Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan emisi , dg berbagai mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang sekarang ini sudah banyak tawaran tawaran CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan semangkin banyaknya pembakaran sumber energi fosil maka produksi C02 juga semangkin tinggi. maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan energi semangkin meningkat, kan repot juga ya. ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh, ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming. judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 lalu. film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global Warming (dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???). salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi global warming ini demi tujuan ekonomis. Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam published scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, dsb). Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan (atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL. Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju. apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari dua kubu saintis.. Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada coring di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang sangat mengerikan. Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle. Salam, .Wayan Heru Young. - Original Message From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Mas Vicky ysh, Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step back a bit, yang dapat kita lihat adalah: - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun terakhir, dari dua kubu saintis - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus (misalnya) berapa juta tahun? - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang. Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya? Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih menganggap fakta-faktanya tidak cukup: http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya. Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya enggak bakalan laku. Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major company lain seperti BP
Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Kalau tidak salah justru Amrik adalah salah satu negara yang tak meratifikasi Kyoto protocol? bersama ostrali . . ya pak?? --- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan emisi , dg berbagai mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang sekarang ini sudah banyak tawaran tawaran CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan semangkin banyaknya pembakaran sumber energi fosil maka produksi C02 juga semangkin tinggi. maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan energi semangkin meningkat, kan repot juga ya. ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh, ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming. judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 lalu. film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global Warming (dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???). salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi global warming ini demi tujuan ekonomis. Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam published scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, dsb). Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan (atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL. Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju. apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari dua kubu saintis.. Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada coring di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang sangat mengerikan. Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle. Salam, .Wayan Heru Young. - Original Message From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Mas Vicky ysh, Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step back a bit, yang dapat kita lihat adalah: - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun terakhir, dari dua kubu saintis - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus (misalnya) berapa juta tahun? - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang. Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya? Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih menganggap fakta-faktanya tidak cukup: http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya
Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Mungkin karena Amrik pemakai energi terbesar , kan repot kalau harus dibatasi batasi dalam pemakaian sumber energi , lagian sopo sing wani karo si Rambo ini.. Yang getol cari proyek proyek CDM ini justru yang wilayah negaranya kecil kecil ( spt Jipun dan neg neg eropa ) ISM Kalau tidak salah justru Amrik adalah salah satu negara yang tak meratifikasi Kyoto protocol? bersama ostrali . . ya pak?? --- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan emisi , dg berbagai mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang sekarang ini sudah banyak tawaran tawaran CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan semangkin banyaknya pembakaran sumber energi fosil maka produksi C02 juga semangkin tinggi. maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan energi semangkin meningkat, kan repot juga ya. ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh, ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming. judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 lalu. film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global Warming (dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???). salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi global warming ini demi tujuan ekonomis. Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam published scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, dsb). Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan (atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL. Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju. apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari dua kubu saintis.. Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada coring di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang sangat mengerikan. Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle. Salam, .Wayan Heru Young. - Original Message From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Mas Vicky ysh, Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step back a bit, yang dapat kita lihat adalah: - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun terakhir, dari dua kubu saintis - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus (misalnya) berapa juta tahun? - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang. Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya? Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih menganggap fakta-faktanya tidak cukup: http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup modern yang rakus energi
[iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Whalllah, Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ... kaco deh :( RDP === http://seattlepi.nwsource.com/business/1310AP_ExxonMobil_Global_Warming.html Wednesday, January 3, 2007 · Last updated 11:15 a.m. PT Group: ExxonMobil paid to mislead public THE ASSOCIATED PRESS WASHINGTON -- ExxonMobil Corp. gave $16 million to 43 ideological groups between 1998 and 2005 in a coordinated effort to mislead the public by discrediting the science behind global warming, the Union of Concerned Scientists asserted Wednesday. The report by the science-based nonprofit advocacy group mirrors similar claims by Britain's leading scientific academy. Last September, The Royal Society wrote the oil company asking it to halt support for groups that misrepresented the science of climate change. ExxonMobil did not immediately respond to requests for comment on the scientific advocacy group's report. Many scientists say accumulating carbon dioxide and other heat-trapping gases from tailpipes and smokestacks are warming the atmosphere like a greenhouse, melting Arctic sea ice, alpine glaciers and disturbing the lives of animals and plants. ExxonMobil lists on its Web site nearly $133 million in 2005 contributions globally, including $6.8 million for public information and policy research distributed to more than 140 think-tanks, universities, foundations, associations and other groups. Some of those have publicly disputed the link between greenhouse gas emissions and global warming. But in September, the company said in response to the Royal Society that it funded groups which research significant policy issues and promote informed discussion on issues of direct relevance to the company. It said the groups do not speak for the company. Alden Meyer, the Union of Concerned Scientists' strategy and policy director, said in a teleconference that ExxonMobil based its tactics on those of tobacco companies, spreading uncertainty by misrepresenting peer-reviewed scientific studies or cherry-picking facts. Dr. James McCarthy, a professor at Harvard University, said the company has sought to create the illusion of a vigorous debate about global warming. --- - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Mas Vicky ysh, Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step back a bit, yang dapat kita lihat adalah: - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun terakhir, dari dua kubu saintis - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus (misalnya) berapa juta tahun? - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang. Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya? Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih menganggap fakta-faktanya tidak cukup: http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya. Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya enggak bakalan laku. Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major company lain seperti BP dan Shell (yang terkenal cinta lingkungan) tidak mendukung riset mereka. Satu isu, dua pendapat, dua kubu yang bersebarangan, kita bisa memihak salah satu, melibatkan diri secara emosional atau bisa jadi penonton saja, melihat dari jauh. Salam Minarwan On 1/5/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Whalllah, Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ... kaco deh :( RDP === http://seattlepi.nwsource.com/business/1310AP_ExxonMobil_Global_Warming.html Wednesday, January 3, 2007 · Last updated 11:15 a.m. PT Group: ExxonMobil paid to mislead public -- Step back and see the big picture http://desaguadero.blogspot.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public
Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh, ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming. judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 lalu. film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global Warming (dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???). salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi global warming ini demi tujuan ekonomis. Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam published scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, dsb). Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan (atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL. Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju. apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari dua kubu saintis.. Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada coring di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang sangat mengerikan. Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle. Salam, .Wayan Heru Young. - Original Message From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public Mas Vicky ysh, Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step back a bit, yang dapat kita lihat adalah: - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun terakhir, dari dua kubu saintis - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus (misalnya) berapa juta tahun? - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang. Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya? Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih menganggap fakta-faktanya tidak cukup: http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya. Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya enggak bakalan laku. Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major company lain seperti BP dan Shell (yang terkenal cinta lingkungan) tidak mendukung riset mereka. Satu isu, dua pendapat, dua kubu yang bersebarangan, kita bisa memihak salah satu, melibatkan diri secara emosional atau bisa jadi penonton saja, melihat dari jauh. Salam Minarwan On 1/5/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Whalllah, Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ... kaco deh :( RDP === http