Re: [iagi-net-l] Trend solusi dari emailer ttg LUSI

2006-09-01 Terurut Topik M Untung
Bagaimana IAGI komwil Bandung? Terimalah di Bandung biar kita mendengar
langsung dari sumber pertama.
M. Untung
- Original Message -
From: "Bambang P. Istadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 01, 2006 2:12 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Trend solusi dari emailer ttg LUSI


> Rekan2 sekalian,
>
> Saya diminta jadi pembicara di ITB besok soal LUSI, dan juga acara
> luncheon talk IATMI hari senin besok.  Jika diperlukan, saya bersedia
> berbagi cerita dengan rekan2 sekalian di suatu forum IAGI mengenai LUSI
> dan berbagai aspek yang terkait.
>
> Selain itu, ada wacana untuk buat IAGI Special Publication mengenai
> Fenomena Mud Volcano di Indonesia, dengan kasus LUSI sebagai salah satu
> studi kasus.
>
> Thanks
>
> Wass.
> Bambang Istadi
> Lapindo Brantas
>
> -Original Message-
> From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 01 September 2006 13:13
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Trend solusi dari emailer ttg LUSI
>
> Sekedar rangkuman arah solusi dari emailer.
>
> Kalau material lumpur (berserta air) yg "menggunung" ini tidak segera
> dialirkan akan sangat-sangat embahayakan. Bendungan darurat atau tanggul
> darurat ini sangat rapuh sangaat rapuh. Menambah tinggi berarti
> mempertaruhkan kekuatan vertikal, namun menambah luas juga akan
> menampung
> curah hujan lebih banyak nantinya.  Satu-satunya ... alirkan saja ke
> laut !!
>
> Di buat kolam bertingkat, berjejer, anggap lah untuk sebulan perlu 30
> kolam,
> seperti parit /kanal disekat-sekat, lumpur dialirkan kekolam, secara
> alami
> sudah bisa dipisahkan air dan solidnya. Dikolam terakhir air akan
> banyak,
> ditreatmen lalu kelaut. Solid kolam awal-awal di angkat, bisa untuk
> bahan
> baku spt: bata, beton, keramik, dll, dsb. membuka  lapangan kerja.
>
> Mengingat sifat lumpur yang cair, maka untuk memindahkanya sebaiknya
> mengikuti sifat lumpur itu sendiri yang mengalir ke arah tempat yang
> lebih
> rendah. Kita hanya memberikan path nya berupa canal. Oleh karena itu
> untuk
> dalam waktu pendek ini dialirkan ke laut saja dengan membuar canal yang
> lurus ke arah Timur berjarak kurang dari 20 km. Hal ini bisa bertahan
> lama,
> malahan bisa diharapkan membentuk suatu delta yang nantinya bisa sebagai
> daerah hunian.
>
> Tiap hari memperbesar pond yang ada. sekarang pond kelima sudah harus
> dibuat
> lagi untuk menampung "masa depan" lumpur, berapa hektar lagi. Sementara
> kebocoran tanggul ganti berganti saja di lain2 lokasi.
>
> Sudah seharusnya pemerintah mengeluarkan tindakan tanggap darurat,
> termasuk
> pemindahan penduduk, relokasi industri, pembuangan material semburan
> (misal
> ke sungai / laut dan pembangunan prasarananya - kanal, pipa,dll).Yang
> lebih
> penting adalah penyelamatan publik dan penataan kembali dengan segala
> resikonya. Ingat hujan deras sudah mulai turun beberapa hari di beberapa
> daerah, dan segera akan terjadi juga di Porong dalam waktu dekat.
>
> Sudah menjadi kewajiban pemerintah / negara untuk mengambil alih tanggap
> darurat ini. Relokasi penduduk dan penataan ruang (industri, sarana
> transportasi) hanya bisa dilakukan oleh negara. Pengurangan / pengalihan
> material semburan (mau ke pantai / laut mana) juga hanya bisa sebagai
> kebijakan negara, termasuk perubahan yang akan terjadi (juga potensi
> konflik
> dan retensi) hanya negara yang dapat mengintervensi, walaupun semua akan
> di
> tanggung lapindo.
>
> POTENSI tambang air raksa dalam semburan lumpur. Menurut buku
> Exploration
> and Mining Geology dari Peters (1978): kadar bijih  mercury adalah
> antara
> 0.2% sampai 8%.  Bahkan bijih Hg ini memprosesnya tidak sulit, sudah
> keluar
> sendiri, tidak  perlu crusher dan sebagainya tinggal diolah atau
> disaring
> saja. Lusi menghasilkan Hg 125 kg perhari ?, perlukah semburan
> lumpur
> perlu dilestarikan ?.
>
> Salam
> HF
>
>
>
>
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
> terhadap spam
> http://id.mail.yahoo.com
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.

Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

2006-08-22 Terurut Topik M Untung
Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk
pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala sesuatu
setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat penting
ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai airlaut
yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut air
laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: "Eko Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <'[EMAIL PROTECTED]'>;
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM
Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi


> Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang
> terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi
> masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia
> akan terus menggerus sisi-sisinya.
>
> Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan
> banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,
>
> Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi
> intrusi air ke tanah,
>
> Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode
> pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, sehingga
> hanya air yang dapat mengalir ke laut.
>
> Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase dari
> Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini,
>
> Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji,
>
> Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir per
> hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama
> bertahun-tahun.
>
> Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat
> diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] opini penduduk Jatim ?

2006-06-27 Terurut Topik M Untung
tes
- Original Message -
From: "liamsi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, June 26, 2006 7:56 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] opini penduduk Jatim ?


>
> Semoga disamping penangananya yang maksimal juga hasilnya bisa maksimal (
> lumpurnya cepat mati ),
> Hari ini Tol ditutup total krn semakin tinngi lumpurnya dan sekarang
> ditanggul supaya tidak masuk jalur KA, menurut Mentri ESDM penanganan
luapan
> lumpur ini memakan waktu bulanan (MetroTV).
>
> Ism
>
> Subject: [iagi-net-l] opini penduduk Jatim ?
>
>
> >Rekans
> >
> >Polling yang dilakukan oleh Berita Jawa Timur. com menunjukan hal
> >positip atas penanganan lumpur di BP-1.
> >
> >Pertanyaan :
> >
> >Penanganan banjir lumpur di Porong . Menurut Anda sudah maksimal ?
> >
> >Sudah  57 %
> >Belum  41%
> >Tidak tahu 3 %
> >
> >Cukup baik , semoga hal ini menandakan "kemengertian" masyarakat
> >Jawa Timur , sehingga penanganan lebih lanjut dapat lancar dan
> >didasarkan atas`"saling percaya" semua fihak .
> >
> >
> >Si - Abah.
> >
> >
> > -
> > -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -  Call For Papers until 26 May 2006
> > -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > -
> >
> >
>
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Fw: [pramuka-itb] Worked to Death in China

2006-06-13 Terurut Topik M Untung
Untuk diketahui.
M. Untung
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED] 
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; EDY ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 14, 2006 9:08 AM
Subject: [pramuka-itb] Worked to Death in China



Beware, beware. 

(or should I beware myself?) 

regards, 

Sadat S Daroeso
Contract Network Engineer
Transmission Asset Integration-Substation, 6th Floor East,
Western Power Corporation, 363-365 Wellington Street, Perth, WA, 6000, Australia

| phone: +61 8 9326 6859 | fax: +61 8 9326 6758 |email: [EMAIL PROTECTED] |

- Forwarded by Sadat Daroeso/PER/Western_Power on 14/06/2006 10:01 AM - 
  "Wilyono Jusuf" <[EMAIL PROTECTED]> 
  Sent by: [EMAIL PROTECTED] 
  13/06/2006 10:11 PM Please respond to
[EMAIL PROTECTED] 


 To   
cc  
Subject Worked to Death in China 



 



Hati-hati buat yang suka lembur... 
 





  
Worked to Death in China 
Engineer's death alarms Chinese white collar workers 
  
Since last week, hundreds of thousands have signed in on China's netizen sites 
to mourn the death of Hu Xinyu, a 25-year-old engineer whose untimely death was 
attributable to overtime work and other continuing pressures. At the same time, 
more and more white-collar workers are taking a second, critical look at the 
longstanding overtime traditionally demanded of them. 
  
Hu was in hospital at the end of April and died of bacterial encephalitis on 
May 28. Before being admitted, he had put in overtime almost every day for all 
of April on an R&D project and often stayed on task till the wee hours. 
  
Hu had been employed by Huawei Technologies, headquartered in Shenzhen, 
adjacent to Hong Kong, for about a year after graduating from Chengdu, the 
capital of southwest Sichuan province. To most young graduates, it was a 
desirable job, because Huawei is China's top telecom company, and its staff 
salaries are competitive. After being recruited, Hu entered the white-collar 
ranks. 
  
Hu treasured his job very much and was trained by Huawei to work with 
dedication. Huawei's corporate culture is the "wolf spirit," created by its 
founder, Ren Zhengfei, since incorporation in 1988. This culture helped Huawei 
expand from scratch to a 40,000-employee telecom giant, with last year's sales 
reaching US$8.2 billion. 
  
An inescapable part of such rapid expansion is the enormous pressure brought to 
bear on each employee. The "eliminate through selection or contest" system of 
appraisal is strict. Hu's workday routine was to leave the office at 10 p.m. 
for a one-hour bus ride to his dormitory, only to get up at 7 a.m. the next day 
to catch the bus. 
  
Continuing pressure weakened him gradually until he caved in to the strain of 
overwork on the latest R&D project, making him susceptible to infection, 
disease, and finally death. It's rumored that, not long ago before Hu's loss, 
an employee of another prominent IT company in Shenzhen had died from overwork. 
  
"Without life, higher scores and salaries mean nothing." 
  
"I know I should balance my work and life from now on." 
  
"The human body is not a machine. Health is king." 
  
Lots of netizens have been leaving their thoughts. 
  
This time, the context is China's growing white-collar labor force that so 
hugely reflects Hu's death. Actually, Hu typified this expanding class of labor 
- well educated, hard working, pursuing a quality lifestyle but without 
adequate savings or adequate rest to safeguard health. 
  
China's white-collar workers consist mainly of elite migrants from rural 
poverty to the cities as well as college graduates. It is flourishing as part 
of China's economic growth spurt, a partial result of privatization, and a 
major contributor to urbanization. >From 1982 to 2003, the rural population 
decreased from 80 percent to 60 percent of the total, and 250 million people 
have moved to the cities. In just the last two years, the annual college 
graduation rate has exceeded 3 million. 
  
In the public eye, compared with miners, who risk their lives working 
underground, and peasants, white-collar workers are thought of as a favored 
group, while the truth is more complex. They are burdened with taking care of 
their parents and children, while soaring housing costs and inflation vex them. 
  
In fact, they are not yet middle class, in the western sense, but middle class 
wannabes. Last year, 

Re: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY

2006-06-12 Terurut Topik M Untung
Sejak awal-2 kejadian ini saya juga ingin tahu koordinat tempat keluarnya
lumpur ini. Jadi kalau ada yang mengetahui tolong di beritakan melalui
milist ini. P3G  banyak data geologi dan gayaberat di daerah ini. Barangkali
bisa membantu menerangkan dan ambil tindakan yang tepat.
M. Untung
- Original Message -
From: "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, June 12, 2006 5:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY


> Barangkali ada yang tahu coordinate dari sumur Lapindo yang jadi sumber
> lumpur?
> RPK
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, June 12, 2006 4:34 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY
>
>
> > Pak Awang
> >
> > Apa gamping Kujung ini merupakan seal dari lapisan overpressure di
> > bawahnya...?
> > terus apakah lumpur ini menyembur hanya di satu tempat / di well atau
juga
> > di tempat - tempat yang lain?
> > Apakah ada wells lain yang menembus formasi yang sama di tempat lain
yang
> > mengalami hal yang sama...?
> > Apakah formasi overpressure shale itu tidak terdeteksi di seismic ...?
> >
> > Kalau memang gamping itu merupakan seal dari lapisan overpressure di
> > bawahnya dan gamping itu fracture karena faults ya repot juga.
> > apa injeksi wells bisa membantu...?
> > bagaimana kalau dipaksa masukkin casing langsung sampai  menutup ke zona
> > fracturenya dan baru di dipompa semen ?
> >
> > Regards
> >
> > Kartiko-Samodro
> > Telp : 3852
> >
> >
> >
> > |-+>
> > | |   "Awang Harun |
> > | |   Satyana" |
> > | |   <[EMAIL PROTECTED]|
> > | |   om>  |
> > | ||
> > | |   07/06/2006 11:26 |
> > | |   AM   |
> > | |   Please respond to|
> > | |   iagi-net |
> > | ||
> > |-+>
> >
> >
>---
--|
> >  |
> > |
> >  |   To:   
> > |
> >  |   cc:
> > |
> >  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat
jaln
> > tol SBY |
> >
> >
>---
--|
> >
> >
> >
> >
> > Pak Amin,
> >
> > Loss terjadi begitu masuk ke gamping Kujung. Bau menyengat H2S di
semburan
> > lumpur itu mungkin berasal dari material di level ini. Tetapi itu segera
> > hilang, dan digantikan lumpur panas yang terus-menerus keluar. Di atas
ada
> > banyak sedimen volkaniklastik, termasuk yang di dalam wilayah
> > overpressured-nya. Lumpur diketahui juga mengandung material volkanik.
> > Sebagian kecil saja kelihatannya material lumpur pemboran yang dulu loss
> > masuk ke formasi disemburkan balik, sebab jumlah total lumpur yang
> > sekarang
> > tersembur sudah sangat jauh melampaui jumlah lumpur pemboran yang
hilang.
> > Artinya ini semburan lumpur dari sedimen subsurface yang mengalami
> > liquefaction. Ia tersembur karena masih punya tekanan dan ada konduitnya
> > ke
> > atas. Pipe sticking di zone overpressure kelihatannya menunjukkan bahwa
> > overpressure mungkin memegang peranan penting di sini.
> >
> > Salam,
> > awang
> >
> > -Original Message-
> > From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Wednesday, June 07, 2006 9:23 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY
> >
> > Pak Awang bagaimana kondisi sumurnya sendiri?
> > Saya baca di koran sempat terjadi loss total, sebelum kejadian.
> >
> > Ada kemungkinan memang pengeborannya sendiri
> > mengalami masalah. Seperti problem di penyemenan, casing bocor,
> > sehingga memungkinkan fluida dari tekanan yang lebih tinggi
> > mengalir ke tekanan lebih rendah, bahkan ke permukaan tanah. Bisa
> > lewat belakang casing atau fracture.  Tidak harus ada overpressure
> > dalam kejadian seperti ini.
> >
> > Mungkin ada permasalahan politis/ ekonomis, sehingga pihak Lapindo
> > mengatakan tidak ada hubu

[iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] Supervolcanoes -was- Re: [HAGI-Network] Seminar Merapi di KK Geofisika ITB

2006-06-12 Terurut Topik M Untung
Pak Herry,
Ass. wr.wb.,
Merujuk banyak pendapat tentang gempa, kegunungapian, maka perlu kita duduk
bersama menelorkan suatu usulan yang relativ konkret tentang banyak hal.
Ocean tides, earth's tide, volcanisms dan gempa. Bagaimana hubungannya
antara fenomena itu. Wong danau besar yang kolom airnya tebal dapat
menimbulkan gempa, kok.( antara lain di Colorado, A.S., Cina dan beberapa
tempat lain). Mumpung sekarang terjadi di dekat kita, mengapa kita tidak
mulai bicara ilmiahnya?. Kemudian yang kedua, bagaimana kita membantu
pemerintah dalam menangani pengungsi.
Katanya pak Parto, kalau kedaan Merapi seperti ini berlangsung 2 tahunan
bagaimana pemerintah mengurusi pengungsi?
Dua hal itu perlu dibicarakan. Seperti usul saya terdahulu Pak Herry yang
initiate. Kelihatannya Pak Kirbani juga mengusulkan Pak Herry sebagai
komandannya.
Wass. wr.wb.,
M. Untung
- Original Message -
From: "Hery Harjono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, May 17, 2006 5:54 AM
Subject: Re: [HAGI-Network] Supervolcanoes -was- Re: [HAGI-Network] Seminar
Merapi di KK Geofisika ITB


> Saya juga bilang ke mereka bahwa ada gravity dari Pak Untung yang lebih
> detil. Kebetulan kami akhir-akhir ini banyak merefer buku pak Untung itu
> Pak. Kami juga mencoba menyatukan semua peta gravity yang dihasilkan
> Direktorat Geologi dalam satu peta. Kalau kita lihat low gravity di Peta
Pak
> Untung, low gravity tersebut menerus ke timur bahkan ada kecenderungan
terus
> ke selatan Madura, tidak sebatas pada low velocitynya Ivan. Andai jaringan
> seismograf diperluas ke timur, apakah low velocitynya Ivan juga menerus ke
> timur. Kalau itu benar, apa iya reservoir memanjang terus ke timur? Wah,
> apa iya Jawa Timur berada di atas reservoir raksasa?! dari peta Pak Untung
> dan P3G yang sudah kami satukan, saya melihat "offset" yang teratur [bisa
> saya kirim gambarnya Pak]. Tapi apapun hasil tersebut perlu kita cermati
> bersama. Mereka, seperti mas Kirbani, membutuh masukan kita semua. [Sumber
> mereka memang Sandwell, Pak Untung. Dari satelit altimetri, kalau tidak
> salah. Lina putrinya Pak Parto sering menggunakannya]. Baik Pak Untung,.
> saya ke Jakarta dulu. Biasa ngecek kantor subuh lalu ke jkt dan siang
balik
> lagi.
> Wass.
> Hery
>
>
>
> - Original Message -
> From: "M Untung" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, May 16, 2006 10:04 PM
> Subject: Re: [HAGI-Network] Supervolcanoes -was- Re: [HAGI-Network]
Seminar
> Merapi di KK Geofisika ITB
>
>
> > Kak Djedi,
> > Low velocitynya Ivan dan seniornya tadi pagi memang bertepatan dengan
low
> > gravitynya dia. Setelah saya check dengan gravity saya dalam buku kuning
> > saya (Untung dan Sato, 1978) memang mirip sekali. Mereka tidak buat
model
> > untuk gravity. Yang saya modelkan di tempat itu kedalaman sampai
mencapai
> > 30
> > km. Low velocity mereka kebetulan juga demikian. Mereka memodelkan mulai
> > dari 8 km. Jadi dari 8 sampai 30 km ada suatu reservoir magma (?) yang
> > tentunya panas (?). Saya usulkan tadi agar dilakukan heat flow
> > measurements
> > dan juga magnet yang terus-menerus (continuous). Thermal gradient harus
> > diketahui.  Jadi, kelihatannya, low velocity mereka lokal sekali dan
> > merupakan suatu channel (sumur sempit dan dalam). Kalau pikiran ini
benar,
> > perlu diketahui feeder dari mana? Apakah sempalan dari Merapi? Minta mas
> > Hery  menganggarkan untuk peneltian ini. Seharusnya mereka merefer ke
buku
> > kuning saya itu. Gravitynya jauh lebih lengkap. Mereka merefer kepada
> > Sandwell atau siapa tadi. Saya kira sumbernya juga dari P3G. Hanya
diambil
> > sepotong-potong.. Saya senang komentar anda. Sekian. Salam ke Mas Hery.
> > M. Untung
> > - Original Message -
> > From: "Djedi S. Widarto" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Tuesday, May 16, 2006 5:00 PM
> > Subject: Re: [HAGI-Network] Supervolcanoes -was- Re: [HAGI-Network]
> > Seminar
> > Merapi di KK Geofisika ITB
> >
> >
> >> Pak Untung Yth.
> >> Saya ikut mendengarkan Ivan dan Pak Berger sewaktu diskusi di Geotek.
> >> Audience tidak lebih dari 10 orang, namun terjadi diskusi yang menarik
> >> menyangkut model-model yang disampaikan mereka dari hasil seismic.
> >> Menurut
> >> hemat saya, low velocity zone yang berdimensi luas di utara Merapi-Lawu
> >> (depth <5km) boleh jadi berhubungan dengan magma reservoir (bukan
> > chamber),
> >> yang sangat didominasi oleh hydrothermal fluids. Hasil model seismic
ini
> >> memiliki banyak kesamaan dgn hasil model MT resistivity, yang
dikerjakan
> >&

[iagi-net-l] Fw: Seismic Lithology Workshop Newsletter for 54-57th Editions

2006-06-12 Terurut Topik M Untung
Bagi Sdr-2 yang kebetulan berada di London, Amerka dan Caracas silahkan
hadir.
M. Untung
- Original Message -
From: "G Stein" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, June 11, 2006 3:17 AM
Subject: Seismic Lithology Workshop Newsletter for 54-57th Editions


> >From  Dr Gerald R H Stein
> PAIS Geophysical
>
> Subject: Seismic Lithology Workshop Newsletter for 54-57th Editions
> Caracas:London:Houston:Beijing:
>
> For geophysicists and geologists, there has never been a more important
> time to understand the powerful techniques of stratigraphic inversion
> and targeted attribute analysis. The Seismic Lithology Workshop is an
> intensive course dedicated to the identification of lithology from
> seismic and well log analysis. The course has been given to over 600
> attendees worldwide over ten years.
>
> Useful new option: We can now supply you with our reservoir
characterization
> results on a flash drive. A full visualization package(for your own
> personal use) is also provided such that you can explore all results in
> 3D on an ordinary PC or Silicon Graphics visionarium. The flash drive
> is plug and play on windows and therefore requires no special or time
consuming
> installation, further there is no need to use your own disk space.
>
>
>
> Workshop Goals
>
> a.. Characterise a reservoir using inversion, attribute analysis and
> seismic petrophysics techniques.
>
> b.. Clearly explain the methodology used to achieve reservoir
> characterisation.
>
> c.. De-mystify the arts of inversion and attribute analysis.
>
> d.. Consolidate understanding by practical systematic workshop
> exercises.
>
> To reserve a place and/or receive the flash drive visionarium simply
> return this email with your details including full company Address and
> phone number. We will then contact you to confirm.
>
> We also provide in-house courses on request. Enquiries world-wide may
> be made by e-mail or telephone (44) 1920 412089.
>
> South America:
>
>   Caracas
> Gran Melia Hotel
>   September 21-22nd 2006
>   Caracas
>   Venezuela
>
> Europe:
>
>   London
>   December  7-8th 2006
>   116 Pall Mall
>   London
>
>
>
> United States:
>
>   Houston
>   December  4-5th 2006
>   Knowledge Development Center
>   11200 Richmond Avenue Suite 100
>   Houston, TX 77082
>
>
> Asia:
>
>   Beijing
>   January  15-16th 2006
>   Beijing
>   China
>
>
> Thanks again for course feedback, and word of mouth recommendations
> from previous attendees. Further details of the course are given below.
>
>
> Dr Gerald R H Stein
> PAIS Geophysical
> London
>
>
>
>
>
> Course Description: -
>
> Course/ Workshop Presenters: - Dr. D Marsden, Mr. A Ardali & Dr. G
> Stein.
>
> The Seismic Lithology Workshop is a two-day course dedicated to the
> identification of lithology from seismic, and making particular use of
> established techniques:
>
> STRATIGRAPHIC INVERSION: LFC, Sparse Spike and Combined Techniques.
> ATTRIBUTE ANALYSIS: Clustering, PC Analysis and Classification.
> WELL LOG ANALYSIS: Xplots, TD Corrections, and Genetic Optimization.
>
> What this Course will show you: -
>
> a.. How to prepare data for seismic lithology prediction.
> b.. How to identify the pitfalls in your data.
> c.. How to extract a stable optimum wavelet.
> d.. How to apply trace inversion. (Derive acoustic impedance).
> e.. How to derive seismic attributes (40+ Attributes).
> f.. How to combine seismic attributes and acoustic impedance into
> hydrocarbon indicators using the latest classification methods.
> g.. How to create porosity cubes from Seismic and Well data, integrated
> using techniques based on genetic optimization.
>
>
> Practical workshops illustrate the main lecture topics. A modular
> structured approach ensures that we impart genuine understanding of the
> subject matter and techniques involved. All Workshop modules use a data
> set from the same oil field, revealing the effects of each analysis
> process as they are incorporated into a complete model of our test
> reservoir
>
> The course has had many excellent reviews from its previous attendees.
> Previous attendees include ExxonMobil Exploration Company, BP, Shell,
> ChevronTexaco, TotalFinaElf,  Vintage Oil  Argentina, Marathon Oil Co.,
> Agip, Amerada Hess,BG, Compania Mexicana de Geofisica S.A de C.V.,
> ConocoPhillips , Deminex,Dominion E&P Inc., El Paso Production,
> Enterprise, "Fugro Geoservices, Inc", Interpretive Processing
> Consultants, Kerr-McGee Corporation, Landmark, Lasmo, 

Re: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan

2006-06-07 Terurut Topik M Untung
Telpon Pak Bambang di UNPAK: 0251 311007.
M. Untung
- Original Message -
From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, June 08, 2006 7:53 AM
Subject: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan


> Maaf via jarum,
> Ada yag mengetahui email address/hp/telp mas Bambang Sunarwan (Geologi ITB
1974, Dosen Unpak).
>
>
> Terima kasih
>
>
>
> A R I E F B U D I M A N (ai)
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone: (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
>
>
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l] Block Sarumana)

2006-06-07 Terurut Topik M Untung
Pak Edison,
Ass. wr.wb.,
Apa khabar? Walaupun sudah di mancanegara (Malaysia) masih peduli terhadap
situasi di tanah air, ya. Begitu dong. Aeromagnetic survey di Selat Makasar
itu yang mana? Ada laporan saya di terbitkan di CCOP tahun 1983.
"Explanatory Note on Preliminary Aeromagnetic Map of the Makassar Strait",
Proceedings of the Twentieth Session, Kualalumpur, Malaysia. Apa pak Edison
merujuk ke situ, atau ada lagi data yang lebih detail dan yang terbaru?
Tolong kalau ada beritahu saya. Terimakasih. Khabar lain baik-baik saja.
Wassalaam, wr.wb.,
M. Untung
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:11 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l] Block Sarumana)


>
> Pak Awang,
>
> Dari preliminary gravity dan aeromagnetic line study di Selat Makasar,
> paleohigh yang tampak  pada Eocene di sini  memperlihatkan magnetic high
> yang berhubungan dengan seismic anomali. Masih diperlukan verifikasi dari
> model antara seismic dan gravity/magnetik. Tampaknya feature dibawah sana
> lebih menunjukkan batuan beku, nampak conical mound feature dari seismic
> internal,  juga tampak low domal mound feature yang diinterpretasikan
> sebagai aliran lava.. Bisa jadi sih reef akan tumbuh diatasnya.
> Dari data seismik, tidak menampakkan tanda-tanda seismik internal sebagai
> build up. Dalam seismik tampak sebagai reflection free.
> Di daerah Suramana dan Pasangkayu tampaknya Ponded Turbidite dari 3.5 Ma -
> 5.5Ma lebih berkembang. Slope Channel dan Basin Fan dari arah Kalimantan
> pada usia 10.5Ma - 5.5Ma (Late Miocene) juga diperkirakan sampe kesini.
>
> edison
>
>
>
>
>
> |-+--->
> | |   "Awang Harun|
> | |   Satyana"|
> | |   <[EMAIL PROTECTED]|
> | |   com>|
> | |   |
> | |   05/06/2006 01:47|
> | |   PM  |
> | |   Please respond  |
> | |   to iagi-net |
> | |   |
> |-+--->
>
>---
|
>   |
|
>   |To:  
|
>   |cc:
|
>   |Subject: RE: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l]
Block Sarumana) |
>
>---
|
>
>
>
> Pasangkayu dimenangkan Marathon. Play-nya lebih kurang sama, tetapi ada
> sedikit perbedaan di sedimentary dan tectonic history-nya.
>
> Salam,
> awang
>
> -Original Message-
> From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, June 05, 2006 12:40 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l] Block Sarumana)
>
> Apa Blok Pasangkayu EMOI juga yg menang?
>
> Herry
>
> - Original Message 
> From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Monday, 5 June, 2006 12:19:52 PM
> Subject: [iagi-net-l] SURAMANA (was : RE: [iagi-net-l] Block Sarumana)
>
>
> Bu Yuriza,
>
> Apa namanya Blok Sarumana ? Saya pikir bukan Sarumana, tetapi SURAMANA,
> mengacu ke sebuah kota kecil Suramana di Sulawesi Tengah, di BD Donggala
> (dekat Palu).
>
> Blok Suramana terletak di utara Blok Pasangkayu. Dua-duanya ada di
offshore
> area sebelah barat Sulawesi, sebagian masuk ke Cekungan Lariang, sebagian
> besar masuk ke Cekungan North Makassar Strait. Antara Lariang dan North
> Makassar Strait mestinya membentuk embayment (cekungan yang membuka ke
arah
> laut lepas) - seperti halnya antara Kutei dan North Makassar Strait.
>
> Saya kebetulan pernah ikut tim MIGAS menilai Blok2 Pasangkayu dan
Suramana.
> Paling tidak, ada tiga play yang bisa diharapkan berkembang di wilayah ini
> : (1) karbonat terumbu Oligo-Miosen yang duduk di horst-block - ini bisa
> saja bukan reef, tetapi seamount, hanya kelihatannya itu reef, (2)
Pliocene
> fold belt - kelihatannya toe thrusting tak berkembang sebagus di sisi
> Kutei, (3) syn-rift Paleogen.
>
> Mengevaluasi blok ini harus menerapkan konsep pre-rifting
> Kalimantan-Sulawesi, drifting Sulawesi ke Timur, dan syn-orogenic
sediments
> yang banyak mengkontribusi di post-Pliocene.
>
> Bloknya lumayan menarik, tetapi tantangannya besar. Walaupun berseberangan
> dengan Kutei deepwater, tak bisa seluruh konsepnya dibawa ke Suramana.
>
> Salam,
> awang
>
> -Original Message-
> Fro

[iagi-net-l] Fw: [HAGI-Network] Mengapa pengamatan kita terlepas ?

2006-06-05 Terurut Topik M Untung

- Original Message -
From: "Hery Harjono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, June 02, 2006 10:08 AM
Subject: Re: [HAGI-Network] Mengapa pengamatan kita terlepas ?


> Wa alaikum salam ww., Pak Untung.
> Lama juga tidak bertemu Bapak. Saya baru pulang dari Beijing jadi DELRI
pada
> pertemuan ASEAN-CHINA on Disaster Reduction. Saya juga memakai peta
gravity
> Bapak. Banyak membantu Pak. Mudah-mudahan jadi pahala yang tidak ada
> habisnya Pak.
>
> Terimakasih atas usulan Bapak agar saya dapat mengkoordinir teman-teman
muda
> untuk ketemu. Pada dasarnya IAGI sudah melakukan [Kemarin di BPPT]. namun,
> bisa saja kami fasilitasi IAGI dan HAGI untuk mengumpulkan teman-teman di
> Cisitu Pak [Piye mas Djedi, Kang Wawan, mas Edi Prasetyo. Mas Lutfi]. Dan
> Bandung adalah gudangnya ahli-ahli kebumian.
>
> Cerita di Beijing, menarik Pak. Saya hanya mikir, kan mestinya kalau mau
> belajar disaster itu ya di Indoensia paling tidak untuk ASEAN. Jangan
> sampai nanti belajar gempa dan longsor di Malaysia...! Saya kira kita bisa
> membuat training-training internasional maupun pendidikan pasca Sarjana
> dalam kaitannya dengan kebencanaan ini [ITB dan UGM sudah siap saya kira.
> Geologi UGM juga sudah masuk jaringan ASEAN kalau nggak salah].
>
> Baik, Pak. Ini harus berangkat ke Jakarta. Semoga Bapak sehat-sehat saja.
> Wah, tidak kebayang  ketika pertamakali belajar gravity bersama Pak Wimpy
> [deputi Ekuin], Pak Djoko [sudah rektor], Pak Kirno [Mabes AL] dan Pak
Pudjo
> [hilang kontak] pada  hari Minggu.  Sambil piknik kita ngukur gravityd i
> kamojang [Masih ingat Pak?].  Matur nuwun
> Was w w
> Hery
>
>
> - Original Message -
> From: "M Untung" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, June 01, 2006 9:49 PM
> Subject: Re: [HAGI-Network] Mengapa pengamatan kita terlepas ?
>
>
> > Pak Hery,
> > Assalaam'ulaikum wr.wb.,
> > Apa khabar? Sehat-sehat saja, bukan?  Saya mengikuti diskusi di e-mail
> > mengenai gempa Bantul. Rame. Saya kira baik sekali. Orang-orang bisa
> > mengemukakan pendapatnya. Sebenarnya data cukup banyak tentang gempa
> > Bantul
> > ini. Kita harus bicara "What to do". Bukan diskusi tentang hakekat gempa
> > ini
> > saja. Gempa  pasti akan datang suatu ketika. (Lihat saja sejarah yang
> > ditulis Sdr. Wahyu Triyoso). Dari sejarah ini kita tahu bahwa daerah
> > Bantul
> > dan daerah lain yang mirip dengan Bantul ini adalah rentan terhadap
gempa.
> > Menurut tafsiran saya tahun 1973 Bantul adalah suatu terban dibatasi
oleh
> > sesar tidak aktif di timur kearah timur-laut dari laut sampai Prambanan.
> > Sesar ini mungkin berawal di laut. . (Lihat Penyelidikan Gayaberat di
> > daerah
> > Yogyakarta-Wonosari, Jawa  Tengah, 1973. Penulisnya M. Untung, K. Udjang
> > dan
> > E. Ruswandi). Mitigasinya bagaimana.
> > Bagaimana kalau Pak Hery mengumpulkan orang dari beberapa instansi yang
> > peduli terhadap gempa ini untuk memecahkan masalah "what to do" tadi.
> > Jadi,
> > kalau ada gempa tidak banyak korban atau sama sekali tidak ada korban.
Ini
> > bisa dilakukan bila kita betul-betul "concern" terhadap ini. Orang-orang
> > insiyur sipil perlu diminta pendapatnya. Saya usulkan pak Hery yang
> > mengkoordinir untuk mengumpulkan teman-teman karena yang paling senior
> > diantara teman-teman muda itu. Hasilnya kita berikan kepada penguasa
untuk
> > dilaksanakan apa yang kita usulkan. Begitulah Pak Hery. Sampai ketemu
dan
> > Wassalaam'ulaikum wr.wb.
> > M. Untung
> > - Original Message -
> > From: "Hery Harjono" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Monday, May 29, 2006 9:04 PM
> > Subject: Re: [HAGI-Network] Mengapa pengamatan kita terlepas ?
> >
> >
> >> Info u/ mas Rovicky,
> >> Jogja pernah dilanda gempa hebat tahun 1867. Bisa jadi sebelum itu juga
> > ada.
> >> danny Hilman pada tanggal 25 April di Jogjakarta kebetulan
> > mempresentasikan
> >> gempa 1867 ini pada International Symposium on Geothechnical Hazard:
> >> Prevention, Mitigation and Engineering Response yang diselenggarakan
oleh
> >> LIPI, IAGI, CODATA dan Int. En. Geology Assoc. Terimakasih semoga
> >> bermanfaat.
> >> Salam,
> >> Hery Harjono
> >>
> >>
> >> - Original Message -
> >> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> >> Sent: Monday, May 29, 2006 1:41 PM
> >> Subject: [HAGI-Network] Mengapa pengamata

Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-02 Terurut Topik M Untung
Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung
dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa?
Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin
specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang
banyak.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


> Drilling dg MW >2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
> Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
> kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.
>
> XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA.
> Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
> (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)
>
> Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
> berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
> Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.
>
>
>
> On 5/3/06, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
> > Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
> > 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
> > beton cor
> > coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan
> > XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka
> > sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
ppg
> > (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh
ya,
> > jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
> > Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
mempengaruhi
> > kondisi di bawah ini:
> > 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone,
> > invaded dan un-invaded zone?
> > 2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron
dan
> > mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya
> > menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8". Oh ya, ukuran lubangnya dari
> > 5-5/6" sampai 8.5"
> > 3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum
> > pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge)
> > adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek
> > tersebut?
> > 4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya
mendengar
> > bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena
> > menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc
> > saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga.
> > 5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density
log.
> >
> > terima kasih sebelumnya
> >
> >
> > --
> > Salam hangat
> >
> > Shofi
> >
> >
>
>
> --
> ***
> Amir Al Amin
> Operation/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] BELAJAR CINTA BANGSA DI AMERIKA

2006-04-10 Terurut Topik M Untung
Mang Okim yang baik,
Saya sebagai orang angkatan lama sungguh bangga terhadap anda yang secara
tidak langsung membangkitkan semangat kebangsaan kita pada waktu orang-orang
sibuk membicarakan aspek negatif kehidupan kita, ya kemiskinan, pencurian,
perampokan, pemerkosaan dll. "Go ahead dan good luck"
Salam,
M. Untung
- Original Message -
From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" 
Sent: Tuesday, April 11, 2006 9:55 AM
Subject: [iagi-net-l] BELAJAR CINTA BANGSA DI AMERIKA


Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Dalam kesempatan berkunjung ke Amerika bulan Februari lalu, mang Okim sempat
menghadiri beberapa pertemuan mingguan Rotary. Yang pertama di  Rotary Club
Hornell, New York State, yang beranggotakan 50 an Rotarians. Pertemuannya
didahului makan siang. Usai makan siang, Sergent at arms mempersilahkan
hadirin untuk menempati kursi masing-masing. President Rotary Club Hornell
kemudian meminta seluruh hadirin berdiri. Dengan dipimpin oleh seorang
anggota, seluruh  hadirin ( warga Amerika ) diminta menyanyikan lagu GOD
BLESS AMERICA sambil menghadapkan badannya ke bendera Amerika di podium.
Sebagian hadirin mendekapkan tangannya di dada. Usai menyanyikan lagu GOD
BLESS AMERICA, acara dilanjutkan dengan do'a yang sangat netral sehingga
bisa diikuti oleh seluruh hadirin termasuk mang Okim dan neng Ai.

Beberapa hari kemudian, bersama dengan 22 Gubernur Rotary dari beberapa
negara di dunia,  mang Okim hadir lagi di pertemuan  Rotary Club Brighton
yang anggotanya juga 50 an.  Acaranya tidak banyak berbeda. Hadirin diminta
berdiri dan yang warga Amerika menyanyikan lagu GOD BLESS AMERICA ( sambil
menatap ke bendera Amerika di podium ). Hal ini terulang lagi di Rotary Club
Rochester yang beranggotakan 340 Rotarians. Dengan penuh keanggunan,
President Clubnya, seorang wanita karier berpakaian resmi warna merah tua,
memimpin sendiri lagu GOD BLESS AMERICA yang dilanjutkan dengan do'a netral.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Cara warga Amerika " mengasah cinta bangsa dan cinta benderanya  "  sangat
berkesan di hati mang Okim. Rasanya sudah bertahun-tahun mang Okim tak
pernah  lagi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu kebangsaan
lainnya. Akhirnya datanglah inspirasi, mengapa tidak mulai dari lingkungan
mang Okim sendiri ?

Hari Minggu, 5 Maret 2006, kebetulan Rotary Indonesia mengadakan training
dan seminar di Hotel Preanger Bandung untuk para pengurus teras dan Asisten
Gubernur serta sekitar 100 Presiden Rotary Club dari seluruh Indonesia yang
akan menjabat pada kepengurusan Rotary 1 Juli 2006 / 2007. Di kesempatan
itulah mang Okim meminta seluruh hadirin untuk berdiri dan bersama-sama
menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI yang syairnya sangat menyentuh rasa
kebangsaan kita :

Padamu negeri kami berjanji ! -  Padamu negeri
kami berbakti !
Padamu negeri kami mengabdi ! -  BAGIMU NEGERI  JIWA
RAGAAA  KAAAMI !

Uji coba di Bandung tersebut ternyata mendapat sambutan sangat bagus. Maka
dalam kesempatan lainnya  di 3 District Assembly Rotary masing-masing di
Denpasar ( 18 Maret 2006, 110 hadirin ), Yogyakarta ( 25 Maret 2006, 130
hadirin ), dan Lippo Karawaci Tangerang ( 8 April 2006, 100 hadirin ), lagu
Bagimu Negeri dikumandangkan lagi. Sebelum menyanyi , hadirin  diminta untuk
menatap bendera merah putih yang dipancangkan di podium. Beberapa hadirin
yang umurnya sudah agak lanjut tampak matanya berlinang. Tak sedikit dari
mereka yang menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya karena telah
diingatkan kembali akan rasa kebangsaannya. Dan orang-orang asing yang hadir
dalam acara tersebut tampak tak terganggu bahkan ikut pula menyanyikan lagu
Bagimu Negeri yang syairnya terpampang di layar.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Di tengah keterbatasan ruang dan gerak, sekedar itulah yang mang Okim bisa
sumbangkan ke negeri tercinta Indonesia ini. Tulisan sederhana ini sengaja
mang Okim angkat agar rekan-rekan IAGI yang mendapatkan kesempatan , dapat
juga melakukan hal-hal yang dapat mengingatkan lingkungan kita akan  rasa
kebangsaan dan rasa cinta terhadap bendera merah putih kita. Semoga tulisan
ini bermanfaat dan mohon maaf kalau ada hal-hal yang kurang berkenan,
Salam  batumulia, mang Okim










-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Fw: 2006 AAPG Annual Convention - Houston, Texas....

2006-03-03 Terurut Topik M Untung
Saya forwardkan AAPG Convention ini.
M. Untung
- Original Message -
From: "AAPG Convention Committee" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 11, 2006 3:03 AM
Subject: 2006 AAPG Annual Convention - Houston, Texas


> As General Vice Co-Chair of the 2006 Annual Convention & Exhibition of the
American Association of Petroleum Geologists (AAPG), I encourage you to
attend this global event to be held in Houston, Texas, April 9-12, themed
"Perfecting the Search -- Delivering on Promises."
>
> Registration is now open -- register by February 17 to capitalize on the
lowest registration fee.
>
> Visit http://www.aapg.org/houston for all details of the technical
program, short courses, field trips, exhibition, and sponsorship
opportunities.
>
> If a conference in Australia is more to your liking, please join us for
AAPG's International Conference & Exhibition to be held in Perth, Australia,
November 5-8, 2006.
>
> Conference details are evolving so please check our web site frequently
for the latest information.  http://www.aapg.org/perth
>
> Please contact AAPG Convention Department 1-918-560-2617 or email
[EMAIL PROTECTED] for assistance.
>
> We Look forward to seeing you at the convention.
>
> Cheers,
>
> Daniel J. Tearpock
> General Vice Co-Chairman of the AAPG 2006 Convention
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Peradaban yang hilang di SUmbawa

2006-03-01 Terurut Topik M Untung



Pak Benyamin Sembiring yang baik,
Setiap orang boleh meneliti. Ini kebetulan seorang 
volkanolog yang suka jalan-jalan di gunung. Sifat seorang peneliti ialah ingin 
tahu. Oleh karena itu dia menggali situs itu. Kalau dia nanti ketemu 
sesuatu yang menarik tetapi dia tidak tahu bagaimana menafsirkannya, dia 
bisa ajak atau serahkan kepada ahlinya, yaitu seorang arkeolog. Jadi para 
arkeolog tidak perlu kecil hati. Tidak akan pekerjaannya diambil orang lain. 
Demikian, Pak Sembiring. Ini tidak menggurui lho, sekedar mengomentari "guyonan" 
bapak.
M. Untung 

  - Original Message - 
  From: 
  benyamin sembiring 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, March 02, 2006 9:16 
  AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Peradaban yang 
  hilang di SUmbawa
  
  salam,
   
  Sejak kapan vulkanolog punya job melakukan pengalian situs 
  arkeologi?
  Aduh...kasihan tuh para arkeolog, pekerjaannya diambil oleh 
  para vulkanolog.
   
  apakah sudah ada pelajaran arkeo-vulkanologi??
   
   
  benz
  mantan mahasiswa arkeologi
   
  Pada tanggal 3/1/06, [EMAIL PROTECTED] 
  <[EMAIL PROTECTED] 
  > menulis: 
  
Semoga 
bantu ...
 
salam..
Dini
 
 Ditemukan Bukti Peradaban yang 
Hilang di Sumbawa

Narragansett, 
Rhode island, Selasa 

  
  

   

  


  
Kirim 
Teman | Print 
Artikel

  
 
   
  


  


  
Ist

  
Profesor Haraldur Sirgudsson dari 
Universitas Rhode Island dan Igan Sutawidjaja dari Direktorat 
Vulkanologi Indonesia sedang melakukan penggalian di Tambora. 

  


  

  
Para ilmuwan telah menemukan 
bukti peradaban yang hilang di Indonesia. Terletak di Tambora, Pulau 
Sumbawa, daerah tersebut musnah tersapu letusan terbesar yang pernah 
tercatat dalam sejarah. 
Letusan Gunung Tambora yang 
terjadi secara tiba-tiba pada 10 April 1815 telah mengubur penduduk Pulau 
Sumbawa dengan abu vulkanik yang panas, gas, dan batu. Sekitar 88 ribu orang 
diperkirakan menjadi korbannya. Letusan tersebut paling tidak empat kali 
lipat kekuatan letusan Gunung Krakatau pada 1883. 
Dipandu dengan radar darat, para 
peneliti dari Indonesia dan AS menggali saluran air tempat penduduk lokal 
menemukan keramik dan tukang belulang sebelumnya. Di sana, mereka menemukan 
puing-puing sebuah bangunan beratap, tembikar, perunggu, dan tulang belulang 
dari dua orang yang hangus terbakar. Seluruhnya ditemukan dalam satu 
lapis endapan yang seumur dengan terjadinya letusan. 
Vulkanolog Haraldur Sigurdsson 
dari Universitas Rhode Island yang memimpin ekspedisi tersebut memperkirakan 
sekitar 10 ribu orang yang tinggal di daearah tersebut ketika gunung 
meletus. Peristiwa ini mirip dengan letusan pada zaman Romawi Kuno yang 
mengubur penduduk Kota Pompeii. 
Letusan Gunung Tambora 
menyemburkan 400 juta ton gas sulfur ke atmosfer dan menyelimuti hampir 
seluruh bagian atmosfer Bumi. Hal tersebut menyebabkan pendinginan secara 
global dan menghasilkan suatu kondisi yang dalam sejarah sering disebut 
'tahun tanpa musim panas.' Pertanian di Maine hancur pada Juni, Juli, dan 
Agustus karena membeku. Di Perancis dan Jerman, anggur dan jagung mati atau 
panennya tertunda. 
Peradaban di Pulau Sumbawa 
menarik perhatian para peneliti sejak petualang Belanda dan Inggris 
menjejakkan kakinya di sana awal 1800-an. Menurut Sigurdsson, mereka semakin 
tertarik setelah mendengar bahasa yang digunakan penduduk di sana berbeda 
dengan bahasa pada umumnya di Indonesia. 
Beberapa peneliti percaya bahwa 
bahasa yang digunakan penduduk Sumbawa mirip dengan bahasa yang digunakan di 
Indochina. Namun, tidak lama setelah bangsa barat menemukan Tambora, 
penduduknya musnah. 
"Betapa dahsyatnya sehingga 
letusan tersebut ikut memusnahkan sebuah bahasa," kata Sigurdsson. Namun, 
lanjutnya, kami berusaha mendorong orang-orang untuk mengatakannya kembali 
dengan cara menggalinya. 
Beberapa bukti yang ditemukan 
para peneliti menunjukkan bahwa penduduk Tambora mungkin berasal dari 
Indochina atau memiliki hubungan dagang dengan daerah tersebut. Misalnya, 
pot-pot keramik yang ditemukan menyerupai dengan benda serupa yang ada di 
Vietnam. 
Saat melihat rekaman video 
penggaliannya, John Miksic, seorang arkeolog di National University of 
Singapore, yakin bahwa Sirgudsson dan timnya memang menemukan pemukiman yang 
musnah karena letusan gunung. N

[iagi-net-l] Fw: AGU Berkner Travel Fellowships

2006-02-12 Terurut Topik M Untung
Rekan-rekan muda ada minat untuk mendapatkan fellowship ini?
M. Untung
- Original Message -
From: "Publications" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 18, 2006 12:25 AM
Subject: AGU Berkner Travel Fellowships


> A limited number of Berkner Travel Fellowships will be awarded for the
2006 AGU
> Joint Assembly to be held 23-26 May 2006 in Baltimore, Maryland, USA.
These
> fellowships provide an excellent scientific experience for young
scientists from
> economically depressed and developing countries that would not otherwise
be able
> to participate in a major international scientific meeting at an early
point
> in their careers.
>
> You are eligible if your date of birth is after 31 December 1971 or you
are enrolled
> at least half time as a student in a degree-granting institution.  If you
do
> not meet the eligibility requirements, we ask that you encourage your
colleagues
> to apply.
>
> The Berkner Travel Fellowships will provide full support (transportation,
food
> and lodging) if needed.  If a recipient has other funding, the total
amount of
> the fellowship will be adjusted accordingly.
>
> Applications and abstracts must be received by 10 February 2006.To
obtain
> instructions and an application visit
> <http://www.agu.org/meetings/ja06/?content=outreach&show=travel_elig>.
Your
> abstract must be submitted with your application, and it must also be
submitted
> separately to the Joint Assembly.  Information regarding this submission
can
> be found on the instructions page located at the above link.  If you have
questions
> or would like an application e-mailed to you, contact Tom Gentry,
[EMAIL PROTECTED]
> <mailto:[EMAIL PROTECTED]>.
>
>
>
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fw: 2006 AAPG Annual Convention - Houston, Texas....

2006-02-12 Terurut Topik M Untung
Saya teruskan informasi ini. Mereka yang berminat hadlir, silahkan
ditanggapi.
M. Untung
- Original Message -
From: "AAPG Convention Committee" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 11, 2006 3:03 AM
Subject: 2006 AAPG Annual Convention - Houston, Texas


> As General Vice Co-Chair of the 2006 Annual Convention & Exhibition of the
American Association of Petroleum Geologists (AAPG), I encourage you to
attend this global event to be held in Houston, Texas, April 9-12, themed
"Perfecting the Search -- Delivering on Promises."
>
> Registration is now open -- register by February 17 to capitalize on the
lowest registration fee.
>
> Visit http://www.aapg.org/houston for all details of the technical
program, short courses, field trips, exhibition, and sponsorship
opportunities.
>
> If a conference in Australia is more to your liking, please join us for
AAPG's International Conference & Exhibition to be held in Perth, Australia,
November 5-8, 2006.
>
> Conference details are evolving so please check our web site frequently
for the latest information.  http://www.aapg.org/perth
>
> Please contact AAPG Convention Department 1-918-560-2617 or email
[EMAIL PROTECTED] for assistance.
>
> We Look forward to seeing you at the convention.
>
> Cheers,
>
> Daniel J. Tearpock
> General Vice Co-Chairman of the AAPG 2006 Convention
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] PROFESOR OTODIDAK

2006-02-05 Terurut Topik M Untung
Sungguh luar biasa karya Prof Soeroso ("mbah Roso") ini. Sepertinya tidak
akan terjadi di zaman yang serba ada seperti sekarang ini. Apakah IAGI dapat
memuat riwayat hidup mbah Roso dalam majalah IAGI?. Saya kira ini perlu
untuk memberikan motivasi kepada teman-teman muda dalam meniti kariernya.
Apakah mungkin IAGI dapat memberi tanda penghargaan kepada mereka yang
berjasa seperti mbah Roso ini?
M. Untung
- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, February 06, 2006 7:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] PROFESOR OTODIDAK


> Sayang sekali sayapun tidak memiliki tulisan alm mBah Roso, yang ada
> hanya tulisan "tentang" almarhum mBah Roso saja seperti yg dituliskan
> oleh Pak Wartono Rahardjo, 1989.
>
> RDP
> ===
> Prof.Soeroso Notohadiprawiro (1904-1977)
> Oleh: Wartono Rahardjo (majalah Nebula, 1989).
>
>   Tepat bagi kita semua untuk mengenang kembali seorang tokoh
> pendiri, "Founding father" dari Jurusan ini. Tokoh yang dulu oleh para
> mahasiswanya  secara akrab dipanggil dengan sebutan Pak Roso atau
> bahkan Mbah Roso, adalah tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan
> Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Memperingati ulang tahun berdirinya
> jurusan  tanpa menyinggung nama, peran dan jasa beliau sama saja
> dengan secara sengaja melupakan sejarah. Prof Soeroso dilahirkan pada
> tanggal 24 April 1904 di Kutoardjo, Jawa Tengah. Beliau adalah putera
> ketiga dari keluarga dr.Sukadi. Selepas pendidikan dasar dan menengah
> pertama, beliau memasuki pendidikan keteknikan Prinses Yuliana School
> di Yogyakarta. Setelah lulus, atas rekomendasi penuh  dari direktur
> sekolah tersebut, beliau diterima di pendidikan asisten geolog di
> Batavia (Jakarta) yang diselenggarakan oleh  Bataafsche Petroleum
> Maatscapij (BPM) setelah mengalahkan 4 calon lain, yang semuanya
> bangsa Belanda. Dengan dasar pendidikan inilah kemudian beliau
> bertugas sebagai geolog lapangan untuk BPM menjelajah hutan di
> Sumatera Utara dan Sumatera Selatan
>
> Prof Soeroso memberikan kuliah pengantar kepada mahasiswa baru, di
> kampus Jetis tahun 1973
>
> Pada tahun 1929, beliau menikah dengan R.Ay.Sri Sutengsun. Dari
> perkawinan ini lahir dua orang putera. Salah seorang diantaranya,
> yaitu Prof. Dr. Ir.K.R.M.T. Tejoyuwono melanjutkan naluri kecintaan
> beliau terhadap bumi, namun tidak lewat geologi melainkan melalui ilmu
> tanah (pedologi), dan kini sebagai guru besar di Fakultas Pertanian
> UGM. Sedangkan  dua dari 5 cucu  beliau melanjutkan tradisi geologi
> ini. Mereka saat ini telah menyelesaikan pasca sarjananya dalam
> geologi di luar negeri. Kelihatannya tradisi  ilmu kebumian telah
> mendarah daging pada keluarga Notohadiprawiro ini
>
> Ketekunan beliau dalam melakukan pekerjaan mengantar beliau ke jenjang
> karir yang lebih tinggi, Beberapa ladang minyak yang dioperasikan
> oleh BPM, proses penemuannya boleh dikatakan sebagai hasil langsung
> maupun tidak langsung dari interpretasi beliau.
>
> Pada beberapa kuliah yang sempat penulis ikuti, beliau pernah
> menceriterakan bagaimana suatu persoalan struktur sempat membuat
> beliau pusing. Beberapa hari beliau berfikir keras tentang persoalan
> tersebut. Dari hasil pemikiran keras tersebut akhirnya  beliau
> menemukan suatu cara rekonstruksi struktur, yang merupakan modifikasi
> dari cara rekonstruksi yang dikembangkan  oleh Dr.Molengraaf, seorang
> ahli geologi Belanda yang kenamaan. Hasil modifikasi tersebut beliau
> namakan sebagai metode SRS. Beliau tidak pernah menjelaskan apa arti
> singkatan SRS tersebut. Namun kita yang selalu melihat beliau begitu
> antusias kalau menerangkan metode SRS tersebut, menduga bahwa  SRS
> adalah singkatan dari nama beliau Soeroso.  Dengan menggunakan metode
> SRS tersebut beliau mencoba memecahkan problema struktur. Namun
> setelah beberapa hari bekerja, beliau masih memelukan data tambahan,
> yang merupakan suatu perlapisan kunci yang seharusnya ditemukan,
> tetapi sampai saat itu belum pernah ditemukan singkapannya. Namun
> akhirnya persoalan tersebut dapat dipecahkan melalui suatu peristiwa
> yang unik.
>
> Sudah menjadi kebiasaan pada waktu itu bahwa bagi para geolog lapangan
> bahwa sungai merupakan sahabat yang baik. Lintasan pemetaan umumnya
> sangat efisien kalau dilakukan dengan  menyusuri sungai. Demikian pula
> air untuk mandi dan mencucipun diambil dari sungai. Tak ketinggalan
> tentunya buang airpun di sungai. Nah pada suatu pagi, geolog muda
> Soeroso memisahkan diri dari kru pemetaan yang dipimpinnya untuk
> nongkrong buang air di tepi sungai. Benak beliau masih sarat terisi
> oleh problematik yang belum terselesaikan . Ketika buang air tersebut,
> beliau keras berfikir, sambil sekali-sekali memandang ke arah sungai
&g

Re: [iagi-net-l] Patahan Madura

2006-02-01 Terurut Topik M Untung
Pak Ukat,
Apa khabar? Senang juga membaca diskusi patahan Madura. Mungkin saya sudah
dilampaui teman-teman muda. Tapi tolong lihat lagi laporan saya tahun 1978 "
Gravity and Geological Studies in Jawa, Indonesia". Lihat garvity features
dari Rembang ke Madura. Di laporan itu diilustrasikan penampang-penampang
yang cukup banyak. Peta itu sangat regional. Kemudian lihat peta anomali
Bouguer yang lebih detail lembaran Rembang, Tuban, Surabaya dan Madura
sekala 1: 100 000 yang di hasilkan oleh teman-teman P3G (tahun 1990 an).
Coba anda-anda yang sedang bergelut tentang hal ini menafsirkannya. Kalau
hal ini ditafsirkan dengan benar tidak ada istilah coba-coba.
Sekian. Pak Ukat. Selamat bekerja.
M. Untung
- Original Message -
From: "Ukat Sukanta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 25, 2006 10:05 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Patahan Madura


>
> Yang saya punya pun dari Cdnya iagi, hengga ada gambarnya. Jadi
> meraba-raba juga.
>
> us
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:33 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] Patahan Madura
>
> On 1/25/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Benar Pak Ukat, tahun 2004 saya dan kawan2 (Sdr. Edward Erwanto -
> BPMIGAS dan Sdr. C. Prasetyadi - UPN/ITB) mempublikasikan paper tentang
> RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Fault di PIT IAGI Bandung. Melalui
> jap-ri Pak Rovicky saya sudah kirim papernya.
> >
>
> Trims Pak Awang,
> Namun karena belum termasuk figure2-nya saya masih agak meraba-raba
> bacanya.
> Adakah rekan2 yg memiliki pdf filenya saya sara tahun 2004 sdh ada
> CD-ROMnya ya?
> FYI, Pak Awang cerita beliau sdg jalan-jalan Fieldtrip ke Jawa timur
>   (Yogya-Solo-Ngawi-Bromo-Mojokerto-Surabaya), kita tunggu
> dongengannya.
>
> Saya juga sedang mecari artikel2 dibawah ini. Sayangya smua
> proceedingku ada di jkt :(
> - Manur, H. and Barraclough, R., 1994, Structural control on
> hydrocarbon habitat in the Bawean area, East Java Sea, Proceedings
> Indonesian Petroleum Association, 23rd annu. conv., p. 129-144.
> - Bransden, P.J.E. and Matthews, S.J., 1992, Structural and
> stratigraphic evolution of the East Java Sea, Indonesia, Proceedings
> Indonesian Petroleum Association (IPA), 21st Annual Convention, p.
> 417-454.
>
> sayangnya tahun 92/94 belum musim CD ROM. Apakah IPA menerbitkan versi
> CDROM utk proceeding lama ?
>
> 
> Secara sepintas saya baca bahwa RMKS Faultzone terbentuk (inisiasi)
> upper Early Miocene di Sakala sedang di Rembang Middle Miocene. Fault
> ini diinterpretasikan berada pada Shelf Edge pada waktu itu. Dengan
> demikian perkiraan saya sebelum itu (ketika pengendapan Ngimbang
> (Eocene) shelf edge-nya berada disebelah selatannya lagi... (cmiiw).
> Apakah ada yg memiliki kondisi "present day" seperti ini didunia ini
> sebagai "present day analogue" ?
>
> Dengan dating yg lebih muda dari Eocene, sangat mungkin Eocene
> synrift-nya tidak atau belum dikontrol oleh patahan RMKS. Dan apakah
> diselatan Madura synrit ini (kalau ada) akan berisi synrift yg mirip
> dengan di Jawa dan Sumatra ? Saya kira iya. Tapi saya belum memiliki
> hard data (well data) utk membuktikannya. Penemuan minyak lapangan
> Jeruk mengindikasikan kemungkinan adanya Oil Source ada dibawah Jeruk
> Field. Saya sendiri tidak tahu bagaimana karakteristik minyak di Jeruk
> Field. Saya hanya spekulasi bahwa ada oil source potential. Kalau
> minyak di Jeruk ini menunjukkan minyak dari source trestrial
> barangkali hipotesanya betul. Kalau minyak di Jeruk bukan dari
> terestrial mungkin interpretasinya jadi berbeda.
>
> RDP
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi Anti

Re: [iagi-net-l] Beasiswa Konsorisum KPS Masih Adakah?

2006-01-31 Terurut Topik M Untung


Apakah beasiswa konsorsium dapat digunakan belajar di dalam negeri? Maaf
saya kurang mengerti tentang konsorsium ini. Apakah ini berlaku untuk
seluruh bidang studi? Saya punya ponakan (cewek). saat ini dia baru
menyelesaikan satu tahun (2 semester) di ITB jurusan Pharmacy. IP nya cukup
baik (3,72). Orang tuanya kelihatannya berat sekali membiayainya. Ayahnya
telah meninggal 3 tahun yang lalu. Anak ini sangat cerdas. Sejak di SD
sampai SMA selalu sangat tinggi prestasinya. Apakah beasiswa konsorsium ini
berlaku untuk kasus seperti ini?  Pencerahan mengenai ini akan sangat saya
hargai.
Wassalam,
M. Untung
- Original Message -
From: "IPA" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, February 01, 2006 8:42 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Beasiswa Konsorisum KPS Masih Adakah?


Pada saat ini Beasiswa Konsorsium KPS untuk sekolah diluar negeri sudah
tidak ada dan digantikan oleh BSDN (Bea Siswa Dalam Negeri).  Karena dengan
BSDN Konsorsium KPS & BPMigas dapat memberikan beasiswa kepada lebih banyak
students.

Waktu yang lalu Beasiswa Konsorsium KPS untuk sekolah diluar negeri diadakan
dengan harapan bahwa pada masa akan datang para penerima bea siswa ini
bekerja di KPS2 di Indonesia dengan pengawasan BPMigas karena uang yang
dikeluarkan adalah "cost sharing" dari para KPS & uang negara.

Selain beasiswa tersebut diatas, tiap KPS mempunyai program "beasiswa" yang
sama sekali tidak masuk "cost sharing" tetapi dibiayai oleh head-quarters
dari KPS2 bersangkutan. Disini saya hanya bisa "share" pengalaman karena
kebetulan saat itu menjadi team leader scholarship untuk TOTAL Hd Qtrs. :
Sejak 2 tahun lalu TOTAL-Hd Qtrs. mempunyai "scholarship program" yang
langsung bekerja sama dengan UI dan ITB (sementara baru 2 universitas).
Kami menghadap Rektor dan Direktur kemitraan dan meminta universitas
memberikan lulusan baru yang mempunyai nilai IP tinggi, aktif dalam
pendidikan kemahasiswaan dan juga organisasi. Dari tiap universitas (setelah
disortir/diteliti) kami mendapatkan 20-40 orang, yang kemudian kami
interview dan review lagi. Setiap tahun rencananya kami akan mengirim 4 - 5
orang.
Para penerima beasiswa (karena tidak berhubungan dengan cost sharing) boleh
memilih sekolah/university yang di-idam2kan - tentunya kalau lulus test
sekolah tersebut.  Salah satu penerima beasiswa dari ITB memilih sekolah
SUPAERO di Toulouse dan sampai saat ini masih kuliah disitu untuk program
master-nya. Para penerima beasiswa-pun tidak harus bekerja di KPS yang
penting kembali ke Indonesia untuk membangun negara ini.

Untuk Konsortium KPS-BPMigas anda dapat berhubungan dengan HRD dari KPS2
sedangkan untuk scholarship langsung dari Hd.Qtrs. masing2 KPS (tidak"cost
recoverable") mungkin anda dapat berhubungan dengan bagian KOMUNIKASI
masing2 KPS karena ini termasuk dalam sustainable/community development dari
para Head Quarters di masing2 negara KPS yang bersangkutan.

Demikianlah sekedar sharing.

Sita
Indonesian Petroleum Association / IPA
Phone: +62 (021) 5724284, 5724285, 5724286, 5724161
Fax: +62 (021) 5724159, 5724259
Email: [EMAIL PROTECTED]
Website: http://www.ipa.or.id



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] monitoring volcano

2006-01-27 Terurut Topik M Untung
Rekan-rekan Volkanologi anggota IAGI dan HAGI,

Newsletter EOS, volume 86, no.51, 20 December 2005 melaporkan hasil pengamatan 
erupsi gunung api dan kubah lava dengan Doppler Radar. Pengamatan dilakukan 
pada gunung api jenis Stromboli. Gunung Merapi adalah salah jenis Stromboli. 
Penulisnya  ilalah  M. Voege, M. Hort dan R. Seyfried dari Jerman. Pengamatan 
ini juga dilakukan di Merapi, gunung api yang sangat terkenal itu. Dalam 
kegiatan ini Dierektorat Volkanogi , sekarang Pusat Volkanologi, aktif 
membantu. Mereka yang membantu antara lain Dr. A.Ratdomopurbo (Volkanologi 
Yogya). Apakah hasil pengamatan ini pernah diterbitkan oleh Volkanologi? Dimana 
diterbitkannya. Karena cara ini kelihatannya baru saya kira perlu dibuka untuk 
umum.

M. Untung


[iagi-net-l] Kentungan

2006-01-26 Terurut Topik M Untung

Rekan-2 anggota IAGI dan HAGI,

KENTUNGAN SELAMATKAN RATUSAN NYAWA. Ini adalah judul Laporan di harian KOMPAS 
hari ini (26/1). Perlu dibaca. Kentungan ini cara nenek moyang kita bagaimana 
menyelamatkan suatu masyarakat  dari suatu bencana. Cara ini pernah saya sebut 
atau usulkan dalam suatu forum untuk diterapkan terhadap tsunami. Walaupun kini 
peringatkan dini (early warning system) dengan teknologi canggih harus kita 
ketahui dan sedapat mungkin kita terapkan di negeri kita, tetapi hendaklah cara 
kentungan ini tetap digunakan di desa-desa dekat pantai yang rawan terhadap 
tsunami. Informasi dengan cara canggih mungkin sekali tidak atau sulit mencapai 
rakyat kecil, mungkin hanya sampai di bupati dan paling-paling sampai di camat. 
Jadi, perlu didesain cara penyelamatan dari bencana yang efektif dan murah. 

M. Untung



Re: [iagi-net-l] Arti perkataan 'bule'?

2006-01-24 Terurut Topik M Untung
Abah,
Bukan INDO DEPOK tetapi LONDO DEPOK. Memang cakep-cakep tahun itu. kalau
sekarang mereka terpelihara seperti pemain sinetron ya menjadi cakep-cakep.
M. Untung
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, January 24, 2006 1:43 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Arti perkataan 'bule'?


> > Kalau dengan orang Jepang, lebih sering ikut drinking party after office
> > hour. Lebih baik lagi kalau kita aktif nuangin sake ke gelasnya
opponent,
> > jadi nyorocos nya lawan bicara lebih "ngalir". Ini juga bercanda!!
> >
> > Balik ke topik, saya juga pernah dengar orang bilang bule depok. Apalagi
> > ini?
>
>   BUKAN BULE DEPOK , TAPI INDO DEPOK , YAITU PERANAKAN ORANG BELANDA WAKTU
>   ITU DENGAN ORANG INDONESIA.
>   WAKTU ITU (THN 50 -60 AN) CAKEP CAKEP LHO
>
>   Si Abah
> >
> > henry
> >
> > -Original Message-
> > From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Monday, January 23, 2006 1:25 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Arti perkataan "bule"?
> >
> >
> > Ada salah satu trick untuk mengatasi masalah seperti ini Mas.
> > Sering-sering minum bir di pub barengan mereka..
> >
> > Tentu saja ini cuma bercanda..:))
> >
> > Min
> >
> > Hasan Sidi wrote:
> >>
> >> Gak sepenuhnya benar. Yang saya lihat di sini, kelompok Benneton lebih
> > susah
> >> mendapatkan kepercayaan ketimbang the white society. Mungkin malah bisa
> >> dibilang double standard karena kita harus menjelaskan logika dan
proses
> > dari
> >> setiap keputusan yang kita ambil; sementara untuk kelompok putih waktu
> > yang
> >> diperlukan jauh lebih singkat. Tapi tentunya ini bukan alasan untuk
jadi
> >> cengeng.
> >>
> >> FHS
> >>
> >
> >
> >
> >
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> > -
> >
> >
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Arti perkataan "bule"?

2006-01-20 Terurut Topik M Untung
Orang Inggris disebut juga "briton". Orang Amerika diesebut "yankee". Orang
Jawa diberi tambahan "Jawa kuek"
MU
- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, January 21, 2006 7:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Arti perkataan "bule"?


> >
> > Dalam bahasa Inggris juga ada kata-kata ejekan seperti "dago" (untuk
orang Italia), "nigger"
> > untuk orang hitam (Negro) di A.S., suatu kata yang kalau digunakan oleh
seseorang, bisa
> > membuat orang tadi dituntut!
> >
> > Ada komentar dari rekan-rekan geologiawan?
> >
>
> Di buku "Jakarta inside out" Daniel Ziv, istilah "bule" ini disebutkan
> sebagai istilah panggilan orang asing (kulit putih) bukan ejekan. Di
> Malaysia mereka (orang lokal) menyebutkannya "Mat Saleh", sedangkan di
> Brunei menyebutnya "Orang Putih". Ntah bagaimana kisah pemanggilan
> ini.
>
> di website http://www.expat.or.id/info/dontcallmebule.html
> disebutkan
> -- quote --
>  it is a reminder that the word bule is not always meant as an
> offence. Also, if foreigners sometimes saw themselves as others see
> them, it might reduce some of their resentment. Finally, some
> expatriates have found another way to get rid of the word's nasty
> overtones: they simply use the term bule themselves.
> -- end quote --
>
> Hal sama terjadi pada Warga Indonesia yg disebut "indon" oleh
> orang-orang Malesa. Orang Malesa ini sering menyebutkan Warga
> Indoensia sebagai istilah "indon", hal ini juga mengandung
> kontroversi. Ada yg sakit hati namun ada pula yg cuek (termasuk saya).
> Saya sering menuliskan dengan Malesa ... just for simplify, easy to
> rite ... Seperti juga beberapa orang menuliskan Aussie ... utk
> menyebutkan warga A u s t r a l i a (weh kepanjangan). Bahkan dimilsit
> ini ada yg menyebutkan Ustrali .. :).
>
> Bisakah dituntut ?
> Mungkin agak berbeda dg di Georgia ngAmrik :-D
> Di sini, di KL, tidak ada yg mencoba menuntut di pengadilan. Namun
> beberapa kali kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur menuliskan keluhan ke
> koran-koran lokal Malesa utk tidak menggunakan istilah "indon" karena
> dianggap merendahkan nilai Indonesia. Btw, Malesa dan Indonesia ini
> sering udreg-udregan, termasuk kembalinya permasalahan dispute
> didaerah Ambalat.
>
> Mnurut saya ... Ada satu hal yg lebih penting dari sekedar kata ...
> yaitu "intonasi"
> Sesuatu atribut pada sebuah kata yg tdk bisa (sulit) diekspresikan
> dengan tulisan.
> Penggunaan kata ini akan terkesan lain ketika menyebutkan
> "Hey, bule ... sini loe !" dengan nada ngejek.
> "Nah, kau sebagai bule, sebaiknya bersikap manis dengan orang lokal"
> Keduanya terkesan berbeda tentunya ...
>
> Namun ada satu cara atau "tata krama" dalam tulis menulis text (email)
> di era internet ini yg saya ketahui, taitu penggunaan "emoticon" =
> Emotion Icon.
> Misalnya
> HAPPY, SMILING, LAUGHING ( http://www.windweaver.com/emoticon.htm )
>   :-) smiling; agreeing
>   :-Dlaughing
>   |-)  hee hee
>   |-Dho ho
>   :-> hey hey
>   ;-)  so happy, I'm crying
>   :'-) crying with joy
>   \~/ full glass; my glass is full
>
> Namun saat ini jarang yg menggunakannya karena banyak emoticon yg
> berupa gambar2 lucu seperty si Smiley"
>
>
> Salam
> RDP
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

Re: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi

2006-01-17 Terurut Topik M Untung
Pak Yo Sumartojo,
Ketemu suaranya lagi nih. Kali ini ramai tentang professor. Di Indonesia
kalau orang memiliki gelar professor, hebat lho. Pokoknya semua ungkapan
dari sang prof. pasti benar lah. Maklum di negara berkembang. Sisa-2 didikan
londo masih melekat. Padahal biar professor kalau tidak berkarya ilmiah ya
sama dengan, bahkan lebih rendah dari orang biasa. Memang kita ini masih
mikir yang mestinya tidak perlu. Membuang energi saja. Padahal masih banyak
yang harus dikerjakan. Kalau orang sudah pergi ke Pluto, kita masih begini
saja. Kapan main ke tanah air?
Sekian dulu. Semoga sehat-sehat saja. Sampai ketemu.
M. Untung
- Original Message -
From: "Yo Sumartojo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Monday, January 16, 2006 10:44 PM
Subject: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi


> Rekan-rekan geologiawan,
>
> Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar!
>
> Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt,
saya disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan
dimana saya bekerja, sebutan ini hanya untuk panggilan "lelucon" saja
sebagai sebutan akrab oleh teman-teman sekerja.
>
> Di beberapa film koboi Amerika, sebutan professor juga sering digunakan
untuk menyebut pemain piano di bar koboi yang juga menjadi tempat tinggal
kupu-kupu malam. Sering-sering ada adegan film, seorang pemabuk berkata
kepada sang pemain piano:
>
> "Play it again professor"!
>
> salam,
>
> Jojok Sumartojo
> Marietta, Georgia, USA
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fw: A Must For You - 2nd Annual Energy APAC

2006-01-13 Terurut Topik M Untung
Sya forwardkan pemeberitahuan dari Beijing. Silahkan yang ada minat untuk
datang.
M. Untung
- Original Message -
From: "Woon Chin Fatt" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 13, 2006 9:11 PM
Subject: A Must For You - 2nd Annual Energy APAC


> 2nd Annual Energy APAC
> Turning the corner: Creating energy solution for the 21st century
>
> 13th & 14th March 2006
>
> 5-Star Hotel,
> Beijing, China
>
> Dear Mr Muhammad Untung,
>
>
> The key driver has been strong demand for oil, reflecting in large part
the industrialization of China and India at a time when global oil
production is constrained and refinery capacity is limited. The tight
supply/demand balance has left the oil market vulnerable to anything that
may disrupt supply, including terrorist attacks, political developments in
supplier nations and Gulf of Mexico Hurricanes. It is, of course, the latter
that has seen the oil price spike temporarily above US$70, but even before
tropical storm Katrina appeared the oil price had made it above US$65.
>
> The Asia-Pacific region will emerge as the dominant energy consumer by
early next century. Some scholars argue that the regions' growing energy
needs, have led to new strategic relations with other parts of the world,
especially the Middle East, and have raised new questions about the
reliability of the international market system in providing predictable and
affordable access to energy resources. What are the pressing energy issues
of the Asia-Pacific region?
>
> Energy is the lifeblood of economic and social development and, while oil
and gas won't last forever, they will be essential for global developments
in the following decades.
>
> The theme of this conference is to find the effective energy solution for
the 21st century. Energy security is more than a matter of assuring
short-term supplies; reliable access to affordable, clean and efficient
energy services also is critical to economic growth and development.
Therefore, alternative energy for instance, nuclear energy, renewable energy
and natural gas/LNG/LPG are the key discussion areas in this conference.
While, we should not forget about the various risk involved in the energy
sector and technology cannot be neglected too.
>
> With this in mind, marcus evans have organised a 2 days conference
consisting of case studies from established multi-national firms, government
and intergovernmental associations.
>
>
> Among the key speakers invited are:
>
> · Hu Jing Yan Director of Foreign Investment, Ministry of Commerce
>
> · Zhu Jun Sheng Chairman, China Renewable Energy Industries Association,
NDRC
>
> ·Li Jun Feng Director-General, China Renewable Energy Industries
Association, NDRC
>
> ·TNR Rao former Permanent Secretary of Petroleum and Natural Gas,
Government of India
>
> ·Senior Representative, International Energy Agency
>
> · Dominique La Fontaine CEO, Australian Wind Energy Association
>
> ·Stephen W. Kidd Director of Strategy & Research, World Nuclear
Association
>
> · Dr. Kaoru Naito Senior Executive Director, Nuclear Material Control
Center Japan
>
> · An Feng Quan Deputy Director; Economics and Development Research
Institute, Sinopec
>
> · Kevin Ball Director of Energy Efficiency (Confirming)
> BP, UK
>
>
> Some of the key topics and issues that will be address are:
>
> · Liberalisation and deregulation of energy trading in Asia -
Opportunities or threats?
>
> · The oil stockpiling system in China and its implication to the energy
industry in Asia
>
> · China policy and approaches for attracting foreign investment
>
> · Latest developments for renewable energy legislation in Asia and
highlights in China new renewable energy law
>
> · Price risk management - Developing hedging strategies for reducing risks
vs. expected profits
>
> · Developing strategies to increase the share of nuclear power in the
regional energy mix and how China drives nuclear energy in the region
>
> · Wind energy development in a developed country: barriers and solutions,
tools and case studies
>
> · Reshaping Asia's LNG: Trends and developments of the global LNG market
>
>
> To take advantage of the limited Early Bird Special offer, which allows
you to save 10% of the standard fee per delegate, simply complete the
attached registration form with corporate card details, fax it to +60 3 2723
6622 before January 17th and attention to Woon Chin Fatt.
>
>
> Sincerely yours,
>
> Woon Chin Fatt
> Marketing Assistant
> marcus evans
>
> Telephone: +603 2723 6611
> Fax:  +603 2723 6622
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> 1537811
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscr

Re: [iagi-net-l] Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

2006-01-12 Terurut Topik M Untung
Saya ucapkan Selamat kepada kelima APU yang telah mendapat penghargaan
sebagai Profesor Riset. Semoga peristiwa ini yang baru terjadi tahun ini
menjadi motivasi bagi anggota peneliti muda untuk lebih giat dan lebih
terarah dalam menjalankan kegiatan penelitian.
Wassalam,
M. Untung
Mantan APU  Bidang Geofisika (1992)
- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Friday, January 13, 2006 10:07 AM
Subject: [iagi-net-l] Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
Profesor Riset


> Selamat kepada Tiga Geoscientis  Pak Suprayitno Munadi, Hardi
> Prasetyo  dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor
> riset di lingkungan DESDM.
>
> RDP
> "salah satu murid pak Prayit"
> ==
> Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB
> Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset
>
> Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis
> (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie
> menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan
> agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan
> motivator bagi para fungsional lainnya.
>
> Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi,
> Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini.
>
> Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang
> penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari
> Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974). Anggota Dewan Pakar Dewan
> Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan gelar Docteur
> d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik Kimia dari Institut
> Francais du Petrole, Paris, Perancis.
>
> Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948 dengan bidang
> Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai Sarjana Fisika dari
> Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973) dan Dipl. Ing. Geofisika
> Perminyakan, French, Petroleum Institute serta melanjutkan ke Flinders
> University of South, Australia hingga menggondol gelar Doktor bidang
> Seismologi Eksplorasi.
>
> Dr Hardi Prasetyo lahir di Yogyakarta tahun 1949. Memiliki bidang
> Penelitian Geologi Kelautan, ia menyelesaikan gelar Sarjana Jurusan
> Geologi di Universitas Padjajaran, Bandung (1979). Kemudian pengurus
> pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini melanjutkan ke
> University of California, Santa Cruz, Amerika Serikat hingga meraih
> gelar Doctor of Philosophy di bidang Earth Science.
>
> Drs. M. Udiharto lahir di Banjarnegara tahun 1946. Memiliki bidang
> penelitian Teknologi Proses. Sarjana Biologi (Mikrobiologi) lulusan
> Institut Teknologi Bandung (1972) ini telah mengikuti pandidikan
> lanjut bidang bioteknologi di Universitas Osaka Jepang. Selain telah
> menghasilkan 58 karya tulis ilmiah, ia juga aktif dalam berbagai
> kegiatan ilmiah baik di dalam maupun diluar negeri.
>
> Dra Mimin Karmini lahir di Bandung tahun 1943. Memiliki bidang
> penelitian Geologi Kelautan, ia lulus sebagai sarjana Geologi dari
> MIPA, Universitas Padajajaran, Bandung (1975). Berbagai ekspedia telah
> diikutinya antara lain Ekspedisi Snellius II, Ekspedisi Shiva,
> Ekspedisi Barat, Ekspedisi Images IV, Ekspedisi Iphis III. Selain
> sebagai anggota IAGI, Mimin juga aktif sebagai anggota Himpunan Ahli
> Teknologi Maritim Indonesia.
>
>
> --
> --Writer need 10 steps faster than readeR --
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://group

Re: [iagi-net-l] apakah anggota iagi mau ya...!!

2006-01-08 Terurut Topik M Untung
Ini bagus. Jadi terjun langsung ke lapangan menerangkan kepada masyarakat
dan kumpulkan uang dari sekarang. Mengumpulkannya melaluli Komwil. Saya ini
bisa dilakukan.
M. Untung
- Original Message -
From: "Syaiful Jazan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, January 06, 2006 7:43 AM
Subject: [iagi-net-l] apakah anggota iagi mau ya...!!


>
> Salam profesi,
>
> Kalau hanya saran dan pendapat gejala dan dampak dari gejal alam yang
terjadi di Bumi ini,saya sependapat dengan rekan2 iagi semua tidak bisa di
perkirakan prosesnya akan tetapi yang perlu kita lakukan adalah membantu
akibat yang disebabkan terhadap manusia dan lingkungan,misalnya:adanya
korban manusia;rusaknya lahan2 dan kemiskinan...serta lainnya yang merugikan
rakyat/masyarakat disekitar bencana.
>
> Bisakah melalui iagi(menyiapkan perangkat pendanaan),para anggota2 yang
merasa/mempunyai kemauan membantu korban2 yg disebabkan bencana alam
menyisihkan 500 rupiah aja apakah sehari;atau seminggu secara rutin dan
dikirimkan ke iagi peduli(misalnya aja rekening Bank) dan dana tersebut
diserahkan kepada korban2 yang membutuhkan.(biasanyakan diliput oleh
masmedia/TV!!).sehingga minimal iagi bisa tersosialisasikan ke
masyarakat bangsa kitamungkin ye..!!.
>
> apa memungkinkan gitu..?
>
> Salam
> Sjazan
>
>
>
>
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Opini akhir tahun Prof. MT Zen

2006-01-02 Terurut Topik M Untung
Sedikit pengalaman dengan geologist Vietnam. Pada tahun 1968, kebetulan saya
menghadiri CCOP conference di Bangkok. Seperti biasa setiap delegasi
memberikan paling tidak suatu "country report". Seorang geologist Vietnam
membawakan hasil pemetaannya disuatu daerah pedalaman Vietnam. Petanya
sangat sederhana, diwarnai dengan pensil berwarna dan tentunya dengan
tangan. Peta tersebut sangat jelas dan saya yakin bahwa peta tersebut benar.
Saya tanya kepadanya: Lho kamu kok bisa memetakan seperti ini, ya? Kan anda
sedang perang lawan Amerika? Dia menjawab: Bisa saja kan berperang sambil
memetakan, begitu bom-bom Amerika berhenti (barangkali pembomnya istirahat)
kami, geologist, cepat-cepat ambil palu dan kompas dan membawa bedil atau
pedang yang tidak pernah ketinggalan. Saya tertegun mendengar jawaban yang
demikian. Begitu semangatnya orang-2 Vietnam. Makanya sekarang mereka cepat
bangkit.
Pada tahun 1990-an saya kedatangan tamu seorang profesor geofisika Vietnam.
Ngobrol banyak ngalor ngidul yang tadinya dia bicara tentang geofisika, tapi
lama-lama tentang kehidupan di Indonesia. terakhir dia tanya gajih saya
berapa? Saya jawab seadanya (gajih PNS setelah saya dolarkan). Wah besar
sekali, katanya. Saya masih kurang dari itu. Ya Allah, masih kurang dari
gajih saya, tapi dia begitu semangat dan tekun terhadap bidang keahliannya.
Itulah yang membuat Vietnam cepat bangkit kembali.
M. Untung

Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; "Intelektual Muda Fisika_UI"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 03, 2006 12:15 PM
Subject: [iagi-net-l] Opini akhir tahun Prof. MT Zen


> -- Forwarded message --
> Date: Dec 31, 2005 9:52 AM
> Subject: [IA-ITB] Opini akhir tahun Prof. MT Zen
> To: IA-ITB@yahoogroups.com
>
> Menjadi Bangsa Berdaya
>
> Di Indonesia sangat sukar berbicara tentang hewan-hewan yang dulu
> lazim banyak terlihat berkeliaran di sekeliling kita. Ini dikarenakan
> wabah flu-setan. Misalnya sapi, kambing, kelinci, domba, dan banteng.
> Sebab, sapi sudah berubah menjadi sapi perah; kambing menjadi kambing
> hitam; kelinci menjadi kelinci percobaan.
>
> Domba? Adu domba. Kalau banteng? Oh, banteng biasa sudah langka, yang
> banyak banteng moncong putih. Indonesia mengalami metamorfosis menjadi
> animal farm.
>
> Negara kambing hitam
>
> Hewan paling favorit adalah kambing hitam. Kadang kala sangat
> menguntungkan bagi yang berkepentingan. Contohnya kekacauan di animal
> farm kita sekarang.
>
> Bayangkan, seandainya di Indonesia ini tidak pernah terjadi tsunami
> Aceh, tidak ada busung lapar, demam berdarah, polio, flu burung, dan
> harga minyak bumi di pasaran internasional tidak mengamuk naik, matilah
> kita karena kambing hitam tidak laku. Sebab, siapa lagi yang mau
> disalahkan. Coba!
>
> Kambing hitam paling perkasa kini adalah Amerika Serikat, Eropa, dan
> lain-lain. Awal-awal Orde Baru dulu, komunis menjadi kambing hitam
> terbesar dan laku dijual. Kini kalau ada bom meletus, mesti Amerika
> yang mau mengadu domba.
>
> Negara-negara ASEAN, seperti Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina
> senasib dengan Indonesia. Vietnam itu baru selesai perang. Namun,
> perangnya itu bukan dengan Belanda yang mengirimkan KNIL, melainkan
> Amerika Serikat yang mengirimkan B-52 dan bom napalm. Vietnam itu
> hancur luluh. Kini dia bangkit. Pada SEA Games 2005, Vietnam menduduki
> tempat ketiga. Lima tahun yang lalu Vietnam sudah memiliki sarjana
> fisika bergelar PhD sebanyak 15.000 orang. Bayangkan, fisikawan saja
> 15.000 orang, sedangkan sejarahnya diwarnai penuh pergolakan. Sebentar
> lagi ia menjadi singa-ekonomi.
>
> Hal lain lagi, harga minyak pernah mencapai 70 dollar AS/barrel.
> Vietnam tidak punya minyak sama sekali, tetapi tidak merengek-rengek
> seperti bangsa Indonesia dengan menipu bangsa sendiri. Mereka tidak
> mencoba menyihir minyak bumi menjadi kambing hitam. Namun, mereka
> berpikir, mengerahkan segala daya upaya, mengatur taktik dan strategi
> berjangka panjang, serta berpikir jauh ke depan. Tidak mencoba mencari
> jalan pintas dengan menunggang kambing hitam.
>
> Apa yang dimiliki negara-negara ASEAN lain yang tidak kita punyai?
> Penduduk Malaysia itu sepertiganya Melayu, sepertiga lagi keturunan
> India, selebihnya keturunan China. Keturunan India dan keturunan China
> lebih besar jumlahnya dari Melayu. Mereka itu rajin, hemat, suka
> menabung, dan kerja keras; mereka itu yang membuat Malaysia maju.
>
> Kenapa kita miskin?
>
> Kenapa bangsa-bangsa ASEAN lain maju, sedangkan bangsa Indonesia itu
> miskin dan ketinggalan dalam banyak hal?
>
> Hal ini banyak diperdebatkan oleh banyak ahli. Berbicara tentang soal
> ini tak habis-habisn

Re: [iagi-net-l] coordinate system

2006-01-01 Terurut Topik M Untung
Ini saya sangat menyetujui. Pak Rais dimohon datang ke suatu forum kecil.
Beliau  professional geodesist.
M. Untung
- Original Message -
From: "Witan Ardjakusumah" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, January 02, 2006 10:58 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system


> Kayaknya kita perlu ahli geodesi utk mencerahkan diskusi ini, kalau tak
salah ada salah satu pakarnya di milis HAGI ( pak Rais?)
>
> Witan
>
>
> --
> Sent from my BlackBerry Wireless Handheld,
> Hosted by Petrodata System
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Mon Jan 02 10:26:21 2006
> Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system
>
> System proyeksi yang umum dipakai  dan mejaga bentuk paling baik adalah
> UTM.
> Karena Indonesia  bujurnya terbentang 45 derajat terpaksa dibagi jadi 45/6
> = 7 zone mestinya,  karena zonanya UTM itu 6 derajat 
> Yang saya tahu kami di Bpn pakai zone ke 50 UTM
> Berhubung karena pada awalnya penzonaan si UTM ini pakai derajat maka dia
> tergantung pada long lat tertentu, artinya dia harus mengacu pada
ellipsoid
> dan datum tertentu.
> Jadi hati hati,  UTM maupun long lat tergantung pada  ellipsoid dan  datum
> yang dipakai.
> Gicu ceunah ...
>
>
>
> |-+>
> | |   "Bambang Murti"  |
> | |   <[EMAIL PROTECTED]> |
> | ||
> | |   02/01/2006 10:21 |
> | |   AM   |
> | |   Please respond to|
> | |   iagi-net |
> | ||
> |-+>
>
>---
|
>   |
  |
>   |   To:   
|
>   |   cc:
|
>   |   Subject:  RE: [iagi-net-l] coordinate system
|
>
>---
|
>
>
>
>
> Bisa aja Frans, cuman jangan kaget kalau ntar Sumatrah dan Papuah jadi
> mengkeret. Tinggal mau naruh Central Meridian-nya dimana he he he ..
>
> -Original Message-
> From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Sunday, January 01, 2006 8:35 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
> Hallo semuanya,
> saya mau nanya pertanyaan yang sangat sederhana.
> apakah pemakaian satu sistem projeksi bisa dipakai untuk wilayah
> Indonesia yang terbentang lebih dari 45 derajat bujur (ini bahasa
> Indonesia loh, bukan bahasa Sunda).
>
> fbs
>
> nb: Sunu, kumpeni mu sekarang mau beli tambang logam ya?  tidak cost
> recovery loh ke Lapindo (he... he...)
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
> --
> This e-mail, including any attached files, may contain confidential and
> privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any
> review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.
> If you are not the intended recipient (or authorized to receive
information
> for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and
> delete all copies of this message.
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://gro

Re: [iagi-net-l] sistem koordinate was:Re: [iagi-net-l] Japri --> need koordinat tambang freeport

2005-12-29 Terurut Topik M Untung
Masalah koordinat ini sebaiknya dibicarakan antara orang-2 geodesi,
geofisika dan geologi yang banyak melakukan eksplorasi. Dalam forum kecil
ini diharapkan keluar suatu koordinat yang tunggal yang harus digunakan di
Indonesia. Conversi dari yang lama yang telah digunakan ke yang baru dapat
dilakukan .
M. Untung
- Original Message -
From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, December 30, 2005 10:49 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] sistem koordinate was:Re: [iagi-net-l] Japri -->
need koordinat tambang freeport


> Sebetulnya klo kita menilik ke geodetic system nya WGS ,..kan namanya
> World Geodetic System, tentunya sudah global,..hehe.., tapi masalahnya ,
> apakah sudah cocok dengan kondisi di Indonesia apa belum .., mengingat
> kita berada di dekat equator..cmiiw..
>
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, December 30, 2005 3:05 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] sistem koordinate was:Re: [iagi-net-l] Japri
> --> need koordinat tambang freeport
>
>
> Problem kita adalah tidak ada keseragaman sistem proyeksinya. Kalau
> masalah
> teknisnya sih nggak masalah selama sudah ada kesepakatan memakai satu
> sistem di Indonesia.
>
>
>
>
>
>
> [EMAIL PROTECTED]
>
> .net.id  To: iagi-net@iagi.or.id
>
>  cc:
>
> 12/30/2005   Subject: Re: [iagi-net-l]
> sistem koordinate was:Re:
> 07:46 AM  [iagi-net-l] Japri -->
> need koordinat tambang
> Please respondfreeport
>
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Sekedar urun rembug
>
> Sejak beberapa waktu lalu sebetulnya sudah berkembang konsep 'on the fly
> projection' (CMIIW). Jadi pada saat mengintegrasikan berbagai data tidak
> harus dilakukan konversi ulang secara fisik untuk semua data, dan pada
> ujungnya menjadikan duplikasi data.
>
> Yang dilakukan sistem dengan konsep ini adalah melakukan proyeksi secara
> otomatis untuk seluruh data dengan target visualisasi di satu datum saja
> tanpa mengubah secara fisik data tersebut. Secara praktikal sangat
> membantu hanya saja diperlukan mesin dengan prosesor yang cepat karena
> setiap data harus dihitung ulang proyeksinya
>
> Yang saya tahu hal ini sudah dipakai diberbagai aplikasi berbasis SIG
> (sistem informasi geoggrafis) tapi tampaknya belum(?) jadi bagian dari
> aplikasi G&G di oil-gas/mining  industri saat ini
>
>
> salam
> rahmat
>
>
> > Vick,
> > Jangan kaget, karena sistem geodesi yang dipakai perusahaan minyak
> masih
> > banyak yang campur aduk. WGS72 termasuk yang masih agak
> mudaan...karena
> > masih banyak juga yang pakai Bessel 1884 (!). Sudah begitu ada
> kerancuan
> > juga dalam penggunaan datum. Yang ini seringkali jadi lucu karena
> ketemu
> > datum di Kalimantan dipakai di Sumatra dll
> >
> > Tahun 2001 pernah dibentuk pokja khusus untuk memberesi sistem
> koordinat
> > ini, tapi saya kurang tahu perkembangannya
> >
> > salam,
> >
> > - Original Message -
> > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Thursday, December 29, 2005 5:27 AM
> > Subject: [iagi-net-l] Japri --> need koordinat tambang freeport
> >
> >
> > Rif btw, aku kmaren bingung juga ternyata info dari sunu Lapindo masih
> > pakai WGS72.
> > Aku jadi mau tahu yg kau pakai di Kangean pakai apa ?
> >
> > RDP
> >
> > On 12/29/05, Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> >> Terima Kasih, Pak.
> >>
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)
> -http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -

Re: [iagi-net-l] Refleksi Bagi Hasil Migas 2005

2005-12-29 Terurut Topik M Untung
Sdr Munji Syarif,
Ini Oom Untung. Sudah lama saya akan memberi selamat atas "the best paper"
untuk anda yang diberikan oleh panitya JCS 2005. Selamat ya. Kartu nama yang
anda berikan ke saya tempo hari terselip. Saya cari tidak ketemu. Sekian.
Sekali lagi : Selamat bakerja dan raihlah prestasi selanjutnya.
M. Untung
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 29, 2005 12:08 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Refleksi Bagi Hasil Migas 2005


mang oden...ternyata (merePleksikan) orang sunda yah hehehe
sorry gak serius.

m.s.





Deni Rahayu <[EMAIL PROTECTED]>
12/29/2005 11:46 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:[iagi-net-l] Refleksi Bagi Hasil Migas 2005


Repleksi Bagi Hasil Migas Akhir Tahun 2005



Murid Sang Alam
ODEN




__
Yahoo! DSL ? Something to write home about.
Just $16.99/mo. or less.
dsl.yahoo.com


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Sumatra E.Q. research

2005-12-29 Terurut Topik M Untung
"Sumatra Earthquake Research Indicates Why Rupture Propagated Northward"

Pernyataan diatas adalah judul  tulisan  pendek ditulis di EOS, Volume 48, 29 
November 2005. EOS adalah Transactions, American Geophysical Union.
Penelitian  yang melibatkan 50 ilmuwan berasosiasi dengan lebih dari 15 lembga 
internasional (kelihatannya tidak ada orang kita. Sebaiknya harus ada. Perlu 
ditanyakan ke LIPI mengapa tidak ada) dilakukan oleh Institut de Physique du 
Globe de Paris (IPGP) dari 15 Juli sampai 9 Agustus menggunakan kapal Perancis 
Marion Dufresne. Di bawah ini adalah kutipan sebagian dari hasil penelitian 
tersebut.

The afterschocks of these two events (gempa Aceh M = 9.3 (26 Desember dan gempa 
berikutnya 150 km ke tenggara M = 8.6, 28 Maret ) do not overlap with one lying 
east and the other west of Simeulue.This observation, along with modeling 
studies of the earthquake ruptures suggest that there should be a 
lithosphere-scale boundary around Simeulue which could be either in the lower 
or upper plate. Such a boundary will act as a barrier for rupture propagation 
from a earthquake initiated on the other side of the boundary.

New results show that the lithospheric-scale boundary starts near Simeulue 
Island, continues up to the east of the Nicibar Islands and joins the Sumatra 
Fault in the north. The 26 December earthquake rupture might have initiated 
just west of this boundary near Simeulue Island; therefore, it did not cross 
the boundary towards east but propagated northwards up to the Andamanen 
Islands. (1250 km).

The channeling of the earthquake rupture in a narrow zone between the trench 
and this boundary may explain the large size of the 26 December event and the 
associated large tsunami. If stress is being accumulated along this boundary, 
then a major earthquake may occur along it in the near future (years to 
decades).

Demikian kutipan sebagian dari artikel ini. Tentang gempa tidak menerus ke 
timur telah diketahui oleh para pakar kita sejak gempa 26 Desember. Tetapi baru 
secara kualitatif belum terkuantitatifkan. 

Direncanakan pelitian ini akan dilanjutkan pada bulan Januari 2006 (beberapa 
hari lagi). Apa pemerintah kita diberi
tahu? Sebaiknya ada counterpart dari fihak kita.
Penulis artikel ini: Satish C. Singh and Sumatra -Afterschocks Team, 
Laboratoire de Geosciences Marines, Institut de Physique du Globe de Paris (UMR 
7154) Paris. 


Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik M Untung
Kalau saya sangat optimis Sdr. Andang Bahtiar ini suatu ketika (tidak lama
lagi) dapat jadi menteri ESDM. Ini tidak guyon tapi betul kok (Saya ada rasa
begitu dan didoakan begitu).
M. Untung
- Original Message -
From: "hilman sobir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


> Mestinya IAGI menjadikan Andang ini  sebagai ketua
> BP MIgas, setelah berhasil menjadikan IAGI bergigi dan
> bergensi...ayo siapa yang bisa ngaturnya...
>
> Salam
>
> Hilman Sobir
>
> --- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
> > (Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain
> > terwujud juga = jadi
> > penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi
> > provokator IAGINET dan
> > minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang
> > masa:-))
> >
> > Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi
> > laporan hasil pertemuan
> > itu adalah:
> >
> > 1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik,
> > bersedia membangun negeri
> > sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
> > kondisinya sudah memungkinkan
> > tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
> > membangun kembali ke
> > Indonesia, Pak"
> >
> > Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
> > para professional migas
> > di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
> > membuat kondisi Indonesia
> > membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
> > membaik, baru kemudian
> > akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
> > tersebut). Lho?!! Padahal
> > setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
> > dan keterlibatan fisik
> > dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
> > tersebut MAMPU dan MAU
> > bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
> > (Terus,... kenapa koq gak
> > pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
> > orang-orang macem Vicky dkk ini
> > ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
> > membaik HARUS ada yang
> > volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
> > Saya sore ini juga ke
> > KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
> > talk, menawarkan cara
> > membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
> > seperti ini. Sukur2
> > kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
> > kerja babat alas 1
> > Januari 2005 mendatang.
> >
> > Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
> > Indonesia (terutama yang
> > sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
> > melepaskan diri dari belenggu
> > kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
> > pergolakan kemerdekaan, untuk
> > membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
> > permasalahan penyakit kronisnya:
> > EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
> > (session) di Hotel
> > Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
> > jam 2 sampai tengah malam,
> > bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.
> >
> > 2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
> > dan sekaligus mampu
> > bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
> > ke SBY untuk
> > mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
> > explorationnya Petronas,
> > nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
> > task-force (IAGI/IATMI/HAGI
> > atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
> > siap) untuk menelorkan
> > konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
> > menyeimbangkan kepentingan
> > perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
> > Migas dan BPMigas).
> > Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
> > belum mampu bergerak
> > (mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
> > menawarkan diri untuk
> > jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
> > dimana kawan2 yang berminat
> > bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
> > bersama-sama dalam satu milis
> > khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
> > implementasi advokasinya,
> > nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
> > yang bisa ketemu
> > Presiden, atau Menteri, atau DPR.
> >
> > Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
> > 2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
> > 2003 onward) TIDAK
> > OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
> > yang berkaitan dengan
> > plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
> > resources

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-09 Terurut Topik M Untung
Sedikit tentang bahasa yang digunakan dalam presentasi di PIT. Terus terang
saya juga heran kok sekonyong-konyong para penyaji makalah dilakukan dalam
bahasa Inggris. Apa ini sok gagah atau untuk ladang latihan? Pertemuan
Ilmiah Tahunan atau PIT baik oleh IAGI atau HAGI presentasi lisan sebaiknya
dalam bahasa kita (bah. Indonesia). Pesertanya semua adalah orang dewe kok
bahasa asing yang digunakan. Kalau makalahnya secara penuh dapat ditulis
dengan dua bahasa: Inggris dan Indonesia. Ilustrasinya juga dalam bahasa
Inggris. Bahasa tulis sangat berbeda dengan bahasa omong. Jadi prosiding
perlu disajikan dalam dua bahasa. Makalah di PIT itu bagus-bagus lho. Untuk
dapat dibaca orang mancanegara tulislah dalam bahasa Inggris. Di sinilah
betul-betul menguji kita bagaimana menulis dalam bahasa Inggris dan dalam
bahasa kita yang benar.
M. Untung
- Original Message -
From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, December 09, 2005 8:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:
[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)


> Diapenta anak merdeka* (Leo Kristi, 1990)
>
> *) = Nafas (irama) anak merdeka
>
>
>
> ARIEF BUDIMAN
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home: (021) 809 2618
>
>
> -Original Message-
> From: arif idrus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 08, 2005 7:58 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:
> [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)
>
> Forum IAGI kan forum nasional, seyogyanya bahasa resminya bhs Indonesia.
> Kita menjadi tuan di negeri sendiri, soal expat, mereka juga harus
> berusaha memahami budaya/bahasa lain. Kalau mau go international, kenapa
> IAGI nggak bikin aja "annual atau binnual international conference".
> Kalau mau jalan tengah, setuju dengan Prof Kusuma, paper dan slide
> "boleh" dalam inggris, tapi presentasi "boleh" dalam bhs inggris atau
> bhs Indonesia. Saya tidak setuju kalau penilaian kualitas paper juga
> ditentukan apakah dia pakai bhs inggris atau bhs Indonesia, karena
> forumnya memang nasional.
>
>   Salam,
>   Arif
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Saya sendiri suka malu kalau mau buat surat pakai bahasa Indonesia kok
> lebih sulit daripada bahasa Inggris, soalnya bahasa Indonesia yang benar
> itu sulit lho, bener. Apalagi jaman dulu kalau musti bikin ke BP MIGAS,
> musti dicek dobel sama Hasan, hehehe...Tapi kembali ke bahasa pengantar,
> bahasa kan tujuannya untuk komunikasi. Jadi kalau mau berkomunikasi,
> pakailah bahasa yang lebih nyaman dan efektif untuk komunikasi, baik
> tulisan maupun lisan, gitu. Buat PIT, mungkin untuk slide show bisa
> bahasa
> inggris, tapi presentasinya bahasa indonesia, atau buat dua versi
> (english
> available), atau niru Jiffest: english subtitle.
>
> Kalau saya sih masih setuju IAGI pakai bahasa Indonesia, mungkin
> papernya
> dan slidenya bisalah pakai bahasa Inggris...dikit2...
>
> Parvita H. Siregar
> Geologist-ENI Indonesia
> Atrium Mulia 3A floor
> Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
> Jakarta 12910 Indonesia
> Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
> Fax: (62-21) 3000-3230
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
> Awang Satyana
> yahoo.com> cc:
> Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris
> 12/08/2005 ? (was Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)
> 11:58 AM
> Please respond
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Keinginan memajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
> pengantar ilmiah harus menjadi tujuan. Hanya, karena
> kita adalah negara berkembang yang dalam banyak hal
> masih memerlukan negara2 berbahasa Inggris, keinginan
> memajukan bahasa nasional itu seringkali berbenturan
> dengan kewajiban kita menguasai bahasa Inggris.
> Lebih-lebih lagi kita sekarang terpapar ke globalisasi
> dan bahasa globalisasi nomor 1 saat ini adalah bahasa
> Inggris.
>
> Maka, akan selalu sulit buat IAGI menangani dua hal
> ini. Saya pribadi pun saat mau menulis makalah untuk
> IAGI selalu terjadi "perang" dulu, ingin menulis dalam
> bahasa Indonesia karena saya orang Indonesia dan
> mencintai bahasa nasional. Tetapi lalu terpikir juga,
> kalau saya tulis dalam bahasa Indonesia maka makalah
> saya akan mendapat sedikit perhatian dari rekan2
> seprofesi mancanegara (sebab keinginan mereka belajar
> bahasa Indonesia minimal, jauh lebih baik minat orang
> Indonesia belajar bahasa Inggris). Kenapa perlu
> diperhatikan oleh orang luar ? Sebab paper2 tulisan
> orang Indonesia tentang Indonesia harusnya
> menginternasional dan bahkan menjadi acuan.
>
> Di Proceedings IAGI 

[iagi-net-l] Ucapan selamat

2005-12-02 Terurut Topik M Untung
Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Pak Andang,
Saya ucapkan SELAMAT kepada anda atas usaha anda yang begitu variative dan 
beragam dalam membawa para geologist muda kearah wawasan geologi yang lebih 
luas. Anda telah bekerja sangat keras selama 4 tahun dan hasilnya sangat 
kelihatan. Tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa anda adalah seorang 
"good and brilliant manager" 
Wassalaam'ulaikum wr. wb.,
Salam hangat dari kami,
M. Untung