Re: [iagi-net-l] IPA 2009 Plenary session Kontrak karya untuk migas -- Bisa ndak ?

2009-05-08 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Apa SDA petroleum kita sekarang kurang dikuasai negara toh pak ?
Tiap kali mau bikin apa apa kan AFE harus disetujui oleh BPMigas sebagai 
perwakilan negara
Ndak gampang kan meloloskan AFE di Indonesia. 

Sebagai perbandingan, sistem di Norway adalah semacam KK, kemudian 
pemerintah memberikan beban pajak yang besar sekali pada revenue (kalau 
enggak salah sampai 70 %), tapi kemudian pemerintah juga keluar uang 
banyak buat ganti 70 % biaya produksi.
Jadi lebih kurang sama saja dengan KPS ujung ujungnya. 

Perusahaan mana pun kalau disuruh mengeluarkan biaya produksi dan 
disamping itu  juga disuruh bagi hasil mana untung dong mereka, mana mau 
mereka invest.

Di Norway saya perhatikan baik NOC, maupun multinasional sama sama 
berusaha memasukkan semua biaya yang keluar kedalam biaya produksi agar 
diganti oleh pemerintah. Saya yang terbiasa dengan hematnya 'sistem' kita, 
kaget sama 'hura hura'nya sistem ini.
Mereka sih tidak berusaha mengelembungkan apa apa, hal  ilegal dan 
kriminal hukumannya berat, tapi fasilitas jadi gila gilaan (menurut ukuran 
saya yang 'terdidik' berpikiran  'hemat'). 

NPD sebagai BPMigasnya Norway nggak ketat ketat amat, dan tidak  minta 
agar semua AFE dipresentasikan, asalkan semua aturan main udah jalan ya 
OK.  Saya sih merasa BPMigas lebih baik dan ketat kontrolnya.

Salah kita di Indo kenapa nggak mau invest sendiri jadi 'untung'nya (yang 
perfectly legal itu) nggak lari ke pihak asing. Contohnya StatoilHydro 
(yang sebagian besar sahamnya milik negara Norway) adalah  tuan rumah di 
negrinya, multinational cuma  'berebut'  30%nya  saja. 
Walaupun begitu Statoil 'bertingkah' dan 'diperlakukan' sama seperti 
multinasional lainnya, bahkan lebih royal dari multinasional. 

Bedanya NPD dengan BPMigas, NPD mengencourage penggunaan dan research 
teknologi baru buat IOR (maklum lapangan di North Sea  udah pada tua juga 
sekarang). Banyak uang yang dikeluarkan untuk coba coba ini itu dan tidak 
selalu berhasil (namanya juga coba coba). BPMigas agak menahan diri dalam 
hal  'percobaan' ini karena akan membengkakkan biaya produksi dan membuat 
marah DPR. Jadi siapa bilang BPMigas (negara Indonesia) lepas kontrol.

Jadi saya punya kesimpulan sama dengan pak Noor, keributan di Indo soal CR 
itu karena unsur iri hati dan ketidak pahaman soal dunia perminyakan saja.


 




Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
08.05.2009 05:15
Please respond to
iagi-net@iagi.or.id


To
IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, 
migas_indone...@yahoogroups.com, Indoenergy indoene...@yahoogroups.com, 
geologi...@googlegroups.com
cc

Subject
[iagi-net-l] IPA 2009 Plenary session Kontrak karya untuk migas -- Bisa 
ndak ?






Satu lagi hal menarik dari Plenary Session IPA-2009.

Ada salah satu peserta menanyakan kemungkinan kembali menggunakan KK
dalam industri migas ? Tentusaja sebelumnya masih dihantui oleh
adanya 'gendruwo' yang bernama Cost Recovery. Bukan hanya jumlah dan
besar angkanya tetapi juga permasalahan CR saat ini yang sudah tidak
hanya masalah tehnis keekonomian atau binis tapi mungkin CR sudah
terlalu sering berbau politik.

Jawaban dari 3 panelis cukup menarik.

Ibu Evita yang menjawab pertama walaupun tidak secara tegas mengatakan
tidak, namun jawaban beliau sudah melihat kemungkinan yang sulit
untuk terjadi. Pak Priyono menjawab tidak, secara lebih tegas,
karena minyak (natural resources) adalah milik negara.. Sedangkan
Airlangga H (Ketua Komisi 7) justru menjawab sangat mungkin, kenapa
tidak ? Pernah kok dahulu, dan dengan sebuah UU juga dan masih dengan
UUD45 yang sama.

Saya lebih tertarik dengan jawaban Airlangga. Setelah saya tanya
(after session) sambil berjalan menuju mobilnya, beliau justru ingin
memberikan peluang besar dalam melakukan eksplorasi dan eksploitas
ini. Artinya sebagai ketua komisi 7 beliau tidak akan menutup segala
kemungkinan. Mungkin karena beliau di sisi legal (komisi 7) makanya
beliau memberikan jawaban yang lebih jauuh jangkauannya.
Sedangkan  mungkin Bu Evita dan Pak Priyono berada di garda depan
sudah membayangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin akan dihadapi bila
ada sistem kontrak karya (non PSC) ini berjalan. Penampakan politisasi
dan problem didepan mata beliau-beliau ini mugkin salah satunya Cost
Recovery ini lebih menakutkan kayaknya.

Saya sih lebih suka untuk openmind, tidak ada yang tidak mungkin.
Kesiapan menghadapi ini yang harus dipikirkan. Tidak hanya regulasi
tetapi juga menyiapkan tameng serta pedang dalam bertarung. Bagi
saya UU itu sebuah aturan kesepakatan yang bukan harga mati. Bisa
dirundingkan isinya, bisa diubah bentuk dan isinya. UUD jelas bukan
sebuah kesepakatan yang sakral yang statis.

Lah kalau menurut anda gimana ?

rdp


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

[iagi-net-l] SUJATMIKO IS OUT OF THE OFFICE

2009-05-08 Terurut Topik miko


Dear Mr / Mrs

I will be out of the office to Kuala Lumpur starting  08/05/2009 and will 
not return until 11/05/2009.


I will respond your mail when returned.
For urgent matters pls contact directly to Mr. Marwan ( 
mar...@gemafia.co.id )


Regards



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border

2009-05-08 Terurut Topik Awang Satyana

Empat pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau di sebelah barat Kepala Burung : 
Waigeo, Batanta, Salawati, Misool suka disebut gugusan Kepulauan Raja Ampat. 
Empat raja ini terpisah menjadi dua kelompok secara geologi. Waigeo-Batanta di 
sebelah utara yang oseanik dan Salawati-Misool di sebelah selatan yang 
kontinen. 

Kedua kelompok dibatasi garis demarkasi berupa sebuah selat yang dalam meskipun 
tidak lebar bernama Selat Sagewin. Sesungguhnya, Selat Sagewin adalah jalur 
sesar besar terkenal di wilayah ini : Sesar Sorong. Sesar Sorong membatasi dua 
pulau terdepan dari kedua kelompok ini : Batanta dan Salawati.

Penyelidikan geologi sejak dulu sampai sekarang menunjukkan bahwa Waigeo dan 
Batanta disusun oleh batuan2 dasar yang berasosiasi dengan oseanik (peridotit, 
dunit, serpentinit, dll.), sementara Salawati dan Misool disusun oleh batuan 
dasar metasedimen yang khas kontinen Australia (Visser dan Hermes, 1962). 
Rekonstruksi tektonik dari beberapa peneliti (misalnya Hall, 2002) menunjukkan 
bahwa Waigeo dan Batanta merupakan pendatang di utara Kepala Burung, berasal 
dari kerak oseanik suatu busur kepulauan di selatan  Pasifik  yang pindah dari 
sebelah timur menuju barat, ke tempatnya sekarang, oleh gerak Sesar Sorong yang 
sinistral. 

