RE: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar - ALON

2007-01-03 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Mas Awang,
Terimakasih koreksinya. Iya, ingat Maret bulan ke tiga, lalu saya tulis
di situ Ketigo sebagai awalnya Maret.  

Malah pernah analisa. Mongso, yang di jadikan 12 Musim itu, di dasarkan
posisi Matahari. Awal Mongso 1, tgl 22 Juni, adalah dekat dengan ketika
matahari di paling utara, 23 Juni. Awal Monso pada separo tahun
kemudian, yakni awal Mongso ke7, disebutkan tgl 22 Desember, ternyata
dekat sekali dengan ketika Matahari di paling selatan, yakni 23
Desember.

Lalu awal mongso pada 1/4 tahun, dan 3/4 tahun, ada ketika Matahari
dekat Katulistiwa. Awal Mongso ke 4, tgl 18 September, adalah 5 hari
sebelum Matahari di Katulistiwa tgl 23 September. Awal Mongso ke 10,
yakni tgl 26 Maret, adalah 3 hari sesudah Matahari di Katulistiwa tgl 23
maret.

Lalu setiap Mongsonya, mempunyai umur, yang sepertinya sesuai posisi
Matahari diatas kepala hingga ke paling Utara, dengan sudut kemiringan
30 derajat, 60 derajat, dan 90 derajat.

Hebatnya pembuat kalender ini, yang telah tahu astronomi. Sultan Agung,
membuat kalender syamsiah ini pada th 1633 M. Ada pengaruh Hindu, dan
beliau membuat kalender itu, juga menetapkan pembuatan Kalender Jawa
(lunar) 

Kalender Jawa yang lunar, angka tahunnya melanjutkan tahun Saka saat
itu, th 1555 C. Sunan Paku Buwana VII, menyempurnakan kalender itu.

Salam,
Maryanto. 

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 02, 2007 6:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI);
iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM
Calendar - ALON

Mas Maryanto, 

Saya sedikit koreksi ya  ulasan Pranatamangsa-nya (penanggalan
pertanian Jawa).  

Setiap wilayah (di Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam hal ini) punya
kondisi kosmografis, kosmologis dan meteorologis pranatamangsa masing2
(dengan variasi yang kecil antar daerah). Untuk daerah Surakarta dan
sekitarnya misalnya, mongso/mangsa/musim Katiga (musim kering) terbagi
atas tiga bulan : kasa, karo, katelu dengan total panjang  musim selama
88 hari. Bulan ke-1 (kasa) mulai pada tanggal Masehi 22 Juni, bulan ke-2
(karo) mulai pada tanggal 2 Agustus, bulan ke-3 (katelu) mulai pada
tanggal 25 Agustus. Maka, Mas Maryanto, bulan ke-3 di Pranatamangsa itu
bukan bulan Maret, tetapi bulan Agustus-September (25 Agustus-17
September). 

Kalau di langit malam mulau muncul rasi bintang lumbung (crux) dan
sumur mengering serta angin berdebu, maka mongso katelu telah datang.
Secara meteorologis, musim Katiga ini memang musim kemarau dengan 72 %
sinar Matahari diterima (insolusi) -paling banyak dibandingkan mangsa2
lain, kelembaban udara 60,1 % -paling kering dibandingkan mangsa2 lain,
dan curah hujan hanya 32-67 mm setiap mangsanya (kasa-katelu) -paling
sedikit dibandingkan mangsa2 lainnya. 

Pranatamangsa ini mempunyai efek sosiokultural yang akan dipatuhi oleh
para petani sebab pelanggaran terhadapnya akan menyebabkan musibah. Dari
berbagai pengalaman salah tindak atau pelanggaran terhadap tata mangsa,
dikumpulkanlah bermacam-macam pantangan dalam buku primbon. Ini pun
kemudian menjadi pedoman baru untuk menjamin selamatnya usaha atau
tindakan orang. Hanya, dalam perkembangannya pedoman tersebut
dicampur-aduk dengan berbagai perhitungan mistik yang tak masuk akal. 

Beberapa pantangan yang logis misalnya, pantang berpindah rumah pada
mangsa katelu karena bisa mengakibatkan musibah kena rampok atau
kebakaran. Ini logis sebab mangsa katelu (September) adalah mangsa yang
panas dan kering serta angin kencang -mudah menimbulkan kebakaran, juga
kekurangan pangan akibat sedikit air sehingga perampokan sering terjadi.


Lain halnya dengan mangsa Katiga,  adalah mangsa Rendheng (total 95
hari, 22 Desember - 25 Maret) yaitu mangsa banyak air dan mangsa
pertamanya yaitu kapitu (22 Desember-2 Februari) - Januari adalah
musim puncak hujan. Para petani di Jawa menyebut bulan ini jan ana
warih (benar-benar ada air). Bila Bimasakti jelas terlihat di langit,
itulah awal Rendheng. 

Mas Maryanto, awal musim hujan pun tentu ada dalam pranatamangsa, yaitu
yang dikenal dengan Mangsa Labuh (mangsa kapat, kalima, kanem) yang
total lama mangsanya 95 hari (18 September - 21 Desember). Akhir musim
penghujan pun ada, yaitu yang dikenal dengan nama Mangsa Mareng (mangsa
kasapuluh, desta, sadha) yang total lama mangsanya 86 hari (26 Maret -
21 Juni).

Diurut terhadap kalender Masehi, maka urutan pranatamangsa adalah sbb. :
(1) Rendheng (22 Desember-25 Maret), (2) Mareng (26 Maret-21 Juni), (3)
Katiga (22 Juni-17 September), (4) Labuh (18 September-21 Desember).
Setiap mangsa punya karakter kosmografis, meteorologis, dan
sosiokultural masing-masing. 

Seperti kata Pak Nathan Daldjoeni (alm) (ahli geografi sosial
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,  penulis produktif buku2 dan
artikel2 geografi,  yang pernah meneliti masalah pranatamangsa dalam
Proyek Javanologi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta, 1983
: Penanggalan pertanian Jawa

RE: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar - ALON

2007-01-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
), yakni ke 3, Tiga, tigo, telu, adalah bulan Maret,

 yang langsung lazimkan masa kemarau adalah Mongso Ketigo (Tak

 ke-sekawan, ke gangsal, dst).

-Original Message- 
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Fri 12/29/2006 3:22 PM 
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); iagi-net@iagi.or.id 
Cc: 
Subject: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM 
Calendar - ALON


 



Re: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar - ALON

2007-01-02 Terurut Topik noor syarifuddin
Pak Awang/Mas Maryanto,

Kalau baca Senopati Pamungkas-nya Arswendo, salah mengerti tentang 
pranatamangsa ini juga bisa berakibat hasil jurus-jurus 12 nujum bintang yang 
ada di kitab Bumi nggak akan efektif...:-).

salam,


- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL 
PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 2, 2007 7:54:36 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM 
Calendar - ALON


Mas Maryanto, 

Saya sedikit koreksi ya  ulasan ”Pranatamangsa”-nya (penanggalan pertanian 
Jawa).  

Setiap wilayah (di Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam hal ini) punya kondisi 
kosmografis, kosmologis dan meteorologis pranatamangsa masing2 (dengan variasi 
yang kecil antar daerah). Untuk daerah Surakarta dan sekitarnya misalnya, 
mongso/mangsa/musim ”Katiga” (musim kering) terbagi atas tiga bulan : kasa, 
karo, katelu dengan total panjang  musim selama 88 hari. Bulan ke-1 (kasa) 
mulai pada tanggal Masehi 22 Juni, bulan ke-2 (karo) mulai pada tanggal 2 
Agustus, bulan ke-3 (katelu) mulai pada tanggal 25 Agustus. Maka, Mas Maryanto, 
bulan ke-3 di Pranatamangsa itu bukan bulan Maret, tetapi bulan 
Agustus-September (25 Agustus-17 September). 

Kalau di langit malam mulau muncul rasi bintang ”lumbung” (crux) dan sumur 
mengering serta angin berdebu, maka mongso katelu telah datang. Secara 
meteorologis, musim Katiga ini memang musim kemarau dengan 72 % sinar Matahari 
diterima (insolusi) –paling banyak dibandingkan mangsa2 lain, kelembaban udara 
60,1 % -paling kering dibandingkan mangsa2 lain, dan curah hujan hanya 32-67 mm 
setiap mangsanya (kasa-katelu) –paling sedikit dibandingkan mangsa2 lainnya. 

Pranatamangsa ini mempunyai efek sosiokultural yang akan dipatuhi oleh para 
petani sebab pelanggaran terhadapnya akan menyebabkan musibah. Dari berbagai 
pengalaman salah tindak atau pelanggaran terhadap tata mangsa, dikumpulkanlah 
bermacam-macam pantangan dalam buku primbon. Ini pun kemudian menjadi pedoman 
baru untuk menjamin selamatnya usaha atau tindakan orang. Hanya, dalam 
perkembangannya pedoman tersebut dicampur-aduk dengan berbagai perhitungan 
mistik yang tak masuk akal. 

Beberapa pantangan yang logis misalnya, pantang berpindah rumah pada mangsa 
katelu karena bisa mengakibatkan musibah kena rampok atau kebakaran. Ini logis 
sebab mangsa katelu (September) adalah mangsa yang panas dan kering serta angin 
kencang –mudah menimbulkan kebakaran, juga kekurangan pangan akibat sedikit air 
sehingga perampokan sering terjadi. 

Lain halnya dengan mangsa Katiga,  adalah mangsa ”Rendheng” (total 95 hari, 22 
Desember – 25 Maret) yaitu mangsa banyak air dan mangsa pertamanya yaitu 
”kapitu” (22 Desember-2 Februari) - Januari adalah musim puncak hujan. Para 
petani di Jawa menyebut bulan ini ”jan ana warih” (benar-benar ada air). Bila 
Bimasakti jelas terlihat di langit, itulah awal Rendheng. 

Mas Maryanto, awal musim hujan pun tentu ada dalam pranatamangsa, yaitu yang 
dikenal dengan Mangsa Labuh (mangsa kapat, kalima, kanem) yang total lama 
mangsanya 95 hari (18 September – 21 Desember). Akhir musim penghujan pun ada, 
yaitu yang dikenal dengan nama Mangsa Mareng (mangsa kasapuluh, desta, sadha) 
yang total lama mangsanya 86 hari (26 Maret – 21 Juni).

Diurut terhadap kalender Masehi, maka urutan pranatamangsa adalah sbb. : (1) 
Rendheng (22 Desember-25 Maret), (2) Mareng (26 Maret-21 Juni), (3) Katiga (22 
Juni-17 September), (4) Labuh (18 September-21 Desember). Setiap mangsa punya 
karakter kosmografis, meteorologis, dan sosiokultural masing-masing. 

Seperti kata Pak Nathan Daldjoeni (alm) (ahli geografi sosial Universitas 
Kristen Satya Wacana Salatiga,  penulis produktif buku2 dan artikel2 geografi,  
yang pernah meneliti masalah pranatamangsa dalam Proyek Javanologi Departemen 
Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta, 1983 : ”Penanggalan pertanian Jawa 
Pranatamangsa : peranan bioklimatologi dan fungsi sosiokulturalnya”), 
Pranatamangsa adalah siklus yang kelihatannya cukup ruwet, tetapi kalau 
ditelaah dengan baik kita akan menemukan latar belakang kosmografis dan simetri 
yang mengagumkan. Apalagi, jika tabel-tabel yang berisikan data mengenai bulan, 
zodiak, deklinasi matahari, bintang pedoman, angin, kelembaban udara serta 
pengaruhnya atas kehidupan makhluk dipelajari, kita akan menemukan pula 
kausalitas yang menarik di belakang itu semua.  

Urang Sunda pun mengenal pranatamangsanya, yang sama dengan pranatamangsa Jawa 
Tengah. Usum Ngijih = mangsa Rendheng (”usum hujan, ngecrek saban poe” – musim 
hujan, ngecrek –bunyi hujan,  setiap hari). Usum Dangdangrat = mangsa Mareng 
(”hujan jeung halodo kakapeungan” – hujan dan kemarau sekali-sekali”). Usum 
Katiga = Usum Halodo = mangsa Katiga) (halodo = kemarau). Usum Mamareng = 
mangsa Labuh (”usum mimiti rek ngijih”- musim mulai akan hujan). Musim-musim 
ini berhubungan dengan keadaan sosiokultural masyarakat. Usum

[iagi-net-l] RE: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar - ALON

2006-12-29 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Walaikumussalam wr. wb.
Alhamdulilah. Terimakasih atas dukungannya sejak awal dari Pendiri HAGI
ini. Pun lebih sekedar terus menyampaikan penemuan, hal-hal yang
menunjang, dari pada kata gigih, karena tak merasa ada pendapat yang
menghambat pada existensi teori. Lebih juga menyampaikan persoalan yang
mungkin akan timbul. 

Ide radikal (mengakar) biasanya sulit di pahami hingga waktu lama, juga
menyentakkan. Enaknya, ini tak begitu, tak perlu ratusan tahun, ini
sudah banyak yang bisa memahami. 

Kalender SALAM, simpangan (dalam satuan su salam unit) versus waktu
(satuan misalnya tahun). Simpangan ini berbanding langsung dengan
temperatur global, jumlah curah hujan (JAWAH), muka laut (ALON),
jari-jari bumi, elevasi lempeng, banyak species biota, jarak
Bumi-Matahari, dll.

ALON Amplitude of Long Ocean surface wave period Naturalization,
Adalah grafik ketinggian muka air laut sepanjang masa. Air, mulainya
laut, ada sejak 3.2 Gaa. Muka laut dari waktu itu, lalu terus bertambah
hingga kini, sebesar rata-rata 4 km. Termasuk di dalamnya, perubahan
muka laut 100 th terakhir yang sudah di sebutkan dalam paper ini.
Umumnya di hitung dari suatu tempat yang tetap elevasinya. 

Eustasy, mengisyaratkan muka laut relatif terhadap pusat bumi. Model
SALAM, Jari-jari bumi pun bervariasi menurut waktu, berkorelasi dengan
besarnya global temperatur, juga jarak Matahari-Bumi, juga perubahan
elevasi lempeng, curah hujan, banyaknya spesies, dll. Sehingga ALON
adalah informasi yang terintegrasi.

Kita tutup crita dng lucu ringan. Seorang turis ngebot dari Jln
Malioboro, kearah selatan. Tapi tiba-tiba, berubah menjadi pelan-pelan,
karena ketemu tulisan Alon-Alon. Dikiranya artinya pelan-pelan (padahal
maksud tulisannya adalah lapangan).

Wassalam wr. wb.
Maryanto.

-Original Message-
From: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of untungm
Sent: Thursday, December 28, 2006 2:04 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Ass. wr.wb.,
Pak, Adik atau Sdr. Maryanto yang sangat gigih, Saya tidak komentar
tentang model-model anda, karena saya tidak sangat mengerti. Tetapi saya
salut atas usaha yang keras menyalurkan ide-ide anda untuk
mengertikannya kepada orang.  Teruskan ide tersebut dan jangan putus asa
bila orang menanggapinya agak miring. Lain kali utarakan dasar-dasar ide
tersebut secara sistematik dan runtun di suatu forum yang dihadiri oleh
ilmuwan eksata (orang-orang kebumian dan yang terkait) dan para pakar
sosial. Kahlil Gibran mengatakan ...apabila cinta memanggilmu ...
ikutilah dia walau jalannya berliku ... Cinta disini dianalogikan
dengan ide anda. 
Anda telah dipanggil oleh ide yang anda cetuskan sendiri, maka ikutilah
dia sampai terbukti salah atau benar.
Sekian, suatu tip untuk tambahan spirit.
Wass. wr.wb.,
M. Untung
- Original Message -
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 27, 2006 1:09 PM
Subject: Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


 Sudah banyak yang bependapat adanya siklus, mulai setidaknya model 
 stratigrafi berkorelasi dengan perubahan muka laut. Hanya saja, berapa

 besarnya, ilmuwan sering tak mendapatkan harga pastinya. Padahal, 
 semua hal di alam itu ada ukurannya. Model saya mengemukakan besarnya 
 pereode-pereode siklus tsb, dengan probability 90 %.

 JAWAH menekankan grafik curah hujan. BMG sebutkan, curah hujan 
 2006-2007 lebih kecil dari pada beberapa tahun sebelumnya. Deras di 
 rasakan sejak pertengahan Desember 2006, meliputi Sumatra, Jabar, 
 KalBar. Ini lebih lambat dari pada umumnya udan, eh hujan, sejak 
 Okober. Lalu semakin deras, pada Januari, February, di ikuti 
 penyebarannya semakin ke timur, ke Jateng, Jogja, Jatim, Nusatenggara,

 dan dan Maret 2007, mulai menurun curahnya. Dari pola JAWAH, curah 
 hujan global di duga terus mengecil sejak 1982 hingga kini.

 Pada Desember 2006, banjir di seluruh Sumatra, Semenanjung Malaka, 
 ribuan mengungsi, muka air meninggi hingga ada yang 4 m di atas
normal.
 Banyak kerugian melayang.

 ACTION: Lebih siap-siaplah banjir yang lebih besar di bulan Januari, 
 Februari 2007.

 Kenapa curah hujan lebih kecil kok malah banjir sungainya lebih besar
?
 Jawaban akan benar, bila dan hanya bila, kalau tak banjir begitu, 
 malah salah jawabnya. Faktor utama, dugaan saya adalah adanya hutan 
 yang lebih gundul. Menteri Kehutannya, sekitar th 2000, sebutkan, 
 hutan Sumatra tinggal 10 % dari 2-3 th sebelum tahun-tahun itu. Ini di

 tunjukkan dengan hasil foto udara. Ya udara yang di foto, 
 jepret-jepret begitu, lalu kelihatan luasan hutannya.

 Banjir (di sungai), di pengaruhi oleh debit curah hujan per satuan 
 waktu, resapan tanah, luasan yang mengalirkan air. Pengurangan hutan 
 jadikan turunkan resapan, jadikan air hujan terus langsung ke sungai.
 Luasan sungai yang mungkin menciut oleh  penambahan penduduk kota, 
 bisa jadikan tambahan lasan banjirnya. Pun dulu, banjir kalau di

[iagi-net-l] feedback system cyclicity di alam .... Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-21 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Saya setuju dengan Pak Maryanto, bahwa kenaikan suhu global akan diimbangi oleh 
alam sehingga bisa turun lagi
saya pernah baca artikel bahwa lubang Ozon akan nutup sendiri suatu saat karena 
pengaruh kenaikan suhu sendiri.
cuma lupa dari milis mana. (kelihatannya argument nya kurang meyakinkan tetapi 
ide nya ttg  feedback system boleh juga)

kalau ada nya cycle di alam ini saya juga setuju/percaya
cuma tidak tahu berapa tahun cycle nya.
dan cycle itu beragam besarnya. ada mega cycle ada yang mini cycle, dst.
jadi mungkin tidak terpaku pada satu angka saja, atau kelipatan angka tersebut.

sekian saja pendapat pribadi
fbs



- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, December 21, 2006 3:55:35 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


Wah ketemu lagi Mas Taufik Manan,

Global temperatur naik selama 120 th terakhir, th 1880 hingga kini.
Kenaikannya adalah 1 derajat Fahrenheit selama 120 th terakhir, th
1880-2000. Sekala lain, skala Celcius, besaran itu adalah 0.6 derajat
Celcius/120 th. Harga kenaikan temperatur 0.005 derajad Celcius/th.

Besaran itu adalah gradien garis lurus grafik temperatur vs waktu. Ini
superimpose (jumlahan) dengan fungsi garis itu, adalah fungsi
sinusoidal pereode 70 th, dengan amplitudo maximum 0.35 derajad Celcius.
Simpangan amplitudonya : nol pada th 1930, maximum pada th 1952, 0 pada
th 1965, minimum pada th 1982, nol pada th 2000, akan maximum pada th
2022.

Umumnya scientist berpendapat, bahwa kenaikan itu akan terus
berlangsung, dengan gradien kenaikan itu. Pendapat saya, adalah global
temperatur dengan siklus sebanding dengan Calender SALAM. Garis lurus
tadi adalah fungsi sinusoidal pereode yang panjang (700 th, 7000 th,...,
7 Ga.), dan th 2022 adalah simpangan amplitudo sinusoidal pereode 700 th
yang maximumnya. Grafik menunjukkan pendinginan sesuadh th 2022.

Ya, dengan kenaikan global temperatur, maka es kutub, juga yang ada di
puncak gunung, akan mencair. Seluruh es itu, seandainya mencair, akan
menaikkan muka laut sebesar 6 m saja (Study Geoph, 1990). 

Dengan kalimat di atas, maka pertanyaan Anda sudah terjawab. Lalu saya
tambahkan info sbb:

JAWAH, yang saya tekankan adalah jumlah air hujan di bumi, atau sumber
air tawar. Air hujan, ini tentunya tak akan signifikan menaikkan muka
laut. Ini besarnya untuk JKT 1700 mm/m2/satuan_waktu. (Satuan waktunya,
apakah hari, bulan, atau tahun, untuk besaran itu ?). Tapi ini mungkin
per hari. Simpangan maximum 2000 mm/m2, dan minimum 1500 mm/m2. Sehingga
untuk jumlah air hujan yang jatuh pada suatu daerah pertahun (misalnya
Jabar, Jawa, kalimantan, Indonesia, yang tahu km2 luasnya), akan bisa di
hitung. Lalu proyeksikan dengan jumlah kebutuhan air per orang, juga
projeksi jumlah orangnya versus waktu.

Yang jelas, kenaikan temperatur global, berkorelasi dengan penurunan
jumlah air hujan pada masa kini.

Yang menarik bahwa, penurunan jumlah air hujan itu, juga mencairnya es
kutub (atas kenaikan global temperatur), muka laut malah naik. Ini
menunjukkan bahwa kedua faktor itu tak dominan mempengaruhi naik
turunnya muka laut. Data memperlihatkan pemanasan global tadi, yang
berkorelasi dengan penurunan dasar laut (batuan dasar), penurunan
lithosfer. Ini menunjukkan pemanasan global akibatkan pemuaian bumi,
lalu mengembanglah jari-jari bumi, juga lithosfer (extention, divergent,
akibatkan sedimentasi synrift), muka laut naik. 

Kenaikan muka laut selama 120 th terakhir ini adalah 1.2 mm/th (0.012
m/th), superimpose grafik sinuoidal pereode 70 th, dengan maximum
amplitudo 0.5 m. Tentu dengan simpangan nol pada th 1930, maximum pada
th 1952, nol pada 1965, minimum pada 1982, nol pada th 2000, dan akan
maximum pada 2022. Kenaikan ini, cukuplah merepotkan, terjadi banjir,
muka laut naik pada negara yang 30 % negaranya dibawah muka laut,
Belanda, pada th 1952 itu, akibatkan milyartan dollar kerugian. Ya wong
30 % seluruh negara maju...

Bagimana dengan kota-kota pantai Indonesia :JKT, Semarang, Surabaya, dst
? Ingat, kenaikan muka laut ini, juga karena penurunan basement, juga
bisa di tambah dengan akibat pemampatan sediment lho.

Maximum elevasi lithosfer terkhir, adalah pada 245 Maa Millian annum
ago, PermianTriasik, semua benua menjadi satu, satu daratan saja,
latinnya Pangaea, juga dikenal sebagai Pangea saja. Fungsi ini
bersesuaian dengan siklus pereode 700 th terdingin. Lalu di dalamnya ada
fungsi 70 Ma sinusoidal juga. Terakhir terdingin siklus 70 Ma adalah 50
Maa, Mid Eosen. Amplitudo sinusoidal elevasinya bisa mencapai 4 km (CSB
Central Sumatra Basin, atau umumnya Indonesia).  

Haq (Bilal U), juga Peter Vail, perlihatkan perubahan muka laut saja
(bukan lithosfer), adalah sesuai dengan kalender itu, dengan amplitudo
simpangan sinusoidal pereode 700 Ma yang 125 m. Ini tentunya tak
seberapa signifikan terhadap perubahan muka laut yang rata-rat 4000 m
kini.

Ini dulu ah...

Salam,
Maryanto. 

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-20 Terurut Topik Ukat Sukanta
Iyah Mas Arief, ada error, ingin nanya seseorang yang hasilnya good atau bad?

Jadinya saya terkejut juga.

Sorry yaah.

us

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 2:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pertanyaan buat siapa nih Pak Ukat?

:)



A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Gemana Mas, udah lulus belum.

Mudah-mudahan yaah,

Salam,
US

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pak Maryanto

Menarik sekali intisari artikel anda.
Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi
mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
mencairnya es di kutub utara.

Mohon penjelasannya

Salam 

TAM
dari pedalaman Sulawesi

- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM
Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst. 

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-20 Terurut Topik yrsnki


 
   Mungkin pertanyaan untuk kita semua komunitas ahli
ilmu kebumian ,
   suadah lulus belum dari  ujian
ujian yang diberikan berupa LUSI  LONGSOR 
  ,LUAPAN banjir
dan L yang lain .

  Gitu kal.

   Si-Abah


Pertanyaan buat siapa nih Pak
Ukat?
 
 :)
 
 
 
 A
R I E F   B U D I M A N (Ai)
 Pertamina EP -  Operasi
Eksplorasi
 O : (021) 350 2150 ext.1782
 M : (021) 70 23
73 63
 
 
 
 -Original
Message-

From: Ukat Sukanta
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December
20, 2006 12:37 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE:
[iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar
 
 Gemana Mas, udah
lulus belum.
 
 Mudah-mudahan yaah,
 

Salam,
 US
 
 -Original Message-

From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM
Calendar
 
 Pak Maryanto
 
 Menarik
sekali intisari artikel anda.
 Namun saya baca dalam suatu
artikel di sebuah koran bahwa prediksi
 mendatang suhu bumi
tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
 mencairnya es di
kutub utara.
 
 Mohon penjelasannya
 

Salam
 
 TAM
 dari pedalaman Sulawesi


 - Original Message 

From: Maryanto
(Maryant) [EMAIL PROTECTED]
 To: Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia (HAGI)
 [EMAIL PROTECTED];
iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12
PM
 Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar
 
 
 JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting
History) Dan Kalender
 SALAM.
 Oleh : Maryanto, 15
Desember 2006.
 
 Tantangan 35 th kedepan adalah
kekurangan air, akibat terutama oleh
 semakin sedikitnya curah
hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
 (tahun 1965-2000),
kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
 (2000-2035). Apa yang
perlu di lakukan ?
 
 Kalender SALAM berupa grafik
simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
 bang hingga 70 Giga
tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
 jumlah curah
hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa

Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada.
Lalu
 perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan
berbedanya biota, yang
 menjadikan berbeda nama-nama umur
berikut, mulai Kambrium,
 OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous,
PermianTriasik, Jurasik,
 Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi
primata pereode 7 Ma, sesuai
 dengan pereode stage,
sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
 pereode
700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak
tambah
 200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th
budaya sejak 2800
 SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH
Journal Atmospheric Water
 Affecting History.
 
 Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir,
sebagai berikut:
 jumlah curah hujan global tahunan, mengecil
dari th 1930 hingga terkecil
 th 1952, lalu membesar hingga
maximum th 1982, lalu mengecil hingga
 terkecil tahun 2022, lalu
membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
 mengecil lagi,
dst.
 
 Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini,
sesuai dengan kurva itu.
 Data satu lokasi itu mempunyai
simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
 duga, seandainya
daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
 kecil
(Maryanto, 2004).
 
 Dugaan itu terbukti, yakni untuk
daerah yang lebih luas, seluas DAS
 Daerah Aliran
Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,

tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
 1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang,
November
 2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan
tsb bisa sekitar
 90 %.
 
 Prediksi selanjutnya
adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
 setelah curah
hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
 adalah
bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,

bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
 lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
 berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri.
Jawah
 (Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti
udan (Jawa ngoko), yang bhs
 Indonesianya
hujan.
 
 Wassalam,
 Maryanto.
 Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya
semua)
 Ngayojokarto Hadiningrat.
 

-
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006

-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-20 Terurut Topik Maryanto (Maryant)

Wah ketemu lagi Mas Taufik Manan,

Global temperatur naik selama 120 th terakhir, th 1880 hingga kini.
Kenaikannya adalah 1 derajat Fahrenheit selama 120 th terakhir, th
1880-2000. Sekala lain, skala Celcius, besaran itu adalah 0.6 derajat
Celcius/120 th. Harga kenaikan temperatur 0.005 derajad Celcius/th.

Besaran itu adalah gradien garis lurus grafik temperatur vs waktu. Ini
superimpose (jumlahan) dengan fungsi garis itu, adalah fungsi
sinusoidal pereode 70 th, dengan amplitudo maximum 0.35 derajad Celcius.
Simpangan amplitudonya : nol pada th 1930, maximum pada th 1952, 0 pada
th 1965, minimum pada th 1982, nol pada th 2000, akan maximum pada th
2022.

Umumnya scientist berpendapat, bahwa kenaikan itu akan terus
berlangsung, dengan gradien kenaikan itu. Pendapat saya, adalah global
temperatur dengan siklus sebanding dengan Calender SALAM. Garis lurus
tadi adalah fungsi sinusoidal pereode yang panjang (700 th, 7000 th,...,
7 Ga.), dan th 2022 adalah simpangan amplitudo sinusoidal pereode 700 th
yang maximumnya. Grafik menunjukkan pendinginan sesuadh th 2022.

Ya, dengan kenaikan global temperatur, maka es kutub, juga yang ada di
puncak gunung, akan mencair. Seluruh es itu, seandainya mencair, akan
menaikkan muka laut sebesar 6 m saja (Study Geoph, 1990). 

Dengan kalimat di atas, maka pertanyaan Anda sudah terjawab. Lalu saya
tambahkan info sbb:

JAWAH, yang saya tekankan adalah jumlah air hujan di bumi, atau sumber
air tawar. Air hujan, ini tentunya tak akan signifikan menaikkan muka
laut. Ini besarnya untuk JKT 1700 mm/m2/satuan_waktu. (Satuan waktunya,
apakah hari, bulan, atau tahun, untuk besaran itu ?). Tapi ini mungkin
per hari. Simpangan maximum 2000 mm/m2, dan minimum 1500 mm/m2. Sehingga
untuk jumlah air hujan yang jatuh pada suatu daerah pertahun (misalnya
Jabar, Jawa, kalimantan, Indonesia, yang tahu km2 luasnya), akan bisa di
hitung. Lalu proyeksikan dengan jumlah kebutuhan air per orang, juga
projeksi jumlah orangnya versus waktu.

Yang jelas, kenaikan temperatur global, berkorelasi dengan penurunan
jumlah air hujan pada masa kini.

Yang menarik bahwa, penurunan jumlah air hujan itu, juga mencairnya es
kutub (atas kenaikan global temperatur), muka laut malah naik. Ini
menunjukkan bahwa kedua faktor itu tak dominan mempengaruhi naik
turunnya muka laut. Data memperlihatkan pemanasan global tadi, yang
berkorelasi dengan penurunan dasar laut (batuan dasar), penurunan
lithosfer. Ini menunjukkan pemanasan global akibatkan pemuaian bumi,
lalu mengembanglah jari-jari bumi, juga lithosfer (extention, divergent,
akibatkan sedimentasi synrift), muka laut naik. 

Kenaikan muka laut selama 120 th terakhir ini adalah 1.2 mm/th (0.012
m/th), superimpose grafik sinuoidal pereode 70 th, dengan maximum
amplitudo 0.5 m. Tentu dengan simpangan nol pada th 1930, maximum pada
th 1952, nol pada 1965, minimum pada 1982, nol pada th 2000, dan akan
maximum pada 2022. Kenaikan ini, cukuplah merepotkan, terjadi banjir,
muka laut naik pada negara yang 30 % negaranya dibawah muka laut,
Belanda, pada th 1952 itu, akibatkan milyartan dollar kerugian. Ya wong
30 % seluruh negara maju...

Bagimana dengan kota-kota pantai Indonesia :JKT, Semarang, Surabaya, dst
? Ingat, kenaikan muka laut ini, juga karena penurunan basement, juga
bisa di tambah dengan akibat pemampatan sediment lho.

Maximum elevasi lithosfer terkhir, adalah pada 245 Maa Millian annum
ago, PermianTriasik, semua benua menjadi satu, satu daratan saja,
latinnya Pangaea, juga dikenal sebagai Pangea saja. Fungsi ini
bersesuaian dengan siklus pereode 700 th terdingin. Lalu di dalamnya ada
fungsi 70 Ma sinusoidal juga. Terakhir terdingin siklus 70 Ma adalah 50
Maa, Mid Eosen. Amplitudo sinusoidal elevasinya bisa mencapai 4 km (CSB
Central Sumatra Basin, atau umumnya Indonesia).  
 
Haq (Bilal U), juga Peter Vail, perlihatkan perubahan muka laut saja
(bukan lithosfer), adalah sesuai dengan kalender itu, dengan amplitudo
simpangan sinusoidal pereode 700 Ma yang 125 m. Ini tentunya tak
seberapa signifikan terhadap perubahan muka laut yang rata-rat 4000 m
kini.

Ini dulu ah...

Salam,
Maryanto. 

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pak Maryanto

Menarik sekali intisari artikel anda.
Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi
mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
mencairnya es di kutub utara.

Mohon penjelasannya

Salam 

TAM
dari pedalaman Sulawesi

- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM
Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-19 Terurut Topik Turidho (TURIDHO)
Kang Ukat nanya siapa nich? Hanya individu atau semua komunitas
iagi-net 

-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Gemana Mas, udah lulus belum.

Mudah-mudahan yaah,

Salam,
US

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pak Maryanto

Menarik sekali intisari artikel anda.
Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi
mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
mencairnya es di kutub utara.

Mohon penjelasannya

Salam 

TAM
dari pedalaman Sulawesi

- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM
Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst. 

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-19 Terurut Topik Arief Budiman
Pertanyaan buat siapa nih Pak Ukat?

:)



A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Gemana Mas, udah lulus belum.

Mudah-mudahan yaah,

Salam,
US

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pak Maryanto

Menarik sekali intisari artikel anda.
Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi
mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
mencairnya es di kutub utara.

Mohon penjelasannya

Salam 

TAM
dari pedalaman Sulawesi

- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM
Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst. 

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http

Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-17 Terurut Topik Supardan

Mas, sampean ki nggarahi sirah gelu wae. Sampean diskusi karo mas Tony, arek
Suroboyo iko lho. Piye mbak Ninuk wis brangkat nang Mekah durung? Nek
durung, salam wae dan slamat jalan, smoga pulang dengan predikat hajah
mabrur. Amien.

Salam dr kawasn LUSI.


On 12/15/06, Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote:


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst.

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat.

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




[iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-15 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst. 

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-