Re: [iagi-net-l] IPA 2009 Plenary session Kontrak karya untuk migas -- Bisa ndak ?
Apa SDA petroleum kita sekarang kurang dikuasai negara toh pak ? Tiap kali mau bikin apa apa kan AFE harus disetujui oleh BPMigas sebagai perwakilan negara Ndak gampang kan meloloskan AFE di Indonesia. Sebagai perbandingan, sistem di Norway adalah semacam KK, kemudian pemerintah memberikan beban pajak yang besar sekali pada revenue (kalau enggak salah sampai 70 %), tapi kemudian pemerintah juga keluar uang banyak buat ganti 70 % biaya produksi. Jadi lebih kurang sama saja dengan KPS ujung ujungnya. Perusahaan mana pun kalau disuruh mengeluarkan biaya produksi dan disamping itu juga disuruh bagi hasil mana untung dong mereka, mana mau mereka invest. Di Norway saya perhatikan baik NOC, maupun multinasional sama sama berusaha memasukkan semua biaya yang keluar kedalam biaya produksi agar diganti oleh pemerintah. Saya yang terbiasa dengan hematnya 'sistem' kita, kaget sama 'hura hura'nya sistem ini. Mereka sih tidak berusaha mengelembungkan apa apa, hal ilegal dan kriminal hukumannya berat, tapi fasilitas jadi gila gilaan (menurut ukuran saya yang 'terdidik' berpikiran 'hemat'). NPD sebagai BPMigasnya Norway nggak ketat ketat amat, dan tidak minta agar semua AFE dipresentasikan, asalkan semua aturan main udah jalan ya OK. Saya sih merasa BPMigas lebih baik dan ketat kontrolnya. Salah kita di Indo kenapa nggak mau invest sendiri jadi 'untung'nya (yang perfectly legal itu) nggak lari ke pihak asing. Contohnya StatoilHydro (yang sebagian besar sahamnya milik negara Norway) adalah tuan rumah di negrinya, multinational cuma 'berebut' 30%nya saja. Walaupun begitu Statoil 'bertingkah' dan 'diperlakukan' sama seperti multinasional lainnya, bahkan lebih royal dari multinasional. Bedanya NPD dengan BPMigas, NPD mengencourage penggunaan dan research teknologi baru buat IOR (maklum lapangan di North Sea udah pada tua juga sekarang). Banyak uang yang dikeluarkan untuk coba coba ini itu dan tidak selalu berhasil (namanya juga coba coba). BPMigas agak menahan diri dalam hal 'percobaan' ini karena akan membengkakkan biaya produksi dan membuat marah DPR. Jadi siapa bilang BPMigas (negara Indonesia) lepas kontrol. Jadi saya punya kesimpulan sama dengan pak Noor, keributan di Indo soal CR itu karena unsur iri hati dan ketidak pahaman soal dunia perminyakan saja. Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 08.05.2009 05:15 Please respond to iagi-net@iagi.or.id To IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, migas_indone...@yahoogroups.com, Indoenergy indoene...@yahoogroups.com, geologi...@googlegroups.com cc Subject [iagi-net-l] IPA 2009 Plenary session Kontrak karya untuk migas -- Bisa ndak ? Satu lagi hal menarik dari Plenary Session IPA-2009. Ada salah satu peserta menanyakan kemungkinan kembali menggunakan KK dalam industri migas ? Tentusaja sebelumnya masih dihantui oleh adanya 'gendruwo' yang bernama Cost Recovery. Bukan hanya jumlah dan besar angkanya tetapi juga permasalahan CR saat ini yang sudah tidak hanya masalah tehnis keekonomian atau binis tapi mungkin CR sudah terlalu sering berbau politik. Jawaban dari 3 panelis cukup menarik. Ibu Evita yang menjawab pertama walaupun tidak secara tegas mengatakan tidak, namun jawaban beliau sudah melihat kemungkinan yang sulit untuk terjadi. Pak Priyono menjawab tidak, secara lebih tegas, karena minyak (natural resources) adalah milik negara.. Sedangkan Airlangga H (Ketua Komisi 7) justru menjawab sangat mungkin, kenapa tidak ? Pernah kok dahulu, dan dengan sebuah UU juga dan masih dengan UUD45 yang sama. Saya lebih tertarik dengan jawaban Airlangga. Setelah saya tanya (after session) sambil berjalan menuju mobilnya, beliau justru ingin memberikan peluang besar dalam melakukan eksplorasi dan eksploitas ini. Artinya sebagai ketua komisi 7 beliau tidak akan menutup segala kemungkinan. Mungkin karena beliau di sisi legal (komisi 7) makanya beliau memberikan jawaban yang lebih jauuh jangkauannya. Sedangkan mungkin Bu Evita dan Pak Priyono berada di garda depan sudah membayangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin akan dihadapi bila ada sistem kontrak karya (non PSC) ini berjalan. Penampakan politisasi dan problem didepan mata beliau-beliau ini mugkin salah satunya Cost Recovery ini lebih menakutkan kayaknya. Saya sih lebih suka untuk openmind, tidak ada yang tidak mungkin. Kesiapan menghadapi ini yang harus dipikirkan. Tidak hanya regulasi tetapi juga menyiapkan tameng serta pedang dalam bertarung. Bagi saya UU itu sebuah aturan kesepakatan yang bukan harga mati. Bisa dirundingkan isinya, bisa diubah bentuk dan isinya. UUD jelas bukan sebuah kesepakatan yang sakral yang statis. Lah kalau menurut anda gimana ? rdp PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro...
[iagi-net-l] SUJATMIKO IS OUT OF THE OFFICE
Dear Mr / Mrs I will be out of the office to Kuala Lumpur starting 08/05/2009 and will not return until 11/05/2009. I will respond your mail when returned. For urgent matters pls contact directly to Mr. Marwan ( mar...@gemafia.co.id ) Regards PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border
Empat pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau di sebelah barat Kepala Burung : Waigeo, Batanta, Salawati, Misool suka disebut gugusan Kepulauan Raja Ampat. Empat raja ini terpisah menjadi dua kelompok secara geologi. Waigeo-Batanta di sebelah utara yang oseanik dan Salawati-Misool di sebelah selatan yang kontinen. Kedua kelompok dibatasi garis demarkasi berupa sebuah selat yang dalam meskipun tidak lebar bernama Selat Sagewin. Sesungguhnya, Selat Sagewin adalah jalur sesar besar terkenal di wilayah ini : Sesar Sorong. Sesar Sorong membatasi dua pulau terdepan dari kedua kelompok ini : Batanta dan Salawati. Penyelidikan geologi sejak dulu sampai sekarang menunjukkan bahwa Waigeo dan Batanta disusun oleh batuan2 dasar yang berasosiasi dengan oseanik (peridotit, dunit, serpentinit, dll.), sementara Salawati dan Misool disusun oleh batuan dasar metasedimen yang khas kontinen Australia (Visser dan Hermes, 1962). Rekonstruksi tektonik dari beberapa peneliti (misalnya Hall, 2002) menunjukkan bahwa Waigeo dan Batanta merupakan pendatang di utara Kepala Burung, berasal dari kerak oseanik suatu busur kepulauan di selatan Pasifik yang pindah dari sebelah timur menuju barat, ke tempatnya sekarang, oleh gerak Sesar Sorong yang sinistral. Karena pendatang, rupanya mereka tak pernah bisa bersatu dengan penghuni asli wilayah ini yaitu Misool dan Salawati. Apalagi, silang-menyilang di gugusan pulau-pulau Raja Ampat ini terdapat pagar-pagar percabangan (splays) Sesar Sorong yang membentuk laut-laut sempit namun dalam. Ketidaksamaan geologi antara Waigeo-Batanta dengan Misool-Salawati rupanya diikuti pula oleh para penghuninya, dalam hal ini burung atau unggas. Penelitian-penelitian biogeografi sejak zaman Alfred Wallace menginjakkan kaki di sini pada pertengahan 1860-an sampai buku tebal dua volume tentang ekologi Papua yang belum lama ini diterbitkan (Periplus, 2007) menunjukkan demarkasi biogeografi ini. Sekali lagi, suatu bukti bahwa geologi mengontrol endemisitas biologi. Di Waigeo dan Batanta ada dua spesies endemik burung cenderawasih, satu penghuni pegunungan (Cincinnurus respublica), yang lainnya penghuni dataran rendah (Paradisaea rubra). Di samping itu, di perbukitan Waigeo ditemukan kalkun besar bernama Aeypodius bruijnii. Ke arah Selat Sagewin yang lebarnya 5 km, cenderawasih dan kalkun ini terhenti penyebarannya dan digantikan oleh sepupu-sepupu mereka yang berlainan spesies, tetapi bergenus sama yang ada di Misool dan Salawati. Cenderawasih pegunungan menjadi Cincinnurus magnificus, cenderawasih dataran rendah menjadi Paradisaea minor. Di samping itu, Salawati dan Misool juga menerima cenderawasih2 dari Kepala Burung, yaitu Casuarius benneti dan Casuarius unappendiculatus. Kedua jenis cenderawasih yang disebutkan terakhir tak pernah ditemukan di Batanta-Waigeo, lagi-lagi Sesar Sorong dalam bentuk Selat Sagewin membatasi penyebarannya. Apa susahnya buat para cenderawasih ini terbang melintasi Selat Sagewin, kemudian saling bercampur, membaurkan demarkasi Batanta dan Salawati. Tetapi, tokh tak ditemukan pembauran semacam itu. Mereka tetap tegas terpisah setegas liniasi geologi. Penelitian lebih lanjut untuk flora, ternyata menunjukkan hal yang sama; terdapat diferensiasi morfologi dan fisiologi tanaman saat melintasi Sesar Sorong. Pola perbedaan fauna-flora menyeberangi Selat Sorong di batas antara Batanta-Salawati mungkin akan terulang di wilayah ubun-ubun Kepala Burung, yang terkenal sebagai Pegunungan Tamrau. Di sini, Sesar Sorong membelah dua pegunungan ini : Tamrau Utara yang volkanik oseanik, dan Tamrau Selatan yang merupakan kerak kontinental terangkat. Maka, di sini jalur Sesar Sorong, selain keberadannya ditunjukkan oleh berbagai liniasi geologi, ia pun ditunjukkan oleh liniasi biogeografi. salam, awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
Re: [iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border
Hadiah akhir minggu yang mengasyikkan. Malahan dapat istilah baru: pagar-pagar percabangan (splays) Sesar Sorong. Bagaimana, kita terima? Salam, Yangkung --- On Fri, 8/5/09, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Subject: [iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border To: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Date: Friday, 8 May, 2009, 1:36 PM Empat pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau di sebelah barat Kepala Burung : Waigeo, Batanta, Salawati, Misool suka disebut gugusan Kepulauan Raja Ampat. Empat raja ini terpisah menjadi dua kelompok secara geologi. Waigeo-Batanta di sebelah utara yang oseanik dan Salawati-Misool di sebelah selatan yang kontinen. Kedua kelompok dibatasi garis demarkasi berupa sebuah selat yang dalam meskipun tidak lebar bernama Selat Sagewin. Sesungguhnya, Selat Sagewin adalah jalur sesar besar terkenal di wilayah ini : Sesar Sorong. Sesar Sorong membatasi dua pulau terdepan dari kedua kelompok ini : Batanta dan Salawati. Penyelidikan geologi sejak dulu sampai sekarang menunjukkan bahwa Waigeo dan Batanta disusun oleh batuan2 dasar yang berasosiasi dengan oseanik (peridotit, dunit, serpentinit, dll.), sementara Salawati dan Misool disusun oleh batuan dasar metasedimen yang khas kontinen Australia (Visser dan Hermes, 1962). Rekonstruksi tektonik dari beberapa peneliti (misalnya Hall, 2002) menunjukkan bahwa Waigeo dan Batanta merupakan pendatang di utara Kepala Burung, berasal dari kerak oseanik suatu busur kepulauan di selatan Pasifik yang pindah dari sebelah timur menuju barat, ke tempatnya sekarang, oleh gerak Sesar Sorong yang sinistral. Karena pendatang, rupanya mereka tak pernah bisa bersatu dengan penghuni asli wilayah ini yaitu Misool dan Salawati. Apalagi, silang-menyilang di gugusan pulau-pulau Raja Ampat ini terdapat pagar-pagar percabangan (splays) Sesar Sorong yang membentuk laut-laut sempit namun dalam. Ketidaksamaan geologi antara Waigeo-Batanta dengan Misool-Salawati rupanya diikuti pula oleh para penghuninya, dalam hal ini burung atau unggas. Penelitian-penelitian biogeografi sejak zaman Alfred Wallace menginjakkan kaki di sini pada pertengahan 1860-an sampai buku tebal dua volume tentang ekologi Papua yang belum lama ini diterbitkan (Periplus, 2007) menunjukkan demarkasi biogeografi ini. Sekali lagi, suatu bukti bahwa geologi mengontrol endemisitas biologi. Di Waigeo dan Batanta ada dua spesies endemik burung cenderawasih, satu penghuni pegunungan (Cincinnurus respublica), yang lainnya penghuni dataran rendah (Paradisaea rubra). Di samping itu, di perbukitan Waigeo ditemukan kalkun besar bernama Aeypodius bruijnii. Ke arah Selat Sagewin yang lebarnya 5 km, cenderawasih dan kalkun ini terhenti penyebarannya dan digantikan oleh sepupu-sepupu mereka yang berlainan spesies, tetapi bergenus sama yang ada di Misool dan Salawati. Cenderawasih pegunungan menjadi Cincinnurus magnificus, cenderawasih dataran rendah menjadi Paradisaea minor. Di samping itu, Salawati dan Misool juga menerima cenderawasih2 dari Kepala Burung, yaitu Casuarius benneti dan Casuarius unappendiculatus. Kedua jenis cenderawasih yang disebutkan terakhir tak pernah ditemukan di Batanta-Waigeo, lagi-lagi Sesar Sorong dalam bentuk Selat Sagewin membatasi penyebarannya. Apa susahnya buat para cenderawasih ini terbang melintasi Selat Sagewin, kemudian saling bercampur, membaurkan demarkasi Batanta dan Salawati. Tetapi, tokh tak ditemukan pembauran semacam itu. Mereka tetap tegas terpisah setegas liniasi geologi. Penelitian lebih lanjut untuk flora, ternyata menunjukkan hal yang sama; terdapat diferensiasi morfologi dan fisiologi tanaman saat melintasi Sesar Sorong. Pola perbedaan fauna-flora menyeberangi Selat Sorong di batas antara Batanta-Salawati mungkin akan terulang di wilayah ubun-ubun Kepala Burung, yang terkenal sebagai Pegunungan Tamrau. Di sini, Sesar Sorong membelah dua pegunungan ini : Tamrau Utara yang volkanik oseanik, dan Tamrau Selatan yang merupakan kerak kontinental terangkat. Maka, di sini jalur Sesar Sorong, selain keberadannya ditunjukkan oleh berbagai liniasi geologi, ia pun ditunjukkan oleh liniasi biogeografi. salam, awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
[iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) - MST
Wah..., aku udah coba buka-buka Teori Salam nya Mas, ternyata udah jauh banget. Awak ni masih susah banget mengikutinya. Jadi cuma bisa diskusi pasif aja. Maksudnya nyimak. tabik bosman batubara weblog: http://annelis.wordpress.com From: Maryanto maryan...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Sent: Friday, May 8, 2009 4:21:54 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) - MST Mas Min, Mas Bosman, netters, Cerita bagus, tentang Pangea ini. Pangea telah di bahas lebih detil, dan 7 % ada di link sbb: . http://salamology.wordpress.com/ Untuk poin Pangea ini, jawaban khusus ada di link sbb: http://salamology.wordpress.com/2008/10/09/mekah-sebagai-pusat-superkontinen-pangea-sepanjang-masa-7-giga-annum-umur-tatasurya/#comment-41 Mas Mar (2000), melihat pusat Pangea itu di AAN (Anticline of Arabian Nubian) dari gambar Alfred Wegener (1912), Carrey (1945), Holden Dietz (1970), yang perlihatkan pusat Pangea ada di Timur Tengah sebagai gambar asterik (*). Juga dengan data Collins (2003), yang katakan dua super plume terbesar di Bumi ada di Near Affar tripple junction, dan South Pacific. Keduanya saya sebut Earth planetary cyclone utama: 1a.Pusat daratan Pangea bhs Latin (AAN), dan 1b.. Pusat laut Panthalassa, bhs Latin sebagai RAHMAT Ringgold-Anatom-Hebrides-Malaita-Apia-Tonga ring center. Dst (lihat link tadi bagi yang tertarik ). Bagaimana Mas Min., Mas Bosman, netter? Wass, Mas Mar. http://salamology.wordpress.com/ From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com Sent: Thursday, May 7, 2009 11:38:38 PM Subject: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) Budiwati/budiman y baik, Ada yang baru di Geoblogi: Oleh: Minarwan Di awal bulan Maret (tahun lalu) telah diceritakan bahwa konsep yang dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930), tentang daratan mahaluas bernama Pangaea yang ada pada akhir Era Paleozoic, akhirnya bisa diterima oleh komunitas geosains dan berkembang menjadi teori Tektonik Lempeng di tahun 1970-an (buka di sini). Ide Wegener diperdebatkan kembali sejak tahun 1950an seiring dengan berbagai penemuan yang dilakukan oleh para oceanographer and seismologist, terutama berupa mid-oceanic ridge alias pematang tengah samudera dan variasi magnetik dasar laut. Tertarik lebih jauh dengan tulisan ini? Silahken klik: http://geoblogi.iagi.or.id/2009/05/08/pola-magnetik-dasar-laut-dan-rekonstruksi-pangea/ tabik bosman batubara weblog: http://annelis.wordpress.com/2009/05/07/lima-abad-penjarahan/
Re: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) - MST
Pak Dhe Maryanto yth., Saya sudah membaca artikel AAN di blog Salamology, banyak sekali angka yang membuat kepala saya tidak cukup kuat mencernanya. Maklum, keterbatasan orang geologi (paling tidak saya pribadi) ini adalah saat berhadapan dengan angka, langsung pusing, berbeda dengan orang geofisika yang lebih hebat mengolah perangkaan ini. Mengenai posisi asterik yang dekat dengan Mekkah sebagai pusat hemisphere di gambar rekonstruksi Pangea versi Wegener (1915), Carey (1945) dan Dietz dan Holden (1970); sejauh yang bisa saya bandingkan dengan pendapat para peneliti yang baru-baru ini mempublikasikan rekonstruksi Pangea A, A2 dan Pangea B (contoh di sini: http://magician.ucsd.edu/Essentials/WebBookse104.html#x122-19900213), kelihatannya posisi asterik sebagai pusat hemisphere itu akan berada di tempat lain, yaitu Nigeria atau mungkin lebih keatas sedikit. Ini dengan asumsi bahwa garis batas hemisphere berhimpit dengan garis lingkaran bumi. Saya tidak tahu ada di mana posisi hemisphere yang tepat dalam rekonstruksi milik Smith dan Hallam (1970), Van der Voo dan French (1974) dan Morel dan Irving (1981). Omong-omong Pak Dhe, bagaimana yah cara penentuan hemisphere yang dilakukan oleh pembuat gambar 1 yang Pak Dhe kutipkan di sini: http://salamology.files.wordpress.com/2008/10/aan.jpg Sejauh yang saya pernah baca, hemisphere secara sederhana adalah separuh dari bumi. Pada masa kini, batas hemisphere barat dan timur adalah garis Meridian 0º dan 180º, sedangkan hemisphere utara dan selatan adalah garis ekuator. Sebenarnya, kita orang Indonesia juga bisa saja meletakkan garis Meridian 0º di Denpasar sana, seandainya jika tidak keduluan orang Inggris hehehe... Kalau di masa lalu, paleohemisphere? Apakah betul-betul ada Pak? Mohon pencerahannya. Jika Pak Dhe Mar tidak keberatan, saya tertarik untuk membaca paper yang ada gambar asterik itu, mohon berkenan mengirimkan judulnya, saya akan coba cari. Sekalian juga judul makalah Collins (2003) mengenai superplume yang kedengarannya sangat menarik. Terima kasih banyak atas bantuannya dan salam min 2009/5/7 Maryanto maryan...@yahoo.com: Mas Min, Mas Bosman, netters, Cerita bagus, tentang Pangea ini. Pangea telah di bahas lebih detil, dan 7 % ada di link sbb: . http://salamology.wordpress.com/ Untuk poin Pangea ini, jawaban khusus ada di link sbb: http://salamology.wordpress.com/2008/10/09/mekah-sebagai-pusat-superkontinen-pangea-sepanjang-masa-7-giga-annum-umur-tatasurya/#comment-41 Mas Mar (2000), melihat pusat Pangea itu di AAN (Anticline of Arabian Nubian) dari gambar Alfred Wegener (1912), Carrey (1945), Holden Dietz (1970), yang perlihatkan pusat Pangea ada di Timur Tengah sebagai gambar asterik (*). Juga dengan data Collins (2003), yang katakan dua super plume terbesar di Bumi ada di Near Affar tripple junction, dan South Pacific. Keduanya saya sebut Earth planetary cyclone utama: 1a.Pusat daratan Pangea bhs Latin (AAN), dan 1b.. Pusat laut Panthalassa, bhs Latin sebagai RAHMAT Ringgold-Anatom-Hebrides-Malaita-Apia-Tonga ring center. Dst (lihat link tadi bagi yang tertarik ). Bagaimana Mas Min., Mas Bosman, netter? Wass, Mas Mar. http://salamology.wordpress.com/ -- - when one teaches, two learn - http://www.geotutor.tk http://www.linkedin.com/in/minarwan PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -