Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-21 Terurut Topik Awang Satyana
Sigit,
 
1. Di situlahn letak teka-teki/enigma/misterinya. Faktanya adalah bahwa abu 
volkanik letusan gunungapi Eyjafjallajokull kemarin itu memang mengindikasi 
magma yang intermediat-asam, bahkan lebih asam daripada banyak gunungapi2 di 
Jawa setelah saya bandingkan dengan katalog gunungapi Indonesia Kusumadinata 
(1979). Beberapa peneliti percaya bahwa itu hasil diferensiasi magma dengan 
bantuan meteoric water, yang lain percaya bahwa ada sliver kontinen granitik ex 
rifting awal yang terperangkap (sulit membayangkannya). Mantle convection 
mestinya tak punya pengaruh besar ke komposisi gunung ini. Itu lebih mungkin 
karena ada sesuatu di permukaan atau di tubuh kerak Eslandia, bukan di upper 
mantle-nya.
 
2. Cekungan2 yang Sigit sebutkan semuanya marginal basin, bukan tipe oceanic 
sea floor spreading antar benua; jadi mid-oceanic ridge marginal basin secara 
dimensi akan lain dengan mid-Atlantic, mid-Pacific dan mid-Indian ridge, 
sekalipun sama-sama spreading ridge. Kalau kita sudah mengerti mekanisme 
pembentukan magma intermediat-asam di Eslandia itu, tentu kita bisa membahas 
penerapannya di spreading-ridge yang lain.
 
3. Saya tak/belum melihat kaitan langsung ke petroleum system dalam kasus ini, 
barangkali kepada gejala geotermal dan mineralisasi epitermal bisa berkaitan.
 
salam,
Awang

--- Pada Rab, 21/4/10, sigit prabowo sigit_p...@yahoo.com menulis:


Dari: sigit prabowo sigit_p...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
Kepada: iagi-net@iagi.or.id, awang satyana awangsaty...@yahoo.com
Tanggal: Rabu, 21 April, 2010, 10:15 AM


Pak Awang YTH.,
 
Saya tertarik dengan ulasan pak Awang tentang hal ini, walapun masih merupakan 
enigma, saya ingin menanyakan tentang beberapa hal pak :
 
1. Bagaimanakah sebenarnya mekanisme sebuah pulau volkanik yang berkomposisi 
magma asam-intermediate granite-rhyolite-andesite, duduk di atas punggung 
tengah samudera yang berkomposisi basalt-tholeiitic, apakah ada perubahan dalam 
pergerakan mantle dibawah nya, differensiasi magma, gaya konveksi, dsb...?
 
2. Bila kita kembali ke arah SE Asia, apakah hal2 seperti yang terjadi di 
Eslandia tersebut juga bisa terjadi di wilayah2 spreading seperti di Andaman 
Sea, South China Sea, Sulu Sea, Celebes Sea, Banda Sea, dsb...?
 
3. Bagaimanakah keterkaitan nya (bila ada...) dengan petroleum system dan HC 
prospectivity nya, dengan ditemukan nya magma asam-intermediate di MORB 
tersebut...?
 
Mohon pencerahan nya pak...
 
Terimakasih
 
Best Regards
Sigit Ari 
 

--- On Tue, 4/20/10, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:


From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
To: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date: Tuesday, April 20, 2010, 12:09 PM


Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi gletsyer 
di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara meletus hebat. 
Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat banjir setinggi tiga 
meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi dalam ketakutan. Sementara 
itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer 
ke sekelilingnya membuat ratusan jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, 
Amerika Utara, Kanada dibatalkan membuat ribuan calon penumpang yang sempat 
pergi ke bandara2 terlantar. Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke 
Tanah Air seusai menghadiri pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar 
juga, misalnya yang transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) atau 
volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, misteri) 
tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur pematang-tengah-samudera 
Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita tahu, 
pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat berpisahnya 
dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading). 
Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang memisahkan Lempeng 
Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat perpisahan ini, magma dari 
mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan 
membanjiri/menutupi dasar samudera dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), Engel et 
al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang oceanic ridges 
aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei geomarin dengan cara 
mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal ini. Meskipun demikian, ada 
beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang paling menyimpang adalah apa 
yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan (Mitchell-Thome, 1970) bahkan 
mengatakan bahwa dari pematang samudera di seluruh dunia yang panjangnya 40.000 
mil itu, satu-satunya tempat yang paling menyimpang dari segi magmatiknya 
adalah

[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik Awang Satyana
Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi gletsyer 
di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara meletus hebat. 
Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat banjir setinggi tiga 
meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi dalam ketakutan. Sementara 
itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer 
ke sekelilingnya membuat ratusan jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, 
Amerika Utara, Kanada dibatalkan membuat ribuan calon penumpang yang sempat 
pergi ke bandara2 terlantar. Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke 
Tanah Air seusai menghadiri pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar 
juga, misalnya yang transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) atau 
volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, misteri) 
tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur pematang-tengah-samudera 
Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita tahu, 
pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat berpisahnya 
dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading). 
Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang memisahkan Lempeng 
Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat perpisahan ini, magma dari 
mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan 
membanjiri/menutupi dasar samudera dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), Engel et 
al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang oceanic ridges 
aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei geomarin dengan cara 
mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal ini. Meskipun demikian, ada 
beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang paling menyimpang adalah apa 
yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan (Mitchell-Thome, 1970) bahkan 
mengatakan bahwa dari pematang samudera di seluruh dunia yang panjangnya 40.000 
mil itu, satu-satunya tempat yang paling menyimpang dari segi magmatiknya 
adalah Eslandia sebab menurut mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah 
pematang samudera terdapat granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen 
(1968) menemukan banyak xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah 
gunungapi di Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull 
yang melemparkan abu volkanik barangkali
 mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu 
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di Jawa. 
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya magma 
basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi diferensiasi 
magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang terperangkap ? 
Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an. Melihat 
publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley dan Barton, 
2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih menjadi bahan 
perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak pendapat bahwa sialic 
magma Eslandia sebagai hasil diferensiasi dari magma basa sebab tak ditemukan 
magma intermediate dalam jumlah yang cukup. Mereka menganggap bahwa kerak 
sialic telah terperangkap di Eslandia dan mengkontaminasi magma basalnya. 
Bagaimana proses pemerangkapannya, tak diterangkan lebih jauh. Sementara itu, 
Walker (1963, 1966) dan Thorarinssen (1967) berpendapat bahwa basement Eslandia 
adalah granitic.
Jonasson (2005) masih menganggap bahwa magma Eslandia adalah basal, magma 
asamnya hanya sedikit saja, yang hanya terkonsentrasi di gunung2api yang 
disebutnya sebagai central volcanoes. Batuan asam (silicic) ini menurutnya 
terjadi sebagai lava, kubah lava, lapisan tefra, welded tuffs, ignimbrite yang 
dihasilkan oleh erupsi bersifat eksplosif (seperti letusan 14 April 2010) atau 
letusan efusif. Jonasson (2005) telah mengumpulkan 90 sampel dari banyak active 
central volcanoes di Eslandia yang telah mengerupsikan batuan silicic lalu 
dianalisis major dan trace elements-nya.  Secara petrokimia, batuan ini bisa 
digolongkan sebagi dacites, trachytes, low-alkali rhyolites dan alkalic 
rhyolites. Analisis isotope secara sistematik ditafsirkan Jonasson (2005) 
menunjukkan bahwa batuan asam ini berasal dari batuan basaltic lebih tua dari 
gunungapi yang sama yang lalu menjadi batuan asam oleh proses diferensiasi yang 
melibatkan meteoric water. Sumber magma asam ini
 adalah kompleks intrusi di bawah central volcanoes, bukan dari long-lived 
magma chamber.
Kelley dan Barton (2008) mengkonsentrasikan penelitiannya pada sampel2 yang 
disebutnya basaltic glass yaitu batuan volkanik yang dibentuk di dapur magma 
lalu magma bergerak sangat cepat ke permukaan dan mendingin sangat cepat di 
permukaan membentuk tampilan seperti kaca. Sebanyak 500 basaltic glass dari 28 
gunungapi di Eslandia telah dianalisisnya untuk 

Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik bosman batubara
Pak Awang yang baik, 
terima kasih atas tulisannya ya, dengan ditambah gambar saya pasang di;

http://geologi.iagi.or.id/2010/04/20/enigma-magma-eslandia/

 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com





From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Sent: Tue, April 20, 2010 11:09:04 PM
Subject: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi gletsyer 
di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara meletus hebat. 
Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat banjir setinggi tiga 
meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi dalam ketakutan. Sementara 
itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer 
ke sekelilingnya membuat ratusan jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, 
Amerika Utara, Kanada dibatalkan membuat ribuan calon penumpang yang sempat 
pergi ke bandara2 terlantar. Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke 
Tanah Air seusai menghadiri pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar 
juga, misalnya yang transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) atau 
volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, misteri) 
tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur pematang-tengah-samudera 
Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita tahu, 
pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat berpisahnya 
dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading). 
Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang memisahkan Lempeng 
Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat perpisahan ini, magma dari 
mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan 
membanjiri/menutupi dasar samudera dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), Engel et 
al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang oceanic ridges 
aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei geomarin dengan cara 
mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal ini. Meskipun demikian, ada 
beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang paling menyimpang adalah apa 
yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan (Mitchell-Thome, 1970) bahkan 
mengatakan bahwa dari pematang samudera di seluruh dunia yang panjangnya 40.000 
mil itu, satu-satunya tempat yang paling menyimpang dari segi magmatiknya 
adalah Eslandia sebab menurut mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah 
pematang samudera terdapat granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen 
(1968) menemukan banyak xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah 
gunungapi di Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull 
yang melemparkan abu volkanik barangkali
mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu 
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di Jawa. 
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya magma 
basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi diferensiasi 
magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang terperangkap ? 
Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an. Melihat 
publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley dan Barton, 
2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih menjadi bahan 
perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak pendapat bahwa sialic 
magma Eslandia sebagai hasil diferensiasi dari magma basa sebab tak ditemukan 
magma intermediate dalam jumlah yang cukup. Mereka menganggap bahwa kerak 
sialic telah terperangkap di Eslandia dan mengkontaminasi magma basalnya. 
Bagaimana proses pemerangkapannya, tak diterangkan lebih jauh. Sementara itu, 
Walker (1963, 1966) dan Thorarinssen (1967) berpendapat bahwa basement Eslandia 
adalah granitic.
Jonasson (2005) masih menganggap bahwa magma Eslandia adalah basal, magma 
asamnya hanya sedikit saja, yang hanya terkonsentrasi di gunung2api yang 
disebutnya sebagai central volcanoes. Batuan asam (silicic) ini menurutnya 
terjadi sebagai lava, kubah lava, lapisan tefra, welded tuffs, ignimbrite yang 
dihasilkan oleh erupsi bersifat eksplosif (seperti letusan 14 April 2010) atau 
letusan efusif. Jonasson (2005) telah mengumpulkan 90 sampel dari banyak active 
central volcanoes di Eslandia yang telah mengerupsikan batuan silicic lalu 
dianalisis major dan trace elements-nya.  Secara petrokimia, batuan ini bisa 
digolongkan sebagi dacites, trachytes, low-alkali rhyolites dan alkalic 
rhyolites. Analisis isotope secara sistematik ditafsirkan Jonasson (2005) 
menunjukkan bahwa batuan asam ini berasal dari batuan basaltic lebih tua dari 
gunungapi yang sama yang lalu menjadi batuan asam

Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik Edward_Syafron
Pak Awang,
Terima kasih atas Sharingnya, sungguh suatu ulasan yang manarik sekali..
cukup mengingatkan kembali ilmu petrologi dan gunung api yang sudah hampir 
lupa..

Mengenai larangan terbang sehubungan dengan Abu vulkanik, kalau saya tidak 
salah, pertama kali bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan pernah 
ditayangkan terungkap ketika pesawat British Airways (kalau tidak salah 
ingat) terbang dari London ke Australia
Ketika melintasi udara Indonesia tepatnya diatas jawa sampai ke samudra 
Hindia,  pilot meilhat seperti adanya cahaya misterius dari luar yang 
menghalangi pandangan pilot dan juga mesin pesawat satu persatu mati 
secara mendadak, Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan 
memutar balik dan semua penumpang mendarat dengan selamat di Bandar udara 
Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Sesampai di Darat, terlihat dihampir semua body pesawat adanya 
goresan-goresan seperti bekas benda yang cukup tajam dan didalam mesin 
ditemukan gumpalan abu vulkanik dan diketahui bahwa ternyata pesawat telah 
melewati abu vulkanik yang disemburkan karena meletusnya Gunung Kelud 
setelah itu diketahui bagaimana bahayanya abu vulkanik terhadap 
penerbangan
Hal diatas sempat ditayangkan di channel National Geography tahun lalu...

salam
edo 





From:
Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To:
Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc:
IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date:
04/20/2010 11:11 PM
Subject:
[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia



Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi 
gletsyer di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara 
meletus hebat. Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat 
banjir setinggi tiga meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi 
dalam ketakutan. Sementara itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam 
pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer ke sekelilingnya membuat ratusan 
jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, Amerika Utara, Kanada dibatalkan 
membuat ribuan calon penumpang yang sempat pergi ke bandara2 terlantar. 
Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air seusai menghadiri 
pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar juga, misalnya yang 
transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) 
atau volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, 
misteri) tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur 
pematang-tengah-samudera Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita 
tahu, pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat 
berpisahnya dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor 
spreading). Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang 
memisahkan Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat 
perpisahan ini, magma dari mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi 
ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan membanjiri/menutupi dasar samudera 
dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), 
Engel et al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang 
oceanic ridges aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei 
geomarin dengan cara mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal 
ini. Meskipun demikian, ada beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang 
paling menyimpang adalah apa yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan 
(Mitchell-Thome, 1970) bahkan mengatakan bahwa dari pematang samudera di 
seluruh dunia yang panjangnya 40.000 mil itu, satu-satunya tempat yang 
paling menyimpang dari segi magmatiknya adalah Eslandia sebab menurut 
mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah pematang samudera terdapat 
granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen (1968) menemukan banyak 
xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah gunungapi di 
Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull yang 
melemparkan abu volkanik barangkali
 mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu 
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di 
Jawa. 
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya 
magma basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi 
diferensiasi magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang 
terperangkap ? Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an. 
Melihat publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley 
dan Barton, 2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih 
menjadi bahan perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak 
pendapat bahwa sialic magma Eslandia sebagai hasil diferensiasi dari magma 
basa sebab tak ditemukan magma intermediate dalam jumlah yang cukup. 
Mereka menganggap bahwa kerak sialic telah terperangkap di Eslandia dan 
mengkontaminasi magma basalnya. Bagaimana proses pemerangkapannya, tak 
diterangkan lebih jauh

Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik bayu . ngr
Maaf Pak Edo,

Mungkin itu akibat letusan gng Galunggung pd thn 1982, shg pilot memutuskan utk 
mendarat darurat di Halim.

Salam
Bayu
-Original Message-
From: edward_syaf...@murphyoilcorp.com
Date: Wed, 21 Apr 2010 07:32:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
Pak Awang,
Terima kasih atas Sharingnya, sungguh suatu ulasan yang manarik sekali..
cukup mengingatkan kembali ilmu petrologi dan gunung api yang sudah hampir 
lupa..

Mengenai larangan terbang sehubungan dengan Abu vulkanik, kalau saya tidak 
salah, pertama kali bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan pernah 
ditayangkan terungkap ketika pesawat British Airways (kalau tidak salah 
ingat) terbang dari London ke Australia
Ketika melintasi udara Indonesia tepatnya diatas jawa sampai ke samudra 
Hindia,  pilot meilhat seperti adanya cahaya misterius dari luar yang 
menghalangi pandangan pilot dan juga mesin pesawat satu persatu mati 
secara mendadak, Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan 
memutar balik dan semua penumpang mendarat dengan selamat di Bandar udara 
Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Sesampai di Darat, terlihat dihampir semua body pesawat adanya 
goresan-goresan seperti bekas benda yang cukup tajam dan didalam mesin 
ditemukan gumpalan abu vulkanik dan diketahui bahwa ternyata pesawat telah 
melewati abu vulkanik yang disemburkan karena meletusnya Gunung Kelud 
setelah itu diketahui bagaimana bahayanya abu vulkanik terhadap 
penerbangan
Hal diatas sempat ditayangkan di channel National Geography tahun lalu...

salam
edo 





From:
Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To:
Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc:
IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date:
04/20/2010 11:11 PM
Subject:
[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia



Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi 
gletsyer di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara 
meletus hebat. Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat 
banjir setinggi tiga meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi 
dalam ketakutan. Sementara itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam 
pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer ke sekelilingnya membuat ratusan 
jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, Amerika Utara, Kanada dibatalkan 
membuat ribuan calon penumpang yang sempat pergi ke bandara2 terlantar. 
Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air seusai menghadiri 
pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar juga, misalnya yang 
transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) 
atau volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, 
misteri) tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur 
pematang-tengah-samudera Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita 
tahu, pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat 
berpisahnya dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor 
spreading). Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang 
memisahkan Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat 
perpisahan ini, magma dari mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi 
ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan membanjiri/menutupi dasar samudera 
dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), 
Engel et al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang 
oceanic ridges aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei 
geomarin dengan cara mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal 
ini. Meskipun demikian, ada beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang 
paling menyimpang adalah apa yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan 
(Mitchell-Thome, 1970) bahkan mengatakan bahwa dari pematang samudera di 
seluruh dunia yang panjangnya 40.000 mil itu, satu-satunya tempat yang 
paling menyimpang dari segi magmatiknya adalah Eslandia sebab menurut 
mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah pematang samudera terdapat 
granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen (1968) menemukan banyak 
xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah gunungapi di 
Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull yang 
melemparkan abu volkanik barangkali
 mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu 
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di 
Jawa. 
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya 
magma basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi 
diferensiasi magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang 
terperangkap ? Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an. 
Melihat publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley 
dan Barton, 2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih 
menjadi bahan perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak 
pendapat bahwa

RE: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik Ratih
Benar sekali pada tahun 1982 itu pesawat BA pada saat berangkat dari
Singapore menuju Perth melintasi abu gunung api dari letusan gn Galunggung,
sebelum terintegrasinya Volcano Watch/Monitoring seperti sekarang ini. Yang
disebut cahaya misterius itu abu gunung api yang tentu saja masih panas
(fresh from the oven) bereaksi dengan partikel2 di udara. 
Kebetulan saya sempat bekerja (diminta orang USGS) menjadi Volcano Watch
untuk Gn api Indonesia (kerjasama VSI dan Bereau of Meteorology, BOM
Australia) dari tahun 2002-2004 konsultan untuk Qantas/BA,supaya mereka bisa
menghindari aktivitas gn api di Indonesia untuk safety pesawat dan penumpang
tentunya. Di Australia untuk pekerjaan ini sangat terintegrasi antara
Geological Survey of Australia, CSIRO, BOM Australia dan maskapai
penerbangannya, Qantas. Sewaktu itu kita hanya meeting setiap 2 kali dalam
setahun, pernah juga Direktorat Vulkanologi(pada saat itu)diundang dan hadir
dalam meeting yang terakhir saya hadiri Sept 2004.Sayangnya satellite
monitoring centre untuk wilayah Indonesia yang punya Singapore dan
Australia, padahal gunung api2 yang aktif letak geografisnya di Indonesia.
(No comment on this! Silakan untuk orang politik yang membahas)
Bisa buka website untuk update kegiatan gunung api, salah satunya: 
 
http://www.noaawatch.gov/themes/volcanoes.php 

Salam dari Ha Noi dan selamat beraktivitas!

Ratih

-Original Message-
From: bayu@gmail.com [mailto:bayu@gmail.com] 
Sent: Wednesday, 21 April 2010 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

Maaf Pak Edo,

Mungkin itu akibat letusan gng Galunggung pd thn 1982, shg pilot memutuskan
utk mendarat darurat di Halim.

Salam
Bayu
-Original Message-
From: edward_syaf...@murphyoilcorp.com
Date: Wed, 21 Apr 2010 07:32:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
Pak Awang,
Terima kasih atas Sharingnya, sungguh suatu ulasan yang manarik sekali..
cukup mengingatkan kembali ilmu petrologi dan gunung api yang sudah hampir 
lupa..

Mengenai larangan terbang sehubungan dengan Abu vulkanik, kalau saya tidak 
salah, pertama kali bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan pernah 
ditayangkan terungkap ketika pesawat British Airways (kalau tidak salah 
ingat) terbang dari London ke Australia
Ketika melintasi udara Indonesia tepatnya diatas jawa sampai ke samudra 
Hindia,  pilot meilhat seperti adanya cahaya misterius dari luar yang 
menghalangi pandangan pilot dan juga mesin pesawat satu persatu mati 
secara mendadak, Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan 
memutar balik dan semua penumpang mendarat dengan selamat di Bandar udara 
Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Sesampai di Darat, terlihat dihampir semua body pesawat adanya 
goresan-goresan seperti bekas benda yang cukup tajam dan didalam mesin 
ditemukan gumpalan abu vulkanik dan diketahui bahwa ternyata pesawat telah 
melewati abu vulkanik yang disemburkan karena meletusnya Gunung Kelud 
setelah itu diketahui bagaimana bahayanya abu vulkanik terhadap 
penerbangan
Hal diatas sempat ditayangkan di channel National Geography tahun lalu...

salam
edo 





From:
Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To:
Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc:
IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date:
04/20/2010 11:11 PM
Subject:
[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia



Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi 
gletsyer di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara 
meletus hebat. Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat 
banjir setinggi tiga meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi 
dalam ketakutan. Sementara itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam 
pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer ke sekelilingnya membuat ratusan 
jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, Amerika Utara, Kanada dibatalkan 
membuat ribuan calon penumpang yang sempat pergi ke bandara2 terlantar. 
Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air seusai menghadiri 
pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar juga, misalnya yang 
transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) 
atau volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, 
misteri) tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur 
pematang-tengah-samudera Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita 
tahu, pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat 
berpisahnya dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor 
spreading). Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang 
memisahkan Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat 
perpisahan ini, magma dari mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi 
ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan membanjiri/menutupi dasar samudera 
dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), 
Engel et al

Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik Eko Prasetyo
Pak Awang,

Ada sebuah komik jepang yang sudah diterjemahkan ke bahasa kita berjudul
Nihon Chinbotsu (Japan Sinks!). Manga ini diadaptasi dari novel berjudul
sama keluaran tahun 1973.

Di buku kelima komik ini disebutkan tentang sebuah teori yang menganggap
teori pergerakan benua sebagai sebuah melayang di atas cairan adalah sebuah
ilusi. yang sebenarnya adalah planet bumi adalah sekumpulan kerucut2 yang
selalu berputar. Ujung tajam dari kerucut ada di pusat bumi dan kerak bumi
adalah landasannya. Katanya dengan teori ini semua data-data gempa bumi dan
letusan gunung berapi bisa dikorelasikan dan bisa dijadikan ramalan. Satu
lagi yang juga bisa diramalkan dengan teori ini adalah gejala-gejala
atmosferik.

Saya tahu ini adalah fiksi, tapi mungkin bisa membuka pikiran para geologis
top dunia dalam memahami gunung Islandia ini?


Fw: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik MIKO

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Mohon pencerahan, mengapa mang Okim selalu ditolak kirim email ke milis IAGI 
melalui BlackBery ? Sayang sekali bahwa dengan demikian komunikasi terpuus 
kalau kebetulan sedang di luar kota tanpa fasilitas laptop. Terima kasih, 
Wassalam, mang Okim.


- Original Message - 
From: miko m...@cbn.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id; miko m...@cbn.net.id
Sent: Wednesday, April 21, 2010 7:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia


Setuju sekali Pak Edward, ulasan Pak Awang begitu memukau dan 
menghanyutkan. Mang Okim baru tahu nih kalau di Oceanic Ridge bisa nongol 
juga batuan acid. Luar biasa Pak Awang, semoga tidak bosan mosting 
topic-topic yang bikin kita semua lebih pinter. Congratulation.

Salam cinta ilmu kebumian,
Mang Okim
Powered by Miko BlackBerry

-Original Message-
From: edward_syaf...@murphyoilcorp.com
Date: Wed, 21 Apr 2010 07:32:28
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
Pak Awang,
Terima kasih atas Sharingnya, sungguh suatu ulasan yang manarik sekali..
cukup mengingatkan kembali ilmu petrologi dan gunung api yang sudah hampir
lupa..

Mengenai larangan terbang sehubungan dengan Abu vulkanik, kalau saya tidak
salah, pertama kali bahaya abu vulkanik terhadap penerbangan pernah
ditayangkan terungkap ketika pesawat British Airways (kalau tidak salah
ingat) terbang dari London ke Australia
Ketika melintasi udara Indonesia tepatnya diatas jawa sampai ke samudra
Hindia,  pilot meilhat seperti adanya cahaya misterius dari luar yang
menghalangi pandangan pilot dan juga mesin pesawat satu persatu mati
secara mendadak, Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan
memutar balik dan semua penumpang mendarat dengan selamat di Bandar udara
Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Sesampai di Darat, terlihat dihampir semua body pesawat adanya
goresan-goresan seperti bekas benda yang cukup tajam dan didalam mesin
ditemukan gumpalan abu vulkanik dan diketahui bahwa ternyata pesawat telah
melewati abu vulkanik yang disemburkan karena meletusnya Gunung Kelud
setelah itu diketahui bagaimana bahayanya abu vulkanik terhadap
penerbangan
Hal diatas sempat ditayangkan di channel National Geography tahun lalu...

salam
edo





From:
Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To:
Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc:
IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date:
04/20/2010 11:11 PM
Subject:
[iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia



Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi
gletsyer di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara
meletus hebat. Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat
banjir setinggi tiga meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi
dalam ketakutan. Sementara itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam
pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer ke sekelilingnya membuat ratusan
jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, Amerika Utara, Kanada dibatalkan
membuat ribuan calon penumpang yang sempat pergi ke bandara2 terlantar.
Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air seusai menghadiri
pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar juga, misalnya yang
transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi)
atau volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki,
misteri) tersendiri.
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur
pematang-tengah-samudera Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita
tahu, pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat
berpisahnya dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor
spreading). Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang
memisahkan Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat
perpisahan ini, magma dari mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi
ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan membanjiri/menutupi dasar samudera
dengan basal.
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964),
Engel et al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang
oceanic ridges aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei
geomarin dengan cara mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal
ini. Meskipun demikian, ada beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang
paling menyimpang adalah apa yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan
(Mitchell-Thome, 1970) bahkan mengatakan bahwa dari pematang samudera di
seluruh dunia yang panjangnya 40.000 mil itu, satu-satunya tempat yang
paling menyimpang dari segi magmatiknya adalah Eslandia sebab menurut
mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah pematang samudera terdapat
granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen (1968) menemukan banyak
xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah gunungapi di
Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull yang
melemparkan abu volkanik barangkali
mengindikasi magma asam ini sebab letusan

Re: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia

2010-04-20 Terurut Topik sigit prabowo
Pak Awang YTH.,
 
Saya tertarik dengan ulasan pak Awang tentang hal ini, walapun masih merupakan 
enigma, saya ingin menanyakan tentang beberapa hal pak :
 
1. Bagaimanakah sebenarnya mekanisme sebuah pulau volkanik yang berkomposisi 
magma asam-intermediate granite-rhyolite-andesite, duduk di atas punggung 
tengah samudera yang berkomposisi basalt-tholeiitic, apakah ada perubahan dalam 
pergerakan mantle dibawah nya, differensiasi magma, gaya konveksi, dsb...?
 
2. Bila kita kembali ke arah SE Asia, apakah hal2 seperti yang terjadi di 
Eslandia tersebut juga bisa terjadi di wilayah2 spreading seperti di Andaman 
Sea, South China Sea, Sulu Sea, Celebes Sea, Banda Sea, dsb...?
 
3. Bagaimanakah keterkaitan nya (bila ada...) dengan petroleum system dan HC 
prospectivity nya, dengan ditemukan nya magma asam-intermediate di MORB 
tersebut...?
 
Mohon pencerahan nya pak...
 
Terimakasih
 
Best Regards
Sigit Ari 
 

--- On Tue, 4/20/10, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:


From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] Enigma Magma Eslandia
To: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id
Date: Tuesday, April 20, 2010, 12:09 PM


Rabu 14 April 2010 seminggu yang lalu sebuah gunungapi yang ditutupi gletsyer 
di area bernama Eyjafjallajokull, Pulau Eslandia, Atlantik Utara meletus hebat. 
Gletsyer meleleh, masuk ke sungai di sekitarnya membuat banjir setinggi tiga 
meter. Sebanyak 800 penduduk di sekitarnya mengungsi dalam ketakutan. Sementara 
itu, abu volkanik yang dilaporkan setajam pecahan kaca dilemparkan ke atmosfer 
ke sekelilingnya membuat ratusan jadwal penerbangan dari/ke Eropa Utara, 
Amerika Utara, Kanada dibatalkan membuat ribuan calon penumpang yang sempat 
pergi ke bandara2 terlantar. Beberapa kawan Indonesia yang akan kembali ke 
Tanah Air seusai menghadiri pertemuan AAPG 12-14 April 2010 sempat terlantar 
juga, misalnya yang transit di bandara New York.
Dalam dunia petrotektonik (penafsiran tektonik berdasarkan ciri petrologi) atau 
volkanologi, magma/gunungapi Eslandia merupakan enigma (teka-teki, misteri) 
tersendiri. 
Eslandia adalah sebuah pulau yang muncul dari jalur pematang-tengah-samudera 
Atlantik Utara (mid-Atlantic ridge). Seperti kita tahu, 
pematang-tengah-samudera atau mid-oceanic ridge (MOR) adalah tempat berpisahnya 
dua lempeng oleh proses pemekaran dasar samudera (sea-floor spreading). 
Eslandia berposisi di tengah jalur pematang samudera yang memisahkan Lempeng 
Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Dari tempat perpisahan ini, magma dari 
mantel naik ke permukaan dalam seri komposisi ultrabasa-basa (seri ofiolit) dan 
membanjiri/menutupi dasar samudera dengan basal. 
Paper klasik dari James Gilluly (1971), juga  Engel dan Engel (1964), Engel et 
al. (1965), dan Nichols (1965) mengatakan bahwa magma sepanjang oceanic ridges 
aktif adalah tholeiitic basalt (basal samudera). Survei geomarin dengan cara 
mengeruk sampel di tengah samudera membenarkan hal ini. Meskipun demikian, ada 
beberapa yang menyimpang dari itu, tetapi yang paling menyimpang adalah apa 
yang terjadi di Eslandia. Gilluly (1971) dan (Mitchell-Thome, 1970) bahkan 
mengatakan bahwa dari pematang samudera di seluruh dunia yang panjangnya 40.000 
mil itu, satu-satunya tempat yang paling menyimpang dari segi magmatiknya 
adalah Eslandia sebab menurut mereka di sinilah satu-satunya tempat di tengah 
pematang samudera terdapat granit dan riolit dalam jumlah besar. Sigurdssen 
(1968) menemukan banyak xenoliths granit dari banyak lubang kepundan sejumlah 
gunungapi di Eslandia. Letusan gunungapi di bawah gletsyer Eyjafjallajokull 
yang melemparkan abu volkanik barangkali
mengindikasi magma asam ini sebab letusan eksplosif yang menghasilkan abu 
volkanik berasosiasi dengan magma asam-intermediat seperti gunung2 di Jawa. 
Tetapi, bagaimana sebuah pulau volkanik di jalur MOR yang terkenal punya magma 
basa dapat bersifat asam-intermediat ? Apakah telah terjadi diferensiasi 
magmatic ? Apakah basement Eslandia merupakan kontinen yang terperangkap ? 
Berbagai teori telah dikemukakan sejak awal tahun 1970-an. Melihat 
publikasi-pubiklasi terbaru tentang ini (Jonasson, 2005; Kelley dan Barton, 
2008), rupanya asal magma yang nonbasa di Eslandia ini masih menjadi bahan 
perdebatan. Gilluly (1971) dan Deffeyes (1970) menolak pendapat bahwa sialic 
magma Eslandia sebagai hasil diferensiasi dari magma basa sebab tak ditemukan 
magma intermediate dalam jumlah yang cukup. Mereka menganggap bahwa kerak 
sialic telah terperangkap di Eslandia dan mengkontaminasi magma basalnya. 
Bagaimana proses pemerangkapannya, tak diterangkan lebih jauh. Sementara itu, 
Walker (1963, 1966) dan Thorarinssen (1967) berpendapat bahwa basement Eslandia 
adalah granitic.
Jonasson (2005) masih menganggap bahwa magma Eslandia adalah basal, magma 
asamnya hanya sedikit saja, yang hanya terkonsentrasi di gunung2api yang 
disebutnya