RE: [iagi-net] Tes email dari sekretariat
Benar...banyak sekali..mogon email sy yang ini dihapus dan dipindah ke danny.hil...@rocketmail.com Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Iwan Bagus Indriyanto Date: 11/11/20 2:56 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Tes email dari sekretariat Dear sekre IAGI, email masuk ke saya banyak sekali..apakah itu email milist? Jika iya mohon email saya ini dapat dimove ke ibegeo...@gmail.com Terimakasih Salam, From: iagi-net@iagi.or.id On Behalf Of Sekretariat IAGI Sent: Wednesday, November 11, 2020 10:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tes email dari sekretariat tgl 11/11/2020 jam 10:34am Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Facebook Page: IAGI Page Facebook Group: IAGI Group Instagram: @iagi Twitter: @iaginet Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18 14:50 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Danny, Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya Oom Gugle :-D (mungkin ga tepat ya ?) https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like event that releases energy over a period of hours to months, rather than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2] which can be detected and approximately located using seismometer data filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described in the past.[3] Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes, in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes. -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>: Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu besar tapi sekali aja ? Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa ketimbang satu tapi sekali ? cmiiw RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>: https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/ Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau bendungan yang tidak dapat dibuat. Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam mitigasinya. Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?" Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan "Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus dibereskan," tutur Sri Mulyani. https://economy.
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18 14:50 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Danny, Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya Oom Gugle :-D (mungkin ga tepat ya ?) https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like event that releases energy over a period of hours to months, rather than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2] which can be detected and approximately located using seismometer data filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described in the past.[3] Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes, in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes. -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>: Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu besar tapi sekali aja ? Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa ketimbang satu tapi sekali ? cmiiw RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>: https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/ Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau bendungan yang tidak dapat dibuat. Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam mitigasinya. Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?" Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan "Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus dibereskan," tutur Sri Mulyani. https://economy.
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
Engga gitu arti "slow earthquake".Tetap sekaligus bergerak dengan cepat dalam satu event tapi tidak secepat yg normal sehingga tidak seluruh pergerakannya menimbulkan seismic shockwave. Itu yg menyebabkan walaupun slip pergerakan sesungguhnya besar tapi besar magnitudo gempa yg terekam jaringan seismograf lebih kecil (tidaj sebanding slipnya). Slow earthquake disebut juga sebagai tsunami earthquake. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18 14:37 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu besar tapi sekali aja ? Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa ketimbang satu tapi sekali ? cmiiw RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>: https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/ Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00) To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau bendungan yang tidak dapat dibuat. Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam mitigasinya. Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?" Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan "Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus dibereskan," tutur Sri Mulyani. https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga RDP RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". 2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>: He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni... JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar biasa ruwet. Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun bakal berkerut-kerut keningnya kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data yang ada terbilang paling lengkap di dunia. Untuk mengetahui karakteristik tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits. Mungkin solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal pake st
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
jejak-jejak tsunami masa lampau. Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya membicarakan P50 (probability 50%). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan memberikan angka P1 (1% probability). Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ? Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50), tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment. Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi, khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya. Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di Selatan Jawa (Sunda) ? Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama ngga mengikuti riset ini eh :-D Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ? Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat. Namun masih dalam koridor ilmiah. Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2 jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja. Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang ditakutkan. Salam Waspada RDP "mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan lebih baik juga" -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote: Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten, Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR. mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy masyarakat tidak resah. salam. mega On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com> wrote: Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun pak Danny masukannya. Salam,SPSent from my mobile device On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> wrote: Pak Danny, Terimakasih infonya. Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
jejak-jejak tsunami masa lampau. Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya membicarakan P50 (probability 50%). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan memberikan angka P1 (1% probability). Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ? Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50), tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment. Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi, khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya. Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di Selatan Jawa (Sunda) ? Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama ngga mengikuti riset ini eh :-D Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ? Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat. Namun masih dalam koridor ilmiah. Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2 jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja. Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang ditakutkan. Salam Waspada RDP "mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan lebih baik juga" -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote: Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten, Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR. mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy masyarakat tidak resah. salam. mega On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com> wrote: Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun pak Danny masukannya. Salam,SPSent from my mobile device On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> wrote: Pak Danny, Terimakasih infonya. Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
obile device On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> wrote: Pak Danny, Terimakasih infonya. Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = -
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
obile device On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> wrote: Pak Danny, Terimakasih infonya. Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = -
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
Sejarahnya tidak ada. Bukti paleotsunami sudah ada. Prediksi M9 di megathrust Sumatra-Jawa kan wajar2 saja. Namun yg sudah jelas bukti kejadiannya termasuk Tsunami Sceh M9.2 memang di Sumatra. Di Jawa belum banyak penelitiannya. Yg sudah terjafi baru event megathrust yg "slow earthquake" M7.8 (Tsunami Pangandaran 2006). 2006 event ini setara dan sejenis dgn 2010 tsunami di Mentawai. Perihal potensi M9 di megathrust Selat Sunda-Selatan Jawa, umumnya para ahli geologi gempa dan tsunami setuju. Bahkan sudah ada thesis Ph.D Rahma Hanifa di Jepang yg sudah memodelkan potensinya minimal M8.7. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> Date: 4/4/18 19:10 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Apakah ada sejarahnya gempa besar disekitar itu pak Danny dan mengapa prediksi itu muncul Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 19.06, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> menulis: Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke
Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat dgn M9. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Julianta PanjaitanDate: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini? Salam,Julianta On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal wrote: Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg diprediksikan BPPT Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net SalamSilent reader RSY Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari menulis: Anda membaca ? Silahkan reply untuk dihitung ! Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ? RDP -- "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. =
Re: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh
Ini masalah observasi dan interpretasi saja, bukan imajinasi dan belum kesimpulan kalau sy sih. Harus liat sendiri dulu di lapangan. Kalau natural penjelasannya apa? Yg jelas bukan kondisi dan proses yg menyebabkan mushroom rocks karena batuannya masif (basalt) dan ukurannya krucil, juga lokasinya bukan di lingkungan dimana ada proses erosi air yg kuat tapi dari bukit yg longsor. Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Ben Sapiie <bsap...@geodin.net> Date: 7/19/16 8:13 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Ya .. Mungkin saha, Tapi saya sih lebih cenderung hasil produk Dari proses natural, Kalau lihat Dari fotonya saja.. Mungkin karena saya kurang berimajinasi tinggi Seperti DH Dan many Okim ... Sent from my iPhone On Jul 19, 2016, at 1:23 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Naaah, sekarang saya sependapat dengan Mang Okim. Benarkan bukan mushroom rocksTapi yg meneliti harusnya tim geologi juga, khususnya utk melacak kemungkinan keberadaan "source rocks"nya (dan umurnya) yg kemungkinan besar tertimbun di bawah tanah. Jadi mungkin perlu di geo-scanning. Tim arkeologi biasanya cuma ngandelin pacul ajamalah ada yg galinya pake ceruk dan tusuk gigi...nanti engga ketemu2 :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Sujatmiko <m...@cbn.net.id> Date: 7/19/16 12:41 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id, "'R. P. Koesoemadinata'" <koeso...@melsa.net.id> Subject: RE: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Yth. Rekan-rekan IAGI, Mengenai batuan aneh di Geopark Ciletuh, yang pertama kali mengekspos gambarnya di FB adalah Dr. Igan S. Sutawidjaja. Waktu itu mang Okim menyarankan kepada beliau untuk meneliti daerah sekitarnya mengingat bentuknya yang menurut mang Okim tidak wajar sebagai produk alamiah ( “residual boulders”). Beliau menjelaskan bahwa batuan aneh tersebut berserakan sebagai produk longsoran. Beberapa hari yang lalu, Dr. Igan memberikan konfirmasi bahwa 3 contoh batuan aneh yang beliau ambil untuk diperiksa di Museum Geologi adalah batuan masif basalt. Dengan demikian maka mang Okim lebih yakin lagi bahwa batuan aneh tersebut kemungkinan besar bukan produk erosi air atau windblown boulders dan sejenisnya, melainkan produk budaya. Semoga saja tim arkeologi yang konon akan diminta untuk meneliti batuan aneh tersebut di lapangan dapat segera menyimpulkannya. Dan seandainya batuan tersebut merupakan produk budaya, maka nilai Ciletuh sebagai Geopark tentulah akan lebih hebring --- ta’ iya. Wassalam, Mang Okim From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: 11 Juli 2016 11:29 To: R. P. Koesoemadinata Cc: Iagi Subject: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh wah kan belum tau jenis batuannya. batu apa yang di atas dan batu apa di bawahnya. Pa Budi sbg satu diantara pawang Ciletuh, pasti tau batu batu apa yang ada di sana. salam. -- Dikirim dari smartphone OPPO saya "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> menulis: Wah kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to me Hehehe Wassalam RPK - Original Message - From: Franciscus B Sinartio - fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id ; Danny Hilman ; Iagi Sent: Friday, July 08, 2016 11:14 PM Subject: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Apa mungkin karena erosi karena angin??? Sent from Yahoo Mail on Android On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote: Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk alamiah. Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi karena erosi air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras) pada batuan berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk tiang/kolom bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan. Di foto kelihatannya batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya lekukan yang terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu lapisan dengan kekerasan berbeda. Dan batuan-batuan tersebut tidak terlihat dipinggir sungai atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari sumbernya yang dekat.salah satu batu bidak tersebut memperlihatkan bagian bawahnya berbentuk kotak (kubus) sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak terlihat ada perlapisan atau perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi fotonya kurang tinggi. Teka-teki yang sangat menarik. salam, DHN On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin <amir.al.a...@g
RE: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh
Naaah, sekarang saya sependapat dengan Mang Okim. Benarkan bukan mushroom rocksTapi yg meneliti harusnya tim geologi juga, khususnya utk melacak kemungkinan keberadaan "source rocks"nya (dan umurnya) yg kemungkinan besar tertimbun di bawah tanah. Jadi mungkin perlu di geo-scanning. Tim arkeologi biasanya cuma ngandelin pacul ajamalah ada yg galinya pake ceruk dan tusuk gigi...nanti engga ketemu2 :-) Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: SujatmikoDate: 7/19/16 12:41 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id, "'R. P. Koesoemadinata'" Subject: RE: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Yth. Rekan-rekan IAGI, Mengenai batuan aneh di Geopark Ciletuh, yang pertama kali mengekspos gambarnya di FB adalah Dr. Igan S. Sutawidjaja. Waktu itu mang Okim menyarankan kepada beliau untuk meneliti daerah sekitarnya mengingat bentuknya yang menurut mang Okim tidak wajar sebagai produk alamiah ( “residual boulders”). Beliau menjelaskan bahwa batuan aneh tersebut berserakan sebagai produk longsoran. Beberapa hari yang lalu, Dr. Igan memberikan konfirmasi bahwa 3 contoh batuan aneh yang beliau ambil untuk diperiksa di Museum Geologi adalah batuan masif basalt. Dengan demikian maka mang Okim lebih yakin lagi bahwa batuan aneh tersebut kemungkinan besar bukan produk erosi air atau windblown boulders dan sejenisnya, melainkan produk budaya. Semoga saja tim arkeologi yang konon akan diminta untuk meneliti batuan aneh tersebut di lapangan dapat segera menyimpulkannya. Dan seandainya batuan tersebut merupakan produk budaya, maka nilai Ciletuh sebagai Geopark tentulah akan lebih hebring --- ta’ iya. Wassalam, Mang Okim From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of bandon...@gmail.com Sent: 11 Juli 2016 11:29 To: R. P. Koesoemadinata Cc: Iagi Subject: [iagi-net] Balas: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh wah kan belum tau jenis batuannya. batu apa yang di atas dan batu apa di bawahnya. Pa Budi sbg satu diantara pawang Ciletuh, pasti tau batu batu apa yang ada di sana. salam. -- Dikirim dari smartphone OPPO saya "R.P.Koesoemadinata" menulis: Wah kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to me Hehehe Wassalam RPK - Original Message - From: Franciscus B Sinartio - fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id ; Danny Hilman ; Iagi Sent: Friday, July 08, 2016 11:14 PM Subject: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Apa mungkin karena erosi karena angin??? Sent from Yahoo Mail on Android On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilman wrote: Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk alamiah. Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi karena erosi air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras) pada batuan berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk tiang/kolom bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan. Di foto kelihatannya batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya lekukan yang terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu lapisan dengan kekerasan berbeda. Dan batuan-batuan tersebut tidak terlihat dipinggir sungai atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari sumbernya yang dekat.salah satu batu bidak tersebut memperlihatkan bagian bawahnya berbentuk kotak (kubus) sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak terlihat ada perlapisan atau perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi fotonya kurang tinggi. Teka-teki yang sangat menarik. salam, DHN On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin wrote: Kok kayak hasil bioturbasi, tapi besar.,. ayo tebak2an, bikinan manusia atau bukan :-) http://news.detik.com/berita/3232889/area-temuan-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh-meluas-warga-lakukan-pengamanan -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening:
RE: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia
Lho, yang benar saja Pak De, yg menyimpulkan gempa jogya M6.3 bisa menyebabkan semburan lumpur sejauh 300km-an di Sidoarja siapa? Dari timingnya saja tidak cocok; gempanya kapan, nyemburnya kapan? Beda beberapa hari kalo engga salah kejadiannya. Kalau pun orang ngotot bahwa gelombang gempa mempunyai kontribusi terhadap LUSI,maka kontribusinya insignificant alias kecil sekali... kurang dari 1% lah. Salam, DHN Sent from my Samsung device Original message From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: 05/13/2015 5:45 PM (GMT+07:00) To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia Lah wong gempa jogja juga bisa menyemburkan lumpur di Sidoarjo looh. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-05-13 9:30 GMT+07:00 Ben Sapiie bsap...@geodin.net: Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah.. Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon pencerahaannya.. Salam, BS Sent from my iPhone On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Pak Ban ini pintar mancing-mancing J Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau masih dalam satu sistem regional. Malah kalau dari logika tektoniknya pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress) yang ke arah Indonesia... hmm bagaimana bisa? Ingat model Indentasi Tektonik dari Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red River Fault dan Sumatran Fault. Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara. Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya. Ini big picture-nya, tapi kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia tentu bisa diabaikan. Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan. Gempa M7.3 kemarin “rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8. Salam, DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono Salim Sent: 06 Mei 2015 6:01 To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?. Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; sangat bermanfaat. hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan. salam sejahtere, bdn. Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Selamat pagi para “iagiers… Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky. http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini? Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan (kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk menghadapi dan menghindari dampak-nya. Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk memperkuat kesadaran dan kesiapan masyarakat di daerah potensi gempa bumi (yg secara geologi/ tektonik dapat diperkirakan). Salut…untuk hal ini, krn di era teknologi komunikasi sekarang ini akan dan telah tersebar sangat cepat. Namun kita (geologist) juga perlu bersiap-siap menjawab pertanyaan-pertanyaan awam ttg potensi gempa ini. Seperti misalnya kapan dan dimana
Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia
Halo Bung BS, Sejak Gempa Aceh 2004, bagian utara Sesar Sumatra dari khatulistiwa ke utara lebih banyak melepaskan stress-nya(gempa2). Hal yg logis karena berada dalam lingkaran zona aftetshock. Tapi yg di bagian selatannya malah sepi sekali,kecuali ada gemp Kerinci M6.5 yg terjadi 12 jam setelah gempa padang thn 2009. Bener kok Lebay. Ini miskomunikasi yg sering terjadi antara bidang tektonik gempa dan tektonik geologi. Gempa per-kejadian kalo dihubungkan dengan struktur geologi ibaratnya seperti batu bata dengan rumah. Perubahan pada satu bata tidak bisa dikaitkan langsung dgn rumah :-) Kalo kita mau ngomongin 'rumah'nya maka 'tendangan balik bandung' ke Indonesia kibat dari konvergensi India sangat kecil dibandingkan dengan 'tendangan langsung' dari konvergensi lempeng Hindia-Australia di sepanjang jalur tumbukan Sumatra-Jawa. Walaupun demikian utk interval waktu puluhan juta tahun tentu efek tendangan balik itu sangat signifikan dan terekan dalam arsitektur geologi regional. Salam, DHN Sent from my Samsung device Original message From: Ben Sapiie bsap...@geodin.net Date: 05/13/2015 9:30 AM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah.. Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon pencerahaannya.. Salam, BS Sent from my iPhone On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Pak Ban ini pintar mancing-mancing J Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau masih dalam satu sistem regional. Malah kalau dari logika tektoniknya pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress) yang ke arah Indonesia... hmm bagaimana bisa? Ingat model Indentasi Tektonik dari Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red River Fault dan Sumatran Fault. Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara. Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya. Ini big picture-nya, tapi kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia tentu bisa diabaikan. Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan. Gempa M7.3 kemarin “rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8. Salam, DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono Salim Sent: 06 Mei 2015 6:01 To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?. Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; sangat bermanfaat. hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan. salam sejahtere, bdn. Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Selamat pagi para “iagiers… Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky. http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini? Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan (kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk menghadapi dan menghindari dampak-nya. Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk memperkuat kesadaran dan