Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang

2010-11-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, e-mail2 yang saya kirimkan baru2 ini mengalami delay yang cukup lama, 
karena masalah dengan Outlook Express kami atau dengan Speedy server yang 
saya gunakan

Wassalam
RPK.
- Original Message - 
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, October 29, 2010 2:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang


Saya kira theory Oppenheimer cukup berdasar sains, terutama jika dibanding 
dengan buku Atlantis dari Santos.

Namun demikian ada sesuatu yang logis dari Santos ini:
Pada zaman Pleistocene (Ice Ages) memang paparan Sunda itu daratan, dan 
secara iklim paling memungkinkan adanya penduduk, pemukiman bahkan 
peradaban.
Namun paling banter theory Santos itu adalah suatu hypothesis yang harus 
dibuktikan dengan diketemukannya bangunan2 buatan manusia di bawah laut di 
paparan Sunda.

Yang lainnya kurang masuk akal
RPK
- Original Message - 
From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id

To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, October 29, 2010 12:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang







Pak Koesoema


Apakah dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa theori Oppheinmeir itu sama sekali TIDAK
berdasarkan data maupun pemikiran ilmiah ???
Saya kebetuan
punya bukunya (diprovokasi oleh Awang) akan tetapi belum sempat baca ,
masih rada ngedul Pak

si Abah

Rabu yang
lalu saya mengikuti ceramahnya Oppenheimer di Bogor. Dia



menjelaskan secara panjang lebar dan sangat rumit, (tidak sistematis,

sehingga sulit untuk diikuti)  mengenai migrasi bangsa2 Austranesia

yang

menyangkut Indonesia.
Anehnya pada pembahasan itu

dan dari peta2 migrasi yang diperlihatkannya

saya mendapatkan

kesan bahwa dia sama sekali tidak  membahas asal manusia

dari

Sundaland. Tidak ada satu peta pun yang memperlihatkan jalur migrasi

manusia dari Sundaland, malah kesan saya adalah bahwa migrasi

ke

kepulauan
Indonesia dan seterusnya ke Austranesia

itu dari berasal Taiwan. Dia

tentu
bicara dalam bahasa

Inggris.

Anehnya sang moderator menjelaskan dalam bahasa

Indonesia sebagai

kesimpulan
seolah-olah Openheimer

itu berpendapat bahwa asa; manusia itu adalah dari

Sundaland.
Mungkin saja Oppenheimer itu sudah berubah pendapat, sedangkan

sang

moderator masih mengutp pendapatnya yang lama.


Kalau pembicara yang mengupas buku Prof Santos, aduh, itu lebih parah

lagi.
Cara membahasnya lebih seperti dakwah atau ceramah

motivasi, dasar

pembicaraannya lebih ke mengutip naskah2 lama

termasuk kitab2 suci, dan

menafsirkannya secara lain.

Unifromitarianism dan teori Evolusi Darwin

dengan tegas

ditolaknya. Data geologi yang disajikan sangat summier dan



merupakan pengetahuan umum, yang dicoba dihubungkan dengan ungkapan2
pada

naskah tua termasuk injil. Bukunya yang diterjemahkan ke

dalam bahasa

Indonesia juga sangat tidak sistematis atau

acak-acakan dan

berulang-ulang
sehingga sangat tebal.

Dikatakan Santos ini seorang nuclear physicist dan

seorang

geologist?, tetapi tidak ada kelihatannya jejaknya dalam buku ini.

Saya dapat kesan bahwa lecture tour yang dilakukan mereka itu

lebih

merupakan tour promosi penjualan buku. Saya anggap buku

ini harus dibaca

sebagai suatu entertainment, bukan suatu

scientific work.

Bagi saya mendengarkan ceramah ini adalah

sebagai entertainment saja, dan

saya beli bukunya juga sebagai

entertainmen saja. Namun menurut saya

bukunya
dari

Erich von Danniken Chariot of the Gods ditulis lebih baik

sebagai
suatu entertainment.
RPK





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,

lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,

mohammadsyai...@gmail.com

* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5

departemen, banyak biro...





Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI,

Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010



-

To unsubscribe, send email to:

iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to:

iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website:

http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123

0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:

http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net

Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to

information

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI

or others. In no event

shall IAGI or its members be liable for

any, including but not limited to

direct or indirect damages, or

damages of any kind whatsoever, resulting

from loss of use, data

or profits, arising out of or in connection with


Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundaland

2010-11-14 Terurut Topik Awang Satyana
Baik Oppenheimer maupun Santos memang memakai fakta penenggelaman Sundaland 
sebagai mekanisme untuk mendukung hipotesisnya. Itu fakta geologi. Hanya, baik 
Oppenheimer maupun Santos menggunakan data yang tidak jelas tentang ketinggian 
penenggelaman Sundaland itu, jauh lebih tinggi daripada yang diselidiki geologi 
berdasarkan analisis isotop oksigen-18. 

Oppenheimer dan Santos mengatakan Sundaland dibanjiri sampai ratusan meter, 
pada kenyataannya, menurut penelitian geologi, ketinggian penenggelaman 
Sundaland tidak sedramatis itu, dan yang jelas tidak pernah terjadi dalam 
semalam, tetapi selama ribuan tahun. Maka, tak adalah pengungsian mendadadak 
penduduk Sundaland itu...

Menurut hemat saya, buku Oppenheimer lebih menarik dibaca daripada buku Santos, 
lebih ilmiah, meskipun banyak yang saya tak setuju isinya. Sebagai catatan, 
buku terjemahan karya Santos dan Oppenheimer ini mendapatkan sambutan luas dari 
masyarakat Indonesia (meskipun buku terjemahannya dijual mahal karena tebal 
(sangat tebal) karena mennyebut bahwa Indonesia adalah pusat peradaban dunia. 
Sayang, saya tak menemukan hipotesisnya didukung dengan kuat oleh geologi, 
arkeologi, folklore dan genetika sendiri. Tesis genetika Oppenheimer tentang 
Sundaland ditentang oleh banyak para ahli genetika lainnya. Folklore yang 
dipakai Santos dan Oppenheimer juga mendapat tentangan besar dari para ahli 
folklore sendiri. Dan mekanisme2 geologi yang dipakai Santos untuk menjelaskan 
penenggelaman Sundaland sama-sekali tak ada buktinya.

Berikut kutipan penenggelaman Sundaland berdasarkan penelitian geologi terbaru.

Hanebuth, T.J.J., K. Stattegger, and P.M. Grootes, 2000, Rapid Flooding of the 
SundaShelf: A Late‐Glacial Sea‐Level Record. Science. v. 288, no. 5468, pp. 
1033‐1035. 

Hanebuth, T.J.J., and K. Stattegger, 2004, Depositional sequences on a e 
Pleistocene - Holocene tropical siliciclastic shelf (Sunda Shelf, southeast 
Asia). Journal of Asian earth Science. v. 23, pp. 113‐126. 

“Detailed studiesof late glacial and postglacial sea level rise for the this 
part of the SundaShelf demonstrates that the first ignificant submergence of 
Sundalandby rising sea level occurred between 14,000 and 15,000 years ago. 
Periods of abrupt rise in sea level submerged a significant part of 
Sundalandbeneath the South China Sea between 14,000 and 13000 years ago. 
Between 14,600 and 14,300 years ago, a period of 300 years, sea level rose 16m 
(62 feet). Between 13,000 and 12,000 years ago, the submergence of Sundalandby 
rising sea level was relatively minor. A final period of rapid flooding of 
Sundalandby the South China Sea occurred between 12,000 to 11,000 years ago. 
The submergence of Sundalandduring this period was minor in extent relative to 
the area submerged between 14,000 and 13,000 yers ago.”

salam,
Awang


--- Pada Sen, 15/11/10, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Senin, 15 November, 2010, 9:03 AM
 Maaf, e-mail2 yang saya kirimkan
 baru2 ini mengalami delay yang cukup lama, karena masalah
 dengan Outlook Express kami atau dengan Speedy server yang
 saya gunakan
 Wassalam
 RPK.
 - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, October 29, 2010 2:45 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang
 
 
  Saya kira theory Oppenheimer cukup berdasar sains,
 terutama jika dibanding dengan buku Atlantis dari Santos.
  Namun demikian ada sesuatu yang logis dari Santos
 ini:
  Pada zaman Pleistocene (Ice Ages) memang paparan Sunda
 itu daratan, dan secara iklim paling memungkinkan adanya
 penduduk, pemukiman bahkan peradaban.
  Namun paling banter theory Santos itu adalah suatu
 hypothesis yang harus dibuktikan dengan diketemukannya
 bangunan2 buatan manusia di bawah laut di paparan Sunda.
  Yang lainnya kurang masuk akal
  RPK
  - Original Message - From: yanto R.Sumantri
 yrs...@rad.net.id
  To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, October 29, 2010 12:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang
  
  
  
  
  
  Pak Koesoema
  
  Apakah dengan
  demikian dapat disimpulkan bahwa theori
 Oppheinmeir itu sama sekali TIDAK
  berdasarkan data maupun pemikiran ilmiah ???
  Saya kebetuan
  punya bukunya (diprovokasi oleh Awang) akan tetapi
 belum sempat baca ,
  masih rada ngedul Pak
  
  si Abah
  
  Rabu yang
  lalu saya mengikuti ceramahnya Oppenheimer di
 Bogor. Dia
  
  menjelaskan secara panjang lebar dan sangat rumit,
 (tidak sistematis,
  sehingga sulit untuk diikuti)  mengenai
 migrasi bangsa2 Austranesia
  yang
  menyangkut Indonesia.
  Anehnya pada pembahasan itu
  dan dari peta2 migrasi yang diperlihatkannya
  saya mendapatkan
  kesan bahwa dia sama sekali tidak  membahas
 asal manusia
  dari
  Sundaland. Tidak ada satu peta pun yang
 memperlihatkan jalur migrasi
  manusia dari Sundaland, 

Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundaland

2010-11-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Bagaimana seandinya folklore atlantis ini kita biarkan saja berkembang
sebagai daya tarik wisatawan ke Indonesia. Atau malah dipupuk :)
Negeri-negeri lain menggunakan mitos sebagai bumbu daya tarik turis,
termasuk CROPS yng konon dibuat oleh UFO sebagai daya tarik wisatawan yang
mendatangkan devisa suangat banyak. Juga mitos-mitos Amazon memiliki daya
pikat tersendiri di bulan purnama karena itu adalah masa khusus bagi suku
amazon yg konon isinya perempuan saja, atau juga mitos-mitos lainnya.

DI Indonesia sendiri banyak sekali tempat wisata yg daya tariknya mitos
sangat kuat, misal tangkuban perahu, batu malinkundang dsb.

Jadi mitos atlantis semestinya kita dukung sebagai daya tarik wisatawan
saja. Jangan dipukul dengan ilmiah beneran, ntar ngg amenarik lagi :D
Kalau ada saintist yng mau ngikut nyelidiki ya dipersilahkan saja, asalkan
membawa sepasukan turis-turis :)

RDP

2010/11/15 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 Baik Oppenheimer maupun Santos memang memakai fakta penenggelaman Sundaland
 sebagai mekanisme untuk mendukung hipotesisnya. Itu fakta geologi. Hanya,
 baik Oppenheimer maupun Santos menggunakan data yang tidak jelas tentang
 ketinggian penenggelaman Sundaland itu, jauh lebih tinggi daripada yang
 diselidiki geologi berdasarkan analisis isotop oksigen-18.

 Oppenheimer dan Santos mengatakan Sundaland dibanjiri sampai ratusan meter,
 pada kenyataannya, menurut penelitian geologi, ketinggian penenggelaman
 Sundaland tidak sedramatis itu, dan yang jelas tidak pernah terjadi dalam
 semalam, tetapi selama ribuan tahun. Maka, tak adalah pengungsian mendadadak
 penduduk Sundaland itu...

 Menurut hemat saya, buku Oppenheimer lebih menarik dibaca daripada buku
 Santos, lebih ilmiah, meskipun banyak yang saya tak setuju isinya. Sebagai
 catatan, buku terjemahan karya Santos dan Oppenheimer ini mendapatkan
 sambutan luas dari masyarakat Indonesia (meskipun buku terjemahannya dijual
 mahal karena tebal (sangat tebal) karena mennyebut bahwa Indonesia adalah
 pusat peradaban dunia. Sayang, saya tak menemukan hipotesisnya didukung
 dengan kuat oleh geologi, arkeologi, folklore dan genetika sendiri. Tesis
 genetika Oppenheimer tentang Sundaland ditentang oleh banyak para ahli
 genetika lainnya. Folklore yang dipakai Santos dan Oppenheimer juga mendapat
 tentangan besar dari para ahli folklore sendiri. Dan mekanisme2 geologi yang
 dipakai Santos untuk menjelaskan penenggelaman Sundaland sama-sekali tak ada
 buktinya.

 Berikut kutipan penenggelaman Sundaland berdasarkan penelitian geologi
 terbaru.

 Hanebuth, T.J.J., K. Stattegger, and P.M. Grootes, 2000, Rapid Flooding of
 the SundaShelf: A Late‐Glacial Sea‐Level Record. Science. v. 288, no. 5468,
 pp. 1033‐1035.

 Hanebuth, T.J.J., and K. Stattegger, 2004, Depositional sequences on a e
 Pleistocene - Holocene tropical siliciclastic shelf (Sunda Shelf, southeast
 Asia). Journal of Asian earth Science. v. 23, pp. 113‐126.

 “Detailed studiesof late glacial and postglacial sea level rise for the
 this part of the SundaShelf demonstrates that the first ignificant
 submergence of Sundalandby rising sea level occurred between 14,000 and
 15,000 years ago. Periods of abrupt rise in sea level submerged a
 significant part of Sundalandbeneath the South China Sea between 14,000 and
 13000 years ago. Between 14,600 and 14,300 years ago, a period of 300 years,
 sea level rose 16m (62 feet). Between 13,000 and 12,000 years ago, the
 submergence of Sundalandby rising sea level was relatively minor. A final
 period of rapid flooding of Sundalandby the South China Sea occurred between
 12,000 to 11,000 years ago. The submergence of Sundalandduring this period
 was minor in extent relative to the area submerged between 14,000 and 13,000
 yers ago.”

 salam,
 Awang


 --- Pada Sen, 15/11/10, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 menulis:

  Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
  Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Tanggal: Senin, 15 November, 2010, 9:03 AM
  Maaf, e-mail2 yang saya kirimkan
  baru2 ini mengalami delay yang cukup lama, karena masalah
  dengan Outlook Express kami atau dengan Speedy server yang
  saya gunakan
  Wassalam
  RPK.
  - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata
  koeso...@melsa.net.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, October 29, 2010 2:45 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis and Sundalang
 
 
   Saya kira theory Oppenheimer cukup berdasar sains,
  terutama jika dibanding dengan buku Atlantis dari Santos.
   Namun demikian ada sesuatu yang logis dari Santos
  ini:
   Pada zaman Pleistocene (Ice Ages) memang paparan Sunda
  itu daratan, dan secara iklim paling memungkinkan adanya
  penduduk, pemukiman bahkan peradaban.
   Namun paling banter theory Santos itu adalah suatu
  hypothesis yang harus dibuktikan dengan diketemukannya
  bangunan2 buatan manusia di bawah laut di paparan Sunda.
   Yang lainnya kurang masuk akal
   RPK
   - Original Message - From: