Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Dalam beberapa versi ada banyak peristilahan ttg cadangan ( reserves ) maupun sumberdaya (resources). Versi Dept ESDM dalam Blue Print ttg Energi ( 2004 ) ada istilah Sumberdaya dan Cadangan yang dibagi lagi menjadi Proven dan Possible ( Untuk Minyak 86.9 Milyar brl ( sumberdaya ) dan 9 Milyar Brl (Gabungan Cadangan terbukti dan Cadangan Mungkin). Dalam Agenda 21 Sektoral ( Energi ) yg dikeluarkan oleh KLH ada istilah Sumberdaya dan Cadangan Terbukti dan Cadangan Potensial ( untuk minyak 49,5 milyar brl ( sumberdaya) dan 5,1 milyar brl ( cad.terbukti ) dan 9.7 milyar brl untuk cad, terbukti dan potensial) Dalam Versi lain ada pembagian yang lebih detail lagi , ada Sumberdaya yg dibagi menjadi Sumberdaya Spekulatif dan Hepotetis, sedangkan untuk Cadangan dibagi lagi menjadi Cadangan Terduga , Cadangan Mungkin dan Cadangan Terbukti. Mungkin untuk yang memahami tentang kegiatan eksplorasi ( dari Sumberdaya s/d Cadangan Terbukti ) tdk begitu masalah dg berbagai istilah tsb, Namun bagi yang awam ini bisa menjadi membingungkan dengan banyaknya peristilahan tsb, padahal setiap tabel yang di sampaikan ttg besarnya sumberdaya/cadangan tsb tidak serta merta dijelaskan istilah istilah yang dipakai. Mungkin ada baiknya yang disampaikan ke umum/ masyarakat itu hanyalah yang betul betul nyata saja ( Cadangan Terbukti / proven ) saja, Karena kalau masih dalam bentuk sumberdaya ( resources) itu masih memerlukan "proses" yang panjang untuk menjadikan cadangan terbukti ( perlu modal besar , waktu , teknologi , SDM ) dan itu semua butuh regulasi yang kompetitif dan iklim sosial politik yang kondosif. Dengan istilah lain Sumberdaya itu masih "abtrak" dan belum ada "nilai ekonominya" lha kalau dipakai sebagai data dasar dalam perencanaan kan masih penuh ketidak pastian. Ism . Terima kasih atas koreksinya. Memang kalau mengikuti definisi seperti yang disebutkan AAPG, reserve harus ditulis reserves ("reserves are resources that can be economically extracted from the resource base", - McKelvey, 1975 : Concepts of reserves and resources, dalam : Methods of Estimating the Volume of Undiscovered Oil and Gas Resources - J.D.Haun (ed.), AAPG-Studies in Geology, No. 1, p. 11-14). Hanya, Dictionary of Geological Terms (American Geological Institute - Dolphin Reference Book, 1962) masih menyebut "reserve" sebagai : (1) known ore bodies that may be worked at some future time, atau (2) petroleum or natural gas discovered, developed, and producible, but not yet produced. Membandingkannya, saya memilih reserves. Kalau mengikuti terminologi resmi yang pernah dikeluarkan PERTAMINA, reserves = cadangan, dari struktur yang sudah dibor; dan resources = sumberdaya, dari struktur yang belum dibor. Terima kasih dan salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris yg ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa Inggris sebagai reserve, padahal yang betul adalah "reserves" (dalam bentuk jamak), tetapi untuk sumberdaya sudah betul "resources" Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud "proposed" (proposed well location, bukan propose well location) Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK - Original Message - - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi
Ada dua atau tiga perusahaaan nasional yang berani mengambil daerah frontier yang sulit di Indonesia Timur (yang perusahaan2 besar pun "takut"). Hanya, memang pemenuhan komitmennya tak berjalan mulus. Dan, ada yang mengambil blok di cekungan matang, tetapi daerah ini sulit. Pemenuhan komitmen perusahaan ini pun tak mulus. Apakah mereka memang berani atau tidak tahu risiko sebenarnya ? Atau, mereka mau menjadi pemilik sementara saja alias nanti dijual lagi ? Tidak tahu, yang jelas pengambilan blok2 risiko tinggi ini tiga tahun lalu cukup mengagetkan. Eksplorasi lahan frontier harus didukung semua pihak, kalau tidak, kita akan berjalan di tempat dalam jumlah cekungan berproduksi. Tahun 1985, saat kita mencantumkan Indonesia punya 60 cekungan (IAGI, 1985), kita punya 14 cekungan berproduksi. Sekarang, angka itu masih sama juga walaupun kadang2 disebutkan 15 cekungan berproduksi (plus Bone karena lapangan2 gas di Sengkang sudah berproduksi dari sejak akhir 1990-an). salam, awang - Original Message - From: "Bambang P. Istadi" To: Sent: Tuesday, November 01, 2005 4:48 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk disimak, yaitu soal ke-"nekat"-an dan "agresif". Untuk kasus Indonesia, kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak dan semakin berkurang. Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue, net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut. Laporan tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991. Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan. Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan perusahaan US sebenarnya hanya 154. Apa yang terjadi? Banyak diantara perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal dicaplok, Lasmo hilang. Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco strateginya beda. Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier exploration meskipun "size of the prize" bisa besar sekali. Mereka lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi me-maximize share holder value. Managemen dan komando perusahaan juga lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai explorationist. Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini, konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out exploration atau exploration tail dari development program. Yang dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang "agresif". Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di Indonesia bertambah?? IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier sebenarnya sudah cukup menarik,... Wass.w.w. Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat hari Raya Idul Fitri 1426 H. - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Pak Koesoema, Terima kasih atas koreksinya. Memang kalau mengikuti definisi seperti yang disebutkan AAPG, reserve harus ditulis reserves ("reserves are resources that can be economically extracted from the resource base", - McKelvey, 1975 : Concepts of reserves and resources, dalam : Methods of Estimating the Volume of Undiscovered Oil and Gas Resources - J.D.Haun (ed.), AAPG-Studies in Geology, No. 1, p. 11-14). Hanya, Dictionary of Geological Terms (American Geological Institute - Dolphin Reference Book, 1962) masih menyebut "reserve" sebagai : (1) known ore bodies that may be worked at some future time, atau (2) petroleum or natural gas discovered, developed, and producible, but not yet produced. Membandingkannya, saya memilih reserves. Kalau mengikuti terminologi resmi yang pernah dikeluarkan PERTAMINA, reserves = cadangan, dari struktur yang sudah dibor; dan resources = sumberdaya, dari struktur yang belum dibor. Terima kasih dan salam, awang "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris yg ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa Inggris sebagai reserve, padahal yang betul adalah "reserves" (dalam bentuk jamak), tetapi untuk sumberdaya sudah betul "resources" Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud "proposed" (proposed well location, bukan propose well location) Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK - Original Message - - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris yg ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa Inggris sebagai reserve, padahal yang betul adalah "reserves" (dalam bentuk jamak), tetapi untuk sumberdaya sudah betul "resources" Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud "proposed" (proposed well location, bukan propose well location) Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 31, 2005 1:48 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Masih ada satu lagi, yaitu kemungkinan adanya HC yang ekonomis di basement dari masing-2 cekungan. Sekarang ini saya lagi bantu Medco untuk studi basement secara awal, mudah-mudahan nanti ada hasilnya. Salam, Yatno Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya tidak membuat "kelirumologi". Bilang saja dengan jelas : cadangan terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun. Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible (keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi. Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak kita masa depan. Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve. Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan pun mengutipnya tidak salah, maka "kelirumologi" mudah2-an tidak terjadi. Salam, Awang -Original Message- From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya kalau bicara data cadangan sering disamaratakan. Padahal data ini merupakan data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit terselesaikan. Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan kekurangan minyak ). ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. === deleted safe bandwith =Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja terjadi. Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan dipersiapkan. Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didal
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi
Para Sejawat, Rame dan menarik diskusi cadangan migas kita spi kapan umur produksinya. Kalo baca komentar2 terutama dari para senior bahwa sejak decade 60-an sudah dilontarkan masalah migas akan habis setahun lagi. P' Benyamin it goes without saying non-renewable resources akan habis pada saatnya. Kajian yang ada memang mengkhawatirkan produksi minyak kita setelah 2010 dengan catatan kalo tidak ada penemuan baru yang signifikan alias para geoscientist dan perusahaan migas do nothing utk eksplorasi. Para pendahulu di IAGI telah men-declared bahwa kita punya 60 basin, dari sejumlah basin ini hanya sekitar 22 basin yang telah di eksplorasi, 14 ato 15 diantaranya telah berproduksi. Sayangnya sebagaian besar lahan2 baru (Wilayah Kerja -WK- baru) berada di cekungan yg berproduksi, kalo dilihat dari "fieldsize distribution" penemuan Banyu Urip di Cepu bisa dikatakan anomaly karena disekitar lapangan produksi biasanya penemuan berkuran kecil bahkan marginal, tetapi sebagai geologist kita harus ada optimistic attitude walaupun di matured area. Kalo saja banyak blok dibuka di frontier area maka kemungkinan menemukan big fish lebih besar katimbang di matured area. Masalah lain adalah banyak muncul operator/kontraktor baru yg lemah dlm financial, teknologi maupun pengalaman sebagai operator, sehingga lebih banyak muncul broker bukan operator, akibatnya aktivitas eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir tidak ada kecenderungan meningkat, yang meningkat adalah aktivitas farm-in/farm-out. Lingkungan investasi di Indonesia (Kawasan Timur) yg lebih frontier disbanding Kawasan Barat juga menurun ratingnya akibat peristiwa yang berdarah-darah spt, kasus Ambon, Poso, Bomb Bali , etc. Jadi lingkungan bisnis migas kita makin turbulen. Inilah yang mendasari pesimisme para pengamat tentang industri perminyakan kita dimasa depan. Yha tidak tahu apa yang akan dilakukan pemerintah dalam menarik investor kelas bp, total, exxonmobile, dsb agar mereka tertarik berinvestasi ke frontier areas. Cara inilah yang paling baik utk meningkatkan cadangan migas kita, memang cara ini bukan perkara mudah. Sekali lagi "optimistic attitude" tetap kita pelihara. Salam, LTH -Original Message- From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 01, 2005 10:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk disimak, yaitu soal ke-"nekat"-an dan "agresif". Untuk kasus Indonesia, kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak dan semakin berkurang. Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue, net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut. Laporan tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991. Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan. Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan perusahaan US sebenarnya hanya 154. Apa yang terjadi? Banyak diantara perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal dicaplok, Lasmo hilang. Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco strateginya beda. Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier exploration meskipun "size of the prize" bisa besar sekali. Mereka lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi me-maximize share holder value. Managemen dan komando perusahaan juga lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai explorationist. Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini, konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out exploration atau exploration tail dari development program. Yang dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang "agresif". Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di Indonesia bertambah?? IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier sebenarnya sudah cukup menarik,... Wass.w.w. Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bat
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi
Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk disimak, yaitu soal ke-"nekat"-an dan "agresif". Untuk kasus Indonesia, kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak dan semakin berkurang. Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue, net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut. Laporan tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991. Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan. Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan perusahaan US sebenarnya hanya 154. Apa yang terjadi? Banyak diantara perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal dicaplok, Lasmo hilang. Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco strateginya beda. Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier exploration meskipun "size of the prize" bisa besar sekali. Mereka lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi me-maximize share holder value. Managemen dan komando perusahaan juga lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai explorationist. Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini, konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out exploration atau exploration tail dari development program. Yang dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang "agresif". Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di Indonesia bertambah?? IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier sebenarnya sudah cukup menarik,... Wass.w.w. Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat hari Raya Idul Fitri 1426 H. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] kalau melihat statistical energy review-nya BP, rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production ratio) di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004) cenderung menurun. dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun menjadi 14 tahun (tahun 2004). saya melihatnya, eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus* teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan terbukti secara signifikan. bahkan utk "melawan" laju produksi saja sudah kewalahan. padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda tingkat ke-"nekat"-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi, kebijakan pemerintah yg berbeda2. bukan bermaksud ingin pesimis, mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan, apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada yg "agresif" atau memang karena "isi"-nya sudah menipis atau karena sebab lainnya? thanks. --pta On 28/10/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ...(deleted)... > Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah > terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya > yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum > bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits. > > Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita > melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif > dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya. > > salam, > awang - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PRO
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Masih ada satu lagi, yaitu kemungkinan adanya HC yang ekonomis di basement dari masing-2 cekungan. Sekarang ini saya lagi bantu Medco untuk studi basement secara awal, mudah-mudahan nanti ada hasilnya. Salam, Yatno > Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal > narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya > tidak membuat "kelirumologi". Bilang saja dengan jelas : cadangan > terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju > produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % > maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun. > > Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible > (keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu > yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi. > > Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan > mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui > eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu > adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak > kita masa depan. > > Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum > dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang > sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve. > > Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan > pun mengutipnya tidak salah, maka "kelirumologi" mudah2-an tidak > terjadi. > > Salam, > Awang > > -Original Message- > From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > > Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan > masalah energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka > lagi banyak yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, > belum lagi antara cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi > kabanyakan orang semuanya kalau bicara data cadangan sering > disamaratakan. Padahal data ini merupakan data dasar dalam perencanaan > energi, akibatnya masalah energi semakin sulit terselesaikan. > Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, > sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah > menipis ( karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM > dan cepat cepat cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih > banyaknya cekungan yg belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( > geoscience ) untuk memacu melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi > , Atau kita katakan kepada rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita > masih cukup banyak ( masih banyak cekungan yang belum dioptimalkan). > sehingga dapat memeberikan rasa optimisme masyarakat dg cadangan minyak > yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan kekurangan minyak ). > > ISM > > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > > > On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka >> dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita >> Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan >> tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun >> 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. >> Minyak habis dari >> lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada >> hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan >> sebelumnya. >> > === deleted safe bandwith =Perhitungan angka > habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, > serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya > sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan > apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu > utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam > supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja > terjadi. > > Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan > selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki > panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya > scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan > dipersiapkan. > Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg > mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya > biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh > Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini > terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjad
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Pak Ar, Gunakan saja angka resmi yang dikeluarkan Pemerintah untuk cadangan terbukti itu. Kalau untuk cadangan terbukti biasanya sudah masuk ke level certified, hanya untuk minyak tak semua melakukannya. Kalau untuk gas sudah jelas harus disertifikasi. Dulu Pertamina setiap tahun mengeluarkan buku resmi (warna biru tua) status cadangan lapangan2 migas Indonesia. Sekarang, BPMIGAS yang mengeluarkannya. Itulah sumber resmi yang layak dikutip, agar tidak simpang-siur. Memang cadangan itu masalah kritis sehingga harus hati-hati mengeluarkan, mengutip, atau menggunakannya. Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 31, 2005 12:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Pak Awang, Kalau wartawannya nanya lagi "Cadangan terbukti yang sekian . MMBO itu sudah sertifikasi belum Pak?". Seperti angka-angka cadangan proven yang dimiliki oleh OPEC, angka-angkanya tak bisa dibandingkan dengan cadangan sertifikasi dari perusahaan-perusahaan minyak pada umumnya. Urusan cadangan juga berdampak pada urusan harga Oil dunia, ketidaksamaan definisi ini juga seringkali menjadi ajang bagi spekulan untuk memainkan harga minyak dunia melalui psikologik global, selain isu ketidakstabilan suatu kawasan. Dalam lima tahun kedepan, negara-negara penghasil minyak Non-Opec relatif akan gagal memenuhi kebutuhan permintaan dunia, akibatnya akan dimintakan tambahan suplai dari Opec. Padahal penambahan kapasitas produksi, bukanlah urusan sehari dua hari, selain itu kondisi negara-negara penghasil minyak dari Opec hampir tak terlepas dengan persoalan politik, hukum, management hingga sering mengganggu terjadinya pertumbuhan suplai minyak. Akibatnya harga minyak tahun depan diperkirakan masih bertengger di kisaran 55-60 dolar, dan akan terus merambat naik tahun2 berikutnya, atau dari sisi suplai-demand dapat dikatakan : ØWe are not in a cycle, we are in a new plateau. lam-salam, ar-. (peran geologists adalah pada sisi suplai., tantangan kreativitas, eksplorasi seluas-luasnya... bukan lagi wacana, adalah sesuatu yang harus dijalankan oleh negeri ini -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.12.6/151 - Release Date: 10/28/2005 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Pak Awang, Kalau wartawannya nanya lagi "Cadangan terbukti yang sekian . MMBO itu sudah sertifikasi belum Pak?". Seperti angka-angka cadangan proven yang dimiliki oleh OPEC, angka-angkanya tak bisa dibandingkan dengan cadangan sertifikasi dari perusahaan-perusahaan minyak pada umumnya. Urusan cadangan juga berdampak pada urusan harga Oil dunia, ketidaksamaan definisi ini juga seringkali menjadi ajang bagi spekulan untuk memainkan harga minyak dunia melalui psikologik global, selain isu ketidakstabilan suatu kawasan. Dalam lima tahun kedepan, negara-negara penghasil minyak Non-Opec relatif akan gagal memenuhi kebutuhan permintaan dunia, akibatnya akan dimintakan tambahan suplai dari Opec. Padahal penambahan kapasitas produksi, bukanlah urusan sehari dua hari, selain itu kondisi negara-negara penghasil minyak dari Opec hampir tak terlepas dengan persoalan politik, hukum, management hingga sering mengganggu terjadinya pertumbuhan suplai minyak. Akibatnya harga minyak tahun depan diperkirakan masih bertengger di kisaran 55-60 dolar, dan akan terus merambat naik tahun2 berikutnya, atau dari sisi suplai-demand dapat dikatakan : ØWe are not in a cycle, we are in a new plateau. lam-salam, ar-. (peran geologists adalah pada sisi suplai., tantangan kreativitas, eksplorasi seluas-luasnya... bukan lagi wacana, adalah sesuatu yang harus dijalankan oleh negeri ini Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya tidak membuat "kelirumologi". Bilang saja dengan jelas : cadangan terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun. Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible (keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi. Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak kita masa depan. Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve. Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan pun mengutipnya tidak salah, maka "kelirumologi" mudah2-an tidak terjadi. Salam, Awang -Original Message- From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya kalau bicara data cadangan sering disamaratakan. Padahal data ini merupakan data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit terselesaikan. Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan kekurangan minyak ). ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak On 10/28/05, Awang Harun Satyana wrote: > Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari > tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari > 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, > minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. > Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari > lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 > probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. > === deleted safe bandwith === Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, t
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Beberapa penyebab utama : 1. Investor hanya bermain di lahan yang secara eksplorasi sudah matang yang field-size distribution-nya normal sedang menurun. Penemuan lapangan-lapangan baru selalu makin kecil. Akibatnya, penambahan lapangan baru ke cadangan relatif tidak signifikan, padahal produksi dibuat relatif stabil dan konsumsi minyak meningkat. 2. waktu yang dibutuhkan antara penemuan dengan cadangan itu siap diproduksikan makan waktu > 5 tahun (untuk lapangan2 besar), maka penambahan cadangan besar ke cadangan yang sudah ada makan waktu lama. Untuk yang no. 1, Investor harus berani masuk ke frontier area walaupun high risk (tetapi biasanya high reward kalau berhasil). Pemerintah telah mengeluarkan paket2 insentif untuk mendukung hal ini. Atau, Investor mesti berani keluar dari yang normal2 saja kalau beroperasi di lahan eksplorasi matang (sehingga menemukan model Banyu Urip). Untuk yang no. 2, baik Investor maupun Pemerintah harus sama2 berusaha agar terjadi akselerasi monetisasi penemuan lapangan2 besar, sehingga penambahan cadangan baru yang signifikan ke cadangan yang ada lumayan bisa membuat datar laju menurunnya rasio cadangan/produksi. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 31, 2005 9:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak kalau melihat statistical energy review-nya BP, rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production ratio) di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004) cenderung menurun. dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun menjadi 14 tahun (tahun 2004). saya melihatnya, eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus* teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan terbukti secara signifikan. bahkan utk "melawan" laju produksi saja sudah kewalahan. padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda tingkat ke-"nekat"-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi, kebijakan pemerintah yg berbeda2. bukan bermaksud ingin pesimis, mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan, apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada yg "agresif" atau memang karena "isi"-nya sudah menipis atau karena sebab lainnya? thanks. --pta -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.12.6/151 - Release Date: 10/28/2005 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
kalau melihat statistical energy review-nya BP, rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production ratio) di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004) cenderung menurun. dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun menjadi 14 tahun (tahun 2004). saya melihatnya, eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus* teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan terbukti secara signifikan. bahkan utk "melawan" laju produksi saja sudah kewalahan. padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda tingkat ke-"nekat"-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi, kebijakan pemerintah yg berbeda2. bukan bermaksud ingin pesimis, mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan, apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada yg "agresif" atau memang karena "isi"-nya sudah menipis atau karena sebab lainnya? thanks. --pta On 28/10/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ...(deleted)... > Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah > terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang > saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya > yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum > bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits. > > Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita > melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif > dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya. > > salam, > awang - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Saya pernah baca jargon besar di pintu depan perusahaan di Seoul ... "RESOURCE IS LIMITED, BUT CREATIVITY IS UN-LIMITED" So, dengan kreativitas berfikir, theory baru, dan terobosan2 technology ... selalu ada kemungkinan penemuan2 cadangan baru ... salam, df -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 14:57 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. Berdasarkan pengetahuan petroleum geology dan petroleum system saat ini, dari > 60 cekungan sedimen Indonesia itu, di luar 14 yang sekarang ini sedang diproduksi migasnya, lumayan banyak yang menjanjikan isinya bila dieksplorasi lebih jauh; tetapi ada juga yang harus dilupakan saja (kecuali kalau pengetahuan petroleum geology dan petroleum system kita saat ini berubah total). Dan, data seismik yang ada saat cekungan2 itu didelineasi, rupanya tak sampai melihat endapan Paleozoik yang sangat tebal di bawah Arafura Shelf. Maka, areal ini suka dikesampingkan pada peta2 prospektivitas hidrokarbon maupun areal petroleum system (yang spekulatif pun tidak !) Prospektivitas hidrokarbon endapan Paleozoik Indonesia berumur Kambrium-Karbon akan muncul di salah satu wilayah di Arafura ini. Endapan yang ekivalen terbukti produktif di Amadeus dan Canning Basin di Australia onshore - dan secara geologi, itu menerus ke wilayah di tenggara Aru. Petroleum supersystem "Larapintine" dengan source rocks calcareous marine shales mid-Cambrian dengan reservoir rocks dari Cambrian - Pemian bisa potensial di Arafura Shelf. Dan, ini di luar perhitungan potensi 60 basin. Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits. Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya. salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 1:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia. > > Si Abah Bahasa "Dewa Geologi" dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga, dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh "penghuni bumi". Dengan "sedikit" koreksi mestinya "Minyak yg sudah ditemukan akan habis 18 tahun". (duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...) Mungkin IAGI perlu jubir ya ... rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna A
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya tidak membuat "kelirumologi". Bilang saja dengan jelas : cadangan terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun. Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible (keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi. Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak kita masa depan. Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve. Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan pun mengutipnya tidak salah, maka "kelirumologi" mudah2-an tidak terjadi. Salam, Awang -Original Message- From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya kalau bicara data cadangan sering disamaratakan. Padahal data ini merupakan data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit terselesaikan. Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan kekurangan minyak ). ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari > tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari > 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, > minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. > Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari > lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 > probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. > === deleted safe bandwith === Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja terjadi. Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan dipersiapkan. Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh. Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga). Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi, termasu
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya kalau bicara data cadangan sering disamaratakan. Padahal data ini merupakan data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit terselesaikan. Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan kekurangan minyak ). ISM Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. === deleted safe bandwith === Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja terjadi. Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan dipersiapkan. Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh. Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga). Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi, termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali resources ini. Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival. Salam RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Yang sebagai minyak termasuk non-renewable...ya suatu saat akan habis dan berkurang , kalau tidak pada saat waktukita mungkin anak cucu kita. Sehingga alternatif energi apapun bentuknya sudah wajib di kembangkan. Saya setuju dgn bang RDP bahwa perhitungan cadang dgn cara apapun selalu meleset...ya itu seninya membuat geologist akan selalu diperlukan baik buat ngitung maupun cari yang lainnya..lumayan nambah2 kerjaan. BS - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, October 28, 2005 4:42 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. === deleted safe bandwith === Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja terjadi. Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan dipersiapkan. Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh. Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga). Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi, termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali resources ini. Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival. Salam RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
On 10/28/05, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari > tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari > 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, > minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. > Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari > lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 > probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. > === deleted safe bandwith === Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. "Feedback Proccess" dalam supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja terjadi. Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan dipersiapkan. Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh. Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga). Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi, termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali resources ini. Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival. Salam RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya. Berdasarkan pengetahuan petroleum geology dan petroleum system saat ini, dari > 60 cekungan sedimen Indonesia itu, di luar 14 yang sekarang ini sedang diproduksi migasnya, lumayan banyak yang menjanjikan isinya bila dieksplorasi lebih jauh; tetapi ada juga yang harus dilupakan saja (kecuali kalau pengetahuan petroleum geology dan petroleum system kita saat ini berubah total). Dan, data seismik yang ada saat cekungan2 itu didelineasi, rupanya tak sampai melihat endapan Paleozoik yang sangat tebal di bawah Arafura Shelf. Maka, areal ini suka dikesampingkan pada peta2 prospektivitas hidrokarbon maupun areal petroleum system (yang spekulatif pun tidak !) Prospektivitas hidrokarbon endapan Paleozoik Indonesia berumur Kambrium-Karbon akan muncul di salah satu wilayah di Arafura ini. Endapan yang ekivalen terbukti produktif di Amadeus dan Canning Basin di Australia onshore - dan secara geologi, itu menerus ke wilayah di tenggara Aru. Petroleum supersystem "Larapintine" dengan source rocks calcareous marine shales mid-Cambrian dengan reservoir rocks dari Cambrian - Pemian bisa potensial di Arafura Shelf. Dan, ini di luar perhitungan potensi 60 basin. Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits. Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya. salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 28, 2005 1:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia. > > Si Abah Bahasa "Dewa Geologi" dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga, dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh "penghuni bumi". Dengan "sedikit" koreksi mestinya "Minyak yg sudah ditemukan akan habis 18 tahun". (duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...) Mungkin IAGI perlu jubir ya ... rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
> Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia. > > Si Abah Bahasa "Dewa Geologi" dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga, dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh "penghuni bumi". Dengan "sedikit" koreksi mestinya "Minyak yg sudah ditemukan akan habis 18 tahun". (duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...) Mungkin IAGI perlu jubir ya ... rdp - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Waktu th 1987 masih mhs dulu, saya dengar masih 25 tahun lagi. Saya percaya masih banyak minyak cuma mesti pinter-pinter memproduksi dan mencarinya. Sekarang saya kerja di Brunei untuk explorasi di bawah existing field. Untuk yang namanya Seria Field, yang sudah produksi selama 75 tahun, sudah menghasilkan 1 billion barrer, dan di penetrasi oleh lebih dari 830 sumur, masih saja ada bagian dalam yang belum di test. Kadang-kadang ekonomi, infra stuktur, global market, dan isu-isu non tehcnial lainnya menghalangi kita untuk mencarinya. Salam, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 28 October 2005 12:42 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis 20 th lagi. Yatno > Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, > ada berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg > Cadangan minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk > mengadakan pemetaan Geologi dan Geofisika lagi. > Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis, > dg asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad > tinggal 6-7 milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi > sejak '77 sekitar 2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai > 5,5 % / thn.Kayaknya dg asumsi tsb kedepan semakin berat . > Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat > yang cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat. > Sebetulnya Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa . > bagaimana propek eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau > harga minyak 50$ gas ini akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost > produksinya ? > > Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan > setiap tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum > sepeda motor mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM > 10 l/hari dan motor 1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6 > juta ltr , atau kira kira 40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat > terus.Padahal untuk menambah produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan > investasi yg tdk sedikit. Ini baru dari trasportasi, belum untuk > Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini dapat diganti dg energi lain > ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara significant akan mengurangi > konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas Hidrat tadi dapat > direalisasikan. > Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal > untuk > mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau > bicara action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi > sekarang ini bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya > sekarang ini, yg lebih penting adalah iklim invesatsi / pengakaan > hukum/kepastian hukum/ kepastian aturan perundang undangan. > Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini, > oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis > produksi minyak kita juga akan naik. > Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif , > ditulis kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan, > alasanya kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia > Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng.. > ) > > Ism > > > > - To > unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi > SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
> Ndang Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia. Si Abah __ Sedikit koreksi: > > dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com > disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan > GeologiMinyak > Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang- kemarin (27/10/05) > saya mengungkapkan bahwa: > > 1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas > (pemerintah, > dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian) > mustinya diubah dari "pesimisme apatis" menganggap minyak kita sudah habis > menjadi "optimisme kreatif" mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan > cara-cara > baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas > Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru "pemikiran" > kitalah > yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide > baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi > dibalik > tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli > eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari >60 > jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah > dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak > optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas > kita > terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan > memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah > berproduksi. > > 2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah > berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif > (spec > surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama > dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic) > daerah-daerah > tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari > pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional) > untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan > oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi > untuk > spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang > tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi > saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source) > sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa > harus > terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang > kadang-kadang bisa menahan data dg umur >8tahun atas alasan > bisnis/komersial > perusahaan ybs. > > 3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita > bisa > konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan > prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di > cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat > regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau > melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang > berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut. > Perhitungan jumlah cadangan terbukti&potensial yang keluar angka resminya > dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan > upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di > berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu > ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita > dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5 > tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina). > > Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini > diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah > menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab: > > 4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik) > Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah; > karena > saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya > Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih > rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar > Jawa. > > Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian > rupa > sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu. > > > Salam > > adb > > > > - Original Message - > From: "ismail" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM > Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > > >> Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, >> ada >> berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg > Cadangan >> minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan >> pemetaan Geologi dan Geofisika lagi. >> Kalau cadangan tinggal 18 th , maka
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis 20 th lagi. Yatno > Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, > ada berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg > Cadangan minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk > mengadakan pemetaan Geologi dan Geofisika lagi. > Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis, > dg asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad > tinggal 6-7 milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi > sejak '77 sekitar 2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai > 5,5 % / thn.Kayaknya dg asumsi tsb kedepan semakin berat . > Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat > yang cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat. > Sebetulnya Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa . > bagaimana propek eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau > harga minyak 50$ gas ini akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost > produksinya ? > > Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan > setiap tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum > sepeda motor mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM > 10 l/hari dan motor 1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6 > juta ltr , atau kira kira 40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat > terus.Padahal untuk menambah produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan > investasi yg tdk sedikit. Ini baru dari trasportasi, belum untuk > Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini dapat diganti dg energi lain > ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara significant akan mengurangi > konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas Hidrat tadi dapat > direalisasikan. > Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal > untuk > mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau > bicara action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi > sekarang ini bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya > sekarang ini, yg lebih penting adalah iklim invesatsi / pengakaan > hukum/kepastian hukum/ kepastian aturan perundang undangan. > Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini, > oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis > produksi minyak kita juga akan naik. > Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif , > ditulis kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan, > alasanya kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia > Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng.. > ) > > Ism > > > > - To > unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi > SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak
Sedikit koreksi: dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan GeologiMinyak Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang- kemarin (27/10/05) saya mengungkapkan bahwa: 1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas (pemerintah, dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian) mustinya diubah dari "pesimisme apatis" menganggap minyak kita sudah habis menjadi "optimisme kreatif" mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan cara-cara baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru "pemikiran" kitalah yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi dibalik tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari >60 jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas kita terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah berproduksi. 2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif (spec surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic) daerah-daerah tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional) untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi untuk spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source) sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa harus terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang kadang-kadang bisa menahan data dg umur >8tahun atas alasan bisnis/komersial perusahaan ybs. 3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita bisa konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut. Perhitungan jumlah cadangan terbukti&potensial yang keluar angka resminya dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5 tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina). Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab: 4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik) Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah; karena saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar Jawa. Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian rupa sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu. Salam adb - Original Message - From: "ismail" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak > Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, ada > berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg Cadangan > minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan > pemetaan Geologi dan Geofisika lagi. > Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis, dg > asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad tinggal 6-7 > milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi sejak '77 sekitar > 2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai 5,5 % / thn.Kayaknya dg > asumsi tsb kedepan semakin berat . > Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitak