Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-19 Thread Hendri Harsian
Bapak-bapak, 
Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire' punya Kompas menurut 
saya adalah bahasa 'tag line' koran. Orang awam akan lebih tertarik mendengar 
'ring of fire' karena diambil dari Bahasa Inggris. Karena itu juga mungkin 
Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam Bahasa Indonesia.
Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya, jalur gunung api di 
Indonesia kan memang tidak berbentuk cincin (circle) tapi lebih seperti sabuk. 
Sekalian memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak menyesatkan.
Sekedar pendapat.
Salam
Hendri



On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id"  wrote:

> Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan cincin dengan permata 
> api itu harus ditanyakan kepada Pak Sudjatmiko, ahli batu mulia dan permata', 
> tetapi keburu sadar yg dimaksud.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Awang Satyana 
> Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36 
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: Forum HAGI; Eksplorasi 
> BPMIGAS; Geo 
> Unpad
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> 
> Pak Koesoema dan rekan2, 
> 
> Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die zich slingert rond de 
> evenaar...” (sabuk zamrud yang berjajar sepanjang khatulistiwa).
> 
> Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu dimaksudkan Multatuli 
> sebagai busur pulau2 volkanik dengan tutupan vegetasi hutannya yang hijau 
> yang membusur menyembul di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa 
> (evenaar).
> 
> Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah bermakna konotatif yang 
> mempersonifikasikan benda mati sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya 
> penulisan, tetapi cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya 
> dalam dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat lagi, tetapi 
> jalur2 gunungapi Indonesia bukan hanya timbul Kuarter saja, dari Eosen pun 
> sudah ada, bahkan yang lebih tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya 
> Indonesia dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya maupun 
> kini. Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari semuanya satu pengertian 
> (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007).
> 
> "Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu bukan keharusan, sebab 
> makna cincin juga bisa: segala sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 
> 2007). Dan istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya memang 
> cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar daripada ring of fire 
> dipakai dalam menjelaskan suatu massa, yaitu "cincin planet Saturnus" (rings 
> of Saturn, lihat "Cosmos" -Carl Sagan, 1980), dan ensiklopedia astronomi 
> Indonesia (Radiman et al., 1980, ITB) pun menerjemahkannya sebagai cincin 
> Saturnus.
> 
> Tetapi, seperti juga supervolcano, 'ring of fire' bukanlah istilah baku dalam 
> geologi maupun volkanologi, istilah ini boleh jadi bermakna konotatif juga, 
> tetapi memang tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang melingkari 
> Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih dramatis disebut sebagai ring 
> of fire, dan diterjemahkan 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah 
> saya tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini 
> gunung2apinya andesitik, untuk membedakannya dengan gunung2api di cekungan 
> Pasifik yang basaltik seperti gunung2 perisai di Hawaii. Antara ring of fire 
> dan andesite line memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran 
> gunung2api andesitik di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah.
> 
> Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api' di samping 'cincin 
> api', biarkan saja kedua penerjemahan ini bersaing, sampai akhirnya ada satu 
> yang lebih disukai pemakainya.
> 
> salam,
> Awang
> 
> 
> 
> --- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata  menulis:
> 
>> Dari: R.P.Koesoemadinata 
>> Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM
>> Penerjemahan 'ring of fire' menjadi
>> 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat memberikan
>> kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja dengan
>> seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada saya
>> mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut 'cincin
>> api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan penelitian
>> oleh para ilmuwan dunia.
>> Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan kesan beliau
>> itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti yang dipasang
>> di jari yang seolah-olah membara seperti api.
>> Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau itu
>> membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring of fire'
>> yang melingkari Samudera  Pacific. Mungkin istilah yang
>> tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran bara'.
>> Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang membara yang
>> mengepung dan membelit Indonesia seperti diceritakan di
>> bawah ini?
>> Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah "gordel van
>> smaragd". atau sabuk zamrud yang menjadi lambang

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Thread hendri harsian
Pak,
Sebagai tambahan keterangan apakah diketahui mulai kapan nih masing2 lapangan 
ini berproduksi? 
Keliatannya CBM di Indonesia gak perlu banyak waktu buat dewatering, ternyata 
dalam waktu singkat sudah bisa ngalir gasnya...
salam,
hendri





From: Seno Aji 
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Sent: Monday, November 7, 2011 10:26 AM
Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM


Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd

dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.





Dari: Yanto R.Sumantri 
Kepada: iagi-net 
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:
>
Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
> biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
> tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
> oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
> CBM-LNG,
> Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual
>
biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
> gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
> ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
> lanjut soal ini.
> Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
> pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
> mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
> gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
> sudah ditemukan disana.
> Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:
>
location-location-location..
> 
> --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri  wrote:
> 
>
From: Yanto R.Sumantri 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
> To: "iagi-net"

> Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
> 
> 
> 
> Rekan
> 
> Terus terang saya juga agak menyangsikan
> ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
> Dari segi teknologi prodkuksi 
> berbeda
dengan ta konvensional/
> Walaupun demikian dari segi
>
desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
> sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
> 
> Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
> pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
> ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
> nya.
> 
> Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
> .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
> .
> 
> Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
"bagaimana
> aku bisa melaksanakan program lima tahun" .
hik hik hik hik
> 
> si Abah
> 
>>>
>
From: 
>
>>>
Date:
> Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
>>> To:

>
>>>
> Reply-To: >>
>
>
>>>
> Subject: [iagi-net-l] CBM
>>> Kayaknya CBM akan
> cerah..paling nggak untuk memenuhi
>>> kebutuhan
listrik yg
> saat ini kelimpungan karena kekurangan
>>> pasokan gasnya
>>> ISM
>>>
>>>
> ===
>>>
>>> Sabtu, 05
> November 2011 pukul
08:10:00
>>> PLN Manfaatkan Gas CBM
>>>
>>> JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
>
Company
>>> (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
> beli gas
>>> metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
> juta kaki
>>> kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
> pemanfaatan
>>> CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
> di
Indonesia.
>>> Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
> dengan
>>> penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
> gas CBM yang
>>> berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
> Timur dengan jangka
>>> waktu minimal lima tahun. "PLN
> hanya akan
membeli gas dari
>>> VICO, sedangkan PLN yang akan
>
mengolahnya menjadi listrik,"
>>> katanya, Jumat
(4/11).
>>> Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
> Desember
>>> mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
> listrik tenaga
>>> mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
> Kartanegara, Kalimantan
>>> Timur, yang berkapasitas sekitar
> tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
>>> dan VICO belum menetapkan
>
harga jual gas. "Kami masih
>>> rundingkan. Akan
segera
> kami tentukan," ujarnya.
>>> Nur
Pamudji menyatakan, se

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Thread hendri harsian
Pak Awang,

Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini.
Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri
(bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus
introspeksi tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya
banyak tenaga asing yang kerja disini udah ngga 'qualified enough', tapi
tetap dapat bayaran tinggi dan mematikan peluang pribumi.

 

Sekedar pendapat.

 

Salam

Hendri

 

 

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Abah,

 

Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak.
Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera
diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga.
TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan
BPMIGAS.

 

Salam,

awang

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

> Awang 

Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang  "kontrak"  " ?
Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " ,  expat yang dikontrak terus menerus
dan dia berlokasi bukan di Jakarta. 

Apakah ini juga dimonitor  BPMigas ?

Si - Abah

_


Pak Iman, 
> 
> Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) 
> dari tahun ke tahun, ini datanya : 
> 
> 2002 : 821 orang 
> 2003 : 819 orang 
> 2004 : 805 orang 
> 2005 : 794 orang 
> 
> Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. 
> Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, 
> expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 
> 
> Salam, 
> awang 
> -Original Message- 
> 
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Apakah porsi karyawan asing masih besar ? 
> 
> Thanks. Iman 
> -Original Message- 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke 
> tahun. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. 
> Sampe 2 kali lipat jumlahnya. 
> 
> edison 
> 
> 
> _ 
> 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum 
> semuanya terekapitulasi): 
> 
> eksplorasi : 204 juta USD 
> development : 1413 juta USD 
> produksi : 3172 juta USD 
> general administration : 457 juta USD 
> 
> Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general 
> admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan 
> bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan 
> ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi 
> ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang 
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, 
> bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. 
> 
> Ayo galakkan eksplorasi ! 
> 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> 
> 
> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba 
> kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, 
> komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% 
> dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian 
> terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem 
> melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. 
> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% 
> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. 
> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan 
> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate 
> lebih menarik dibanding package kali? 
> 
> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? 
> Ciao 
> Bambang 
> 
> 
> -[ Received Ma

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

2007-07-01 Thread Hendri Harsian
Mas Amir,

 

Ini jelas ngga valid.

Di salah satu service company (yang saya tau banget)

Fresh grad itu bisa bergaji 10 jt dan kerjanya cuma training aja selama
setahun (ke luar negri lagi!...eunaaaknya!)

 

Salam

hendri

 



From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, July 01, 2007 6:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] PENGHASILAN EKSPATRIAT
TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM

 

 

 

"fresh graduate untuk S1 geologist Rp 2-3 juta/bulan, dan berpengalaman
Rp 5 juta/bulan. "

 

cukup prihatin dengan angka ini..

(kayaknya gak valid datanya?)


 

On 7/1/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Tidak dibicarakan mengenai professional ladder.

padahal posisi manager, direktur, GM, sangat sedikit sekali.

Profesi sebagai specialist akan menguntungkan perusahaan karena bukan
saja bisa jadi pengguna teknologi tapi bisa menjadi technology inventor;
dan ini bisa jadi competitive advantage dalam E&P 

 

Career Development Monitoring (CDM) sangat membantu kalau dilakukan
dengan baik dan dengan hati tulus. jangan sejarah RPTKA diulang.

 

Seperti Pak Nataniel, saya juga pingin tahu kompetensi apa yang belum
bisa dikuasai oleh tenaga nasional.

fbs

 

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED] >
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; migas indonesia
<[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <
[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, June 30, 2007 7:47:05 PM
Subject: [Forum-HAGI] PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah
Atur Gaji Sektor ESDM 

Ada banyak yang tidak cocok utkgaji lokal dari database yang saya
miliki. Ada buah simalakama ketika berbicara gaji ekspat.
Bagi saya gaji beraapun ngga masalah, asalkan disesuaikan dengan
perolehan perusahaan. Atau asalkan perforemance si pegawai entah asing
maupun lokal sesuai yang diharapkan. 

Satu sisi yang harus diperhatikan adalah employement status. Ada yang
bergaji sehari 1000-1500 US$/hari tetapi karena statusnya kontrak bukan
permanen. Dan kontranyapun hanya 3-6 buan saja. Ini sakjane ya wajar
saja. Juga harus diingat bahwa angka 1000-1500 US$/day ini seringkali
dirancukan antara angka yg diterima si pegawai dengan angka billing
perusahaan. Biasanya perusahaan memotong 30-60% untuk biaya admin
perusahaan (bodyshop/supplier). Sehingga angka yg diterima si pegawai
tidak sebesar itu. 

Disisi yang lain ... yang sering terlupa 
Bukan gaji ekspat ketinggian tapi gaji lokal yang kekecilan ... wupst !!

btw, enak untuk dibaca-baca ...
hef e nais dei !

RDP
"harusnya lebih bangga menggaji gede ketimbang menggaji kecil demi
keuntungan usaha" 
===
PENGHASILAN EKSPATRIAT TERLALU TINGGI, Pemerintah Atur Gaji Sektor ESDM 




Saturday, 30 June 2007 01:49:00
JAKARTA, Investor Daily 

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini mengkaji
standar gaji tenaga kerja di setiap kontraktor kerja sama (KKS). Sebab,
terjadi ketimpangan yang sangat menyolok antara gaji tenaga kerja
nasional dan ekspatriat. 

Sebagai contoh, untuk level direktur utama, gaji tertinggi yang
dinikmati ekspatriat mencapai Rp 295 juta, sedangkan dirut lokal hanya
Rp 130,5 juta. Untuk level direksi, gaji tertinggi kespatriat sebesar Rp
245,8 juta, sedangkan lokal Rp 104,4 juta. 

"Kami tengah menyusun semacam standar atau patokan ketenagakerjaan di
sektor migas, baik mengenai umur maupun gaji," ujar Direktur Jenderal
Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso kepada Investor Daily di Jakarta,
baru-baru ini. Untuk hal ini, Departemen ESDM berkoordinasi dengan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans). 

Menurut dia, gaji tenaga ekspatriat cenderung lebih tinggi karena
umumnya mereka membawa keluarganya ketika datang ke Indonesia sehingga
perusahaan harus menanggung tunjangan keluarga. Selain itu, ekspatriat
memiliki kompetensi yang dibutuhkan, sementara tenaga kerja nasional
belum mempunyai keahlian seperti itu. 

Namun, adanya kesenjangan tersebut menyebabkan banyak tenaga kerja
nasional 'lari' ke luar negeri atau ke perusahaan asing yang memiliki
standar gaji lebih tinggi. 

Luluk mengatakan, gaji menjadi salah satu variabel untuk penghitungan
biaya produksi yang harus ditagihkan ke pemerintah. "Karena itu, ya
jangan asal menerima begitu saja apa yang diusulkan KKS. Kalau masih
wajar tidak apa-apa, tapi kalau besarnya gaji kelewatan, pihak yang
berwenang (BP Migas) harus bisa menolak," jelasnya. 

Secara terpisah, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BP Migas) Kardaya Warnika mengatakan, pihaknya telah meminta para
KKS agar tidak terlalu royal memberikan gaji atau fasilitas kepada
ekspatriat. Saat ini, gajinya terlalu besar sehingga menimbulkan
kesenjangan dengan tenaga kerja nasional. 

Kardaya juga merasa miris ketika mengetahu

RE: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas Supar Cepat (??)

2008-03-23 Thread Hendri Harsian
Pak Noor,
Mungkin karena memang kita 'ngga suka' bekerja keras, dan lebih penting
melihat 'hasil' daripada 'proses'.
Salam
Hendri

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 24 Maret 2008 8:03
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas
Supar Cepat (??)

budaya ingin short-cut kok gak pernah hilang ya dari bangsa ini..

- Original Message 
From: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 20, 2008 7:47:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas
Supar Cepat (??)

Jangan-jangan IPDS ..

Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Teknologi apa gerangan?

---
Indonesia Pelajari Teknologi Eksplorasi Migas Supar Cepat
Rabu, 19 Mar 2008 | 17:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:
PT.Pertamina dan Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) tengah
mempelajari teknologi baru eksplorasi minyak dan gas di Indonesia.
Teknologi Amerika ini diharapkan nantinya bisa meningkatkan produksi
minyak dan mempercepat proses eksplorasi Migas di Indonesia.

"Teknologi ini termasuk non conventional exploration, ini sesuatu yang
baru dan baru kami laporkan ke Wakil Presiden soal teknologi ini,"
kata Kepala BP Migas Kardaya Warnika seusai memaparkan teknologi
ekplorasi baru ini kepada Wakil Presiden Jusuf kalla di Kantornya
Kamis (19/3).

Wakil Presiden Jusuf Kalla, kata Kardaya, merespon positif adanya
teknologi ini. Pertamina dan BP Migas sudah membentuk tim untuk
mempelajari teknologi baru ini. "Kami bahas dulu,mudah-mudahan kalau
diaplikasikan menjadi lebih bagus," kata dia.

Teknologi baru ini diharapkan bisa menjawab tantangan peningkatan
produksi di sektor minyak dan gas bumi. Wakil Presiden Jusuf Kalla
meminta agar dengan teknologi ini, bisa ditemukan titik-titik
kandungan migas baru di Indonesia. "Eksplorasinya bisa irit waktu,
instan, misalkan eksplorasi biasanya 10 tahun bisa jadi 1 tahun," kata
dia.

Kardaya belum mau menjelaskan secara detail tentang spesifik teknologi
yang dimaksud dan biaya untuk mendatangkan teknologi ini dari Amerika.
Operator yang akan menggunakan teknologi ini pun belum ditunjuk. "Kami
harus bahas dulu, harus dicoba," kata dia.

Anton Aprianto



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



  
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try
it now.


 


Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 20

RE: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

2008-03-26 Thread Hendri Harsian
Jadi ingat Haji Agus Salim yang ngga percaya pendidikan formal, yang
kemudian memutuskan mendidik sendiri anak2nya dirumah.
Salam
Hendri

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 26 Maret 2008 13:44
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

Mas Noor
Kalau aku baca2 dari diskusi dunia pendidikan formal, metode belajar
home schooling itu semestinya sebagai alternatif dari metode
konvensional (akademis).
Homeschooling itu cocok misal utk ustrali yang di pelosok2 dimana
sekolah konvensional tidak dapat diadakan. Misal sperti film "little
house of the prairie" jaman aku kecil dulu.
Di ustrali homeschooling itu yang mengajar ortu2nya, tetangga dan
kakak dsb, walaupun modulnya dari sekolah formal. Dan juga ada
ujiannya. Di Shell brunei dulu aku ketemu anak2 yang home schooling
ini. Tetapi mereka melakukan ini karena ikutan ortu yang berpindah2.

Namun mboh kenapa kok di Indonesia ini jadi mleset2 lagi. Yang
mengajar bukan ortunya tapi mahasiswa atau seperti les privat. Gurunya
dateng dari luar, bahkan guru2 sekolah formal menjadi tutor2nya
sebagai bagian dari ngobyek.
Untuk kondisi perkotaan dan penduduk yg cukup buanyakkk ini, metode
homeschool bukanlah yang ideal
Salam


On 3/26/08, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> untuk info saja: home-schooling sekarang semakin menjadi pilihan
banyak
> orang tua, namun karena kondisi negeri ini yang butuh formalitas
ijazah
> (bahkan sampai untuk ngurus paspor segala), maka mereka ikutan ujian
> persamaan atau via UT.
>
> jadi memang sistem pendidikan kita perlu banyak pembenahan
>
>
>
> - Original Message 
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:13:26 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah
>
> Smoga semangat belajarnya yang lebih mengemuka. Karena aku sering
> kawatir bangsa ini sering kepleset membaca. Judul yg dibuat Pak Awang
> tentunya mengarah ke semangat maju bukan karena formalitas. Tapii
> kalau mleset menjadi minus "ngapain sekolah" wong billgates saja do,
> eisnstein saja ngga sekolah, juga thomas alfa edison kaga naik kelas.
> Mereka-mereka yg sukses besar ini memang anomai, mereka yg terkenal
> bukan manusia pad umumnya, dan juga mereka memang istimewa. Sedangkan
> aku termasuk bukan anomali, aku ya seperti mereka yang biasa "tanpa
> telor".
> Dunia "pendidikan" di Indonesia ini menjadi rumit ketika dihadapkan
> dengan anomali-anomali diatas. Ijazah merupakan bentuk formal dari
> pengakuan akademis. Ijazah memang tidak menjamin sukses, apalagi tanpa
> Ijazah !!
> Keinginan mengejar ijazah di indonesia jelas bukan hal yang salah,
> memang benar hal ini mudah disalah gunakan dan disalah artikan.
> Yang perlu diketahui adalah potensi (smangat)  mengejar ijazah tetap
> harus dihembuskan bukan dilarang tetapi diatur dengan benar.
> Learning (belajar) not just studying (sekolah)
>
> Salam
> Rdp
>
>
> On 3/26/08, Hendratno Agus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Lha memang khitahnya manusia adalah "membaca" atau Iqra...; Tuhan
> menurunkan
> > perintah yang PERTAMA KALI pada manusia adalah "IQRA" Membaca.
> >  Lalu membaca apa? Membaca semua unsur kehidupan yang melingkupi
jati diri
> > manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosialnya. Artinya,
bahwa
> > untuk memenuhi jati diri sebagai manusia, kuncinya adalah "membaca"
bukan
> > mencari "ijazah" (sebagai representatif dunia pendidikan /
akademik).
> > Bagaimana Einstein menemukan formulanya, lalu bagaimana Socrates,
Plato,
> > Galileo, Syeh Abdul Qodir Jailani, Jalaludin Rumi, Ibnu Sina
menghasilkan
> > karya-karya monumental-nya, yang sampai sekarang digandrungi banyak
orang
> > dan turut meng-inspirasi berbagai konsep dan temuan yang penting
untuk
> > kemaslahatan ummat manusia dalam belantara akademik (di dalam
> kampus-kampus
> > formal) maupun belantara 'akademik" dari kampus-kampus alam semesta
> > (universitas kehidupan semesta). Orang-orang seperti (Einstein,
Plato, AQ
> > Jaelani, Rumi di jamannya dulu) ini tidak pernah terbayangkan apa
yang
> > disebut "ijazah". Ketika terjadi revolusi industri di Eropa menguat,
> > kemudian menjalar proses kapitalisasi di
> >  berbagai belahan dunia, maka peng-akuan seseorang "sangat
ditentukan oleh
> > proses pendidikan formal" yang bermuara pada selembar kertas
"ijazah".
> >
> >  Memang telah terjadi pergeseran peradaban saat ini. Jadi kalau toch
> > Presiden kita nantinya tanpa sebuan ijazah-pun; ASAL dia MAU dan
MAMPU
> untuk
> > "membaca" hati nurani masyarakat Indonesia dengan baik dan amanah,
mengapa
> > tidak? Tapi itu mustahil dalam kondisi kapitalisasi perpolitikan di
negara
> > mana pun, di dunia ini.
> >
> >  Bagaimana kita yang geosantis mensikapi ini? Kembali pada
khitah-nya
> > manusia diamanahkan di Bumi ini adalah "Iqra". Sebagian dari makna
Iqra
> itu
> > kita praktekkan dalam pola observasi, penyelidikan, survey, kemudian
kita
> > "bisa" membaca sejarah 

RE: [iagi-net-l] FW: FW: Info Tilang Menilang

2008-04-03 Thread Hendri Harsian
IAGI's,
Aduh, yang ini jangan di sebar luas kan lagi...
Info ini ngga bener dan out of logic...(mana ada polri mau bagi2 duit 10
jt..please deh)
Tolong di cek di sini buat konfirmasi:
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/31
/time/130525/idnews/915886/idkanal/10

Salam,
Hendri


-Original Message-
From: Suprijonggo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 04 April 2008 8:28
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] FW: FW: Info Tilang Menilang

AWAS JEBAKAN TILANG

 

  _  

From: Teddy Suryadi Hasan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, April 02, 2008 9:37 AM
To: sayono yanto; Sydharama Rudianto; [EMAIL PROTECTED]; Diana
Evelyn;
David Simatupang; ferry irawan; Komando Singarimbun; Budi F.
Japadermawan;
Idris Nasution; rudi rusadi; Rubby Syailendra Hasan; lente melanie; joni
soebandono; Tonny Noorisman; tutty asih; Suprijonggo
Subject: Fw: FW: Info Tilang Menilang

 

 

Subject: Fwd: FW: Info Tilang Menilang

 

 






From: Roro Rohmah
Subject: Pemberitahuan

Forward :

PEBERITAHUAN! Segala pelanggaran di jalan Raya baik naik motor/mobil "
JANGAN " MINTA DAMAI, MEMBERI UANG, BERARTI MENYUAP ( Biarpun Polisi
Tawari
Damai Karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN ) "Lebih baik minta di tilang
nanti di urus di pengadilan" INI  instruksi Kapolri kepada jajaran
polisi -
Bagi POLISI yg bisa membuktikan warga yg Menyuap Polisi- Dapat Bonus Rp.
10jt / warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahuun. PENTING HARAP jangan
MAIN2 Info tsb banyak YG tidak TAhu. JAdi Polisi cari2 KELEMAHAN /
KELENGAHAN kita biar MEnyuap. DI JKT/SBY sudah banyak yg kena Jebak
karena
TIdak tahu Instruksi Ini.

PLS infokan berita ini ke Siapa saya yg Anda Sayangi. Salam Damai &
Sejahtera, TQ
__._,_.___



The contents of this e-mail and attachments are confidential and subject
to
legal privilege. If you are not the intended recipient, you are strictly
prohibited and may be unlawful to use, copy, store, distribute, disclose
or
communicate any part of it to others and you are obliged to return it
immediately to sender or notify us and delete the e-mail and any
attachments
from your system. PT BANK PERMATA TBK and subsidiaries do not accept
liability for loss or damage resulting from computer viruses. The
integrity
of e-mail across the internet cannot be guaranteed and PT BANK PERMATA
TBK
will not accept liability for any claims arising as a result of the use
of
this medium for transmissions by or to PT BANK PERMATA TBK.




-- 
boyjunir. 



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Memukul Diri Sendiri -->Re: [iagi-net-l] OK, kita bicara Energi -->masuk lagi

2008-07-13 Thread Hendri Harsian
Mas Rovicky,
Sedikit banyak saya lebih sependapat dengan Pak Jossy.
Ekonomi yang kuat waktu itu ternyata kan kekuatan semu, kekuatan yang di
dukung oleh mesin ekonomi yang di dukung dengan kekuasaan. Ketika
kekuasaannya jatuh..ekonominya juga runtuh bersama.
Terlepas dari cara pandang kolonial atau bukan, saya rasa meletakkan
prioritas pembangunan untuk hidup orang banyak lebih penting dari pada
kepentingan sekelompok orang. Bukan berarti saya sudah senang dengan
keputusan2 politis dari pemerintah (baik dulu maupun sekarang loh).
Cara pandang ekonomi mercu suar dengan membangun satu tiang besar untuk
menerangi sekitarnya ternyata kalah dengan teori membangun menara2 kecil
independen. Dulu saya pernah di kisahkan kalo Mahathir lebih
memprioritas kan pembangunan sumberdaya manusia untuk membuat kue
ekonominya sendiri dari pada Pak Harto yang berusaha membuat kue besar
ekonomi yang kemudian di potong2 dibagikan ke rakyat. Setelah 30 tahun
berlalu, fakta menunjukkan Mahathir membuat keputusan yang lebih tepat,
liat aja sekarang banyak orang Indonesia yang merantau ke Malaysia
karena ekonomi Malaysia lebih baik. :)
So mungkin kita harus menerima bahwa bangsa yang masih pake koteka
dan punya banyak sekolah2 yang masih dari dinding bambo..belum saatnya
membuat pesawat terbang sendiri.
Dan...tetap bangga karena banyak putra bangsa yang lain yang bisa tetap
bekerja di perusahaan pembuat pesawat di luar negri.
Salam,
Hendri



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 11 Juli 2008 19:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Memukul Diri Sendiri -->Re: [iagi-net-l] OK,
kita bicara Energi -->masuk lagi

Jossy
Kalau dilihat konteks jumlahnya memang sangat besar angka
investasinya. Tapi kalau dilihat konteks waktuya, saat itu ya ga
apa-apa membuat pabrik pesawat. Yang paling lutju saat dibuat
keputusan menutupnya, jelas bukan kepitusan yg tepat mnurutku. Saat
diputuskan dibangun adalah saat indonesia kuat secara ekonomis. Saat
keputusan menutupnya adalah saat produksi dg jumlah pesanan cukup
banyak. Hanya saja sat itu rezim yg membangunnya itu dalam posisi
lemah secara politis. Sehingga apapun produknya dilihat sisi
politisnya.
Memang kalau anda lihat posisi keuangan dalam kurun itu suangat besar,
tapi saat itu keuangan negara sdg kuat-kuatnya juga. Walaupun masih
ada hutang.
Jadi mnurutku kalau dilihat kronologisnya jelas bukan problem
prioritas. Kalau ditengok balik justru masalah politisnya untuk
menghilangkan jejak-jejak kesuksesan rezim.

Kita ini kalau sudah keburu benci dengan penjajah, maka segala hasil
penjajah itu buruk. Seperti kultur stelsel yg sebenernya tanam-pilih
utk memutus rantai hama padi dan tanaman diterjemahkan sbg tanam
paksa. Padahal kultur stelsel itu bagus dr sisi pertanian. Tapi krn
produk belanda dikatakan pemaksaan.

Aku rasa IPTN juga mengalami hal yg sama karena kesalahan rezim, smua
produk rezim dianggap salah.

Salam
Rdp

On 7/11/08, Inaray, Jossy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mungkin kalau dilihat dari sudut pandang IPTN saja, saya pribadi
> sependapat dengan Noor, sesuatu yg bisa kita banggakan dengan mudahnya
> di hilangkan, tapi kalau dilihat dari sudut pandang prioritas
nasional,
> apakah pendirian IPTN pada saat itu sudah cukup justifiable atau
viable,
> menyedot seberapa besar APBN dan cadangan devisa, apakah murni dapat
> bantuan dari luar (i.e jerman?)
>
> Prioritas otonomi daerah dan pendidikan dilibas begitu saja, idenya
> datang dari siapa ya dulu
>
> Yang ini bukan opini publik loh
>
> Salam,
>
> JOSSY
>
> Disclaimer: any views expressed in this message are those of the
> individual sender and may not necessarily reflect the views of the
> company.
>
> -Original Message-
> From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, July 10, 2008 6:23 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Memukul Diri Sendiri -->Re: [iagi-net-l] OK,
> kita bicara Energi -->masuk lagi
>
> Apakah betul karena fakta sekitar...? apa bukan karena opini
sekitar...?
> Ini mirip dengan psikologi mendidik anak, kalau si ortu selalu
> mengatakan anak-nya bego, malas dll...maka akhirnya di anak merasa
bahwa
> dia adalah anak yang bodoh dan malas
> Jadi menurut saya mari kita mencoba melihat sesuatu dari sisi
> terangnyajangan selalu dari sisi negatifnya..
> Dulu waktu N250 terbang, orang cuman melihat bahwa itu cuman peswat
> rakitan saja, orang indonesia itu sebenarnya belum mampu bikin pesawat
> dst kemudian waktu CN235 dibarter dengan beras ketan, maka para
> pengkritik seakan mendapatkan BBM untuk lebih mengobarkan sentimen
> negatif karya anak bangsa..
> (padahal yang namanya Sukhoi aja dibarter sama minyak sawit oleh
> malaysia...)
> Sekarang begitu IPTN sekarat, kita "makin yakin" bahwa memang bangsa
> indonesia itu tidak bisa bikin pesawat. dan akhirnya para pegawai
> IPTN lari ke Boeing dan Airbus untuk kerja di sana...dan kemudian akan
> muncul di artikel bahwa ternyata ada orang 

RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang Semburan Lumpur ?

2008-03-02 Thread Hendri Harsian
IAGI netter,

Kalau menurut saya data sih ngga mesti di buka untuk umum, privilege
yang dapatin data tetap harus di hormati dong.
Tapi, kalo hasil penelitian beda ceritanya, itu adalah sebuah
'pendapat'.. sah kalo di publikasikan dan terbuka.

Salam
hendri


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 03 Maret 2008 10:40
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3
tentang Semburan Lumpur ?

Harusnya bisa diakses oleh publik biar bisa menjadi sumber pengetahuan
buat semua baik kalangan akademis, pemerintah, maupun industri.

Thesisnya Mehdi Yusifov tentang "seismic interpretation and
classification of mud volcanoes of the south Caspian basin, offshore
Azerbaijan" di Texas A&M setebal 104 halaman di-support oleh ExxonMobil
saja bisa diakses publik.

Buat yang berminat, kebetulan saya ada PDF filenya dan bisa dishare.

 

-doddy- 

 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 03 March, 2008 10:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; UPN
Forum; Fisika_UI; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; migas indonesia; FPK; mediacare
yahoogroups; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang
Semburan Lumpur ?

 

Mas Agus,

Cukup senang akhirnya data itu bisa "sneak-out" (mindk-mindik) keluar

dari sarangnya. Tentunya saya sepakat apa saja yang mau diteliti

termasuk penyebabnya, karena justru couse ini itu bisa jadi masuk

dalam kompetensi ahli kebumian (+drilling engineering). Dan pastinya

masih dalam "koridor ilmiah !!"

Apakah skripsi hasil penelitiannya itu juga akhirnya menjadi sebuah

dokumen terbuka juga ? Bisakah diakses oleh publik lagi ?

Ataukah hanya "untuk kalangan sendiri" ? Paling tidak semestinya ada

kopi khusus diberikan ke BPLS.

 

Akan lebih bagus akalau dibuat versi pdf yang bisa diakses publik

sehingga manfaatnya lebih jelas. Atau dibuat "versi awam" atau versi

dongeng :) Nanti aku tampilkan di Blog

 

Salam

RDP

 

On Mon, Mar 3, 2008 at 11:10 AM, Hendratno Agus
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya kira, kesempatan yang sangat baik. menurut informasi kawan di
BPLS yang menggunakan data-data bpls untuk skripsi mahasiswa kebanyakan
topik dari teknik lingkungan dan teknik sipil. Sejak Januari 2008 lalu,
Saya dan 5 mahasiswa Teknik Geologi UGM telah memanfaatkan peluang itu
dengan memanfaatkan data yang ada di BPLS dan data primer lainnya. Ke 5
mhs tersebut, kami arahkan supaya "tidak bergunjing" masalah asal mula
dan penyebab lumpur itu, tetapi lebih pada permasalahan-permalahan
resiko kebumian selama erupsi lumpur itu terus berlangsung. Ke 5
mahasiswa secara tim tersebut akan membahas topik :

>   1. mikrozonasi kerentanan bahaya selama semburan itu berlangsung
untuk pengurangan resiko

>   2. geologi tata lingkungan sekitar kawasan Porong dan sekitarnya
untuk tata ruang wilayah

>   3. geologi teknik material urugan dan stabilitas tanggul

>   4. pembelajaran retakan-retakan baru di sekitar semburan lumpur

>   5. pembelajaran foram-foram pada endapan lumpur di mojokerto,
gresik, surabaya, juga di porong itu.

> 

>   Ke 5 mhs S1 Teknik Geologi UGM tersebut berharap mendapat fasilitas
logistik dan "sedikit pembiayaan" dari bpls. Namun karena bpls bukan
lembaga profit dan tidak ada fasilitas pembiayaan untuk skripsi mhs
tersebut selain memberikan fasilitas data-data yang dihimpun oleh bpls,
maka saya terpaksa mencarikan biaya tambahan bagi ke 5 mahasiswa.
Yaa..uang pribadi mahasiswa ditambah uang pribadi dosennya. beberapa
topik tersebut akan disiapkan untuk presentasi di forum IAGI Agustus
2008 di Bandung nanti. Saya coba siapkan strategi "cari sponsor yang
netral" untuk memberangkatkan ke 5 mahasiswa tersebut ke bandung. Saya
cuma berpikir sederhana daripada "berdebat" tentang asal mula dan
penyebab lumpur, biarlah mereka yang jago-jago berdebat, kami yang tidak
banyak 'bersuara dari jogjakarta" cukup memberikan solusi bagi pemda
jatim dari sisi resiko bahaya dan tata ruang, tapi gak perlu diekspose
dan tidak perlu disponsori. Ben waesuweerr..

> 

>   Saya cukup prihatin melihat perdebatan Seminar Nasional Mencari
Solusi Penanganan Dampak Lumpur di Seraton Surabaya 29 Februari 2008
lalu, atau dampak yang ditimbulkannnya, setiap saya dolan ke BPLS dan
diantar kawan ke sekitar semburan lumpur tersebut. Saya sengaja hadir,
setelah mendapat kabar dari mas Rudi Rubiandini dan kawan-kawan panitia
dari Forum Masyarakat Jatim dan Pemda Jatim. Saya bisa membayangkan
bagaimana capeknya orang-orang seperti Pak Hardi Pras atau cak Soffian
Hadi dalam mengelola dampak lumpur ini di bpls. Beliau-beliau tetap
bersahaja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Selamat dab

> 

>   Matur nuwun..

>   Turut kampanye mencari SoLusi (Solusi LUmpur yang bikin
SIalan)

> 

>   Agus Hendratno (Sekretaris Jurusa

RE: [iagi-net-l] Fwd: Undangan Diskusi Panel Pemetaan Cakungan di Indonesia

2009-06-24 Thread Hendri Harsian
Pak Paulus,
Kalau dilihat dari brosur dan daftar acaranya, sepertinya diskusi panel ini 
akan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia.
Menurut hemat saya, tidakkah lebih baik kalau dilakukan dalam bahasa Inggris 
(international language) agar tidak menutup kemungkinan praktisi2 yang tidah 
berbahasa Indonesia untuk datang dan berpartisipasi?. Karena topik yang dibahas 
tentu juga akan sangat menarik buat mereka.
Salam,
hendri



-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:paulu...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, June 24, 2009 2:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Undangan Diskusi Panel Pemetaan Cakungan di Indonesia

-- Forwarded message --
From: iagi 





Ikatan Ahli Geologi Indonesia

DISKUSI PANEL
PEMETAAN CEKUNGAN SEDIMEN
DI INDONESIA


Pelaksanaan
Hari/Tgl :      Rabu, 1 Juli 2009
Jam :   08.30-13.00 WIB
Tempat :  Hotel Bumikarsa Ruang Bima  lantai 2 Jl. Jend. Gatot Subroto 71-73 
Jakarta Selatan

Panelis :
DR. R. Sukhyar
Prof. DR. R.P. Koesoemadinata
Ir. Benyamin Sapiie Ph.D
DR. Ir. Andang Bachtiar

Moderator :
Batara Simanjuntak M.Sc.


Biaya pendaftaran
- IAGI Member:   Rp. 250.000,-/ orang
- Non Member:   Rp. 300.000,-/ orang

Pendaftaran : Sutarjo/ A. Qodir
       Sekretariat IAGI
       Gedung Mineral dan Batubara Lt.6, Jln. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 10, 
Jakarta Selatan
       Telp.: 021-83702848/ 83702577, e-mail: iagi...@cbn.net.id




AGENDA
DISKUSI PANEL
PEMETAAN CEKUNGAN SEDIMEN DI INDONESIA
Hotel Bumikarsa Jakarta
1 Juli 2009

08.30 - 09.00   :       PENDAFTARAN
09.00 - 09.10   :       PEMBUKAAN
                               Laporan Panitia
                               Sambutan dan Pembukaan oleh Ketua IAGI 09.10 - 
09.20   :       PRESENTASI
                               Moderator : Batara Simanjuntak
                               Pengkondisian panelis dan peserta seminar 09.20 
- 09.50   :       PEMBICARA I
                               Kepala Badan Geologi  (R. Sukhyar)
                               Presentasi : "128 Cekungan Indonesia:
metode,
                               potensi energi migas, CBM, coal, potensi bisnis 
dan
                               arah riset"
09.50 - 10.20   :       PEMBICARA II
                               Akademisi  (RP. Koesoemadinata)
                               Presentasi : "Cekungan Tersier Indonesia:
Energy
                               Bearing Basin Indonesia"
10.20 - 10.50   :       PEMBICARA III
                               Praktisi  (Andang Bachtiar)
                               Presentasi: "Implikasi Bisnis (energi migas dan 
CBM)
                               atas diumumkannya 128 Cekungan"
10.50 - 10.55   :       MODERATOR
                               Ulasan singkat presentasi dan membuka sesi dialog
10.55 - 11.50   :       DISKUSI
                               Dipandu oleh moderator 11.50 - 12.05   :       
Sintesa hasil diskusi  (Benyamin Sapiie)
12.05 - 12.10   :       PENUTUP


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria

2009-07-09 Thread Hendri Harsian
Pak Awang,

IMHO dan sekedar 'sharing' saja karena saya juga tidak tahu pasti yang mana 
yang benar.
Dari beberapa sumber yang saya baca (internet, Babad tanah Jawi, dll), Kerajaan 
Demak didirikan oleh Raden Patah (yang kemudian bergelar Senapati Jimbun  
Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sajidin Panatagama atau dikenal juga 
sebagai Sultan Bintoro/Sultan Trenggono) pada tahun 1513 M. 
Dikisahkan dalam Babad Tanah Jawi bagaimana R.Patah merebut kekuasaan dengan 
menyerbu Prabu Brawijaya (yang juga mengakui R.Patah sebagai anaknya). Prabu 
Brawijaya kemudian kalah dan lari. 
Jadi bisa jadi dalam 2 tahun setelahnya kekuasaanya sudah menyebar sampai ke 
Cirebon (seperti yang Pak Awang sebutkan). 
Tetapi, pada tahun 1546 M, justru kerajaan Demak itu 'runtuh' karena intrik 
kekuasaan antara Hadiwijawa (Joko Tingkir) melawan Arya Panangsang (dari 
Jipang) yang di dukung oleh Sunan Kudus.
Walaupun begitu, Kerajaan Pajang sendiri baru berdiri pada tahun 1568 M, di 
Surakarta dengan Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) sebagai rajanya. Pada tahun 
1868 M, Pajang runtuh karena terbunuhnya keluarga Pangeran Benowo oleh 
Panembahan Senopati (saudara tirinya sendiri), dan Mataram Islam pun lahir.

Salam,
/hendri


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Friday, July 10, 2009 12:04 AM
To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria


Sebuah buku baru, “Ensiklopedi Kelirumologi” (Jaya Suprana, 2009 – Elex Media 
Komputindo-Kompas Gramedia), memuat sebuah entri berjudul “Demak” di halaman 
98. Di dalam entri itu diceritakan bahwa tentang lokasi bekas Keraton Kerajaan 
Demak belumlah ada kesepakatan di antara para ahli. Sekelompok ahli mengatakan 
bahwa letak lokasi keraton tersebut paling mungkin ada di kawasan selatan 
alun-alun kota Demak sekarang dan menghadap ke utara. Di kawasan selatan Demak 
ini terdapat suatu tempat bernama Sitinggil/Siti Hinggil–sebuah nama yang 
biasanya berasosiasi dengan keraton. Namun kelompok ahli yang lain menentang 
pendapat tersebut sebab pada abad XV, yaitu saat Kerajaan Demak ada, kawasan 
Demak masih berupa  rawa-rawa liar. Sangat tidak mungkin kalau Raden Patah 
mendirikan kerajaannya di situ. Yang lebih mungkin, menurut kelompok ini, pusat 
Kerajaan Demak ada di wilayah sekitar Semarang yaitu Alastuwo, Kecamatan Genuk. 
Pendapat ini didukung oleh  temuan benda-benda arkeologi. Menurut Jaya Suprana, 
salah satu dari kedua pendapat itu mungkin keliru, tetapi bisa juga dua-duanya 
keliru (!). Demikian ulasan tentang Demak dalam kelirumologi ala Jaya Suprana.

Kedua pendapat di atas menarik diuji secara geologi sebab keduanya mau tak mau 
melibatkan sebuah proses geologi bernama sedimentasi. Mari kita lihat sedikit 
proses sedimentasi di wilayah yang terkenal ini. Terkenal ? Ya, wilayah ini 
dalam hal sedimentasi Kuarter terkenal. Ada pendapat bahwa dahulu kala Gunung 
Muria di sebelah utara Demak tidak menyatu dengan tanah Jawa, ia merupakan 
sebuah pulau volkanik yang kemudian akhirnya menyatu dengan daratan Jawa oleh 
proses sedimentasi antara Demak-Muria. Mari kita periksa pendapat ini 
berdasarkan literatur-literatur lama sejarah.

Sedikit hal tentang Kerajaan Demak, perlu dituliskan lagi untuk sekedar 
menyegarkan pikiran. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan 
ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan 
raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Riwayat 
penaklukan Majapahit oleh Demak ada kisah tersendiri yang secara sangat detail 
diceritakan dalam buku Slamet Muljana (1968, 2005) “Runtuhnya Kerajaan 
Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara” – Bhratara – LKiS. 
Pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. 
Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, 
Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 
1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu 
kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan 
Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas  Majapahit. Peristiwa gugurnya 
tokoh2 penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan 
rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya 
runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam 
akan membahayakan kesatuan dan persatuan.

Kembali ke pencarian pusat Kerajaan Demak, buku Mohammad Ali (1963), “Peranan 
Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara” –Bhratara, menarik untuk diacu. 
Dalam menguraikan terjadinya Kerajaan Demak, Moh. Ali menulis bahwa pada suatu 
peristiwa Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, Sunan Ampel dari Surabaya, 
agar merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh 
tanaman gelagah wangi. Tanaman gelagah yang rimbun tentu hanya subur di daerah 
rawa-rawa. Dalam perantauannya

[iagi-net-l] Recall: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria

2009-07-09 Thread Hendri Harsian
Hendri Harsian would like to recall the message, "[iagi-net-l] Kerajaan Demak 
dan Geologi Selat Muria".


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria

2009-07-09 Thread Hendri Harsian
ati, Mas Jolang, dan Sultan Agung semuanya berperang untuk menguasai 
Jawa. Kerajaan-kerajaan kecil memberontak dan bersekutu menyerang Mataram. 
Kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Timur bersekutu di bawah pimpinan Surabaya 
berjalan ke hulu Bengawan Solo hendak menyerang Mataram. Apa daya, 
kerajaan-kerajaan pesisir ini tak pernah punya pengalaman berperang di 
pedalaman. Di Pajang tentara sekutu kerajaan-kerajaan pesisir ini dicegat 
tentara Mataram di Pajang dan dibinasakan di situ pada tahun 1615.
 
Di bawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), hegemoni Mataram bertambah 
luas. Walaupun wilayah kekuasaannya masih jauh di bawah Majapahit, sejarah 
Indonesia mencatat bahwa Mataram punya hegemoni terluas pada abad ke-17 itu. 
Wilayahnya meliputi seluruh Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, Cirebon, 
Priangan, dan Kalimantan Selatan. Tetapi ada dua wilayah di Jawa yang tak 
pernah bisa dikuasasinya : Banten dan Batavia.
 
Demikian, sekedar menunjukkan bahwa pada zaman dahulu, geomorfologi berperan 
penting dalam peta politik kerajaan-kerajaan di Indonesia.
 
Salam,
awang


--- On Fri, 7/10/09, Hendri Harsian  wrote:

> From: Hendri Harsian 
> Subject: RE: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Friday, July 10, 2009, 7:44 AM
> Pak Awang,
> 
> IMHO dan sekedar 'sharing' saja karena saya juga tidak tahu pasti yang 
> mana yang benar.
> Dari beberapa sumber yang saya baca (internet, Babad tanah Jawi, dll), 
> Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah (yang kemudian bergelar 
> Senapati Jimbun  Ngabdur Rahman Panembahan Palembang Sajidin 
> Panatagama atau dikenal juga sebagai Sultan Bintoro/Sultan Trenggono) 
> pada tahun 1513 M.
> 
> Dikisahkan dalam Babad Tanah Jawi bagaimana R.Patah merebut kekuasaan 
> dengan menyerbu Prabu Brawijaya (yang juga mengakui R.Patah sebagai 
> anaknya). Prabu Brawijaya kemudian kalah dan lari.
> Jadi bisa jadi dalam 2 tahun setelahnya kekuasaanya sudah menyebar 
> sampai ke Cirebon (seperti yang Pak Awang sebutkan).
> Tetapi, pada tahun 1546 M, justru kerajaan Demak itu 'runtuh' karena 
> intrik kekuasaan antara Hadiwijawa (Joko
> Tingkir) melawan Arya Panangsang (dari Jipang) yang di dukung oleh 
> Sunan Kudus.
> Walaupun begitu, Kerajaan Pajang sendiri baru berdiri pada tahun 1568 
> M, di Surakarta dengan Joko Tingkir (Sultan
> Hadiwijaya) sebagai rajanya. Pada tahun 1868 M, Pajang runtuh karena 
> terbunuhnya keluarga Pangeran Benowo oleh Panembahan Senopati (saudara 
> tirinya sendiri), dan Mataram Islam pun lahir.
> 
> Salam,
> /hendri
> 
> 
> -Original Message-
> From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
> 
> Sent: Friday, July 10, 2009 12:04 AM
> To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
> Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria
> 
> 
> Sebuah buku baru, “Ensiklopedi Kelirumologi” (Jaya Suprana, 2009 – 
> Elex Media Komputindo-Kompas Gramedia), memuat sebuah entri berjudul 
> “Demak” di halaman 98. Di dalam entri itu diceritakan bahwa tentang 
> lokasi bekas Keraton Kerajaan Demak belumlah ada kesepakatan di antara 
> para ahli. Sekelompok ahli mengatakan bahwa letak lokasi keraton 
> tersebut paling mungkin ada di kawasan selatan alun-alun kota Demak 
> sekarang dan menghadap ke utara. Di kawasan selatan Demak ini terdapat 
> suatu tempat bernama Sitinggil/Siti Hinggil–sebuah nama yang biasanya 
> berasosiasi dengan keraton. Namun kelompok ahli yang lain menentang 
> pendapat tersebut sebab pada abad XV, yaitu saat Kerajaan Demak ada, 
> kawasan Demak masih berupa rawa-rawa liar. Sangat tidak mungkin kalau 
> Raden Patah mendirikan kerajaannya di situ. Yang lebih mungkin, 
> menurut kelompok ini, pusat Kerajaan Demak ada di wilayah sekitar 
> Semarang yaitu Alastuwo, Kecamatan Genuk. Pendapat ini didukung oleh  
> temuan benda-benda arkeologi. Menurut Jaya Suprana, salah satu dari 
> kedua pendapat itu mungkin keliru, tetapi bisa juga dua-duanya keliru 
> (!). Demikian ulasan tentang Demak dalam kelirumologi ala Jaya 
> Suprana.
> 
> Kedua pendapat di atas menarik diuji secara geologi sebab keduanya mau 
> tak mau melibatkan sebuah proses geologi bernama sedimentasi. Mari 
> kita lihat sedikit proses sedimentasi di wilayah yang terkenal ini. 
> Terkenal ? Ya, wilayah ini dalam hal sedimentasi Kuarter terkenal. Ada 
> pendapat bahwa dahulu kala Gunung Muria di sebelah utara Demak tidak 
> menyatu dengan tanah Jawa, ia merupakan sebuah pulau volkanik yang 
> kemudian akhirnya menyatu dengan daratan Jawa oleh proses sedimentasi 
> antara Demak-Muria. Mari kita periksa pendapat ini berdasarkan 
> literatur-literatur lama sejarah.
> 
> Sedikit hal tentang Kerajaan Demak, perlu dituliskan lagi untuk 
> sekedar menyegarkan pikiran. Kerajaan Demak adalah

RE: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria (Pati Unus)

2009-07-09 Thread Hendri Harsian
Pak Awang,

Menarik lagi nih..
Diemail dibawah disebutkan  'Dan, putra sulung Raden Patah, Pati Unus,
terkenal dengan politik ekspansinya sampai ke Malaka'.
Tapi, ada juga yang menyebutkan bahwa Pati Unus itu sebanarnya adalah
menantunya bukan putranya Raden Patah.
Disebutkan bahwa nama aslinya adalah Raden Abdul Qadir putra dari Raden
Muhammad Yunus (seorang mubaligh Persia) dari Jepara. Raden Muhammad
Yunus ini adalah saudara tiri dari Raden Rahmat (Sunan Ampel). 

Diketahui bahwa dari istri pertama Raden Patah (putri Sunan Ampel)
beliau punya dua putra: Raden Surya dan Raden Trenggana. 
Apakah Raden Surya ini adalah Pati Unus yang juga dikenal sebagi
Pangeran Sabrang Lor?
Dan, semua refrensi setuju bahwa Pati Unus adalah raja kedua di Demak.

Mohon di share sekiranya Pak Awang punya penjelasan lebih jauh.
Terimakasih dan maaf kalau jadi keterusan memabahas sejarah bukan
geologinya. :)

salam,
/hendri
 


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Friday, July 10, 2009 9:19 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria


Pak Taufik,

Hal tersebut tercantum di buku tulisan Daldjoeni (1992) "Geografi
Kesejarahan jilid II, penerbit Alumni Bandung. Pembuktiannya juga
melalui tulisan-tulisan bernilai sejarah (babad, serat, naskah, dll.).
Bukan hal yang aneh bila Demak menguasai sampai Sumatra sebab Raden
Patah sendiri dilahirkan dan besar di Palembang. Ia telah menguasai
srategi penaklukan wiayah di sekitar Palembang (Jambi, Bangka). Dan,
putra sulung Raden Patah, Pati Unus, terkenal dengan politik ekspansinya
sampai ke Malaka. Ia dijuluki Pangeran Sabrang Lor -pangeran yang
menyeberang ke utara.

Pati Unus berhasrat menguasai Malaka, sayang didahului 'dAlbuquerque.
Ini tak menyrutkan hasratnya, dengan bantuan Palembang (nah ini bukti
juga bahwa Palembang saat itu telah menjadi bawahan Demak), ia
menyiapkan 90 kapal dengan 12.000 anak buahnya. Kapal dipersenjatai
meriam. Iringan kapal berjalan di sebelah barat Sumatra dan tiba-tiba
muncul di Malaka menyerang angkatan perang Portugis dengan geramnya.
Pertempuran tahun 1512-1513 itu betapa hebatnya -meskipun Pati Unus
gagal menegakkan supremasinya di Malaka.

salam,
Awang

--- On Fri, 7/10/09, OK Taufik  wrote:

> From: OK Taufik 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Demak dan Geologi Selat Muria
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Friday, July 10, 2009, 8:32 AM
> Pak awang,
> 
> Bagaimana buktinya kerajaan demak kekuasaannya sampai sumatra, bisa di

> jelaskan
> 
> "Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, 
> Palembang, Bangka,"
> 



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...


ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan

RE: [iagi-net-l] Fw: cnn

2006-06-04 Thread Hendri Harsian

Yang kayak gini nih yang NGGA JELAS dan JELAS MERESAHKAN.
Sepagian aja saya udah dapat 3 kali.

Mungkin sosialisasi memang perlu banget. 

Sejauh ini, setiap kali dapat saya reply dan coba jelaskan kepada si
pengirim, sejauh pengetahuan saya tentang gempa bumi dan tektonik

Salam
Hh

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 05, 2006 10:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fw: cnn

Hal-hal seperti ini jelas akan cepat tersebar melalui milis-milis...
 
Herry

- Original Message - 
From: 
Sent: Monday, June 05, 2006 9:43 AM
Subject: cnn


> entu yg gosip ttg cnn bener gak siy?
> mau dong klafirikasinay dari sapa kek dari BMG bole,
>
> "Nggak tahu bener atau salah, yg penting doa dan waspada : (repost)Menurut
> CNN,disiarkan 3 hari yang lalu bahwa lempeng bumi di australia sedang
> bergerak ke utara menuju asia.diperkirakan bisa bertubrukan dengan lempeng
> bumi di selatan pulau jawa.Diperkirakan 11 hari setelah gempa jogja, atau
> rabu besok(7 juni) akan adagempa dahsyat dan memungkinkan terjadinya
> tsunami.Mohon doanya n plis forward ke temen-temen laen, jangan sampai
putus
> di tangan kamu"
>
IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are confidential and intended
only for the individual or entity named above.
Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive
this email in error, please contact us, then delete the email.
Please note that any views or opinions presented in this email are solely
those of the author and do not necessarily represent those of the company
and should not be seen as forming a legally binding contract without express
written confirmation.
Finally, the recipient should check this email and any attachments for the
presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any
damage caused by any virus transmitted by this email.


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net] test, please ignore

2013-08-29 Thread Hendri Harsian



This message is for named person's use only. It may contain sensitive 
proprietary or legally privileged information. No Confidentiality is waived or 
lost by any mistransmission. If you are not the intended recipient, please 
immediately delete it and all copies of it from your system, destroy any hard 
copies of it and notify the sender without reviewing, reading, or copying it. 
You must not directly or indirectly use, disclose, distribute, print, or copy 
any part of this message if you are not the intended recipient. Any views 
expressed in this message are those of the individual sender, except where the 
message states otherwise and the sender is authorized to state them to be the 
views of any such entity. If you received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this e-mail and then delete it from your 
system. Kangean Energy Indonesia Ltd is neither liable for the proper and 
complete transmission of the information contained in this communication nor 
for any delay in its receipt.

Any unathorized use of this message by any person and/or any entity may lead to 
legal consequences. 

You should check the attachment/s (if any) for viruses and defects before 
opening or using them, sender liability is hereby declared to be limited to 
resend any affected attachment/s.



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net-l] punyuluhan gempa buat masy. Nias (barangkali bisa di bantu)

2005-10-19 Thread Hendri Harsian
Bapak/Ibu Geologist Indonesia,

Barangkali juga ada yang membaca berita di Koran Kompas kemaren (selasa, 18
okt) tentang gempa di Nias. Salah satu yang menarik di berita itu adalah
komentar Bapak Wakil Bupati Nias Agus Mindrofa, yang isinya "Kami di Nias
bukan sekali dua kali terkena gempa.Warga mengharapkan ada yang memberikan
pendidikan dan informasi seputar gempa. Paling tidak menjelaskan dan jadi
pembelajaran buat kami".

Saya pikir dengan meneruskan hal ini ke IAGI mungkin masalah orang Nias yang
belum 'melek gempa' akan dapat terbantukan. Terus terang saya sendiri belum
merasa cukup kompeten untuk bicara soal gempa, apalagi buat masyarakat umum.

Salam
Hendri





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Thread hendri harsian
Fer,

Logika nya sih nggak semua orang Indonesia  kerja di kantor, dan bisa jadi
orang yang kerja di kantor (yang udah di potong pajaknya dari kantor) masih
punya penghasilan tambahan dari luar. Nah, pengahasilan tamabahan ini bakal
ke 'cover' ama si NPWM pribadi itu.

Benar nggak gitu?

Salam,
Hendri


 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Tuesday, March 22, 2005 11:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

itulah bingungnya pajak

ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus
apa gunanya NPWP pribadi?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






"Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
22/03/2005 03:53 AM
Please respond to iagi-net


To: 
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Ferdi,
Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke
rekening
aku-:)


- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


> kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
> tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor...
> perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya
> tanyakan ke teman sama - sama bingung
> soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari
> yang bisa saya terima tiap bulan ya...?
> mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi
> dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta?
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/EXR/GLG
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> "Herry Maulana" <[EMAIL PROTECTED]>
> 18/03/2005 08:32 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: 
> cc:
> Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
>
>
> Mas Iwan,
>
> Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
> karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
> alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
> mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.
>
> Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
> kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
> Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!
>
> Regards - Herry
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
>
>
> seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
> tahun?
>
>
>
>
>
>
> "Herry
>
> Maulana" To: 
>
> <[EMAIL PROTECTED]   cc:
>
> al.com>  Subject: RE: [iagi-net-l]
> pajak penghasilan ?
>
>
> 03/18/2005
>
> 07:12 AM
>
> Please respond
>
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
> jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
> tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
> policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
> yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.
>
> Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
> dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
> tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
> berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
> bisa diklaim tax deduction nya.
>
> Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
> pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
> mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.
>
>
> Regards - Herry
>
> -Original Message-
> From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
>
> Q,
> Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
> kalau
> pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...
>
> Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
> hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
> pusing.
> padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
> majikan
> kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
> mengisinya.
>
> Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
> sesudah punya NPWP itu apa bedanya 
>
> Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
> negeri
> orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
> kalau
> gak punya NPWP, tabunganny

RE: [iagi-net-l] Harga BBM kawasan Asia tenggara

2005-05-05 Thread hendri harsian

Saya setuju dengan pendapat mas Iwan. Premium naik, semua naik.

Tapi ada lagi kecendrungan yang buruk dari perbedaan harga premium dan
pertamax yang terlalu mencolok. Seperti kejadian di Jakarta baru-baru ini,
ada pom bensin yang mengoplos premium menjadi pertamax. Konsumen kan nggak
sadar kalo ternyata pertamax yang dia beli sebenarnya adalah pertamax
oplosan, paling2 baru nyadar kalo udah mesti turun mesin. Bukankah
pemerintah(pertamina) harusnya juga  mikir kebijaksanaan  yang di bikin itu
di level prakteknya juga harus dikontrol ? Apa masyarakat sudah siap juga
menerima kebijaksanaan itu?

Salam
Hendri

 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Friday, May 06, 2005 4:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject:Re: [iagi-net-l] Harga BBM kawasan Asia tenggara


Untuk kondisi sekarang memang begitu kok pandangan saya. Coba lihat di
iklan yang diperankan oleh Mat Solar, dialognya adalah kalau harga BBM
tidak dinaikkan sebenarnya masyarakat men subsidi orang yang naik BMW,
Mercedes. Padahal uang subsidi tsb harusnya bisa dinikmati masyarakat kecil
sehingga pesan yang ingin disampaikan adalah agar setuju dengan kenaikan
BBM karena akan mensejahtrakan masyarakat kecil.
Pesan yang disampaikan disitu kalau dalam kondisi ideal  memang benar.
Tetapi dalam kenyataannya kan tidak begitu, begitu BBM naik (Pertamax/plus,
premium), harga barang2 konsumsi naik drastis (kalau nggak salah selalu
lebih besar dari persentase kenaikan harga BBM) dan pemerintah melalui
menteri2 ekonominya selalu mengatakan bahwa kenaikan harga tidak besar dan
wajar. Padahal si pak Parno tidak punya kendaraan bermotor, tidak pernah
pakai angkutan umum, tetapi harus menanggung kenaikan harga beras,
lauk-pauk, susu, dll dengan harga lebih dari 30% dari sebelumnya. Inilah
yang saya maksud menyesatkan, coba kalau pemerintah serius menangani dampak
kenaikan harga yang tidak wajar.Jadi pesan
menyesatkannya adalah kenaikan harga BBM tidak akan menyengsarakan rakyat
karena mereka akan mendapat subsidi, .kenyataannya kan makin tidak
sejahtera..






Ariadi Subandrio
  cc:
Subject: Re: [iagi-net-l]
Harga BBM kawasan Asia tenggara
05/06/2005 08:27
AM
Please respond to
iagi-net







ah masak sih pembodohan Wan... aku kok ragu ya dengan statement anda.

ar-.


[EMAIL PROTECTED] wrote:



...makanya saya sebel banget dengan iklan tentang kenaikan
BBM, dimana kesan tersebut ditonjolkan...menurut saya itu adalah pembodohan



Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO
@total.com To:
cc: iagi-net@iagi.or.id
05/06/2005 07:07 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Harga BBM kawasan Asia
tenggara
Please respond to iagi-net


apa sih RON97 dan RON92 --> apa sebanding dengan pertamax dan pertamax
plus..? kalau iya sih saya sih setuju komposisi indonesia RON97 dan
RON92nya
tinggi karena yang pakai kan banyaknya mobil bagus/mewah sementara
kendaraan umum kan banyak pakai diesel jadi wajar murah..atau paling
premium kalau bisa sekalian aja pertamax dan pertamax plus harganya kayak
singapore

"sempat bingung juga waktu orang demo gara - gara pertamax dan pertamax
plus naik harganya..."

Regards


-
Yahoo! Mail Mobile
 Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Datab

RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?

2005-06-07 Thread hendri harsian
Schlumberger  SIS dan DCS group (itungan kasar yang bekerja di indonesia)
National Geologist : 17
Expat Geologist : 3
National Geophysicist : 13
Expat geophysicist: 2

Salam
hh



 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Wednesday, June 08, 2005 8:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject:RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?

PT. Freeport Indonesia (Mine & Exploration)
- National Geologist: 28 (Geology & Hydrology)
- National Geophysicist :  1
- Expatriate Geologist  : 7

Salam,

bb

-Original Message-
From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 08, 2005 9:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?

Nama Perusahaan : Rio Tinto Exploration
> Bidang Usaha : Mining
> Jumlah Geologist : 6
> Jumlah Geophysicist :  1

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 08, 2005 2:18 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?


Sorry ada kesalahan :

Geologist : 5
Geophysicist : 6

Ini cuma yang Melayu aja...





[EMAIL PROTECTED]

esia.co.id To:

   cc:

06/08/2005 02:04 PMSubject: Re:
[iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di
Please respond to   perusahaan anda ?

iagi-net










Vick,

cukup yang orang melayu aja atau termasuk londo2.?

di Eni (melayu):

Geologist : 4 orang
Geophy : 7






Rovicky Dwi

PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id,
"Himpunan Ahli Geofisika
<[EMAIL PROTECTED]Indonesia (HAGI)"
<[EMAIL PROTECTED]>
.com>cc:

 Subject: Re: [iagi-net-l]
Berapa jumlah geoscience di
06/07/2005perusahaan anda ?

03:24 PM

Please respond

to iagi-net







Trims ,
Ini tentunya bukan hanya utk perusahaan minyak looh ya. Masih banyak
nih yg belum ... yg lain lagi ?
ENI/LASMO, VICO, MOBIL, BP, CNOOC, Petrochina, CPI, MEDCO ?

Sekali lagi angkanya ngga harus tepat, eror 30% is OK. Namun kalau
anda yg didalem yg memperkirakan akan lebih baik ketimbang saya yg
memperkirakannya.
sukur2 ada jumlah bule vs nationalnya.

Kepedulian anda ttg profesi anda sendiri sangat diperlukan disini.
Seringkali kita teriak2 bahwa DPR ngga ngerti geologi, inilah saatnya
kita kasih tahu ke mereka. Info ini akan dipakai utk bahan RDP utk
ber-RDP (rapat dengar pendapat) dengan DPR.

RDP

tambahan.
di Petronas : Indonesian Geophycisit 17, Geologist 19

On 6/7/05, Zein, Munir (KPC) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nama Perusahaan : Kaltim Prima Coal
> Bidang Usaha : Coal Mining
> Jumlah Geologist : 18
> Jumlah Geophysicist :  -
> Jumlah geotech engineer (gak tahu termasuk geoscientist enggak) : 4
>
>
> Sori, lewat japri, karena siapa tahu yang mas vicki butuhin hanya
> perusahaan minyak saja.
>
> Damar

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send 

RE: [iagi-net-l] GEO-FREEWARE --> Re: [fogri] download software SEISMODEL

2004-12-03 Thread hendri harsian
Fer,

beli lewat franchise IAGI di Balikpapan dong.

salam
hendri

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 03, 2004 4:34 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] GEO-FREEWARE --> Re: [fogri] download software
SEISMODEL


berapa biayanya untuk ngopy dan kirim ke Balikpapan...?
Ke siapa saya bisa pesan ya?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G
0542- 533852






Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
03/12/2004 11:55 AM
Please respond to iagi-net


To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:[iagi-net-l] GEO-FREEWARE --> Re: [fogri] download
software SEISMODEL


Wah jadi inget,

Kemaren wektu PIT IAGI di bdg sudah aku serahkan CD-ROM (2 kopi) ke
sekretariat IAGI (ke Ady) tentang kumpulan tiny software untuk
geologist.
IAGI Geo-freeware (v 1.0) isinya kumpulan freeware yg berhubungan
dengan gescience, ada GIS mapping, Structural geology, Geophysics,
Utilities (graph plotting) dll.

Isinya tentunya belum banyak namun lumayan buat mahasiswa serta bagi
yg tertarik dengan tool-tool sederhana. Saat ini masih hanya yg under
windows (yg mudah saja). Saya menginginkan input, koment serta lainnya
utk versi selanjutnya.

Bagi yg menginginkan bisa membelinya eh mengkopinya di sekretariat IAGI
(ady).

Kalau ada saran, serta info freeware yg menarik, tolong beritahukan
aku linknya. Nanti aku download.

thx

On Fri, 03 Dec 2004 09:16:41 +0700, Prasiddha Hestu Narendra
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ada yg mau download demo software seismic modelling? lumayan bisa buat
> mainan di rumah. Cuman rada gede downloadnya 18Mb.
>
> http://www.seismodel1.com
>
> SeisModel 1 aids the geologist or geophysicist with the interpretation
of
> geologic conditions from seismic data. Explore stratigraphic and
structural
> models to determine the realm of possibilities for geologic conditions
that
> produce various seismic responses. An endless number of scenarios can be
> simulated allowing the exploration professional to determine possible
> solutions and to eliminate improbable geologic models. All three
modeling
> modules display and use metric or imperial units of measurement.
>
> salam,
> PR
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit FOGRI Website: http://fogri.or.id
> FOGRI Archive: http://www.mail-archive.com/fogri%40iagi.or.id/
> -
>
>


--
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-