[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas
ok, sekarang saya sudah mengerti dengan jelas bahwa menurut BP Migas yang hanya bisa membantu BPMigas meningkatkan kapasitas produksi migas nasional hanya universitas universitas tersebut saja. fbs From: Elan Biantoro ebiant...@bpmigas.go.id To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' fo...@hagi.or.id Sent: Friday, September 21, 2012 8:05 AM Subject: Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas Betul sekali yang disampaikan oleh Mas Tur Nugroho. Tujuan utama Program NCB BPMIGAS – Universitas adalah lebih kepada bagaimana meningkatkan kapasitas nasional dalam rangka peningkatan produksi migas nasional. Karena akan sangat sulit bagi BPMIGAS yang tugas utamanya menjadi pengawas pengendali industry hulu migas sekaligus menjadi penyalur lulusan universitas yang ada ilmu kebumiannya. Saya kira disini yang bisa jadi jembatan adalah organisasi keprofesian seperti HAGI, IAGI dan IATMI untuk jadi komunikator universitas di daerah (di luar UI,Trisakti, ITB, Unpad, UGM, UPN) ke industri. Saya ingat waktu saya masih aktif di HAGI dan kebetulan saya masih di bagian perencanaan (Divisi Eksplorasi dan Divisi Jianbang), saya sering menjadi mediator/fasilitator beberapa mahasiswa untuk bisa kerja praktek dan tugas akhir di KKKS. Dan ternyata mereka dinilai sangat baik (karena saya ikut menyeleksi mahasiswa tersebut, tentunya saya tidak akan merekomendasi mahasiswa yang tidak potensial), bahkan ada yang langsung direkrut oleh KKKSnya. Untuk para universitas daerah yang ada ilmu kebumiannya (Unila, Unibraw, Undip, Unhas dll) ada baiknya mencoba berhubungan dengan organisasi keprofesian untuk membuat kerjasama. Sekarang saya sudah bertugas lagi di Jakarta (setelah berkelana di Sumbagsel dan Jabanusa), mudah-mudahan dengan kesibukan saya sehari-hari saya masih bisa membantu bersama HAGI, IAGI dan IATMI untuk memberdayakan para lulusan ilmu kebumian di industry hulu migas. Salam, Elan Biantoro From:forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of Tur nugroho Sent: Friday, September 21, 2012 1:27 PM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas saya kira pemikiran dan energi BPMigas saat ini lbh terkonsentrasi pada pemenuhan target produksi migas nasional. Bagaimana kalau universitas membantu tercapainya tujuan ini. Kalau pendidikan di Universitas bukan nya sudah ada Depdikbud yg menangani pendidikan. kalau kesempatan kerja, bukan nya skrg iklan lowongan ada di website, koran dan sarana informasi lain nya. From:FH febry.hariyannugr...@gmail.com To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Sent: Friday, 21 September 2012 1:47 PM Subject: Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas 2012/9/21 syaiful basyuni syai...@hotmail.com Jika diterima bekerja berarti anak tsb memang smart dan jangan lupa dng takdir. tidak perlu dari alumni mana, masuk rangking atau bukan. Salam SB Amienn :) :) :) __ Pembayaran iuran tahunan keanggotaan HAGI dapat ditujukan melalui : Bank BNI Cab. Menteng Jakarta No. Rek: 0010740147 Atas nama: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Iuran tahunan Rp. 100.000,- (profesional) dan Rp. 50.000,- (mahasiswa) Info lebih lanjut silahkan mengunjungi http://www.hagi.or.id/keanggotaan/ __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | http://www.hagi.or.id/ ---*** for any help regarding maling list please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id __ Pembayaran iuran tahunan keanggotaan HAGI dapat ditujukan melalui : Bank BNI Cab. Menteng Jakarta No. Rek: 0010740147 Atas nama: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Iuran tahunan Rp. 100.000,- (profesional) dan Rp. 50.000,- (mahasiswa) Info lebih lanjut silahkan mengunjungi http://www.hagi.or.id/keanggotaan/ __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for any help regarding maling list please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Usaha untuk mewujutkan adanya program study kebumian di daerah NUSA TENGGARA
Dear Pak Taufik, Memang anda benar, kesannya seperti kursus tapi sebenarnya itulah yang ada. Sebenarnya kami bukan mau mendirikan S-1 prodi geologi Tapi tujuan kami adalah: 1. Memajukan masyarakat melalui ilmu kebumian dengan memanfaatkan sumber daya yang ada 2. Marketing produk dan segmentasi pasar terhadap lulusan S-1 UNRAM agar dapat memasuki industri kebumian 3. Memajukan para pengajar UNRAM agar memperoleh pengetahuan dan ketrampilan praktis dari industri terdekat. 4. Mengajak rekan-rekan IAGI Nusra yang praktisi industri agar mempunyai lingkungan akademis; dan itu hanya bisa mereka ciptakan sendiri melalui kerjasama dengan PT dan dengan bantuan dinas pertambangan. Fakta yang ada: 1. UNRAM tidak libur pada hari saptu 2. Banyak juga para praktisi kebumian yang bersemangat untuk memajukan pendidikan 3. Dekat dengan dunia industri kebumian 4. UNRAM tidak mempunyai bidang studi dengan rumpun kebumian akan tetapi mepunyai program studi Fisika Mengembangkan pendidikan dengan segmentasi pasar: Geologi dan Geofisika untuk Pertambangan Kurikulum akan meniru dari Fisika UI dengan memodifikasi matakuliah dari yang bersegmentasi pasar geofisika reservoir menjadi yang bersegmentasi pasar pada Geologi dan Geofisika untuk Pertambangan Emas Sebagai panduan nanti akan kami emailkan kurikulum program S1 fisika UI yang berorientasi pada geofisika reservoir; beberapa matakuliah geologi yang ada akan diganti dengan matakuliah geologi yang sesuai dengan kondisi pasar di nusatenggara Dimohon rekan-rekan IAGI pusat ikut memikirkan mata kuliah geologi yang lebih pas Kami tidak mengotak atik apa-apa yang menjadi kewenangan diknas; kami hanya membantu dengan memambah kurangkan beberapa matakuliah yang belum ada dan mengajak rekan-rekan IAGI Nusra untuk berdarma bakti walaupun nantinya tidak dibayar dan bahkan mungkin mereka harus mengeluarkan dana dari koceknya sendiri Kami mengharap agar dana CSR dari perusahaan-perusahaan tambang yang ada dapat diberikan peralatan seperti GPR, Geolistrik dll. Langkah-langkah yang sudah dilakukan: 1. Pada rakernas IAGI kemarin Pengda Nusra memasukan program untuk membantu mengembangkan program studi kebumian di Nusra 2. Saat ini Pengda Nusra sedang mengumpulkan data teman-teman di Nusra yang berminat untuk turut mengembangkan ilmu kebumian 4. Pengda Nusra sudah berkonsultasi secara pribadi dengan rektor UNRAM Langkah-langkah yang akan dilakukan: 1. IAGI pusat akan pergi ke Mataram untuk melihat dan mendiskusikan dengan Pengda Nusra, PR3 dan jurusan Fisika UNRAM setelah mendapat informasi tentang rekan-rekan yang berminat untuk menjadi pengajar 2. IAGI pusat akan mempelajari kurikulum fisika UI sebagai model dan merubah mata kuliah geologi yang ada supaya sesuai dengan kepentingan pasar di Nusatenggara 3. Rekan2 IAGI pusat yang berkecimpung di bidang geofisika pertambangan akan diminta untuk mereview matakuliah yang berhubungan dengan geofisika semisal matakuliah seismik refleksi akan diganti dengan matakuliah Ground Radar Penetration. Sementara ini dahulu sambil menunggu perkembangan Salam Anggoro Dradjat . 2012/9/20 Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Maaf ya kalau tak berkenan. Kesannya seperti mendirikan lembaga kursus saja ya?...comot sana-sini untuk tenaga pengajar tak tetap untuk menjalankan kuliah jenjang S-1. Tentunya dikti mempunyai persyaratan untuk meloloskan pendirian suatu prodi (tak memiliki informasi soal ini), Kalau memang kebutuhan itu mendesak bagi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja saja kenapa tak di buat sejenjang akadem atau D3/politeknik, sembari menunggu mendirikan S-1 Prodi Geologi. Saya melihat nya ideal saja, kalau tak ada materi, perpustakaan, lab yg memadai dan silabus kurikulum yang memadai, serta tenaga pengajar yang baik, kualitas prodi geologi apa sebenarnya yang di harapkan?, hak warga untuk mendapatkan pendidikan, hak warga juga untuk mengejar peluang kerja di bidang Geologi, tapi disatu pihak terlampau membuang ongkos kalau mendirikan prodi tak ada sasaran, yang jelas perlu alokasi dana untuk menjalankan PTN secara berkelanjutan. 2012/9/20 Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com Selain melalui struktur organisasi formal yang terkait, sekarang masih sangat membutuhkan partisipasi masyarakat profesional semacam IAGI - HAGI. Jadi langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi tentang rekan-rekan geologist dan geophysicist di Nusatenggara dari kalangan industri yang bersedia menjadi pengajar paruh waktu. Anggoro Dradjat 2012/9/20 bpri...@gc.itb.ac.id Kalau ada yg lebih spesifik bisa dibantu silakan pak, kami di ITB bersedia membantu. Btw, di Univ Cendana Kupang sdh ada jurusan Tambang, mungk Geologi bisa ditempelkan di sana (untuk awalnya). BPriadi ITB Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Dedy Kurniawan S dedy_...@yahoo.com *Date: *Thu, 20 Sep 2012 08:31:42 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Usaha untuk
Bls: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas
Welehko konklusinya jadi melenceng Pak Franc ? :) Saya kebetulan anggota Tim NCB ini, jadi mengetahui sejak awal hingga saat ini, saya coba klarifikasi. Sesuai yang diberitakan di artikel berita tsb, program peningkatan kapasitas nasional (NCB) ini untuk peningkatan Kapasitas SDM-nya (jadi bukan kapasitas produksi :), walaupun harapannya memang berimplikasi ke produksi). SDM yang dimaksud juga bukan hanya SDM dari lulusan Perguruan Tinggi (PT) yang disebutkan tersebut. PT2 tersebut hanya merupakan KOORDINATOR PELAKSANA untuk setiap Sub Program NCB Tenaga Petroteknikal yang direncanakan BPMIGAS. Tenaga Petroteknikal terlatih yang dimaksud, dan menjadi sub-program pendidikan NCB, adalah : - Petroleum Explorationist - Petroleum Engineer - Production/Facilities Engineer - Drilling Engineer - Proses Engineer Sub program Petroleum Explorationist (dijalankan pertama dan menjadi pilot project) dan Drilling Engineer, Koordinatornya oleh ITB, sedangkan Koordinator sub-program lainnya oleh PT lainnya yang disebutkan tadi. Sub program Petroleum Explorationist sudah diinisiasi lebih dari setahun, Kurikulum terdiri dari Hard-skill (Technical skill) dan Soft Skill (menejemen, leadership dll). Kurikulum Hardskill disusun oleh Tim teknis dari BPMIGAS, Beberapa Exploration Manajer (dan Tim) dari K3S terkemuka, Lemigas, Pengajar2 ITB, Wakil dari IAGI dan HAGI. Selain berupaya merumuskan detail kurikulum yang terbaik, tim juga menentukan pengajar2 untuk mengisi setiap modul materi. Pengajar berasal dari para Dosen2 PT, Lemigas, Oil Services Co, serta ahli2 petroteknikal dari K3S baik nasional maupun expatriat sesuai kompetensinya. Kurikulum soft-skill, karena yang dirumuskan oleh Tim SDM BPMIGAS dengan sekitar 10 Tim SDM/HR dari K3S terbesar beserta Dosen2 Psikologi dari PT2 yang disebut; menurut Saya, sangat bagus dan bermanfaat. Program NCB petroteknikal terlatih ini akan sangat berat, karena kurikulum begitu kompak, diperlukan putra-putri terbaik Indonesia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Maka seleksi peserta (fresh graduates, maksimum 2 tahun dari tanggal lulus) haruslah benar2 selektif. Demikian sekilas tanbahan klarifikasi Salam, BKG JAKARTA, 9 Mei 2012 — Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BADIKLAT KESDM) dan 6 perguruan tinggi terkemuka (ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN) untuk bekerjasama melaksanakan program National Capacity Building (NCB) di Jakarta, Rabu (9/5). Program NCB bertujuan meningkatkan kapasitas nasional yang dilakukan antara lain melalui program percepatan/akselerasi tenaga kerja petrotechnikal dan kompetensi teknis terkait sebanyak 250 orang sampai dengan tahun 2014. Melalui program NCB ini, BPMIGAS akan merekrut lulusan sarjana (fresh graduate atau maksimal 2 tahun pengalaman kerja) untuk kemudian dididik selama dua tahun dalam program akselerasi tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama 2 tahun ini dijalankan dengan bekerja sama dengan BADIKLAT KESDM dan 6 perguruan tinggi ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN. Status peserta selama mengikuti Program NCB adalah sebagai Management Trainee (MT) di BPMIGAS dengan status karyawan tidak tetap. Setelah selesai mengikuti Program NCB, peserta akan ditempatkan di BPMIGAS atau ditawarkan ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dan harus bekerja di BPMIGAS atau pada Kontraktor KKS selama 3N+1. “Program ini bertujuan untuk menjadikan tenaga kerja Indonesia siap pakai dan mempunyai kompetensi teknis yang sesuai pada kegiatan usaha hulu migas nasional,” ujar Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam acara penandatanganan tersebut. Priyono menambahkan bahwa program akselerasi ini diharapkan bisa memberikan jawaban adanya kesenjangan kompetensi antara profesional migas nasional yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Rencana program NCB yang akan dilakukan dari tahun 2012 sampai 2014 adalah program akselerasi untuk geologist geoscientist; drilling engineer; drilling supervisor; reservoir engineer; production/operation engineer; process engineer; production supervisor; maintenance/reability engineer; dan rotating equipment engineer. Program NCB ini diselenggarakan dengan mengacu kepada pasal 12 dalam kontrak kerja sama yang berbunyi “Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) berkewajiban untuk mempekerjakan serta mendidik dan melatih pekerja Indonesia yang berkualifikasi, serta bersama BPMIGAS akan mempertimbangkan sebuah program bantuan untuk pelatihan pekerja pemerintah Republik Indonesia dan BPMIGAS”. Penandatanganan nota kesepahaman akan ditindaklanjuti dengan pengembangan kurikulum dengan badiklat dan masing-masing perguruan tinggi sesuai kriteria atau profil lulusan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum tailor-made ini akan melibatkan lini BPMIGAS, para praktisi dari KKKS dan asosiasi profesi. Universitas
Re: Bls: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas
Yth. IAGI-netters, Mumpung sedang membahas kerjasama antara BP Migas dengan universitas, kami informasikan kepada para netters, bahwa kami baru saja memulai sebuah riset konsorsium yang berjudul “Overpressure in Indonesia’s Sedimentary Basin (disingkat INOV)”, yang dikoordinir oleh BP Migas. Konsorsium ini melibatkan tiga universitas, yaitu ITB – UNPAD – Durham University (UK). Perusahaan-perusahaan migas yang berpartisipasi dalam riset ini (data dan dana) adalah Pertamina EP, Vico, JOB Pertamina – Petrochina, Total, ENI, dan HESS. Informasi selengkapnya mengenai riset ini dapat dilihat di www.inov-id.com Terima kasih dan selamat berakhir pekan, Agus M. Ramdhan From: Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 21 September 2012 5:26 PM Subject: Bls: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Kerja sama BPMigas - Universitas Welehko konklusinya jadi melenceng Pak Franc ? :) Saya kebetulan anggota Tim NCB ini, jadi mengetahui sejak awal hingga saat ini, saya coba klarifikasi. Sesuai yang diberitakan di artikel berita tsb, program peningkatan kapasitas nasional (NCB) ini untuk peningkatan Kapasitas SDM-nya (jadi bukan kapasitas produksi :), walaupun harapannya memang berimplikasi ke produksi). SDM yang dimaksud juga bukan hanya SDM dari lulusan Perguruan Tinggi (PT) yang disebutkan tersebut. PT2 tersebut hanya merupakan KOORDINATOR PELAKSANA untuk setiap Sub Program NCB Tenaga Petroteknikal yang direncanakan BPMIGAS. Tenaga Petroteknikal terlatih yang dimaksud, dan menjadi sub-program pendidikan NCB, adalah : - Petroleum Explorationist - Petroleum Engineer - Production/Facilities Engineer - Drilling Engineer - Proses Engineer Sub program Petroleum Explorationist (dijalankan pertama dan menjadi pilot project) dan Drilling Engineer, Koordinatornya oleh ITB, sedangkan Koordinator sub-program lainnya oleh PT lainnya yang disebutkan tadi. Sub program Petroleum Explorationist sudah diinisiasi lebih dari setahun, Kurikulum terdiri dari Hard-skill (Technical skill) dan Soft Skill (menejemen, leadership dll). Kurikulum Hardskill disusun oleh Tim teknis dari BPMIGAS, Beberapa Exploration Manajer (dan Tim) dari K3S terkemuka, Lemigas, Pengajar2 ITB, Wakil dari IAGI dan HAGI. Selain berupaya merumuskan detail kurikulum yang terbaik, tim juga menentukan pengajar2 untuk mengisi setiap modul materi. Pengajar berasal dari para Dosen2 PT, Lemigas, Oil Services Co, serta ahli2 petroteknikal dari K3S baik nasional maupun expatriat sesuai kompetensinya. Kurikulum soft-skill, karena yang dirumuskan oleh Tim SDM BPMIGAS dengan sekitar 10 Tim SDM/HR dari K3S terbesar beserta Dosen2 Psikologi dari PT2 yang disebut; menurut Saya, sangat bagus dan bermanfaat. Program NCB petroteknikal terlatih ini akan sangat berat, karena kurikulum begitu kompak, diperlukan putra-putri terbaik Indonesia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Maka seleksi peserta (fresh graduates, maksimum 2 tahun dari tanggal lulus) haruslah benar2 selektif. Demikian sekilas tanbahan klarifikasi Salam, BKG JAKARTA, 9 Mei 2012 — Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BADIKLAT KESDM) dan 6 perguruan tinggi terkemuka (ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN) untuk bekerjasama melaksanakan program National Capacity Building (NCB) di Jakarta, Rabu (9/5). Program NCB bertujuan meningkatkan kapasitas nasional yang dilakukan antara lain melalui program percepatan/akselerasi tenaga kerja petrotechnikal dan kompetensi teknis terkait sebanyak 250 orang sampai dengan tahun 2014. Melalui program NCB ini, BPMIGAS akan merekrut lulusan sarjana (fresh graduate atau maksimal 2 tahun pengalaman kerja) untuk kemudian dididik selama dua tahun dalam program akselerasi tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama 2 tahun ini dijalankan dengan bekerja sama dengan BADIKLAT KESDM dan 6 perguruan tinggi ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN. Status peserta selama mengikuti Program NCB adalah sebagai Management Trainee (MT) di BPMIGAS dengan status karyawan tidak tetap. Setelah selesai mengikuti Program NCB, peserta akan ditempatkan di BPMIGAS atau ditawarkan ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dan harus bekerja di BPMIGAS atau pada Kontraktor KKS selama 3N+1. “Program ini bertujuan untuk menjadikan tenaga kerja Indonesia siap pakai dan mempunyai kompetensi teknis yang sesuai pada kegiatan usaha hulu migas nasional,” ujar Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam acara penandatanganan tersebut. Priyono menambahkan bahwa program akselerasi ini diharapkan bisa memberikan jawaban adanya kesenjangan kompetensi antara profesional migas nasional yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Rencana program NCB yang akan dilakukan dari tahun 2012 sampai 2014 adalah program akselerasi untuk
Re: [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)
Sangat menarik, yang aktif adalah pengda dan akan banyak anggota di daerah yang terlibat menggerakkan kegiatan berdasarkan potensi SDM, SDA dan perangkat organisasinya, yang kalau selama ini terbentur pada hirarki Top-Down dari IAGI pusat. Popularnya, ini seperti mengotonomikan pengda. 2012/9/21 bob yuris bopol...@yahoo.com Usulan Pak ADB patut kita pertimbangkan untuk segera direalisasikan. Buat saya pribadi, ide ini tidak hanya cocok buat IAGI, tetapi jg banyak organisasi lain yg mungkin kita ikuti. Banyak dari Kita lupa sila ke-4 Pancasila, Permusyawaratan Perwakilan, pokoknya semua pakai model demokrasi barat yg berorientasi suara mayoritas, Kita tanggalkan dan tinggalkan model demokrasi timur yg berorientasi kapabilitas. Dalam demokrasi timur, tidak akan pernah monyet jadi raja hutan, selalu harimau. Tetapi, dalam model demokrasi barat itu mungkin dan sudah terjadi kalau monyet jadi rajahutan. Orang tidak fasih Quran tidak mungkin jadi Iman Shalat, ini contoh lain demokrasi timur. Mari kita hidupkan sila ke-4 Pancasila. Salam Bob Yuris Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android -- * From: * Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id; * To: * iagi-net@iagi.or.id; * Subject: * [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) * Sent: * Fri, Sep 21, 2012 7:07:32 AM REVISI AD-ART IAGI: HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) Andang Bachtiar (IAGI-0800, Dewan Penasehat IAGI) Forum tertinggi pengambilan keputusan di organisasi IAGI kita ini masih tetap saja yang disebut sebagai Rapat Anggota (pra-2002) atau Munas (post-2002). Termasuk tentunya pengambilan keputusan untuk memilih Ketua atau Presiden IAGI. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun - paling tidak saya amati sejak saya mulai aktif jadi pengurus IAGI di th 1985, termasuk jadi Panitia PIT sejak 1994 dan terus menerus mengawal PIT, baik sebagai panitia maupun sbg Ketua IAGI, sampai tahun-tahun terakhir ini. Dan selama bertahun-tahun itu pula kita selalu melihat dagelan organisasi dimana Rapat Anggota atau Munas tidak pernah mencapai quorum 1/2N + 1 seperti disyaratkan dalam AD-ART. Hal ini kemudian selalu disiasati dengan mengumumkan RA atau Munas untuk dilaksanakan sehari sebelum hari pelaksanaan sebenarnya. Dan ketika pada hari H-1 itu yang datang tidak memenuhi quorum (paling beberapa puluh orang dari 3000-4000-an anggota IAGI), maka RA atau Munas diskors 1x24 jam dengan sekaligus mengumumkan bahwa pada pembukaan RA atau Munas yang tertunda nantinya itu (yaitu hari H), berapapun anggota yang hadir maka RA atau Munas tersebut dianggap sah!! Hal tersebut sesuai juga dengan apa yang tertulis di AD-ART (yang memang dibuat untuk menyiasati masalah sepinya keterlibatan anggota dalam RA atau Munas tersebut). Belasan - puluhan tahun kita selalu berpura-pura mempunyai Rapat Anggota atau Munas, padahal maksimum hanya 180-200-an orang yang pernah hadir dalam acara RA/Munas tersebut yang selama ini selalu di-pas-kan dengan hari terakhir pada rangkaian pelaksanaan PIT-IAGI, sekaligus ditutup bersama-sama dengan Penutupan PIT IAGI. Selain karena tidak semua anggota IAGI dapat mengikuti PIT IAGI, juga karena meskipun ikut PIT IAGI, tidak semua anggota punya minat untuk mengikuti RA atau Munas IAGI. Sehingga pada hari terakhir penutupan PIT itu banyak peserta PIT yang anggota IAGI pulang duluan, atau sibuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang balik ke tempat asal pada esok harinya. Ngapain juga repot2 ikutan rapat2 anggota atau munas, lebih baik jalan2 belanja, atau ketemu2 teman2, reunion dll. Biar saja mereka yang ngurusi IAGI dan concern masalah IAGI yang berapat-rapat membahas IAGI kita sebagai anggota biasa nurut sajalah apa keputusannya, dsb dsb demikianlah biasanya celetukan para anggota di sekitar hari-hari akhir PIT IAGI menjelang Rapat Anggota atau Munas IAGI. Nah, untuk tidak selalu mengulang-ulang kebodohan, dagelan, hipokrisi, dan penyia-nyiaan efisiensi mekanisme organisasi, saya mengusulkan supaya masalah Rapat Anggota atau Munas ini direvisi dalam AD-ART IAGI. Yakni, forum pengambilan keputusan tertinggi IAGI adalah Munas yang dihadiri oleh wakil dari Pengda-Pengda IAGI dan wakil dari anak-anak organisasi, seperti FOSI, MGEI, Komisi Geologi Kwarter, MAPEGI (d/h Komisi Geowisata), dll, dan juga tentunya PP, Dewan Penasehat, dan Dewan Kehormatan IAGI. Masing-masing Pengda mempunyai hak satu (1) suara seperti juga wakil dari Komisi/ anak2 organisasi. PP, Dewan Penasehat, dan juga Dewan Kehormatan juga masing-masing punya satu (1) suara secara keseluruhan. Dengan demikian tidak ada lagi suara langsung anggota. Tetapi lebih ke suara perwakilan anggota baik dalam Pengda maupun Komisi2/Anak2 Organisasi. Akibatnya nanti: insyaallah Pengda-Pengda akan lebih berdaya, lebih aktif, lebih diminati oleh anggota2 di daerah2 untuk dapat berkiprah dan
Re: [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)
Mas Andang, Well noted. Sebagai sekjend dan ketua Adhoc saya telah mencatat masukan tersebut sebagai minute of meeting rakernas. Setelah draft AD ART kita circulate ke seluruh pengda dan anggota yg hadir di rakernas, kita akan memberi waktu satu bulan, tanggal 20 Oktober 2012 adalah batas masukan dari pengda. Setelah itu adhoc akan melakukan pleno untuk memutuskan draft final yg akan segera kita sahkan. Pemberdayaan pengda akan sangat baik menurut saya. Mereka bisa sabagai DPR nya anggota atau Dewan Perwakilan Anggota. Pembenahan mendasar ini perlu kita lakukan di segala aspek. Salam Seno Aji Sent from my @smartmail -Original Message- From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 21 Sep 2012 14:07:32 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) REVISI AD-ART IAGI: HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) Andang Bachtiar (IAGI-0800, Dewan Penasehat IAGI) Forum tertinggi pengambilan keputusan di organisasi IAGI kita ini masih tetap saja yang disebut sebagai Rapat Anggota (pra-2002) atau Munas (post-2002). Termasuk tentunya pengambilan keputusan untuk memilih Ketua atau Presiden IAGI. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun - paling tidak saya amati sejak saya mulai aktif jadi pengurus IAGI di th 1985, termasuk jadi Panitia PIT sejak 1994 dan terus menerus mengawal PIT, baik sebagai panitia maupun sbg Ketua IAGI, sampai tahun-tahun terakhir ini. Dan selama bertahun-tahun itu pula kita selalu melihat dagelan organisasi dimana Rapat Anggota atau Munas tidak pernah mencapai quorum 1/2N + 1 seperti disyaratkan dalam AD-ART. Hal ini kemudian selalu disiasati dengan mengumumkan RA atau Munas untuk dilaksanakan sehari sebelum hari pelaksanaan sebenarnya. Dan ketika pada hari H-1 itu yang datang tidak memenuhi quorum (paling beberapa puluh orang dari 3000-4000-an anggota IAGI), maka RA atau Munas diskors 1x24 jam dengan sekaligus mengumumkan bahwa pada pembukaan RA atau Munas yang tertunda nantinya itu (yaitu hari H), berapapun anggota yang hadir maka RA atau Munas tersebut dianggap sah!! Hal tersebut sesuai juga dengan apa yang tertulis di AD-ART (yang memang dibuat untuk menyiasati masalah sepinya keterlibatan anggota dalam RA atau Munas tersebut). Belasan - puluhan tahun kita selalu berpura-pura mempunyai Rapat Anggota atau Munas, padahal maksimum hanya 180-200-an orang yang pernah hadir dalam acara RA/Munas tersebut yang selama ini selalu di-pas-kan dengan hari terakhir pada rangkaian pelaksanaan PIT-IAGI, sekaligus ditutup bersama-sama dengan Penutupan PIT IAGI. Selain karena tidak semua anggota IAGI dapat mengikuti PIT IAGI, juga karena meskipun ikut PIT IAGI, tidak semua anggota punya minat untuk mengikuti RA atau Munas IAGI. Sehingga pada hari terakhir penutupan PIT itu banyak peserta PIT yang anggota IAGI pulang duluan, atau sibuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang balik ke tempat asal pada esok harinya. Ngapain juga repot2 ikutan rapat2 anggota atau munas, lebih baik jalan2 belanja, atau ketemu2 teman2, reunion dll. Biar saja mereka yang ngurusi IAGI dan concern masalah IAGI yang berapat-rapat membahas IAGI kita sebagai anggota biasa nurut sajalah apa keputusannya, dsb dsb demikianlah biasanya celetukan para anggota di sekitar hari-hari akhir PIT IAGI menjelang Rapat Anggota atau Munas IAGI. Nah, untuk tidak selalu mengulang-ulang kebodohan, dagelan, hipokrisi, dan penyia-nyiaan efisiensi mekanisme