Bu Nuning.

Kalau nggak suka ngefitnah katanya bukan orang Indon euy.Keep  calm bu,
marake cepet tuek. He.he.

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ismail
Zaini
Sent: Tuesday, June 25, 2013 2:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Opo to sing dilawan 

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: bandon...@gmail.com 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Tue, 25 Jun 2013 05:44:57 +0000

To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Lawan. Kata ondos dulu hanya satu kata : lawan.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: nugraha...@yahoo.com 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Tue, 25 Jun 2013 03:38:57 +0000

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 


Aneh... ! 
Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil industri
Migas adalah Departemen Keuangan RI. 
Jangan bikin fitnah dong !! 


Salam,
Nuning

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com> 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan para
ndoro ke Singapura...

 

2013/6/25 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>

Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau sakit
juga ada Elis Abeth hehehe.a k

Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya kepada
RS di Singapura daripada Indonesia.

 

Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat lagu
ini ndak ?

 

Indonesia tanagh air Beta .......................dst......... tempat lahir
MENUTUP MATA.

 

si Abah

 

  _____  

From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

 

Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan. 
Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur ya
? 

(Just rileks jokes ..)

RDP


--
"Control yourself, and you got freedom"

 

2013/6/25 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>

Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar saja
, kan nanti bisa "damai".

 

Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia dan
Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di Indonesia
(yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya mengecilkan
kewibawaan Pemerintah RI.

 

Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
kepentingan kita a.l soal ekstradisi ..............ya kirim saja asap
sebanyak banyak nya , hehehehe.

Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya dikirim
asap harus mau juga ya hahahahaha.

 

si Abah

 

  _____  

From: Amir Al Amin <amir.al.a...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, June 21, 2013 11:41 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. 

Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?

 

2013/6/21 <bandon...@gmail.com>

Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita yang
rusak tetep di NKRI.
Itukah arti lain dari investasi.
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: ssoena...@gmail.com 

Sender: <iagi-net@iagi.or.id> 

Date: Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800

To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar
Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

 

 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


From: ssoena...@gmail.com

Sent: Friday, June 21, 2013 03:42

To: nyoto yahoo soenarwi

Subject: Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di
Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

 

 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


From: ganis supriadi

Sent: Friday, June 21, 2013 00:09

To: serba-KL

Reply To: serba...@googlegroups.com

Subject: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau
dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

 

Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke
Negaranya

PEKANBARU, GORIAU.COM <http://goriau.com/>  - Peristiwa kebakaran yang
melanda sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian berada
di areal perkebunan dan hutan tanam industri milik perusahaan modal asing
asal Malaysia.

Dugaana itu mencuat seiring penerbitan data hasil pantauan satelit cuaca dan
pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) yang berhasil merekam
keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau. Sebagian diantaranya berada di
areal perkebunan dan HTI milik perusahaan Malaysia.

Diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida. Perusahaan tersebut merupakan
perusahaan milik pengusaha Malaysia, dimana pada Selasa (18/6), terdapat
beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering,
Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.

Kemudian, demikian Dishut, NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran
lahan di kawasan perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik
pengusaha Malaysia. Menurut data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di
dua lokasi areal perkebunan PT BUmi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa
Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente,
Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.

Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik
perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya
Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut
Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.

Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan hutan tanam industri milik PT
Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh
pihak asing.

Menurut informasi pejabat pemerintah setempat, kebakaran di sekitar area
industri milik perusahaan-perusahaan asing tersebut memang sering terjadi
saat kemarau. Tak pelak, perusahaan itu kemudian 'meng-ekspor' asap sisa
kebakaran lahan itu ke negera asalnya.

Masih kah Malaysia dan Singapura 'berkoar-koar' menyerahkan semua
penyelesaian masalah kebakaran hutan atau lahan penyebab kemunculan kabut
asap di Riau?(fzr)

Sumber: http://www.goriau.com/berita/dunia/i...negaranya.html

 

 

Asap Singapura Ulah Perusahaan Malaysia dan Singapura

BN--Peristiwa: SINGAPURA kini sedang dirundung kabut asap. Pemerintah
Singapura dan rakyat negeri itu menuding telah terjadi pembakaran lahan
hutan di daratan Riau, Indonesia. Indonesia memang selalu menjadi kambing
hitam jika terjadi kebakaran dan asap.

Celakanya, kebakaran itu akibat dari ulah para pengusaha Malaysia dan
Singapura yang menggarap perkebunan di Indonesia. Di negeri orang mereka
semena-mena, tidak mentaati undang-undang atau peraturan tentang pengelolaan
hutan dan perkebunan.

"Indikasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas
bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas
di Riau," kata Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi
Riau Rahidi di Pekanbaru, Kamis (20/6).

Menurut data Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)
yang diterbitkan pihak Dinas Kehutanan Provinsi Riau, sebagian titik panas
yang diduga sebagai peristiwa kebakaran lahan tersebut berada di kawasan
hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan milik pemodal asing, di
antaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida.

Perusahaan tersebut merupakan milik pengusaha Malaysia. Pada Selasa di areal
yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, itu
terdapat beberapa titik kebakaran.

Satelit NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan di perkebunan
milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik pengusaha Malaysia. Menurut
data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi areal perkebunan
PT Bumi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang Kateman, Kecamatan
Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten
Indragiri Hilir.

Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik
perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya
Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut
Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.

Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan HTI milik PT Riau Andalan Pulp
and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing.

"Kebakaran di sekitar area industri milik perusahaan-perusahaan tersebut
memang sering terjadi. Khususnya untuk pantauan NOAA, di area sejumlah
perusahaan itu selalu terdeteksi titik panas ketika kemarau," kata Rahidi.
(mtv/*)

Sumber: http://www.borneonews.co.id/head/377...-dan-singapura
<http://www.borneonews.co.id/head/3771-asap-singapura-ulah-perusahaan-malays
ia-dan-singapura> 

-- 
-- 
Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
IATMI-KL : iatmi...@googlegroups.com
Cerita santai : guyonan...@googlegroups.com
Postingan bebas selama tak menyerang SARA : serba...@googlegroups.com
--- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups
"serba.serbi-KL" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an
email to serba-kl+unsubscr...@googlegroups.com
<mailto:serba-kl%2bunsubscr...@googlegroups.com> .
For more options, visit https://groups.google.com/groups/opt_out.
 
 

 





 

-- 
***********************************
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com <http://yahoo.com/> 
amir.al.amin[at]gmail.com <http://gmail.com/> 
************************************ 

 

 

 





 

-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained 

Kirim email ke