Assalamu'alaikum warRohamtullahi waBarrokatuh...
Mas No...yth...
Dalam memostingkan suatu ilmu "Alqur'an / Hadist" yang cukup bijaksana agar
berhati-hatilah dan sadar bahwa kita semua sedang dalam proses belajar, maka
jangan asal memosting suatu pendapat klo antum belum tahu sanad/perawinya yang
benar hingga datang pada antum hadits-hadits shohih Rasulullah shallallahi
'alaihi wa sallam
===
All Sekedar sharring saja dari suatu majelis taklim :
Masjid Raya Bintaro sektor IX (ringkasan kajian)
Oleh Ust. Muhtarom
Hadith No 279
Dari Iyash bin Abdulloh bin Abi Hatab, dia berkata, bersabda Rosululloh
shalallohualaihiwasalam, "Jangan kalian memukul budak budak perempuan Alloh
(yang dimaksud adalah wanita wanita, termasuk para istri). Setelah itu beberapa
hari kemudian, Umar bin Khattab datang menemui nabi dan mengeluh karena para
istri sudah tidak taat lagi (berani kepada suami), Demi mendengar ini nabi
kemudian memberi rukshoh (keringanan) kepada para suami untuk memukul istri
istri mereka. Maka kemudian datanglah para wanita dalam jumlah banyak menemui
ahlul bait (isteri isteri nabi) dan mengadukan kekasaran suami mereka yang suka
memukul isterinya. Maka nabi berkata, Mereka (suami suami) itu bukanlah yang
terbaik diantara kalian" (Shahih Riwayat Abu Dawud)
Fikul Hadtih:
Memukul adalah sarana untuk mendidik isteri yang berbuat nusyus(melampaui
batas). Memukul isteri yang demikian hukumnya mubah dan harus memenuhi 4
syarat, yaitu bukan pukulan yang menyakiti / melukai, tidak boleh memukul
dibagian wajah, dilakukan setelah diberi nasehat dan hajr, pukulan tersebut
dimaksudkan untuk mendidik bukan memberi mudharat.
Seorang laki-laki adalah pemimpin di rumah tangga, maka seharusnya suami
memperlakukan isteri dan keluarganya dengan baik, dan tegas bukan kasar.
Bolehnya berdiskusi dengan seorang alim tentang suatu hal (memintra fatwa)
Bolehnya mengadukan sesuatu masalah kepada amir / alim.
Orang yang di dholimi, yang mengadukan masalahnya kepada amir atau alim tidak
dihukumi sebagai sedang ber-ghibah.
Hadith diatas menjadi dalil bantahan bagi orang orang syiah rofidhah yang
mengatakan bahwa isteri isteri nabi bukan lah ahlul bait.
Hadith diatas menunjukkan rahasia / hikmah banyaknya istri-istri nabi.
Hadith No. 280
Dari Abdullah bin Amru Bin Ash, bahwa Rosululloh shalallahualaihiwasalam
bersabda " Dunia itu adalah kesenangan (sebatas yang halal) dan sebaik baik
kesenangan / perhiasan adalah wanita yang shalihah" (HR Muslim)
Fikul Hadith:
Bolehnya bersenang senang dengan kebaikan dunia (istri, makanan, minuman,
kendaraan) dengan syarat itu semua yang telah dihalal kan oleh Alloh dan tanpa
berlebihan.
Anjuran untuk memilih wanita sholihah sebagai isteri karena dia merupakan
syarat kebahagiaan, dan ciri ciri wanita seperti ini adalah selalu mengajak
untuk taat kepada Alloh SWT..
Sebaik baik kesenagan di dunia adalah yang berupa ketaatan kepada Alloh SWT
atau yang mendorong untuk taat kepada Alloh SWT , karena kesenangan dunia tadi
akan berakhir.
Buku Al Masaail jilid IV Masalah ke 95 Hal. 311-314.
Disusun oleh Ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat
Artinya :
Dari Asmaa' bin Hakam Al Fazaariy ia berkata : Aku pernah mendengar
Ali radhiyallahu' anhu berkata : Aku adalah seorang apabila mendengar
dari Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam sesuatu hadits, niscaya
Allah memberikan manfaat kepadaku apa yang Ia kehendaki. Dan apabila
salah seorang Shahabat-Shahabat beliau menceritakan (sesuatu hadits)
maka aku meminta kepadanya agar dia bersumpah, maka apabila dia telah
bersumpah kepadaku, aku pun membenarkannya.
Dan Abu Bakar telah menceritakan kepadaku (sesuatu Hadits) dan Abu
Bakar adalah seorang yang benar (as Shiddiq), dia berkata Aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak
seorang hamba pun yg telah mengerjakan sesuatu dosa, lalu dia
membaguskan wudhu'nya, kemudian berdiri shalat dua raka'at kemudian
(selesai shalat) dia memohon ampun kepada Allah (atas dosanya tsb),
melainkan Allah akan mengampuni (dosa)nya ; kemudian beliau membaca
ayat : Dan orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka segera mengingat Allah. (Surat
Ali Imran 135)
SHAHIH atau HASAN. Telah dikeluarkan oleh Abu Dawud (No. 1521,
Tirmidzy (1/252 &296), Ibnu Majah (no. 1395), Ahmad (1/2,9,10, Al
Humaidy di Musnad-nya (No. 4), Ath Thayaalisiy di Musnad-nya (hal.
2), Ibnu Hibban (no. 2454-Mawaarid), Nasaa-i di kitabnya "Amalul Yaum
wa Lailah (No. 417, 418, 419 & 420)
Wassalamu'alaikum warRohmatullahi waBarrokatuh
@is - Serpong
- Original Message
From: Mas No <[EMAIL PROTECTED]>
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 1, 2007 8:44:14 AM
Subject: [media-dakwah] Istri & Budak