Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam

2006-01-16 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Pak Miko itu memecahkan record, kalau Amien Rais dulu baru saja dikukuhkan 
jadi professor (gurubesar) 1 jam kemudian langsung mengundurkan diri, jadi 
kukuhnya hanya 1 jam. Tetapi kemudian menjabat gurubesar di universitas 
swasta, itu bedanya dg Pak Miko.


- Original Message - 
From: miko [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 16, 2006 9:06 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam



Dear Nhia,
Anda sudah melangkah maju dengan berani menjadi anggota milis IAGI. Semoga 
hal tersebut dapat mempercepat proses penyelesaian studi Anda. Mengenai 
gemology, akan sangat ideal kalau punya basic geology. Di Gemologycal 
Institute of America, baik di pusatnya Santa Monica, California, ataupun 
di cabang-cabangnya, Bangkok, Taipei , Hongkong, dll. persyaratannya hanya 
Toefl Inggris 500, selebihnya terserah, mau graduate university atau 
tidak, mau ilmu social atau eksakta, etc. Yang penting, bisa bayar school 
fee dan peralatannya yang lumayan mahal.
Ok ya, itu dulu jawaban mang Okim. Untuk pertanyaan yang lain, pasti ada 
yang lebih kompeten menjawab. Salam batumulia, mang Okim



- Original Message - 
From: nhia maniez [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, January 15, 2006 11:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam



Dear All

 hehehehe lucu jg pengalaman Mang Okim tapi bagus jg sebagai ajang 
latihan  begini rasanya jadi Profesor alias Professeur in French.


 By the way saya ingin memperkenalkan diri karena baru pertama kali 
ikutan di milis ini yang kayaknya orang2 yang ikut dimilis ini  orang2 
hebat semua deh heheheehe saya bilang begitu karena saya sudah pernah 
ikut seminar yang beberapa orang diantara bapak-bapak ini menjadi 
pembicara baik di dalam Makassar atau diluar.Saya seorang mahasiswi S1 
Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin diMakassar Sulawesi 
Selatan.


 Sebenarnya sudah lama pengen ikutan milis ini tapi segan+minderan juga 
nih.Mohon bantuannya yah tuk Bapak2,Mas2,dan Mbak2 semuanya.


 Oiya buat Mang Okim sebenarnya kalau boleh tau basic ilmunya 
apa?dibidang Gemology yah?Terusterang saja di Geologi Unhas pengetahuan 
tentang Gemology masih kurang banget dan tidak dibahas secara mendalam 
dalam matakuliah yang berkaitan (mis:endapan mineral,dsb), Dan sepertinya 
senior2 saya belum ada yang menjadikan gemology sebagai skripsinya.Saya 
juga baru tahu kalau ternyata Thailand dan Amerika menaruh minat yang 
sangat besar dalam bidang ini(baru tau waktu baca dari miling list ini 
loh).Berarti bidang ini punya prospek yang bagus dong ke depannya.


 Terakhir saya butuh info mengenai Oil and Gas Company yang ada 
diKalimantan yang bisa Mahasiswa2 Geologi kunjungi dalam rangka Ekskursi. 
Kami ingin sekali buat kegiatan seperti itu.Kalau ada mohon diberitahu 
syarat-syarat yang diperlukan dan siapa yang bisa dihubungi.Mohon 
Bantuannya.(mungkin bapak2 atau mas2 atau mbak2 ada yang bisa 
bantu)Thanks tuk perhatiannya.


 My Best Regards

miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear All,

Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung 
Mangkurat

mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan
mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan 
Daerah
Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang 
ditetapkan
oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif 
Gemologi
( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ 
streams ).


Hari pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan
kehormatan duduk di samping Pak Rektor. Karena mang Okim tahu sedikit
tentang potensi tambang di KALSEL seperti batubara, besi, emas, minyak,
bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan
malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara
perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di
KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan 
juga
tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk 
sejak
lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan 
berarti
bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, 
cadangan

akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18
Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa
mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak
pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program
menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan 
mang

Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ).

Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17
pagi. Pembicara pertama berasal dari salah satu instansi di Kalsel,
sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya.
Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja 
beliau
memperkenalkan

Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam

2006-01-15 Terurut Topik miko

Dear Nhia,
Anda sudah melangkah maju dengan berani menjadi anggota milis IAGI. Semoga 
hal tersebut dapat mempercepat proses penyelesaian studi Anda. Mengenai 
gemology, akan sangat ideal kalau punya basic geology. Di Gemologycal 
Institute of America, baik di pusatnya Santa Monica, California, ataupun di 
cabang-cabangnya, Bangkok, Taipei , Hongkong, dll. persyaratannya hanya 
Toefl Inggris 500, selebihnya terserah, mau graduate university atau tidak, 
mau ilmu social atau eksakta, etc. Yang penting, bisa bayar school fee dan 
peralatannya yang lumayan mahal.
Ok ya, itu dulu jawaban mang Okim. Untuk pertanyaan yang lain, pasti ada 
yang lebih kompeten menjawab. Salam batumulia, mang Okim



- Original Message - 
From: nhia maniez [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, January 15, 2006 11:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam



Dear All

 hehehehe lucu jg pengalaman Mang Okim tapi bagus jg sebagai ajang latihan 
 begini rasanya jadi Profesor alias Professeur in French.


 By the way saya ingin memperkenalkan diri karena baru pertama kali ikutan 
di milis ini yang kayaknya orang2 yang ikut dimilis ini  orang2 hebat 
semua deh heheheehe saya bilang begitu karena saya sudah pernah ikut 
seminar yang beberapa orang diantara bapak-bapak ini menjadi pembicara 
baik di dalam Makassar atau diluar.Saya seorang mahasiswi S1 Jurusan 
Teknik Geologi Universitas Hasanuddin diMakassar Sulawesi Selatan.


 Sebenarnya sudah lama pengen ikutan milis ini tapi segan+minderan juga 
nih.Mohon bantuannya yah tuk Bapak2,Mas2,dan Mbak2 semuanya.


 Oiya buat Mang Okim sebenarnya kalau boleh tau basic ilmunya apa?dibidang 
Gemology yah?Terusterang saja di Geologi Unhas pengetahuan tentang 
Gemology masih kurang banget dan tidak dibahas secara mendalam dalam 
matakuliah yang berkaitan (mis:endapan mineral,dsb), Dan sepertinya 
senior2 saya belum ada yang menjadikan gemology sebagai skripsinya.Saya 
juga baru tahu kalau ternyata Thailand dan Amerika menaruh minat yang 
sangat besar dalam bidang ini(baru tau waktu baca dari miling list ini 
loh).Berarti bidang ini punya prospek yang bagus dong ke depannya.


 Terakhir saya butuh info mengenai Oil and Gas Company yang ada 
diKalimantan yang bisa Mahasiswa2 Geologi kunjungi dalam rangka Ekskursi. 
Kami ingin sekali buat kegiatan seperti itu.Kalau ada mohon diberitahu 
syarat-syarat yang diperlukan dan siapa yang bisa dihubungi.Mohon 
Bantuannya.(mungkin bapak2 atau mas2 atau mbak2 ada yang bisa bantu)Thanks 
tuk perhatiannya.


 My Best Regards

miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear All,

Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung 
Mangkurat

mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan
mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan Daerah
Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang 
ditetapkan
oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif 
Gemologi
( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ 
streams ).


Hari pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan
kehormatan duduk di samping Pak Rektor. Karena mang Okim tahu sedikit
tentang potensi tambang di KALSEL seperti batubara, besi, emas, minyak,
bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan
malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara
perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di
KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan 
juga
tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk 
sejak
lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan 
berarti
bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, 
cadangan

akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18
Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa
mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak
pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program
menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan mang
Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ).

Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17
pagi. Pembicara pertama berasal dari salah satu instansi di Kalsel,
sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya.
Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja beliau
memperkenalkan mang Okim kepada seluruh peserta akademisi sebagai senior ,
dosen , dan bahkan propesor beliau ( tahun 1993, ketika mang Okim punya
proyek feasibility study untuk cement factory di HSS, beliau pernah
dilibatkan di proyek tersebut ). Kontan saja muka mang Okim merah padam. 
Dan

sepanjang beliau memaparkan makalahnya selama 30 menit, tak henti-hentinya
menyebut nama mang Okim sebagai Propesor Sujatmiko ( bener-bener mang Okim
jadi salah tingkah deeh ).

Usai makalah

[iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam

2006-01-14 Terurut Topik miko

Dear All,

Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat 
mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan 
mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan Daerah 
Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang ditetapkan 
oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif Gemologi 
( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ streams ).


Hari  pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan 
kehormatan duduk di samping Pak Rektor.  Karena mang Okim tahu sedikit 
tentang potensi tambang di KALSEL  seperti  batubara, besi, emas, minyak, 
bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan 
malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara 
perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di 
KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan juga 
tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk sejak 
lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan berarti 
bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, cadangan 
akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18 
Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa 
mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak 
pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program 
menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan mang 
Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ).


Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17 
pagi. Pembicara pertama  berasal  dari salah satu instansi di Kalsel, 
sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya. 
Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja beliau 
memperkenalkan mang Okim kepada seluruh peserta akademisi sebagai senior , 
dosen , dan bahkan propesor beliau ( tahun 1993, ketika mang Okim  punya 
proyek feasibility study untuk cement factory di HSS, beliau pernah 
dilibatkan di proyek tersebut ). Kontan saja muka mang Okim merah padam. Dan 
sepanjang beliau memaparkan  makalahnya selama 30 menit, tak henti-hentinya 
menyebut nama mang Okim sebagai Propesor Sujatmiko ( bener-bener mang Okim 
jadi salah tingkah deeh ).


Usai makalah pertama  ada diskusi dulu  karena pembicara pertama harus 
segera rapat dengan Gubernur . Nah disinilah mang Okim bisa menjelaskan 
bahwa yang dimaksud dengan  propesor oleh pembicara tak lain adalah 
PROFESSEUR dalam bahasa Perancis yang artinya guru, baik SD, SLTP, atau SLTA 
( walaupun bisa juga siih diterjemahkan sebagai Professor atau Guru Besar ). 
Alhamduliah, dengan penjelasan tersebut, para akademisi  yang ada di ruangan 
lokakarya, termasuk Dekan, bisa senyum-senyum sambil mantuk-mantuk. Buat 
mang Okim siih, predikat Propesor, walaupun hanya 30 menit, bukannya jadi 
bangga, malah jadi beban yang sangat beraaat rasanya. Barangkali lain halnya 
kalau mang Okim bener-bener Propesor yang ditetapkan dengan SK President RI. 
Pasti bangga juga siih.


Sekian dulu ya, salam batumulia, mang Okim.



- Original Message - 
From: Ben Sapiie [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, January 14, 2006 9:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi 
Profesor Riset



Ya inilah yang membingungkan bagi kita yang berprofesi sebagai akademisi. 
Jadi apa sih arti sebenarnya gelar Profesor??


Salam,

Ben Sapiie



- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, January 14, 2006 6:52 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi 
Profesor Riset



Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan 
masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti 
kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya 
terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs 
berhak memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang 
kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga 
dengan panggilan prof.

RPK
- Original Message - 
From: ismail [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi 
Profesor Riset





Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2 
yg
muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas 
pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli?

__

Sangat Bisa , kenapa tidak
Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50 
th.
Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis 
jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll )  di 

Re: [iagi-net-l] Mang Okim Jadi Propesor Setengah Jam

2006-01-14 Terurut Topik nhia maniez
Dear All
   
  hehehehe lucu jg pengalaman Mang Okim tapi bagus jg sebagai ajang latihan 
 begini rasanya jadi Profesor alias Professeur in French.
   
  By the way saya ingin memperkenalkan diri karena baru pertama kali ikutan di 
milis ini yang kayaknya orang2 yang ikut dimilis ini  orang2 hebat semua deh 
heheheehe saya bilang begitu karena saya sudah pernah ikut seminar yang 
beberapa orang diantara bapak-bapak ini menjadi pembicara baik di dalam 
Makassar atau diluar.Saya seorang mahasiswi S1 Jurusan Teknik Geologi 
Universitas Hasanuddin diMakassar Sulawesi Selatan.
   
  Sebenarnya sudah lama pengen ikutan milis ini tapi segan+minderan juga 
nih.Mohon bantuannya yah tuk Bapak2,Mas2,dan Mbak2 semuanya.
   
  Oiya buat Mang Okim sebenarnya kalau boleh tau basic ilmunya apa?dibidang 
Gemology yah?Terusterang saja di Geologi Unhas pengetahuan tentang Gemology 
masih kurang banget dan tidak dibahas secara mendalam dalam matakuliah yang 
berkaitan (mis:endapan mineral,dsb), Dan sepertinya senior2 saya belum ada yang 
menjadikan gemology sebagai skripsinya.Saya juga baru tahu kalau ternyata 
Thailand dan Amerika menaruh minat yang sangat besar dalam bidang ini(baru tau 
waktu baca dari miling list ini loh).Berarti bidang ini punya prospek yang 
bagus dong ke depannya.
   
  Terakhir saya butuh info mengenai Oil and Gas Company yang ada diKalimantan 
yang bisa Mahasiswa2 Geologi kunjungi dalam rangka Ekskursi. Kami ingin sekali 
buat kegiatan seperti itu.Kalau ada mohon diberitahu syarat-syarat yang 
diperlukan dan siapa yang bisa dihubungi.Mohon Bantuannya.(mungkin bapak2 atau 
mas2 atau mbak2 ada yang bisa bantu)Thanks tuk perhatiannya.
   
  My Best Regards

miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear All,

Bulan lalu, 16-17 Desember 2005, Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat 
mengadakan Lokakarya Geofisika di Banjarmasin. Themanya kayaknya akan 
mengundang macem-macem pendapat : Metode Geolistrik Dalam Penentuan Daerah 
Potensi Mineral. Mang Okim diundang untuk membawakan makalah yang ditetapkan 
oleh panitia berjudul: Mineral Kalimantan Selatan dalam Perspektif Gemologi 
( bisa kan metode geolistrik dipakai untuk melacak peleo-rivers/ streams ).

Hari pertama , tanggal 16 , di acara makan malam, mang Okim mendapatkan 
kehormatan duduk di samping Pak Rektor. Karena mang Okim tahu sedikit 
tentang potensi tambang di KALSEL seperti batubara, besi, emas, minyak, 
bahan semen portland, dan batumulia, maka ceritanya jadi seru. Usai makan 
malam, mang Okim jadinya diminta mendampingi Pak Rektor lagi dalam acara 
perkenalan dengan peserta ( 30 an dosen MIPA dari seluruh universitas di 
KALSEL ). Selain memberikan motivasi, tentulah mang Okim memperkenalkan juga 
tentang batumulia KALSEL khususnya intan, yang walaupun telah dikeduk sejak 
lebih 100 tahunan yang lalu, ternyata tidak memberikan kesejahteraan berarti 
bagi para pendulang dan masyarakat sekitar Cempaka. Sementara itu, cadangan 
akik pembawa intannya yang nyampe 36 juta tons dengan nilai ekonomi 18 
Triliun rupiah ( harga perkilo mentah 500 rupiah saja ) , dan yang bisa 
mensejahterakan masyarakat secara luas kalau dikelola dengan bener, tak 
pernah disentuh ( MIPA UNLAM dan KEMRISTEK bekerjasama dalam program 
menjadikan Cempaka sebagai kawasan geowisata dimana Prof. Lilik H dan mang 
Okim jadi nara sumbernya , Juni 2004 ).

Nah, cerita mang Okim jadi propesor terjadi keesokan harinya, tanggal 17 
pagi. Pembicara pertama berasal dari salah satu instansi di Kalsel, 
sedangkan mang Okim yang akan berbicara sesudahnya, duduk disampingnya. 
Eeh ketika beliau menyadari keberadaan mang Okim, langsung saja beliau 
memperkenalkan mang Okim kepada seluruh peserta akademisi sebagai senior , 
dosen , dan bahkan propesor beliau ( tahun 1993, ketika mang Okim punya 
proyek feasibility study untuk cement factory di HSS, beliau pernah 
dilibatkan di proyek tersebut ). Kontan saja muka mang Okim merah padam. Dan 
sepanjang beliau memaparkan makalahnya selama 30 menit, tak henti-hentinya 
menyebut nama mang Okim sebagai Propesor Sujatmiko ( bener-bener mang Okim 
jadi salah tingkah deeh ).

Usai makalah pertama ada diskusi dulu karena pembicara pertama harus 
segera rapat dengan Gubernur . Nah disinilah mang Okim bisa menjelaskan 
bahwa yang dimaksud dengan propesor oleh pembicara tak lain adalah 
PROFESSEUR dalam bahasa Perancis yang artinya guru, baik SD, SLTP, atau SLTA 
( walaupun bisa juga siih diterjemahkan sebagai Professor atau Guru Besar ). 
Alhamduliah, dengan penjelasan tersebut, para akademisi yang ada di ruangan 
lokakarya, termasuk Dekan, bisa senyum-senyum sambil mantuk-mantuk. Buat 
mang Okim siih, predikat Propesor, walaupun hanya 30 menit, bukannya jadi 
bangga, malah jadi beban yang sangat beraaat rasanya. Barangkali lain halnya 
kalau mang Okim bener-bener Propesor yang ditetapkan dengan SK President RI. 
Pasti bangga juga siih.

Sekian dulu ya, salam batumulia, mang Okim.



- Original Message - 
From: Ben Sapiie 
To: 
Sent: