Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-07-17 Thread Wayan Ismara Heru Young
pak Awang,  dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:   gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding  gempa akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih  besar.  atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan membentuk tsunami?  mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas,  mengapa tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di  sebarkan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar  (pesisir SW sumatra dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka  akan hadapi jika terjadi gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya  untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi..  ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk  merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk  berlindung (cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)...heru.   
 [EMAIL PROTECTED] wrote:  Lebih OK kalau  simulasinya sebelum terjadi gempa…   Best regardsAndreas Yudha Sugiyanto 
		How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-07-17 Thread ritchie simamora

ide yg bagus mas heru...
diasumsikan aja titik2 yg berpotensial untuk crack. jd kita bisa ramalkan
waktu tercepat gelombang tsunamin tiba ke pesisir pantai.

-ritchie

On 7/18/06, Wayan Ismara Heru Young <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


pak Awang,
dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:
gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding gempa
akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih besar.

atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan
membentuk tsunami?


mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, mengapa
tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di sebarkan
untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar (pesisir SW sumatra
dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka akan hadapi jika terjadi
gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya untuk evakuasi ke tempat yang
lebih tinggi..
ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk
merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk berlindung
(cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)..

.heru.



[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…


*Best regards*
Andreas Yudha Sugiyanto


--
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
rates.





RE: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-07-17 Thread Awang Harun Satyana
Pak Heru,
 
Saya pikir tak bisa langsung disimpulkan begitu. Kebetulan saja di wilayah2 
konvergensi lempeng (bukan divergensi) pematahan batuan yang mengakibatkan 
gempa umumnya terjadi sebagai penyesaran naik bukan normal. Dan, wilayah gempa 
banyaknya di tepi konvergensi lempeng, bukan di wilayah divergensi lempeng. 
Saya pikir kedua dip-slip fault ini (sesar naik dan sesar normal) sama-sama 
bisa menggenerasikan tsunami karena gangguan terhadap kolom air laut di atasnya 
(dengan catatan bahwa gempa ini sampai ke permukaan sea floor, tidak dies out 
up section alias berakhir masih di subsurface – blind fault).
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 18, 2006 9:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis
 
pak Awang,
dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini: 
gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding gempa 
akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih besar.

atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan membentuk 
tsunami?


mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, mengapa tidak 
dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di sebarkan untuk 
memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar (pesisir SW sumatra dan S 
jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka akan hadapi jika terjadi gempa dan 
berapa lama waktu yang mereka punya untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi..
ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk merancang 
jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk berlindung (cukup 
tinggi, dan tidak terlalu jauh)..

.heru.


[EMAIL PROTECTED] wrote:
Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…



 
Best regards
Andreas Yudha Sugiyanto
 
  
   _  

How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"PC-to-Phone
 call rates.


HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006


 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006
 


Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-07-19 Thread Ben Sapiie
Untuk penentuan jenis sesar dari gempa harus mengunakan pemodelan focal 
mechanism (first motion study) dlm USGS ada dua metoda yaitu NEIC dan CMT 
(Harvard Centroid Moment Tensor Solution). Perhitungannya didasarkan pada 
sifat kedatangan gelombang P (Push or Pull) pada epicenter2. Hasil 
perhitungannya presentasikan mengunakan stereographic projection, di  karena 
bentuknya seirng kali kita kenal sebagai beach ball yang menghasilkan dua 
bidang sesar (double couple) dgn dua pergerakan yang sesuai dgn kinematika 
(P=35 dan T=55 axes). Sehingga pembacaannya harus hati2, hal ini seringklai 
menimbulkan kerancuan dalam meninterpretasikan jenis sesarnya dan sini pula 
geologist yang akan berperan untuk menganalisa sesuai dgn logika tektonik 
yang didukung data sebelumnya.


Untuk gempa Pengandaran, dari USGS didapat dua bidang sesar 289/10, 95 dan 
104/80, 89 (keduanya dip slip), silahkan check.  Sehingga dari kinematika 
dimana T relative lebih vetikal dibanding P sesar2nya akan menjadi thrust 
(oblique), dan menurut saya 289/10 mungkin lebih cocok untuk karakter 
deformasi prisma akreasi dan juga sesuai dgn model tsunami yang dibicarakan 
oleh Pak Awang sebelumnya. Model gempa ini kelihatannya mega thrust EQ sama 
seperti gempa aceh dgn kekuatan Mw=7.7 kedalaman 10.2 km (menurut USGS: 
www.earthquake.usgs.gov). Jika penelitian Pak Danny dilakukan didaerah ini 
sebelumnya mungkin kita akan lebih bisa mengerti mengenai interval gempanya 
(historikal gempa memperlihatkan seismik gap).


Salam,

Ben Sapiie




- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 18, 2006 12:04 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis


Pak Heru,

Saya pikir tak bisa langsung disimpulkan begitu. Kebetulan saja di wilayah2 
konvergensi lempeng (bukan divergensi) pematahan batuan yang mengakibatkan 
gempa umumnya terjadi sebagai penyesaran naik bukan normal. Dan, wilayah 
gempa banyaknya di tepi konvergensi lempeng, bukan di wilayah divergensi 
lempeng. Saya pikir kedua dip-slip fault ini (sesar naik dan sesar normal) 
sama-sama bisa menggenerasikan tsunami karena gangguan terhadap kolom air 
laut di atasnya (dengan catatan bahwa gempa ini sampai ke permukaan sea 
floor, tidak dies out up section alias berakhir masih di subsurface – blind 
fault).


Salam,
awang

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 18, 2006 9:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

pak Awang,
dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:
gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding gempa 
akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih besar.


atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan 
membentuk tsunami?



mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, mengapa 
tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di sebarkan 
untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar (pesisir SW sumatra 
dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka akan hadapi jika terjadi 
gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya untuk evakuasi ke tempat yang 
lebih tinggi..
ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk 
merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk berlindung 
(cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)..


.heru.


[EMAIL PROTECTED] wrote:
Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…




Best regards
Andreas Yudha Sugiyanto


  _

How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"PC-to-Phone 
call rates.



HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006




--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006







No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.308 / Virus Database: 268.10.0 - Release Date: 7/13/2006



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 1

Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-07-19 Thread Irwan Meilano

Pak Sapiie,

Terimakasih untuk penjelasannya.
Seandainya dipilih dip yg 89, maka jadi slab earthquake
dan bukan subduction earthquake lagi. Slab earthquake
mungkin men-generate tsunami juga. Mis: Kuril earthquake 1994
bukan subduction earthquake tapi slab earthquake,
tapi menghasilkan tsunami yg cukup tinggi.

Untuk gempa jawa-selatan lalu, saya sepaham dengan
pak Awang dan pak Sapiie, gempa ini lebih cocok apabila kita
pilih dip-nya 10 derajat (subduction earthquake).
Karena slab earthquake biasanya menghasilkan high-frekuensi wave.
Sedangkan subduction earthuake yg diikuti tsunami biasanya
lebih long period. Sehingga warga pangandarn tdk merasakan getaran
yg keras, tetapi seperti digoyang-goyang saja. Sama seperti di Aceh.

Long period wave dari gempa java-selatan ini terlihat di
seismik network di jepang, bahkan di paling utara-pun signaturenya
terlihat sampai  6 jam (broadband network).

Saya pribadi berkeyakinan bahwa magnitude gempa ini seharusnya
lebih besar dari 8.

salam hormat,
irwan-nagoya



Ben Sapiie wrote:

Untuk gempa Pengandaran, dari USGS didapat dua bidang sesar 289/10, 95 
dan 104/80, 89 (keduanya dip slip), silahkan check.  Sehingga dari 
kinematika dimana T relative lebih vetikal dibanding P sesar2nya akan 
menjadi thrust (oblique), dan menurut saya 289/10 mungkin lebih cocok 
untuk karakter deformasi prisma akreasi dan juga sesuai dgn model 
tsunami yang dibicarakan oleh Pak Awang sebelumnya. Model gempa ini 
kelihatannya mega thrust EQ sama seperti gempa aceh dgn kekuatan Mw=7.7 
kedalaman 10.2 km (menurut USGS: www.earthquake.usgs.gov). Jika 
penelitian Pak Danny dilakukan didaerah ini sebelumnya mungkin kita akan 
lebih bisa mengerti mengenai interval gempanya (historikal gempa 
memperlihatkan seismik gap).


Salam,

Ben Sapiie




- Original Message - From: "Awang Harun Satyana" 
<[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 18, 2006 12:04 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis


Pak Heru,

Saya pikir tak bisa langsung disimpulkan begitu. Kebetulan saja di 
wilayah2 konvergensi lempeng (bukan divergensi) pematahan batuan yang 
mengakibatkan gempa umumnya terjadi sebagai penyesaran naik bukan 
normal. Dan, wilayah gempa banyaknya di tepi konvergensi lempeng, bukan 
di wilayah divergensi lempeng. Saya pikir kedua dip-slip fault ini 
(sesar naik dan sesar normal) sama-sama bisa menggenerasikan tsunami 
karena gangguan terhadap kolom air laut di atasnya (dengan catatan bahwa 
gempa ini sampai ke permukaan sea floor, tidak dies out up section alias 
berakhir masih di subsurface – blind fault).


Salam,
awang

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 18, 2006 9:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

pak Awang,
dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:
gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding 
gempa akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih 
besar.


atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan 
membentuk tsunami?



mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, 
mengapa tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di 
sebarkan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar 
(pesisir SW sumatra dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka 
akan hadapi jika terjadi gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya 
untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi..
ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk 
merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk 
berlindung (cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)..


.heru.


[EMAIL PROTECTED] wrote:
Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…




Best regards
Andreas Yudha Sugiyanto


  _

How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"PC-to-Phone 
call rates.



HYPERLINK 
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http:/voice.yahoo.com"-- 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006






-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/

Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis

2006-08-31 Thread Sumardiman Digdowirogo

- Original Message -
From: "Ben Sapiie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, July 19, 2006 2:21 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis


> Untuk penentuan jenis sesar dari gempa harus mengunakan pemodelan focal
> mechanism (first motion study) dlm USGS ada dua metoda yaitu NEIC dan CMT
> (Harvard Centroid Moment Tensor Solution). Perhitungannya didasarkan pada
> sifat kedatangan gelombang P (Push or Pull) pada epicenter2. Hasil
> perhitungannya presentasikan mengunakan stereographic projection, di
karena
> bentuknya seirng kali kita kenal sebagai beach ball yang menghasilkan dua
> bidang sesar (double couple) dgn dua pergerakan yang sesuai dgn kinematika
> (P=35 dan T=55 axes). Sehingga pembacaannya harus hati2, hal ini
seringklai
> menimbulkan kerancuan dalam meninterpretasikan jenis sesarnya dan sini
pula
> geologist yang akan berperan untuk menganalisa sesuai dgn logika tektonik
> yang didukung data sebelumnya.
>
> Untuk gempa Pengandaran, dari USGS didapat dua bidang sesar 289/10, 95 dan
> 104/80, 89 (keduanya dip slip), silahkan check.  Sehingga dari kinematika
> dimana T relative lebih vetikal dibanding P sesar2nya akan menjadi thrust
> (oblique), dan menurut saya 289/10 mungkin lebih cocok untuk karakter
> deformasi prisma akreasi dan juga sesuai dgn model tsunami yang
dibicarakan
> oleh Pak Awang sebelumnya. Model gempa ini kelihatannya mega thrust EQ
sama
> seperti gempa aceh dgn kekuatan Mw=7.7 kedalaman 10.2 km (menurut USGS:
> www.earthquake.usgs.gov). Jika penelitian Pak Danny dilakukan didaerah ini
> sebelumnya mungkin kita akan lebih bisa mengerti mengenai interval
gempanya
> (historikal gempa memperlihatkan seismik gap).
>
> Salam,
>
> Ben Sapiie
>
>
>
>
> - Original Message -
> From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, July 18, 2006 12:04 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis
>
>
> Pak Heru,
>
> Saya pikir tak bisa langsung disimpulkan begitu. Kebetulan saja di
wilayah2
> konvergensi lempeng (bukan divergensi) pematahan batuan yang mengakibatkan
> gempa umumnya terjadi sebagai penyesaran naik bukan normal. Dan, wilayah
> gempa banyaknya di tepi konvergensi lempeng, bukan di wilayah divergensi
> lempeng. Saya pikir kedua dip-slip fault ini (sesar naik dan sesar normal)
> sama-sama bisa menggenerasikan tsunami karena gangguan terhadap kolom air
> laut di atasnya (dengan catatan bahwa gempa ini sampai ke permukaan sea
> floor, tidak dies out up section alias berakhir masih di subsurface –
blind
> fault).
>
> Salam,
> awang
>
> -Original Message-----
> From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, July 18, 2006 9:59 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Simulasi gempa Pangandaran/Ciamis
>
> pak Awang,
> dari tulisan bapak apa bisa saya simpulkan seperti ini:
> gempa yg dihasilkan oleh sesar naik cenderung lebih kuat di banding gempa
> akibat sesar turun, sehingga kemungkinan membentuk tsunami lebih besar.
>
> atau memang ada sesuatu lain dari sesar naik yang lebih memungkinkan
> membentuk tsunami?
>
>
> mengenai simulasi gelombang tsunami yang di kirimkan pak Andreas, mengapa
> tidak dibuat beberapa simulasi sepanjang jalur subduksi, dan di sebarkan
> untuk memberikan gambaran kepada masyarakat pesisir luar (pesisir SW
sumatra
> dan S jawa-ntt) mengenai apa yang mungkin mereka akan hadapi jika terjadi
> gempa dan berapa lama waktu yang mereka punya untuk evakuasi ke tempat
yang
> lebih tinggi..
> ini juga bisa menjadi bahan untuk mengelola mitigasi tsunami, untuk
> merancang jalur evakuasi, atau menentukan tempat2 yang aman untuk
berlindung
> (cukup tinggi, dan tidak terlalu jauh)..
>
> .heru.
>
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Lebih OK kalau simulasinya sebelum terjadi gempa…
>
>
>
>
> Best regards
> Andreas Yudha Sugiyanto
>
>
>_
>
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low HYPERLINK
>
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt
=39663/*http:/voice.yahoo.com"PC-to-Phone
> call rates.
>
>
> HYPERLINK
>
"http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http:/us.rd.yahoo.com/evt
=39663/*http:/voice.yahoo.com"--
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006
>
>
>
>
> --
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.1/390 - Release Date: 7/17/2006
>
>
>
>
> ---