Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

2009-04-08 Terurut Topik adi prayogi
tambahan informasi buat mas-mas pecinta sepeda (mas saiful nih kayanya..) akhir 
bulan ini klo tidak salah ada acara Tour de Singkarak..bersepeda mengelilingi 
Danau Singkarak..klo masih ada tenaga, mungkin boleh dilanjutkan ke bukit 
tinggi via padang panjang...

salam hangat,

--- On Wed, 4/8/09, azhali_ed...@cnooc.co.id  wrote:

From: azhali_ed...@cnooc.co.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Milis IAGI-net" 
Date: Wednesday, April 8, 2009, 4:10 AM

hehehe...kebetulan tahun lalu sempet jalan2 rute Jambi-Bukittinggi sama 
Mas Syaiful walopun saya nggak kebagian yang bareng men-temen China-nya...

Betul sekali dan sangat terasa bedanya kalo kita jalan mulai dari Jambi 
dan berlanjut ke Sumatra Barat. Jambi sepertinya hanya dihiasi oleh kebun 
kelapa sawit di kiri dan kanan jalan serta udara yang cenderung panas tapi 
begitu masuk wilayah Sumatra Barat (Silungkang, Sawahlunto, Muaro Bungo, 
Singkarak dan sekitarnya) mata sepertinya lebih terasa nyaman. Sisi kiri 
dan kanan jalan raya bisa langsung berdampingan dengan sungai lebar dan 
hamparan sawah di sekelilingnya. Di bagian belakang bukit2 menjulang 
tinggi dilengkapi dengan pohon2 nan hijau.

Sawahlunto lebih mengingatkan saya sama Bandung Tempo Doeloe. Terutama 
kalo kita datangnya dari jalan raya Jambi-Sumatra Barat. Kota kecil, ke 
mana2 deket. Duduk2 di pinggir jalan sambil ngupi kayanya seru banget.

Sayangnya begitu memasuki wilayah Danau Singkarak, sepertinya danau ini 
sudah nggak terlalu terawat. Hotel yang paling besar (dan paling megah 
pada jamannya) sepertinya sudah banyak ketinggalan costumer. Bisa jadi 
karena sudah nggak ada lagi event yang menarik dari danau ini selain danau 
(dan ikan Bilih-nya)-nya sendiri.

Mengarah ke Bukittinggi, cuaca akan terasa lebih nyaman lagi, terutama 
kalo nginep di sekitar Jam Gadang. Di bagian belakang bisa langsung nonton 
Ngarai Sianok.

Tapi kemaren itu dalam rangka tugas, jadinya cuman setepuk dua tepuk aja 
di setiap spot wisata-nya w alaupun kita sempet ngupi beberapa saat di 
Sawahlunto.

Anyway, West Sumatra secara keseluruhan sangat recommended untuk yang suka 
jalan2...hehehe...

regards,
-edwin-




mohammadsyai...@gmail.com 
04/08/2009 02:44 PM
Please respond to



To
"Milis IAGI-net" 
cc

Subject
Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar





Betul, pak Sugeng. Saya juga beberapa kali menikmati jalur Muara Bungo - 
Padang/Bukittinggi: kelokan sungai dan hamparan sawah di sepanjang lembah 
yg sejajar dg jalan aspal, indah nian. Terakhir tahun lalu, mampir 
Silungkang utk membawa sarungnya, waktu itu sama teman2 Cina, he..he..

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 

Date: Wed, 8 Apr 2009 13:35:59
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar

Bang Syaiful,
Artikel mengenai anak Politeknik dan geologi ITB di Kompas sudah saya
kliping. Hebat juga dia.
Sumbar memang mempunyai keindahan alam yang mempesona; untung saya sudah
sampai Padang-Bukit Tinggi-Batusangkar dan Pagaruyung.
Kawan saya, logger anak Inggris saja sudah dua kali ke Sumbar. Selain alam
yang elok (Ngarai Sianok, Lembah Anai, Solok dll) Sumbar sebenarnya sangat
kaya dengan budaya yang sangat laku dijual untuk pariwisata.
Ketika menginap di hotel Rocky...saya ketemu 5 remaja Argentina, berlibur
untuk main selancar di Nias...

Dari Muara Bungo (sampai Bangko-Sungai Dareh-Rimbo 
Bujang-Silungkang-Solok)
saya sangat menikmati dan mengagumi jalan trans Sumatra bagian barat yang
begitu halus, mulus, nyaman dan sangat terawat. Kawan perjalanan 
(geologist
asli Sumbar) dengan bangga mengatakan bahwa jalan ini dibuat oleh 
kontraktor
dari Korea Selatan, tahun 1980-an. Dia dan orang tuanya sering 
pulang-pergi:
Jambi-Padang setiap akhir pekan.
Lalu saya bertanya, kenapa jalan Palembang-Jambi sering rusak? Katanya
pemborongnya keponakannya Pak ...upst. Belakangan setiap berangkat ke 
lokasi
di utara Jambi, saya sering menyaksikan bbrp truck bergelimpangan karena
kondisi jalannya yang sangat jelek, khususnya jalur ke Kuala Tungkal.
Kapan uang hasil minyak dipergunakan untuk perbaikan jalan

Salam hangat,
sugeng




- Original Message -
From: "mohammad syaiful" 
To: "IAGI Pusat" 
Sent: Wednesday, April 08, 2009 8:21 AM
Subject: [iagi-net-l] yulnofrins napilus: (geo)wisata di sumbar


> rekan2,
>
> sudah sempat menikmati harian kompas hari ini? coba buka halaman 16,
> resapi topik 'sosok'.
> setelah itu, bolehlah kunjungi website di http://west-sumatra.com/
>
> urang2 awak, adakah yg suka pulang basamo?
>
> salam,
> syaiful
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> 
---

Re: [iagi-net-l] Endapan turbidit tebal lebih 20 m di shelf

2006-07-26 Terurut Topik adi prayogi
Numpang Nimbrung Mas...
  Kebetulan saya juga lagi mengerjakan Tugas Akhir mengenai endapan turbidit.
  Memang benar sudah ada model log dari tiap komponen turbidit misalnya  blocky 
menunjukkan Basin floor fan, crescentic log kemungkinan komponen  Slope fan dan 
lain-lain, namun tetap saja tidak dapat dijadikan  satu-satunya pegangan dalam 
menentukan apakah itu basin floor atau yang  lain. dari biostrat nya kita bisa 
melihat asosiasi fosil yang ada  dibawahnya untuk menentukan apakah tubuh 
batuan tersebut adalah sesuatu  yang "asing" atau bukan, dan endapan turbidit, 
dicirikan dengan  kelimpahan arenaceous fossils yang tiba-tiba tinggi 
(kemungkinan  reworked). dari data core ataupun singkapan, akan keliatan 
struktur  khasnya endapan ini misalnya adanya mudclast, slump structure dll.  
Apakah  endapan turbidit  bisa terbentuk di shelf (0-200m)  dan ketebalannya 
lebih dari 20 m?menurut saya bisa saja, tapi mungkin  baru tahapan liquified 
flow, tergantung dari material yang dibawanya. 
  
  Mohon pencerahannya, dan diluruskan klo ada yang salah.
  
  
   A.Prayogi
  "calon Geologist"

Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Ferdi,...
Saya paling penasaran kalau ada yang mengatakan "pattern log menunjukkan 
endapan turbidit", ...
Yang seperti apa sich, pattern lognya endapan turbidit?
Dalam kaitannya dg sedimentologi, yang bisa dibaca dari pattern log menurut 
pengetahuan saya hanya: ketebalan, shale & non-shale, degree of interbedding 
relatif terhadap ketebalan, menghalus keatas, mengkasar ke atas, dan/atau 
blocky, transition atau sharp contact..
Dan pola-pola yang dihasilkan oleh kombinasi berbagai karakter log seperti 
yang tersebut di atas dapat dijumpai baik di endapan arus traksi maupun 
endapan arus turbid..
"Log pattern alone" akan sangat sulit menghasilkan interpretasi yang valid 
ttg mekanisme pengendapan (turbid vs traksi)
Ketika anda melihat selang-seling shale-nonshale setebal 20 meter dengan 
frekwensi perselingan tiap 30-50 cm dengan kontak tiap perselingan yang 
tegas (sharp), selain secara konvensional disebutkan sebagai classical 
turbidit (flysch), bisa jadi itu juga merupakan endapan dataran banjir 
sungai, dimana terjadi perselingan antara arus traksi dan arus turbid dalam 
mekanisme transport & pengendapannya; bisa juga pola itu diinterpretasikan 
sebagai endapan selang-seling pasang-surut, atau yang lebih ekstrim lagi 
endapan lakustrin (algal bloom/wet - clastic/dry). Kunci diskriminan 
interpretasi utamanya sebenarnya terletak pada pengetahuan anda tentang apa 
yang ada di atas, di bawah, dan di samping menyamping dari benda (log) 20 
meter yang anda interpretasikan tsb, karena dalam hal ini kemungkinan besar 
anda tidak punya kemewahan untuk mendapatkan core/side-wall core langsung 
dari section tsb. Kalau ada core-sidewall core-nya, maka semuanya menjadi 
jelas: BACK TO BASIC, LOOK AT ROCK. Anda bisa memeriksa tekstur, 
struktur, dan mineralogi batuan tsb (yg tidak direpresentasikan dalam 
conventional log ==kecuali beberapa di FMI==), sehingga anda bisa sampai 
pada kesimpulan apakah barang tersebut adalah turbidit atau endapan arus 
traksi.

Nah, sekarang balik (atau terus) ke pertanyaan anda berikutnya:...
Seandainya anda sudah yakin dari "advanced pattern log interpretation" 
(tentunya dengan mengkombinasikannya dg pengetahuan 
stratigrafi/sedimentologi atas-bawah, sampingnya) bahwa si 20-m section tsb 
adalah endapan turbidit .. dan kemudian anda kombinasikan dengan info 
data biostrat menunjukkan barang tersebut adalah endapan shelf (walaupun 
masih ada juga "escape clause" berupa possibility reworking) sebenarnya 
tidaklah terlalu aneh kalau kita dapatkan arus turbid di daerah shelf, 
apabila kita sadar bahwa arus turbid sebenarnya adalah arus dimana butiran 
yang tertransport berada dalam posisi tercampur aduk / mengambang / melayang 
di dalam massa fluida (in opposed to bedform migration: rolling, saltation, 
creeping dsb yang merupakan ciri arus traksi).. STORM dan TSUNAMI bisa 
mencampur adukkan butiran dalam fluida(air)... selain itu adanya 
ketidak-stabilan dasar laut yang dipicu oleh pergerakan karena 
patahan-patahan di shelf, ataupun diapirism di bawah permukaan (terutama di 
daerah delta), bisa juga menyebabkan terjadi "sloping-condition" yang 
akhirnya memicu gravity-derived flow yang merupakan IBU-nya arus 
turbid..

Terus,... apa bisa dia setebal 20 meter?? Apakah storm, tsunami, ataupun 
relief sloping anomaly di shelf bisa menghasilkan endapan turbid 20 meter? 
Bisa saja. Nah, disinilah anda juga harus mulai memperhitungkan 
basin-history secara keseluruhan, paleo-climate, paleo-geography, dsb 
Apakah mungkin ada storm yang sedemikian katastrofiknya shg bisa mengaduk2 
massa air bercampur dengan bottom sedimen sampai membuat kolom massa turbid 
setebal 20 meter? Apakah event spt itu dimungkinkan dalam cekungan anda? 
Apakah mungkin ada tsunami disana? (Delta Mahakam?? Hmmm... Less Likely) 
Kalau begitu: 

Re: [iagi-net-l] IAGI Student Chapter (Mahasiswa, Apa yg diharapkan dari IAGI ?)

2006-04-19 Terurut Topik adi prayogi
mungkin kita harus sama2 introspeksi, apakah kami (mahasiswa)nya yang lembek, 
malu bahkan malas, ato mungkin mas-mas yang udah lebih berpengalaman tlalu 
sibuk untuk menyempatkan diri ke kampus buat sharing ilmu. walaupun saya saat 
ini kebanyakan cuma membaca saja blum berani berkomentar, klo ada topik yang 
memang 'hot' saya juga ngeprint diskusi mas-mas buat himpunan ato buat temen2 
asisten lab, sebagai bahan diskusi kami. klo untuk ilmu thok, saya rasa di 
milist ini juga sudah sangat banyak ilmu2 baru yang saya dapatkan, namun 
tentunya lebih baik lagi klo kami bisa mengenal wajah2 ahli geologi Indonesia 
abad ini, dengan cara kami mengundang mas-mas sekalian k kampus. klo mengundang 
perorangan, kami sudah mulai lakukan. tapi klo untuk mengundang ahli geologi 
dari IAGI, kami blum tau birokrasinya gimana..

terimakasih atas masukkannya,

A. Prayogi

[EMAIL PROTECTED] wrote: >
   Wayan

   Terima kasih atas infonya mengenai sdrk Adi.
   Millis IAGI eksklusif ??
   Wah mestinya ndak lah , buktinya banyak issue yang dilontarkan
   oleh mahasiswa ditanggapi oleh rekan millis yang lain.
   Adik adik (eh mungkin buat si Abah sih anak anak) mahasiswa, jangan
   sungkan karena ilmu pengetahuan itu lautan yang tidak ada tepinya,
   jadi yang kelihatan pinter sekarang akan kelihatan biasa biasa saja
   dimasa yad.
   Anda anda mahasiswa pasti akan lebih pinter pada waktunya.
   So, ada pendapat asal logis dan (sebaiknya) berhubungan dengan'ilmu
   kebumian , just come in.

   Si - Abah.



  Pak Syaiful,
>   setau saya, pigi itu Pekan Interaksi Geologi Indonesia, jadi isinya
> bukan hanya presentasi ilmiah, tapi juga lomba foto geologi, paper
> contest, seminar dan workshop, dulu waktu jaman saya juga sempat ada
> lomba lintasan geologi antar mahasiswa.
>   sayangnya sampai saat ini PIGI belum dijadikan agenda tahunan, masih
> tentative..
>
>   Abah, adi proyogi itu sempat menjabat ketua himpunan, jadi kayanya tidak
> mungkin kalau di bilang tidak pernah ke kampus, mungkin kejadiannya yang
> "beda jaman" dengan si adi ini...
>
>   satu hal yang banyak saya lihat waktu mahasiswa dan sekarang (masih
> berkutat di kampus), ada rasa segan untuk bergabung di milis IAGI,
> mungkin karena merasa IAGI adalah suatu organisasi eksklusip yang isinya
> "ahli" geologi, minimal lulusan geologilah..
>   saya sendiri juga pernah merasa seperti itu sebelum akhirnya
> ter-masuk-kan (dalam arti tidak sengaja) ketika dulu mencari bahan
> mengenai sesar RMKS dari Pak Awang..
>   terus terang waktu itu IAGI memang terkesan eksklusif, mungkin karena
> kurangnya sosialisasi mengenai milis, atau bahkan pendaftaran
> keangotaannya...
>   saya rasa ide "road show IAGI" adalah cara yang cocok untuk
> memperkenalkan IAGI pada mahasiswa dan khalayak umum... dan cocok untuk
> dijadikan agenda rutin...
>   setidaknya ini menurut saya..
>
>   salam,
>   .heru.
>
> mohammad syaiful  wrote:
>   ide cakmin sudah pernah dilakukan oleh beberapa himpunan mahasiswa
> geologi,
> melalui ajang PIGI (presentasi ilmiah geologi indonesia) yg
> diselenggarakan
> oleh, dari, dan untuk mahasiswa. kebetulan kegiatan serupa (dan sama) saat
> ini sedang dilakukan, tampaknya promosinya saja yg kurang 'mendunia'
> sehingga sebagian kita tidak mengetahuinya.
>
> kalo ketika kita masih mahasiswa (1980-an), kita bikin PKK (presentasi
> kertas karya).
>
> berikut ini info yg saya terima ttg PIGI 2006 dg panitianya adalah
> mahasiswa
> geologi itb.
> =
>
> PIGI 2006
> TEMA : EKSPLORASI, EKSPLOITASI DAN PENGEMBANGAN GEOSAINS
> DI
> INDONESIA
> SUBTEMA : EKSPLORASI, EKSPLOITASI, DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI-
> GEOFISIKA I MITIGASI BENCANA ALAM I APLIKASI
> HIDROGEOLOGI I
> SUMBERDAYA ALAM (HIDROKARBON, BATUBARA, PANAS BUMI,
> DAN
> PERTAMBANGAN) IGEOSAINS RAMAH LINGKUNGAN
>
> PAPER CONTEST
> � Peseta bersifat perseorangan
> � Peserta adalah mahasiswa S1 yang masih aktif di perguruan
> tinggi dan mengambil program studi geosains atau bidang lain yang
> terkait
> � Peserta telebih dahulu menyerahkan abstraksi dari karya tulis
> yang akan dibuat, dalam bahasa Indonesia
> � Abstraksi berisi rangkuman atau ide-ide dasar dari karya
> tulis yang akan dibuat
> � Panjang abstrak max.300 kata
> � Abstraksi diketik rapi, kertas A4, Times New Roman, font 12,
> spasi 1,5
> � Biaya pendaftaran Rp. 20.000,-
> � Dari sekian abstraksi akan dipilih 5 abstraksi yang kemudian
> peserta yang terpilih tersebut diperkenankan menyusun karya tulisnya
> secara penuh dan mempresentasikannya pada tanggal 6 Mei 2006 di Aula
> Barat ITB
> � Peserta terpilih berhak untuk mengikuti Seminar Nasional
> bertema "Eksplorasi, Eksploitasi dan Pengembangan Hidrokarbon di
> Indonesia" yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2006 pukul 08.00
> WIB di Aula Barat ITB
>
> POSTER CONTEST
> � Peserta bersifat perseorangan
> � Peserta adalah mahasiswa S1 d

Re: [iagi-net-l] Mahasiswa, Apa yg diharapkan dari IAGI ?

2006-04-18 Terurut Topik adi prayogi
itu dia mas, udah pernah kenal, nggak lebih dari kenal. padahal kan seharusnya 
ada proses ke arah sayang IAGI, kemudian cinta IAGI...,nah...dua tahap 
berikutnya itu yang belum...


salam lagi,

ADI

mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> wrote: lho, apa belum pernah kenal iagi di 
kampus? dimana tepatnya?

salam,
syaiful
*macan kampus (maunya-canda di kampus), he..he..


On 4/18/06, adi prayogi  wrote:
>
> belum malu kok mas...
> mungkin kami (mahasiswa)  belum  begitu kenal/dekat dengan IAGI , yang
> kami tahu dari IAGI mungkin cuma IAGI itu adalah Ikatan Ahli Geologi
> Indonesia bukan arti tetapi kepanjangan nya saja. bahkan bagi saya mengenal
> IATMI sama halnya dengan kenal IAGI bahkan mungkin lebih sedikit, padahal
> saya mahasiswa (masih) Geologi.
>
> mungkin kami perlu mengundang mas-mas di kepengurusan IAGI sekarang k
> kampus?supaya kita lebih mengenal IAGI...
>
> salam mahasiswa,
>
> A.Prayogi
> (mahasiswasemesterbonus)
> oki musakti  wrote: Ada enam apa tujuh (SALAM dong)
> response atas thread ini, semuanya dari mantan mahasiswa.
> Yang mahasiswa (S1) asli masih pada malu-malu euy
>
>
> cheers
> Oki
>
>
>
> -
> New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save
> big.
>
>
> -
> New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save
> big.
>



--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]



-
Blab-away for as little as 1¢/min. Make  PC-to-Phone Calls using Yahoo! 
Messenger with Voice.

Re: [iagi-net-l] Mahasiswa, Apa yg diharapkan dari IAGI ?

2006-04-18 Terurut Topik adi prayogi
belum malu kok mas...
mungkin kami (mahasiswa)  belum  begitu kenal/dekat dengan IAGI , yang kami 
tahu dari IAGI mungkin cuma IAGI itu adalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia bukan 
arti tetapi kepanjangan nya saja. bahkan bagi saya mengenal IATMI sama halnya 
dengan kenal IAGI bahkan mungkin lebih sedikit, padahal saya mahasiswa (masih) 
Geologi. 

mungkin kami perlu mengundang mas-mas di kepengurusan IAGI sekarang k 
kampus?supaya kita lebih mengenal IAGI...

salam mahasiswa,

A.Prayogi
(mahasiswasemesterbonus)
oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada enam apa tujuh (SALAM dong) response 
atas thread ini, semuanya dari mantan mahasiswa.
  Yang mahasiswa (S1) asli masih pada malu-malu euy
  
 
  cheers
  Oki


  
-
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.


-
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.