Re: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian Ke-2)

2006-11-30 Terurut Topik indra
Assalamualaikum, Wr., Wb.

Teh Hana (boleh panggil teteh?), Sahabat semua.

Sekalian mau kenalan saya baru gabung milis ini tapi sudah banyak pencerahan 
yang saya dapatkan
Menyimak diskusi ini, ternyata bangsa Indonesia tercinta hebat juga ya, jadi 
bangga nih.:-)

Tapi ya itu, mungkin kita harus "mau" meniru jepang dengan prinsip manajemn 
"KAIZEN" nya, yang kalau diartikan harfiah berarti "melakukan perbaikan secara 
berkesinambungan" penekan pada proses, sehingga akan dihasilkan output yang 
semiakin tinggi mutunya, begitu seterusnya.

Yang perlu diambil hikmahnya mungkin, prinsip KAIZEN ini ternyata bisa saya 
simpulkan (pendapat pribadi, mungkin salah, mohon maaf jika salah) bahwa Islam 
sudah mengenalnya sejak Rasullulah SAW bersabda:
"Barang siapa yang hari ini-nya sama dengan kemarin dia merugi, yang hari 
ini-nya lebih buruk dari kemarin dia celaka, dan yang hari esok-nya lebih baik 
dari hari ini, maka dialah yang beruntung" (Al-Hadist)

Coba ditelaah, bukan kah hadist tersebut intinya adalah KAIZEN ?

Dan sudah terbukti, Jepang dengan menerapkan prinsip2 KAIZEN (besok harus lebih 
baik lagi, perbaikan berkesinambungan) telah berhasil menjadi bangsa yang 
sangat maju di dunia

Mari mulai dari diri kita sendiri, saat ini juga. Jangan mau hanya jadi buih...

Wassalamualaikum Wr., Wb.


- Original Message - 
From: suhana032003 
To: media-dakwah@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, November 30, 2006 10:47 AM
Subject: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian 
Ke-2)

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian Ke-2)

2006-11-29 Terurut Topik Iwal
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Saya sepakat dengan Pak as as bahwa nuklir di Indonesia itu tidak usah 
diragukan masalah teknologi dan radiasinya, tapi kualitas pengelolanya. 
Apakah memang reaktor nuklir ini direncanakan dengan niat yang 
benar-benar bersih dan tulus untuk kepentingan umat? Bukan karena 
kepentingan tertentu, ladang "mengumpulkan" tambahan uang jajan, atau 
mencari gengsi semata?

Begitu pula dengan gempa Yogya kemarin. Sebagian besar orang tau kalau 
p. jawa itu termasuk daerah rawan gempa. (peta rawan gempa rujukan 
perencana konstruksi dapat dilihat di 
http://www.geocities.com/iwal99/images/IndonesiaSeismicRegion.jpg)
Masalahnya adalah sudah tau ada risiko gempa, tapi tidak dibangun sesuai 
standar bangunan tahan gempa. Kembali ke reaktor nuklir, benar kata Ibu 
Hana, reaktor di Yogya tidak mengalami kerusakan yang berarti karena 
memang didesain seperti itu. Di dalam peraturan perencanaan konstruksi 
tahan gempa, ada 2 macam bangunan yang direncanakan mempunyai umur yang 
lama dan tahan terhadap gempa yaitu bangunan monumen dan bangunan yang 
menampung bahan-bahan berbahaya seperti gas, nuklir, minyak, dsj.

Saya sendiri tidak meragukan kemampuan para ilmuwan dan praktisi 
teknologi di Indonesia ini, walaupun campur tangan pihak luar yang lebih 
berpengalaman tentu mutlak diperlukan juga. Yang penting jangan sampai 
pengelolaannya dipegang oleh tangan-tangan yang berkuman.

Konon gosipnya, salah satu musibah pengeboman di Indonesia ini 
menggunakan mikro nuklir. Cirinya dapat dilihat dari daya ledak dan 
warna asap pada citra satelit. Saya masih belum meyakini kebenaran 
informasi ini. Wallahu a'lam.

Tapi isu global masalah energi memang sedang mengarah ke nuklir, sebab 
katanya cadangan minyak di bumi semakin menipis. Tapi bukan dalam 
hitungan puluhan atau ratusan tahun. Siapa tau sebelum minyak habis 
dunia sudah kiamat...


Jadi, masalah musibah, bencana, dan ujian itu kan datangnya juga dari 
Allah. Jangankan reaktor nuklir, pom bensin pinggir jalan saja bisa 
meledak sewaktu-waktu dengan izin-Nya. :)


Wassalamu 'alaikum
+iw+

as as wrote:

> Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional ?
>
> Mohon maaf, apakah kita sudah bisa percaya kepada badan2 tsb ? Apakah 
> tidak setara misalnya dengan Departemen Aagama yang berkualitas 
> seperti menterinya yang terdahulu itu, teteh Hana ?
>
> Nuklir di Indonesia, masalahnya bukanlah pada teknologinya atau 
> radiasinya, melainkan pada kualitas pengelolanya . Tentunya masih 
> sangat segar ingatan kita kepada para pemblekuthuk lumpur panas itu.
>
> Selain itu kondisi pertemuan antara lempengan indoaustralia dan 
> euroasia, dapat memberikan nilai minus terhadap pltn di jawa yang 
> rawan gempa ini. Siapa pernah menyangka Yogya menderita karena gempa itu ?
>
> Kita memang sudah dipaksa oleh para vendor nuklir itu untuk ikut2an 
> membangun pltn. Apakah mau ikut2an vendor2 itu, teteh ? Maaf.
>
> Masih ada banyak alternatif, ialah misalnya plt geothermal, dimana 
> sumbernya sangat besar kapasitasnya di Jawa dan outside Jawa. Kalaupun 
> meletup, dampaknya tidak ada seperseratus dampak letupan nuklir.
>
> Maaf, teteh, wassalamu'alaikum wr wb.
> as as
>
> suhana032003 <[EMAIL PROTECTED] 
> > wrote:
> oke sharring lagi sekalian bantuin promosi PLTN :)
>
> radiasi tidak hanya berada pada Reaktor, namun dalam rumahpun yg
> dindingnya ber cat tembok pun mengandung radiasi, matahari yg selama
> ini kita terimapun mengandung radiasi. hmm..yg pernah aku baca,
> radiasi yg kita terima di dalam rumah sebesar 1-5mSv (milisievert)per
> tahunnya. mSv (kode dosis radiasi) spt kg, cm, liter, dlsbnya.
>
> begitupun dengan sekali pemeriksaan sinar-X (rontgen) kita akan
> terkena radiasi sekitar 1-10mSv. Sedangkan untuk wanita hamil setelah
> melalui tes2, dosis radiasi yg diijinkan untuk diterima selama
> kehamilan adalah 2mSv. (ini berdasarkan yg pernah aku baca
> lhoo..karena aku memang bukan ahlinya, tapi ditempatku banyak media
> untuk mengetahui sesuatu yg berkenaan dgn radiasi).
>
> jadi coba sekarang mulai teliti ya..?kalau wanita hamil itu
> sebenarnya tidak baik untuk sering2 melakukan USG apalagi dalam
> kondisi hamil muda, karena secara tidak langsung merusak sel2
> jaringan tubuh jabang bayi. karena berdasarkan penelitian ttg
> menggunakan alat rontgen yg kita dapat menerima radiasi sekitar 1-
> 10mSv.
>
> jadi sebaiknya dihindari pemeriksaan USG pada hamil muda, apalagi
> sering2??kalaupun mau melakukan USG dianjurkan pada kehamilan tua dan
> tidak usah lebih dari 1x saja. Karena dokter yg menggunakan alat
> rontgen or USG tsb tidak mengetahui, jumlah radiasi yg dikeluarkan
> oleh alat tsb, namun dokter hanya mengetahui kegunaan alat tsb untuk
> mengetahui keadaan dalam tubuh manusia yg difoto dgn radiasi.
>
> oke back topic..
> khusus untuk radiasi yg dikeluarkan dari dalam bumi melalui reaktor,
> menggunakan pengamanan secara berlapis2, radiasi yg keluar dari dalam
> bumi dihambat laju geraknya dgn

[media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian Ke-2)

