RE: [iagi-net-l] High Stand
Mas Ferdi...Mungkin hal yang pertama adalah elemen LST nya yang diinterpretasi terlebih dahulu misalnya apakah basin floor submarine fan, leveed-slope fan, prograding deltaic/coastal wedge ataukah incised valley fill. Misalnya basin floor fan terbentuk pada saat sea level turun secara cepat dimana material-material klastik kasar terendapkan pada dasar cekungan melalui aliran gravitasi atau slumping. Sebaliknya pada saat penurunan sea level melambat yang disusul dengan mulai naiknya sea level maka leveed slope fan yang akan terbentuk. Sebagai tambahan LST silisiklastik dapat berkembang secara baik pada cekungan kratonik dimana stabilitas tektonik akan mendukung siklus eustasi. Mungkin dari sini baru dimulai bermain-main dengan input yang dimaksud... Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 09, 2005 7:09 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] High Stand Apakah konsep modeling yang dimaksud dengan metode inversion...? jadi dari data seismic yang kita lihat mis : geometri, lalu kita bermain -main dengan input : water depth, influx dan subsidence untuk melihat kemungkinan mana yang paling mungkin untuk menjadi geometri seperti di seismic kita sebenarnya yang saya ingin tanyakan mis dalam kondisi LST , kita lihat di seismic ada trend endapan LST...lalu timbul pertanyaan apakah LST tersebut berisi sand atau shale...? (kita belum bicara HC atau tidak) tentu apa isinya tergantung seberapa besar faktor di atas (water depth,influx dan subsidence) mempengaruhinya .. Nah kemudian timbul pertanyaan bagaimana mengkuantifikasi 3 faktor di atas Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> 09/03/2005 03:51 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] High Stand kalau boleh ikutan nimbrung saya pikir, justru itu sebabnya sehingga digunakan istilah relative sea level. yg perlu diingat, relative sea level tidak sama dgn water depth. adanya perubahan pada sediment influx, tectonic (subsidence ataupun uplift) dan eustasy (global sea level changes), semuanya akan mempengaruhi apakah relative sea level dalam keadaan "rise" atau "fall" atau malah "still". salah satu cara mengkuantifikasi (mungkin) adalah dgn modeling (entah numerik ataupun sandbox). problemnya adalah, di model kita bisa liat semua produk scr 3D sedangkan outcrop kebanyakan memberikan penampang 2D saja. problem lainnya, di modeling, kita benar2 bisa liat prosesnya sedangkan di outcrop, yg kita lihat sudah "end product". akibatnya observasi di outcrop besar kemungkinan berbeda dgn modeling. salah satu numerical modeling utk seq strat adalah Ritchie, et al., Journal of Sedimentary Research, March 2004. di bagian pertama papernya bicara ttg produk yg dihasilkan andaikata hanya satu faktor yg mempengaruhi, yaitu kecepatan perubahan relative sea level (fast relative sea level fall, slow relative sea level fall dan fast relative sea level rise) hasil numerical modeling diatas mungkin akan sedikit membuat bingung kalau ditambahkan dgn hasil observasinya Posamentier (tahunnya lupa) ttg incised dan unincised valley yg cerita bahwa tidak selamanya falling stage akan menghasilkan incision. mohon maaf bila ada yg keliru. -- pta On Tue, 8 Mar 2005 15:24:01 +0800, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > kalau SLC relative, dan ada pengaruh dari influx dan subsidence > bagaimana kita bisa memperkirakan pengaruh (scale) dari masing - masing > faktor tersebut terhadap endapan kita (di seismic atau outcrops)? > > mis : bisa saja kita punya SLC lagi naik , sementara flux juga naik karena > pengangkatan dan subsidence juga terjadi...kemudian apakah tergantung > dari mana yang paling dominan pada saat itu , maka pengaruh itu yang akan > kita lihat di seismic...mis :kalau SLC dominan naik mungkin dapat HST, > kalau flux dan pengangkatan dominan dapat LST...dst...? > lalu bagaimana mengkuantifikasi seberapa dominannya satu faktor terhadap > yang lainnyamis: sama - sama LST yang satu lebih dominan influx, yang > satu dominan subsidence dan yang lainnya dominan SL drop? > > > Regards > > Ferdinandus Kartiko Samodro > TOTAL E&P Indonesie Balikpapan > DKS/EXR/GLG > 0542- 533852 - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
RE: [iagi-net-l] hot sand
Kami di Tanjung punya kasus yang mirip tapi pada konglomerat dari lower Tanjung. Pada interval ini GR menunjukkan respon yang tinggi dan log densitasnya besar. Dari studi core sebelumnya disimpulkan bahwa fenomena ini kemungkinan disebabkan oleh adanya radioaktif diagenetic clays yang berasosiasi dengan fragmen volkanik dan dinterpretasikan terbentuk pada braided river system. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 08, 2005 7:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] hot sand Mas saya enggak punya pengalaman tapi pernah diskusi hal tersebut dengan teman bisa dilihat sandnya tebal atau tidak..? kalau tebal apakah sistemnya braided river..? kalau tidak terlalu tebal apakah beach deposit? kemungkinannya ada 2 1.dekat dengan source dari radioaktif (vulcanic/intrusi) sehingga yang mungkin hanya braided river 2. jauh dari source tapi butuh pengayakaan (by wave) yang kuat sehingga tersorting dengan baik dan menimbulkan akumulasi yang cukup untuk menimbulkan gr yang seperti shale... bisa dilihat juga log densitasnya ...biasanya karena mineral berat densitasnya lebih besar daripada sand biasa Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> 08/03/2005 03:10 AM Please respond to iagi-net To: cc: Subject:[iagi-net-l] hot sand Rekans, Saya sedang melakukan sintesa sedimentologi suatu daerah. Di core yang saya periksa, ditemukan dua unit batupasir yang menunjukkan bacaan GR yang sangat tinggi (di atas 150 API), dan oleh konsultan dideskripsikan sebagai "hot-sand". Dari dua core itu, walaupun sama-sama kategori "hot-sand" ternyata deskripsinya sangat berbeda (keduanya berwarna kehijauan terang, dan salah satunya sangat bioturbated, sementara satunya tidak sama sekali). Memang disebutkan bahwa tingginya GR lebih karena konsentrasi mineral berat (garnet dan Zircon..?), yang kelihatan dari sayatan tipis. Ini pertama kali saya menemukan hal ini (selama ini tahunya banyakan tentang hot-shale atau high organic shale...). Barangkali ada yang punya pengalaman menemukan "facies" ini dan kira-kira apa interpretasi genetik atau lingkungan pengendapannya..? Terima kasih sebelumnya. salam, - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] serpih dan lanau
Dari Penguin Dictionary of Geology Serpih (shale) --> dicirikan oleh bidang perlapisan yang terbelah/terpilah (fissility) yang terutama disebabkan oleh orientasi partikel-partikel mineral lempung (<1/256 mm) yang sejajar terhadap bidang perlapisan. Lanau (Silt) --> tidak/sangat jarang dijumpai bidang perlapisan yang terbelah (fissility)dan dominan tersusun oleh material yang berukuran lanau (1/16 - 1/256 mm). Semoga bisa membantu. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 07, 2005 7:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] serpih dan lanau Arif aku udah enggak gitu inget definisi detailnya...harus buka buku sedimentologi dasar lagi dan kebetulan lagi enggak ada di sini.. mungkin teman - teman Iagi lain bisa membantu? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 - Forwarded by Ferdinandus KARTIKO-SAMODRO/BPN/ID/EP/Corp on 07/03/2005 07:51 AM - "a arip" <[EMAIL PROTECTED]> 07/03/2005 12:26 AM To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:serpih dan lanau Salam kenal mas. saya arif mahasiswa UPN. Saya sering baca tulisan mas di IAGI.net. Saya ingin bertanya tentang perbedaan serpih dan lanaul. Dan apa itu struktur Fissility? Mohon penjelasan dari mas. Terima kasih sebesarnya atas waktunya. _ Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! http://search.msn.com/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi"
Sebagai tambahan konon untuk memproduksikan CBM membutuhkan waktu yang cukup lama karena kandungan air dari batubaranya harus dikuras dulu (setelah perforasi?)..Pertamina Sumbagsel sekitar 3 tahun yang lalu sudah pernah merencanakan tapi realisasinya kurang tau gimana... Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "ismail" <[EMAIL PROTECTED]> 28/02/2005 06:10 PM Please respond to iagi-net To: cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional "Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi" Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat potensi Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk di eksplorasi /eksploitasi duluan, Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar > 230 TCF ( Gas in Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini belum pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi sendiri layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi migas , bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa menjadi salah satu energi alternatif , mungkin iagi bisa ikut mensosialisaikan. Kalau menjadi Lumbung Energi, jangan sampai seperti Ayamnya ( Ayam mati dilumbung padi ). ISM Rekan2 sekalian, Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk "SUMATERA SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI" di Graha Budaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur, Menteri ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN, Pertamina, PT Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati. Saya berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut laporan pandangan mata. Pencanangan Sumatra sebagai lumbung energi didasari beberapa hal. Secara nasional pertumbuhan ekonomi sebesar +/- 5%, pertumbuhan energi sekitar 7% pertahun, pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 9% dan listrifikasi masih dibawah 60%. Adanya keterbatasan infrastuktur sehingga terjadi disparitas antara sumber2 energi dengan daerah2 dengan konsumsi energi yang tinggi. Sumatra Selatan sebagai propinsi yang memiliki sumber daya energi dalam jumlah yang cukup banyak berlokasi relatif dekat dengan Pulau Jawa dengan tingkat konsumsi yang tertinggi. Ini merupakan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar baik diluar maupun di Sumatra sendiri. Untuk itu kesempatan investasi swasta dibuka untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan merealisasikan lumbung energi Sumatera Selatan mengingat keterbatasan pemerintah daerah dalam pembiayaan pembangunan. Meskipun dicanangkan oleh Presiden RI sebagai propinsi "Lumbung Energi Nasional", namun pemanfaatan sumber2 energi saat ini belum maksimal dengan adanya berbagai kendala, antara lain prasarana transportasi seperti jalan, pelabuhan samudra dan kereta api. Sumber energi Sumatra Selatan yang melimpah antara lain berupa batubara 22,24 milyar ton, gas 7 TCF, geothermal 1.335 MW, gas methan (maksudnya CBM) 20 TCF. Cadangan minyak bumi Indonesia yang terbukti saat ini sebesar 5,12 miliar barel, sebesar 512,1 juta barel di antaranya berada di Sumatra Selatan. Cekungan Sumsel mengandung lebih dari separoh cadangan batubara nasional, tersebar di setiap kabupaten di Sumsel, yaitu di Muara Enim, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering Ilir. Ada sekitar 40 lokasi potensi batu bara yang tersebar di enam kabupaten. Sebagian besar dari cadangan batubara ini berkadar kalori rendah < 5.100 kal = 11,38 M/Ton, sedangkan cadangan yang berkualitas export > 6.100 kal = 0,48 M/Ton. Produksi saat ini mencapai : 9,5 Jt Ton (Ekspor 2,8 jt ton CV > 5.100 kal). Keterbatasan sarana transportasi menyulitkan peningkatan produksi saat ini. Hal ini akan diatasi dengan peningkatan rel - ka Tj. Enim - Kertapati dan pembangunan rel ka simpang Tanjung Api-Api dan terus dijajagi kemungkinan pengembangan angkutan batubara melalui Canal & Sungai. Untuk memanfaatkan cadangan batubara ini Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara mulut tambang dan membuka peluang untuk investasi (Bukit Asam: 4 x 65 MW, Banjarsari I&II : 4 x 100 MW, Banko Tengah I&II : 4 x 600 MW ). Selain PLTU, beberapa proyek pembangkit listrik tenaga gas juga sudah direncanakan i.e PLTG MUBA 2 X 40 MW, PLTG Borang 1 X 40 MW, PLTG G. Megang 2 X 4
RE: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ?