Karena pendatang, rupanya mereka tak pernah bisa bersatu dengan penghuni asli 
wilayah ini yaitu Misool dan Salawati. Apalagi, silang-menyilang di gugusan 
pulau-pulau Raja Ampat ini terdapat pagar-pagar percabangan (splays) Sesar 
Sorong yang membentuk laut-laut sempit namun dalam.

Ketidaksamaan geologi antara Waigeo-Batanta dengan Misool-Salawati rupanya 
diikuti pula oleh para penghuninya, dalam hal ini burung atau unggas. 
Penelitian-penelitian biogeografi sejak zaman Alfred Wallace menginjakkan kaki 
di sini pada pertengahan 1860-an sampai buku tebal dua volume tentang ekologi 
Papua yang belum lama ini diterbitkan (Periplus, 2007) menunjukkan demarkasi 
biogeografi ini. Sekali lagi, suatu bukti bahwa geologi mengontrol endemisitas 
biologi.

Di Waigeo dan Batanta ada dua spesies endemik burung cenderawasih, satu 
penghuni pegunungan (Cincinnurus respublica), yang lainnya penghuni dataran 
rendah (Paradisaea rubra). Di samping itu, di perbukitan Waigeo ditemukan 
kalkun besar bernama Aeypodius bruijnii. 

Ke arah Selat Sagewin yang lebarnya 5 km, cenderawasih dan kalkun ini terhenti 
penyebarannya dan digantikan oleh sepupu-sepupu mereka yang berlainan spesies, 
tetapi bergenus sama yang ada di Misool dan Salawati. Cenderawasih pegunungan 
menjadi Cincinnurus magnificus, cenderawasih dataran rendah menjadi Paradisaea 
minor. Di samping itu, Salawati dan Misool juga menerima cenderawasih2 dari 
Kepala Burung, yaitu Casuarius benneti dan Casuarius unappendiculatus. Kedua 
jenis cenderawasih yang disebutkan terakhir tak pernah ditemukan di 
Batanta-Waigeo, lagi-lagi Sesar Sorong dalam bentuk Selat Sagewin membatasi 
penyebarannya.

Apa susahnya buat para cenderawasih ini terbang melintasi Selat Sagewin, 
kemudian saling bercampur, membaurkan demarkasi Batanta dan Salawati. Tetapi, 
tokh tak ditemukan pembauran semacam itu. Mereka tetap tegas terpisah setegas 
liniasi geologi.

Penelitian lebih lanjut untuk flora, ternyata menunjukkan hal yang sama; 
terdapat diferensiasi morfologi dan fisiologi tanaman saat melintasi Sesar 
Sorong. 

Pola perbedaan fauna-flora menyeberangi Selat Sorong di batas antara 
Batanta-Salawati mungkin akan terulang di wilayah ubun-ubun Kepala Burung, yang 
terkenal sebagai Pegunungan Tamrau. Di sini, Sesar Sorong membelah dua 
pegunungan ini : Tamrau Utara yang volkanik oseanik, dan Tamrau Selatan yang 
merupakan kerak kontinental terangkat.

Maka, di sini jalur Sesar Sorong, selain keberadannya ditunjukkan oleh berbagai 
liniasi geologi, ia pun ditunjukkan oleh liniasi biogeografi.

salam,
awang



  


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with 

Re: [iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border

2009-05-08 Terurut Topik basuki puspoputro
Hadiah akhir minggu yang mengasyikkan. Malahan dapat istilah baru: pagar-pagar 
percabangan (splays) Sesar Sorong. Bagaimana, kita terima?
Salam,
Yangkung

--- On Fri, 8/5/09, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:


From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad 
geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Date: Friday, 8 May, 2009, 1:36 PM



Empat pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau di sebelah barat Kepala Burung : 
Waigeo, Batanta, Salawati, Misool suka disebut gugusan Kepulauan Raja Ampat. 
Empat raja ini terpisah menjadi dua kelompok secara geologi. Waigeo-Batanta di 
sebelah utara yang oseanik dan Salawati-Misool di sebelah selatan yang 
kontinen. 

Kedua kelompok dibatasi garis demarkasi berupa sebuah selat yang dalam meskipun 
tidak lebar bernama Selat Sagewin. Sesungguhnya, Selat Sagewin adalah jalur 
sesar besar terkenal di wilayah ini : Sesar Sorong. Sesar Sorong membatasi dua 
pulau terdepan dari kedua kelompok ini : Batanta dan Salawati.

Penyelidikan geologi sejak dulu sampai sekarang menunjukkan bahwa Waigeo dan 
Batanta disusun oleh batuan2 dasar yang berasosiasi dengan oseanik (peridotit, 
dunit, serpentinit, dll.), sementara Salawati dan Misool disusun oleh batuan 
dasar metasedimen yang khas kontinen Australia (Visser dan Hermes, 1962). 
Rekonstruksi tektonik dari beberapa peneliti (misalnya Hall, 2002) menunjukkan 
bahwa Waigeo dan Batanta merupakan pendatang di utara Kepala Burung, berasal 
dari kerak oseanik suatu busur kepulauan di selatan  Pasifik  yang pindah dari 
sebelah timur menuju barat, ke tempatnya sekarang, oleh gerak Sesar Sorong yang 
sinistral. 

Karena pendatang, rupanya mereka tak pernah bisa bersatu dengan penghuni asli 
wilayah ini yaitu Misool dan Salawati. Apalagi, silang-menyilang di gugusan 
pulau-pulau Raja Ampat ini terdapat pagar-pagar percabangan (splays) Sesar 
Sorong yang membentuk laut-laut sempit namun dalam.

Ketidaksamaan geologi antara Waigeo-Batanta dengan Misool-Salawati rupanya 
diikuti pula oleh para penghuninya, dalam hal ini burung atau unggas. 
Penelitian-penelitian biogeografi sejak zaman Alfred Wallace menginjakkan kaki 
di sini pada pertengahan 1860-an sampai buku tebal dua volume tentang ekologi 
Papua yang belum lama ini diterbitkan (Periplus, 2007) menunjukkan demarkasi 
biogeografi ini. Sekali lagi, suatu bukti bahwa geologi mengontrol endemisitas 
biologi.

Di Waigeo dan Batanta ada dua spesies endemik burung cenderawasih, satu 
penghuni pegunungan (Cincinnurus respublica), yang lainnya penghuni dataran 
rendah (Paradisaea rubra). Di samping itu, di perbukitan Waigeo ditemukan 
kalkun besar bernama Aeypodius bruijnii. 

Ke arah Selat Sagewin yang lebarnya 5 km, cenderawasih dan kalkun ini terhenti 
penyebarannya dan digantikan oleh sepupu-sepupu mereka yang berlainan spesies, 
tetapi bergenus sama yang ada di Misool dan Salawati. Cenderawasih pegunungan 
menjadi Cincinnurus magnificus, cenderawasih dataran rendah menjadi Paradisaea 
minor. Di samping itu, Salawati dan Misool juga menerima cenderawasih2 dari 
Kepala Burung, yaitu Casuarius benneti dan Casuarius unappendiculatus. Kedua 
jenis cenderawasih yang disebutkan terakhir tak pernah ditemukan di 
Batanta-Waigeo, lagi-lagi Sesar Sorong dalam bentuk Selat Sagewin membatasi 
penyebarannya.

Apa susahnya buat para cenderawasih ini terbang melintasi Selat Sagewin, 
kemudian saling bercampur, membaurkan demarkasi Batanta dan Salawati. Tetapi, 
tokh tak ditemukan pembauran semacam itu. Mereka tetap tegas terpisah setegas 
liniasi geologi.

Penelitian lebih lanjut untuk flora, ternyata menunjukkan hal yang sama; 
terdapat diferensiasi morfologi dan fisiologi tanaman saat melintasi Sesar 
Sorong. 

Pola perbedaan fauna-flora menyeberangi Selat Sorong di batas antara 
Batanta-Salawati mungkin akan terulang di wilayah ubun-ubun Kepala Burung, yang 
terkenal sebagai Pegunungan Tamrau. Di sini, Sesar Sorong membelah dua 
pegunungan ini : Tamrau Utara yang volkanik oseanik, dan Tamrau Selatan yang 
merupakan kerak kontinental terangkat.

Maka, di sini jalur Sesar Sorong, selain keberadannya ditunjukkan oleh berbagai 
liniasi geologi, ia pun ditunjukkan oleh liniasi biogeografi.

salam,
awang



      


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 

[iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) - MST

2009-05-08 Terurut Topik bosman batubara
Wah..., aku udah coba buka-buka Teori Salam nya Mas, ternyata udah jauh 
banget. Awak ni masih susah banget mengikutinya. Jadi cuma bisa diskusi pasif 
aja. Maksudnya nyimak.

 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com





From: Maryanto maryan...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
fo...@hagi.or.id
Sent: Friday, May 8, 2009 4:21:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea 
(Geoblogi) - MST

Mas Min, Mas Bosman, netters,

Cerita bagus, tentang Pangea ini. Pangea telah di bahas lebih detil, dan 7 % 
ada di link sbb: . http://salamology.wordpress.com/  

Untuk poin Pangea ini, jawaban khusus ada di link sbb: 
http://salamology.wordpress.com/2008/10/09/mekah-sebagai-pusat-superkontinen-pangea-sepanjang-masa-7-giga-annum-umur-tatasurya/#comment-41

Mas Mar (2000), melihat pusat Pangea itu di AAN (Anticline of Arabian Nubian) 
dari gambar Alfred Wegener (1912), Carrey (1945), Holden  Dietz (1970), yang 
perlihatkan pusat Pangea ada di Timur Tengah sebagai gambar asterik (*). Juga 
dengan data Collins (2003), yang katakan dua super plume terbesar di Bumi ada 
di Near Affar tripple junction, dan South Pacific. Keduanya saya sebut Earth 
planetary cyclone utama: 1a.Pusat daratan Pangea bhs Latin (AAN), dan 1b.. 
Pusat laut Panthalassa, bhs Latin sebagai RAHMAT  
Ringgold-Anatom-Hebrides-Malaita-Apia-Tonga ring center.  Dst (lihat link 
tadi bagi yang tertarik ). 

Bagaimana Mas Min., Mas Bosman, netter?


Wass,
Mas Mar. 
http://salamology.wordpress.com/



From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com
Sent: Thursday, May 7, 2009 11:38:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi)

Budiwati/budiman y baik,
Ada yang baru di Geoblogi:



Oleh: Minarwan

Di 
awal bulan Maret (tahun lalu) telah diceritakan bahwa konsep 
yang dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930), tentang daratan 
mahaluas bernama Pangaea yang ada pada akhir Era Paleozoic, akhirnya bisa 
diterima oleh komunitas geosains dan berkembang menjadi teori Tektonik Lempeng 
di tahun 1970-an (buka di sini). Ide Wegener diperdebatkan kembali sejak tahun 
1950an seiring dengan berbagai penemuan yang dilakukan oleh para oceanographer 
and seismologist, terutama berupa mid-oceanic ridge alias pematang tengah 
samudera dan variasi magnetik 
dasar laut.

Tertarik lebih jauh dengan tulisan ini?
Silahken klik: 
http://geoblogi.iagi.or.id/2009/05/08/pola-magnetik-dasar-laut-dan-rekonstruksi-pangea/


tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com/2009/05/07/lima-abad-penjarahan/


  

Re: [iagi-net-l] Pola Magnetik DasarLaut dan Rekonstruksi Pangea (Geoblogi) - MST

2009-05-08 Terurut Topik MINARWAN
Pak Dhe Maryanto yth.,

Saya sudah membaca artikel AAN di blog Salamology, banyak sekali angka
yang membuat kepala saya tidak cukup kuat mencernanya. Maklum,
keterbatasan orang geologi (paling tidak saya pribadi) ini adalah saat
berhadapan dengan angka, langsung pusing, berbeda dengan orang
geofisika yang lebih hebat mengolah perangkaan ini.

Mengenai posisi asterik yang dekat dengan Mekkah sebagai pusat
hemisphere di gambar rekonstruksi Pangea versi Wegener (1915), Carey
(1945) dan Dietz dan Holden (1970); sejauh yang bisa saya bandingkan
dengan pendapat para peneliti yang baru-baru ini mempublikasikan
rekonstruksi Pangea A, A2 dan Pangea B (contoh di sini:
http://magician.ucsd.edu/Essentials/WebBookse104.html#x122-19900213),
kelihatannya posisi asterik sebagai pusat hemisphere itu akan berada
di tempat lain, yaitu Nigeria atau mungkin lebih keatas sedikit. Ini
dengan asumsi bahwa garis batas hemisphere berhimpit dengan garis
lingkaran bumi. Saya tidak tahu ada di mana posisi hemisphere yang
tepat dalam rekonstruksi milik Smith dan Hallam (1970), Van der Voo
dan French (1974) dan Morel dan Irving (1981).

Omong-omong Pak Dhe, bagaimana yah cara penentuan hemisphere yang
dilakukan oleh pembuat gambar 1 yang Pak Dhe kutipkan di sini:
http://salamology.files.wordpress.com/2008/10/aan.jpg

Sejauh yang saya pernah baca, hemisphere secara sederhana adalah
separuh dari bumi. Pada masa kini, batas hemisphere barat dan timur
adalah garis Meridian 0º dan 180º, sedangkan hemisphere utara dan
selatan adalah garis ekuator. Sebenarnya, kita orang Indonesia juga
bisa saja meletakkan garis Meridian 0º di Denpasar sana, seandainya
jika tidak keduluan orang Inggris hehehe...
Kalau di masa lalu, paleohemisphere? Apakah betul-betul ada Pak? Mohon
pencerahannya.

Jika Pak Dhe Mar tidak keberatan, saya tertarik untuk membaca paper
yang ada gambar asterik itu, mohon berkenan mengirimkan judulnya, saya
akan coba cari. Sekalian juga judul makalah Collins (2003) mengenai
superplume yang kedengarannya sangat menarik. Terima kasih banyak atas
bantuannya dan salam

min

2009/5/7 Maryanto maryan...@yahoo.com:
 Mas Min, Mas Bosman, netters,

 Cerita bagus, tentang Pangea ini. Pangea telah di bahas lebih detil, dan 7 % 
 ada di link sbb: . http://salamology.wordpress.com/

 Untuk poin Pangea ini, jawaban khusus ada di link sbb:
 http://salamology.wordpress.com/2008/10/09/mekah-sebagai-pusat-superkontinen-pangea-sepanjang-masa-7-giga-annum-umur-tatasurya/#comment-41

 Mas Mar (2000), melihat pusat Pangea itu di AAN (Anticline of Arabian Nubian) 
 dari gambar Alfred Wegener (1912), Carrey (1945), Holden  Dietz (1970), yang 
 perlihatkan pusat Pangea ada di Timur Tengah sebagai gambar asterik (*). Juga 
 dengan data Collins (2003), yang katakan dua super plume terbesar di Bumi 
 ada di Near Affar tripple junction, dan South Pacific. Keduanya saya sebut 
 Earth planetary cyclone utama: 1a.Pusat daratan Pangea bhs Latin 
 (AAN), dan 1b.. Pusat laut Panthalassa, bhs Latin sebagai RAHMAT 
  Ringgold-Anatom-Hebrides-Malaita-Apia-Tonga ring center.  Dst (lihat 
 link tadi bagi yang tertarik ).

 Bagaimana Mas Min., Mas Bosman, netter?


 Wass,
 Mas Mar.
 http://salamology.wordpress.com/




-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.geotutor.tk
http://www.linkedin.com/in/minarwan


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-