2006-11-28 Terurut Topik suhana032003
diasi
> tersebut akan turun temurun sampai beratus2 tahun.
> Dilain fihak BATAN menjamin bahwa hal itu tidak akan terjadi karena
> mereka menggunakan system pengamanan yang berlapis, seperti contoh
> Reaktor Kartini yang ada di Jogja, beberapa saat setelah reaktor 
start,
> apabila populasi neutronnya terlalu besar maka reaktor tersebut akan
> "TRIP" / mati dengan menurunkan batang kendali (yang berfungsi untuk
> menyerap neutron) kebetulan saya beberapa kali praktikum disana.
> Apabila kita lihat dari segi efisiensi bahan bakar, waktu kuliah 
dulu
> secara teori kita pernah ngetung bahwa energi yang dihasilkan oleh
> reaksi 1 (satu) gram uranium akan setara dengan 17 TON BATU BARA. 
Sebuah
> hasil yang sangat menjanjikan. 
>  
>  
> Wassalam,
> Sugiyanto
>  
> -Original Message-
> From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:media-
[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of suhana032003
> Sent: Monday, November 27, 2006 11:52 AM
> To: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir
> (Bagian Ke-2)
>  
> --- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:insistnet%40yahoogroups.com> 
ps.com,
> "suhana032003"  
> wrote:
> 
> sharring aja..
> 
> tidak adil bila menjudge sesuatu yg belum tentu terjadi dgn 
kesalahan 
> yg dilakukan oleh pihak lain.
> kasus lapindo itu karena ulah kecerobohan orang yg rasanya tidak 
> tepat untuk menangani hal itu, tapi dipaksakan.
> kalau disangkut pautkan dgn kemungkinan kebocoran reaktor di muria, 
> rasanya nda adil, karena hal itu belum tentu terjadi. karena apa..?
> 
> Indonesia sudah mempunyai 3 reaktor yg dibangun pertama kali yaitu 
> Reaktor Triga Mark sejak tahun 1961 di bandung dan sudah melalui 
masa 
> kritis tahun 1964 bahkan diperpanjang operasi pada tahun 1996 dan 
> melewati kritis tahun 2000.
> 
> Reaktor ke dua yaitu tahun 1975 yg bernama Reaktor Kartini di 
> Yogyakarta dan sudah melewati masa kritis tahun 1979.
> 
> Reaktor ke tiga yaitu Reaktor Serba Guna GA-Siwabessy tahun 1983 
dan 
> sudah melalui masa kritis tahun 1987. dan menjadi Reaktor terbesar 
di 
> Asia Tenggara. dan saat ini sudah memasuki usia 19thn dan masih 
terus 
> beroperasi sampai sekarang. 
> 
> hmm..bila disangkut pautkan dengan kasus Lapindo rasanya nda adil 
> menilai kecerobohan satu pihak dgn pihak lain yg mengutamakan 
> keselamatan dan terbukti hingga sekarang tidak pernah ada masalah 
> kebocoran tuch???
> 
> kapan kita akan maju, bila selalu melihat pada satu kegagalan 
sebagai 
> cermin, tanpa melihat sesuatu yg pernah berhasil dilakukan oleh 
pihak 
> lain?aneh???
> 
> siapa bilang..PLTU lebih safe untuk memenuhi kebutuhan listrik???
> Penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik harus dilakukan 
> pembakaran terlebih dahulu. nah..pada saat pembakaran terjadi akan 
> menimbulkan pemanasan global yg berakibat terjadinya emisi rumah 
> kaca. Jadi bayangin ya..berapa banyak batu bara yg harus digunakan 
> dan melakukan pembakaran tiap harinya untuk pasokan pembangkit 
> listrik?? dan otomatis suhu udara panas makin meningkat yg 
berakibat 
> naiknya permukaan air laut yg bisa menenggelamkan pulau2 kecil dan 
> daratan di sekitar pantai dan akibat pembakaran tsb pun akan 
> mengakibatkan penyimpangan perubahan iklim. dan perusakan lapisan 
> ozon.
> 
> belum lagi gas2 beracun yg dikeluarkan pada saat terjadinya 
> pembakaran batu bara yg dapat mencemari lingkungan sekitar?pada 
saat 
> melakukan pembakaran batu bara, maka akan mengeluarkan gas karbon 
> dioksida dan monoksida yg bisa mengakibatkan sesak nafas dan 
meracuni 
> sel2 darah merah, sehingga sel darah tidak bisa mengangkut oksigen 
ke 
> dalam jaringan tubuh.
> 
> hmm..aku memang bukan ahlinya dalam masalah gas2 beracun, tapi coba 
> anda tanyakan pengaruh gas2 beracun pada orang2 yg ahli ttg hal2 
itu 
> bila anda nda yakin.:)ya..minimal aku pernah belajar dan baca 
> lah..pengaruh efek negatif akan gas2 beracun yg dikeluarkan karena 
> pembakaran batu bara.
> 
> nah..itu baru pengaruh yg terjadi dan tidak disadari oleh orang2 
> awam, memang anda pikir..dgn membangun PLTU tidak ada resiko 
> kebocoran dan meledak???hehehe.. kompor aja punya resiko bisa 
meledak 
> mas..apalagi PLTU dan PLTN??:)tapi..kapan kita mau maju, kalau nda 
PD 
> dengan kemampuan negara kita sendiri hanya karena ketidakmampuan 
> orang lain yg dijadikan cermin hanya yg aku tahu resiko 
terhadap 
> lingkungan dgn membangun PLTN itu tidak ada dan lebih murah dari 
> PLTU. karena hanya menggunakan tenaga air laut or sungai untuk 
> menggerakan PLTN. tapi..resiko meledak mah..PLTU dan kompor minyak 
> juga punya resiko meledak dan bocor mas..:)
> 
> afw

RE: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian Ke-2)

2006-11-28 Terurut Topik sugiyanto
Sekedar sharing.
Yang paling ditakutkan kebanyakan orang mengenai PLTN adalah bahaya
radiasinya walaupun mereka banyak yang kurang tahu apa itu radiasi,
Memang kalau melihat bahaya radiasi bila kita menggunakan uranium yang
waktu paruh-nya ratusan tahun (kalau saya nggak salah), apabila terjadi
bahaya nuklir (ledakan dll), radiasi yang diakibatkan oleh radiasi
tersebut akan turun temurun sampai beratus2 tahun.
Dilain fihak BATAN menjamin bahwa hal itu tidak akan terjadi karena
mereka menggunakan system pengamanan yang berlapis, seperti contoh
Reaktor Kartini yang ada di Jogja, beberapa saat setelah reaktor start,
apabila populasi neutronnya terlalu besar maka reaktor tersebut akan
"TRIP" / mati dengan menurunkan batang kendali (yang berfungsi untuk
menyerap neutron) kebetulan saya beberapa kali praktikum disana.
Apabila kita lihat dari segi efisiensi bahan bakar, waktu kuliah dulu
secara teori kita pernah ngetung bahwa energi yang dihasilkan oleh
reaksi 1 (satu) gram uranium akan setara dengan 17 TON BATU BARA. Sebuah
hasil yang sangat menjanjikan. 
 
 
Wassalam,
Sugiyanto
 
-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of suhana032003
Sent: Monday, November 27, 2006 11:52 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir
(Bagian Ke-2)
 
--- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:insistnet%40yahoogroups.com> ps.com,
"suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

sharring aja..

tidak adil bila menjudge sesuatu yg belum tentu terjadi dgn kesalahan 
yg dilakukan oleh pihak lain.
kasus lapindo itu karena ulah kecerobohan orang yg rasanya tidak 
tepat untuk menangani hal itu, tapi dipaksakan.
kalau disangkut pautkan dgn kemungkinan kebocoran reaktor di muria, 
rasanya nda adil, karena hal itu belum tentu terjadi. karena apa..?

Indonesia sudah mempunyai 3 reaktor yg dibangun pertama kali yaitu 
Reaktor Triga Mark sejak tahun 1961 di bandung dan sudah melalui masa 
kritis tahun 1964 bahkan diperpanjang operasi pada tahun 1996 dan 
melewati kritis tahun 2000.

Reaktor ke dua yaitu tahun 1975 yg bernama Reaktor Kartini di 
Yogyakarta dan sudah melewati masa kritis tahun 1979.

Reaktor ke tiga yaitu Reaktor Serba Guna GA-Siwabessy tahun 1983 dan 
sudah melalui masa kritis tahun 1987. dan menjadi Reaktor terbesar di 
Asia Tenggara. dan saat ini sudah memasuki usia 19thn dan masih terus 
beroperasi sampai sekarang. 

hmm..bila disangkut pautkan dengan kasus Lapindo rasanya nda adil 
menilai kecerobohan satu pihak dgn pihak lain yg mengutamakan 
keselamatan dan terbukti hingga sekarang tidak pernah ada masalah 
kebocoran tuch???

kapan kita akan maju, bila selalu melihat pada satu kegagalan sebagai 
cermin, tanpa melihat sesuatu yg pernah berhasil dilakukan oleh pihak 
lain?aneh???

siapa bilang..PLTU lebih safe untuk memenuhi kebutuhan listrik???
Penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik harus dilakukan 
pembakaran terlebih dahulu. nah..pada saat pembakaran terjadi akan 
menimbulkan pemanasan global yg berakibat terjadinya emisi rumah 
kaca. Jadi bayangin ya..berapa banyak batu bara yg harus digunakan 
dan melakukan pembakaran tiap harinya untuk pasokan pembangkit 
listrik?? dan otomatis suhu udara panas makin meningkat yg berakibat 
naiknya permukaan air laut yg bisa menenggelamkan pulau2 kecil dan 
daratan di sekitar pantai dan akibat pembakaran tsb pun akan 
mengakibatkan penyimpangan perubahan iklim. dan perusakan lapisan 
ozon.

belum lagi gas2 beracun yg dikeluarkan pada saat terjadinya 
pembakaran batu bara yg dapat mencemari lingkungan sekitar?pada saat 
melakukan pembakaran batu bara, maka akan mengeluarkan gas karbon 
dioksida dan monoksida yg bisa mengakibatkan sesak nafas dan meracuni 
sel2 darah merah, sehingga sel darah tidak bisa mengangkut oksigen ke 
dalam jaringan tubuh.

hmm..aku memang bukan ahlinya dalam masalah gas2 beracun, tapi coba 
anda tanyakan pengaruh gas2 beracun pada orang2 yg ahli ttg hal2 itu 
bila anda nda yakin.:)ya..minimal aku pernah belajar dan baca 
lah..pengaruh efek negatif akan gas2 beracun yg dikeluarkan karena 
pembakaran batu bara.

nah..itu baru pengaruh yg terjadi dan tidak disadari oleh orang2 
awam, memang anda pikir..dgn membangun PLTU tidak ada resiko 
kebocoran dan meledak???hehehe.. kompor aja punya resiko bisa meledak 
mas..apalagi PLTU dan PLTN??:)tapi..kapan kita mau maju, kalau nda PD 
dengan kemampuan negara kita sendiri hanya karena ketidakmampuan 
orang lain yg dijadikan cermin hanya yg aku tahu resiko terhadap 
lingkungan dgn membangun PLTN itu tidak ada dan lebih murah dari 
PLTU. karena hanya menggunakan tenaga air laut or sungai untuk 
menggerakan PLTN. tapi..resiko meledak mah..PLTU dan kompor minyak 
juga punya resiko meledak dan bocor mas..:)

afwan kalau rada nyeleneh..nda rela aja kalau orang yg mampu 
melakukan sesuatu dijadikan kambing hitam oleh ketidak mampuan pihak 
lain:)

sal

[media-dakwah] Fwd: Re: Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian Ke-2)

2006-11-26 Terurut Topik suhana032003
--- In [EMAIL PROTECTED], "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

sharring aja..


tidak adil bila menjudge sesuatu yg belum tentu terjadi dgn kesalahan 
yg dilakukan oleh pihak lain.
kasus lapindo itu karena ulah kecerobohan orang yg rasanya tidak 
tepat untuk menangani hal itu, tapi dipaksakan.
kalau disangkut pautkan dgn kemungkinan kebocoran reaktor di muria, 
rasanya nda adil, karena hal itu belum tentu terjadi. karena apa..?

Indonesia sudah mempunyai 3 reaktor yg dibangun pertama kali yaitu 
Reaktor Triga Mark sejak tahun 1961 di bandung dan sudah melalui masa 
kritis tahun 1964 bahkan diperpanjang operasi pada tahun 1996 dan 
melewati kritis tahun 2000.

Reaktor ke dua yaitu tahun 1975 yg bernama Reaktor Kartini di 
Yogyakarta dan sudah melewati masa kritis tahun 1979.

Reaktor ke tiga yaitu Reaktor Serba Guna GA-Siwabessy tahun 1983 dan 
sudah melalui masa kritis tahun 1987. dan menjadi Reaktor terbesar di 
Asia Tenggara. dan saat ini sudah memasuki usia 19thn dan masih terus 
beroperasi sampai sekarang. 

hmm..bila disangkut pautkan dengan kasus Lapindo rasanya nda adil 
menilai kecerobohan satu pihak dgn pihak lain yg mengutamakan 
keselamatan dan terbukti hingga sekarang tidak pernah ada masalah 
kebocoran tuch???

kapan kita akan maju, bila selalu melihat pada satu kegagalan sebagai 
cermin, tanpa melihat sesuatu yg pernah berhasil dilakukan oleh pihak 
lain?aneh???

siapa bilang..PLTU lebih safe untuk memenuhi kebutuhan listrik???
Penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik harus dilakukan 
pembakaran terlebih dahulu. nah..pada saat pembakaran terjadi akan 
menimbulkan pemanasan global yg berakibat terjadinya emisi rumah 
kaca. Jadi bayangin ya..berapa banyak batu bara yg harus digunakan 
dan melakukan pembakaran tiap harinya untuk pasokan pembangkit 
listrik?? dan otomatis suhu udara panas makin meningkat yg berakibat 
naiknya permukaan air laut yg bisa menenggelamkan pulau2 kecil dan 
daratan di sekitar pantai dan akibat pembakaran tsb pun akan 
mengakibatkan penyimpangan perubahan iklim. dan perusakan lapisan 
ozon.

belum lagi gas2 beracun yg dikeluarkan pada saat terjadinya 
pembakaran batu bara yg dapat mencemari lingkungan sekitar?pada saat 
melakukan pembakaran batu bara, maka akan mengeluarkan gas karbon 
dioksida dan monoksida yg bisa mengakibatkan sesak nafas dan meracuni 
sel2 darah merah, sehingga sel darah tidak bisa mengangkut oksigen ke 
dalam jaringan tubuh.

hmm..aku memang bukan ahlinya dalam masalah gas2 beracun, tapi coba 
anda tanyakan pengaruh gas2 beracun pada orang2 yg ahli ttg hal2 itu 
bila anda nda yakin.:)ya..minimal aku pernah belajar dan baca 
lah..pengaruh efek negatif akan gas2 beracun yg dikeluarkan karena 
pembakaran batu bara.

nah..itu baru pengaruh yg terjadi dan tidak disadari oleh orang2 
awam, memang anda pikir..dgn membangun PLTU tidak ada resiko 
kebocoran dan meledak???hehehe.. kompor aja punya resiko bisa meledak 
mas..apalagi PLTU dan PLTN??:)tapi..kapan kita mau maju, kalau nda PD 
dengan kemampuan negara kita sendiri hanya karena ketidakmampuan 
orang lain yg dijadikan cermin hanya yg aku tahu resiko terhadap 
lingkungan dgn membangun PLTN itu tidak ada dan lebih murah dari 
PLTU. karena hanya menggunakan tenaga air laut or sungai untuk 
menggerakan PLTN. tapi..resiko meledak mah..PLTU dan kompor minyak 
juga punya resiko meledak dan bocor mas..:)

afwan kalau rada nyeleneh..nda rela aja kalau orang yg mampu 
melakukan sesuatu dijadikan kambing hitam oleh ketidak mampuan pihak 
lain:)


salam
hana



--- In [EMAIL PROTECTED], Syaikhul Amin – MTD  
wrote:
>
> ***
> Your mail has been scanned by Chandra Asri InterScan.
> ***-***
> 
> 
> jum'at mabruk,
> 
> saya tidak perlu 'ndakik-ndakik' atau mendetail untuk mengatakan 
bahwa kita masih belum mampu (menolak) untuk sekarang ini membuat 
PLTN, saya orang praktisi dan tahu benar tentang apa yg terjadi 
dengan project2 di indonesia.  contoh yg paling gampang kasus project 
pengeboran oil and gas pt. lapindo brantas di porong-sidoarjo, 
ratusan (mungkin ribuan) hektar lahan terendam dalam lumpur dan info 
yg terakhir pipa gasnya meledak, kasihan rakyat di sono. apa jadinya 
sekiranya di gunung muria misalnya di bangun PLTN terus 
karena 'ketidaksiapan' / kecerobohan pengelolanya reaktornya bocor?
> so what gitu loh...
> untuk saat ini yg paling memungkinkan dan paling safe adalah dengan 
memperbanyak PLTU dengan bahan batubara atau dengan panas bumi untuk 
memenuhi kebutuhan listrik negara ini.
> 
> demikian.
> 
> syaikhul
> 
> setahu saya iran dan pakistan sudah bisa membuat bom nuklir, tapi 
mereka belum bisa membuat PLTN.
> 
> 
> -Original Message-
> From: arnoldison nawar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, November 23, 2006 4:46 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [INSISTS] Artikel : Pemanfaatan Energi Nuklir (Bagian 
Ke-2)
> 
> 
> Ketika   alm  Prof  Kuncoroningrat  menulis  dalam  sebuah  buku  
yang
> mengkritik   mayoritas