[iagi-net-l] Fwd: gempa

2011-03-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Fyi

-- Forwarded message --
From: Eddy Gaffar 
Date: Sat, 12 Mar 2011 00:40:47 +0800 (SGT)
Subject: gempa
To: rovi...@gmail.com


mas rovicky saya tidak bisa posting ke HAGI group

gempa dengan skala 8.8 menurut pemerintah jepang terjadi hari ini sekitar j
am 14.45 waktu jepang dan kami dan beberapa peneliti indonesia sedang mengi
kuti seminar gempa dan tsunami di univ tokyo kota kashiwa prop chiba Tiba2
ada gempa namun masih kecil akan tetapi setelah sekitar 2 menit tidak berhe
nti malah bertambah besar akhirnya semua yg ada di ruangan itu dan yg ada d
i gedung itu keluar=0Agempa peertama cukup lama sampai kira2 10 menit mungk
in lebih dan beberapa kali terjadi lagi dengan besar yg hampir sama dan men
urut berita dari tv rupture nya bergerak dari utara ke arah selatan dan yg
besar terakhir berada di chiba.=0ASemua tidak boleh masuk gedung universita
s sampai lebih dari dua jam namun akhirnya daripada masuk lagi lebih banyak
memilih pulang.=0ASampai e-mail ini ditulis tengah malam masih terasa gemp
a sampai skala 5 atau 6 setiap setengah jam sekali. Hampir diseluruh negeri
kereta api berhento total namun listrik, air dan jaringan masih bisa kecua
li di tempat yg parah hampir semua falititas juga berhenti menurut berita t
v.Namun yg perlu dicermati adalah bahwa supermarket besar ternyata sudah
ada semacam panitia yg sewaktu terjadi bencana akan langsung bergerak dan
langsung maembagikan selimut dan aluminium untuk anti dingin serta membagik
an makanan khusus yg sepertinya sudah dipersiapkan kalau ada bencana karena
kemasannya ada tulisan untuk emergency. Dan fasilitas ini disediakan oleh
masing2 supermarket atau instansi masing2.Terus ternyata di kampus2 dan
di instansi2 sudah ada sistem sel yg sewaktu terjadi bencana dan kumpul di
lapangan terus masing2 kepala sel akan mengecek semua anggota selnya dan la
poran ke koordinator sehingga secepatnya diketahui kondisi anggota selnya.
Rincian ilmiahnya mungkin masing2 bisa melihat dari usgs.gov. =0AWalaupun s
udah demikian siap dan drill bencana hampir dilakukan setiap tahun, namun s
ampai sekarang laporan HNK televisi pemerintah jepang melaporkan bahwa samp
ai saat ini yang terhitung lebih dari 200 orang meninggal dan ratusan orang
hilang. Bagaimana dengan kesiapan warga di negara kita?
saya sendiri terjebak di kashiwa karena semua transportasi antar kota
lumpuh total demi keamanan penumpang karena semua jalur perlu di cek.
salam
eddy gafar




-- 
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

2011-02-19 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
just out of curiousity.
apakah lokasi nya itu ada hubungannya dengan Arkansas USA?.  misalnya apakah 
jaraknya 180 derajat ?

di Arkansas juga ada eartquacke swarm sebulan ini.

fbs




From: "danny.hil...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id; "geologi...@googlegroups.com" 
; Forum HAGI 
Sent: Sat, February 19, 2011 2:34:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

Fenomena gempa kecil yang terjadi terus menerus dalam jangka cukup lama biasa 
disebut earthquake swarm. Ini banyak terjadi di Sumatra dan daerah lainnya. 
Yang 
aneh, biasanya tidak disertai suara-suara seperti yg dilaporkan.  Saya curiga 
apakah ini berhubungan dengan aktifitas volkanik (bukan tektonik)?  Nanti saya 
lihat lokasinya di peta.

Salam,
DHN



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:20:37 
To: geologi...@googlegroups.com; 
IAGI; Forum HAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek
Wah ada pertanyaan bikin aku mumet nih.
Mas Gus Hend, Pak Awang, kawan2 BMKG atau kawan2 lain apa pernah kesana ?

Rdp

-- Forwarded message --
From: MUHAMMAD MUSTANGIN 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:52:11 +0800 (SGT)
Subject: gempa lokal di trenggalek
To: rovi...@gmail.com

saya ingin share kejadian disekitar saya, karena saya sering baca blog
anda dan kemungkinan ada kaitannya dengan geologi.

menurut berita di
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/02/07/162886-suara-dentuman-misterius-resahkan-warga-trenggalek
 

ternyata kemungkinan ini diakibatkan oleh gempa lokal(hasil
menyaksikan presentasi yang dilakukan oleh bmkg yang melakukan
penelitian selama beberapa hari)
ini kesimpulan dari presentasi tersebut

KESIMPULAN SEMENTARA
1.   Dari hasil monitoring getaran seismik, di Kab. Trenggalek tgl. 15
s/d 18 Pebr. 2011, terekam 25 event (kejadian getaran gempa). Getaran
dengan perkiraan arah  dominan yang  bervariasi  220o-260o   (Barat –
Barat Daya) , dengan pusat getaran beradapada jarak antara 4 – 40
km dari desa Timahan (lokasi II), kecamatan Kampak.
2.  Kekuatan getaran terbesar  hasil pengamatan di Kampak, adalah 3.2
SR (Skala Richter) terjadi pada tgl. 16 Pebruari 2011, pusat gempa
berada pada:  8.00 LS- 111.78 BT, +- 20.5 Km Timur Laut Timahan,
dirasakan pada skala Intensitas II MMI.
3.  BMKG melalui Pusat Gempa Nasional merilis bahwa: Tanggal 10
Pebruari 2011, terjadi gempabumi   dengan parameter: Kekuatan 2.6 SR,
waktu 22  46 49 WIB, lokasi  7.90LS-111.63BT (31 Km Tenggara Madiun),
kedalaman 10 Km, dirasakan di Trenggalek dan Ponorogo I-II MMI
4.  Pada umumnya Kekuatan getaran di Kec. Kampak selama survey ≤ 3 SR
dan efek getaran (Intensitas) yang ditimbulkan, secara empiris  antara
I–II MMI artinya bhw: dikelompokkan pada tingkat bahaya RENDAH, dan
getaran yang dirasakan juga bersifat lokal, hanya daerah yang
berdekatan dengan sumber getaran yang dapat merasakan efeknya.
5.  Untuk mengetahui manifestasi dari asal sumber getaran masih
dibutuhkan studi lebih lanjut dari disiplin ilmu yang terkait (dalam
hal ini Geology atau Lembaga Riset lainnya).

saya ada beberapa pertanyaan, kalau berkenan tolong dibalas ya.
1. kenapa ini baru terjadi akhir2 ini nggak terjadi sejak dulu?
2. kok gempa di dalam bumi bisa mengeluarkan suara gemuruh?
3. apa ada kemungkinan gempa2 tersebut bisa membesar?



-- 
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, d

Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

2011-02-19 Terurut Topik Hendratno Agus
Informasi dari kawan pemda ponorogo tentang berita itu saya terima tanggal 8-9 
Februari 2011. Area dentuman "misterius" itu memang didengar dari danau Ngebel 
(danau tersebut adalah kaldera) dan dekat dengan lokasi manifestasi geotermal 
di 
Ngebel, ke arah selatan tenggara yang langsung berbatasan dengan Trenggalek. 
Kabar tsb terus menjadi informasi aktual di beberapa radio lokal, tapi belum di 
koran pada tanggal 7 - 10 Fbru 2011. 

Kawan-kawan BMKG sudah kesana dengan beberapa peralatan. Berdasarkan informasi 
kawan pemda Ponorogo yang mendapat laporan presentasi BMKG di Pendopo Ponorogo :
:adanya patahan lokal di kedalaman sekitar 2 km dari lokasi kampung terdekat.

Area Ngebel sendiri merupakan daerah vulkanik muda, dengan beberapa manifestasi 
geotermal di sekitarnya, juga berada di sebelah barat dari Wilis. Pada saat 
saya 
komunikasi terus menerus (sejak 8 Fbruari 2011) dengan kawan dari bidang 
geologi 
Pemda Ponorogo, saya sampaikan untuk cek lokasi dan cek sumber pelapor 
masyarakat yang sering mendengar tiap malam. Lalu kuminta cek ke lokasi sekitar 
sumber mata air panas di tenggara danau Ngebel, ada hal yang aneh atau tidak? 
Kemudian, pemda kuminta kontak dengan BMKG, BPPTK atau kang Gatot M. Sudrajat 
di 
Badan Geologi. Saya sendiri praktis belum bisa keluar kampus, karena urus Dies 
FTUGM.
Sebetulnya ilustrasi ini mau saya tulis sejak tanggal 9 Februari, tapi karena 
kawan dari BMKG sudah turun di lapangan..., ya sudah. saya fokus kampus dulu. 
Kemarin ketemu mas RDP juga belum cerita, dan barusan tadi pagi ketemu Pak 
Supardan selaku Kabid Geologi ESDM Jatim, malah cerita tentang dentuman 
misterius di Ponorogo dan Trenggalek.

salam, gus hend / agus hendratno ugm





From: "danny.hil...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id; "geologi...@googlegroups.com" 
; Forum HAGI 
Sent: Sat, February 19, 2011 8:34:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

Fenomena gempa kecil yang terjadi terus menerus dalam jangka cukup lama biasa 
disebut earthquake swarm. Ini banyak terjadi di Sumatra dan daerah lainnya. 
Yang 
aneh, biasanya tidak disertai suara-suara seperti yg dilaporkan.  Saya curiga 
apakah ini berhubungan dengan aktifitas volkanik (bukan tektonik)?  Nanti saya 
lihat lokasinya di peta.

Salam,
DHN



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:20:37 
To: geologi...@googlegroups.com; 
IAGI; Forum HAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek
Wah ada pertanyaan bikin aku mumet nih.
Mas Gus Hend, Pak Awang, kawan2 BMKG atau kawan2 lain apa pernah kesana ?

Rdp

-- Forwarded message --
From: MUHAMMAD MUSTANGIN 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:52:11 +0800 (SGT)
Subject: gempa lokal di trenggalek
To: rovi...@gmail.com

saya ingin share kejadian disekitar saya, karena saya sering baca blog
anda dan kemungkinan ada kaitannya dengan geologi.

menurut berita di
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/02/07/162886-suara-dentuman-misterius-resahkan-warga-trenggalek
 

ternyata kemungkinan ini diakibatkan oleh gempa lokal(hasil
menyaksikan presentasi yang dilakukan oleh bmkg yang melakukan
penelitian selama beberapa hari)
ini kesimpulan dari presentasi tersebut

KESIMPULAN SEMENTARA
1.   Dari hasil monitoring getaran seismik, di Kab. Trenggalek tgl. 15
s/d 18 Pebr. 2011, terekam 25 event (kejadian getaran gempa). Getaran
dengan perkiraan arah  dominan yang  bervariasi  220o-260o   (Barat –
Barat Daya) , dengan pusat getaran beradapada jarak antara 4 – 40
km dari desa Timahan (lokasi II), kecamatan Kampak.
2.  Kekuatan getaran terbesar  hasil pengamatan di Kampak, adalah 3.2
SR (Skala Richter) terjadi pada tgl. 16 Pebruari 2011, pusat gempa
berada pada:  8.00 LS- 111.78 BT, +- 20.5 Km Timur Laut Timahan,
dirasakan pada skala Intensitas II MMI.
3.  BMKG melalui Pusat Gempa Nasional merilis bahwa: Tanggal 10
Pebruari 2011, terjadi gempabumi   dengan parameter: Kekuatan 2.6 SR,
waktu 22  46 49 WIB, lokasi  7.90LS-111.63BT (31 Km Tenggara Madiun),
kedalaman 10 Km, dirasakan di Trenggalek dan Ponorogo I-II MMI
4.  Pada umumnya Kekuatan getaran di Kec. Kampak selama survey ≤ 3 SR
dan efek getaran (Intensitas) yang ditimbulkan, secara empiris  antara
I–II MMI artinya bhw: dikelompokkan pada tingkat bahaya RENDAH, dan
getaran yang dirasakan juga bersifat lokal, hanya daerah yang
berdekatan dengan sumber getaran yang dapat merasakan efeknya.
5.  Untuk mengetahui manifestasi dari asal sumber getaran masih
dibutuhkan studi lebih lanjut dari disiplin ilmu yang terkait (dalam
hal ini Geology atau Lembaga Riset lainnya).

saya ada beberapa pertanyaan, kalau berkenan tolong dibalas ya.
1. kenapa ini baru terjadi akhir2 ini nggak terjadi sejak dulu?
2. kok gempa di dalam bumi bisa mengeluarkan suara gemuruh?
3. apa ada kemungkinan gempa2 tersebut bisa

Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

2011-02-18 Terurut Topik danny . hilman
Fenomena gempa kecil yang terjadi terus menerus dalam jangka cukup lama biasa 
disebut earthquake swarm. Ini banyak terjadi di Sumatra dan daerah lainnya. 
Yang aneh, biasanya tidak disertai suara-suara seperti yg dilaporkan.  Saya 
curiga apakah ini berhubungan dengan aktifitas volkanik (bukan tektonik)?  
Nanti saya lihat lokasinya di peta.

Salam,
DHN
 


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:20:37 
To: geologi...@googlegroups.com; 
IAGI; Forum HAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek
Wah ada pertanyaan bikin aku mumet nih.
Mas Gus Hend, Pak Awang, kawan2 BMKG atau kawan2 lain apa pernah kesana ?

Rdp

-- Forwarded message --
From: MUHAMMAD MUSTANGIN 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:52:11 +0800 (SGT)
Subject: gempa lokal di trenggalek
To: rovi...@gmail.com

saya ingin share kejadian disekitar saya, karena saya sering baca blog
anda dan kemungkinan ada kaitannya dengan geologi.

menurut berita di
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/02/07/162886-suara-dentuman-misterius-resahkan-warga-trenggalek

ternyata kemungkinan ini diakibatkan oleh gempa lokal(hasil
menyaksikan presentasi yang dilakukan oleh bmkg yang melakukan
penelitian selama beberapa hari)
ini kesimpulan dari presentasi tersebut

KESIMPULAN SEMENTARA
1.   Dari hasil monitoring getaran seismik, di Kab. Trenggalek tgl. 15
s/d 18 Pebr. 2011, terekam 25 event (kejadian getaran gempa). Getaran
dengan perkiraan arah  dominan yang  bervariasi  220o-260o   (Barat –
Barat Daya) , dengan pusat getaran beradapada jarak antara 4 – 40
km dari desa Timahan (lokasi II), kecamatan Kampak.
2.  Kekuatan getaran terbesar  hasil pengamatan di Kampak, adalah 3.2
SR (Skala Richter) terjadi pada tgl. 16 Pebruari 2011, pusat gempa
berada pada:  8.00 LS- 111.78 BT, +- 20.5 Km Timur Laut Timahan,
dirasakan pada skala Intensitas II MMI.
3.  BMKG melalui Pusat Gempa Nasional merilis bahwa: Tanggal 10
Pebruari 2011, terjadi gempabumi   dengan parameter: Kekuatan 2.6 SR,
waktu 22  46 49 WIB, lokasi  7.90LS-111.63BT (31 Km Tenggara Madiun),
kedalaman 10 Km, dirasakan di Trenggalek dan Ponorogo I-II MMI
4.  Pada umumnya Kekuatan getaran di Kec. Kampak selama survey ≤ 3 SR
dan efek getaran (Intensitas) yang ditimbulkan, secara empiris  antara
I–II MMI artinya bhw: dikelompokkan pada tingkat bahaya RENDAH, dan
getaran yang dirasakan juga bersifat lokal, hanya daerah yang
berdekatan dengan sumber getaran yang dapat merasakan efeknya.
5.  Untuk mengetahui manifestasi dari asal sumber getaran masih
dibutuhkan studi lebih lanjut dari disiplin ilmu yang terkait (dalam
hal ini Geology atau Lembaga Riset lainnya).

saya ada beberapa pertanyaan, kalau berkenan tolong dibalas ya.
1. kenapa ini baru terjadi akhir2 ini nggak terjadi sejak dulu?
2. kok gempa di dalam bumi bisa mengeluarkan suara gemuruh?
3. apa ada kemungkinan gempa2 tersebut bisa membesar?



-- 
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Fwd: gempa lokal di trenggalek

2011-02-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Wah ada pertanyaan bikin aku mumet nih.
Mas Gus Hend, Pak Awang, kawan2 BMKG atau kawan2 lain apa pernah kesana ?

Rdp

-- Forwarded message --
From: MUHAMMAD MUSTANGIN 
Date: Fri, 18 Feb 2011 20:52:11 +0800 (SGT)
Subject: gempa lokal di trenggalek
To: rovi...@gmail.com

saya ingin share kejadian disekitar saya, karena saya sering baca blog
anda dan kemungkinan ada kaitannya dengan geologi.

menurut berita di
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/02/07/162886-suara-dentuman-misterius-resahkan-warga-trenggalek

ternyata kemungkinan ini diakibatkan oleh gempa lokal(hasil
menyaksikan presentasi yang dilakukan oleh bmkg yang melakukan
penelitian selama beberapa hari)
ini kesimpulan dari presentasi tersebut

KESIMPULAN SEMENTARA
1.   Dari hasil monitoring getaran seismik, di Kab. Trenggalek tgl. 15
s/d 18 Pebr. 2011, terekam 25 event (kejadian getaran gempa). Getaran
dengan perkiraan arah  dominan yang  bervariasi  220o-260o   (Barat –
Barat Daya) , dengan pusat getaran beradapada jarak antara 4 – 40
km dari desa Timahan (lokasi II), kecamatan Kampak.
2.  Kekuatan getaran terbesar  hasil pengamatan di Kampak, adalah 3.2
SR (Skala Richter) terjadi pada tgl. 16 Pebruari 2011, pusat gempa
berada pada:  8.00 LS- 111.78 BT, +- 20.5 Km Timur Laut Timahan,
dirasakan pada skala Intensitas II MMI.
3.  BMKG melalui Pusat Gempa Nasional merilis bahwa: Tanggal 10
Pebruari 2011, terjadi gempabumi   dengan parameter: Kekuatan 2.6 SR,
waktu 22  46 49 WIB, lokasi  7.90LS-111.63BT (31 Km Tenggara Madiun),
kedalaman 10 Km, dirasakan di Trenggalek dan Ponorogo I-II MMI
4.  Pada umumnya Kekuatan getaran di Kec. Kampak selama survey ≤ 3 SR
dan efek getaran (Intensitas) yang ditimbulkan, secara empiris  antara
I–II MMI artinya bhw: dikelompokkan pada tingkat bahaya RENDAH, dan
getaran yang dirasakan juga bersifat lokal, hanya daerah yang
berdekatan dengan sumber getaran yang dapat merasakan efeknya.
5.  Untuk mengetahui manifestasi dari asal sumber getaran masih
dibutuhkan studi lebih lanjut dari disiplin ilmu yang terkait (dalam
hal ini Geology atau Lembaga Riset lainnya).

saya ada beberapa pertanyaan, kalau berkenan tolong dibalas ya.
1. kenapa ini baru terjadi akhir2 ini nggak terjadi sejak dulu?
2. kok gempa di dalam bumi bisa mengeluarkan suara gemuruh?
3. apa ada kemungkinan gempa2 tersebut bisa membesar?



-- 
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> "Detik-detik Gempa di Yogyakarta"

2006-07-12 Terurut Topik Riyadi, Slamet S

All,
Barangkali saya orang yang terlambat mengetahui informasi ini.
Waktu minggu kemarin ke Yogyakarta, saya pernah melihat VCD
yang beredar di Yogyakarta "Detik-detik Gempa di Yogya"?
Film itu hasil shooting handycam spontaneous dari seseorang yang
berliburan di Parang Teritis, menjelang sun-rise. Pada saat kejadian
tersebut, tampak seperti 'awan memerah' di (laut) atas pusat gempa -
orang bilang itu 'bola api'.

Saya pernah melihat film tersebut dari rumah saudara di Balapan
Yogyakarta. . . ., tapi rasanya bukan hasil rekayasa editing video
mengenai awan merah tersebut.

Atau ada yang pernah dengar atau melihat langsung film tersebut?
Mungkin banyak ornag (geologist) Yogyakarta yang mengetahuinya?


Salam,


SLAMET RIYADI


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 05, 2006 6:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di
Porong ?

Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau
yg lain ?
Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih
"keras/jelas" memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang.

Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan "gambar" biar jelas nanti di
upload di hotmuflow.wordpress.com

Salam

RDP
Delete

This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

cukup menarik penjelasan Pak Adnan, seorang praktisi hukum yg
berpengalaman juga dioperasi migas.

--- quote ---
A. Tentang Gempa dan Pembuktian

Ketika saya menyampaikan pendapat yang berbeda dan memang
kontroversial, yaitu pendapatnya Dr Awang Harun Satyana (BP-Migas,
kalau tidak salah), bahwa gempa Yogya sebagai pemicu semburan lumpur
(Likuifaksi), saya tidak mengatakan bahwa saya sependapat. Saya hanya
mengatakan ada pendapat lain yang harus juga didengar sebelum
mengambil kesimpulan. Ternyata pendapat serupa juga disampaikan oleh
Dr. Andang Bachtiar (mantan Ketua IAGI).
== end quote ===

Kang ADB di milist Migas Indonesiapun anda lebih dikenal setuju adanya
faktor gempa penyebab utama mudflow.
selengkapnya silahkan tengok di :

http://hotmudflow.wordpress.com/2006/07/10/re-luapan-lumpur-sumur-banjar-panji-dari-aspek-hukum-replik/


rdp

On 7/5/06, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku
sebagai: "sepakat" merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di
Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#
==
Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
> (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
> IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
> Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong
===


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik liamsi
perbedaan penafsiran ttg lumpur ini ada dua kemungkinan karena gempa atau
masalah teknis pengeboran, Bagaimana dg kemungkinan lain ?
dalam suatu wawancara minggu lalu di Elsinta kalau tdk salah tangkep ada
statment dari Ketua asosiasi Pengeboran mengatakan bahwa ada kemungkinan air
yang banyak mengalir bersama lumpur tsb berasal dari sungai didekatnya
melalui rekahan yang ikutan tersedot karena pengaruh perbedaan tekanan
  ( ? )
Tadi di TV Lumpur ini sudah makan korban lagi , pesawat yang disewa untuk
pemotretan lokasi lumpur jatuh pada jam 16.30. ( ibaratnya sudah jatuh
ketiban tangga )

ISM




Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong
?


> Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg
lain ?
> Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih
> "keras/jelas" memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang.
>
> Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan "gambar" biar jelas nanti di
> upload di hotmuflow.wordpress.com
>
> Salam
>
> RDP
>
> On 7/5/06, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku
> > sebagai: "sepakat" merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di
> > Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#
> > ==
> > Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
> > > (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
> > > IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
> > > Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong
> > ===
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Mungkin beliau mendengar atau melihat wawancara anda di TV, koran atau yg lain ?
Atau mungkin salah persepsi juga. Mungkin anda harus lebih
"keras/jelas" memberikan opini supaya tidak terbolak-balik Kang.

Mbok Kang ADB anda nulis dikit dengan "gambar" biar jelas nanti di
upload di hotmuflow.wordpress.com

Salam

RDP

On 7/5/06, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku
sebagai: "sepakat" merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di
Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#
==
Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
> (dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
> IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
> Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong
===


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-05 Terurut Topik Andang Bachtiar
Vick,  agak heran juga diriku kalau ada yang menangkap tulisan2ku 
sebagai: "sepakat" merujuk gempa Yogja sebagai pemicu semburan lumpur di 
Porong. Tulisan/laporan yang mana ya? #adb#

==
Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun

(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong

===

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, July 05, 2006 1:19 PM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?



Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu.
kalau mau melihat petanya silahkan tengok di
http://hotmudflow.wordpress.com

Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala
kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas
kejadian musibah porong.

RDP
-- Forwarded message --
From: Ma'rufin Sudibyo <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jun 27, 2006 2:59 PM
Subject: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?
To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamu'alaykum

Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah
meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi
25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih
besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang
" tinggal " 15.000 meter kubik per hari.

Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong.
Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei
- 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan
membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini
searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo
mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar
Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi
barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak
garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak -
Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini
dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam
suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis
(Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan
" air berlumpur " (menurut versi penduduk, seperti
dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan).
Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di
Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini
adalah murni musibah.

***

Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky :

1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang
jaraknya > 200 km dari sumber gempa ?

Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi
tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung
dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I
- ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387
(berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang)
serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw =
6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI
(dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada
jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit
menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G).
Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan
Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk
Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4
MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter),
artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan.
Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI
itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat
melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di
tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi
menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk
pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di
California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah
sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan
saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah
" seharusnya " radius terjauh likuifaksi < 110 km ?

(catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap
koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa
Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak
110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI
dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar
dari intensitas di Porong).

2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di
Porong ?

Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah
sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km
hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul -
Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan
Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan
sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung
dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak
(1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas
Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L)
dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana
untuk gempa Yogya K = - 5,34 (de

[iagi-net-l] Fwd: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?

2006-07-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ini imil pak Ma'rufin sudah agak lama 27 June lalu.
kalau mau melihat petanya silahkan tengok di
http://hotmudflow.wordpress.com

Marilah berdiksusi ilmiah dengan terbuka. dengan memasukkan segala
kemungkinannya. Paling tidak bagiku sebagai unjuk keprihatinan atas
kejadian musibah porong.

RDP
-- Forwarded message --
From: Ma'rufin Sudibyo <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jun 27, 2006 2:59 PM
Subject: Gempa Yogya ---> bikin mud volcano di Porong ?
To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamu'alaykum

Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah
meningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi
25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih
besar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang
" tinggal " 15.000 meter kubik per hari.

Saya tertarik dengan argumen pribadi Dr. Awang Harun
(dari BP Migas) dan Dr. Andang Bachtiar (ex ketua
IAGI), secara terpisah, yang " sepakat " merujuk gempa
Yogya sebagai pemicu semburan lumpur di Porong.
Disebutkan ada 5 titik semburan, terbentuk pada 29 Mei
- 1 Juni, dan jika dihubungkan dengan garis akan
membentuk arah barat daya - timur laut. Orientasi ini
searah dengan sesar regional di wilayah ini, dan kalo
mau ditarik lagi lebih jauh juga searah dengan sesar
Opak yang jadi penyebab gempa Yogya. Jika orientasi
barat daya - timur laut ini diperpanjang, akan nampak
garis imajiner yang menghubungkan sesar Opak -
Sangiran Dome - Porong. Sehingga semburan ini
dihipotesiskan sebagai likuifaksi, gejala biasa dalam
suatu gempa, seperti yang ditemukan juga di Jetis
(Bantul) dan Prambanan (Klaten) dalam bentuk semburan
" air berlumpur " (menurut versi penduduk, seperti
dikutip media lokal Kedaulatan Rakyat dan Wawasan).
Gempa Yogya di sebut2 mereaktivasi sesar lokal di
Porong, sehingga menghasilkan semburan lumpur, dan ini
adalah murni musibah.

***

Terkait itu, ada beberapa pertanyaan pak Rovicky :

1. Apakah likuifaksi bisa terjadi di tempat yang
jaraknya > 200 km dari sumber gempa ?

Sebab, dalam pendapat saya, intensitas di lokasi
tersebut sudah kecil. Jika saya mencoba menghitung
dengan menggunakan persamaan atenuasi intensitas ln I
- ln Io = k.x dengan koefisien atenuasi (k) = -0,00387
(berdasarkan titik acuan kota Yogya dan Semarang)
serta intensitas hiposenter (Io) = 8,7 (untuk Mw =
6,3) pada jarak (x) = 200 km intensitasnya 4 MMI
(dengan percepatan maksimal 2,3 % G), sementara pada
jarak (x) = 250 km intensitasnya menurun sedikit
menjadi 3 MMI (dengan percepatan maksimal 1,4 % G).
Catatan intensitas dari stasiun BMG Surabaya dan
Karangkates (Malang) menunjukkan angka 2 - 3 MMI untuk
Surabaya (jarak +/ - 250 km dari hiposenter) dan 3 - 4
MMI untuk Malang (jarak + / - 230 km dari hiposenter),
artinya tidak berbeda jauh dengan perhitungan.
Fokuskan ke sekitar Surabaya. Dengan intensitas 3 MMI
itu, dimana getarannya setara dengan getaran akibat
melintasnya sebuah truk besar bila kita berdiri di
tepi jalan raya, apakah bisa gempa Yogya tadi
menghasilkan likuifaksi di sini ? Bila kita merujuk
pada kasus gempa Loma Prieta 1989 (Mw = 6,9) di
California, radius terjauh likuifaksi terjadi adalah
sebesar 110 km dari episenter gempa. Kita logikakan
saja, dengan Mw gempa Yogya lebih kecil (6,3) bukankah
" seharusnya " radius terjauh likuifaksi < 110 km ?

(catatan : dalam perhitungan saya, jika dianggap
koefisien atenuasi gempa Loma Prieta sama dengan gempa
Yogya, dengan kedalaman hiposentrum 17 km, pada jarak
110 km dari episentrum, intensitasnya sebesar 6 MMI
dengan percepatan puncak 12,3 % G, jauh lebih besar
dari intensitas di Porong).

2. Apakah gempa Yogya bisa mereaktivasi sesar lokal di
Porong ?

Di sisi timur sesar Opak telah dideteksi ada 74 buah
sesar minor dengan panjang bervariasi antara 1 km
hingga 4 km, yang tersebar di wilayah Gunungkidul -
Klaten. Sesar minor terjauh ada di wilayah kecamatan
Bayat (Klaten). Sesar2 minor ini dipastikan merupakan
sumber2 afershocks gempa Yogya. Kalo saya menghitung
dengan persamaan empirisnya Ambrosey dan Zatopak
(1968, saya kutip dari artikelnya Dr. George Pararas
Carayannis) mengenai hubungan antara panjang sesar (L)
dan magnitude gempa (M) : log L = 1,13 M + K, dimana
untuk gempa Yogya K = - 5,34 (dengan Mw = 6,3 dan L =
60 km), maka jika sesar minor memiliki panjang (L) 1 -
4 km, gempanya memiliki magnitude (Mw) 4,7 - 5,3.
Masalahnya sekarang, jika gempa Yogya memang mampu
mereaktivasi sesar lokal di Porong, tidak bisa tidak
sesar lokal itu harus bergeser bukan, meski nilai
pergeserannya mungkin sangat kecil hingga tidak
menimbulkan retakan di permukaan tanah. Mari kita
berandai-andai, anggaplah pergeseran tersebut meliputi
segmen sepanjang 1 km dalam sesar lokal itu, maka "
seharusnya " sudah diiringi gempa dengan Mw = 4,7.
Jika segmen yang bergeser hanya 200 m, gempa yang
terjadi memiliki Mw = 4,1. Bukankah moment magnitude
(Mw) sebesar ini masih bisa dideteksi dengan mudah
oleh seismograf2nya BMG dan USGS. Apalagi USGS memberi
batasan hanya gempa2 dengan Mw > 3,5 saja yang akan
didokumentasikan. Sementara, sejauh yang s

[iagi-net-l] Fwd: gempa padang (sumbar) --> need info

2006-06-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Rekan-rekan ahli kebumian.
Nah, ini ada kawan dari Padang bertanya.
Apakah Pak Dany atau rekan-rekan yg meneliti padang tahu jawabannya.
Atau jawaban apa sebaiknya diberikan dengan pertanyaan seperti ini ?

Suwun bantuannya.

RDP

-- Forwarded message --
From: hendra wijaya <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jun 20, 2006 9:56 PM
Subject: gempa padang (sumbar)
To: [EMAIL PROTECTED]



pak gimana keadaan padang sekarang apakah akan terjadi gempa besar
lagi  dengan patahan di selat mentawai ?
dari hendra  thanks



Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great
rates starting at 1¢/min.



--
How to win the game without breaking the rule --> make the new one !

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja dsk)

2006-06-05 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sesar Cimandiri kan maksudnya ? Kalau ia digiatkan kembali oleh sebuah gempa 
dari episentrum di BD Pelabuhanratu, atau episentrum di zone sesarnya, bisa 
saja ia selanjutnya menggiatkan kembali gunungapi2 di sebelah-menyebelah sesar 
ini seperti Gunung Gede-Pangrango atau Gunung Patuha.

Tak mungkinlah aktivitas Merapi sampai menggiatkan Sesar Cimandiri dan 
gunungapi2 di sekitarnya, terlalu jauh, dan ada wilayah2 nonvolkanik di batas 
Jateng-Jabar. Tetapi, kalau gempa Yogya mengaktifkan gunungapi2 di selatan Jawa 
Barat sih bisa saja sebab berdasarkan statistik pengaruh-mempengaruhi antara 
gempa dan volkanisme (Linde & Sacks, 1998, "Triggering of Volcanic Eruptions" 
-Nature, vol. 395, p. 888-890), sebuah gempa besar bisa memicu volkanisme 
sampai sejauh maksimum 750 km dari pusat gempa. Tetapi, yang dimaksud besar di 
sini dengan Mw gempa . 7.0.

Di sebuah stasiun TV kemarin ada running text tentang menggiatnya Gunung Slamet 
di utara Purwokerto, nah kalau benar, ini bisa saja karena goyangan gempa 
kemarin di wilayah Yogya-Jateng, tetapi itu pun karena gempanya, bukan karena 
aktivitas Merapinya. 

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 05, 2006 2:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja dsk)

Sekedar menyampaikan pertanyaan dari rekan

Mungkin ada yang bisa memberi penjelasan
Bagaimana kemungkinan aktifnya sesar mandiri di daerah Bandung dan gunung
api di sekitarnya , apakah dimungkinkan dengan adanya aktifitas Merapi
ini...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Rovicky Dwi |
| |   Putrohari"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   m>   |
| ||
| |   05/06/2006 12:29 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
            |
  |   Subject:  [iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja 
dsk)|
  
>-|




Berikut diskusi saya dengan seorang rekan netter tentang hubungan
kronologi kegempaan di jawa dan aktivitas Merapi.

Ma'rufin Sudibyo <[EMAIL PROTECTED]>
Assalamu'alaykum

Salam kenal kembali pak Rovicky.

MS>
   Masih berkait dengan gempa Yogya. Kompas 31 Mei kemarin, bersumber
dari BMG, menyebut gempa2 kuat memang pernah mengguncang Yogya pada 10
Juni 1867, 27 September 1937, 23 Juli 1943 dan 13 Maret 1981. Posisi
episentrumnya, gempa 1867 : 8,7 LS 110,8 BT dengan guncangan 8 - 9
MMI. Gempa 1937 : 8,7 LS 108 BT dengan guncangan 8 MMI. Gempa 1943 :
8,6 LS 109,9 BT dengan guncangan 8 MMI dan gempa 1981 : 8,7 LS 110,4
BT dengan magnitude 5,6 SR. Besar guncangan dihitung dari Yogya, dan
data episentrumnya saya kutip apa adanya (meski kalo dilihat dari
grafisnya, karena semua episentrum berada darat dan dekat dengan
Yogya, lintangnya mungkin bukan 8 LS tapi 7 LS).

Kalo saya kaitkan dengan data tahun2 letusan Merapi (berdasarkan
Suparto S. Siswowidjojo di http://vsi.esdm.go.id) yang dicatat sejak
1871, ketika gempa 1937 Merapi justru sedang beristirahat (antara 1935
- 1939) dan baru meletus lagi dengan puncaknya pada 23 Desember 1939
serta 24 Januari 1940. Pada gempa 1943, Merapi sedang memasuki tahap
akhir meletusnya setelah mencapai puncak letusan pada Juni 1942 (dan
disebutkan Merapi istirahat pada masa 1943 - 1948). Dan saat gempa
1981, Merapi memang sedang aktif2nya (dengan letusan antara 1975 -
1985 alias 10 tahun periode terpanjang dalam catatan) dengan puncak
letusan pada 15 Juni 1984. Untuk gempa 1867 mohon maaf tidak ada
catatan keaktifan Merapi saat itu. Kalo dilihat dari sini hanya gempa
1981 (dan juga gempa 2006 ini) yang terjadi bersamaan dengan
meningkatnya aktivitas Merapi. Apakah kemudian bisa dikatakan kalo
gempa2 kuat di Yogya seperti gempa 2006 ini berkaitan dengan kegiatan
Merapi, seperti pendapat Dr. Surono (PVBMG Dept. ESDM), Dr Benyamin
Sapi'ie (Teknik Geologi ITB) dan USGS ? Saya merasa koq tidak begitu
ya, jika melihat waktu2 terjadinya g

Re: [iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja dsk)

2006-06-05 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Sekedar menyampaikan pertanyaan dari rekan

Mungkin ada yang bisa memberi penjelasan
Bagaimana kemungkinan aktifnya sesar mandiri di daerah Bandung dan gunung
api di sekitarnya , apakah dimungkinkan dengan adanya aktifitas Merapi
ini...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Rovicky Dwi |
| |   Putrohari"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   m>   |
| ||
| |   05/06/2006 12:29 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
    |
  |       Subject:  [iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja 
dsk)|
  
>-|




Berikut diskusi saya dengan seorang rekan netter tentang hubungan
kronologi kegempaan di jawa dan aktivitas Merapi.

Ma'rufin Sudibyo <[EMAIL PROTECTED]>
Assalamu'alaykum

Salam kenal kembali pak Rovicky.

MS>
   Masih berkait dengan gempa Yogya. Kompas 31 Mei kemarin, bersumber
dari BMG, menyebut gempa2 kuat memang pernah mengguncang Yogya pada 10
Juni 1867, 27 September 1937, 23 Juli 1943 dan 13 Maret 1981. Posisi
episentrumnya, gempa 1867 : 8,7 LS 110,8 BT dengan guncangan 8 - 9
MMI. Gempa 1937 : 8,7 LS 108 BT dengan guncangan 8 MMI. Gempa 1943 :
8,6 LS 109,9 BT dengan guncangan 8 MMI dan gempa 1981 : 8,7 LS 110,4
BT dengan magnitude 5,6 SR. Besar guncangan dihitung dari Yogya, dan
data episentrumnya saya kutip apa adanya (meski kalo dilihat dari
grafisnya, karena semua episentrum berada darat dan dekat dengan
Yogya, lintangnya mungkin bukan 8 LS tapi 7 LS).

Kalo saya kaitkan dengan data tahun2 letusan Merapi (berdasarkan
Suparto S. Siswowidjojo di http://vsi.esdm.go.id) yang dicatat sejak
1871, ketika gempa 1937 Merapi justru sedang beristirahat (antara 1935
- 1939) dan baru meletus lagi dengan puncaknya pada 23 Desember 1939
serta 24 Januari 1940. Pada gempa 1943, Merapi sedang memasuki tahap
akhir meletusnya setelah mencapai puncak letusan pada Juni 1942 (dan
disebutkan Merapi istirahat pada masa 1943 - 1948). Dan saat gempa
1981, Merapi memang sedang aktif2nya (dengan letusan antara 1975 -
1985 alias 10 tahun periode terpanjang dalam catatan) dengan puncak
letusan pada 15 Juni 1984. Untuk gempa 1867 mohon maaf tidak ada
catatan keaktifan Merapi saat itu. Kalo dilihat dari sini hanya gempa
1981 (dan juga gempa 2006 ini) yang terjadi bersamaan dengan
meningkatnya aktivitas Merapi. Apakah kemudian bisa dikatakan kalo
gempa2 kuat di Yogya seperti gempa 2006 ini berkaitan dengan kegiatan
Merapi, seperti pendapat Dr. Surono (PVBMG Dept. ESDM), Dr Benyamin
Sapi'ie (Teknik Geologi ITB) dan USGS ? Saya merasa koq tidak begitu
ya, jika melihat waktu2 terjadinya gempa kuat Yogya tidak selalu
sinkron dengan saat2 aktivitas Merapi.
Apalagi Dr. Fauzi (dari BMG, kemarin saya salah menyebutnya dari
BPPT) pernah berpendapat aktivitas dapur magma justru membuat patahan
didekatnya menjadi ' lunak ' hingga aseismik. Bagaimana menurut anda ?

RDP>
Saya berpendapat bahwa kegiatan Gunung Api sendiri merupakan rangkaian
kegiatan tektonik. Sehingga saya yakin ada hubungan diantara keduanya.
Yang meyulitkan adalah ketika kita mencoba merangkai apakah Gunung Api
memicu kegempaan atau gempa memicu volkanisme. Saya kira bisa
dua-duanya. Hanya saja kita perlu hati-hati mengkajinya. Salah satu
nya dengan kronologi kejadian tersebut.
Saya sendiri yakin hubungan feedback-effect (bolak-balik) keduanya.
Nah yg lebih menyulitkan kalau dihubungkan dengan tektonik regional
dan global.
Gempa Aceh dengan kekuatan 9.2 SR akhir tahun 2004 lalu sangat mungkin
sebagai pemicu gempa di Nias, Bengkulu, serta aktifitas Gunung Api di
Sumatra dan Jawa barat (Merapi dan Tangkuban Perahu). Jarak antara
lokasi-lokasi ini sangat jauh, tetapi urutan kronologisnya memang
seperti itu. Hanya saja kita mesti tahu bahwa hubungan kronologis
(urutan) belum tentu menunjukkan hubungan kausalis (sebab akibat).

MS>
Kembali ke gempa 2006 ini, kalo soal daerah2 yang rusak parah -
moderat akibat gempa ini, sepertinya sudah ada petanya berd

[iagi-net-l] Fwd: Gempa 1867 (Merapi dan kegempaan di Jogja dsk)

2006-06-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Berikut diskusi saya dengan seorang rekan netter tentang hubungan
kronologi kegempaan di jawa dan aktivitas Merapi.

   Ma'rufin Sudibyo <[EMAIL PROTECTED]>
   Assalamu'alaykum

   Salam kenal kembali pak Rovicky.

MS>
  Masih berkait dengan gempa Yogya. Kompas 31 Mei kemarin, bersumber
dari BMG, menyebut gempa2 kuat memang pernah mengguncang Yogya pada 10
Juni 1867, 27 September 1937, 23 Juli 1943 dan 13 Maret 1981. Posisi
episentrumnya, gempa 1867 : 8,7 LS 110,8 BT dengan guncangan 8 - 9
MMI. Gempa 1937 : 8,7 LS 108 BT dengan guncangan 8 MMI. Gempa 1943 :
8,6 LS 109,9 BT dengan guncangan 8 MMI dan gempa 1981 : 8,7 LS 110,4
BT dengan magnitude 5,6 SR. Besar guncangan dihitung dari Yogya, dan
data episentrumnya saya kutip apa adanya (meski kalo dilihat dari
grafisnya, karena semua episentrum berada darat dan dekat dengan
Yogya, lintangnya mungkin bukan 8 LS tapi 7 LS).

   Kalo saya kaitkan dengan data tahun2 letusan Merapi (berdasarkan
Suparto S. Siswowidjojo di http://vsi.esdm.go.id) yang dicatat sejak
1871, ketika gempa 1937 Merapi justru sedang beristirahat (antara 1935
- 1939) dan baru meletus lagi dengan puncaknya pada 23 Desember 1939
serta 24 Januari 1940. Pada gempa 1943, Merapi sedang memasuki tahap
akhir meletusnya setelah mencapai puncak letusan pada Juni 1942 (dan
disebutkan Merapi istirahat pada masa 1943 - 1948). Dan saat gempa
1981, Merapi memang sedang aktif2nya (dengan letusan antara 1975 -
1985 alias 10 tahun periode terpanjang dalam catatan) dengan puncak
letusan pada 15 Juni 1984. Untuk gempa 1867 mohon maaf tidak ada
catatan keaktifan Merapi saat itu. Kalo dilihat dari sini hanya gempa
1981 (dan juga gempa 2006 ini) yang terjadi bersamaan dengan
meningkatnya aktivitas Merapi. Apakah kemudian bisa dikatakan kalo
gempa2 kuat di Yogya seperti gempa 2006 ini berkaitan dengan kegiatan
Merapi, seperti pendapat Dr. Surono (PVBMG Dept. ESDM), Dr Benyamin
Sapi'ie (Teknik Geologi ITB) dan USGS ? Saya merasa koq tidak begitu
ya, jika melihat waktu2 terjadinya gempa kuat Yogya tidak selalu
sinkron dengan saat2 aktivitas Merapi.
   Apalagi Dr. Fauzi (dari BMG, kemarin saya salah menyebutnya dari
BPPT) pernah berpendapat aktivitas dapur magma justru membuat patahan
didekatnya menjadi ' lunak ' hingga aseismik. Bagaimana menurut anda ?

RDP>
Saya berpendapat bahwa kegiatan Gunung Api sendiri merupakan rangkaian
kegiatan tektonik. Sehingga saya yakin ada hubungan diantara keduanya.
Yang meyulitkan adalah ketika kita mencoba merangkai apakah Gunung Api
memicu kegempaan atau gempa memicu volkanisme. Saya kira bisa
dua-duanya. Hanya saja kita perlu hati-hati mengkajinya. Salah satu
nya dengan kronologi kejadian tersebut.
Saya sendiri yakin hubungan feedback-effect (bolak-balik) keduanya.
Nah yg lebih menyulitkan kalau dihubungkan dengan tektonik regional
dan global.
Gempa Aceh dengan kekuatan 9.2 SR akhir tahun 2004 lalu sangat mungkin
sebagai pemicu gempa di Nias, Bengkulu, serta aktifitas Gunung Api di
Sumatra dan Jawa barat (Merapi dan Tangkuban Perahu). Jarak antara
lokasi-lokasi ini sangat jauh, tetapi urutan kronologisnya memang
seperti itu. Hanya saja kita mesti tahu bahwa hubungan kronologis
(urutan) belum tentu menunjukkan hubungan kausalis (sebab akibat).

MS>
   Kembali ke gempa 2006 ini, kalo soal daerah2 yang rusak parah -
moderat akibat gempa ini, sepertinya sudah ada petanya berdasarkan
foto satelit. Dapat saya tambahkan disini, berdasarkan koran lokal, di
Piyungan - Patuk jalan beraspalnya retak2 dan beberapa terbelah (kalo
menurut data EMSC, daerah ini adalah episentrumnya). Di Prambanan
Stasiun KA-nya hancur, tinggal dinding2nya saja, sementara stasiun2 KA
lain tidak separah itu. Rel KA pada ruas Prambanan - Srowot ada yang
bengkok, bahkan patah. Di sekitar Klaten pula ada penduduk yang
menyaksikan muncratnya air berlumpur setinggi +/- 2 m di pekarangan
rumahnya ketiga gempa meletup (mungkin sand volcano ya pak Rovicky,
atau akibat liquiefaction ?). Mata air besar di Jl. Kaliurang km 10
sekarang mengeluarkan air berlumpur (liquiefaction juga ?). Di kota
Bantul - yang saya lihat sendiri - ada jalan yang aspalnya juga
terbelah. Kalo untuk Parangtritis, terus terang saya belum punya
gambaran, kemarin tidak bisa sampai ke sana. Demikian pula dengan
posisi jembatan Kretek - di atas Sungai Opak dan persis juga di atas
patahan - belum ada informasinya apakah retak / bergeser apa tidak.
Yang jelas tidak diragukan lagi kalo gempa ini terkait dengan
aktivitas patahan Opak, seperti yang anda duga.


RDP :
Peta kerusakan yang saya peroleh dari UNOSAT menunjukkan daerah
piyungan Patuk sangat parah. Daerah ini paling dekat dengan
aftershock. Dan inilah yang saya kira bener-bener menunjukkan bahwa
aftershock lebih membahayakan ketimbang mainshock, karena kondisi
bangunan yg sudah rapuh dihantam mainshock.

Tempat-tempat yg mengalami kerusakan terutama disebelah barat dari
lokasi gempa ini. Mengapa ?
Selain daerah kerusakan ini lebih padat penduduk dibandingkan sebelah
timur yg berupa pegunungan sela

[iagi-net-l] Fwd: Gempa Mentawai

2005-06-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ada yg bisa membantu saya berdiskusi dengan seorang teman ini. Plis !
Saya lagi konsen ke Cepu eh ternyata yg satu ini masih juga ngga
terpegang ... howgh !

Beliau ini ahli komputer yg juga berada di Padang saya rasa bagus
sebagai point utk menyebarkan info apa saja yg dapat kita sampaikan ke
Pak Haddad Sammir ini.

Pak Danny dan Pak Wahyu mungkin dapat mejelskan pertanyaan ini :
=
Saya juga hendak menanyakan, bagaimana para ahli menentukan perioda
kegempaan, alat atau perhitungan apa para ahli menentukan kalau gempa
besar pernah terjadi di mentawai pada tahun 1833 ?, juga bahwa pernah
terjadi tsunami stinggi 10 meter di padang.


help me pliz
trims
RDP

-- Forwarded message --
From: Haddad Sammir (m0by) <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jun 11, 2005 6:41 PM
Subject: Gempa Mentawai
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


Bapak Rovicky "Dukun Pergempaan" yang baik.

Semenjak gempa nias 28 Maret 2005, saya jadi sering main-main ke blog
Bapak. Banyak yang harus dipelajari dan diperhatikan untuk memitigasi
*kemungkinan* bencana gempa dan tsunami. Saya sebut kemungkinan karena
setelah membaca buku "Chaos for beginner" dan beberapa literatur chaos
saya jadi mengambil kesimpulan "1 kg masa batuan yang longsor saat
terjadi gempa aceh bisa menghentikan tsunami disepanjang pantai barat
sumatra walaupun terjadi gempa besar". Hal ini dikarenakan terlalu
banyak kemungkinan dan variabel yang tak terpecahkan. Terlalu banyak
hitungan-hitungan yang "divergen" sehingga statement para ahli menjadi
sangat berbahaya jika tidak diramu dengan bahasa yang baik.

Pasca gempa mentawai pun saya tidak berhenti mengumpulkan data, saya
jadi merasa kalau gempa mentawai kemarin itu memiliki karakteristik yang
berbeda, jika kita perhatikan gempa aceh, gempa susulah setelah gempa
utama berkisar maksimal 6-7 skala richter, sedangkan gempa mentawai
memiliki gempa susulah yang relatif sama dengan gempa utama, yaitu
berkisar dalam skala 6 - 6,3 skala richter lalu juga telah terjadi
ribuan gempa-gempa susulan. Yang jadi pertanyaan bagi saya, apakah
gempa-gempa kecil akan menurunkan kemungkinan terjadinya gempa dengan
skala lebih besar lagi. Sebab menurut literatur yang saya baca "semakin
sering gempa, jal ini berarti pelepasan energi yang cukup untuk
mengurangi dampak gempa besarnya". Hal ini juga saya baca di kompas
yaitu statement dari bapak lilik dari ITB (kalau tidak salah) yang
mengeluarkan statement peramalan gempa berdasarkan arah rambatan dan
kecendrungannya. Beiau mengatakan bahwa kecil kemungkinan gempa besar
terjadi lagi di sepanjang pantai barat sumatra. BEliau juga menambahkan
kalau gempa-gempa kecil akan mengurangi dampak dari kemungkinan gempa
besar. Saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup soal gempa karena
bukan terapan studi saya (saya mahasiswa teknik komputer). Mohon
tanggapan BApak.

Saya juga hendak menanyakan, bagaimana para ahli menentukan perioda
kegempaan, alat atau perhitungan apa para ahli menentukan kalau gempa
besar pernah terjadi di mentawai pada tahun 1833 ?, juga bahwa pernah
terjadi tsunami stinggi 10 meter di padang.

Pernah tidak para ahli menemukan bukti empiris bahwa pernah terjadi
tsunami di padang setinggi 10 meter ? Masalahnya tahun 1833 itu tidak
terlalu lama, baru beberapa generasi. Jika pernah terjadi bencana hebat
di padang, penduduk pantai muara (tempat cerita malin kundang) yang
telah menetap di pantai muara jauh sebelum itu pasti memiliki cerita
turun-temurun perihal bencana ini. Saat ini generasi ke 4 sejak tahun
1833 kemungkinan masih hidup dan setahu saya, tidak pernah ada cerita
rakyat tentang tsunami di wilayah seputar pantai muara. Hal ini menjadi
pertanyaan bagi saya, bahwa bisa jadi tsunami yang pernah terjadi di
Padang hanya spekulasi para ahli. Tentunya jika mengacu pada statement
bahwa gempa yang mampu memicu tsunami adalah gempa > 6. Hal ini menjadi
sangat krusial sekali.

Juga dalam blog bapak, bapak menyampaikan bahwa tsunami di aceh setinggi
30 m, namun kalau kita perhatikan lagi di metro tv, tinggi run up air
tidak lebih dari 7 meter, bahkan lebih kecil. HAl ini menjadi pertanyaan
saya, apakah ancaman gelombang di mentawai setinggi 10 meter itu Puncak
(amplitudo) gelombang atau run up nya ?, masalahnya jika tinggi
gelombang 10 meter, kemungkinan run up nya bisa jauh lebih kecil.
Disamping itu laut di kota padang itu laut dangkal, hal ini seperti yang
saya amati, kira-kira 2-4 kilo dari garis pantai menuju samudra itu ada
ombak, menandakan kalau wilayah itu dangkal, apakah kemungkinan ombak
akan memecah disini (2-4 km dari pantai) ?

Pak, sesuai dengan simulasi tsunami aceh yang saya ambil dari ITB,
permukaan masa air yang terangkat itu berasal dari pertemuan lempeng.
Dalam hal ini berada beberapa puluh atau ratus mil dari pulau terluar
kepulauan mentawai. Apakah jika mungkin terjadi tsunami di padang, lebih
dulu ter "cover" atau terlindungi oleh jajaran pulau yang memanjang
sepanjang sumatra barat ? sehingga, di padang tidak begitu parah ?

Mohon maaf saya ter

Re: [iagi-net-l] Fwd: gempa-tsunami

2005-04-05 Terurut Topik yrsnki
>
  Rekan rekan

  Pertanyaan ini sangat strategis , dan mestinya  Sr. kita Husin Yusuf
  mempunyai banyak lagi pertanyaan sehubungan dengan rehab/recon Aceh Sumut,
  oleh karena itu mungkin perlu IAGI secara organisasi "memberikan jawaban
  yang komprehensif".

  Memang banyak diantara kita yang tahu, akan tetapi alangkah eloknya kalau
  sdr.Husin mendapatkan jawaban yang lengkap , benar dan dari para ahli
  geologi yang memang berkompeten.

  Wassalam

  Si Abah

  Ada yg bisa bantu saya ?
>
> RDP
>
> -- Forwarded message --
> From: Husin Yusuf <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Apr 4, 2005 2:15 AM
> Subject: gempa-tsunami
> To: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> Assalamualaikum wrwb.
>
> Terima kasih atas paparannya mengenai masaalah gempa yang sedang kita
> hadapi achir2 ini.
>
> Perkenalkan nama saya Husin Yoesoef praktika teknik
> Saya berasal dari Aceh dan ada keluarga saya yang terkena musibah 26
> Desmber 2004 yang telah kami ichlaskan menghadap Sang Chalik.
> Contak email [EMAIL PROTECTED]
>
> Ada beberapa pertanyaan yang ingin kami sampaikan yang mudah2-an
> mendapatkan jawaban/jalan keluarnya.
>
> 1) Dalam rencana Bappenas tentang Rehab-recons Aceh/Sumut, terlihat
> adanya gambar Patahan yang memotong kota Banda Acek, sementara Zoning
> sistem yang drencanakan lebih terkesan menghindari potensi Tsunami
> dimasa yang akan datang instead of gempa.
> (Nara sumber : www.acehreconstruction,bappenas.go.id)
> Dapatkah garis Patahan itu dalam skala ketelitian tertentu, ditentukan
> koordinatnya baik secara geografical ataupun X-Y sistem.
>
> 2) Apakah garis Patahan itu berpotensi menjadi rekahan memanjang yang
> patut dihindari pada saat gempa terjadi, atau bahkan dijadikan daerah
> rawan untuk tidak dimamfaatkan.
> Pertanyaan ini terkait dengan paparan potensi diattachment terlampir.
>
> 3) Jika potensi lokasi rekahan dapat ditentukan, seberapa jauh (km)
> kita harus menghindarinya.
>
> 4) Dalam Contingency Plan penanganan tumpahan minyak di laut, dikenal
> salah strateginya adalah "wait and see" , namun dengan rentang waktu
> datangnya bahaya akibat gempa/tsunami sangat pendek, maka pada saat
> gempa setiap orang secara segera ataupun secara instink sudah
> mengetahui harus bertindak bagaimana,
> dan secara berkelompok sudah tahu "who is doing what".
> Dalam kaitan ini kami sangat sependapat dengan "cara2 bertindak yang
> disampaikan" namun pertanyaannya bagaimana supaya cara2 ini bisa
> memasyarakat".
> Apakah cara2 tersebut dapat dituangkan dalam suatu CONTINGENCY PLAN
> secara national dan PROTAP setempat dalam tingkat
> Provinsi/Kabupaten/Kota/Desa.
>
> 5)The fact bahwa rentang waktu antara gempa/tsunami 26 Desember dengan
> gempa Nias/Simeulu hanya 92 hari, sepertinya kekawatiran datangnya
> gempa dachsyat ketiga bukan reka-rekaan semata.
> Apakah sudah ada usaha2 memasyarakatkan Alert-sistem ataupun
> Contingency plan/Protap (apapun namanya) dengan melakukan
> exercise-penyuluhan dengan/kepada masyarakat sehingga ada kewaspadaan
> yang utuh didalam masyarakat.
>
> Demikian pertanyaan kami untuk sementara ini, mohon responnya
> Terima kasih.
>
>
>
>
> --
> my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
> Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Fwd: gempa-tsunami

2005-04-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ada yg bisa bantu saya ?

RDP

-- Forwarded message --
From: Husin Yusuf <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Apr 4, 2005 2:15 AM
Subject: gempa-tsunami
To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamualaikum wrwb.
 
Terima kasih atas paparannya mengenai masaalah gempa yang sedang kita
hadapi achir2 ini.
 
Perkenalkan nama saya Husin Yoesoef praktika teknik
Saya berasal dari Aceh dan ada keluarga saya yang terkena musibah 26
Desmber 2004 yang telah kami ichlaskan menghadap Sang Chalik.
Contak email [EMAIL PROTECTED]
 
Ada beberapa pertanyaan yang ingin kami sampaikan yang mudah2-an
mendapatkan jawaban/jalan keluarnya.
 
1) Dalam rencana Bappenas tentang Rehab-recons Aceh/Sumut, terlihat
adanya gambar Patahan yang memotong kota Banda Acek, sementara Zoning
sistem yang drencanakan lebih terkesan menghindari potensi Tsunami
dimasa yang akan datang instead of gempa.
(Nara sumber : www.acehreconstruction,bappenas.go.id)
Dapatkah garis Patahan itu dalam skala ketelitian tertentu, ditentukan
koordinatnya baik secara geografical ataupun X-Y sistem.
 
2) Apakah garis Patahan itu berpotensi menjadi rekahan memanjang yang
patut dihindari pada saat gempa terjadi, atau bahkan dijadikan daerah
rawan untuk tidak dimamfaatkan.
Pertanyaan ini terkait dengan paparan potensi diattachment terlampir.
 
3) Jika potensi lokasi rekahan dapat ditentukan, seberapa jauh (km)
kita harus menghindarinya.
 
4) Dalam Contingency Plan penanganan tumpahan minyak di laut, dikenal
salah strateginya adalah "wait and see" , namun dengan rentang waktu
datangnya bahaya akibat gempa/tsunami sangat pendek, maka pada saat
gempa setiap orang secara segera ataupun secara instink sudah
mengetahui harus bertindak bagaimana,
dan secara berkelompok sudah tahu "who is doing what".
Dalam kaitan ini kami sangat sependapat dengan "cara2 bertindak yang
disampaikan" namun pertanyaannya bagaimana supaya cara2 ini bisa
memasyarakat".
Apakah cara2 tersebut dapat dituangkan dalam suatu CONTINGENCY PLAN
secara national dan PROTAP setempat dalam tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota/Desa.
 
5)The fact bahwa rentang waktu antara gempa/tsunami 26 Desember dengan
gempa Nias/Simeulu hanya 92 hari, sepertinya kekawatiran datangnya
gempa dachsyat ketiga bukan reka-rekaan semata.
Apakah sudah ada usaha2 memasyarakatkan Alert-sistem ataupun
Contingency plan/Protap (apapun namanya) dengan melakukan
exercise-penyuluhan dengan/kepada masyarakat sehingga ada kewaspadaan
yang utuh didalam masyarakat.
 
Demikian pertanyaan kami untuk sementara ini, mohon responnya
Terima kasih.
 
 


-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-