Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-11-10 Terurut Topik ismail
Dalam beberapa versi ada banyak peristilahan ttg cadangan ( reserves ) 
maupun sumberdaya (resources).
Versi Dept ESDM dalam Blue Print ttg Energi ( 2004 ) ada istilah Sumberdaya 
dan Cadangan yang dibagi lagi menjadi Proven dan Possible ( Untuk Minyak 
86.9 Milyar brl ( sumberdaya ) dan 9 Milyar Brl (Gabungan Cadangan terbukti 
dan Cadangan Mungkin).
Dalam Agenda 21 Sektoral ( Energi ) yg dikeluarkan oleh KLH ada istilah 
Sumberdaya  dan Cadangan Terbukti dan Cadangan Potensial ( untuk minyak 49,5 
milyar brl ( sumberdaya) dan 5,1 milyar brl ( cad.terbukti ) dan 9.7 milyar 
brl untuk cad, terbukti dan potensial)
Dalam Versi lain ada pembagian yang lebih detail lagi , ada Sumberdaya yg 
dibagi menjadi Sumberdaya Spekulatif dan Hepotetis, sedangkan untuk Cadangan 
dibagi lagi menjadi Cadangan Terduga , Cadangan Mungkin dan Cadangan 
Terbukti.
Mungkin untuk yang memahami  tentang kegiatan eksplorasi ( dari Sumberdaya 
s/d Cadangan Terbukti ) tdk begitu masalah dg berbagai istilah tsb, Namun 
bagi yang awam ini bisa menjadi membingungkan dengan banyaknya peristilahan 
tsb, padahal setiap tabel yang di sampaikan ttg besarnya sumberdaya/cadangan 
tsb tidak serta merta dijelaskan istilah istilah yang dipakai.
Mungkin ada baiknya yang disampaikan ke umum/ masyarakat itu hanyalah yang 
betul betul nyata saja ( Cadangan Terbukti / proven ) saja, Karena kalau 
masih dalam bentuk sumberdaya ( resources) itu masih memerlukan proses 
yang panjang untuk menjadikan cadangan terbukti ( perlu modal besar , waktu 
, teknologi , SDM ) dan itu semua butuh regulasi yang kompetitif dan iklim 
sosial politik yang kondosif. Dengan istilah lain Sumberdaya itu masih 
abtrak dan  belum ada nilai ekonominya lha kalau dipakai sebagai data 
dasar dalam perencanaan kan masih penuh ketidak pastian.


Ism
.



Terima kasih atas koreksinya. Memang kalau mengikuti definisi seperti yang 
disebutkan AAPG, reserve harus ditulis reserves (reserves are resources 
that can be economically extracted from the resource base, - McKelvey, 
1975 : Concepts of reserves and resources, dalam : Methods of Estimating 
the Volume of Undiscovered Oil and Gas Resources - J.D.Haun (ed.), 
AAPG-Studies in Geology, No. 1, p. 11-14).


Hanya, Dictionary of Geological Terms (American Geological Institute - 
Dolphin Reference Book, 1962) masih menyebut reserve sebagai : (1) known 
ore bodies that may be worked at some future time, atau (2) petroleum or 
natural gas discovered, developed, and producible, but not yet produced.


Membandingkannya, saya memilih reserves. Kalau mengikuti terminologi resmi 
yang pernah dikeluarkan PERTAMINA, reserves = cadangan, dari struktur yang 
sudah dibor;  dan resources = sumberdaya, dari struktur yang belum dibor.


Terima kasih dan salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris 
yg

ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa
Inggris
sebagai reserve, padahal yang betul adalah reserves (dalam bentuk 
jamak),

tetapi untuk sumberdaya sudah betul resources
Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud proposed
(proposed well location, bukan propose well location)
Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK
- Original Message - 



-
Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-11-08 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Koesoema,
 
Terima kasih atas koreksinya. Memang kalau mengikuti definisi seperti yang 
disebutkan AAPG, reserve harus ditulis reserves (reserves are resources that 
can be economically extracted from the resource base, - McKelvey, 1975 : 
Concepts of reserves and resources, dalam : Methods of Estimating the Volume of 
Undiscovered Oil and Gas Resources - J.D.Haun (ed.), AAPG-Studies in Geology, 
No. 1, p. 11-14).
 
Hanya, Dictionary of Geological Terms (American Geological Institute - Dolphin 
Reference Book, 1962) masih menyebut reserve sebagai : (1) known ore bodies 
that may be worked at some future time, atau (2) petroleum or natural gas 
discovered, developed, and producible, but not yet produced.
 
Membandingkannya, saya memilih reserves. Kalau mengikuti terminologi resmi yang 
pernah dikeluarkan PERTAMINA, reserves = cadangan, dari struktur yang sudah 
dibor;  dan resources = sumberdaya, dari struktur yang belum dibor.
 
Terima kasih dan salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris yg 
ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa 
Inggris
sebagai reserve, padahal yang betul adalah reserves (dalam bentuk jamak), 
tetapi untuk sumberdaya sudah betul resources
Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud proposed 
(proposed well location, bukan propose well location)
Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK
- Original Message - 


-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi

2005-11-08 Terurut Topik Awang Satyana
Ada dua atau tiga perusahaaan nasional yang berani mengambil daerah frontier 
yang sulit di Indonesia Timur (yang perusahaan2 besar pun takut). Hanya, 
memang pemenuhan komitmennya tak berjalan mulus. Dan, ada yang mengambil blok 
di cekungan matang, tetapi daerah ini sulit. Pemenuhan komitmen perusahaan ini 
pun tak mulus. 
 
Apakah mereka memang berani atau tidak tahu risiko sebenarnya ? Atau, mereka 
mau menjadi pemilik sementara saja alias nanti dijual lagi ? Tidak tahu, yang 
jelas pengambilan blok2 risiko tinggi ini tiga tahun lalu cukup mengagetkan.
 
Eksplorasi lahan frontier harus didukung semua pihak, kalau tidak, kita akan 
berjalan di tempat dalam jumlah cekungan berproduksi. Tahun 1985, saat kita 
mencantumkan Indonesia punya 60 cekungan (IAGI, 1985), kita punya 14 cekungan 
berproduksi. Sekarang, angka itu masih sama juga walaupun kadang2 disebutkan 15 
cekungan berproduksi (plus Bone karena lapangan2 gas di Sengkang sudah 
berproduksi dari sejak akhir 1990-an).
 
salam,
awang
 
- Original Message -
From: Bambang P. Istadi 
To: 
Sent: Tuesday, November 01, 2005 4:48 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi


Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk
disimak, yaitu soal ke-nekat-an dan agresif. Untuk kasus Indonesia,
kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk
menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak
dan semakin berkurang. Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan
minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue,
net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut. Laporan
tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991.
Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan.
Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan
perusahaan US sebenarnya hanya 154. Apa yang terjadi? Banyak diantara
perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon
dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal
dicaplok, Lasmo hilang. Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut
sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water
Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco
strateginya beda. Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK
dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier
exploration meskipun size of the prize bisa besar sekali. Mereka
lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi
me-maximize share holder value. Managemen dan komando perusahaan juga
lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan
mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai
explorationist.

Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini,
konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan
kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out
exploration atau exploration tail dari development program. Yang
dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan
bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa
reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi
yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang agresif.

Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan
frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di
Indonesia bertambah?? IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau
hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier
sebenarnya sudah cukup menarik,...

Wass.w.w.
Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat
hari Raya Idul Fitri 1426 H.





-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-11-02 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Maaf, saya ini gereteta sekali. Kalau baca laporan2 dalam bahasa Inggris yg 
ditulis geologist orang Indonesia selalu mengatakan cadangan dalam bahasa 
Inggris
sebagai reserve, padahal yang betul adalah reserves (dalam bentuk jamak), 
tetapi  untuk sumberdaya sudah betul resources
Juga sering menggunakan istilah propose, pada hal yang dimaksud proposed 
(proposed well location, bukan propose well location)

Maaf saja, tetapi saya sudah sangat gatal. RPK
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 31, 2005 1:48 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak



Masih ada satu lagi, yaitu kemungkinan adanya HC yang ekonomis di basement
dari masing-2 cekungan. Sekarang ini saya lagi bantu Medco untuk studi
basement secara awal, mudah-mudahan nanti ada hasilnya.
Salam,
Yatno


Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal
narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya
tidak membuat kelirumologi. Bilang saja dengan jelas : cadangan
terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju
produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... %
maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun.

Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible
(keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu
yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi.

Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan
mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui
eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu
adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak
kita masa depan.

Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum
dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang
sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve.

Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan
pun mengutipnya tidak salah, maka kelirumologi mudah2-an tidak
terjadi.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan
masalah  energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka
lagi banyak  yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya,
belum lagi antara  cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi
kabanyakan orang semuanya  kalau bicara data cadangan sering
disamaratakan. Padahal data ini merupakan  data dasar dalam perencanaan
energi, akibatnya masalah energi semakin sulit  terselesaikan.
Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak,
 sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah
menipis (  karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM
dan cepat cepat  cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih
banyaknya cekungan yg  belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita (
geoscience ) untuk memacu  melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi
, Atau kita katakan kepada  rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita
masih cukup banyak ( masih banyak  cekungan yang belum dioptimalkan).
sehingga dapat memeberikan rasa optimisme  masyarakat dg cadangan minyak
yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan  kekurangan minyak ).

ISM



Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka
dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita
Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan
tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun
2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas.
Minyak habis dari
lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada
hitungan2  probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan
sebelumnya.


=== deleted safe bandwith =Perhitungan angka
habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung,
serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
terjadi.

Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan
selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki
panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
dipersiapkan.
Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi

2005-10-31 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk
disimak, yaitu soal ke-nekat-an dan agresif. Untuk kasus Indonesia,
kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk
menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak
dan semakin berkurang.  Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan
minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue,
net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut.  Laporan
tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991.
Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan.
Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan
perusahaan US sebenarnya hanya 154.  Apa yang terjadi?  Banyak diantara
perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon
dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal
dicaplok, Lasmo hilang.  Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut
sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water
Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco
strateginya beda.  Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK
dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier
exploration meskipun size of the prize bisa besar sekali.  Mereka
lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi
me-maximize share holder value.  Managemen dan komando perusahaan juga
lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan
mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai
explorationist.

Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini,
konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan
kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out
exploration atau exploration tail dari development program.  Yang
dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan
bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa
reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi
yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang agresif. 

Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan
frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di
Indonesia bertambah??  IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau
hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier
sebenarnya sudah cukup menarik,... 

Wass.w.w.
Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat
hari Raya Idul Fitri 1426 H.


-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

kalau melihat statistical energy review-nya BP,
rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production
ratio)
di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004)
cenderung menurun.
dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun
menjadi 14 tahun (tahun 2004).

saya melihatnya,
eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus*
teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan
terbukti secara signifikan. bahkan utk melawan laju produksi saja
sudah kewalahan.
padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda
tingkat ke-nekat-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi,
kebijakan pemerintah yg berbeda2.

bukan bermaksud ingin pesimis,
mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan,
apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada
yg agresif atau memang karena isi-nya sudah menipis atau karena
sebab lainnya?

thanks.

--pta

On 28/10/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
...(deleted)...
 Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah
 terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven
reserve-nya yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable
dan possible-nya
 yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum
 bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits.

 Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita
 melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis.
Optimisme-kreatif
 dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya.

 salam,
 awang



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi 

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi

2005-10-31 Terurut Topik Achmad Luthfi
Para Sejawat,

Rame dan menarik diskusi cadangan migas kita spi kapan umur produksinya.
Kalo baca komentar2 terutama dari para senior bahwa sejak decade 60-an
sudah dilontarkan masalah migas akan habis setahun lagi. P' Benyamin it
goes without saying non-renewable resources akan habis pada saatnya.
Kajian yang ada memang mengkhawatirkan produksi minyak kita setelah 2010
dengan catatan kalo tidak ada penemuan baru yang signifikan alias para
geoscientist dan perusahaan migas do nothing utk eksplorasi. Para
pendahulu di IAGI telah men-declared bahwa kita punya 60 basin, dari
sejumlah basin ini hanya sekitar 22 basin yang telah di eksplorasi, 14
ato 15 diantaranya telah berproduksi. Sayangnya sebagaian besar lahan2
baru (Wilayah Kerja -WK- baru) berada di cekungan yg berproduksi, kalo
dilihat dari fieldsize distribution penemuan Banyu Urip di Cepu bisa
dikatakan anomaly karena disekitar lapangan produksi biasanya penemuan
berkuran kecil bahkan marginal, tetapi sebagai geologist kita harus ada
optimistic attitude walaupun di matured area. Kalo saja banyak blok
dibuka di frontier area maka kemungkinan menemukan big fish lebih besar
katimbang di matured area. Masalah lain adalah banyak muncul
operator/kontraktor baru yg lemah dlm financial, teknologi maupun
pengalaman sebagai operator, sehingga lebih banyak muncul broker bukan
operator, akibatnya aktivitas eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir
tidak ada kecenderungan meningkat, yang meningkat adalah aktivitas
farm-in/farm-out. Lingkungan investasi di Indonesia (Kawasan Timur) yg
lebih frontier disbanding Kawasan Barat juga menurun ratingnya akibat
peristiwa yang berdarah-darah spt, kasus Ambon, Poso, Bomb Bali , etc.
Jadi lingkungan bisnis migas kita makin turbulen. Inilah yang mendasari
pesimisme para pengamat tentang industri perminyakan kita dimasa depan.
Yha tidak tahu apa yang akan dilakukan pemerintah dalam menarik investor
kelas bp, total, exxonmobile, dsb agar mereka tertarik berinvestasi ke
frontier areas. Cara inilah yang paling baik utk meningkatkan cadangan
migas kita, memang cara ini bukan perkara mudah. Sekali lagi optimistic
attitude tetap kita pelihara.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 01, 2005 10:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi

Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk
disimak, yaitu soal ke-nekat-an dan agresif. Untuk kasus Indonesia,
kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk
menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak
dan semakin berkurang.  Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan
minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue,
net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut.  Laporan
tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991.
Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan.
Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan
perusahaan US sebenarnya hanya 154.  Apa yang terjadi?  Banyak diantara
perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon
dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal
dicaplok, Lasmo hilang.  Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut
sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water
Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco
strateginya beda.  Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK
dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier
exploration meskipun size of the prize bisa besar sekali.  Mereka
lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi
me-maximize share holder value.  Managemen dan komando perusahaan juga
lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan
mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai
explorationist.

Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini,
konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan
kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out
exploration atau exploration tail dari development program.  Yang
dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan
bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa
reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi
yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang agresif. 

Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan
frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di
Indonesia bertambah??  IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau
hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier
sebenarnya sudah cukup menarik,... 

Wass.w.w.
Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat
hari Raya Idul Fitri 1426 H.


-Original Message-
From

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal narasumber 
yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya tidak membuat 
kelirumologi. Bilang saja dengan jelas : cadangan terbukti dari 
lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju produksi sehari sekian 
... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % maka, cadangan tersebut akan 
habis dalam ...tahun. 

Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible (keduanya 
disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu yang masih bisa 
diharapkan untuk memperpanjang umur produksi.

Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan mengandung 
minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui eksplorasi (seismik 
dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu adalah ...MMBO tersimpan di ... 
cekungan. Ini adalah tabungan minyak kita masa depan.

Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum dibor. 
Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang sudah dibor. 
Sumberdaya = resources, cadangan = reserve.

Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan pun 
mengutipnya tidak salah, maka kelirumologi mudah2-an tidak terjadi.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah 
energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak 
yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara 
cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya 
kalau bicara data cadangan sering  disamaratakan. Padahal data ini merupakan 
data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit 
terselesaikan.
Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, 
sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( 
karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat 
cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg 
belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu 
melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada 
rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak 
cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme 
masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan 
kekurangan minyak ).

ISM



Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari
 tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari
 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005,
 minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun.
 Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari
 lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 
 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.

=== deleted safe bandwith ===

Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun
yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
terjadi.

Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang,
akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan
memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
dipersiapkan.
Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh
Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini
terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan
yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh.
Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju
menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah
karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar
tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus
yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga).

Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti
fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak
dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi,
termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba
berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik fotunadid
Saya pernah baca jargon besar di pintu depan perusahaan di Seoul ...
RESOURCE IS LIMITED, BUT CREATIVITY IS UN-LIMITED
So, dengan kreativitas berfikir, theory baru, dan terobosan2 technology ...
selalu ada kemungkinan penemuan2 cadangan baru ...
salam,
df

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 28, 2005 14:57
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari 
tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 
1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, 
minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. 
Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari 
lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2
probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.
 
Berdasarkan pengetahuan petroleum geology dan petroleum system saat 
ini, dari  60 cekungan sedimen Indonesia itu, di luar 14 yang sekarang 
ini sedang diproduksi migasnya, lumayan banyak yang menjanjikan isinya 
bila dieksplorasi lebih jauh; tetapi ada juga yang harus dilupakan saja 
(kecuali kalau pengetahuan petroleum geology dan petroleum system kita 
saat ini berubah total).
 
Dan, data seismik yang ada saat cekungan2 itu didelineasi, rupanya tak 
sampai melihat endapan Paleozoik yang sangat tebal di bawah Arafura 
Shelf. Maka, areal ini suka dikesampingkan pada peta2 prospektivitas 
hidrokarbon maupun areal petroleum system (yang spekulatif pun tidak !) 
Prospektivitas hidrokarbon endapan Paleozoik Indonesia berumur 
Kambrium-Karbon akan muncul di salah satu wilayah di Arafura ini. Endapan
yang ekivalen terbukti produktif di Amadeus dan Canning Basin di Australia 
onshore - dan secara geologi, itu menerus ke wilayah di tenggara Aru.
 
Petroleum supersystem Larapintine dengan source rocks calcareous 
marine shales mid-Cambrian dengan reservoir rocks dari Cambrian - Pemian 
bisa potensial di Arafura Shelf. Dan, ini di luar perhitungan potensi 60 
basin.
 
Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah 
terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya
yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya

yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum 
bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits.
 
Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita 
melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif

dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya.
 
salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 28, 2005 1:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

   Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia.

   Si Abah

Bahasa Dewa Geologi dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga,
dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh
penghuni bumi.

Dengan sedikit koreksi mestinya Minyak yg sudah ditemukan akan
habis 18 tahun.
(duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...)

Mungkin IAGI perlu jubir ya ...

rdp

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
kalau melihat statistical energy review-nya BP,
rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production ratio)
di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004)
cenderung menurun.
dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun
menjadi 14 tahun (tahun 2004).

saya melihatnya,
eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus*
teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan
terbukti secara signifikan. bahkan utk melawan laju produksi saja
sudah kewalahan.
padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda
tingkat ke-nekat-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi,
kebijakan pemerintah yg berbeda2.

bukan bermaksud ingin pesimis,
mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan,
apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada
yg agresif atau memang karena isi-nya sudah menipis atau karena
sebab lainnya?


thanks.

--pta


On 28/10/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
...(deleted)...
 Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah
 terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang 
 saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya
 yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum
 bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits.

 Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita
 melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif
 dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya.

 salam,
 awang

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Beberapa penyebab utama : 

1. Investor hanya bermain di lahan yang secara eksplorasi sudah matang yang 
field-size distribution-nya normal sedang menurun. Penemuan lapangan-lapangan 
baru selalu makin kecil. Akibatnya, penambahan lapangan baru ke cadangan 
relatif tidak signifikan, padahal produksi dibuat relatif stabil dan konsumsi 
minyak meningkat.

2. waktu yang dibutuhkan antara penemuan dengan cadangan itu siap diproduksikan 
makan waktu  5 tahun (untuk lapangan2 besar), maka penambahan cadangan besar 
ke cadangan yang sudah ada makan waktu lama.

Untuk yang no. 1, Investor harus berani masuk ke frontier area walaupun high 
risk (tetapi biasanya high reward kalau berhasil). Pemerintah telah 
mengeluarkan paket2 insentif untuk mendukung hal ini. Atau, Investor mesti 
berani keluar dari yang normal2 saja kalau beroperasi di lahan eksplorasi 
matang (sehingga menemukan model Banyu Urip).

Untuk yang no. 2, baik Investor maupun Pemerintah harus sama2 berusaha agar 
terjadi akselerasi monetisasi penemuan lapangan2 besar, sehingga penambahan 
cadangan baru yang signifikan ke cadangan yang ada lumayan bisa membuat datar 
laju menurunnya rasio cadangan/produksi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 31, 2005 9:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

kalau melihat statistical energy review-nya BP,
rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production ratio)
di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004)
cenderung menurun.
dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun
menjadi 14 tahun (tahun 2004).

saya melihatnya,
eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus*
teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan
terbukti secara signifikan. bahkan utk melawan laju produksi saja
sudah kewalahan.
padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda
tingkat ke-nekat-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi,
kebijakan pemerintah yg berbeda2.

bukan bermaksud ingin pesimis,
mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan,
apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada
yg agresif atau memang karena isi-nya sudah menipis atau karena
sebab lainnya?


thanks.

--pta


 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.12.6/151 - Release Date: 10/28/2005
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Pak Awang, 
Kalau wartawannya nanya lagi Cadangan terbukti yang sekian . MMBO itu 
sudah sertifikasi belum Pak?. Seperti angka-angka cadangan proven yang 
dimiliki oleh OPEC, angka-angkanya tak bisa dibandingkan dengan cadangan 
sertifikasi dari perusahaan-perusahaan minyak pada umumnya. Urusan cadangan 
juga berdampak pada urusan harga Oil dunia, ketidaksamaan definisi ini juga 
seringkali menjadi ajang bagi spekulan untuk memainkan harga minyak dunia 
melalui psikologik global, selain isu ketidakstabilan suatu kawasan.
 
Dalam lima tahun kedepan, negara-negara penghasil minyak Non-Opec relatif akan 
gagal memenuhi kebutuhan permintaan dunia, akibatnya akan dimintakan tambahan 
suplai dari Opec. Padahal penambahan kapasitas produksi, bukanlah urusan sehari 
dua hari, selain itu kondisi negara-negara penghasil minyak dari Opec hampir 
tak terlepas dengan persoalan politik, hukum, management hingga sering 
mengganggu terjadinya pertumbuhan suplai minyak. Akibatnya harga minyak tahun 
depan diperkirakan masih bertengger di kisaran 55-60 dolar, dan akan terus 
merambat naik tahun2 berikutnya, atau dari sisi suplai-demand dapat dikatakan :
ØWe are not in a cycle, we are in a new plateau. 



 
lam-salam,
ar-.
(peran geologists adalah pada sisi suplai., tantangan kreativitas, 
eksplorasi seluas-luasnya... bukan lagi wacana, adalah sesuatu yang harus 
dijalankan oleh negeri ini
 


Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal narasumber 
yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya tidak membuat 
kelirumologi. Bilang saja dengan jelas : cadangan terbukti dari 
lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju produksi sehari sekian 
... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... % maka, cadangan tersebut akan 
habis dalam ...tahun. 

Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible (keduanya 
disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu yang masih bisa 
diharapkan untuk memperpanjang umur produksi.

Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan mengandung 
minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui eksplorasi (seismik 
dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu adalah ...MMBO tersimpan di ... 
cekungan. Ini adalah tabungan minyak kita masa depan.

Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum dibor. 
Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang sudah dibor. 
Sumberdaya = resources, cadangan = reserve.

Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan pun 
mengutipnya tidak salah, maka kelirumologi mudah2-an tidak terjadi.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah 
energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak 
yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara 
cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya 
kalau bicara data cadangan sering disamaratakan. Padahal data ini merupakan 
data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit 
terselesaikan.
Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, 
sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( 
karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat 
cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg 
belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu 
melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada 
rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak 
cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme 
masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan 
kekurangan minyak ).

ISM



Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


On 10/28/05, Awang Harun Satyana wrote:
 Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari
 tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari
 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005,
 minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun.
 Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari
 lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 
 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.

=== deleted safe bandwith ===

Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun
yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ar,

Gunakan saja angka resmi yang dikeluarkan Pemerintah untuk cadangan terbukti 
itu. Kalau untuk cadangan terbukti biasanya sudah masuk ke level certified, 
hanya untuk minyak tak semua melakukannya. Kalau untuk gas sudah jelas harus 
disertifikasi. Dulu Pertamina setiap tahun mengeluarkan buku resmi (warna biru 
tua) status cadangan lapangan2 migas Indonesia. Sekarang, BPMIGAS yang 
mengeluarkannya. Itulah sumber resmi yang layak dikutip, agar tidak 
simpang-siur. Memang cadangan itu masalah kritis sehingga harus hati-hati 
mengeluarkan, mengutip, atau menggunakannya.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 31, 2005 12:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

Pak Awang, 
Kalau wartawannya nanya lagi Cadangan terbukti yang sekian . MMBO itu 
sudah sertifikasi belum Pak?. Seperti angka-angka cadangan proven yang 
dimiliki oleh OPEC, angka-angkanya tak bisa dibandingkan dengan cadangan 
sertifikasi dari perusahaan-perusahaan minyak pada umumnya. Urusan cadangan 
juga berdampak pada urusan harga Oil dunia, ketidaksamaan definisi ini juga 
seringkali menjadi ajang bagi spekulan untuk memainkan harga minyak dunia 
melalui psikologik global, selain isu ketidakstabilan suatu kawasan.
 
Dalam lima tahun kedepan, negara-negara penghasil minyak Non-Opec relatif akan 
gagal memenuhi kebutuhan permintaan dunia, akibatnya akan dimintakan tambahan 
suplai dari Opec. Padahal penambahan kapasitas produksi, bukanlah urusan sehari 
dua hari, selain itu kondisi negara-negara penghasil minyak dari Opec hampir 
tak terlepas dengan persoalan politik, hukum, management hingga sering 
mengganggu terjadinya pertumbuhan suplai minyak. Akibatnya harga minyak tahun 
depan diperkirakan masih bertengger di kisaran 55-60 dolar, dan akan terus 
merambat naik tahun2 berikutnya, atau dari sisi suplai-demand dapat dikatakan :
ØWe are not in a cycle, we are in a new plateau. 



 
lam-salam,
ar-.
(peran geologists adalah pada sisi suplai., tantangan kreativitas, 
eksplorasi seluas-luasnya... bukan lagi wacana, adalah sesuatu yang harus 
dijalankan oleh negeri ini
 


 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.12.6/151 - Release Date: 10/28/2005
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-30 Terurut Topik yuwono
Masih ada satu lagi, yaitu kemungkinan adanya HC yang ekonomis di basement
dari masing-2 cekungan. Sekarang ini saya lagi bantu Medco untuk studi
basement secara awal, mudah-mudahan nanti ada hasilnya.
Salam,
Yatno

 Sebenarnya terminologi di sekitar cadangan tidak membingungkan, asal
 narasumber yang mengeluarkan pendapat dan para wartawan yang mengutipnya
 tidak membuat kelirumologi. Bilang saja dengan jelas : cadangan
 terbukti dari lapangan-lapangan yang ada tinggal ... MMBO. Dengan laju
 produksi sehari sekian ... BOPD dan penurunan produksi tahunan ... %
 maka, cadangan tersebut akan habis dalam ...tahun.

 Tetapi, jangan lupa, kita masih punya cadangan probable dan possible
 (keduanya disebut cadangan potensial) yang ada di lapangan-lapangan itu
 yang masih bisa diharapkan untuk memperpanjang umur produksi.

 Dan, kita pun masih punya sekian banyak ...perangkap2 diperkirakan
 mengandung minyak yang masih harus dibuktikan keberadaannya melalui
 eksplorasi (seismik dan pemboran). Total sumberdaya perangkap2 itu
 adalah ...MMBO tersimpan di ... cekungan. Ini adalah tabungan minyak
 kita masa depan.

 Sumberdaya adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap belum
 dibor. Cadangan adalah istilah untuk jumlah minyak pada perangkap yang
 sudah dibor. Sumberdaya = resources, cadangan = reserve.

 Kelihatannya kalau kita memberikan pendapat dengan jelas dan wartawan
 pun mengutipnya tidak salah, maka kelirumologi mudah2-an tidak
 terjadi.

 Salam,
 Awang

 -Original Message-
 From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, October 28, 2005 11:17 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

 Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan
 masalah  energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka
 lagi banyak  yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya,
 belum lagi antara  cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi
 kabanyakan orang semuanya  kalau bicara data cadangan sering
 disamaratakan. Padahal data ini merupakan  data dasar dalam perencanaan
 energi, akibatnya masalah energi semakin sulit  terselesaikan.
 Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak,
  sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah
 menipis (  karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM
 dan cepat cepat  cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih
 banyaknya cekungan yg  belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita (
 geoscience ) untuk memacu  melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi
 , Atau kita katakan kepada  rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita
 masih cukup banyak ( masih banyak  cekungan yang belum dioptimalkan).
 sehingga dapat memeberikan rasa optimisme  masyarakat dg cadangan minyak
 yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan  kekurangan minyak ).

 ISM



 Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


 On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka
 dari tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita
 Herman dari 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan
 tahun ini 2005, minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun
 2023-1967 = 56 tahun. Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas.
 Minyak habis dari
 lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada
 hitungan2  probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan
 sebelumnya.

 === deleted safe bandwith =Perhitungan angka
 habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun yg menghitung,
 serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
 sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
 apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
 utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
 supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
 terjadi.

 Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang, akan
 selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan memiliki
 panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
 scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
 dipersiapkan.
 Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
 mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
 biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh
 Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini
 terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan
 yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh.
 Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju
 menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah
 karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar
 tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus yang
 beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga).

 Memang sulit memberikan angka pasti

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
   Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia.

   Si Abah

Bahasa Dewa Geologi dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga,
dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh
penghuni bumi.

Dengan sedikit koreksi mestinya Minyak yg sudah ditemukan akan
habis 18 tahun.
(duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...)

Mungkin IAGI perlu jubir ya ...

rdp

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-28 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari 
tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari 
1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005, 
minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun. 
Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari 
lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 
probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.
 
Berdasarkan pengetahuan petroleum geology dan petroleum system saat 
ini, dari  60 cekungan sedimen Indonesia itu, di luar 14 yang sekarang 
ini sedang diproduksi migasnya, lumayan banyak yang menjanjikan isinya 
bila dieksplorasi lebih jauh; tetapi ada juga yang harus dilupakan saja 
(kecuali kalau pengetahuan petroleum geology dan petroleum system kita 
saat ini berubah total).
 
Dan, data seismik yang ada saat cekungan2 itu didelineasi, rupanya tak 
sampai melihat endapan Paleozoik yang sangat tebal di bawah Arafura 
Shelf. Maka, areal ini suka dikesampingkan pada peta2 prospektivitas 
hidrokarbon maupun areal petroleum system (yang spekulatif pun tidak !) 
Prospektivitas hidrokarbon endapan Paleozoik Indonesia berumur 
Kambrium-Karbon akan muncul di salah satu wilayah di Arafura ini. Endapan yang 
ekivalen terbukti produktif di Amadeus dan Canning Basin di Australia 
onshore - dan secara geologi, itu menerus ke wilayah di tenggara Aru.
 
Petroleum supersystem Larapintine dengan source rocks calcareous 
marine shales mid-Cambrian dengan reservoir rocks dari Cambrian - Pemian 
bisa potensial di Arafura Shelf. Dan, ini di luar perhitungan potensi 60 
basin.
 
Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah 
terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven reserve-nya yang 
saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable dan possible-nya 
yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum 
bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits.
 
Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita 
melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis. Optimisme-kreatif 
dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya.
 
salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 28, 2005 1:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

   Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia.

   Si Abah

Bahasa Dewa Geologi dengan menyatakan cadangan terbukti, diduga,
dikira, basin dll memang sering merancukan pengertian yg diterima oleh
penghuni bumi.

Dengan sedikit koreksi mestinya Minyak yg sudah ditemukan akan
habis 18 tahun.
(duh Kang Andang ... mestinya sedikit itu cukup sebaris ...)

Mungkin IAGI perlu jubir ya ...

rdp

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.361 / Virus Database: 267.12.5/149 - Release Date: 10/25/2005
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari
 tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari
 1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005,
 minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun.
 Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari
 lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 
 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.

=== deleted safe bandwith ===

Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun
yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
terjadi.

Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang,
akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan
memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
dipersiapkan.
Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh 
Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini
terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan
yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh.
Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju
menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah
karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar
tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus
yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga).

Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti
fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak
dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi,
termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba
berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali
resources ini.

Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini
tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak
tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival.

Salam

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-28 Terurut Topik Ben Sapiie
Yang sebagai minyak termasuk non-renewable...ya suatu saat akan habis dan 
berkurang , kalau tidak pada saat waktukita mungkin anak cucu kita. Sehingga 
alternatif energi apapun bentuknya sudah wajib di kembangkan.


Saya setuju dgn bang RDP bahwa perhitungan cadang dgn cara apapun selalu 
meleset...ya itu seninya membuat geologist akan selalu diperlukan baik buat 
ngitung maupun cari yang lainnya..lumayan nambah2 kerjaan.


BS


- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, October 28, 2005 4:42 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak



On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka 
dari

tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari
1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005,
minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun.
Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari
lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada 
hitungan2 probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan 
sebelumnya.



=== deleted safe bandwith ===

Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun
yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
terjadi.

Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang,
akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan
memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
dipersiapkan.
Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh
Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini
terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan
yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh.
Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju
menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah
karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar
tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus
yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga).

Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti
fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak
dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi,
termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba
berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali
resources ini.

Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini
tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak
tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival.

Salam

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-28 Terurut Topik ismail
Data tentang cadangan minyak selalu dipakai dalam setiap pembahasan masalah 
energi, celakanya data ini sering berubah-ubah, lebih celaka lagi banyak 
yang bingung tentang pengertian cadangan dg sumberdaya, belum lagi antara 
cadangan potensial dg cadangan terbukti , bagi kabanyakan orang semuanya 
kalau bicara data cadangan sering  disamaratakan. Padahal data ini merupakan 
data dasar dalam perencanaan energi, akibatnya masalah energi semakin sulit 
terselesaikan.
Sebagai ahli kebumian yang tahu isi bumi , untuk konsumsi rakyat banyak, 
sebaiknya kita informasikan bahwa cadangan minyak kita itu sudah menipis ( 
karena sudah banyak terkuras) , agar mulai berhemat dg BBM dan cepat cepat 
cari alternatif energi , sedangkan Optimisme ttg masih banyaknya cekungan yg 
belum dioptimalkan hanya untuk lingkungan kita ( geoscience ) untuk memacu 
melakukan kegiatan eksplorasi lebih luas lagi , Atau kita katakan kepada 
rakyat banyak bahwa cadangan minyak kita masih cukup banyak ( masih banyak 
cekungan yang belum dioptimalkan). sehingga dapat memeberikan rasa optimisme 
masyarakat dg cadangan minyak yang masih besar.( gak perlu mengkawatirkan 
kekurangan minyak ).


ISM



Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


On 10/28/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kalau menggabungkan cerita Pak Yatno, Pak Herman dan Pak Andang, maka dari
tahun 67 minyak akan habis 20 tahun sampai 1987, lalu cerita Herman dari
1987 minyak akan habis 25 tahun lagi berarti 2012, dan tahun ini 2005,
minyak masih 18 tahun lagi, yaitu 2023. Tahun 2023-1967 = 56 tahun.
Artinya, kapan minyak habis itu tak jelas. Minyak habis dari
lapangan-lapangan yang ditemukan pun tak selalu jelas, masih ada hitungan2 
probable, possible, dan pay2 lain yang belum masuk hitungan sebelumnya.



=== deleted safe bandwith ===

Perhitungan angka habisnya minyak ini akan saja selalu salah, siapapun
yg menghitung, serta apapun metode yg dipergunakan. Namun saya
sendiripun cenderung akan tetep mengatakannya kalau ditanya. Bukan
apa-apa, tetapi saya lebih berpikir bahwa angka-angka inilah yg memacu
utk diketemukannya lapangan-lapangan baru. Feedback Proccess dalam
supply anda demand didalam kebutuhan energi ini akan selalu saja
terjadi.

Proses ini memang bisa saja seperti mengukur panjang karet gelang,
akan selalu bertambah panjang kalau dipaksa direntangkan. Namun akan
memiliki panjang maksimum sebelum putus secara mendadak. Tentunya
scenario ini akan sangat-sangat berbahaya, kalau tidak disadari dan
dipersiapkan.
Scenario lain adalah substitusi, munculkan resources sejenis yg
mengisi kebutuhan minyak bukan dari explorasi didalam bumi. Misalnya
biodiesel yg akan dibangun secara besar-besaran di Singapore oleh
Archer Daniels yg dilansir Jakarta Post bbrp hari lalu. Kalau ini
terjadi tentunya Singapore sebagai exportir BBM akan terjadi, dan
yakin CPOnya malah bisa jadi disuply dr Indonesia deh.
Scenario lain masih banyak, termasuk kemungkinan energi maju
menggantikan energi konvensional, atau kebutuhan transportasi berubah
karena komunikasi lebih maju menutup keinginan bertemu menjadi sekedar
tatapmuka lewat screen (ini sudah mulai). Termasuk scenario khusus
yang beruba 'meteoric impact' (maksudnya sesuatu yg tak terduga).

Memang sulit memberikan angka pasti, namun justru dengan mengerti
fenomena ketidak-pastian inilah kita dapat mempengaruhi semua pihak
dalam 'energy-chain' utk tetap melakukan eksplorasi-exploitasi,
termasuk pihak investor, goverment, juga konsumen utk mencoba
berhemat. Disisi lain utk memaju explorationist tetep menggali
resources ini.

Dengan demikian pengungkapan angka dengan metode masing-masing ini
tentunya bukan ditujukan untuk menjadi salah satu tujuan menebak
tetapi lebih banyak utk membangkitkan awareness, for survival.

Salam

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik Andang Bachtiar
Sedikit koreksi:

dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com
disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan GeologiMinyak
Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang-  kemarin (27/10/05)
saya mengungkapkan bahwa:

1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas (pemerintah,
dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian)
mustinya diubah dari pesimisme apatis menganggap minyak kita sudah habis
menjadi optimisme kreatif mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan cara-cara
baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas
Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru pemikiran kitalah
yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide
baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi dibalik
tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli
eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari 60
jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah
dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak
optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas kita
terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan
memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah
berproduksi.

2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah
berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif (spec
surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama
dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic) daerah-daerah
tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari
pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional)
untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan
oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi untuk
spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang
tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi
saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source)
sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa harus
terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang
kadang-kadang bisa menahan data dg umur 8tahun atas alasan bisnis/komersial
perusahaan ybs.

3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita bisa
konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan
prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di
cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat
regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau
melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang
berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut.
Perhitungan jumlah cadangan terbuktipotensial yang keluar angka resminya
dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan
upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di
berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu
ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita
dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5
tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina).

Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini
diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah
menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab:

4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik)
Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah; karena
saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya
Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih
rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar
Jawa.

Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian rupa
sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu.


Salam

adb



- Original Message -
From: ismail [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM
Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, ada
 berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
Cadangan
 minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan
 pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis, dg
 asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad tinggal 6-7
 milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi sejak '77 sekitar
 2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai 5,5 % / thn.Kayaknya
dg
 asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan 

Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik yuwono
Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis
20 th lagi.
Yatno

 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada  berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan  minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk
 mengadakan  pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg  asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad
 tinggal 6-7  milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi
 sejak '77 sekitar  2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai
 5,5 % / thn.Kayaknya dg  asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat
 yang  cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat.
 Sebetulnya  Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa .
 bagaimana propek  eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau
 harga minyak 50$ gas ini  akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost
 produksinya ?

 Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan
 setiap  tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum
 sepeda motor  mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM
 10 l/hari dan motor  1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6
 juta ltr , atau kira kira  40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat
 terus.Padahal untuk menambah  produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan
 investasi yg tdk sedikit. Ini baru  dari trasportasi, belum untuk
 Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini  dapat diganti dg energi lain
 ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara  significant akan mengurangi
 konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas  Hidrat tadi dapat
 direalisasikan.
  Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal
 untuk
 mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau
 bicara  action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi
 sekarang ini  bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya
 sekarang ini, yg lebih  penting adalah iklim invesatsi / pengakaan
 hukum/kepastian hukum/ kepastian  aturan perundang undangan.
 Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini,
  oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis
 produksi  minyak kita juga akan naik.
 Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif ,
 ditulis  kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan,
 alasanya  kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia
 Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng..
 )

 Ism



 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik yrsnki

  Ndang

  Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia.

  Si Abah

__

  Sedikit koreksi:

 dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com
 disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan
 GeologiMinyak
 Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang-  kemarin (27/10/05)
 saya mengungkapkan bahwa:

 1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas
 (pemerintah,
 dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian)
 mustinya diubah dari pesimisme apatis menganggap minyak kita sudah habis
 menjadi optimisme kreatif mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan
 cara-cara
 baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas
 Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru pemikiran
 kitalah
 yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide
 baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi
 dibalik
 tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli
 eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari 60
 jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah
 dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak
 optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas
 kita
 terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan
 memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah
 berproduksi.

 2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah
 berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif
 (spec
 surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama
 dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic)
 daerah-daerah
 tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari
 pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional)
 untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan
 oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi
 untuk
 spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang
 tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi
 saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source)
 sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa
 harus
 terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang
 kadang-kadang bisa menahan data dg umur 8tahun atas alasan
 bisnis/komersial
 perusahaan ybs.

 3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita
 bisa
 konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan
 prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di
 cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat
 regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau
 melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang
 berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut.
 Perhitungan jumlah cadangan terbuktipotensial yang keluar angka resminya
 dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan
 upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di
 berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu
 ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita
 dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5
 tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina).

 Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini
 diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah
 menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab:

 4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik)
 Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah;
 karena
 saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya
 Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih
 rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar
 Jawa.

 Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian
 rupa
 sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu.


 Salam

 adb



 - Original Message -
 From: ismail [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM
 Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada
 berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan
 minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan
 pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg
 asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad 

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Waktu th 1987 masih mhs dulu, saya dengar masih 25 tahun lagi. 

Saya percaya masih banyak minyak cuma mesti pinter-pinter memproduksi dan 
mencarinya.
Sekarang saya kerja di Brunei untuk explorasi di bawah existing field. Untuk 
yang namanya Seria Field, yang sudah produksi selama 75 tahun, sudah 
menghasilkan 1 billion barrer, dan di penetrasi oleh lebih dari 830 sumur, 
masih saja ada bagian dalam yang belum di test. Kadang-kadang ekonomi, infra 
stuktur, global market, dan isu-isu non tehcnial lainnya menghalangi kita untuk 
mencarinya.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 28 October 2005 12:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis
20 th lagi.
Yatno

 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada  berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan  minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk
 mengadakan  pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg  asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad
 tinggal 6-7  milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi
 sejak '77 sekitar  2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai
 5,5 % / thn.Kayaknya dg  asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat
 yang  cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat.
 Sebetulnya  Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa .
 bagaimana propek  eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau
 harga minyak 50$ gas ini  akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost
 produksinya ?

 Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan
 setiap  tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum
 sepeda motor  mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM
 10 l/hari dan motor  1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6
 juta ltr , atau kira kira  40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat
 terus.Padahal untuk menambah  produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan
 investasi yg tdk sedikit. Ini baru  dari trasportasi, belum untuk
 Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini  dapat diganti dg energi lain
 ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara  significant akan mengurangi
 konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas  Hidrat tadi dapat
 direalisasikan.
  Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal
 untuk
 mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau
 bicara  action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi
 sekarang ini  bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya
 sekarang ini, yg lebih  penting adalah iklim invesatsi / pengakaan
 hukum/kepastian hukum/ kepastian  aturan perundang undangan.
 Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini,
  oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis
 produksi  minyak kita juga akan naik.
 Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif ,
 ditulis  kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan,
 alasanya  kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia
 Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng..
 )

 Ism



 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo