[iagi-net-l] Poster kursus & fieldtrip Basement Reservoir di Yogya

2012-05-03 Terurut Topik carolus prasetyadi


Rekan2 IAGI,

Berikut disampaikan poster tentang kursus & fieldtrip Basement Reservoir.

[iagi-net-l] 3-DAYS SHORT COURSE & FIELDTRIP BASEMENT RESERVOIR: Basic concept and principles, Petrology Assessmen

2012-05-03 Terurut Topik carolus prasetyadi



Bagi rekan2 yg tertarik untuk mendalami Basement Reservoir, akan diadakan 
kursus berikut ini:



 
3-DAYS SHORT COURSE & FIELDTRIP 
BASEMENT
RESERVOIR:
Basic concept and principles, Petrology Assessment
Instructor    : Dr. Ir.
Yustinus Suyatno Yuwono
Day & Date  : Thursday-Saturday, 24, 25& 26May
2012
Venue   : Hotel Melia Purosani,
Yogyakarta
Course Fee  :  Rp. 4.000.000,-
(including: Coffe breaks, lunch, & seminar kits)
Regristation
dateline : 14 May 2012
Contact  Person & Reg.: C.Prasetyadi (cprasety...@yahoo.com;
Hp 081-5686-7499) & Sutarto    (sutarto_geo...@yahoo.co.id; Hp
081-2270-8961).
Payment for reg.  : Transfer to MANDIRI
137-00-0469-196-6 a/n Ir.Sutarto, MT; 
  BCA
456-4918-794, a/n Sutarto Ir.
 
Introduction & purpose of the course
Oil and gas fields in crystalline basement are discovered
mostly by accident, usually when the well operator notices hydrocarbon shows
and test the well. Other case in discovering the HC in basement is when the
drilling operator reveals the drilling rate is still high even though the depth
has already reached the basement due to the present of the “soft zone” within
the crystalline basement and finally discovers HC accordingly.Commercial
oil deposits in basement rocks are not “geological accidents” but are oil
accumulations which obey all the rules of oil sourcing, migration, and
entrapment; therefore in areas of not too deep basement, oil deposits within
basement rocks should be explored with the same professional skill and zeal as
accumulations in the overlying sediments (Landes et al, 1960).The
purpose of this course is to encourage further work in the HC exploration in
the basement in all(?) oil fields. You will never know that other HC maybe
“sleeps in your backyard” if you don’t explore it properly.
 
Program Outline
Day-1(Thursday, 24 May 2012): Morning and afternoon sessions
Topic   : Petrology
and petrogenesis
Lithology of the common basement rocks
The
lithologies of the basement rocks can be devised into 4 groups in practical use
for the HC industry i.e.: granitoids, volcanics, non-carbonate metamorphic, and
carbonate metamorphic (marble). Petrological aspects of these rock assemblages
will be discussed based on their petrography, chemistry, genetics, and the
related tectonic environments. Each rock assemblage will be discussed in the
simplified version to understand their significant role to the HC reservoir
characteristics. Special sub-topic such as “granite wash”, texture and porosity
of the volcanic unit, will be discussed in more details.
 
Day2(Friday,
25 May 2012): Morning
session and afternoon sessions
Topic   : Alteration
and its impact to the rock porosity
The role of the ancient hydrothermal
alteration
Basic
principle and identification of the trace of the hydrothermal process within
“old” basement rocks will be discussed in detail. This process is believed to
be major cause in high porosity anomalous zone encountered within the commonly
tight basement rocks, beside rock  fracturation process by tectonic event(s). 
It is a new
concept introducing “a new play” as a tool to explore in more systematicallythe
basement HC reservoir potential based on the empirical data. It differsfrom the 
HC reservoir within the sedimentary formations that has
been well-established by all of the Oil Companies. HC
reservoir in the basement zone need a different “play” to guide the
exploration: petrology assessment.
 
Schedule
Day 1(Thursday, 24 May 2012)
1.   08.00 – 09.00: Registration
2.   09.00 – 09.30: Opening ceremony
3.   09.30 – 10.00: Coffe Break
4.   10.00 – 12.00: Session 1: Petrology of igneous rocks
5.   12.00 – 13.00: LunchBreak (Ishoma)
6.   13.00 – 14.30: Session 2: Petrology of metamorphic
rocks
7.   14.30 – 15.00: Coffe
break
8.   15.00 – 16.00: Session 3: Tectonic setting of igneous
and metamorphic rocks
Day2(Friday, 25 May 2012)
1.   08.00 – 09.30: Session 4: Hydrothermal alteration:
basic principles
2.   09.30 – 10.00: Coffee Break 
3.   10.00 – 11.30: Session 5: Other alterations 
4.   11.30 – 13.00: Lunch
Break (& Friday Prayer) 
5.   13.00 – 14.30: Session 6: Effect of alteration(s) to
the host rocks
6.   14.30 – 15.00: Coffe
Break
7.   15.00 – 16.30: Session 7: Discussion and case studies 
8.   16.30 – 17.00: Closing ceremony
Day3 (Saturday, 26 May 2012): Fieldtrip to Bayat
1.   07.00-07.30: Gathering in the lobby 
2.   07.30-08.30: Trip
to Bayat
3.   08.30-12.00: Basement outcrop observation
4.   12.00 – 13.00: Ishoma
(Lunch)
5.   13.00 – 14.00: Back to Yogya

[iagi-net-l] Fwd: Mengapa Harus Gelisah, Malaysia

2012-05-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
ternyata ada yg menarik dibalik ekspedisi kalimantan ini

-- Forwarded message --
From: Benny Mangini 
Date: 2012/5/4
Subject: [milis kuyasipil euy] Mengapa Harus Gelisah, Malaysia
To: FSRJ , Kuya Sipil 



Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di bumi Kalimantan terhitung sejak 5
April 2012 sampai dengan 17 Juli 2012. Hajatan strategis ini diikuti 1.170
orang, mayoritas pasukan TNI segala matra, untuk mengenali dan mengintimi
situasi geografi dan lekuk bumi Kalimantan. Utamanya di kawasan perbatasan
yang menantang sekalian mensimulasi naluri tempur pasukan TNI melalui medan
ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) di Kalimantan.

Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi Anacondas-2” sebagaimana yang
pernah difilmkan, meneliti flora dan fauna di pedalaman Kalimantan sembari
mencari Anacondas dan anggrek merah kalau memang ada. Sekalian juga
menginspeksi patok perbatasan yang sering diusili tetangga sebelah. Kepala
Staf Angkatan Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue sikat. Nah ini juga
bagian dari pembuktian apakah ada patok perbatasan negara kita yang dicabut
atau digeser oleh tetangga sebelah.

Operasi teritorial yang melibatkan pasukan khusus TNI AD (Kopassus),
Marinir, Kostrad dan Paskhas serta sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan
ternyata disikapi dengan kewaspadaan penuh oleh negara jiran Malaysia.
Jauh-jauh hari pasukan Malaysia mendatangkan belasan MBT Pendekar ke Sabah
dan arsenal lain di kawasan itu termasuk mengerahkan jet tempur F18 Hornet
ke utara Kalimantan. Kamuflasenya adalah latihan militer ATM, katanya.

Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah tegap walau anjing tetangga
menggonggong terus. Mereka bahkan sampai mengawasi ketat pergerakan pasukan
TNI yang mulai bergerak dari Sebatik menuju kawasan kabupaten Nunukan yang
ada di daratan Kalimantan yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis. Mereka
menganggap ekspedisi ini sebagai show of force sehingga harus dikawal
dengan unjuk kekuatan juga.

Karena merasa gerah dan gelisah mereka juga mengerahkan jet tempur Hornet
ke Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini dipantau ketat oleh radar TNI AU
yang ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April sampai dengan 20 April 2012
yang lalu TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur Sukhoi ke Balikpapan untuk
melakukan operasi kawal udara di perbatasan.

Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan ini membawa manfaat bagi perjalanan
ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi gangguan udara dari pihak
sebelah. Lagian ngapain juga mengganggu, wong ini rumah-rumahku sendiri,
halamanku sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah-tanahku sendiri. Upaya
gangguan ini mencerminkan ketidakdewasaan tetangga sebelah terhadap hajatan
kenduri kita menjelajah perbatasan milik kita karena mereka menganggap itu
ancaman.

Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya memoles kawasan border
untuk lebih mengenali lintang dan bujur perbatasan. Termasuk di dalamnya
pegunungan dan lembah, sungai dan gambut, kultur masyarakat setempat,
komunikasi dengan masyarakat perbatasan, menggali informasi intelijen untuk
kajian militer agar kawasan ini dapat diikat suasana keindonesiaannya dari
sisi hankam. Ekspedisi ini dibagi dalam 8 group koordinat yang menjelajah
hutan di wilayah kabupaten Sambas, Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu
Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan Nunukan. Ekspedisi bergengsi
kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim penjelajah, tim
komunikasi dan tim peneliti.

Pada saat yang sama 2 Kodam di Kalimantan lagi berbenah. Kodam Mulawarman
yang berbatasan dengan Sabah Malaysia sedang bersiap diri menyambut
berbagai alutsista baru diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron heli
serang Penerbad, MLRS, rudal surface to surface, rudal surface to air,
Howitzer bersamaan dengan pembangunan batalyon infantri, artileri dan
kavaleri. Sementara Kodam Tanjungpura yang berbatasan dengan Sarawak juga
membangun satuan-satuan tempur baru yaitu batalyon artileri dan kavaleri.
TNI AU sudah menempatkan 1 skuadron jet tempur Hawk di Pontianak dan
menanti kedatangan 1 skuadron pesawat tanpa awak (UAV).

Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim sedang dalam tahapan retrofit agar
bisa didarati pesawat Hercules untuk mobilitas pasukan. Ketiga Lanud itu
adalah Long Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah Dawai di Long Nunuk Kutai
Barat. Dari sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai strategis karena berada
pada wilayah yang tak jauh dari border. Bandara Long Bawan mempunyai nilai
historis dalam era Dwikora tahun 1964 dengan pendaratan Hercules yang
dramatis itu.

Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh sedikitnya 12 batalyon organik di
2 Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di kawasan perbatasan Kalimantan saat
ini dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang didatangkan dari Jawa. Selain
itu Penerbad juga mengerahkan armada heli tempur untuk mengawal personel
yang sedang menjelajah kawasan perbatasan. Sementara TNI AU menyiagakan jet
tempur Hawk yang berpangkalan di Pontianak disamping pesawat pengintai.

Seharusnya Malaysia tak

Re: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

2012-05-03 Terurut Topik Bandono Salim
Mas hasil rancangan ir soekarno itu masih ada nggak? Dimana dapat dilacak?
Saya pikir itu bagus  buat diskusi geologi.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

RE: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

2012-05-03 Terurut Topik Bandono Salim
Apa gambar rancangan insinyur besar ini masih ada di arsip nasional atau di 
hankam?

- Original Message -
From: a...@geologist.com
Sent: 04 May 2012 10:46
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fw: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

Mumpung masih hangat soal tata ruang Indonesia... Sekedar sharing dari milist 
Unhas...

Regards,

Adie
3602
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From:  Mali menNoM Piero 
Sender:  ge...@yahoogroups.com
Date: Thu, 3 May 2012 21:51:12 +0800 (SGT)
To: ge...@yahoogroups.com
ReplyTo:  ge...@yahoogroups.com
Subject: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

 
sekedar berbagi info yg cukup menarik untuk pengetahuan kita mengenai rencana 
besar presiden ri I Ir.sukarno dalam membangun indonesia agar menjadi kekuatan 
yg sangat disegani di asia bahkan dunia, silakan disimak ;


 Banyak orang yang nggak tau bahwa Bung Karno adalah salah satu Presiden yang 
amat mengerti tata ruang kota dan tata ruang wilayah geopolitik, dia sendiri 
sudah mendesain seluruh wilayah Indonesia dengan bagian-bagian pembangunannya, 
hal ini menjadi satu bagian dari dokumen Deklarasi Ekonomi Djuanda 1960.
 
 Kebanyakan dari orang-orang Sukarno hanyalah seorang arsitek yang gemar 
mendesain patung, hasil karyanya untuk rumah hanyalah beberapa rumah di Bandung 
yang ia gambar saat ia berkolaborasi dengan Insinyur Rooseno, atau ketika ia 
baru lulus kuliah THS (skg ITB) membuat jembatan-jembatan kecil. Bahkan secara 
sarkastis, mahasiswa-mahasiswa anti Sukarno di tahun 1965 meledek Bung Karno 
sebagai "Orang Tua Pikun, Patung kok dikira celana" samberan ini meledek soal 
pidato Sukarno, bahwa Patung itu seperti celana, sebagai sebuah kehormatan 
bangsa. 
 
 Padahal Sukarno adalah pemikir besar, ia mendesain bukan saja patung-patung 
yang banyak meniru model Eropa Timur, ia mendesain kota-kota besar masa depan 
Indonesia. Di tahun 1958 setelah pengusiran warga Belanda dan pengambilalihan 
modal-modal Belanda sebagai bagian pernyataan siap perang Indonesia dengan 
merobek-robek perjanjian KMB, Sukarno sebenarnya sudah merancang Djakarta 
menjadi kota tempur. 
 
 Seperti kota Singapura di mana seluruh bujur jalannya lurus-lurus dan lebar 
sekali, sebenarnya itu disiapkan untuk menjadi markas atas penguasaan wilayah 
Asia Tenggara. Bagi Bung Karno stabilitas Asia Tenggara adalah segala-galanya 
untuk melepaskan Indonesia dari politik ketergantungan modal dan politik invasi 
wilayah-wilayah produk ~apa yang ditakutkan Sukarno pernah diucapkan pada 
Djuanda "Amerika sekarang tak lebih dengan Belanda, mereka tak berminat 
terhadap kesatuan wilayah, mereka hanya berminat wilayah-wilayah kaya modal, 
wilayah produktie, inilah yang menyamakan mereka dengan Belanda di tahun 1947 
dimana agresi militer mereka dinamakan dengan sandi "Operatie Produkt". 
 
 Wilayah-wilayah yang jadi prioritas Sukarno setelah siap perang dengan Belanda 
adalah Irian Barat, merebut Irian Barat dan menjadi satu bagian NKRI adalah 
satu syarat agar bangsa ini menjadi paling kuat di Asia. Selain Irian Barat 
yang menjadi perhatian penting Bung Karno adalah Kalimantan. Awalnya Semaun 
yang membawa saran tentang perpindahan ibukota, -Semaun adalah konseptor besar 
atas tatanan ruang kota-kota satelit Sovjet Uni di wilayah Asia Tengah - dan 
ini kemudian disambut antusias oleh Bung Karno, selama 1 tahun penuh Bung Karno 
mempelajari soal Kalimantan ini, ia berkesimpulan "masa depan dunia adalah 
pangan, sumber minyak dan air. Pertahanan militer bertumpu pada kekuatan 
Angkatan Udara".
 
 Bung Karno membagi dua kekuatan itu besar pertahanan nasional dalam dua garis 
besar : Pertahanan Laut di Indonesia Timur dengan Biak menjadi pusat armada-nya 
(ini sesuai dengan garis geopolitik Douglas MacArthur) dan Pertahanan Udara di 
Kalimantan. Lalu Bung Karno mencari kota yang tepat untuk menjadi 'Pusat 
Kalimantan'. 
 
 Lalu pada satu malam di hadapan beberapa orang Bung Karno dengan intuisinya 
mengambil mangkok putih di depan peta besar Kalimantan, ia menaruh mangkok itu 
ke tengah-tengah peta, kemudian Sukarno berkata dengan mata tajam ke arah yang 
mendengarnya "Itu Ibukota RI" Bung Karno menunjuk satu peta di tepi sungai 
Kahayan. Lalu Bung Karno ke tepi Sungai Kahayan dan melihat sebuah pasar yang 
bernama Pasar Pahandut, dari Pasar inilah Bung Karno mengatakan "Ibukota RI 
dimulai dari sini" ini sama persis dengan ucapan Daendels di depan Asisten 
Bupati Sumedang saat membangun jalan darat Pos Selatan untuk gudang arsenal 
Hindia-Perancis, ketika itu ia menunjuk satu tempat yang kita kenal sekarang 
sebagai Bandung "Bandung jadi titik nol wilayah pertahanan Jawa". 
 
 Lalu Bung Karno menyusun dasar-dasar kota administrasi provinsi dengan dibantu 
eks Gubernur Jawa Timur RTA Milono, pada saat penyusunan birokrasi itu Bung 
Karno sedang menyiapkan cetak biru besar tentang rancangan tata ruang negara 
dari Sabang Sampai merauke. Antara Pulau Sumatera-Jawa dan Bali akan dibangun 
terowongan bawah tanah, karena rawan gempa Bung Karno

[iagi-net-l] Fw: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

2012-05-03 Terurut Topik adie
Mumpung masih hangat soal tata ruang Indonesia... Sekedar sharing dari milist 
Unhas...

Regards,

Adie
3602
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mali menNoM Piero 
Sender: ge...@yahoogroups.com
Date: Thu, 3 May 2012 21:51:12 
To: ge...@yahoogroups.com
Reply-To: ge...@yahoogroups.com
Subject: [geoUH] tata ruang indonesia versi sukarno

sekedar berbagi info yg cukup menarik untuk pengetahuan kita mengenai rencana 
besar presiden ri I Ir.sukarno dalam membangun indonesia agar menjadi kekuatan 
yg sangat disegani di asia bahkan dunia, silakan disimak ;



 Banyak orang yang nggak tau bahwa Bung Karno 
adalah salah satu Presiden yang amat mengerti tata ruang kota dan tata 
ruang wilayah geopolitik, dia sendiri sudah mendesain seluruh wilayah 
Indonesia dengan bagian-bagian pembangunannya, hal ini menjadi satu 
bagian dari dokumen Deklarasi Ekonomi Djuanda 1960.

Kebanyakan dari orang-orang Sukarno hanyalah seorang arsitek yang gemar 
mendesain patung, hasil karyanya untuk rumah hanyalah beberapa rumah di Bandung 
yang ia gambar 
saat ia berkolaborasi dengan Insinyur Rooseno, atau ketika ia baru lulus kuliah 
THS (skg ITB) membuat jembatan-jembatan kecil. Bahkan secara 
sarkastis, mahasiswa-mahasiswa anti Sukarno di tahun 1965 meledek Bung 
Karno sebagai "Orang Tua Pikun, Patung kok dikira celana" samberan ini 
meledek soal pidato Sukarno, bahwa Patung itu seperti celana, sebagai 
sebuah kehormatan bangsa. 

Padahal Sukarno adalah pemikir 
besar, ia mendesain bukan saja patung-patung yang banyak meniru model 
Eropa Timur, ia mendesain kota-kota besar masa depan Indonesia. Di tahun
 1958 setelah pengusiran warga Belanda dan pengambilalihan modal-modal 
Belanda sebagai bagian pernyataan siap perang Indonesia dengan 
merobek-robek perjanjian KMB, Sukarno sebenarnya sudah merancang 
Djakarta menjadi kota tempur. 

Seperti kota Singapura di mana 
seluruh bujur jalannya lurus-lurus dan lebar sekali, sebenarnya itu 
disiapkan untuk menjadi markas atas penguasaan wilayah Asia Tenggara. 
Bagi Bung Karno stabilitas Asia Tenggara adalah segala-galanya untuk 
melepaskan Indonesia dari politik ketergantungan modal dan politik 
invasi wilayah-wilayah produk ~apa yang ditakutkan Sukarno pernah 
diucapkan pada Djuanda "Amerika sekarang tak lebih dengan Belanda, 
mereka tak berminat terhadap kesatuan wilayah, mereka hanya berminat 
wilayah-wilayah kaya modal, wilayah produktie, inilah yang menyamakan 
mereka dengan Belanda di tahun 1947 dimana agresi militer mereka 
dinamakan dengan sandi "Operatie Produkt". 

Wilayah-wilayah 
yang jadi prioritas Sukarno setelah siap perang dengan Belanda adalah 
Irian Barat, merebut Irian Barat dan menjadi satu bagian NKRI adalah 
satu syarat agar bangsa ini menjadi paling kuat di Asia. Selain Irian 
Barat yang menjadi perhatian penting Bung Karno adalah Kalimantan. 
Awalnya Semaun yang membawa saran tentang perpindahan ibukota, -Semaun 
adalah konseptor besar atas tatanan ruang kota-kota satelit Sovjet Uni 
di wilayah Asia Tengah - dan ini kemudian disambut antusias oleh Bung 
Karno, selama 1 tahun penuh Bung Karno mempelajari soal Kalimantan ini, 
ia berkesimpulan "masa depan dunia adalah pangan, sumber minyak dan air.
 Pertahanan militer bertumpu pada kekuatan Angkatan Udara".

Bung Karno membagi dua kekuatan itu besar pertahanan nasional dalam dua 
garis besar : Pertahanan Laut di Indonesia Timur dengan Biak menjadi 
pusat armada-nya (ini sesuai dengan garis geopolitik Douglas MacArthur) 
dan Pertahanan Udara di Kalimantan. Lalu Bung Karno mencari kota yang 
tepat untuk menjadi 'Pusat Kalimantan'. 

Lalu pada satu malam 
di hadapan beberapa orang Bung Karno dengan intuisinya mengambil mangkok
 putih di depan peta besar Kalimantan, ia menaruh mangkok itu ke 
tengah-tengah peta, kemudian Sukarno berkata dengan mata tajam ke arah 
yang mendengarnya "Itu Ibukota RI" Bung Karno menunjuk satu peta di tepi
 sungai Kahayan. Lalu Bung Karno ke tepi Sungai Kahayan dan melihat 
sebuah pasar yang bernama Pasar Pahandut, dari Pasar inilah Bung Karno 
mengatakan "Ibukota RI dimulai dari sini" ini sama persis dengan ucapan 
Daendels di depan Asisten Bupati Sumedang saat membangun jalan darat Pos
 Selatan untuk gudang arsenal Hindia-Perancis, ketika itu ia menunjuk 
satu tempat yang kita kenal sekarang sebagai Bandung "Bandung jadi titik
 nol wilayah pertahanan Jawa". 

Lalu Bung Karno menyusun 
dasar-dasar kota administrasi provinsi dengan dibantu eks Gubernur Jawa 
Timur RTA Milono, pada saat penyusunan birokrasi itu Bung Karno sedang 
menyiapkan cetak biru besar tentang rancangan tata ruang negara dari 
Sabang Sampai merauke. Antara Pulau Sumatera-Jawa dan Bali akan dibangun
 terowongan bawah tanah, karena rawan gempa Bung Karno meningkatkan 
armada pelabuhan antar pulau dipesan kapalnya dari Polandia. Tapi 
rencana membuat channel seperti di selat Inggris tetap diprioritaskan 
bahkan menjelang kejatuhannya di tahun 1966 ia bercerita tentang channel
 bawah tanah yang mengh

[iagi-net-l] Re: Artikel ringan untuk Berita IAGI. Deadline pengumpulan materi Hari Sabtu 5 Mei 2012.

2012-05-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Bulletin Berita IAGI sedang disusun.
Bagi rekan-rekan yang ingin menyumbangkan tulisan ringan silahkan
mengirimkan ke sekretariat IAGI ("Sekretariat IAGI" ),
*Deadline pengumpulan materi Hari Sabtu 5 Mei 2012*.

Format penulisan bahasa berita atau cerita, boleh ditambahkan ilustrasi
sederhana,* bukan tehnis*. Satu artikel kira-kira 2 halaman dengan per
halaman sekitar 3500-4000 karakter.
Jangan berhenti menulis karena merasa belum mampu menulis, Staff Editor
Berita IAGI akan membantu dalam editing yang disesuaikan dengan format
Berita IAGI.
Salam tulis-tulis !

RDP


2012/4/27 Rovicky Dwi Putrohari :
> Bulletin Berita IAGI sedang disusun.
> Bagi rekan-rekan yang ingin menyumbangkan tulisan ringan silahkan
> mengirimkan ke sekretariat IAGI ("Sekretariat IAGI" ),
> Deadline pengumpulan materi Hari Sabtu 4 Mei 2012.
>
> Format penulisan bahasa berita atau cerita, boleh ditambahkan ilustrasi
> sederhana, bukan tehnis. Satu artikel kira-kira 2 halaman dengan per
halaman
> sekitar 3500-4000 karakter.
> Jangan berhenti menulis karena merasa belum mampu menulis, Staff Editor
> Berita IAGI akan membantu dalam editing yang disesuaikan dengan format
> Berita IAGI.
> Salam tulis-tulis !
>
> RDP
> --
> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
>



-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"


Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost

2012-05-03 Terurut Topik Bambang Kartika



Untuk jelasnya baca saja Permen ESDM No.22 th 2008 Tentang Jenis-Jenis Biaya 
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang tidak dapat dikembalikan kepada 
Kontraktor Kontrak Kerja sama, disitu jelas dan gamblang (Mbah Google punya).

Salam, BK.




--- On Thu, 5/3/12, Bandono Salim  wrote:

From: Bandono Salim 
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost
To: "Iagi" 
Date: Thursday, May 3, 2012, 9:54 AM

Abah, aku ni kurang paham dengan "cost recovery". Apakah itu semua cost yang 
dikeluarkan oleh investor dibayar kembali sebanyak uang yang digunakan?
Mohon pencerahan. Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  "Yanto R. Sumantri" 

Date: Thu, 3 May 2012 02:34:41 -0700 (PDT)To: 
iagi-net@iagi.or.idReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost
Rekan  

Saya yang sudah kadung "keracunan" cost recovery ingin mendapat sedikit 
pencerahan .  yaitu bagaimana caranya menentukan split berdasarkan revenue / 
cost ?Maksudnya apabila R/C   = X (atau interval tertentu) maka splitnya 80/20 
umpamanya , sedangkan kalau R/C = Y ( dimana Y lebih kecil dari X ) maka 
splitnya akan lebih besar bagi Pemerintah umpama 85/15.Faktor faktor apa yag 
menjadi obkai sebagai parameter ? Adakah parameter geologi (umpamanya rumitnya 
tektonik , ketebalan reservoir yang terbatas dsb). Apakah ini ditentukan pada 
saat awal atau pada fase eksploitasi ?
Setahu saya kondisi politik Malaysia kurang demokratis apabila dibandingkan 
Indonesia
 era SBY saat ini , sehingga bukan tidak mungkin sebenarnya banyak fihak yang 
kurang puas , akan tetapi tidak berani mengatakan dengan bebas spt di 
sini.Korupsi ???  , sepertinya ada juga , hanya mungkin caranya lebih sopan 
.hehe .

From: Sugeng Hartono 
 To: iagi-net@iagi.or.id la
 Sent: Thursday, May 3, 2012 8:22 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
   



 
 



Mas Bambang,
Trimakasih komentarnya, maaf terlambat merespon 
karena baru pulang dari rig.
Konon dulu teman-2 Malaysia belajar PSC di 
sini. Mungkin mereka cukup jeli, dan menganggap bahwa CR dapat merupakan 
"loophole" (jalan untuk menerobos/lolos); sehingga ketika mengadopsi PSC mereka 
menerapkan yaitu tadi revenue/cost.
Setuju bahwa untuk dapat masuk skema CR akan banyak 
tahapan-2 audit yg harus dilalui.
 
Salam hangat,
sugeng

  - Original Message - 
  From: 
  mbatack 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, April 17, 2012 6:04 
  PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: 
  CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
  

  
  Saya rasa tidak akan semudah itu untuk "bermain-main" dengan cost 
  recovery, mungkin statement tersebut bisa dikatakan "prejudice". Mengapa? 
  Jawabannya sederhana saja, karena disamping kepada kewajiban 
  mempertanggungjawabkan kepada regulator, operator pasti harus bertanggung 
  jawab kepada investment holding-nya, dan, jangan lupa, masih ada banyak 
  tahapan audit yang harus kita lewati sebelum suatu biaya bisa kita masukkan 
  kedalam skema cost recovery.
  Yang membuat iklim investasi di negara kita "kurang menarik" 
  sebenarnya lebih kepada komitmen lintas sektoral dan tumpamg tindih 
  pemanfaatan lahan. Jangan dikira kalau kita sudah memperoleh izin pinjam 
pakai 
  terus bisa melakukan operasi lapangan dengan efisien.
  Salam,
  Bambang

  
  

  




From: Sugeng Hartono 

To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:59 
AM
Subject: [iagi-net-l] 
PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 


Selamat siang.

Paling tidak ada dua pakar yg 
pernah menyinggung kontrak PSC kita dengan PSC 
Malaysia. Dulu mas Budi 
(PE, manajer Sub Surface) menanggapi tulisan saya, 
bahwa spirit PSC itu 
bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Yang 
tidak kalah penting 
adalah fungsi pengawasan.
Dia sempat katakan bahwa PSC di Malaysia ada 
"revenue/cost" artinya 
keuntungan dibagi modal (?). Angka ini akan 
mempengaruhi persentasi 
pembagian (split). Kalau revenue besar, dan cost 
kecil maka  investor (oil 
co) akan mendapat bagian yang besar pula 
(tidak 85% dan 15%, mungkin bisa 
80% dan 20%), tetapi kalau revenue 
kecil tetapi costnya besar, maka investor 
akan mendapat bagian sedikit 
(mungkin kurang dari 15%). Intinya, di sana, 
Malaysia "memaksa" investor 
untuk berhemat/ efisien, sementara di sini 
nampaknya investor agak 
kurang berhemat karena merasa bahwa semuanya akan 
masuk dalam cost 
recovery.

Beberapa waktu yll Pak Wamen ESDM, dalam suatu acara di 
tivi juga sempat 
menyinggung hal ini, bahwa di Malaysia kontrak PSC ada 
klausul revenue over 
cost, sementara di sini semua biaya bisa di-cost 
recovery. Dalam kesempatan 
tsb beliau dapat "menangkis" serangan-2 para 
pengamat.
Sampai saat ini saya masih mempunyai pemahaman bahwa investor 
di Malysia 
tidak akan berani "main-2", sehingga di benak saya bahwa PSC 
di sana sedikit 
leb

Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost

2012-05-03 Terurut Topik Bandono Salim
Abah, aku ni kurang paham dengan "cost recovery". Apakah itu semua cost yang 
dikeluarkan oleh investor dibayar kembali sebanyak uang yang digunakan?
Mohon pencerahan. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R. Sumantri" 
Date: Thu, 3 May 2012 02:34:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost
Rekan  


Saya yang sudah kadung "keracunan" cost recovery ingin mendapat sedikit 
pencerahan .  yaitu bagaimana caranya menentukan split berdasarkan revenue / 
cost ?
Maksudnya apabila R/C   = X (atau interval tertentu) maka splitnya 80/20 
umpamanya , sedangkan kalau R/C = Y ( dimana Y lebih kecil dari X ) maka 
splitnya akan lebih besar bagi Pemerintah umpama 85/15.
Faktor faktor apa yag menjadi obkai sebagai parameter ? Adakah parameter 
geologi (umpamanya rumitnya tektonik , ketebalan reservoir yang terbatas dsb). 
Apakah ini ditentukan pada saat awal atau pada fase eksploitasi ?

Setahu saya kondisi politik Malaysia kurang demokratis apabila dibandingkan 
Indonesia era SBY saat ini , sehingga bukan tidak mungkin sebenarnya banyak 
fihak yang kurang puas , akan tetapi tidak berani mengatakan dengan bebas spt 
di sini.
Korupsi ???  , sepertinya ada juga , hanya mungkin caranya lebih sopan .hehe .




 From: Sugeng Hartono 
To: iagi-net@iagi.or.id la
Sent: Thursday, May 3, 2012 8:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
 

   
Mas Bambang,
Trimakasih komentarnya, maaf terlambat merespon 
karena baru pulang dari rig.
Konon dulu teman-2 Malaysia belajar PSC di 
sini. Mungkin mereka cukup jeli, dan menganggap bahwa CR dapat merupakan 
"loophole" (jalan untuk menerobos/lolos); sehingga ketika mengadopsi PSC mereka 
menerapkan yaitu tadi revenue/cost.
Setuju bahwa untuk dapat masuk skema CR akan banyak 
tahapan-2 audit yg harus dilalui.
 
Salam hangat,
sugeng
- Original Message - 
>From: mbatack 
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Sent: Tuesday, April 17, 2012 6:04  PM
>Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia:  CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
>
>
>Saya rasa tidak akan semudah itu untuk "bermain-main" dengan cost  recovery, 
>mungkin statement tersebut bisa dikatakan "prejudice". Mengapa?  Jawabannya 
>sederhana saja, karena disamping kepada kewajiban  mempertanggungjawabkan 
>kepada regulator, operator pasti harus bertanggung  jawab kepada investment 
>holding-nya, dan, jangan lupa, masih ada banyak  tahapan audit yang harus kita 
>lewati sebelum suatu biaya bisa kita masukkan  kedalam skema cost recovery.
>Yang membuat iklim investasi di negara kita "kurang menarik"  sebenarnya lebih 
>kepada komitmen lintas sektoral dan tumpamg tindih  pemanfaatan lahan. Jangan 
>dikira kalau kita sudah memperoleh izin pinjam pakai  terus bisa melakukan 
>operasi lapangan dengan efisien.
>Salam,
>Bambang
>
>
>
>
>>
>> From: Sugeng Hartono  
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:59  AM
>>Subject: [iagi-net-l]  PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
>>
>>Selamat siang.
>>
>>Paling tidak ada dua pakar yg 
pernah menyinggung kontrak PSC kita dengan PSC 
>>Malaysia. Dulu mas Budi 
(PE, manajer Sub Surface) menanggapi tulisan saya, 
>>bahwa spirit PSC itu 
bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Yang 
>>tidak kalah penting 
adalah fungsi pengawasan.
>>Dia sempat katakan bahwa PSC di Malaysia ada 
"revenue/cost" artinya 
>>keuntungan dibagi modal (?). Angka ini akan 
mempengaruhi persentasi 
>>pembagian (split). Kalau revenue besar, dan cost 
kecil maka  investor (oil 
>>co) akan mendapat bagian yang besar pula 
(tidak 85% dan 15%, mungkin bisa 
>>80% dan 20%), tetapi kalau revenue 
kecil tetapi costnya besar, maka investor 
>>akan mendapat bagian sedikit 
(mungkin kurang dari 15%). Intinya, di sana, 
>>Malaysia "memaksa" investor 
untuk berhemat/ efisien, sementara di sini 
>>nampaknya investor agak 
kurang berhemat karena merasa bahwa semuanya akan 
>>masuk dalam cost 
recovery.
>>
>>Beberapa waktu yll Pak Wamen ESDM, dalam suatu acara di 
tivi juga sempat 
>>menyinggung hal ini, bahwa di Malaysia kontrak PSC ada 
klausul revenue over 
>>cost, sementara di sini semua biaya bisa di-cost 
recovery. Dalam kesempatan 
>>tsb beliau dapat "menangkis" serangan-2 para 
pengamat.
>>Sampai saat ini saya masih mempunyai pemahaman bahwa investor 
di Malysia 
>>tidak akan berani "main-2", sehingga di benak saya bahwa PSC 
di sana sedikit 
>>lebih baik dari PSC kita.
>>Apakah hal ini bisa di nego 
ulang atau kontraknya di-amandemen?
>>Saya sampaikan terima kasih kepada 
teman-2 yg bersedia memberi 
pencerahan.
>>
>>Salam,
>>Sugeng
>>
>>
>>
>>“Save a Tree” – Please 
consider the environment before printing this 
email.
>>
>>==

Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost

2012-05-03 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Rekan  


Saya yang sudah kadung "keracunan" cost recovery ingin mendapat sedikit 
pencerahan .  yaitu bagaimana caranya menentukan split berdasarkan revenue / 
cost ?
Maksudnya apabila R/C   = X (atau interval tertentu) maka splitnya 80/20 
umpamanya , sedangkan kalau R/C = Y ( dimana Y lebih kecil dari X ) maka 
splitnya akan lebih besar bagi Pemerintah umpama 85/15.
Faktor faktor apa yag menjadi obkai sebagai parameter ? Adakah parameter 
geologi (umpamanya rumitnya tektonik , ketebalan reservoir yang terbatas dsb). 
Apakah ini ditentukan pada saat awal atau pada fase eksploitasi ?

Setahu saya kondisi politik Malaysia kurang demokratis apabila dibandingkan 
Indonesia era SBY saat ini , sehingga bukan tidak mungkin sebenarnya banyak 
fihak yang kurang puas , akan tetapi tidak berani mengatakan dengan bebas spt 
di sini.
Korupsi ???  , sepertinya ada juga , hanya mungkin caranya lebih sopan .hehe .




 From: Sugeng Hartono 
To: iagi-net@iagi.or.id la
Sent: Thursday, May 3, 2012 8:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
 

   
Mas Bambang,
Trimakasih komentarnya, maaf terlambat merespon 
karena baru pulang dari rig.
Konon dulu teman-2 Malaysia belajar PSC di 
sini. Mungkin mereka cukup jeli, dan menganggap bahwa CR dapat merupakan 
"loophole" (jalan untuk menerobos/lolos); sehingga ketika mengadopsi PSC mereka 
menerapkan yaitu tadi revenue/cost.
Setuju bahwa untuk dapat masuk skema CR akan banyak 
tahapan-2 audit yg harus dilalui.
 
Salam hangat,
sugeng
- Original Message - 
>From: mbatack 
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Sent: Tuesday, April 17, 2012 6:04  PM
>Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia:  CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
>
>
>Saya rasa tidak akan semudah itu untuk "bermain-main" dengan cost  recovery, 
>mungkin statement tersebut bisa dikatakan "prejudice". Mengapa?  Jawabannya 
>sederhana saja, karena disamping kepada kewajiban  mempertanggungjawabkan 
>kepada regulator, operator pasti harus bertanggung  jawab kepada investment 
>holding-nya, dan, jangan lupa, masih ada banyak  tahapan audit yang harus kita 
>lewati sebelum suatu biaya bisa kita masukkan  kedalam skema cost recovery.
>Yang membuat iklim investasi di negara kita "kurang menarik"  sebenarnya lebih 
>kepada komitmen lintas sektoral dan tumpamg tindih  pemanfaatan lahan. Jangan 
>dikira kalau kita sudah memperoleh izin pinjam pakai  terus bisa melakukan 
>operasi lapangan dengan efisien.
>Salam,
>Bambang
>
>
>
>
>>
>> From: Sugeng Hartono  
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:59  AM
>>Subject: [iagi-net-l]  PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 
>>
>>Selamat siang.
>>
>>Paling tidak ada dua pakar yg 
pernah menyinggung kontrak PSC kita dengan PSC 
>>Malaysia. Dulu mas Budi 
(PE, manajer Sub Surface) menanggapi tulisan saya, 
>>bahwa spirit PSC itu 
bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Yang 
>>tidak kalah penting 
adalah fungsi pengawasan.
>>Dia sempat katakan bahwa PSC di Malaysia ada 
"revenue/cost" artinya 
>>keuntungan dibagi modal (?). Angka ini akan 
mempengaruhi persentasi 
>>pembagian (split). Kalau revenue besar, dan cost 
kecil maka  investor (oil 
>>co) akan mendapat bagian yang besar pula 
(tidak 85% dan 15%, mungkin bisa 
>>80% dan 20%), tetapi kalau revenue 
kecil tetapi costnya besar, maka investor 
>>akan mendapat bagian sedikit 
(mungkin kurang dari 15%). Intinya, di sana, 
>>Malaysia "memaksa" investor 
untuk berhemat/ efisien, sementara di sini 
>>nampaknya investor agak 
kurang berhemat karena merasa bahwa semuanya akan 
>>masuk dalam cost 
recovery.
>>
>>Beberapa waktu yll Pak Wamen ESDM, dalam suatu acara di 
tivi juga sempat 
>>menyinggung hal ini, bahwa di Malaysia kontrak PSC ada 
klausul revenue over 
>>cost, sementara di sini semua biaya bisa di-cost 
recovery. Dalam kesempatan 
>>tsb beliau dapat "menangkis" serangan-2 para 
pengamat.
>>Sampai saat ini saya masih mempunyai pemahaman bahwa investor 
di Malysia 
>>tidak akan berani "main-2", sehingga di benak saya bahwa PSC 
di sana sedikit 
>>lebih baik dari PSC kita.
>>Apakah hal ini bisa di nego 
ulang atau kontraknya di-amandemen?
>>Saya sampaikan terima kasih kepada 
teman-2 yg bersedia memberi 
pencerahan.
>>
>>Salam,
>>Sugeng
>>
>>
>>
>>“Save a Tree” – Please 
consider the environment before printing this 
email.
>>
>>
>>DISCLAIMER 
: This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is intended 
only 
for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential 
information. You are hereby notified that the taking of any action in 
reliance upon, or any review, retransmission

Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost

2012-05-03 Terurut Topik Bandono Salim
Adakah kesamaan istilah crypto tax dengan crypto cristal ? Maksudku pengertian 
istilah crypto itu lho. 
Salam, bdn.s 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Thu, 3 May 2012 01:29:04 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost
Kalau kata daniel johnston dan beberapa yg dirujuk para pengamat.. yang bikin 
investasi migas diindonesia mengalami trend penurunan bukan dari pscnya tapi 
dari crypto taxnya. Makanya investor masih seneng berburu wk prod karena ga 
masalah crypto taxnya kan dibayar pake cost rec.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Thu, 3 May 2012 08:22:18 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 

Mas Bambang,
Trimakasih komentarnya, maaf terlambat merespon karena baru pulang dari rig.
Konon dulu teman-2 Malaysia belajar PSC di sini. Mungkin mereka cukup jeli, dan 
menganggap bahwa CR dapat merupakan "loophole" (jalan untuk menerobos/lolos); 
sehingga ketika mengadopsi PSC mereka menerapkan yaitu tadi revenue/cost.
Setuju bahwa untuk dapat masuk skema CR akan banyak tahapan-2 audit yg harus 
dilalui.

Salam hangat,
sugeng
  - Original Message - 
  From: mbatack 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, April 17, 2012 6:04 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 


  Saya rasa tidak akan semudah itu untuk "bermain-main" dengan cost recovery, 
mungkin statement tersebut bisa dikatakan "prejudice". Mengapa? Jawabannya 
sederhana saja, karena disamping kepada kewajiban mempertanggungjawabkan kepada 
regulator, operator pasti harus bertanggung jawab kepada investment 
holding-nya, dan, jangan lupa, masih ada banyak tahapan audit yang harus kita 
lewati sebelum suatu biaya bisa kita masukkan kedalam skema cost recovery.
  Yang membuat iklim investasi di negara kita "kurang menarik" sebenarnya lebih 
kepada komitmen lintas sektoral dan tumpamg tindih pemanfaatan lahan. Jangan 
dikira kalau kita sudah memperoleh izin pinjam pakai terus bisa melakukan 
operasi lapangan dengan efisien.
  Salam,
  Bambang





From: Sugeng Hartono 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, April 17, 2012 10:59 AM
Subject: [iagi-net-l] PSC Indonesia: CR; PSC Malaysia: revenue over cost 


Selamat siang.

Paling tidak ada dua pakar yg pernah menyinggung kontrak PSC kita dengan 
PSC 
Malaysia. Dulu mas Budi (PE, manajer Sub Surface) menanggapi tulisan saya, 
bahwa spirit PSC itu bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Yang 
tidak kalah penting adalah fungsi pengawasan.
Dia sempat katakan bahwa PSC di Malaysia ada "revenue/cost" artinya 
keuntungan dibagi modal (?). Angka ini akan mempengaruhi persentasi 
pembagian (split). Kalau revenue besar, dan cost kecil maka  investor (oil 
co) akan mendapat bagian yang besar pula (tidak 85% dan 15%, mungkin bisa 
80% dan 20%), tetapi kalau revenue kecil tetapi costnya besar, maka 
investor 
akan mendapat bagian sedikit (mungkin kurang dari 15%). Intinya, di sana, 
Malaysia "memaksa" investor untuk berhemat/ efisien, sementara di sini 
nampaknya investor agak kurang berhemat karena merasa bahwa semuanya akan 
masuk dalam cost recovery.

Beberapa waktu yll Pak Wamen ESDM, dalam suatu acara di tivi juga sempat 
menyinggung hal ini, bahwa di Malaysia kontrak PSC ada klausul revenue over 
cost, sementara di sini semua biaya bisa di-cost recovery. Dalam kesempatan 
tsb beliau dapat "menangkis" serangan-2 para pengamat.
Sampai saat ini saya masih mempunyai pemahaman bahwa investor di Malysia 
tidak akan berani "main-2", sehingga di benak saya bahwa PSC di sana 
sedikit 
lebih baik dari PSC kita.
Apakah hal ini bisa di nego ulang atau kontraknya di-amandemen?
Saya sampaikan terima kasih kepada teman-2 yg bersedia memberi pencerahan.

Salam,
Sugeng



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information. You are hereby notified that the taking of any action 
in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, 
printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than 
the intended recipient(s) is strictly prohibited. 
If you have received this Message in error, you should delete this Message 
immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and 
other information in this Mess

Re: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker

2012-05-03 Terurut Topik Bandono Salim
Itu dasarnya  filsafah jawa:
" nrimo ing pandum".

Priyayi Jogya pasti lebih faham, dibanding makhluk campuran seperti saya 
(indonesia asli, campuran beberapa suku :) :) :)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: sri mulyaningsih 
Date: Thu, 3 May 2012 00:50:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker
Subhanallah mudah2an kita bisa mengambil pelajaran ini. Amiiin

 
Salam


Sri Mulyaningsih



 From: noor syarifuddin 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, May 3, 2012 8:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker
 
luar biasa...antara sikap pasrah dan keberanian yang luar biasa.
sangat inspiratif menurut saya.


salam,



--- On Wed, 5/2/12, suryadi_oe...@yahoo.com  wrote:

> From: suryadi_oe...@yahoo.com 
> Subject: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker
> To: "IAGI" 
> Date: Wednesday, May 2, 2012, 7:39 AM
> Sepenggal kalimat Bijak Almarhumah "
> Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker.
> Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang
> lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih
> berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya "Why
> me ??". Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari
> Allah SWT. Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima
> dalam hidup ini : hidup di negara yang indah, tidak dalam
> peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan
> sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar
> dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang
> alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua.
> Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. " So  Why not? "
> Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kenker paru ? Tuhan
> pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi
> saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah.
> Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami
> pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program
> pengendalian kanker dengan lebih baik.
> 
> Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para
> survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima
> semua anugerahNya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup
> tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan
> sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita
> lakukan dengan sepenuh hati. Dan  jangan lupa, nyatakan
> perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi.
> Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu. "
> 
> Demikian penggalan kata sambutan Menteri Kesehatan RI dr
> Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bertanggal 13 April
> 2011, yang ditulisnya menyambut penerbitan buku " Berdamai
> dengan Kanker ".
> 
> SO
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker

2012-05-03 Terurut Topik sri mulyaningsih
Subhanallah mudah2an kita bisa mengambil pelajaran ini. Amiiin

 
Salam


Sri Mulyaningsih



 From: noor syarifuddin 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, May 3, 2012 8:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker
 
luar biasa...antara sikap pasrah dan keberanian yang luar biasa.
sangat inspiratif menurut saya.


salam,



--- On Wed, 5/2/12, suryadi_oe...@yahoo.com  wrote:

> From: suryadi_oe...@yahoo.com 
> Subject: [iagi-net-l] Berdamai dengan Kanker
> To: "IAGI" 
> Date: Wednesday, May 2, 2012, 7:39 AM
> Sepenggal kalimat Bijak Almarhumah "
> Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker.
> Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang
> lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih
> berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya "Why
> me ??". Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari
> Allah SWT. Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima
> dalam hidup ini : hidup di negara yang indah, tidak dalam
> peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan
> sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar
> dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang
> alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua.
> Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. " So  Why not? "
> Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kenker paru ? Tuhan
> pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi
> saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah.
> Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami
> pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program
> pengendalian kanker dengan lebih baik.
> 
> Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para
> survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima
> semua anugerahNya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup
> tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan
> sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita
> lakukan dengan sepenuh hati. Dan  jangan lupa, nyatakan
> perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi.
> Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu. "
> 
> Demikian penggalan kata sambutan Menteri Kesehatan RI dr
> Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bertanggal 13 April
> 2011, yang ditulisnya menyambut penerbitan buku " Berdamai
> dengan Kanker ".
> 
> SO
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-