RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Winderasta, Wikan (wikanw)
Rekan-rekan ysh,

Bencana gempa ini mengajak agar manusia untuk berubah, terutama dalam usaha 
persiapan dan pencegahan terjadinya dampak gempa maupun dalam melakukan usaha 
tanggap darurat. Kita sebagai penghuni wilayah Indonesia ini telah dikaruniai 
Tuhan Yang Maha Kuasa dengan begitu banyak fenomena alam geologi. Sudah menjadi 
kewajiban bagi kita untuk berilmu dan membagi ilmu agar bisa menjaga dan 
menikmati apa yang telah diberikan kepada kita. Apapun yang terjadi, apa yang 
berasal dari-Nya sudah pasti akan kembali kepada-Nya, meskipun itu hal yang 
paling kita cintai di dunia. Maka bersabar atas segala hal yang menimpa kita 
adalah keutamaan orang-orang yang sholeh.

Kalau boleh sumbang saran, sudah saatnya kota-kota di jalur gempa (barat 
Sumatra - Banda Aceh, Sibolga, Padang, Bengkulu, Bandar Lampung; selatan 
Jawa-Bali-Nusa Tenggara - Tasik, Yogya, Jember, Denpasar dst; dan utara 
Papua-Maluku-Sulawesi) memiliki STANDARD hunian, kebijakan, dan kepedulian yang 
BERBEDA dengan wilayah lain yang relative lebih aman dari gempa. Faktor 
gempa/tsunami harus di-undang-kan (dalam bentuk UU/Perpu/Perda) baik untuk tata 
kota/wilayah, IMB/kode bangunan, kewajiban pemeriksaan berkala bagi 
infrastruktur, hingga anggaran belanja, tanggap bencana, sampai kurikulum 
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan kewajiban-kewajiban harus menjadi komitmen.

Pemerintah harus berubah, masyarakat juga harus berubah, bahkan anak sekolah 
juga harus berubah. Sadar bencana harus menjadi rutinitas harian bagi penduduk 
dengan karunia fenomena alam yang dahsyat ini. Pengetahuan dan pelajaran ini 
harus mengubah kita semua menjadi lebih baik.

Berdoa adalah pengakuan seorang hamba yang lemah kepada Sang Pencipta, 
sesungguhnya tiada tempat untuk mengadu dan meminta selain kepada Tuhan Yang 
Maha Pengasih dan Penyayang, lagi Maha Besar dan Kuasa. Sehingga apapun 
senantiasa kita mulai dengan doa, dan apapun senantiasa kita akhiri dengan doa.

Wassalam,
WW

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, October 06, 2009 12:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
Subject: RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam hal 
menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 bahwa 
bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib jumat 
menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. Pantaslah 
daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz (?). dari mana dia 
tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 
 
Gempa pun kembali terjadi di Tasikmalaya, Sumatra barat, Jambi, dan daerah2 
lain di Indonesia (juga di Negara lain). Kawan2 yg (sepertinya) mengerti agama, 
kembali mengirim e-mail dan sms2 tentang keterkaitan jam terjadinya gempa 
dengan ayat2 kitab suci, bahwa benar gempa tsb adalah azab Tuhan thd perilaku 
manusia (di daerah bencana?).
 
Dulu,  saya merspons khutbah para ustaz itu dg berkirim email ke banyak pihak, 
menyampaikan bahwa orang yg sedang terkena musibah, jangan dituding macem2! 
Bantulah mereka. Jika tidak bisa membantu, yang do’akan saja. Jangan menambah 
masalah dengan menyebutnya sbg orang2 yg sedang di azab Tuhan! Dengan berbekal 
file gempa dan tsunami dari pak Awang, dan atas izinnya, saya melakukan cramah2 
tentang gempa di banyak masjid, Sekolah Tinggi Agama Islam, Pesantren. Termasuk 
di antaranya di sebuah Yayasan dakwah Islam, dihadapan sekitar 70 ustaz, yg 
setiah hari Jumat menjadi mereka khotib di masjid2 di jabodetabek. 
 
Saya sampaikan kpd ustaz2 itu bahwa mungkin saja bencana yg terjadi  adalah  
azab Tuhan, tapi Tuhan akan mengadili seseorang atau suatu kaum dg ada sebab2 
sebelumnya. Kullu syai ‘in sababa. Tidak ujug2.  Dan, kalau karena azab, boleh 
jadi, Jakarta adalah kota pertama yg mendapat prioritas menerima azab. Karena, 
di kota Jakarta dan sekitarnya, tinggal orang2 yg tidak saja banyak melanggar 
perintah Tuhan (dlm ukuran kebanyakan orang), tetapi juga, mereka yg makan 
hutan2 Kalimantan, jalan2 aspal, jembatan2, dan makan makanan2 tak wajar 
lainnya. Perlu juga diketahui, demiki an saya lanjutkan ke para ustaz, ada 
faktor lain yg menyebabkn itu gempa, namanya geologi. Siapa pun yg tinggal di 
sepanjang pantai barat Sumatra, pantai Selatan Jawa, dst, daerrah itu akan tepa 
potensi untuk gempa, karena memang di dekat zona subduksi. Lain halnya orang yg 
tinggal  di Kalimantan, kendatipun mereka tak pernah salat, tak pernah ke 
gereja, misalnya, tidak akan terkena
 gempa (besar). 
 
Di antara hadirin ada yg pernah bertanya, “ Pak, Bisa nggak gempa itu dicegah?”
“Tidak bisa,” jawab saya.
“Bisa!” seseorang berteriak dg keras di masjid. Kaget juga saya.
“ Dengan do’a!” katanya dg lantang.
 
“Begini,” saya melanjut

Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Firman Fauzi
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan yang 
ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat Aceh 
sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga yg 
tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti utk 
tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan Allah Azza 
wa Jalla. Sudah saatnya pendeta dan ulama seperti itu diberi pengertian yg baik 
tentang hukum2 Allah yg "pasti" terjadi di area tepi benua spt Indonesia ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla menerima dgn baik jiwa2 yg telah lepas dari raganya, 
di padang dan pariaman. Amiin ya Allah ya Rabb.

Firman Fauzi 


On Oct 6, 2009, at 12:19 PM, Awang Satyana  wrote:

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam hal 
menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 bahwa 
bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib jumat 
menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. Pantaslah 
daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz (?). dari mana dia 
tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 

Gempa pun kembali terjadi di Tasikmalaya, Sumatra barat, Jambi, dan daerah2 
lain di Indonesia (juga di Negara lain). Kawan2 yg (sepertinya) mengerti agama, 
kembali mengirim e-mail dan sms2 tentang keterkaitan jam terjadinya gempa 
dengan ayat2 kitab suci, bahwa benar gempa tsb adalah azab Tuhan thd perilaku 
manusia (di daerah bencana?).

Dulu,  saya merspons khutbah para ustaz itu dg berkirim email ke banyak pihak, 
menyampaikan bahwa orang yg sedang terkena musibah, jangan dituding macem2! 
Bantulah mereka. Jika tidak bisa membantu, yang do’akan saja. Jangan menambah 
masalah dengan menyebutnya sbg orang2 yg sedang di azab Tuhan! Dengan berbekal 
file gempa dan tsunami dari pak Awang, dan atas izinnya, saya melakukan cramah2 
tentang gempa di banyak masjid, Sekolah Tinggi Agama Islam, Pesantren. Termasuk 
di antaranya di sebuah Yayasan dakwah Islam, dihadapan sekitar 70 ustaz, yg 
setiah hari Jumat menjadi mereka khotib di masjid2 di jabodetabek. 

Saya sampaikan kpd ustaz2 itu bahwa mungkin saja bencana yg terjadi  adalah  
azab Tuhan, tapi Tuhan akan mengadili seseorang atau suatu kaum dg ada sebab2 
sebelumnya. Kullu syai ‘in sababa. Tidak ujug2.  Dan, kalau karena azab, boleh 
jadi, Jakarta adalah kota pertama yg mendapat prioritas menerima azab. Karena, 
di kota Jakarta dan sekitarnya, tinggal orang2 yg tidak saja banyak melanggar 
perintah Tuhan (dlm ukuran kebanyakan orang), tetapi juga, mereka yg makan 
hutan2 Kalimantan, jalan2 aspal, jembatan2, dan makan makanan2 tak wajar 
lainnya. Perlu juga diketahui, demiki an saya lanjutkan ke para ustaz, ada 
faktor lain yg menyebabkn itu gempa, namanya geologi. Siapa pun yg tinggal di 
sepanjang pantai barat Sumatra, pantai Selatan Jawa, dst, daerrah itu akan tepa 
potensi untuk gempa, karena memang di dekat zona subduksi. Lain halnya orang yg 
tinggal  di Kalimantan, kendatipun mereka tak pernah salat, tak pernah ke 
gereja, misalnya, tidak akan terkena
gempa (besar). 

Di antara hadirin ada yg pernah bertanya, “ Pak, Bisa nggak gempa itu dicegah?”
“Tidak bisa,” jawab saya.
“Bisa!” seseorang berteriak dg keras di masjid. Kaget juga saya.
“ Dengan do’a!” katanya dg lantang.

“Begini,” saya melanjutkan. “Di mana sakelar listrik untuk menghidup-matikan 
lampu masjid ini?”
“Matikanlah lampu masjid ini. Lalu, semua hadirin berdo’a atau  kalau perlu, 
masjid ini diisi atau dipenuhi kiai, terus semua berdo’a agar lampu hidup 
kembali. Pasti tak akan hidup. Karena hal itu menyalahi sunatullah.”

Tak lama kemudian, seorang yg tak pernah salat. Kerjaanya mabuk2an, mencuri, 
dll. Ia leawt masjid, dan memijit sakelar listrik. Hidup tidak listriknya? 
Menyala tidak lampunya?. Menyala, karena itulah ketentuannya. Ia melakukan 
sesuai dg aturan atau sunatullah. Demikian juga  gempa!

Salam,
Jonih Rahmat


--- On Tue, 10/6/09, Turidho (TURIDHO)  wrote:

From: Turidho (TURIDHO) 
Subject: RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa
To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" , "Geo Unpad" 
, "Eksplorasi BPMIGAS" 

Date: Tuesday, October 6, 2009, 11:07 AM
Kenapa gempa terjadi di suatu titik
saja di zona gempa (subduction zone atau zona patahan) di
suatu waktu padahal ada banyak sekali titik di zona rawan
tersebut. Kalau masalahnya adalah akumulasi energy yang
berbeda, kenapa akumulasinya berbeda? Kenapa gempa disana
7.6 SR sedang di tempat lain 7.0 SR? Kenapa efek gempa di
satu tempat berbeda jauh dengan efeknya di tempat yang lain?
Kenapa gempa disana menimpa daerah yang penduduknya sedikit
sedang gempa disini menimpa daerah yang padat penduduknya?
Kenapa disana gempanya 

[iagi-net-l] kepala Satkorlak sumbar

2009-10-06 Thread OK Taufik
FYI:

Ade Edward (teman kita-GL81), adalah kepala Satkorlak sumbar dan sekaligus
manager penanggulan bencana gempa 2009 (kepala G30S 2009 sumbar). Beliau
sungguh sungguh sibuk dan sukar dihubungi saat sekarang ini. tapi bisa
dicoba ke .075127774


Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread taufik . manan
Sebagai orang yg berilmu, maka mempelajari alam dan kejadiannya maka menambah 
ilmunya.

Sebagai orang yg beragama, bila mengambil hikmah dari kejadian alam karena 
takdir Allah SWT maka insya Allah bertambah imannya.

Sebagai orang yg peduli dgn masyarakat atas musibah yg terjadi dan membantu 
mengatasi musibah sesuai kemampuannya maka akan bermanfaatlah bagi masyarakat.

Semuanya tergantung niat dan ikhtiar kita. Semoga Indonesia diberkati Allah SWT 
dan rakyatnya sejahtera. Amien.

Wassalam

TAM

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

-Original Message-
From: Firman Fauzi 
Date: Tue, 6 Oct 2009 09:46:11 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan yang 
ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat Aceh 
sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga yg 
tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti utk 
tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan Allah Azza 
wa Jalla. Sudah saatnya pendeta dan ulama seperti itu diberi pengertian yg baik 
tentang hukum2 Allah yg "pasti" terjadi di area tepi benua spt Indonesia ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla menerima dgn baik jiwa2 yg telah lepas dari raganya, 
di padang dan pariaman. Amiin ya Allah ya Rabb.

Firman Fauzi 


On Oct 6, 2009, at 12:19 PM, Awang Satyana  wrote:

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam hal 
menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 bahwa 
bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib jumat 
menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. Pantaslah 
daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz (?). dari mana dia 
tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 

Gempa pun kembali terjadi di Tasikmalaya, Sumatra barat, Jambi, dan daerah2 
lain di Indonesia (juga di Negara lain). Kawan2 yg (sepertinya) mengerti agama, 
kembali mengirim e-mail dan sms2 tentang keterkaitan jam terjadinya gempa 
dengan ayat2 kitab suci, bahwa benar gempa tsb adalah azab Tuhan thd perilaku 
manusia (di daerah bencana?).

Dulu,  saya merspons khutbah para ustaz itu dg berkirim email ke banyak pihak, 
menyampaikan bahwa orang yg sedang terkena musibah, jangan dituding macem2! 
Bantulah mereka. Jika tidak bisa membantu, yang do’akan saja. Jangan menambah 
masalah dengan menyebutnya sbg orang2 yg sedang di azab Tuhan! Dengan berbekal 
file gempa dan tsunami dari pak Awang, dan atas izinnya, saya melakukan cramah2 
tentang gempa di banyak masjid, Sekolah Tinggi Agama Islam, Pesantren. Termasuk 
di antaranya di sebuah Yayasan dakwah Islam, dihadapan sekitar 70 ustaz, yg 
setiah hari Jumat menjadi mereka khotib di masjid2 di jabodetabek. 

Saya sampaikan kpd ustaz2 itu bahwa mungkin saja bencana yg terjadi  adalah  
azab Tuhan, tapi Tuhan akan mengadili seseorang atau suatu kaum dg ada sebab2 
sebelumnya. Kullu syai ‘in sababa. Tidak ujug2.  Dan, kalau karena azab, boleh 
jadi, Jakarta adalah kota pertama yg mendapat prioritas menerima azab. Karena, 
di kota Jakarta dan sekitarnya, tinggal orang2 yg tidak saja banyak melanggar 
perintah Tuhan (dlm ukuran kebanyakan orang), tetapi juga, mereka yg makan 
hutan2 Kalimantan, jalan2 aspal, jembatan2, dan makan makanan2 tak wajar 
lainnya. Perlu juga diketahui, demiki an saya lanjutkan ke para ustaz, ada 
faktor lain yg menyebabkn itu gempa, namanya geologi. Siapa pun yg tinggal di 
sepanjang pantai barat Sumatra, pantai Selatan Jawa, dst, daerrah itu akan tepa 
potensi untuk gempa, karena memang di dekat zona subduksi. Lain halnya orang yg 
tinggal  di Kalimantan, kendatipun mereka tak pernah salat, tak pernah ke 
gereja, misalnya, tidak akan terkena
gempa (besar). 

Di antara hadirin ada yg pernah bertanya, “ Pak, Bisa nggak gempa itu dicegah?”
“Tidak bisa,” jawab saya.
“Bisa!” seseorang berteriak dg keras di masjid. Kaget juga saya.
“ Dengan do’a!” katanya dg lantang.

“Begini,” saya melanjutkan. “Di mana sakelar listrik untuk menghidup-matikan 
lampu masjid ini?”
“Matikanlah lampu masjid ini. Lalu, semua hadirin berdo’a atau  kalau perlu, 
masjid ini diisi atau dipenuhi kiai, terus semua berdo’a agar lampu hidup 
kembali. Pasti tak akan hidup. Karena hal itu menyalahi sunatullah.”

Tak lama kemudian, seorang yg tak pernah salat. Kerjaanya mabuk2an, mencuri, 
dll. Ia leawt masjid, dan memijit sakelar listrik. Hidup tidak listriknya? 
Menyala tidak lampunya?. Menyala, karena itulah ketentuannya. Ia melakukan 
sesuai dg aturan atau sunatullah. Demikian juga  gempa!

Salam,
Jonih Rahmat


--- On Tue, 10/6/09, Turidho (TURIDHO)  wrote:

From: Turidh

[iagi-net-l] Luncheon Talk HAGI-IAGI (8 Oktober 2009)

2009-10-06 Thread mohammad syaiful
maaf, terlupa utk meneruskannya, padahal sudah terima 2 hari yg lalu.
utk pembicaranya, kemungkinan prof. sri widiyantoro yg profilnya baru dimuat
di harian kompas, akan menggantikan kang danny hilman (yg sudah 3 hari
dihubungi oleh sekjen maupun ketua umum iagi tapi tidak berhasil juga).

ayo kita meriahkan. jangan lupa untuk bawa duit ya, soalnya juga akan dibuka
gentong amal utk penggalangan dana buat dikirimkan ke tanah minang yg sedang
berduka.

salam,
syaiful
* sok sibuk dg persiapan semarang sih...

-- Forwarded message --
From: andi adiwiarta 
Date: 2009/10/5
Subject: Luncheon Talk HAGI-IAGI (8 Oktober 2009)
To: ebiant...@bpmigas.com, Yosi Hirosiadi ,
mohammadsyai...@gmail.com, Muharram JP 


 *Luncheon Talk: HAGI-IAGI*



*Tema:*

Potensi Gempa Indonesia

:setelah Gempa Tasikmalaya, Padang dan Jambi 2009



*Pembicara:*

Dr. Danny Hilman Natawidjaja* (Divisi Kebencanaan IAGI)

Dr. Yusuf Surachman Djajadihardja (HAGI - BPPT)



*Moderator:*

Wahyu Triyoso, PhD (HAGI - ITB)



*Waktu & Tempat:*

Kamis, 8 Oktober 2009

Pukul 11.00-14.00 WIB

Hotel Bumi Karsa Bidakara

Ruang Kunti

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 71-73, Pancoran Jakarta Selatan



*Biaya: GRATIS*



*Reservasi:*

Dikarenakan keterbatasan tempat (75 orang) mohon untuk konfirmasi ke

Sekretariat HAGI
T/F: 021-5250040

secretar...@hagi.or.id 



*dalam konfirmasi

Pak Syaiful, info ini belum di forward ke Milist IAGI, karena saya bukan
anggota milist-nya, mohon bantuannya ya.

regards,
Andi - Special Event HAGI





-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Gantok Subiyantoro
Gempa sebenarnya sudah ada sejak prekambrium, jauh sebelum manusia ada. Yang 
hidup saat itu hanya  binatang dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan saat itu tidak 
pernah protes karena bencana gempa. Namun belakangan tercipta hewan yang 
berakal, maka hewan yang berakal ini banyak mengeluh saat hidupnya tidak nyaman 
karena gangguan gempa. Hewan yang berakal ini tidak lain adalah manusia, yang 
seharusnya manusia itu sendirilah yang harus menyiasati keberadaan gempa. 
Manusia adalah mahluk berilmu, maka hendaknya dengan ilmu itu, terutama ilmu 
geologi, manusia seharusnya bisa memitigasi bencana gempa. Paling tidak jangan 
bertempat tinggal di jalur gempa. Kalau mau tinggal disekitar daerah tersebut 
konsekuensinya harus siap apapun yang terjadi dan harus punya ilmu untuk 
menyikapi gempa, misalnya sistem bangunan rumah yang elastis, lokasi tempat 
tinggal jangan dilereng-lereng, bertanam dengan tanaman yang akarnya kokoh, 
dsb. Namun manusia percaya bahwa keberadaan
 ilmunya sangat terbatas, contohnya dia tidak tahu kapan gempa akan terjadi. 
Manusiapun kemudian minta bantuan kepada yang mempunyai ilmu yang super  
(hudalinnas), dia tahu ada ilmu diatas ilmunya, tidak lain dengan cara berdo'a, 
agar pikirannya mendapat petunjuk.
Allahumaghfirlahum warhamhum wa aafi'i wa fuanhum, Allahumagh laa tahrimna 
ajrohum, wa laa taftinna ba'dahum waghfirlana walahum.





From: "taufik.ma...@gmail.com" 
To: Firman Fauzi ; "" 
; Taufik Alif Manan ; Taufik Alif 
Manan 
Sent: Tue, October 6, 2009 5:11:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Sebagai orang yg berilmu, maka mempelajari alam dan kejadiannya maka menambah 
ilmunya.

Sebagai orang yg beragama, bila mengambil hikmah dari kejadian alam karena 
takdir Allah SWT maka insya Allah bertambah imannya.

Sebagai orang yg peduli dgn masyarakat atas musibah yg terjadi dan membantu 
mengatasi musibah sesuai kemampuannya maka akan bermanfaatlah bagi masyarakat.

Semuanya tergantung niat dan ikhtiar kita. Semoga Indonesia diberkati Allah SWT 
dan rakyatnya sejahtera. Amien.

Wassalam

TAM

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

-Original Message-
From: Firman Fauzi 
Date: Tue, 6 Oct 2009 09:46:11 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan yang 
ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat Aceh 
sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga yg 
tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti utk 
tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan Allah Azza 
wa Jalla. Sudah saatnya pendeta dan ulama seperti itu diberi pengertian yg baik 
tentang hukum2 Allah yg "pasti" terjadi di area tepi benua spt Indonesia ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla menerima dgn baik jiwa2 yg telah lepas dari raganya, 
di padang dan pariaman. Amiin ya Allah ya Rabb.

Firman Fauzi 


On Oct 6, 2009, at 12:19 PM, Awang Satyana  wrote:

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam hal 
menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 bahwa 
bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib jumat 
menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. Pantaslah 
daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz (?). dari mana dia 
tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 

Gempa pun kembali terjadi di Tasikmalaya, Sumatra barat, Jambi, dan daerah2 
lain di Indonesia (juga di Negara lain). Kawan2 yg (sepertinya) mengerti agama, 
kembali mengirim e-mail dan sms2 tentang keterkaitan jam terjadinya gempa 
dengan ayat2 kitab suci, bahwa benar gempa tsb adalah azab Tuhan thd perilaku 
manusia (di daerah bencana?).

Dulu,  saya merspons khutbah para ustaz itu dg berkirim email ke banyak pihak, 
menyampaikan bahwa orang yg sedang terkena musibah, jangan dituding macem2! 
Bantulah mereka. Jika tidak bisa membantu, yang do’akan saja. Jangan menambah 
masalah dengan menyebutnya sbg orang2 yg sedang di azab Tuhan! Dengan berbekal 
file gempa dan tsunami dari pak Awang, dan atas izinnya, saya melakukan cramah2 
tentang gempa di banyak masjid, Sekolah Tinggi Agama Islam, Pesantren. Termasuk 
di antaranya di sebuah Yayasan dakwah Islam, dihadapan sekitar 70 ustaz, yg 
setiah hari Jumat menjadi mereka khotib di masjid2 di jabodetabek. 

Saya sampaikan kpd ustaz2 itu bahwa mungkin saja bencana yg terjadi  adalah  
azab Tuhan, tapi Tuhan akan mengadili seseorang atau suatu kaum dg ada sebab2 
sebelumnya. Kullu syai ‘in sababa. Tidak ujug2.  Dan, kalau karena azab, boleh 
jadi, Jakarta adalah kota pertama yg mendapat prioritas menerima

Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread ukat . sukanta
Seharusnya ilmu-ilmu ustad ini dikeluarkannya dari mulai sebelum gempa dan 
tsunami terjadi, mungkin bisa membantu, paling tidak ada yang dapat pahala 
lebih dini...amiin.

salam,us






Gantok Subiyantoro 
10/07/2009 06:41 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa


Gempa sebenarnya sudah ada sejak prekambrium, jauh sebelum manusia ada. 
Yang hidup saat itu hanya  binatang dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan saat 
itu tidak pernah protes karena bencana gempa. Namun belakangan tercipta 
hewan yang berakal, maka hewan yang berakal ini banyak mengeluh saat 
hidupnya tidak nyaman karena gangguan gempa. Hewan yang berakal ini tidak 
lain adalah manusia, yang seharusnya manusia itu sendirilah yang harus 
menyiasati keberadaan gempa. Manusia adalah mahluk berilmu, maka hendaknya 
dengan ilmu itu, terutama ilmu geologi, manusia seharusnya bisa memitigasi 
bencana gempa. Paling tidak jangan bertempat tinggal di jalur gempa. Kalau 
mau tinggal disekitar daerah tersebut konsekuensinya harus siap apapun 
yang terjadi dan harus punya ilmu untuk menyikapi gempa, misalnya sistem 
bangunan rumah yang elastis, lokasi tempat tinggal jangan dilereng-lereng, 
bertanam dengan tanaman yang akarnya kokoh, dsb. Namun manusia percaya 
bahwa keberadaan
 ilmunya sangat terbatas, contohnya dia tidak tahu kapan gempa akan 
terjadi. Manusiapun kemudian minta bantuan kepada yang mempunyai ilmu yang 
super  (hudalinnas), dia tahu ada ilmu diatas ilmunya, tidak lain dengan 
cara berdo'a, agar pikirannya mendapat petunjuk.
Allahumaghfirlahum warhamhum wa aafi'i wa fuanhum, Allahumagh laa tahrimna 
ajrohum, wa laa taftinna ba'dahum waghfirlana walahum.





From: "taufik.ma...@gmail.com" 
To: Firman Fauzi ; "" 
; Taufik Alif Manan ; Taufik 
Alif Manan 
Sent: Tue, October 6, 2009 5:11:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Sebagai orang yg berilmu, maka mempelajari alam dan kejadiannya maka 
menambah ilmunya.

Sebagai orang yg beragama, bila mengambil hikmah dari kejadian alam karena 
takdir Allah SWT maka insya Allah bertambah imannya.

Sebagai orang yg peduli dgn masyarakat atas musibah yg terjadi dan 
membantu mengatasi musibah sesuai kemampuannya maka akan bermanfaatlah 
bagi masyarakat.

Semuanya tergantung niat dan ikhtiar kita. Semoga Indonesia diberkati 
Allah SWT dan rakyatnya sejahtera. Amien.

Wassalam

TAM

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

-Original Message-
From: Firman Fauzi 
Date: Tue, 6 Oct 2009 09:46:11 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan 
yang ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat 
Aceh sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga 
yg tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti 
utk tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan 
Allah Azza wa Jalla. Sudah saatnya pendeta dan ulama seperti itu diberi 
pengertian yg baik tentang hukum2 Allah yg "pasti" terjadi di area tepi 
benua spt Indonesia ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla menerima dgn baik jiwa2 yg telah lepas dari 
raganya, di padang dan pariaman. Amiin ya Allah ya Rabb.

Firman Fauzi 


On Oct 6, 2009, at 12:19 PM, Awang Satyana  wrote:

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam 
hal menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 
bahwa bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib 
jumat menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. 
Pantaslah daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz 
(?). dari mana dia tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 

Gempa pun kembali terjadi di Tasikmalaya, Sumatra barat, Jambi, dan 
daerah2 lain di Indonesia (juga di Negara lain). Kawan2 yg (sepertinya) 
mengerti agama, kembali mengirim e-mail dan sms2 tentang keterkaitan jam 
terjadinya gempa dengan ayat2 kitab suci, bahwa benar gempa tsb adalah 
azab Tuhan thd perilaku manusia (di daerah bencana?).

Dulu,  saya merspons khutbah para ustaz itu dg berkirim email ke banyak 
pihak, menyampaikan bahwa orang yg sedang terkena musibah, jangan dituding 
macem2! Bantulah mereka. Jika tidak bisa membantu, yang do'akan saja. 
Jangan menambah masalah dengan menyebutnya sbg orang2 yg sedang di azab 
Tuhan! Dengan berbekal file gempa dan tsunami dari pak Awang, dan atas 
izinnya, saya melakukan cramah2 tentang gempa di banyak masjid, Sekolah 
Tinggi Agama Islam, Pesantren. Termasuk di antaranya di sebuah Yayasan 
dakwah Islam, dihadapan sekitar 70 ustaz, yg set

Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread noor syarifuddin
Judulnya rada menggelitik juga ya...do'a dan gempa.
Dari jauh kita mungkin melihat bahwa yang terjadi adalah musibah, kesengsaraan, 
kesedihan, kemurungan dst...sehingga kemudian orang menghubungkan ini dengan 
"hukuman" Tuhan ...karena secara seringkali otomatis orang menghubungkan 
musibah dengan hukuman Pantas si Fulan ditimpa musibah terus karena dia 
kelakuannya begini dan begitu...

Tetapi seperti ditulis pak Jonih itu, seberapa jauh sih kita itu tahu kemauan 
Tuhan yang Maha Berkuasa itubukan tidak mungkin semua itu terjadi karena 
rasa sayangNya kepada umat supaya terjaga dari kesulitan atau 
perbuatan-perbuatan dikemudian hari yang tidak dikehendaki-Nya...?

Terjadinya gempa sudah merupakan sunnah-Nya, perkara siapa yang selamat dan 
siapa yang meninggal itu juga sudah menjadi aturan-Nya...manusia hanya bisa 
berusaha DAN berdoa(tidak bisa salah satu: berusaha thok atau berdoa 
thok)

Marilah kita semua selalu ber-prasangka baik atas apa yang terjadi ...dan 
selalu mendoakan para korban supaya mendapat tempat yang selayaknya


salam,


From: Gantok Subiyantoro 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, October 7, 2009 7:41:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Gempa sebenarnya sudah ada sejak prekambrium, jauh sebelum manusia ada. Yang 
hidup saat itu hanya  binatang dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan saat itu tidak 
pernah protes karena bencana gempa. Namun belakangan tercipta hewan yang 
berakal, maka hewan yang berakal ini banyak mengeluh saat hidupnya tidak nyaman 
karena gangguan gempa. Hewan yang berakal ini tidak lain adalah manusia, yang 
seharusnya manusia itu sendirilah yang harus menyiasati keberadaan gempa. 
Manusia adalah mahluk berilmu, maka hendaknya dengan ilmu itu, terutama ilmu 
geologi, manusia seharusnya bisa memitigasi bencana gempa. Paling tidak jangan 
bertempat tinggal di jalur gempa. Kalau mau tinggal disekitar daerah tersebut 
konsekuensinya harus siap apapun yang terjadi dan harus punya ilmu untuk 
menyikapi gempa, misalnya sistem bangunan rumah yang elastis, lokasi tempat 
tinggal jangan dilereng-lereng, bertanam dengan tanaman yang akarnya kokoh, 
dsb. Namun manusia percaya bahwa keberadaan
ilmunya sangat terbatas, contohnya dia tidak tahu kapan gempa akan terjadi. 
Manusiapun kemudian minta bantuan kepada yang mempunyai ilmu yang super  
(hudalinnas), dia tahu ada ilmu diatas ilmunya, tidak lain dengan cara berdo'a, 
agar pikirannya mendapat petunjuk.
Allahumaghfirlahum warhamhum wa aafi'i wa fuanhum, Allahumagh laa tahrimna 
ajrohum, wa laa taftinna ba'dahum waghfirlana walahum.





From: "taufik.ma...@gmail.com" 
To: Firman Fauzi ; "" 
; Taufik Alif Manan ; Taufik Alif 
Manan 
Sent: Tue, October 6, 2009 5:11:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Sebagai orang yg berilmu, maka mempelajari alam dan kejadiannya maka menambah 
ilmunya.

Sebagai orang yg beragama, bila mengambil hikmah dari kejadian alam karena 
takdir Allah SWT maka insya Allah bertambah imannya.

Sebagai orang yg peduli dgn masyarakat atas musibah yg terjadi dan membantu 
mengatasi musibah sesuai kemampuannya maka akan bermanfaatlah bagi masyarakat.

Semuanya tergantung niat dan ikhtiar kita. Semoga Indonesia diberkati Allah SWT 
dan rakyatnya sejahtera. Amien.

Wassalam

TAM

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

-Original Message-
From: Firman Fauzi 
Date: Tue, 6 Oct 2009 09:46:11 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan yang 
ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat Aceh 
sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga yg 
tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti utk 
tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan Allah Azza 
wa Jalla. Sudah saatnya pendeta dan ulama seperti itu diberi pengertian yg baik 
tentang hukum2 Allah yg "pasti" terjadi di area tepi benua spt Indonesia ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla menerima dgn baik jiwa2 yg telah lepas dari raganya, 
di padang dan pariaman. Amiin ya Allah ya Rabb.

Firman Fauzi 


On Oct 6, 2009, at 12:19 PM, Awang Satyana  wrote:

Berikut ulasan dari rekan saya (Pak Jonih Rahmat) tentang subyek di atas. 
Sebuah ulasan yang baik dan sebuah pelurusan yang mestinya disadari dalam hal 
menyikapi sebuah bencana. 

salam,
Awang

Ketika terjadi Gempa & tsunami Aceh, disusul gempa Yogya, kemudian Gempa & 
Tsunami Pangandaran, saya mendengar banyak Mubaligh berbicara di mimbar2 bahwa 
bencana2 tsb adalah azab Tuhan. Di Gd Patra Jasa, malahan, khotib jumat 
menyebut sejumlah dosa yg biasa dilakukan orang2 di daerah bencana. Pantaslah 
daerah itu kemudian dihancurkan Tuhan! Hebat bener itu ustaz (?). dari mana dia 
tahu bahwa itu adalah siksaan Tuhan kepada manusia. 

Gempa pun kembali terja

Fw: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Budi Santoso
Dalam kitab-Nya pun dijelaskan :
 
"dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan"
"Dia tidak akan memberikan ujian dan cobaan melainkan kita (hamba-Nya) mampu 
menanggungnya"
 
Tidak ada yang salah jika kita menafsirkan musibah gempa kemarin sebagai 
hukuman, ujian, cobaan, ataupun pembuktian rasa sayang-Nya untuk kita semua.
 
Menanggapi Pak Noor, memang benar bahwa segala yang terjadi di alam ini 
merupakan juga bagian dari sunnah-Nya. Gempa merupakan peristiwa geologi yang 
menakutkan, membuat trauma berkepanjangan, dan menimbulkan kerusakan yang 
tidaklah sedikit.
Namun, letak negara ini pada pertemuan lempeng aktif tidak hanya berefek 
negatif seperti seringnya gempa tapi juga ada positifnya. Intens nya aktifitas 
tektonik dan vulkanik saya pikir juga yang menyebabkan negeri ini kaya akan SDA.
 
Salam,
 
 
Budi

--- On Wed, 10/7/09, noor syarifuddin  wrote:


From: noor syarifuddin 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, October 7, 2009, 7:01 AM


Judulnya rada menggelitik juga ya...do'a dan gempa.
Dari jauh kita mungkin melihat bahwa yang terjadi adalah musibah, kesengsaraan, 
kesedihan, kemurungan dst...sehingga kemudian orang menghubungkan ini dengan 
"hukuman" Tuhan ...karena secara seringkali otomatis orang menghubungkan 
musibah dengan hukuman Pantas si Fulan ditimpa musibah terus karena dia 
kelakuannya begini dan begitu...

Tetapi seperti ditulis pak Jonih itu, seberapa jauh sih kita itu tahu kemauan 
Tuhan yang Maha Berkuasa itubukan tidak mungkin semua itu terjadi karena 
rasa sayangNya kepada umat supaya terjaga dari kesulitan atau 
perbuatan-perbuatan dikemudian hari yang tidak dikehendaki-Nya...?

Terjadinya gempa sudah merupakan sunnah-Nya, perkara siapa yang selamat dan 
siapa yang meninggal itu juga sudah menjadi aturan-Nya...manusia hanya bisa 
berusaha DAN berdoa(tidak bisa salah satu: berusaha thok atau berdoa 
thok)

Marilah kita semua selalu ber-prasangka baik atas apa yang terjadi ...dan 
selalu mendoakan para korban supaya mendapat tempat yang selayaknya


salam,


From: Gantok Subiyantoro 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, October 7, 2009 7:41:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Gempa sebenarnya sudah ada sejak prekambrium, jauh sebelum manusia ada. Yang 
hidup saat itu hanya  binatang dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan saat itu tidak 
pernah protes karena bencana gempa. Namun belakangan tercipta hewan yang 
berakal, maka hewan yang berakal ini banyak mengeluh saat hidupnya tidak nyaman 
karena gangguan gempa. Hewan yang berakal ini tidak lain adalah manusia, yang 
seharusnya manusia itu sendirilah yang harus menyiasati keberadaan gempa. 
Manusia adalah mahluk berilmu, maka hendaknya dengan ilmu itu, terutama ilmu 
geologi, manusia seharusnya bisa memitigasi bencana gempa. Paling tidak jangan 
bertempat tinggal di jalur gempa. Kalau mau tinggal disekitar daerah tersebut 
konsekuensinya harus siap apapun yang terjadi dan harus punya ilmu untuk 
menyikapi gempa, misalnya sistem bangunan rumah yang elastis, lokasi tempat 
tinggal jangan dilereng-lereng, bertanam dengan tanaman yang akarnya kokoh, 
dsb. Namun manusia percaya bahwa keberadaan
ilmunya sangat terbatas, contohnya dia tidak tahu kapan gempa akan terjadi. 
Manusiapun kemudian minta bantuan kepada yang mempunyai ilmu yang super  
(hudalinnas), dia tahu ada ilmu diatas ilmunya, tidak lain dengan cara berdo'a, 
agar pikirannya mendapat petunjuk.
Allahumaghfirlahum warhamhum wa aafi'i wa fuanhum, Allahumagh laa tahrimna 
ajrohum, wa laa taftinna ba'dahum waghfirlana walahum.





From: "taufik.ma...@gmail.com" 
To: Firman Fauzi ; "" 
; Taufik Alif Manan ; Taufik Alif 
Manan 
Sent: Tue, October 6, 2009 5:11:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Sebagai orang yg berilmu, maka mempelajari alam dan kejadiannya maka menambah 
ilmunya.

Sebagai orang yg beragama, bila mengambil hikmah dari kejadian alam karena 
takdir Allah SWT maka insya Allah bertambah imannya.

Sebagai orang yg peduli dgn masyarakat atas musibah yg terjadi dan membantu 
mengatasi musibah sesuai kemampuannya maka akan bermanfaatlah bagi masyarakat.

Semuanya tergantung niat dan ikhtiar kita. Semoga Indonesia diberkati Allah SWT 
dan rakyatnya sejahtera. Amien.

Wassalam

TAM

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

-Original Message-
From: Firman Fauzi 
Date: Tue, 6 Oct 2009 09:46:11 
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa
Saya setuju dengan ulasan tersebut. Bahkan saya juga pernah membaca ulasan yang 
ditulis oleh seorang Pendeta mengenai hukuman yg diderakan ke rakyat Aceh 
sewaktu tsunami terjadi. Pendeta tersebut menyitir bhw kelakuan warga yg 
tertimpa tsunami sudah melewati batas kemanusiaan, dsb. 

Tokoh2 agama yg seperti ini memang harus diberikan pencerahan yg berarti utk 
tdk serta merta menghubungkan bencana alam dgn hukuman yg ditimpakan Allah Azza 
wa Jalla. Suda

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread afriadhi
Gempa itu  merupakan hukum alam yang pasti terjadi dan manusia sudah mencoba 
untuk membuat peta zonasi kebencanaan.
Dosa dan keimanan adalah tingkat ibadah dan kepercayaan kepada sang pencipta.
Jadi kalau ada yang menghubungkan kedua hal tersebut maka akan ada Peta Zonasi 
Intensitas Dosa yang bila di overlay dengan Peta Zonasi Kebencanaan akan 
identik.

Salam
-AFR-

Sent from my mobile web
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari
Sent:  04/10/2009 2:06:38 PM
Subject:  [iagi-net-l] Doa dan gempa

Doa mungkin tidak akan menghentikan terjadinya gempa. tetapi berdoalah
supaya dimudahkan mengerti dan mengenali  kegempaan dan menerima
gejala serta akibat gempa sebagai bagian ciptaanNya.

Rdp

-Berdoa smoga diberi kemudahan menerima dan mengerti dunia ini apa adanya. -

-- 
Sent from my mobile device

Jangan hanya menunggu laporan kerusakan gempa - http://bit.ly/2pvlGw


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


_

Note: The information contained in this e-mail is intended only for the use of 
the individual or entity named above and may contain information that is 
privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable law. If 
you are not the intended party to receive the message and its attachment(s), 
you are hereby notified that any dissemination, distribution or copy of the 
message is strictly prohibited. Please immediately notify the sender and delete 
the message as soon as possible. Thank you for kind attention.

Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan hanya untuk 
penggunaan individu atau kelompok yang disebutkan di atas dan mungkin berisi 
informasi yang istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut 
hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang ditujukan untuk menerima pesan 
ini beserta lampirannya, dengan ini Anda diberitahukan bahwa penyebaran, 
pendistribusian atau penyalinan pesan ini adalah sangat dilarang. Harap segera 
memberitahu pengirim dan menghapus pesan ini secepatnya. Terima kasih atas 
perhatian Anda.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, 

Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Rovicky Dwi Putrohari
hehehehe
Ide bagus membuat "peta zonasi dosa" di Indonesia :)

Salam anget

RDP


2009/10/7  :
> Gempa itu  merupakan hukum alam yang pasti terjadi dan manusia sudah mencoba 
> untuk membuat peta zonasi kebencanaan.
> Dosa dan keimanan adalah tingkat ibadah dan kepercayaan kepada sang pencipta.
> Jadi kalau ada yang menghubungkan kedua hal tersebut maka akan ada Peta 
> Zonasi Intensitas Dosa yang bila di overlay dengan Peta Zonasi Kebencanaan 
> akan identik.
>
> Salam
> -AFR-
>
> Sent from my mobile web
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari
> Sent:  04/10/2009 2:06:38 PM
> Subject:  [iagi-net-l] Doa dan gempa
>
> Doa mungkin tidak akan menghentikan terjadinya gempa. tetapi berdoalah
> supaya dimudahkan mengerti dan mengenali  kegempaan dan menerima
> gejala serta akibat gempa sebagai bagian ciptaanNya.
>
> Rdp
>
> -Berdoa smoga diberi kemudahan menerima dan mengerti dunia ini apa adanya. -
>
> --
> Sent from my mobile device
>
> Jangan hanya menunggu laporan kerusakan gempa - http://bit.ly/2pvlGw
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
> _
>
> Note: The information contained in this e-mail is intended only for the use 
> of the individual or entity named above and may contain information that is 
> privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable law. If 
> you are not the intended party to receive the message and its attachment(s), 
> you are hereby notified that any dissemination, distribution or copy of the 
> message is strictly prohibited. Please immediately notify the sender and 
> delete the message as soon as possible. Thank you for kind attention.
>
> Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan hanya untuk 
> penggunaan individu atau kelompok yang disebutkan di atas dan mungkin berisi 
> informasi yang istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut 
> hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang ditujukan untuk menerima pesan 
> ini beserta lampirannya, dengan ini Anda diberitahukan bahwa penyebaran, 
> pendistribusian atau penyalinan pesan ini adalah sangat dilarang. Harap 
> segera memberitahu pengirim dan menghapus pesan ini secepatnya. Terima kasih 
> atas perhatian Anda.
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Leonard Lisapaly

Saya kuatir kedua peta tersebut berkebalikan euy8-)

Aceh, Padang, Yogya, Tasikmalaya, Nias, menurut saya masyarakatnya cenderung
religius.

LL

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, October 07, 2009 8:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

hehehehe
Ide bagus membuat "peta zonasi dosa" di Indonesia :)

Salam anget

RDP


2009/10/7  :
> Gempa itu  merupakan hukum alam yang pasti terjadi dan manusia sudah
mencoba untuk membuat peta zonasi kebencanaan.
> Dosa dan keimanan adalah tingkat ibadah dan kepercayaan kepada sang
pencipta.
> Jadi kalau ada yang menghubungkan kedua hal tersebut maka akan ada Peta
Zonasi Intensitas Dosa yang bila di overlay dengan Peta Zonasi Kebencanaan
akan identik.
>
> Salam
> -AFR-
>
> Sent from my mobile web
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari
> Sent:  04/10/2009 2:06:38 PM
> Subject:  [iagi-net-l] Doa dan gempa
>
> Doa mungkin tidak akan menghentikan terjadinya gempa. tetapi berdoalah
> supaya dimudahkan mengerti dan mengenali  kegempaan dan menerima
> gejala serta akibat gempa sebagai bagian ciptaanNya.
>
> Rdp
>
> -Berdoa smoga diberi kemudahan menerima dan mengerti dunia ini apa adanya.
-
>
> --
> Sent from my mobile device
>
> Jangan hanya menunggu laporan kerusakan gempa - http://bit.ly/2pvlGw
>
>
-
---
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
-
---
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
> _
>
> Note: The information contained in this e-mail is intended only for the use
of the individual or entity named above and may contain information that is
privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable law. If
you are not the intended party to receive the message and its attachment(s),
you are hereby notified that any dissemination, distribution or copy of the
message is strictly prohibited. Please immediately notify the sender and
delete the message as soon as possible. Thank you for kind attention.
>
> Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan hanya untuk
penggunaan individu atau kelompok yang disebutkan di atas dan mungkin berisi
informasi yang istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut
hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang ditujukan untuk menerima pesan
ini beserta lampirannya, dengan ini Anda diberitahukan bahwa penyebaran,
pendistribusian atau penyalinan pesan ini adalah sangat dilarang. Harap
segera memberitahu pengirim dan menghapus pesan ini secepatnya. Terima kasih
atas perhatian Anda.
>
>
-
---
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
-
---
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ik

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Achmad . RISKI
 Benar memang daerah yang religius nya relatif baik tapi dibalik itu
mungkin tingkat syirik nya yang tingggi pula,

Sehingga daerah berikutnya yang harus waspada adalah Madura, Makassar dll

AR




   
 "Leonard  
 Lisapaly" 

cc
 07/10/2009 09:30  
 AMSubject
   RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa  
   
 Please respond to 
 
   
   





Saya kuatir kedua peta tersebut berkebalikan euy8-)

Aceh, Padang, Yogya, Tasikmalaya, Nias, menurut saya masyarakatnya
cenderung
religius.

LL

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: Wednesday, October 07, 2009 8:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Doa dan gempa

hehehehe
Ide bagus membuat "peta zonasi dosa" di Indonesia :)

Salam anget

RDP


2009/10/7  :
> Gempa itu  merupakan hukum alam yang pasti terjadi dan manusia sudah
mencoba untuk membuat peta zonasi kebencanaan.
> Dosa dan keimanan adalah tingkat ibadah dan kepercayaan kepada sang
pencipta.
> Jadi kalau ada yang menghubungkan kedua hal tersebut maka akan ada Peta
Zonasi Intensitas Dosa yang bila di overlay dengan Peta Zonasi Kebencanaan
akan identik.
>
> Salam
> -AFR-
>
> Sent from my mobile web
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari
> Sent:  04/10/2009 2:06:38 PM
> Subject:  [iagi-net-l] Doa dan gempa
>
> Doa mungkin tidak akan menghentikan terjadinya gempa. tetapi berdoalah
> supaya dimudahkan mengerti dan mengenali  kegempaan dan menerima
> gejala serta akibat gempa sebagai bagian ciptaanNya.
>
> Rdp
>
> -Berdoa smoga diberi kemudahan menerima dan mengerti dunia ini apa
adanya.
-
>
> --
> Sent from my mobile device
>
> Jangan hanya menunggu laporan kerusakan gempa - http://bit.ly/2pvlGw
>
>
-

---
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
-

---
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-

> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
any
information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
> _
>
> Note: The information contained in this e-mail is intended only for the
use
of the individual or entity named above and may contain information that is
privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable law.
If
you are not the intended party to receive the message and its
attachment(s),
you are hereby notified that any dissemination, distribution or copy of the
message is strictly prohibited. Please immediately notify the sender and
delete the message as soon as possible. Thank you for kind attention.
>
> Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan hanya untuk
penggunaan individu atau kelompok yang disebutkan di atas dan mungkin
berisi
informasi yang istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut
hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang di

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa (ganti topik donk....)

2009-10-06 Thread Yoga Negara
Khok kayaknya energi kita malah tergerus dengan hal yang seperti ini
yah?
Mbok yah mending yang kita diskusiin adalah partisipasi apa yang mungkin
bisa kita berikan buat sodara2 kita yang sekarang sedang menderita
karena tertimpa musibah atau sodara2 kita yang saat ini sedang tinggal
di zona2 yang rawan kena bencana alam.
Ketimbang kita diskusiin masalah seperti ini yang siapa tau mungkin saja
disamping udah keluar dari pakem milist juga mungkin bisa menyinggung
perasaan mereka yang lagi tertimpa.
Saya pikir sih apa yang sudah diutarain oleh Pak Jonih and Pak Awang
pada email terdahulu udah lebih dari cukup untuk pencerahan kita semua.
\yoga 


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Sehari bersama Pak Rab Sukamto dan Geologi Sulawesi Selatan

2009-10-06 Thread Awang Satyana
Ini topik lain dari diskusi gempa, berikut cerita tentang sebuah seminar 
geologi yang baru saja diselenggarakan kawan2 Pengda IAGI Sulawesi.

IAGI Pengda Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Sulawesi 
Tengah serta Panitia Seminar yang terutama berasal dari civitas  academica 
Universitas Hasanuddin  pada hari Sabtu 3 Oktober 2009 yang lalu telah 
mengadakan seminar sehari berjudul " Geologi Sulawesi dan Prospeknya". Seminar 
berlangsung di Hotel Horison, Makassar, dihadiri sekitar 200 peserta. Peserta 
seminar terutama adalah para mahasiswa geologi atau pertambangan Universitas 
Hasanuddin dan para pejabat  di lingkungan pertambangan di wilayah Sulawesi.  

Seminar dibuka dengan sebuah tarian daerah lalu menyanyikan Indonesia Raya.  
Setelah diawali sambutan oleh Pak Nurhamdan, Ketua Pengda IAGI Sulawesi, 
seminar dibuka secara resmi oleh Pak Lambok Hutasoit,  Ketua Umum IAGI. Seminar 
berlangsung sampai pukul 17.30 dengan antusiasme dan partisipasi yang baik dari 
para peserta, terbukti dari masih penuhnya ruangan sampai seminar berakhir dan 
banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Panitia telah menghadirkan materi2 yang bervariasi tentang geologi Sulawesi 
ditinjau dari berbagai aspeknya beserta prospek2-nya, yaitu sbb. : 

1. Geologi Sulawesi : Dr. Rab. Sukamto  (mantan peneliti geologi P3G) 
-presentasi kunci
2. Geodinamika Sulawesi : Dr. Safri Burhanuddin (UNHAS & Kementerian Kelautan 
RI)
3. Geologi Kuarter Sulawesi : Kris Budiono, M.Sc. (Badan Geologi)
4. Kebencanaan Geologi Sulawesi : Dr. Haryadi Permana (LIPI)
5. Stratigrafi Sulawesi Selatan : Dr. Djuhaeni (ITB)
6. Cekungan Sedimen dan Prospek Hidrokarbon Sulawesi : Awang Satyana (BPMIGAS)
7. Basement Geology Sulawesi : Dr. Ade Kadarusman (PT INCO)
8. Magmatisme dan Volkanisme Sulawesi : Dr. Bambang Priadi (ITB)
9. Metalogeny dan Sumberdaya Mineral Sulawesi : Dr. Arifudin Idrus (UGM)

Beberapa pembicara seperti Pak Rab, Pak Safri, Pak Ade dan Pak Bambang , setahu 
saya, merupakan para spesialis Sulawesi dalam bidangnya masing2, beberapa di 
antara mereka melakukan riset untuk disertasi doktornya di Sulawesi. Maka, ini 
adalah kesempatan terbaik , khususnya bagi para mahasiswa,  untuk belajar 
banyak hal tentang geologi Sulawesi langsung dari para spesialisnya.

Kali ini saya ingin menceritakan tentang Pak Rab Sukamto, sosok seorang ahli 
geologi yang namanya tak bisa dipisahkan dari geologi Sulawesi Selatan. Cerita 
tentang seminarnya sendiri akan saya tulis secara terpisah.

Pak Rab Sukamto dalam presentasi kuncinya menyampaikan pengalaman-pengalamannya 
dalam memetakan geologi Sulawesi. Pak Rab dan rekan2-nya dari Direktorat 
Geologi (saat itu awal tahun 1970-an) bertugas memetakan geologi Sulawesi 
sebagai bagian pemetaan geologi bersistem Indonesia yang tercantum dalam 
Repelita I (Rencana Pembangunan Lima Tahun 1969-1974). Sampai tahun 1980-an 
pemetaan itu terus dilakukan. Nama-nama formasi yang sekarang kita kenal di 
peta-peta geologi Sulawesi (terutama Sulawesi Selatan) berasal dari Pak Rab. 
Sebuah daerah di Sulawesi Selatan bernama Bantimala sungguh menarik untuk Pak 
Rab. Di sini berkumpul banyak sekali jenis batuan dalam struktur yang sangat 
kompleks berumur pra-Tersier. Kompleks batuan ini kemudian diketahui sebagai 
kompleks batuan bancuh (melange). Urutan batuan sedimen berumur Paleosen sampai 
Neogen kemudian di beberapa tempat menutupinya.  

Sebagai salah seorang senior dan sesepuh dalam dunia geologi Indonesia, dalam 
seminar kemarin itu Pak Rab menyampaikan beberapa nasihatnya, antara lain 
tentang publikasi. Orang Indonesia pada umumnya lambat dalam mempublikasikan 
hasil penelitiannya. Mereka pergi ke lapangan,  menemukan suatu atau beberapa 
hal yang sangat menarik dan menjadi perbincangan. Tetapi kemudian publikasi 
tentang hal itu bukan berasal dari orang Indonesia, namun dari para ahli asing 
yang ikut melihat hasil penelitian lapangan tersebut. Pak Rab punya pengalaman 
hasil2 penelitian lapangannya di Sulawesi yang tidak dipublikasikan digunakan 
(ada yang dengan izin, ada juga yang tanpa izin) oleh beberapa ahli asing dari 
Inggris, Malaysia, Jepang dan Amerika (Pak Rab tak menyebutkan nama ahli2 
tersebut,  tetapi saya dapat menduganya dari publikasi2 yang mereka tulis) dan 
mempublikasikannya dalam  makalah2 di jurnal internasional tanpa membawa nama 
Pak Rab. Maka, hendaknya kita semua
 tanggap dalam mempublikasikan penelitian2 kita sebelum disalib orang asing.. 

Tetapi sebagai salah seorang reviewer/editor AAPG Bulletin, saya tahu bahwa 
jurnal2 internasional itu "ada mafianya" tersendiri yang tak mudah ditembus 
oleh orang-orang yang tak dikenalnya. Maka bila ada orang Indonesia yang 
mengirimkan artikelnya yang bagus ke jurnal internasional misalnya Island Arc  
atau Journal of Asian Earth Sciences, tanpa membawa nama seorang ahli atau 
profesor (terutama asing, yang telah biasa menulis di jurnal internasional), 
belum tentu artikelnya akan diterbitkan. 

Pak Rab juga sebagai orang yang sangat 

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Kuntadi, Nugrahanto
Temans, kedua pendapat kubu tersirat jelas di dalam kitab suci Al Quraan.  
Allah tidak pandang bulu jika menimpakan bencana kepada suatu kaum di tempat 
tertentu, dan juga tidak pandang bulu apakah korban bencana itu matinya 
mengenaskan atau meninggal dengan tenang, jika selama hidupnya berbuat zalim 
maupun amal soleh maka ganjaran Allah tetaplah adil.

Pendapat-I: yang menyatakan bahwa setiap bencana terkait dengan kezaliman yang 
berlaku atas tempat-tempat tersebut.

Al Qashash 28:59. Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia 
mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada 
mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali 
penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. 

Al An'aam 6:131. Yang demikian itu adalah karena Tuhanmu tidaklah membinasakan 
kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah[505]. 

Al 'Ankabuut 29:34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas 
penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. 

At Taghaabun 64:11 (HATI-HATILAH TERHADAP KEHIDUPAN DUNIAWI). Tidak ada suatu 
musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa 
yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan 
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

DLL...masih banyak ayat yang terkait azab krn Allah murka kepada suatu kaum dan 
tempat dimana kaum tersebut berada.


Pendapat-II: yang menyatakan tidak ada hubungan langsung antara kezaliman yang 
ada di suatu tempat dengan bencana yg ditimpakan.

Ali 'Imran 3:135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan 
keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon 
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa 
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, 
sedang mereka mengetahui. 
[229]. Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana 
mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti 
zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya 
hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil. 
 
Intinya adalah, jangan sampai keyakinan aqidah kita meragukan bahwa setiap 
bencana yang ditimpakan Allah kepada manusia itu adalah atas ijin Allah dan 
memiliki maksud2 tertentu apakah itu sebagai cobaan (bagi yang beriman) dan 
musibah (bagi yang zalim).  Karena Allah Maha Adil, manakala bencana terjadi 
tanpa pandang bulu maka bagi mereka yang ketika bencana terjadi sbg peringatan, 
tetapi selama ini telah melakukan amalan kebaikan maka apa pun cara mereka 
meninggal (tertimpa runtuhan, tenggelam, jatuh, dll terkait bencana tsb) insyaa 
Allah tetap mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Bahkan meninggal dengan cara 
tertimpa reruntuhan, sakit keras (perut / paru-paru), tenggelam merupakan salah 
satu ciri seseorang itu mati syahid. Begitupula sebaliknya bila mereka yang 
selama ini zalim ketika meninggal saat bencana terjadi.

Mari sikapi bencana ini dengan tetap mengedepankan aqidah bahwa semua ini 
terjadi bukan tanpa maksud dari Allah, akan tetapi juga ikhlas membantu mereka 
yang sedang ditimpakan bencana semoga mereka dalam keadaan sabar di dalam 
beriman dan bertahan hidup, aamiin.

Kenapa Jakarta, Las Vegas, dan kota-kota penuh maksiat tidak ditimpakan bencana 
sebagaimana penduduk yang konon religius masyarakatnya?
Ibarat kandang ayam, sapi, atau kerbau bahkan babi yang penuh dengan kotoran 
mereka sendiri - maka pemilik kandang akan maklum bahwa itu memang kandang jadi 
kalau pun terlihat kotor ya tidak mengapa lah.  Tetapi apabila kita tahu bahwa 
suatu rumah tempat tinggal yang bersih tiap hari di sapu, pel, dll, ketika ada 
kotoran ayam atau bahkan cicak sekalipun maka pemiliknya dengan sigap akan 
membersihkannya.  Mungkin Allah melihat kantung2 religius spt kata Pak Lisapaly 
ini perlu dibersihkan sesegera mungkin dari kotoran - tapi Jakarta dan kota 
besar lainnya gak papa lah;-)  

Ada satu ayat yang mulia dalam Al Quraan juga yang menyebutkan bahwa "cobaan / 
musibah" itu bisa berupa bencana ataupun kemakmuran - yg pada intinya keduanya 
bisa membuat manusia lengah.  At Taubah 9:24. Katakanlah: "jika bapa-bapa, 
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang 
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal 
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari 
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." 
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Jadi, Jakarta dan kota besar lainnya di dunia yg "terlihat aman dari bencana" - 
cermatilah kemewahan serba berkecukupan yang penduduknya dapati ini apabila 
membuat mereka lengah utk beribadah kepada Allah sesuai petunjuk Rasulullah, 
bersegeralah bertaubat.  Walaupun kemakmuran terlihat fisik lebih nikmat 
ketimbang bencana alam, azab / ganjaran Allah d

RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa (ganti topik donk....)

2009-10-06 Thread Winderasta, Wikan (wikanw)
Seven Steps to Earthquake Safety (USGS, 2007)

BEFORE A QUAKE: 
STEP 1. Identify potential hazards in your home and begin to fix them. 
STEP 2. Create a disaster preparedness plan. 
STEP 3. Create disaster kits. 
STEP 4. Identify your home's potential weaknesses and begin to fix them.


DURING A QUAKE: 
STEP 5. Protect yourself during earthquake shaking. "Drop, cover and
hold on" for INDOORS

AFTER A QUAKE: 
STEP 6. After the quake, check for injuries and damage. 
STEP 7. When safe, continue to follow your disaster-preparedness plan.

Salam,
WW

-Original Message-
From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] 
Sent: Wednesday, October 07, 2009 8:50 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa (ganti topik donk)

Khok kayaknya energi kita malah tergerus dengan hal yang seperti ini
yah?
Mbok yah mending yang kita diskusiin adalah partisipasi apa yang mungkin
bisa kita berikan buat sodara2 kita yang sekarang sedang menderita
karena tertimpa musibah atau sodara2 kita yang saat ini sedang tinggal
di zona2 yang rawan kena bencana alam.
Ketimbang kita diskusiin masalah seperti ini yang siapa tau mungkin saja
disamping udah keluar dari pakem milist juga mungkin bisa menyinggung
perasaan mereka yang lagi tertimpa.
Saya pikir sih apa yang sudah diutarain oleh Pak Jonih and Pak Awang
pada email terdahulu udah lebih dari cukup untuk pencerahan kita semua.
\yoga 



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

2009-10-06 Thread Agustini Ashadi
Seoga kita selaalu mendat petunjukNYA, dari segala fenomena alam.
Bersyukurlah masih diberi waktu untuk beribadah amin


-Original Message-
From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
Sent: 07 Oktober 2009 10:13
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Doa dan gempa

Temans, kedua pendapat kubu tersirat jelas di dalam kitab suci Al Quraan.  
Allah tidak pandang bulu jika menimpakan bencana kepada suatu kaum di tempat 
tertentu, dan juga tidak pandang bulu apakah korban bencana itu matinya 
mengenaskan atau meninggal dengan tenang, jika selama hidupnya berbuat zalim 
maupun amal soleh maka ganjaran Allah tetaplah adil.

Pendapat-I: yang menyatakan bahwa setiap bencana terkait dengan kezaliman yang 
berlaku atas tempat-tempat tersebut.

Al Qashash 28:59. Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia 
mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada 
mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali 
penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.

Al An'aam 6:131. Yang demikian itu adalah karena Tuhanmu tidaklah membinasakan 
kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah[505].

Al 'Ankabuut 29:34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas 
penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.

At Taghaabun 64:11 (HATI-HATILAH TERHADAP KEHIDUPAN DUNIAWI). Tidak ada suatu 
musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa 
yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan 
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

DLL...masih banyak ayat yang terkait azab krn Allah murka kepada suatu kaum dan 
tempat dimana kaum tersebut berada.


Pendapat-II: yang menyatakan tidak ada hubungan langsung antara kezaliman yang 
ada di suatu tempat dengan bencana yg ditimpakan.

Ali 'Imran 3:135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan 
keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon 
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa 
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, 
sedang mereka mengetahui.
[229]. Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana 
mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti 
zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya 
hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

Intinya adalah, jangan sampai keyakinan aqidah kita meragukan bahwa setiap 
bencana yang ditimpakan Allah kepada manusia itu adalah atas ijin Allah dan 
memiliki maksud2 tertentu apakah itu sebagai cobaan (bagi yang beriman) dan 
musibah (bagi yang zalim).  Karena Allah Maha Adil, manakala bencana terjadi 
tanpa pandang bulu maka bagi mereka yang ketika bencana terjadi sbg peringatan, 
tetapi selama ini telah melakukan amalan kebaikan maka apa pun cara mereka 
meninggal (tertimpa runtuhan, tenggelam, jatuh, dll terkait bencana tsb) insyaa 
Allah tetap mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Bahkan meninggal dengan cara 
tertimpa reruntuhan, sakit keras (perut / paru-paru), tenggelam merupakan salah 
satu ciri seseorang itu mati syahid. Begitupula sebaliknya bila mereka yang 
selama ini zalim ketika meninggal saat bencana terjadi.

Mari sikapi bencana ini dengan tetap mengedepankan aqidah bahwa semua ini 
terjadi bukan tanpa maksud dari Allah, akan tetapi juga ikhlas membantu mereka 
yang sedang ditimpakan bencana semoga mereka dalam keadaan sabar di dalam 
beriman dan bertahan hidup, aamiin.

Kenapa Jakarta, Las Vegas, dan kota-kota penuh maksiat tidak ditimpakan bencana 
sebagaimana penduduk yang konon religius masyarakatnya?
Ibarat kandang ayam, sapi, atau kerbau bahkan babi yang penuh dengan kotoran 
mereka sendiri - maka pemilik kandang akan maklum bahwa itu memang kandang jadi 
kalau pun terlihat kotor ya tidak mengapa lah.  Tetapi apabila kita tahu bahwa 
suatu rumah tempat tinggal yang bersih tiap hari di sapu, pel, dll, ketika ada 
kotoran ayam atau bahkan cicak sekalipun maka pemiliknya dengan sigap akan 
membersihkannya.  Mungkin Allah melihat kantung2 religius spt kata Pak Lisapaly 
ini perlu dibersihkan sesegera mungkin dari kotoran - tapi Jakarta dan kota 
besar lainnya gak papa lah;-)

Ada satu ayat yang mulia dalam Al Quraan juga yang menyebutkan bahwa "cobaan / 
musibah" itu bisa berupa bencana ataupun kemakmuran - yg pada intinya keduanya 
bisa membuat manusia lengah.  At Taubah 9:24. Katakanlah: "jika bapa-bapa, 
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang 
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal 
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari 
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." 
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Jadi, Jakarta dan kota besar lainnya di dunia yg "terlih

[iagi-net-l] Fwd: RALAT: Luncheon Talk HAGI-IAGI (8 Oktober 2009)

2009-10-06 Thread mohammad syaiful
silakan; pendaftaran juga dapat melalui sekretariat IAGI (kang sutar).

salam,
syaiful
-- Forwarded message --
From: andi adiwiarta 
Date: 2009/10/7
Subject: RALAT: Luncheon Talk HAGI-IAGI (8 Oktober 2009)
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
Cc: Elan Biantoro , Yosi Hirosiadi <
yosh...@jobppej-pps.com>, Pak Syaiful IAGI ,
Muharram JP 


   *Luncheon Talk: HAGI-IAGI*



*Tema:*

Potensi Gempa Indonesia

:Setelah Gempa Tasikmalaya, Padang dan Jambi 2009



*Pembicara:*

Dr. Yusuf Surachman Djajadihardja (HAGI - BPPT)

Wahyu Triyoso, PhD (HAGI - ITB)

Fauzi, PhD (BMKG)



*Moderator:*

Dr. Hery Harjono (HAGI - LIPI)



*Waktu & Tempat:*

Kamis, 8 Oktober 2009

Pukul 11.00-14.00 WIB

Hotel Bumi Karsa Bidakara

Ruang Kunti

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 71-73, Pancoran Jakarta Selatan



*Biaya: GRATIS*



*Reservasi:*

Dikarenakan keterbatasan tempat (75 orang) mohon untuk konfirmasi ke

Sekretariat HAGI
T/F: 021-5250040

secretar...@hagi.or.id 



Special Event HAGI,
Andi Adiwiarta





-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)