Kalau yang saya dengar dari ket. pak Fauzi istilah moment wave itu mungkin lebih ke arah metodenya yaitu pengukuran magnitude pada saat kejadian (dari satelit mungkin ya?), sedangkan body wave yaitu pengukuran magnitude yang diterima di stasiun BMG. Mohon dibenarkan kalo keliru. Mungkin teman2 yang di seismologi lebih bisa menjelaskan detilnya. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 28, 2004 7:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? Mas Darwin Yang dimaksud "moment wave " itu apa ya...? apa sama dengan guided wave ...? yang saya tahu kok cuma ada body wave "P and S" dan guided wave / surface wave (wave yang bergerak di antara dua medium yang berbeda ) mis : raleigh / stoneley... Mungkin ada teman yang bergerak di seismologist / vulkanologist bisa menerangkan? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 28/12/2004 07:49 AM Please respond to iagi-net To: , <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? Berikut kutipan wawancara Metro TV dalam acara breaking news tadi malam dengan pak Fauzi, Ka. Subdit Seismologi dan Tsunami BMG mengatakan bahwa perbedaan hasil pengkuran BMG dan USGS karena perbedaan metode & alat yang digunakan : - BMG mengukur magnitude body wave - USGS mengukur magnitude moment wave Dikatakan juga bahwa dengan metode BMG perbedaan magnitude gempa pertama dan berikutnya (dilokasi yang sama?) tidak terlalu jauh (misalnya 6,8 menjadi 6,4 SR), sedangkan dengan USGS akan mengalalami perubahan yang cukup jauh (misalnya 8,9 menjadi 7,5 SR). Mungkin ada yang bisa menambahkan detilnya? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 27, 2004 9:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? Kalau ukuran gempa dihubungkan dengan bencana permukaan tentu memang yang lebih akurat adalah pengukuran gelombang permukaan karena umumnya yang menimbulkan bencana besar adalah gelombang permukaan tersebut Saya baca di website bahwa pengukuran gempa dihitung dari 2 factor ...yaitu waktu tempuh antara P wave dan S wave yang membantu menentukan jarak dari tempat pengukuran ke lokasi gempa..dan yang kedua adalah pengukuran amplitudo dari shear wave . Dari amplitude dan distance baru ditentukan magnitudedari magnitude lalu dihubungkan ke energi dan lalu ke rithcer... Jadi di skala rithcer tidak pernah digunakan gelombang permukaan dalam perhitungannya...(CMIIW)... Nah yang jadi pertanyaan bagaimana metode yang digunakan oleh USGS dalam perhitungan gelombang permukaan tersebut ...apakah dari konversi energi yang dihitung dengan metoda di atas , kemudian melakukan permodelan perhitungan bila gelombang permukaan tersebut melewati laut dan kemudian memperkirakan berapa besar energi tsunami yang akan timbul...(karena gelombang permukaan tergantung sekali dengan media penghantarnya...) Kalau kasus gempa di aceh apakah juga dirasakan di jakarta ?...kalau di balikpapan kok enggak ya...? Mungkin enggak kalau energi gempanya sendiri tidak terlalu besar (benar catatan BMG ) tapi effect tsunami karena gempa tersebut yang lebih dominan...? sehingga yang terkena effect lebih di daerah yang dekat pantai? Karena Indonesia banyak daerah pantai..apakah mungkin dibuat skala juga untuk bencana tsunami yang dihubungkan dengan energi gempa...kalau gempa sekian ritcher maka energi tsunami akan sekian ? dan apakah bisa dihitung juga kalau terjadi gempa pada jam tertentu , maka akan berapa jam lagi kita akan menerima gelombang permukaan atau tsunami tersebut...sehingga pencegahan effect tsunami bisa dilakukan...? Kalau masalah kalibrasi masak sih tools BMG enggak pernah dikalibrasi...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> 26/12/2004 10:01 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? On Sun, 26 Dec 2004 04:35:35 -0800 (PST), nyoto Soenarwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Seismograf-nya BMG RI perlu dikalibrasi lagi tuch . kenapa sampai begitu besar kesalahannya? (antara 6.6 SR dibanding 8.1 - 8.5 SR di USA & Perancis). > > Gimana itu Bang Mail, di BPPT apa ada yang bertanggung jawab untuk mengkalibrasi seismograf BMG RI? > Sebe
RE: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ?
Berikut kutipan wawancara Metro TV dalam acara breaking news tadi malam dengan pak Fauzi, Ka. Subdit Seismologi dan Tsunami BMG mengatakan bahwa perbedaan hasil pengkuran BMG dan USGS karena perbedaan metode & alat yang digunakan : - BMG mengukur magnitude body wave - USGS mengukur magnitude moment wave Dikatakan juga bahwa dengan metode BMG perbedaan magnitude gempa pertama dan berikutnya (dilokasi yang sama?) tidak terlalu jauh (misalnya 6,8 menjadi 6,4 SR), sedangkan dengan USGS akan mengalalami perubahan yang cukup jauh (misalnya 8,9 menjadi 7,5 SR). Mungkin ada yang bisa menambahkan detilnya? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 27, 2004 9:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? Kalau ukuran gempa dihubungkan dengan bencana permukaan tentu memang yang lebih akurat adalah pengukuran gelombang permukaan karena umumnya yang menimbulkan bencana besar adalah gelombang permukaan tersebut Saya baca di website bahwa pengukuran gempa dihitung dari 2 factor ...yaitu waktu tempuh antara P wave dan S wave yang membantu menentukan jarak dari tempat pengukuran ke lokasi gempa..dan yang kedua adalah pengukuran amplitudo dari shear wave . Dari amplitude dan distance baru ditentukan magnitudedari magnitude lalu dihubungkan ke energi dan lalu ke rithcer... Jadi di skala rithcer tidak pernah digunakan gelombang permukaan dalam perhitungannya...(CMIIW)... Nah yang jadi pertanyaan bagaimana metode yang digunakan oleh USGS dalam perhitungan gelombang permukaan tersebut ...apakah dari konversi energi yang dihitung dengan metoda di atas , kemudian melakukan permodelan perhitungan bila gelombang permukaan tersebut melewati laut dan kemudian memperkirakan berapa besar energi tsunami yang akan timbul...(karena gelombang permukaan tergantung sekali dengan media penghantarnya...) Kalau kasus gempa di aceh apakah juga dirasakan di jakarta ?...kalau di balikpapan kok enggak ya...? Mungkin enggak kalau energi gempanya sendiri tidak terlalu besar (benar catatan BMG ) tapi effect tsunami karena gempa tersebut yang lebih dominan...? sehingga yang terkena effect lebih di daerah yang dekat pantai? Karena Indonesia banyak daerah pantai..apakah mungkin dibuat skala juga untuk bencana tsunami yang dihubungkan dengan energi gempa...kalau gempa sekian ritcher maka energi tsunami akan sekian ? dan apakah bisa dihitung juga kalau terjadi gempa pada jam tertentu , maka akan berapa jam lagi kita akan menerima gelombang permukaan atau tsunami tersebut...sehingga pencegahan effect tsunami bisa dilakukan...? Kalau masalah kalibrasi masak sih tools BMG enggak pernah dikalibrasi...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> 26/12/2004 10:01 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] Seberapa besarnya gempa kali ini ? On Sun, 26 Dec 2004 04:35:35 -0800 (PST), nyoto Soenarwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Seismograf-nya BMG RI perlu dikalibrasi lagi tuch . kenapa sampai begitu besar kesalahannya? (antara 6.6 SR dibanding 8.1 - 8.5 SR di USA & Perancis). > > Gimana itu Bang Mail, di BPPT apa ada yang bertanggung jawab untuk mengkalibrasi seismograf BMG RI? > Seberapa besarnya gempa ini ? Seringkali angka ini menunjukkan seberapa besar kekuatan "daya rusak" gempa ini. Namun seringkali sampingan dari gempa seperti gelombang tsunami kali ini justru itulah yg menyebabkan banyak korban. Ya kali ini BMG menuliskan sebelumnya menyatakan 6,4 SR dan diruba 6.6 SR dan terkahir menyebutkan 6.8 SR setelah diralat (detik). USGS Badan geologinya Amerika menyebutkan 8.1 yg kemudian diralat menjadi 8.5, teakhir saya akses di web USGS menyebutkan 8.9 SR. Jadi mana yg mesti dipercaya kekuatan gempanya yg akurat BMG atau USGS ? Masalahnya bukan sekedar percaya yang mana. Banyak hal yg mesti dilihat dari sebuah kejadian gempa ini, dan juga bagaimana mengevaluasinya. Saya bukan ahli gempa namun sering mengamati kejadian gempa-gempa ini, karena . Untuk melihat kekuatan gempa tentunya ada banyak yg mesti dilihat, beberapa aspek dibawah ini mesti diketahui. Kejadian gempa bukan sekali saja "mak dher !" terjadi. Selain adanya gempa susulan dari titik gempa (epicenter) yang sama, juga gempa ini terjadi berturutan dalam sebuah daerah yg berdekatan yang sering dihubungkan dengan sebuah patahan (fault) dimana patahan ini sering juga berupa batas lempeng tektonik yg bergerak aktif. Di region atau tempat ini gempa terjadi beberapa kali ditempat yg berdekatan. kekuatannya berbeda-beda dan belum tentu yg terbesar terjadi paling awal. Sehingga kekuatan gempa itu sering dikoreksi ulang. J
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya.. Disini kan ada indikator2 ekonomi yang digunakan untuk penentuan harga. Misalnya iklim investasi..kalau mau bandingkan kenapa toyota kijang itu lebih laku, salah satunya harga jual bekasnya relatif masih lebih tinggi dari merk lainnya.. Lagian apakah harga minyak mentah di dunia saat ini di bawah tangan??? Jangan berprasangka buruk dulu mas.. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 7:10 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000, kalau satu hari 250.000... nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi dan gilenya lagi itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal... Beda dengan kecamatan buat ktp di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat.. bukannya di bawah tangan dan enggak jelas Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 21/12/2004 07:50 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMA
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Fw: Potensi Sumber Daya Migas Kita
Contohnya di daerah Tambun (Bekasi)& sekitarnya. Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 08, 2004 1:49 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Fw: Potensi Sumber Daya Migas Kita kalau onshore di mana saja ya contohnya...? eh kok udah lama enggak ada emailnya Pak Awang ya...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "O.K Taufik" <[EMAIL PROTECTED]> 08/12/2004 02:09 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> Subject:RE: [iagi-net-l] Fw: Potensi Sumber Daya Migas Kita Laut jawa itu banyak lapangan minyak, jadi hitungannya offshore dan onshore -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 08, 2004 7:29 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: Potensi Sumber Daya Migas Kita Katanya cadangan minyak terbesar no 3 adalah jawa barat? kok enggak pernah denger ada perusahaan minyak di jawa barat ya selain pertamina (cirebon...).. maksudnya ini cadangan minyak offshore atau onshore...? terus apa sudah berproduksi...? kalau geothermal emang banyak Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 Menurut Petroleum Report Indonesia 2002-2003, total cadangan hidrokarbon di Indonesia adalah 9.7 miliar barel. Sedangkan daerah Riau dengan Cekungan Sumatra Tengah mempunyai total cadangan minyak sebesar 5.362 juta barel, dan diurutan kedua adalah daerah Kaltim dan Kalsel dengan total cadangan minyak sebesar 1.244 juta barel. Sedangkan urutan ketiga adalah Jawa Barat dengan total cadangan minyak sebesar 1.176 juta barel.*** Budi Satrio, praktisi Migas Hulu, anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sequence stratigraphi
Seismik adalah salah satu alat identifikasi sekuen selain data sumur dan singkapan. Pada dasarnya penampang refleksi seismik adalah merupakan rekaman kronostratigrafi, dimana pola rekaman seismik refleksi dapat mencerminkan pola perlapisan batuan dan ketidakselarasan. Sehingga data seismik dapat digunakan untuk analisis sekuen. Walaupun demikian, suatu studi seismik stratigrafi perlu dukungan data geologi lainnya dan sebaliknya, sehingga ada prosedur yang digunakan dalam melakukan sistem tract dari suatu endapan. Berikut ini ringkasan tahapan interpretasi seismik stratigrafi menurut Brown, 1994: - Define reflection packages - Integrate geology from wells and outcrops with seismic data - Analyze reflections within packages - Analyze individual reflections - Reconstruct paleogeography and geologic history - Predict stratigraphy and hydrocarbons Dari urut2an ini jelas bahwa untuk analisis sekuen pengendapan selain pemahaman konsep seismik refleksi, pemahaman konsep geologi mutlak diperlukan. Suatu sekuen tidak harus selalu lengkap tergantung pola pengisian cekungan sedimennya pada saat itu. Jadi bisa saja LST, TST, SB, LST lagi. Demikian sedikit dari saya, semoga bisa membantu... Salam Darwin Unit Bisnis EP Pertamina (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 30, 2004 4:29 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] sequence stratigraphi Maaf mungkin pertanyaannya kurang jelas Memang istilah tersebut dari hub SLR, influx and accomodation/ subsidence Tapi pembagian tersebut apakah hanya berdasarkan kenampakan di seismic atau juga ada faktor lainnya... mis : Apakah dari electrofacies (logs ) akan kelihatan perbedaan antara endapan TST,LST, HST,BFF ( mis : mungkin TST banyak shalenya di sedang BFF ada sand yang tertutup oleh shale dsb..)..? seperti kalau kita lihat gambar standart (ideal) dari HST dan LST...mungkin secara logs dan di section seismic akan sama saja bentuknya (prograding..) tapi kalau lihat secara keseluruhan baru terlihat kalau LST mungkin dibawah TST dan di atas BFF , sementara HST mungkin diatas TST... Tapi itukan gambaran ideal yang enggak mesti lengkap seperti itu (atau memang harus lengkap seperti itu ?)..apakah ada kemungkinan bahwa setelah LST langsung terjadi SB lagi (mis setelah LST terjadi pengangkatan tektonik)...atau setelah LST langsung HST tanpa didahului dengan TST...? atau HST yang tergerus oleh SB sehingga HST dan LST diendapkan hampir berdekatan? adakah cara lain mendeteksi apakah suatu endapan dikatakan LST atau HST bukan dari kenampakan di seismicnya...? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> 30/11/2004 04:14 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sequence stratigraphi setahu saya sih, istilah tsb merupakan gambaran hubungan antara relative sea level dgn sediment-nya, jadi bukan dari seismik. apakah kita selalu mendapatkan keempat sistem tsb? saya pikir mestinya iya, karena keempat sistem tsb merupakan satu cycle pengendapan dan ini berhubungan juga dgn cyle dari relative sea level. hanya saja masalahnya, kembali bergantung pada resolusi dari data yg kita punya. kalau dari seismik, mungkin yg bisa dilihat hanya sampai 4th order seq. strat (dgn catatan datanya bagus banget), kalau mau yg lebih detil (sampai 5th atau 6th order), mungkin mesti lihat ke data well log. Yang paling enak sih ngeliat core atau outcrop :) masalah pembagian, saya kira tidak bergantung pada jenis sedimen tapi lebih kepada bagaimana fluktuasi relative sea-level pada saat itu. kalau memang pada saat itu muka air laut sedang naik (relative sea level rise), yah..tetap saja dinamakan Transgressive System Tract (TST), tidak peduli apakah sebelumnya ada low-stand wedge atau tidak. tolong dikoreksi kalau salah. -- Paulus On Tue, 30 Nov 2004 12:28:43 +0800, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > di dalam ss ada istilah low system tract (LST), High System Tract (HST), > Transgresive System Tract (TST), Sequence Boundary (SB)... > sebenarnya dari mana pembagian ini muncul? apakah dari seismic ..? > dari kenampakan sedimentology (mis : tebal, porosity dsb ) atau yang > lain? > dan apakah kita akan selalu menemukan keempat system tersebut dalam suatu > sequence pengendapan...? > Dan apakah pembagian tersebut sifatnya relatif ...? dalam arti kita tidak > bisa mengatakan LST kalau kita tidak bisa menemukan endapan yang > HSTnya...dan begitu sebaliknya .. > atau sifatnya independen? > > thanks sebelumnya untuk penjelasannya... > > Ferdi > > - > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >
[iagi-net-l] FW: Selamat Idul Fitri 1425 H
Title: FW: Selamat Idul Fitri 1425 H Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Dengan cepat dan tak terasa, bulan Ramadhan akan segera berlalu Pada Bulan Ramadhan diturunkan berkah buat ummat yang beriman Bulan Ramadhan telah memberi kita kesempatan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Akankah kita punya kesempatan untuk Ramadhan berikutnya ??? Wallahu walam bissawab Hanya satu harapan yang dapat direnungkan di penghujung Ramadhan ini, semoga kita mendapat berkah Ramadhan dan kembali dalam fitri Dengan segala kerendahan hati kami sekeluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1425 H. Mohon Maaf Lahir Bathin SEMOGA SEGALA AMAL YANG DILAKUKAN SELAMA RAMADHAN MENDAPAT RIDHA ALLAH SWT SEMOGA KITA SELALU MENDAPATKAN RAHMAH DAN HIDAYAH DARI ALLAH SWT DI BULAN-BULAN BERIKUTNYA. wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Darwin & kel.
RE: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati
Bisa saja multi-layer reservoir field, tapi diujinya satu per satu sehingga nantinya dapat diketahui potensi & kontribusi per-layernya untuk diproduksikan secara commingle (dari banyak lapisan sekaligus) ataupun secara dual completion (apabila ada lapisan yang mempunyai perbedaan tekanan/rate yang signifikan, diproduksikan dari 2 tubing yang berbeda dalam satu sumur). Darwin -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 24, 2004 6:47 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati jadi uji produksi lebih untuk single layer reservoir field ya ? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 hermawan joko sutrisno <[EMAIL PROTECTED]> 23/09/2004 10:23 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati Saya coba tambahkan sedikit. Uji coba produksi yg lengkap biasanya digunakan untuk mengetahui berapa potensi maksimum dari satu lapisan yang diperforasi (hanya satu lapisan lho..). http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati
Secara umum, tergantung tujuannya uji coba produksi ada beberapa macam: - yang terkait dengan program optimasi produksi artinya pada rate berapa minyak dapat diproduksikan secara optimal (cth.: kalau sumurnya natural flow, pada bukaan/choke berapa minyak dialirkan mis.nya: 16mm, 8mm, atau 4mm). Nah biasanya setiap bukaan itu diuji sekitar 6 - 8 jam, kemudian dilihat GOR (Gas Oil Ratio) berapa, jadi yang dipilih nanti adalah bukaan dengan GOR yang paling kecil. Kalau sumurnya perlu artificial lift, tinggal lihat ratenya cocok pakai pompa angguk atau electrical submersible pump (esp). - yang terkait dengan pengukuran tekanan reservoar (cth.: pressure build up), ini agak lama bisa sampai 2-3 hari, tergantung kapan tekanannya mulai stabil. Jadi secara teknis kalau kita bicara lamanya uji produksi yang lengkap, kisaran waktunya bisa 1 - 2 minggu. Namun berkaitan dengan kasus Sukowati, lamanya mungkin lebih kepada masalah administratif. Sedangkan kapannya ya pada saat kita akan memproduksikan sumur / lapisan baru. Darwin -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 22, 2004 9:55 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati On Wed, 22 Sep 2004 09:18:09 +0700, Tangkalalo, Darwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sedikit meluruskan : > 1. Pemerintah tidak memutuskan untuk TAC > 2. Dalam kasus ini Pemerintah yang menunjukkarena JOB Pertamina-Petrochina > (Tuban) adalah JOB PSC > > Darwin Trims klarifikasinya mas Darwin. Saya senang denger brita ini karena akhirnya lapangan ini bisa cepet-cepet diproduksi, karena harga sedang tinggi. Sehingga kita tidak kehilangan potensi (oportunity) utk menjual. Kalau saja blok-blok ini lebih cepat diproduksi tentunya kita dapat lebih cepat mempunyai "dana". Btw, berapa lama sih uji coba produksi dilakukan ? Kapan dan dalam kondisi seperti apa sehingga "uji coba produksi" ini diperlukan ? RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati
Sedikit meluruskan : 1. Pemerintah tidak memutuskan untuk TAC 2. Dalam kasus ini Pemerintah yang menunjukkarena JOB Pertamina-Petrochina (Tuban) adalah JOB PSC Darwin -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 22, 2004 8:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati Adakah yg bisa kasih pencerahan. Kenapa pemerintah yg memutuskan utk TAC ? kemaren ada yg menjelaskan bahwa TAC itu milik (produk) Pertamina ? Semakin mbuyat ... eh mbundet ... wah radong aku ... :( RDP == Rabu 22 September 2004 05:42:28 WIB Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati MinergyNews.Com, Jakarta--Meski negosiasi antara ExxonMobil Cepu dengan JOB Pertamina-PetroChina (JOB Tuban) soal lapangan Sukowati belum selesai, pemerintah telah memutuskan agar JOB Tuban segera memproduksi lapangan itu. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, pemerintah tidak ingin perselisihan antara kedua belah pihak berdampak pada kegiatan ekonomi nasional dan penerimaan APBN. "Bagi pemerintah, jangan sampai produksi lapangan itu tidak bisa dilakukan," katanya usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, hari Selasa (21/9) di Jakarta. Sebagaimana diketahui, Lapangan Sukowati di Blok Tuban barat dikelola oleh dua kontraktor yang berbeda. Karena sekitar 85 persen wilayah Sukowati termasuk wilayah Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil melalui kontrak Technical Assistant Contract (TAC) dengan Pertamina. Sedangkan yang 15 persen sisanya, digarap oleh PetroChina melalui Joint Operation Body (JOB) dengan Pertamina. Menurut perkiraan, Lapangan Sukowati memiliki cadangan mencapai 25 juta barel. Sebenarnya PetroChina sendiri sudah melakukan uji coba produksi sejak bulan Agustus lalu. Tetapi uji coba itu diprotes ExxonMobil karena khawatir pengeboran di Lapangan Sukowati tak mengikuti kaidah-kaidah reservoar Padahal, para operator tersebut sudah dua tahun berunding tetapi tidak pernah selesai. Setelah mendapatkan masukan dari Pertamina dan BP Migas, Ditjen Migas akhirnya memutuskan untuk menunjuk JOB Pertamina-PetroChina untuk mengoperasikan lapangan Sukowati. Dirjen Migas Departemen ESDM, Iin Arifin Takhyan mengatakan, pemerintah selama ini berusaha meningkatkan produksi minyak mentah nasional karena itu persoalan lapangan Sukowati harus diputuskan agar dapat segera mulai diproduksi. "Kita tak mau terus-menerus disandera. Jadi harus segera diproduksikan." Karena itu, kata Iin, pemerintah menunjuk JOB Pertamina-PetroChina sebagai operator lapangan Sukowati, Tuban, Jawa Timur. Pola bagi hasil yang disepakati selama dua bulan mendatang, 80% untuk Technical Assistant Contract (TAC) ExxonMobil Oil Indonesia Inc (EMOI), Cepu dan sisanya untuk JOB Pertamina-PetroChina, Tuban. Iin mengakui, berdasarkan ketentuan yang disepakati, kedua pihak harus melakukan unitisasi untuk menghitung besarnya bagian masing-masing operator dari cadangan di sumur tersebut, termasuk untuk menentukan pihak yang akan mengoperasikan lapangan tersebut. Berkaitan dengan perhitungan bagi hasil dari produksi minyak lapangan Sukowati, Iin menegaskan pihak EMOI dan JOB Tuban harus merundingkan kembali. Untuk mengetahui hal itu, biasanya akan ditunjuk konsultan independen. "Nanti dari volume produksi itu akan dihitung berapa bagian untuk Exxon dan PetroChina." Lebih jauh, Iin mengungkapkan, pola bagi hasil sementara selama dua bulan mendatang telah ditentukan, 80% untuk EMOI dan 20% untuk JOB Tuban. Selanjutnya, pola bagi hasil akan dihitung lagi oleh konsultan independen dan harus mendapat persetujuan dari kedua pihak. (MNC-5) -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst
RE: [iagi-net-l] Masih perlukah TAC ?
Konsepnya seperti itu, tapi yang saya ketahui yang pernah dan sedang berjalan namanya Project Loan. -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 30, 2004 8:18 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Masih perlukah TAC ? Jadi yang dimaksud adalah Financial Assistance Contract FAC bukan TAC - Original Message - From: "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, August 30, 2004 6:54 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Masih perlukah TAC ? > Sekedar tambahan, mungkin yang perlu di"clear"kan masalah keuangan bukan berarti "tidak ada uang" tapi masalah prioritas. Artinya ada lapangan2 lain dalam suatu wk Pertamina yang lebih meyakinkan, sehingga segala dana & teknologi Pertamina lebih dicurahkan disitu. Disisi lain ada pihak III mempunyai suatu teknologi lain untuk memproduksikan lapangan marginal. Teknologi kan butuh uang. Jadi untuk kasus TAC hubungannya disini. Kalau kita mau memilah lagi misalnya untuk kasus lapangan yang "hanya" punya kendala keuangan, hal tersebut ada dan bukan TAC lagi namanya. Masih ada lagi bentuk kontrak2 lain misalnya Aliansi dengan sistem "no cure no pay". Bagi saya semua ini adalah merupakan ikhtiar dalam pengembangan bisnis perminyakan. > > Salam > > Darwin > - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Masih perlukah TAC ?
Sekedar tambahan, mungkin yang perlu di"clear"kan masalah keuangan bukan berarti "tidak ada uang" tapi masalah prioritas. Artinya ada lapangan2 lain dalam suatu wk Pertamina yang lebih meyakinkan, sehingga segala dana & teknologi Pertamina lebih dicurahkan disitu. Disisi lain ada pihak III mempunyai suatu teknologi lain untuk memproduksikan lapangan marginal. Teknologi kan butuh uang. Jadi untuk kasus TAC hubungannya disini. Kalau kita mau memilah lagi misalnya untuk kasus lapangan yang "hanya" punya kendala keuangan, hal tersebut ada dan bukan TAC lagi namanya. Masih ada lagi bentuk kontrak2 lain misalnya Aliansi dengan sistem "no cure no pay". Bagi saya semua ini adalah merupakan ikhtiar dalam pengembangan bisnis perminyakan. Salam Darwin -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, August 28, 2004 1:53 PM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Masih perlukah TAC ? Franc, Kalau membaca uraian anda sepertinya ada dua masalah utama yg menjadi kendala yg menelorkan TAC, yaitu kendala keuangan dan risiko (barangkali berhub dengan penguasaan knowledge+technology). Keduanya emang kita sadari ndak mudah terpisahkan byak gitu aja. Namun secara operasional tentunya kita bisa memilah dan memilih mana lapangan yg punya kendala keuangan, dan mana yg punya kendala tehnology. Nah apakah mungkin term ini dibuat atau dipecah menjadi dua term yg berbeda ? Contoh anda ttg lapangan "marginal", sepertinya hanya masalah keuangan, di benakku hal ini jadi aneh kan kalau disebut TAC boleh saja sih kalau ada yg mau memberikan kesimpulan masalah ini disebut masalah tehnis :). Karena masalah kurangnya "man power" sering diseret-seret ke masalah tehnis jadi inget TV jaman dulu [Maaf ada gangguan tehnik :)] Tapi menurut aku itulah yg jadi rancu (mis lead) ttg term TAC ini. Mencontoh dari yang kasus yg sama yg ada di Petronas spt yg anda critakan. Sepertinya mereka bener dengan tetap mempertahankan assetnya, dan benar pula akhirnya Pteronas kekurangan orang dan ... jadi bener pula lagi ketika mencari dan menambah jumlah orangnya (termasuk anda :) ... dan mereka masih pegang kendali. Sepertinya ada satu yg perlu dipakai sebagai pelajaran disini Petronas memang melakukan "kerja sama" ... dan "sama-sama kerja" ... Namun sepertinya aku masih belum sreg dengan term TAC ini ... ntah knapa ? usil kali yee ... :D RDP >From: "Franciscus Sinartio" <[EMAIL PROTECTED]> > >Vick, >saya pikir TAC ini diperlukan tetapi mungkin term nya diperbaiki. >salah satu klausal yang sangat kontroversial adalah interest rate yang >cukup tinggi. >ini saya dapatnya dari salah seorang pakar kontrak dengan Pertamina yang >juga anggota milis ini. >jadi jelasnya lebih baik beliau yang menerangkan. >tetapi secara pendeknya begini: pada waktu investasi biasanya perusahaan >partner Pertamina itu yang bayar duluan, lalu nanti di reimburse sama >Pertamina dari incremental profit yang milik Pertamina. >Tetapi itu yah interest rate nya sangat tinggi. > >TAC ini terutama untuk memproduksi lapangan "marginal", atau lapangan yang >lebih efisien kalau dikelola pihak ketiga (alsan operational atau >economic); selain tentu saja untuk perusahaan yang mau ambil resiko >menggunakan teknologi yang masih baru atau masih diragukan keberhasilan >nya; ataupun daerah yang belum dimengerti dengan baik geologic dan >reservoir characternya. > >Cara Petronas agak berbeda menghadapi persoalan diatas, mereka masih pingin >menguasai asset negara, jadi study outsource menjadi ramai. walaupun nanti >setelah studies ada beberapa yang high risk di kelola sama service co. >dengan term yang mirip dengan TAC. >akibatnya Petronas kelabakan, yang Q.C. outsource nya aja kelabakan saking >banyaknya pekerjaan. belum lagi banyaknya lapangan & discovery atau >prospect yang harus dikerjakan. > >Kalau misalnya kita tanya veteran2 dari setiap perusahaan minyak termasuk >Pertamina, pasti ada saja lapangan atau discovery yang terbengkalai, >umumnya karena alasan economic, dan high risk. >nah yang begini yang harus dicari... dipelajari lagi diajukan ke Migas >dst... >saya tahu sudah ada teman2 yang melakukan ini . . . . . . . . . > >ingat mimpi Rovicky ttg muncul nya perusahaan minyak perusahaan minyak >dari anggota milis ini (di email tahun lalu kalau tidak salah). Kan kata >Vicky sudah waktunya beberpa orang dimilis ini utk create job dari pada >ngejar job. > >fbs > > >>From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> >> >>TAC yg diklaim sebagai 'produk' Pertamina ini cukup menarik. TAC ini >>merupakan ekspresi atau pengakuan bahwa disatu sisi ada kelemahan di >>Pertamina yg akhirnya menelorkan keinginan mencari bantuan (assistance) >>terutama dalam hal tehnologi. Sistem kontrak TAC ini dibuat antara >>Pertamina >>dengan perusahaan lain, sepertinya bukan antara pemerintah (saat ini >>BPMigas) dengan perusahaan tersebut. >> >>Ide ini tentunya cukup cemerlang denga