Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-28 Terurut Topik tazmamia66
Pak Sugiarto dan rekan-rekan lainnya,
Jika memang ada yang mengangkat 'investigasi' ini, saya termasuk 
yang akan mendukungnya. Karena kapan lagi punya negara yang bersih 
jika tidak dimulai dari sekarang ... mumpung sebagian pimpinan yang 
ada di atas 'kelihatannya' memiliki komitmen membrantas korupsi.

Lagipula saya prihatin banget dengan keadaan ini. Masa dari sejak 
saya SMA hingga sekarang untuk ngurus SIM harus membayar biaya nggak 
resmi melulu padahal itu sudah 20-an tahun yang lalu lho

Jadi ayo siapa yang mau melakukan investigasisaya dukung sekali.

--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, Sugiarto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Mungkin Stasiun TV7-nya Mbak Uni bisa melakukan investigasi tentang
 masalah SIM ini, perlu diungkap tuntas, agar semua pihak mengetahui
 kasus yang memalukan kita sbg bangsa. 
 
 Seperti kasus manipulasi Haji yang menghebohkan itu pernah dikupas
 tuntas oleh Mbak Marissa Haque, yang ditayangkan di salah satu 
stasiun
 tv, saya lupa apa TV7 atau lainnya?. Yang lucunya bagi Jamaah Haji 
yang
 dirugikan mau complain nanti dibilang ibadah hajinya tdk mabrur, 
wong
 sedang ibadah kok pakai protes-protes segala, nanti hajinya tidak
 mabrur. Apakah pondokannya mau jauh dari Masjidil Haram atau Masjid
 Nabawi, apakah cateringnya nasinya basi atau tdk enak dimakan ya 
masa
 bodo. Teman saya yg bekerja di Qatar-Gas pas pergi haji lewat 
pemerintah
 Qatar, dikawal oleh Dewan Haji Qatar dan yang mengawasi tsb tdk 
ikut
 beribadah haji (ini beda sekali dgn Indonesia, yang mengawal ikut 
ibadah
 haji, jadi ya yang dikawal keleleran / tdk ada yg mengurus), jadi
 kerjanya bener-bener menservice si jamaah haji, ndak perduli dia 
itu
 bangsa TKW atau TKI yang jelas pergi hajinya melalui negara Qatar, 
maka
 semuanya emnjadi tanggung jawab pemerintah mereka.
 
 Wassalam,
 Sugiarto
 
 -Original Message-
 From: idakrisnashow@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Legal 
Department
 Sent: Tuesday, October 25, 2005 4:02 PM
 To: idakrisnashow@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM 
DAAN
 MOGOT
 
 
 Dear all,
 Ini bagus utk masukan kalau ada rekans kita yg mau bantu kita di
 stasiuns TV swasta utk dijadikan topik acara dimana pemirsa dapat
 berpartisipasi atau yg menjadi wartawan mungkin melalui 
tulisannya ?
 Salam,
 **Iwan**Bogor**
 
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: idakrisnashow@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, October 27, 2005 3:14 PM
 Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM 
DAAN
 MOGOT
 
 
  Mas,
 
  Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan 
SIM 
  nambah
 Rp
  65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda 
terima. 
  Nggak taunya masih kalah top ya? -Original Message-
  From: idakrisnashow@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com
  Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM 
DAAN
 MOGOT
 
  Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, 
apakah di 
  Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama 
saja, 
  masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus 
  dipermudah, akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit.  Sepertinya 
penyakit 
  lama ini tidak sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun 
  Presidennya, sungguh mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara 
ini 
  diswastakan saja sekalian. Wass. Sugiarto
 
  -Original Message-
  From: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66
  Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com
  Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN 
MOGOT
 
 
  Hi All,
  Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat 
yang mau
 
  ngurus SIM di Daan Mogot.
  +
  Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat 
ini 
  sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang 
lalu 
  saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. 
Ketika
 
  akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud 
  kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan 
agar 
  bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM 
yang 
  sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 
350.000
 
  ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam.
 
  Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat 
  mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin 
inilah 
  saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak 
membuka 
  peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur 
  pengurusannya sudah jelas.
 
  Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki 
ruangan 
  pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian 
informasi 
  pun terkesan sungkan memberikan

[Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik tazmamia66
Hi All,
Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang
mau ngurus SIM di Daan Mogot.
+
Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini
sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang
lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot.
Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud
kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar
bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang
sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp
350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1
jam.

Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat
mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah
saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka
peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur
pengurusannya sudah jelas.

Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan
pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi
pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus
dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM.

Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah
mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga
tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak
mungkin saya akan kebingungan disana.

Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi – yang
amat KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar,
total biaya yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp
100.000,-.

Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2
gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun
kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi
kelantai 1.

Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak
tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori
tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan
pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes
teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup menjawab benar 18
soal saja.

Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena
hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini,
jelas ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban-
jawaban yang saya berikan adalah benar.

Petugas diloket –Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya),
memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah
saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah
mengetahui ujung dari pertanyaan itu saya berterus terang bahwa
saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin bahwa jawaban saya
benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab dapat meluluskan
permintaan tersebut jika saya bersedia membayar lagi Rp 250.000,-.

Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya
sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang yang diminta.
Kemudian dengan entengnya petugas tersebut mengganti kertas
pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti
proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi.

Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan
mendapatkan SIM baru– walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,-
sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak
galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi
uang 'pengertian'.

Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM
baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp
100.000,-

Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan
dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka
juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp
350.000 s.d Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat memperoleh SIM.
Bahkan ada beberapa orang yang datang berkali-kali karena dinyatakan
tidak lulus ujian teori dan melakukannya berkali-kali lagi tetapi
tetap tidak lulus hingga akhirnya mereka 'menyerah' dan memberikan
uang Rp 250.000 agar dinyatakan lulus. Beruntung saya telah
mengetahui perihal pembayaran uang ini sebelum tes, sehingga ketika
dinyatakan tidak lulus saya sudah mengetahui apa yang harus
dilakukan dan tidak perlu tes berulang-ulang –karena pasti
dinyatakan tidak lulus kembali.

Sungguh saya sangat prihatin terhadap hal ini, karena niat saya yang
ingin menjadi warga negara yang baik menjadi batal karena dipaksa
untuk membayar sesuatu agar dapat lulus. Jika tidak mau membayar,
sudah pasti saya akan mengalami nasib untuk terus menerus dinyatakan
tidak lulus – seperti yang dialami oleh orang disebelah saya, hingga
mau membayar uang yang diminta.

Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahwa sudah tidak ada
lagi 'calo' di Pusat Pengurusan SIM Daan Mogot adalah BOHONG BESAR,
bahkan kali ini lebih parah lagi, karena yang menjadi calo adalah
para petugas polisi dan pegawai 

RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik Sugiarto
Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di
Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja,
masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah,
akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit.  Sepertinya penyakit lama ini tidak
sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh
mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian.
Wass. Sugiarto

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66
Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT


Hi All,
Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau
ngurus SIM di Daan Mogot.
+
Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini
sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu
saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika
akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan
saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat
dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas
tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM
tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam.

Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat
mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah
saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka
peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur
pengurusannya sudah jelas.

Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan
pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun
terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan
untuk memulai proses pembuatan SIM.

Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah
mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal
melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya
akan kebingungan disana.

Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat
KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya
yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-.

Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2
gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun
kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai
1.

Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang
cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari
30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada,
sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat
kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja.

Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena
hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas
ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban
yang saya berikan adalah benar.

Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya),
memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya
ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari
pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus,
karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas
tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya
bersedia membayar lagi Rp 250.000,-.

Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya
maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan
entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus
menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu
tes praktek mengemudi.

Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan
mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,-
sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak
galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang
'pengertian'.

Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru
adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp
100.000,-

Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan
orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga
mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d
Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat memperoleh SIM. Bahkan ada
beberapa orang yang datang berkali-kali karena dinyatakan tidak lulus
ujian teori dan melakukannya berkali-kali lagi tetapi tetap tidak lulus
hingga akhirnya mereka 'menyerah' dan memberikan uang Rp 250.000 agar
dinyatakan lulus. Beruntung saya telah mengetahui perihal pembayaran
uang ini sebelum tes, sehingga ketika dinyatakan tidak lulus saya sudah
mengetahui apa yang

RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik SOETANTYO
Mas,

Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah Rp
65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak
taunya masih kalah top ya?
-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di
Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja,
masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah,
akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit.  Sepertinya penyakit lama ini tidak
sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh
mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian.
Wass. Sugiarto

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66
Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT


Hi All,
Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau
ngurus SIM di Daan Mogot.
+
Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini
sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu
saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika
akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan
saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat
dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas
tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM
tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam.

Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat
mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah
saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka
peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur
pengurusannya sudah jelas.

Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan
pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun
terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan
untuk memulai proses pembuatan SIM.

Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah
mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal
melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya
akan kebingungan disana.

Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat
KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya
yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-.

Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2
gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun
kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai
1.

Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang
cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari
30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada,
sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat
kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja.

Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena
hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas
ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban
yang saya berikan adalah benar.

Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya),
memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya
ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari
pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus,
karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas
tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya
bersedia membayar lagi Rp 250.000,-.

Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya
maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan
entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus
menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu
tes praktek mengemudi.

Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan
mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,-
sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang lagi-lagi berlagak
galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan niatnya untuk diberi uang
'pengertian'.

Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya keluarkan untuk SIM baru
adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi yang hanya Rp
100.000,-

Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga sempat berkenalan dengan
orang-orang yang juga sedang membuat SIM dan rupanya mereka juga
mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan uang antara Rp 350.000 s.d
Rp 400.000 untuk

RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik Taufiq Taher





Kalo 
emang bisa, saya mo usulin negara kita pake technical advisor 
aja
seperti kebanyakan PMA di Indonesia. Atau sekalian kita hire aja 
professional
macam 
Lee Kuan Yew buat jadi presiden Indonesia. Extreme banget ya 
...
as 
long as it works. Wassalam - Taufiq yang ikut prihatin

  -Original Message-From: 
  idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On 
  Behalf Of SugiartoSent: Thursday, October 27, 2005 
  15:08To: idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: RE: 
  [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN 
  MOGOT
  Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah 
  diDepok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama 
  saja,masih berlaku pepatah "kalau bisa dipersulit, kenapa harus 
  dipermudah",akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit. Sepertinya penyakit 
  lama ini tidaksembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, 
  sungguhmengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja 
  sekalian.Wass. Sugiarto-Original Message-From: 
  idakrisnashow@yahoogroups.com[mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
  Behalf Of tazmamia66Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PMTo: 
  idakrisnashow@yahoogroups.comSubject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT 
  PEMBUATAN SIM DAAN MOGOTHi All,Ini ada cerita pengalaman 
  ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang maungurus SIM di Daan 
  Mogot.+Terkesan 
  akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat inisudah sangat 
  mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalusaya pergi untuk 
  membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketikaakan memasuki areal 
  parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangansaya dan secara terbuka 
  menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepatdan tidak perlu mengikuti 
  proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugastersebut mengatakan saya 
  cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIMtersebut akan dapat diperoleh 
  dalam waktu 1 jam.
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  





=
Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day! -- Ida  Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "idakrisnashow" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






  Visit us at http://www.siacargo.comThis message may contain confidential and privileged information toSingapore Airlines Cargo Pte Ltd (SIA Cargo) . If you are not the intendedaddressee, please notify SIA Cargo by return email immediately, and deletethe message from your computer. Any use, copy or disclosure of the message or any information contained therein to anyone for any purpose other than as permitted by SIA Cargo is strictly prohibited, and any such use may result in legal proceedings.  SIA Cargo does not guarantee and is not liable for thesecurity of any information electronically transmitted or for the properand complete transmission of the information contained in thiscommunication, or for any delay in its receipt.Singapore Airlines Cargo Pte Ltd, Co Regn. No:27345C


Re: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik Legal Department
Dear all,
Ini bagus utk masukan kalau ada rekans kita yg mau bantu kita di stasiuns TV
swasta utk dijadikan topik acara dimana pemirsa dapat berpartisipasi atau yg
menjadi wartawan mungkin melalui tulisannya ?
Salam,
**Iwan**Bogor**


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:14 PM
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT


 Mas,

 Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah
Rp
 65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak
 taunya masih kalah top ya?
 -Original Message-
 From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM
 To: idakrisnashow@yahoogroups.com
 Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

 Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di
 Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja,
 masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah,
 akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit.  Sepertinya penyakit lama ini tidak
 sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh
 mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian.
 Wass. Sugiarto

 -Original Message-
 From: idakrisnashow@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66
 Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM
 To: idakrisnashow@yahoogroups.com
 Subject: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT


 Hi All,
 Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu berguna buat yang mau
 ngurus SIM di Daan Mogot.
 +
 Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa pengurusan SIM saat ini
 sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26 oktober 2005 yang lalu
 saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat Pembuatan SIM Daan Mogot. Ketika
 akan memasuki areal parkir, petugas parkir menanyakan maksud kedatangan
 saya dan secara terbuka menawarkan jasa pengurusan agar bisa lebih cepat
 dan tidak perlu mengikuti proses pembuatan SIM yang sebenarnya. Petugas
 tersebut mengatakan saya cukup membayar Rp 350.000 ,- saja dan SIM
 tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu 1 jam.

 Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran tersebut, dan berniat
 mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir mungkin inilah
 saatnya untuk menjadi warga negara yang baik dengan tidak membuka
 peluang bagi yang ingin melakukan korupsi, lagi pula prosedur
 pengurusannya sudah jelas.

 Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai memasuki ruangan
 pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan bagian informasi pun
 terkesan sungkan memberikan informasi tentang apa yang harus dilakukan
 untuk memulai proses pembuatan SIM.

 Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang teman saya telah
 mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan sehingga tinggal
 melakukan konfirmasi saja dengan petugas disana. Jika tidak mungkin saya
 akan kebingungan disana.

 Semua proses dari mulai pemeriksaan mata, pembelian asuransi - yang amat
 KKN, hingga pengisian form pengajuan SIM berjalan lancar, total biaya
 yang saya keluarkan untuk proses tersebut adalah Rp 100.000,-.

 Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori dan menuju lantai 2
 gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya diminta untuk turun
 kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga kembali lagi kelantai
 1.

 Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang terkesan amat galak tentang
 cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan tes teori tersebut. Dari
 30 soal yang diajukan saya dapat menjawab dengan pasti 29 soal yang ada,
 sehingga saya berkeyakinan akan lulus tes teori tersebut karena syarat
 kelulusan hanya cukup menjawab benar 18 soal saja.

 Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan tidak lulus karena
 hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak percaya akan hal ini, jelas
 ini adalah permainan karena saya sangat yakin dengan jawaban- jawaban
 yang saya berikan adalah benar.

 Petugas diloket -Asep (begitu dia dipanggil oleh petugas lainnya),
 memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2. Dilantai 2 itulah saya
 ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena sudah mengetahui ujung dari
 pertanyaan itu saya berterus terang bahwa saya ingin dinyatakan lulus,
 karena saya yakin bahwa jawaban saya benar. Dengan enteng petugas
 tersebut menjawab dapat meluluskan permintaan tersebut jika saya
 bersedia membayar lagi Rp 250.000,-.

 Terus terang sudah mengetahui prosedur ini dari teman saya sebelumnya
 maka saya pun langsung membayar uang yang diminta. Kemudian dengan
 entengnya petugas tersebut mengganti kertas pernyataan tidak lulus
 menjadi lulus, dan menyilahkan saya mengikuti proses selanjutnya yaitu
 tes praktek mengemudi.

 Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian praktek dan
 mendapatkan SIM baru- walaupun dengan membayar kembali Rp 20.000,-
 sesuai

RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik Sugiarto
Sudah separah itukah oknum-oknum yang mengurusi SIM di Daan Mogot?
Idealnya membayar SIM itu bisa lewat Bank saja, kita tinggal bawa bukti
pembayaran lalu di test. Testnya idealnya dilakukan oleh lembaga
profesional independen seperti misalnya Jakarta Defensive Driving Course
(JDDC) atau lainnya yang memang dianggap credible. JDDC ini tdk hanya
mengajari bagaimana menjadi driver yang safe tetapi juga bagaimana
mengendarai motor yang aman, instrukturnya rata-rata ex pembalap. Nanti
kalau Kapolrinya dari anggota mailist IKS atau next presiden RI adalah
anggota mailist IKS, who knows and why not?

Saya jadi teringat, pas hari Jum'at (pas cuti) nganter anak ke
sekolahnya naik motor (utk menghindari kemacetan), ada tukang ojek pas
di depan saya yang masuk got dengan orang yang diboncengnya (seorang ibu
dgn seragam pakaian coklat susu/ seragam Pemda DKI), motornya masih bau
toko (eh masih baru), saya tolongin lalu saya tanya apakah anda punya
SIM, agak ketakutan dia bilang ada sambil menunjukkan SIM-nya dikira
saya polisi / tentara kali ya? Lalu saya bilang: kalau belum bisa naik
motor jangan ngojek dulu! kasihan penumpangmu bisa batal ke kantor! 

Di jalanan terlihat sekali, sopan-santun berkendaraan motor sdh sangat
mengenaskan, terutama pengendara motor, mungkin ini disebabkan saking
mudahnya pengurusan SIM (maksudnya tanpa ujian/ujian pura-pura bisa
lulus, yang penting beli/bayar). Mestinya sebelum SIM diberikan mereka
dibawa TOUR dulu ke beberapa RS yang merawat orang2 kecelakan lalin,
setahu saya di rumah sakit PMI Bogor yang kelas 3 banyak sekali
pengendara motor yang kecelakaan dirawat di situ (swear!) dan gaduhnya
bukan main, karena teriak-teriak kesakitan (kalau yang punya anak bandel
suka ngebut naik motor bisa dibawa ke situ, biar melihat sendiri seperti
apa ngerinya). Ada yang patah kaki/tangan, kepala benjol, dll.nya.
Kebetulan dulu pas pergi ke Bogor (lewat Jl. Raya Pajajaran) pernah
menolong pengendara motor yang ditabrak oleh motor lainnya, lalu saya
bawa ke RS terdekat, ya di RS PMI itu. Kalau inget ruang kelas 3 di RS
PMI saya jadi miris sekali, apalagi pas bawa mobil ada motor yang
tiba-tiba motong di depan dengan kecepatan tinggi, waduuh deg-deg plas
rasanya!

Wass.
Sugiarto

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rita,SatriaJKEAA
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:49 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN
MOGOT


Saya juga pernah ngalami hal serupa, adek saya saya suruh buat sim A dan
sim C dengan cara normal tanpa KKN tapi sudah 3 kali ujian gak
lulus-lulus padahal dia itu dari kecil udah nyetir mobil dan lihai naik
motor akhirnya saya kasihan juga saya tanya gimana biar bisa lulus lalu
adik saya bilang pak polisinya minta uang 500 rb utk 2 sim diluar yang
resmi, saya kabulkan saja permintaan polisi itu. selang beberapa hari
saya penasaran dan saya ikut myelidiki apa betul begitu atau adek saya
yang ngada-ngada terus saya buat sim C kebetulan saya gak punya sim c
dan gak bisa naik motor paling juga stater motor doang dan jalan 10
meter aja, lalu saya pakai jalur resmi pas diujung jalan sebelum masuk
ruang ujian saya disuruh bayar biar lolos polisinya minta 250 rb tapi
saya bilang gak punya yg ada cuma 150 rb akhirnya dikasih terus kartu
ujian saya dikasih tanda, saya yakin jawaban saya salah semua karena
emang sengaja saya salahin terus saya dinyatakan lulus padahal pas tes
motor ga!  k bisa ngengkol aja gak bisa soalnya staternya rusak, anehnya
saya lulus tapi gak bisa naik motor sementara adik laki laki saya lihai
naik motor dan mobil tapi 3 kali ujian gak lulus... ujiannya di daan
mogot.

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:15 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN
MOGOT


Mas,

Saya juga pernah ngalami di Polres Bekasi ngurus perpanjangan SIM nambah
Rp
65.000,- untuk satu SIM diluar biaya lainnya, tanpa tanda terima. Nggak
taunya masih kalah top ya? -Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:08 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN
MOGOT

Ikut prihatin, berarti penyakit lama ini belum sembuh juga, apakah di
Depok, di Bogor, maupun di Jakarta mengurus SIM kondisinya sama saja,
masih berlaku pepatah kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah,
akhirnya UUD - ujung-ujungnya duit.  Sepertinya penyakit lama ini tidak
sembuh-sembuh siapapun Kapolri atau siapapun Presidennya, sungguh
mengenaskan. Mungkin sdh waktunya negara ini diswastakan saja sekalian.
Wass. Sugiarto

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of tazmamia66
Sent: Thursday, October 27, 2005 2:57 PM

RE: [Ida-Krisna Show] Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT

2005-10-27 Terurut Topik HARJADI










Salam kenal,



Ini bertentangan dengan pengalaman pribadi
saya  tapi setahun yang lalu. Saat itu saya mengurusnya semua sendiri
karena kebetulan cuti dan tidak ada kerjaan. Tidak mudah memang dan pastinya
menghabiskan waktu sehari penuh dari pagi sampai hamper sore. Itu tepat di
bulan Ramadhan tahun kemarin. Ternyata waktu setahun bisa merubah sesuatu yang
putih menjadi hitam kembali yach. Padahal kalau tidak salah memutihkannya waktu
itu perlu dana cukup besar lho.





Regards,

Harjadi Setyanto











From: tazmamia66
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 27, 2005
2:57 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show]
Percaloan di PUSAT PEMBUATAN SIM DAAN MOGOT





Hi All,
Ini ada cerita pengalaman ngurus SIM, siapa tahu
berguna buat yang
mau ngurus SIM di Daan Mogot.
+
Terkesan akan informasi yang diperoleh bahwa
pengurusan SIM saat ini
sudah sangat mudah tanpa calo, pada tanggal 26
oktober 2005 yang
lalu saya pergi untuk membuat SIM ke Pusat
Pembuatan SIM Daan Mogot.
Ketika akan memasuki areal parkir, petugas parkir
menanyakan maksud
kedatangan saya dan secara terbuka menawarkan jasa
pengurusan agar
bisa lebih cepat dan tidak perlu mengikuti proses
pembuatan SIM yang
sebenarnya. Petugas tersebut mengatakan saya cukup
membayar Rp
350.000 ,- saja dan SIM tersebut akan dapat
diperoleh dalam waktu 1
jam.

Dikarenakan penasaran saya menolak tawaran
tersebut, dan berniat
mengurusnya sendiri tanpa perantara. Saya berpikir
mungkin inilah
saatnya untuk menjadi warga negara yang baik
dengan tidak membuka
peluang bagi yang ingin melakukan
korupsi, lagi pula prosedur
pengurusannya sudah jelas.

Kesan tersebut mendadak hilang ketika saya mulai
memasuki ruangan
pengurusan, semua serba 'tidak informatif', bahkan
bagian informasi
pun terkesan sungkan memberikan informasi tentang
apa yang harus
dilakukan untuk memulai proses pembuatan SIM.

Beruntung saya, karena sebelumnya melalui seorang
teman saya telah
mendapatkan informasi tentang apa yang harus
dilakukan sehingga
tinggal melakukan konfirmasi saja dengan petugas
disana. Jika tidak
mungkin saya akan kebingungan disana.

Semua proses dari mulai pemeriksaan mata,
pembelian asuransi  yang
amat KKN, hingga pengisian form
pengajuan SIM berjalan lancar,
total biaya yang saya keluarkan untuk proses
tersebut adalah Rp
100.000,-.

Selanjutnya saya masuk kedalam areal ujian teori
dan menuju lantai 2
gedung tersebut, sesampai di depan kelas, saya
diminta untuk turun
kembali, karena belum mendaftar diloket sehingga
kembali lagi
kelantai 1.

Setelah mendengarkan penjelasan petugas yang
terkesan amat galak
tentang cara melakukan tes teori saya mulai menjalankan
tes teori
tersebut. Dari 30 soal yang diajukan saya dapat
menjawab dengan
pasti 29 soal yang ada, sehingga saya berkeyakinan
akan lulus tes
teori tersebut karena syarat kelulusan hanya cukup
menjawab benar 18
soal saja.

Namun ketika hasilnya diumumkan, saya dinyatakan
tidak lulus karena
hanya benar 15 soal saja. Sungguh saya tidak
percaya akan hal ini,
jelas ini adalah permainan karena saya sangat
yakin dengan jawaban-
jawaban yang saya berikan adalah benar.

Petugas diloket Asep (begitu dia dipanggil
oleh petugas lainnya),
memberitahu saya agar kembali lagi ke lantai 2.
Dilantai 2 itulah
saya ditanyai oleh Asep apa maunya dsb, karena
sudah
mengetahui ujung dari pertanyaan itu
saya berterus terang bahwa
saya ingin dinyatakan lulus, karena saya yakin
bahwa jawaban saya
benar. Dengan enteng petugas tersebut menjawab
dapat meluluskan
permintaan tersebut jika saya bersedia membayar
lagi Rp 250.000,-.

Terus terang sudah mengetahui prosedur
ini dari teman saya
sebelumnya maka saya pun langsung membayar uang
yang diminta.
Kemudian dengan entengnya petugas tersebut
mengganti kertas
pernyataan tidak lulus menjadi lulus, dan
menyilahkan saya mengikuti
proses selanjutnya yaitu tes praktek mengemudi.

Pendek cerita akhirnya saya dinyatakan lulus ujian
praktek dan
mendapatkan SIM baru walaupun dengan
membayar kembali Rp 20.000,-
sesuai dengan permintaan instruktur praktek, yang
lagi-lagi berlagak
galak dan menjadi lembut ketika menyampaikan
niatnya untuk diberi
uang 'pengertian'.

Jadi bila dihitung-hitung total biaya yang saya
keluarkan untuk SIM
baru adalah Rp370.000 ,- jauh diatas biaya resmi
yang hanya Rp
100.000,-

Sepanjang pengurusan SIM tersebut, saya juga
sempat berkenalan
dengan orang-orang yang juga sedang membuat SIM
dan rupanya mereka
juga mengalami hal yang sama, yaitu mengeluarkan
uang antara Rp
350.000 s.d Rp 400.000 untuk memastikan agar dapat
memperoleh SIM.
Bahkan ada beberapa orang yang datang berkali-kali
karena dinyatakan
tidak lulus ujian teori dan melakukannya
berkali-kali lagi tetapi
tetap tidak lulus hingga akhirnya mereka
'menyerah' dan memberikan
uang Rp 250.000 agar dinyatakan lulus. Beruntung
saya telah
mengetahui perihal pembayaran uang ini sebelum
tes, sehingga ketika
dinyatakan tidak lulus saya sudah