RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Yang tidak konvergen adalah cara berpikir manusia yang terbatas. Yangg disebut orang yang berkompetensi termasuk manusia yang terbatas, yang terjadi adalah kesimpulan dari masing masing disiplin yang belum mencapai tingkat pemecahannya. Kalau berpijak dengan cara berpikir begini maka argumentasi data mana atau disiplin mana yang dipakai/diutamakan tidak akan terjadi. Perkembangan ilmu, data dan pengalaman suatu waktu akan menjelaskan kenapa ke tidak konvergen yang lalu terjadi. Yanto Salim Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, May 21, 2006 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Kalau "tripartit" (geologi-geofisika-geokimia) ini tidak konvergen, mana yg dianggap bener ? Aku dulu (sekitar 8-10 tahun lalu) pernah diskusi dengan Doug Waples sepanjang perjalanan naik mobil dari Bandung ke Jakarta, ngobrol tentang Geologi-Geokimia. Nah Doug bilang kalau andata geology dan geokimia kesimpulannya tidak "akur", beliau menyarankan untuk menggunakan argumentasi geologi. Karena kajian geokimia lebih banyak kelemahannya. (tentunya setelah dikaji oleh orang yg sama-sama kompetensinya). Nah kalau argumentasi geologi dengan geofisika manakah argumentasi yg lebih bisa "dipercaya" ? RDP On 5/19/06, Lambok Parulian Marpaung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sehubungan dengan tripartid yang dikatakan Pa Awang. Di daerah Jabung pernah > dilakukan studi geokimia secara detail, dan sangat membantu dalam pemahaman > sistem petroleum. Sehingga benar yang dikatakan Pa Awang, tidak mereka-reka, > tapi ada guidance untuk mencari prospek sampai drillable prospect. > > Salam, > Lambok > > - Original Message - > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, May 19, 2006 3:48 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Pak Slamet, > > Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau > dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping > serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau > lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan > membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana > kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga > bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila > kita libatkan struktur geologi di dalamnya. > > Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow > regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana > oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. > > Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. > Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping > hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat > berguna kalau geologi jadi sokogurunya. > > Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Terima kasih atas penjelasanya. > > Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite > refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di > setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. > Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing > data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan > cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara > specifik? > Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source > facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? > > Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! > > > Salaam, > SLAMET RIYADI > > > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > Pak Slamet dan Pak Hendro, > > Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena > pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di > reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah > blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan > disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat > pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi > menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak > heran gas hydrate - biogenic gas yang terperan
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
"geokimia akan sangat berguna kalau geologi jadi sokogurunya" Sepertinya berlaku hal yg sama dalam geofisika.. :-) Herry - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 21 May, 2006 7:45:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Kalau "tripartit" (geologi-geofisika-geokimia) ini tidak konvergen, mana yg dianggap bener ? Aku dulu (sekitar 8-10 tahun lalu) pernah diskusi dengan Doug Waples sepanjang perjalanan naik mobil dari Bandung ke Jakarta, ngobrol tentang Geologi-Geokimia. Nah Doug bilang kalau andata geology dan geokimia kesimpulannya tidak "akur", beliau menyarankan untuk menggunakan argumentasi geologi. Karena kajian geokimia lebih banyak kelemahannya. (tentunya setelah dikaji oleh orang yg sama-sama kompetensinya). Nah kalau argumentasi geologi dengan geofisika manakah argumentasi yg lebih bisa "dipercaya" ? RDP On 5/19/06, Lambok Parulian Marpaung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sehubungan dengan tripartid yang dikatakan Pa Awang. Di daerah Jabung pernah > dilakukan studi geokimia secara detail, dan sangat membantu dalam pemahaman > sistem petroleum. Sehingga benar yang dikatakan Pa Awang, tidak mereka-reka, > tapi ada guidance untuk mencari prospek sampai drillable prospect. > > Salam, > Lambok > > - Original Message - > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, May 19, 2006 3:48 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Pak Slamet, > > Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau > dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping > serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau > lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan > membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana > kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga > bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila > kita libatkan struktur geologi di dalamnya. > > Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow > regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana > oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. > > Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. > Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping > hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat > berguna kalau geologi jadi sokogurunya. > > Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > > Terima kasih atas penjelasanya. > > Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite > refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di > setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. > Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing > data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan > cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara > specifik? > Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source > facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? > > Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! > > > Salaam, > SLAMET RIYADI > > > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > > Pak Slamet dan Pak Hendro, > > Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena > pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di > reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah > blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan > disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat > pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi > menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak > heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal > es sering ditemukan tak jauh dari seabed). > > Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan > pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa > "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada > booster pompa untuk mendorong minyak
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
waduhhampir aja latah njawabnya, untung ndak jadi klik 'send" :) --pta On 21/05/06, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Nah kalau argumentasi geologi dengan geofisika manakah argumentasi yg lebih bisa "dipercaya" ? - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Kalau "tripartit" (geologi-geofisika-geokimia) ini tidak konvergen, mana yg dianggap bener ? Aku dulu (sekitar 8-10 tahun lalu) pernah diskusi dengan Doug Waples sepanjang perjalanan naik mobil dari Bandung ke Jakarta, ngobrol tentang Geologi-Geokimia. Nah Doug bilang kalau andata geology dan geokimia kesimpulannya tidak "akur", beliau menyarankan untuk menggunakan argumentasi geologi. Karena kajian geokimia lebih banyak kelemahannya. (tentunya setelah dikaji oleh orang yg sama-sama kompetensinya). Nah kalau argumentasi geologi dengan geofisika manakah argumentasi yg lebih bisa "dipercaya" ? RDP On 5/19/06, Lambok Parulian Marpaung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sehubungan dengan tripartid yang dikatakan Pa Awang. Di daerah Jabung pernah dilakukan studi geokimia secara detail, dan sangat membantu dalam pemahaman sistem petroleum. Sehingga benar yang dikatakan Pa Awang, tidak mereka-reka, tapi ada guidance untuk mencari prospek sampai drillable prospect. Salam, Lambok - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, May 19, 2006 3:48 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet, Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila kita libatkan struktur geologi di dalamnya. Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat berguna kalau geologi jadi sokogurunya. Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Terima kasih atas penjelasanya. Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara specifik? Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Sehubungan dengan tripartid yang dikatakan Pa Awang. Di daerah Jabung pernah dilakukan studi geokimia secara detail, dan sangat membantu dalam pemahaman sistem petroleum. Sehingga benar yang dikatakan Pa Awang, tidak mereka-reka, tapi ada guidance untuk mencari prospek sampai drillable prospect. Salam, Lambok - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, May 19, 2006 3:48 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet, Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila kita libatkan struktur geologi di dalamnya. Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat berguna kalau geologi jadi sokogurunya. Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Terima kasih atas penjelasanya. Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara specifik? Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Delete-- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sende
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Pak Slamet, Data sulfur, API, n-parafin, isoprenoid dari minyak2 di suatu kawasan kalau dihubungkan dan dipahami secara regional akan menggambarkan oil grouping serta karakteristiknya. Lalu, source facies-nya bisa kita duga-duga. Kalau lalu kita masukkan pemahaman geologic setting dan stratigrafinya akan membimbing kita ke pemahaman apa source-nya (formasi apa) dan di mana kitchen-nya. Akibatnya, kita akan tahu bagaimana gambaran migrasinya. Juga bisa untuk menaksir kawasan terbiodegradasi atau bebas biodegradasi bila kita libatkan struktur geologi di dalamnya. Kalau kita hubungkan data VR dan heatflow tiap sumur, atau dengan heatflow regional, kita bisa merekonstruksi sejarah pematangannya, di mana oil/gas/overmature window saat ini, dan di mana dulu. Geokimia akan nyaring berbunyi bila kita tiupkan nafas geologi ke dalamnya. Dan tanpa geokimia, semua hanya reka-reka. Kematangan atau oil grouping hanya ditunjukkan oleh geokimia, dan kembali ke tadi, geokimia akan sangat berguna kalau geologi jadi sokogurunya. Maka, tripartit geologi-geofisika-geokimia tak boleh diceraiberaikan. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 19, 2006 8:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Terima kasih atas penjelasanya. Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara specifik? Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Delete-- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Terima kasih atas penjelasanya. Andaikata, kita punya 'trace elements' berupa data sulphur, vitrinite refelectance, API, n-parafin atau isoprenoid dan juga data heat-flow di setiap well yang ada di Kepulauan Sumatera. Lalu kita bermain-main dengan mem-plots dan menghubungkan masing-masing data tersebut dengan interpretasi isoline dan opposite-nya . . . dan cerita geology apa saja yang bisa menghubungkan semuanya itu secara specifik? Apakah bisa bercerita tentang trend of sediment environment, source facies/rocks, partial pressure (CO2), etc.? Menarik ya mengungkapkan trend secara regional?! Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 4:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Delete-- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Selain pemanasan, yang biasanya dilakukan adalah dengan membungkus jalur pipanya supaya penurunan temperaturnya minimal saya kira ini yang banyak dilakukan untuk lapangan-lapangan di laut dalam, karena kalau harus pasang "pemanas" tentunya akan repot...lha wong tie-in nya saja sudah pakai ROV... salam, - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, May 18, 2006 10:25 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Persis pertanyaan anaku dari cerita ibunya, "Jadi kalau minyak di Antartika (yang dingin sekale) sedang 'disedot' dan minyaknya membeku dan menyumbat di pipanya, bagaimana?" Ibunya bilang pake alat 'khusus' . . . Dalam hati saya, pake alat mekhanik atau kimiawi?! Boleh dong share untuk jawabannya, pak Awang. Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Sebenarnya yang dimaksudkan Iwan dengan bio-enhanced oil itu adalah pengurangan wax content oleh bakteri sehingga minyaknya relatif lebih encer dibandingkan yang lilinnya banyak. Dalam kasus-kasus berat, minyak akan persis seperti semir sepatu kalau lilin/parafinnya banyak. Dalam kasus bio-enhanced oil, minyak parafinik berubah jadi minyak naftenik - yang relatif lebih encer daripada minyak parafinik. Di beberapa kasus minyak di reservoir lautdalam, flow assurance jadi penting sebab minyak parafinik bisa membeku dan menyumbat jalur pipa. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? Delete--- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Menarik Ar, Bima dan Zulu bisa dipelajari charging history-nya dan kemungkinan in-reservoir alteration-nya. Apalagi kalau semua sumur produksinya menunjukkan API serendah itu. Kalau Arimbi, Zelda, dll. itu khas API asal lakustrine source rocks. Mungkin disertasi Pak Haposan Napitupulu Pertamina perlu dikaji lagi, Pak Haposan mengajukan tiga oil grouping di wilayah ini : asal lakustrin, asal fluvio-deltaik, dan asal marine carbonates. Yang lakustrin (Banuwati) dan fluvio-deltaik (Talang Akar) sudah terbukti dan dominan. Yang asal karbonat (mestinya Baturaja ?) mungkin Bima dan Zulu itu ? Menarik lagi, Bima duduk di horst depocenter Sunda Basin. Sunda Basin sangat khas lakustrin. Berarti minyak Bima bukan dari Sunda, melainkan dari dalaman di timurnya yang Baturajanya mestinya sudah masuk ke oil window ? Perlu pengkajian ulang. Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 3:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Pak Awang, dari lapangan2 utara laut jawa itu memang hanya Zulu dan Bima yang memiliki API 21deg dari komposit crudenya, berbeda jauh dengan Arjuna, Arimbi dan Zelda, Cintanatomas (ex maxus) yang berada pd kisaran 32-37deg. Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: API rendah (heavy oils) juga bisa berhubungan dengan source facies. Dari statistik 7000 sampel minyak seluruh dunia yang diketahui dengan baik korelasinya terhadap batuan induk, diketahui bahwa minyak yang berasal dari source marine carbonate dapat punya API di antara 10-40 deg API (kondisi tak biodegraded), rata-rata 25-35 deg API. Minyak Salawati yang ada di sekitar Walio Field (Kasim, Jaya, Walio, Linda, Sele, dan sekitarnya) adalah contoh yang baik. Minyak Seram, seperti ditulis Herry dan Ariadi, juga memberikan contoh yang baik. Baik minyak yang di Pleistosen Fufa maupun minyak yang ada di Middle Jurassic Manusela keduanya punya API berat. Memang ada yang terbiodegradasi seperti di Bula dan seepages di dekatnya karena reservoirnya dangkal, tetapi yang di East Nief dan Oseil, API-nya pun rendah walau tak terbiodegradasi. Bula oil seep lumayan terbiodegradasi karena n-parafin dan isoprenoidnya hilang, tetapi steran-nya tak terganggu sama sekali. Minyak dari Mesozoik East Nief atau Oseil (API 15-24) punya pristane/phytane rendah (0.48-0.77), sulfur tinggi (0.94-2.95 wt %). Sangat khas minyak2 dari lingkungan anoxic. Fraksi saturate masih > 60 %, menunjukkan minyak tak terbiodegradasi. Biomarkernya menunjukkan bahwa minyak ini berasal dari anoxic marine carbonate source rocks. Buktinya, minyak menunjukkan low diasterane ratios, low tricyclic terpanes, high norhopane/hopane ratios, dan high 30-norhopanes. Ini adalah ciri-ciri clay-poor anoxic carbonate source rocks. Oleanane tak ditemukan, juga C26 24-nordiacholestane ratio rendah. Dua ciri ini telah cukup untuk mengatakan bahwa minyak berasal dari source rocks berumur Jurassic atau lebih tua. Kalau kita lihat stratigrafinya, maka bisa dipastikan bahwa source rock untuk East Nief/Oseil/Bula adalah late-Triassic-middle Jurassic Saman-Saman carbonates. Tak mengherankan API-nya berat walaupun tak terbiodegradasi. Kalau terjadi keseragaman API di sekitar 20 deg untuk lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 Tarakan, agak mengherankan sebab fluvio-deltaik Talang Akar atau lacustrine Banuwati source rocks dan juga fluvio-deltaik Meliat/Santul source rocks tak mungkin menghasilkan API serendah itu walaupun di kasus low maturity. Tipe2 batuan induk seperti ini punya rata2 API 35-45. Atau, terjadi massal biodegradation, atau Baturaja marine carbonates source-nya ? Bagaimana ni Ar ? Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Databa
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Ekonomis untuk diproduksi, kan sekarang pun sudah ada produksi baik dari Bula yang Plistosen maupun dari East Nief yang Jurassic. Bahkan, Bula telah diproduksikan dari awal abad ini, dan ini adalah lapangan minyak pertama di Indonesia Timur. Oseil yang Jurassic sekarang juga sedang dikembangkan dengan bor2 horizontal dan beberapa sumur pertamanya sudah berproduksi. Kondisi reservoir Jurassic limestone adalah oolitic carbonate yang sangat fractured, sehingga produksi dikejar dengan horizontal drilling. Sedangkan Fufa Pleistocene sands adalah reservoir termuda di Indonesia dengan kedalaman hanya ratusan meter. Kalau yang Jurassic sekitar 5000-7500 feet. Temperatur rata2 > 100 deg C, bukan wilayah biodegradasi. Saat ini, dari yang Jurassic masih primary recovery, yang dari Pleistocene Fufa kebanyakan sudah dengan pompa, maklum sudah puluhan tahun diproduksikan (brown field). Salam, awang -Original Message- From: Santoso, Hendro (hendroh) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Bagaimana kondisi reservoirnya ya? kedalaman and temperature? Economically producible kah minyak berat dilapangan2x tsb? By primay or enhanced recovery technique? -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Pak Slamet dan Pak Hendro, Blockage lebih dikuatirkan terjadi semakin mendekati seabed karena pressure dan temperatur yang turun di bawah dew point. Kalau di reservoir jauh di bawah seabed, temperatur yang tinggi bisa mencegah blokage minyak parafinik. Dalam flow assurance study, kondisi ini akan disimulasi, apakah minyak parafiniknya cenderung membeku dan menyumbat pipa (blaockage). Sepanjang jalur pipa di atas sea bed pun kondisi menjadi rawan karena laut dalam tentu punya temperatur yang minimal (tak heran gas hydrate - biogenic gas yang terperangkap dalam kisi2 kristal es sering ditemukan tak jauh dari seabed). Seperti yang Pak Hendro sebutkan, saat ini caranya adalah dengan pemanasan di titik2 tertentu di sepanjang tubing dan di beberapa "stasiun termal" di sepanjang jalur pipa ke tempat pengumpul. Kalau ada booster pompa untuk mendorong minyak tetap punya tekanan agar mengalir di pipa yang menanjak pun, maka ini ada thermal booster agar minyak tak jadi membeku di pipa meskipun di luar temperatur drop. Cara lain adalah dengan membuat bio-enhanced buatan, yaitu menginjeksikan mikroba pemakan lilin. Atau, dengan injeksi uap/mikroba seperti pernah dicoba di lapangan2 di Sumatra Tengah. Bila ada minyaknya, kelihatannya minyak Antarktika tak akan parafinik, mungkin tipe yang diproduksi dari marine algae yang miskin lilin. Penyumbatan karena pembekuan lebih gampang diatasi daripada penyumbatan kimiawi karena kandungan lilin/parafin. Salam, awang -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Persis pertanyaan anaku dari cerita ibunya, "Jadi kalau minyak di Antartika (yang dingin sekale) sedang 'disedot' dan minyaknya membeku dan menyumbat di pipanya, bagaimana?" Ibunya bilang pake alat 'khusus' . . . Dalam hati saya, pake alat mekhanik atau kimiawi?! Boleh dong share untuk jawabannya, pak Awang. Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Sebenarnya yang dimaksudkan Iwan dengan bio-enhanced oil itu adalah pengurangan wax content oleh bakteri sehingga minyaknya relatif lebih encer dibandingkan yang lilinnya banyak. Dalam kasus-kasus berat, minyak akan persis seperti semir sepatu kalau lilin/parafinnya banyak. Dalam kasus bio-enhanced oil, minyak parafinik berubah jadi minyak naftenik - yang relatif lebih encer daripada minyak parafinik. Di beberapa kasus minyak di reservoir lautdalam, flow assurance jadi penting sebab minyak parafinik bisa membeku dan menyumbat jalur pipa. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? Delete--- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Pak Awang, dari lapangan2 utara laut jawa itu memang hanya Zulu dan Bima yang memiliki API 21deg dari komposit crudenya, berbeda jauh dengan Arjuna, Arimbi dan Zelda, Cintanatomas (ex maxus) yang berada pd kisaran 32-37deg. Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: API rendah (heavy oils) juga bisa berhubungan dengan source facies. Dari statistik 7000 sampel minyak seluruh dunia yang diketahui dengan baik korelasinya terhadap batuan induk, diketahui bahwa minyak yang berasal dari source marine carbonate dapat punya API di antara 10-40 deg API (kondisi tak biodegraded), rata-rata 25-35 deg API. Minyak Salawati yang ada di sekitar Walio Field (Kasim, Jaya, Walio, Linda, Sele, dan sekitarnya) adalah contoh yang baik. Minyak Seram, seperti ditulis Herry dan Ariadi, juga memberikan contoh yang baik. Baik minyak yang di Pleistosen Fufa maupun minyak yang ada di Middle Jurassic Manusela keduanya punya API berat. Memang ada yang terbiodegradasi seperti di Bula dan seepages di dekatnya karena reservoirnya dangkal, tetapi yang di East Nief dan Oseil, API-nya pun rendah walau tak terbiodegradasi. Bula oil seep lumayan terbiodegradasi karena n-parafin dan isoprenoidnya hilang, tetapi steran-nya tak terganggu sama sekali. Minyak dari Mesozoik East Nief atau Oseil (API 15-24) punya pristane/phytane rendah (0.48-0.77), sulfur tinggi (0.94-2.95 wt %). Sangat khas minyak2 dari lingkungan anoxic. Fraksi saturate masih > 60 %, menunjukkan minyak tak terbiodegradasi. Biomarkernya menunjukkan bahwa minyak ini berasal dari anoxic marine carbonate source rocks. Buktinya, minyak menunjukkan low diasterane ratios, low tricyclic terpanes, high norhopane/hopane ratios, dan high 30-norhopanes. Ini adalah ciri-ciri clay-poor anoxic carbonate source rocks. Oleanane tak ditemukan, juga C26 24-nordiacholestane ratio rendah. Dua ciri ini telah cukup untuk mengatakan bahwa minyak berasal dari source rocks berumur Jurassic atau lebih tua. Kalau kita lihat stratigrafinya, maka bisa dipastikan bahwa source rock untuk East Nief/Oseil/Bula adalah late-Triassic-middle Jurassic Saman-Saman carbonates. Tak mengherankan API-nya berat walaupun tak terbiodegradasi. Kalau terjadi keseragaman API di sekitar 20 deg untuk lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 Tarakan, agak mengherankan sebab fluvio-deltaik Talang Akar atau lacustrine Banuwati source rocks dan juga fluvio-deltaik Meliat/Santul source rocks tak mungkin menghasilkan API serendah itu walaupun di kasus low maturity. Tipe2 batuan induk seperti ini punya rata2 API 35-45. Atau, terjadi massal biodegradation, atau Baturaja marine carbonates source-nya ? Bagaimana ni Ar ? Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice.
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Terima kasih penjelasannya. -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia > Apakah alasan water-washing atau bacterial bio-degradation itu bisa > terjadi tidak bersamaan ? Kalau terjadi bersamaan, bagaimana > membedakannya ? > > Thanks. Iman Mas Iman, Biodegradasi dan water-washing (WW) dapat terjadi bersamaan atau tidak. Biodegradasi memerlukan persyaratan antara lain: adanya pergerakan air di reservoir baik akibat hidrodinamika atau pun kompaksi, temperatur reservoir di bawah 80 der.C, salinitas di bawah 100-150 per mil, dan kadar H2S rendah. Untuk WW syarat utamanya adalah adanya pergerakan air yang akan melarutkan material organik penyusun minyak. Jadi WW dapat terjadi di reservoir dengan temperatur lebih dari 80 der.C, sedangkan biodegradsi umumnya tidak dapat. Kalau terjadi bersamaan sudah pasti sukar membedakan akibatnya. Akan tetapi akibat utama dari biodegradasi adalah rendahnya konsentrasi parafin relatif terhadap senyawa bercabang dan siklik, berkurangnya konsentrasi gasolin (C4-C7) relatif terhadap C15+, serta berkurangnya konsentrasi aromatik yang mengandung rantai samping parafin seperti alkilbenzena. WW utamanya dicirikan oleh hilangnya benzena dan toluena yang merupakan fraksi aromatik yang mudah larut dalam air. Semua material organik itu dapat dianalisis dengan GC-MS untuk fraksi saturasi dan aromatik. Jadi, jika semua fraksi (saturasi dan aromatik) berkurang konsentrasinya, maka ya dapat ditafsirkan telah terjadi biodegradasi dan WW. Semoga ada gunanya penjelasan ini. Wasalam, Eddy - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Bagaimana kondisi reservoirnya ya? kedalaman and temperature? Economically producible kah minyak berat dilapangan2x tsb? By primay or enhanced recovery technique? -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Kang Awang, Selain dengan teknik pemanasan, adakah solusi lain dalam mengatasi penyumbatan jalur pipa akibat parafinik oil tsb? Sedikit nambahin terkait dengan concern man-teman atas kental vs encer nya heavy oil. Selain memperhatikan speficif gravity minyak, karakter kental/encer ini bisa dikorelasikan dengan karakter viskositasnya dan fungsi perubahannya terhadap temperatur. Sebagai contoh heavy oil dengan SG 15-20 API umumnya memiliki viskositas sangat besar (kental) pada temperature 100 degC akan tetapi viskositas ini akan drastis mengecil (encer) jika kondisi temperatur dua atau tiga kali lipatnya. -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 2:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Sebenarnya yang dimaksudkan Iwan dengan bio-enhanced oil itu adalah pengurangan wax content oleh bakteri sehingga minyaknya relatif lebih encer dibandingkan yang lilinnya banyak. Dalam kasus-kasus berat, minyak akan persis seperti semir sepatu kalau lilin/parafinnya banyak. Dalam kasus bio-enhanced oil, minyak parafinik berubah jadi minyak naftenik - yang relatif lebih encer daripada minyak parafinik. Di beberapa kasus minyak di reservoir lautdalam, flow assurance jadi penting sebab minyak parafinik bisa membeku dan menyumbat jalur pipa. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? --pta > Ada juga lho, yang api gravity rendah tapi encer banget, seringkali > dipercaya akibat bio-enhanced oil (lawannya bio-degraded) - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Persis pertanyaan anaku dari cerita ibunya, "Jadi kalau minyak di Antartika (yang dingin sekale) sedang 'disedot' dan minyaknya membeku dan menyumbat di pipanya, bagaimana?" Ibunya bilang pake alat 'khusus' . . . Dalam hati saya, pake alat mekhanik atau kimiawi?! Boleh dong share untuk jawabannya, pak Awang. Salaam, SLAMET RIYADI -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Sebenarnya yang dimaksudkan Iwan dengan bio-enhanced oil itu adalah pengurangan wax content oleh bakteri sehingga minyaknya relatif lebih encer dibandingkan yang lilinnya banyak. Dalam kasus-kasus berat, minyak akan persis seperti semir sepatu kalau lilin/parafinnya banyak. Dalam kasus bio-enhanced oil, minyak parafinik berubah jadi minyak naftenik - yang relatif lebih encer daripada minyak parafinik. Di beberapa kasus minyak di reservoir lautdalam, flow assurance jadi penting sebab minyak parafinik bisa membeku dan menyumbat jalur pipa. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? Delete--- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Sebenarnya yang dimaksudkan Iwan dengan bio-enhanced oil itu adalah pengurangan wax content oleh bakteri sehingga minyaknya relatif lebih encer dibandingkan yang lilinnya banyak. Dalam kasus-kasus berat, minyak akan persis seperti semir sepatu kalau lilin/parafinnya banyak. Dalam kasus bio-enhanced oil, minyak parafinik berubah jadi minyak naftenik - yang relatif lebih encer daripada minyak parafinik. Di beberapa kasus minyak di reservoir lautdalam, flow assurance jadi penting sebab minyak parafinik bisa membeku dan menyumbat jalur pipa. Salam, awang -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? --pta > Ada juga lho, yang api gravity rendah tapi encer banget, seringkali > dipercaya akibat bio-enhanced oil (lawannya bio-degraded) - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
API rendah (heavy oils) juga bisa berhubungan dengan source facies. Dari statistik 7000 sampel minyak seluruh dunia yang diketahui dengan baik korelasinya terhadap batuan induk, diketahui bahwa minyak yang berasal dari source marine carbonate dapat punya API di antara 10-40 deg API (kondisi tak biodegraded), rata-rata 25-35 deg API. Minyak Salawati yang ada di sekitar Walio Field (Kasim, Jaya, Walio, Linda, Sele, dan sekitarnya) adalah contoh yang baik. Minyak Seram, seperti ditulis Herry dan Ariadi, juga memberikan contoh yang baik. Baik minyak yang di Pleistosen Fufa maupun minyak yang ada di Middle Jurassic Manusela keduanya punya API berat. Memang ada yang terbiodegradasi seperti di Bula dan seepages di dekatnya karena reservoirnya dangkal, tetapi yang di East Nief dan Oseil, API-nya pun rendah walau tak terbiodegradasi. Bula oil seep lumayan terbiodegradasi karena n-parafin dan isoprenoidnya hilang, tetapi steran-nya tak terganggu sama sekali. Minyak dari Mesozoik East Nief atau Oseil (API 15-24) punya pristane/phytane rendah (0.48-0.77), sulfur tinggi (0.94-2.95 wt %). Sangat khas minyak2 dari lingkungan anoxic. Fraksi saturate masih > 60 %, menunjukkan minyak tak terbiodegradasi. Biomarkernya menunjukkan bahwa minyak ini berasal dari anoxic marine carbonate source rocks. Buktinya, minyak menunjukkan low diasterane ratios, low tricyclic terpanes, high norhopane/hopane ratios, dan high 30-norhopanes. Ini adalah ciri-ciri clay-poor anoxic carbonate source rocks. Oleanane tak ditemukan, juga C26 24-nordiacholestane ratio rendah. Dua ciri ini telah cukup untuk mengatakan bahwa minyak berasal dari source rocks berumur Jurassic atau lebih tua. Kalau kita lihat stratigrafinya, maka bisa dipastikan bahwa source rock untuk East Nief/Oseil/Bula adalah late-Triassic-middle Jurassic Saman-Saman carbonates. Tak mengherankan API-nya berat walaupun tak terbiodegradasi. Kalau terjadi keseragaman API di sekitar 20 deg untuk lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 Tarakan, agak mengherankan sebab fluvio-deltaik Talang Akar atau lacustrine Banuwati source rocks dan juga fluvio-deltaik Meliat/Santul source rocks tak mungkin menghasilkan API serendah itu walaupun di kasus low maturity. Tipe2 batuan induk seperti ini punya rata2 API 35-45. Atau, terjadi massal biodegradation, atau Baturaja marine carbonates source-nya ? Bagaimana ni Ar ? Salam, awang -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.6.0/341 - Release Date: 5/16/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
kok bisa yah minyak dengan densitas tinggi tapi encer banget? bukannya minyak kalau semakin tinggi densitasnya maka semakin kental? --pta Ada juga lho, yang api gravity rendah tapi encer banget, seringkali dipercaya akibat bio-enhanced oil (lawannya bio-degraded) - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API, tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20. ar- Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Ada juga lho, yang api gravity rendah tapi encer banget, seringkali dipercaya akibat bio-enhanced oil (lawannya bio-degraded) andang bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> 05/18/2006 08:26 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Lebih tepatnya: API GRAVITY rendah itu karena: - high carbon residue - low h/c ratio (karena high carbon residue juga) - high content of asphaltene (yang h/c rationya rendah dan carbon residue-nya tinggi juga) - heavy metal, sulphur, dan nitrogen Penyebabnya, bisa karena: - water-washing - bacterial bio-degradation - (debatable)original source-rock character combined with unique thermogeneration pathway (debatable) Salam ADB ETTI --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Heavy oil bukan hanya karena API rendah tetapi ada > yg mendefinisikan sbb : > Heavy oil is a type of crude oil which is very > viscous and does not > flow easily. The common characteristic properties > are high specific > gravity, low hydrogen to carbon ratios, high carbon > residues, and high > contents of asphaltenes, heavy metal, sulphur and > nitrogen. > > Jadi secara engineering (produksi) ada yg menganggap > flow properties > (viskositas) minyak ini yg menyebabkan disebut > sebagai heavy oil. > > Kalau mau teori serta seluk beluk coba diunduh saja > dr Schlumberger : > http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors02/aut02/p30_51.pdf? > Heavy-Oil Reservoirs, Oilfield Review, Autumn 2002 > (2 MB PDF) > > rdp > > On 5/18/06, Iman Argakoesoemah > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems > dan cara produksinya ? > > > > Thanks. Iman > > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > > > > > > > Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central > Sumatra Basin. Duri dan > > Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, > keduanya terletak pada > > upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana > reservoir nya sangat dangkal > > dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan > light oil field area > > termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai > recovery factor yang rendah > > sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka > dilakukan steam > > injection dg sistim pattern producer dan injection > yg terbagi dalam 13 area > > pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah > sumur mencapai 5 ribuan. > > Banyak tulisan tentang Duri steam flood project > menyangkut reservoir > > characterization, structural evaluation, time > lapse seismic dlsb. > > Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain > yang lebih akurat. > > > > Salam > > Budi Satrio > > > > > > > > > > "Iman Argakoesoemah" > > <[EMAIL PROTECTED] > To: > > energi.com> > cc: > > > Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > 17/05/2006 03:12 PM > > Please respond to > > iagi-net > > > > > > > > > > > > Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 > deg API) di Indonesia ? > > Kalau ya, dimana ? > > > > Thanks. Iman > > > > > - > > - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > > - Call For Papers until 26 May 2006 > > - Submit to: > [EMAIL PROTECTED] > > > - > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > - > > > > > > > > > > > > > > > > > -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
> Apakah alasan water-washing atau bacterial bio-degradation itu bisa > terjadi tidak bersamaan ? Kalau terjadi bersamaan, bagaimana > membedakannya ? > > Thanks. Iman Mas Iman, Biodegradasi dan water-washing (WW) dapat terjadi bersamaan atau tidak. Biodegradasi memerlukan persyaratan antara lain: adanya pergerakan air di reservoir baik akibat hidrodinamika atau pun kompaksi, temperatur reservoir di bawah 80 der.C, salinitas di bawah 100-150 per mil, dan kadar H2S rendah. Untuk WW syarat utamanya adalah adanya pergerakan air yang akan melarutkan material organik penyusun minyak. Jadi WW dapat terjadi di reservoir dengan temperatur lebih dari 80 der.C, sedangkan biodegradsi umumnya tidak dapat. Kalau terjadi bersamaan sudah pasti sukar membedakan akibatnya. Akan tetapi akibat utama dari biodegradasi adalah rendahnya konsentrasi parafin relatif terhadap senyawa bercabang dan siklik, berkurangnya konsentrasi gasolin (C4-C7) relatif terhadap C15+, serta berkurangnya konsentrasi aromatik yang mengandung rantai samping parafin seperti alkilbenzena. WW utamanya dicirikan oleh hilangnya benzena dan toluena yang merupakan fraksi aromatik yang mudah larut dalam air. Semua material organik itu dapat dianalisis dengan GC-MS untuk fraksi saturasi dan aromatik. Jadi, jika semua fraksi (saturasi dan aromatik) berkurang konsentrasinya, maka ya dapat ditafsirkan telah terjadi biodegradasi dan WW. Semoga ada gunanya penjelasan ini. Wasalam, Eddy - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Bio-degradation (bio-chemical processes) bisa terjadi tidak bersamaan dengan water-washing (physico-chemical processes). Kalau terjadi bersamaan membedakannya dengan menganalisis finger-print minyaknya; memisahkan komponen-komponen yang prone terhadap salah satu process (salah satunya: benzene: tahan terhadap bacterial attack tapi sangat mudah larut terhanyut dalam water washing) adb --- Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Apakah alasan water-washing atau bacterial > bio-degradation itu bisa terjadi tidak bersamaan ? > Kalau terjadi bersamaan, bagaimana membedakannya ? > > Thanks. Iman > > -Original Message- > From: andang bachtiar > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, May 18, 2006 8:27 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > > Lebih tepatnya: API GRAVITY rendah itu karena: > - high carbon residue > - low h/c ratio (karena high carbon residue juga) > - high content of asphaltene (yang h/c rationya > rendah > dan carbon residue-nya tinggi juga) > - heavy metal, sulphur, dan nitrogen > > Penyebabnya, bisa karena: > - water-washing > - bacterial bio-degradation > - (debatable)original source-rock character combined > with unique thermogeneration pathway (debatable) > > Salam > > ADB > ETTI > > --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Heavy oil bukan hanya karena API rendah tetapi ada > > yg mendefinisikan sbb : > > Heavy oil is a type of crude oil which is very > > viscous and does not > > flow easily. The common characteristic properties > > are high specific > > gravity, low hydrogen to carbon ratios, high > carbon > > residues, and high > > contents of asphaltenes, heavy metal, sulphur and > > nitrogen. > > > > Jadi secara engineering (produksi) ada yg > menganggap > > flow properties > > (viskositas) minyak ini yg menyebabkan disebut > > sebagai heavy oil. > > > > Kalau mau teori serta seluk beluk coba diunduh > saja > > dr Schlumberger : > > > http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors02/aut02/p30_51.pdf? > > Heavy-Oil Reservoirs, Oilfield Review, Autumn 2002 > > (2 MB PDF) > > > > rdp > > > > On 5/18/06, Iman Argakoesoemah > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Ada publikasi mengenai geology, petroleum > systems > > dan cara produksinya ? > > > > > > Thanks. Iman > > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM > > > To: iagi-net@iagi.or.id > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > > Indonesia > > > > > > > > > > > > Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central > > Sumatra Basin. Duri dan > > > Sebanga-North Field dg oil properties yang > mirip, > > keduanya terletak pada > > > upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana > > reservoir nya sangat dangkal > > > dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan > > light oil field area > > > termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai > > recovery factor yang rendah > > > sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) > maka > > dilakukan steam > > > injection dg sistim pattern producer dan > injection > > yg terbagi dalam 13 area > > > pengembangan tapi belum semuanya tergarap. > Jumlah > > sumur mencapai 5 ribuan. > > > Banyak tulisan tentang Duri steam flood project > > menyangkut reservoir > > > characterization, structural evaluation, time > > lapse seismic dlsb. > > > Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain > > yang lebih akurat. > > > > > > Salam > > > Budi Satrio > > > > > > > > > > > > > > > "Iman Argakoesoemah" > > > <[EMAIL PROTECTED] > > > To: > > > energi.com> > > > cc: > > > > > > Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > > Indonesia > > > 17/05/2006 03:12 PM > > > Please respond to > > > iagi-net > > > > > > > > > > > > > > > > > > Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 > > deg API) di Indonesia ? > > > Kalau ya, dimana ? >
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Apakah alasan water-washing atau bacterial bio-degradation itu bisa terjadi tidak bersamaan ? Kalau terjadi bersamaan, bagaimana membedakannya ? Thanks. Iman -Original Message- From: andang bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 8:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Lebih tepatnya: API GRAVITY rendah itu karena: - high carbon residue - low h/c ratio (karena high carbon residue juga) - high content of asphaltene (yang h/c rationya rendah dan carbon residue-nya tinggi juga) - heavy metal, sulphur, dan nitrogen Penyebabnya, bisa karena: - water-washing - bacterial bio-degradation - (debatable)original source-rock character combined with unique thermogeneration pathway (debatable) Salam ADB ETTI --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Heavy oil bukan hanya karena API rendah tetapi ada > yg mendefinisikan sbb : > Heavy oil is a type of crude oil which is very > viscous and does not > flow easily. The common characteristic properties > are high specific > gravity, low hydrogen to carbon ratios, high carbon > residues, and high > contents of asphaltenes, heavy metal, sulphur and > nitrogen. > > Jadi secara engineering (produksi) ada yg menganggap > flow properties > (viskositas) minyak ini yg menyebabkan disebut > sebagai heavy oil. > > Kalau mau teori serta seluk beluk coba diunduh saja > dr Schlumberger : > http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors02/aut02/p30_51.pdf? > Heavy-Oil Reservoirs, Oilfield Review, Autumn 2002 > (2 MB PDF) > > rdp > > On 5/18/06, Iman Argakoesoemah > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems > dan cara produksinya ? > > > > Thanks. Iman > > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > > > > > > > Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central > Sumatra Basin. Duri dan > > Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, > keduanya terletak pada > > upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana > reservoir nya sangat dangkal > > dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan > light oil field area > > termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai > recovery factor yang rendah > > sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka > dilakukan steam > > injection dg sistim pattern producer dan injection > yg terbagi dalam 13 area > > pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah > sumur mencapai 5 ribuan. > > Banyak tulisan tentang Duri steam flood project > menyangkut reservoir > > characterization, structural evaluation, time > lapse seismic dlsb. > > Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain > yang lebih akurat. > > > > Salam > > Budi Satrio > > > > > > > > > > "Iman Argakoesoemah" > > <[EMAIL PROTECTED] > To: > > energi.com> > cc: > > > Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > 17/05/2006 03:12 PM > > Please respond to > > iagi-net > > > > > > > > > > > > Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 > deg API) di Indonesia ? > > Kalau ya, dimana ? > > > > Thanks. Iman > > > > > - > > - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > > - Call For Papers until 26 May 2006 > > - Submit to: > [EMAIL PROTECTED] > > > - > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > - > > > > > > > > &
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Pabaliut Satu lantai, ngasih data mesti lewat IAGI- net dulu. Riweuh. Fariman Whk Medco Energi office: +62 21 83991532 hp: +6281317825606 -Original Message- From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 8:15 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Sebagian mungkin ada di saya. us -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 7:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems dan cara produksinya ? Thanks. Iman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit t
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Sebagian mungkin ada di saya. us -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 7:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems dan cara produksinya ? Thanks. Iman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) B
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Lebih tepatnya: API GRAVITY rendah itu karena: - high carbon residue - low h/c ratio (karena high carbon residue juga) - high content of asphaltene (yang h/c rationya rendah dan carbon residue-nya tinggi juga) - heavy metal, sulphur, dan nitrogen Penyebabnya, bisa karena: - water-washing - bacterial bio-degradation - (debatable)original source-rock character combined with unique thermogeneration pathway (debatable) Salam ADB ETTI --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Heavy oil bukan hanya karena API rendah tetapi ada > yg mendefinisikan sbb : > Heavy oil is a type of crude oil which is very > viscous and does not > flow easily. The common characteristic properties > are high specific > gravity, low hydrogen to carbon ratios, high carbon > residues, and high > contents of asphaltenes, heavy metal, sulphur and > nitrogen. > > Jadi secara engineering (produksi) ada yg menganggap > flow properties > (viskositas) minyak ini yg menyebabkan disebut > sebagai heavy oil. > > Kalau mau teori serta seluk beluk coba diunduh saja > dr Schlumberger : > http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors02/aut02/p30_51.pdf? > Heavy-Oil Reservoirs, Oilfield Review, Autumn 2002 > (2 MB PDF) > > rdp > > On 5/18/06, Iman Argakoesoemah > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems > dan cara produksinya ? > > > > Thanks. Iman > > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > > > > > > > Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central > Sumatra Basin. Duri dan > > Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, > keduanya terletak pada > > upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana > reservoir nya sangat dangkal > > dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan > light oil field area > > termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai > recovery factor yang rendah > > sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka > dilakukan steam > > injection dg sistim pattern producer dan injection > yg terbagi dalam 13 area > > pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah > sumur mencapai 5 ribuan. > > Banyak tulisan tentang Duri steam flood project > menyangkut reservoir > > characterization, structural evaluation, time > lapse seismic dlsb. > > Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain > yang lebih akurat. > > > > Salam > > Budi Satrio > > > > > > > > > > "Iman Argakoesoemah" > > <[EMAIL PROTECTED] > To: > > energi.com> > cc: > > > Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in > Indonesia > > 17/05/2006 03:12 PM > > Please respond to > > iagi-net > > > > > > > > > > > > Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 > deg API) di Indonesia ? > > Kalau ya, dimana ? > > > > Thanks. Iman > > > > > - > > - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > > - Call For Papers until 26 May 2006 > > - Submit to: > [EMAIL PROTECTED] > > > - > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > - > > > > > > > > > > > > > > > > > - > > - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > > - Call For Papers until 26 May 2006 > > - Submit to: > [EMAIL PROTE
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Heavy oil bukan hanya karena API rendah tetapi ada yg mendefinisikan sbb : Heavy oil is a type of crude oil which is very viscous and does not flow easily. The common characteristic properties are high specific gravity, low hydrogen to carbon ratios, high carbon residues, and high contents of asphaltenes, heavy metal, sulphur and nitrogen. Jadi secara engineering (produksi) ada yg menganggap flow properties (viskositas) minyak ini yg menyebabkan disebut sebagai heavy oil. Kalau mau teori serta seluk beluk coba diunduh saja dr Schlumberger : http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors02/aut02/p30_51.pdf? Heavy-Oil Reservoirs, Oilfield Review, Autumn 2002 (2 MB PDF) rdp On 5/18/06, Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems dan cara produksinya ? Thanks. Iman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- "uniformity does not ne
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Wuih, baru ngeh aku, syerem juga tuh. Di Indonesia, biasanya minyak dengan API=18 sudah dikategorikan sebagai biodegraded. May be I'm wrong. BSM -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to receive information for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all copies of this message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To un
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Kalau boleh tahu, bagaimana heavy oil itu terperangkap ? Thanks. Iman -Original Message- From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 4:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Ada publikasi mengenai geology, petroleum systems dan cara produksinya ? Thanks. Iman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil. Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) . Herry "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Minyak di Giant Field Duri tidak sampai dibawah 15 deg API tapi benar mendekati itu dan tidak lebih dari 20 deg API. Setelah lebih dari 45 tahun berproduksi saat ini masih mampu menghasilkan tidak kurang dari 200.000 BOPD melalui teknologi injeksi uap. Sejalan dengan program pengembangan lapangan dan penyempurnaan kelola reservoir (reservoir management, jumlah sumur masih terus bertambah. Salam, Hendro HS -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Ada, yaitu Duri Field - Rokan Block di Central Sumatra Basin. Duri dan Sebanga-North Field dg oil properties yang mirip, keduanya terletak pada upthrown side of Sebanga-Kulin Fault dimana reservoir nya sangat dangkal dibanding blok sebelah baratnya yang merupakan light oil field area termasuk Minas-Bangko Fields. Duri mempunyai recovery factor yang rendah sekitar 13 % (mkks=mohon koreksi kalau salah) maka dilakukan steam injection dg sistim pattern producer dan injection yg terbagi dalam 13 area pengembangan tapi belum semuanya tergarap. Jumlah sumur mencapai 5 ribuan. Banyak tulisan tentang Duri steam flood project menyangkut reservoir characterization, structural evaluation, time lapse seismic dlsb. Teman-teman silahkan menambahkan informasi lain yang lebih akurat. Salam Budi Satrio "Iman Argakoesoemah" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia 17/05/2006 03:12 PM Please respond to iagi-net Apakah ada lapangan minyak yang heavy oil (< 15 deg API) di Indonesia ? Kalau ya, dimana ? Thanks. Iman - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -