RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Selamat pagi

Rupanya Pak Ban punya cara pandang khusus dalam segala hal termasuk arti 
berdebat dan ngeyel.

Ruang/rongga yang dimaksud itu di lokasi Mas Andang nge-bor, memang tidak/belum 
digali.  Waktu nge-bor 30rb liter air yang tersedot masuk.  Syukurlah tangki 
airnya  tidak hilang.  Kalau  hilang pasti Mas Andang dan seluruh crew bor 
sudah lari tunggang langgang ...  

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: 07 Oktober 2014 2:09
To: Iagi
Subject: RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Coba banyak anggota iagi juga diam tak beri tanggapan.
Apakah mereka juga setuju?  Belum tentu. Ada yang skeptis, ada juga yang tak 
setuju,  meski tidak kurang yang setuju.
Kalau saya tidak mau berdebat ada beberapa hal: antar lain telah saya tuliskan 
bahwa perlu telitian mineralogi dibanding kimia. Baik mikroskopis maupun cara 
lain. Hehehe aku tak punya data. Nggak punya data kok ngeyel. Tidak ilmiah kan? 
Kedua banyak non geologis yang waktu itu hadir. Lho namanya tamu yaa 
menghormati tuan rumah dan hadirin lainnya. Jadi aku memilih diam.

Soal ruang; bukankah dalam paparan di Geo ITB dan LIPPI hal tersebut dipastikan 
ada.?
Waktu di lapangan aku tidak melihat nyata adanya ruang kosong tempat 30 (?) 
tangki air menghilang.

Hanya sekedar bertanya.  Tidak ada niat menyudutkan.
Salam hormat dan sejahtera.bdn.

Pada 6 Okt 2014 21:09, "Danny Hilman Natawidjaja"  
menulis:

Tapi berarti tidak berminat diskusi namun senang berkontroversi  J

Saya kira rekan-rekan IAGI-Netter lebih paham sekarang kenapa ‘kontroversi’ 
Gunung Padang berlarut-larut dan semrawut. Soalnya diskusinya satu arah dan 
tidak fokus ke masalah real-nya.

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: 06 Oktober 2014 18:26
To: Iagi
Subject: RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Tidak bertanya tidak berarti setuju. 

Pada 6 Okt 2014 18:09, "Danny Hilman Natawidjaja"  
menulis:

MIXED COMMENTS Abah, Pak Ban,

Tiga isyu berbeda dicampurkan jadi satu. Hal berkaitan dengan Turangga Seta 
dari gossip media massa tidak perlu dibahas, tidak ada kaitannya.  Hal Plato 
dan Atlantis menarik tapi harus dibahas terpisah dengan pendekatan berbeda,  
tidak terkait langsung dan bahkan tidak perlu ada kaitannya dengan penelitian 
geologi-arkeologi di G Padang yg berbasis data survey lapangan.  Sebaiknya 
menyederhanakan masalah bukan malah memblunderkan. Punden berundak dan piramid 
itu hanya perguncingan istilah saja, engga substansial.  Arkeolog kita menyebut 
Situs megalitik Lebak Cibedug sebagai punden berundak sedangkan jurnal luar 
sering menyebutnya sebagai “Indonesian stepped pyramid”.

 

Kontroversi bawah permukaan Gunung Padang yang utama-kan mempertanyakan apakah 
di bawah situs megalitik itu seluruhnya batuan alami atau masih lapisan 
budaya/bangunan.  Yang Pak Ban lihat di G.Padang dan sama-sama kita diskusikan 
adalah singkapan dari lapisan susunan batu columnar joint di bawah permukaan di 
kotak-kotak gali dan juga pada  tebing bekas longsor yang dibersihkan dari 
tetumbuhan yang menutupinya itu.   Nah, kenapa tidak dimulai dengan 
mengomentari apakah lapisan batu columnar tersebut alamiah atau artifisial?  
Kalau misalnya alamiah, lapisan batuan apa?  Terus matriks halus yang mengisi 
ruang atau membungkus kolom-kolom batu itu matriks alamiah, hasil pelapukan 
atau artifisial? Sebaiknya masalah geologi yang simpel ini dulu diuraikan pak 
sebelum meloncat ke ruang-ruang bawah tanah.  

Demikian pak.

 

Salam,

DHN

 

.  

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_...@yahoo.com
Sent: 06 Oktober 2014 14:25
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Don

 

GOOD COMMENTS.

Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk membuktikannya , 
DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.

Diskusi boleh jalan terus kan.

 

si Abah

 

On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim  wrote:

 

Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia, 
dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato tak 
pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka muncullah Gn 
Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti luar biasa oleh 
TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah piramid apa tetap 
punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt tomografi dan 
resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian terakhir. Itu yang aku 
lihat waktu ke gnpadang. 
Salam sejahtera, bdn.

Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:

Pak Danny,
Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara 
mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg gunung 
padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan oleh tim 
utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi i

Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng

2014-10-06 Terurut Topik Bandono Salim
Kabari kami spy dapat belajar lebih banyak dibawah ahli petrologi.
Salam hormat, bdn.
Pada 6 Okt 2014 22:14, "sonny t pangestu"  menulis:

> Kabar-kabari di sini tanggalnya ya.
> Pengen juga sy liat-liat ke sana (blom pernah).
>
> --
> *From: * yustinus yuwono 
> *Sender: * 
> *Date: *Mon, 6 Oct 2014 22:07:17 +0700
> *To: *iagi-net
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng
>
> Rekan2 yang baik hati,
> Saya barusan sms an sama rekan saya Dany H, saya berminat liat singkapan
> di G Padang, saya ingin liat sendiri mudah2an nanti dapat memberikan opini
> setelah melihatnya sendiri. Dany setuju utk memandu nanti klo sudah ada
> rencana ke sana, saya tinggal menyesuaikan waktu yg pas, mudah2an gak
> terlalu lama. Infonya lagi acces ke singkapan gk terlalu sulit, ini yg
> menambah semangat saya, maklum dah mulai menurun fisiknya. Baru2 ini saya
> ke G SLAMET utk sampling K/Ar keperluan explor geotermal, mungkin terlalu
> semangat saya tidak punten dulu sama Mbah Slamet kaki saya kena pukul palu
> saya sendiri ketika mau ambil sampel. Untung gk ada tulang yg retak, dua
> jari kaki aja yang bengkak sampe gk bs pake spatu.  Alhamdulillah skrg dah
> baik.
> Skali lagi saya ucapkan trimakasih sama Dany atas kesediaannya. Selama ini
> saya hanya bs membayangkan g padang dari info2 mass media maupun di milis
> ini, jadi setelah nanti melihat sendiri saya mau sharing kan di milis ini
> apa yang saya liat tentu saja menurut kemampuan berdasarkan pengalaman saya
> di bidang petrologi volkanik product yg saya geluti selama ini.
> Doakan niat baik ini bisa terlaksana dengan lancar ya!, hatur nuhun.
> Salam,
> YSY
> On Oct 6, 2014 10:19 AM, "Andri Syafriya - syafr...@yahoo.com"
>  wrote:
>
>> Melihat postingan teman saya Budi, jadi pengen ikut komentar juga.
>> Sebenarnya menurut saya penyelesaiannya kan simpel aja. Mang Okim sebagai
>> tokoh yang saya kagumi dengan sharing seputar gemstone yang saya nikmati
>> bertahun2 di milist ini, bisa menyempatkan waktu untuk menulis di media
>> massa dan media sosial. Kenapa tidak sempatkan saja waktu untuk datang ke
>> Gunung Padang lagi, bertemu dengan Pak Danny dan berdiskusi secara terbuka
>> di lapangan, tanpa perlu menghabiskan energi untuk berdebat sesuatu yang
>> belum tentu sama objeknya.
>>
>> Saya sebagai yang muda dan harus banyak belajar juga berharap, semakin
>> banyak yang bisa sharing2 tulisan berkualitas, berbagi pengalaman tentang
>> sesuatu yang menarik ataupun yang baru sehingga memberi nilai tambah bagi
>> yang membacanya. Dan komentar terakhir dari saya yang sejak dulu sering
>> saya tahan dan simpan di hati, semoga berkurang para komentator2 yang hanya
>> bicara satu kalimat tanpa menambah sesuatu yang bermanfaat dan hanya
>> menjadi 'junk' di milist ini. Mohon maaf jika kurang berkenan.
>>
>> Salam,
>> Andri
>>
>>
>> On 5 Okt 2014, at 23.17, yustinus yuwono <
>> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> wrote:
>>
>> Dany serta rekan2 yang baik.
>>
>> Terutama rekan saya Dany, sekali lagi maaf kalau tulisan saya membuat
>> tidak enak, krn saya belum pernah liat singkapan di g padang saya selalu
>> berusaha netral, saya selalu membri smangat rekan2 terutama yg muda2 utk
>> melakukan penelitian apapun demi kemajuan ilmu kita ini. Biasanya sbg org
>> yg lebih tua, secara insting ingin memberikan harapan sekaligus peringatan,
>> di dalam penelitian apapun spy hasilnya nanti baik dan memberikan
>> pencerahan. Mengenai supertoy dan blue energi yg saya singgung itu kan data
>> empiris yg pernah terjadi pada sby presiden kita ini. Nah kalo nantinya
>> hipotesis piramid itu tidak terbukti, apakah sbg sesama insan geologi tidak
>> sedih dan malu? Nah kalo memang terbukti ya syukur dan bangga atas
>> prestasinya, dan ini harapan saya yg saya sebut dlm email sebelumnya.
>> Biasanya harapan atas keberhasilan selalu diikuti dengan doa, itu yg saya
>> maksud. Jadi selain berharap dan mendoakan, saya juga memberikan peringatan
>> dan sedikit opini, karena saya merasa tahu sedikit lebih banyak tentang
>> volcanic products serta aspek volkanisme lain terhadap batuan yang
>> dihasilkan.
>> Satu lagi yg gk pernah dijawab, apakah sudah ada published paper di
>> jurnal intenasional? Karena menurut saya hasil suatu penelitian ilmiah
>> adalah paper. Krn rekan Dany gk jwb kesimpulan saya ya belum ada? Selama
>> belum ada ya diskusi ini saya anggap masih wacana saja atau sekedar obrolan
>> tukar pikiran.
>> Buat rekan Mino dan rekan Bronto setuju sekali atas statement nya.
>> Salam,
>> YSY
>> On Oct 5, 2014 5:42 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" <
>> danny.hil...@gmail.com> wrote:
>>
>>> Pak Yatno yg bijak,
>>> Silahkan dibaca kembal dari mulai "Yang saya tahusampai
>>> ...G..Peteng"...Maksudnya apa ya pak?
>>> Bukan 'menuduh' penelitian TTRM sama dgn Supertoy? Terus kenapa anda
>>> jadi malu dan sedih? Sedih karena ada para intelektual ternama buat petisi
>>> politik utk melawan penelitian? Atau karena hal lain?
>>>
>>> Salam,

RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Bandono Salim
Coba banyak anggota iagi juga diam tak beri tanggapan.
Apakah mereka juga setuju?  Belum tentu. Ada yang skeptis, ada juga yang
tak setuju,  meski tidak kurang yang setuju.
Kalau saya tidak mau berdebat ada beberapa hal: antar lain telah saya
tuliskan bahwa perlu telitian mineralogi dibanding kimia. Baik mikroskopis
maupun cara lain. Hehehe aku tak punya data. Nggak punya data kok ngeyel.
Tidak ilmiah kan?
Kedua banyak non geologis yang waktu itu hadir. Lho namanya tamu yaa
menghormati tuan rumah dan hadirin lainnya. Jadi aku memilih diam.

Soal ruang; bukankah dalam paparan di Geo ITB dan LIPPI hal tersebut
dipastikan ada.?
Waktu di lapangan aku tidak melihat nyata adanya ruang kosong tempat 30 (?)
tangki air menghilang.

Hanya sekedar bertanya.  Tidak ada niat menyudutkan.
Salam hormat dan sejahtera.bdn.
Pada 6 Okt 2014 21:09, "Danny Hilman Natawidjaja" 
menulis:

> Tapi berarti tidak berminat diskusi namun senang berkontroversi  J
>
> Saya kira rekan-rekan IAGI-Netter lebih paham sekarang kenapa
> ‘kontroversi’ Gunung Padang berlarut-larut dan semrawut. Soalnya diskusinya
> satu arah dan tidak fokus ke masalah real-nya.
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *Bandono
> Salim
> *Sent:* 06 Oktober 2014 18:26
> *To:* Iagi
> *Subject:* RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang
>
>
>
> Tidak bertanya tidak berarti setuju.
>
> Pada 6 Okt 2014 18:09, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> menulis:
>
> MIXED COMMENTS Abah, Pak Ban,
>
> Tiga isyu berbeda dicampurkan jadi satu. Hal berkaitan dengan Turangga
> Seta dari gossip media massa tidak perlu dibahas, tidak ada kaitannya.  Hal
> Plato dan Atlantis menarik tapi harus dibahas terpisah dengan pendekatan
> berbeda,  tidak terkait langsung dan bahkan tidak perlu ada kaitannya
> dengan penelitian geologi-arkeologi di G Padang yg berbasis data survey
> lapangan.  Sebaiknya menyederhanakan masalah bukan malah memblunderkan.
> Punden berundak dan piramid itu hanya perguncingan istilah saja, engga
> substansial.  Arkeolog kita menyebut Situs megalitik Lebak Cibedug sebagai
> punden berundak sedangkan jurnal luar sering menyebutnya sebagai
> “Indonesian stepped pyramid”.
>
>
>
> Kontroversi bawah permukaan Gunung Padang yang utama-kan mempertanyakan
> apakah di bawah situs megalitik itu seluruhnya batuan alami atau masih
> lapisan budaya/bangunan.  Yang Pak Ban lihat di G.Padang dan sama-sama kita
> diskusikan adalah singkapan dari lapisan susunan batu columnar joint di
> bawah permukaan di kotak-kotak gali dan juga pada  tebing bekas longsor
> yang dibersihkan dari tetumbuhan yang menutupinya itu.   Nah, kenapa tidak
> dimulai dengan mengomentari apakah lapisan batu columnar tersebut alamiah
> atau artifisial?  Kalau misalnya alamiah, lapisan batuan apa?  Terus
> matriks halus yang mengisi ruang atau membungkus kolom-kolom batu itu
> matriks alamiah, hasil pelapukan atau artifisial? Sebaiknya masalah geologi
> yang simpel ini dulu diuraikan pak sebelum meloncat ke ruang-ruang bawah
> tanah.
>
> Demikian pak.
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> .
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Yanto
> R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> *Sent:* 06 Oktober 2014 14:25
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang
>
>
>
> Don
>
>
>
> GOOD COMMENTS.
>
> Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk membuktikannya ,
> DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.
>
> Diskusi boleh jalan terus kan.
>
>
>
> si Abah
>
>
>
> On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim 
> wrote:
>
>
>
> Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia,
> dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato
> tak pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka
> muncullah Gn Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti
> luar biasa oleh TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah
> piramid apa tetap punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt
> tomografi dan resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian
> terakhir. Itu yang aku lihat waktu ke gnpadang.
> Salam sejahtera, bdn.
>
> Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:
>
> Pak Danny,
> Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara
> mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg
> gunung padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan
> oleh tim utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi
> ilmiahnya.
>
> Salam
> Razi
>
> On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> wrote:
>
> Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,
>
> Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru kalau penelitian kami di
> Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan berbagai cara, seperti
> diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, atau kegiatan
> bermau mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan Sadahurip yang
> ti

Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng

2014-10-06 Terurut Topik sonny t pangestu
Kabar-kabari di sini tanggalnya ya.
Pengen juga sy liat-liat ke sana (blom pernah).


-Original Message-
From: yustinus yuwono 
Sender: 
Date: Mon, 6 Oct 2014 22:07:17 
To: iagi-net
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng

Rekan2 yang baik hati,
Saya barusan sms an sama rekan saya Dany H, saya berminat liat singkapan di
G Padang, saya ingin liat sendiri mudah2an nanti dapat memberikan opini
setelah melihatnya sendiri. Dany setuju utk memandu nanti klo sudah ada
rencana ke sana, saya tinggal menyesuaikan waktu yg pas, mudah2an gak
terlalu lama. Infonya lagi acces ke singkapan gk terlalu sulit, ini yg
menambah semangat saya, maklum dah mulai menurun fisiknya. Baru2 ini saya
ke G SLAMET utk sampling K/Ar keperluan explor geotermal, mungkin terlalu
semangat saya tidak punten dulu sama Mbah Slamet kaki saya kena pukul palu
saya sendiri ketika mau ambil sampel. Untung gk ada tulang yg retak, dua
jari kaki aja yang bengkak sampe gk bs pake spatu.  Alhamdulillah skrg dah
baik.
Skali lagi saya ucapkan trimakasih sama Dany atas kesediaannya. Selama ini
saya hanya bs membayangkan g padang dari info2 mass media maupun di milis
ini, jadi setelah nanti melihat sendiri saya mau sharing kan di milis ini
apa yang saya liat tentu saja menurut kemampuan berdasarkan pengalaman saya
di bidang petrologi volkanik product yg saya geluti selama ini.
Doakan niat baik ini bisa terlaksana dengan lancar ya!, hatur nuhun.
Salam,
YSY
On Oct 6, 2014 10:19 AM, "Andri Syafriya - syafr...@yahoo.com"
 wrote:

> Melihat postingan teman saya Budi, jadi pengen ikut komentar juga.
> Sebenarnya menurut saya penyelesaiannya kan simpel aja. Mang Okim sebagai
> tokoh yang saya kagumi dengan sharing seputar gemstone yang saya nikmati
> bertahun2 di milist ini, bisa menyempatkan waktu untuk menulis di media
> massa dan media sosial. Kenapa tidak sempatkan saja waktu untuk datang ke
> Gunung Padang lagi, bertemu dengan Pak Danny dan berdiskusi secara terbuka
> di lapangan, tanpa perlu menghabiskan energi untuk berdebat sesuatu yang
> belum tentu sama objeknya.
>
> Saya sebagai yang muda dan harus banyak belajar juga berharap, semakin
> banyak yang bisa sharing2 tulisan berkualitas, berbagi pengalaman tentang
> sesuatu yang menarik ataupun yang baru sehingga memberi nilai tambah bagi
> yang membacanya. Dan komentar terakhir dari saya yang sejak dulu sering
> saya tahan dan simpan di hati, semoga berkurang para komentator2 yang hanya
> bicara satu kalimat tanpa menambah sesuatu yang bermanfaat dan hanya
> menjadi 'junk' di milist ini. Mohon maaf jika kurang berkenan.
>
> Salam,
> Andri
>
>
> On 5 Okt 2014, at 23.17, yustinus yuwono <
> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> wrote:
>
> Dany serta rekan2 yang baik.
>
> Terutama rekan saya Dany, sekali lagi maaf kalau tulisan saya membuat
> tidak enak, krn saya belum pernah liat singkapan di g padang saya selalu
> berusaha netral, saya selalu membri smangat rekan2 terutama yg muda2 utk
> melakukan penelitian apapun demi kemajuan ilmu kita ini. Biasanya sbg org
> yg lebih tua, secara insting ingin memberikan harapan sekaligus peringatan,
> di dalam penelitian apapun spy hasilnya nanti baik dan memberikan
> pencerahan. Mengenai supertoy dan blue energi yg saya singgung itu kan data
> empiris yg pernah terjadi pada sby presiden kita ini. Nah kalo nantinya
> hipotesis piramid itu tidak terbukti, apakah sbg sesama insan geologi tidak
> sedih dan malu? Nah kalo memang terbukti ya syukur dan bangga atas
> prestasinya, dan ini harapan saya yg saya sebut dlm email sebelumnya.
> Biasanya harapan atas keberhasilan selalu diikuti dengan doa, itu yg saya
> maksud. Jadi selain berharap dan mendoakan, saya juga memberikan peringatan
> dan sedikit opini, karena saya merasa tahu sedikit lebih banyak tentang
> volcanic products serta aspek volkanisme lain terhadap batuan yang
> dihasilkan.
> Satu lagi yg gk pernah dijawab, apakah sudah ada published paper di jurnal
> intenasional? Karena menurut saya hasil suatu penelitian ilmiah adalah
> paper. Krn rekan Dany gk jwb kesimpulan saya ya belum ada? Selama belum ada
> ya diskusi ini saya anggap masih wacana saja atau sekedar obrolan tukar
> pikiran.
> Buat rekan Mino dan rekan Bronto setuju sekali atas statement nya.
> Salam,
> YSY
> On Oct 5, 2014 5:42 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> wrote:
>
>> Pak Yatno yg bijak,
>> Silahkan dibaca kembal dari mulai "Yang saya tahusampai
>> ...G..Peteng"...Maksudnya apa ya pak?
>> Bukan 'menuduh' penelitian TTRM sama dgn Supertoy? Terus kenapa anda jadi
>> malu dan sedih? Sedih karena ada para intelektual ternama buat petisi
>> politik utk melawan penelitian? Atau karena hal lain?
>>
>> Salam,
>> DHN
>>
>> Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>>   *From: *yustinus yuwono
>> *Sent: *Minggu, 5 Oktober 2014 13:54
>> *To: *iagi-net
>> *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *[iagi-net] Re: Gunung Peteng
>>
>> Dany yg baik,
>> Tolong dibaca coment saya baik2, bagian mana yang menuduh? Dan siapa yan

Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng

2014-10-06 Terurut Topik yustinus yuwono
Rekan2 yang baik hati,
Saya barusan sms an sama rekan saya Dany H, saya berminat liat singkapan di
G Padang, saya ingin liat sendiri mudah2an nanti dapat memberikan opini
setelah melihatnya sendiri. Dany setuju utk memandu nanti klo sudah ada
rencana ke sana, saya tinggal menyesuaikan waktu yg pas, mudah2an gak
terlalu lama. Infonya lagi acces ke singkapan gk terlalu sulit, ini yg
menambah semangat saya, maklum dah mulai menurun fisiknya. Baru2 ini saya
ke G SLAMET utk sampling K/Ar keperluan explor geotermal, mungkin terlalu
semangat saya tidak punten dulu sama Mbah Slamet kaki saya kena pukul palu
saya sendiri ketika mau ambil sampel. Untung gk ada tulang yg retak, dua
jari kaki aja yang bengkak sampe gk bs pake spatu.  Alhamdulillah skrg dah
baik.
Skali lagi saya ucapkan trimakasih sama Dany atas kesediaannya. Selama ini
saya hanya bs membayangkan g padang dari info2 mass media maupun di milis
ini, jadi setelah nanti melihat sendiri saya mau sharing kan di milis ini
apa yang saya liat tentu saja menurut kemampuan berdasarkan pengalaman saya
di bidang petrologi volkanik product yg saya geluti selama ini.
Doakan niat baik ini bisa terlaksana dengan lancar ya!, hatur nuhun.
Salam,
YSY
On Oct 6, 2014 10:19 AM, "Andri Syafriya - syafr...@yahoo.com"
 wrote:

> Melihat postingan teman saya Budi, jadi pengen ikut komentar juga.
> Sebenarnya menurut saya penyelesaiannya kan simpel aja. Mang Okim sebagai
> tokoh yang saya kagumi dengan sharing seputar gemstone yang saya nikmati
> bertahun2 di milist ini, bisa menyempatkan waktu untuk menulis di media
> massa dan media sosial. Kenapa tidak sempatkan saja waktu untuk datang ke
> Gunung Padang lagi, bertemu dengan Pak Danny dan berdiskusi secara terbuka
> di lapangan, tanpa perlu menghabiskan energi untuk berdebat sesuatu yang
> belum tentu sama objeknya.
>
> Saya sebagai yang muda dan harus banyak belajar juga berharap, semakin
> banyak yang bisa sharing2 tulisan berkualitas, berbagi pengalaman tentang
> sesuatu yang menarik ataupun yang baru sehingga memberi nilai tambah bagi
> yang membacanya. Dan komentar terakhir dari saya yang sejak dulu sering
> saya tahan dan simpan di hati, semoga berkurang para komentator2 yang hanya
> bicara satu kalimat tanpa menambah sesuatu yang bermanfaat dan hanya
> menjadi 'junk' di milist ini. Mohon maaf jika kurang berkenan.
>
> Salam,
> Andri
>
>
> On 5 Okt 2014, at 23.17, yustinus yuwono <
> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> wrote:
>
> Dany serta rekan2 yang baik.
>
> Terutama rekan saya Dany, sekali lagi maaf kalau tulisan saya membuat
> tidak enak, krn saya belum pernah liat singkapan di g padang saya selalu
> berusaha netral, saya selalu membri smangat rekan2 terutama yg muda2 utk
> melakukan penelitian apapun demi kemajuan ilmu kita ini. Biasanya sbg org
> yg lebih tua, secara insting ingin memberikan harapan sekaligus peringatan,
> di dalam penelitian apapun spy hasilnya nanti baik dan memberikan
> pencerahan. Mengenai supertoy dan blue energi yg saya singgung itu kan data
> empiris yg pernah terjadi pada sby presiden kita ini. Nah kalo nantinya
> hipotesis piramid itu tidak terbukti, apakah sbg sesama insan geologi tidak
> sedih dan malu? Nah kalo memang terbukti ya syukur dan bangga atas
> prestasinya, dan ini harapan saya yg saya sebut dlm email sebelumnya.
> Biasanya harapan atas keberhasilan selalu diikuti dengan doa, itu yg saya
> maksud. Jadi selain berharap dan mendoakan, saya juga memberikan peringatan
> dan sedikit opini, karena saya merasa tahu sedikit lebih banyak tentang
> volcanic products serta aspek volkanisme lain terhadap batuan yang
> dihasilkan.
> Satu lagi yg gk pernah dijawab, apakah sudah ada published paper di jurnal
> intenasional? Karena menurut saya hasil suatu penelitian ilmiah adalah
> paper. Krn rekan Dany gk jwb kesimpulan saya ya belum ada? Selama belum ada
> ya diskusi ini saya anggap masih wacana saja atau sekedar obrolan tukar
> pikiran.
> Buat rekan Mino dan rekan Bronto setuju sekali atas statement nya.
> Salam,
> YSY
> On Oct 5, 2014 5:42 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> wrote:
>
>> Pak Yatno yg bijak,
>> Silahkan dibaca kembal dari mulai "Yang saya tahusampai
>> ...G..Peteng"...Maksudnya apa ya pak?
>> Bukan 'menuduh' penelitian TTRM sama dgn Supertoy? Terus kenapa anda jadi
>> malu dan sedih? Sedih karena ada para intelektual ternama buat petisi
>> politik utk melawan penelitian? Atau karena hal lain?
>>
>> Salam,
>> DHN
>>
>> Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>>   *From: *yustinus yuwono
>> *Sent: *Minggu, 5 Oktober 2014 13:54
>> *To: *iagi-net
>> *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *[iagi-net] Re: Gunung Peteng
>>
>> Dany yg baik,
>> Tolong dibaca coment saya baik2, bagian mana yang menuduh? Dan siapa yang
>> dituduh? Materi tuduhan apa?
>> Maksud dari koment saya kan jelas, yaitu harapan dari sesama insan
>> geologi, kan boleh berharap mudah2an tidak berulang lagi skandal yang
>> memalukan itu. Kalau anda merasa dituduh, itu urusan anda sendiri. Yang
>> jelas sa

RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Tapi berarti tidak berminat diskusi namun senang berkontroversi  J

Saya kira rekan-rekan IAGI-Netter lebih paham sekarang kenapa ‘kontroversi’ 
Gunung Padang berlarut-larut dan semrawut. Soalnya diskusinya satu arah dan 
tidak fokus ke masalah real-nya.

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: 06 Oktober 2014 18:26
To: Iagi
Subject: RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Tidak bertanya tidak berarti setuju. 

Pada 6 Okt 2014 18:09, "Danny Hilman Natawidjaja"  
menulis:

MIXED COMMENTS Abah, Pak Ban,

Tiga isyu berbeda dicampurkan jadi satu. Hal berkaitan dengan Turangga Seta 
dari gossip media massa tidak perlu dibahas, tidak ada kaitannya.  Hal Plato 
dan Atlantis menarik tapi harus dibahas terpisah dengan pendekatan berbeda,  
tidak terkait langsung dan bahkan tidak perlu ada kaitannya dengan penelitian 
geologi-arkeologi di G Padang yg berbasis data survey lapangan.  Sebaiknya 
menyederhanakan masalah bukan malah memblunderkan. Punden berundak dan piramid 
itu hanya perguncingan istilah saja, engga substansial.  Arkeolog kita menyebut 
Situs megalitik Lebak Cibedug sebagai punden berundak sedangkan jurnal luar 
sering menyebutnya sebagai “Indonesian stepped pyramid”.

 

Kontroversi bawah permukaan Gunung Padang yang utama-kan mempertanyakan apakah 
di bawah situs megalitik itu seluruhnya batuan alami atau masih lapisan 
budaya/bangunan.  Yang Pak Ban lihat di G.Padang dan sama-sama kita diskusikan 
adalah singkapan dari lapisan susunan batu columnar joint di bawah permukaan di 
kotak-kotak gali dan juga pada  tebing bekas longsor yang dibersihkan dari 
tetumbuhan yang menutupinya itu.   Nah, kenapa tidak dimulai dengan 
mengomentari apakah lapisan batu columnar tersebut alamiah atau artifisial?  
Kalau misalnya alamiah, lapisan batuan apa?  Terus matriks halus yang mengisi 
ruang atau membungkus kolom-kolom batu itu matriks alamiah, hasil pelapukan 
atau artifisial? Sebaiknya masalah geologi yang simpel ini dulu diuraikan pak 
sebelum meloncat ke ruang-ruang bawah tanah.  

Demikian pak.

 

Salam,

DHN

 

.  

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_...@yahoo.com
Sent: 06 Oktober 2014 14:25
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Don

 

GOOD COMMENTS.

Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk membuktikannya , 
DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.

Diskusi boleh jalan terus kan.

 

si Abah

 

On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim  wrote:

 

Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia, 
dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato tak 
pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka muncullah Gn 
Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti luar biasa oleh 
TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah piramid apa tetap 
punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt tomografi dan 
resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian terakhir. Itu yang aku 
lihat waktu ke gnpadang. 
Salam sejahtera, bdn.

Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:

Pak Danny,
Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara 
mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg gunung 
padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan oleh tim 
utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi ilmiahnya.

Salam
Razi

On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja"  wrote:

Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,

Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru kalau penelitian kami di 
Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan berbagai cara, seperti 
diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, atau kegiatan bermau 
mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan Sadahurip yang tidak ada 
kaitannya; atau juga dicampur-adukan dengan isyu mencari harta karun atau 
gossip obrolan warung kopi tentang isyu aneh-aneh seperti keberadaan 
hydro-electric power, UFO dll, atau tentang ‘piramid’ ini yang menurut saya 
hanya debat-kusir istilah yang tidak substantial.  Kemudian serangan yang 
sering dijadikan senjata utama oleh pihak kontra adalah isyu perusakan situs 
seperti dikatakan dalam PETISI bln April 2013 yang ingin menghentikan 
penelitian, sampai tudingan miring perusakan dari kegiatan eskavasi bersama TNI 
dalam dua bulan terakhir ini.  Padahal semua kegiatan eskavasi dilakukan dengan 
supervisi tim arkeologi termasuk dari BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya).  
Bukti tidak ada eskavasi asal-asalan bisa dilihat sendiri di lokasi.  Fitnah 
lainnya adalah tentang isyu dana besar dari pemerintah yang juga dilontarkan 
berkali-kali oleh pihak yang kontra mulai dari  isyu back-up dana besar dari 
istana, isyu pemakaian dana abadi DIKBUD (tahun 2013) yang puluhan milyar 
bahkan trilyun, sampai kepernyataan Mendikbud ba

RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Bandono Salim
Tidak bertanya tidak berarti setuju.
Pada 6 Okt 2014 18:09, "Danny Hilman Natawidjaja" 
menulis:

> MIXED COMMENTS Abah, Pak Ban,
>
> Tiga isyu berbeda dicampurkan jadi satu. Hal berkaitan dengan Turangga
> Seta dari gossip media massa tidak perlu dibahas, tidak ada kaitannya.  Hal
> Plato dan Atlantis menarik tapi harus dibahas terpisah dengan pendekatan
> berbeda,  tidak terkait langsung dan bahkan tidak perlu ada kaitannya
> dengan penelitian geologi-arkeologi di G Padang yg berbasis data survey
> lapangan.  Sebaiknya menyederhanakan masalah bukan malah memblunderkan.
> Punden berundak dan piramid itu hanya perguncingan istilah saja, engga
> substansial.  Arkeolog kita menyebut Situs megalitik Lebak Cibedug sebagai
> punden berundak sedangkan jurnal luar sering menyebutnya sebagai
> “Indonesian stepped pyramid”.
>
>
>
> Kontroversi bawah permukaan Gunung Padang yang utama-kan mempertanyakan
> apakah di bawah situs megalitik itu seluruhnya batuan alami atau masih
> lapisan budaya/bangunan.  Yang Pak Ban lihat di G.Padang dan sama-sama kita
> diskusikan adalah singkapan dari lapisan susunan batu columnar joint di
> bawah permukaan di kotak-kotak gali dan juga pada  tebing bekas longsor
> yang dibersihkan dari tetumbuhan yang menutupinya itu.   Nah, kenapa tidak
> dimulai dengan mengomentari apakah lapisan batu columnar tersebut alamiah
> atau artifisial?  Kalau misalnya alamiah, lapisan batuan apa?  Terus
> matriks halus yang mengisi ruang atau membungkus kolom-kolom batu itu
> matriks alamiah, hasil pelapukan atau artifisial? Sebaiknya masalah geologi
> yang simpel ini dulu diuraikan pak sebelum meloncat ke ruang-ruang bawah
> tanah.
>
> Demikian pak.
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> .
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Yanto
> R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
> *Sent:* 06 Oktober 2014 14:25
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang
>
>
>
> Don
>
>
>
> GOOD COMMENTS.
>
> Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk membuktikannya ,
> DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.
>
> Diskusi boleh jalan terus kan.
>
>
>
> si Abah
>
>
>
> On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim 
> wrote:
>
>
>
> Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia,
> dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato
> tak pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka
> muncullah Gn Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti
> luar biasa oleh TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah
> piramid apa tetap punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt
> tomografi dan resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian
> terakhir. Itu yang aku lihat waktu ke gnpadang.
> Salam sejahtera, bdn.
>
> Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:
>
> Pak Danny,
> Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara
> mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg
> gunung padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan
> oleh tim utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi
> ilmiahnya.
>
> Salam
> Razi
>
> On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> wrote:
>
> Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,
>
> Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru kalau penelitian kami di
> Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan berbagai cara, seperti
> diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, atau kegiatan
> bermau mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan Sadahurip yang
> tidak ada kaitannya; atau juga dicampur-adukan dengan isyu mencari harta
> karun atau gossip obrolan warung kopi tentang isyu aneh-aneh seperti
> keberadaan hydro-electric power, UFO dll, atau tentang ‘piramid’ ini yang
> menurut saya hanya debat-kusir istilah yang tidak substantial.  Kemudian
> serangan yang sering dijadikan senjata utama oleh pihak kontra adalah isyu
> perusakan situs seperti dikatakan dalam PETISI bln April 2013 yang ingin
> menghentikan penelitian, sampai tudingan miring perusakan dari kegiatan
> eskavasi bersama TNI dalam dua bulan terakhir ini.  Padahal semua kegiatan
> eskavasi dilakukan dengan supervisi tim arkeologi termasuk dari BPCB (Badan
> Pelestarian Cagar Budaya).  Bukti tidak ada eskavasi asal-asalan bisa
> dilihat sendiri di lokasi.  Fitnah lainnya adalah tentang isyu dana besar
> dari pemerintah yang juga dilontarkan berkali-kali oleh pihak yang kontra
> mulai dari  isyu back-up dana besar dari istana, isyu pemakaian dana abadi
> DIKBUD (tahun 2013) yang puluhan milyar bahkan trilyun, sampai kepernyataan
> Mendikbud baru-baru ini ttg akan diback-up DIKBUD sebesar 3M tapi juga
> diisyukan sampai trilyunan.  Faktanya sampai saat ini belum ada dana
> pemerintah yang sampai kepada kami.  Pembiayaan penelitian kami masih tetap
> mandiri, seadanya saja.
>
>
>
> Penelitian di Gunung Padang yang dimulai sejak Oktober 2011

RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
MIXED COMMENTS Abah, Pak Ban,

Tiga isyu berbeda dicampurkan jadi satu. Hal berkaitan dengan Turangga Seta 
dari gossip media massa tidak perlu dibahas, tidak ada kaitannya.  Hal Plato 
dan Atlantis menarik tapi harus dibahas terpisah dengan pendekatan berbeda,  
tidak terkait langsung dan bahkan tidak perlu ada kaitannya dengan penelitian 
geologi-arkeologi di G Padang yg berbasis data survey lapangan.  Sebaiknya 
menyederhanakan masalah bukan malah memblunderkan. Punden berundak dan piramid 
itu hanya perguncingan istilah saja, engga substansial.  Arkeolog kita menyebut 
Situs megalitik Lebak Cibedug sebagai punden berundak sedangkan jurnal luar 
sering menyebutnya sebagai “Indonesian stepped pyramid”.

 

Kontroversi bawah permukaan Gunung Padang yang utama-kan mempertanyakan apakah 
di bawah situs megalitik itu seluruhnya batuan alami atau masih lapisan 
budaya/bangunan.  Yang Pak Ban lihat di G.Padang dan sama-sama kita diskusikan 
adalah singkapan dari lapisan susunan batu columnar joint di bawah permukaan di 
kotak-kotak gali dan juga pada  tebing bekas longsor yang dibersihkan dari 
tetumbuhan yang menutupinya itu.   Nah, kenapa tidak dimulai dengan 
mengomentari apakah lapisan batu columnar tersebut alamiah atau artifisial?  
Kalau misalnya alamiah, lapisan batuan apa?  Terus matriks halus yang mengisi 
ruang atau membungkus kolom-kolom batu itu matriks alamiah, hasil pelapukan 
atau artifisial? Sebaiknya masalah geologi yang simpel ini dulu diuraikan pak 
sebelum meloncat ke ruang-ruang bawah tanah.  

Demikian pak.

 

Salam,

DHN

 

.  

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_...@yahoo.com
Sent: 06 Oktober 2014 14:25
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

 

Don

 

GOOD COMMENTS.

Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk membuktikannya , 
DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.

Diskusi boleh jalan terus kan.

 

si Abah

 

On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim  wrote:

 

Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia, 
dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato tak 
pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka muncullah Gn 
Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti luar biasa oleh 
TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah piramid apa tetap 
punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt tomografi dan 
resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian terakhir. Itu yang aku 
lihat waktu ke gnpadang. 
Salam sejahtera, bdn.

Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:

Pak Danny,
Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara 
mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg gunung 
padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan oleh tim 
utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi ilmiahnya.

Salam
Razi

On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja"  wrote:

Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,

Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru kalau penelitian kami di 
Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan berbagai cara, seperti 
diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, atau kegiatan bermau 
mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan Sadahurip yang tidak ada 
kaitannya; atau juga dicampur-adukan dengan isyu mencari harta karun atau 
gossip obrolan warung kopi tentang isyu aneh-aneh seperti keberadaan 
hydro-electric power, UFO dll, atau tentang ‘piramid’ ini yang menurut saya 
hanya debat-kusir istilah yang tidak substantial.  Kemudian serangan yang 
sering dijadikan senjata utama oleh pihak kontra adalah isyu perusakan situs 
seperti dikatakan dalam PETISI bln April 2013 yang ingin menghentikan 
penelitian, sampai tudingan miring perusakan dari kegiatan eskavasi bersama TNI 
dalam dua bulan terakhir ini.  Padahal semua kegiatan eskavasi dilakukan dengan 
supervisi tim arkeologi termasuk dari BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya).  
Bukti tidak ada eskavasi asal-asalan bisa dilihat sendiri di lokasi.  Fitnah 
lainnya adalah tentang isyu dana besar dari pemerintah yang juga dilontarkan 
berkali-kali oleh pihak yang kontra mulai dari  isyu back-up dana besar dari 
istana, isyu pemakaian dana abadi DIKBUD (tahun 2013) yang puluhan milyar 
bahkan trilyun, sampai kepernyataan Mendikbud baru-baru ini ttg akan diback-up 
DIKBUD sebesar 3M tapi juga diisyukan sampai trilyunan.  Faktanya sampai saat 
ini belum ada dana pemerintah yang sampai kepada kami.  Pembiayaan penelitian 
kami masih tetap mandiri, seadanya saja.

 

Penelitian di Gunung Padang yang dimulai sejak Oktober 2011 adalah benar-benar 
kegiatan mandiri bukan “funded research”. Artinya para peneliti bekerja tanpa 
dibayar, bahkan sering harus nombokin biaya operasional.  Hipotesa, metoda dan 
berbagai SOP penelitian geologi-geofisika-arkeologi yang dilakukan semua 

Re: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Don
GOOD COMMENTS.Memang belum meyakinkan , tapi biarlah TTRM mencoba untuk 
membuktikannya , DENGAN CATATAN jangan merusak Situs-nya.Diskusi boleh jalan 
terus kan.

si Abah
 

 On Monday, October 6, 2014 2:18 PM, Bandono Salim  
wrote:
   

 Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia, 
dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato tak 
pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka muncullah Gn 
Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti luar biasa oleh 
TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah piramid apa tetap 
punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt tomografi dan 
resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian terakhir. Itu yang aku 
lihat waktu ke gnpadang. 
Salam sejahtera, bdn.Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi" 
 menulis:

Pak Danny,
Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara 
mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg gunung 
padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan oleh tim 
utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi ilmiahnya.Salam
Razi
On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja"  wrote:

Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru 
kalau penelitian kami di Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan 
berbagai cara, seperti diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, 
atau kegiatan bermau mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan 
Sadahurip yang tidak ada kaitannya; atau juga dicampur-adukan dengan isyu 
mencari harta karun atau gossip obrolan warung kopi tentang isyu aneh-aneh 
seperti keberadaan hydro-electric power, UFO dll, atau tentang ‘piramid’ ini 
yang menurut saya hanya debat-kusir istilah yang tidak substantial.  Kemudian 
serangan yang sering dijadikan senjata utama oleh pihak kontra adalah isyu 
perusakan situs seperti dikatakan dalam PETISI bln April 2013 yang ingin 
menghentikan penelitian, sampai tudingan miring perusakan dari kegiatan 
eskavasi bersama TNI dalam dua bulan terakhir ini.  Padahal semua kegiatan 
eskavasi dilakukan dengan supervisi tim arkeologi termasuk dari BPCB (Badan 
Pelestarian Cagar Budaya).  Bukti tidak ada eskavasi asal-asalan bisa dilihat 
sendiri di lokasi.  Fitnah lainnya adalah tentang isyu dana besar dari 
pemerintah yang juga dilontarkan berkali-kali oleh pihak yang kontra mulai dari 
 isyu back-up dana besar dari istana, isyu pemakaian dana abadi DIKBUD (tahun 
2013) yang puluhan milyar bahkan trilyun, sampai kepernyataan Mendikbud 
baru-baru ini ttg akan diback-up DIKBUD sebesar 3M tapi juga diisyukan sampai 
trilyunan.  Faktanya sampai saat ini belum ada dana pemerintah yang sampai 
kepada kami.  Pembiayaan penelitian kami masih tetap mandiri, seadanya saja. 
Penelitian di Gunung Padang yang dimulai sejak Oktober 2011 adalah benar-benar 
kegiatan mandiri bukan “funded research”. Artinya para peneliti bekerja tanpa 
dibayar, bahkan sering harus nombokin biaya operasional.  Hipotesa, metoda dan 
berbagai SOP penelitian geologi-geofisika-arkeologi yang dilakukan semua tidak 
ada yang aneh-aneh, sesuai dengan standard umum saja.  Survey lapangan yang 
bisa dibilang sangat intensif (berbulan-bulan dalam setahun) dilakukan karena 
“passion” ingin menjawab berbagai pertanyaan ilmiah dalam memecahkan misteri 
Gunung Padang, bukan karena dapat duit apalagi karena alasan politik segala.  
Dalam penelitian ilmiah perkara hasilnya membuktikan atau tidak membuktikan 
hipotesis awal bukan masalah.  Meskipun demikian, Alhamdulillah,  sepanjang 
data-analisis yang ada, khususnya hasil penelitian 2 bulan terakhir ini,  
hipotesis awal kami kelihatannya terbukti.  Faktanya lagi hasil riset Tim 
Terpadu Riset Mandiri (TTRM) sudah diakui oleh pemerintah; sudah ada Keputusan 
Gubernur JABAR untuk penelitian sejak Desember 2013, kemudian baru-baru ini 
TTRM sudah resmi menjadi Tim Nasional Pelestarian dan Pengelolaan  Gunung 
Padang (dengan tambahan personal) oleh KepMendikbud berlaku sejak 8 Agustus 
2014.  Terakhir, Malam Minggu kemarin dalam rapat khusus di istana negara yang 
langsung dipimpin Presiden bersama para menteri (Mensekab, Mendikbud, MenPU, 
Menparikraf) dan pimpinan TNI AD  diputuskan bahwa masalah Gunung Padang akan 
dipayungi oleh PerPres dan KepPres.   Sampai saat ini kita belum ada published 
paper di jurnal, rencananya baru tahun depan, sampai sekarang masih konsentrasi 
ke penyelesaian pekerjaan lapangan, lab, dan berbagai analisa lanjutannya.  
Tadinya kita sudah berencana akan mulai proses penulisan untuk publikasi resmi 
awal tahun 2014, namun pekerjaan lapangan pada tahun 2013 tidak bisa 
diselesaikan karena banyak gangguan akibat propaganda yang kontra penelitian 
sampai terjadi peristiwa pemukulan fisik kepada para peneliti yang sedang 
survey di lapangan yang berlanjut ke proses pengadilan yang cukup panjang dan 
penuh isyu miring.  Setelah 

RE: [iagi-net] Perihal Penelitian di Gunung Padang

2014-10-06 Terurut Topik Bandono Salim
Mungkin DH dan AB; mulai melupakan sejarah munculnya piramid di Indonesia,
dimulai dari perkumpulam mistik turangga seta; trus tulisan tentang Plato
tak pernah bohong; terceritakan masalah Atlantis di Sundaland; maka
muncullah Gn Padang punden berundak; di kisahkan sbg piramid dan diteliti
luar biasa oleh TTRM. Hasilnya kembali masih (bagi aku) belum jelas apakah
piramid apa tetap punden berundak. Juga ruang ruang yang katanya ada mnrt
tomografi dan resistivity nampaknya belum terbukti saat penggalian
terakhir. Itu yang aku lihat waktu ke gnpadang.
Salam sejahtera, bdn.
Pada 6 Okt 2014 13:41, "Muhammad Razi"  menulis:

> Pak Danny,
> Kalo saya melihat titik lemahnya ada di sosok andi arif yg srg bicara
> mengatasnamakan tim tp komennya krg ilmiah (pernah sy liat komen dia ttg
> gunung padang tp dikaitkan dgn sadahurip dan lainnya). Meski dia diperlukan
> oleh tim utk akses ke kekuasaan, tp mgkn perlu ditatar dikit2 sisi
> ilmiahnya.
>
> Salam
> Razi
>  On 6 Oct 2014 09:10, "Danny Hilman Natawidjaja" 
> wrote:
>
>> Pak Yatno dan IAGI Netter ysh,
>>
>> Terimakasih atas klarifikasinya.  Bukan hal baru kalau penelitian kami di
>> Gunung Padang selalu di-pseudoilmiah-kan dengan berbagai cara, seperti
>> diasosiasikan dengan peristiwa supertoy dan blue energi, atau kegiatan
>> bermau mistik dari Kelompok Turangga Seta di Lalakon dan Sadahurip yang
>> tidak ada kaitannya; atau juga dicampur-adukan dengan isyu mencari harta
>> karun atau gossip obrolan warung kopi tentang isyu aneh-aneh seperti
>> keberadaan hydro-electric power, UFO dll, atau tentang ‘piramid’ ini yang
>> menurut saya hanya debat-kusir istilah yang tidak substantial.  Kemudian
>> serangan yang sering dijadikan senjata utama oleh pihak kontra adalah isyu
>> perusakan situs seperti dikatakan dalam PETISI bln April 2013 yang ingin
>> menghentikan penelitian, sampai tudingan miring perusakan dari kegiatan
>> eskavasi bersama TNI dalam dua bulan terakhir ini.  Padahal semua kegiatan
>> eskavasi dilakukan dengan supervisi tim arkeologi termasuk dari BPCB (Badan
>> Pelestarian Cagar Budaya).  Bukti tidak ada eskavasi asal-asalan bisa
>> dilihat sendiri di lokasi.  Fitnah lainnya adalah tentang isyu dana besar
>> dari pemerintah yang juga dilontarkan berkali-kali oleh pihak yang kontra
>> mulai dari  isyu back-up dana besar dari istana, isyu pemakaian dana abadi
>> DIKBUD (tahun 2013) yang puluhan milyar bahkan trilyun, sampai kepernyataan
>> Mendikbud baru-baru ini ttg akan diback-up DIKBUD sebesar 3M tapi juga
>> diisyukan sampai trilyunan.  Faktanya sampai saat ini belum ada dana
>> pemerintah yang sampai kepada kami.  Pembiayaan penelitian kami masih tetap
>> mandiri, seadanya saja.
>>
>>
>>
>> Penelitian di Gunung Padang yang dimulai sejak Oktober 2011 adalah
>> benar-benar kegiatan mandiri bukan “funded research”. Artinya para peneliti
>> bekerja tanpa dibayar, bahkan sering harus nombokin biaya operasional.
>> Hipotesa, metoda dan berbagai SOP penelitian geologi-geofisika-arkeologi
>> yang dilakukan semua tidak ada yang aneh-aneh, sesuai dengan standard umum
>> saja.  Survey lapangan yang bisa dibilang sangat intensif (berbulan-bulan
>> dalam setahun) dilakukan karena “passion” ingin menjawab berbagai
>> pertanyaan ilmiah dalam memecahkan misteri Gunung Padang, bukan karena
>> dapat duit apalagi karena alasan politik segala.  Dalam penelitian ilmiah
>> perkara hasilnya membuktikan atau tidak membuktikan hipotesis awal bukan
>> masalah.  Meskipun demikian, Alhamdulillah,  sepanjang data-analisis yang
>> ada, khususnya hasil penelitian 2 bulan terakhir ini,  hipotesis awal kami
>> kelihatannya terbukti.  Faktanya lagi hasil riset Tim Terpadu Riset Mandiri
>> (TTRM) sudah diakui oleh pemerintah; sudah ada Keputusan Gubernur JABAR
>> untuk penelitian sejak Desember 2013, kemudian baru-baru ini TTRM sudah
>> resmi menjadi Tim Nasional Pelestarian dan Pengelolaan  Gunung Padang
>> (dengan tambahan personal) oleh KepMendikbud berlaku sejak 8 Agustus 2014.
>> Terakhir, Malam Minggu kemarin dalam rapat khusus di istana negara yang
>> langsung dipimpin Presiden bersama para menteri (Mensekab, Mendikbud,
>> MenPU, Menparikraf) dan pimpinan TNI AD  diputuskan bahwa masalah Gunung
>> Padang akan dipayungi oleh PerPres dan KepPres.
>>
>>
>>
>> Sampai saat ini kita belum ada published paper di jurnal, rencananya baru
>> tahun depan, sampai sekarang masih konsentrasi ke penyelesaian pekerjaan
>> lapangan, lab, dan berbagai analisa lanjutannya.  Tadinya kita sudah
>> berencana akan mulai proses penulisan untuk publikasi resmi awal tahun
>> 2014, namun pekerjaan lapangan pada tahun 2013 tidak bisa diselesaikan
>> karena banyak gangguan akibat propaganda yang kontra penelitian sampai
>> terjadi peristiwa pemukulan fisik kepada para peneliti yang sedang survey
>> di lapangan yang berlanjut ke proses pengadilan yang cukup panjang dan
>> penuh isyu miring.  Setelah kejadian itu kegiatan penelitian lapangan
>> terpaksa dihentikan karena suasana menjadi kurang kondusif,