organisasi, saya mengusulkan supaya masalah Rapat Anggota atau Munas ini direvisi dalam AD-ART IAGI. Yakni, forum pengambilan keputusan tertinggi IAGI adalah Munas yang dihadiri oleh wakil dari Pengda-Pengda IAGI dan wakil dari anak-anak organisasi, seperti FOSI, MGEI, Komisi Geologi Kwarter, MAPEGI (d/h Komisi Geowisata), dll, dan juga tentunya PP, Dewan Penasehat, dan Dewan Kehormatan IAGI. Masing-masing Pengda mempunyai hak satu (1) suara seperti juga wakil dari Komisi/ anak2 organisasi. PP, Dewan Penasehat, dan juga Dewan Kehormatan juga masing-masing punya satu (1) suara secara keseluruhan. Dengan demikian tidak ada lagi suara langsung anggota. Tetapi lebih ke suara perwakilan anggota baik dalam Pengda maupun Komisi2/Anak2 Organisasi. Akibatnya nanti: insyaallah Pengda-Pengda akan lebih berdaya, lebih aktif, lebih diminati oleh anggota2 di daerah2 untuk dapat berkiprah dan menyalurkan aspirasi. Demikian juga mekanisme organisasi dalam Komisi2 dan atau Anak2 Organisasi akan jadi lebih dinamis dan menantang untuk dapat memegang tampuk pimpinan menjalankan roda organisasi sehingga dapat jadi penyalur aspirasi anggota dalam rangka membangun IAGI, Geologi Indonesia, dan Negara-Bangsa Indonesia pada umumnya. Tidak akan ada lagi dagelan-dagelan Rapat Anggota atau Munas yang hanya dihadiri 1-5% jumlah anggota tapi memutuskan hal-hal penting untuk IAGI, termasuk memilih Presiden IAGI. Kalau ingin menyalurkan aspirasi
Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic)
Terimkasih Mas Imam, Benar yg dikatakan mas, kalau di civil nda dipelajari khusus marine geotech. Mungkin kalau kita ambil S2, ada mata kuliah pilihan. Btw, Saya sudah terdaftar di MGEI dan Perhapi juga. Saya hanya ingin bertanya, apakah mereka ada correspondency email seperti IAGI? Dan apakah ada pertemuan tahunan seperti IAGI? Salam, Nardipta pratama Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Imam A Sadisun sadi...@gmail.com Date: Fri, 21 Sep 2012 00:42:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipa, saya kira kita perlu mengetahui latar belakang kesarjanaan seseorang dalam penyebutan keahlian khususnya. Lulusan geologi lebih banyak menyebut dirinya sebagai engineering geologist, sedangkan lulusan sipil sebagai geotechnical engineer. Bahkan di ITB ada prodi teknik kelautan yang merupakan pecahan dari sipil, yang di dalamnya juga ada keahlian khusus marine geotechnics (sebagai informasi saja, prodi teknik kelautan ini sudah memperoleh akreditasi dari ABET). Sementara itu, di teknik pertambangan ada bidang khusus mining geotechnics. Dalam prakteknya, beberapa keahlian ini memang seringkali harus bisa bekerjasama. Kaget juga mendengar ada seseorang yg bisa menguasai geotechnics, geology, enviromental and civil engineering, tapi jangan2 hanya kuat di satu bagian saja, sedangkan yang lainnya hanya menguasai sebagian saja. Dari sisi geologi, selain engineering geology, yang saat ini juga berkembang adalah hydrogeology dan environmental geology. Bahkan akhir2 ini muncul juga istilah geotechnical geologist, yang diberikan untuk para geologist yang juga cukup kuat dan cakap di bidang geotechnics. Salam [imam] == 2012/9/20 nardipt...@gmail.com ** Rekan Rekan, Terimakasih untuk respon dari apa yg saya tanyakan. Hal ini sangat berharga untuk pembelajaran saya dan adik adik geologi or geoteknik lainnya. Saya setuju dgn pendapat Pak Yan, bahwa mine geotechnic merupakan primadona di areal pertambangan. Walaupun mungkin kadang berbenturan dengan target produksi. Geotechnic aspect memberikan rekomendasi untuk keamanan lereng sehingga aman dlm proses escavasi dan mining activity lainnya, tetapi disatu sisi para punggawa mining lainnya mengejar target produksi yg ditetapkan. Civil , geologi dan mining engineering sama sama mempelajari banyak major, sehingga diharapkan suatu hari bisa memanage. Dengan pengetahuan general yg cukup, suatu hari nanti para engineer bisa mnyelesaikan masalah dilapangan yg kompleks. Saya pernah bertemu dengan seseorang yg bisa menguasai geotek, geologi, enviro dan civil. Kadang saya berfikir, lebih bagus kita fokus mengembangkan diri pada satu titik atau belajar semuanya. Irisan dengan oil dan gas berkaitan dengan bidang marine geotechnical engineering. Marine geotech engineering banyak berhubungan dgn penelitian dibawah laut untuk offshore structure. Yang saya lihat , company yg bergerak di offshore geotech survey tidak sebanyak di onshore. Kalau tidak salah, calmarine salah satunya yg mirip seperti fugro. Menurut pengamatan saya , kue geoteknik yg ada dilaut diicipi oleh segelintir orang, tetapi kue yg ada di darat diicipi oleh banyak orang. Dan banyak anak anak civil geotek yg tidak tahu ttg marine civil geotek. Sebetulnya saya membayangkan suatu hari nanti indonesia punya banyak national company baik pekerjaan onshore maupun offshore geotech. Pertanyaan nya adalah apakah geotechnic company di indonesia memang banyak didominasi atau dimiliki oleh orang asing? jika ya, mengapa bisa terjadi seperti itu. Yang ingin tanyakan adalah apa yg perlu ditingkatkan oleh perusahaan geotek indonesia supaya diminati oleh pekerja indonesia? Karena bisa dilihat, para freshgraduate lebih tertarik ke PMA daripada national company. Kalau pakai jargonnya jokowi, memanusiakan manusia. Apakah benar PMA di indonesia lebih memanusiakan para engineer dan staff lainnya? Mohon maaf jika tulisan saya tidak sempurna dan ada yg tidak berkenan, mohon dikritisi supaya saya bisa belajar. Trims dan salam, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *Imam A Sadisun sadi...@gmail.com *Date: *Thu, 20 Sep 2012 20:23:32 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipta Pratama dan Rekans, Dalam berbagai tulisan sebenarnya telah banyak diuraikan bahwa karena adanya keterkaitan inilah mahasiswa teknik sipil, khususnya yang memilih minat khusus geotechnics, mengambil matakuliah geologi (atau bahkan matakuliah geologi teknik). Hal ini telah berlangsung lama di ITB. Sama halnya dengan bidang-bidang keahlian lainnya, seperti mining geotechnics, drilling engineer, environmental engineer, urban and land-use planner, dll., yang seringkali membutuhkan analisis geologi di dalam lingkup pekerjaannya, sehingga
Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic)
Temu Profesi Tahunan Perhapi tahun ini diselenggarakan di Jkt, bulan depan di Hotel Ritz Carlton - Jkt. Bahkan ada Worksop Geotechnical dan Hydrogeoloy-nya. Salam, Yan Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nardipt...@gmail.com Date: Sat, 22 Sep 2012 01:38:29 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Terimkasih Mas Imam, Benar yg dikatakan mas, kalau di civil nda dipelajari khusus marine geotech. Mungkin kalau kita ambil S2, ada mata kuliah pilihan. Btw, Saya sudah terdaftar di MGEI dan Perhapi juga. Saya hanya ingin bertanya, apakah mereka ada correspondency email seperti IAGI? Dan apakah ada pertemuan tahunan seperti IAGI? Salam, Nardipta pratama Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Imam A Sadisun sadi...@gmail.com Date: Fri, 21 Sep 2012 00:42:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipa, saya kira kita perlu mengetahui latar belakang kesarjanaan seseorang dalam penyebutan keahlian khususnya. Lulusan geologi lebih banyak menyebut dirinya sebagai engineering geologist, sedangkan lulusan sipil sebagai geotechnical engineer. Bahkan di ITB ada prodi teknik kelautan yang merupakan pecahan dari sipil, yang di dalamnya juga ada keahlian khusus marine geotechnics (sebagai informasi saja, prodi teknik kelautan ini sudah memperoleh akreditasi dari ABET). Sementara itu, di teknik pertambangan ada bidang khusus mining geotechnics. Dalam prakteknya, beberapa keahlian ini memang seringkali harus bisa bekerjasama. Kaget juga mendengar ada seseorang yg bisa menguasai geotechnics, geology, enviromental and civil engineering, tapi jangan2 hanya kuat di satu bagian saja, sedangkan yang lainnya hanya menguasai sebagian saja. Dari sisi geologi, selain engineering geology, yang saat ini juga berkembang adalah hydrogeology dan environmental geology. Bahkan akhir2 ini muncul juga istilah geotechnical geologist, yang diberikan untuk para geologist yang juga cukup kuat dan cakap di bidang geotechnics. Salam [imam] == 2012/9/20 nardipt...@gmail.com ** Rekan Rekan, Terimakasih untuk respon dari apa yg saya tanyakan. Hal ini sangat berharga untuk pembelajaran saya dan adik adik geologi or geoteknik lainnya. Saya setuju dgn pendapat Pak Yan, bahwa mine geotechnic merupakan primadona di areal pertambangan. Walaupun mungkin kadang berbenturan dengan target produksi. Geotechnic aspect memberikan rekomendasi untuk keamanan lereng sehingga aman dlm proses escavasi dan mining activity lainnya, tetapi disatu sisi para punggawa mining lainnya mengejar target produksi yg ditetapkan. Civil , geologi dan mining engineering sama sama mempelajari banyak major, sehingga diharapkan suatu hari bisa memanage. Dengan pengetahuan general yg cukup, suatu hari nanti para engineer bisa mnyelesaikan masalah dilapangan yg kompleks. Saya pernah bertemu dengan seseorang yg bisa menguasai geotek, geologi, enviro dan civil. Kadang saya berfikir, lebih bagus kita fokus mengembangkan diri pada satu titik atau belajar semuanya. Irisan dengan oil dan gas berkaitan dengan bidang marine geotechnical engineering. Marine geotech engineering banyak berhubungan dgn penelitian dibawah laut untuk offshore structure. Yang saya lihat , company yg bergerak di offshore geotech survey tidak sebanyak di onshore. Kalau tidak salah, calmarine salah satunya yg mirip seperti fugro. Menurut pengamatan saya , kue geoteknik yg ada dilaut diicipi oleh segelintir orang, tetapi kue yg ada di darat diicipi oleh banyak orang. Dan banyak anak anak civil geotek yg tidak tahu ttg marine civil geotek. Sebetulnya saya membayangkan suatu hari nanti indonesia punya banyak national company baik pekerjaan onshore maupun offshore geotech. Pertanyaan nya adalah apakah geotechnic company di indonesia memang banyak didominasi atau dimiliki oleh orang asing? jika ya, mengapa bisa terjadi seperti itu. Yang ingin tanyakan adalah apa yg perlu ditingkatkan oleh perusahaan geotek indonesia supaya diminati oleh pekerja indonesia? Karena bisa dilihat, para freshgraduate lebih tertarik ke PMA daripada national company. Kalau pakai jargonnya jokowi, memanusiakan manusia. Apakah benar PMA di indonesia lebih memanusiakan para engineer dan staff lainnya? Mohon maaf jika tulisan saya tidak sempurna dan ada yg tidak berkenan, mohon dikritisi supaya saya bisa belajar. Trims dan salam, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *Imam A Sadisun sadi...@gmail.com *Date: *Thu, 20 Sep 2012 20:23:32 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipta Pratama dan Rekans, Dalam berbagai tulisan sebenarnya telah banyak diuraikan bahwa karena adanya keterkaitan inilah mahasiswa teknik
Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic)
Untuk yang spesialisasinya Marine Geotechnic ada rekan seangkatan saya Pak Kris Budiono, dulu S2 nya di Inggris, saat ini beliau masih aktif sebagai peneliti di PPGL dan juga menjadi dosen di Fak. Geologi UNPAD. Salam, Luhkito 2012/9/21 nardipt...@gmail.com ** Terimkasih Mas Imam, Benar yg dikatakan mas, kalau di civil nda dipelajari khusus marine geotech. Mungkin kalau kita ambil S2, ada mata kuliah pilihan. Btw, Saya sudah terdaftar di MGEI dan Perhapi juga. Saya hanya ingin bertanya, apakah mereka ada correspondency email seperti IAGI? Dan apakah ada pertemuan tahunan seperti IAGI? Salam, Nardipta pratama Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Imam A Sadisun sadi...@gmail.com *Date: *Fri, 21 Sep 2012 00:42:24 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipa, saya kira kita perlu mengetahui latar belakang kesarjanaan seseorang dalam penyebutan keahlian khususnya. Lulusan geologi lebih banyak menyebut dirinya sebagai engineering geologist, sedangkan lulusan sipil sebagai geotechnical engineer. Bahkan di ITB ada prodi teknik kelautan yang merupakan pecahan dari sipil, yang di dalamnya juga ada keahlian khusus marine geotechnics (sebagai informasi saja, prodi teknik kelautan ini sudah memperoleh akreditasi dari ABET). Sementara itu, di teknik pertambangan ada bidang khusus mining geotechnics. Dalam prakteknya, beberapa keahlian ini memang seringkali harus bisa bekerjasama. Kaget juga mendengar ada seseorang yg bisa menguasai geotechnics, geology, enviromental and civil engineering, tapi jangan2 hanya kuat di satu bagian saja, sedangkan yang lainnya hanya menguasai sebagian saja. Dari sisi geologi, selain engineering geology, yang saat ini juga berkembang adalah hydrogeology dan environmental geology. Bahkan akhir2 ini muncul juga istilah geotechnical geologist, yang diberikan untuk para geologist yang juga cukup kuat dan cakap di bidang geotechnics. Salam [imam] == 2012/9/20 nardipt...@gmail.com ** Rekan Rekan, Terimakasih untuk respon dari apa yg saya tanyakan. Hal ini sangat berharga untuk pembelajaran saya dan adik adik geologi or geoteknik lainnya. Saya setuju dgn pendapat Pak Yan, bahwa mine geotechnic merupakan primadona di areal pertambangan. Walaupun mungkin kadang berbenturan dengan target produksi. Geotechnic aspect memberikan rekomendasi untuk keamanan lereng sehingga aman dlm proses escavasi dan mining activity lainnya, tetapi disatu sisi para punggawa mining lainnya mengejar target produksi yg ditetapkan. Civil , geologi dan mining engineering sama sama mempelajari banyak major, sehingga diharapkan suatu hari bisa memanage. Dengan pengetahuan general yg cukup, suatu hari nanti para engineer bisa mnyelesaikan masalah dilapangan yg kompleks. Saya pernah bertemu dengan seseorang yg bisa menguasai geotek, geologi, enviro dan civil. Kadang saya berfikir, lebih bagus kita fokus mengembangkan diri pada satu titik atau belajar semuanya. Irisan dengan oil dan gas berkaitan dengan bidang marine geotechnical engineering. Marine geotech engineering banyak berhubungan dgn penelitian dibawah laut untuk offshore structure. Yang saya lihat , company yg bergerak di offshore geotech survey tidak sebanyak di onshore. Kalau tidak salah, calmarine salah satunya yg mirip seperti fugro. Menurut pengamatan saya , kue geoteknik yg ada dilaut diicipi oleh segelintir orang, tetapi kue yg ada di darat diicipi oleh banyak orang. Dan banyak anak anak civil geotek yg tidak tahu ttg marine civil geotek. Sebetulnya saya membayangkan suatu hari nanti indonesia punya banyak national company baik pekerjaan onshore maupun offshore geotech. Pertanyaan nya adalah apakah geotechnic company di indonesia memang banyak didominasi atau dimiliki oleh orang asing? jika ya, mengapa bisa terjadi seperti itu. Yang ingin tanyakan adalah apa yg perlu ditingkatkan oleh perusahaan geotek indonesia supaya diminati oleh pekerja indonesia? Karena bisa dilihat, para freshgraduate lebih tertarik ke PMA daripada national company. Kalau pakai jargonnya jokowi, memanusiakan manusia. Apakah benar PMA di indonesia lebih memanusiakan para engineer dan staff lainnya? Mohon maaf jika tulisan saya tidak sempurna dan ada yg tidak berkenan, mohon dikritisi supaya saya bisa belajar. Trims dan salam, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *Imam A Sadisun sadi...@gmail.com *Date: *Thu, 20 Sep 2012 20:23:32 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipta Pratama dan Rekans, Dalam berbagai tulisan sebenarnya telah banyak diuraikan bahwa karena adanya keterkaitan inilah mahasiswa teknik sipil, khususnya yang memilih minat khusus geotechnics, mengambil matakuliah geologi (atau bahkan
[iagi-net-l] Youtube : Andi Arif di PIT IAGI Yogya
Ntah siapa yg merekam. Bagi yang ingin mendengar panelis PIT IAGI (Andi Arif) http://www.youtube.com/watch?v=G4L8f4aGAaM Risalah Eksekutif Kongres IAGI Yogyakarta September 18-19 2012 Buku Dari Nabire sampai PBB berisi 71 Catatan Pidato Presiden SBY tentang mitigasi, tanggap darurat dan rekonstruksi kebencanaan. Inisiatif strategis SKP-BSB LIPI ITB tahun 2010 program studi S2-S3 Graduate Research Earthquake and Active Tectonic GREAT ITB. Dukungan SKP-BSB untuk program studi S2-S3 Geologi Vulkanologi di UGM. Catatan sejarah membuktikan peradaban besar di dunia yang terkubur oleh bencana alam katastropik. Meningkatkan kemampuan Mitigasi Bencana untuk Ketahanan Negara. Meningkatnya intensitas bencana geologi memerlukan peran aktif IAGI untuk menghasilkan ahli geologi di bidang gempa tektonik dan vulkanologi tidak hanya untuk bidang migas. Pusat Studi Geologi Great Crater Foundation All right reserved 2012 RDP -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas
Wak Roes, Njenengan masih kekurangan gas yo? Podho he he he. Di lapangan mangunjaya, shallowest gas ada di formasi Uper Palembang, sekitar Pangadang Coal. Sayangnya dulu kita belum sempat bikin analisa isotop-nya, saiki, wess.ewess..ewesss...wis babla angin-e Bambang'82 From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 21, 2012 10:29 AM Subject: Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Widi, Mohon info, shallow gasnya di formasi apa ya. Terimakasih. RUS -Original Message- From: Widi Hartono widipu...@yahoo.com Date: Fri, 21 Sep 2012 10:25:38 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Di Lapangan Mangunjaya juga banyak ditemui shallow gas. Lokasinya di sebelah barat Palembang. Salam, WH Dari: pak soegiri pak.soeg...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 21 September 2012 8:45 Judul: Re: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Iman, Di sumsel area Pertamina, sudah terbukti ada biogenic gas di level Muara Enim, hal ini bisa ditemukan di daerah-daerah sekitar Sekayu sana. Juga beberapa tempat di sub cekungan jambi di daerah muara bahar . Tabik, 2012/9/21 RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com Mohon diklarifikasi : Di Sum Sel yg ada biogenic dimanaya? Pertamina daerah mana? Thanks. Iman From:Amin Bunyamin [mailto:amin...@yahoo.com] Sent: Wednesday, September 19, 2012 11:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] Biogenic gas Sepengetahuan saya, biogenic gas di cekungan tersier di Sumatera Tengah sudah proven (info pak Frank). Di Sumatera Selatan sudah terbukti (PEP). Serta di Sumatera Utara sudah banyak indikasi, setidaknya dari data seismik dan data site survey. Di tempat lain mungkin lebih banyak. Memang secara konsep geologi masih belum matang. Kegiatan eksplorasi pun masih belum banyak, khususnya di Indonesia. Sayang selama in malah masih sering dianggap sebagai potensi drilling hazard. Padahal di dalam musibah selalu ada berkah (jadi ingat, di dalam kesulitan pasti ada kemudahan :). Kendala utama pengembangan biogenic gas adalah keekonomiannya. Namun dengan kedalaman target yang relatif dangkal dan kualitas gas yang bagus seharusnya bisa lebih ekonomis. Apalagi bila berada di onshore dan dekat dengan fasilitas produksi atau industri. Walaupun secara teknis, kualitas data seismic di onshore tidak sebagus di offshore. Hal ini biasanya berhubungan dengan masalah statis pada processing seismik. Selain itu, perangkapnya cukup sulit dibedakan antara structural yang 'gentle' dengan yang stratigrafis. Solusinya adalah fokus eksplorasi dan produksi untuk biogenic gas ini (target dangkal). Shalow gas, khususnya biogenic gas adalah potensi cadangan yang belum banyak digarap (unconvensional?). Di negera kita potensi akumulasinya relatif kecil-kecil (sepertinya?), akan tetapi menurut saya potensi distribusinya cukup banyak/kaya. Kekayaan atau keanekaramanan yang kecil-kecil itulah keunikan potensi alam dan manusia di jamrut katulistiwa. Kompleksitas adalah kekurangan sekaligus kelebihan negeri ini, sehingga sinergisitas menjadi sesuatu yang sangat penting dan kritis. Kalau meminjam jargon dalam tema ultah PHE tahun ini, harmony in diversity. Paradigma ini sangat tepat digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam Nusantara. Selaras juga dengan tema PIT IAGI tahun ini di Yogya yaitu geology living with harmony. in harmonia progressio, aminb/3323 teruslah berjalan, ambil kunci-kunciNya, nanti akan kita temukan pintuNya-ean. Dari:Tambunan Bahal bahal.tambu...@eni.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 18 September 2012 22:52 Judul: RE: [iagi-net-l] Biogenic gas Sepertinya Biogenic Gas masih banyak peluang di Indonesia. Saya lampirkan dari screen capture SEG. Biogenic Gas di Levantin basin (Miocene Tubidites, di inversion structure, mungkin di inner onshore kutei sama tarakan basin). Regards, Bahal From:Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] Sent: martedì 18 settembre 2012 8.11 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Amin, iya benar biogenic gas, dan jumlahnya hanya kecil saja, ini adalah beberapa biogenic gas field yang saya pernah kerjakan. Pak Budi Permana, apa itu di subtle structure? soalnya kalau tidak maka perlu top seal yang besar sekali. tambahan lagi, sering biodegraded oil/gas di sangka biogenic origin gas. tetapi dengan study isotop dari sample yang cukup bisa dibedakan. salam, frank From:amin bunyamin amin...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 18, 2012 3:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Biogenic gas Re: Bls: [iagi-net-l] SISTEM SUNGAI MOLENGRAAFF, PAPARAN SUNDA Kalau tidak salah, lapangan gas kalila di cekungan sumatera tengah juga
Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic)
Pak Imam, Sarjana Geologi yang masuk ke Geotechnical seperti kalah pede dengan Civil engginernya, belum lagi projek yang dihadapi sebenarnya murni projek struktur civil engg., kesannya pengetahuan yang bisa di share seorang Geologist (geotekniknya) hanya bersifat kwalitatif. Sementara org sipil sudah lama berkwantitatif dengan soil, batuan, lama mereka bermain dengan ilmu mekanika tanah, mekanika batuan..CMIIW, mungkin di tangan Mas Imam sudah banyak berubah. 2012/9/21 Imam A Sadisun sadi...@gmail.com Mas Nardipa, saya kira kita perlu mengetahui latar belakang kesarjanaan seseorang dalam penyebutan keahlian khususnya. Lulusan geologi lebih banyak menyebut dirinya sebagai engineering geologist, sedangkan lulusan sipil sebagai geotechnical engineer. Bahkan di ITB ada prodi teknik kelautan yang merupakan pecahan dari sipil, yang di dalamnya juga ada keahlian khusus marine geotechnics (sebagai informasi saja, prodi teknik kelautan ini sudah memperoleh akreditasi dari ABET). Sementara itu, di teknik pertambangan ada bidang khusus mining geotechnics. Dalam prakteknya, beberapa keahlian ini memang seringkali harus bisa bekerjasama. Kaget juga mendengar ada seseorang yg bisa menguasai geotechnics, geology, enviromental and civil engineering, tapi jangan2 hanya kuat di satu bagian saja, sedangkan yang lainnya hanya menguasai sebagian saja. Dari sisi geologi, selain engineering geology, yang saat ini juga berkembang adalah hydrogeology dan environmental geology. Bahkan akhir2 ini muncul juga istilah geotechnical geologist, yang diberikan untuk para geologist yang juga cukup kuat dan cakap di bidang geotechnics. Salam [imam] == 2012/9/20 nardipt...@gmail.com ** Rekan Rekan, Terimakasih untuk respon dari apa yg saya tanyakan. Hal ini sangat berharga untuk pembelajaran saya dan adik adik geologi or geoteknik lainnya. Saya setuju dgn pendapat Pak Yan, bahwa mine geotechnic merupakan primadona di areal pertambangan. Walaupun mungkin kadang berbenturan dengan target produksi. Geotechnic aspect memberikan rekomendasi untuk keamanan lereng sehingga aman dlm proses escavasi dan mining activity lainnya, tetapi disatu sisi para punggawa mining lainnya mengejar target produksi yg ditetapkan. Civil , geologi dan mining engineering sama sama mempelajari banyak major, sehingga diharapkan suatu hari bisa memanage. Dengan pengetahuan general yg cukup, suatu hari nanti para engineer bisa mnyelesaikan masalah dilapangan yg kompleks. Saya pernah bertemu dengan seseorang yg bisa menguasai geotek, geologi, enviro dan civil. Kadang saya berfikir, lebih bagus kita fokus mengembangkan diri pada satu titik atau belajar semuanya. Irisan dengan oil dan gas berkaitan dengan bidang marine geotechnical engineering. Marine geotech engineering banyak berhubungan dgn penelitian dibawah laut untuk offshore structure. Yang saya lihat , company yg bergerak di offshore geotech survey tidak sebanyak di onshore. Kalau tidak salah, calmarine salah satunya yg mirip seperti fugro. Menurut pengamatan saya , kue geoteknik yg ada dilaut diicipi oleh segelintir orang, tetapi kue yg ada di darat diicipi oleh banyak orang. Dan banyak anak anak civil geotek yg tidak tahu ttg marine civil geotek. Sebetulnya saya membayangkan suatu hari nanti indonesia punya banyak national company baik pekerjaan onshore maupun offshore geotech. Pertanyaan nya adalah apakah geotechnic company di indonesia memang banyak didominasi atau dimiliki oleh orang asing? jika ya, mengapa bisa terjadi seperti itu. Yang ingin tanyakan adalah apa yg perlu ditingkatkan oleh perusahaan geotek indonesia supaya diminati oleh pekerja indonesia? Karena bisa dilihat, para freshgraduate lebih tertarik ke PMA daripada national company. Kalau pakai jargonnya jokowi, memanusiakan manusia. Apakah benar PMA di indonesia lebih memanusiakan para engineer dan staff lainnya? Mohon maaf jika tulisan saya tidak sempurna dan ada yg tidak berkenan, mohon dikritisi supaya saya bisa belajar. Trims dan salam, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *Imam A Sadisun sadi...@gmail.com *Date: *Thu, 20 Sep 2012 20:23:32 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Mas Nardipta Pratama dan Rekans, Dalam berbagai tulisan sebenarnya telah banyak diuraikan bahwa karena adanya keterkaitan inilah mahasiswa teknik sipil, khususnya yang memilih minat khusus geotechnics, mengambil matakuliah geologi (atau bahkan matakuliah geologi teknik). Hal ini telah berlangsung lama di ITB. Sama halnya dengan bidang-bidang keahlian lainnya, seperti mining geotechnics, drilling engineer, environmental engineer, urban and land-use planner, dll., yang seringkali membutuhkan analisis geologi di dalam lingkup pekerjaannya, sehingga mahasiswa-mahasiswa di jurusan yang terkait dengan keahlian tersebut juga mengambil
Fw: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic)
Terimakasih Pak, Mohon maaf mas, ijin sharing. Mungkin tepatnya tidak terlalu kenal dkt dgn cara berfikirnya anak sipil geotek. Tak kenal maka tak sayang. Jika ingin kenal lebih dekat, lakukan baca, site orientation, perhitungan dan evaluasi. Geoteknik civil itu pas kuliahnya banyak perhitungan 2x matematis dan jarang ke site untuk praktek lapangan(dijaman saya). Mungkin sekarg sudah bnyak orientasi ke site untk melihat case case longsoran, pondasi , penurunan tanh, etc Pada saat sudah bekerja, seorang geotek seyogyanya dapat menguasai disite dan analysis reporting di office. Mungkin kalau di geologi, pada saat kuliah berbanding terbalik dgn sipil, banyak kuliah lapanganya. Mungkin kawan kawan geologi yg terjun di dunia sipil, bisa beli bukunya pak Harry guru besar geotek UGM di gramedia untuk mektan 1 , mektan 2 , pondasi 1 ,pondasi 2, dan longsoran dan penanggulangannya. Itu cukup membantu untuk mengenal sipil geotek, karena bahsanya mudah dicerna Mohon maaf, jika pendapat saya kurang tepat. Salam, Nardipta p Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sat, 22 Sep 2012 10:55:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: [iagi-net-l] salam geologi teknik ( geotechnic) Pak Imam, Sarjana Geologi yang masuk ke Geotechnical seperti kalah pede dengan Civil engginernya, belum lagi projek yang dihadapi sebenarnya murni projek struktur civil engg., kesannya pengetahuan yang bisa di share seorang Geologist (geotekniknya) hanya bersifat kwalitatif. Sementara org sipil sudah lama berkwantitatif dengan soil, batuan, lama mereka bermain dengan ilmu mekanika tanah, mekanika batuan..CMIIW, mungkin di tangan Mas Imam sudah banyak berubah. 2012/9/21 Imam A Sadisun sadi...@gmail.com Mas Nardipa, saya kira kita perlu mengetahui latar belakang kesarjanaan seseorang dalam penyebutan keahlian khususnya. Lulusan geologi lebih banyak menyebut dirinya sebagai engineering geologist, sedangkan lulusan sipil sebagai geotechnical engineer. Bahkan di ITB ada prodi teknik kelautan yang merupakan pecahan dari sipil, yang di dalamnya juga ada keahlian khusus marine geotechnics (sebagai informasi saja, prodi teknik kelautan ini sudah memperoleh akreditasi dari ABET). Sementara itu, di teknik pertambangan ada bidang khusus mining geotechnics. Dalam prakteknya, beberapa keahlian ini memang seringkali harus bisa bekerjasama. Kaget juga mendengar ada seseorang yg bisa menguasai geotechnics, geology, enviromental and civil engineering, tapi jangan2 hanya kuat di satu bagian saja, sedangkan yang lainnya hanya menguasai sebagian saja. Dari sisi geologi, selain engineering geology, yang saat ini juga berkembang adalah hydrogeology dan environmental geology. Bahkan akhir2 ini muncul juga istilah geotechnical geologist, yang diberikan untuk para geologist yang juga cukup kuat dan cakap di bidang geotechnics. Salam [imam] == 2012/9/20 nardipt...@gmail.com ** Rekan Rekan, Terimakasih untuk respon dari apa yg saya tanyakan. Hal ini sangat berharga untuk pembelajaran saya dan adik adik geologi or geoteknik lainnya. Saya setuju dgn pendapat Pak Yan, bahwa mine geotechnic merupakan primadona di areal pertambangan. Walaupun mungkin kadang berbenturan dengan target produksi. Geotechnic aspect memberikan rekomendasi untuk keamanan lereng sehingga aman dlm proses escavasi dan mining activity lainnya, tetapi disatu sisi para punggawa mining lainnya mengejar target produksi yg ditetapkan. Civil , geologi dan mining engineering sama sama mempelajari banyak major, sehingga diharapkan suatu hari bisa memanage. Dengan pengetahuan general yg cukup, suatu hari nanti para engineer bisa mnyelesaikan masalah dilapangan yg kompleks. Saya pernah bertemu dengan seseorang yg bisa menguasai geotek, geologi, enviro dan civil. Kadang saya berfikir, lebih bagus kita fokus mengembangkan diri pada satu titik atau belajar semuanya. Irisan dengan oil dan gas berkaitan dengan bidang marine geotechnical engineering. Marine geotech engineering banyak berhubungan dgn penelitian dibawah laut untuk offshore structure. Yang saya lihat , company yg bergerak di offshore geotech survey tidak sebanyak di onshore. Kalau tidak salah, calmarine salah satunya yg mirip seperti fugro. Menurut pengamatan saya , kue geoteknik yg ada dilaut diicipi oleh segelintir orang, tetapi kue yg ada di darat diicipi oleh banyak orang. Dan banyak anak anak civil geotek yg tidak tahu ttg marine civil geotek. Sebetulnya saya membayangkan suatu hari nanti indonesia punya banyak national company baik pekerjaan onshore maupun offshore geotech. Pertanyaan nya adalah apakah geotechnic company di indonesia memang banyak didominasi atau dimiliki oleh orang asing? jika ya, mengapa bisa terjadi seperti itu. Yang ingin tanyakan adalah apa yg perlu ditingkatkan oleh perusahaan geotek indonesia supaya diminati oleh pekerja
Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas
Gas H kan banyak mas tinggal ambik di udara atau elektrolisis dari air. Kemarin di otomotof Pikiran Rakyat, mercedes, honda, toyota sama hyundai, mau road show keliling eropa pakai mobil penggerak hydrogen lho. Tunggu saja kabarnya. Nampaknya tidak perlu tanki hidrogen yang berat yaa, cukup hasil elektrolisanya langsung dimasukkan ke mesin, langsung tancaaap. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mbatack mbat...@yahoo.com Date: Sat, 22 Sep 2012 11:29:31 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Wak Roes, Njenengan masih kekurangan gas yo? Podho he he he. Di lapangan mangunjaya, shallowest gas ada di formasi Uper Palembang, sekitar Pangadang Coal. Sayangnya dulu kita belum sempat bikin analisa isotop-nya, saiki, wess.ewess..ewesss...wis babla angin-e Bambang'82 From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 21, 2012 10:29 AM Subject: Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Widi, Mohon info, shallow gasnya di formasi apa ya. Terimakasih. RUS -Original Message- From: Widi Hartono widipu...@yahoo.com Date: Fri, 21 Sep 2012 10:25:38 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Di Lapangan Mangunjaya juga banyak ditemui shallow gas. Lokasinya di sebelah barat Palembang. Salam, WH Dari: pak soegiri pak.soeg...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 21 September 2012 8:45 Judul: Re: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Iman, Di sumsel area Pertamina, sudah terbukti ada biogenic gas di level Muara Enim, hal ini bisa ditemukan di daerah-daerah sekitar Sekayu sana. Juga beberapa tempat di sub cekungan jambi di daerah muara bahar . Tabik, 2012/9/21 RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com Mohon diklarifikasi : Di Sum Sel yg ada biogenic dimanaya? Pertamina daerah mana? Thanks. Iman From:Amin Bunyamin [mailto:amin...@yahoo.com] Sent: Wednesday, September 19, 2012 11:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] Biogenic gas Sepengetahuan saya, biogenic gas di cekungan tersier di Sumatera Tengah sudah proven (info pak Frank). Di Sumatera Selatan sudah terbukti (PEP). Serta di Sumatera Utara sudah banyak indikasi, setidaknya dari data seismik dan data site survey. Di tempat lain mungkin lebih banyak. Memang secara konsep geologi masih belum matang. Kegiatan eksplorasi pun masih belum banyak, khususnya di Indonesia. Sayang selama in malah masih sering dianggap sebagai potensi drilling hazard. Padahal di dalam musibah selalu ada berkah (jadi ingat, di dalam kesulitan pasti ada kemudahan :). Kendala utama pengembangan biogenic gas adalah keekonomiannya. Namun dengan kedalaman target yang relatif dangkal dan kualitas gas yang bagus seharusnya bisa lebih ekonomis. Apalagi bila berada di onshore dan dekat dengan fasilitas produksi atau industri. Walaupun secara teknis, kualitas data seismic di onshore tidak sebagus di offshore. Hal ini biasanya berhubungan dengan masalah statis pada processing seismik. Selain itu, perangkapnya cukup sulit dibedakan antara structural yang 'gentle' dengan yang stratigrafis. Solusinya adalah fokus eksplorasi dan produksi untuk biogenic gas ini (target dangkal). Shalow gas, khususnya biogenic gas adalah potensi cadangan yang belum banyak digarap (unconvensional?). Di negera kita potensi akumulasinya relatif kecil-kecil (sepertinya?), akan tetapi menurut saya potensi distribusinya cukup banyak/kaya. Kekayaan atau keanekaramanan yang kecil-kecil itulah keunikan potensi alam dan manusia di jamrut katulistiwa. Kompleksitas adalah kekurangan sekaligus kelebihan negeri ini, sehingga sinergisitas menjadi sesuatu yang sangat penting dan kritis. Kalau meminjam jargon dalam tema ultah PHE tahun ini, harmony in diversity. Paradigma ini sangat tepat digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam Nusantara. Selaras juga dengan tema PIT IAGI tahun ini di Yogya yaitu geology living with harmony. in harmonia progressio, aminb/3323 teruslah berjalan, ambil kunci-kunciNya, nanti akan kita temukan pintuNya-ean. Dari:Tambunan Bahal bahal.tambu...@eni.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 18 September 2012 22:52 Judul: RE: [iagi-net-l] Biogenic gas Sepertinya Biogenic Gas masih banyak peluang di Indonesia. Saya lampirkan dari screen capture SEG. Biogenic Gas di Levantin basin (Miocene Tubidites, di inversion structure, mungkin di inner onshore kutei sama tarakan basin). Regards, Bahal From:Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] Sent: martedì 18 settembre 2012 8.11 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Amin, iya benar biogenic gas, dan jumlahnya hanya kecil saja, ini adalah beberapa
Re: [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)
Ide bagus, tapi harus dilihat juga plus minusnya: - betul akan menghilangkan dagelan MUNAS yang selalu sedikit peminatnya itu... tapi sebenarnya tergantung juga acaranya... kalau pas Pemilu (MUNAS khan 3 tahun skali) dan dikemas dengan baik (apalagi kalau ada kompor-kompor di pra-Munas nya), maka bisa diperkirakan yang hadir akan banyak... - kalau diwakilkan kepada PENGDA dan anak Organisasi, juga belum jaminan akan terjadi dagelan dalam skala yang lebih kecil... seingat saya rapat pengurus juga seringnya begitu (at least jaman saya dulu...yang datang sedikit saja) - dengan perwakilan, maka eksklusifitas akan semakin meningkat dan jarak dengan anggota akan semakin jauh. jadi partisipasi anggota tentunya juga akan semakin kurang IMHO, MUNAS model sekarang masih cukup relevan...200-300 anggota yang hadir masih akan lebih baik dan ramai daripada hanya 20-30 pengurus. Supaya tidak terjadi daegaln maka dalam usulan revisi AD/ART, masa tunggu korum dipersingkat hanya menjadi 30 menit. sudah cukup lah lihat dagelan DPR, jangan juga IAGI ikutan-ikutan anggotanya diwakili dalam forum tertingginya...:-) salam, From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 21, 2012 2:07 PM Subject: [iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) REVISI AD-ART IAGI: HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) Andang Bachtiar (IAGI-0800, Dewan Penasehat IAGI) Forum tertinggi pengambilan keputusan di organisasi IAGI kita ini masih tetap saja yang disebut sebagai Rapat Anggota (pra-2002) atau Munas (post-2002). Termasuk tentunya pengambilan keputusan untuk memilih Ketua atau Presiden IAGI. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun - paling tidak saya amati sejak saya mulai aktif jadi pengurus IAGI di th 1985, termasuk jadi Panitia PIT sejak 1994 dan terus menerus mengawal PIT, baik sebagai panitia maupun sbg Ketua IAGI, sampai tahun-tahun terakhir ini. Dan selama bertahun-tahun itu pula kita selalu melihat dagelan organisasi dimana Rapat Anggota atau Munas tidak pernah mencapai quorum 1/2N + 1 seperti disyaratkan dalam AD-ART. Hal ini kemudian selalu disiasati dengan mengumumkan RA atau Munas untuk dilaksanakan sehari sebelum hari pelaksanaan sebenarnya. Dan ketika pada hari H-1 itu yang datang tidak memenuhi quorum (paling beberapa puluh orang dari 3000-4000-an anggota IAGI), maka RA atau Munas diskors 1x24 jam dengan sekaligus mengumumkan bahwa pada pembukaan RA atau Munas yang tertunda nantinya itu (yaitu hari H), berapapun anggota yang hadir maka RA atau Munas tersebut dianggap sah!! Hal tersebut sesuai juga dengan apa yang tertulis di AD-ART (yang memang dibuat untuk menyiasati masalah sepinya keterlibatan anggota dalam RA atau Munas tersebut). Belasan - puluhan tahun kita selalu berpura-pura mempunyai Rapat Anggota atau Munas, padahal maksimum hanya 180-200-an orang yang pernah hadir dalam acara RA/Munas tersebut yang selama ini selalu di-pas-kan dengan hari terakhir pada rangkaian pelaksanaan PIT-IAGI, sekaligus ditutup bersama-sama dengan Penutupan PIT IAGI. Selain karena tidak semua anggota IAGI dapat mengikuti PIT IAGI, juga karena meskipun ikut PIT IAGI, tidak semua anggota punya minat untuk mengikuti RA atau Munas IAGI. Sehingga pada hari terakhir penutupan PIT itu banyak peserta PIT yang anggota IAGI pulang duluan, atau sibuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang balik ke tempat asal pada esok harinya. Ngapain juga repot2 ikutan rapat2 anggota atau munas, lebih baik jalan2 belanja, atau ketemu2 teman2, reunion dll. Biar saja mereka yang ngurusi IAGI dan concern masalah IAGI yang berapat-rapat membahas IAGI kita sebagai anggota biasa nurut sajalah apa keputusannya, dsb dsb demikianlah biasanya celetukan para anggota di sekitar hari-hari akhir PIT IAGI menjelang Rapat Anggota atau Munas IAGI. Nah, untuk tidak selalu mengulang-ulang kebodohan, dagelan, hipokrisi, dan penyia-nyiaan efisiensi mekanisme organisasi, saya mengusulkan supaya masalah Rapat Anggota atau Munas ini direvisi dalam AD-ART IAGI. Yakni, forum pengambilan keputusan tertinggi IAGI adalah Munas yang dihadiri oleh wakil dari Pengda-Pengda IAGI dan wakil dari anak-anak organisasi, seperti FOSI, MGEI, Komisi Geologi Kwarter, MAPEGI (d/h Komisi Geowisata), dll, dan juga tentunya PP, Dewan Penasehat, dan Dewan Kehormatan IAGI. Masing-masing Pengda mempunyai hak satu (1) suara seperti juga wakil dari Komisi/ anak2 organisasi. PP, Dewan Penasehat, dan juga Dewan Kehormatan juga masing-masing punya satu (1) suara secara keseluruhan. Dengan demikian tidak ada lagi suara langsung anggota. Tetapi lebih ke suara perwakilan anggota baik dalam Pengda maupun Komisi2/Anak2 Organisasi. Akibatnya nanti: insyaallah Pengda-Pengda akan lebih berdaya, lebih aktif, lebih diminati oleh anggota2 di daerah2 untuk dapat berkiprah dan menyalurkan aspirasi. Demikian juga mekanisme organisasi dalam Komisi2 dan atau
Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas
itukan cerita lama pak..sama ahli energi selalu dipertanyakan..menjalankan mesin eloktrilisisnya pakai apa?..balik lagikan pakai BBM, jadinya tetap saja lebih mahal daripada mesin berbahan bakar konvensional, mobil listrik juga dari dulu sudah di produksi, ford sudah memproduksi massal, baru-baru ini di HBO pernah diputar film dokumenter who's killed electric car!, para pecinta lingkungan menuduh big MNC oil company di belakang semua kebijakan mundur tersebut. Baca berita online hari, pemerintah juga akan lebih memilih mobil berbahan gas dari pada mobil listrik yg dipromosikan Pak DI. 2012/9/22 Bandono Salim bandon...@gmail.com Gas H kan banyak mas tinggal ambik di udara atau elektrolisis dari air. Kemarin di otomotof Pikiran Rakyat, mercedes, honda, toyota sama hyundai, mau road show keliling eropa pakai mobil penggerak hydrogen lho. Tunggu saja kabarnya. Nampaknya tidak perlu tanki hidrogen yang berat yaa, cukup hasil elektrolisanya langsung dimasukkan ke mesin, langsung tancaaap. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mbatack mbat...@yahoo.com *Date: *Sat, 22 Sep 2012 11:29:31 +0800 (SGT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Wak Roes, Njenengan masih kekurangan gas yo? Podho he he he. Di lapangan mangunjaya, shallowest gas ada di formasi Uper Palembang, sekitar Pangadang Coal. Sayangnya dulu kita belum sempat bikin analisa isotop-nya, saiki, wess.ewess..ewesss...wis babla angin-e Bambang'82 -- *From:* Ruskamto rsoeri...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, September 21, 2012 10:29 AM *Subject:* Re: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Widi, Mohon info, shallow gasnya di formasi apa ya. Terimakasih. RUS -Original Message- From: Widi Hartono widipu...@yahoo.com Date: Fri, 21 Sep 2012 10:25:38 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Di Lapangan Mangunjaya juga banyak ditemui shallow gas. Lokasinya di sebelah barat Palembang. Salam, WH Dari: pak soegiri pak.soeg...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 21 September 2012 8:45 Judul: Re: FW: [iagi-net-l] Biogenic gas Pak Iman, Di sumsel area Pertamina, sudah terbukti ada biogenic gas di level Muara Enim, hal ini bisa ditemukan di daerah-daerah sekitar Sekayu sana. Juga beberapa tempat di sub cekungan jambi di daerah muara bahar . Tabik, 2012/9/21 RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com Mohon diklarifikasi : Di Sum Sel yg ada biogenic dimanaya? Pertamina daerah mana? Thanks. Iman From:Amin Bunyamin [mailto:amin...@yahoo.com] Sent: Wednesday, September 19, 2012 11:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] Biogenic gas Sepengetahuan saya, biogenic gas di cekungan tersier di Sumatera Tengah sudah proven (info pak Frank). Di Sumatera Selatan sudah terbukti (PEP). Serta di Sumatera Utara sudah banyak indikasi, setidaknya dari data seismik dan data site survey. Di tempat lain mungkin lebih banyak. Memang secara konsep geologi masih belum matang. Kegiatan eksplorasi pun masih belum banyak, khususnya di Indonesia. Sayang selama in malah masih sering dianggap sebagai potensi drilling hazard. Padahal di dalam musibah selalu ada berkah (jadi ingat, di dalam kesulitan pasti ada kemudahan :). Kendala utama pengembangan biogenic gas adalah keekonomiannya. Namun dengan kedalaman target yang relatif dangkal dan kualitas gas yang bagus seharusnya bisa lebih ekonomis. Apalagi bila berada di onshore dan dekat dengan fasilitas produksi atau industri. Walaupun secara teknis, kualitas data seismic di onshore tidak sebagus di offshore. Hal ini biasanya berhubungan dengan masalah statis pada processing seismik. Selain itu, perangkapnya cukup sulit dibedakan antara structural yang 'gentle' dengan yang stratigrafis. Solusinya adalah fokus eksplorasi dan produksi untuk biogenic gas ini (target dangkal). Shalow gas, khususnya biogenic gas adalah potensi cadangan yang belum banyak digarap (unconvensional?). Di negera kita potensi akumulasinya relatif kecil-kecil (sepertinya?), akan tetapi menurut saya potensi distribusinya cukup banyak/kaya. Kekayaan atau keanekaramanan yang kecil-kecil itulah keunikan potensi alam dan manusia di jamrut katulistiwa. Kompleksitas adalah kekurangan sekaligus kelebihan negeri ini, sehingga sinergisitas menjadi sesuatu yang sangat penting dan kritis. Kalau meminjam jargon dalam tema ultah PHE tahun ini, harmony in diversity. Paradigma ini sangat tepat digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam Nusantara. Selaras juga dengan tema PIT IAGI tahun ini di Yogya yaitu geology living with harmony. in harmonia progressio, aminb/3323 teruslah berjalan, ambil kunci-kunciNya, nanti akan kita temukan