RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.

SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga menyerukan
Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai untuk
Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi 
Investor).
Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu langkah-langkah
Lanjutan yang konkrit.

Wass,
Setiabudi Dj



-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

Abah dan rekan sekalian,

Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.

Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
perlu banyak data untuk memahaminya.

Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
bersifat illegal?

Wass.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]

-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 

RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Cak Noor,

Saya sangat mendukung bila IAGI dapat menyelenggarakan seminar tentang
Fractured Reservoir , insya Allah akan banyak dihasilkan drillable prospect
Bila pemahaman tentang hal tersebut meningkat. Sekarang ini setahu saya banyak
Company yang sedang study hal tersebut, tapi belum banyak yang berani ngebor !

Salam,
SDj

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang memang
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru,
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang
membuat symposium semacam Mesozoikum PS di Bandung kemarin menjadi semakin
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga
bisa juga diadakan seminar tentang Fractured reservoir atau Tight Gas...


salam,



From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok -
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik yanto R.Sumantri

 Rekan rekan

Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah keluarnya.
Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 

Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada karena
kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
unexplored area.IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini

Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau mau
memakai uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).

si Abah



 BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
 pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
 banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.

 SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga
 menyerukan
 Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai
 untuk
 Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi
 Investor).
 Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
 Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu
 langkah-langkah
 Lanjutan yang konkrit.

 Wass,
 Setiabudi Dj



 -Original Message-
 From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
 Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3
 blok - Migas S.O.S ?]

 Abah dan rekan sekalian,

 Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
 saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
 tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
 bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
 ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
 produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.

 Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
 sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
 perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
 yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
 pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
 banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
 Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
 perlu banyak data untuk memahaminya.

 Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
 krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
 Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
 lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
 disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
 bersifat illegal?

 Wass.
 Bambang Istadi


 -Original Message-
 From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]

 -
 Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
 giant, kalaupun ada
 penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
 untuk bisa mulai
 berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
 saja kita lihat,
 lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
 saat ini sudah
 berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
 (Roabiba ditemukan tahun
 1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
 199596, baru berproduski 2009!)
 dan Masela (ditemukan tahun
 2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
 Toili (Senoro ditemuan
 tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

 Mbang .dan
 Rekan rekan

 Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
 Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
 pengembangan masig masong penemuan ???
 Saya kira setiap lapangan
 tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
 Terima kasigh atas
 pencerahannya..

 si Abah.

 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan 

Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Signature Bonus memang sangat menggiurkan angkanya. Namun selalu saja ada
dua sisi matauang dari signature bonus ini.

Tidak semua negara mengaplikasikan signature bonus dalam tendernya.
Negara-negara yang tidak mengaplikasikan signature bonus, mengharapkan uang
yang sama dimasukkan sebagai bagian dari pekerjaan yang intinya dibelanjakan
langsung pada pekerjaan eksplorasi. Negara-negara tertentu (termasuk
Indonesia) memang mengaplikasikan bonus-bonus ini sebagai pemanis tender.
Selain untuk menunjukkan kredibilitas perusahaan, juga memperoleh uang segar
memang bikin seger. Namun sisi buruknya adalah kontraktor berusaha
meningkatkan bonus untuk memenangkan tender. Walaupun itu bagian dari
kegiatan eksplorasi, namun kontraktor sadar bahwa itu bagaimanapun tidak
akan kembali seperti layaknya investasi yang dapat masuk cost recovery.
Tetapi dalam benak investor selalu saja mengharapkan hal itu akan kembali
dalam bentuk yang berbeda. Tidak ada yang geratis dalam bisnis.

Saya pribadi tidak menyukai adanya bonus-bonusan yang seringkali malah
berbuntut aneh. Karena nuansa dalam memberikan bonus bukanlah the real
contest yang utama dalam melaksanakan kegiatan eksplorasi. Bonus hanyalah
gincu dan lipstick pemanis. Kalau secara kasar 'signature bonus hanyalah
uang sogokan yang dilegalkan oleh aturan. Sorry to say.*
*

*:( Lah Pakdhe kok ada yang brani ngasih bonus besar ?*
*:D Bisnis itu mirip pertempuran, yang penting menang dulu, Thole ! Perang
6 jam di Jogja sangat mahal, dan bukan untuk menduduki selamanya tetapi
untuk show off bahwa Indonesia masih ada*

Btw, dengan bonus ini kita malah repot sendiri kan, gimana ngaturnya. Dan
eksplorasipun minta 'jatah' sebagai bagian dari proyeknya. Mengapa ngga kita
hilangkan saja signature bonus tapi kita beri alternatif dengan menaikkan
minimum komitmentnya  gimana ?

salam.

RDP

2010/12/8 yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id


  Rekan rekan

 Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah keluarnya.
 Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
 ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
 bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 

 Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
 Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
 Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada karena
 kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
 Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
 alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
 unexplored area.IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
 tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini

 Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau mau
 memakai uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).

 si Abah



  BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
  pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
  banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
 
  SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga
  menyerukan
  Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai
  untuk
  Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi
  Investor).
  Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
  Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu
  langkah-langkah
  Lanjutan yang konkrit.
 
  Wass,
  Setiabudi Dj
 
 
 
  -Original Message-
  From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
  Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3
  blok - Migas S.O.S ?]
 
  Abah dan rekan sekalian,
 
  Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
  saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
  tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
  bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
  ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
  produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.
 
  Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
  sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
  perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
  yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
  pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
  banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
  Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
  perlu banyak data untuk memahaminya.
 
  Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
  krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
  Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
  

[iagi-net-l] Seberapa siap mengantisipasi lahar hujan?

2010-12-08 Terurut Topik Sulastama Raharja
Kemarin, saya sekilas membaca  Instrumental lahar monitoring at Merapi
Volcano, Central Java, Indonesia. Di paper itu disebutkan, monitoring lahar
secara instrumental dilakukan dengan cara alat2 real-time seismic amplitude
measurement (RSAM), seismic spectral amplitude measurement (SSAM) and
acoustic flow monitoring (AFM) systems. Saya belum tahu RSAM dan SSAM, nanti
coba saya baca lebih detil, cuman sedikit tahu tentang AFM yang pernah saya
translate di sini http://mountmerapi.net/2010/11/17/sistem-deteksi-lahar/
http://mountmerapi.net/2010/11/17/sistem-deteksi-lahar/

Di paper itu, yang membuat saya sedikit terkejut adalah jumlah banjir lahar
hujan yang menerpa sungai Boyong, Bedok dan Bebeng 1994-1995, 50 kali dengan
durasi antara setengah jam sampai 1,5 jam. Waktu itu (November 1994) guguran
lava hanya menghasilkan material sebesar 3,5 jt meter kubik dan 2,5 jt meter
kubik diantaranya ada di hulu sungai boyong.

Kalau kita bandingkan dengan erupsi tahun 2010, yang konon mengeluarkan
material sebesar 140 jt meter kubik, jumlah material tahun 1994 relatif
tidak besar, dan itu pun sudah menghasilkan frekuensi banjir lahar yang
banyak. Saya tidak tahu persis seberapa banyak material yang ada di
sungai-sungai yang berhulu di Merapi, hanya bisa menyebut banyak.

Sudahkah kita siap mengantisipasi banjir lahar hujan ini?

Paper yang lain,  Lahars at Merapi volcano, Central Java: an overview,

1930:  Large scale; 33 events in 1930–1931 in the Batang River; *large,
scale on 2, 11, 14 January,* 19, 20 March, and 27 April; 162, events in
1931–1932; large scale on 17 February and 7 April.

1969:  Very large lahars; several overflows; 44 cold lahars in 1969; *large
events on 19, 20, 22, 23 January, 26 February*, and 5 April; 21 events in
1970 and 1971; *largest lahar on 17 January 1971, (h =  7 m at Salam*).
(note: pada tahun 1969 material piroklastiknya 7,7 jt m 3)

Dari dua data diatas, sedikit benang merah yang bisa diambil: 1. Banjir
lahar hujan terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama, bisa berganti tahun
meskipun banjir laharnya kadang cuma sebentar 2. Banyak event banjir lahar
terjadi di bulan Januari yang merupakan puncak musim hujan.

So, sekarang sudah Desember.. Januari menjelang dan masih ada waktu untuk
bersiap!

wassalam,
http://mountmerapi.net


[iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik Herman.Darman
Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
new play di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam Mesozoikum PS di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang Fractured reservoir atau Tight Gas...


salam,



From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Seberapa siap mengantisipasi lahar hujan?

2010-12-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
PVMBG itu singkatan Pusat Vulkanologi dan Mitigrasi Bencana Geologi, jadi 
urusannya bukan vulkanologi saja tetapi bencana geologi juga, termasuk 
longsor dan tentunya lahar juga. Logisnya sih juga masih tetap ngurusin 
bahaya lahar juga.

Tetapi ya banyak instansi yang terkait, bisa rumit juga
RPK
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 08, 2010 8:50 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Seberapa siap mengantisipasi lahar hujan?


Btw Siapa penanggung jawab pengendalian atau pemegang kendali
(koordinasi) fenomena (bencana) LAHAR HUJAN ? :

- PVMBG, walau bukan bahaya erupsi langsung tapi merupakan ikutan
kegiatan gunungapi, atau
- BNPB, karena ini berpotensi menyebabkan bencana.
- atau PU, karena merupakan bagian dari pengendalian (bencana) sedimen.
- atau BMKG, karena dipicu oleh hujan deras

Ada yang tahu siapa yg menentukan daerah bahaya atau daerah rawan
lahar hujan dan skenario pengendaliannya ?

Rdp

On 08/12/2010, Sulastama Raharja sraha...@gmail.com wrote:

Kemarin, saya sekilas membaca  Instrumental lahar monitoring at Merapi
Volcano, Central Java, Indonesia. Di paper itu disebutkan, monitoring 
lahar
secara instrumental dilakukan dengan cara alat2 real-time seismic 
amplitude

measurement (RSAM), seismic spectral amplitude measurement (SSAM) and
acoustic flow monitoring (AFM) systems. Saya belum tahu RSAM dan SSAM, 
nanti
coba saya baca lebih detil, cuman sedikit tahu tentang AFM yang pernah 
saya

translate di sini http://mountmerapi.net/2010/11/17/sistem-deteksi-lahar/
http://mountmerapi.net/2010/11/17/sistem-deteksi-lahar/

Di paper itu, yang membuat saya sedikit terkejut adalah jumlah banjir 
lahar
hujan yang menerpa sungai Boyong, Bedok dan Bebeng 1994-1995, 50 kali 
dengan
durasi antara setengah jam sampai 1,5 jam. Waktu itu (November 1994) 
guguran
lava hanya menghasilkan material sebesar 3,5 jt meter kubik dan 2,5 jt 
meter

kubik diantaranya ada di hulu sungai boyong.

Kalau kita bandingkan dengan erupsi tahun 2010, yang konon mengeluarkan
material sebesar 140 jt meter kubik, jumlah material tahun 1994 relatif
tidak besar, dan itu pun sudah menghasilkan frekuensi banjir lahar yang
banyak. Saya tidak tahu persis seberapa banyak material yang ada di
sungai-sungai yang berhulu di Merapi, hanya bisa menyebut banyak.

Sudahkah kita siap mengantisipasi banjir lahar hujan ini?

Paper yang lain,  Lahars at Merapi volcano, Central Java: an overview,

1930:  Large scale; 33 events in 1930–1931 in the Batang River; *large,
scale on 2, 11, 14 January,* 19, 20 March, and 27 April; 162, events in
1931–1932; large scale on 17 February and 7 April.

1969:  Very large lahars; several overflows; 44 cold lahars in 1969; 
*large

events on 19, 20, 22, 23 January, 26 February*, and 5 April; 21 events in
1970 and 1971; *largest lahar on 17 January 1971, (h =  7 m at Salam*).
(note: pada tahun 1969 material piroklastiknya 7,7 jt m 3)

Dari dua data diatas, sedikit benang merah yang bisa diambil: 1. Banjir
lahar hujan terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama, bisa berganti 
tahun

meskipun banjir laharnya kadang cuma sebentar 2. Banyak event banjir lahar
terjadi di bulan Januari yang merupakan puncak musim hujan.

So, sekarang sudah Desember.. Januari menjelang dan masih ada waktu untuk
bersiap!

wassalam,
http://mountmerapi.net



--
Sent from my mobile device

*Pray for  JOGJA*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct 
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik yudieiskandar
Signature bonus... Topik ini cukup lama di diskusikan di JSC, termasuk ϑëπƍάπ 
rekans di MIGAS ϑäπ BPMIGAS. Sekarang ini signature bonus sepertinya menjadi 
semacam setoran wajib dari KESDM ke GOI. Dalam press release pengumuman 
pemenang tender blok, selalu disebut jumlah SB Чά‎​πƍ didapat.Däπ Чά‎​πƍ paling 
critical, menjadi salah satu parameter utama dalam penentuan pemenang.  
Sehingga untuk perusahaan Чά‎​πƍ memang serius ingin menggarap suatu blok, ini 
bisa menjadi batu sandungan Чά‎​πƍ bisa mengakibatkan blok tsb lepas dari 
genggaman, walaupun 3-yr commitmentnya bagus. Di area Semai, sekarang ini ada 
satu blok yg telah berpindah tangan ke tangan investment company ϑäπ rasanya 
blok tsb belum di apa apakan sampai sekarang (CMIIR).
Satu hal lagi, rupanya besaran SB îτϋ ditentukan dalam rapat komite yg juga 
dihadiri oleh PT (ITB,Unpad,UPN, UGM,Trisakti),salah satu parameternya adalah 
besaran potential reserves (pak Mino, mas Agus Guntoro mohon koreksinya jika 
salah). Sehingga тiϑά‎ќ heran jika tahun lalu blok di wilayah Tomini bay, 
minimum sig bonusnya 5 jt USD (di tender sekarang sudah turun lagi).
Pertanyaannya, apakah KESDM ini mau mengumpulkan setoran fresh money sebanyak 
banyaknya atau mau meningkatkan produksi. Tentu jika boleh sih milih kedua 
duanya, tapi jika harus memilih? 

Wass


YI
(Maaf тiϑά‎ќ bisa menghapus tail dibawah)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: herman.dar...@shell.com
Date: Wed, 8 Dec 2010 12:01:54 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok -  Migas S.O.S ?]
Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
new play di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam Mesozoikum PS di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang Fractured reservoir atau Tight Gas...


salam,



From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru secepatnya

Long term sustainability dari target 990.000-1.000.000 bopd (hingga 2030)
Resepnya:
- Penerapan EOR (enhance oil recovery) untuk meningkatkan field recovery 
- Pengusahaan Unconventional oil/gas
- Pengusahaan new play/frontier exploration

Workshop mengenai Kedua topik di bawah sangat menarik terkait masa depan 
industri migas di Indonesia. Kalau bisa ada acara field tripnya.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 6:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
new play di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam Mesozoikum PS di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang Fractured reservoir atau Tight Gas...


salam,



From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Doddy Suryanto
Mas Wikan,
Dua term yang sampeyan kemukakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti.

Short term,
- aggressive infill program di mature area  andai saja konektifitas dari 
reservoir cukup baik, apakah spacing 100m menjadi salah satu solusi? Apakah 
bisa di bypass ke long term dgn melakukan WF atau EOR? Terutama untuk sumur2 
dalam yang biayanya tidak kecil. Untuk sumur2 onshore yang dangkal spt di CVX 
mungkin bisa dilakukan karena dgn biaya yang kecil pay off juga tidak perlu 
reserves besar.
- POD secepatnya  setuju sekalicontoh di lapangan saya apabila sumur 
explorasi berhasil, perlu sekitar 3 bulan untuk mendapatkan production area dan 
sekitar 3 bulan utk production facility construction sehingga bisa dicapai long 
term production. Kalau dilakukan pararel perlu waktu sekitar 4-5 bulan untuk 
mendapatkan produksi yang menerus. Ini untuk kasus minyak. Gas tentu saja perlu 
waktu lebih seperti Mas Noor kemukakan alasannya.

Long term,
- EOR  setuju sekali tetapi ya kembali case by case seperti di atas.
- Unconventional oil dan gas  melakukan pemboran di play ini tidak susah 
tetapi exploitasinya yang menjadi pertanyaan. Mungkin teknik ini perlu 
dilakukan kumpeni2 yang mempunyai portfolio besar sehingga teknologi yang 
dimiliki bisa memungkinkan untuk melakukan exploitasi play ini. Hanya saja, 
berapa dari kumpeni besar yang mau menuju play ini di Indonesia? Mereka umumnya 
masih berfikir di conventional play. Di US kumpeni2 besar ini telah lama 
mengexplotasi play ini terutama di daerah mid continent.
- New play/frontier exploration  ini wajib.hanya saja seperti diskusi2 
sebelumnya. Kebanyakan kumpeni2 menunggu hasil pemboran kumpeni lain. 

Field trip? Sangat setuju. Kemarin Harau Field Trip sangat berkesan buat saya. 
Ternyata alluvial fan play di CSB sangat menarik untuk ditindak lanjuti. Play 
ini merupakan analog dari play yang ada di Phitsanulok Basin di Central Plains 
of Thailand. Disini saya rasa spacing merupakan isu yang menarik untuk dibahas 
selain fracturing di reservoirnya sendiri karena sifat dari reservoirnya yang 
sangat tight.

Salam,
-doddy-



-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Thursday, 09 December, 2010 7:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru secepatnya

Long term sustainability dari target 990.000-1.000.000 bopd (hingga 2030)
Resepnya:
- Penerapan EOR (enhance oil recovery) untuk meningkatkan field recovery 
- Pengusahaan Unconventional oil/gas
- Pengusahaan new play/frontier exploration

Workshop mengenai Kedua topik di bawah sangat menarik terkait masa depan 
industri migas di Indonesia. Kalau bisa ada acara field tripnya.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 6:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
new play di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah 

Re: [iagi-net-l] Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM

2010-12-08 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Selamat bekerja KSKM...salut.
Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama menghasilkan hasil2 yang bermanfaat,
baik bagi Geologi maupun bagi masyarakat luas.
Pengalaman kami, banyaklah menulis di media massa supaya hasil kerja KSKM
cepat terapresiasi. Cara lain ajaklah wartawan saat observasi lapangan dan
berikan pemahaman2 geologis yang benar, tapi tidak terlalu teknis
akademis.

Salam dari KRCB,
BB

 Rekans,
 setelah survey lapangan dengan Pak Gatot (PVMBG), Geologi UGM , berserta
 Direktur SAMAPTA (POLDA DIY), serta kawan-kawan dari Sekber Pecinta Alam
 Jogja termasuk Mermounc di sepanjang Sungai Gendol pada tanggal 21-22
 November 2010, Mas Rovicky, Pak Wartono Raharjo, Pak Agung Harijoko dan
 Pak
 Bambang Mertani berniat untuk membentuk semacam Kelompok Studi Merapi.
 Foto-foto di lapangan bisa dilihat di
 http://rovicky.wordpress.com/2010/12/08/foto-foto-piroklastik-merapi-dan-penjelasannya-1/

 Mas Rovicky, kemudian membuat deskripsi mengenai kelompok studi tersebut
 seperti ini

 *Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM*

 Merapi tidak pernah lepas dari kehidupan serta perkembangan Jawa. Sebuah
 fenomena dinamika alam berupa gunung berapi yang tumbuh dan hidup
 bersama
 manusia di Jawa ini mengundang daya tarik tersendiri. baik dari sisi
 keilmuan sains fisis kegunungapian, maupun sisi humaniora dan sosial dari
 perkembangan penduduk Jawa.
 Kelompok Studi Kawasan Merapi merupakan sebuah kelompok peneliti,
 pemerhati
 serta setiap orang yang tertarik untuk mengetahui, meneliti, serta
 mengembangkan kawasan ini sebagai kawasan hunian yang unik.

 *Fraksi Indonesia.*

 Kawasan Merapi merupakan fraksi penting dari Indonesia. Secara geografis
 kebhinnekaan Indonesia terdapat di kawasan ini. Hampir semua yang ada di
 Indonesia ada di kawasan ini. Ada gunungapi aktif, ada kerajaan yang masih
 berjaya, ada fenomena gempa dengan patahan aktifnya. D Kawasan Merapi ini
 terlengkap koleksi serta interaksi budaya daerah yang bergabung secara
 moderen saat belajar di kota Pelajar Jogja. Bahkan Magelang yang berada di
 lereng utara Merapi merupakan kawah candradimuka bagi para prajurit TNI.

 Mempelajari kawasan ini berarti mempelajari porsi besar dari Indonesia
 karena miniatur Indonesia ada di Kawasan Merapi. [Rovicky 2010]

 **
 Saat ini, KSKM baru eksis di dunia virtual melalui milis dan pages
 facebook
 Untuk bergaubung dengan milis  Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM
 silahkan
 mengirim email kosong ke kawasanmerapi+subscr...@googlegroups.com
 Sedangkan alamat pages facebook-nya ada di
 http://www.facebook.com/#!/pages/Kelompok-Studi-Kawasan-Merapi/179302888762617

 Rencananya akhir januari akan menggelar event di Jogja, bentuk acaranya
 sedang dirumuskan bersama.

 salam,
 tomo





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok

2010-12-08 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Bu Nuning dan lainnya,
di beberapa negara,  spec survey itu diserahkan ke swasta,  jadi swasta yang 
membiayai semuanya, lalu di jual bersama dengan badan pemerintah nya.
memang kalau begini ada kemungkinan conflict of interest.  datanya sering bisa 
diintip oleh orang2 tertentu tanpa harus beli dulu. (untuk mencegah hal ini, 
saya kira bisa dibikin aturan mainnya)

Indonesia juga pernah ada spec survey dibiayai oleh swasta.

juga repro data2 dari open block sering dilakukan oleh swasta (atas biaya 
swasta)  lalu dijual bersama dengan badan pemerintah nya.

tambahan lagi,  regional study juga bisa dilakukan swasta,  tahun 80 an banyak 
tuh regional study yang dilakukan swasta, dan datanya hasil share dari 
perusahaan2 minyak yang ada.
PND  kan banyak tuh regional study nya,  study2 seperti ini bisa membantu 
menjual block2 migas.

tambah satu lagi:  mungkin bisa di swastakan juga membor sumur untuk lihat 
source rocknya.  in kan masuk data yang bisa dikategorikan spec survey.

salam,
frank






From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.com
To: jsc_fo...@jakartascoutcheck.org jsc_fo...@jakartascoutcheck.org; Forum 
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id
Sent: Thu, December 9, 2010 7:06:34 AM
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok

 
Soal Komitmen Pasti atau bukan tentu harus dilihat pada kontraknya.
Aku belum melihat kontrak blok2 yang baru diumumkan pemenangnya di Desember 
2010, namun untuk kontrak2 sebelumnya pada section 4.2,  disebutkan jelas yang 
mana program kerja yang disebut sebagai Komitmen Pasti (firm commitment) dan 
mana yang merupakan Komitmen kerja (work commitment), jadi enggak jadi otomatis 
pengeboran sumur (sebagai program kerja tahun ke-4)  itu masuk sebagai Komitmen 
Pasti bila sudah memasuki tahun ke-4. 

 
Betul, enggak boleh asal ngebor, dan selama ini kami (BPMIGAS) enggak pernah 
kok 
memberikan persetujuan pengeboran yang asal2an, kami kan punya SOP dan berbagai 
analisa untuk mengevaluasi usulan pengeboran dari para Kontraktor/oil 
companies.  Kalo soal pengeboran itu berhasil atau tidak ya... itu hal yang 
wajar saja, karena selalu ada yang namanya resiko eksplorasi bahkan di daerah 
yang sudah “matang” sekalipun.
 
Maksud saya dengan mengusulkan agar Pemerintah lebih dulu menyiapkan data yang 
lebih lengkap, dengan melakukan survey seismik 3D (khususnya di offshore), 
sebelum menawarkan suatu Wilayah Kerja, adalah agar para calon investor itu 
setidaknya sudah punya gambaran yang lebih baik mengenai prospektifitas dari 
wilayah kerja yang ditawarkan, sehingga dapat mengajukan pengeboran eksplorasi 
sebagai Komitmen Pasti di tahun kedua (misalnya tahun pertama hanya Studi GG : 
 berupa pembelian data dan evaluasi GG). Ini akan lebih mempercepat temuan 
hidrokarbon, ketimbang harus melakukan survey seismik dulu di tahun pertama 
atau 
kedua, dan baru ngebor di tahun ke-4, misalnya.  
 
Harus diingat juga akan adanya kewajiban penyisihan (relinquishment) di akhir 
tahun ke-6, sehingga wilayah kerja yang boleh di-retain (disimpan/dipegang oleh 
si Kontraktor-KKKS) adalah hanya 20% dari keseluruhan luas Wilayah Kerja, 
artinya di akhir tahun ke-6 mestinya sudah ada area yang akan di-POD (sudah ada 
temuan yang ekonomis untuk dikembangkan), dan sisanya dikembalikan kepada 
Pemerintah, atau, bila tidak ditemukan hidrokarbon yang ekonomis ya... WK 
tersebut harus dikembalikan seluruhnya kepada Pemerintah (di-terminasi).  
Karena 
itu adalah penting untuk menemukan hidrokarbon (melakukan pengeboran sumur 
eksplorasi) di awal2 kontrak. 

 
 
 
Salam,
Nuning
 
 
 
From:Tjahjadi, Leonardus S. [mailto:leonardus.tjahj...@se1.bp.com] 
Sent: 09 Desember 2010 7:09
To: jsc_fo...@jakartascoutcheck.org; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: RE: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok
 
Ikutan nimbrung ach...
 
Kalau soal kekurangan data, kan bisa di tambah datanya sebelum tender baik 
dengan cara join study atau dengan spec survey. Mustinya dengan data data itu 
sudah cukup. Kalau masih kurang juga, bisa melakukan extended JSA pada PSC 
termnya seperti yang pa Rovicky bilang. 

 
Kalau peserta join study dari suatu daerah saja tidak nge-bid (yg notebene 
punya 
data lebih banyak), apalagi orang lain. Untuk khusus kasus seperti ini apakah 
WK 
tersebut masih layak utk ditenderkan ?
 
Pertanyaan saya kalau dalam komitmen eksplorasi di cantumkan komitmen sumur 
pada 
tahun ke-4. Pada saat si operator memasuki tahun ke-4 tsb, apakah komitmen 
sumur 
itu otomatis menjadi komitmen pasti ? Jika halnya demikian, saya kira masih 
bisa 
diterima mengingat daerah tsb yang tadinya sangat kekurangan data asal pada 3 
tahun pertamanya banyak melakukan pengambilan data. Jadi jika si operator 
keluar 
setelah tahun ke-3 maka pada tender berikutnya bisa dimasukkan komitmen sumur 
pada 3  tahun pertama. Jadi lama memang. Mungkin itu yang harus di bayar... kan 
tidak baik juga kalau ngebor cuman asal 

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Mas Doddy,

Short term:
- aggressive infill: untuk tipe light oil dengan konektifitas reservoir sangat 
baik dan strong water drive serta acre spacing 60 acre, biasanya secara umum 
reservoirnya sudah depleted. Tapi kalau bisa dibuat 3D model stratigraphy 
detail yang memisahkan penyebaran main channel (yang sudah depleted) serta area 
yang memiliki kualitas reservoir lebih buruk (facies shally sand di bagian 
channel margin atau tidal bar) maka bisa dikembangkan terlebih dahulu infill 
untuk bypassed oil di bagian yang shally sand tersebut. Kalau perlu dengan 
sumur horizontal.

Untuk langsung ke WF (water flood / injeksi air), bisa saja asal ada modal dan 
memenuhi kriteria (baik subsurface maupun surface) - terutama kalau memang 
diperlukan untuk mendukung reservoir drive dan diprediksi porsi incremental 
recovery-nya menjanjikan. Sekarang juga direkomendasikan satu paket WF+EOR 
dalam arti sikuen penerapan EOR sudah direncanakan di awal agar lebih efektif 
melanjutkan performa WF. Cuma yang satu paket ini kami juga belum pernah 
mencoba, maklum dari dulu yang terpikir cuma langsung WF saja, sedangkan 
EOR-nya belakangan.

Long term:
- Unconventional oil dan gas -- Kalau di North America, yang jagoan 
mengembangkan unconventional oil/gas justru mid-size kumpeni, sedangkan kumpeni 
besar lebih jagoan untuk mengakuisisi mid-size kumpeni yang sudah berhasil. 
Kalau di Indonesia sepertinya akan terbalik, yang kumpeni besar yang sepertinya 
memulai meskipun pelan-pelan. At least sampai 1-3 tahun mendatang komitmennya 
masih dalam rangkaian kegiatan eksplorasi-appraisal program di wilayah operasi 
kerjanya masing-masing, terutama untuk tes play concept dan penguasaan 
teknologi eksploitasi. Tapi siapa tahu ada mid-size kumpeni yang lebih berani?

Terima kasih juga atas partisipasinya dalam Harau Field Trip. Selain tight 
sandstone dari Formasi Brani di Harau, juga akan menarik untuk mengamati 
potensi source rock gas/oil shale di Formasi Sangkarewang (yang ini ada di 
tempat yang lain di Sumatra Barat, perlu field trip juga lagimaaf harus 
dicicil paket field tripnya :)

Salam,
Wikan


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Thursday, December 09, 2010 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Mas Wikan,
Dua term yang sampeyan kemukakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti.

Short term,
- aggressive infill program di mature area  andai saja konektifitas dari 
reservoir cukup baik, apakah spacing 100m menjadi salah satu solusi? Apakah 
bisa di bypass ke long term dgn melakukan WF atau EOR? Terutama untuk sumur2 
dalam yang biayanya tidak kecil. Untuk sumur2 onshore yang dangkal spt di CVX 
mungkin bisa dilakukan karena dgn biaya yang kecil pay off juga tidak perlu 
reserves besar.
- POD secepatnya  setuju sekalicontoh di lapangan saya apabila sumur 
explorasi berhasil, perlu sekitar 3 bulan untuk mendapatkan production area dan 
sekitar 3 bulan utk production facility construction sehingga bisa dicapai long 
term production. Kalau dilakukan pararel perlu waktu sekitar 4-5 bulan untuk 
mendapatkan produksi yang menerus. Ini untuk kasus minyak. Gas tentu saja perlu 
waktu lebih seperti Mas Noor kemukakan alasannya.

Long term,
- EOR  setuju sekali tetapi ya kembali case by case seperti di atas.
- Unconventional oil dan gas  melakukan pemboran di play ini tidak susah 
tetapi exploitasinya yang menjadi pertanyaan. Mungkin teknik ini perlu 
dilakukan kumpeni2 yang mempunyai portfolio besar sehingga teknologi yang 
dimiliki bisa memungkinkan untuk melakukan exploitasi play ini. Hanya saja, 
berapa dari kumpeni besar yang mau menuju play ini di Indonesia? Mereka umumnya 
masih berfikir di conventional play. Di US kumpeni2 besar ini telah lama 
mengexplotasi play ini terutama di daerah mid continent.
- New play/frontier exploration  ini wajib.hanya saja seperti diskusi2 
sebelumnya. Kebanyakan kumpeni2 menunggu hasil pemboran kumpeni lain. 

Field trip? Sangat setuju. Kemarin Harau Field Trip sangat berkesan buat saya. 
Ternyata alluvial fan play di CSB sangat menarik untuk ditindak lanjuti. Play 
ini merupakan analog dari play yang ada di Phitsanulok Basin di Central Plains 
of Thailand. Disini saya rasa spacing merupakan isu yang menarik untuk dibahas 
selain fracturing di reservoirnya sendiri karena sifat dari reservoirnya yang 
sangat tight.

Salam,
-doddy-



-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Thursday, 09 December, 2010 7:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru secepatnya

Long term