Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-11 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Oh gitu  !!! 
Tapi sebaiknya ya pakai nama lain kalau nama lain   umpamanya nama keccil  Don 
Juan , atau Don Quichote gitu hehehe , maaaf Don.
Karena kebetulan saya memangggil nama cucu laki laki sy yg berumur  2 thn juga 
DON , ortunya menamakan dia Justin Gabriel . jadi saya kasih nama Don saja 
sekalian ,biar sepanyolan sekalian. Akhh OOT ya.
Maaf ya Don

si Abah



 From: Ok Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, September 11, 2012 5:09 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
 

Pak Yanto,
 
Itu nama sebenarnya dari Saudara Don, jabatannya tdinya di Salamander sebagai 
Subsurface Engg. Mngr. 


2012/9/11 Yanto R. Sumantri 

Sdr Anonim yth
>
>
>IAGI millis adalah terbuka dan setiap anggota bebas untuk mengemukakan 
>pendapatnya !!
>Jadi tidak perlu untuk menyembunyikan identitas bahkan secara profesional ini 
>menandakan kurang positp.
>Apakah Anda "worry" berbeda pendapat dengan sdr Awang Satyana , karena ybs 
>adalah staf BPMIGAS ?
>
>
>Atau memeng nama Anda Don Dibenedito dan orang Sepanyol hehehehe
>
>
>si Abah / alias yanto r sumantri
>
>
>
>
> From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" 
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Sent: Tuesday, September 11, 2012 11:08 AM
>
>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
> 
>
>
>Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro 
>Anomim
>Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
>Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga sebtulnya 
>oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?
>
>Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists
>
>Salam
>Avi
>Bendahara IAGI
>Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________
>
>From:  don dibenedito  
>Date: Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 +0700
>To: iagi-net@iagi.or.id
>ReplyTo:   
>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
>Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
>Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada di 
>pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong satu 
>tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma asalnya 
>terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang 
>diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar 
>tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya 
>salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir yg 
>membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh (morley et 
>al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).
>
>
>Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di makasar, 
>mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar, glam (15000 
>ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya pasang kayu. 
>Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan secara definitif 
>bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental yang menipis. 
>Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak terlalu yakin dalam 
>aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun pengguna pemodelan 
>cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta model mackenzie dan 
>validitas model wapples.
>
>
>Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa dengan 
>interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar deep water.
>
>
>Salam
>Anonim
>
>
>
>
>
>On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim  wrote:
>
>Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
>>biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus 
>>terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
>>Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
>>From:  rakhmadi.avia...@gmail.com 
>>Date: Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +
>>To: 
>>ReplyTo:   
>>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>>
>>Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin pak 
>>Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>>
>>Suwun
>>Avi
>>
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
>>From:  "Bandono Salim"  
>>Date: Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
>>To: Iagi
>>ReplyTo:   
>>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>>
>

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-11 Terurut Topik Ok Taufik
Pak Yanto,

Itu nama sebenarnya dari Saudara Don, jabatannya tdinya di Salamander
sebagai Subsurface Engg. Mngr.

2012/9/11 Yanto R. Sumantri 

> Sdr Anonim yth
>
> IAGI millis adalah terbuka dan setiap anggota bebas untuk mengemukakan
> pendapatnya !!
> Jadi tidak perlu untuk menyembunyikan identitas bahkan secara profesional
> ini menandakan kurang positp.
> Apakah Anda "worry" berbeda pendapat dengan sdr Awang Satyana , karena ybs
> adalah staf BPMIGAS ?
>
> Atau memeng nama Anda Don Dibenedito dan orang Sepanyol hehehehe
>
> si Abah / alias yanto r sumantri
>
>   --
> *From:* "rakhmadi.avia...@gmail.com" 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Tuesday, September 11, 2012 11:08 AM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro
> Anomim
> Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
> Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga
> sebtulnya oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?
>
> Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists
>
> Salam
> Avi
> Bendahara IAGI
> Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * don dibenedito 
> *Date: *Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
> Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
> di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
> satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
> asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
> diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
> tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
> salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
> yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
> (morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).
>
> Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
> makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
> glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
> pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
> secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
> yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
> terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
> pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
> model mackenzie dan validitas model wapples.
>
> Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
> dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
> deep water.
>
> Salam
> Anonim
>
>
>
> On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:
>
> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Bandono Salim" 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Awang Satyana 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Cc: *Forum HAGI; Geo Unpad;
> Eksplorasi BPMIGAS
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Pak Bandono,
>
> Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami
> rifting, terdapat mantle upwelling yang naik

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-11 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Sdr Anonim yth

IAGI millis adalah terbuka dan setiap anggota bebas untuk mengemukakan 
pendapatnya !!
Jadi tidak perlu untuk menyembunyikan identitas bahkan secara profesional ini 
menandakan kurang positp.
Apakah Anda "worry" berbeda pendapat dengan sdr Awang Satyana , karena ybs 
adalah staf BPMIGAS ?

Atau memeng nama Anda Don Dibenedito dan orang Sepanyol hehehehe

si Abah / alias yanto r sumantri



 From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, September 11, 2012 11:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
 

Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro Anomim
Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga sebtulnya 
oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?

Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists

Salam
Avi
Bendahara IAGI
Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  don dibenedito  
Date: Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada di 
pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong satu 
tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma asalnya 
terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang 
diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar tersebut 
sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya salah, 
segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir yg 
membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh (morley et 
al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).

Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di makasar, 
mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar, glam (15000 
ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya pasang kayu. Apakah 
benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan secara definitif bahwa 
thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental yang menipis. Mengenai 
rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak terlalu yakin dalam 
aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun pengguna pemodelan 
cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta model mackenzie dan 
validitas model wapples.

Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa dengan 
interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar deep water.

Salam
Anonim



On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim  wrote:

Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
>biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus 
>terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
>Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>From:  rakhmadi.avia...@gmail.com 
>Date: Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +0000
>To: 
>ReplyTo:   
>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
>Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin pak 
>Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
>Suwun
>Avi
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>From:  "Bandono Salim"  
>Date: Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
>To: Iagi
>ReplyTo:   
>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
>Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan 
>subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
>Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga) 
>Salam.
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>From:  Awang Satyana  
>Date: Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
>To: 
>ReplyTo:   
>Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
>Eksplorasi BPMIGAS
>Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
>
>Pak Bandono,
> 
>Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
>rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
>melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
>cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
>dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
> 
>Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
>benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
>cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
>

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik don dibenedito
Pak de avi,
Kalau saja yang kita bicarakan adalah segmen kerak yang kelasnya seumuran
north amerika yang punya tebal sedimen ribuan meter maka bagian nggatuk2
logis opo ora mengenai kontaminasi oceanic oleh cratonic ini boleh kita
jajal.. Sebenarnya banyak puzzle data yang masih jadi pertanyaan terutama
menyangkut rifting makasar ini. Saya masih inget beberapa yang masih jadi
pertanyaan, salah satunya hard evidence dari continuosity strand nya
palu-koro yang digambar nyambung blass dengan rajang line yang digambar di
teluk mangkalihat, namun secara sahihnya bila ada teman2 yang bekerja di
tanjung mangkalihat, dan beberapa kali lihat farm out kumpeni yg jelas2
menunjukkan seismik dengan wide offset di tanjung mangkalihat tidak
menangkap adanya hard evidence dari strand rajang-mangkalihat line?
Overinterpretasi? Wallahuallam.. Di selatan bagaimana? Adang-Lupar? Sejauh
yg saya ingat pun belum ada publikasi langsung yang mendokumentasikan hard
evidence mengenai bukti offset , dan juga sejarah kinematics dari kedua
garis yang banyak diacu sebagai sesar besar ini, dan katanya konon
berkaitan dengan rifting makassar strait


Salam
Anonim

On Tuesday, September 11, 2012, wrote:

> **
> Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro
> Anomim
> Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
> Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga
> sebtulnya oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?
>
> Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists
>
> Salam
> Avi
> Bendahara IAGI
> Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * don dibenedito  'cvml', 'don.dibened...@gmail.com');>>
> *Date: *Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id  'iagi-net@iagi.or.id');> 'iagi-net@iagi.or.id');>>
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
> Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
> di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
> satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
> asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
> diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
> tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
> salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
> yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
> (morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).
>
> Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
> makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
> glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
> pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
> secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
> yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
> terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
> pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
> model mackenzie dan validitas model wapples.
>
> Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
> dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
> deep water.
>
> Salam
> Anonim
>
>
>
> On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:
>
> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Bandono Salim" 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
&

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik Bandono Salim
Yaa aku pengin tau juga setelah terjadi peleburab kerak oleh magma, pasti 
terjadi asimilasi. Na apakah magma ini juga meberikan endapab volkanik/intrusi 
di selat makassar.? Atau efeknya malah ke daratan sulawesi, dgn munculnya emas 
di sulsel?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Tue, 11 Sep 2012 04:08:30 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro Anomim
Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga sebtulnya 
oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?

Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists

Salam
Avi
Bendahara IAGI
Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: don dibenedito 
Date: Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
(morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).

Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
model mackenzie dan validitas model wapples.

Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
deep water.

Salam
Anonim



On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:

> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com  'rakhmadi.avia...@gmail.com');>
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Bandono Salim" 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Awang Satyana 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Cc: *Forum HAGI; Geo Unpad;
> Eksplorasi BPMIGAS
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Pak Bandono,
>
> Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami
> rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah
> kerak melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip
> convection cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa
> kerak di atasnya dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
>
> Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits
> akibat benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah
> thermal cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai
> saat inilah terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar
> turun dengan drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah y

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro Anomim
Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga sebtulnya 
oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?

Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists

Salam
Avi
Bendahara IAGI
Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: don dibenedito 
Date: Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
(morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).

Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
model mackenzie dan validitas model wapples.

Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
deep water.

Salam
Anonim



On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:

> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com  'rakhmadi.avia...@gmail.com');>
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Bandono Salim" 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Awang Satyana 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Cc: *Forum HAGI; Geo Unpad;
> Eksplorasi BPMIGAS
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Pak Bandono,
>
> Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami
> rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah
> kerak melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip
> convection cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa
> kerak di atasnya dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
>
> Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits
> akibat benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah
> thermal cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai
> saat inilah terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar
> turun dengan drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang
> menyebabkan bagian tengah Selat Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter.
> Pada saat yang bersamaan juga Selat Makassar menerima sedimen sangat tebal
> dari progradasi delta Mahakam di sebelah barat dan beban akibat tektonik
> (tectonic loading) di sisi timurnya akibat sistem fold-thrust belt di sisi
> barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah terisostasi tenggelam. Tetapi
> sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat bagian tengah

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik don dibenedito
Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
(morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).

Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
model mackenzie dan validitas model wapples.

Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
deep water.

Salam
Anonim



On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:

> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com  'rakhmadi.avia...@gmail.com');>
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Bandono Salim" 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * 
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Awang Satyana 
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
> *To: *
> *ReplyTo: * 
> *Cc: *Forum HAGI; Geo Unpad;
> Eksplorasi BPMIGAS
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Pak Bandono,
>
> Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami
> rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah
> kerak melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip
> convection cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa
> kerak di atasnya dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
>
> Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits
> akibat benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah
> thermal cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai
> saat inilah terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar
> turun dengan drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang
> menyebabkan bagian tengah Selat Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter.
> Pada saat yang bersamaan juga Selat Makassar menerima sedimen sangat tebal
> dari progradasi delta Mahakam di sebelah barat dan beban akibat tektonik
> (tectonic loading) di sisi timurnya akibat sistem fold-thrust belt di sisi
> barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah terisostasi tenggelam. Tetapi
> sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat bagian tengah Makassar
> tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab sedimen Mahakam di
> tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed section - starved
> basin - cekungan yang kelaparan sedimen.
>
> Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta
> dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang
> ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar.
>
> Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada *Sen, 10/9/12, Bandono Salim * menulis:
>
>
> Dari: Bandono Salim 
> Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
> Kepada: "Iagi" 
> Tanggal: Senin, 10
>
>


Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik Bandono Salim
Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus 
terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin pak 
Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak

Suwun
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 
To: Iagi
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan 
subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga) 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Bandono,
 
Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
 
Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar turun dengan 
drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang menyebabkan bagian tengah Selat 
Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter. Pada saat yang bersamaan juga Selat 
Makassar menerima sedimen sangat tebal dari progradasi delta Mahakam di sebelah 
barat dan beban akibat tektonik (tectonic loading) di sisi timurnya akibat 
sistem fold-thrust belt di sisi barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah 
terisostasi tenggelam. Tetapi sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat 
bagian tengah Makassar tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab 
sedimen Mahakam di tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed 
section - starved basin - cekungan yang kelaparan
 sedimen.
 
Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta 
dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang 
ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar. 
 
Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 2:35 PM



Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kal

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin pak 
Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak

Suwun
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 
To: Iagi
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan 
subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga) 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Bandono,
 
Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
 
Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar turun dengan 
drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang menyebabkan bagian tengah Selat 
Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter. Pada saat yang bersamaan juga Selat 
Makassar menerima sedimen sangat tebal dari progradasi delta Mahakam di sebelah 
barat dan beban akibat tektonik (tectonic loading) di sisi timurnya akibat 
sistem fold-thrust belt di sisi barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah 
terisostasi tenggelam. Tetapi sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat 
bagian tengah Makassar tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab 
sedimen Mahakam di tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed 
section - starved basin - cekungan yang kelaparan
 sedimen.
 
Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta 
dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang 
ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar. 
 
Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 2:35 PM



Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan 
subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga) 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Bandono,
 
Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
 
Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar turun dengan 
drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang menyebabkan bagian tengah Selat 
Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter. Pada saat yang bersamaan juga Selat 
Makassar menerima sedimen sangat tebal dari progradasi delta Mahakam di sebelah 
barat dan beban akibat tektonik (tectonic loading) di sisi timurnya akibat 
sistem fold-thrust belt di sisi barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah 
terisostasi tenggelam. Tetapi sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat 
bagian tengah Makassar tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab 
sedimen Mahakam di tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed 
section - starved basin - cekungan yang kelaparan
 sedimen.
 
Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta 
dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang 
ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar. 
 
Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 2:35 PM



Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tang

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Pak Awang memang top
Lanjut aja pak Awang

Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Bandono,
 
Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
 
Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar turun dengan 
drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang menyebabkan bagian tengah Selat 
Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter. Pada saat yang bersamaan juga Selat 
Makassar menerima sedimen sangat tebal dari progradasi delta Mahakam di sebelah 
barat dan beban akibat tektonik (tectonic loading) di sisi timurnya akibat 
sistem fold-thrust belt di sisi barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah 
terisostasi tenggelam. Tetapi sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat 
bagian tengah Makassar tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab 
sedimen Mahakam di tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed 
section - starved basin - cekungan yang kelaparan
 sedimen.
 
Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta 
dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang 
ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar. 
 
Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 2:35 PM



Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 

Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Bandono,
 
Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami 
rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah kerak 
melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip convection 
cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa kerak di atasnya 
dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
 
Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits akibat 
benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah thermal 
cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai saat inilah 
terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar turun dengan 
drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang menyebabkan bagian tengah Selat 
Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter. Pada saat yang bersamaan juga Selat 
Makassar menerima sedimen sangat tebal dari progradasi delta Mahakam di sebelah 
barat dan beban akibat tektonik (tectonic loading) di sisi timurnya akibat 
sistem fold-thrust belt di sisi barat Sulawesi, menyebabkan bagian tengah 
terisostasi tenggelam. Tetapi sedimen Mahakam saja tak cukup untuk membuat 
bagian tengah Makassar tenggelam kalau bukan oleh thermal subsidence, sebab 
sedimen Mahakam di tengah Makassar telah sangat menipis menjadi condensed 
section - starved basin - cekungan yang kelaparan
 sedimen.
 
Bukti bahwa Selat Makassar pernah jadi daratan atau nonmarin atau delta 
dibuktikan dengan sedimen umur Eosennya yang berlingkungan tersebut, yang 
ditembus sumur2 terbaru di Selat Makassar. 
 
Sisi Kalimantan tak mengalami hal yang sama seperti Makassar Strait.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 2:35 PM



Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 

Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 

Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada inf

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-10 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih pak, 
bagaimana bisa "tenggelam" sampai 2000 mtr?
Apa sejak dulu memang pada pososi itu waktu pembentukannya?
Apakah yang dijumpai di kalimantan juga pada kedalam 2000mtr dari permukaan 
laut?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:49:17 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 
Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb. 
  
salam 
  
Ferry 
  
  
  

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
  





Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
k

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Bandono,
 
Di Kalimantan dan Sulawesi ada volkanik berumur Eosen, misalnya Bua atau Langi 
volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di Sulawesi Barat/Selatan, dan Manunggul 
serta Kayujohara volcanics yang berumur Paleosen-Eosen di sisi Kalimantan 
Tenggara. Volcanics ini tak mesti ditafsirkan sebagai arc volcanism seperti 
yang kita lihat sekarang dengan Sunda Arc di sepanjang Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara. Kebanyakan sebagai intrusives. Defiinitife volcanic arc pertama di 
Indonesia Barat ada pada Oligo-Miocene yang menghasilkan Oud Andesiet di Jawa. 
Volcanics di Makassar Straits bisa terjadi sebagai rifting volcanism, yang 
terjadi bersamaan dengan rifting. Maka volcanics ini ada sebelum dan bersamaan 
dengan rifting Makassar Straits.
 
salam,
Awang
 

--- Pada Sen, 10/9/12, Bandono Salim  menulis:


Dari: Bandono Salim 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "Iagi" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 1:26 PM



Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 
Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb. 
  
salam 
  
Ferry 
  
  
  

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
  





Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
kerak benua yang menipis akan memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya 
akan memengaruhi pematangan batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus 

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Benyamin,
 
Perdebatan di literatur2 mengacu kepada tiga hal: (1) mekanisme penyebab 
pembukaan Makassar Straits, (2) tipe basement yang terbentuk di bawahnya, (3) 
umur pembukaan Makassar Straits. 
 
Problem ke-3 tak lagi menjadi perdebatan sebab kebanyakan telah sepakat bahwa 
rifting atau pembukaan Selat Makassar terjadi pada Paleogen. Problem (2) juga 
sebagian besar literatur memihak attenuated continental crust dibandingkan 
oceanic crust. Saya pernah berdiskusi langsung dengan Robert Hall soal ini 
karena publikasi2nya berubah pandangan dari oceanic crust ke continental crust; 
dijawabnya gak masalah berubah pandangan karena ada data dan analisis baru 
(memang begitu mestinya). Tetapi di publikasinya terakhir tentang Makassar 
Straits, dibuat mengambang lagi. 
 
Problem-1 tak mudah menganalisisnya, tetapi berdasarkan berbagai analisis 
tektonik regional untuk SE Asia, saya dari publikasi 2003 di PIT IAGI-HAGI 
telah menulis bahwa pembukaan Selat Makassar berhubungan dengan tectonic escape 
post-collision India-Eurasia dan mantle delamination, unroofing, skala kecil 
akibat mantle upwelling pada terranes yang berakresi di tepi SE Sundaland, yang 
juga memisahkan Sumba dari Sulawesi Selatan ke posisinya sekarang. Saya tak 
menemukan nalar/argumen bahwa Makassar Strait terbuka akibat back-arc spreading 
di belakang Eocene arc volcanism. Eocene arc volcanism tak definitif di seluruh 
Indonesia Barat.
 
Hanya Rangkong-1 dan Kaluku-1 yang bisa berkontribusi kepada sejarah pembukaan 
dan geodinamika Selat Makassar ini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, bsap...@geodin.net  menulis:


Dari: bsap...@geodin.net 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 12:02 PM







Sepengetahuan saya makasar strait issue bukan basement tetapi rifting yang 
mencapai oceanic crust. Harus dipisahkan basement dan process yang mengextend 
crust sebagai calon basement utk tertiary basin. 

Secara umum kalau kita restore posisinya sebelum rifting say Eocene apa yang 
melandasi makasar strait. Kalau lihat model2 tektonik yang ada hampir semua 
mempercayai kontinental crust karena kita punya endapan eocene clastic di 
sulawesi issue ini menjadi sangat terbukti. Kalaupun harus yang lain mungkin 
pada transitional crust tapi tidak oceanic sejak mulainya. Memang betul semakin 
ke utara makasar strait mungkin saja sudah ada oceanic afinity atau volcanic 
tapi umurnya hrs Tertiary. 

Diperlukan pemodelan fisik dari proses rifting makasar agar bisa dimengerti 
kaitan waktu dan sedimentasi dengan jelas dari utara sampai selatan. Pertanyaan 
utamanya kenapa terjadi rifting? Kapan? Data sumur baru disepanjang selat 
Makasar bisa sangat membantu untuk memecahkan permasalahan dan bahkan utk 
mencari kemungkinan baru. 

Salam, 

BS

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Ferry Bastaman Hakim  
Date: Mon, 10 Sep 2012 04:35:38 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?



Pak Awang,
 
Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb.
 
salam
 
Ferry
 
 
 

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
 





Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebat

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Bandono Salim
Kalau di kalimantan dan sulawesi apakah ada volkanik yang berumur eosen?
Aku bukan ahli tektonik, berati penisahannya setelah eocene.
Atau volkanik eosen ini sebagai awal rekahnya?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 14:21:55 
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Geo Unpad; 
Eksplorasi BPMIGAS
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 
Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb.
 
salam
 
Ferry
 
 
 

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
 





Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
kerak benua yang menipis akan memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya 
akan memengaruhi pematangan batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang
 selama ini diperdebatkan. Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya. 

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar bu

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Taufik,
 
Tarakan Basin adalah proper passive margin, tepi kontinen, yang membentuk 
embayment ke Sulawesi Sea yang mengalami sea-floor spreading. Rifting volcanics 
bisa terjadi di passive margins seperti itu. Apa asosiasinya, apakah dengan 
kontinen, transisi, atau oceanik, hanya analisis petrokimia yang bisa 
menentukannya. Dari kesebandingan regional, mungkin continental-associated 
volcanics, tetapi sebelum melakukan analisis atasnya akan tetap spekulatif 
pendapat ini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, ok.taufik  menulis:


Dari: ok.taufik 
Judul: Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:43 AM



Bagaimana dengan sumur badik-1 dari Anadarko?, dimana lithologinya berasosiasi 
dengan endapan volcanic dekat TD.
Powered by Geologist never died just stoned®


From: Awang Satyana  
Date: Mon, 10 Sep 2012 08:42:51 +0800 (SGT)
To: IAGI; Forum HAGI; Geo 
Unpad; Eksplorasi 
BPMIGAS
ReplyTo:  
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?






Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
kerak benua yang menipis akan memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya 
akan memengaruhi pematangan batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang
 selama ini diperdebatkan. Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya. 

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar buat kerak benua masih menjadi 
dasarnya, sementara itu juga dari data seismik terlihat sedimen setebal 
beberapa km yang terletak mendatar tanpa terganggu, ciri khas sedimen di atas 
kerak samudera.  Tetapi pembela bahwa di bawah Selat Makassar adalah masih 
kerak benua, walaupun menipis, dibuktikan dengan terlihatnya struktur2 retakan 
khas retakan benua (block faulting) yang menghasilkan horst dan graben, juga 
ada beberapa struktur seperti sembulan karbonat yang tumbuh di atas horst. 
Sembulan karbonat hanya terjadi di kerak benua yang retak dan pelan2 tenggelam. 

Saya cukup lama mengikuti perdebatan ini juga mempunyai pendapat pribadi 
tentang hal ini. Saya pernah melakukan pemodelan pembukaan Selat Makassar dan 
menghitung bahwa indeks pembukaan (Beta factor) Selat Makassar akan muncul 
kerak samuderanya pada indeks stretching factor 2.9 atau setara dengan 
kedalaman laut 3200 meter, artinya pada kedalaman laut 3200 meter baru kerak 
samudera akan muncul. Kedalaman maksimum Selat Makassar adalah 2500 meter, maka 
saya berpendapat bahwa basement Selat Makassar hanyalah kerak benua yang 
menipis (attenuated continental basement akibat rifting), bukan kerak samudera.

Akhirnya, pada tahun 2009, perdebatan ini mungkin akan mendekati akhir, ketika 
sebuah sumur bernama Rangkong-1 dibor oleh

RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Awang Satyana
Ferry,
 
Batuan volkanik yang ditembus sumur Kaluku-1 saat ini sedang dilakukan beberapa 
analisis terkait petrokimia dan geokronologinya oleh teman2 ConocoPhillips. 
Melihat kesamaan mikroskopiknya, mungkin tak akan jauh karakternya dengan yang 
ditembus Rangkong-1: continental-association volcanics. Dari awal, Pak Bona 
Situmorang (1982) dalam disertasinya sudah mengatakan bahwa ini stretched 
continental crust, dan saya percaya. Studi2 selanjutnya banyak membenarkan apa 
yang pernah Pak Bona (alm) sampaikan, sekalipun group Robert Hall dan para 
mahasiswanya berganti2 pandangan antara continental crust atau oceanic crust 
sejak dari tahun 2000 ke sini.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 10/9/12, Ferry Bastaman Hakim  menulis:


Dari: Ferry Bastaman Hakim 
Judul: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Senin, 10 September, 2012, 11:35 AM









Pak Awang,
 
Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic. 
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb.
 
salam
 
Ferry
 
 
 

From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
 





Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
kerak benua yang menipis akan memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya 
akan memengaruhi pematangan batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang
 selama ini diperdebatkan. Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya. 

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar buat kerak benua masih menjadi 
dasarnya, sementara itu juga dari data seismik terlihat sedimen setebal 
beberapa km yang terletak mendatar tanpa terganggu, ciri khas sedimen di atas 
kerak samudera.  Tetapi pembela bahwa di bawah Selat Makassar adalah masih 
kerak benua, walaupun menipis, dibuktikan dengan terlihatnya struktur2 retakan 
khas retakan benua (block faulting) yang menghasilkan horst dan graben, juga 
ada beberapa struk

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik bsapiie
Sepengetahuan saya makasar strait issue bukan basement tetapi rifting yang 
mencapai oceanic crust.  Harus dipisahkan basement dan process yang mengextend 
crust sebagai calon basement utk tertiary basin. 

Secara umum kalau kita restore posisinya sebelum rifting say Eocene apa yang 
melandasi makasar strait. Kalau lihat model2 tektonik yang ada hampir semua 
mempercayai kontinental crust karena kita punya endapan eocene clastic di 
sulawesi issue ini menjadi sangat terbukti. Kalaupun harus yang lain mungkin 
pada transitional crust tapi tidak oceanic sejak mulainya. Memang betul semakin 
ke utara makasar strait mungkin saja sudah ada oceanic afinity atau volcanic 
tapi umurnya hrs Tertiary. 

Diperlukan pemodelan fisik dari proses rifting makasar agar bisa dimengerti 
kaitan waktu dan sedimentasi dengan jelas dari utara sampai selatan. Pertanyaan 
utamanya kenapa terjadi rifting? Kapan? Data sumur baru disepanjang selat 
Makasar bisa sangat membantu untuk memecahkan permasalahan dan bahkan utk 
mencari kemungkinan baru. 

Salam, 
 
BS

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ferry Bastaman Hakim 
Date: Mon, 10 Sep 2012 04:35:38 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Pak Awang,

Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic.
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb.

salam

Ferry



From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar Utara mengerucut menjadi dua pendapat: 
(1) kerak samudera, (2) kerak benua yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar 
bernilai akademik, tetapi juga penting untuk eksplorasi minyak dan gas 
(hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau kerak benua yang menipis akan 
memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya akan memengaruhi pematangan 
batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang selama ini diperdebatkan. 
Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya.

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar buat kerak benua masih menjadi 
dasarnya, sementara itu juga dari data seismik terlihat sedim

Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik ok.taufik
Bagaimana dengan sumur badik-1 dari Anadarko?, dimana lithologinya berasosiasi 
dengan endapan volcanic dekat TD.
Powered by Geologist never died just stoned®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Mon, 10 Sep 2012 08:42:51 
To: IAGI; Forum HAGI; Geo 
Unpad; Eksplorasi 
BPMIGAS
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar
 Utara mengerucut menjadi dua pendapat: (1) kerak samudera, (2) kerak benua 
yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar bernilai akademik, tetapi juga penting 
untuk eksplorasi minyak dan gas (hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau 
kerak benua yang menipis akan memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya 
akan memengaruhi pematangan batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang
 selama ini diperdebatkan. Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya. 

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar buat kerak benua masih menjadi 
dasarnya, sementara itu juga dari data seismik terlihat sedimen setebal 
beberapa km yang terletak mendatar tanpa terganggu, ciri khas sedimen di atas 
kerak samudera.  Tetapi pembela bahwa di bawah Selat Makassar adalah masih 
kerak benua, walaupun menipis, dibuktikan dengan terlihatnya struktur2 retakan 
khas retakan benua (block faulting) yang menghasilkan horst dan graben, juga 
ada beberapa struktur seperti sembulan karbonat yang tumbuh di atas horst. 
Sembulan karbonat hanya terjadi di kerak benua yang retak dan pelan2 tenggelam. 

Saya cukup lama mengikuti perdebatan ini juga mempunyai pendapat pribadi 
tentang hal ini. Saya pernah melakukan pemodelan pembukaan Selat Makassar dan 
menghitung bahwa indeks pembukaan (Beta factor) Selat Makassar akan muncul 
kerak samuderanya pada indeks stretching factor 2.9 atau setara dengan 
kedalaman laut 3200 meter, artinya pada kedalaman laut 3200 meter baru kerak 
samudera akan muncul. Kedalaman maksimum Selat Makassar adalah 2500 meter, maka 
saya berpendapat bahwa basement Selat Makassar hanyalah kerak benua yang 
menipis (attenuated continental basement akibat rifting), bukan kerak samudera.

Akhirnya, pada tahun 2009, perdebatan ini mungkin akan mendekati akhir, ketika 
sebuah sumur bernama Rangkong-1 dibor oleh ExxonMobil di Wilayah Kerja 
Surumana, Selat Makassar dari bulan Februari-Juni. Sumur eksplorasi ini 
termasuk yang terletak di tengah Selat Makassar pada kedalaman laut 2255 meter. 
Sumur dibor sampai sedalam 4485 meter. Sumur ini memang tidak menembus basement 
Selat Makassar, tetapi ia menembus batuan volkanik yang duduk di atas basement. 
Batuan volkanik ini, komposisinya, akan memberitahu kita apa gerangan basement 
di bawahnya. Maka penelitian petrokimia, isotop geokimia dan geokronologi pun 
dilakukan ExxonMobil atas sampel volkanik tersebut. Hasilnya sudah 
dipublikasikan meskipun sekilas oleh Bacheller III et al (2011) di pertemuan 
tahunan IPA (Indonesian Petroleum Association) y

RE: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

2012-09-09 Terurut Topik Ferry Bastaman Hakim
Pak Awang,

Selain sumur Rangkong-1, belakangan di selat Makassar ada pula sumur Kaluku-1 
yang di bor tak jauh dari Rangkong-1 dan juga menembus pre-tertier volcanic.
Yang menarik adalah, justru ditemukannya batuan klastik Eosen dan absennya  
carbonate facies pada well tersebut. Nah, kuncinya ada pada volcanic basement 
yang ditembus dibawah Eosen ini.  Apakah sudah ada informasi bahwa sampel 
volkanik dari sumur tersebut memiliki karakter yang sama dengan batuan volkanik 
di Rangkong-1 yang berasosiasi dengan continental crust? Kalau memang benar 
adanya, maka 2 hard data tersebut sepertinya memang akan mengakhiri perdebatan 
tentang komposisi basement di North Makassar Basin ini untuk selanjutnya 
mempercayai teori  'strecthed continental crust' tsb.

salam

Ferry



From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Monday, 10 September 2012 7:43 AM
To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?

Selat Makassar yang memisahkan Kalimantan dan Sulawesi telah lama menjadi 
perdebatan di antara para ahli geologi, khususnya tektonik. Perdebatan utama 
terletak pada silang pendapat tentang apakah jenis basement, batuan dasar, yang 
melandasi cekungan dengan kedalaman maksimum sekitar 2500 meter ini. Pada tahun 
1970-an telah ada pendapat bahwa basement Selat Makassar, terutama bagian 
utaranya, adalah kerak samudera karena Selat Makassar terbuka melalui pemekaran 
dasar samudera dan merupakan bagian baratdaya pemekaran kerak samudera Laut 
Sulawesi. Tetapi kemudian pada tahun 1980-an pendapat ini ditentang bahwa Selat 
Makassar tak pernah terbuka terus menjadi suatu pemekaran dasar samudera, hanya 
sebagai retakan benua, maka basement di bawahnya adalah kerak benua, hanya 
menipis. Menurut pendapat ini, Selat Makassar adalah pembukaan yang gagal 
membuka terus menjadi pemekaran dasar samudera. Sejak  itu, perdebatan tentang 
jenis basement di bawah Selat Makassar Utara mengerucut menjadi dua pendapat: 
(1) kerak samudera, (2) kerak benua yang menipis. Perdebatan ini tak sekadar 
bernilai akademik, tetapi juga penting untuk eksplorasi minyak dan gas 
(hidrokarbon). Apakah ia kerak samudera atau kerak benua yang menipis akan 
memengaruhi sejarah termalnya, yang selanjutnya akan memengaruhi pematangan 
batuan induk penghasil hidrokarbon.

Berbagai upaya lalu dilakukan untuk mencoba mendekati atau mencari solusi 
terhadap perdebatan ini. Cara terbaik sebenarnya adaalah dengan melakukan 
pengeboran bagian tengah Selat Makassar sampai ke basement dan lihat apa jenis 
batuannya. Untuk melakukan hal ini berarti harus ada sumur dibor kedalaman laut 
2500 meter dan dibor sampai sedalam 6000 meter. Apakah ada perusahaan minyak 
yang mau melakukan itu, atau maukah Pemerintah kita melakukannya. Bila 
melakukannya, itu berarti akan memerlukan dana paling tidak 125-150 juta USD. 
Tidak ada yang mau, kecuali di atas basement itu dipastikan ada suatu struktur 
yang diduga memerangkap hidrokarbon dalam jumlah besar. Maka dilakukanlah 
berbagai metode tidak langsung untuk mencari solusi. Ada yang menggunakan 
metode magnetik, gayaberat, pemodelan penenggelaman, analisis karakter internal 
seismik, dsb. Semua metode itu tak langsung, dan interpretatif, maka bisa 
didebat orang.  Pemodelan2 tak langsung itulah yang selama ini diperdebatkan. 
Saya mencatat sampai 30 tahun umur perdebatannya.

Penganut kerak samudera sebagai dasar Selat Makassar mengatakan bahwa kedalaman 
2500 meter itu sudah terlampau dalam untuk kerak benua, kemudian pembukaan 
Selat Makassar juga sudah terlampau lebar buat kerak benua masih menjadi 
dasarnya, sementara itu juga dari data seismik terlihat sedimen setebal 
beberapa km yang terletak mendatar tanpa terganggu, ciri khas sedimen di atas 
kerak samudera.  Tetapi pembela bahwa di bawah Selat Makassar adalah masih 
kerak benua, walaupun menipis, dibuktikan dengan terlihatnya struktur2 retakan 
khas retakan benua (block faulting) yang menghasilkan horst dan graben, juga 
ada beberapa struktur seperti sembulan karbonat yang tumbuh di atas horst. 
Sembulan karbonat hanya terjadi di kerak benua yang retak dan pelan2 tenggelam.

Saya cukup lama mengikuti perdebatan ini juga mempunyai pendapat pribadi 
tentang hal ini. Saya pernah melakukan pemodelan pembukaan Selat Makassar dan 
menghitung bahwa indeks pembukaan (Beta factor) Selat Makassar akan muncul 
kerak samuderanya pada indeks stretching factor 2.9 atau setara dengan 
kedalaman laut 3200 meter, artinya pada kedalaman laut 3200 meter baru kerak 
samudera akan muncul. Kedalaman maksimum Selat Makassar adalah 2500 meter, maka 
saya berpendapat bahwa basement Selat Makassar hanyalah kerak benua yang 
menipis (attenuated continental basement akibat rifting), bukan kerak samudera.

Akhirnya, pada tahun 2009, perdebatan ini mungkin akan mendekati akhir, ketika 
sebuah sumur bernama Rangkong-1 dibor oleh ExxonMobil di Wilayah Kerja 
Surumana, Selat Makassar dari bulan Februari-Juni.