RE: [iagi-net] Tes email dari sekretariat

2020-11-11 Terurut Topik danny.hilman
Benar...banyak sekali..mogon email sy yang ini dihapus dan dipindah ke 
danny.hil...@rocketmail.com


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Iwan Bagus Indriyanto 
 Date: 11/11/20  2:56 PM  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Tes email dari sekretariat 


Dear sekre IAGI, email masuk ke saya banyak sekali..apakah itu email milist?
Jika iya mohon email saya ini dapat dimove ke
ibegeo...@gmail.com
 
Terimakasih
 
Salam,
 
From: iagi-net@iagi.or.id 
On Behalf Of Sekretariat IAGI

Sent: Wednesday, November 11, 2020 10:35 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net] Tes email dari sekretariat
 


tgl 11/11/2020 jam 10:34am


 














 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314
Facebook Page: IAGI
 Page
Facebook Group: IAGI Group
Instagram: @iagi
Twitter: @iaginet














Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314





Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of


any information posted on IAGI mailing list.

* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If
 you have received this communication in error, please notify us immediately by 
responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina 
(Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the 
information contained in this
 communication nor for any delay in its receipt. *


Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) 
aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini 
skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:50  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Danny, 
Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya 
Oom Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?) 

https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake

A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like
 event that releases energy over a period of hours to months, rather 
than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. 
First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes 
now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2]
 which can be detected and approximately located using seismometer data 
filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are
 quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described 
in the past.[3]
Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes,
 in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of 
proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the 
rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the 
energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes.



--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) 
aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini 
skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:50  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Danny, 
Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya 
Oom Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?) 

https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake

A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like
 event that releases energy over a period of hours to months, rather 
than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. 
First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes 
now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2]
 which can be detected and approximately located using seismometer data 
filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are
 quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described 
in the past.[3]
Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes,
 in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of 
proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the 
rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the 
energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes.



--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Engga gitu arti "slow earthquake".Tetap sekaligus bergerak dengan cepat dalam 
satu event tapi tidak secepat yg normal sehingga tidak seluruh pergerakannya 
menimbulkan seismic shockwave. Itu yg menyebabkan walaupun slip pergerakan 
sesungguhnya besar tapi besar magnitudo gempa yg terekam jaringan seismograf 
lebih kecil (tidaj sebanding slipnya). Slow earthquake disebut juga sebagai 
tsunami earthquake.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:37  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
 

RDP
 

RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake st

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-09 Terurut Topik danny.hilman
jejak-jejak tsunami masa lampau. 



Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya
membicarakan P50 (probability 50%). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan 
memberikan angka P1 (1%
probability). 
Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ?
Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50), 
tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data 
Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment. 

Fact boundary ini
harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi, khususnya qartenary
geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena kondisi bumi ini selama
quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya. 

Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa
Aceh yang faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata
juga di Selatan Jawa (Sunda) ?





Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama ngga 
mengikuti riset ini eh :-D

Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?

Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat. 
Namun masih dalam koridor ilmiah. 
Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar 
9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2 jam 
atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa yang 
slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja.

Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin 
pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang ditakutkan.

Salam Waspada

RDP

"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan lebih 
baik juga"


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> 
wrote:
Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten, 
Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg kebenaran 
berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR. 
mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy masyarakat 
tidak resah. 
salam. mega
On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com> wrote:
Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa 
Jakarta. Bisa cek di 
http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html
Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun pak 
Danny masukannya.
Salam,SPSent from my mobile device

On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> 
wrote:

Pak Danny,
Terimakasih infonya.

Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
Salam,Julianta
On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.






-

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-09 Terurut Topik danny.hilman
jejak-jejak tsunami masa lampau. 



Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya
membicarakan P50 (probability 50%). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan 
memberikan angka P1 (1%
probability). 
Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ?
Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50), 
tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data 
Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment. 

Fact boundary ini
harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi, khususnya qartenary
geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena kondisi bumi ini selama
quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya. 

Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa
Aceh yang faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata
juga di Selatan Jawa (Sunda) ?





Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama ngga 
mengikuti riset ini eh :-D

Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?

Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat. 
Namun masih dalam koridor ilmiah. 
Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar 
9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2 jam 
atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa yang 
slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja.

Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin 
pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang ditakutkan.

Salam Waspada

RDP

"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan lebih 
baik juga"


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> 
wrote:
Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten, 
Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg kebenaran 
berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR. 
mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy masyarakat 
tidak resah. 
salam. mega
On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com> wrote:
Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa 
Jakarta. Bisa cek di 
http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html
Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun pak 
Danny masukannya.
Salam,SPSent from my mobile device

On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> 
wrote:

Pak Danny,
Terimakasih infonya.

Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
Salam,Julianta
On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.






-

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik danny.hilman
obile device

On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> 
wrote:

Pak Danny,
Terimakasih infonya.

Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
Salam,Julianta
On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=









Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=

-

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik danny.hilman
obile device

On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> 
wrote:

Pak Danny,
Terimakasih infonya.

Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
Salam,Julianta
On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=









Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=

-

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik danny.hilman
Sejarahnya tidak ada. Bukti paleotsunami sudah ada. Prediksi M9 di megathrust 
Sumatra-Jawa kan wajar2 saja. Namun yg sudah jelas bukti kejadiannya termasuk 
Tsunami Sceh M9.2 memang di Sumatra. Di Jawa belum banyak penelitiannya. Yg 
sudah terjafi baru event megathrust yg "slow earthquake" M7.8 (Tsunami 
Pangandaran 2006). 2006 event ini setara dan sejenis dgn 2010 tsunami di 
Mentawai. Perihal potensi M9 di megathrust Selat Sunda-Selatan Jawa, umumnya 
para ahli geologi gempa dan tsunami  setuju. Bahkan sudah ada thesis Ph.D Rahma 
Hanifa di Jepang yg sudah memodelkan potensinya minimal M8.7.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> Date: 
4/4/18  19:10  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Potensi Tsunami 57 m 
Apakah ada sejarahnya gempa besar disekitar itu pak Danny dan mengapa prediksi 
itu muncul


Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 19.06, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> 
menulis:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=








Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik danny.hilman
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
 Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal  wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari  
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=

Re: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh

2016-07-19 Terurut Topik danny.hilman
Ini masalah observasi dan interpretasi saja, bukan imajinasi dan belum 
kesimpulan kalau sy sih.  Harus liat sendiri dulu di lapangan. Kalau natural 
penjelasannya apa? Yg jelas bukan kondisi dan proses yg menyebabkan mushroom 
rocks karena batuannya masif (basalt)  dan ukurannya krucil, juga lokasinya 
bukan di lingkungan dimana ada proses erosi air yg kuat tapi dari bukit yg 
longsor.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Ben Sapiie <bsap...@geodin.net> Date: 
7/19/16  8:13 PM  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh 
Ya .. Mungkin saha,  Tapi saya sih lebih cenderung hasil produk Dari proses 
natural, Kalau lihat Dari fotonya saja..  Mungkin karena saya kurang 
berimajinasi tinggi Seperti DH Dan many Okim ... 
Sent from my iPhone
On Jul 19, 2016, at 1:23 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:

Naaah, sekarang saya sependapat dengan Mang Okim.  Benarkan bukan mushroom 
rocksTapi yg meneliti harusnya tim geologi juga, khususnya utk melacak 
kemungkinan keberadaan "source rocks"nya (dan umurnya) yg kemungkinan besar 
tertimbun di bawah tanah.  Jadi mungkin perlu di geo-scanning.  Tim arkeologi 
biasanya cuma ngandelin pacul ajamalah ada yg galinya pake ceruk dan tusuk 
gigi...nanti engga ketemu2 :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Sujatmiko <m...@cbn.net.id> Date: 
7/19/16  12:41 PM  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id, "'R. P. 
Koesoemadinata'" <koeso...@melsa.net.id> Subject: RE: [iagi-net] Balas: Re: 
[iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh 




Yth. Rekan-rekan IAGI,

 

Mengenai batuan aneh di Geopark Ciletuh,
yang pertama kali mengekspos gambarnya di FB  adalah Dr. Igan S. Sutawidjaja. 
Waktu itu mang Okim menyarankan kepada beliau  untuk meneliti daerah sekitarnya
mengingat bentuknya yang menurut mang Okim tidak wajar sebagai produk alamiah (
“residual boulders”). Beliau menjelaskan bahwa batuan aneh tersebut berserakan
sebagai produk longsoran. 

 

Beberapa hari yang lalu, Dr. Igan
memberikan konfirmasi bahwa 3 contoh batuan aneh yang beliau ambil untuk
diperiksa di Museum Geologi adalah batuan masif  basalt.  Dengan demikian maka
mang Okim lebih yakin lagi bahwa batuan aneh tersebut kemungkinan besar bukan
produk erosi  air atau windblown boulders  dan sejenisnya, melainkan produk
budaya. Semoga saja tim arkeologi  yang konon akan  diminta untuk meneliti
batuan aneh tersebut  di lapangan dapat segera menyimpulkannya.  Dan seandainya
batuan tersebut merupakan produk budaya, maka nilai Ciletuh sebagai  Geopark 
tentulah
akan lebih hebring --- ta’ iya.

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 



From: iagi-net@iagi.or.id
[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com

Sent: 11 Juli 2016 11:29

To: R. P. Koesoemadinata

Cc: Iagi

Subject: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net]
-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh



 

wah kan belum tau jenis batuannya.  batu apa yang di atas dan batu apa
di bawahnya.

Pa Budi sbg satu diantara pawang Ciletuh, pasti tau batu batu apa yang ada di
sana.

salam.

--

Dikirim dari smartphone OPPO saya





"R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> menulis: 



Wah
kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari
interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to
me





Hehehe





Wassalam





RPK





 







-
Original Message - 





From: Franciscus B Sinartio -
fbsinar...@yahoo.com 





To: iagi-net@iagi.or.id
; Danny Hilman
; Iagi 





Sent: Friday, July 08,
2016 11:14 PM





Subject: Re: [iagi-net]
-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh





 



Apa mungkin karena erosi karena
angin???



Sent from Yahoo
Mail on Android





 



On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilman





<danny.hil...@gmail.com>
wrote:







Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk
alamiah. 



Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi
karena erosi air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras)
pada batuan berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk
tiang/kolom bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan.  Di foto
kelihatannya batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya
lekukan yang terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu
lapisan dengan kekerasan berbeda.  Dan batuan-batuan tersebut tidak
terlihat dipinggir sungai atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari
sumbernya yang dekat.salah satu batu bidak tersebut memperlihatkan bagian
bawahnya berbentuk kotak (kubus) sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak
terlihat ada perlapisan atau perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi
fotonya kurang tinggi.  Teka-teki yang sangat menarik.





 





salam,





DHN





 





 







 





On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin <amir.al.a...@g

RE: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh

2016-07-19 Terurut Topik danny.hilman
Naaah, sekarang saya sependapat dengan Mang Okim.  Benarkan bukan mushroom 
rocksTapi yg meneliti harusnya tim geologi juga, khususnya utk melacak 
kemungkinan keberadaan "source rocks"nya (dan umurnya) yg kemungkinan besar 
tertimbun di bawah tanah.  Jadi mungkin perlu di geo-scanning.  Tim arkeologi 
biasanya cuma ngandelin pacul ajamalah ada yg galinya pake ceruk dan tusuk 
gigi...nanti engga ketemu2 :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Sujatmiko  Date: 
7/19/16  12:41 PM  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id, "'R. P. 
Koesoemadinata'"  Subject: RE: [iagi-net] Balas: Re: 
[iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh 




Yth. Rekan-rekan IAGI,

 

Mengenai batuan aneh di Geopark Ciletuh,
yang pertama kali mengekspos gambarnya di FB  adalah Dr. Igan S. Sutawidjaja. 
Waktu itu mang Okim menyarankan kepada beliau  untuk meneliti daerah sekitarnya
mengingat bentuknya yang menurut mang Okim tidak wajar sebagai produk alamiah (
“residual boulders”). Beliau menjelaskan bahwa batuan aneh tersebut berserakan
sebagai produk longsoran. 

 

Beberapa hari yang lalu, Dr. Igan
memberikan konfirmasi bahwa 3 contoh batuan aneh yang beliau ambil untuk
diperiksa di Museum Geologi adalah batuan masif  basalt.  Dengan demikian maka
mang Okim lebih yakin lagi bahwa batuan aneh tersebut kemungkinan besar bukan
produk erosi  air atau windblown boulders  dan sejenisnya, melainkan produk
budaya. Semoga saja tim arkeologi  yang konon akan  diminta untuk meneliti
batuan aneh tersebut  di lapangan dapat segera menyimpulkannya.  Dan seandainya
batuan tersebut merupakan produk budaya, maka nilai Ciletuh sebagai  Geopark 
tentulah
akan lebih hebring --- ta’ iya.

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 



From: iagi-net@iagi.or.id
[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com

Sent: 11 Juli 2016 11:29

To: R. P. Koesoemadinata

Cc: Iagi

Subject: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net]
-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh



 

wah kan belum tau jenis batuannya.  batu apa yang di atas dan batu apa
di bawahnya.

Pa Budi sbg satu diantara pawang Ciletuh, pasti tau batu batu apa yang ada di
sana.

salam.

--

Dikirim dari smartphone OPPO saya





"R.P.Koesoemadinata"  menulis: 



Wah
kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari
interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to
me





Hehehe





Wassalam





RPK





 







-
Original Message - 





From: Franciscus B Sinartio -
fbsinar...@yahoo.com 





To: iagi-net@iagi.or.id
; Danny Hilman
; Iagi 





Sent: Friday, July 08,
2016 11:14 PM





Subject: Re: [iagi-net]
-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh





 



Apa mungkin karena erosi karena
angin???



Sent from Yahoo
Mail on Android





 



On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilman






wrote:







Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk
alamiah. 



Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi
karena erosi air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras)
pada batuan berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk
tiang/kolom bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan.  Di foto
kelihatannya batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya
lekukan yang terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu
lapisan dengan kekerasan berbeda.  Dan batuan-batuan tersebut tidak
terlihat dipinggir sungai atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari
sumbernya yang dekat.salah satu batu bidak tersebut memperlihatkan bagian
bawahnya berbentuk kotak (kubus) sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak
terlihat ada perlapisan atau perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi
fotonya kurang tinggi.  Teka-teki yang sangat menarik.





 





salam,





DHN





 





 







 





On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin  wrote:





Kok kayak hasil bioturbasi, tapi besar.,.





 





ayo tebak2an, bikinan manusia atau bukan :-)









http://news.detik.com/berita/3232889/area-temuan-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh-meluas-warga-lakukan-pengamanan



-- 



***

Amir Al Amin

Operations/ Wellsite Geologist

(62)811592902

amir13120[at]yahoo.com

amir.al.amin[at]gmail.com













Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id
or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id







Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 

RE: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia

2015-05-13 Terurut Topik danny.hilman
Lho, yang benar saja Pak De, yg menyimpulkan  gempa jogya M6.3 bisa menyebabkan 
semburan lumpur sejauh 300km-an di Sidoarja siapa?
Dari timingnya saja tidak cocok; gempanya kapan, nyemburnya kapan? Beda 
beberapa hari kalo engga salah kejadiannya.  Kalau pun orang ngotot bahwa 
gelombang gempa mempunyai kontribusi terhadap LUSI,maka kontribusinya 
insignificant alias kecil sekali... kurang dari 1% lah.

Salam,
DHN


Sent from my Samsung device


 Original message 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: 05/13/2015  5:45 PM  (GMT+07:00) 
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di 
Indonesia 

Lah wong gempa jogja juga bisa menyemburkan lumpur di Sidoarjo 
looh.


RDP

--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-05-13 9:30 GMT+07:00 Ben Sapiie bsap...@geodin.net:
Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat 
atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum 
konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah..

Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 
10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon 
pencerahaannya..

Salam,

BS

Sent from my iPhone

On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com 
wrote:

Pak Ban ini pintar mancing-mancing J

Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia 
tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter 
amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang 
jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau 
masih dalam satu sistem regional.  Malah kalau dari logika tektoniknya 
pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress)  yang ke 
arah Indonesia... hmm bagaimana bisa?  Ingat model Indentasi Tektonik dari 
Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia 
menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari 
tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah 
Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red 
River Fault dan Sumatran Fault.  Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan 
pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara.  
Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke 
arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya.  Ini big picture-nya, tapi 
kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia 
tentu bisa diabaikan. 

Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh 
Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang 
pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan.  Gempa M7.3 kemarin 
“rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8.

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: 06 Mei 2015 6:01
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia

 

maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para 
pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?.
Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; 
sangat bermanfaat.
hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan.
salam sejahtere, bdn.

Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis:

Selamat pagi para “iagiers…

 

Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky.

http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini?

 

Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian 
yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, 
terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt 
gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) 
dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan 
(kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya 
dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa 
diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt 
gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk 
menghadapi dan menghindari dampak-nya. 

 

Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk 
memperkuat kesadaran dan kesiapan masyarakat di daerah potensi gempa bumi (yg 
secara geologi/ tektonik dapat diperkirakan). Salut…untuk hal ini, krn di era 
teknologi komunikasi sekarang ini akan dan telah tersebar sangat cepat. Namun 
kita (geologist) juga perlu bersiap-siap menjawab pertanyaan-pertanyaan awam 
ttg potensi gempa ini. Seperti misalnya kapan dan dimana 

Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia

2015-05-12 Terurut Topik danny.hilman
Halo Bung BS,
Sejak Gempa Aceh 2004, bagian utara Sesar Sumatra dari khatulistiwa ke utara 
lebih banyak melepaskan stress-nya(gempa2). Hal yg logis karena berada dalam 
lingkaran zona aftetshock. Tapi yg di bagian selatannya malah sepi 
sekali,kecuali ada gemp Kerinci M6.5 yg terjadi 12 jam setelah gempa padang thn 
2009.
Bener kok Lebay. Ini miskomunikasi yg sering terjadi antara bidang tektonik 
gempa dan tektonik geologi. Gempa per-kejadian kalo dihubungkan dengan struktur 
geologi ibaratnya seperti batu bata dengan rumah. Perubahan pada satu bata 
tidak bisa dikaitkan langsung dgn rumah :-) 
Kalo kita mau ngomongin 'rumah'nya maka 'tendangan balik bandung' ke Indonesia 
kibat dari konvergensi India sangat kecil dibandingkan dengan 'tendangan 
langsung' dari konvergensi lempeng Hindia-Australia di sepanjang jalur tumbukan 
Sumatra-Jawa. Walaupun demikian utk interval waktu puluhan juta tahun tentu 
efek tendangan balik itu sangat signifikan dan terekan dalam arsitektur geologi 
regional.

Salam,
DHN


Sent from my Samsung device


 Original message 
From: Ben Sapiie bsap...@geodin.net 
Date: 05/13/2015  9:30 AM  (GMT+07:00) 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia 

Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat 
atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum 
konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah..

Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 
10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon 
pencerahaannya..

Salam,

BS

Sent from my iPhone

On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com 
wrote:

Pak Ban ini pintar mancing-mancing J
Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia 
tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter 
amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang 
jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau 
masih dalam satu sistem regional.  Malah kalau dari logika tektoniknya 
pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress)  yang ke 
arah Indonesia... hmm bagaimana bisa?  Ingat model Indentasi Tektonik dari 
Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia 
menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari 
tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah 
Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red 
River Fault dan Sumatran Fault.  Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan 
pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara.  
Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke 
arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya.  Ini big picture-nya, tapi 
kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia 
tentu bisa diabaikan. 
Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh 
Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang 
pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan.  Gempa M7.3 kemarin 
“rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8.
 
Salam,
DHN
 
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: 06 Mei 2015 6:01
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia
 
maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para 
pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?.
Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; 
sangat bermanfaat.
hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan.
salam sejahtere, bdn.

Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis:
Selamat pagi para “iagiers…
 
Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky.
http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini?
 
Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian 
yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, 
terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt 
gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) 
dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan 
(kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya 
dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa 
diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt 
gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk 
menghadapi dan menghindari dampak-nya. 
 
Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk 
memperkuat kesadaran dan