RE: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Koh Liam.
Yang penting tidak import Ideologi thoh.

Salam
HD

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ismail
Zaini
Sent: Wednesday, June 26, 2013 1:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Betul sdh masuk globalisasi semuanya bisa import  namun apakah semuanya
harus import 


Salam

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 03:05:12 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Kalian itu tdk sadar bahwa negara kita ini sudah menerima globalisasi
perekonomian, alias free-trade dan free-market economy, sehingga mau import
export apapun boleh, import cabe, garam, export TKI-geologist, import
engineers, ya bawang, ya sapi dan apa saja. Ya kalau petani garam kalah
murah harga garamnya, ya dia itu tdk eficient. Itulah free market economy
dan segala akibatnya. Kalau izin pemboran itu lama, ya lama2 juga akan
ditinggalkan perusahaan explorasi, hengkang ke negara lain.
Jadi terimalah kebijakan ekonomi pemerintah kita dengan segala
konsekwensinya.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:44:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas
pagi ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi
nggak jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak
ada KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak
hanya geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau
Amdal, Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi)
untuk rig, dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda
makin banyak persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di
Federal Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu
izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ;
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai ala

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Betul sdh masuk globalisasi semuanya bisa import  namun apakah semuanya harus 
import 


Salam

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 03:05:12 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Kalian itu tdk sadar bahwa negara kita ini sudah menerima globalisasi 
perekonomian, alias free-trade dan free-market economy, sehingga mau import 
export apapun boleh, import cabe, garam, export TKI-geologist, import 
engineers, ya bawang, ya sapi dan apa saja. Ya kalau petani garam kalah murah 
harga garamnya, ya dia itu tdk eficient. Itulah free market economy dan segala 
akibatnya. Kalau izin pemboran itu lama, ya lama2 juga akan ditinggalkan 
perusahaan explorasi, hengkang ke negara lain.
Jadi terimalah kebijakan ekonomi pemerintah kita dengan segala konsekwensinya.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:44:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Yanto R. Sumantri





 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Wednesday, June 26, 2013 10:29 AM
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
 


Bisa , kalau 50 juta orang Indonesia sakit maaag atau ada polip di ussusnya 
..kaya saya hehehehe

si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, June 26, 2013 9:44 AM
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
 


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin
 ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re:
 [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah
 perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin kalau metode perijinan 
tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for
 onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive fr

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Sumber vitamin C lho, lebih bagus drpda jeruk maupun tomat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:44:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data 

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Hihihi minyak murah kok harganya dinaikin.
Kuimahha juragaaan. Beli pertamax di spbu bdg, jln tol di bsd harganya nggak 
sama haduuh, pusing kagak?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of gr

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Hehehe aku bukan juru tenung/ramal. Data statistik juga nggak ada. Kalo JW 
sebaiknya setelah selesai tugas jadi gubernur saja, jadi faham betul keaneka 
ragaman suku n bangsa indonesia.
Semoga muncul tokoh kuat diluar partai saja. Kalo dari partai pengabdian buka 
ke NKRI tapi ke partai. Mudah2an 3 pimpinan independen dapat memberi contoh eee 
4 deh, jakarta jateng suraboyo mbandung.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:30:51 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pakde Band Kiro kiro Presiden yg akan datang yg mampu siapa yo pilihane opo , 
ARB , MG atau PS , atau Jokowi 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:13:59 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Mungkin perlu koordinasi antar kementrian. Ini yang belum ada. Padahal ada 
pemimpin para menteri. Karena tidak setiap menteri menguasai bidang dan para 
birokratnya (mungkin lho wong pernah mau ketemu menteri saja calonya banyak, 
hehe ini dulu awal th 2000an)
Salam. Semoga presiden akan datang bener2 mampu menyatukan kementrian2 untuk 
kesejahteraan NKRI)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for 

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Bisa , kalau 50 juta orang Indonesia sakit maaag atau ada polip di ussusnya 
..kaya saya hehehehe

si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, June 26, 2013 9:44 AM
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
 


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bu

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik koesoema
Kalian itu tdk sadar bahwa negara kita ini sudah menerima globalisasi 
perekonomian, alias free-trade dan free-market economy, sehingga mau import 
export apapun boleh, import cabe, garam, export TKI-geologist, import 
engineers, ya bawang, ya sapi dan apa saja. Ya kalau petani garam kalah murah 
harga garamnya, ya dia itu tdk eficient. Itulah free market economy dan segala 
akibatnya. Kalau izin pemboran itu lama, ya lama2 juga akan ditinggalkan 
perusahaan explorasi, hengkang ke negara lain.
Jadi terimalah kebijakan ekonomi pemerintah kita dengan segala konsekwensinya.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:44:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could wa

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Paling sesaat saja nanti naik lagi , lha wong Kapok Lombok


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:44:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and dat

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik aluthfi143

Koh Lim kalau cabe harganya dinaikkan apa ya konsumsine bisa turun???

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:41:01 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the sou

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Pemerintah mau Impor Cabe dari Cina , lha wong cabe saja kok impor {kompas pagi 
ini} , 
Kalau crude dan BBM  sdh lama impor , apalagi kalau semakin turun saja 
liftingnya impornya semakin besar krn konsumsinya semakin tinggi . Nyari 
minyaknya semakin sulit pakai minyaknya semakin banyak krn diversifikasi nggak 
jalan krn minyaknya murah


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor


Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep fe

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Pakde Band Kiro kiro Presiden yg akan datang yg mampu siapa yo pilihane opo , 
ARB , MG atau PS , atau Jokowi 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 02:13:59 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Mungkin perlu koordinasi antar kementrian. Ini yang belum ada. Padahal ada 
pemimpin para menteri. Karena tidak setiap menteri menguasai bidang dan para 
birokratnya (mungkin lho wong pernah mau ketemu menteri saja calonya banyak, 
hehe ini dulu awal th 2000an)
Salam. Semoga presiden akan datang bener2 mampu menyatukan kementrian2 untuk 
kesejahteraan NKRI)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling p

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Lho referensinya bedaa kali Abah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R. Sumantri" 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 19:05:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Vicky


 The House Committee on Natural
Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas
exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time


Nah ini paradox-nya Indonesia ,
Dulu jaman "sentralisasi" , ijin ijin lebih cepat , jaman "normal" hehehe.

Sekarang jaman OTODA jadi tambah panjang , banyak dan lma .

Mau sampai kapan seih.

Cocoklah kalau negara kita memang paradox ., eh apa iyaaa ?

si Abah



 From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: IAGI ; migas_indone...@yahoogroups.com; Indoenergy 
 
Sent: Wednesday, June 26, 2013 12:05 AM
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
 

Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari ! that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"


Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Mungkin perlu koordinasi antar kementrian. Ini yang belum ada. Padahal ada 
pemimpin para menteri. Karena tidak setiap menteri menguasai bidang dan para 
birokratnya (mungkin lho wong pernah mau ketemu menteri saja calonya banyak, 
hehe ini dulu awal th 2000an)
Salam. Semoga presiden akan datang bener2 mampu menyatukan kementrian2 untuk 
kesejahteraan NKRI)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:57:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and polic

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Vicky


 The House Committee on Natural
Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas
exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time


Nah ini paradox-nya Indonesia ,
Dulu jaman "sentralisasi" , ijin ijin lebih cepat , jaman "normal" hehehe.

Sekarang jaman OTODA jadi tambah panjang , banyak dan lma .

Mau sampai kapan seih.

Cocoklah kalau negara kita memang paradox ., eh apa iyaaa ?

si Abah



 From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: IAGI ; migas_indone...@yahoogroups.com; Indoenergy 
 
Sent: Wednesday, June 26, 2013 12:05 AM
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
 

Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari ! that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik aluthfi143

Iya Mas Band, selama ini nyiapi lokasi paling cepet satu tahun, kalau masuk 
wilayah kehutanan bisa ber-tahun2. Dengan UU Pertanahan yang baru untuk 
pembebasan tanah lokasi bisa memakan waktu 400an hari. Prof Rudy Rub bingung 
kali mengupayakan cara mempercepat penyiapan lokasi, kalau nabrak UU ya tak ada 
KKKS yg berani bisa dipidanakan. Ya kedepan pemboran makin sulit tidak hanya 
geologinya tapi juga dokumen perijinannya..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:47:14 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Meskipun dilakukan secara simultan?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:41:27 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil p

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Kalau di NKRI kan tidak bisa Prof.
Karena kekayaan alam di dalamnya adalah milik negara. (Hehehe maaf sok tau). 
Paling kalau di tanah milik sendiri "dirampas" alias ganti rugi, yang pasti 
merugikan pemilik lahan begitu kan Prof?
Salam hormat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"


Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik aluthfi143

Untuk membor (migas) suatu lokasi dulu ada 14 dokumen persetujuan mulai dari 
kontrak/psc, wp&b (pod bila berproduksi), AFE, pengadaan, UPL/UKL atau Amdal, 
Pembenasan tanah, pembuatan lokasi, SILO (surat ijin layak operasi) untuk rig, 
dsb. Semuanya ini bisa selesai lebih dari setahun. Dengan Otda makin banyak 
persetujuan dan makin ribet. 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:34:35 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"


Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik koesoema
Saya kira yg dimaksud drilling permit itu termasuk mendapatkan blok di Federal 
Land, bukan izin ngebornya sendiri. Kalau di lahan private tdk perlu izin.
RPK
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:19:24 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"


Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik aluthfi143

STNK... Suratan Tersirat Nanging Katon Ya termasuk biaya 
siluman... He he he Wong ngobrol asap sampai eyang Suharto berobat 
koq jadi ribut kayak eyang Subur...

