Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-24 Terurut Topik nsyarifuddin
Kang mas Ariadi,
mosok sih dari sekian banyak ahli ekonometri di Indonesia gak ada yang tahu
kesalahan itu.. kalau aku sih kayanya lebih cenderung itu jadi komoditas
politik sajah pemerintah sangat 'enggan' untuk mengambil keputusan yang
tidak populer seperti model pengurangan subsidi itu.. apalagi waktu
menjelang pemilu, semua ditunda dan akan jadi 'beban' presiden baru tentunya
he  he  he  ..
tapi anehnya di sisi lain, pemerintah sudah mulai mau dan berani
'korek-korek' segala macam pajak..apa karena efek BBM yang begitu
'besar' dan berefek bola salju pula, jadi pemerintah sangat 'enggan' untuk
melakukannya ?

salam,

ps.
kayaknya ketupatan di rantau lagi rek, ya itung-itung membantu mengurangi
kepadatan jalur pantura he  he  he


- Original Message -
From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 22, 2004 03:21
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


 Cak Nur,
 kalo diidentifikasi dan runut2, kesalahannya adalah pada filosofi subsidi.
 Basis pemberian subsidi di Indo adalah untuk economic activities. disono
subsidi diberikan pada aktivitas sosial (RS, sekolah, riset2 kali dll).
Kerentanan pondasi pertumbuhan ekonomi kita ini seolah dipelihara,
maksudku dipelihara, adalah usaha pemerintah untuk menjelaskan masalah rumit
dan beratnya subsidi BBM ke publik kurang pol-polan. Komunikasinya gak
tuntas, pertanggung jawaban thd shifting program dari subsidi BBM ke
subsidi bagi rakyat kecil yang pernah dilakukan tempo hari kurang
terkomunikasikan dengan apik (atau gak sukses? atau kah banyak yang tak
sampai pada tujuan ? atau? atau?, ah bulan puasa kok suudzon, maaf). Akibat
e jelas, masyarakat masih resistent untuk tidak menerima subsidi.

 subsidi atau pun pajak kan sama-sama distorsi ekonomi, tapi kok susah
banget ya nggeser sesama faktor tersebut. Jadi saya rasa, masalah dan
program2nya bukan beban kementerian ESDM only.

 lam-salam,
 ar-
 (lebaran gak balik kampung tah rek



 nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 ada berita sedih lagi.:

 hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
 untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
 melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via
program
 jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap
karena menanggung beban subsidi yang makin berat..

 salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang
baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

 salam dari rantau,



 - Original Message -
 From: Ariadi Subandrio
 To:
 Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
 esdm baru


  sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
 mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho,
 kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak
pol-polan.
 
  Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak
 Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor
 Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak,
artinya
 adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
 sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.
 
  Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036
ttg
 pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
 dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
 pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi
BBM
 tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
 tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
 (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
 mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau,
maka
 fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.
 
  interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
 melakukan open akses pada fasilitas2nya.
 
  komen :
  1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B.
jika
 tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC
 
  2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
 investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
 industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
 kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi
 menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
  infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat
rejeki
 nomplok.
 
  Demikian aja tambahan saya.
 
  lam-salam,
  ar-.
  (denger2 sebentar lagi minyak tanah

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-24 Terurut Topik nsyarifuddin
betul, tapi yang aku maksud adalah 'windfaal profit' dari pajak BBM dari
harga 1 liter BBM yang terjual pemerintah di sini khan ambil pajak sebesar
75%-nya (sekali lagi 75% dari harga !!!)... jadi itung sendiri kalau hqrgq 1
liter bensin naik dari 85 cents ke sekitar 1 euroanartinya pemerintah
dapat tambahan penghasilan dari pajak sebesar 75%* (1-0.85) atau kurang
lebih sekitar 12 cents per 1 liter BBM yang terjual...
Berapa jumlahnya, ya tinggal kalikan saja dengan total penjualan
BBM..dan itu bukan duit yang sedikit lho.

salam,


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 22, 2004 03:27
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


 On Fri, 22 Oct 2004 07:56:20 +0800,
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh
  belahan dunia...

 Iya betul, ferdi.
 Kita ini hanya merasa memiliki sumber minyak, tetapi tidak
 benar-benar menikmatinya. Dalam era kapitalis saat ini yang disebut
 produsen minyak tentunya bukan host country, negara as a state, tetapi
 negara yg warga negaranya yang memiliki modal (kapital) untuk
 mengambilnya. Jadi kalau Total yang saham (kapital) terbesarnya
 dimiliki warga Prancis itu ya artinya warga perancis lah yg menerima
 keuntungan terbesar dari sumberdaya minyak.

 Satu pertanyaan yg sering menganggu pertanyaanku adalah ... berapa
 harga minyak yg masih dibawah sana ?
 Menurut cara perhitungan keekonomian manapun nilai sumberdaya mineral
 yang masih dibawah sana adalah NOL !
 Harga itu ditentukan setelah minyak serta mineral tambang itu berada
 dipermukaan. Dengan nilai produksi sebagai ongkos, serta keuntungannya
 (profit) adalah harga jual dikurangi ongkos.

 Kalau kita bikin roti tentunya gandum, mentega serta bumbu lainnya
 sebagai bahan dasar yg mempunyai nilai, nemun minyak yg kita hasilkan
 tidak memiliki nilai awal.

 Apakah 85:15 ini menunjukkan bahwa yg 85% lebih beruntung ?
 Jawabnya bisa macem-macem  dengan cara mudah anda akan tahu 85:15
 ini tidak selalu menjadi 'nilai akhir' perhitungan. Ada banyak
 komponen didalamnya.


 Kontrol

 Yang lebih membuat rumit lagi adalah 'kontrol', siapa yg mengontrol
 eksplorasi-produksi-eksploitasi ini ?
 Laporan IHS Energi yg aku posting dimilist sebelah cukup menrik utk
 dibaca -- ( http://groups.yahoo.com/group/indoenergy/message/1441 )
 menunjukkan bahwa industri perminyakan akan masih menarik. Namun
 keteratrikan akan lebih banyak ditukan oleh kondisi geopolitik bukan
 kondisi geologis. Ini juga sudah kita sadari, kan ?
 Jadi kalaupun sumberdaya minyak yg dibawah sana jumlahnya sak
 erat-erat (buanyak sekaleee), mungkin akan menjadi basi kalau tidak
 ada yg mengambilnya. Nah yg mempunyai kuasa mengambil saat ini kan si
 pemilik modal. Disinilah pentingnya investasi.

 Dilema, kah ?  mengundang investasi dari luar bisa diartikan
 mengundang orang mengambil barang yang rasanya telah kita miliki.
 Mau diambil sendiri kita takut risiko atau juga emang ndak punya modal
 untuk mengambilnya.
 Mungkin bukan dilemma tetapi memerlukan kerja sama artinya 'ya harus
 sama-sama kerja'. Janganlah menyerahkan sepenuhnya kepada investor,
 karena investor bisa saja nakal dan 'host country'nya pun bisa pula
 diisi oleh anak-anak nakal (koruptor). Nah akhirnya yang rakyat
 merasa memiliki resources juga tidak menerima apa yg tadinya pernah
 lihatnya atau didengarnya sewaktu sekolah bahwa negara ini telah
 Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah.
 Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati  ?

 Perlukah modal dari 'host country' ?
 Tentusaja perlu, namun seberapa perlu ini yg sering kita perdebatkan.
 Mudahnya, host country sebagai penjual tentunya memiliki barang jualan
 yg bagus (geologi). Nah untuk menarik pembeli tentunya harus
 pandai-pandai mempercantik barang dagangannya. Aku ambil contoh di
 Malaysia sini (ah, lagi-lagi rdp nengoknya ke Petronas mlulu ... surri
 :). Petronas PMU (semacem BP Migasnya Indonesia), bermodal dan berani
 melakukan pengeboran beberapa struktur (prospect) untuk meningkatkan
 nilai jual, atau untuk mempercantik jualannya supaya dibeli orang.
 Sumur-sumur ini ditargetkan untuk memberikan data serta 'iming-iming'
 bahwa daerah ini cukup menarik.
 Barangkali cara ini bisa ditiru oleh departemen pertambangan untuk
 melakukannya dengan lebih agresif. Jadi kita tidak ikutan langsung
 untuk eksplorasi yg memerlukan modal jauh lebih besar, tetapi kita
 lebih manfaatkan modal keuangan kita untuk mempercantik barang
 jualannya.
 guyon on
 Modal dari mana wong habis buat bayar KBC ...
 Belom lagi untuk subsidi bbm 
  ... :(
 guyon off


 RDP

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-23 Terurut Topik ismail
Sedih juga melihat kasus ini, Sebetulnya tidak hanya KBC saja  dalam kasus
ini kalau dilihat Kepressnya waktu itu ( Kepres 39/1997) ada puluhan proyek
dan bermacem macem jenisnya. Khusus untuk Proyek PLTP ada 10  buah yang
melibatkan beberapa perusahaan kecil maupun besar sekelas Unocal dan Chevron
Texaco  dengan perkiraan total dana yang telah dikeluarkan waktu itu
mencapai lebih 1 M dollar lebih yang mandeg. Cuma dg KBC  yang menjadi
kontroversial ( Ketanggor kali ya ) dimana pada perkiraan awal biaya yang
telah dikeluarkan hanya 60 - 70 an juta dollar ( 1997) dengan status Tahap
eksplorasi untuk menentukan/konfermasi cadangan uapnya dengan 7-8 sumur yg
telah dibor. dimana pekerjaan EPC kontraknya baru dipersiapkan. Namun  KBC
telah memenangkan klaim sebesar 300 an Jt dollar ( 5 kalinnya ).Apa tidak
hebat ini lawyernya, karena bisa meyakinkan kepada pengadilan perhitungan
perhitungan potensi kerugian karena proyek ini ditutup ( keuntungan apabila
proyek ini tidak ditutup). Ibaratnya kalau kita nabrak ayam di jalan , yang
punya ayam minta ganti rugi 5 kali harga ayam dg perhitungan kalau ayam tsb
tdk mati bisa bertelur dan menetas dan jadi lima ayam. Untung seribu untung
karena yang lain ( diluar KBC ) bisa diselesaikan secara musyawarah mufakat
( mungkin sudah pada belajar bahasa politik kali ya) dan tidak sampai
melakukan hal sepeti KBC tsb, biasa dibayangkan kalau semuanya seperti KBC
dan memenangkan perkaranya Pertamina bisa betul betul bangkrut bayang kan
kalau diklaim 5 x 1 M $ = 5 Milyar $. Kasus ini juga disidik oleh pihak yang
berwajib, cuma kasihan yang dikejar kejar hanya seorang pejabat pelaksananya
saja ( kabarnya hanya pejabat setingkat Kadin/Kadiv di Pertamina, ya kasihan
lah...Ini kan tidak lepas dari masalah kebijakan, yang tentunya
melibatkan petinggi baik dipertaminanya sendiri maupun di atasnya (
Departemen).
Berbeda dg di Migas , di Panasbumi ini Pertamina berdasarkan Keppres juga
bisa nekerjasama dg pihak kedua dalam mengembangkan lapangan ( dengan sistem
kontrak operasi bersama / JOC), kemudian bisa menjual steamnya saja ke end
user dg kontrak steam (SSC) ataupun langsung nisa jual end produknya (
listrik) ke user dengan kontrak energi/listrik dalam bentuk ESC.
Inilah suatu pengalaman berharga , dimana apabila terjadi policy pemerintah
yang berubah ubah, bisa menimbulkan masalah. Padahal Kepres yang lama tsb
sudah dicabut lagi dg kepres yang baru ( rupanya waktu penyusunan kepres
pertama agak tergesa gesa, tdk dipikirkan dampaknya) yang menjadikan proyek
KBC ini bisa diteruskan lagi ( bahkan kalau gak salah ada SK menteruri ESDM
nya segala) namun rupanya, pihak KBC sudah mutung ( patah arang), dan
ternyata dia menang. ( Bagimana kalau tiba tiba ada Kepres yang menghentikan
PSC- PSC..)

ISM


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.
 8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober
 kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang
 perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya
 (penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar
 itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit
 pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset
 Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang
 tidak bisa untuk disita.





