Re: [iagi-net-l] Hidupkan Forum Ahli Kebumian utk LUSI / data+keahlian

2007-03-08 Terurut Topik basuki puspoputro
Abah dan rekan-rekan,
   
  Saya kira pendapat/usulan Abah baik sekali. Agar didapatkan hasil yang 
optimal diperlukan setidaknya dua hal yaitu data dan keahlian. Analisa tanpa 
data hasilnya akan mengambang dan salah-salah bisa salah. Oleh karenanya 
diperlukan data asli dan boleh saja turunannya, termasuk tapi tidak terbatas 
pada data seismik, data geologi pemboran dan regional, data pemboran tentu 
termasuk segala rekaman lumpur, tekanan dll. Keahlian, maksudnya yang 
menganalisa data harus orang yang memiliki keahlian yang diakui oleh 
rekan-rekan. Data dianalisis oleh para ahli secara kontinyu dalam jangka waktu 
yang ditentukan. Hasil analisis kelompok ahli itu dipresentasikan kepada 
stakeholder untuk mendapatkan tambahan dan sanggahan. Dirapikan lagi hasilnya 
baru disampaikan kepada pemerintah. Kalau butuh biaya (processing, 
interpretasi, laboratorium dsb) dibiayai oleh IAGI-HAGI-IATMI-? atau dicarikan 
sponsor.
   
  Maaf, bukan menggurui karena anda sudah tahu ini semua, tetapi hanya 
mengingatkan. Yangkung yakin hasilnya akan berbobot, mantap, asal tidak 
ditunggangi kepentingan tertentu. Kata kunci: data, analysis, kebenaran 
   
  Yangkung

[EMAIL PROTECTED] wrote:
   Rekan rekan
 
Saya kira pendapat pak Koesoemadinata ini  bahwa semburan lumpur
yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun penyebabnya)ini telah menjadi 
gunung
 lumpur yang sudah  sulit dikendalikan oleh manusia sudah merupakan pendapat
sebagian besar  masyarakat ahli kebumian..
 Bukan hanya di Indonesia , akan tetapi informasi dari Pak Yo dari AS juga 
memnunjukan
 pendapat yang sama.

 Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana meyakinkan Pemerintah SBY agar 
secara
 baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada tahapan saat ini LUSI  sudah 
merupakan
 Bencana Alama (Nasional) ?

 Tentu saja ini merupakan kesulitan dalam mengkomunikasikan - nya kepada 
  masyarakat mengingat selama ini masyarakat sudah terkomunikasikan bahwa 
  penyebab  terjadinya LUSI adalah HANYA pemboran yang dilakukan oleh 
Lapindo.
   Saya garis bawahi HANYA.

  Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas ahli kebumian lainnya diharapkan 
berperan,
  dan sebagaimana sering saya sampaikan  Pendapat ini bukanlah pendapat  
yang
  populer di-masyarakat.

  Kita  sebagai komunitas ilmiah harus berani mengemukakan hal ini , 
terlepas posisi
  dari kedudukan profesional para  pengurus-nya.

   Apakah tidak sebaiknya Forum Ahli Ilmu Kebumian membuat surat terbuka 
kepada 
   Pemerintah untuk menyatakan pendapatnya ?

   Bukankah Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul pada KAIKNAS thn 1995 (17 
tahun
   yang lalu?).

   Bagaimana kalau dihidupkan kembali ?

   Si-Abah

  _


   Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
 Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini
 menyatakan:
 ...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan
 lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah
 berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali
 manusia, maka seyogianya gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana
 alam
 Saya kira pernyataan ini adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin
 dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
 Wasalam
 RPK
 
 - Original Message -
 
From: R.P. Koesoemadinata
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
 Saling Berseteru
 
 
 Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa
 Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan
 pemboran.
 Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran.
 Namanya juga International Geological Workshop.
 RPK
 - Original Message -
 
From: Untung M
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli
 Geologi Saling Berseteru
 
 
 Assalaam'ulaikum wr.wb.,
 Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis
 ini. Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga
 sepertinya hanya adu intektualitas saja. Bukan itu yang kita
 kehendaki. Rakyat maunya real work. Jadi Just do it jangan hanya
 NATO. No action talk only. Oleh karena itu bersilahturrahmi dengan
 mengadakan Technical Workshop Undang seluruh geosaintis yang
 dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari segala bidang 
 termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai
 seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus
 dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan
 yang betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta
 technical workshop. Demikan saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta'
 ada masalah di dunia ini yang tidak dapat dpecahkan.
 

Re: [iagi-net-l] Hidupkan Forum Ahli Kebumian utk LUSI / data+keahlian

2007-03-08 Terurut Topik Taufik Manan
Salam buat seluruh rekan seprofesi,

Dengan segala hormat pada para pakar bidang ini dan
yang berkompeten maka usul dari Yangkung dan Abah
perlu kita tindak lanjuti bersama.

Saya percaya semua pihak, termasuk IAGI dan HAGI,
sangat peduli untuk masalah ini sejak masalah ini
timbul, saat ini dan sampai masa depan. Soal kerja
sama IAGI dan HAGI sudah tidak perlu diragukan lagi
karena sudah sering kerja dan ber-konferensi secara
bersama.

Mari kita dukung semua langkah secara bersama dengan
mengikuti kaidah profesi yang benar dengan
mengutamakan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Salam IAGI dan HAGI

TAM
angoota keduanya yang juga pernah dibimbing Yangkung
dan menjadi anak buah Abah.

--- basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah dan rekan-rekan,

   Saya kira pendapat/usulan Abah baik sekali. Agar
 didapatkan hasil yang optimal diperlukan setidaknya
 dua hal yaitu data dan keahlian. Analisa tanpa data
 hasilnya akan mengambang dan salah-salah bisa salah.
 Oleh karenanya diperlukan data asli dan boleh saja
 turunannya, termasuk tapi tidak terbatas pada data
 seismik, data geologi pemboran dan regional, data
 pemboran tentu termasuk segala rekaman lumpur,
 tekanan dll. Keahlian, maksudnya yang menganalisa
 data harus orang yang memiliki keahlian yang diakui
 oleh rekan-rekan. Data dianalisis oleh para ahli
 secara kontinyu dalam jangka waktu yang ditentukan.
 Hasil analisis kelompok ahli itu dipresentasikan
 kepada stakeholder untuk mendapatkan tambahan dan
 sanggahan. Dirapikan lagi hasilnya baru disampaikan
 kepada pemerintah. Kalau butuh biaya (processing,
 interpretasi, laboratorium dsb) dibiayai oleh
 IAGI-HAGI-IATMI-? atau dicarikan sponsor.

   Maaf, bukan menggurui karena anda sudah tahu ini
 semua, tetapi hanya mengingatkan. Yangkung yakin
 hasilnya akan berbobot, mantap, asal tidak
 ditunggangi kepentingan tertentu. Kata kunci: data,
 analysis, kebenaran 

   Yangkung
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Rekan rekan
  
 Saya kira pendapat pak Koesoemadinata ini  bahwa
 semburan lumpur
 yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun
 penyebabnya)ini telah menjadi gunung
  lumpur yang sudah  sulit dikendalikan oleh
 manusia sudah merupakan pendapat
 sebagian besar  masyarakat ahli kebumian..
  Bukan hanya di Indonesia , akan tetapi
 informasi dari Pak Yo dari AS juga memnunjukan
  pendapat yang sama.
 
  Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana
 meyakinkan Pemerintah SBY agar secara
  baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada
 tahapan saat ini LUSI  sudah merupakan
  Bencana Alama (Nasional) ?
 
  Tentu saja ini merupakan kesulitan dalam
 mengkomunikasikan - nya kepada 
   masyarakat mengingat selama ini masyarakat
 sudah terkomunikasikan bahwa 
   penyebab  terjadinya LUSI adalah HANYA
 pemboran yang dilakukan oleh Lapindo.
Saya garis bawahi HANYA.
 
   Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas ahli
 kebumian lainnya diharapkan berperan,
   dan sebagaimana sering saya sampaikan 
 Pendapat ini bukanlah pendapat  yang
   populer di-masyarakat.
 
   Kita  sebagai komunitas ilmiah harus berani
 mengemukakan hal ini , terlepas posisi
   dari kedudukan profesional para  pengurus-nya.
 
Apakah tidak sebaiknya Forum Ahli Ilmu
 Kebumian membuat surat terbuka kepada 
Pemerintah untuk menyatakan pendapatnya ?
 
Bukankah Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul
 pada KAIKNAS thn 1995 (17 tahun
yang lalu?).
 
Bagaimana kalau dihidupkan kembali ?
 
Si-Abah
 
  

_
 
 
Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti
 tercantum di bawah ini.
  Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan
 akhir dari Workshop ini
  menyatakan:
  ...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai
 penyebab dari semburan
  lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa
 gejala ini telah
  berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat
 sehingga di luar kendali
  manusia, maka seyogianya gejala ini dinyatakan
 sebagai (murni) bencana
  alam
  Saya kira pernyataan ini adalah cukup bijaksana
 dan elegant yang mungkin
  dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
  Wasalam
  RPK
  
  - Original Message -
  
 From: R.P. Koesoemadinata
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re:
 [iagi-net-l] Ahli Geologi
  Saling Berseteru
  
  
  Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk
 menghimpun pendapat bahwa
  Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada
 hubungan dengan
  pemboran.
  Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang
 melakukan pemboran.
  Namanya juga International Geological Workshop.
  RPK
  - Original Message -
  
 From: Untung M
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re:
 [iagi-net-l] Ahli
  Geologi Saling Berseteru
  
  
  Assalaam'ulaikum wr.wb.,
  Saya senang