[media-dakwah] Re: Syubuhat Islam Liberal

2007-05-02 Terurut Topik Wirawan Setyawan
Subhanallah,

Terima kasih atas tauziyah-nya ^_^

Jazakallah Khaira...

wirawan


--- Ahmad Wanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Waa'laikumsalam Warahamtullah Wbarakatuh
 
 Sikap kita terhadap JIL itu sendiri Membentengi
 Pengetahuan kita terhadap
 Islam itu sendiri mau tidak mau kita harus mengaji
 dan mengkaji yang tentu
 tetap dalam bimbingan para Ulama2 yg Lurus yang bisa
 kita baca dari
 kitab2,buku2 Ulama tersebut dan selalu membimbing
 orang-orang disekitar
 kita seperti keluarga,teman kerabat dll.
 
 Kita tidak ragu lagi setiap fatwa-fatwa yang
 dilontarkan atau dikeluarkan
 dari Mulut-mulut kaum JIL ini sesuatu yang Sangat
 Destruktif dan selalu
 mengatas namakan Pencerahan dalam
 Berfikir.sebenarnya mereka yang perlu
 dicerahkan.
 
 Kalau dibilang aku melihat Allah
 dimana-manasebenarnya kalimat ini belum
 jelas jika yang dimaksud Melihat Dzatnya Allah tentu
 ini kalimat Kufur..
 
 Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami)
 pada waktu yang telah
 Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung)
 kepadanya, berkatalah
 Musa: Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau)
 kepadaku agar aku dapat
 melihat kepada Engkau. Tuhan berfirman: Kamu
 sekali-kali tidak sanggup
 melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia
 tetap di tempatnya
 (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku.
 Tatkala Tuhannya
 menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya
 gunung itu hancur luluh
 dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar
 kembali, dia berkata:
 Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan
 aku orang yang
 pertama-tama beriman. [Al A'raaf.143]
 
 Seorang Nabi Musa as.saja tidak dapat melihat
 Dzatnya Allah apa lagi
 JIL,siti jenat.Gharu Ma'kul!!!
 
 Dan kalimat berikut ALLAH ada di setiap
 Mahlukmungkin kalimat ini karna
 salah memahami ayat berikut:
 
 Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan
 Allah Maha Melihat apa
 yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid: 4)
 
 Namun kata ma'a tidak berarti menunjukkan tempat
 seseorang berada. Sebab
 dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku
 menyertaimu, meski pada
 kenyataannya tidak berduaan. Sebab kebersamaan Allah
 SWT dalam ayat ini
 adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.
 
 Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu
 Bakar ra di dalam
 gua,Jangan kamu sedih, Allah beserta kita. Ini
 tidak berarti Allah SWT
 ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata,
 Bersamaku tuhanku, tidak
 berarti Allah SWT ada di pinggir laut merah saat
 itu.
 
 
 Dan kalimat terakhir ternyata semua itu adalah
 ALLAH inilah
 kalimat/perkataan Kufur yang tidak akan keluar dari
 seseorang yang
 benar-benar Mengenal Islam yg Lurus.Buruknya
 perkataan orang-orang yang
 meletak Akalnya diatas segala-galanya,yang akan
 berpotensi menyeret-nyeret
 Ayat-ayat Al Quran untuk menjustifikasi Hawa
 Nafsunya.
 
 Menyamakan Allah dengan Mahluk ciptaannya adalah
 suatu Kemungkaran yang
 nyata.Contoh gampang Anda bikin Tempe lalu anda
 disamakan dengan Tempe apa
 Anda akan berkata ia Aku Tempe!!!tentu tidak
 mungkin.
 
 Untuk masalah Syahadat Para Kaum JIL [Jama'ah Iblis
 Laknatullah]sebenarnya
 mereka Syahadatnya sama dengan Kita Hanya saja
 Tindakan-tindakan,perkataan-perkataan Mereka yang
 membatalkan Syahadat dan
 Iman mereka dalam kata lain Murtad!!!
 
 Hanya satu jalan tuk mengcounter Pemikiran-pemikiran
 Kaum JIL ini sikap
 Preventif kita Mutlak dilakukan dengan cara
 Mempelajari Islam secara
 Kaffah..Mindset kita Harus mempunyai Frem/kerangka
 berfikir bukan hanya
 mengandalkan Akal Saja.
 
 Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
 dalam Islam keseluruhan,
 dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
 Sesungguhnya syaitan itu
 musuh yang nyata bagimu[Al Baqarah.208]
 
 Wasalamua'laikum Warahmatullah Wabarakatuh.
 
 
 
 
 
 -- 
 Hidup Mulia atau Mati Syahid!!!
 
  Assalamu 'alaikum,
 
  Ada yang ingin saya tanyakan, bagaimana seharusnya
 sikap kita terhadap
   JIL, terutama tokoh - tokohnya.
 
 
  Kutipan ucapan tokoh JIL, .. suatu pagi aku
 dicerahkan ..
 
  aku melihat ALLAH ada dimana-mana .. ALLAH ada di
 setiap Mahluk ..
 
  ternyata semua itu adalah ALLAH ..
 
  Kok ini malah kaya ajaran Syeh Siti Jenar yang
 dipancung kepalanya itu ya?
 
  Tetapi mereka itu (JIL) sepertinya juga
 bersyahadat. Syahadat mereka
  bisa jadi sama dengan syahadat kita,..tapi ada
 yang bilang syahadatnya
  beda dengan tuntunan Rasulullah SAW..
 
  Misal syahadatnya sama, bagaimanakah sebaiknya
 sikap kita terhadap
  pemikiran sesat mereka (ala Syeh Siti Jenar tadi).
 
  Mungkin ada yang mau menanggapi?
 
  wassalam,
 
  Wirawan
 
 
 
 
 
 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis
 Media Dakwah.
 Kirim email ke:
 [EMAIL PROTECTED] 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[media-dakwah] Dollar sudah jatuh, di mana Dinar?

2007-03-22 Terurut Topik Wirawan Setyawan
Dari Hidayatullah.com 
 
Minggu, 24 Desember 2006  
Sekarang, dollar sudah jatuh. Kenapa Dinar-emas belum bangkit, sebagaimana 
yang diharapkan Mahathir dan banyak orang lainnya?
 
oleh Dzikrullah W. Pramudya
 
Samurai veteran kapitalisme sudah mengakui, pedangnya sekarang tumpul, tak 
bisa lagi mengendalikan dunia. Minggu lalu, bekas direktur Federal Reserve 
Amerika Alan Greenspan menyatakan bahwa ia memperkiraqan, dollar akan 
semakin lemah dalam beberapa tahun ke depan, gara-gara defisit yang dialami 
neraca pembayaran utang Amerika Serikat.
 
Saya kira dollar akan terus anjlok sampai ada perubahan dalam neraca 
pembayaran utang AS, kata Greenspan dalam sebuah konferensi bisnis jarak 
jauh AS-Israel. Menurutnya, keadaan pasar begitu rumitnya, bahkan susah 
meramal kondisi dollar dalam jangka pendek.
 
Dia juga menyebutkan, bangsa-bangsa yang tergabung dalam OPEC sedang 
mengalihkan cadangan uangnya dari dollar ke euro dan yen. Adalah tidak 
bijaksana untuk menahan semua milik Anda dalam satu mata uang, katanya.
 
Yang tidak diakui secara terus terang oleh Greenspan adalah, fakta bahwa 
sudah sejak lama tidak bijaksana untuk menyimpan uang Anda dalam mata uang 
fiat apapun. Fiat money alias uang kertas adalah jenis uang yang dianggap 
legal dan bernilai oleh suatu hukum. Dollar, Euro, Franc, Mark, 
Poundsterling, Rupee, Ringgit, Peso, Rupiah, Bath tak ada satupun yang 
didukung oleh nilai nyata kertasnya sendiri. Fiat money tidak memiliki nilai 
intrinsik (instrinsic value), sebagai kebalikan dari uang komoditas 
(commodity money) seperti Dinar-emas, perak, atau perunggu.
 
Seandainya besok, karena alasan tertentu, pemerintah AS mengumumkan bahwa 
mereka akan mendevaluasi uang kertas US$ 100 menjadi bernilai US$ 10, maka 
miliaran orang di dunia tak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah dan menerima 
'kenyataan' bahwa dalam 24 jam ke depan mereka akan jauh lebih miskin.
 
Hal seperti itu tidak akan terjadi dengan Dinar-emas. Bahkan kalau seluruh 
pemerintah di muka bumi menyatakan bahwa emas adalah barang tidak 
berharga, orang tidak akan peduli dan tetap memburu emas. Emas tetap emas, 
orang selalu akan menganggapnya bernilai tinggi sampai kiamat.
 
Nilai sebuah koin Dinar-emas 22 karat di masa Nabi Muhammad SAW --lebih dari 
1400 tahun silam-- masih tetap sama dengan nilainya hari ini. Tidak ada 
devaluasi, tidak ada inflasi. Bakar dan cairkan sepotong emas, nilainya 
tetap sama. Cobalah bakar setas penuh dollar AS dan gunakan arangnya untuk 
beli sepiring nasi. Parahnya lagi, Anda tidak perlu membakar uang kertas 
untuk membuatnya tidak bernilai. Simpan saja semua uang Anda dalam dollar, 
rupiah, dan lain-lain; sesudah beberapa tahun nilai uang Anda pasti akan 
turun kalau tidak anjlok. Nyatanya, nilai dollar terhadap emas terus menurun 
sejak tahun 1970-an sampai hari ini.
Kebanyakan orang akan mengira bahwa itulah sifat uang, selalu mengalami 
inflasi.
 
Namun, kelompok masyarakat Amerika sendiri seperti FAME (Foundation of the 
Advancement of Monetary Education) atau GATA (Gold Anti-Trust Action 
Committee) berpikiran lain. Beberapa tahun belakangan ini mereka semakin 
keras bersuara tentang perlunya perombakan sistem moneter yang berbasis fiat 
money. Mereka mewakili masyarakat AS yang merasa dirugikan, karena nilai 
tabungan dollarnya yang didapat dengan kerja keras bertahun-tahun ternyata 
turun setiap tahun. Karena kesalahfahaman dan tertutupnya sistem fiat 
dollar, maka ini suatu penipuan besar-besaran,  demikian pernyataan 
Lawrence Parks, direktur ekskutif FAME.
Kedua organisasi ini bekerja keras mendorong Kongres AS untuk mengubah 
sistem moneter di negeri itu (yang tentu saja berpengaruh luas kepada dunia 
internasional). Menurut lembaran fakta resmi FAME, Kongres AS telah secara 
salah memberikan sebuah kekuasaan istimewa bagi sistem perbankan AS yang 
sama sekali tidak diatur oleh konstitusi AS. Kekuasaan itu dipakai oleh 
perbankan AS untuk menciptakan kertas-kertas yang dianggap legal dan mutlak 
sebagai uang tanpa dasar atau sandaran apa-apa.
 
Sejak tahun 1946 sampai 2005, dengan modal hanya US$ 150 miliar, sistem 
perbankan AS telah mencetak uang fiat senilai US$ 9,4 triliun. Sekitar US$ 
700 miliar dicetak oleh the Federal Reserve, dan sisanya sekitar US$ 8,7 
triliun dicetak oleh perusahan-perusahaan swasta, dalam hal ini bank-bank. 
Parks mempertanyakan, Kenapa perusahaan-perusahaan swasta harus diberi 
kekuasaan untuk mencetak uang?
 
Kita biarkan saja orang Amerika berkutat dengan masalah fiat money yang 
membingungkan ini. Artikel ini ingin lebih memfokuskan diri pada jalan 
keluar dari masalah ini, yaitu commodity money. Dalam hal ini, mata uang 
Dinar-emas.
 
Kebanyakan orang di kawasan Asia Tenggara memandang Dinar-emas sebagai isu 
politik. Pada tahun 2003 Perdana Menteri Malaysia waktu itu Mahathir 
Mohammad mengangkatnya. Sesungguhnya, Mahathir angkat bicara sesudah selama 
belasan tahun berbagai kelompok Muslimin di Inggris, Spanyol, dan Afrika 
Selatan memulainya. 

[media-dakwah] Dosa dan Bahaya Riba

2007-03-15 Terurut Topik Wirawan Setyawan
Dosa dan Bahaya Riba

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallahu 'alahi 
wasallam bersabda, Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang 
yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), 
mereka sama saja. (HR. Muslim dan Ahmad)

Hadits yang mulia ini menjelaskan secara tegas tentang keharaman riba, 
bahaya yang ditimbulkan bagi pribadi dan masyarakat, serta ancaman bagi 
mereka yang berkecimpung dalam kubangan dosa riba, sebab Rasulullah shallahu 

'alahi wasallam menyebutkan laknat bagi orang- orang yang bersyerikat di 
dalamnya.

Akibat dari dosa riba ini telah dirasakan oleh banyak kalangan baik muslim 
maupun non muslim, karena riba merupakan kezhaliman yang sangat jelas dan 
nyata. Sehingga wajar kalau Allah subhanahu wata'ala dan Rasul-Nya shallahu 
'alahi wasallam mengancam orang-orang yang telibat di dalamnya dengan 
berbagai ancaman. Di antaranya adalah dengan azab yang pedih, sebagaimana 
firman Allah subhanahu wata'ala,
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan 
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit 
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata 
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah 
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah 
sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil 
riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang 
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Dan barang siapa yang 
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; 

mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah:275).

Allah subhanahu wata'ala juga menghilangkan keberkahan harta dari hasil riba 

dan pelakunya dicap melakukan tindakan kekufuran, sebagaimana firman-Nya,
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai 
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS. 
Al-Baqarah:276)

Allah subhanahu wata'ala memerangi riba dan pelakunya, sebagaimana 
dijelaskan dalam firman-Nya,
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah 
bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari 
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan 
tidak (pula) dianiaya. (QS. Al-Baqarah:279)

Selain ancaman dari Al-Qur'an di atas, Rasulullah shallahu 'alahi wasallam 
juga menjelaskan bahaya riba dan sekaligus mengancam pelakunya, sebagaimana 
telah dijelaskan dalam hadits Jabir di atas.

Rasulullah shallahu 'alahi wasallam juga bersabda, Jauhilah tujuh dosa 
besar yang membawa kepada kehancuran, lalu beliau sebutkan salah satunya 
adalah memakan riba. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain Nabi shallahu 'alahi wasallam mengancam pelaku riba 
dengan lebih tegas, beliau bersabda,
Dosa riba memiliki 72 pintu, dan yang paling ringan adalah seperti 
seseorang berzina dengan ibu kandungnya sendiri. (Shahih, Silsilah Shahihah 

no.1871)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Hakim dan dishahihkan oleh beliau 
sendiri, dijelaskan, Bahwa satu dirham dari hasil riba jauh lebih besar 
dosanya daripada berzina 33 kali.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dengan sanad yang shahih 
dijelaskan, Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari hasil riba dan dia 

paham bahwa itu adalah hasil riba maka lebih besar dosanya daripada berzina 
36 kali.

Bentuk Riba
Riba dibagi menjadi dua bentuk;

1. Riba Nasi`ah, yang berarti mengakhirkan masa pembayaran, ini terbagi 
menjadi dua;

Pertama; Seseorang atau perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada 
seorang nasabah dengan membayar bunga sekian persen dalam kurun waktu 
tertentu dan dibayar dalam bentuk angsuran. Misalnya; seorang nasabah 
meminjam uang ke salah satu bank sebanyak Rp.100 juta dengan bunga 10% dalam 

jangka waktu 10 bulan, maka setiap bulan pihak nasabah harus mencicil 
hutangnya Rp.11 juta, jadi selama 10 bulan itu dia harus membayar Rp.110 
juta.

Ke dua; Pihak nasabah membayar tambahan bunga baru dari bunga sebelumnya 
disebabkan karena tertundanya pembayaran pinjaman setelah jatuh tempo. 
Semakin lama tertunda pinjaman itu, maka semakin banyak tumpukan hutang yang 

harus ditanggung oleh pihak nasabah. Dalam kacamata Islam riba ini disebut 
riba jahiliyyah. Misalnya si A meminjam uang ke bank B sebanyak Rp. 100 juta 

dengan bunga 10% dalam jangka waktu 10 bulan, setiap bulannya pihak peminjam 

harus mencicil Rp. 11 juta, maka selama 10 bulan itu dia paling tidak harus 
membayar Rp. 110 juta, jika dia tidak menunda pembayaran (ini sudah jelas 
riba). Tapi jika sudah jatuh tempo dan dia belum bisa melunasi hutangnya 
maka hutangnya berbunga 15% dan begitu seterusnya (dalam kondisi seperti ini 

telah terhimpun dua bentuk riba sekaligus yaitu riba nasi`ah dan riba 
fadhl), dan inilah yang berlaku di bank-bank konvesional yang disebut dengan 

istilah bunga.


[media-dakwah] Kembali ke Ekonomi Islam

2007-03-14 Terurut Topik Wirawan Setyawan
Kembali ke Ekonomi Islam
Siapa yang membuat sistem moneter dunia?
Pertanyaan tersebut sukar dijawab secara pasti. Namun pendekatan untuk 
jawaban di atas adalah dengan melihat negara – negara   yang pernah 
mendominasi dunia. Kalau tidak puas dengan jawaban di atas saat ini kita 
bisa tunjuk hidung ke IMF, World Bank  Bank for International Settlements 
(BIS, yaitu asosiasi bank – bank sentral dunia). Sistem moneter dunia 
sedikit - banyak masih di bawah kendali negara – negara yang pernah 
mendominasi dunia, yang dekat dengan masa kita antara lain adalah Perancis  
Inggris yang pernah berjaya sebelum Perang Dunia I, kemudian Rusia dan 
Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.
Kondisi Sekarang dan Asal - Usulnya
Bicara sistem moneter dunia, kita tidak bisa lepas untuk membicarakan uang. 
Dan biasanya yang terbayang adalah uang kertas. Pada Oktober 2006 saja uang 
primer yang ada di Indonesia adalah sejumlah Rp 275 triliun  untuk 
mengantisipasi lebaran (banyak orang ambil uang), pemerintah menambah lagi 
sebanyak Rp 17,5 triliun. 
Uang kertas di negara maju atau bisa juga disebut Fiat Money dulunya 
diback-up oleh emas. Aktualnya pula bila anda punya uang senilai 10 US$ dulu 
bisa ditukar dengan 10 koin emas. Namun perlahan tapi pasti hal itu tidak 
berlaku lagi. Apalagi sejak ada  Perjanjian Bretton Woods. Untuk masa depan 
trennya adalah ke arah digital money. 
Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika mulai mendominasi perekonomian 
dunia. Sebenarnya pada tahun   1940 – 1960 Amerika dan Eropa merubah 
strategi penjajahannya, dari fisik ke ekonomi. Bekas negara – negara jajahan 
yang sudah merasakan betapa mengerikannya kekuatan militer, strategi dan 
taktik militer secara psikologis dapat dipastikan masih merasa “ngeri” 
terhadap bangsa – bangsa penjajah. Sehingga mereka akan menurut dengan apa 
yang mereka perintahkan. 
Ke-184 negara anggota IMF yang dibentuk pada akhir Perang Dunia II dan 
meminjamkan uang kepada negara-negara yang sangat mengalami kesulitan 
ekonomi, masih didominasi oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan 
Jepang (sumber www.analisadaily.com 2 September 2006) 
Bangsa – bangsa penjajah kemudian berpura – pura “sadar / insyaf”  bahwa apa 
yang mereka lakukan adalah salah  tidak baik (mereka sering mengadakan 
perundingan – perundingan dengan rakyat jajahannya, atau membuka jalur 
diplomasi seluas – luasnya). Setelah memberikan kemerdekaan, apa yang mereka 
lakukan?
Mereka berbaik hati mengucurkan bantuan berupa uang untuk “pembangunan” di 
berbagai sektor. Dengan bunga tentunya (dan memainkan nilai tukar bila 
diperlukan). Dengan bantuan uang baik berupa Dolar, Pondsterling dll maka 
mau tidak mau negara – negara jajahan harus belanja keperluannya ke negara – 
negara pemberi bantuan tadi (sekarang mereka bisa mempermainkan harga).
Kekurangan Uang Kertas
-  Untuk nominal besar, nilainya tidak sepadan dengan nilai 
fisiknya. 
-  Setiap tahun nilainya hampir selalu turun karena inflasi 
-  Nilai tukar terhadap mata uang asing dapat berubah setiap detik. 
Dalam dunia bisnis ada istilah Moneyization yang artinya adalah:
Moneyization: The global financial phenomenon of individuals and businesses 
moving their funds to monies in which they have the highest confidence, or 
money in which they have a higher store of faith ( www.kitco.com 11 
September 2006) 
Moneyization: Fenomena global di mana individu - individu dan pelaku - 
pelaku bisnis memindahkan dana mereka ke mata uang yang memiliki stabilitas 
tertinggi, atau mata uang yang paling dipercaya untuk menyimpan tanpa 
kehilangan nilainya ( www.kitco.com 11 September 2006) 
Money is moving to where it is safest, and likely to rise in purchasing 
power. Individuals have understood for more than forty years that they 
cannot trust their government to maintain the purchasing power of their 
national money. That phenomenon of individuals moving to money in which they 
have a higher faith, moneyization, is a real world phenomenon. 
(www.kitco.com 11 September 2006)
Uang selalu bergerak ke tempat paling aman, dan ke tempat di mana daya 
belinya meningkat. Individu - individu telah mengerti bahwa dari pengalaman 
selama lebih dari 40 tahun, mereka tidak bisa mempercayai pemerintah menjaga 
daya beli mata uang nasional mereka. Fenomena ini di mana individu - 
individu memindahkan dana mereka ke mata uang yang memiliki stabilitas 
tertinggi, adalah benar - benar fenomena global. (www.kitco.com 11 September 
2006)
Kesimpulannya kecuali kita memegang mata uang US Dolar, Euro, Pondsterling 
atau Yen kita tidak boleh merasa aman. (Bayangkan bila kita beli barang atau 
bahkan hutang ke luar negeri, sudah harus bayar bunga masih ada resiko kurs 
Rupiah tiba – tiba anjlok. Sehingga hutang kita menjadi semakin berat). 
Contoh (akan) Matinya Uang Kertas
Sebelum tahun 1997 satu US$ setara Rp. 2.500,- Kini sudah 10 tahun berlalu 
apakah Rupiah bisa kembali ke nilainya semula? 
Prinsip ekonomi : “Dengan pengorbanan sekecil – 

[media-dakwah] Wacana Ekonomi yang lebih Islami

2007-03-13 Terurut Topik Wirawan Setyawan
Seringkali kita mendengar pertanyaan: Kenapa umat Islam sebagai umat 
pilihan dan umat terbaik pada kenyataanya tertinggal secara ekonomi? 
Berangkat dari pertanyaan di atas penulis merasa perlu berbagi pikiran, 
sekaligus memberi alternatif jawaban secara global. Secara singkat Umat 
Islam tertinggal karena tidak melaksanakan ajaran-Nya secara kaffah. Ada 
yang melebihkan takaran, mengurangi takaran, memakan riba dll. 
  
Kenapa Emas 
Emas (Sanskrit jval, Greek #967;#961;#965;#963;#959;#962; = chrysos, 
Latin aurum, Anglo-Saxon gold) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak 
zaman prasejarah lagi. Hieroglif Mesir ( 2600 SM) mengatakan logam dan emas 
ada dinyatakan beberapa kali dalam Perjanjian Lama (Old Testament). 
Penjelajahan orang Eropa (pada zaman penjelajahan Eropa) ke benua Amerika 
digalakkan oleh pelbagai berita yang menyatakan bahwa bahan hiasan emas 
digunakan secara berleluasa di kalangan orang asli Amerika, terutamanya di 
Amerika Tengah, Peru, dan Colombia. 
Emas telah lama dianggap sebagai logam yang paling berharga, dan nilainya 
telah digunakan sebagai piawai untuk banyak mata uang dalam sejarah. Emas 
telah digunakan sebagai simbol kemakmuran, nilai tinggi, kedaulatan, dan 
lebih-lebih lagi peranan yang mengaitkan sifat-sifat tersebut .(sumber 
Wikipedia) 
Dinar Emas
Pada 1998, kerajaan Malaysia mencadangkan penggunaan emas sebagai mata uang 
perdagangan dunia seperti mana yang diperkenalkan semasa zaman Rasulullah 
dahulu. Emas dipilih kerana sifat kimianya yang stabil dan nilainya yang 
tidak berubah. Selain itu, dinar emas juga dharap dapat menggantikan 
tergantungan dunia terhadap Dollar Amerika dan Euro. Menurut Tun Dr. 
Mahathir Mohamed , Perdana Menteri Malaysia ketika itu, dinar emas tidak 
akan menggantikan mata uang setempat (sebagaimana Euro), tetapi mata uang 
ini hanya akan digunakan sebagai mata uang perdagangan antara negara sahaja. 

Nilai dinar emas adalah sama dengan nilai harga emas dalam Perjanjian 
Bretton Woods.(sumber Wikipedia) 
  
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 2003 silam juga 
memperjuangkan dinar menjadi alat transaksi sebagaimana mata uang rupiah. 
(sumber Rambu Konsumen No 5) 
Dinar merupakan koin emas seberat 4,25 gram benilai 22 karat, sedang Dirham 
adalah perak murni seberat 3 gram. Spesifikasi ini sesuai hukum Islam, 
sebagaimana dibakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab. Antara keduanya 
bernisbah (dalam berat) 7 banding 10. (sumber Lawan Dolar Dengan Dinar, Zaim 
Saidi) 
Emas ketika Krisis Ekonomi 
Saat nilai rupiah jatuh, harga emas mengalami kenaikan 700%. Sebelum krisis 
harga emas Rp 20.000 per gram, setelah krisis moneter menjadi Rp 140.000 per 
gram. Menurut pengamat keuangan Elvyn G Massasya, berdasarkan statistik bila 
inflasi 10 %, harga emas naik 13%, jika inflasi 20% maka harga emas naik 
30%, dan jika inflasi mencapai 100% harga emas akan naik lebih dari 200%. 
(sumber Rambu Konsumen No 5).
Siapa yang membuat sistem moneter dunia?
Pertanyaan tersebut sukar dijawab secara pasti. Namun pendekatan untuk 
jawaban di atas adalah dengan melihat negara – negara   yang pernah 
mendominasi dunia. Yang dekat dengan masa kita antara lain adalah Perancis  
Inggris yang pernah berjaya sebelum Perang Dunia I, kemudian Rusia dan 
Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. 
Bagi yang pernah membaca Buku Yahudi Menggenggam Dunia karangan William G. 
Carr, pasti bisa melihat bahwa di semua negara – negara yang pernah besar, 
selalu ada cerita tentang Yahudi di dalamnya.
Dalam Buku Yahudi Menggenggam Dunia bisa dibaca bagaimana kaitan Yahudi 
dengan Revolusi Perancis, apa saja yang dilakukan Yahudi ketika Inggris 
berperang melawan Perancis, Kenapa Jerman kalah di Perang Dunia 1, Kenapa 
Bangsa Jerman membenci Yahudi, Bagaimana Bangsa Amerika berusaha mandiri 
dalam bidang moneter selepas dari Inggris, Runtuhnya Czar Rusia, 
terbentuknya Zionis Israel dan sebagainya.
Tetapi terlalu panjang rasanya bila harus membeberkan kaitan Yahudi dengan 
bangsa – bangsa di atas, sehingga saya ambilkan yang paling dekat dengan 
zaman ini yaitu Rusia dan Amerika. Itupun hanya sebagian kecilnya saja. 
Yahudi  Czar Rusia 
Cuplikan dari Buku Yahudi Menggenggam Dunia , William G. Carr :
Seorang utusan Yahudi bernama Baron Gainsburg, agen resmi dari kelompok 
Rothschild di Rusia bersama rekannya menghadap Czar baru, Alexander III pada 
tahun 1882. Utusan itu mengajukan protes resmi terhadap peraturan baru. 
Kemudian Czar berjanji mengadakan penyelidikan penyebab terjadinya tindak 
kekerasan terhadap orang Yahudi yang menyebabkan jatuhnya korban manusia. 
Pada tanggal 3 September 1882 itu juga, penguasa Rusia mengeluarkan 
pernyataan resmi hasil penyelidikan yang telah dilakukan sebagai berikut: 
  
Pemerintahan Rusia telah mencurahkan segala perhatian selama beberapa tahun 
kepada orang Yahudi, dan masalah yang dihadapi oleh mereka, serta hubungan 
mereka dengan rakyat Rusia lainnya. Akan tetapi, pemerintah melihat para 
pemeluk agama Kristen sangat