Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-20 Terurut Topik Irwan Meilano

Pak Rovicky dan rekan2 anggota milis,

Melanjutkan diskusi mengenai reaktor nuklir dan gempabumi.
Di Jepang keliatannya tidak ada lokasi yg tidak berpotensi
terkena dampak dari gempabumi :-) .

Seandainya kita perlu PLTN ..yah the shows must go on. Jangan
sampai terhambat karena kemungkinan gempa.
Seperti yg telah dibahas di milis ini kuncinya : kesiapan,
dan itu hanya akan terjadi apabila telah memiliki pemahaman yg
menyeluruh akan potensi bencana gempabumi.

Contoh reaktor nuklir yg dekat dengan tempat kami sekarang yaitu
di Hamanako, Shizuoka (dekat dengan gn. fuji).
Sejak awal 19-an telah diketahui kemungkinan akan terjadinya gempa
skala M8 di Tokai area (termasuk Hamanako) dan diperkirakan
intensitas pada reaktor nuklir tsb yaitu 7 dlm skala jepang
atau kira2 XIIMMI. Dan itu artinya ekivalen dengan akselerasi
tanah 450 gal. Tetapi reaktor nuklir di Hamanako (katanya..he.he.e)
dibangun, dengan kemampuan menahan akselerasi tanah 600 gal.

Kemudian reaktor nuklir di Hamanako pun di tameng-i dengan seismometer,
yang berfungsi sebagai early warning system. Thresholds-nya yaitu 40 gal.
Jadi kalo P wave diatas 40 gal, maka alarm akan berbunyi dan beberapa
aktifitas berbahaya akan dihentikan. Sebelum S wave dan surface wave-nya
yg lebih berbahaya datang kemudian.

Kisah sukses early warning sistem ini yaitu sewaktu gempa di Niigata
2004. Early warning sistem ini berhasil menghentikan shinkansen, kereta
cepat yg sedang melaju dgn kecepatan 200km/jam. Pada saat surface
wave dgn akselerasi katanya diatas 800 gal datang. Kereta tsb sudah
hampir berhenti, tanpa korban, walaupun sempat keluar dari rel.

Sehingga asal serius mempersiapkan diri, PLTN no problem lah..hehe..e

wassalam,
irwan meilano

Sugeng Hartono wrote:

Pak Awang,

Menurut pakar dari BATAN (?), bahwa keberadaan tenaga nuklir justru harus
kita sukuri dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusian (listrik dll);
jadi tidak perlu ditakuti. Ketika rencana PLTN digulirkan, timbul perdebatan
antara yang pro dan yang kontra. Katanya (yang tidak setuju): kita belum
siap mengoperasikan PLTN karena budaya kita masih belum disiplin,
sementara PLTN memerlukan kedisiplinan dan kecermatan tinggi.
Ketika lokasi PLTN dipilih di Semenanjung Muria (Jateng), ada pendapat bahwa
di situ ada sesar yang masih aktif (1980-an). Tentu saja uraian Pak Awang
dapat menghilangkan kekawatiran tersebut.
Kalau PLTN jadi dibangun di Semenanjung Muria (2008), paling-paling para
penggemar bandeng presto dari Juwana-Lasem-Rembang dsb akan kecewa karena
limbah PLTN yang berupa air hangat akan mempengaruhi tambak-2 di wilayah
ini.

Salam hangat,
Sugeng


- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 18, 2007 9:03 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria


Minggu lalu saya berdiskusi dengan teman-teman ex BATAN yang sekarang
ada di BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir - ini adalah badan yang
mengawasi penggunaan material radioaktif dan tracer di semua industri
dan lembaga2 di Indonesia, termasuk penggunaan material radioaktif oleh
logging company).

Saya bertanya, bagaimana kabar rencana pembangunan PLTN di Semenanjung
Muria. Dijawab, tahun 2008 mulai tender. Saat ditanya mengapa PLTN akan
dibangun di Semenanjung Muria dan bukan di Kalimantan yang paling aman
dari gempa. Dijawab, tak ada pasarnya kalau dibangun di Kalimantan sebab
yang sangat butuh listrik adalah Pulau Jawa dan yang paling aman dari
kegempaan di Jawa adalah Semenanjung Muria, maka diputuskanlah PLTN
dibangun di Jawa di Semenanjung Muria dengan pertimbangan pasar dan
kestabilan geologi.

Sekarang kita coba lihat bagaimana kestabilan Muria. Memang di bawah
Muria ada sesar besar tua (latest Cretaceous-Eocene)
Meratus-Muria-Kebumen (BD-TL) yang dalam analisis saya adalah sinistral.
Sesar ini bertanggung jawab untuk munculnya backarc volcanism potassic
ala Muria dan ultra-potassic ala Bawean, juga tingginya CO2 content di
wilayah ini. Sebagai konduit magmatis ia pernah aktif di sekitar Kuarter
Bawah. Menabrak terhadap sesar ini ada splay sesar sinistral besar yang
lain bernama Rembang-Madura-Kangean-Sakala. Ini berumur lebih muda,
Miosen Tengah-Atas, pernah teraktifkan saat pembengkokan Busur Banda di
ujung timurnya terjadi, tetapi relatif tak aktif juga.

Apakah sesar2 ini akan teraktifkan oleh gempa seperti Sesar Opak di
Yogya ? Kalau kita menganggap bahwa prima causa gempa2 di Jawa adalah
kompresi akibat subduksi di selatan Jawa, maka kecil kemungkinan bahwa
Sesar Muria akan teraktifkan. Mengapa ? Sebab, di bawah Muria zone gempa
Wadatti-Beniof sudah sekitar 600 km, tidak seperti di Sesar Opak yang
episentrumnya di overriding plate hanya sedalam 30 km. Gempa sedalam 600
km dan sejauh Muria dari wilayah subduksi saya pikir prasyarat yang
sulit dipenuhi agar Muria tergoncang hebat di permukaan. Tambahan pula,
Semanjung Muria juga disusun oleh kerak stabil berumur Trias-Jura
Karimun Jawa Arch.




Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-20 Terurut Topik Fajar Lubis
Sedikit menyambung keterangan Pak Irwan,
   
  Ada 55 PLTN yang tersebar di seluruh Jepang. Kebetulan saya baru saja melihat 
bunker untuk pembuangan limbah nuklir di Utara Jepang (daerah Aomori), terletak 
sekitar lebih dari 300 meter di bawah permukaan dan berada pada lapisan batuan 
granit kwarter. Terjadi diskusi yang menarik mengenai permasalahan agar limbah 
ini tidak sampai mencemari sistem airtanah di daerah tersebut.
   
  Secara struktur fisik.. teknologi yang ada saat ini sudah bisa mengurangi 
potensi bencana yang ada. Seperti kata pak Budi. kekhawatiran yang terbesar (di 
Jepang) adalah apabila terjadi kebocoran akibat masalah peralatan atau 
kelalaian manusia.
   
  Kalau memang faktor hambatan yang terbesar di Gunung Muria adalah faktor 
sosial seperti kekhawatiran masyarakat di sekitarnya, bagaimana jika lokasi 
PLTN dipindahkan ke pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Jawa? Kepulauan Karimun 
Jawa misalnya?
   
   
  Salam akhir pekan,
  Fajar (1141)

Irwan Meilano [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Rovicky dan rekan2 anggota milis,

Melanjutkan diskusi mengenai reaktor nuklir dan gempabumi.
Di Jepang keliatannya tidak ada lokasi yg tidak berpotensi
terkena dampak dari gempabumi :-) .

Seandainya kita perlu PLTN ..yah the shows must go on. Jangan
sampai terhambat karena kemungkinan gempa.
Seperti yg telah dibahas di milis ini kuncinya : kesiapan,
dan itu hanya akan terjadi apabila telah memiliki pemahaman yg
menyeluruh akan potensi bencana gempabumi.

Contoh reaktor nuklir yg dekat dengan tempat kami sekarang yaitu
di Hamanako, Shizuoka (dekat dengan gn. fuji).
Sejak awal 19-an telah diketahui kemungkinan akan terjadinya gempa
skala M8 di Tokai area (termasuk Hamanako) dan diperkirakan
intensitas pada reaktor nuklir tsb yaitu 7 dlm skala jepang
atau kira2 XIIMMI. Dan itu artinya ekivalen dengan akselerasi
tanah 450 gal. Tetapi reaktor nuklir di Hamanako (katanya..he.he.e)
dibangun, dengan kemampuan menahan akselerasi tanah 600 gal.

Kemudian reaktor nuklir di Hamanako pun di tameng-i dengan seismometer,
yang berfungsi sebagai early warning system. Thresholds-nya yaitu 40 gal.
Jadi kalo P wave diatas 40 gal, maka alarm akan berbunyi dan beberapa
aktifitas berbahaya akan dihentikan. Sebelum S wave dan surface wave-nya
yg lebih berbahaya datang kemudian.

Kisah sukses early warning sistem ini yaitu sewaktu gempa di Niigata
2004. Early warning sistem ini berhasil menghentikan shinkansen, kereta
cepat yg sedang melaju dgn kecepatan 200km/jam. Pada saat surface
wave dgn akselerasi katanya diatas 800 gal datang. Kereta tsb sudah
hampir berhenti, tanpa korban, walaupun sempat keluar dari rel.

Sehingga asal serius mempersiapkan diri, PLTN no problem lah..hehe..e

wassalam,
irwan meilano



   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-20 Terurut Topik Ismail Zaini
Nama Nuklir ini yang menjadikan pro kontra , sebagian Awam masih Trauma dg Bom 
Nuklir, celakanya pro kontra ini ada yg dg alasan rasional tapi tdk sedikit 
yang dg alasan waton suloyo. Jadi meskipun dipindahkan jg sami mawon. 
sebetulnya Muria - jepara ini sdh yang ideal' dari berbagai segi , baik 
geologi maupun demandnya ( karena 75 % lebih kebutuhan listrik ada di jawa 
serta Jaringan Jawa-Bali sudah terkoneksi). rasanya Nuklir ini akan terus 
menerus ada kontroversi yg ujung ujungnya menghambat investasinya ( siapa yang 
berani nanamkan modalnya dalam masalah yang selalu kontroversial ). Nah 
daripada ramai terus , mendingan konsentarsi saja pada sumber energi lainnya 
spt batubara , gas ,geothermal ,dll ( diluarr Minyak/BBM ) dg berbagai regulasi 
yg memberikan kemudahan dalam investasinya.


ISM

  Subject: Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria


  Sedikit menyambung keterangan Pak Irwan,

  Ada 55 PLTN yang tersebar di seluruh Jepang. Kebetulan saya baru saja melihat 
bunker untuk pembuangan limbah nuklir di Utara Jepang (daerah Aomori), terletak 
sekitar lebih dari 300 meter di bawah permukaan dan berada pada lapisan batuan 
granit kwarter. Terjadi diskusi yang menarik mengenai permasalahan agar limbah 
ini tidak sampai mencemari sistem airtanah di daerah tersebut.

  Secara struktur fisik.. teknologi yang ada saat ini sudah bisa mengurangi 
potensi bencana yang ada. Seperti kata pak Budi. kekhawatiran yang terbesar (di 
Jepang) adalah apabila terjadi kebocoran akibat masalah peralatan atau 
kelalaian manusia.

  Kalau memang faktor hambatan yang terbesar di Gunung Muria adalah faktor 
sosial seperti kekhawatiran masyarakat di sekitarnya, bagaimana jika lokasi 
PLTN dipindahkan ke pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Jawa? Kepulauan Karimun 
Jawa misalnya?


  Salam akhir pekan,
  Fajar (1141)

  Irwan Meilano [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Rovicky dan rekan2 anggota milis,

Melanjutkan diskusi mengenai reaktor nuklir dan gempabumi.
Di Jepang keliatannya tidak ada lokasi yg tidak berpotensi
terkena dampak dari gempabumi :-) .

Seandainya kita perlu PLTN ..yah the shows must go on. Jangan
sampai terhambat karena kemungkinan gempa.
Seperti yg telah dibahas di milis ini kuncinya : kesiapan,
dan itu hanya akan terjadi apabila telah memiliki pemahaman yg
menyeluruh akan potensi bencana gempabumi.

Contoh reaktor nuklir yg dekat dengan tempat kami sekarang yaitu
di Hamanako, Shizuoka (dekat dengan gn. fuji).
Sejak awal 19-an telah diketahui kemungkinan akan terjadinya gempa
skala M8 di Tokai area (termasuk Hamanako) dan diperkirakan
intensitas pada reaktor nuklir tsb yaitu 7 dlm skala jepang
atau kira2 XIIMMI. Dan itu artinya ekivalen dengan akselerasi
tanah 450 gal. Tetapi reaktor nuklir di Hamanako (katanya..he.he.e)
dibangun, dengan kemampuan menahan akselerasi tanah 600 gal.

Kemudian reaktor nuklir di Hamanako pun di tameng-i dengan seismometer,
yang berfungsi sebagai early warning system. Thresholds-nya yaitu 40 gal.
Jadi kalo P wave diatas 40 gal, maka alarm akan berbunyi dan beberapa
aktifitas berbahaya akan dihentikan. Sebelum S wave dan surface wave-nya
yg lebih berbahaya datang kemudian.

Kisah sukses early warning sistem ini yaitu sewaktu gempa di Niigata
2004. Early warning sistem ini berhasil menghentikan shinkansen, kereta
cepat yg sedang melaju dgn kecepatan 200km/jam. Pada saat surface
wave dgn akselerasi katanya diatas 800 gal datang. Kereta tsb sudah
hampir berhenti, tanpa korban, walaupun sempat keluar dari rel.

Sehingga asal serius mempersiapkan diri, PLTN no problem lah..hehe..e

wassalam,
irwan meilano





--
  Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 

Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-20 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Numpang tanya..
apa benar reaktor nuklir untuk pembangkit tenaga, bisa dengan mudahnya di 
modifikasi sehingga menjadi bom nuklir ?
kalau iya gimana kesiapan RI kalau nanti di boikot di PBB?

fbs


- Original Message 
From: Irwan Meilano [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, April 20, 2007 6:54:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] kesiapan - PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria


Pak Rovicky dan rekan2 anggota milis,

Melanjutkan diskusi mengenai reaktor nuklir dan gempabumi.
Di Jepang keliatannya tidak ada lokasi yg tidak berpotensi
terkena dampak dari gempabumi :-) .

Seandainya kita perlu PLTN ..yah the shows must go on. Jangan
sampai terhambat karena kemungkinan gempa.
Seperti yg telah dibahas di milis ini kuncinya : kesiapan,
dan itu hanya akan terjadi apabila telah memiliki pemahaman yg
menyeluruh akan potensi bencana gempabumi.

Contoh reaktor nuklir yg dekat dengan tempat kami sekarang yaitu
di Hamanako, Shizuoka (dekat dengan gn. fuji).
Sejak awal 19-an telah diketahui kemungkinan akan terjadinya gempa
skala M8 di Tokai area (termasuk Hamanako) dan diperkirakan
intensitas pada reaktor nuklir tsb yaitu 7 dlm skala jepang
atau kira2 XIIMMI. Dan itu artinya ekivalen dengan akselerasi
tanah 450 gal. Tetapi reaktor nuklir di Hamanako (katanya..he.he.e)
dibangun, dengan kemampuan menahan akselerasi tanah 600 gal.

Kemudian reaktor nuklir di Hamanako pun di tameng-i dengan seismometer,
yang berfungsi sebagai early warning system. Thresholds-nya yaitu 40 gal.
Jadi kalo P wave diatas 40 gal, maka alarm akan berbunyi dan beberapa
aktifitas berbahaya akan dihentikan. Sebelum S wave dan surface wave-nya
yg lebih berbahaya datang kemudian.

Kisah sukses early warning sistem ini yaitu sewaktu gempa di Niigata
2004. Early warning sistem ini berhasil menghentikan shinkansen, kereta
cepat yg sedang melaju dgn kecepatan 200km/jam. Pada saat surface
wave dgn akselerasi katanya diatas 800 gal datang. Kereta tsb sudah
hampir berhenti, tanpa korban, walaupun sempat keluar dari rel.

Sehingga asal serius mempersiapkan diri, PLTN no problem lah..hehe..e

wassalam,
irwan meilano

Sugeng Hartono wrote:
 Pak Awang,
 
 Menurut pakar dari BATAN (?), bahwa keberadaan tenaga nuklir justru harus
 kita sukuri dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusian (listrik dll);
 jadi tidak perlu ditakuti. Ketika rencana PLTN digulirkan, timbul perdebatan
 antara yang pro dan yang kontra. Katanya (yang tidak setuju): kita belum
 siap mengoperasikan PLTN karena budaya kita masih belum disiplin,
 sementara PLTN memerlukan kedisiplinan dan kecermatan tinggi.
 Ketika lokasi PLTN dipilih di Semenanjung Muria (Jateng), ada pendapat bahwa
 di situ ada sesar yang masih aktif (1980-an). Tentu saja uraian Pak Awang
 dapat menghilangkan kekawatiran tersebut.
 Kalau PLTN jadi dibangun di Semenanjung Muria (2008), paling-paling para
 penggemar bandeng presto dari Juwana-Lasem-Rembang dsb akan kecewa karena
 limbah PLTN yang berupa air hangat akan mempengaruhi tambak-2 di wilayah
 ini.
 
 Salam hangat,
 Sugeng
 
 
 - Original Message - 
 From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, April 18, 2007 9:03 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria
 
 
 Minggu lalu saya berdiskusi dengan teman-teman ex BATAN yang sekarang
 ada di BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir - ini adalah badan yang
 mengawasi penggunaan material radioaktif dan tracer di semua industri
 dan lembaga2 di Indonesia, termasuk penggunaan material radioaktif oleh
 logging company).
 
 Saya bertanya, bagaimana kabar rencana pembangunan PLTN di Semenanjung
 Muria. Dijawab, tahun 2008 mulai tender. Saat ditanya mengapa PLTN akan
 dibangun di Semenanjung Muria dan bukan di Kalimantan yang paling aman
 dari gempa. Dijawab, tak ada pasarnya kalau dibangun di Kalimantan sebab
 yang sangat butuh listrik adalah Pulau Jawa dan yang paling aman dari
 kegempaan di Jawa adalah Semenanjung Muria, maka diputuskanlah PLTN
 dibangun di Jawa di Semenanjung Muria dengan pertimbangan pasar dan
 kestabilan geologi.
 
 Sekarang kita coba lihat bagaimana kestabilan Muria. Memang di bawah
 Muria ada sesar besar tua (latest Cretaceous-Eocene)
 Meratus-Muria-Kebumen (BD-TL) yang dalam analisis saya adalah sinistral.
 Sesar ini bertanggung jawab untuk munculnya backarc volcanism potassic
 ala Muria dan ultra-potassic ala Bawean, juga tingginya CO2 content di
 wilayah ini. Sebagai konduit magmatis ia pernah aktif di sekitar Kuarter
 Bawah. Menabrak terhadap sesar ini ada splay sesar sinistral besar yang
 lain bernama Rembang-Madura-Kangean-Sakala. Ini berumur lebih muda,
 Miosen Tengah-Atas, pernah teraktifkan saat pembengkokan Busur Banda di
 ujung timurnya terjadi, tetapi relatif tak aktif juga.
 
 Apakah sesar2 ini akan teraktifkan oleh gempa seperti Sesar Opak di
 Yogya ? Kalau kita menganggap bahwa prima causa gempa2 di Jawa adalah
 kompresi akibat subduksi di selatan Jawa, maka kecil kemungkinan bahwa
 Sesar