Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik Danny Hilman
Sudah ada UU baru No.11, 2010 yang lebih luwes menggantikan UU lama tahun
1993 ini. Setiap orang/kelompok boleh meneliti dengan se-ijin PemDa.


2013/5/1 benyamin sembiring 

> Ada PP nya
>
> PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
> NOMOR 10 TAHUN 1993
> TENTANG
> PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992
> TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA
>
> berikut bunyinya :
>
> Pasal 1
>
> Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
>
> 1.   Benda Cagar Budaya adalah :
>
> a.   Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa
> kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang
> berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya
> yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun,
> serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
> kebudayaan;
>
> b.   Benda-benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
> ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
>
> Pasal 17
>
> (1) Tanpa izin Menteri setiap orang dilarang melakukan kegiatan pencarian
> benda cagar budaya, benda yang diduga benda cagar budaya, atau benda
> berharga yang tidak diketahui pemiliknya baik di darat maupun di air.
>
> (2) Pencarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi penggalian,
> penyelaman, pengangkatan, atau dengan cara pencarian lainnya.
>
>
>
> Pasal 18
>
> (1) Izin pencarian benda cagar budaya diberikan oleh Menteri kepada
> pemohon hanya untuk kepentingan :
>
> a. penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi;
>
> b. penyelamatan dan/atau pelestarian benda cagar budaya.
>
> (2) Pemohon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah :
>
> a.   instansi pemerintah atau swasta yang bergerak di bidang ilmiah;
>
> b.   yayasan, organisasi kemasyarakatan, atau lembaga lain yang
> berkedudukan sebagai badan hukum yang bergerak di bidang pelestarian benda
> cagar budaya;
>
> c.   lembaga asing yang bergerak di bidang ilmiah yang memenuhi
> persyaratan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
>
> (3) Permohonan izin pencarian benda cagar budaya disampaikan kepada
> Menteri dengan dilengkapi kerangka acuan pencarian benda cagar budaya.
>
> (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan pencarian benda cagar
> budaya diatur oleh Menteri.
>
>
> benz
>
>
> Pada 1 Mei 2013 04.32,  menulis:
>
> Sekedar yang mang Okim tahu, sebuah situs prasejarah dilindungi oleh
>> undang-undang cagar budaya dan peraturan pemerintah. Penelitian
>> kearkeologian apalagi sampai kegiatan ekskavasi wajib mematuhi persyaratan
>> yang tercantum dalam undang-undang tersebut.
>>
>> Contoh sederhana adalah ekskavasi di puncak G.Lalakon dan G.Sadahurip
>> untuk menguji adanya bangunan budaya di perut kedua gunung tersebut yang
>> bekasnya dibiarkan menganga. Hal itu jelas melanggar ketentuan
>> undang-undang cagar budaya .Dalam kaitannya dengan G.Padang, para arkeolog
>> menyatakan bahwa penelitian dan kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan
>> akhir-akhir ini inappropriate dan tidak memenuhi SOP.
>>
>> Mengenai kunjungan Ibu Negara, tentu saja akan memiliki nilai plus-plus
>> bagi perkembangan kepariwisataan G.Padang. Tetapi kalau kunjungan tersebut
>> dikaitkan dengan kegiatan massal ekskavasi dan hipotesis-hipotesis yang
>> belum terbukti kebenarannya ( para arkeolog menyebutnya sebagai
>> pseudo-arkeologi ), apalagi diliput oleh media cetak dan elektronik
>> nasional dan internasional, tentunya harus lebih hati-hati (belajar dari
>> peristiwa memburu harta karun di Situs Batutulis Bogor yg melibatkan
>> Menteri Agama ).
>>
>> Sekali lagi, hal yg mang Okim tulis di atas adalah pendapat para arkeolog
>> yang terekam dalam diskusi ilmiah di Puslit Arkenas 26 April yang lalu,
>> yang melahirkan Patisi 34. Semoga bermanfaat,
>>
>>
>> Salam cinta Geo-Arkeologi,
>>
>> Mang Okim
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: * Franciscus B Sinartio 
>> *Date: *Tue, 30 Apr 2013 09:35:15 -0700 (PDT)
>> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Cc: *MGEI
>> *Subject: *Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>>
>> Perbedaan pendapat itu lumrah, apalagi kalau masih dalam tanah.
>>
>> saya pikir biarkan saja ada dua alternatif atau lebih penjelasan tentang
>> situs gunung Padang.
>> jangan ada yang dimatikan.
>>
>> makin banyak makin baik, masing2 dengan bukti nya masing2.
>>
>> membuat orang makin penasaran, jadinya mau berkunjung ke situs itu.
>>
>> Kunjungan Ibu negara akan menjadi iklan yang baik untuk pemasaran
>> geowisata situs gunung padang.
>>
>> fbs
>>
>>
>>
>>   --
>>  *From:* Sujatmiko 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Cc:* MGEI 
>> *Sent:* Tuesday, April 30, 2013 7:59 AM
>> *Subject:* [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>>
>> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>>
>>
>>
>>
>> Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber
>> di
>> Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakar

Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik Danny Hilman
Mohon penjelasan Mang Okim.  Yang melakukan eskavasi itu adalah para
arkeolog UI yang dipimpin Pak Ali Akbar.  Menurut Mang Okim apakah kelompok
petisi itu memang benar-benar menganggap Tim Arkeolog UI tidak kompeten?
Kegiatan mereka sepenuhnya didukung UI.  Kami dari tim geologi hanya
membantu mereka dalam interpretasi geologinya, seperti bagaimana membedakan
columnar joints yang masih dalam posisi alami atau tidak.  Atau apakah
material yang terlihat hasil pelapukan batuan atau bukan.  Atau apakah
tanah penutupnya tanah insitu atau timbunan atau longsoran dsb.  Mohon
hati-hati, nanti malah membantu mengadu domba. Untung Pak Ali orangnya
kalem-kalem saja, tapi kalo nanti pihak UI sebagai lembaga yang tersinggung
jadi lebih runyam.



2013/5/1 

> Sekedar yang mang Okim tahu, sebuah situs prasejarah dilindungi oleh
> undang-undang cagar budaya dan peraturan pemerintah. Penelitian
> kearkeologian apalagi sampai kegiatan ekskavasi wajib mematuhi persyaratan
> yang tercantum dalam undang-undang tersebut.
>
> Contoh sederhana adalah ekskavasi di puncak G.Lalakon dan G.Sadahurip
> untuk menguji adanya bangunan budaya di perut kedua gunung tersebut yang
> bekasnya dibiarkan menganga. Hal itu jelas melanggar ketentuan
> undang-undang cagar budaya .Dalam kaitannya dengan G.Padang, para arkeolog
> menyatakan bahwa penelitian dan kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan
> akhir-akhir ini inappropriate dan tidak memenuhi SOP.
>
> Mengenai kunjungan Ibu Negara, tentu saja akan memiliki nilai plus-plus
> bagi perkembangan kepariwisataan G.Padang. Tetapi kalau kunjungan tersebut
> dikaitkan dengan kegiatan massal ekskavasi dan hipotesis-hipotesis yang
> belum terbukti kebenarannya ( para arkeolog menyebutnya sebagai
> pseudo-arkeologi ), apalagi diliput oleh media cetak dan elektronik
> nasional dan internasional, tentunya harus lebih hati-hati (belajar dari
> peristiwa memburu harta karun di Situs Batutulis Bogor yg melibatkan
> Menteri Agama ).
>
> Sekali lagi, hal yg mang Okim tulis di atas adalah pendapat para arkeolog
> yang terekam dalam diskusi ilmiah di Puslit Arkenas 26 April yang lalu,
> yang melahirkan Patisi 34. Semoga bermanfaat,
>
>
> Salam cinta Geo-Arkeologi,
>
> Mang Okim
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Franciscus B Sinartio 
> *Date: *Tue, 30 Apr 2013 09:35:15 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Cc: *MGEI
> *Subject: *Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>
> Perbedaan pendapat itu lumrah, apalagi kalau masih dalam tanah.
>
> saya pikir biarkan saja ada dua alternatif atau lebih penjelasan tentang
> situs gunung Padang.
> jangan ada yang dimatikan.
>
> makin banyak makin baik, masing2 dengan bukti nya masing2.
>
> membuat orang makin penasaran, jadinya mau berkunjung ke situs itu.
>
> Kunjungan Ibu negara akan menjadi iklan yang baik untuk pemasaran
> geowisata situs gunung padang.
>
> fbs
>
>
>
>   --
>  *From:* Sujatmiko 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Cc:* MGEI 
> *Sent:* Tuesday, April 30, 2013 7:59 AM
> *Subject:* [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>
>
>
> Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber
> di
> Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakarta
> pada Jum'at 26 April 2013 dengan tema :  Rasionalitas Gunung Padang dan
> Piramida Atlantis. Adalah Prof.Ris. H. Truman Simanjuntak yang menelpon
> mang
> Okim beberapa hari sebelumnya untuk minta kesediaan mang Okim. Mungkin
> karena Dr.Budi Brahmantyo , Koordinator KRCB, tidak berada di tempat, maka
> mang Okim ketiban pulung. Selain mang Okim dari KRCB,  dari Bandung
> diundang
> juga Prof.Ris.Sutikno Bronto yang didampingi Ir.Pudjo Asmoro MSc. dari PSG,
> Dr. Ony Suganda dari PVMBG., dan  Drs. Lutfi Yondrie dari Balar Bandung.
> Karena dari awalnya mang Okim memang kurang sependapat dengan
> hipotesis-hipotesis Tim Katastropik Purba bentukan Stafsus Presiden Bidang
> Bantuan Sosial dan Bencana, maka mang Okim langsung saja menerima undangan
> Prof Truman tersebut.
>
>
>
> Yang hadir di diskusi ilmiah sekitar 40 orang ( 6 Profesor, banyak Doktor,
> banyak S2 dan S1, serta wartawan cetak dan elektronik ). Diskusinya
> dipimpin
> Drs Bambang Budi Utomo, Peneliti Utama Puslit Arkenas , didampingi oleh
> Dr.Bambang Sulistyanto, Ka.Puslit Arkenas. Sebagai pembukaan, Prof Truman
> Simanjuntak memaparkan tentang makna rasionalitas, halusinasi, dan
> hipotesis
> Atlantis yang terkesan dijadikan pegangan oleh Tim Terpadu Penelitian
> Mandiri Gunung Padang (TTPMGP). Selanjutnya dijelaskan  tentang penelitian
> TTPMGP yang inappropriate, yang tidak mematuhi Undang-undang Cagar Budaya
> dan mengabaikan proses yang baku ( karena memburu temuan ). Selain dari
> itu,
> TTPMGP dianggap terlalu cepat memberikan interpretasi temuannya yang  tanpa
> digodog langsung dilempar ke sarana publik. TTPMGP dianggap juga kur

Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik Danny Hilman
Rekan-rekan IAGI-Netter ysh,

Saya sedang otw transit di Den Pasar dari Makasar ke Bandung setelah
penelitian di tengah laut selama hampir 10 hari, sebenarnya masih sangat
lelah dan terkena sakit gigi lumayan senut-senut, tapi sebagai koordinator
Tim mandiri Terpadu G.Padang kiranya perlu memberikan beberapa pandangan
mengenai isyu yang dilontarkan oleh Mang Okim. Komentar singkat: ini luar
binasa aneh bin-ajaib (dibaca: ngawur).  Sy bisa uraikan bahwa setiap butir
pernyataan 'Petisi 34' yang maksud adalah plintiran atau tudingan palsu
yang lebih kejam dari kasus alamat palsunya Ayu Ting-ting. Tapi terlalu
panjang kalau diurai satu-satu.  Inti masalahnya saja.

Pertama-tama, mohon ditanggapi dengan jernih dan itikad baik. Sudah cukup
masalah penelitian ilmiah di G.Padang ini dikacaukan dengan isyu
macam-macam tidak karuan yang akhirnya menjadikan hal ini kontroversial
yang tidak jelas juntrungannya (Mudah-mudahan tidak ada konspirasi
sekelompok orang yang justru bertujuan agar tidak jelas juntrungannya).
Saya tahu ada 'petisi 34' baru tadi malam setelah ada signal dan akses
internet.

Petisi ini dibuat setelah acara forum diskusi (ilmiah?) yang diprakarsai
oleh kelompok yang menamakan diri Forum Pelestari Gunung Padang, dihadiri
cukup banyak orang yang bukan sembarangan, dengan tujuan untuk menghujat
dan menghentikan penelitian yang dilakukan oleh Tim Mandiri Terpadu yang
tidak diundang dalam forum itu.  Logika sehatnya, Bukankah seharusnya Tim
Mandiri diundang untuk diajak berdialog dan berdiskusi bukan malah diadili
di belakang punggung? bahkan kalau Tim ini mau 'dibantai' secara ilmiah
juga sah-sah saja kalau memang berani. Prihatin juga, kok sepertinya dialog
ilmiah macet? Atau ini memang bukan masalah kebenaran ilmiah tapi ada
kepentingan lain, atau jangan-jangan ada pihak yang sengaja mengadu-domba?
Kok bisa-bisanya melarang penelitian dengan alasan pelestarian yang tidak
jelas alasannya?

Saya, Mas ADB, Mas Ali Akbar dan Tim Arkeologi UI juga rekan-rekan lain
yang bergabung dalam tim melakukan penelitian di G.Padang ini dengan serius
dan tentu saja  mengikuti kaidah ilmiah. Tidak ada niatan lain selain untuk
menguak fakta dengan seilmiah-ilmiahnya, baik segi geologinya ataupun
arkeologinya. Kami bukan peneliti 'kemarin-sore' yang bisa seenaknya
dituduh sebagai peneliti tidak kompeten yang  tidak becus meneliti serta
tidak tahu hukum.  Itu keterlaluan. perlu diketahui juga bahwa DR Ali Akbar
itu arkeolog spesialis pra-sejarah salah satu penerus Alm Prof Soejono.  Dia
juga mengajar mata kuliah perihal peraturan-perundangan kepurbakalaan di
Indonesia.

Tentu kami ada ijin penelitian termasuk dari bupati walaupun  lokasi yang
sedang yang kami teliti sekarang sebenarnya  di luar pagar Situs Cagar
Budaya G Padang.  Malah ARKENAS pun kalau mau meneliti di situs harus
se-ijin Bupati/PEMDA, tidak bisa seenaknya, apalagi memonopoli
penelitian.  LIPI,
sebagai lembaga penelitian negara, kalau mau meneliti di satu wilayah juga
harus lapor dan se-ijin PEMDA.  Tidak bisa juga LIPI atau BPPT atau lembaga
penelitian apapun melarang peneliti yang melakukan penelitian tidak atas
nama lembaga pemerintah.  Sedangkan para peneliti asing malah bebas
merajalela (tentu ada prosedur hukumnya).


Yang menandatangani petisi itu di-daftar di-afilisiasikan dengan organisasi
profesi termasuk IAGI.  Apakah IAGI diundang?  Mohon klarifikasi dari Ketum.
Diantara yang menandatangani ada Ketua IAAI (Ikatan Ahli Arkeologi
Indonesia).  Apakah dia bicara a/n organisasinya atau pribadi tidak jelas.

Tapi kami disamping merasa disodok patut berbesar hati juga karena
penelitian kami, yang notabene sudah membuat G.Padang sebelumnya
diterbengkalaikan sekarang jadi perhatian nasional dan internasional,
ternyata dianggap demikian pentingnya oleh forum para cendekiawan ini
(catatan: walaupun jadi kontradiktif sendiri dengan pernyataan mereka yang
melecehkan kemampuan Tim), sehingga forum menganggap perlu membuat petisi
yang ditandatangani 34 orang ini langsung ke Presiden RI dengan tujuan
supaya penelitian Tim Mandiri diberangus, kemudian tanggung jawab
(penelitian)nya sepenuhnya diambilalih oleh lembaga berwenang, begitu.
DAHSYAT!

Di tanah Sunda ada istilah "DIPOYOK DILEBOK".  Begitulah kira-kira.
Pengunjung G.Padang yang jadi membludak malah dijadikan alasan bahwa
sekarang kelestariannya menjadi terancam gara-gara penelitan Tim mandiri.

Mungkin ada baiknya IAGI bekerja sama dengan IAAI bertindak sebagai
mediator membuat acara seminar untuk ajang berdialog supaya tidak tambah
salah-paham dan kacau, efeknya bisa serius. Dunia pendidikan dan riset di
Indonesia sekarang sudah cukup lumpuh, jangan malah diinjak-injak. Mari
kita bangun dan kembangkan sama-sama.

Dengan segala keterbatasan yang ada, sejujurnya kami katakan bahwa  kasus
di Gunung Padang adalah kasus besar yang sangat menarik karena data
kelihatannya mengarah ke sesuatu yang  'fantastis' dan seperti tidak masuk
akal memang karena bertentangan dengan pengetahuan mainstream (arkeologi)

Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik benyamin sembiring
Salam,

Tahun 1995 pernah ikut jadi anggota tim Excavation Rescue situs prasejarah
(megalitik) di Wonosari saat itu yang melakukan penggalian ini adalah SPSP
Yogya/Jateng, Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala, ini kantornya dekat
candi prambanan. Yang digali saat itu diperkirakan situs kubur, hi
ngeri juga. Tapi sayangnya gak ketemu kerangka manusia, mungkin kurang
dalam penggaliannya. Banyak cerita ngeri yg di dengarkan setiap malam,
apakah itu fakta atau karangan cerita saja, lah...bayangkan aja yg digali
kuburan tua.

Salah satu yg paling saya ingat adalah, semua material penggalian
dikembalikan lagi ketempat semula, dasar lubang penggalian di taruh plastik
setelah itu barulah material/tanah tersebut ditaruhkan. Jadi lubang
penggalian tidak dibiarkan terbuka. Ditutup kembali seperti sedia kala
seperti tidak penah terjadi penggalian di area tersebut.
Hal lain juga, semua material galian dilakukan pengayakan, yg tujuannya
untuk melihat/mencari mugkin ada artefak/ekofak (kecil) yg bisa
dipergunakan pada situs itu. Bahkan konon katanya setiap arang yg ada dalam
pengalian harus disimpan, mungkin bisa menjadi petunjuk atau mungkin juga
arang itu sbg artefak, sisa pembakaran pada saat itu, bisa digunakan untuk
tes karbon, penentu waktu.

benz


Pada 1 Mei 2013 10.32, benyamin sembiring menulis:

> Ada PP nya
>
> PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
> NOMOR 10 TAHUN 1993
> TENTANG
> PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992
> TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA
>
> berikut bunyinya :
>
> Pasal 1
>
> Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
>
> 1.   Benda Cagar Budaya adalah :
>
> a.   Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa
> kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang
> berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya
> yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun,
> serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
> kebudayaan;
>
> b.   Benda-benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
> ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
>
> Pasal 17
>
> (1) Tanpa izin Menteri setiap orang dilarang melakukan kegiatan pencarian
> benda cagar budaya, benda yang diduga benda cagar budaya, atau benda
> berharga yang tidak diketahui pemiliknya baik di darat maupun di air.
>
> (2) Pencarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi penggalian,
> penyelaman, pengangkatan, atau dengan cara pencarian lainnya.
>
>
>
> Pasal 18
>
> (1) Izin pencarian benda cagar budaya diberikan oleh Menteri kepada
> pemohon hanya untuk kepentingan :
>
> a. penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi;
>
> b. penyelamatan dan/atau pelestarian benda cagar budaya.
>
> (2) Pemohon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah :
>
> a.   instansi pemerintah atau swasta yang bergerak di bidang ilmiah;
>
> b.   yayasan, organisasi kemasyarakatan, atau lembaga lain yang
> berkedudukan sebagai badan hukum yang bergerak di bidang pelestarian benda
> cagar budaya;
>
> c.   lembaga asing yang bergerak di bidang ilmiah yang memenuhi
> persyaratan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
>
> (3) Permohonan izin pencarian benda cagar budaya disampaikan kepada
> Menteri dengan dilengkapi kerangka acuan pencarian benda cagar budaya.
>
> (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan pencarian benda cagar
> budaya diatur oleh Menteri.
>
>
> benz
>
>
> Pada 1 Mei 2013 04.32,  menulis:
>
> Sekedar yang mang Okim tahu, sebuah situs prasejarah dilindungi oleh
>> undang-undang cagar budaya dan peraturan pemerintah. Penelitian
>> kearkeologian apalagi sampai kegiatan ekskavasi wajib mematuhi persyaratan
>> yang tercantum dalam undang-undang tersebut.
>>
>> Contoh sederhana adalah ekskavasi di puncak G.Lalakon dan G.Sadahurip
>> untuk menguji adanya bangunan budaya di perut kedua gunung tersebut yang
>> bekasnya dibiarkan menganga. Hal itu jelas melanggar ketentuan
>> undang-undang cagar budaya .Dalam kaitannya dengan G.Padang, para arkeolog
>> menyatakan bahwa penelitian dan kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan
>> akhir-akhir ini inappropriate dan tidak memenuhi SOP.
>>
>> Mengenai kunjungan Ibu Negara, tentu saja akan memiliki nilai plus-plus
>> bagi perkembangan kepariwisataan G.Padang. Tetapi kalau kunjungan tersebut
>> dikaitkan dengan kegiatan massal ekskavasi dan hipotesis-hipotesis yang
>> belum terbukti kebenarannya ( para arkeolog menyebutnya sebagai
>> pseudo-arkeologi ), apalagi diliput oleh media cetak dan elektronik
>> nasional dan internasional, tentunya harus lebih hati-hati (belajar dari
>> peristiwa memburu harta karun di Situs Batutulis Bogor yg melibatkan
>> Menteri Agama ).
>>
>> Sekali lagi, hal yg mang Okim tulis di atas adalah pendapat para arkeolog
>> yang terekam dalam diskusi ilmiah di Puslit Arkenas 26 April yang lalu,
>> yang melahirkan Patisi 34. Semoga bermanfaat,
>>
>>
>> Salam cinta Geo-Arkeologi,
>>
>> Mang Okim
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> -

Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik benyamin sembiring
Ada PP nya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 1993
TENTANG
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992
TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA

berikut bunyinya :

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1.   Benda Cagar Budaya adalah :

a.   Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa
kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang
berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya
yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun,
serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan;

b.   Benda-benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Pasal 17

(1) Tanpa izin Menteri setiap orang dilarang melakukan kegiatan pencarian
benda cagar budaya, benda yang diduga benda cagar budaya, atau benda
berharga yang tidak diketahui pemiliknya baik di darat maupun di air.

(2) Pencarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi penggalian,
penyelaman, pengangkatan, atau dengan cara pencarian lainnya.



Pasal 18

(1) Izin pencarian benda cagar budaya diberikan oleh Menteri kepada pemohon
hanya untuk kepentingan :

a. penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. penyelamatan dan/atau pelestarian benda cagar budaya.

(2) Pemohon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah :

a.   instansi pemerintah atau swasta yang bergerak di bidang ilmiah;

b.   yayasan, organisasi kemasyarakatan, atau lembaga lain yang
berkedudukan sebagai badan hukum yang bergerak di bidang pelestarian benda
cagar budaya;

c.   lembaga asing yang bergerak di bidang ilmiah yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Permohonan izin pencarian benda cagar budaya disampaikan kepada Menteri
dengan dilengkapi kerangka acuan pencarian benda cagar budaya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan pencarian benda cagar budaya
diatur oleh Menteri.


benz


Pada 1 Mei 2013 04.32,  menulis:

> Sekedar yang mang Okim tahu, sebuah situs prasejarah dilindungi oleh
> undang-undang cagar budaya dan peraturan pemerintah. Penelitian
> kearkeologian apalagi sampai kegiatan ekskavasi wajib mematuhi persyaratan
> yang tercantum dalam undang-undang tersebut.
>
> Contoh sederhana adalah ekskavasi di puncak G.Lalakon dan G.Sadahurip
> untuk menguji adanya bangunan budaya di perut kedua gunung tersebut yang
> bekasnya dibiarkan menganga. Hal itu jelas melanggar ketentuan
> undang-undang cagar budaya .Dalam kaitannya dengan G.Padang, para arkeolog
> menyatakan bahwa penelitian dan kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan
> akhir-akhir ini inappropriate dan tidak memenuhi SOP.
>
> Mengenai kunjungan Ibu Negara, tentu saja akan memiliki nilai plus-plus
> bagi perkembangan kepariwisataan G.Padang. Tetapi kalau kunjungan tersebut
> dikaitkan dengan kegiatan massal ekskavasi dan hipotesis-hipotesis yang
> belum terbukti kebenarannya ( para arkeolog menyebutnya sebagai
> pseudo-arkeologi ), apalagi diliput oleh media cetak dan elektronik
> nasional dan internasional, tentunya harus lebih hati-hati (belajar dari
> peristiwa memburu harta karun di Situs Batutulis Bogor yg melibatkan
> Menteri Agama ).
>
> Sekali lagi, hal yg mang Okim tulis di atas adalah pendapat para arkeolog
> yang terekam dalam diskusi ilmiah di Puslit Arkenas 26 April yang lalu,
> yang melahirkan Patisi 34. Semoga bermanfaat,
>
>
> Salam cinta Geo-Arkeologi,
>
> Mang Okim
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Franciscus B Sinartio 
> *Date: *Tue, 30 Apr 2013 09:35:15 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Cc: *MGEI
> *Subject: *Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>
> Perbedaan pendapat itu lumrah, apalagi kalau masih dalam tanah.
>
> saya pikir biarkan saja ada dua alternatif atau lebih penjelasan tentang
> situs gunung Padang.
> jangan ada yang dimatikan.
>
> makin banyak makin baik, masing2 dengan bukti nya masing2.
>
> membuat orang makin penasaran, jadinya mau berkunjung ke situs itu.
>
> Kunjungan Ibu negara akan menjadi iklan yang baik untuk pemasaran
> geowisata situs gunung padang.
>
> fbs
>
>
>
>   --
>  *From:* Sujatmiko 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Cc:* MGEI 
> *Sent:* Tuesday, April 30, 2013 7:59 AM
> *Subject:* [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>
>
>
> Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber
> di
> Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakarta
> pada Jum'at 26 April 2013 dengan tema :  Rasionalitas Gunung Padang dan
> Piramida Atlantis. Adalah Prof.Ris. H. Truman Simanjuntak yang menelpon
> mang
> Okim beberapa hari sebelumnya untuk minta kesediaan mang Okim. Mungkin
> karena Dr.Budi Brahmantyo , Koordinator KRCB, tidak berada di tempat, maka
> mang Okim ketiban pulung. Selain mang Okim da

Re: [iagi-net] Geology dan Geofisika Shale Lanjutan (11)

2013-04-30 Terurut Topik Anggoro Dradjat
Dear Pak Bandono,

Betul Pak Bandono, cepat rambat dikwarsa lebih tinggi dari pada di kerogen
dan juga porositas dari pori akan mengakibatkan perubahan kecepatan rambat
gelombang.

Cepat rambat gelombang tergantung dari jenis mineraloginya dan jumlah
fraksi vulome, pori  pada media yang dilaluinya.

Cepat rambat shale dengan kerogen didalamnya adalah lebih rendah dari pada
kecepatan rambat shale tanpa kerogen dan juga pada shale dengan kandungan
kwarsa juga akan mepunyai cepat rambat yang juga menurun atau sedikit lebih
tinggi atau sama dengan kecepatan kecepatan shale itu sendiri.
Cepat rambat pada shale dengan kandungan kwarsa atau kwarsa itu sendiri
selain dipengaruhi oleh mineraloginya dan juga dipengaruhi oleh porositas
(sepertinya porositas lebih dominan ?).

Pada tight shally kwarsa sand stone reservoir kecepatan rambat gelombang
pada shale penutup biasanya hampir sama dengan kecepatan rambat dari
reservoirnya.

Pada porous sand stone reservoir kwarsa kecepatan rambat pada shale penutup
akan lebih tinggi dari pada cepat rambat reservoirnya.

Pada shale reservoir dimana lapisan diatasnya yang berupa shale tanpa zat
organik maka cepat rambat pada shale reservoir akan lebih rendah dari pada
shale diatasnya.

Cepat rambat  didalam batuan akan berpengaruh terhadap koefisien pantul
seismic pada bidang-bidang perlapisan, seperti telah dibicarakan sebelumnya
bahwa meningkatnya kerogen didalam shale akan menurunkan cepat rambat
gelombang P dan akan mengurangi densitasnya.

Seperti kita ketahui gelombang seismik akan dipantulkan oleh bidang-bidang
perlaisan batuan disebabkan oleh perbedaan inpedansi akustik, dimana
besarnya impedansi akustik (z) merupakan perkalian antara cepat rambat
gelombang P (vp) dan densitas batuan (rho) z=vp*rho

Besarnya amplituda gelombang pantul vertikal  yang bisa kita lihat imagenya
pada pemampang seismik  adalah bergantung kepada: R12=(z2-z1)/(Z2+z1),
dimana R12 adalah koefisien pantul, z1 impedansi akustik bidang atas
perbatasan dan z2 impedansi akustik bidang bawah.

Koefisien pantul R12 pada shally sand stone reservoir nilainya +/-
mendekati nol, sedangkan pada porous sand stone koefisient pantulnya
bernilai negatif demikian pula pada biadng batas shale terhadap kerogen
shale juga bernilai negatif.

Sweet/ bright spot keberadaan hydrocarbon pada shally  sandstone reservoir
dan porous sandstone sering kali dapat terimages dengan baik pada penampang
seisimik akan tetapi keberadaan kerogen didalam shale akan sulit terbaca
dari penampang seismik yang ada, karena pemampang seismik sudah diproses
sebagai zero offset reflection.

Untuk membaca keberadaan kerogen didalam shale secara teori dapat dibaca
dengan menggunakan data " non zero Offset" seismik gather data.


Salam
Anggoro Dradjat




2013/4/23 

> **
> Porositas dari pori maupun retakan juga dapat diduga dari perbedaan cepat
> rambat gelombang, dibanding dgn cepat rambat perhitungan.
> Demikian yang aku baca.
> Praktek? Belum pernah.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Anggoro Dradjat 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 23 Apr 2013 15:42:28 +0700
> *To: *iagi-net
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *[iagi-net] Geology dan Geofisika Shale Lanjutan (11)
>
> Dengan nama Allah yang Maha Penyayang,
>
>
> Menyambung ceritra sebelumnya sifat mekanika pada batuan shale akan
> berbeda pada arah sejajar lapisan dan tegak lurus pada perlapisan shale.
>
> Didalam explorasi shale maka yang dicari adalah shale yang banyak
> mengandung perselang-selingan antara clay, carbonate/kwarsa dan kandungan
> organik. Semakin banyak perselang selingan maka sifat mekanika akan semakin
> berbeda secara horizontal dan vertikal.
>
> Vernik melakukan pengukuran sifat mekanika pada data core dari shale pada
> formasi Bakken di Amerika utara dengan mengukur cepat rambat gelombang VP
> dan VS dengan arah sejajar dan tegak lurus pada bidang perlapisan, kemudian
> melakukan ploting antara fraksi volume kerogen terhadap cepat rambat
> gelombang P dan S.
>
> Hasil pengukuran pada gelombang Vp menunjukan bahwa cepat rambat arah
> vertikal c33 adalah lebih lambat dari kecepatan rambat arah horizontal c11,
> perbedaan cepat rambat arah vertikal c33 dan c11 ini terjadi dikarenakan
> oleh adanya perubahan fraksi kerogen didalam shale.
>
> Omar Hamdan salah seorang mahasiswa s2 geofisika reservoir UI lulus tahun
> 2013 ini didalam thesisnya melakukan pemodelan dengan cara extrapolasi
> dimana dimodelkan pada kondisi shale tanpa kandungan kerogen  akan
> mempunyai cepat rambat gelombang P vertikal yang sama dengan horizontal.
>
> Pada beberapa tulisan sebelumnya, telah ditunjukan bahwa dengan
> bertambahnya kandungan organik akan menurunkan cepat rambat gelombang Vs
> dan dengan bertambahnya kandungan kwarsa maka akan meningkatkan cepat
> rambat Vs.
>
> Perbedaan cepat rambat Vp dan Vs secara vertikal dan horizontal iini
> disebabkan oleh perbedaan sifat mekanika secara horizontal dan vertikal
> inilah yang akan menyebabka

Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

2013-04-30 Terurut Topik bandono . s
Korelasinya, situs  tetap dikunjung setelah bangsa eropa dan Cina ke tanah 
Jawa, berdagang. 
Jadi ada ketidak selarasan antara pembangunan situs megalitik dan 
pengunjungnya. Tidak berarti pembawa keramik jadi pembangun situs gn padang. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: makkaw...@gmail.com
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 21:43:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
ini kok menjadi pertanyaan..lebih tua. dan lebih maju dari kebudayaan mesir 
kuno..tapi yg ditemukan adalah kramik dari china dan eropa yg masuk dlm masa 
sejarah...dimana korelasinya ya? 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 20:53:47 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Wah kalau begitu situs itu selalu dikunjungi oleh manusia, sejak jaman dibangun 
dulu kala sampai kini, 

Laporan tertulis pertama tentang Gn Padang, hanya sekilas ditulis oleh Bujangga 
Manik, seorang calon raja yang memilih jadi pengelana, pada masa hampir 
runtuhnya kerajaan Sunda, setelah perjalanannya yang ke dua berkeliling pulau 
jawa mengunjungi tempat2 peribadatan dan perguruan di jabar jateng sampai 
Jatim. Kira2 abad 14an (cmiiw). 
Hal yang normal, karena penghuni pulau Jawa dulu (hehehe sampai sekarang) 
banyak yang senang mengunjungi tempat yang beraura tinggi alias dianggap 
keramat. Jadi tenuan keramik, gerabah maupun logam ya biasa saja, mungkin 
sengaja ditinggal atau ketinggalan.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bhaskara aji 
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 23:02:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Beberapa Bulan terakhir Gunung Padang mencuri perhatian dunia penelitian
International, yaitu dengan beberapa penemuan


Ditemukannya beberapa pecahan keramik dari Eropa dan China yang ditemukan
di Gunung Padang, Hal ini semakin menguatkan bahwa Gunung Padang merupakan
situs megalitik yang dimiliki oleh Indonesia.
http://news.detik.com/read/2013/04/15/093853/2220127/10/keramik-eropa-china-ditemukan-di-gunung-padang


Berdasarkan informasi dari Arkeolog Ali Akbar bahwa Gunung Padang merupakan
situs yang memiliki umur dengan angka yang lebih tua daripada piramida
Mesir bahkan lebih maju daripada piramida Mesir, sehingga Gunung Padang
dipandang dapat menjadi Laboratorium berstandar Internasional.

http://news.detik.com/read/2013/03/26/063140/2203501/10/teknologi-pembangunan-gunung-padang-lebih-maju-dari-piramida-mesir



*Ayo bergabung bersama kami, untuk melihat situs megalitik ini secara
langsung!*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA*

BEKERJASAMA DENGAN

*MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA*

*Mempersembahkan*

*SEMINAR DAN EKSKURSI GEOARKEOLOGI GUNUNG PADANG: MITIGASI BENCANA,
APLIKASI GEOFISIKA, DAN MINERALISASI*
* *
*Seminar:*

*Pembicara dan Tema:*
*Andang Bachtiar - Tim Riset Katastropik Purba *“Geoarkeologi dan Kajian
Kebencanaan Katastropik Purba Situs Gunung Padang dan Situs Lainnya di
Indonesia”

*Sukmandaru Prihatmoko & Arif Zardi Dahlius – MGEI “*Potensi Mineralisasi
Gunung Padang dan Sekitarnya”

Sabtu, 4 Mei 2013, Pukul 09.00 - 15.00 WIB
Ruang Pertemuan Lt 2, Rumah Makan D’Solo
Jl. Melawai Raya No 189 G, Jakarta Selatan
Jumlah Peserta: 50 Orang
Fee: Professional: Rp. 60.000,- (anggota*) Rp. 75.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 40.000,- (anggota*) Rp. 45.000,- (umum)
Fasilitas: Sertifikat, Makan Siang, Minum, dan Snack


*Ekskursi Gunung Padang:*

*Instruktur:*
Andang Bachtiar & Dani Hilman - Tim Riset Katastropik Purba

Sabtu, 11 Mei 2013, Pukul 04.30 - 18.00 WIB
Situs Geoarkeologi Gunung Padang - Cianjur, Jawa Barat
Jumlah Peserta: 30 Orang
Fee: Professional: Rp. 215.000,- (anggota*) Rp. 230.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 200.000,- (anggota*) Rp. 215.000,- (umum)
Fasilitas: Kaos, Bus, Guide Book, Sertifikat, Makan Pagi&Siang, Minum, Snack
* *
* *
*Fee untuk paket 2 acara *
Professional: Rp. 250.000,- (anggota*) Rp. 275.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 230.000,- (anggota*) Rp. 250.000,- (umum)


Pendaftaran & Konfirmasi Pembayaran CP: Elok (085655081754 atau
081280222644)
e-mail: elok_ga...@yahoo.com
dapat pula melalui website http://fgmi.iagi.or. id/

atau directlink http://fgmi.iagi. or.id/events/seminar-
geoarkelogi-ekskursi-gunung-
padang-2013/

Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri, no. rek 102-00-0597408-1
a.n Racahmadhea Perwitasari, KK Jkt Gdg Sampoerna Strategic 10224


Ket: * Anggota FGMI, MGEI & IAGI



Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

2013-04-30 Terurut Topik makkawaru
ini kok menjadi pertanyaan..lebih tua. dan lebih maju dari kebudayaan mesir 
kuno..tapi yg ditemukan adalah kramik dari china dan eropa yg masuk dlm masa 
sejarah...dimana korelasinya ya? 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 20:53:47 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Wah kalau begitu situs itu selalu dikunjungi oleh manusia, sejak jaman dibangun 
dulu kala sampai kini, 

Laporan tertulis pertama tentang Gn Padang, hanya sekilas ditulis oleh Bujangga 
Manik, seorang calon raja yang memilih jadi pengelana, pada masa hampir 
runtuhnya kerajaan Sunda, setelah perjalanannya yang ke dua berkeliling pulau 
jawa mengunjungi tempat2 peribadatan dan perguruan di jabar jateng sampai 
Jatim. Kira2 abad 14an (cmiiw). 
Hal yang normal, karena penghuni pulau Jawa dulu (hehehe sampai sekarang) 
banyak yang senang mengunjungi tempat yang beraura tinggi alias dianggap 
keramat. Jadi tenuan keramik, gerabah maupun logam ya biasa saja, mungkin 
sengaja ditinggal atau ketinggalan.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bhaskara aji 
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 23:02:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Beberapa Bulan terakhir Gunung Padang mencuri perhatian dunia penelitian
International, yaitu dengan beberapa penemuan


Ditemukannya beberapa pecahan keramik dari Eropa dan China yang ditemukan
di Gunung Padang, Hal ini semakin menguatkan bahwa Gunung Padang merupakan
situs megalitik yang dimiliki oleh Indonesia.
http://news.detik.com/read/2013/04/15/093853/2220127/10/keramik-eropa-china-ditemukan-di-gunung-padang


Berdasarkan informasi dari Arkeolog Ali Akbar bahwa Gunung Padang merupakan
situs yang memiliki umur dengan angka yang lebih tua daripada piramida
Mesir bahkan lebih maju daripada piramida Mesir, sehingga Gunung Padang
dipandang dapat menjadi Laboratorium berstandar Internasional.

http://news.detik.com/read/2013/03/26/063140/2203501/10/teknologi-pembangunan-gunung-padang-lebih-maju-dari-piramida-mesir



*Ayo bergabung bersama kami, untuk melihat situs megalitik ini secara
langsung!*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA*

BEKERJASAMA DENGAN

*MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA*

*Mempersembahkan*

*SEMINAR DAN EKSKURSI GEOARKEOLOGI GUNUNG PADANG: MITIGASI BENCANA,
APLIKASI GEOFISIKA, DAN MINERALISASI*
* *
*Seminar:*

*Pembicara dan Tema:*
*Andang Bachtiar - Tim Riset Katastropik Purba *“Geoarkeologi dan Kajian
Kebencanaan Katastropik Purba Situs Gunung Padang dan Situs Lainnya di
Indonesia”

*Sukmandaru Prihatmoko & Arif Zardi Dahlius – MGEI “*Potensi Mineralisasi
Gunung Padang dan Sekitarnya”

Sabtu, 4 Mei 2013, Pukul 09.00 - 15.00 WIB
Ruang Pertemuan Lt 2, Rumah Makan D’Solo
Jl. Melawai Raya No 189 G, Jakarta Selatan
Jumlah Peserta: 50 Orang
Fee: Professional: Rp. 60.000,- (anggota*) Rp. 75.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 40.000,- (anggota*) Rp. 45.000,- (umum)
Fasilitas: Sertifikat, Makan Siang, Minum, dan Snack


*Ekskursi Gunung Padang:*

*Instruktur:*
Andang Bachtiar & Dani Hilman - Tim Riset Katastropik Purba

Sabtu, 11 Mei 2013, Pukul 04.30 - 18.00 WIB
Situs Geoarkeologi Gunung Padang - Cianjur, Jawa Barat
Jumlah Peserta: 30 Orang
Fee: Professional: Rp. 215.000,- (anggota*) Rp. 230.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 200.000,- (anggota*) Rp. 215.000,- (umum)
Fasilitas: Kaos, Bus, Guide Book, Sertifikat, Makan Pagi&Siang, Minum, Snack
* *
* *
*Fee untuk paket 2 acara *
Professional: Rp. 250.000,- (anggota*) Rp. 275.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 230.000,- (anggota*) Rp. 250.000,- (umum)


Pendaftaran & Konfirmasi Pembayaran CP: Elok (085655081754 atau
081280222644)
e-mail: elok_ga...@yahoo.com
dapat pula melalui website http://fgmi.iagi.or. id/

atau directlink http://fgmi.iagi. or.id/events/seminar-
geoarkelogi-ekskursi-gunung-
padang-2013/

Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri, no. rek 102-00-0597408-1
a.n Racahmadhea Perwitasari, KK Jkt Gdg Sampoerna Strategic 10224


Ket: * Anggota FGMI, MGEI & IAGI



Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik miko
Sekedar yang mang Okim tahu, sebuah situs prasejarah dilindungi  oleh 
undang-undang cagar budaya dan peraturan pemerintah. Penelitian kearkeologian 
apalagi  sampai kegiatan ekskavasi wajib mematuhi persyaratan yang tercantum  
dalam undang-undang tersebut.

Contoh sederhana adalah ekskavasi  di puncak G.Lalakon dan G.Sadahurip untuk 
menguji adanya bangunan budaya di perut kedua gunung tersebut yang bekasnya 
dibiarkan menganga. Hal itu  jelas melanggar ketentuan undang-undang cagar 
budaya .Dalam kaitannya dengan G.Padang, para arkeolog menyatakan bahwa 
penelitian dan kegiatan ekskavasi yang dilaksanakan akhir-akhir ini  
inappropriate dan tidak memenuhi SOP.

Mengenai kunjungan Ibu Negara, tentu saja akan memiliki nilai plus-plus bagi 
perkembangan kepariwisataan G.Padang. Tetapi kalau kunjungan tersebut dikaitkan 
dengan kegiatan massal ekskavasi dan hipotesis-hipotesis yang belum terbukti 
kebenarannya ( para arkeolog menyebutnya sebagai pseudo-arkeologi ), apalagi 
diliput oleh media cetak dan elektronik nasional dan internasional, tentunya 
harus lebih hati-hati (belajar dari peristiwa memburu harta karun di Situs 
Batutulis Bogor yg melibatkan Menteri Agama ).

Sekali lagi, hal yg mang Okim tulis di atas adalah pendapat para arkeolog yang 
terekam dalam  diskusi ilmiah di Puslit Arkenas 26 April yang lalu, yang 
melahirkan Patisi 34. Semoga bermanfaat,

Salam cinta Geo-Arkeologi,

Mang Okim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio 
Date: Tue, 30 Apr 2013 09:35:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEI
Subject: Re: [iagi-net] PETISI 34 :  SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
Perbedaan pendapat itu lumrah, apalagi kalau masih dalam tanah.

saya pikir biarkan saja ada dua alternatif atau lebih penjelasan tentang situs 
gunung Padang.
jangan ada yang dimatikan.

makin banyak makin baik, masing2 dengan bukti nya masing2.

membuat orang makin penasaran, jadinya mau berkunjung ke situs itu.

Kunjungan Ibu negara akan menjadi iklan yang baik untuk pemasaran geowisata 
situs gunung padang.

fbs





 From: Sujatmiko 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Cc: MGEI  
Sent: Tuesday, April 30, 2013 7:59 AM
Subject: [iagi-net] PETISI 34 :  SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
 

Rekan-rekan IAGI yang budiman,




Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber di
Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakarta
pada Jum'at 26 April 2013 dengan tema :  Rasionalitas Gunung Padang dan
Piramida Atlantis. Adalah Prof.Ris. H. Truman Simanjuntak yang menelpon mang
Okim beberapa hari sebelumnya untuk minta kesediaan mang Okim. Mungkin
karena Dr.Budi Brahmantyo , Koordinator KRCB, tidak berada di tempat, maka
mang Okim ketiban pulung. Selain mang Okim dari KRCB,  dari Bandung diundang
juga Prof.Ris.Sutikno Bronto yang didampingi Ir.Pudjo Asmoro MSc. dari PSG,
Dr. Ony Suganda dari PVMBG., dan  Drs. Lutfi Yondrie dari Balar Bandung.
Karena dari awalnya mang Okim memang kurang sependapat dengan
hipotesis-hipotesis Tim Katastropik Purba bentukan Stafsus Presiden Bidang
Bantuan Sosial dan Bencana, maka mang Okim langsung saja menerima undangan
Prof Truman tersebut.



Yang hadir di diskusi ilmiah sekitar 40 orang ( 6 Profesor, banyak Doktor,
banyak S2 dan S1, serta wartawan cetak dan elektronik ). Diskusinya dipimpin
Drs Bambang Budi Utomo, Peneliti Utama Puslit Arkenas , didampingi oleh
Dr.Bambang Sulistyanto, Ka.Puslit Arkenas. Sebagai pembukaan, Prof Truman
Simanjuntak memaparkan tentang makna rasionalitas, halusinasi, dan hipotesis
Atlantis yang terkesan dijadikan pegangan oleh Tim Terpadu Penelitian
Mandiri Gunung Padang (TTPMGP). Selanjutnya dijelaskan  tentang penelitian
TTPMGP yang inappropriate, yang tidak mematuhi Undang-undang Cagar Budaya
dan mengabaikan proses yang baku ( karena memburu temuan ). Selain dari itu,
TTPMGP dianggap terlalu cepat memberikan interpretasi temuannya yang  tanpa
digodog langsung dilempar ke sarana publik. TTPMGP dianggap juga kurang
memahami prasejarah nasional sehingga memunculkan hal-hal sensasional
seperti adanya bangunan budaya yang maha hebat di perut G. Padang, teknologi
lebih maju dari Mesir purba, dan lain-lain. Prof. Truman menyinggung juga
tentang pseudo archeology, fantastic archeology, dll.nya.



Jalannya diskusi dan lahirnya petisi



Nara sumber  lainnya yang mendapat kesempatan  berbicara adalah Prof.
Mundardjito dari UI, Prof. Sutikno Bronto dari PSG, Drs. Lutfi Yondri dari
Balar Bandung, Dr. Ony Suganda dari PVMBG Bandung, Prof. Wahyu Hantoro dari
LIPI, Drs. Junus Satrio Atmodjo Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, mang
Okim dari KRCB, dan lain-lainnya. Hal-hal yang disampaikan meliputi antara
lain legalitas penelitian Tim Mandiri termasuk  leadernya, MOP dari setiap
penelitian arkeologi, arkeolog pendamping dari instansi terkait sesuai
dengan yang diamanatkan dalam UU Cagar Budaya, pengerahan tenaga massa yang
dapat membahayakan k

Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

2013-04-30 Terurut Topik bandono . s
Wah kalau begitu situs itu selalu dikunjungi oleh manusia, sejak jaman dibangun 
dulu kala sampai kini, 

Laporan tertulis pertama tentang Gn Padang, hanya sekilas ditulis oleh Bujangga 
Manik, seorang calon raja yang memilih jadi pengelana, pada masa hampir 
runtuhnya kerajaan Sunda, setelah perjalanannya yang ke dua berkeliling pulau 
jawa mengunjungi tempat2 peribadatan dan perguruan di jabar jateng sampai 
Jatim. Kira2 abad 14an (cmiiw). 
Hal yang normal, karena penghuni pulau Jawa dulu (hehehe sampai sekarang) 
banyak yang senang mengunjungi tempat yang beraura tinggi alias dianggap 
keramat. Jadi tenuan keramik, gerabah maupun logam ya biasa saja, mungkin 
sengaja ditinggal atau ketinggalan.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bhaskara aji 
Sender: 
Date: Tue, 30 Apr 2013 23:02:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
Beberapa Bulan terakhir Gunung Padang mencuri perhatian dunia penelitian
International, yaitu dengan beberapa penemuan


Ditemukannya beberapa pecahan keramik dari Eropa dan China yang ditemukan
di Gunung Padang, Hal ini semakin menguatkan bahwa Gunung Padang merupakan
situs megalitik yang dimiliki oleh Indonesia.
http://news.detik.com/read/2013/04/15/093853/2220127/10/keramik-eropa-china-ditemukan-di-gunung-padang


Berdasarkan informasi dari Arkeolog Ali Akbar bahwa Gunung Padang merupakan
situs yang memiliki umur dengan angka yang lebih tua daripada piramida
Mesir bahkan lebih maju daripada piramida Mesir, sehingga Gunung Padang
dipandang dapat menjadi Laboratorium berstandar Internasional.

http://news.detik.com/read/2013/03/26/063140/2203501/10/teknologi-pembangunan-gunung-padang-lebih-maju-dari-piramida-mesir



*Ayo bergabung bersama kami, untuk melihat situs megalitik ini secara
langsung!*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA*

BEKERJASAMA DENGAN

*MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA*

*Mempersembahkan*

*SEMINAR DAN EKSKURSI GEOARKEOLOGI GUNUNG PADANG: MITIGASI BENCANA,
APLIKASI GEOFISIKA, DAN MINERALISASI*
* *
*Seminar:*

*Pembicara dan Tema:*
*Andang Bachtiar - Tim Riset Katastropik Purba *“Geoarkeologi dan Kajian
Kebencanaan Katastropik Purba Situs Gunung Padang dan Situs Lainnya di
Indonesia”

*Sukmandaru Prihatmoko & Arif Zardi Dahlius – MGEI “*Potensi Mineralisasi
Gunung Padang dan Sekitarnya”

Sabtu, 4 Mei 2013, Pukul 09.00 - 15.00 WIB
Ruang Pertemuan Lt 2, Rumah Makan D’Solo
Jl. Melawai Raya No 189 G, Jakarta Selatan
Jumlah Peserta: 50 Orang
Fee: Professional: Rp. 60.000,- (anggota*) Rp. 75.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 40.000,- (anggota*) Rp. 45.000,- (umum)
Fasilitas: Sertifikat, Makan Siang, Minum, dan Snack


*Ekskursi Gunung Padang:*

*Instruktur:*
Andang Bachtiar & Dani Hilman - Tim Riset Katastropik Purba

Sabtu, 11 Mei 2013, Pukul 04.30 - 18.00 WIB
Situs Geoarkeologi Gunung Padang - Cianjur, Jawa Barat
Jumlah Peserta: 30 Orang
Fee: Professional: Rp. 215.000,- (anggota*) Rp. 230.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 200.000,- (anggota*) Rp. 215.000,- (umum)
Fasilitas: Kaos, Bus, Guide Book, Sertifikat, Makan Pagi&Siang, Minum, Snack
* *
* *
*Fee untuk paket 2 acara *
Professional: Rp. 250.000,- (anggota*) Rp. 275.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 230.000,- (anggota*) Rp. 250.000,- (umum)


Pendaftaran & Konfirmasi Pembayaran CP: Elok (085655081754 atau
081280222644)
e-mail: elok_ga...@yahoo.com
dapat pula melalui website http://fgmi.iagi.or. id/

atau directlink http://fgmi.iagi. or.id/events/seminar-
geoarkelogi-ekskursi-gunung-
padang-2013/

Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri, no. rek 102-00-0597408-1
a.n Racahmadhea Perwitasari, KK Jkt Gdg Sampoerna Strategic 10224


Ket: * Anggota FGMI, MGEI & IAGI



Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

2013-04-30 Terurut Topik bhaskara aji
Wah sayang sekali Pak Frank belum bisa join bersama kami.


Silahkan Pak Frank, semoga waktu dan kesempatan pembicara, panitia serta
aksesibilitas lokasi tersedia.

Salam
Bhaskara Aji



Pada 30 April 2013 23.15, Franciscus B Sinartio menulis:

> Boleh juga iklannya.
>
> sayang saya ngak bisa ikutan.
> kalau pada waktu liburan anak sekolah diadakan lagi gimana?
> ada beberapa Geologist + paleontologist (bukan arkeolog) dari sini mau
> ikutan juga.
>
> kan paling ngak ini bagian dari geowisata  untuk Indonesia.
>
> salam,
>
> frank
>
>
>   --
>  *From:* bhaskara aji 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, April 30, 2013 11:02 AM
> *Subject:* [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
>
> Beberapa Bulan terakhir Gunung Padang mencuri perhatian dunia penelitian
> International, yaitu dengan beberapa penemuan
>
>
> Ditemukannya beberapa pecahan keramik dari Eropa dan China yang ditemukan
> di Gunung Padang, Hal ini semakin menguatkan bahwa Gunung Padang
> merupakan situs megalitik yang dimiliki oleh Indonesia.
>
> http://news.detik.com/read/2013/04/15/093853/2220127/10/keramik-eropa-china-ditemukan-di-gunung-padang
>
>
> Berdasarkan informasi dari Arkeolog Ali Akbar bahwa Gunung Padang
> merupakan situs yang memiliki umur dengan angka yang lebih tua daripada
> piramida Mesir bahkan lebih maju daripada piramida Mesir, sehingga Gunung
> Padang dipandang dapat menjadi Laboratorium berstandar Internasional.
>
>
> http://news.detik.com/read/2013/03/26/063140/2203501/10/teknologi-pembangunan-gunung-padang-lebih-maju-dari-piramida-mesir
>
>
>
> *Ayo bergabung bersama kami, untuk melihat situs megalitik ini secara
> langsung!*
> *
> *
> *
> *
> *
> *
> *
> *
> *
> *
> *FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA*
>
> BEKERJASAMA DENGAN
>
> *MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA*
>
> *Mempersembahkan*
>
> *SEMINAR DAN EKSKURSI GEOARKEOLOGI GUNUNG PADANG: MITIGASI BENCANA,
> APLIKASI GEOFISIKA, DAN MINERALISASI*
> * *
> *Seminar:*
>
> *Pembicara dan Tema:*
> *Andang Bachtiar - Tim Riset Katastropik Purba *“Geoarkeologi dan Kajian
> Kebencanaan Katastropik Purba Situs Gunung Padang dan Situs Lainnya di
> Indonesia”
>
> *Sukmandaru Prihatmoko & Arif Zardi Dahlius – MGEI “*Potensi Mineralisasi
> Gunung Padang dan Sekitarnya”
>
> Sabtu, 4 Mei 2013, Pukul 09.00 - 15.00 WIB
> Ruang Pertemuan Lt 2, Rumah Makan D’Solo
> Jl. Melawai Raya No 189 G, Jakarta Selatan
> Jumlah Peserta: 50 Orang
> Fee: Professional: Rp. 60.000,- (anggota*) Rp. 75.000,- (umum)
> Mahasiswa: Rp. 40.000,- (anggota*) Rp. 45.000,- (umum)
> Fasilitas: Sertifikat, Makan Siang, Minum, dan Snack
>
>
> *Ekskursi Gunung Padang:*
>
> *Instruktur:*
> Andang Bachtiar & Dani Hilman - Tim Riset Katastropik Purba
>
> Sabtu, 11 Mei 2013, Pukul 04.30 - 18.00 WIB
> Situs Geoarkeologi Gunung Padang - Cianjur, Jawa Barat
> Jumlah Peserta: 30 Orang
> Fee: Professional: Rp. 215.000,- (anggota*) Rp. 230.000,- (umum)
> Mahasiswa: Rp. 200.000,- (anggota*) Rp. 215.000,- (umum)
> Fasilitas: Kaos, Bus, Guide Book, Sertifikat, Makan Pagi&Siang, Minum,
> Snack
> * *
> * *
> *Fee untuk paket 2 acara *
> Professional: Rp. 250.000,- (anggota*) Rp. 275.000,- (umum)
> Mahasiswa: Rp. 230.000,- (anggota*) Rp. 250.000,- (umum)
>
>
> Pendaftaran & Konfirmasi Pembayaran CP: Elok (085655081754 atau
> 081280222644)
> e-mail: elok_ga...@yahoo.com
> dapat pula melalui website http://fgmi.iagi.or. id/
>
> atau directlink http://fgmi.iagi. or.id/events/seminar-
> geoarkelogi-ekskursi-gunung- 
> padang-2013/
>
> Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri, no. rek 102-00-0597408-1
> a.n Racahmadhea Perwitasari, KK Jkt Gdg Sampoerna Strategic 10224
>
>
> Ket: * Anggota FGMI, MGEI & IAGI
>
>
>
>


Re: [iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Perbedaan pendapat itu lumrah, apalagi kalau masih dalam tanah.

saya pikir biarkan saja ada dua alternatif atau lebih penjelasan tentang situs 
gunung Padang.
jangan ada yang dimatikan.

makin banyak makin baik, masing2 dengan bukti nya masing2.

membuat orang makin penasaran, jadinya mau berkunjung ke situs itu.

Kunjungan Ibu negara akan menjadi iklan yang baik untuk pemasaran geowisata 
situs gunung padang.

fbs





 From: Sujatmiko 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Cc: MGEI  
Sent: Tuesday, April 30, 2013 7:59 AM
Subject: [iagi-net] PETISI 34 :  SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN
 

Rekan-rekan IAGI yang budiman,




Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber di
Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakarta
pada Jum'at 26 April 2013 dengan tema :  Rasionalitas Gunung Padang dan
Piramida Atlantis. Adalah Prof.Ris. H. Truman Simanjuntak yang menelpon mang
Okim beberapa hari sebelumnya untuk minta kesediaan mang Okim. Mungkin
karena Dr.Budi Brahmantyo , Koordinator KRCB, tidak berada di tempat, maka
mang Okim ketiban pulung. Selain mang Okim dari KRCB,  dari Bandung diundang
juga Prof.Ris.Sutikno Bronto yang didampingi Ir.Pudjo Asmoro MSc. dari PSG,
Dr. Ony Suganda dari PVMBG., dan  Drs. Lutfi Yondrie dari Balar Bandung.
Karena dari awalnya mang Okim memang kurang sependapat dengan
hipotesis-hipotesis Tim Katastropik Purba bentukan Stafsus Presiden Bidang
Bantuan Sosial dan Bencana, maka mang Okim langsung saja menerima undangan
Prof Truman tersebut.



Yang hadir di diskusi ilmiah sekitar 40 orang ( 6 Profesor, banyak Doktor,
banyak S2 dan S1, serta wartawan cetak dan elektronik ). Diskusinya dipimpin
Drs Bambang Budi Utomo, Peneliti Utama Puslit Arkenas , didampingi oleh
Dr.Bambang Sulistyanto, Ka.Puslit Arkenas. Sebagai pembukaan, Prof Truman
Simanjuntak memaparkan tentang makna rasionalitas, halusinasi, dan hipotesis
Atlantis yang terkesan dijadikan pegangan oleh Tim Terpadu Penelitian
Mandiri Gunung Padang (TTPMGP). Selanjutnya dijelaskan  tentang penelitian
TTPMGP yang inappropriate, yang tidak mematuhi Undang-undang Cagar Budaya
dan mengabaikan proses yang baku ( karena memburu temuan ). Selain dari itu,
TTPMGP dianggap terlalu cepat memberikan interpretasi temuannya yang  tanpa
digodog langsung dilempar ke sarana publik. TTPMGP dianggap juga kurang
memahami prasejarah nasional sehingga memunculkan hal-hal sensasional
seperti adanya bangunan budaya yang maha hebat di perut G. Padang, teknologi
lebih maju dari Mesir purba, dan lain-lain. Prof. Truman menyinggung juga
tentang pseudo archeology, fantastic archeology, dll.nya.



Jalannya diskusi dan lahirnya petisi



Nara sumber  lainnya yang mendapat kesempatan  berbicara adalah Prof.
Mundardjito dari UI, Prof. Sutikno Bronto dari PSG, Drs. Lutfi Yondri dari
Balar Bandung, Dr. Ony Suganda dari PVMBG Bandung, Prof. Wahyu Hantoro dari
LIPI, Drs. Junus Satrio Atmodjo Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, mang
Okim dari KRCB, dan lain-lainnya. Hal-hal yang disampaikan meliputi antara
lain legalitas penelitian Tim Mandiri termasuk  leadernya, MOP dari setiap
penelitian arkeologi, arkeolog pendamping dari instansi terkait sesuai
dengan yang diamanatkan dalam UU Cagar Budaya, pengerahan tenaga massa yang
dapat membahayakan keselamatan cagar budaya, dan lain-lain. Mang Okim
sendiri mengawali sharingnya dengan menyitir pesan Frederic Lahee  : One
must be careful not to draw conclusions from too brief an examination (Field
Geology, 1961, hal. 41). Karena mengabaikan pesan tersebut maka muncullah
interpretasi sensasional yang langsung diumumkan ke luar,  antara lain
tentang piramida tertinggi di dunia, pasir ayakan manusia purba lebih 10.000
tahun yang lalu, semen perekat kekar kolom, gumpalan besi sisa pekerjaan
metalurgi ribuan tahun yang lalu, pintu gerbang 18 meter, pintu masuk ke
ruangan di perut G. Padang yang diduga kuat mengandung  emas  murni,
bangunan budaya berukuran lebih 10 kali Borobudur,  dll.



Diskusi ilmiah yang direncanakan berlangsung dari pkl 13.00 sampai pkl 16.00
terpaksa diperpanjang sampai pkl 22.00 karena seluruh peserta  sepakat untuk
membuat petisi ke Presiden SBY dengan harapan agar beliau dapat segera
menghentikan  sepak terjang  TTPMGP yang selama ini dianggap telah
mengabaikan norma-norma hukum dan MOP penelitian arkeologi. Tujuan hakiki
dari petisi tersebut selain menyelamatkan Situs G.Padang adalah juga untuk
menjaga  martabat dan kehormatan Presiden dan Ibu Negara yang selama ini
terkesan mendapatkan masukan-masukan yang tidak benar. Tepat pada pukul
22.00, pembahasan petisi yang dipimpin oleh Drs. Junus Satrio Atmodjo
berhasil dirampungkan dan ditanda-tangani oleh 34 peserta. Petisi yang
dikirimkan ke Presiden dengan tembusan ke 3 Kementerian dan Bupati Cianjur
tersebut kemudian mendapat reaksi yang sangat keras dari Pak Andi Arief,
Stafsus Presiden ( beliaulah yang memperkenalkan istilah Petisi 34 ). 



Ekskavasi TTMGP akhirnya dihentikan

Re: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

2013-04-30 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Boleh juga iklannya.  

sayang saya ngak bisa ikutan.
kalau pada waktu liburan anak sekolah diadakan lagi gimana? 
ada beberapa Geologist + paleontologist (bukan arkeolog) dari sini mau ikutan 
juga.

kan paling ngak ini bagian dari geowisata  untuk Indonesia.

salam,

frank




 From: bhaskara aji 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, April 30, 2013 11:02 AM
Subject: [iagi-net] SITUS MEGALITIK YANG MENGGEMPARKAN DUNIA
 


Beberapa Bulan terakhir Gunung Padang mencuri perhatian dunia penelitian 
International, yaitu dengan beberapa penemuan


Ditemukannya beberapa pecahan keramik dari Eropa dan China yang ditemukan di 
Gunung Padang, Hal ini semakin menguatkan bahwa Gunung Padang merupakan situs 
megalitik yang dimiliki oleh Indonesia. 
http://news.detik.com/read/2013/04/15/093853/2220127/10/keramik-eropa-china-ditemukan-di-gunung-padang



Berdasarkan informasi dari Arkeolog Ali Akbar bahwa Gunung Padang merupakan 
situs yang memiliki umur dengan angka yang lebih tua daripada piramida Mesir 
bahkan lebih maju daripada piramida Mesir, sehingga Gunung Padang dipandang 
dapat menjadi Laboratorium berstandar Internasional.

http://news.detik.com/read/2013/03/26/063140/2203501/10/teknologi-pembangunan-gunung-padang-lebih-maju-dari-piramida-mesir




Ayo bergabung bersama kami, untuk melihat situs megalitik ini secara langsung!





FORUM GEOSAINTIS MUDA INDONESIA

BEKERJASAMA DENGAN

MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA
 
Mempersembahkan
 
SEMINAR DAN EKSKURSI GEOARKEOLOGI GUNUNG PADANG: MITIGASI BENCANA, APLIKASI 
GEOFISIKA, DAN MINERALISASI
 
Seminar:
 
Pembicara dan Tema:
Andang Bachtiar - Tim Riset Katastropik Purba “Geoarkeologi dan Kajian 
Kebencanaan Katastropik Purba Situs Gunung Padang dan Situs Lainnya di 
Indonesia”
 
Sukmandaru Prihatmoko & Arif Zardi Dahlius – MGEI “Potensi Mineralisasi Gunung 
Padang dan Sekitarnya”
 
Sabtu, 4 Mei 2013, Pukul 09.00 - 15.00 WIB
Ruang Pertemuan Lt 2, Rumah Makan D’Solo
Jl. Melawai Raya No 189 G, Jakarta Selatan
Jumlah Peserta: 50 Orang
Fee: Professional: Rp. 60.000,- (anggota*) Rp. 75.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 40.000,- (anggota*) Rp. 45.000,- (umum)
Fasilitas: Sertifikat, Makan Siang, Minum, dan Snack
 

Ekskursi Gunung Padang:

Instruktur:
Andang Bachtiar & Dani Hilman - Tim Riset Katastropik Purba
 
Sabtu, 11 Mei 2013, Pukul 04.30 - 18.00 WIB
Situs Geoarkeologi Gunung Padang - Cianjur, Jawa Barat
Jumlah Peserta: 30 Orang
Fee: Professional: Rp. 215.000,- (anggota*) Rp. 230.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 200.000,- (anggota*) Rp. 215.000,- (umum)
Fasilitas: Kaos, Bus, Guide Book, Sertifikat, Makan Pagi&Siang, Minum, Snack
 
 
Fee untuk paket 2 acara 
Professional: Rp. 250.000,- (anggota*) Rp. 275.000,- (umum)
Mahasiswa: Rp. 230.000,- (anggota*) Rp. 250.000,- (umum)
 
 
Pendaftaran & Konfirmasi Pembayaran CP: Elok (085655081754 atau 081280222644)
e-mail: elok_ga...@yahoo.com
dapat pula melalui website http://fgmi.iagi.or. id/ 
atau directlink http://fgmi.iagi. or.id/events/seminar- 
geoarkelogi-ekskursi-gunung- padang-2013/
 
Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri, no. rek 102-00-0597408-1
a.n Racahmadhea Perwitasari, KK Jkt Gdg Sampoerna Strategic 10224
 
 
Ket: * Anggota FGMI, MGEI & IAGI

[iagi-net] PETISI 34 : SITUS GUNUNG PADANG TERSELAMATKAN

2013-04-30 Terurut Topik Sujatmiko
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 


Mang Okim sungguh tidak menduga diberikan kepercayaan menjadi nara sumber di
Diskusi Ilmiah Sehari yang digelar oleh Puslit Arkenas di Pejaten Jakarta
pada Jum'at 26 April 2013 dengan tema :  Rasionalitas Gunung Padang dan
Piramida Atlantis. Adalah Prof.Ris. H. Truman Simanjuntak yang menelpon mang
Okim beberapa hari sebelumnya untuk minta kesediaan mang Okim. Mungkin
karena Dr.Budi Brahmantyo , Koordinator KRCB, tidak berada di tempat, maka
mang Okim ketiban pulung. Selain mang Okim dari KRCB,  dari Bandung diundang
juga Prof.Ris.Sutikno Bronto yang didampingi Ir.Pudjo Asmoro MSc. dari PSG,
Dr. Ony Suganda dari PVMBG., dan  Drs. Lutfi Yondrie dari Balar Bandung.
Karena dari awalnya mang Okim memang kurang sependapat dengan
hipotesis-hipotesis Tim Katastropik Purba bentukan Stafsus Presiden Bidang
Bantuan Sosial dan Bencana, maka mang Okim langsung saja menerima undangan
Prof Truman tersebut.

 

Yang hadir di diskusi ilmiah sekitar 40 orang ( 6 Profesor, banyak Doktor,
banyak S2 dan S1, serta wartawan cetak dan elektronik ). Diskusinya dipimpin
Drs Bambang Budi Utomo, Peneliti Utama Puslit Arkenas , didampingi oleh
Dr.Bambang Sulistyanto, Ka.Puslit Arkenas. Sebagai pembukaan, Prof Truman
Simanjuntak memaparkan tentang makna rasionalitas, halusinasi, dan hipotesis
Atlantis yang terkesan dijadikan pegangan oleh Tim Terpadu Penelitian
Mandiri Gunung Padang (TTPMGP). Selanjutnya dijelaskan  tentang penelitian
TTPMGP yang inappropriate, yang tidak mematuhi Undang-undang Cagar Budaya
dan mengabaikan proses yang baku ( karena memburu temuan ). Selain dari itu,
TTPMGP dianggap terlalu cepat memberikan interpretasi temuannya yang  tanpa
digodog langsung dilempar ke sarana publik. TTPMGP dianggap juga kurang
memahami prasejarah nasional sehingga memunculkan hal-hal sensasional
seperti adanya bangunan budaya yang maha hebat di perut G. Padang, teknologi
lebih maju dari Mesir purba, dan lain-lain. Prof. Truman menyinggung juga
tentang pseudo archeology, fantastic archeology, dll.nya.

 

Jalannya diskusi dan lahirnya petisi

 

Nara sumber  lainnya yang mendapat kesempatan  berbicara adalah Prof.
Mundardjito dari UI, Prof. Sutikno Bronto dari PSG, Drs. Lutfi Yondri dari
Balar Bandung, Dr. Ony Suganda dari PVMBG Bandung, Prof. Wahyu Hantoro dari
LIPI, Drs. Junus Satrio Atmodjo Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, mang
Okim dari KRCB, dan lain-lainnya. Hal-hal yang disampaikan meliputi antara
lain legalitas penelitian Tim Mandiri termasuk  leadernya, MOP dari setiap
penelitian arkeologi, arkeolog pendamping dari instansi terkait sesuai
dengan yang diamanatkan dalam UU Cagar Budaya, pengerahan tenaga massa yang
dapat membahayakan keselamatan cagar budaya, dan lain-lain. Mang Okim
sendiri mengawali sharingnya dengan menyitir pesan Frederic Lahee  : One
must be careful not to draw conclusions from too brief an examination (Field
Geology, 1961, hal. 41). Karena mengabaikan pesan tersebut maka muncullah
interpretasi sensasional yang langsung diumumkan ke luar,  antara lain
tentang piramida tertinggi di dunia, pasir ayakan manusia purba lebih 10.000
tahun yang lalu, semen perekat kekar kolom, gumpalan besi sisa pekerjaan
metalurgi ribuan tahun yang lalu, pintu gerbang 18 meter, pintu masuk ke
ruangan di perut G. Padang yang diduga kuat mengandung  emas  murni,
bangunan budaya berukuran lebih 10 kali Borobudur,  dll.

 

Diskusi ilmiah yang direncanakan berlangsung dari pkl 13.00 sampai pkl 16.00
terpaksa diperpanjang sampai pkl 22.00 karena seluruh peserta  sepakat untuk
membuat petisi ke Presiden SBY dengan harapan agar beliau dapat segera
menghentikan  sepak terjang  TTPMGP yang selama ini dianggap telah
mengabaikan norma-norma hukum dan MOP penelitian arkeologi. Tujuan hakiki
dari petisi tersebut selain menyelamatkan Situs G.Padang adalah juga untuk
menjaga  martabat dan kehormatan Presiden dan Ibu Negara yang selama ini
terkesan mendapatkan masukan-masukan yang tidak benar. Tepat pada pukul
22.00, pembahasan petisi yang dipimpin oleh Drs. Junus Satrio Atmodjo
berhasil dirampungkan dan ditanda-tangani oleh 34 peserta. Petisi yang
dikirimkan ke Presiden dengan tembusan ke 3 Kementerian dan Bupati Cianjur
tersebut kemudian mendapat reaksi yang sangat keras dari Pak Andi Arief,
Stafsus Presiden ( beliaulah yang memperkenalkan istilah Petisi 34 ). 

 

Ekskavasi TTMGP akhirnya dihentikan

 

Puji syukur kehadlirat Tuhan YMK bahwa setelah Pak Andi Arief sempat
meradang pada 27 April dengan  mencap beliau-beliau yang hadir di diskusi
ilmiah sebagai PENJAHAT INTELEKTUAL dan  mengharuskan 3 Menteri Kabinet dan
1 Wamen   untuk mundur dari jabatannya karena dituduh mendukung petisi, maka
pada 28 April beliau sudah agak melunak dengan mengharapkan agar Tim Petisi
34 dapat duduk bersama dengan TTPMGP untuk mendiskusikan hasil penelitian
masing-masing. Pada 29 April, akhirnya Pak Andi Arief mengumumkan bahwa
TTPMGP akan menghentikan ekskavasi lanjutannya yang direncanakan pada
tanggal 11 Mei.  Den