Bidakara Jakarta, IAGI akan mengadakan tumpengan,
selamatan ulang tahun IAGI yang ke 49. Dilanjutkan dengan Luncheon Talk.

Informasi lebih lanjut hub sekretariat IAGI : 83702848

Semoga informasi ini bermanfaat


salam
benz IAGI 2800


Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

2009-04-13 Thread mohammad syaiful
betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana
dijelaskan juga di harian tsb.

dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus
mengembangkan sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan
oleh garuda, bulan april 2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si
mak itam yg baru dibangkitkan lagi setelah lama nian istirahat
panjang.

sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga
komandan divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru
melontarkan bukunya. ada lagi satu komandan divisi geowisata iagi
lainnya, yaitu pak hanang samodera di bandung. mungkin beliau juga
dapat memberikan banyak masukan.

mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun
blue print pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal,
kalau diperlukan dan memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi
geowisata (kang yudi dan kang hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat
jalur ini, semoga geologi lebih dikenal oleh masyarakat.

salam,
syaiful

2009/4/14 Dedy Yusmen :
> Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar
> Awal tahu 80-an.
>
> Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk perkemabangan
> pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) Ada  acara Tour
> De SIngkarak  (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan menjalani etape
> yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang alam yang
> menakjubkan di sekitar SUmbar
>
> Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel
> Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu
> (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai
> teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang
> diasosiasikan dengan Ekowisata.
>
> Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya
> sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku
> tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli
> geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi.
>
> Apakah Pak Saiful punya masukan..
>
> Wasslam
> Dedi Yusmen
>
> -Original Message-
> From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM
> To: Milis IAGI-net
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he..
>
> Salam,
> Syaiful
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: wahyu_seno...@cnooc.co.id
>
> Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16
> To: 
> Cc: Milis IAGI-net
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> welllahh pakdhe...
> gak cuma sama teman2 cina lohh
> urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2..
> hehe
>
>
>
>
> mohammadsyai...@gmail.com
> 04/08/2009 02:45 PM
> Please respond to
> 
>
>
> To
> "Milis IAGI-net" 
> cc
>
> Subject
> Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
>
>
>
>
>
> Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo -
>
> Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang
> lembah
> yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir
> Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he..
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: "Sugeng Hartono" 
>
> Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> Bang Syaiful,
> Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya
> kliping. Hebat juga dia.
> Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah
>
> sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung.
> Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain
> alam
>
> yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya
> sangat
>
> kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata.
> Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina,
> berlibur
> untuk main selancar di Nias...
>
> Dari Muara Bungo (sampai Bangko-Sungai Dareh-Rimbo
> Bujang-Silungkang-Solok)
> saya sangat menikmati dan mengagumi jalan trans Sumatra bagian barat
> yang
> begitu halus, mulus, nyaman dan sangat terawat. Kawan perjalanan
> (geologist
> asli Sumbar) dengan bangga mengatakan bahwa jalan ini dibuat oleh
> kontraktor
> dari Korea Selatan, tahun 1980-an. Dia dan orang tuanya sering
> pulang-pergi:
> Jambi-Padang setiap akhir pekan.
> Lalu saya bertanya, kenapa jalan Palembang-Jambi sering rusak? Katanya
> pemborongnya keponakannya Pak ...upst. Belakangan setiap berangkat ke
> lokasi
> di utara Jambi, saya sering menyaksikan bbrp truck bergelimpangan karena
>
> kondisi jalannya yang sangat jelek, khususnya jalur ke Kuala Tungkal.
> Kapan uang hasil minyak dipergunakan untuk perbaikan jalan
>
> Salam hangat,
> sugeng
>
>
>
>
> -

RE: [iagi-net-l] Geowisata Sumbar

2009-04-13 Thread Dedy Yusmen
Wah Gayung bersambut nih Kang Syaiful

Kami dari 'Kelompok' MAPPAS (Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar) Kang, bila 
disetujui maka akan sangat senang sekali bila dapat bekerjasama dengan Divisi 
Geowisata IAGI (Pucuk dicinta ulam tiba), bila dimungkinkan kita dapat membuat 
semcam MoU untuk tindak lanjut kerjasama ini.

Barusan saya sudah kontak dengan Pak Ketum MAPPAS (Dr. Saafroedin Bahar), 
beliau sangat mendukung apabila kerjasama ini dapat diwujudkan, sehingga jelas 
bagi kami arah yang dituju karena didampingi oleh ahlinya.

Mohon masukan lanjut dari Kang Syaiful.

Wassalam
Dedi Yusmen

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, April 14, 2009 10:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar


betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana dijelaskan 
juga di harian tsb.

dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus mengembangkan 
sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan oleh garuda, bulan april 
2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si mak itam yg baru dibangkitkan 
lagi setelah lama nian istirahat panjang.

sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga komandan 
divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru melontarkan bukunya. ada 
lagi satu komandan divisi geowisata iagi lainnya, yaitu pak hanang samodera di 
bandung. mungkin beliau juga dapat memberikan banyak masukan.

mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun blue print 
pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal, kalau diperlukan dan 
memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi geowisata (kang yudi dan kang 
hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat jalur ini, semoga geologi lebih 
dikenal oleh masyarakat.

salam,
syaiful

2009/4/14 Dedy Yusmen :
> Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar 
> Awal tahu 80-an.
>
> Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk 
> perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei) 
> Ada  acara Tour De SIngkarak  (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan 
> menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang 
> alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar
>
> Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel 
> Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu 
> (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai 
> teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang 
> diasosiasikan dengan Ekowisata.
>
> Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya 
> sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku 
> tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli 
> geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi.
>
> Apakah Pak Saiful punya masukan..
>
> Wasslam
> Dedi Yusmen
>
> -Original Message-
> From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM
> To: Milis IAGI-net
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he..
>
> Salam,
> Syaiful
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: wahyu_seno...@cnooc.co.id
>
> Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16
> To: 
> Cc: Milis IAGI-net
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> welllahh pakdhe...
> gak cuma sama teman2 cina lohh
> urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2..
> hehe
>
>
>
>
> mohammadsyai...@gmail.com
> 04/08/2009 02:45 PM
> Please respond to
> 
>
>
> To
> "Milis IAGI-net" 
> cc
>
> Subject
> Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
>
>
>
>
>
> Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo 
> -
>
> Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang 
> lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, 
> mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, 
> he..he..
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: "Sugeng Hartono" 
>
> Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
> Bang Syaiful,
> Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya 
> kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang 
> mempesona; untung saya sudah
>
> sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung.
> Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain 
> alam
>
> yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya 
> sangat
>
> kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata. Ketika 
> menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina, berlibur
> untuk main selancar di

Re: [iagi-net-l] Geowisata Sumbar

2009-04-13 Thread mohammad syaiful
ok, kang dedy. sesuai perbincangan per telpon tadi, kita langsung akan
jumpa darat ya.

salam,
syaiful

2009/4/14 Dedy Yusmen :
> Wah Gayung bersambut nih Kang Syaiful
>
> Kami dari 'Kelompok' MAPPAS (Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar) Kang, bila 
> disetujui maka akan sangat senang sekali bila dapat bekerjasama dengan Divisi 
> Geowisata IAGI (Pucuk dicinta ulam tiba), bila dimungkinkan kita dapat 
> membuat semcam MoU untuk tindak lanjut kerjasama ini.
>
> Barusan saya sudah kontak dengan Pak Ketum MAPPAS (Dr. Saafroedin Bahar), 
> beliau sangat mendukung apabila kerjasama ini dapat diwujudkan, sehingga 
> jelas bagi kami arah yang dituju karena didampingi oleh ahlinya.
>
> Mohon masukan lanjut dari Kang Syaiful.
>
> Wassalam
> Dedi Yusmen
>
> -Original Message-
> From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, April 14, 2009 10:08 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>
>
> betul, kang dedy, memang uda nofrins alumni geologi itb, sbgmana dijelaskan 
> juga di harian tsb.
>
> dg pihak2 lainnya, sumbar memang sudah dan sedang terus-menerus mengembangkan 
> sektor pariwisatanya. majalah bulanan yg dikeluarkan oleh garuda, bulan april 
> 2009, juga memuat ttg sumbar ini, termasuk si mak itam yg baru dibangkitkan 
> lagi setelah lama nian istirahat panjang.
>
> sampiyan sudah benar utk menghubungi pihak2 seperti kang yudi yg juga 
> komandan divisi geowisata iagi, maupun pak budi bram yg baru melontarkan 
> bukunya. ada lagi satu komandan divisi geowisata iagi lainnya, yaitu pak 
> hanang samodera di bandung. mungkin beliau juga dapat memberikan banyak 
> masukan.
>
> mohon info, kang dedy sekarang bersama 'kelompok' mana utk menyusun blue 
> print pariwisata sumbar tsb? mungkin bisa secara lebih formal, kalau 
> diperlukan dan memberikan manfaat, bahwa iagi khususnya divisi geowisata 
> (kang yudi dan kang hanang) dapat diajak bekerja-sama. lewat jalur ini, 
> semoga geologi lebih dikenal oleh masyarakat.
>
> salam,
> syaiful
>
> 2009/4/14 Dedy Yusmen :
>> Pak Saiful Uda Nofrins ini juga alumni Geologi ITB, angkatan sekitar
>> Awal tahu 80-an.
>>
>> Apa yang telah dia buat menjadi stimulus luar biasa untuk
>> perkemabangan pariwisata SUmbar, Akhir April ini (29 April s.d 3 Mei)
>> Ada  acara Tour De SIngkarak  (Sepeda) skala dunia di Sumbar, dengan
>> menjalani etape yang berat dan indah dikelilingi pemandangan bentang
>> alam yang menakjubkan di sekitar SUmbar
>>
>> Untuk Geowisata Sumbar ini, saya pernah menulis mengenai artikel
>> Geowisata SUmbar di Harian PAdang Ekspress pada tahun lalu
>> (www.manatika.blogspot.com), dan minimal menjadi kosa kata baru bagai
>> teman-teman yang belum paham di Sumbar, Geowisata ini juga kadang
>> diasosiasikan dengan Ekowisata.
>>
>> Blueprint Geowisata SUmbar ini sedang kami coba untuk disusun, saya
>> sudah mendapat arahan dari Kang Yudi (ETTI) yang telah menulis buku
>> tetang wisata di cekungan Bandung, juga dengan Pak Bram (yang ahli
>> geowisata ITB) masih dalam tahap korespondensi.
>>
>> Apakah Pak Saiful punya masukan..
>>
>> Wasslam
>> Dedi Yusmen
>>
>> -Original Message-
>> From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
>> Sent: Wednesday, April 08, 2009 3:00 PM
>> To: Milis IAGI-net
>> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>>
>> Yoi, om Seno. Maksudnya teman2 Cina dan co-konconya, he..he..
>>
>> Salam,
>> Syaiful
>> Mohammad Syaiful
>> * handphone: +62-812-9372808
>> * business: msyai...@etti.co.id
>>
>> -Original Message-
>> From: wahyu_seno...@cnooc.co.id
>>
>> Date: Wed, 8 Apr 2009 14:50:16
>> To: 
>> Cc: Milis IAGI-net
>> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>>
>> welllahh pakdhe...
>> gak cuma sama teman2 cina lohh
>> urang sunda sama wong jowo juga ngikut muter2..
>> hehe
>>
>>
>>
>>
>> mohammadsyai...@gmail.com
>> 04/08/2009 02:45 PM
>> Please respond to
>> 
>>
>>
>> To
>> "Milis IAGI-net" 
>> cc
>>
>> Subject
>> Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo
>> -
>>
>> Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang
>> lembah yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu,
>> mampir Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina,
>> he..he..
>>
>> Salam,
>> Syaiful
>>
>> Mohammad Syaiful
>> * handphone: +62-812-9372808
>> * business: msyai...@etti.co.id
>>
>> -Original Message-
>> From: "Sugeng Hartono" 
>>
>> Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59
>> To: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
>>
>> Bang Syaiful,
>> Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya
>> kliping. Hebat juga dia. Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang
>> mempesona; untung saya sudah
>>
>> sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung.
>> Kawan saya, logger anak Inggris 

Re: [iagi-net-l] peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung"

2009-04-13 Thread zaim

Pak Budi Brahmantyo,
SELAMAT ya atas terbitnya buku "Wisata Cekungan Bandung".
Tidak percuma lho jadi "Menteri Wisata-nya ITB"
Sekali lagi SELAMAT !!

Wassalam,

Yahdi Zaim
KK Geologi
Prodi Teknik Geologi FITB


> Kepada yth.
> Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan,
>
> kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka
> pada:
>
> Peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung" (Budi Brahmantyo dan T.
> Bachtiar; Penerbit TrueDee)
> Sabtu, 18 April 2009
> di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung.
> Pkl. 09.00 - 12.00.
>
> Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf.
> Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari,
> dan Abah Iwan Abdurrahman.
> Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang
> GEA ITB.
>
> Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi.
> Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung
> Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung)
>
> Terima kasih atas perhatiannya.
> Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini.
>
> Salam,
> BB
>
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Re: [Dosen_gl] peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung"

2009-04-13 Thread zaim

Pak Budi Brahmantyo,
Meski saya sangat berminat untuk hadir, namun maaf saya tidak bisa hadir
dalam acara peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung", karena Sabtu,
18 April 2009 bertepatan dengan acara Wisuda ITB.
SELAMAT deh Pak Budi.

Wassalam,

Yahdi Zaim
KK Geologi
Prodi Teknik Geologi
F I T B


> Kepada yth.
> Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan,
>
> kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka
> pada:
>
> Peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung" (Budi Brahmantyo dan T.
> Bachtiar; Penerbit TrueDee)
> Sabtu, 18 April 2009
> di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung.
> Pkl. 09.00 - 12.00.
>
> Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf.
> Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari,
> dan Abah Iwan Abdurrahman.
> Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang
> GEA ITB.
>
> Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi.
> Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung
> Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung)
>
> Terima kasih atas perhatiannya.
> Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini.
>
> Salam,
> BB
>
>
> ___
> Dosen_gl mailing list
> dosen...@gc.itb.ac.id
> http://gc.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen_gl
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-