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-22 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
thus Kewiraan harus 4 kredit, Agama dan Etika  7 kredit, lulus P4 is a 
must...hemm

berkatnya 'nanggung', sekalian dijadiin orang jepang..
sgm
==

At 09:44 AM 10/22/2004 +0800, you wrote:
mbuh lah Mas...
kalo ngomongin bangsa ini..saya kok selalu pesimis...ya ? Maaf kalau
menularkan kepesimisan ke yang lain
habis bencana yang timbul banyaknya golongan kedua sih...(ulah manusiane
dewe...)
kurang berkat apa sih kita dibandingin jepang?..tanah subur, kekayaan
alam banyak...ikan bejibun..pulo ribuan...
kayaknya enggak ada negara lain yang diberkati kayak Indonesia deh..
dulu dibilang negara belum maju karena belum banyak orang
pintersekarang banyak orang pinter..yang pinter malah maling...
udahlah jadi pusing
mendingan  pusing mikirin fluid status buat produksi  daripada pusing
mikirin bangsa ini...
Regards
Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG
0542- 533852


Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
22/10/2004 09:27 AM
Please respond to iagi-net
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari 
ramahtamah dg menteri esdm baru

O
Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah.
Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati  ?



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


[iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik ANDANG BACHTIAR
Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri
ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00.
Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang
didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
(dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana
akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget
Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama.

3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
bisa dibaca di web-nya ESDM.

4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi
dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum
100 MBOPD.

5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir
tahun  2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD,
Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD
(meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD
ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini
(sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri.

6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet
yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar
lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini).
Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu
memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note:
Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah
GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU
sendiri.

7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2
bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total
blok 16, total komitmen investasi USD170M.

8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober
kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang
perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya
(penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar
itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit
pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset
Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang
tidak bisa untuk disita.

9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan
dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di
IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita
bisa dapatkan copynya.

Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi,
dsb).

ADB

RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
hutang SBY:
- ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg mengepalai tim 
penertiban peti dst, masih belon beres s/d.

bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau?
 
-Original Message-
From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 Oktober 2004 15:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri
ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00.
Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang
didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
(dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana
akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget
Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama.

3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
bisa dibaca di web-nya ESDM.

4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi
dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum
100 MBOPD.

5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir
tahun  2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD,
Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD
(meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD
ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini
(sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri.

6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet
yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar
lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini).
Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu
memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note:
Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah
GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU
sendiri.

7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2
bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total
blok 16, total komitmen investasi USD170M.

8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober
kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang
perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya
(penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar
itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit
pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset
Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang
tidak bisa untuk disita.

9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan
dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di
IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita
bisa dapatkan copynya.

Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi,
dsb).

ADB

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Donny Miraza
Return Receipt
   
   Your   RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg 
   document:  menteri esdm baru
   
   wasDonny Miraza/FD/QGPC 
   received
   by: 
   
   at:21/10/2004 12:58:46 PM   
   





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik ANDANG BACHTIAR
Wah,
Tadi tidak dibahas soal illegal mining, dan wartawanpun gak ada yang nanya
itu, Son

Kayaknya memang harus kita pertanyakan hal tersebut ke Purnomo dan MENKO
yang baru (dan ke Presiden).

adb

- Original Message -
From: Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 4:57 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


hutang SBY:
- ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg
mengepalai tim penertiban peti dst, masih belon beres s/d.

bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau?

-Original Message-
From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 Oktober 2004 15:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat
menghadiri
ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00.
Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang
didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
(dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana
akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget
Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama.

3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
bisa dibaca di web-nya ESDM.

4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi
dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum
100 MBOPD.

5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir
tahun  2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD,
Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD
(meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD
ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini
(sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri.

6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet
yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar
lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini).
Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu
memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note:
Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah
GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU
sendiri.

7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2
bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total
blok 16, total komitmen investasi USD170M.

8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober
kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang
perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya
(penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar
itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit
pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset
Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang
tidak bisa untuk disita.

9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan
dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di
IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita
bisa dapatkan copynya.

Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi,
dsb).

ADB

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group

RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
kapan iagi ketemu beliau lagi?
apakah bisa dititipi pertanyaan itu?

-Original Message-
From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 Oktober 2004 16:59
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg
menteri esdm baru


Wah,
Tadi tidak dibahas soal illegal mining, dan wartawanpun gak ada yang nanya
itu, Son

Kayaknya memang harus kita pertanyakan hal tersebut ke Purnomo dan MENKO
yang baru (dan ke Presiden).

adb

- Original Message -
From: Pangestu, Sonny T [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 4:57 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


hutang SBY:
- ilegal mining makin gila, sejak beliau menteri PE, MenkoPolkam yg
mengepalai tim penertiban peti dst, masih belon beres s/d.

bagaimana tuh Yang, apa penjelasannya? masih takut kah beliau?

-Original Message-
From: ANDANG BACHTIAR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 Oktober 2004 15:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat
menghadiri
ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00.
Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang
didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
(dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana
akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget
Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama.

3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
bisa dibaca di web-nya ESDM.

4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi
dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum
100 MBOPD.

5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir
tahun  2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD,
Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD
(meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD
ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini
(sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri.

6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet
yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar
lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des ini).
Hal ini perlu kita perhatikan bersama, kalau kalau IAGI masih perlu
memasukkan usulannya kedalam RUU ini, 2 bulan kedepan inilah waktunya. Note:
Koreksi/Revisi pada RUU Pertambangan menyangkut dikeluarkannya masalah
GEOTHERMAL dan AIR dari esensi pembahasannya karena sudah menjadi UU
sendiri.

7. Akan diumumkan award untuk investasi migas di blok-blok baru dalam 1-2
bulan kedepan (hasil open tender July dan direct offer September), total
blok 16, total komitmen investasi USD170M.

8. Pertamina sudah PASTI kalah dalam kasus KBC (keputusannya 4 Oktober
kemarin ,.. menurut Alfred Rohimone yang hadir juga waktu itu) dan yang
perlu dicermati adalah bagaimana keberlangsungan proses confiscation-nya
(penyitaan barangnya) supaya tuntutan KBC yang 2 ratus sekian juta dollar
itu bisa dibayar semua, tanpa harus nyrempet-nyrempet nyamber duit
pemerintah Indonesia. Jadi mereka akan aktif sekali memburu asset-asset
Pertamina, dan berusaha untuk memilah-memilah mana yang bisa dan mana yang
tidak bisa untuk disita.

9. RUU Energy (usulan dari DPR) akan segera digodok oleh ESDM dan
dilemparkan kembali ke DPR pada masa sidang I 2005 nanti. Mustinya kita di
IAGI juga harus aware dengan RUU ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita
bisa dapatkan copynya.

Ar, ada tambahan??? Terutama yang hilirnya?? (harga minyak, distribusi,
dsb).

ADB

RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Donny Miraza
Return Receipt
   
   Your   RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg 
   document:  menteri esdm baru
   
   wasDonny Miraza/FD/QGPC 
   received
   by: 
   
   at:21/10/2004 01:02:34 PM   
   





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Ariadi Subandrio
sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya 
Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi 
udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu 
juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya 
juga gak pol-polan.
 
Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan 
Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka 
kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi 
dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya 
adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.
 
Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan 
migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU 
Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan 
menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan 
adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan 
usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang 
dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka 
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.
 
interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open 
akses pada fasilitas2nya.
 
komen : 
1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B 
ya hanyalah versi lain dari drama KBC
 
2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang 
tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha 
kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan 
kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok.
 
Demikian aja tambahan saya.
 
lam-salam,
ar-.
(denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh 
industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak 
mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 
bagi para pengoplos
 


ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri
ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00.
Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang
didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
(dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana
akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi inget
Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling bekerjasama.

3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
bisa dibaca di web-nya ESDM.

4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar didunianya. Produksi
dari Belanak awalnya direncanakan 60 MBOPD dan akan mingkat sampai maksimum
100 MBOPD.

5. Berikutnya perlu diperhitungkan penambahan produksi minyak sampai akhir
tahun 2004 ini dari: West Seno : 40 MBOPD, Petrochina di Papua 7 MBOPD,
Petrochina di Sumatra 2 MBOPD, dan Pertamina Tambun (Pd.Tengah?) 12 MBOPD
(meningkat dari 8 ke 20 MBOPD). Dengan adanya total tambahan 121 MBOPD
ini,... apakah situasi NET-IMPORTIR kita di beberapa bulan terakhir ini
(sejak Maret) bisa dikoreksi??? Silakan ditafsirkan sendiri.

6. RUU Pertambangan sebagai PR yang belum diselesaikan pada masa Kabinet
yang lalu akan diGEBER lagi dan diharapkan Januari 2005 sudah bisa dilempar
lagi ke Setneg untuk diteruskan (setelah koreksi, revisi, dsb: Nov-Des 

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik nsyarifuddin
ada berita sedih lagi.:

hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program
jaminan sosial.
sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung
beban subsidi yang makin berat..

salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru
tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

salam dari rantau,



- Original Message -
From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.

 Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg
pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM
tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
(Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.

 interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
melakukan open akses pada fasilitas2nya.

 komen :
 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika
tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC

 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi
menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
 infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki
nomplok.

 Demikian aja tambahan saya.

 lam-salam,
 ar-.
 (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa
digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak
tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah
tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos



 ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat
menghadiri
 ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
 Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d
15:00.
 Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat
yang
 didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
 juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
 Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
 pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
 (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
 Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam,
 terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana),
dimana
 akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri
 jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi
inget
 Ipul, nich.); dan menurut interpretasi Pak Pur, yang jadi primadona
 adalah natural resource-based economy seperti: pertanian, perkebunan,
 perikanan, kehutanan, pertambangan, energy, migas, kelautan. Sebagai
 penunjangnya adalah sektor perdagangan dan industri. Jadi, beban ESDM akan
 makin berat. Dia minta bantuan semua stake-holder untuk saling
bekerjasama.

 3. Khusus untuk ESDM fokus 100 hari pertamanya adalah: meningkatkan
 investasi, menambah lapangan kerja dan meningkatkan produksi. Rinciannya
 bisa dibaca di web-nya ESDM.

 4. Minggu depan (28-29 Oktober), akan ditandai peresmian produksi BELANAK
 Field Natuna ConocoPhillips dengan FSO kedua terbesar

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh 
belahan dunia...

nah minyak di indonesia kan diambilin sama orang - orang yang enggak 
jelas.hasilnya masuk ke kantong orang yang enggak jelas...
baca tulisannya Kang AriadiKBC sebagian besar dimiliki oleh orang - 
orang enggak jelas itu.


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED]
22/10/2004 03:08 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg 
menteri esdm baru


ada berita sedih lagi.:

hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via 
program
jaminan sosial.
sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung
beban subsidi yang makin berat..

salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang 
baru
tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

salam dari rantau,



- Original Message -
From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak 
pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, 
artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.

 Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 
ttg
pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi 
BBM
tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
(Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, 
maka
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.

 interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
melakukan open akses pada fasilitas2nya.

 komen :
 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. 
jika
tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC

 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi
menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
 infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat 
rejeki
nomplok.

 Demikian aja tambahan saya.

 lam-salam,
 ar-.
 (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa
digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan 
minyak
tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah
tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos



 ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) 
sempat
menghadiri
 ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
 Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d
15:00.
 Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat
yang
 didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, 
kami
 juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di 
Lt.2.
 Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
 pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO 
EKUIN
 (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk 
Menko
 Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm 
semalam,
 terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana),
dimana
 akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical 
Bakri
 jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

 2. Fokus pembangunan ekonomi 5 tahun kedepan adalah SEKTOR RIEL (jadi
inget
 Ipul

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Cak Nur, 
kalo diidentifikasi dan runut2, kesalahannya adalah pada filosofi subsidi.
Basis pemberian subsidi di Indo adalah untuk economic activities. disono subsidi 
diberikan pada aktivitas sosial (RS, sekolah, riset2 kali dll). Kerentanan pondasi 
pertumbuhan ekonomi kita ini seolah dipelihara, maksudku dipelihara, adalah usaha 
pemerintah untuk menjelaskan masalah rumit dan beratnya subsidi BBM ke publik kurang 
pol-polan. Komunikasinya gak tuntas, pertanggung jawaban thd shifting program dari 
subsidi BBM ke subsidi bagi rakyat kecil yang pernah dilakukan tempo hari kurang 
terkomunikasikan dengan apik (atau gak sukses? atau kah banyak yang tak sampai pada 
tujuan ? atau? atau?, ah bulan puasa kok suudzon, maaf). Akibat e jelas, masyarakat 
masih resistent untuk tidak menerima subsidi.
 
subsidi atau pun pajak kan sama-sama distorsi ekonomi, tapi kok susah banget ya 
nggeser sesama faktor tersebut. Jadi saya rasa, masalah dan program2nya bukan beban 
kementerian ESDM only.
 
lam-salam,
ar-
(lebaran gak balik kampung tah rek
 


nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
ada berita sedih lagi.:

hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program
jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena 
menanggung beban subsidi yang makin berat..

salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama 
bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

salam dari rantau,



- Original Message -
From: Ariadi Subandrio 
To: 
Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri
esdm baru


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.

 Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg
pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM
tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
(Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.

 interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
melakukan open akses pada fasilitas2nya.

 komen :
 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika
tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC

 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi
menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
 infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki
nomplok.

 Demikian aja tambahan saya.

 lam-salam,
 ar-.
 (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa
digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak
tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah
tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos



 ANDANG BACHTIAR wrote:
 Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat
menghadiri
 ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
 Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d
15:00.
 Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat
yang
 didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami
 juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2.
 Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
 pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN
 (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko
 Ekuin, yang

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Fri, 22 Oct 2004 07:56:20 +0800,
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 kan perancis punya total yang ngambilin minyak dan gas dari seluruh
 belahan dunia...

Iya betul, ferdi.
Kita ini hanya merasa memiliki sumber minyak, tetapi tidak
benar-benar menikmatinya. Dalam era kapitalis saat ini yang disebut
produsen minyak tentunya bukan host country, negara as a state, tetapi
negara yg warga negaranya yang memiliki modal (kapital) untuk
mengambilnya. Jadi kalau Total yang saham (kapital) terbesarnya
dimiliki warga Prancis itu ya artinya warga perancis lah yg menerima
keuntungan terbesar dari sumberdaya minyak.

Satu pertanyaan yg sering menganggu pertanyaanku adalah ... berapa
harga minyak yg masih dibawah sana ?
Menurut cara perhitungan keekonomian manapun nilai sumberdaya mineral
yang masih dibawah sana adalah NOL !
Harga itu ditentukan setelah minyak serta mineral tambang itu berada
dipermukaan. Dengan nilai produksi sebagai ongkos, serta keuntungannya
(profit) adalah harga jual dikurangi ongkos.

Kalau kita bikin roti tentunya gandum, mentega serta bumbu lainnya
sebagai bahan dasar yg mempunyai nilai, nemun minyak yg kita hasilkan
tidak memiliki nilai awal.

Apakah 85:15 ini menunjukkan bahwa yg 85% lebih beruntung ?
Jawabnya bisa macem-macem  dengan cara mudah anda akan tahu 85:15
ini tidak selalu menjadi 'nilai akhir' perhitungan. Ada banyak
komponen didalamnya.


Kontrol

Yang lebih membuat rumit lagi adalah 'kontrol', siapa yg mengontrol
eksplorasi-produksi-eksploitasi ini ?
Laporan IHS Energi yg aku posting dimilist sebelah cukup menrik utk
dibaca -- ( http://groups.yahoo.com/group/indoenergy/message/1441 )
menunjukkan bahwa industri perminyakan akan masih menarik. Namun
keteratrikan akan lebih banyak ditukan oleh kondisi geopolitik bukan
kondisi geologis. Ini juga sudah kita sadari, kan ?
Jadi kalaupun sumberdaya minyak yg dibawah sana jumlahnya sak
erat-erat (buanyak sekaleee), mungkin akan menjadi basi kalau tidak
ada yg mengambilnya. Nah yg mempunyai kuasa mengambil saat ini kan si
pemilik modal. Disinilah pentingnya investasi.

Dilema, kah ?  mengundang investasi dari luar bisa diartikan
mengundang orang mengambil barang yang rasanya telah kita miliki.
Mau diambil sendiri kita takut risiko atau juga emang ndak punya modal
untuk mengambilnya.
Mungkin bukan dilemma tetapi memerlukan kerja sama artinya 'ya harus
sama-sama kerja'. Janganlah menyerahkan sepenuhnya kepada investor,
karena investor bisa saja nakal dan 'host country'nya pun bisa pula
diisi oleh anak-anak nakal (koruptor). Nah akhirnya yang rakyat
merasa memiliki resources juga tidak menerima apa yg tadinya pernah
lihatnya atau didengarnya sewaktu sekolah bahwa negara ini telah
Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah.
Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati  ?

Perlukah modal dari 'host country' ?
Tentusaja perlu, namun seberapa perlu ini yg sering kita perdebatkan.
Mudahnya, host country sebagai penjual tentunya memiliki barang jualan
yg bagus (geologi). Nah untuk menarik pembeli tentunya harus
pandai-pandai mempercantik barang dagangannya. Aku ambil contoh di
Malaysia sini (ah, lagi-lagi rdp nengoknya ke Petronas mlulu ... surri
:). Petronas PMU (semacem BP Migasnya Indonesia), bermodal dan berani
melakukan pengeboran beberapa struktur (prospect) untuk meningkatkan
nilai jual, atau untuk mempercantik jualannya supaya dibeli orang.
Sumur-sumur ini ditargetkan untuk memberikan data serta 'iming-iming'
bahwa daerah ini cukup menarik.
Barangkali cara ini bisa ditiru oleh departemen pertambangan untuk
melakukannya dengan lebih agresif. Jadi kita tidak ikutan langsung
untuk eksplorasi yg memerlukan modal jauh lebih besar, tetapi kita
lebih manfaatkan modal keuangan kita untuk mempercantik barang
jualannya.
guyon on
Modal dari mana wong habis buat bayar KBC ...
Belom lagi untuk subsidi bbm  
 ... :(
guyon off


RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Tentang subsidi BBM ini aku teringat tulisan Kwik Kian Gie di Kompas
beberapa hari lalu, bahwa Subsidi BBM tidak berarti Pemerintah harus
mengeluarkan uang untuk membayarnya, karena harga BBM local saat ini
masih bisa menutup biaya produksinya bahkan Indonesia masih bisa untung.


Mungkin ini bisa dianalogikan dengan harga Cocacola di Indonesia yang
bisa dijual eceran 5000 rp per kaleng tetapi di luar negeri harganya
lebih dari 1 USD, ttp tidak berarti bahwa konsumen Indonesia disubsidi
oleh pabrik. 

-Original Message-
From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 22, 2004 2:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg
menteri esdm baru

ada berita sedih lagi.:

hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via
program
jaminan sosial.
sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung
beban subsidi yang makin berat..

salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang
baru
tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

salam dari rantau,



- Original Message -
From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg
menteri
esdm baru


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri
lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak
pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL
(anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60%
impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak,
artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.

 Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036
ttg
pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi
BBM
tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
(Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau,
maka
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.

 interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
melakukan open akses pada fasilitas2nya.

 komen :
 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B.
jika
tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC

 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas
pergi
menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
 infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat
rejeki
nomplok.

 Demikian aja tambahan saya.

 lam-salam,
 ar-.
 (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan
bisa
digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan
minyak
tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah
tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos



 ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi)
sempat
menghadiri
 ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
 Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d
15:00.
 Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan
selamat
yang
 didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu,
kami
 juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di
Lt.2.
 Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
 pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO
EKUIN
 (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk
Menko
 Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm
semalam,
 terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana),
dimana
 akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical
Bakri
 jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

 2. Fokus pembangunan

Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
mbuh lah Mas...
kalo ngomongin bangsa ini..saya kok selalu pesimis...ya ? Maaf kalau 
menularkan kepesimisan ke yang lain
habis bencana yang timbul banyaknya golongan kedua sih...(ulah manusiane 
dewe...)

kurang berkat apa sih kita dibandingin jepang?..tanah subur, kekayaan 
alam banyak...ikan bejibun..pulo ribuan...
kayaknya enggak ada negara lain yang diberkati kayak Indonesia deh..
dulu dibilang negara belum maju karena belum banyak orang 
pintersekarang banyak orang pinter..yang pinter malah maling...

udahlah jadi pusing

mendingan  pusing mikirin fluid status buat produksi  daripada pusing 
mikirin bangsa ini...


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
22/10/2004 09:27 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg 
menteri esdm baru


O
Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah.
Sekarang malah dipertanyakan ... ah apa iya kita ini diberkati  ?








-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-