[iagi-net-l] Aspan Minta Pansus Rekomendasikan Stop Sementara Sorikmas

2011-06-25 Terurut Topik bosman batubara
Bagi yang tertarik mengikuti kasus PT SMM. terima kasih.

***

MedanBisnis -  Panyabungan. Penjabat Bupati Mandailing Natal (Madina) Aspan 
Sofian  Batubara meminta panitia khusus (pansus) DPRD merekomendasikan  
penghentian sementara PT Sorikmas Mining. Pasalnya, kehadiran perusahaan  
tambang emas itu kurang bermanfaat kepada masyarakat, khususnya yang  berada di 
sekitar areal pertambangan.
Hal itu disampaikan Aspan dalam rapat Pansus, di gedung DPRD Madina, 
Panyabungan, Jumat (24/6). 

Aspan  mengatakan, dari sejumlah aspirasi dan tuntutan masyarakat terhadap  
Sorikmas, tak satu pun yang direalisasikan, termasuk persoalan ganti  rugi 
lahan 
yang masuk areal pertambangan.
Saya menganalisis, dari  berbagai kejadian serta tuntutan dari masyarakat 
tertumpu pada ganti  rugi lahan atau ganti untung, ujarnya.

Menurut Aspan, meskipun  lokasi Sorikmas berada pada hutan lindung, namun 
masyarakat sudah  puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari hutan, sehingga 
wajar kalau  ada tuntutan ganti rugi.

Dari beberapa kali mediasi yang dilakukan Pemkab, tak satu pun yang 
ditindaklanjuti Sorikmas.
Padahal,  masyarakat sudah sepakat soal nilai ganti rugi yang ditawarkan tim  
penilai harga lahan dan tanaman bentuk Pemkab. Ada informasi beredar di  tengah 
- tengah masyarakat Batang Toru, Tapsel, harga per hektar Rp 300  juta, itu 
tiga 
tahun lalu. Namun, Sorikmas tidak juga merealiasikannya,  terang Aspan.

Pasca bentrokan warga Hutagodang Muda, Kecamatan  Siabu yang menolak kehadiran 
Sorikmas dengan aparat Brimob, 29 Mei 2011,  yang berunjung terbakarnya base 
camp perusahaan itu di perbukitan Tor  Sihayo, dilakukan pertemuan Muspida 
dengan Sorikmas, yang diwakili Kris.

Pada  beberapa pertemuan Muspida dengan Sirikmas, Kris tidak bisa memberikan  
jawaban, padahal sebelumnya di hadapan Muspida berjanji akan menuntaskan  dalam 
jangka satu bulan, itupun tidak selesai, imbuhnya.

Yang  mengejutkan, kata Aspan, dalam pertemuan di DPRD Sumut beberapa waktu  
lalu, terungkap bahwa manajemen Sorikmas sudah berganti.

Melihat  semua kejadian, saya mengambil kesimpulan, setiap ada masalah dan 
sudah  mau selesai, Sorikmas Mining sudah berganti menejemen. Untuk itu, saya  
minta dukungan dari Pansus untuk merekomendasikan ke pemerintah pusat  untuk 
menghentikan sementara aktivitas Sorikmas Mining untuk seluruh  wilayah operasi 
di Mandailing Natal, sebelum ada niat baik untuk  penyelesaian kasus ini 
semua, 
harapnya.

Menjawab pertanyaan  Pansus soal kondisi pisikologis masyarakat Desa Hutagodang 
Muda yang  takut beraktivitas pasca tragedi 29 Mei itu, Aspan mengakuinya.

Kita  akan berupaya untuk memberikan dukungan agar pisikologis dan kegiatan  
masyarakat kembali normal. Saya minta dukungan anggota dewan terhormat  juga 
ikut sama - sama mencari solusi terbaik, kata Aspan yang akan  mengakhiri masa 
tugasnya sebagai Pj bupati pada 28 Juni, seiring  pelantikan Hidayat-Dahlan 
sebagai bupati/wakil bupati defenitif.  (zamharir rangkuti)


***
sumber: 
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/06/25/41708/aspan_minta_pansus_rekomendasikan_stop_sementara_sorikmas/#.TgWaHGGoAfU
 
 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

2011-06-25 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Ikutan ya...
jangan hanya lihat kenampakan amplituda/wiggle nya di seismik,
tapi coba pake elastis properties dari batu+fluida nya.

Tempatnya pak Kartiko itu disebut soft overpressure  istilah kerennya.
jadi memang tidak terlihat perubahan dari velocity atau AI yang langsung turun, 
 
tetapi kalau dilihat dengan interval yang cukup besar, mungkin bisa kelihatan 
perubahan properties  itu.

lagi ngomong2in overpressure,  koq saya tiba2 ingat Pak Mac Swadarma?  jangan2 
beliau mau ikut diskusi. (nodong.com)

fbs


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, June 25, 2011 3:50:44 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

Benar kata Mas Hasan, bukan teknologinya yg jelek, tapi kadang promosi
yg berlebihan yg membuat kita mengharapkan sesuatu yg berlebihan juga.
Spt yg saya sampaikan sebelumnya, sblm memutuskan merun vsp a head
perlu dilihat  apakah object yg kita cari memang terlihat jelas di
seismic kita, sehingga vsp bisa membantu mengkonfirmasi, bahkan
sebelum bit menembusnya. Untuk kasus ovp di tempat kami,  kedalaman
ovp diturunkan dari break velocity dari model saat kita run vsp tsb
pada drilling phase di atas area yg kita anggap overpressure. Setelah
kita drill ternyata off depth 100/200 ? m dari kedalaman ovp sumur.
apakah lalu vsp  a head jelek ? Saya kira lebih pada vsp a head tdk
cocok untuk prediksi ovp di lap kami karena memang batas ovpnya tdk
terlihat jelas di seismic kita ( bukan spt pada zona ovp krn
undercompaction shale). Jadi selama objek yg kita cari jelas di
seismic  maka vsp a head akan bisa membantu mengkonfirmasi


Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

2011-06-25 Terurut Topik kartiko samodro
Mas Franc

Yang lebih menarik adalah penyebab / penjelasan geologi kenapa overpressure
di Mahakam tidak nampak di seismic kita. Dan penjelasan tersebut ada dalam
disertasi Dr. Agus MR yang melakukan penelitian di Mahakam disponsori oleh
salah satu KPS .
Hasil dari penelitian Dr. Agus MR tersebut memberikan alternative pemikiran
yang berbeda terhadap pemikiran mainstream bahwa penyebab overpressure di
Mahakam disebabkan undercompaction shale.
2011/6/25 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

   Ikutan ya...
 jangan hanya lihat kenampakan amplituda/wiggle nya di seismik,
 tapi coba pake elastis properties dari batu+fluida nya.

 Tempatnya pak Kartiko itu disebut soft overpressure  istilah kerennya.
 jadi memang tidak terlihat perubahan dari velocity atau AI yang langsung
 turun,  tetapi kalau dilihat dengan interval yang cukup besar, mungkin bisa
 kelihatan perubahan properties  itu.

 lagi ngomong2in overpressure,  koq saya tiba2 ingat Pak Mac Swadarma?
 jangan2 beliau mau ikut diskusi. (nodong.com)

 fbs

  --
 *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sat, June 25, 2011 3:50:44 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

 Benar kata Mas Hasan, bukan teknologinya yg jelek, tapi kadang promosi
 yg berlebihan yg membuat kita mengharapkan sesuatu yg berlebihan juga.
 Spt yg saya sampaikan sebelumnya, sblm memutuskan merun vsp a head
 perlu dilihat  apakah object yg kita cari memang terlihat jelas di
 seismic kita, sehingga vsp bisa membantu mengkonfirmasi, bahkan
 sebelum bit menembusnya. Untuk kasus ovp di tempat kami,  kedalaman
 ovp diturunkan dari break velocity dari model saat kita run vsp tsb
 pada drilling phase di atas area yg kita anggap overpressure. Setelah
 kita drill ternyata off depth 100/200 ? m dari kedalaman ovp sumur.
 apakah lalu vsp  a head jelek ? Saya kira lebih pada vsp a head tdk
 cocok untuk prediksi ovp di lap kami karena memang batas ovpnya tdk
 terlihat jelas di seismic kita ( bukan spt pada zona ovp krn
 undercompaction shale). Jadi selama objek yg kita cari jelas di
 seismic  maka vsp a head akan bisa membantu mengkonfirmasi



[iagi-net-l] overpressure bukan sekedar waspada buat driller (was Look Ahead VSP or PAB VSP)

2011-06-25 Terurut Topik Bowo Pangarso
mas kartiko yang budiman,
Wa kayaknya statementnya menggantung nih. Jadi kelihatannya DR. Ramdhan 
punya alternatif pemikiran mengenai overpressure yang terjadi di mahakam bukan 
diakibatkan oleh undercompacted shale tetapi oleh ..?

Dari diskusi sebelumnya disebutkan juga zone overpressure di mahakam tidak 
terlihat (terdeteksi - red) oleh seismik karena hal/entitas yang menyebabkan 
overpressure ini?

Mudah-mudahan ceritanya bersambung nih...

Bowo

-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Sun, 26 Jun 2011 11:10:16 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP
Mas Franc

Yang lebih menarik adalah penyebab / penjelasan geologi kenapa overpressure
di Mahakam tidak nampak di seismic kita. Dan penjelasan tersebut ada dalam
disertasi Dr. Agus MR yang melakukan penelitian di Mahakam disponsori oleh
salah satu KPS .
Hasil dari penelitian Dr. Agus MR tersebut memberikan alternative pemikiran
yang berbeda terhadap pemikiran mainstream bahwa penyebab overpressure di
Mahakam disebabkan undercompaction shale.
2011/6/25 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

   Ikutan ya...
 jangan hanya lihat kenampakan amplituda/wiggle nya di seismik,
 tapi coba pake elastis properties dari batu+fluida nya.

 Tempatnya pak Kartiko itu disebut soft overpressure  istilah kerennya.
 jadi memang tidak terlihat perubahan dari velocity atau AI yang langsung
 turun,  tetapi kalau dilihat dengan interval yang cukup besar, mungkin bisa
 kelihatan perubahan properties  itu.

 lagi ngomong2in overpressure,  koq saya tiba2 ingat Pak Mac Swadarma?
 jangan2 beliau mau ikut diskusi. (nodong.com)

 fbs

  --
 *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sat, June 25, 2011 3:50:44 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

 Benar kata Mas Hasan, bukan teknologinya yg jelek, tapi kadang promosi
 yg berlebihan yg membuat kita mengharapkan sesuatu yg berlebihan juga.
 Spt yg saya sampaikan sebelumnya, sblm memutuskan merun vsp a head
 perlu dilihat  apakah object yg kita cari memang terlihat jelas di
 seismic kita, sehingga vsp bisa membantu mengkonfirmasi, bahkan
 sebelum bit menembusnya. Untuk kasus ovp di tempat kami,  kedalaman
 ovp diturunkan dari break velocity dari model saat kita run vsp tsb
 pada drilling phase di atas area yg kita anggap overpressure. Setelah
 kita drill ternyata off depth 100/200 ? m dari kedalaman ovp sumur.
 apakah lalu vsp  a head jelek ? Saya kira lebih pada vsp a head tdk
 cocok untuk prediksi ovp di lap kami karena memang batas ovpnya tdk
 terlihat jelas di seismic kita ( bukan spt pada zona ovp krn
 undercompaction shale). Jadi selama objek yg kita cari jelas di
 seismic  maka vsp a head akan bisa membantu mengkonfirmasi




Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-25 Terurut Topik ari nurcahyo
Pak Made,

Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain 
di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa 
kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP.
Sekedar informasi saja.

Salam,

Ari





From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!
 
Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
- Original Message - 
From: Arya Nuhan 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib 
WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan 
jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan 
terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an 
usaha 
mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan 
investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya 
berhasil 
memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. 
Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi 
china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse 
engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan 
bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan 
wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 
ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga 
ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga 
insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian 
titik 
perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. 


Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan 
Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke 
expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga 
cukup tinggi?

Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi 

Re: [iagi-net-l] overpressure bukan sekedar waspada buat driller (was Look Ahead VSP or PAB VSP)

2011-06-25 Terurut Topik madon_gea042

Kalo ga hanya sekedar oleh undercompacted sediment (load cause), tentunya non 
loading cause seperti Transformasi Carbon material dalam sedimen menjadi 
kerogen atau malah pelepasan HC (expulsion HC) juga menyumbang sebab pada 
overpressure di Mahakam ini (sebenernya umum terjadi di setting sedimentasi 
delta bahwa loading sedimen tidak melulu berperan sebagai penyebab 
overpressure). Walaupun bagian paling dilematis berikutnya adalah untuk 
mengklasifikasikan seberapa besar pengaruh faktor loading sedimen dan seberapa 
besar pengaruh faktor non loading.

Maaf terlihat seperti celetukan.. Overpressure di seismik tidak dilihat dari 
karakter wiggle amplitude atau spektrum.. Melainkan dilihat dari profil 
velocity nya. Bisa dari ekstraksi satu trace saja (biasanya dipakai untuk 
profiling sumur/ membuat prognosis sumur) atau bisa didapat dari prosesing satu 
section seismic.. (Malahan bisa juga profil velocity yang dalam ft/sec atau 
m/sec ini di transformasi kedalam tampilan Psi/foot atau Mpa/Km sesuai 
kebutuhan observing overpressure). Bisa dilihat dan tidak bisa dilihat tersebut 
juga sangat tergantung oleh seberapa detail training kita terhadap data di 
seismic dan di ekstraksi nya ? (Detail picking pada data stacking, atau detail 
pembagian zona picking pada data interval velocity, etc..)

Mengenai foreward VSP sendiri... Mungkin bukan pada kapasitasnya daku untuk 
kasi saran to our senior member. In the end, seberapa kritis sebenarnya antara 
dipakai atau tidak nya black box vsp ini pada drilling yang kita lakukan ? 
Kalau misalnya kelebihan black box vsp ini masih bisa didekati dengan common 
practice seperti korelasi prognosis atau analog dengan sumur2 sekitar masih 
bisa mendekati angka error 20-30 meter prognosis higher atau lower dan impact 
nya tidak kritis2 amat ya rasanya akan buang2 uang buat run fancy technology 
untuk drilling di area yang biasa-biasa saja. 

Tapi kalau pertimbangan antara baik dan mudarat nya memang lebih banyak ke yang 
baik, seperti area HP/HT yang masih jarang data nya dan variasi error prognosis 
nya cukup tinggi ya sebaiknya pakai saja... At least kita bisa lihat sesuatu 
(walaupun kadang2 agak kabur) sebelum the kick comin and slap our face ...

Happy weekend

Regards

Maradona Mansyur

-Original Message-
From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Sun, 26 Jun 2011 04:18:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] overpressure bukan sekedar waspada buat driller (was Look 
Ahead VSP or PAB VSP)

mas kartiko yang budiman,
Wa kayaknya statementnya menggantung nih. Jadi kelihatannya DR. Ramdhan 
punya alternatif pemikiran mengenai overpressure yang terjadi di mahakam bukan 
diakibatkan oleh undercompacted shale tetapi oleh ..?

Dari diskusi sebelumnya disebutkan juga zone overpressure di mahakam tidak 
terlihat (terdeteksi - red) oleh seismik karena hal/entitas yang menyebabkan 
overpressure ini?

Mudah-mudahan ceritanya bersambung nih...

Bowo

-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Sun, 26 Jun 2011 11:10:16 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP
Mas Franc

Yang lebih menarik adalah penyebab / penjelasan geologi kenapa overpressure
di Mahakam tidak nampak di seismic kita. Dan penjelasan tersebut ada dalam
disertasi Dr. Agus MR yang melakukan penelitian di Mahakam disponsori oleh
salah satu KPS .
Hasil dari penelitian Dr. Agus MR tersebut memberikan alternative pemikiran
yang berbeda terhadap pemikiran mainstream bahwa penyebab overpressure di
Mahakam disebabkan undercompaction shale.
2011/6/25 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

   Ikutan ya...
 jangan hanya lihat kenampakan amplituda/wiggle nya di seismik,
 tapi coba pake elastis properties dari batu+fluida nya.

 Tempatnya pak Kartiko itu disebut soft overpressure  istilah kerennya.
 jadi memang tidak terlihat perubahan dari velocity atau AI yang langsung
 turun,  tetapi kalau dilihat dengan interval yang cukup besar, mungkin bisa
 kelihatan perubahan properties  itu.

 lagi ngomong2in overpressure,  koq saya tiba2 ingat Pak Mac Swadarma?
 jangan2 beliau mau ikut diskusi. (nodong.com)

 fbs

  --
 *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sat, June 25, 2011 3:50:44 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Look Ahead VSP or PAB VSP

 Benar kata Mas Hasan, bukan teknologinya yg jelek, tapi kadang promosi
 yg berlebihan yg membuat kita mengharapkan sesuatu yg berlebihan juga.
 Spt yg saya sampaikan sebelumnya, sblm memutuskan merun vsp a head
 perlu dilihat  apakah object yg kita cari memang terlihat jelas di
 seismic kita, sehingga vsp bisa membantu mengkonfirmasi, bahkan
 sebelum bit menembusnya. Untuk kasus ovp di tempat kami,  kedalaman
 ovp diturunkan dari break velocity dari model saat kita run vsp tsb
 pada drilling phase di atas area yg kita anggap overpressure. Setelah
 kita