Re: Ida Arimurti Tukulisme dan Pendangkalan Ruang Publik

2007-04-30 Terurut Topik anhar husain
Iya hidup ini kan penuh pilihan..
   
  Yang senangnya dengan hal-hal yang serius..talkshow yang katanya berbobot 
dan sejumlah stigma intelektualitas lainnya bisa pilih channel TV yang lain..
  Yang senang becanda.. tapi nggak di masukin ke hati..yaa nonton empatmata..
  Gitu aja koq reepooo

Jamsir Sabara [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Memang, dalam kehidupan ini, selalu saja ada orang yang pingin beda. 
Kan..Thukul banyak penggemarnya, jadi perlu ada orang yang cari hal yang 
membuat orang tersebut beda. Motivasinya macam-macam. Ada yang iri hari sampai 
dengan yang penting tidak suka. 

Jadi biarkanlah. Memang dunia membutuhkan orang-orang seperti itu.

Jamsir

- Original Message 
From: aciel isman [EMAIL PROTECTED]
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 27, 2007 7:40:13 PM
Subject: Re: Ida Arimurti Tukulisme dan Pendangkalan Ruang Publik

hanya orang bodoh yg menganggap serius acara empat mata..

Yandri Djahar [EMAIL PROTECTED] com wrote: Dalam tulisannya, Pendidikan 
Anti-Tukulisme (Media Indonesia, 1 Februari
2007), Paulus Mujiran mengajak kita merefleksikan satu jenis talkshow yang
hari-hari ini menyedot perhatian khalayak: Empat Mata. Melalui kacamata
pendidikan, tulisan Mujiran berhenti pada kesimpulan bahwa ada kekeliruan
dalam pendidikan di negeri ini sehingga masyarakat begitu menggemari acara
olok-olokan , lontaran penuh seronok, dan tertawaan yang mengeksploitasi
fisik a la Tukul Arwana.
Mujiran menyebut penggemar talkshow yang dibawakan secara ngawur oleh Tukul
tersebut sebagai Tukulisme. Tukulisme inilah yang dipandang Mujiran sebagai
cermin dari buah pendidikan yang anti-pluralis, yang mengesampingkan
penghargaan terhadap keragaman, baik agama, status sosial, cara hidup dan
sebagainya. Satu jenis pendidikan yang memang masih sangat jarang kita
dengar, apalagi kita temui, dalam masyarakat yang serba multi; etnis, agama,
ras, bahkan kelas sosial. Olok-olokan seperti wong ndeso, katrok, kutu
kupret dan sederet sumpah serapah lainnya menegaskan bekerjanya kekerasan
psikologis terhadap mereka yang lekat dengan istilah-istilah tersebut.
Dari sudut pandang pendidikan apapun; keagamaan, etika, apalagi psikologi,
Tukulisme jelas tidak mengajak pemirsa dalam berjuang meraih kualitas
kehidupan. Justru yang terjadi adalah mewabahnya olok-olokan dan tertawaan
tersebut di tengah-tengah masyarakat, tak hanya Jawa, ruang kultural
produsen beragam istilah yang meluncur dari mulut Tukul. Bahkan temen-temen
di Lampung, Medan, Samarinda, dan Palu, yang sering berkomunikasi dengan
saya juga turut merayakan olok-olokan khas Tukul. Hal sama saya jumpai pada
obrolan anak-anak remaja yang begitu suka pada kosakata tersebut.

Perayaan inilah yang saya kira baru mewabah di seputar masyarakat sebagai
ekspresi penerimaan pada satu tren komedi yang sebetulnya tidak baru dalam
dunia hiburan kita. Tren olok-olok-an dalam dunia lawakan telah diawali oleh
para komedian seniornya Tukul, misalnya yang paling populer adalah Srimulat.
Banyak pula komedian mutakhir yang menyontek gaya Srimulat dengan
melestarikan tradisi olok-olokan melalui gaya dan bahasa berbeda.

Begitu pula dengan Tukul (dan segenap kru). Mereka secara cerdas mengemas
acara lawakan dalam bentuk talkshow hancur-hancuran , sehingga begitu
populer. Dari sisi industri entertainmen, acara ini tak lain hanyalah
inovasi dari beragam tanyangan hiburan tak berbobot yang menjejali ruang
publik kita.
Untuk melengkapi pemaparan Mujiran, amatan akan hadirnya proses pendangkalan
cita rasa masyarakat akibat ruang publik yang tak lagi menyajikan aneka
program yang reflektif dan edukatif, patut diketengahkan.

***
Pemaknaan ruang publik sendiri tidak selalu dirujukkan pada kerangka spatial
di mana masyarakat dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara face to face.
Arena dan ruang sosial, sejauh ia mampu menampung beragam entitas sosial;
individu, komunitas atau perkumpulan, dengan keragaman interes, ia bisa
dikategorikan sebagai ruang publik. Ruang publik bisa mewujud secara abstrak
seperti media massa dan internet, bisa juga material seperti tata kota,
ruang-ruang diskusi, dan seterusnya.
Konsepsi ruang publik (public sphere) kali pertama digagas oleh Habermas
(1989). Konsep ini merujuk pada pentas atau arena di mana warganegara mampu
melempar opini, kepentingan dan kebutuhan mereka secara diskursif dan bebas
dari tekanan siapapun. Yang terpenting dalam arena tersebut mewujud
komunikasi yang memungkinkan para warganya membentuk wacana dan kehendak
bersama secara diskursif.

Jika ruang publik dimaknai sebagai bejana yang di dalamnya aneka kelompok
sosial mampu mengomunikasikan dan mewujudkan ragam kepentingannya, maka
dalam rentang waktu tertentu akan mengkristal satu budaya, dalam pengertian
seluas-luasnya. Selanjutnya, akan ada kontestasi budaya di dalam tubuh ruang
publik. Tugas ruang publik adalah menampung dan memberi tempat secara fair
pada semua kebudayaan tersebut.Persoalann ya adalah, pada masyarakat yang
kompleks sekarang ini 

Ida Arimurti info belajar renang

2007-04-09 Terurut Topik anhar husain
Bapak2  Ibu2, mohon infonya tentang belajar renang untuk pria dewasa, di 
daerah Depok.
   
  Terima kasih.
   
  AH
   

 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti OOT : (REVISI) Saksikan gw ketangkep basah di Playboy Kabel SCTV, Sabtu 3 Februari 2007 jam 16 WIB, he..he..he, tq

2007-02-09 Terurut Topik anhar husain
Ketangkap basah di Playboy kabel?
   
  Maksudnya lagi banjir ketangkap sedang nyolong kabel ama anak2 yang lagi 
main...???
   
  AH

Tuyuli Australi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Waduh...waduh...Kok ketangkep basah,bangga amat
seh???...Wah,pengen ngerasain naik daun yah? Atau
nggak mau kalah sama Yahya Zaini,ha...ha...ha...Beda 1
sentimeter doang!!!...
Kacian deh,lo!!!...
Sori dori, SCTV kagak ditayangin di Australia,maklum
we are not interested with men arrested when wet,jijay
ah...Ngompol,kok masuk T.V???

--- sam rock [EMAIL PROTECTED] wrote:

 OOT : Mohon ijin moderator 
 
 REVISI : Saksikan gw ketangkep basah di Playboy
 Kabel di SCTV, 
 Sabtu 3 Februari 2007 jam 16 WIB,
 he..he..he, tq 
 
 Sam Alatas
 Music Director 
 Radio SK 93. 2 FM Jakarta
 The Humor Station

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


 

 
-
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Curhatan Roda Dua kepada Roda Empat

2007-01-29 Terurut Topik anhar husain
Ngga perlu curhat2an begini koq mas, kalo seandainya semua menggunakan jalan 
sesuai dengan aturan yg berlaku, toh semua aturan itu dibuat utk kenyamanan dan 
khususnya keselamatan kita dalam berkendara baik roda dua maupun roda empat. 
Kan sangat ironis kalo untuk keselamatan kita sendiri a.l dgn memakai helm bagi 
pengendara kendaraan roda dua maupun safety belt bagi pengendara roda empat, 
harus tunggu di paksa ama org lain dulu.
   
  Dan maaf saja sepanjang pengalaman saya dalam berkendara khususnya di ibukota 
ini pengendara roda dua (tidak semua) bukan hanya membuat gusar pengendara roda 
empat tapi juga sesamanya pengendara roda dua yg pengen tertib dan juga 
pengemudi kendaraan lain bahkan pejalan kaki. 
   
  Jadi nggak perlu memelas begitu mas, hidup memang pilihan salah satunya mau 
tertib atau tidak itu saja. Gitu ajaa koq repot..
   
  AH
jamal [EMAIL PROTECTED] wr
  

Curhatan Roda Dua kepada Roda Empat

Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang 
berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak  ibu pengguna 
roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami tidak 
memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. Bila kami terlihat 
suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa 
kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, yang 
kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tidak anda 
rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi 
dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung 
jaket, ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan 
yang berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya 
mencari alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV 
ataupun SUV bapak  ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu 
dibelakang knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya).

Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk kerja. Tentunya 
khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan?, kalo masuk 
kerja? Sebab kalo sebagian besar dari kami, ... minimal dipotong uang 
transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati 
resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka 
mencium aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau 
deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dg parfum 
mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah 
memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super 
murah kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang 
parkir. Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir 
kami. Tentu berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih, tarif 
parkirnya aja beda.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah 
oleh pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah 
dibangun, diatas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak 
mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa 
cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami 
berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami 
gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu 
mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg 
sedikit berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya 
putra-putri anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur 
pulas di jok belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami 
panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor, 
buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami 
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan 
gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper 
kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan  belakang. 
Aaaah enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa 
menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak 
pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan 
motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo 
kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata. 
Amit-amt...!

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu 
rokoknya lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana 
kami harus 'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin 
kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi 
hi. Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm 
sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus 
dipicingkan agar tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara 

RE: Ida Arimurti Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah

2007-01-27 Terurut Topik anhar husain
Mas, presiden ke 2 yg paling lama dan rojone koq malah dilewati, apa ada unsur 
kesengajaan nech...
   
  

Harry soetjahjanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kang Abdul, kalau mau calonin jadi president RI. harus punya kelainan 
:

1. President pertama : gemar polygami
2. Ppresident kedua : matanya belo, lirik kiri lirik kanan
3. President ketiga : matanya agak rabut alias tak melihat jelas
4. President keempat : bisu dan tuli
5 President kelima : kaya wayang golek, tangan keatas dan kebawah kaya 
orang lagi break dance.
6.President keenam : kalau bisa kepalanya tidak ada otaknya.

oke, kand abdul bersedia jadi kandidat president ? peace-man.

Abdullah Muhtar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi kepengen nyalonin jadi Presiden RI...

BR//

Abdul bogor



From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ida arimurti
Sent: Tuesday, January 23, 2007 8:49 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Ida Arimurti Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah

Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah

* Biaya Pengalihan Rp 605 Juta Belum Dibayar

Jakarta, Tribun Batam- 

Tiga mantan Presiden RI ternyata diam-diam telah mendapatkan jatah dari
negara berupa tanah dan rumah 

yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Rumah dinas mantan
Presiden RI
Megawati di Jl Teuku Umar 27 Jakarta, kini resmi milik Mega.

Dengan luas tanah mencapai 2700 meter persegi dengan bangunan seluas 874
meter persegi, rumah Mega ini bernilai Rp 11,39 miliar. 

Sedangkan jatah rumah milik mantan Presiden RI keempat Gus Dur yang
terletak
di kawasan elit Mega Kuningan nilainya mencapai 

Rp 20,55 miliar. Di kawasan itu Gus Dur diberi pemerintah tiga bidang
tanah
bernomor dua, 10 dan 11.

Mantan presiden RI ketiga BJ Habibie memilih membeli rumah di kawasan
elit
Jl Patra Kuningan, Jakarta. Harganya Rp 17,43 miliar. 

Ada dua blok (kavling) yang dibeli pemerintah dan diperuntukan buat BJ
Habibie. Kavling itu bernomor lima dan tujuh. 

Rumah milik Habibie itu kini sedang dibangun. Rumah ini dipastikan bakal
megah dengan 12 kamar yang luas.

Pemberian jatah rumah kepada para mantan presiden RI itu dilakukan
berdasarkan UU Nomor 7 tahun 1978 tentang 

Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden RI. Dalam Pasal 8
UU
No 7/1978 disebutkan, 

'Kepada bekas presiden dan bekas wakil presiden yang berhenti dengan
hormat
dari jabatannya masing-masing 

diberikan sebuah rumah kediaman yang layak dengan perlengkapannya'.
Selain
itu masih menurut Pasal 8, mereka 

juga mendapatkan sebuah kendaraan milik negara berikut pengemudinya.

Anehnya, berdasarkan bocoran dari BPK --ikhtisar hasil pemeriksaan
semester
II 2005 dan hasil diserahkan ke DPR Maret 2006-

yang diperoleh Tribun, pemerintah belum menyetorkan biaya Pengalihan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) senilai Rp 605,40 juta. 

Selain itu bendaharawan negara juga tak memunggut Pph Rp 60,52 juta dan
tidak memotong PPN atas jasa notaris Rp 10,96 juta. 

Akibatnya negara dirugikan Rp 676,86 juta.

BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah atau
bangunan. Biasanya transaksi jual beli ini dilakukan 

berdasarkan hukum --di depan notaris-- untuk proses ganti nama, ganti
kepemilikan. Jenis-jenis transaksinya menyangkut jual-beli, 

tukar-menukar, hibah, hibah wasiat, wasiat, pemasukan dalam perseroan
atau
badan hukum lainnya, pemisahan hak yang 

mengakibatkan peralihan, penunjukan pembeli dalam lelang, pelaksanaan
putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, 

penggabungan usaha, peleburan usaha, pemekaran usaha dan hadiah.

Mereka yang menjadi obyek pajak adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh hak atas tanah atau bangunan. 

Itu artinya pembeli (negara) yang harus membayar. Sedangkan penjual
dikenakan PPH25 sebesar 5 persen dari NPOP (Nilai Perolehan Objek
Pajak).

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Baharuddin Aritonang mengatakan,
temuan BPK tahun 2006 tersebut akan diketahui apakah ditindaklanjuti
oleh
pemerintah atau tidak bisa dilihat dari hasil pemeriksaan semester
(Hapsem)
berikutnya dan kemungkinan akan dipaparkan pada semester I 2007.

Meski demikian, Aritonang mengatakan, pemerintah dalam hal ini tidak
komunikatif dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Itu tidak
masalah... Yang penting adalah masalah dan itu harus ditindaklanjuti
oleh
pemerintah, kata Aritonang.

Sampai saat ini, BPK masih menganggap kewajiban PPN, PPnBM, Pengalihan
Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 

serta PPh yang belum dipungut tersebut adalah kesalahan administrasi,
sehingga pada semester berikutnya pemerintah 

harus menindaklanjutinya. Akan tetapi kalau tetap tidak ditindaklanjuti,
maka hal itu bisa saja akan dimasukkan dalam perkara pidana.

Lalu siapa yang harus membayar? Kalau yang membayar Pak Habibie, Gus
Dur
atau Bu Mega itu ya tidak mungkin. Mereka maunya ya... menerima
saja.
Jangan sampai mereka mendapatkan tanah dan rumahnya tapi tidak mempunyai
uang untuk membayar. 

RE: Ida Arimurti Dilema Wanita dan Poligami.

2007-01-11 Terurut Topik anhar husain
Kalo Nyesel Jadi Laki2 ..Operasi kelamin aja Mas.. Sekarang Teknologi udah 
canggih..
  Lebih enak lagi ngga pake hamil..tapi kelamin udah beda...
  Selamat mencoba.. Cuman kalo nyesell baliknya nggak ditanggung lho..
   
  AH

Herman Dias [EMAIL PROTECTED] wrote:
  LAGI LAGI..AKU MENYESAL MENJADI
LALAKI.BERAT..BERAT..SATU AJA MAKAN ATI APALAGI
LEBIH DARI SATU...MATI AKU.INI GARA2X AKU
DILAHIRKAN JADI LALAKITOLLNG

_ 

From: Tuyuli Australi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 09, 2007 8:45 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: Re: Ida Arimurti Dilema Wanita dan Poligami.

Pengennya sih,begitu,mas...Tapi menurut pengamatan
ahli sosial,dari angka perceraian dan poligami yang
meningkat di Indonesia,bisa dikatakan sebagian besar
dikarenakan gugatan cerai sang Istri atau Poligami
sang Suami. Memang alasannya berbeda-beda tapi
ternyata sebagian besar berasal dari pihak suami yang
jarang mau terbuka atau kata lainnya jujur kepada sang
Istri. Kalau komunikasi sudah macet,hubungan suami
istri mentok nggak berjalan. Mungkin sang Istri harus
lebih mendesak suami untuk lebih terbuka tapi sudah
kodrat Ilahi laki-laki itu cenderung memilih bersikap
diam dan tertutup,kalau didesak,suami sering beralasan
tidak ingin membuat sang istri gelisah atau
resah,padahal permasalahan baik dikantor atau dirumah
bisa dibahas dengan terbuka dengan sang istri. Kalau
tidak terbuka,muncul kecurigaan yang tak kunjung
padam. Kalau sudah begini,berabe,deh...

--- rgear [EMAIL PROTECTED] mailto:mail4ageng%40yahoo.com com wrote:

 dan jaman sekarang, nyari wanita yg setia, baik dan
 jujur, juga susah lho mbak ..
 presentasenya bisa di bilang 50/50 .
 
 Tuyuli Australi tuyul_lenong@ mailto:tuyul_lenong%40yahoo.com.au
yahoo.com.au wrote:
 Yah,begitulah...Pendek kata,pria yang
 setia, baik dan
 jujur susah dicari...

Send instant messages to your online friends http://au.messenger
http://au.messenger.yahoo.com .yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]