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: nugraha...@yahoo.com
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 01:20:19 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Qiqiqiqiii...


Salam,
Nuning



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 07:34:33 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

jarene bosku ora popo tuwek sing penting stnk"setengah tuwek neng keren"

2013/6/25 Hadiyanto Sapardi 

>  Bu Nuning.
>
> Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy…Keep  calm bu,
> marake cepet tuek. He…he…
>
> ** **
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Ismail
> Zaini
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>  ** **
>
> Opo to sing dilawan 
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *bandon...@gmail.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +
>
> *To: *Iagi
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *nugraha...@yahoo.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *Eko Prasetyo  
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> ** **
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> ** **
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> 
>
> *--
> "Control yourself, and you got freedom"*
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> ** **
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> ** **
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
>  kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap
> sebanyak banyak nya , h

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Hehehe setengah tuwek belum tuwek lho, jan masih setengah remaja juga hahaha.
Ukuran tuwek tidak selalu sejajar dengan umur lho.
Banyak yang dianggap tuwek, kondisi fisik dan mentalnya lebih prima dibanding 
yang dianggap muda.
Belum masalah "insting" bisnis/ keamanan yang hanya dapat diperoleh dari 
pengalaman, meski tidak kurang juga para pemuda memiliki "insting" yang sama.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 07:34:33 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
jarene bosku ora popo tuwek sing penting stnk"setengah tuwek neng keren"

2013/6/25 Hadiyanto Sapardi 

>  Bu Nuning.
>
> Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy…Keep  calm bu,
> marake cepet tuek. He…he…
>
> ** **
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Ismail
> Zaini
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>  ** **
>
> Opo to sing dilawan 
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *bandon...@gmail.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +
>
> *To: *Iagi
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *nugraha...@yahoo.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *Eko Prasetyo  
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> ** **
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> ** **
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> 
>
> *--
> "Control yourself, and you got freedom"*
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> ** **
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> ** **
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
>  kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap
> sebanyak banyak nya , hehehehe.
>
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> ** **
>
> si Abah
>

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik nugrahanip

Qiqiqiqiii...


Salam,
Nuning



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 07:34:33 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

jarene bosku ora popo tuwek sing penting stnk"setengah tuwek neng keren"

2013/6/25 Hadiyanto Sapardi 

>  Bu Nuning.
>
> Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy…Keep  calm bu,
> marake cepet tuek. He…he…
>
> ** **
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Ismail
> Zaini
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>  ** **
>
> Opo to sing dilawan 
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *bandon...@gmail.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +
>
> *To: *Iagi
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *nugraha...@yahoo.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *Eko Prasetyo  
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> ** **
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> ** **
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> 
>
> *--
> "Control yourself, and you got freedom"*
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> ** **
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> ** **
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
>  kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap
> sebanyak banyak nya , hehehehe.
>
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Amir Al Amin 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
> ** **
>
> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indon

Re: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor

2013-06-25 Terurut Topik bandono . s
Apakah pemeriksaan alat bor sampai makan waktu 10 bulan, sampai sekrup yang 
kecil dsb? Atau masalah perijinan tentang lingkungan dan kehutanan? Mungkin 
kalau metode perijinan tidakber-belit2, ijin akan cepat diberikan.
Atau hal lain yang menyebabkan mundur?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Wed, 26 Jun 2013 00:05:03 
To: IAGI; ; 
Indoenergy
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Di Amerika perlu 307 hari untuk ijin ngebor
Pasti banyak yg ngeluh bahwa ijin ngebor di Indonesia itu berbelit dan
perlu waktu lama. Namun banyak yang ngga ngeh di Amerikapun ijinnya
perlu 307 hari !
Tentunya bukan sebagai alasan pembenaran, tetapi itu semestinya bukan
keluhan yang dipakai untuk mengundurkan komitment pengeboran sumur
eksplorasi !

RDP

By Penny Starr
)
Panel: In Time it Takes Feds to Approve Oil-Drilling Permits You Could Watch
‘Die Hard’ 3,349 Times
April 19, 2013 - 4:07 PM
(CNSNews.com) – The House Committee on Natural Resources revealed on
Wednesday that the time it
takes to obtain a permit for oil and gas exploration on state lands is
about 12 to 15 days – a short time
compared with the average 307 days to obtain a permit for onshore
drilling on federal land.
That means a person could watch the movie “Die Hard” 3,349 times,
according to the committee, which
provided facts at the hearing to demonstrate just how lengthy the wait
is for a federal drilling permit.
In addition to the “Die Hard” example, a handout provided by the
committee, showed one could:
-- Drive from Washington, D.C., to Los Angeles 154 times
-- Travel to Mars and back – 150 days each way
-- Hike the Appalachian Trail two times
Using the average 307-day federal permitting wait time, provided by
the Bureau of Land Management, and data provided by individual
oil-producing
states, the committee handout said that in the time it takes to get a
federal permit, 30 state permits could be granted in North Dakota.
Although the U.S. Department of Interior is in charge of granting
drilling permits on federal land, the BLM was the source for the
average permitting
timeframe, according to the committee.
In his opening remarks, the committee chairman, Rep. Doc Hastings (R-
Wash.) said the time it takes to get a federal permit has nearly
doubled
from the 154 days it took for the process in 2005.
“Regulatory hurdles, long delays, and policies that keep federal lands
under lock-and-key have become all too common,” Hastings said. “As a
result, federal oil and natural gas production has declined.”
Ranking Democrat Rep. Raul Grijalva (D-Ariz.) defended the Obama
administration by disputing Hastings’ claim, but did not cite any
source for his
statistics.
“Despite the claims of the majority, [oil] production from federal
lands onshore is also increasing,” Grijalva said. “Last year oil
production from
federal lands onshore was 8 percent higher than in 2011.”
“It was 16 percent higher than at the end of the Bush administration.
And production from Indian lands has increased three fold from the
last year of
the Bush administration,” Grijalva said.
According to a March 7 Congressional Research Service report, however,
the increase in oil production on non-federal lands and production on
federal lands is down.
“On non-federal lands, there were modest fluctuations in oil
production from fiscal years (FY) 2008-2010, then a significant
increase from FY2010
to FY2012 increasing total U.S. oil production by about 1.1million
barrels per day over FY2007 production levels,” the report summary
states.
“All of the increase from FY2007 to FY2012 took place on non-federal
lands, and the federal share of total U.S. crude oil production fell
by about
seven percentage points.”



RDP

--
"Control yourself, and you got freedom"


Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik kartiko samodro
jarene bosku ora popo tuwek sing penting stnk"setengah tuwek neng keren"

2013/6/25 Hadiyanto Sapardi 

>  Bu Nuning.
>
> Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy…Keep  calm bu,
> marake cepet tuek. He…he…
>
> ** **
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Ismail
> Zaini
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>  ** **
>
> Opo to sing dilawan 
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *bandon...@gmail.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +
>
> *To: *Iagi
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *nugraha...@yahoo.com 
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *Eko Prasetyo  
>
> *Sender: * 
>
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
>
> *To: *
>
> *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> ** **
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> ** **
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> ** **
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> 
>
> *--
> "Control yourself, and you got freedom"*
>
> ** **
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> ** **
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> ** **
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
>  kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap
> sebanyak banyak nya , hehehehe.
>
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> ** **
>
> si Abah
>
> ** **
>   --
>
> *From:* Amir Al Amin 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
> ** **
>
> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. 
>
> Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?
>
> ** **
>
> 2013/6/21 
>
> Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang
> rusak tetep di NKRI.
> Itukah arti lain dari investasi.
> Salam.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  --
>
> *From: *sso

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik Eko Prasetyo
Kalau gitu apa gunanya forum ini kalau untuk menjelaskan semacam ini perlu
berkunjung segala?
Apa forum ini cuman untuk "blowing off steam"?


2013/6/25 

> **
>
> Ya, anda salah !
> Pelajari lagi isi kontrak/PSC-nya !
> Bila belum ngerti juga silakan datang ke kami, nanti kami jelaskan.
> Kasih tau aja kapan anda punya waktu ke kantor kami ?
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Eko Prasetyo 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 16:39:57 +0800
> *To: *
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Simple aja:
> WPnB disetujui,
> berarti secara legal SKK MIGAS menyetujui adanya alokasi budget untuk
> dikeluarkan oleh KKKS untuk kegiatan mereka, apa pun itu.
> Apa saya salah?
> Tolong diajari kalau salah.
>
>
>
>
> 2013/6/25 
>
>>
>> Abah, seharusnya yang dinasehati itu bukan saya melainkan si orang itu,
>> yg segala macem menyalahkan SKK Migas (BPMIGAS). Memangnya klo kita yg
>> menyetujui WPnB berarti menyetujui para elit (entah apa yg dimaksud sbg
>> elit Indonesia ini) berobat ke Singapore. Please deh, jangan ngomong
>> sembarangan trus klo kita bantah atau kita jawab atau konfirmasi kita
>> dibilang cepet marah, enggak menerima kritik, dll. Kok enak bener ya !
>> Enggak adil sama sekali. Jadi tolong nasehatin juga tuh orang ya... Abah !
>>
>>
>> Salam,
>> Nuning
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: * "Yanto R. Sumantri" 
>> *Sender: * 
>> *Date: *Mon, 24 Jun 2013 22:27:14 -0700 (PDT)
>> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>> Ning
>>
>> ditambahin.
>>
>> si Abah
>>
>>   --
>>  *From:* Yanto R. Sumantri 
>> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
>> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 12:23 PM
>> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>> Nuning
>>
>> Jangan cepat marah dong , kan yang menyetujui WP/B itu  BP/SKK migas  ,
>> jadi maksudnya kok dibiarin mereka berobat sedikit sakit saja ke Singapura .
>> Begitu ..,tapi gimana yach dicontoin sama Birokrat birokrat
>> kita sih.Walau pake "duit sendiri" , tapi ini kan artinya tidak percaya
>> pada kemampuan bangsa sendiri.
>>
>> si Abah
>>
>>   --
>>  *From:* "nugraha...@yahoo.com" 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 10:38 AM
>> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>>
>> Aneh... !
>> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
>> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
>> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
>> Jangan bikin fitnah dong !!
>>
>>
>> Salam,
>> Nuning
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: * Eko Prasetyo 
>> *Sender: * 
>> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
>> *To: *
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
>> para ndoro ke Singapura...
>>
>>
>> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>>
>> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
>> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
>> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>>
>> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
>> lagu ini ndak ?
>>
>> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat
>> lahir MENUTUP MATA.
>>
>> si Abah
>>
>>   --
>>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
>> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
>> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
>> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
>> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
>> ya ?
>>
>> *(Just rileks jokes ..)*
>>
>> RDP
>> *--
>> "**Control yourself, and you got freedom"*
>>
>>
>> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>>
>> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
>> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
>> saja , kan nanti bisa "damai".
>>
>> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pe

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik nugrahanip

Ya, anda salah !
Pelajari lagi isi kontrak/PSC-nya ! 
Bila belum ngerti juga silakan datang ke kami, nanti kami jelaskan.
Kasih tau aja kapan anda punya waktu ke kantor kami ? 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Eko Prasetyo 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 16:39:57 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Simple aja:
WPnB disetujui,
berarti secara legal SKK MIGAS menyetujui adanya alokasi budget untuk
dikeluarkan oleh KKKS untuk kegiatan mereka, apa pun itu.
Apa saya salah?
Tolong diajari kalau salah.




2013/6/25 

>
> Abah, seharusnya yang dinasehati itu bukan saya melainkan si orang itu, yg
> segala macem menyalahkan SKK Migas (BPMIGAS). Memangnya klo kita yg
> menyetujui WPnB berarti menyetujui para elit (entah apa yg dimaksud sbg
> elit Indonesia ini) berobat ke Singapore. Please deh, jangan ngomong
> sembarangan trus klo kita bantah atau kita jawab atau konfirmasi kita
> dibilang cepet marah, enggak menerima kritik, dll. Kok enak bener ya !
> Enggak adil sama sekali. Jadi tolong nasehatin juga tuh orang ya... Abah !
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Yanto R. Sumantri" 
> *Sender: * 
> *Date: *Mon, 24 Jun 2013 22:27:14 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Ning
>
> ditambahin.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Yanto R. Sumantri 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 12:23 PM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Nuning
>
> Jangan cepat marah dong , kan yang menyetujui WP/B itu  BP/SKK migas  ,
> jadi maksudnya kok dibiarin mereka berobat sedikit sakit saja ke Singapura .
> Begitu ..,tapi gimana yach dicontoin sama Birokrat birokrat
> kita sih.Walau pake "duit sendiri" , tapi ini kan artinya tidak percaya
> pada kemampuan bangsa sendiri.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* "nugraha...@yahoo.com" 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 10:38 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Eko Prasetyo 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
> *To: *
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> *--
> "**Control yourself, and you got freedom"*
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan denganke

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik Eko Prasetyo
Simple aja:
WPnB disetujui,
berarti secara legal SKK MIGAS menyetujui adanya alokasi budget untuk
dikeluarkan oleh KKKS untuk kegiatan mereka, apa pun itu.
Apa saya salah?
Tolong diajari kalau salah.




2013/6/25 

>
> Abah, seharusnya yang dinasehati itu bukan saya melainkan si orang itu, yg
> segala macem menyalahkan SKK Migas (BPMIGAS). Memangnya klo kita yg
> menyetujui WPnB berarti menyetujui para elit (entah apa yg dimaksud sbg
> elit Indonesia ini) berobat ke Singapore. Please deh, jangan ngomong
> sembarangan trus klo kita bantah atau kita jawab atau konfirmasi kita
> dibilang cepet marah, enggak menerima kritik, dll. Kok enak bener ya !
> Enggak adil sama sekali. Jadi tolong nasehatin juga tuh orang ya... Abah !
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Yanto R. Sumantri" 
> *Sender: * 
> *Date: *Mon, 24 Jun 2013 22:27:14 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Ning
>
> ditambahin.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Yanto R. Sumantri 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 12:23 PM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Nuning
>
> Jangan cepat marah dong , kan yang menyetujui WP/B itu  BP/SKK migas  ,
> jadi maksudnya kok dibiarin mereka berobat sedikit sakit saja ke Singapura .
> Begitu ..,tapi gimana yach dicontoin sama Birokrat birokrat
> kita sih.Walau pake "duit sendiri" , tapi ini kan artinya tidak percaya
> pada kemampuan bangsa sendiri.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* "nugraha...@yahoo.com" 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 10:38 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Eko Prasetyo 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
> *To: *
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> *--
> "**Control yourself, and you got freedom"*
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengankepentingan
> kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap sebanyak banyak
> nya , hehehehe.
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Amir Al Amin 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negar

RE: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Bu Nuning.

Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy.Keep  calm bu,
marake cepet tuek. He.he.

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ismail
Zaini
Sent: Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Opo to sing dilawan 

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: bandon...@gmail.com 

Sender:  

Date: Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +

To: Iagi

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: nugraha...@yahoo.com 

Sender:  

Date: Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +

To: 

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 


Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Eko Prasetyo  

Sender:  

Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800

To: 

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para
ndoro ke Singapura...

 

2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau sakit
juga ada Elis Abeth hehehe.a k

Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya kepada
RS di Singapura daripada Indonesia.

 

Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat lagu
ini ndak ?

 

Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
MENUTUP MATA.

 

si Abah

 

  _  

From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan. 
Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur ya
? 

(Just rileks jokes ..)

RDP


--
"Control yourself, and you got freedom"

 

2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar saja
, kan nanti bisa "damai".

 

Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
(yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
kewibawaan Pemerintah RI.

 

Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap
sebanyak banyak nya , hehehehe.

Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya dikirim
asap harus mau juga ya hahahahaha.

 

si Abah

 

  _  

From: Amir Al Amin 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, June 21, 2013 11:41 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. 

Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?

 

2013/6/21 

Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang
rusak tetep di NKRI.
Itukah arti lain dari investasi.
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: ssoena...@gmail.com 

Sender:  

Date: Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800

To: IAGI

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar
Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

 

 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


From: ssoena...@gmail.com

Sent: Friday, June 21, 2013 03:42

To: nyoto yahoo soenarwi

Subject: Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di
Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

 

 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


From: ganis supriadi

Sent: Friday, June 21, 2013 00:09

To: serba-KL

Reply To: serba...@googlegroups.com

Subject: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau
dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke
Negaranya

PEKANBARU, GORIAU.COM   - Perist

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Oke Ning , itu konsekwensi jadi bagian dari Pemerintah .

si Abah



 From: "nugraha...@yahoo.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 25, 2013 3:19 PM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
 



Abah, seharusnya yang dinasehati itu bukan saya melainkan si orang itu, yg 
segala macem menyalahkan SKK Migas (BPMIGAS). Memangnya klo kita yg menyetujui 
WPnB berarti menyetujui para elit (entah apa yg dimaksud sbg elit Indonesia 
ini) berobat ke Singapore. Please deh, jangan ngomong sembarangan trus klo kita 
bantah atau kita jawab atau konfirmasi kita dibilang cepet marah, enggak 
menerima kritik, dll. Kok enak bener ya ! Enggak adil sama sekali. Jadi tolong 
nasehatin juga tuh orang ya... Abah ! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  "Yanto R. Sumantri"  
Sender:   
Date: Mon, 24 Jun 2013 22:27:14 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Ning 

ditambahin.

si Abah



 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 25, 2013 12:23 PM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
 


Nuning 

Jangan cepat marah dong , kan yang menyetujui WP/B itu  BP/SKK migas  , jadi 
maksudnya kok dibiarin mereka berobat sedikit sakit saja ke Singapura .
Begitu ..,tapi gimana yach dicontoin sama Birokrat birokrat kita 
sih.Walau pake "duit sendiri" , tapi ini kan artinya tidak percaya pada 
kemampuan bangsa sendiri.

si Abah



 From: "nugraha...@yahoo.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 25, 2013 10:38 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
 



Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri 
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Eko Prasetyo  
Sender:   
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
To: 
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para 
ndoro ke Singapura...



2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau sakit 
juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya kepada 
>RS di Singapura daripada Indonesia.
>
>
>Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat lagu 
>ini ndak ?
>
>
>Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir 
>MENUTUP MATA.
>
>
>si Abah
>
>
>
>
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Sent: Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
>Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
>Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
> 
>
>
>Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan. 
>Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika tikus 
>berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
>Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur ya ? 
>
>(Just rileks jokes ..)
>
>RDP
>
>--
>"Control yourself, and you got freedom"
>
>
>2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
>Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik , kalau 
>dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar saja , kan 
>nanti bisa "damai".
>>
>>
>>Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan 
>>Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia 
>>(yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan 
>>kewibawaan Pemerintah RI.
>>
>>
>>Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau 
>>mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan    
>>kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap 
>>sebanyak banyak nya , hehehehe.
>>Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya dikirim 
>>asap harus mau juga ya hahahahaha.
>>
>>
>>
>>si Abah
>>
>>
>>
>>
>> From: Amir Al Amin 
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Friday, June 21, 2013 11:41 AM
>>Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
>>Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>> 
>>

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik nugrahanip

Abah, seharusnya yang dinasehati itu bukan saya melainkan si orang itu, yg 
segala macem menyalahkan SKK Migas (BPMIGAS). Memangnya klo kita yg menyetujui 
WPnB berarti menyetujui para elit (entah apa yg dimaksud sbg elit Indonesia 
ini) berobat ke Singapore. Please deh, jangan ngomong sembarangan trus klo kita 
bantah atau kita jawab atau konfirmasi kita dibilang cepet marah, enggak 
menerima kritik, dll. Kok enak bener ya ! Enggak adil sama sekali. Jadi tolong 
nasehatin juga tuh orang ya... Abah ! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R. Sumantri" 
Sender: 
Date: Mon, 24 Jun 2013 22:27:14 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Ning 

ditambahin.

si Abah



 From: Yanto R. Sumantri 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 25, 2013 12:23 PM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
 


Nuning 

Jangan cepat marah dong , kan yang menyetujui WP/B itu  BP/SKK migas  , jadi 
maksudnya kok dibiarin mereka berobat sedikit sakit saja ke Singapura .
Begitu ..,tapi gimana yach dicontoin sama Birokrat birokrat kita 
sih.Walau pake "duit sendiri" , tapi ini kan artinya tidak percaya pada 
kemampuan bangsa sendiri.

si Abah



 From: "nugraha...@yahoo.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 25, 2013 10:38 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
 



Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri 
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Eko Prasetyo  
Sender:   
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
To: 
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para 
ndoro ke Singapura...



2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau sakit 
juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya kepada 
>RS di Singapura daripada Indonesia.
>
>
>Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat lagu 
>ini ndak ?
>
>
>Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir 
>MENUTUP MATA.
>
>
>si Abah
>
>
>
>
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Sent: Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
>Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
>Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
> 
>
>
>Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan. 
>Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika tikus 
>berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
>Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur ya ? 
>
>(Just rileks jokes ..)
>
>RDP
>
>--
>"Control yourself, and you got freedom"
>
>
>2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
>Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik , kalau 
>dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar saja , kan 
>nanti bisa "damai".
>>
>>
>>Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan 
>>Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia 
>>(yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan 
>>kewibawaan Pemerintah RI.
>>
>>
>>Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau 
>>mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan    
>>kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap 
>>sebanyak banyak nya , hehehehe.
>>Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya dikirim 
>>asap harus mau juga ya hahahahaha.
>>
>>
>>
>>si Abah
>>
>>
>>
>>
>> From: Amir Al Amin 
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Friday, June 21, 2013 11:41 AM
>>Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
>>Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>> 
>>
>>
>>betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. 
>>Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?
>>
>>
>>
>>2013/6/21 
>>
>>Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang 
>>rusak tetep di NKRI.
>>>Itukah arti lain dari investasi.
>>>Salam.
>>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>>__

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik aluthfi143

Sing dilawan tikus piti, tikuse kepegang tapi pitinya kabur gak balik nang 
pertiwi Koh Liam!!!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ismail Zaini" 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 07:57:20 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
Opo to sing dilawan 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nugraha...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri 
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Eko Prasetyo 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para
ndoro ke Singapura...


2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> *--
> "**Control yourself, and you got freedom"*
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengankepentingan
> kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap sebanyak banyak
> nya , hehehehe.
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Amir Al Amin 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia.
> Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?
>
>
> 2013/6/21 
>
> Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang
> rusak tetep di NKRI.
> Itukah arti lain dari investasi.
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * ssoena...@gmail.com
> *Sender: * 
> *Date: *Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800
> *To: *IAGI
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *[iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
>
>
>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ssoena...@gmail.com
> *Sent: *Friday, June 21, 2013 03:42
> *To: *nyoto yahoo soenarwi
> *Subject: *Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan
> di
> Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
>
>
>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ganis supriadi
> *Sent: *Friday, June 21, 2013 00:09
> *To: *serba-KL
> *Reply To: *serba...@googlegroups.com

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Opo to sing dilawan 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bandon...@gmail.com
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nugraha...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia 
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri 
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Eko Prasetyo 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para
ndoro ke Singapura...


2013/6/25 Yanto R. Sumantri 

> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>
> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
> lagu ini ndak ?
>
> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat lahir
> MENUTUP MATA.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
> ya ?
>
> *(Just rileks jokes ..)*
>
> RDP
> *--
> "**Control yourself, and you got freedom"*
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
> saja , kan nanti bisa "damai".
>
> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
> Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
> (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
> kewibawaan Pemerintah RI.
>
> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengankepentingan
> kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap sebanyak banyak
> nya , hehehehe.
> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>
> si Abah
>
>   --
>  *From:* Amir Al Amin 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia.
> Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?
>
>
> 2013/6/21 
>
> Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang
> rusak tetep di NKRI.
> Itukah arti lain dari investasi.
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * ssoena...@gmail.com
> *Sender: * 
> *Date: *Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800
> *To: *IAGI
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *[iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
>
>
>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ssoena...@gmail.com
> *Sent: *Friday, June 21, 2013 03:42
> *To: *nyoto yahoo soenarwi
> *Subject: *Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan
> di
> Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
>
>
>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ganis supriadi
> *Sent: *Friday, June 21, 2013 00:09
> *To: *serba-KL
> *Reply To: *serba...@googlegroups.com
> *Subject: *[Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di
> Riau
> dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>
> Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke
> Negaranya
>
> PEKANBARU, GORIAU.COM  - Peristiwa kebakaran yang
> melanda sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian
> berada di areal perkebunan dan hutan tanam industri milik perusa

Re: [iagi-net] Ruang kita TVOne hari ini jam 13:30

2013-06-25 Terurut Topik mohammad syaiful
Koh Liamsi mestinya bisa merekam dong, he..he..

Salam,
iPul


2013/6/25 Ismail Zaini 

> Masih sempat nonton ternyata pak Ketum cukup canggih menjawab pertanyaan 2
> yg non pergeologian alias menguasai segala bidang , Ketum IAGI sekarang
> harus siap dg pertanyaan 2 yg lagi hangat yg hanya dikit nyangkut nyangkut
> perGeologian atau malah non geologi
>
> Ism
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Rovicky Dwi Putrohari 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:21:28 +0700
> *To: *IAGI-net; indoene...@yahoogroups.com<
> indoene...@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *[iagi-net] Ruang kita TVOne hari ini jam 13:30
>
>  Woro2 saja, mau manggung sebentar si TVOne siang ini. Masih soal BBM.
>
> Rsp
>
> Sent from my Windows Phone
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


Re: [iagi-net] Ruang kita TVOne hari ini jam 13:30

2013-06-25 Terurut Topik Ismail Zaini
Masih sempat  nonton ternyata pak Ketum cukup canggih menjawab pertanyaan 2  yg 
non pergeologian alias   menguasai  segala bidang , Ketum IAGI sekarang harus 
siap dg pertanyaan 2  yg lagi hangat yg hanya dikit nyangkut nyangkut  
perGeologian atau malah  non geologi  

Ism


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:21:28 
To: IAGI-net; 
indoene...@yahoogroups.com
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Ruang kita TVOne hari ini jam 13:30

  Woro2 saja, mau manggung sebentar si TVOne siang ini. Masih soal BBM.

Rsp

Sent from my Windows Phone