Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Kang mas Ariadi, mosok sih dari sekian banyak ahli ekonometri di Indonesia gak ada yang tahu kesalahan itu.. kalau aku sih kayanya lebih cenderung itu jadi komoditas politik sajah pemerintah sangat 'enggan' untuk mengambil keputusan yang tidak populer seperti model pengurangan subsidi itu.. apalagi waktu menjelang pemilu, semua ditunda dan akan jadi 'beban' presiden baru tentunya he he he .. tapi anehnya di sisi lain, pemerintah sudah mulai mau dan berani 'korek-korek' segala macam pajak..apa karena efek BBM yang begitu 'besar' dan berefek bola salju pula, jadi pemerintah sangat 'enggan' untuk melakukannya ? salam, ps. kayaknya ketupatan di rantau lagi rek, ya itung-itung membantu mengurangi kepadatan jalur pantura he he he - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 03:21 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru Cak Nur, kalo diidentifikasi dan runut2, kesalahannya adalah pada filosofi subsidi. Basis pemberian subsidi di Indo adalah untuk economic activities. disono subsidi diberikan pada aktivitas sosial (RS, sekolah, riset2 kali dll). Kerentanan pondasi pertumbuhan ekonomi kita ini seolah dipelihara, maksudku dipelihara, adalah usaha pemerintah untuk menjelaskan masalah rumit dan beratnya subsidi BBM ke publik kurang pol-polan. Komunikasinya gak tuntas, pertanggung jawaban thd shifting program dari subsidi BBM ke subsidi bagi rakyat kecil yang pernah dilakukan tempo hari kurang terkomunikasikan dengan apik (atau gak sukses? atau kah banyak yang tak sampai pada tujuan ? atau? atau?, ah bulan puasa kok suudzon, maaf). Akibat e jelas, masyarakat masih resistent untuk tidak menerima subsidi. subsidi atau pun pajak kan sama-sama distorsi ekonomi, tapi kok susah banget ya nggeser sesama faktor tersebut. Jadi saya rasa, masalah dan program2nya bukan beban kementerian ESDM only. lam-salam, ar- (lebaran gak balik kampung tah rek nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio To: Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
betul, tapi yang aku maksud adalah 'windfaal profit' dari pajak BBM dari harga 1 liter BBM yang terjual pemerintah di sini khan ambil pajak sebesar 75%-nya (sekali lagi 75% dari harga !!!)... jadi itung sendiri kalau hqrgq 1 liter bensin naik dari 85 cents ke sekitar 1 euroanartinya pemerintah dapat tambahan penghasilan dari pajak sebesar 75%* (1-0.85) atau kurang lebih sekitar 12 cents per 1 liter BBM yang terjual... Berapa jumlahnya, ya tinggal kalikan saja dengan total penjualan BBM..dan itu bukan duit yang sedikit lho. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 03:27 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru On Fri, 22 Oct 2004 07:56:20 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh belahan dunia... Iya betul, ferdi. Kita ini hanya merasa memiliki sumber minyak, tetapi tidak benar-benar menikmatinya. Dalam era kapitalis saat ini yang disebut produsen minyak tentunya bukan host country, negara as a state, tetapi negara yg warga negaranya yang memiliki modal (kapital) untuk mengambilnya. Jadi kalau Total yang saham (kapital) terbesarnya dimiliki warga Prancis itu ya artinya warga perancis lah yg menerima keuntungan terbesar dari sumberdaya minyak. Satu pertanyaan yg sering menganggu pertanyaanku adalah ... berapa harga minyak yg masih dibawah sana ? Menurut cara perhitungan keekonomian manapun nilai sumberdaya mineral yang masih dibawah sana adalah NOL ! Harga itu ditentukan setelah minyak serta mineral tambang itu berada dipermukaan. Dengan nilai produksi sebagai ongkos, serta keuntungannya (profit) adalah harga jual dikurangi ongkos. Kalau kita bikin roti tentunya gandum, mentega serta bumbu lainnya sebagai bahan dasar yg mempunyai nilai, nemun minyak yg kita hasilkan tidak memiliki nilai awal. Apakah 85:15 ini menunjukkan bahwa yg 85% lebih beruntung ? Jawabnya bisa macem-macem dengan cara mudah anda akan tahu 85:15 ini tidak selalu menjadi 'nilai akhir' perhitungan. Ada banyak komponen didalamnya. Kontrol Yang lebih membuat rumit lagi adalah 'kontrol', siapa yg mengontrol eksplorasi-produksi-eksploitasi ini ? Laporan IHS Energi yg aku posting dimilist sebelah cukup menrik utk dibaca -- ( http://groups.yahoo.com/group/indoenergy/message/1441 ) menunjukkan bahwa industri perminyakan akan masih menarik. Namun keteratrikan akan lebih banyak ditukan oleh kondisi geopolitik bukan kondisi geologis. Ini juga sudah kita sadari, kan ? Jadi kalaupun sumberdaya minyak yg dibawah sana jumlahnya sak erat-erat (buanyak sekaleee), mungkin akan menjadi basi kalau tidak ada yg mengambilnya. Nah yg mempunyai kuasa mengambil saat ini kan si pemilik modal. Disinilah pentingnya investasi. Dilema, kah ? mengundang investasi dari luar bisa diartikan mengundang orang mengambil barang yang rasanya telah kita miliki. Mau diambil sendiri kita takut risiko atau juga emang ndak punya modal untuk mengambilnya. Mungkin bukan dilemma tetapi memerlukan kerja sama artinya 'ya harus sama-sama kerja'. Janganlah menyerahkan sepenuhnya kepada investor, karena investor bisa saja nakal dan 'host country'nya pun bisa pula diisi oleh anak-anak nakal (koruptor). Nah akhirnya yang rakyat merasa memiliki resources juga tidak menerima apa yg tadinya pernah lihatnya atau didengarnya sewaktu sekolah bahwa negara ini telah Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah. Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati ? Perlukah modal dari 'host country' ? Tentusaja perlu, namun seberapa perlu ini yg sering kita perdebatkan. Mudahnya, host country sebagai penjual tentunya memiliki barang jualan yg bagus (geologi). Nah untuk menarik pembeli tentunya harus pandai-pandai mempercantik barang dagangannya. Aku ambil contoh di Malaysia sini (ah, lagi-lagi rdp nengoknya ke Petronas mlulu ... surri :). Petronas PMU (semacem BP Migasnya Indonesia), bermodal dan berani melakukan pengeboran beberapa struktur (prospect) untuk meningkatkan nilai jual, atau untuk mempercantik jualannya supaya dibeli orang. Sumur-sumur ini ditargetkan untuk memberikan data serta 'iming-iming' bahwa daerah ini cukup menarik. Barangkali cara ini bisa ditiru oleh departemen pertambangan untuk melakukannya dengan lebih agresif. Jadi kita tidak ikutan langsung untuk eksplorasi yg memerlukan modal jauh lebih besar, tetapi kita lebih manfaatkan modal keuangan kita untuk mempercantik barang jualannya. guyon on Modal dari mana wong habis buat bayar KBC ... Belom lagi untuk subsidi bbm ... :( guyon off RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Sedih juga melihat kasus ini, Sebetulnya tidak hanya KBC saja dalam kasus ini kalau dilihat Kepressnya waktu itu ( Kepres 39/1997) ada puluhan proyek dan bermacem macem jenisnya. Khusus untuk Proyek PLTP ada 10 buah yang melibatkan beberapa perusahaan kecil maupun besar sekelas Unocal dan Chevron Texaco dengan perkiraan total dana yang telah dikeluarkan waktu itu mencapai lebih 1 M dollar lebih yang mandeg. Cuma dg KBC yang menjadi kontroversial ( Ketanggor kali ya ) dimana pada perkiraan awal biaya yang telah dikeluarkan hanya 60 - 70 an juta dollar ( 1997) dengan status Tahap eksplorasi untuk menentukan/konfermasi cadangan uapnya dengan 7-8 sumur yg telah dibor. dimana pekerjaan EPC kontraknya baru dipersiapkan. Namun KBC telah memenangkan klaim sebesar 300 an Jt dollar ( 5 kalinnya ).Apa tidak hebat ini lawyernya, karena bisa meyakinkan kepada pengadilan perhitungan perhitungan potensi kerugian karena proyek ini ditutup ( keuntungan apabila proyek ini tidak ditutup). Ibaratnya kalau kita nabrak ayam di jalan , yang punya ayam minta ganti rugi 5 kali harga ayam dg perhitungan kalau ayam tsb tdk mati bisa bertelur dan menetas dan jadi lima ayam. Untung seribu untung karena yang lain ( diluar KBC ) bisa diselesaikan secara musyawarah mufakat ( mungkin sudah pada belajar bahasa politik kali ya) dan tidak sampai melakukan hal sepeti KBC tsb, biasa dibayangkan kalau semuanya seperti KBC dan memenangkan perkaranya Pertamina bisa betul betul bangkrut bayang kan kalau diklaim 5 x 1 M $ = 5 Milyar $. Kasus ini juga disidik oleh pihak yang berwajib, cuma kasihan yang dikejar kejar hanya seorang pejabat pelaksananya saja ( kabarnya hanya pejabat setingkat Kadin/Kadiv di Pertamina, ya kasihan lah...Ini kan tidak lepas dari masalah kebijakan, yang tentunya melibatkan petinggi baik dipertaminanya sendiri maupun di atasnya ( Departemen). Berbeda dg di Migas , di Panasbumi ini Pertamina berdasarkan Keppres juga bisa nekerjasama dg pihak kedua dalam mengembangkan lapangan ( dengan sistem kontrak operasi bersama / JOC), kemudian bisa menjual steamnya saja ke end user dg kontrak steam (SSC) ataupun langsung nisa jual end produknya ( listrik) ke user dengan kontrak energi/listrik dalam bentuk ESC. Inilah suatu pengalaman berharga , dimana apabila terjadi policy pemerintah yang berubah ubah, bisa menimbulkan masalah. Padahal Kepres yang lama tsb sudah dicabut lagi dg kepres yang baru ( rupanya waktu penyusunan kepres pertama agak tergesa gesa, tdk dipikirkan dampaknya) yang menjadikan proyek KBC ini bisa diteruskan lagi ( bahkan kalau gak salah ada SK menteruri ESDM nya segala) namun rupanya, pihak KBC sudah mutung ( patah arang), dan ternyata dia menang. ( Bagimana kalau tiba tiba ada Kepres yang menghentikan PSC- PSC..) ISM sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang tidak bisa untuk disita. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
thus Kewiraan harus 4 kredit, Agama dan Etika 7 kredit, lulus P4 is a must...hemm berkatnya 'nanggung', sekalian dijadiin orang jepang.. sgm == At 09:44 AM 10/22/2004 +0800, you wrote: mbuh lah Mas... kalo ngomongin bangsa ini..saya kok selalu pesimis...ya ? Maaf kalau menularkan kepesimisan ke yang lain habis bencana yang timbul banyaknya golongan kedua sih...(ulah manusiane dewe...) kurang berkat apa sih kita dibandingin jepang?..tanah subur, kekayaan alam banyak...ikan bejibun..pulo ribuan... kayaknya enggak ada negara lain yang diberkati kayak Indonesia deh.. dulu dibilang negara belum maju karena belum banyak orang pintersekarang banyak orang pinter..yang pinter malah maling... udahlah jadi pusing mendingan pusing mikirin fluid status buat produksi daripada pusing mikirin bangsa ini... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] 22/10/2004 09:27 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru O Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah. Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati ? - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum 100 MBOPD. 5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD, Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD (meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini (sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri. 6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini). Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note: Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU sendiri. 7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2 bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total blok 16, total komitmen investasi USD170M. 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang tidak bisa untuk disita. 9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa dapatkan copynya. Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi, dsb). ADB
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
hutang SBY: - ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg mengepalai tim penertiban peti dst, masih belon beres s/d. bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau? -Original Message- From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Oktober 2004 15:43 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum 100 MBOPD. 5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD, Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD (meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini (sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri. 6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini). Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note: Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU sendiri. 7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2 bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total blok 16, total komitmen investasi USD170M. 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang tidak bisa untuk disita. 9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa dapatkan copynya. Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi, dsb). ADB - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Return Receipt Your RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg document: menteri esdm baru wasDonny Miraza/FD/QGPC received by: at:21/10/2004 12:58:46 PM - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Wah, Tadi tidak dibahas soal illegal mining, dan wartawanpun gak ada yang nanya itu, Son Kayaknya memang harus kita pertanyakan hal tersebut ke Purnomo dan MENKO yang baru (dan ke Presiden). adb - Original Message - From: Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 4:57 PM Subject: RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru hutang SBY: - ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg mengepalai tim penertiban peti dst, masih belon beres s/d. bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau? -Original Message- From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Oktober 2004 15:43 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum 100 MBOPD. 5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD, Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD (meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini (sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri. 6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini). Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note: Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU sendiri. 7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2 bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total blok 16, total komitmen investasi USD170M. 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang tidak bisa untuk disita. 9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa dapatkan copynya. Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi, dsb). ADB - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
kapan iagi ketemu beliau lagi? apakah bisa dititipi pertanyaan itu? -Original Message- From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Oktober 2004 16:59 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru Wah, Tadi tidak dibahas soal illegal mining, dan wartawanpun gak ada yang nanya itu, Son Kayaknya memang harus kita pertanyakan hal tersebut ke Purnomo dan MENKO yang baru (dan ke Presiden). adb - Original Message - From: Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 4:57 PM Subject: RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru hutang SBY: - ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg mengepalai tim penertiban peti dst, masih belon beres s/d. bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau? -Original Message- From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Oktober 2004 15:43 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum 100 MBOPD. 5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD, Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD (meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini (sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri. 6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini). Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note: Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU sendiri. 7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2 bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total blok 16, total komitmen investasi USD170M. 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang tidak bisa untuk disita. 9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa dapatkan copynya. Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi, dsb). ADB
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Return Receipt Your RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg document: menteri esdm baru wasDonny Miraza/FD/QGPC received by: at:21/10/2004 01:02:34 PM - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum 100 MBOPD. 5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD, Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD (meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini (sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri. 6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama. 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya bisa dibaca di web-nya ESDM. 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh belahan dunia... nah minyak di indonesia kan diambilin sama orang - orang yang enggak jelas.hasilnya masuk ke kantong orang yang enggak jelas... baca tulisannya Kang AriadiKBC sebagian besar dimiliki oleh orang - orang enggak jelas itu. Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] 22/10/2004 03:08 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget Ipul
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Cak Nur, kalo diidentifikasi dan runut2, kesalahannya adalah pada filosofi subsidi. Basis pemberian subsidi di Indo adalah untuk economic activities. disono subsidi diberikan pada aktivitas sosial (RS, sekolah, riset2 kali dll). Kerentanan pondasi pertumbuhan ekonomi kita ini seolah dipelihara, maksudku dipelihara, adalah usaha pemerintah untuk menjelaskan masalah rumit dan beratnya subsidi BBM ke publik kurang pol-polan. Komunikasinya gak tuntas, pertanggung jawaban thd shifting program dari subsidi BBM ke subsidi bagi rakyat kecil yang pernah dilakukan tempo hari kurang terkomunikasikan dengan apik (atau gak sukses? atau kah banyak yang tak sampai pada tujuan ? atau? atau?, ah bulan puasa kok suudzon, maaf). Akibat e jelas, masyarakat masih resistent untuk tidak menerima subsidi. subsidi atau pun pajak kan sama-sama distorsi ekonomi, tapi kok susah banget ya nggeser sesama faktor tersebut. Jadi saya rasa, masalah dan program2nya bukan beban kementerian ESDM only. lam-salam, ar- (lebaran gak balik kampung tah rek nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio To: Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
On Fri, 22 Oct 2004 07:56:20 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh belahan dunia... Iya betul, ferdi. Kita ini hanya merasa memiliki sumber minyak, tetapi tidak benar-benar menikmatinya. Dalam era kapitalis saat ini yang disebut produsen minyak tentunya bukan host country, negara as a state, tetapi negara yg warga negaranya yang memiliki modal (kapital) untuk mengambilnya. Jadi kalau Total yang saham (kapital) terbesarnya dimiliki warga Prancis itu ya artinya warga perancis lah yg menerima keuntungan terbesar dari sumberdaya minyak. Satu pertanyaan yg sering menganggu pertanyaanku adalah ... berapa harga minyak yg masih dibawah sana ? Menurut cara perhitungan keekonomian manapun nilai sumberdaya mineral yang masih dibawah sana adalah NOL ! Harga itu ditentukan setelah minyak serta mineral tambang itu berada dipermukaan. Dengan nilai produksi sebagai ongkos, serta keuntungannya (profit) adalah harga jual dikurangi ongkos. Kalau kita bikin roti tentunya gandum, mentega serta bumbu lainnya sebagai bahan dasar yg mempunyai nilai, nemun minyak yg kita hasilkan tidak memiliki nilai awal. Apakah 85:15 ini menunjukkan bahwa yg 85% lebih beruntung ? Jawabnya bisa macem-macem dengan cara mudah anda akan tahu 85:15 ini tidak selalu menjadi 'nilai akhir' perhitungan. Ada banyak komponen didalamnya. Kontrol Yang lebih membuat rumit lagi adalah 'kontrol', siapa yg mengontrol eksplorasi-produksi-eksploitasi ini ? Laporan IHS Energi yg aku posting dimilist sebelah cukup menrik utk dibaca -- ( http://groups.yahoo.com/group/indoenergy/message/1441 ) menunjukkan bahwa industri perminyakan akan masih menarik. Namun keteratrikan akan lebih banyak ditukan oleh kondisi geopolitik bukan kondisi geologis. Ini juga sudah kita sadari, kan ? Jadi kalaupun sumberdaya minyak yg dibawah sana jumlahnya sak erat-erat (buanyak sekaleee), mungkin akan menjadi basi kalau tidak ada yg mengambilnya. Nah yg mempunyai kuasa mengambil saat ini kan si pemilik modal. Disinilah pentingnya investasi. Dilema, kah ? mengundang investasi dari luar bisa diartikan mengundang orang mengambil barang yang rasanya telah kita miliki. Mau diambil sendiri kita takut risiko atau juga emang ndak punya modal untuk mengambilnya. Mungkin bukan dilemma tetapi memerlukan kerja sama artinya 'ya harus sama-sama kerja'. Janganlah menyerahkan sepenuhnya kepada investor, karena investor bisa saja nakal dan 'host country'nya pun bisa pula diisi oleh anak-anak nakal (koruptor). Nah akhirnya yang rakyat merasa memiliki resources juga tidak menerima apa yg tadinya pernah lihatnya atau didengarnya sewaktu sekolah bahwa negara ini telah Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah. Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati ? Perlukah modal dari 'host country' ? Tentusaja perlu, namun seberapa perlu ini yg sering kita perdebatkan. Mudahnya, host country sebagai penjual tentunya memiliki barang jualan yg bagus (geologi). Nah untuk menarik pembeli tentunya harus pandai-pandai mempercantik barang dagangannya. Aku ambil contoh di Malaysia sini (ah, lagi-lagi rdp nengoknya ke Petronas mlulu ... surri :). Petronas PMU (semacem BP Migasnya Indonesia), bermodal dan berani melakukan pengeboran beberapa struktur (prospect) untuk meningkatkan nilai jual, atau untuk mempercantik jualannya supaya dibeli orang. Sumur-sumur ini ditargetkan untuk memberikan data serta 'iming-iming' bahwa daerah ini cukup menarik. Barangkali cara ini bisa ditiru oleh departemen pertambangan untuk melakukannya dengan lebih agresif. Jadi kita tidak ikutan langsung untuk eksplorasi yg memerlukan modal jauh lebih besar, tetapi kita lebih manfaatkan modal keuangan kita untuk mempercantik barang jualannya. guyon on Modal dari mana wong habis buat bayar KBC ... Belom lagi untuk subsidi bbm ... :( guyon off RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Tentang subsidi BBM ini aku teringat tulisan Kwik Kian Gie di Kompas beberapa hari lalu, bahwa Subsidi BBM tidak berarti Pemerintah harus mengeluarkan uang untuk membayarnya, karena harga BBM local saat ini masih bisa menutup biaya produksinya bahkan Indonesia masih bisa untung. Mungkin ini bisa dianalogikan dengan harga Cocacola di Indonesia yang bisa dijual eceran 5000 rp per kaleng tetapi di luar negeri harganya lebih dari 1 USD, ttp tidak berarti bahwa konsumen Indonesia disubsidi oleh pabrik. -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 2:09 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan
Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
mbuh lah Mas... kalo ngomongin bangsa ini..saya kok selalu pesimis...ya ? Maaf kalau menularkan kepesimisan ke yang lain habis bencana yang timbul banyaknya golongan kedua sih...(ulah manusiane dewe...) kurang berkat apa sih kita dibandingin jepang?..tanah subur, kekayaan alam banyak...ikan bejibun..pulo ribuan... kayaknya enggak ada negara lain yang diberkati kayak Indonesia deh.. dulu dibilang negara belum maju karena belum banyak orang pintersekarang banyak orang pinter..yang pinter malah maling... udahlah jadi pusing mendingan pusing mikirin fluid status buat produksi daripada pusing mikirin bangsa ini... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] 22/10/2004 09:27 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru O Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah. Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati ? - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -