Re: [iagi-net-l] PERTANYAAN DASAR UNTUK CAKETUM IAGI

2008-06-26 Terurut Topik Adi Maryono
Saya juga ingin tanya nih ke ketiga-tiganya Calon Ketum :
Bagaimanakah menurut anda kasus LUSI? karena drilling atau karena gempa?

2008/6/17 Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>:

> Pertanyaan dasar untuk para calon ketua IAGI 2008-20011
>
> - Apakah yang akan dihadapi Indonesia khususnya ahli geologi dimasa
> mendatang ? Katakanlah pada masa salah satu diantara anda berkuasa sebagai
> ketua umum IAGI selama 3 tahun (2008-2011).
> - Apa saja indikasinya ?
> - Dan apa saja yang sudah atau akan anda persiapkan ?
>
> Kalau boleh  Mohon jawabannya dikirimkan ke panitia saja (Prasidha),
> nanti panitia yang me"launch" jawabannya di mailist supaya tidak
> kepek-kepek-an jawaban  hehehehe
>
> RDP
> (anggota IAGI)
>


Re: [iagi-net-l] GALENA

2008-05-25 Terurut Topik Adi Maryono
On 26/05/2008, Adi Maryono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> nambahin pak Ndaru untuk pak Rovicky dan nyenggol point-nya Abah:
>
> - Kandungan Pb pada deposit type ini tidak akan secara ekonomis bisa
> ditambang, karena cuma merupakan gangue mineral dari deposit emas dan
> peraknya (tipe deposit: carbonate-base metal/mesothermal/epithermal
> intermediate sulfidation Au deposit). Pb ini berkandungan sekitar 0.1 s/d
> 3-4 %.
> - Pb yg secara ekonomis bisa ditambang adalah berupa massive sulfide dari
> tipe2 deposit VMS (Kuroko di Jepang), MVT/Irish Type (Galmoy di
> Ireland), Kuffer Sciffer (di Polandia), Broken Hill Type (Broken Hill di
> Australia), baik itu secera genetic stratabound ataupun stratiform/Sedex yg
> secara umum ada di continental-margin setting.
> - Secara umum ditemukannya tipe2 deposit ini yg secara ekonomis bisa
> ditambang di Indonesia sangat kecil, ada beberapa indikasi deposit massive
> sulfide Pb ini ada di Sumatra terutama di back-arc setting (Bangka, Namsalu
> di Belitung).
>
> Poin sangat menarik dari Abah, semua pemain bisa bersinergi:
> Emang betul Abah, bahwa seharusnya semua tipe pemain bisa bersinergi dalam
> industri pertambangan, karena nature/skala deposit/operasi emang
> memungkinkan semua pemain ini berdampingan: majors, intermediate/mid-cap,
> juniors (termasuk pemain domestik) bahkan skala KUD. Dan ini telah
> diakomodasi oleh legal system/framework yg telah ada (KK, KP, Tambang
> Rakyat, dll). Namun karena ada euforia "reformasi" dan "era otonomi
> regional", akhirnya sistem pertambangan kita dirubah, diaduk-aduk (dan tak
> jelas visinya dan tak kunjung jadi sampai kapan???) akhirnya kita mundur 30
> tahun.
>
> Semestinya sistem yg telah ada (yg telah dirintis oleh sesepuh kita pak
> Sutaryo Sigit, pak Katili, dll) perlu diperbaiki saja, tidak perlu dirubah
> total dan akhirnya kebingungan kita mau kemana dan bagaimana caranya.
>
> Salam, Adi
>
>
> On 16/05/2008, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>>
>>
>>
>> > Mas Ndaru
>>
>> Kasus kasus sperti ini  yaitu
>> "penambang liar " /rakyat/koperasi yang melakukan kegiatan
>> "penambangan" versus Persusahan pertambangsan versus kaidah
>> Lingkungan   versus peraturan pertambangan yang baku versus
>> kepentingan kepentingan.dst sangat   banyak dan
>> terjadi disektor petambangan di era OTONOMI DAERAH ini.
>>
>> Akibatnya adalah kesemrawutan yang sudah tidak tahu lagi dimana pangkal
>> dan dimana ujungnya .
>>
>> Itu menurut Si Abah yang  hanya
>> nonton  loh.
>> Nah , kalau menurut Mas Ndaru yang ber gaul erat
>> dengan pertambangan , harusynya bagaimana ya supaya yang versus versu itu
>> menjadi suatu sinergi ?
>>
>> Si-Abah
>>
>> _
>>Galena di Wonogiri (Tirtomoyo) yang pernah saya kunjungi
>> bbrp tahun lalu
>> > adalah berasosiasi dengan "polymetallic
>> quartz veins" yang juga mengandung
>> > logam dasar lain spt
>> chalcopyrite dan sphalerite. Kejadian polymetallic
>> > veins ini
>> berhubungan dengan intrusi diorite - dacite - sampai andesite
>> >
>> dengan batuan sarang breksi volkanik (sebagian besar Formasi Mandalika
>> -
>> > walau ada juga yg berkembang di Formasi Wuni - Oligo-Miocene).
>> Vein-vein
>> > semacam ini juga banyak diketemukan di Pacitan,
>> Ponorogo sampai Trenggalek
>> > ke arah timur - semuanya ada di
>> Pegunungan Selatan (sering disebut sebagai
>> > Pacitan District).
>> Sebagaimana lazimnya, polymetallic veins ini berkembang
>> >
>> tipis-tipis saja, biasanya sebagai "sheeted veins", dengan
>> kristal kuarsa
>> > cenderung kasar, bahkan biasa berkembang
>> "gigi anjing/ dog tooth", dan
>> > "crustiform
>> banded". Sependek pengetahuan saya, belum ada (bahkan di
>> >
>> tingkat
>> > dunia) tipe deposit spt ini yang bisa ditambang pada
>> skala industri secara
>> > ekonomis. Namun dalam sejarahnya, bbrp
>> tempat di Pacitan District ini
>> > pernah
>> > ditambang oleh
>> (pada masa pendudukan) Jepang dengan cara kerja rodi spt di
>> >
>> Ngrejo (Tirtomoyo), Kasihan dan Petungsinarang (Pacitan) - yang
>> menyisakan
>> > terowongan-terowongan bawah tanah yang masih bisa
>> dilihat saat ini.
>> >
>> >
>> >
>> > Demam galena
>> (juga bbrp komoditi tambang yang lain spt Zn, Mn, dan pasir
>> >
>> besi) memang sedang 

Re: [iagi-net-l] GALENA

2008-05-25 Terurut Topik Adi Maryono
nambahin pak Ndaru untuk pak Rovicky dan nyenggol point-nya Abah:

- Kandungan Pb pada deposit type ini tidak akan secara ekonomis bisa
ditambang, karena cuma merupakan gangue mineral dari deposit emas dan
peraknya (tipe deposit: carbonate-base metal/mesothermal/epithermal
intermediate sulfidation Au deposit). Pb ini berkandungan sekitar 0.1 s/d
3-4 %.
- Pb yg secara ekonomis bisa ditambang adalah berupa massive sulfide dari
tipe2 deposit VMS (Kuroko di Jepang), MVT/Irish Type (Galmoy di
Ireland), Kuffer Sciffer (di Polandia), Broken Hill Type (Broken Hill di
Australia), baik itu secera genetic stratabound ataupun stratiform/Sedex yg
secara umum ada di continental-margin setting.
- Secara umum ditemukannya tipe2 deposit ini yg secara ekonomis bisa
ditambang di Indonesia sangat kecil, ada beberapa indikasi deposit massive
sulfide Pb ini ada di Sumatra terutama di back-arc setting (Bangka, Namsalu
di Belitung).

Poin sangat menarik dari Abah, semua pemain bisa bersinergi:
Emang betul Abah, bahwa seharusnya semua tipe pemain bisa bersinergi dalam
industri pertambangan, karena nature/skala deposit/operasi emang
memungkinkan semua pemain ini berdampingan: majors, intermediate/mid-cap,
juniors (termasuk pemain domestik) bahkan skala KUD. Dan ini telah
diakomodasi oleh legal system/framework yg telah ada (KK, KP, Tambang
Rakyat, dll). Namun karena ada euforia "reformasi" dan "era otonomi
regional", akhirnya sistem pertambangan kita dirubah, diaduk-aduk (dan tak
jelas visinya dan tak kunjung jadi sampai kapan???) akhirnya kita mundur 30
tahun.

Semestinya sistem yg telah ada (yg telah dirintis oleh sesepuh kita pak
Sutaryo Sigit, pak Katili, dll) perlu diperbaiki saja, tidak perlu dirubah
total dan akhirnya kebingungan kita mau kemana dan bagaimana caranya.

Salam, Adi


On 16/05/2008, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
> > Mas Ndaru
>
> Kasus kasus sperti ini  yaitu
> "penambang liar " /rakyat/koperasi yang melakukan kegiatan
> "penambangan" versus Persusahan pertambangsan versus kaidah
> Lingkungan   versus peraturan pertambangan yang baku versus
> kepentingan kepentingan.dst sangat   banyak dan
> terjadi disektor petambangan di era OTONOMI DAERAH ini.
>
> Akibatnya adalah kesemrawutan yang sudah tidak tahu lagi dimana pangkal
> dan dimana ujungnya .
>
> Itu menurut Si Abah yang  hanya
> nonton  loh.
> Nah , kalau menurut Mas Ndaru yang ber gaul erat
> dengan pertambangan , harusynya bagaimana ya supaya yang versus versu itu
> menjadi suatu sinergi ?
>
> Si-Abah
>
> _
>Galena di Wonogiri (Tirtomoyo) yang pernah saya kunjungi
> bbrp tahun lalu
> > adalah berasosiasi dengan "polymetallic
> quartz veins" yang juga mengandung
> > logam dasar lain spt
> chalcopyrite dan sphalerite. Kejadian polymetallic
> > veins ini
> berhubungan dengan intrusi diorite - dacite - sampai andesite
> >
> dengan batuan sarang breksi volkanik (sebagian besar Formasi Mandalika
> -
> > walau ada juga yg berkembang di Formasi Wuni - Oligo-Miocene).
> Vein-vein
> > semacam ini juga banyak diketemukan di Pacitan,
> Ponorogo sampai Trenggalek
> > ke arah timur - semuanya ada di
> Pegunungan Selatan (sering disebut sebagai
> > Pacitan District).
> Sebagaimana lazimnya, polymetallic veins ini berkembang
> >
> tipis-tipis saja, biasanya sebagai "sheeted veins", dengan
> kristal kuarsa
> > cenderung kasar, bahkan biasa berkembang
> "gigi anjing/ dog tooth", dan
> > "crustiform
> banded". Sependek pengetahuan saya, belum ada (bahkan di
> >
> tingkat
> > dunia) tipe deposit spt ini yang bisa ditambang pada
> skala industri secara
> > ekonomis. Namun dalam sejarahnya, bbrp
> tempat di Pacitan District ini
> > pernah
> > ditambang oleh
> (pada masa pendudukan) Jepang dengan cara kerja rodi spt di
> >
> Ngrejo (Tirtomoyo), Kasihan dan Petungsinarang (Pacitan) - yang
> menyisakan
> > terowongan-terowongan bawah tanah yang masih bisa
> dilihat saat ini.
> >
> >
> >
> > Demam galena
> (juga bbrp komoditi tambang yang lain spt Zn, Mn, dan pasir
> >
> besi) memang sedang terjadi sejak bbrp tahun ini, dan lagi-lagi pasar
> > tujuan
> > utamanya adalah China. Karena sifat
> keterdapatannya yg kecil-kecil dan
> > setempat-setempat saja
> (terjadi jadi juga di Bayah Dome dan bagian lain
> > Indonesia),
> para "penambang" mengggalinya secara manual dan selektif
> > sekali.
> > Jadi jangan tanya - metode spt ini sudah sesuai
> dengan kaidah penambangan
> > yang benar (termasuk ramah
> lingkungan)?? Fakta yg ada di lapangan para
> > pelaku penggalian
> (saya tidak sebut penambangan) adalah masyarakat
> > setempat
> > yang biasanya akan menjualnya ke para pedagang (pengumpul) yg
> bertugas
> > meng-"ekspor"- ke luar. Bbrp Dinas Pertamben
> yg saya pernah ketemu (di
> > Jawa)
> > juga tahu bahwa ada
> pemegang KP resmi (biasanya KP Eksplorasi) yang
> > melakukan
> penggalian galena ini untuk langsung di jual. Jangan tanya juga
> >
> kenapa bisa terjadi - karena semua

Re: [iagi-net-l] Telah meninggal dunia Pak Iman Wahyono Sumarinda Dosen FT Geologi UGM

2008-05-25 Terurut Topik Adi Maryono
Kami sekeluarga juga turut berduka cita yg mendalam,
Semoga ilmu dan amalan beliau senantiasa tetap memberikan manfaat melalui
kita semua sebagai murid2nya. Al Fatehah Amin.

pak Rovicky terima kasih infonya.

Salam, Adi


On 23/05/2008, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> Innallialihi Wa Innnallilahi Rojiun
>
> Semoga Aamrhum ditempatkan
> ditempat yng paling baik di Aalam Akhirat sana, dan diampuni dosa dosanya
> , serta keluarga yang ditingalakn diberi ketabahan dalam menerima takdir
> ini.
>
> Si Abah
>
> __
> >
>
>
> Innalillahi Wa InnaiIlaihi
> Roji'un.
> >
> > Saya barusaja dapat konfirmasi dari Pak Agus
> Hendratno (Dosen FT
> > Geologi UGM) kabar duka dari Jogja.
> > Telah Meninggal dunia dengan tenang Guru saya dan juga kita
> tercinta
> > Pak Iman Wahyono Sumarinda
> > Pada hari Rabo 21
> May (Malam hari ini) di Rumah Sakit Bethesda, Jogja.
> > Beliau
> adalah staf pengajar Dosen Geologi di UGM, UPN, juga STTNas di
> >
> Yogyakarta. Dan Juga kakak dari Pak Sukusen Sumarinda (Mantan Direktur
> > EP Pertamina).
> >
> > Semoga arwah beliau diterima di
> sisi Allah SWT sesuai dengan amal dan
> > ibadahnya
> >
> Amien
> >
> > Turut berduka cita
> >
> > Rovicky
> dan keluarga
> >
> >
>
> 
> > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> > * acara utama: 27-28 Agustus
> 2008
> > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> >
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> > * batas akhir
> penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> > * abstrak / makalah
> dikirimkan ke:
> > www.grdc.esdm.go.id/aplod
> > username:
> iagi2008
> > password: masukdanaplod
> >
> >
>
> 
> > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> > * pendaftaran calon
> ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> > * penghitungan suara: waktu PIT
> IAGI Ke-37 di Bandung
> > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG
> JUGA!!!
> >
> >
>
> -
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website:
> http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123
> 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> -
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
> or others. In no event
> > shall IAGI and its members be liable for
> any, including but not limited to
> > direct or indirect damages, or
> damages of any kind whatsoever, resulting
> > from loss of use, data
> or profits, arising out of or in connection with
> > the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> >
> -
> >
> >
>
>
> --
> ___
> Nganyerikeun hate
> batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
> ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>


Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-03-13 Terurut Topik Adi Maryono
Pak Ndaru,
- Malah udah dijawab ama Abah Tonny semua nih. Bahkan si Abah lebih tahu
tentang divestasi lebih mendetail menurut versi beliau dan diam-diam udah
jadi pakar divestasi nih Si Abah. Terima kasih Abah.

- Kembali pertanyaan pak Daru, seperti dalam email sebelumnya, saya secara
umum terjadi perbedaan penafsiran dan pemahaman dalam proses atau mekanisme
dan definisi pihak2 terkait dalam divestasi yg tersebut dalam KK. Secara
detailnya kita ikuti saja berita2 disekitar proses arbriotase ini nanti
karena hal ini telah menjadi materi hukum persidangan dan proses arbitrase
sedang berjalan.

- Bisnis ekstraktif sama seperti di dunia bisnis manapun, posting pak Agus
Budiluhur bisa kita lihat dari kontek praktek berbinis yang wajar/umum.
Adalah menjadi praktek bisnis yang umum dan wajar dalam project financing
ada istilah equity dan debt, karena ini bagian dari sharing risk dan
reward/opportunity dalam suatu investasi proyek dan menyangkut proyek besar.
Dan hal ini tidak menghalangi adanya divestasi atau menyalahi perjanjian
dalam KK. Bahkan divestasi saham ini telah berjalan baik, dengan pihak
Kabupaten Sumbawa, dg telah ditandatanginya perjanjian divestasi ini. Adalah
pandai-pandainya koran/media dalam memakai istilah2 komersil
atau eyes-catching, shg berita bisa menyentak dan layak jual. Dan dari
berita ini bisa timbul persepsi dan penafsiran yang bermacam-macam kalau
kita tidak meilhat permasalahan secara utuh.

- Sebaiknya kita tidak perlu berburuk sangka, kita lihat dan ikuti proses
arbitrase ini dengan positif, karena mekanisme inilah yg disetujui untuk
ditempuh jikalau pihak terkait dalam perjanjian belum mencapai kata
sepakat. Ruang negosiasi dan diskusi masih terbuka sebelum ada keputusan
dari arbiter. Sekali lagi semoga kesempatan ini dimanfaatkan kedua pihak
terkait dengan baik.

Salam,
Adi

On 13/03/2008, Tonny P. Sastramihardja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Barangkali maksud Mas Ndaru,
> 1) Sudah tahu harus divestasi tapi kok sahamnya 'tidak clean and
> clear'??.
> Apa ini masuk dalam 'kategori kriminal'???
> 2) Sudah biasa kalau sebuah 'mine port-folio' yg punya 'value'
> DIGADAIKAN. Tapi pada saat (Pemerintah??) mau ngambil jatahnya
> ya..mustinya NewMont yg ngurus nya sama yg memberi utangan???.
> Barangkali tentang aturan ini yang abu-abu dan debatable...akhirnya
> 'lewat jatuh tempo' dan terjadi 'default'??
> 3) Kalau uang untuk membeli 10% jatah saham juga dipermasalahkan asalnya
> (katanya kalau swasta mustinya B to B/harga par, bukannya B to G/harga
> discount. Yaa... nggak bener juga...wong dulu pemerintah juga tidak
> mempertanyakan waktu awalnya NewMont investasi di Indonesia pake duit
> dari mana (kan bisa aja berasal dari: Yahudi, Arab, Yakuza atau apapun)
> 4) Banyak kepentingan?? So hampir pasti, makanya begitu sedikit saja
> melakukan kesalahan 'langsung digoyang'...Malahan kalau perlu kita cari
> cari saja kesalahan yang lainnyahe..he...
>
> Rekans..banyak benar kayaknya 'yang gelapnya'.Ayo buka buka dong
> biar jadi rada-rada terang!!!
>
> Salam
> Abah ANOM
>
> -Original Message-
> From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, March 13, 2008 2:15 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Spam:RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
>
> akhirnya datang juga . Pak Adi..
>
> Dari penjelasan di bawah barangkali bisa dipercerah lagi(???)
>
> "- Hal ini terjadi karena kurang jelas dan rincinya pengaturan mekanisme
> divestasi dan definisi pihak2 tercantum dalam KK, yang mengundang beda
> penafsiran dan pemahaman."
>
> Beda penafsiarannya dimana ya?
>
> Hal lain lagi (saya ditanya ini juga oleh kawan main tennis saya yg
> bukan
> geologist.) mengenai berita di koran bahwa saham NNT dalam kondisi
> gadai
> (lihat postingan Pak Agus Budiluhur di bawah sana) ??? Bagaimana ya
> duduk
> persoalannya??
>
> Salam - Daru
> "suka ditanya sama kawan-kawan non-geologist/ mining ..."
>
> -Original Message-
> From: Adi Maryono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, March 13, 2008 7:00 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
>
> Pak Daru dan kawan-kawan,
>
> Kebetulan barusan ikut nggabung ke iagi-net dan sempat lihat email ini.
> Berikut secuil pemahaman saya ttg divestasi PTNNT ini, sbg pandangan
> saya
> pribadi .
>
> - Emang sangat disayangan kalau pemerintah membawa hal ini ke Badan
> Arbritase Internasional yang bisa membawa dampak negatif (dan lebih
> besar) kedua belah pihak khususnya negara tercinta. Kita semua bisa
> menangkap kesan seperti yang disampaikan pak Daru (pemerintah tak mampu
> menyelesaikannya), a

Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-03-12 Terurut Topik Adi Maryono
Pak Daru dan kawan-kawan,

Kebetulan barusan ikut nggabung ke iagi-net dan sempat lihat email ini.
Berikut secuil pemahaman saya ttg divestasi PTNNT ini, sbg pandangan saya
pribadi .

- Emang sangat disayangan kalau pemerintah membawa hal ini ke Badan
Arbritase Internasional yang bisa membawa dampak negatif (dan lebih
besar) kedua belah pihak khususnya negara tercinta. Kita semua bisa
menangkap kesan seperti yang disampaikan pak Daru (pemerintah tak mampu
menyelesaikannya), akan muncul pihak "menang dan kalah", dan membawa pesan
tak sedap ke investor pertambangan yg masih pada nunggu di pintu
gerbang(menunggu selesainya UU Minerba yg tak kunjung kelar). So industri
ekstraktif di tanah air bisa menjadi mati suri setelah selama 7 tahun
terakhir pingsan/koma dan negara tidak bisa merasakan manisnya "windfall"
dari tingginya harga komoditas tambang, karena tak adanya "legal framework
dan adanya banyak level pemerintahan (konsekuensi dari otonomi regional).

- Namun perlu kita semua sadari inilah mekanisme yg diatur dalam perjanjian
KK (Kontrak karya) Generasi 4 antara pemerintah dan PTNNT, jika terjadi beda
pendapat. So kita bisa tangkap pesan positifnya bahwa all everybody follows
the rules of the game.

- Hal ini terjadi karena kurang jelas dan rincinya pengaturan mekanisme
divestasi dan definisi pihak2 tercantum dalam KK, yang mengundang beda
penafsiran dan pemahaman. Dan tentunya ruang abu2 ini akan banyak mengundang
pihak2 yg berkepentingan dengan berbagai tujuan dan cara yg berbeda, yg
akhirnya domain urusan bisnis bisa bergeser ke domain politis, lebih2
menjelang pilkada dan pemilu.

- Sebagai gambaran latar belakang, dalam KK generasi 4, pihak pemegang saham
asing diharuskan melepas sahamnya setelah 5 tahun beroperasi ke pihak
nasional, mula2 15% dan kemudian berturut-turut 7% sampai mencapai 51% saham
dilepas ke pihak nasional. Karena telah ada pemegang saham nasional (PT
Pakuafu) sebesar 20%, maka pelepasan pertama sebesar 3% di akhir tahun 2006
dan kemudian 7% di akhir tahun berikutnya, berturut-turut sampai mencapai
51%. (Komposisi pemegang saham sekarang adalah Newmont 45%; Sumitomo 35% dan
PT Pakuafu 20%).

- Namun ada secerah harapan karena ketentuan arbitrase UNCITRAL memungkinkan
para pihak menarik kembali arbitrase selama belum ada putusan dari arbiter.
Artinya pintu negosiasi seharusnya tidak ditutup dan bisa jalan pararel
dengan proses arbitrase. Semoga kesempatan ini digunakan sebaik mungkin oleh
kedua belah pihak. Amin.

Semoga hal ini bisa sedikit memberikan gambaran ke teman2 apa yg sedang
terjadi.

Salam, Adi Maryono




On 11/03/2008, Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Noor dkk,
>
> Telat banget nih sambungan-nya karena sebenarnyalah saya berharap
> ada rekan dari Newmont yang bisa klarifikasi.
>
> Diberitakan juga minggu-minggu lalu, kalau masalah ini akan (atau telah)
> dibawa ke arbitrase internasional oleh pemerintah (DESDM). Kok sejauh itu
> ya? Tidak bisakah ini diselesaikan antara kedua belah pihak saja
> (Pemerintah
> dan Newmont sebagai pemegang KK). Karena dengan dibawanya ke level
> internasional akan memberi kesan bahwa pemerintah tidak mampu
> menyelesaikannya. Adakah view lain? Kasus ini memang memunculkan banyak
> teka-teki bagi orang awan kayak saya ini dan jangan-jangan ada "high
> politic"-nya (pinjam istilah Pak Rovicky)?.
>
> Salam - Daru
>
> -Original Message-
> From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, February 26, 2008 7:12 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
>
> Pak Daru,
>
> Kalau proyeknya mungkin ok, tapi kalau entitynya itu yang agak aneh...
> Kalau di dunia minyak, proyek bisa didanai dari mana-mana, tapi entity-nya
> bebas aja untuk farm-in dan farm-out, termasuk diantaranya dengan BUMD
>
> salam,
>
> - Original Message 
> From: Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:03:29 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
>
> Rekan2,
>
> Meng-agun-kan proyek untuk mendapatkan pembiayaan dari bank spt-nya sudah
> menjadi praktek umum. Saya bukan mau membela Newmont, dan juga tidak tahu
> apakah hal itu yg terjadi di Newmont. Tetapi itulah yg banyak terjadi -
> tidak hanya di proyek pertambangan saja.
>
> Asalkan pemegang saham perusahaan setuju dengan langkah meng-agun-kan ini,
> tentunya sah-sah saja. Untuk kasus Kontrak Karya (spt Newmont Batu Hijau)
> hal-hal yg demikian tentunya sudah diatur dalam kontraknya (???).
>
> Kawan-kawan di Newmont dan juga pemerintah-lah yg bisa mengklarifikasi
> ini.
>
> Salam - Daru
>
>
> -Original Message-
> From: Agus Budiluhur [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, Februa