RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)
Rekan Wahyu, CBM (Coalbed methane) yang dr bahasa sononya atau Gas Metana Batubara (GMB) bahasa kerennya adalah; gas Metana yang terperangkap dalam batubara, dinegara USA,Australia dan negara Australia sudah didimanfaatkan. Ini merupakan gas Alternatip masa depan yang bisa dimanfaatkan untuk energi (mengurangi habisnya gas convensional) Kita (Medco dan Lemigas) sudah melakukan uji coba sumur Pilot 5 buah sumur,dan saat ini dalam tahap Dewatering (pertengahan tahun baru rencananya). Salam SJazan -Original Message- From: Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 2:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Salam, Mohon dibantu Apa itu CBM? Dan detil lain mengenai CBM. Saya cuma denger, baca, dan lihat dari media, bahwa Medco sedang memanfaatkan CBM sebagai sumber energi baru. Saya jadi tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Ayo..Pakdhe Rovicky, Mas Syaiful, Prof. KoesoemaBantuin dong...Terima kasih sebelumnya. -- Respecfully yours, Wahyudi Adhiutomo Mobile: +62812 15 91630 Email: [EMAIL PROTECTED] Planning and Development Department PT. Borneo Indobara Satui Site, South Kalimantan Jl. Propinsi Km. 167 Satui, South Kalimantan Fax: +62512 61557 Phone: +62512 2707547
RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)
Salam, Dari Teori yang ada yg saya ketahui dan sudah proven, tidak semua lapisan (seam) bbara mempunyai gas metana yang dapat diproduksi,tergantung dari ranknya dan Umumnya yang sudah dimanfaatkan adalah batubara termasuk dalam rank sub-bituminous.kalau dilihat dari nilai kalorinya yang sekitar (4000 kal?Kebawah). Dan untuk itu perlu beberapa penelitian laboratorium lebih lanjut untuk bisa dikatakan berpotensi. Any way kalau yg sudah dimanfaatkan di USA (Powder river basin) mempunyai low rank dan identik dengan bbara di Indonesia, oleh karena itulah Sebagai negara yg mempunyai potensi bbara di wilayah RI,kita sebagai GG perlu memikirkan mencari alternatip energi yang dapat dimanfaatkan Yang tentunya belajar dari negara2 yg sudah memanfaatkan potensi mineral yang ada seperti mereka (dlm hal ini sumber bbara kita). Kalau mas Wahyu ingin lebih lanjut lagi mengetahui lebih jauh tentang CBM,bisa browsing diinternet,dan kalau untuk RI kita baru mulai dan perlu Dukungan dari pihak2 terkait dan salah satunya dari intutusi perguruan tinggi (kita dlm hal ini Medco;sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi- ITB) untuk melanjuti penelitian GMB diwilayah kerja di Sumatra Selatan. Salam Sjazan -Original Message- From: Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 2:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Salam, Sore mas Syaiful, apa semua lapian batubara prospek akan gas Metananya? Kalopun ndak, jadi lapisan batubara yang seperti apa? Apa kualias batubara yang ada juga mempengaruhi kandungan gas Metananya? Terima kasih sebelumnya... :-) On 4/24/07, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Wahyu, CBM (Coalbed methane) yang dr bahasa sononya atau Gas Metana Batubara (GMB) bahasa kerennya adalah; gas Metana yang terperangkap dalam batubara, dinegara USA ,Australia dan negara Australia sudah didimanfaatkan. Ini merupakan gas Alternatip masa depan yang bisa dimanfaatkan untuk energi (mengurangi habisnya gas convensional) Kita (Medco dan Lemigas) sudah melakukan uji coba sumur Pilot 5 buah sumur,dan saat ini dalam tahap Dewatering (pertengahan tahun baru rencananya). Salam SJazan -Original Message- From: Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono [mailto: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 2:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Salam, Mohon dibantu Apa itu CBM? Dan detil lain mengenai CBM. Saya cuma denger, baca, dan lihat dari media, bahwa Medco sedang memanfaatkan CBM sebagai sumber energi baru. Saya jadi tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Ayo..Pakdhe Rovicky, Mas Syaiful, Prof. KoesoemaBantuin dong...Terima kasih sebelumnya. -- Respecfully yours, Wahyudi Adhiutomo Mobile: +62812 15 91630 Email: [EMAIL PROTECTED] Planning and Development Department PT. Borneo Indobara Satui Site, South Kalimantan Jl. Propinsi Km. 167 Satui, South Kalimantan Fax: +62512 61557 Phone: +62512 2707547 -- Respecfully yours, Wahyudi Adhiutomo Mobile: +62812 15 91630 Email: [EMAIL PROTECTED] Planning and Development Department PT. Borneo Indobara Satui Site, South Kalimantan Jl. Propinsi Km. 167 Satui, South Kalimantan Fax: +62512 61557 Phone: +62512 2707547
RE: [iagi-net-l] Silaturahmi === Ahli Geologi Saling Berseteru (komentar pak Andang Bahtiar).
Salam buat Semua rekan2 Wahh...kelihatannya IAGI sekarang mengambil contoh Kepemimpinan negara ini ya..? Kalau Kepemimpinan Negara ini dipilih oleh lebih 200 juta Rakyat dengan segudang harapan. Begitu juga Kepemimpinan IAGI saat ini,dipilih oleh berpuluh Puluh anggota dengan segepuk harapan..!!! Sayang deh. Salam SJN -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 08, 2007 7:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Silaturahmi === Ahli Geologi Saling Berseteru (komentar pak Andang Bahtiar). Cukup memperihatinkan komentar dari Pak Andang tentang kepengurusan PP-IAGI sekarang ini, yang hampir 15 bulan kepengurusannya belum lagi memproduksi media berita IAGI dan berkomunikasi dengan IAGI di daerah-daerah. Kalau memang ini terjadi, maka penyakit lama bangsa ini kembali kambuh, yaitu bisa menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru tapi ngak bisa merawatnya dengan baik (asal make aja). Seingat saya, kepengurusan yang lama dengan mottonya membumikan ilmu geologi pada masyarakat sangat membahana waktu itu. Kegiatan2 mahasiswa geologi Bandung dengan pelajar SMA untuk mengenal vulkanik di Tangkubanprahu dllnya banyak dilakukan. Seharusnyalah dengan kondisi bencana alam yang sering terjadi sekarang ini, kegiatan silaturahmi tersebut terus dilanjutkan sehingga apa2 yang sudah dirintis tidaklah sia-sia. Buat lah suatu karya untuk bangsa ini jangan jadi bulan bulanan terus lah... Edison sirodj _ From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 07 March, 2007 10:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut sebagai perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),. tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut: 1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya adalah seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah sosialisasi pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar workshop, dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya. 2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara proporsional seperti yang lainnya. 3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final well report, dsb, genuine geolograph dan real-time-chart data tidak pernah bisa diakses (dan diperiksa dan didiskusikan) oleh para ahli. 4. Dari 18 pembicara yang tampil, hanya 4 pembicara yang dapat dianggap mempunyai kompetensi tentang masalah pemboran migas; dari 4 itupun hanya 2 yang mempunyai latar belakang geosains yang diasumsikan dapat mengekstrasi informasi geologi bawah permukaan dari data pemboran. Empat belas (14) pembicara lainnya kebanyakan mengandalkan data geologi-geofisika (yang punya dimensi lebih besar/regional dibanding dengan data pemboran) untuk membuat analisis dan sintesis tentang penyebab-pemicu semburan lumpur. Dengan demikian trend workshop lebih
RE: [iagi-net-l] cara rusia matikan LUSI
Salam buat semua, Saya / kita semua sangat prihatin dengan adanya semburan lumpur yang terjadi dari sumur yang dilakukan oleh Lapindo,akan tetapi tidak salahnya kita mencoba technologi apapun yang bertujuan untuk membantu/mengatasi musibah yang ada;technologt manapun datangnya jangan kita menutup mata untuk itu,dari pengalaman saya yang pernah terlibat dalam pemanfaatan technology Russia hasilnya baik dan memang sering kita remehkan pada awalnya karena umumnya merekan tertutup dan tidak mau diketahui oleh pihak luar,tapi jika kita kembali kepermasalahan LUSI,apa salahnya jika kita coba uluran tangan mereka. Terima kasih. Salam SJN -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 14, 2006 2:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] cara rusia matikan LUSI On 11/14/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Kita sama maklum bahwa sistim apapun yang akan dipakai untuk menyumbat semburan lumpur , maka syarat utama adalah data yang benar dan akurat kondisi bawah permukaan. Kalimat Abah yang diatas itu yang merupakan password buat kita (Geoscience) sebelum kita dianggap atau bahkan dicap termakan bualan pepesan kosong dari rusia atau manapun. Gathering information ! Geometry : shape, size (dimension) and distibution (pattern) etc Properties : pressure, temperature, poroperm, rock strenght, mineralogy and rheology. etc Behavior : Fluid flow, all dynamics behavior etc Adakah yang tahu kabar relief well, tiga titik well ini ini tentunya akan memberikan banyak informasi tentang kekuatan batuan, serta kondisi bawah permukaan saat ini, aku yakin kondisinya tidak sama seperti kondisi pre-drilling atau kondisi pre-disaster. Subsidence dan flowings ini menunjukkan kondisi yang tidak statis lagi. wellcome to our dynamic earth ! rdp - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Salam buat semua, Kalau kita cermati kasus sumur Banjar Panji-1 yang kebetulan dilakukan pemboran oleh pihak Lampindo melalui kontraktor drillingnya saya berpendapat memang sudah suratan yang kita semua tidak akan mengetahui dari awal. Yang ingin saya pertanyakan adalah apakah ada perlindungan terhadap anggota2 dari ikatan2 ahli (miss:IAGI;HAGI;IATMI,dll...) seandainya secara team atau perusahaan,jika mengalami kasus sumur BP-1,hingga harus berhadapan dengan hukum yang berlaku di Negara kita ini..? minimal perlindungan secara profesionalnya ;atau ikatan2 ahli yang ada akan berlepas tangan dan biarkan anggota2nya ikut memikul beban dari kesalahan team atau lainnya...? Mungkin ada dari para anggota yang bisa memberi pencerahan kita semua,bisa juga perlu dipikirkan jika memang belum ada klausal2 dalam ART ? Salam, SJN -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Vita, BPMIGAS menyetujui sumur Banjar Panji-1 karena ini sumur yang punya eksplorasi tinggi, yang kalau berhasil akan membuka peluang2 baru, petroleum system-nya juga sudah diuji, dan kita juga punya analogi2 keberhasilan. Lapindo tentu harus keluar dari Wunut-Carat-Tanggulangin kalau mau mencari sesuatu yang lain dan mungkin besar. Banjar Panji adalah jawabannya. Secara teknis eksplorasi, tidak ada alasan BPMIGAS untuk tak menyetujuinya. Dengan latar belakang berpikir yang sama, BPMIGAS pun menyetujui sumur Mutiara East Flank-1 yang Vita dkk usulkan itu. Design sumur (casing) yang diajukan Lapindo dalam proposalnya adalah design casing yang bagus dan aman. Karena itu, Divisi Eksploitasi BPMIGAS wajar menyetujuinya. Itu dua tahun yang lalu, saat persetujuan atas sumur ini diberikan BPMIGAS. Saat dibor, design casing diubah karena kondisi2 lapangan (?). Setahu saya, persetujuan perubahan ini tak dimintakan ke BPMIGAS sampai bencana itu lebih dahulu terjadi. Padahal, disebutkan di surat persetujuan sumur bahwa apabila ada perubahan program sumur maka harus atas persetujuan BPMIGAS. Bukan hanya Lapindo yang saat itu kebetulan saja tak memintakan persetujuan BPMIGAS atas perubahan program sumur, operator2 lain tak jarang melakukan hal yang sama. Bahkan ada satu sumur dibor tanpa persetujuan sama sekali (tentu saja BPMIGAS tak mau mengakui sumur ini). Tim pembela tentu saja ada, bahkan dalam tahap penyidikan (permintaan keterangan) pun sudah didampingi tim pembela. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 7:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Bagaimana posisi BPMIGAS sebagai badan yang menyetujui dan mengawasi? Sorry kalau pertanyaannya rada naif...soalnya mereka juga yang menyetujui design sumur dan perpanjangan pengeboran bukan? Lalu apa ada tim pembela? Parvita H. Siregar Vico Indonesia-Jakarta -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 05, 2006 1:34 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Yang penasaran dengan mana tersangka: === Dua tersangka dari Lapindo adalah Willem Hunila (manajer pengeboran) dan Ir Edi Sutiyono (manajer pengeboran), katanya, didampingi ketua tim penyidik kasus lumpur panas Lapindo AKBP Oneng Subroto, saat mewakili Kapolda Jatim untuk memberi keterangan pers. Sementara itu, empat tersangka dari PT Medici Citra Nusa adalah Ir Rahenold (supervisor pengeboran), Slamet Rianto (project manager untuk pengeboran), Subie (supervisor pengeboran), dan Slamet BK (supervisor pengeboran). === sumber kompas online 05/07/2006: 00:02wib - Original Message - From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, July 04, 2006 11:54 AM Subject: RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Yang dituduhkan terkait dengan UU Lingkungan Hidup dan UU ttg Sumberdaya Air. Semburan Lumpur tersebut mengakibatkan lingkungan hidup dan sumberdaya air rusak, jadi terkait dengan dua UU. Utk itu perlu bukti scientific apakah pemboran BJP-1 ada hubungannya dgn semburan Lumpur yang berjarak 150 m s/d 300 m dari lokasi sumur, sedangkan di sumur BJP-1 spi saat ini aman tdk ada semburan. Kalo tdk terbukti ada hubungan maka ini barangkali bencana alam, jadi siapa yang jadi tersangka...lha wong bencana datangnya dari Tuhan. Salam, -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 9:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? masih kurang tepat pak.. pidana itu jika melanggar aturan
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Mas Soerya, Saya kurang ngerti juga LCM yang mana yang bagus,karena biasanyanya warna merah dan abu2 sebaiknya check dengan drilling people aja karena mereka lebih nguasai dari kita2,kalau serbul gergaji beda lagi dan saya kurang paham kalau dengan serbuk dan padi. Maaf kalau kurang bisa banyak informasi dari saya. SJN -Original Message- From: Soerya Adhi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 1:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau menggunakan LCM, sebaiknya yang jenis apa mas kalo di carbonate?? Saya dulu sering adu mulut dengan orang2 operation karena gara2 LCM nya itu reservoirnya malah jadi rusak... Terutama LCM yang modelnya dari sabut kelapa atau kulit padi itu, paling sering bikin rusak reservoir (maap ya kalo bahasanya lugu, bukan orang operation sih...) -soerya- On 15/06/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Amin, Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang diambil sbb: 1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan monitoring circullation. 2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya sesuai SOP drilling. Salam SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Mas Anton, Rata2 loss circullationnya sekitar 5 barrel dan juga bisa sampai 10 barrel dan gasnya bisa hanya BG saja dan bisa 500 unit. Sedangkan tebalnya layer tergantung dari masing2 basin yang kita drill,yang saya ketahui ketebalan carbonat dulu 50 ft - 500 ft. mudah2an bisa membantu nambah masukan. SJN -Original Message- From: Anton Prakoso [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Mas Syaiful, kalau boleh tau berdasarkan pengalamannya, 1. biasanya seberapa besar / rata-rata / kisaran 'loss circulation' dan gas nya saat memasuki karbonat itu..?? 2. karbonat layer disini umumnya seberapa tebal pak..? kalau di layer yang perselingan karbonat dengan material lain, apakah mas Syaiful juga musti berhenti dulu untuk cek 'lag time' dan gas nya..? terima kasih atas penerangannya, AP On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Mas Amin, Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang diambil sbb: 1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan monitoring circullation. 2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya sesuai SOP drilling. Salam SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send
[iagi-net-l] antisipasi pasca blow up
Saya hanya minta masukannya jika ada yang bantu, Setau saya keluarnya lumpur saat ini merupakan berpindahnya sebagian lapisan tanah yg ada dari dalam sumur,dan itu perlu kita waspadai dimana jika salah menanganinya akan fatal akibatnya.karena lubang2 yang sudah terbuka tentu bukan hanya dari sumur yang dibor,mungkin sudah ada lubang2 lain disekitar daerah tersebut atau disalah satu tempat sekitar pemukiman penduduk. Jadi jangan sampai dampaknya terhadap amblasnya permukaan tanah terutama yang banyak perumahan2 penduduk...!!,jadi saran pendapat kita sebaiknya yang perlu mendukung pihak2 terkait..! Mohon pendapat lainnya. Salam SJN -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY kalau memang cuma satu sumur yang mengeluarkan lumpur ... apa tidak ada teknik untuk mematikan well yang blow out misalnya disemprot beton atau semen...? yang penting lubangnya tertutup dan lumpur tidak menyembur keluar. Masalah sebab kan bisa dicari setelahnya sambil jalan. Yang saya tidak mengerti , kalau drilling di onshore apa tidak pakai BOPnya...? Apa BOPnya sudah terbang duluan terkena tekanan dari lubang...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | liamsi | | | [EMAIL PROTECTED]| | | id | | || | | 12/06/2006 08:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY | -| Rupanya masyarakat ( yang maunya pingin cepat dapat jawaban) masih harus menunggu lagi untuk memperoleh informasi ttg hal ini . Di TV tadi Pihak Lapindo di DPRD Jatim belum bisa memastikan penyebab semburan tsb, begitu pula di DPR pihak BP Migas juga belum bisa mejelaskan hal ini.( memang harus dikaji lebih detail lagi ) . Nah kalau masalah ini berlarut terus tanpa ada satu lembaga atau siapaun yang memberikan penjelasan ttg masalah ini , minimal secara garis besar ttg kondisi geologi daerah tsb shg dapat menimbulkan terjadinya peristiwa tsb , maka ada kemungkin potensi untuk dijadikan komoditas politik, dll ( yg mungkin bisa dipolitisir) spt dalam diskusi yg lalu ( demo demo misalnya ) bisa terjadi. Ada baikinya juga bagi yang paham daerah ini /kondisi geologi daerah ini dg berbagai kemunkinan yang bisa terjadi dg adnya semburan semburan tsb tanpa harus menyebutkan dg pasti penyebabnya misalnya , untuk memberikan pencerahan /gambaran ttg hal ini di media ( Mungkin dg mengirimkan tulisannya dimedia paling tidak atas nama pribadi... ) sekedar memberikan gambaran kondisi geologi daerah ini dg segala kemungkinannya di masyarakat biar tdk gampang terprovokasi ( Pakai istilahnya Pak RDP Jangan enunggu ) Ism Subject: RE: [iagi-net-l] 'semburan' lumpur dan gas didekat jaln tol SBY Ferdi Kalau dilapangan lapangan Kruka dan sekitarnya , shale diapir adalah dari batuan yang muda (pliocene kalau tidak salah ingat). Si- Abah __ Pak Awang Apa gamping Kujung ini merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya...? terus apakah lumpur ini menyembur hanya di satu tempat / di well atau juga di tempat - tempat yang lain? Apakah ada wells lain yang menembus formasi yang sama di tempat lain yang mengalami hal yang sama...? Apakah formasi overpressure shale itu tidak terdeteksi di seismic ...? Kalau memang gamping itu merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya dan gamping itu fracture karena faults ya repot juga. apa injeksi wells bisa membantu...? bagaimana kalau dipaksa masukkin casing langsung sampai menutup ke zona fracturenya dan baru di dipompa semen ? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Awang Harun | | | Satyana | | |
[iagi-net-l] Informasinya benar
Apa yang diutarakan dibawah ini benar adanya,informasi yang sama juga saya terima dari sumber yang bisa dipercaya. Kasihanuntuk semua yang jadi korban..,pelajaran yang sangat berharga buat perusahan2 lokal lainnya. inga.inga..jangan serakah!!! Salam SJN -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 8:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY Diambil dari http://www.media-indonesia.com/ Bagian Komentar Editorial TRUE STORY-1 Mudah2an dengan tulisan ini bisa menjelaskan sejarah kejadiannya: Master plan untuk sumur ini adalah pada kedalaman 8500 Ft akan di set cassing dan di-cement, sehingga apabila terjadi semburan gas, kondisi sumur sudah aman karena arah semburan tdk akan ke formasi (menyamping) tapi bisa diarahkan ke atas dan semburan gas tsb mudah untuk di kill (kill well). Tetapi, pihak Lapindo tetap ngotot untuk terus ngebor sampai formasi limestone (gas) ditemukan tanpa memikirkan saftey-nya jika terjadi semburan. Dalam hitung2an bisnis artinya:masih ingin ketemu formasi gas yg lebih besar. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo diingatkan lagi untuk set casing karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir apabila terjadi semburan, blm ada proteksinya,lagi2, Lapindo menolaknya.Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total(indikasi telah masuk formasi gas) dan mulai terjadi kepanikan. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa dikendalikan, harusnya langsung dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo masih berpikir untuk menyelamatkan sumur yg sudah di bor dengan biaya $$$million. Jujur saja, untuk menghentikan semburan lumpur harus dilakukan pengeboran miring ke arah formasi gas tsb,utk proses ini akan butuh biaya $$$million dan baru bisa dilakukan setelah peralatan penunjang ada (rig, cement unit, dll), mungkin 3-4 bulan lagi,tergantung kecepatan Lapindo utk menyiapkan dana, teknisi, kontrak, dll untuk mulai pengeboran miring.Untuk mengaitkan gempa sbg penyebabnya adalah mungkin, tapi itu hanya 1% kemungkinannya.Mudah2an tulisan ini bisa memberikan gambaran secara lebih jujur ke media tanpa harus ada yg ditutup-tutupi. On 6/12/06, Ismed Mahmud [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau membaca ' Press-Release' dan keluarnya lumpur,nampaknya telah terjadi 'undeground blow-out Dan setuju sekali bahwa penanganannya pasti sulit dan agak lama. On 6/13/06, Aziz Rifai [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau nggak salah, keluarnya Lumpur itu tidak dari sumur Pak, Tapi dari rekahan disekitar sumur.. Regards, Aziz Rifai -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 7:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY kalau memang cuma satu sumur yang mengeluarkan lumpur ... apa tidak ada teknik untuk mematikan well yang blow out misalnya disemprot beton atau semen...? yang penting lubangnya tertutup dan lumpur tidak menyembur keluar. Masalah sebab kan bisa dicari setelahnya sambil jalan. Yang saya tidak mengerti , kalau drilling di onshore apa tidak pakai BOPnya...? Apa BOPnya sudah terbang duluan terkena tekanan dari lubang...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | liamsi | | | [EMAIL PROTECTED]| | | id | | || | | 12/06/2006 08:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY | --- --| Rupanya masyarakat ( yang maunya pingin cepat dapat jawaban) masih harus menunggu lagi untuk memperoleh informasi ttg hal ini . Di TV tadi Pihak Lapindo di DPRD Jatim belum bisa memastikan penyebab semburan tsb, begitu pula di DPR pihak BP Migas juga belum bisa mejelaskan hal ini.( memang harus dikaji lebih detail lagi ) . Nah kalau masalah ini berlarut terus tanpa ada satu lembaga atau siapaun yang memberikan penjelasan ttg masalah ini , minimal secara garis besar ttg kondisi geologi daerah tsb shg dapat menimbulkan terjadinya peristiwa tsb , maka ada kemungkin potensi untuk dijadikan komoditas politik, dll ( yg mungkin bisa dipolitisir) spt dalam diskusi yg lalu (
[iagi-net-l] apa kita akan terus begini...?
Rekan2 seprofesi...!!. Memang suatu bencana alam datangnya tidak bisa diperkirakan kapan / bila akan tiba terhadap umat manusia hanya Allah swt yang tau...!!, Hanya saja dengan kemajuan technology semuanya bisa diperkirakan bukan..? sebagai ahli dibidang kebumian (salah satunya iagi ),kita bisa membantu hal2 yang namanya gempa seperti Yogya ; letusan gn.Merapi (hanya beberapa contoh saja yg ada saat ini). Dalam hal ini saya tidak akan mempertanyakan kenapa,kenapa,.dan harusnya..,harusnya..dst(yg mungkina ada didalam fikiran kita semua) terhadap kejadian bencana alam yg menimpa Yogyakarta pada hari Sabtu tgl.27 Mei 2006 minggu yang lalu. Saya mencoba melihat kembali semenjak terjadi Tsunami di Aceh; tanah longsor di jawa tengah dan rentetan2 gempa bumi mulai dari Ambon hingga gn.Merapi dan terakhir gempa bumi tersebut minggu lalu. Melihat itu semua, kita yang namanya salah satu kumpulan ahli dibidang itu semua selalu bereaksi setelah kejadian yang terjadi, apakah memang belum bisa atau apalah namanya kita belum mampu...?rasanya tentu tidak kita sudah banyak mempunyai ahli dibidang tersebut,hanya kenapa kita (saya pinjam kata kecolongan...!!). Salam, Sjaiful Jazan.Sy
[iagi-net-l] Bak Pesta Akbar telah usai
*** Your mail has been scanned by InterScan. ***-*** Rekan2 dan sesepuh, Bak pesta akbar telah usai dalam acara pesta rumah tangga,begitulah kata yang tepat kita ucapkan atas di TTnya Block cepu dengan Pertamina. Ini yang harus kita maklumi,apapun alasan2 itu semua,Toh melu USA yang bak katanya salah satu kandidat calon Presiden menurut pooling di negaranya telah mengunjungi kita. Kedepan yang harus kita hadapi adalah masih ada block2 Migas lain yang akan berakhir kontraknya,nah disitulah yang namanya ahli2 dinegara inimengambil pelajaran itu semua. marilah.,saatnya untuk menkoreksi diri selagi masih bisa...!!!. Salam SJN -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 16, 2006 3:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon *** Your mail has been scanned by InterScan. ***-*** Rekan . Sebagaimana saya sampaikan pagi tadi US 400 juta hanyalah sebagian wacana yang berkembang pada saat EMOI meinta perpanjangan TAC. Karena tidak terjadi deal maka US 400 juta ceriteranya sampai disitu saja. Jadi tidak ada istilah US 400 juta raib , pls kalau ada yang lebih tahu dari saya , ini dikoreksi.lah Kesepakatan tlh di TT , marilah kita sebagai bangsa yang besar , dengan kepala tegak menerima kekalahan ini dan mengusahakan segala daya dan karsa untuk menyelamatkan penerimaan Negara dan PTM demi kemajuan bangsa. (Normatif dan sloganis ya , akan tetapi memang inilah yang menyebabkan Jerman dan Jepang dapat bangkit dengan cepat). Mereka bukan merengek-rengek dan menangisi kekalahannya , akan tetapi tetapi bangkit dan bekerja. Kira kira demikianlah kondisi Pertamina pada Cepu tragedy case. Pemerintah seyogyanya membantu PTM untuk maju , akan tetapi PTM jangan lagi terlalu berharap bahwa ini akan terjadi dengan sendirinya, PTM harus mendewasakan diri .!!! Yang saya ingin tahu adalah apakah dalam JOA ada clausa clausa yang dapat merugikan PTM dalam hal PTM tidak sanggup melaksanakan kewajiban finansialnya ? Bagaimana kira kira bunyinya ya ? Apa , denda 300 % kalau tidak mampu bayar cash call , pengurangan share atau bagaimana . Siapa ya yang bisa memberikan info , ataukah ini rahasia ? Si Abah Kalau penafsiran saya mengenai raibnya USD 400 adalah scenario sebagai berikut: Misteri Raibnya USD 400 juta Soal penjualan saham pertamina ke Mobil dan raibnya USD 400 juta mungkin hanyalah sekedar mekanisme bagaimana Mobil mendapatkan blok Cepu kembali dapat diterangkan dengan scenario sebb: Exxon Mobil menyerahkan kembali blok Cepu seutuhnya ke pemerintah cq Pertamina dan secara resmi mengakhiri kontrak TAC sebelum waktunya. Tetapi Exxon Mobil menagih piutang USD 400 juga sebagai sunk cost, yang menurut mereka bisa didapatkan sebagai cost recovery seandainya kontrak TAC diperpanjang, karena memang sunk cost ini adalah biaya pemboran dll untuk penemuan Banyurip dll (walaupun digelembungkan). Pertamina dipaksa menerima ini, tetapi dia tidak punya duit, maka Exxon Mobil menawarkan utang ini untuk di trade-in dengan participating interest sebesar 50% dalam suatu farm-in pada pengelolaan blok Cepu . Kemudian atas desakan pemerintah kedua-duanya masing-masing dimintakan melepas 5% dari PI ke pemda. Baru setelah kesepakatan ini terjadi suatu KKS ditanda-tangani, nah baru itu terjadi tarik ulur siapa yang akan memegang operatorship. Nah apakah nantinya sunk cost ini nantinya bisa diclaim sebagai cost recovery oleh Pertamina dan dicarry over pada perusahaan Pertamina-Exxon Mobil, itu menjadi pertanyaan. Scenario ini didukung oleh fakta bahwa dulu Exxon Mobil pernah mengclaim USD 400 sebagai sunk cost untuk di cost-recovery-kan dulu pada BPPKA (sebesar USD 400 juta), tetapi dalam perjanjian sekarang ini hal ini tidak pernah diutik-utik lagi. Dirut Pertamina yang lama mungkin menyadari atau tidak implikasi dari pembayaran USD 400 juta hanyalah di atas kertas saja. Apakah kemudian dibukukan sebagai accounts receivable sehingga nantinya dapat direcovered kalau sudah ada produksi, itu juga tidak jelas, karena pembukuan Pertamina konon katanya belum beres. Dengan scenario ini maka tidak ada lagi masalah bagaimana kontrak TAC bisa dikonversikan menjadi PSC, karena kontrak TAC dengan Humpuss itu memang sudah bubar/berakhir. Bahkan sekarang dapat dipertanyakan mengapa Dirut Pertamina yang lama mau menyelesaikan masalah sunk cost yang diclaim Exxon Mobil dengan menukarnya dengan participating interest Mobil sebesar 50% dalam rangka farm-in. Untuk memperbaiki kelemahan ini maka dia berjuang mati-matian untuk memegang operatorship Siapapun yang mendesign scenario itu sangat lihay, dan menjerumuskan Dirut Pertamina sebagai korban dan membersihkan pemerintah dalam campurtangannya . Tetapi ini adalah hanya scenario saja untuk menjelaskan pernyataan menteri ESDM bahwa Pertamina telah
RE: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00
Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 11:05 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 kalau di aturan tim sepakbola, biasanya dibatasi cuma boleh pakai berapa orang saja import dan selebihnya harus pemain lokal. apa di dunia migas tidak bisa seperti ini, supaya tidak terlalu banyak londo-nya? atau memang aturannya tidak ada? tnx On 2/27/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya. Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami (Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu). Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi ? salam, awang Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ? -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan cost recovery yang melangit kalau Exxon menang. Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon ? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat. salam, awang Ariadi Subandrio wrote: 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun. 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship, dikelola dalam JO. Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon. Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU. Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia belum patut mengelola CEPU. lam-salam, ar-. Awang Satyana wrote: Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian. Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di Amerika sana. Kasus penentuan operator unitisasi Sukowati (tetangganya Banyu Urip) antara Exxon dan JOB Pertamina-PetroChina; yang ditunjuk Pemerintah adalah JOB Pertamina-PetroChina, menjadi berlarut-larut akibat Exxon tak menerima keputusan itu. Dan, Banyu Urip punya cadangan jauh lebih besar dari Sukowati, maka wajar saja Exxon dan Pertamina berusaha sekeras mungkin sampai akibatnya buntu. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari wrote: Koreksi: Salah satu pembicaranya bukan J.Pane - Pertamina tapi Zuhdi Pane dari Petrominer. Beliau adalah mantan Kepala BPPKA Pertamina pertengahan 90-an Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia On 2/26/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote: FYI Bagi rekan-rekan domisili di Jakarta yg tertarik tentang Operatorship Cepu Block yg kontroversial dan lama berlarut-larut itu. Silahkan menyimak di Trijaya FM Radio pada hari Senin 27 February 2006. Acara Talk Show ini direncanakan akan dihadiri oleh - Kardaya - BPMIGAS chairman - J Pane - Pertamina - Ramson - DPR Smoga anda dapat berpartisipasi, dan menyebarkan hasil talkshow tersebut ke rekan-rekan diluar Jakarta yg tidak sempat mendengarkan acara talkshow ini Salam RDP yg tidak bisa
[iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Teman2. Sebelum menanggapi nasib blok Cepu: Kiranya saya ingin memberikan sedikit pandangan terhadap apa yg rakyat kita alami selama ini hasil minyak bumigas, yang harusnya memberikan banyak manfaatnya terhadap rakyat di republik ini: waktu saya masih muda sekitar 20th yg lalu (wellsite),pada saat senggang saya mencoba keliling/mengunjungi suatu perkampungan disekitar lapangan minyak yang kalau pada saat itu pemerintahan benar2 memikirkan apa yang di muat dalam pasal.30 UUD,maka tidak adalah hambatan2 untuk kelancaran operasi suatu kegiatan perminyakan didaerah tersebut. Sehingga ungkapan2 yg keluar dari masyarakat tsb sangat amat menyedihkan (sbb:mulai dari kakek saya dulu ,jalan ini masih berlumpur dan datang perusahaan yg mengambil minyak didaerah sini,saya saat ini udah besar tapi jalan ini masih juga berlumpur.!!!,dll).Apakah ini bukan suatu sindiran terhadap penguasa negara ini...? Lalu muncul kasus cepu...!!!, Selagi pemerintah memang ngak punya daya untuk mememikirkan kesejahteraan rakyatnya, jalan yg berlumpur 20 th tidak akan menjadi Hotmix. Keluhan2 kita saat ini terhadap blok Cepu kita ibaratkan seperti celetukan2 masyarakat disekitar lapangan minyak yang saya alami pada 20 th yang lalu. Apakah ini yang dimaukan oleh pemikir2 negara RI pada awal republik ini muncul..? Sudah terlalu lama rakyat negeri ini mengalami penderitaan...!!,jangan lagi lah!! sjn. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! h Vick Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah. Tapi apa cukup nangis darah ? Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???). Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar hal ini tidak terjadi lagi. Bagaimana Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita . Semoga. Si-Abah. _ Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip (carbonates reservoir di Selatan Sumatra). Istilah giantpun terpelintir untuk mempengaruhi keputusan. Hukum Proses lain yg
[iagi-net-l] iagi masih ada ...?
Salam Profesi, Yth.Ketum IAGI Sudah periode berikutnya (hampir satu kwartal),dari masa Ketum baru dan saya sebagai salah satu anggota hanya sekedar ingin mengetahui apakah : 1. Sudah adakah susunan kepengurusannya..? 2. Sudahkah mempunyai rencana2 yang akan dilaksanakan..? 3. Buletin2 yg biasanya keluar,kapan akan dikeluarkan lagi..? 4. Adanya bencana alam akhir2 ini,saya tidak melihat keikutsertaannya..?? Mohon kiranya informasi .!! Terima kasih. Sjaiful Jazan.Sy - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
RE: [iagi-net-l] landslde/creep di Kabupaten Bogor
Wah., Apa Wk.Bupati Bogor belum tau ada pakar geologi di Unv.Pakuan.? dan gimana bisa gitu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 21, 2006 7:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] landslde/creep di Kabupaten Bogor Lanjkutan .. Kompas tgl 21 Februari 2006 hal - 26 : Tanah di Curug Masih ber- gerak Rakyat Minta kepastian , ..,sejauh ini belum ada tim teknis pemeliti tanah yang datang kekampung mereka , sebagaimana dijanjikan Wakil Bupati Bogor .. MUNGKIN WAKILBUPATI TIDAK TAHU HARUS NANYA KEMANA . Warga korban tanah bergerak juga menuntut kepastian apakah kampungnya masih aman ditinggali atau tidak. KEPASTIAN AKAN RASA AMAN ADALAH HAK WARGANEGARA . Wakil Bupati Bogor ..membantah tudinhan warga bahwa pihaknya belum mengirim tim peneliti kelokasi.Tim teknis metrologi dan geofisika, katanya sedang melakukan peneeltian disana . LHO KOK , DARI METREOLOGI DAN GEOFISIKA ?? Sekedar info dari koran , bagaimana Pak. Bambang Dwiyanto ? Si - Abah Rekans Harian Kompas memberitakan 16 rumah roboh perlahan-lahan akibat landslide/land`creep di kampung Curug , Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Magang Kabupaten Bogor. Pada peta Lembar Bogor 1/100.000 , kampung Curug terletak diatas Formasi Jatiluhur yang terdiri dari napal dan serpih, akan tetapi mungkin sebagian dari Kampung Curug ( sebelah selatan dan timur ) terletak diatas breksi vulkanik dan lava sebagai hasil dari kegiatan Gn. Kencana dan Gn Limo dan menutupi Formasi Jatiluhur yang terdiri dari napal dan serpih tadi. Kondisi geologi yang sangat umum menyebabkan terjadinya longsor/pergeseran tanah. Proses creeping masih /sedang terjadi , 1000 orang warga sedang menunggu dengan cemas apa yang akan terjadi dengan rumah , sawah , kebun dan harta miliknya, APA yang dapat dilakukan IAGI untuk menguranga ketidak pastian mereka? Si- Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] apakah anggota iagi mau ya...!!
Salam profesi, Kalau hanya saran dan pendapat gejala dan dampak dari gejal alam yang terjadi di Bumi ini,saya sependapat dengan rekan2 iagi semua tidak bisa di perkirakan prosesnya akan tetapi yang perlu kita lakukan adalah membantu akibat yang disebabkan terhadap manusia dan lingkungan,misalnya:adanya korban manusia;rusaknya lahan2 dan kemiskinan...serta lainnya yang merugikan rakyat/masyarakat disekitar bencana. Bisakah melalui iagi(menyiapkan perangkat pendanaan),para anggota2 yang merasa/mempunyai kemauan membantu korban2 yg disebabkan bencana alam menyisihkan 500 rupiah aja apakah sehari;atau seminggu secara rutin dan dikirimkan ke iagi peduli(misalnya aja rekening Bank) dan dana tersebut diserahkan kepada korban2 yang membutuhkan.(biasanyakan diliput oleh masmedia/TV!!).sehingga minimal iagi bisa tersosialisasikan ke masyarakat bangsa kitamungkin ye..!!. apa memungkinkan gitu..? Salam Sjazan - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] ironis banget nih...!!
Salam semua. Saya bukan mau melemparkan apapunlah nama/maunya,tapi mari kita simak diskusi2 yg kita sama2 lakukan melalui iagi-net akhir2 tahun 2005 kemarin. Salah satu topik adalah tempat kota pemilihan yg menjadi kandidat untuk PIT iagi,kalau kita ingat lagi tahun2 sebelum kita mengambil tempat PIT tahunnan umumnya di sekitar p.jawa,artinya masyarakat kota tsb udah tau bahwa ada sesuatu pertemuan ahli geologi dikotanya,dan sekarang musibah longsor,banjir...dan lainnya (yg disebabkan oleh gejala alam) yang sumber pengetahuan tsb bisa dikenal dari ilmu geologi. Tapi kalau udah berhubungan dengan masyarakat biasanya hal tersebut tidak semata-mata sumbernya dari pengetahuan geologi aja dan perlu juga adanya ilmu2 lain yg mendukung.Makanya saya hanya melalui iagi-net bisanya berkomunikasi sesama profesi agar marilah dengan amanah yg sudah kita dapat dengan ilmu pengetahuan geologi khususnya tunjukan bahwa ada artinya,dan kalau perlu sesama ahli kebumian kita menolong bangsa (artikan.. rakyat) ini yg sudah banyak menderita selama ini. Terima kasih. salam SJN - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Biaya Pendidikan Mahal ?
Yth.RDP Sangat terenyuh rasanya saya kalau mendapat informasi dari anda,bukannya tidak menerima kemajuan yang ditunjukkan oleh negara2 tetangga kita,akan tetapi apakah tidak ada dari GG kita baik junior atau senior untuk mulai secara konseptual untuk memajukan generasi2 penerus ? atau cukup kita2 yg pernah mengenyamnya dan ngak peduli dengan yang lain.Mungkin ini salah satu PR buat organisasi2 profesional yg ada sekarang ini untuk mencoba menata kembali,apakah mungkin...? Salam SJN -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 19, 2005 8:02 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Biaya Pendidikan Mahal ? Ya petronas sudah memiliki University Technology Petronas http://www.utp.edu.my/ Institusi ini sepertinya meniru fasilitas pendidikan Cepu, tetapi bukan untuk mempersiapkan direct aplikasinya (sertifikasi, kursus praktis dsb). Institusi ini bener2 universitas. Kalau anda melihat program yg ditawarkan, hampir semua diutamakan utk support serta downstream. Utk earth sciences (upstream) masih di UKM, UTM. Atau malaysia sudah mengakui kehebatan GG Indonesia jadi untuk apa membuat program studi ini lagi ? Sudah bebrapa tahun ini UTP memanggil putra2 terbaik Indonesia utk dididik kuliah disini dengan beasiswa. Tapi skali lagi .. anakku saja ngga mau sekolah disitu. Memang fasilitas gedung bagus dan baru. tetapi anakku sendiri saja ragu. Malah milih sekolah di UGM. Wong bapaknya aja lulusan UGM dan UI juga ditrima di Luarnegeri kok. hehehehe Btw, banyak lulusan universitas Malaysia yg kerja di Malaysia juga tetapi tidak dianggap expat. Sedagkan lulusan Indonesia yg bekerja di sana mendapat fasilitas expat. Jadi kalau memungkinkan ya sekolah di MY trus kerja di Houston ... eh kerja di Indonesia dink ! :D RDP On 12/19/05, Bondan Brillianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau tidak salah, saya pernah dengar Petronas akan/sudah mendirikan universiti/sekolah. Kalau Oil Co./Service Co. bisa mendirikan program ini, saya pikir banyak manfaatnya : - Company bisa menyaring mahasiswa berprestasi untuk mengikuti program ikatan dinas seperti program-program STT TELKOM, STPDN, CURUG dll - Biaya pendidikan bisa murah/gratis - Praktikum mahasiswa dapat langsung on job/real job di company tersebut tidak perlu cari2 antri lahan untuk KP/Skripsi - Pengajarnya pun lebih berpengalaman, banyak source-nya, tinggal disuruh mengisi mata kuliah tertentu/kesejahteraan dosen lebih baik ? Caranya biar universitas yang sudah ada tidak mati lahannya direbut, Company melakukan kerjasama atau fakultas tersebut diakuisisi Nanti nama universitinya bisa University of MEDCO, dll ? Monggo dipikirkan untuk memajukan anak bangsa BON - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Terima kasih dari Saya ?
Mas RDP, Wah terima kasih respon yang anda paparkan,memang kita harus bangkit...!!,anda bisa memberikan pendapat saat ini karena memang dalam saat posisi dari luar,saya mengharapkan agar pengalaman dan moment baik yang didapat dari bincang2 dengan bapak Presiden RI segera terlaksana,ngak perlu nunggu2 keadaan negara kita membaik lagi kan...?sekarang lah kita harus bangkit...saya support!! Wassalam SJN -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 19, 2005 1:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Konsep/ide yg ada di Indonesia sudah bagus -- Re: [iagi-net-l] Biaya Pendidikan Mahal ? On 12/19/05, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth.RDP Sangat terenyuh rasanya saya kalau mendapat informasi dari anda,bukannya tidak menerima kemajuan yang ditunjukkan oleh negara2 tetangga kita,akan tetapi apakah tidak ada dari GG kita baik junior atau senior untuk mulai secara konseptual untuk memajukan generasi2 penerus ? atau cukup kita2 yg pernah mengenyamnya dan ngak peduli dengan yang lain.Mungkin ini salah satu PR buat organisasi2 profesional yg ada sekarang ini untuk mencoba menata kembali,apakah mungkin...? Salam SJN Dear, Syaiful Jazan. Jangan hanya trenyuh. Kita harus tegar menghadapinya. Menghadapi kenyataan pahit memang harus tegar. Saya sih juga prihatin tapi jangan sampai menurunkan semangat. Bangga menjadi Warga Indonesia harus selalu dibawa. Walopun ada TKI yg menyesal lahir di Indonesia. Lihatlah secarajujur dengan nalar dan logic. Bahwa jumlah TKI yg mengalami hal buruk secara statistik masih lebih sedikit. Tetapi jangan diartikan bahwa saya tidak peduli dengan jumlah perlakuan buruk yg sedikit tsb looh. Kadangkala kelemahan kita adalah berbicara konseptual atau system utk memajukan bangsa. Kita selalu saja mencari-cari konsep-konsep baru serta mencari dan ingin merubah system. Konsep2 yg dikembangkan Indonesia itu tidak perlu diperdebatkan. Lah jelas konsepnya sangat-sangat bagus dan dipakai di Malaysia dan jalan kok. Hanya implementasi atau pelaksanaannya saja yg tidak seperti konsep yg sudah dibuat. Kita kurang mengoptimumkan penerapan konsep yg sudah ada. Aku jadi inget ada yg bilang baru aja dateng udah mau merubah system !. OK contoh konsep Indonesia yg canggih dan ditiru dan diimplementasikan sukses di Malaysia - PSC Term (Production Sharing Contract). - Membeli peswat dengan CPO (crude Palm Oil). Masih inget ketika kita ribut membeli pswt Sukhoi dengan CPO ? Waktu itu di Indonesia ribut2 gimana cara membelinya. Eh, Malaysia sudah mendapatkan satu pesawat lebih dahulu dengan cara pembelian yang sama. Pesawat dituler CPO. Padahal dulu kita meledek PTDI (IPTN) ketika menjual pesawat dituker beras ketan. Kita meledek IPTN habis-habisan, dan akhirnya PTDI (IPTN) setengah lumpuh. Padahal proses barter itu menguntungkan. - Juga konsep kota administratif mandiri Jonggol sudah terbengkalai. Dahulu Jonggol yg ada diluar kota Jakarta akan dipakai sebagai pusat administratif pemerintahan, tetapi gagal. Namun Malaysia menerapkan konsep kota satelit Putra Jaya, yg juga diluar Kuala Lumpur sebagai pusat pemerintahan sudah berjalan maju. Itu jelas meniru ide dan konsep dari Indonesia. - Yang paling seru adalah ide membuat Kilang Minyak. Mereka (Malaysia) telah membuat kilang minyak (refinery) sebesar dan setipe dengan konsep atau design Kilang Balongan. Namun kilang di Malaysia ini dibangun dengan harga dan biaya pembuatan yg jah lebih murah dari kita. Jadi jangan lagi menghabiskan waktu utk membicarakan konsep yg terbaru. Orang lain menjalankan ide dan konsep yg telah sudah ada di Indonesia. Jadi hasil dari yang kita godok dahulu saja sudah bisa OK kok. Yg kita cari itu implementor seperti Mas Syaiful ENI-LASMO. RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi
[iagi-net-l] apa diperlukan....!!(wacana ...)
Mencermati pertemuan IAGI-KL dengan bapak SBY beberapa saat yang lalu Apa tidak sebaiknya kita memikirkan dimasa depan adanya suatu wadah yang menggabungkan IAGI;HAGI serta organisasi keahlian yang berhubungan dengan tanah dan seisiinya milik bangsa Indonesia ...dll dalam wadah Ahli Kebumian sehingga dapat menampung idea atau pun apalah namanya untuk nantinya bersama-sama dengan para pakar2 tersebut dibidang masing akan meningkatkan SDM atau memikirkan bersama-sama (ahli kebumian) keahlian yang ada buwat generasi penerus,sehingga tidak ada lagi prasangka-prasangka yang negatip antar sesama ahli kebumian tersebut. Hanya wacana and mimpi saya kali ye... Salam Sjaiful Jazan.Sy e-mail: syaiful. [EMAIL PROTECTED] - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
RE: [iagi-net-l] Masyarakat Yang Beringas dan Lupa Diri
Memang kebringasan bangsa kita saat ini sudah meliwati batas kesadaran semua lapisan umat yg beriman,akan tetapi masing2 kita hanya bisa memdecak dalam hati ( mungkin gitu ?),hanya satu mungkin yang kita harus lihat terhadap diri sendiri (yg gampang dan simple saja) bahwa : masing2 kita hanya berfikir mumpung...!,adanya perasaan kita dalam situasi yg sadar maupun tidak sadar kita merasa lebih pintar dari orang lain...!masing2 kita masih mempunyai perasaan saya yang menentukan..kamu ini saya yang atur...,jadi perasaan ini yg membangkitkan keinginan2 yang dalam keadaan sadar bertentangan dengan hati nuraninya., Perasaan ini yg totaly harus kita hilangkan,jangan membuat masalah kalau memang kita orang yg bermasalah!! salam -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 18, 2005 6:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Masyarakat Yang Beringas dan Lupa Diri Kalau soal kebobrokan moral harus disalahkan ke masyarakat itulah kesalahannya, bahwa semestinya Negara ikut campur mengurus moral..semua intelektual pasti protes, kita akan kembali ke Negara Tuhan yg kuno, moral adalah urusan pribadi..itulah konsep negara yg modern menurut para intelektual. Tapi cobalah urut-urut keluhan Ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian, semuanya mengeluhkan acara TV, terlampau vulgar, mengexploitasi kekerasan, pornografi dan segala tayangan pembodohan lainnya, protes tinggal protes..acara jalan terus, badan pengawas penyiaran TV sendiri tak berminat menindak, apalagi pemerintah??. Polisi saja sudah malas memberantas judi, mereka bilang masyarakat musti ikut serta memberantasnya..padahal payung hukum apa yg dimiliki masyarakat untuk ikut-ikutan memberantas judi?..jadilah Kapolda Jakbar mengatakan daerah mereka bebas judi..hanya sweeping beberapa hari! Wapres sendiri menyalahkan Ummat Islam yg hantam sekte ahmadiyah, cara itu tak benar, tapi tak benar dari kebenaran mana?? Setelah sekian jalur dilalui, protes sana-sini, mengadu kekiri-kekanan, dan penyimpangan sekte tersebut ada dalam UU..semuanya acuh saja, tak menggubris. Kalau yg berhubungan dengan kita..rencana perpanjangan Blok Cepu ke EMI itu, aturan yg dibuat sendiri gampang sekali di langgar..tentunya dengan segala justifikasi. Tingkat pelampiasan kekecewaan masyarakat memang berbeda, mungkin pendidikan ikut andil, mungkin juga pemahaman agama/keimanan juga berperan banyak. Namun, semestinya Negara harus cepat tanggap menyelesaikan keluhan masyarakat, system juga harus bekerja untuk menghindari kemungkinan munculnya potensi kebejatan moral..tapi apa mungkin?. Negarawan sendiri mendiskripsikan..kita bukan Negara agama tapi bukan juga Negara sekuler!, Tak Jelas!, apa ada yg lebih parah dari Tak Jelas?? On 18/07/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ternyata Kebringasan sudah meluas , bahkan dilakukan oleh orang orang yang menamakan dirinya mewakili gol agama, contoh Kasus penyerangan terhadap suatu kelompok keagamaan di Parung minggu lalu.Apakah bangsa Indos sekarang ini masih dapat dikatakan bangsa yang ramah... ISM Semua orang sekarang gampang beringas dan lupa diri. Yang menyiksa copet dengan copetnya sendiri sama-sama bersalah. Kalau yang disiksa itu bukan copet, bagaimana urusannya, tentu di Atas yang akan membalas orang-orang yang menyiksa itu. Penegak hukum pun menyiksa dulu sebelum menanyai si tersangka. Dibawa ke pos polisi, PM, AURI memang aman dari amukan masyarakat tetapi belum tentu aman dari siksaan aparat keamanan. Orang-orang terpelajar pun sudah biasa tawuran, dari anak SD-mahasiswa tawuran, beringas dan lupa diri. Penonton bola Persita vs Persija tawuran karena kesebelasan pujaannya dihina supporter lawan. Beringas dan lupa diri, stadion dibakar, diawut-awut, lupa bahwa lalu tak bisa dipakai lagi untuk pertandingan sepak bola. Orang-orang terhormat yang duduk di lembaga pemerintah pun beringas dan lupa diri, sudah berapa kali kejadian kan sidang-sidang mereka lebih mirip adu debat kusir dan adu otot. Ah, susah sekali memperbaikinya. Moralitas, ramah tamah, sopan santun, jujur adalah barang2 langka di Indonesia. Atas nama agama pun mereka menyiksa dan membakar..., apalagi kalau bukan atas nama itu ...?! salam prihatin, awang sujatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: MASYARAKAT YANG BERINGAS DAN LUPA DIRI Rekan-rekan Ahli Geologi yang budiman, Beberapa hari yang lalu, sesaat setelah adzan magrib, terdengar suara ribut di depan rumah di Jl.Pajajaran Bandung. Seorang gadis pelajar SLTA tampak menangis histeris : Handphone saya dicopet!. Serombongan orang berlari ke arah timur sambil berteriak : Kejar, kejar!. Suasana kemudian hening dan saya pikir pasti si pencopet sudah berhasil kabur. Tetapi, tak sampai sepuluh menit kemudian, suara ribut kembali memecah keheningan : Copetnya tertangkap, temannya yang dua kabur! Seorang remaja umur dua puluh tahunan tampak
RE: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore
Yth.Abah. Kalau tidak salah,sekarang inikan di masing2 Propinsi udah adalah aparat pemerintahan seperti BP MIGAS dan Dinas Pertambangan daerah,mungkin dengan kasus coboy Bojonegoro ini aparat2 pemerintahan tsb juga perlu dilibatkan untuk setiap kasus yang sama.Rasanya makin ruwet aja urusan yang berhubungan dengan UUD (ujung ujungnya duit,atau memang sudah semakin parahkah kehidupan dinegara kita ini..? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 21, 2005 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore saya kira kalo BP Migas arif mencermati masalah ini, mereka akan mengajukan kepada pemerintah pusat untuk menendang sang bupati koboi keluar dari pemerintahan atas dasar Melakukan Tindakan Yang Telah Pasti Akan Menyebabkan Kerugian Bagi Negara Entah Kalo BP MIGAS dapat bagian dari sang kontraktor rig. Ekh , sok negative thinking akh Si Abah -Original Message- From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 21, 2005 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore Artikel ini juga dimuat di koran lokal Jambi edisi kemarin. Apakah tidak ada cara yang lebih arif, misalnya pemboran tetap berjalan, tetapi perundingan juga berjalan sehingga tidak ada kerugian yang semestinya tidak perlu. Sugeng - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 20, 2005 4:38 PM Subject: [iagi-net-l] Cowboy Bojonegore Cowboy Bojonegoro Oleh: Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos CITRA Jatim di mata investor asing baru saja tercemar oleh tindakan Bupati Bojonegoro Santoso. Bupati mengeluarkan surat yang isinya menghentikan kegiatan pengeboran minyak di wilayahnya. Bupati juga mengerahkan pasukannya untuk memblokade lahan yang sudah dipasangi rig (alat pengeboran minyak) tersebut. Alasannya: sesuai dengan UU Migas, daerah boleh mendapatkan saham 10 persen dari setiap usaha minyak di daerah. Maka, sudah hampir sebulan ini (larangan tersebut terhitung sejak 23 Maret 2005), rig itu nganggur. Sewa rig tersebut sekitar USD 20.000 (sekitar Rp 180 juta) per hari. Maka, kalau sebulan ini tidak ada pencabutan surat bupati tersebut, kerugian langsungnya saja sudah hampir Rp 3 miliar. Gelisahkah investor asing atas munculnya kerugian itu? Tidak! Semua biaya itu akan dicatat oleh si investor. Sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia, semua biaya pengeboran minyak memang harus ditanggung dulu oleh investor. Namun, kalau usaha pencarian minyaknya berhasil, biaya tersebut akan diganti oleh pemerintah. Cara penggantiannya adalah: dipotongkan dari bagian yang harus disetorkan ke pemerintah. Bukan hanya biaya itu yang diganti pemerintah, tapi masih ditambah 30 persennya lagi, sebagai semacam cost of fund. Maka, investor asingnya tenang-tenang saja. Dilarang setahun pun si investor tidak akan terlalu gelisah. Apalagi dalam kasus Bojonegoro itu sudah jelas minyaknya sudah ditemukan. Investor tinggal terus membukukan biaya selama dihentikan tersebut. Kelak, yang gigit jari pemerintah Indonesia sendiri (termasuk pemerintah Jatim dan Bojonegoro). Bagi hasil untuk pemerintah berkurang. Ini juga berarti jatah untuk Jatim dan Bojonegoro juga akan berkurang. Bupati Bojonegoro, rupanya, kurang teliti membaca UU Migas. Atau tukang kipasnya begitu hebat sehingga bisa ngompori bupati yang memang temperamental itu. Dia saya kenal dengan baik. Sejak masih berpangkat mayor, sampai menjadi kepala Dolog Jatim, ketua PSSI Jatim, dan terakhir kepala Dolog Papua. Setelah agak lama tanpa jabatan, lalu mencalonkan diri jadi bupati Sidoarjo lewat pintu PDI Perjuangan. Entah sudah berapa banyak dananya habis untuk proses itu. Gagal. Tak lama kemudian, muncul namanya sebagai calon bupati Bojonegoro lewat pintu PKB. Kali ini jadi. Jadi bupati Bojonegoro memang menggiurkan, kelihatannya. Di situlah ditemukan cadangan minyak terbesar di Jatim yang dikenal sebagai Ladang Cepu. Meski namanya Ladang Cepu, sebenarnya wilayah itu masuk Bojonegoro. Ladang tersebut dulu diberikan kepada Tommy Soeharto. Tapi setelah dilakukan pengeboran dan memakan biaya besar, tidak ditemukan minyak yang memadai. Tommy rugi besar sekali di sini. Termasuk proyek pengilangan minyaknya yang sudah telanjur dibeli tidak jadi beroperasi. Tidak cukup ada minyak di situ. Lalu, Pertamina mengerjasamakan ladang tersebut dengan Exxon Mobil dari AS. Dicobalah oleh perusahaan AS tersebut untuk dibor lebih dalam. Ternyata ditemukan cadangan minyak sekitar 700 juta barel. Luar biasa besarnya. Dengan harga minyak mentah Indonesia saat ini (sekitar USD 44 per barel), nilai kekayaan di bawah Bojonegoro itu Rp 280 triliun). Tapi, untuk mengambil kekayaan tersebut, harus ada modal Rp 40 triliunan. Gambaran yang serba triliunan itulah, yang kini membuat Pertamina dan Exxon bersitegang. Pertamina minta pembayaran
FW: [iagi-net-l] CBM di Indonesia
Yth.IAGI Salam Geologiawan...!!! Untuk melengkapi dan menjawab hal CBM yang sedang di bicarakan, ada baiknya untuk hal tersebut saya terangkan sebagai berikut: 1.Memang Medco energi EP Indonesia saat ini sedang melakukan kerja sama dalam pilot studi CBM di wilayah kerja Medco energi EP Ind.yaitu lapangan Rambutan S.Sumatra.Dimana dalam MOU dengan Lemigas Medco sebagai fasilitator sedangkan semua biaya dan teknisnya dilaku- kan oleh Lemigas sendiri dengan dana APBN. 2.Pemboran memang sudah berjalan dan saat ini sudah 2x melakukan pengambilan sample core,di rencanakan akan coring 5x pada lapisan batubara hingga kedalaman akhir mencapai sekitar 2000 ft.Karena kondisi cuaca pada awal2 kurang mendukung sehingga pelaksanaan studi ini sedikit terganggu cuaca pada awalnya. 3.Saat ini memang pihak Lemigas khususnya team CBM secara fullteam sedang giat2nya berada dilapangan Rambutan,pada saat pa'Wimpi berkunjung pada tgl.2April'05 kemarin sudah mencapai kedalaman 1690 ft. 4.Untuk hasil2 yang diperlukan berupa berapa besar kandungan methane yang ada,untuk saat ini secara aktual memang belum dapat diutarakan,dimana perlu dilakukan pengujian2 lanjutan sehingga pilot studi yang memang sedang berjalan memerlukan kesabaran kita semua untuk dapat mengetahuinya,memang hal ini belum terlalu diekspose karena baru dilakukan satu sumur,sedangkan untuk menyimpulkan berapa besar cadangan yang ada minimal kira memerlu kan 5 buah sumur uji. 5.Demikianlah keterangan yang dapat saya utarakan,semoga kegiatan yang sedang berjalan untuk mencari alternatip energi gas dari CBM mendapat dukungan kita yang akan menjadi kebutuhan buat anak cucu kita dimasa depan. wassalam Syaiful jazan. Medco energi EP Ind. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia Rekan rekan Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas . Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali. Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek. Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang dirilis oleh Wimpy ? Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar mulai studi geologi, geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka paanjang. Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder dan APALAGI sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya. Nah siapa yang bisa menjawab ? Si - Abah. Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi untuk mengetahui besaran cadangan pastinya. Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006. Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik (TCF). Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran dengan baik, katanya. Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia (MEPI). Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM. Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera Selatan pada akhir 2007 nanti. Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber daya harapan CBM di Indonesia. CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera, Kalimantan, ataupun di Jawa. CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia diperkirakan memiliki sumber
FW: [iagi-net-l] 20rb salah cetak
-Original Message- From: Toto Santosa Sent: Tuesday, March 29, 2005 11:59 AM To: Syaiful Jazan Subject: FW: [iagi-net-l] 20rb salah cetak -Original Message- From: Toto Santosa Sent: Tuesday, March 29, 2005 9:01 AM To: Toto Santosa Subject: RE: [iagi-net-l] 20rb salah cetak Untuk tambahan info saja, siapa itu Pahlawan Kemerdekaan yang satu ini (tidak saya tulis namanya, tidak yakin mana yang seharusnya): Beliau adalah orang yang cukup vocal di Volksraad (koreksi kalau saya salah tulis) dan yang pertama kali menggemakan kata Merdeka (dari info majalah Mangle beberpa tahun yang lalu). Ada koreksi atau komentar. Silahkan. -Original Message- From: Toto Santosa Sent: Tuesday, March 29, 2005 8:54 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] 20rb salah cetak Bapa Rana Lesmana, hargailah orang lain biarpun nama apalagi panggil nama orang lain pakai si, jangan dijadikan bahan mainan. Apalagi seoarang Pahlawan Kemerdekaan. Kita siapa sih? (Saya terpaksa nulis ini - anda sudah keterlaluan). Mungkin perlu tanggapan yang berwenang dalam hal ini (untuk kesalahan/kebenaran pencetakannya). -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 29, 2005 8:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] 20rb salah cetak Dipandang dari segi Positip kemungkinan besar tulisan Oto itu tidak salah cetak, alasannya karena: Uang Rp 20rb itu sudah masuk iklan (berarti uangnya dianggap sudah layak edar), mana pake garis pengaman segala lagi, hologram pada logo BI sudah ada, ada tonjolan pada uang tsb untuk tuna netra, diterawang akan terlihat gambar pahlawan, uangnya kasar. Kesimpulan: uang tsb udah dilihat berulang-2 melalui QC yang ketat dan yang pasti sudah minta ijin pada keluarga si Oto (minus ng). Mungkin tulisan Oto ini merupakan suatu perangkap bagi sipemalsu..semisal yang beredar tulisannya Ottomaka itu uang palsu. [EMAIL PROTECTED] 03/28/2005 08:25 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] 20rb salah cetak Rekan rekan Maaf baru nimbrung , bukan saya tidak perhatian tapi memang akhir akhir ini saya kurang waktu , maaf bukan tidak mau tahu. Maaf kalau Oto itu , maaf kalau tidak salah itu adalah kain yang suka dipakai oleh anak kecil didadanya agar bajunya tidak kootr. Kok bisa ya salah cetak , apa ini bukan karena kita (eha maaf apa iya???) tidak atau kurang menghargai para pahlawan - nya. Maaf , kebetulan saya banyak kenal dengan keluarga pak Otto ( t nya dua yaa ). Dua putrinya ( Ibu Ace dan Ibu Yuli) guru olah raga di SMP , putranya Rahmadi teman di SMP dan di PTM (sama sama sudah pensiun) , salah satu putrinya isterinya T. Iwan Zuchra alm. Kasihan Aahandanya kok ndkaa dikenal baik sama para pejabat BI (kebetulan apa ke tidak betulan orang Garut atau orang Sunda lagi !) Kok bisa kok bisa 1000 kali ?? Si Abah (maaf terlalu sering nonton Bajaj Bajuri) Maaf, setau saya yg nyetak uang itu BI, bukan BNI. Tapi memang betul penulisannya salah, setau saya memang Otto Iskandardinata. -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 23, 2005 7:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] 20rb salah cetak Rekan IAGI..cuma mau sharing info, sadar gak kalo ternyata apa yang kita cari ternyata hanya dianggap 'mainan' belaka oleh orang BNI. buktinya..uang yang kita cari cape-cape..eh dibuat dgn seenaknya oleh BNI. coba cek duit baru pecahan 20rb, di situ nama pahlawan yg seharusnya Otto Iskandardinata (harusnya 2 T) tertulis Oto Iskandardinata (hanya dengan 1 T). gilee ya tuh orang BNI? apa aja kerja mereka? koq nyetak uang bisa sampai salah? setau saya ini hal pertama yg terjadi di Indonesia tentang penyetakan uang yang salah (apa saya aja yang kurang tahu?) - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com
RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji
Mungkin aja selisih harga LPG 12 kg,Negara jiran dgn Negara kita untuk elpiji yg untuk biaya tak terduga...!!(biasanya dulu selalu ada ?), kali gitu. SYN -Original Message- From: Birean Sagala [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:03 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji Saya dapat informasi dari Negara jiran meraka hanya merogoh kocek RM 20 = Rp 48000 untuk LPG isi 12 kg, sementara kita harus mengeluarkan Rp 51000 (harga baru). Sangat berbeda dengan keterangan Manager Gas Domestik Pertamina, dimana harga LPG di Negara anggota OPEC ini lebih murah banding Malaysia. Sgl -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 22, 2004 7:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji Birean, Dari thesis saya yang dibuat tahun 2002 memang mengindikasikan bahwa Elpiji kita termurah diantara negara Asia Tenggara + Jepang dan Taiwan. Besar subsidi dari pemerintah sangat besar, hampir 50%. Saya lupa cost breakdown detailnya, CDnya di Jakarta. Kebanyakan user Elpiji ini adalah golongan menengah ke atas. Lama penggunaannya per keluarga antara 2 - 3 minggu. Dari questioner yang terkumpul banyak juga keluarga yang kecewa dengan isi tabung yang kadang-kadang tidak jujur isinya. Di tahun 2004/2005 , Untuk perbandingan, di KL 12 kg = RM20 atau RP.48,000. - untuk penggunaan lebih dari 5 bulan (1 keluarga + 1 anak). Di Jakarta 12 kg = Rp.51,000,- untuk penggunaan maksimum 1 Bulan (1 Keluarga + 1 anak). Jadi dengan posisi sekarang 2004, Pertamina jelas lebih mahal dari Petronas. Dan yang penting lagi Isinya masih belon bisa dipercaya (banyak manipulasi ke consumer). Disini, konsumen itu dijamin penggunaannya, karena supplynya dari Shell, ExxonMobil dan Petronas. Jadi ngak ada dominasi dari satu perusahaan. Dari data yang ada, pengguna Elpiji cuma 0,5% dari penduduk Indonesia. Harusnya turunlah sikit di bawah Malaysia. wass, Edison Sirodj Birean Sagala [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] com cc: Subject: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji 21/12/2004 05:13 PM Please respond to geounpad Benar tidak sih Pertamina belum pernah untung menjual elpiji di Indonesia (?). Setahu saya cost man hour untuk Pekerja di Indonesia jauh lebih murah di banding Singapore maupun Malaysia. Pak Edison kalau tidak salah pernah studi elipji di Indonesia. Bisa kita kasih gambaran cost breakdown untuk menghasilakan elpiji 12 kg (isi bersih. Salam Sagala -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 9:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia, Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia ( petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga pokoknya ( dg harga minyak 55 $ ) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen, makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an % ISM Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam. Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh. Oki -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji Masih buat Abah Yanto ... Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ? Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :) RDP ==Jakarta, 18 December 2004 18:00 :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp. 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam surat keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-063/C0/2004-S3 tentang Harga Jual
RE: [iagi-net-l] COAL BED METHANE
Secara teori tidak ada perbedaannya, karena coal bed methane adalah gas methane yang ada di coal seams yang dapat dimanfaatkan untuk energi tanpa coal dikeluarkan dari bawah tanah yang digunakan untuk alternatif gas, sedangkan coal biasa ya, coal yang dimanfaatkan untuk energy juga hanya cara penamfaatannya yang berbeda. untuk mengambil methane yang terdapat dibatubara tersebut memang secara teknis perlu diadakan fracturing dimana melalui rekahan2 tersebut diharapkan gas methane yang ada dapat keluar. Sampai saat ini Indonesia baru pada tahap studi, karena peraturan2 MIGAS belum dikeluarkan, diharapkan tahun depan baru akan dikeluarkan, hal ini berkaitan dengan investasi yang lumayan besar, sehingga perusahan2 MiGAS yang ada diIndonesia belum tertarik menjadikan coal bed methane sebagai buisnis MIGAS. Saya baru sekali mengikuti workshop yang berkaitan dengan coal bed methane, cukup berpotensi CBM sebagai alternatip energy dimasa depan diIndonesia. wassalam. Syaiful Jazan. -Original Message- From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 04, 2004 2:54 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] COAL BED METHANE Importance: High Saya pernah baca sebuah publikasi tentang produksi coal bed methane sebenarnya apa bedanya coal bed methane dengan coal biasa , dan kalau melihat cara produksinya kok sama dengan reservoir hc , menggunakan perforasi.. sementara kalau coal biasa kita ambil coalnya dan baru kita olah? Apakah di Indonesia sudah mulai diproduksi atau belum...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] The most prospective -- Ngimpi -- 2 log (just intermezo)
Onshore Kalimantan aja deh...!!,daerahnya udah Matured dan cukup potensi dan menjajikan. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:explore;centrin.net.id] Sent: Tuesday, October 29, 2002 11:07 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] The most prospective -- Ngimpi -- 2 log (just intermezo) Wah gue sekolah susah-susah cuma jadi pedangang neeh ? :-( Kondisi seperti ini akan sangat mungkin dialami suatu saat. Walopun tidak percis, namun sebagai geologist/explorationist memang harus -- ready for unexpected thing. Konsidi kepepet itu yang sering dipakai sebagai contoh intermezzo, namun yang kadang kita lupa seandainya kita juga boleh berandai-andai untuk yang bukan pada kondisi kepepet. Misalnya : Kalao kita dipercaya oleh oil kumpeni raksasa dunia (ie, Conoco, Shell, Exxon-Mobil atau BP) untuk mengambil suatu daerah yang paling menjanjikan dari sisi ekonomi, maka daerah mana atau apa yang anda ingin lakukan ? - Sumatra - Jawa - Onshore Kalimantan - Eastern Indonesia - Atau beli saja sahamnya Caltex ? catatan : Biaya bukan menjadi kendala. rdp - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Mas Ferdi ini memang bikin segar. Lagi dong, intermezonya itu... KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus hehe menarik juga semua jawabannya paling banyak memilih gr - res.dan ae yakin yang milih ini pasti orang yang punya background geologist. karena langsung yang dipikirkan kalau enggak ada gr gimana korelasinya ada beberapa yang menganjurkan por-res.dan ini kayaknya lebih ke petrophisic / log analystsoalnya mikir gimana ngitung SWnya...kalau pake archie yang simple aja kan...input yang dibutuhkan adalah res dan porosity geophisict lain lagi...nah butuhnya density ama sonic buat ngiket seismicnya .dua-duanya kan porosity toolnah gimana nentuin saturationnya? ada lagi yang praktisi.dari mud logging enggak perlu Sw langsung tembak.. ada lagi yang type dagang cari cara gimana bisa cari pinjaman dulu. by the way..mungkin kita enggak akan menemui kondisi kayak gini..(namanya juga intermezzo) salam Ferdi - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi =