Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Pak Sugiarto dan rekan-rekan lainnya, Jika memang ada yang mengangkat 'investigasi' ini, saya termasuk yang akan mendukungnya. Karena kapan lagi punya negara yang bersih jika tidak dimulai dari sekarang ... mumpung sebagian pimpinan yang ada di atas 'kelihatannya' memiliki komitmen membrantas korupsi. Lagipula saya prihatin banget dengan keadaan ini. Masa dari sejak saya SMA hingga sekarang untuk ngurus SIM harus membayar biaya nggak resmi melulu padahal itu sudah 20-an tahun yang lalu lho Jadi ayo siapa yang mau melakukan investigasisaya dukung sekali. --- In idakrisnashow@yahoogroups.com, Sugiarto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin Stasiun TV7-nya Mbak Uni bisa melakukan investigasi tentang masalah SIM ini, perlu diungkap tuntas, agar semua pihak mengetahui kasus yang memalukan kita sbg bangsa. Seperti kasus manipulasi Haji yang menghebohkan itu pernah dikupas tuntas oleh Mbak Marissa Haque, yang ditayangkan di salah satu stasiun tv, saya lupa apa TV7 atau lainnya?. Yang lucunya bagi Jamaah Haji yang dirugikan mau complain nanti dibilang ibadah hajinya tdk mabrur, wong sedang ibadah kok pakai protes-protes segala, nanti hajinya tidak mabrur. Apakah pondokannya mau jauh dari Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, apakah cateringnya nasinya basi atau tdk enak dimakan ya masa bodo. Teman saya yg bekerja di Qatar-Gas pas pergi haji lewat pemerintah Qatar, dikawal oleh Dewan Haji Qatar dan yang mengawasi tsb tdk ikut beribadah haji (ini beda sekali dgn Indonesia, yang mengawal ikut ibadah haji, jadi ya yang dikawal keleleran / tdk ada yg mengurus), jadi kerjanya bener-bener menservice si jamaah haji, ndak perduli dia itu bangsa TKW atau TKI yang jelas pergi hajinya melalui negara Qatar, maka semuanya emnjadi tanggung jawab pemerintah mereka. Wassalam, Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Legal Department Sent: Tuesday, October 25, 2005 4:02 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Dear all, Ini bagus utk masukan kalau ada rekans kita yg mau bantu kita di stasiuns TV swasta utk dijadikan topik acara dimana pemirsa dapat berpartisipasi atau yg menjadi wartawan mungkin melalui tulisannya ? Salam, **Iwan**Bogor** - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 27, 2005 3:14 PM Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Mas, Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah Rp 65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak taunya masih kalah top ya? -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja, masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan
[Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM. Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya akan kebingungan disana. Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi yang amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-. Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai 1. Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja. Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban yang saya berikan adalah benar. Petugas diloket Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya), memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-. Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi. Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan mendapatkan SIM baru walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,- sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang 'pengertian'. Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp 100.000,- Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat memperoleh SIM. Bahkan ada beberapa orang yang datang berkali-kali karena dinyatakan tidak lulus ujian teori dan melakukannya berkali-kali lagi tetapi tetap tidak lulus hingga akhirnya mereka 'menyerah' dan memberikan uang Rp 250.000 agar dinyatakan lulus. Beruntung saya telah mengetahui perihal pembayaran uang ini sebelum tes, sehingga ketika dinyatakan tidak lulus saya sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dan tidak perlu tes berulang-ulang karena pasti dinyatakan tidak lulus kembali. Sungguh saya sangat prihatin terhadap hal ini, karena niat saya yang ingin menjadi warga negara yang baik menjadi batal karena dipaksa untuk membayar sesuatu agar dapat lulus. Jika tidak mau membayar, sudah pasti saya akan mengalami nasib untuk terus menerus dinyatakan tidak lulus seperti yang dialami oleh orang disebelah saya, hingga mau membayar uang yang diminta. Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahwa sudah tidak ada lagi 'calo' di Pusat Pengurusan SIM Daan Mogot adalah BOHONG BESAR, bahkan kali ini lebih parah lagi, karena yang menjadi calo adalah para petugas polisi dan pegawai
RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja, masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM. Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya akan kebingungan disana. Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-. Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai 1. Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja. Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban yang saya berikan adalah benar. Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya), memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-. Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi. Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,- sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang 'pengertian'. Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp 100.000,- Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat memperoleh SIM. Bahkan ada beberapa orang yang datang berkali-kali karena dinyatakan tidak lulus ujian teori dan melakukannya berkali-kali lagi tetapi tetap tidak lulus hingga akhirnya mereka 'menyerah' dan memberikan uang Rp 250.000 agar dinyatakan lulus. Beruntung saya telah mengetahui perihal pembayaran uang ini sebelum tes, sehingga ketika dinyatakan tidak lulus saya sudah mengetahui apa yang
RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Mas, Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah Rp 65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak taunya masih kalah top ya? -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja, masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM. Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya akan kebingungan disana. Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-. Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai 1. Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja. Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban yang saya berikan adalah benar. Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya), memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-. Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi. Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,- sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang 'pengertian'. Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp 100.000,- Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d Rp 400.000 untuk
RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Kalo emang bisa, saya mo usulin negara kita pake technical advisor aja seperti kebanyakan PMA di Indonesia. Atau sekalian kita hire aja professional macam Lee Kuan Yew buat jadi presiden Indonesia. Extreme banget ya ... as long as it works. Wassalam - Taufiq yang ikut prihatin -Original Message-From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of SugiartoSent: Thursday, October 27, 2005 15:08To: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah diDepok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja,masih berlaku pepatah "kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah",akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidaksembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguhmengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian.Wass. Sugiarto-Original Message-From: idakrisnashow@yahoogroups.com[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PMTo: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOTHi All,Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang maungurus SIM di Daan Mogot.+Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat inisudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalusaya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketikaakan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangansaya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepatdan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugastersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIMtersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. Visit us at http://www.siacargo.comThis message may contain confidential and privileged information toSingapore Airlines Cargo Pte Ltd (SIA Cargo) . If you are not the intendedaddressee, please notify SIA Cargo by return email immediately, and deletethe message from your computer. Any use, copy or disclosure of the message or any information contained therein to anyone for any purpose other than as permitted by SIA Cargo is strictly prohibited, and any such use may result in legal proceedings. SIA Cargo does not guarantee and is not liable for thesecurity of any information electronically transmitted or for the properand complete transmission of the information contained in thiscommunication, or for any delay in its receipt.Singapore Airlines Cargo Pte Ltd, Co Regn. No:27345C
Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Dear all, Ini bagus utk masukan kalau ada rekans kita yg mau bantu kita di stasiuns TV swasta utk dijadikan topik acara dimana pemirsa dapat berpartisipasi atau yg menjadi wartawan mungkin melalui tulisannya ? Salam, **Iwan**Bogor** - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 27, 2005 3:14 PM Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Mas, Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah Rp 65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak taunya masih kalah top ya? -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja, masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM. Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya akan kebingungan disana. Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-. Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai 1. Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja. Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban yang saya berikan adalah benar. Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya), memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-. Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi. Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,- sesuai
RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Sudah separah itukah oknum-oknum yang mengurusi SIM di Daan Mogot? Idealnya membayar SIM itu bisa lewat Bank saja, kita tinggal bawa bukti pembayaran lalu di test. Testnya idealnya dilakukan oleh lembaga profesional independen seperti misalnya Jakarta Defensive Driving Course (JDDC) atau lainnya yang memang dianggap credible. JDDC ini tdk hanya mengajari bagaimana menjadi driver yang safe tetapi juga bagaimana mengendarai motor yang aman, instrukturnya rata-rata ex pembalap. Nanti kalau Kapolrinya dari anggota mailist IKS atau next presiden RI adalah anggota mailist IKS, who knows and why not? Saya jadi teringat, pas hari Jum'at (pas cuti) nganter anak ke sekolahnya naik motor (utk menghindari kemacetan), ada tukang ojek pas di depan saya yang masuk got dengan orang yang diboncengnya (seorang ibu dgn seragam pakaian coklat susu/ seragam Pemda DKI), motornya masih bau toko (eh masih baru), saya tolongin lalu saya tanya apakah anda punya SIM, agak ketakutan dia bilang ada sambil menunjukkan SIM-nya dikira saya polisi / tentara kali ya? Lalu saya bilang: kalau belum bisa naik motor jangan ngojek dulu! kasihan penumpangmu bisa batal ke kantor! Di jalanan terlihat sekali, sopan-santun berkendaraan motor sdh sangat mengenaskan, terutama pengendara motor, mungkin ini disebabkan saking mudahnya pengurusan SIM (maksudnya tanpa ujian/ujian pura-pura bisa lulus, yang penting beli/bayar). Mestinya sebelum SIM diberikan mereka dibawa TOUR dulu ke beberapa RS yang merawat orang2 kecelakan lalin, setahu saya di rumah sakit PMI Bogor yang kelas 3 banyak sekali pengendara motor yang kecelakaan dirawat di situ (swear!) dan gaduhnya bukan main, karena teriak-teriak kesakitan (kalau yang punya anak bandel suka ngebut naik motor bisa dibawa ke situ, biar melihat sendiri seperti apa ngerinya). Ada yang patah kaki/tangan, kepala benjol, dll.nya. Kebetulan dulu pas pergi ke Bogor (lewat Jl. Raya Pajajaran) pernah menolong pengendara motor yang ditabrak oleh motor lainnya, lalu saya bawa ke RS terdekat, ya di RS PMI itu. Kalau inget ruang kelas 3 di RS PMI saya jadi miris sekali, apalagi pas bawa mobil ada motor yang tiba-tiba motong di depan dengan kecepatan tinggi, waduuh deg-deg plas rasanya! Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rita,SatriaJKEAA Sent: Thursday, October 27, 2005 3:49 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Saya juga pernah ngalami hal serupa, adek saya saya suruh buat sim A dan sim C dengan cara normal tanpa KKN tapi sudah 3 kali ujian gak lulus-lulus padahal dia itu dari kecil udah nyetir mobil dan lihai naik motor akhirnya saya kasihan juga saya tanya gimana biar bisa lulus lalu adik saya bilang pak polisinya minta uang 500 rb utk 2 sim diluar yang resmi, saya kabulkan saja permintaan polisi itu. selang beberapa hari saya penasaran dan saya ikut myelidiki apa betul begitu atau adek saya yang ngada-ngada terus saya buat sim C kebetulan saya gak punya sim c dan gak bisa naik motor paling juga stater motor doang dan jalan 10 meter aja, lalu saya pakai jalur resmi pas diujung jalan sebelum masuk ruang ujian saya disuruh bayar biar lolos polisinya minta 250 rb tapi saya bilang gak punya yg ada cuma 150 rb akhirnya dikasih terus kartu ujian saya dikasih tanda, saya yakin jawaban saya salah semua karena emang sengaja saya salahin terus saya dinyatakan lulus padahal pas tes motor ga! k bisa ngengkol aja gak bisa soalnya staternya rusak, anehnya saya lulus tapi gak bisa naik motor sementara adik laki laki saya lihai naik motor dan mobil tapi 3 kali ujian gak lulus... ujiannya di daan mogot. -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 3:15 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Mas, Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah Rp 65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak taunya masih kalah top ya? -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja, masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM
RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT
Salam kenal, Ini bertentangan dengan pengalaman pribadi saya tapi setahun yang lalu. Saat itu saya mengurusnya semua sendiri karena kebetulan cuti dan tidak ada kerjaan. Tidak mudah memang dan pastinya menghabiskan waktu sehari penuh dari pagi sampai hamper sore. Itu tepat di bulan Ramadhan tahun kemarin. Ternyata waktu setahun bisa merubah sesuatu yang putih menjadi hitam kembali yach. Padahal kalau tidak salah memutihkannya waktu itu perlu dana cukup besar lho. Regards, Harjadi Setyanto From: tazmamia66 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT Hi All, Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau ngurus SIM di Daan Mogot. + Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam. Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur pengurusannya sudah jelas. Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM. Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya akan kebingungan disana. Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi yang amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-. Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai 1. Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja. Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban yang saya berikan adalah benar. Petugas diloket Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya), memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-. Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi. Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan mendapatkan SIM baru walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,- sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang 'pengertian'. Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp 100.000,- Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat memperoleh SIM. Bahkan ada beberapa orang yang datang berkali-kali karena dinyatakan tidak lulus ujian teori dan melakukannya berkali-kali lagi tetapi tetap tidak lulus hingga akhirnya mereka 'menyerah' dan memberikan uang Rp 250.000 agar dinyatakan lulus. Beruntung saya telah mengetahui perihal pembayaran uang ini sebelum tes, sehingga ketika dinyatakan tidak lulus saya sudah