Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread mohammad syaiful
halo pak ismail, apa kabar?
sudah kembali bermarkas di dewan nih minggu ini?

salam,
syaiful

2010/9/16 Ismail Zaini :
> Ikutan Urun Rembug dikit,
> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun
> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan  kira kira 21
> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
> kira 950 juta MSCF
> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb
> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat
> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan
> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah
> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan  mempertahankan produksinya,
> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain
> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti yang
> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran
> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan terlampui
> , makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya
> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun Rp,
> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena
> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan
> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada
> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak jadi
> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang
> kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke
> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk urusan
> cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk mempertahankan
> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber
> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena energi
> fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada
> kecenderungan naik terus.
>
> ISM
>
>
>
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
> To: 
>
>
>> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
>> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
>> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
>> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
>> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>>
>> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>>>
>>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>>
>>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>>  wrote:

 Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
 bumi sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
 memanfaatkan batubara sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
 bahan bakar.
 Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
 saat
 itu.

 Dan
 Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
 ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.

 Rdp

 --
 Sent from my mobile device

 Don't give up until you believe what you did was wrong !


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 --

RE: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread Yusmal Yusuf
Pak Saiful,

Dalam rangka topic PLTN, rencana luncheon talk dll.. saya berikan nama
seorang expert dalam bidang PLTN, yaitu Bapak Mursid Djokolelono M Sc, ex
salah seorang pimpinan di Batan...yang bias  kita mintakan untuyk membagi
pengalamannya dlam bidang tsb.. Terakhir beliau sempat mengeluarkan karyanya
:" PLTN-Terapung untuk Produksi listrik dan air bersih , sebuah opsi bagi
wilayah kepualuan"
Kalau berminat , nanti saya usahakan alamatnya/ emailnya..

Salam

Yusmal Yusuf

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, September 15, 2010 9:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

betul pakdhe, berawal dari hal 'uranium'...
mungkin juga banyak yg belum tahu bahwa kita (mgei-iagi) telah
mengeluarkan press release sehubungan dg keberadaan 'uranium' di tanah
air, khususnya di papua..

salam n sugeng ngaso nggih,
syaiful

2010/9/15 Rovicky Dwi Putrohari :
> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>
> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>
>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>  wrote:
>>> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
>>> bumi sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
>>> memanfaatkan batubara sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
>>> bahan bakar.
>>> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
saat
>>> itu.
>>>
>>> Dan
>>> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
>>> ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.
>>>
>>> Rdp
>>>
>>> --
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>>>
>>>


>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>


>>> Ayo siapkan diri!
>>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>>>

-
>>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> -
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event
>>> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
to
>>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>> the use of any information posted on IAGI mailing list.
>>> -
>>>
>>>
>>
>>
>>
>> --
>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>> Mobile: 62-812-9372808
>> Emails:
>> msyai...@etti.co.id (business)
>> mohammadsyai...@gmail.com
>>
>> Technical Manager of
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>
>>


>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>


>> Ayo siapkan diri!
>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>>

-
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas n

RE: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread Yusmal Yusuf
Pak Sigit,
Terimakasih u/ infonya, dan ternyata kita sdh mulai disalip Vietnam dalam
hal PLTN ini... Beberapa tahun yl, seorang teman saya , Bpk Ir. Irzal
Chaniago, yang aktif membina hubungan dengan Federasi Rusia, mendapat
tawaran kerjasama dlam bidang Petroleum Geology, /Nuclear PLTN, temasuk juga
Nanno Technology... Malah beliau sempat mendapatkan hibah dari salah satu
Lembaga Penyelidikan Nuclesr Russia , berupa satu set Nanno Microscope, yang
selanjutnya diteruskan ke Universitas 11 Maret, JogyakartaKesimpulannya
gak heran kalau Vietnam akan mendapat PLTN, Research Center dll karena mau
memanfaatkan tawaran/ dagang / dalam  ilmu2 strategis dgn negara tersebut...
"Sedikit bicara, banyak bekerja..."/? (tambahan info :Saat ini jumlah
mahasiswa Malaysia yang sedang menuntut ilmu2 strategis di Federasi Russia
kurang lebih 4000 orang, Vietnam + China kl.100.000, dan Indonesia kl. 100
orang  ...saja)

Salam 
Yusmal Yusuf

Bapak Irzal Chaniago, President ASTARI (Assosiasi Teknology Adiguna
Indonesia- Russia)

-Original Message-
From: Sigit [mailto:si...@epintl.com] 
Sent: Wednesday, September 15, 2010 10:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: FW: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

Mas Saiful,

Dari dulu masalah PLTN ini perasaan cuma diskusi melulu ya...Diskusinya
jangan terlalu kelamaan. 

Sharing informasi, Vietnam sudah secure deal dengan Soviet untuk membangun
dua nuclear plants dengan kapasitas 4000MW yg akan mulai dibangun th 2014
dan siap beroperasi th 2020. Selain itu Rusia juga akan membangun Research
Center-nya th 2012 dan beroperasi th 2017 yg nantinya akan mendidik orang2
Vietnam menjadi ahli nuklir. Proyeksinya, Vietnam akan mempunyai 13-15
Nuclear Power Tubine by 2030.

Sebentar lagi high speed train juga akan dibangun dari Hanoi sampai ke Ho
Chi Minh melalui konsorsium dari Jepang. 

Sepertinya Vietnam ini sedikit bicara banyak kerja...

Sekedar sharing.

RS
Ho CHi Minh






-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Wed 9/15/2010 10:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
 
betul pakdhe, berawal dari hal 'uranium'...
mungkin juga banyak yg belum tahu bahwa kita (mgei-iagi) telah
mengeluarkan press release sehubungan dg keberadaan 'uranium' di tanah
air, khususnya di papua..

salam n sugeng ngaso nggih,
syaiful

2010/9/15 Rovicky Dwi Putrohari :
> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>
> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>
>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>  wrote:
>>> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
>>> bumi sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
>>> memanfaatkan batubara sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
>>> bahan bakar.
>>> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
saat
>>> itu.
>>>
>>> Dan
>>> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
>>> ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.
>>>
>>> Rdp
>>>
>>> --
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>>>
>>>


>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>


>>> Ayo siapkan diri!
>>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>>>

-
>>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> -
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event
>>> shall IAGI or its memb

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread mohammad syaiful
terimakasih infonya, pak yusmal.

kawan2 mgei telah menghubungi rekan senior geologist di batan pula utk
persiapan ini. boleh juga kami diberikan info kontak pak mursid tsb,
siapa tahu juga bisa dilibatkan jika perlu.

salam,
syaiful

2010/9/16 Yusmal Yusuf :
> Pak Saiful,
>
> Dalam rangka topic PLTN, rencana luncheon talk dll.. saya berikan nama
> seorang expert dalam bidang PLTN, yaitu Bapak Mursid Djokolelono M Sc, ex
> salah seorang pimpinan di Batan...yang bias  kita mintakan untuyk membagi
> pengalamannya dlam bidang tsb.. Terakhir beliau sempat mengeluarkan karyanya
> :" PLTN-Terapung untuk Produksi listrik dan air bersih , sebuah opsi bagi
> wilayah kepualuan"
> Kalau berminat , nanti saya usahakan alamatnya/ emailnya..
>
> Salam
>
> Yusmal Yusuf
>
> -Original Message-
> From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Wednesday, September 15, 2010 9:12 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
>
> betul pakdhe, berawal dari hal 'uranium'...
> mungkin juga banyak yg belum tahu bahwa kita (mgei-iagi) telah
> mengeluarkan press release sehubungan dg keberadaan 'uranium' di tanah
> air, khususnya di papua..
>
> salam n sugeng ngaso nggih,
> syaiful
>
> 2010/9/15 Rovicky Dwi Putrohari :
>> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
>> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
>> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
>> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
>> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>>
>> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>>
>>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>>  wrote:
 Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
 bumi sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
 memanfaatkan batubara sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
 bahan bakar.
 Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
> saat
 itu.

 Dan
 Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
 ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.

 Rdp

 --
 Sent from my mobile device

 Don't give up until you believe what you did was wrong !


> 
> 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

> 
> 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

> 
> -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of any information posted on IAGI mailing list.
 -


>>>
>>>
>>>
>>> --
>>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>>> Mobile: 62-812-9372808
>>> Emails:
>>> msyai...@etti.co.id (business)
>>> mohammadsyai...@gmail.com
>>>
>>> Technical Manager of
>>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>>
>>>
> 
> 
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>
> 
> 
>>> Ayo siapkan diri!
>>> Hadirilah PIT ke-3

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread Ismail Zaini
Kabar baik Bung Iful , nih baru pulang mudik, Mumpung masih Syawalan : Mohon 
maaf lahir batin, Minal Aidin wal Faizin.
Kayaknya masalah Nuklir ini sekarang ramai dimana mana , begitu ada 
selentingan dikit saja , "nilai jualnya " tinggi kayak kasus di Freeport 
itu. Ternyata dari hasil Penelitian Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( Bapeten ) 
akhir Juli lalu di freeport ,  ora ono opo opone , kandungannya cuma 8 ppm 
yang tidak mungkin digunakan secara ekonomis ( > 500 ppm baru ekonomis ) .
Pertanyaannya meskipun cuma  sedikit sekali , tapi kan ada indikasinya ( 
kecuali Nol ppm ) , apa mungkin jauh dari situ ada potensinya ?
Geolog yang ikut dalam romb Bapeten itu anggota millis sini tidak ya , 
monggo kalau ada dapat memberikan pencerahannya.
Tahun 94 an dulu , telah dilakukan penelitian  ( dari berbagai aspek G & G ) 
calon lokasi ( studi Tapak ) untuk membangun PLTN pertama di Indonesia , dan 
terpilihlah di pantai utara Kabupaten Jepara .Karena masalah PLTN ini cukup 
peka dari berbagai isu isu , maka sampai saat ini Pemerintah masih maju 
mundur untuk membangunnya . Dalam Kebijakan Energi Nasional yang dibuat 
tahun 2006 ( Perpers ) dinyatakan bahwa PLTN akan berdiri pada tahun 2016 
( roadmap PLTN ) , Kalau pembngunan PLTN ini memerlukan waktu 7-8 tahun , 
maka seharusnya saat ini sudah ada keputusan ( tender EPC nya ) , namun 
kelihatannya masih jauh.
Aspek lingkungan PLTN ini banyak yang mempertanyakan , khusunya bagaiman 
keamanannya dalam menyimpan limbahnya , Disamping kekuatan struktur bangunan 
terhadap gangguan bencana geologi ( gempa, dll )  yg dipengaruhi oleh 
kondisi geologi setempat , tak kalah pentingnya bagaimana kondisi geologi di 
lokasi tapak tsb terhadap keamanan tempat penyimpanan limbah PLTN , mohon 
kalau ada yang bisa memberikan pencerahannya


Salam

ISM


- Original Message - 
From: "mohammad syaiful"

halo pak ismail, apa kabar?
sudah kembali bermarkas di dewan nih minggu ini?

salam,
syaiful

2010/9/16 Ismail Zaini :

Ikutan Urun Rembug dikit,
Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun
2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan kira kira 21
juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
kira 950 juta MSCF
Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb
masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan
mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah
menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan mempertahankan produksinya,
serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain
dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti 
yang

sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran
diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan 
terlampui

, makanya nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya
kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun 
Rp,

inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena
untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan
jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada
solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak 
jadi

masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang
kempis misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke
non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk 
urusan
cari mencari ini SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk 
mempertahankan

security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber
uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena 
energi

fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada
kecenderungan naik terus.

ISM



From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
To: 



PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?

On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:


apa maksudnya nih, pakdhe?

kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..

salam,
syaiful

On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
 wrote:


Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
bumi sebelumnya.
Siapa yg

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread mohammadsyaiful
Pak Is, bisa dijelaskan ttg Bapeten? Badan tsb berada di departemen mana atau 
semacam LSM?

Ada perbedaan juga ttg ambang-batas agar uranium komersil, kalo IAGI (MGEI) 
dalam press release akhir Juli 2010 lalu, ambang-batasnya adalah 1000 ppm 
(bukan 500 ppm).

Utk kawan2 lainnya yg belum tahu, pak Ismail ini sekarang membantu DPR RI sbg 
staf ahli. Mungkin masih ingat ketika saya mengumumkan bahwa DPR RI minta 
bantuan IAGI utk mencarikan seorang geolog.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Date: Thu, 16 Sep 2010 19:21:59 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
Kabar baik Bung Iful , nih baru pulang mudik, Mumpung masih Syawalan : Mohon 
maaf lahir batin, Minal Aidin wal Faizin.
Kayaknya masalah Nuklir ini sekarang ramai dimana mana , begitu ada 
selentingan dikit saja , "nilai jualnya " tinggi kayak kasus di Freeport 
itu. Ternyata dari hasil Penelitian Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( Bapeten ) 
akhir Juli lalu di freeport ,  ora ono opo opone , kandungannya cuma 8 ppm 
yang tidak mungkin digunakan secara ekonomis ( > 500 ppm baru ekonomis ) .
Pertanyaannya meskipun cuma  sedikit sekali , tapi kan ada indikasinya ( 
kecuali Nol ppm ) , apa mungkin jauh dari situ ada potensinya ?
Geolog yang ikut dalam romb Bapeten itu anggota millis sini tidak ya , 
monggo kalau ada dapat memberikan pencerahannya.
Tahun 94 an dulu , telah dilakukan penelitian  ( dari berbagai aspek G & G ) 
calon lokasi ( studi Tapak ) untuk membangun PLTN pertama di Indonesia , dan 
terpilihlah di pantai utara Kabupaten Jepara .Karena masalah PLTN ini cukup 
peka dari berbagai isu isu , maka sampai saat ini Pemerintah masih maju 
mundur untuk membangunnya . Dalam Kebijakan Energi Nasional yang dibuat 
tahun 2006 ( Perpers ) dinyatakan bahwa PLTN akan berdiri pada tahun 2016 
( roadmap PLTN ) , Kalau pembngunan PLTN ini memerlukan waktu 7-8 tahun , 
maka seharusnya saat ini sudah ada keputusan ( tender EPC nya ) , namun 
kelihatannya masih jauh.
Aspek lingkungan PLTN ini banyak yang mempertanyakan , khusunya bagaiman 
keamanannya dalam menyimpan limbahnya , Disamping kekuatan struktur bangunan 
terhadap gangguan bencana geologi ( gempa, dll )  yg dipengaruhi oleh 
kondisi geologi setempat , tak kalah pentingnya bagaimana kondisi geologi di 
lokasi tapak tsb terhadap keamanan tempat penyimpanan limbah PLTN , mohon 
kalau ada yang bisa memberikan pencerahannya

Salam

ISM


- Original Message - 
From: "mohammad syaiful"
halo pak ismail, apa kabar?
sudah kembali bermarkas di dewan nih minggu ini?

salam,
syaiful

2010/9/16 Ismail Zaini :
> Ikutan Urun Rembug dikit,
> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun
> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan kira kira 21
> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
> kira 950 juta MSCF
> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb
> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat
> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan
> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah
> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan mempertahankan produksinya,
> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain
> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti 
> yang
> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran
> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan 
> terlampui
> , makanya nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya
> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun 
> Rp,
> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena
> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan
> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada
> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak 
> jadi
> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang
> kempis misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke
> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk 
> urusan
> cari mencari ini SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk 
> mempertahankan
> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber
> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena 
> energi
> fosil disamping ketersediaanya semakin 

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread geo_musakti
Supply dan demand. Selama ini yang kita utak-atik kebanyakan supplynya. 

Padahal cukup banyak peluang untuk mengurangi demand, mulai dari menghapus 
kemacetan, memakai perangkat hemat energy, merubah gaya hidup sampai mengurangi 
pertumbuhan jumlah penduduk. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Date: Thu, 16 Sep 2010 13:38:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
Ikutan Urun Rembug dikit,
Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 
2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW , 
artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan  kira kira 21 
juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira 
13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira 
kira 950 juta MSCF
Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb 
masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat 
pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk 
transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan 
mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah 
menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan  mempertahankan produksinya, 
serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain 
dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti yang 
sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran 
diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan terlampui 
, makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya 
kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun Rp, 
inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena 
untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan 
jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada 
solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak jadi 
masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang 
kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke 
non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk urusan 
cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk mempertahankan 
security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber 
uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena energi 
fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada 
kecenderungan naik terus.

ISM



From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
To: 


> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>
> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>
>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>  wrote:
>>> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
>>> bumi sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
>>> memanfaatkan batubara sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
>>> bahan bakar.
>>> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas 
>>> saat
>>> itu.
>>>
>>> Dan
>>> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
>>> ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.
>>>
>>> Rdp
>>>
>>> --
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>>>
>>> 
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>> 
>>> Ayo siapkan diri!
>>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>>> -
>>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread mohammadsyaiful
Om Oki, kukira dua2nya yo wis dipikirkan. Utk 'golongan' kita, memang lebih 
fokus 'supply'-nya, sesuai dg profesi kita. Meskipun tentunya tidak haram 
bahkan kita pun ikut bergerak sbg anggota masyarakat secara awam, 'demand' 
lebih fokus dilakukan oleh 'golongan' di luar kita.

Kereta masal komuter, busway, gerakan KB, saya kira adalah sebagian contoh dari 
pengurangan 'demand' yg sampiyan maksudkan. Betul?

Jadi mungkin masalahnya adalah bagaimana menyiasati kedua hal tsb dg begitu 
banyak dan beragam kendalanya.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: geo_musa...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Sep 2010 00:35:57 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
Supply dan demand. Selama ini yang kita utak-atik kebanyakan supplynya. 

Padahal cukup banyak peluang untuk mengurangi demand, mulai dari menghapus 
kemacetan, memakai perangkat hemat energy, merubah gaya hidup sampai mengurangi 
pertumbuhan jumlah penduduk. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Date: Thu, 16 Sep 2010 13:38:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
Ikutan Urun Rembug dikit,
Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 
2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW , 
artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan  kira kira 21 
juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira 
13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira 
kira 950 juta MSCF
Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb 
masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat 
pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk 
transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan 
mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah 
menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan  mempertahankan produksinya, 
serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain 
dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti yang 
sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran 
diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan terlampui 
, makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya 
kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun Rp, 
inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena 
untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan 
jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada 
solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak jadi 
masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang 
kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke 
non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk urusan 
cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk mempertahankan 
security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber 
uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena energi 
fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada 
kecenderungan naik terus.

ISM



From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
To: 


> PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>
> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>
>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>  wrote:
>>> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
>>> bumi sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
>>> memanfaatkan batubara sebelumnya.
>>> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
>>> bahan bakar.
>>> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas 
>>> saat
>>> itu.
>>>
>>> Dan
>>> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
>>> ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.
>>>
>>> Rdp
>>>
>>> --
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>>>
>>> 
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, m

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread kartiko samodro
Saya jadi ingat jaman dulu ada lampu sepeda yang dinyalakan oleh generator
yang diisi oleh gerakan ban sepeda.
coba kalau kita bisa bikin simple but effective generator / battery seperti
itu yang bisa diisi ketika kita menggenjot sepeda atau misal tiap sepeda (+
motor ) punya 2 battery , yang satu dipakai menjalankan motornya
 dan battery yang satunya diisi pada saat sepeda (+motor) bergerak , kan
jadi energi yang enggak habis habis .Dan misalnya ada battery yang bisa
dipasang dimanusia, dan gerakan manusia bisa mencharge battery itu (misalnya
lagi berjalan , berlari atau bersepeda)
tentunya juga sangat effective.

Seandainya ada perusahaan yang mulai invest pada battery/ generator dengan
tenaga kinetik yang effective, mungkin kita tidak perlu kuatir dengan energi
bersih dan aman lagi.

2010/9/16 Ismail Zaini 

> Ikutan Urun Rembug dikit,
> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun
> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan  kira kira 21
> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
> kira 950 juta MSCF
> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb
> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat
> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan
> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah
> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan  mempertahankan produksinya,
> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain
> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti yang
> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran
> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan terlampui
> , makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya
> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun Rp,
> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena
> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan
> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada
> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak jadi
> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang
> kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke
> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk urusan
> cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk mempertahankan
> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber
> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena energi
> fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada
> kecenderungan naik terus.
>
> ISM
>
>
>
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
>
> To: 
>
>
>   PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
>> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
>> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
>> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
>> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>>
>> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>>
>>> apa maksudnya nih, pakdhe?
>>>
>>> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
>>> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
>>>  wrote:
>>>
 Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
 bumi sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
 memanfaatkan batubara sebelumnya.
 Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
 bahan bakar.
 Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
 saat
 itu.

 Dan
 Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
 ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.

 Rdp

 --
 Sent from my mobile device

 Don't give up until you believe what you did was wrong !


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 Nov

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread mohammad syaiful
pak kartiko,

lampu 'dinamo' tsb masih ada kok. coba sekali-kali penjenengan ngojek
(sepeda) di stasiun kota. atau kalau mau ketemu dg salah satu kelompok
pecinta sepeda 'grup sepeda onthel' (di jakarta ada, juga di yogya).
mereka masih pakai sepeda seperti yg dimaksud.

kalo saya sih, dan beberapa 'geologist muda' yg aktif di milis ini,
juga pakai sepeda, tapi lampunya pakai baterai kering.

salam,
syaiful
* kawan2 yg kerja di migas, ada lho milis petrobikers, he..he..

2010/9/17 kartiko samodro :
> Saya jadi ingat jaman dulu ada lampu sepeda yang dinyalakan oleh generator
> yang diisi oleh gerakan ban sepeda.
> coba kalau kita bisa bikin simple but effective generator / battery seperti
> itu yang bisa diisi ketika kita menggenjot sepeda atau misal tiap sepeda (+
> motor ) punya 2 battery , yang satu dipakai menjalankan motornya
>  dan battery yang satunya diisi pada saat sepeda (+motor) bergerak , kan
> jadi energi yang enggak habis habis .Dan misalnya ada battery yang bisa
> dipasang dimanusia, dan gerakan manusia bisa mencharge battery itu (misalnya
> lagi berjalan , berlari atau bersepeda)
> tentunya juga sangat effective.
>
> Seandainya ada perusahaan yang mulai invest pada battery/ generator dengan
> tenaga kinetik yang effective, mungkin kita tidak perlu kuatir dengan energi
> bersih dan aman lagi.
>
> 2010/9/16 Ismail Zaini 
>
>> Ikutan Urun Rembug dikit,
>> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun
>> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
>> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
>> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan  kira kira 21
>> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
>> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
>> kira 950 juta MSCF
>> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA energi fosil tsb
>> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan dengan tingkat
>> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
>> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk menganalisa dan
>> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber energi sudah
>> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan  mempertahankan produksinya,
>> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil ( antara lain
>> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti Uranium , seperti yang
>> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
>> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk mobil keluaran
>> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL ) sudah akan terlampui
>> , makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli Premium , belinya
>> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai 55,1 Triliun Rp,
>> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik (TDL) , karena
>> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,- per Kwh swdangkan
>> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
>> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama tidak ada
>> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita berlimpah , tidak jadi
>> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670 MBOD saja kembang
>> kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi pemakaian energi fosil ke
>> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan terdepan untuk urusan
>> cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras lagi untuk mempertahankan
>> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan sumber sumber
>> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan menggeliat , karena energi
>> fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya juga ada
>> kecenderungan naik terus.
>>
>> ISM
>>
>>
>>
>> From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
>>
>> To: 
>>
>>
>>   PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan. Pro-kontra selalu
>>> ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger IAGI bicara
>>> energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri mulai ari
>>> energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
>>> Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
>>>
>>> On 15/09/2010, mohammad syaiful  wrote:
>>>
 apa maksudnya nih, pakdhe?

 kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan luncheon talk yg
 nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal mainnya, he..he..

 salam,
 syaiful

 On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi Putrohari
  wrote:

> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka yg menggunakan minyak
> bumi sebelumnya.
> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak saat ini ? Mereka yg
> memanfaatkan batubara sebelumnya.
> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg memanfaatkan kayu sebagai
> bahan bakar.
> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg mengerti kegunaan energi panas
> saat
> itu.
>
> Dan
> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah lingkungan dimasa akan datang
> ? Mereka yang memiliki PLTN saa

[iagi-net-l] salut utk rekan2 vulkanologi

2010-09-16 Thread noor syarifuddin
Rekans,
Di tengah kesibukan hajat nasional mudik dan liburan serta debat soal gedung 
DPR 
yang  baru dan rencana mereka untuk jalan-jalan ke LN, rekan-rekan kita dari 
vulkanologi diam-diam tanpa banyak publikasi terus bergelut memantau aktifitas 
gn Sinabung sampai sekarang...dan dengan fasilitas yang seadanya.

Salam hormat dan salut saya untuk semua rekan-rekan vulkanologi. 


NSy,


  

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread git sulistiono
Dalam thread ini gak ada yg nyebut2 energi panas bumi, padahal Indonesia negara 
dengan potensi energi geotermal terbesar di dunia.
Memang nasibmu panas bumii .

--- On Fri, 17/9/10, geo_musa...@yahoo.com  wrote:

> From: geo_musa...@yahoo.com 
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received: Friday, 17 September, 2010, 9:35 AM
> Supply dan demand. Selama ini yang
> kita utak-atik kebanyakan supplynya. 
> 
> Padahal cukup banyak peluang untuk mengurangi demand, mulai
> dari menghapus kemacetan, memakai perangkat hemat energy,
> merubah gaya hidup sampai mengurangi pertumbuhan jumlah
> penduduk. 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "Ismail Zaini" 
> Date: Thu, 16 Sep 2010 13:38:12 
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
> Ikutan Urun Rembug dikit,
> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik
> (RUPTL) tahun 
> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit
> baru 55.484 MW , 
> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan
> membutuhkan  kira kira 21 
> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan
> membutuhkan kira kira 
> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan
> membutuhkan kira 
> kira 950 juta MSCF
> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA
> energi fosil tsb 
> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan
> dengan tingkat 
> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum
> yang untuk 
> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk
> menganalisa dan 
> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber
> energi sudah 
> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan 
> mempertahankan produksinya, 
> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi
> Fosil ( antara lain 
> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti
> Uranium , seperti yang 
> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk
> mobil keluaran 
> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL )
> sudah akan terlampui 
> , makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan
> beli Premium , belinya 
> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai
> 55,1 Triliun Rp, 
> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik
> (TDL) , karena 
> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,-
> per Kwh swdangkan 
> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama
> tidak ada 
> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita
> berlimpah , tidak jadi 
> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670
> MBOD saja kembang 
> kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi
> pemakaian energi fosil ke 
> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan
> terdepan untuk urusan 
> cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras
> lagi untuk mempertahankan 
> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan
> sumber sumber 
> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan
> menggeliat , karena energi 
> fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya
> juga ada 
> kecenderungan naik terus.
> 
> ISM
> 
> 
> 
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
> To: 
> 
> 
> > PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan.
> Pro-kontra selalu
> > ada sejak persiapan. Aku kok aku belom pernah denger
> IAGI bicara
> > energi secara menyeluruh. Keterlibatan geologi sendiri
> mulai ari
> > energi sourcenya sampai uji tapak hingga limbahnya.
> > Apakah ini seminarnya MGEI itu Pak Syaiful ?
> >
> > On 15/09/2010, mohammad syaiful 
> wrote:
> >> apa maksudnya nih, pakdhe?
> >>
> >> kawan2 iagi, tepatnya mgei, sedang mempersiapkan
> luncheon talk yg
> >> nyerempet masalah itu lho. tunggu aja tanggal
> mainnya, he..he..
> >>
> >> salam,
> >> syaiful
> >>
> >> On Wed, Sep 15, 2010 at 4:50 PM, Rovicky Dwi
> Putrohari
> >> 
> wrote:
> >>> Siapa yang menggunakan gas saat ini ? Mereka
> yg menggunakan minyak
> >>> bumi sebelumnya.
> >>> Siapa yg memanfaatkan minyak paling banyak
> saat ini ? Mereka yg
> >>> memanfaatkan batubara sebelumnya.
> >>> Siapa yg memanfaatkan batubara ? Mereka yg
> memanfaatkan kayu sebagai
> >>> bahan bakar.
> >>> Siapa yg memanfaatkan kayu ? Mereka yg
> mengerti kegunaan energi panas 
> >>> saat
> >>> itu.
> >>>
> >>> Dan
> >>> Siapa yg menguasai energi FUSI yg ramah
> lingkungan dimasa akan datang
> >>> ? Mereka yang memiliki PLTN saat ini.
> >>>
> >>> Rdp
> >>>
> >>> --
> >>> Sent from my mobile device
> >>>
> >>> Don't give up until you believe what you did
> was wrong !
> >>>
> >>>
> 
> >>> PP-IAGI 2008-2011:
> >>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen,
> banyak biro...
> >>>
> --

Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread liamsi
Bapeten adalah Badan Pengawas thd pemanfaatan Tenaga nuklir
sesuai dengan amanat UU No.10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran , Jadi Bukan LSM tapi Badan milik Pemerintah/
Negara ( BHMN ) , mungkin  seperti BP Migas itu kalau di Migas
( Keberadaannya sesuai dg UU )Ttg ambang batas yg 500 ppm , itu saya tahu dari 
penjelasan
Bapeten disalah satu media , Kalau ada perbedaan ttg ambang
batas ini , kan bagus , disinilah IAGI bisa memberikan
kajiannya.Cak Iful , saya bukan Staf Ahli tapi Ahli Staf , lha wong dari
dulu cuma jadi Staf saja dimana mana  jadinya sampai Ahli.Barusan pagi ini tadi 
saya dtg ke Halal bihalal semua
stakeholder Minerbapabum Di Ditjen Minerbapabum (dihalaman Gd.
Jl. Supomo 10 ) , saya lihat lihat sampeyan kok gak kelihatan
Salam

ISM




> Pak Is, bisa dijelaskan ttg Bapeten? Badan tsb berada di
> departemen mana atau semacam LSM?

> Ada perbedaan juga ttg ambang-batas agar uranium komersil,
> kalo IAGI (MGEI) dalam press release akhir Juli 2010 lalu,
> ambang-batasnya adalah 1000 ppm (bukan 500 ppm).

> Utk kawan2 lainnya yg belum tahu, pak Ismail ini sekarang
> membantu DPR RI sbg staf ahli. Mungkin masih ingat ketika
> saya mengumumkan bahwa DPR RI minta bantuan IAGI utk
> mencarikan seorang geolog.

> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: "Ismail Zaini" 
> Date: Thu, 16 Sep 2010 19:21:59
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
> Kabar baik Bung Iful , nih baru pulang mudik, Mumpung masih
> Syawalan : Mohon
 maaf lahir batin, Minal Aidin wal
> Faizin.
> Kayaknya masalah Nuklir ini sekarang ramai dimana mana ,
> begitu ada
 selentingan dikit saja , "nilai jualnya "
> tinggi kayak kasus di Freeport
 itu. Ternyata dari hasil
> Penelitian Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( Bapeten )
 akhir
> Juli lalu di freeport ,  ora ono opo opone , kandungannya
> cuma 8 ppm
 yang tidak mungkin digunakan secara ekonomis (
> > 500 ppm baru ekonomis ) .
 Pertanyaannya meskipun cuma
> sedikit sekali , tapi kan ada indikasinya (
 kecuali Nol
> ppm ) , apa mungkin jauh dari situ ada potensinya ?
> Geolog yang ikut dalam romb Bapeten itu anggota millis sini
> tidak ya ,
 monggo kalau ada dapat memberikan
> pencerahannya.
> Tahun 94 an dulu , telah dilakukan penelitian  ( dari
> berbagai aspek G & G )
 calon lokasi ( studi Tapak ) untuk
> membangun PLTN pertama di Indonesia , dan
 terpilihlah di
> pantai utara Kabupaten Jepara .Karena masalah PLTN ini cukup
>
 peka dari berbagai isu isu , maka sampai saat ini
> Pemerintah masih maju
 mundur untuk membangunnya . Dalam
> Kebijakan Energi Nasional yang dibuat
 tahun 2006 ( Perpers
> ) dinyatakan bahwa PLTN akan berdiri pada tahun 2016
 (
> roadmap PLTN ) , Kalau pembngunan PLTN ini memerlukan waktu
> 7-8 tahun ,
 maka seharusnya saat ini sudah ada keputusan (
> tender EPC nya ) , namun
 kelihatannya masih jauh.
> Aspek lingkungan PLTN ini banyak yang mempertanyakan ,
> khusunya bagaiman
 keamanannya dalam menyimpan limbahnya ,
> Disamping kekuatan struktur bangunan
 terhadap gangguan
> bencana geologi ( gempa, dll )  yg dipengaruhi oleh
> kondisi geologi setempat , tak kalah pentingnya bagaimana
> kondisi geologi di
 lokasi tapak tsb terhadap keamanan
> tempat penyimpanan limbah PLTN , mohon
 kalau ada yang bisa
> memberikan pencerahannya
>
> Salam
>
> ISM
>
>
> - Original Message -
> From: "mohammad syaiful"
> halo pak ismail, apa kabar?
> sudah kembali bermarkas di dewan nih minggu ini?
>
> salam,
> syaiful
>
> 2010/9/16 Ismail Zaini :
>> Ikutan Urun Rembug dikit,
>> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik
>> (RUPTL) tahun
 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019
>> dibutuhkan pembangkit baru 55.484 MW ,
 artinya tiap tahun
>> harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
>> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan membutuhkan
>> kira kira 21
 juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai
>> minyak/BBM akan membutuhkan kira kira
 13 juta KL ( .. ?
>> Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan membutuhkan kira
>> kira 950 juta MSCF
>> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA
>> energi fosil tsb
 masih tercukupi dg tingkat produksi saat
>> ini dibandingkan dengan tingkat
 pertumbuhan konsumsi
>> kedepan ( ini baru satu sektor belum yang untuk
>> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk
>> menganalisa dan
 mencarikan sumber energi (SDA) , apakah
>> ketersedian sumber energi sudah
 menipis dan usaha usaha
>> apa untuk menambah dan mempertahankan produksinya,
 serta
>> mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi Fosil (
>> antara lain
 dg analisis cadangan sumber energi alternatif
>> seperti Uranium , seperti
 yang
>> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
>> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk
>> mobil keluaran
 diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM (
>> 36 juta KL ) sudah akan
 terlampui
>> , makanya nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan beli
>> Premium , beli

Re: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah

2010-09-16 Thread Fajar Lubis
Di Bandung pernah ada amblesan karena runtuhnya gorong-gorong Mas Vick :))


Banyak hipotesa untuk kasus ini :

Kalau ini karena runtuhan alami atau perangkap lubang ...  lokasi ini bukan 
daerah gamping/karst.

Kalau ini karena land subsidence... nilai penurunan Jakarta Utara yang terukur 
"hanya"  2 cm/tahun di inklinometer atau 60 cm/10 tahun berdasarkan data GPS.

Kalau ini akibat pembebanan ... berarti ada "heterogenitas" dari material 
lempung yang menjadi alas fondasi dominan didaerah ini.

Kalau ini akibat abrasi .. berarti ada pola arus yang menarik di kawasan 
mangrove ini..

Kalau ini akibat runtuhan gorong-gorong ... berarti memang ada jalur drainase 
tua di wilayah ini.

Kalau ... (mohon dilengkapi jika ada hipotesa lain)

Silahkan dipilih..dipilih (Bubar Jumatan, 2010) ... sambil menunggu data 
terbaru dan keterangan resmi dari tim investigasi.

Mohon maaf lahir batin untuk semua IAGI netters..


Salam,
Fajar
(2448)

--- Kaping Kemis, 9/16/10, Mas Vick  sampun nyerat:

From: Rovicky Dwi Putrohari 
Subject: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata 
dengan Tanah
To: geologi...@googlegroups.com, "IAGI" 
Date: Thursday, September 16, 2010, 1:34 PM

Brita terakhir di detik.com amblesnya sedalam hingga 7meter.
Panjangnya 150meter.
Rongga apa yg mngkin memiliki lubang hingga 7meter di pantai ?
Gorong2 jaman belande kali ye

Rdp

On 16/09/2010, Agus Karyanantio Tirto  wrote:
> Gini Vick,
>
> Wah kalau subsidence karena pori antar butir kosong air tanah akibat
> pemompaan
> air kayaknya gak sebegitu yah, dalam 1 hari ketebalan jalan turun hampir 150
> meter ??? terlalu cepat.  Sedangkan efek subsidence akibat pemompaan air
> tanah
> mestinya agak luas karena pemompaan air tanah di jakarta sangat besar
> debitnya.
>
> Dugaan saya kok sudah ada " perangkap lubang " di daerah situ, kemudian
> karena
> sesuatu pemicu terjadilah amblesan tadi pagi, meski radiusnya kecil tapi
> sudah
> melebar sampai 200 meter.
>
> Tentu hal ini menjadi menarik untuk teman Geos yang tinggal di Jakarta,
> sebuah
> tantangan apakah kita Geos UGM bisanya hanya memperbesar pundi-pundi dollar
> pribadi, atau masih ada sedikit keperdulian pada masyarakat sekitar dan
> memberikan solusi terhadap permasalahan riil geologi yang ada dimasyarakat
> sekitar kita.
>
> Salam,
> Agoes Tirto, AKT'79
>
>
>
>
> 
> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
> Kepada: IAGI ; geologi...@googlegroups.com; Forum HAGI
> 
> Terkirim: Kam, 16 September, 2010 07:58:42
> Judul: [Geologi UGM] Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata
> dengan
> Tanah
>
> Kenapa ambles ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 16/09/2010 06:53 WIB
> Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah
> Rachmadin Ismail - detikNews
> Jakarta - Jalan RE Martadinata yang menuju arah Pelabuhan Tanjung
> Priok kerusakannya semakin parah. Jalan yang sebelumnya ambles
> beberapa centimeter, kini sudah rata dengan tanah. Akibatnya arus lalu
> lintas di sekitar lokasi pun ditutup.
>
> Penutupan jalur dilakukan baik dari arah Ancol maupun Tanjung Priok.
> Meski masih ada satu lajur tersisa, petugas memilih untuk mengalihkan
> arus demi alasan keselamatan.
>
> "Lalin dialihkan ke Sunter, dua-dua arahnya ke Sunter. Jalannya ambles
> rata dengan tanah," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Muhammad
> AS, kepada detikcom, Kamis (16/5/2010).
>
> Menurut Muhammad AS, jalan yang ambles kini sudah semakin panjang.
> Jika sebelumnya hanya sejauh 150 meter, kini semakin meluas hingga 200
> meter.
>
> Tinggi jalan pun semakin berkurang. Pada dinihari tadi, ketebalan
> jalan masih sekitar 150 Cm, kini hampir seluruhnya ambles.
>
> "Dari PLTU sampai jembatan rusaknya. Tadi pagi nambah lagi jalan yang
> ambles," tambahnya.
>
> Pengalihan jalan mulai dilakukan sejak kantor PN Jakarta Utara. Jalan
> ini ambles sejak pukul 02.00 WIB dinihari. (mad/nvc)
> --
> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>

-- 
Sent from my mobile device

Don't give up until you believe what you did was wrong !


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.

Re: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah

2010-09-16 Thread geo_musakti
Kalau saya lihat ambrolannya begitu lurus memanjang, saya koq cenderung pada 
manmade collapse alias ada gorong-gorong bawahnya ya. Meskipun kompas sudah 
bilang karena abrasi. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fajar Lubis 
Date: Fri, 17 Sep 2010 11:54:05 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini 
Rata dengan Tanah
Di Bandung pernah ada amblesan karena runtuhnya gorong-gorong Mas Vick :))


Banyak hipotesa untuk kasus ini :

Kalau ini karena runtuhan alami atau perangkap lubang ...  lokasi ini bukan 
daerah gamping/karst.

Kalau ini karena land subsidence... nilai penurunan Jakarta Utara yang terukur 
"hanya"  2 cm/tahun di inklinometer atau 60 cm/10 tahun berdasarkan data GPS.

Kalau ini akibat pembebanan ... berarti ada "heterogenitas" dari material 
lempung yang menjadi alas fondasi dominan didaerah ini.

Kalau ini akibat abrasi .. berarti ada pola arus yang menarik di kawasan 
mangrove ini..

Kalau ini akibat runtuhan gorong-gorong ... berarti memang ada jalur drainase 
tua di wilayah ini.

Kalau ... (mohon dilengkapi jika ada hipotesa lain)

Silahkan dipilih..dipilih (Bubar Jumatan, 2010) ... sambil menunggu data 
terbaru dan keterangan resmi dari tim investigasi.

Mohon maaf lahir batin untuk semua IAGI netters..


Salam,
Fajar
(2448)

--- Kaping Kemis, 9/16/10, Mas Vick  sampun nyerat:

From: Rovicky Dwi Putrohari 
Subject: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata 
dengan Tanah
To: geologi...@googlegroups.com, "IAGI" 
Date: Thursday, September 16, 2010, 1:34 PM

Brita terakhir di detik.com amblesnya sedalam hingga 7meter.
Panjangnya 150meter.
Rongga apa yg mngkin memiliki lubang hingga 7meter di pantai ?
Gorong2 jaman belande kali ye

Rdp

On 16/09/2010, Agus Karyanantio Tirto  wrote:
> Gini Vick,
>
> Wah kalau subsidence karena pori antar butir kosong air tanah akibat
> pemompaan
> air kayaknya gak sebegitu yah, dalam 1 hari ketebalan jalan turun hampir 150
> meter ??? terlalu cepat.  Sedangkan efek subsidence akibat pemompaan air
> tanah
> mestinya agak luas karena pemompaan air tanah di jakarta sangat besar
> debitnya.
>
> Dugaan saya kok sudah ada " perangkap lubang " di daerah situ, kemudian
> karena
> sesuatu pemicu terjadilah amblesan tadi pagi, meski radiusnya kecil tapi
> sudah
> melebar sampai 200 meter.
>
> Tentu hal ini menjadi menarik untuk teman Geos yang tinggal di Jakarta,
> sebuah
> tantangan apakah kita Geos UGM bisanya hanya memperbesar pundi-pundi dollar
> pribadi, atau masih ada sedikit keperdulian pada masyarakat sekitar dan
> memberikan solusi terhadap permasalahan riil geologi yang ada dimasyarakat
> sekitar kita.
>
> Salam,
> Agoes Tirto, AKT'79
>
>
>
>
>
> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
> Kepada: IAGI ; geologi...@googlegroups.com; Forum HAGI
> 
> Terkirim: Kam, 16 September, 2010 07:58:42
> Judul: [Geologi UGM] Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata
> dengan
> Tanah
>
> Kenapa ambles ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 16/09/2010 06:53 WIB
> Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah
> Rachmadin Ismail - detikNews
> Jakarta - Jalan RE Martadinata yang menuju arah Pelabuhan Tanjung
> Priok kerusakannya semakin parah. Jalan yang sebelumnya ambles
> beberapa centimeter, kini sudah rata dengan tanah. Akibatnya arus lalu
> lintas di sekitar lokasi pun ditutup.
>
> Penutupan jalur dilakukan baik dari arah Ancol maupun Tanjung Priok.
> Meski masih ada satu lajur tersisa, petugas memilih untuk mengalihkan
> arus demi alasan keselamatan.
>
> "Lalin dialihkan ke Sunter, dua-dua arahnya ke Sunter. Jalannya ambles
> rata dengan tanah," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Muhammad
> AS, kepada detikcom, Kamis (16/5/2010).
>
> Menurut Muhammad AS, jalan yang ambles kini sudah semakin panjang.
> Jika sebelumnya hanya sejauh 150 meter, kini semakin meluas hingga 200
> meter.
>
> Tinggi jalan pun semakin berkurang. Pada dinihari tadi, ketebalan
> jalan masih sekitar 150 Cm, kini hampir seluruhnya ambles.
>
> "Dari PLTU sampai jembatan rusaknya. Tadi pagi nambah lagi jalan yang
> ambles," tambahnya.
>
> Pengalihan jalan mulai dilakukan sejak kantor PN Jakarta Utara. Jalan
> ini ambles sejak pukul 02.00 WIB dinihari. (mad/nvc)
> --
> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>
>
> --
> Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>

-- 
Sent from my mobile device

Don't give up until you believe what you did was wrong !


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

RE: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread Yoga Negara
Se-ide dengan pikiran saya kang Git.
Padahal baru2 ini ketika pak mentri esdm bertamu ke Brisbane, beliau menekankan 
bahwa kebijakan utama energi kita kedepannya bakal dititikberatkan pada 
pemanfaatan panas bumi dimana yang kata kebanyakan geologist dunia Negara kita 
memiliki potensi 40% energy geothermal dunia.
Cuman waktu aku discuss ama pak Afif (ketua kadin bidang energy), kok muncul 
kesan energy ini sulit buat marketable, soalnya non transferable kayak fosil.
Ditambah lagi pernyataan seorang pelaku bisnis energy yg dipampang dimajalah 
tambang yg menyatakan energy geothermal adalah di most difficult project.

Btw, kalo saya sih setuju nuklir mulai didengung2kan bahkan kalo bisa udah 
mulai difollow-up.
Saya pernah lihat program tayang di ABC atau SBS yg mengupas kemajuan 
penguasaan technology nuklir yang saat ini mungkin dikuasai oleh Negara burma.
Jadi kalo dilihat dari strategi keamanan kawasan asia tenggara, mosok Negara 
kita sampe tidak mau mengembangkan teknologi ini, kebangetan banget.
Kebayangnya, Vietnam punya, singapur punya, burma punya, Australia punya, terus 
kita ditengahnya nggk punya seperti itu.
Jangan2 saban hari kita kerjanya cuman jadi bahan ancaman tetangga aja.
So...kita dukung pengembangan nuklir ini, biar bisa ningkatin confidence level 
kita lah.
Ngomong2 minggu ini kang Git n keluarga pergi ketempat halal bihalal kah?
Salam
Yoga
-Original Message-
From: git sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] 
Sent: Friday, 17 September 2010 1:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

Dalam thread ini gak ada yg nyebut2 energi panas bumi, padahal Indonesia negara 
dengan potensi energi geotermal terbesar di dunia.
Memang nasibmu panas bumii .

--- On Fri, 17/9/10, geo_musa...@yahoo.com  wrote:

> From: geo_musa...@yahoo.com 
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received: Friday, 17 September, 2010, 9:35 AM
> Supply dan demand. Selama ini yang
> kita utak-atik kebanyakan supplynya. 
> 
> Padahal cukup banyak peluang untuk mengurangi demand, mulai
> dari menghapus kemacetan, memakai perangkat hemat energy,
> merubah gaya hidup sampai mengurangi pertumbuhan jumlah
> penduduk. 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "Ismail Zaini" 
> Date: Thu, 16 Sep 2010 13:38:12 
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
> Ikutan Urun Rembug dikit,
> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik
> (RUPTL) tahun 
> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit
> baru 55.484 MW , 
> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan
> membutuhkan  kira kira 21 
> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan
> membutuhkan kira kira 
> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan
> membutuhkan kira 
> kira 950 juta MSCF
> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA
> energi fosil tsb 
> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan
> dengan tingkat 
> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum
> yang untuk 
> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk
> menganalisa dan 
> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber
> energi sudah 
> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan 
> mempertahankan produksinya, 
> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi
> Fosil ( antara lain 
> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti
> Uranium , seperti yang 
> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
> saat ini lagi ramai wacana untuk menghentikan subsidi untuk
> mobil keluaran 
> diatas 2005 , karena alokasi subsidi BBM ( 36 juta KL )
> sudah akan terlampui 
> , makanya  nanti yg mobilnya "baru" gak boleh ikutan
> beli Premium , belinya 
> kudu Pertamax. Begitu juga subsidi di listrik yang mencapai
> 55,1 Triliun Rp, 
> inipun belum cukup karena itu masih menaikan Tarif listrik
> (TDL) , karena 
> untuk menutup biaya produksinya yang rata rata Rp.1000,-
> per Kwh swdangkan 
> jualannya "cuma" Rp.650,- per Kwh.
> Permasalahan permasalahan ini akan terus berlanjut , selama
> tidak ada 
> solusinya , kalau seumpama produksi energy Fosil kita
> berlimpah , tidak jadi 
> masalah ( lha wong untuk mempertahankan produksi 650-670
> MBOD saja kembang 
> kempis  misalnya ), oleh karena itu diversifikasi
> pemakaian energi fosil ke 
> non fosil mutlak diperlukan , geologi sebagai pasukan
> terdepan untuk urusan 
> cari mencari ini  SDE ini , sudah harus keja keras
> lagi untuk mempertahankan 
> security energy dalam negeri , salah satunya mencarikan
> sumber sumber 
> uranium tsb , kelihatannya iini kedepan yang akan
> menggeliat , karena energi 
> fosil disamping ketersediaanya semakin menipis harganya
> juga ada 
> kecenderungan naik terus.
> 
> ISM
> 
> 
> 
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
> To: 
> 
> 
> > PLTN sedang disoroti dalam beberapa bulan kedepan.
> Pro-kontra selalu
> > ada sejak pers

RE: [iagi-net-l] PLTN, Now or None

2010-09-16 Thread liamsi
intinya adalah dalam kebijakan energi ( Energy Mix ) masing
masing dapat berperan sesuai dengan sikon karena masing masing
energi mempunyai keterbtasan keterbatasan disamping keunggulan
keunggulannya . Saat ini  komposisi energy mix kususnya dalam
penyediaan listrik kalau dilihat dari komposisi pemakian energi
primernya dalah sbb : BBM 25 % , Gas 25 % , Batubara 40 % ,
sisanya energi non fosil ( Geothermal dan hidro ), untuk
menghasilkan listrik yang ratusan bahkan ribuan MW tidak bisa
dari satu sumber energi , kalau kita bicara  skala yg sudah
ratusan bahkan ribuan MW tersebut tinggal pilihannya Gas , BBM
, Batubara, Geothermal , Hidro dan Nuklir, Karena selain Nuklir
tersebut juga tidak bisa dipacu terus menerus kedepan mau tidak
mau Nuklir akan menjadi andalan. Jadi semuanya akan
dikembangkan termasuk Geothermal yg intinya untuk mengurangi
ketergantungan kepada sumbwer energi fosil kususnya BBM.Dg komposisi energi 
primer spt diatas  kalau dirata rata biaya
produksinya saat kira kira 1000 Rp per Kwh , ini akan bisa naik
turun karena Kelangkaan suplai batubara dan khsususnya  Gas ,
banyak Pembangkit yang didesain pakai Gas ternyata tidak ada
Gasnya akhirnya ada istilah Pembangkit salah Minum , tidak jauh
jauh PLTG di Muara Tawar yg dekat Jakarta saja tidak Kebagian
Gas
ISM


> Se-ide dengan pikiran saya kang Git.
> Padahal baru2 ini ketika pak mentri esdm bertamu ke
> Brisbane, beliau menekankan bahwa kebijakan utama energi
> kita kedepannya bakal dititikberatkan pada pemanfaatan panas
> bumi dimana yang kata kebanyakan geologist dunia Negara kita
> memiliki potensi 40% energy geothermal dunia. Cuman waktu
> aku discuss ama pak Afif (ketua kadin bidang energy), kok
> muncul kesan energy ini sulit buat marketable, soalnya non
> transferable kayak fosil. Ditambah lagi pernyataan seorang
> pelaku bisnis energy yg dipampang dimajalah tambang yg
> menyatakan energy geothermal adalah di most difficult
> project.
>
> Btw, kalo saya sih setuju nuklir mulai didengung2kan bahkan
> kalo bisa udah mulai difollow-up. Saya pernah lihat program
> tayang di ABC atau SBS yg mengupas kemajuan penguasaan
> technology nuklir yang saat ini mungkin dikuasai oleh Negara
> burma. Jadi kalo dilihat dari strategi keamanan kawasan asia
> tenggara, mosok Negara kita sampe tidak mau mengembangkan
> teknologi ini, kebangetan banget. Kebayangnya, Vietnam
> punya, singapur punya, burma punya, Australia punya, terus
> kita ditengahnya nggk punya seperti itu. Jangan2 saban hari
> kita kerjanya cuman jadi bahan ancaman tetangga aja.
> So...kita dukung pengembangan nuklir ini, biar bisa
> ningkatin confidence level kita lah. Ngomong2 minggu ini
> kang Git n keluarga pergi ketempat halal bihalal kah? Salam
> Yoga
> -Original Message-
> From: git sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com]
> Sent: Friday, 17 September 2010 1:29 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
>
> Dalam thread ini gak ada yg nyebut2 energi panas bumi,
> padahal Indonesia negara dengan potensi energi geotermal
> terbesar di dunia. Memang nasibmu panas bumii .
>
> --- On Fri, 17/9/10, geo_musa...@yahoo.com
>  wrote:
>
>> From: geo_musa...@yahoo.com 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Received: Friday, 17 September, 2010, 9:35 AM
>> Supply dan demand. Selama ini yang
>> kita utak-atik kebanyakan supplynya.
>>
>> Padahal cukup banyak peluang untuk mengurangi demand, mulai
>> dari menghapus kemacetan, memakai perangkat hemat energy,
>> merubah gaya hidup sampai mengurangi pertumbuhan jumlah
>> penduduk.
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: "Ismail Zaini" 
>> Date: Thu, 16 Sep 2010 13:38:12
>> To: 
>> Reply-To: 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN, Now or None
>> Ikutan Urun Rembug dikit,
>> Dari yang tertera di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik
>> (RUPTL) tahun
>> 2010-2019 , bahawa nanti tahun 2019 dibutuhkan pembangkit
>> baru 55.484 MW ,
>> artinya tiap tahun harus bangun pembangkit baru 5500 MW.
>> Kalau pembangkit baru tadi pakai batubara akan
>> membutuhkan  kira kira 21
>> juta ton/Thn , sedangkan kalau pakai minyak/BBM akan
>> membutuhkan kira kira
>> 13 juta KL ( .. ? Barel / tahun ) , kalau pakai gas akan
>> membutuhkan kira
>> kira 950 juta MSCF
>> Apakah ketersediaan sumber energi primer khususnya SDA
>> energi fosil tsb
>> masih tercukupi dg tingkat produksi saat ini dibandingkan
>> dengan tingkat
>> pertumbuhan konsumsi kedepan ( ini baru satu sektor belum
>> yang untuk
>> transpotasi dan industri ) , disinilah peran geologi untuk
>> menganalisa dan
>> mencarikan sumber energi (SDA) , apakah ketersedian sumber
>> energi sudah
>> menipis dan usaha usaha apa untuk menambah dan 
>> mempertahankan produksinya,
>> serta mencarikan solusinya sbg pengganti sumber energi
>> Fosil ( antara lain
>> dg analisis cadangan sumber energi alternatif seperti
>> Uranium , seperti yang
>> sempat diramaikan di Papua kemarin , dll )
>> saat ini lagi rama

Re: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah

2010-09-16 Thread A.Syaeful Bahri
atau
coba kita tarik sederhanya sj,..
maap, apakah jalan itu pake pile/paku bumi?
mgkn juga kalau waktu pasang paku buminya gak sampe ke lapisan keras?,
jd menggantung sj, sehingga gak kuat nahan beban (lama2)?

Alasannya sih klasik, korupsi..!!!
jadi kurangi anggaran sana sinishg seperti itu.

salam
syaeful



On Fri, September 17, 2010 10:54 am, Fajar Lubis wrote:
> Di Bandung pernah ada amblesan karena runtuhnya gorong-gorong Mas Vick :))
>
>
> Banyak hipotesa untuk kasus ini :
>
> Kalau ini karena runtuhan alami atau perangkap lubang ...  lokasi ini
> bukan daerah gamping/karst.
>
> Kalau ini karena land subsidence... nilai penurunan Jakarta Utara yang
> terukur "hanya"  2 cm/tahun di inklinometer atau 60 cm/10 tahun
> berdasarkan data GPS.
>
> Kalau ini akibat pembebanan ... berarti ada "heterogenitas" dari material
> lempung yang menjadi alas fondasi dominan didaerah ini.
>
> Kalau ini akibat abrasi .. berarti ada pola arus yang menarik di kawasan
> mangrove ini..
>
> Kalau ini akibat runtuhan gorong-gorong ... berarti memang ada jalur
> drainase tua di wilayah ini.
>
> Kalau ... (mohon dilengkapi jika ada hipotesa lain)
>
> Silahkan dipilih..dipilih (Bubar Jumatan, 2010) ... sambil menunggu data
> terbaru dan keterangan resmi dari tim investigasi.
>
> Mohon maaf lahir batin untuk semua IAGI netters..
>
>
> Salam,
> Fajar
> (2448)
>
> --- Kaping Kemis, 9/16/10, Mas Vick  sampun nyerat:
>
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Subject: [iagi-net-l] Re: Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini
> Rata dengan Tanah
> To: geologi...@googlegroups.com, "IAGI" 
> Date: Thursday, September 16, 2010, 1:34 PM
>
> Brita terakhir di detik.com amblesnya sedalam hingga 7meter.
> Panjangnya 150meter.
> Rongga apa yg mngkin memiliki lubang hingga 7meter di pantai ?
> Gorong2 jaman belande kali ye
>
> Rdp
>
> On 16/09/2010, Agus Karyanantio Tirto  wrote:
>> Gini Vick,
>>
>> Wah kalau subsidence karena pori antar butir kosong air tanah akibat
>> pemompaan
>> air kayaknya gak sebegitu yah, dalam 1 hari ketebalan jalan turun hampir
>> 150
>> meter ??? terlalu cepat.  Sedangkan efek subsidence akibat pemompaan air
>> tanah
>> mestinya agak luas karena pemompaan air tanah di jakarta sangat besar
>> debitnya.
>>
>> Dugaan saya kok sudah ada " perangkap lubang " di daerah situ, kemudian
>> karena
>> sesuatu pemicu terjadilah amblesan tadi pagi, meski radiusnya kecil tapi
>> sudah
>> melebar sampai 200 meter.
>>
>> Tentu hal ini menjadi menarik untuk teman Geos yang tinggal di Jakarta,
>> sebuah
>> tantangan apakah kita Geos UGM bisanya hanya memperbesar pundi-pundi
>> dollar
>> pribadi, atau masih ada sedikit keperdulian pada masyarakat sekitar dan
>> memberikan solusi terhadap permasalahan riil geologi yang ada
>> dimasyarakat
>> sekitar kita.
>>
>> Salam,
>> Agoes Tirto, AKT'79
>>
>>
>>
>>
>> 
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Kepada: IAGI ; geologi...@googlegroups.com; Forum
>> HAGI
>> 
>> Terkirim: Kam, 16 September, 2010 07:58:42
>> Judul: [Geologi UGM] Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata
>> dengan
>> Tanah
>>
>> Kenapa ambles ?
>>
>> RDP
>> =
>> Kamis, 16/09/2010 06:53 WIB
>> Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah
>> Rachmadin Ismail - detikNews
>> Jakarta - Jalan RE Martadinata yang menuju arah Pelabuhan Tanjung
>> Priok kerusakannya semakin parah. Jalan yang sebelumnya ambles
>> beberapa centimeter, kini sudah rata dengan tanah. Akibatnya arus lalu
>> lintas di sekitar lokasi pun ditutup.
>>
>> Penutupan jalur dilakukan baik dari arah Ancol maupun Tanjung Priok.
>> Meski masih ada satu lajur tersisa, petugas memilih untuk mengalihkan
>> arus demi alasan keselamatan.
>>
>> "Lalin dialihkan ke Sunter, dua-dua arahnya ke Sunter. Jalannya ambles
>> rata dengan tanah," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Muhammad
>> AS, kepada detikcom, Kamis (16/5/2010).
>>
>> Menurut Muhammad AS, jalan yang ambles kini sudah semakin panjang.
>> Jika sebelumnya hanya sejauh 150 meter, kini semakin meluas hingga 200
>> meter.
>>
>> Tinggi jalan pun semakin berkurang. Pada dinihari tadi, ketebalan
>> jalan masih sekitar 150 Cm, kini hampir seluruhnya ambles.
>>
>> "Dari PLTU sampai jembatan rusaknya. Tadi pagi nambah lagi jalan yang
>> ambles," tambahnya.
>>
>> Pengalihan jalan mulai dilakukan sejak kantor PN Jakarta Utara. Jalan
>> ini ambles sejak pukul 02.00 WIB dinihari. (mad/nvc)
>> --
>> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>>
>> --
>> Keluar dari milis: kirim email ke
>> geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
>> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>>
>>
>> --
>> Keluar dari milis: kirim email ke
>> geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
>> Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
>>
>
> --
> Sent from my mobile device
>
> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ket

Re: [iagi-net-l] Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah

2010-09-16 Thread kartiko samodro
erosi air laut ke lapisan tanah di bawah jalan.
heran juga, kok tidak dipertimbangkan penguatan dinding lapisan tanah
sehingga tidak tererosi

2010/9/16 Rovicky Dwi Putrohari 

> Kenapa ambles ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 16/09/2010 06:53 WIB
> Terus Ambles, Sebagian Jl RE Martadinata Kini Rata dengan Tanah
> Rachmadin Ismail - detikNews
> Jakarta - Jalan RE Martadinata yang menuju arah Pelabuhan Tanjung
> Priok kerusakannya semakin parah. Jalan yang sebelumnya ambles
> beberapa centimeter, kini sudah rata dengan tanah. Akibatnya arus lalu
> lintas di sekitar lokasi pun ditutup.
>
> Penutupan jalur dilakukan baik dari arah Ancol maupun Tanjung Priok.
> Meski masih ada satu lajur tersisa, petugas memilih untuk mengalihkan
> arus demi alasan keselamatan.
>
> "Lalin dialihkan ke Sunter, dua-dua arahnya ke Sunter. Jalannya ambles
> rata dengan tanah," kata petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Muhammad
> AS, kepada detikcom, Kamis (16/5/2010).
>
> Menurut Muhammad AS, jalan yang ambles kini sudah semakin panjang.
> Jika sebelumnya hanya sejauh 150 meter, kini semakin meluas hingga 200
> meter.
>
> Tinggi jalan pun semakin berkurang. Pada dinihari tadi, ketebalan
> jalan masih sekitar 150 Cm, kini hampir seluruhnya ambles.
>
> "Dari PLTU sampai jembatan rusaknya. Tadi pagi nambah lagi jalan yang
> ambles," tambahnya.
>
> Pengalihan jalan mulai dilakukan sejak kantor PN Jakarta Utara. Jalan
> ini ambles sejak pukul 02.00 WIB dinihari. (mad/nvc)
> --
> Don't give up until you believe what you did was wrong !
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] S2 Gelogi ITB weekend TA 2011

2010-09-16 Thread kartiko samodro
kalau field terlalu tua, malah suka tidak ada datanya...

2010/8/3 Amir Al Amin 

> Apakah study dr field Total/Unocal dan outcrop di KalTim, diintegrasikan ke
> dalam kurikulum?Atau cuma tempat pengajarannya di BPN/ Kaltim.
>
> Sayang kalau data-data cutting, log,core dll punya Total yang terkenal
> lengkap dan rapih, jika tidak dijadikan bahan pembelajaran. Mungkin bisa
> saja dari field tua macam Bekapai.
> Belum lagi resen/ancient  sediment yang bisa dilihat dalam perjalanan
> sehari
> saja.
>
> Salam,
>
> 2010/8/3 Eddy Subroto 
>
> > Mas Taufik dan rekan lainnya,
> >
> > Menyambung pembicaraan soal eksklusivitas program kami, rupanya kemarin
> > ada dua peserta dari Chevron Balikpapan yang mendaftar (entah diterima
> > atau tidak, saya belum tahu). Jadi yang di Balikpapan ternyata tesnya
> > diikuti oleh teman-teman dari Total dan Chevron.
> >
> > Wasalam,
> > EAS
> >
> > > Mas Taufik,
> > >
> > > Kebiasaan kami biasanya tidak mengkhususkan ke perusahaan tertentu.
> > > Misalnya pengalaman masa lalu, ketika kami mengadakan kelas di Jakarta
> > > untuk Pertamina, terdapat peserta dari pihak lain. Ketika kelas BPMIGAS
> > di
> > > Jakarta juga ada mahasiswa dari perusahaan lain, demikian pula ketika
> di
> > > Jakarta untuk CNOOC terdapat pula mahasiswa dari perusahaan lain.
> > >
> > > Kalau untuk yang di CPI kebetulan tidak ada peminat dari yang lain,
> jadi
> > > seolah-olah eksklusif. Untuk Balikpapan juga seharusnya bisa untuk
> pihak
> > > lain akan tetapi kalau pertanyaannya diajukan sekarang, jawabannya
> > menjadi
> > > "khusus untuk Total," karena proses pendaftaran, tes tertulis, dan
> > > wawancara telah dilakukan dan pengikutnya kebetulan hanya dari Total
> > saja.
> > >
> > > Semoga penjelasan saya menjawab pertanyaan Anda.
> > >
> > > Wasalam,
> > > EAS
> > >
> > >> Pak Eddy,
> > >>
> > >> S2 kerjasama dengan Total di bppn itu untuk internal saja atau terbuka
> > >> untuk
> > >> umum?
> > >>
> > >>
> > >> Regards
> > >>
> > >> 2010/7/27 Eddy Subroto 
> > >>
> > >>> Mas Joseph,
> > >>>
> > >>> Saya hargai semangan Anda untuk mencintai produk dalam negeri. Untuk
> > >>> "distance learning" atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), menurut yang
> > >>> saya
> > >>> tahu, secara aturan, adalah semacam monopoli Universitas Terbuka
> (UT).
> > >>> Kalau perguruan tinggi (PT) selain UT ingin mengadakan hal yang sama,
> > >>> maka
> > >>> PT tersebut harus menjalin kerjasama dengan PT lokal, misalnya kalau
> > >>> ITB
> > >>> ingin membuka PJJ di Balikpapan atau Riau, maka ITB harus bekerjasama
> > >>> dengan Unlam atau Unri, jadi boleh dikatakan rumit. Ini adalah aturan
> > >>> zaman Ditjen Diktinya masih Pak Satrio. Maaf, saya tidak mengikuti
> > >>> perkembangan aturan ini.
> > >>>
> > >>> Wasalam,
> > >>> EAS
> > >>>
> > >>> > Bagaimana dengan program Distance Learning pak?
> > >>> >
> > >>> > apakah sudah ada universitas di Indonesia (terutama progam
> Petroleum
> > >>> > Geoscience)
> > >>> > yang melakukannya?
> > >>> > Saya pikir cukup banyak rekan-2 yang berminat mengambil program ini
> > >>> sebab
> > >>> > mungkin dulu tidak bisa mengambil S2 spt ini karena belum ada.
> > >>> > Sebagai contoh dulu saya berminat ambil program ini, tapi krn belum
> > >>> buka
> > >>> > di
> > >>> > Balikpapan (padahal sudah banyak usulan dan hanya ada di
> Rumbai/Duri
> > >>> saat
> > >>> > itu)
> > >>> > sampai akhirnya meninggalkan tanah air tidak dapat mengikuti
> program
> > >>> > seperti
> > >>> > ini.
> > >>> >
> > >>> > Mungkin dengan Distance Learning bisa mengakomodasi beberapa rekan
> > >>> yang
> > >>> > berminat
> > >>> > melanjutkan pendidikan tapi terkendala dengan jarak ke (Bandung,
> Duri
> > >>> atau
> > >>> > Balikpapan). Selain kendala dana dan bahasa jika mengambil DL dari
> > >>> > universitas-2
> > >>> > luar negri. Paling tidak cinta produk tanah air.. :)
> > >>> >
> > >>> >
> > >>> > Salam
> > >>> >
> > >>> > Joseph
> > >>> >
> > >>> >
> > >>> >
> > >>> >
> > >>> > - Original Message 
> > >>> > From: Eddy Subroto 
> > >>> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > >>> > Sent: Mon, July 26, 2010 5:32:33 PM
> > >>> > Subject: Re: [iagi-net-l] S2 Gelogi ITB weekend TA 2011
> > >>> >
> > >>> > Mas Mualimin,
> > >>> >
> > >>> > Aduh, maaf ya kalau tampaknya email Anda belum ada yang menjawab
> > >>> dengan
> > >>> > baik. Yang dikatakan Mas Wayan memang benar, insya Allah semester
> > >>> depan
> > >>> > ini Program Studi (Prodi) Teknik Geologi ITB akan mengadakan kelas
> > >>> khusus
> > >>> > di Balikpapan bekerjasama dengan Total Indonesie. Dengan demikian
> > >>> pada
> > >>> > semester depan ini kami akan memiliki dua kelas non-reguler, yaitu
> di
> > >>> Duri
> > >>> > (CPI) dan Balikpapan.
> > >>> >
> > >>> > Meskipun demikian, menurut Ketua Prodi Teknik Geologi ITB, insya
> > >>> Allah
> > >>> > awal tahun 2011 kami akan membuka kelas Jakarta. Silakan menyimak
> > >>> kalau
> > >>> > ada pengumuman atau Anda dapat mengontak Kaprodi S2 Migas (Pak
> > >>> Dardji)
> > >>> di
> > >>> > dar...