Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Saya yang awam ini memang pernah tahu dari beberapa teman dan kenalan, di antaranya dari anggota kelompok musik sufi DEBU -- yang syaikh-nya, syaikh fattah (asli amrik, bo) -- dan juga dari tesis salah satu anggota tarekat abah anom, bahwa kalangan sufi yakin dan meyakini bahwa berilmu itu harus ada gurunya (mursyid/syaikh) yang 'jelas' statusnya, yaitu bersambung terus (=sanad/sisilah) hingga Rasulullah, dan ini biasanya dibakukan dengan dikeluarkannya ijazah dari syaikh yang berwenang. Inilah yang saya tahu yang terjadi dengan ust Wahfiyudin. Walau awalnya beliau adalah 'awam' spt kita, belajar ilmu agama (=ngaji/taklim/terbiyah) secara 'liar' (dari mata sufi), pada akhirnya dia mau masuk ke sebuah perkumpulan tarekat sufi di tanah air hingga kini. Secara logis memang masuk akal juga argumen kalangan sufi tarekat ini. Tapi menurut saya itu bukanlah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah dalam arti format yang dipraktekan kalangan sufi tarekat. Memang tradisi berilmu dalam Islam, pun hingga setaka ini, masih secara umum menekankan 'urut-urutan' aatu estafet transfer ilmu. Jadi tidak heran jika satu sosok ulama itu bisa kita lacak 'perguruannya' itu mana saja, dari madzhab mana, dengan melihat kepada siapa saja dia menuntut ilmu. Hanya memang bedanya adalah kerangka berpikir atau keyakinannya saja dari kalangan sufi tarekat, yaitu tidak ada ijazah 'khusus' yang diterima setelah 'menguasai' sejumlah 'ilmu' yang di antaranya adalah amalan zikir. Nah sayangnya, betapapun di antara teman2 ada yang memandang mereka dengan hormat, bahkan 'menyayangi' mereka, dari amalan dan perilaku mereka, umumnya mereka menganggap di luat komunitas tarekat mereka itu 'sesat' atau setidaknya tidak 'sesuai' dengan tradisi yang mereka yakini. Eksklusif? Mungkin saja. Tapi ulasan dari syaikh Yusuf Qaradhawi sangat pas buat sec umum mendudukan perkara ini pada tempatnya. Salam, :-) On 8/30/06, Roosdiana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >Saudara-sausdara kita yang di tarekat itu, sangat mencintai Rasulullah. > "Kelebihan" ibadah mereka adalah lebih banyak salawat bagi Rasulullah > dan zikir kepada Allah. > Mereka punya guru mursyid yang katanya ada silsilah (sanad?) keguruan > yang dapat ditelusuri sampai kepada Rasulullah. Aliran mereka banyak, > tetapi tidak pernah saling menghujat. > Coba ikuti milis mereka atau pertemuan-pertemuan mereka yang boleh saja > diikuti oleh bukan anggota. > Saya senang saja membaca nasehat-nasehat guru mereka yang ditulis di > milis. > Mereka benar-benar saudara-saudara kita yang taat kepada Allah. > Saya belum juga memutuskan untuk menjadi anggota hanya karena saya belum > sanggup menjalankan istiqomah seperti mereka. > Mari kita saling mencintai sesama muslim. > > Wassalam, > > Roosdiana > > -Original Message- > From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto: > media-dakwah@yahoogroups.com ] > On Behalf Of Irawan > Sent: Wednesday, August 30, 2006 10:14 AM > To: media-dakwah@yahoogroups.com ; > Roosdiana > Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > > Kelihatanya kita harus kembali ke Qur'an, Bahwa Rosululloh Muhammad lah > uswatun hasanah dalam segala hal.. > > Apakah ada orang yang lebih baik adabnya kepada Alloh dibandingkan > Rosululloh...??? > > Dan yang perlu diingat, sebaik apapun peribadahan manusia kepada Alloh, > kalau tanpa mengikuti petunjuk atau seperti yang dicontohkan Rosululloh, > maka amalan itu akan tertolak, karena salah satu syarat diterimanya > sebuah > amalan adalh I'tiba' kepada Rosululloh. > > Wassalam > > - Original Message - > From: "Roosdiana" <[EMAIL PROTECTED] > > To: > > Sent: Tuesday, August 29, 2006 9:38 PM > Subject: RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > > > Assalamualaikum, > > > > Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun > > saya bukan anggota tarekat tersebut. > > Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan > > mereka mendekatkan diri kepada Allah. > > Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan > > ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap "terlalu banyak > > beribadah". > > Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita, > > biarlah Allah yang menilainya. > > > > > > Roosdiana > > > > > > -Original Message- > > From: media-dakwah@yahoogroups.com > [mailto:media-dakwah@yahoogroups.com ] > > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM > > To: media-dakwah@yahoogroups.com > > Subject: Re: [media-dak
RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Saudara-sausdara kita yang di tarekat itu, sangat mencintai Rasulullah. "Kelebihan" ibadah mereka adalah lebih banyak salawat bagi Rasulullah dan zikir kepada Allah. Mereka punya guru mursyid yang katanya ada silsilah (sanad?) keguruan yang dapat ditelusuri sampai kepada Rasulullah. Aliran mereka banyak, tetapi tidak pernah saling menghujat. Coba ikuti milis mereka atau pertemuan-pertemuan mereka yang boleh saja diikuti oleh bukan anggota. Saya senang saja membaca nasehat-nasehat guru mereka yang ditulis di milis. Mereka benar-benar saudara-saudara kita yang taat kepada Allah. Saya belum juga memutuskan untuk menjadi anggota hanya karena saya belum sanggup menjalankan istiqomah seperti mereka. Mari kita saling mencintai sesama muslim. Wassalam, Roosdiana -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Irawan Sent: Wednesday, August 30, 2006 10:14 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com; Roosdiana Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Kelihatanya kita harus kembali ke Qur'an, Bahwa Rosululloh Muhammad lah uswatun hasanah dalam segala hal.. Apakah ada orang yang lebih baik adabnya kepada Alloh dibandingkan Rosululloh...??? Dan yang perlu diingat, sebaik apapun peribadahan manusia kepada Alloh, kalau tanpa mengikuti petunjuk atau seperti yang dicontohkan Rosululloh, maka amalan itu akan tertolak, karena salah satu syarat diterimanya sebuah amalan adalh I'tiba' kepada Rosululloh. Wassalam - Original Message - From: "Roosdiana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, August 29, 2006 9:38 PM Subject: RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > Assalamualaikum, > > Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun > saya bukan anggota tarekat tersebut. > Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan > mereka mendekatkan diri kepada Allah. > Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan > ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap "terlalu banyak > beribadah". > Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita, > biarlah Allah yang menilainya. > > > Roosdiana > > > -Original Message- > From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM > To: media-dakwah@yahoogroups.com > Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > > > Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. > Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia > pada > umumnya. > Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya > dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang > lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan > manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan > Allah SWT saja. > Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih > orang-orang seperti mereka. > Salam buat para sufi! > > > > > > > > > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. > Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Waalaikum salam Wr.Wb., Semua yang dipaparkan oleh saudaraku Mba Tuty ( maaf kalau saya salah memanggilnya seperti itu ), amat sangat saya setuju.Dengan mengutip pepatah seperti itu tidak ada sedikitpun ber-suudzon dengan saudara2 seiman lainnya. "memusuhi" disitu adalah " lebih tidak mau dipelajari/dilihat dulu ". Bukankah sifat "hati" itu seperti itu bila mengenal yang asing-asing ? Jadi masalahnya jangan diperlebar seperti begitu ? salam., -ahmadi tuty cornaningsih media-dakwah@yahoogroups.com cc: 08/30/2006 11:35 AM Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Assalamu'alaikum, wr.wb. Umat Islam saat ini terkoyak2 dan terpecah belah dimana2, kalo saya boleh usul kenapa kita nggak diskusi yang lebih produktif untuk kemajuan Islam misalnya bagaimana mengupayakan ukhuwah Islamiah di Indonesia atau bagaimana membangun jaringan ekonomi umat Islam di Indonesia dll. Menurut saya kenapa Rasulullah SAW sangat menyuruh kita untuk shalat berjamaah (sunnah mu'akad) salah satu tujuannya adalah agar umat Islam bersatu, tidak tercerai berai. Jikalau ada perbedaan dalam pemahaman Islam antara satu golongan dengan golongan yang lain kenapa nggak dibuat saja forum diskusi. Agar forum diskusi ini efektif menurut saya harus dilakukan oleh para ahli/ulama sebagai perwakilan dari masing-masing golongan, karena jika dilakukan secara sendiri2 oleh umat maka akan rawan perpecahan karena keterbatasan ilmu dari umat tersebut. Jika kita terpecah belah maka pihak lain yang tidak suka dengan umat Islam akan bertepuk tangan. Marilah senantiasa kita jaga ukhuwah Islamiah. Wassalam, [EMAIL PROTECTED] wrote: Ustaz Indra., Mungkin pepatah arab ini me-ngena : Man Jahila Shay'an ada'hu ---Orang yang belum mengenal sesuatu cenderung memusuhinya--- salam., [EMAIL PROTECTED] id To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran groups.com Tasawuf di aliran SUFI 08/29/2006 10:07 AM Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan Allah SWT saja. Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih orang-orang seperti mereka. Salam buat para sufi! "Mas No" <[EMAIL PROTECTED] To: , co.id> "Pengajian-Kantor" Sent by: <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] cc: "akhwat asyiani" <[EMAIL PROTECTED]>, groups.com "akhwat fitri" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat hesti" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat sofy" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat 08/28/2006 09:25 dewi" <[EMAIL PROTECTED]>, AM <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu. Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. -- tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Assalamu'alaikum, wr.wb. Umat Islam saat ini terkoyak2 dan terpecah belah dimana2, kalo saya boleh usul kenapa kita nggak diskusi yang lebih produktif untuk kemajuan Islam misalnya bagaimana mengupayakan ukhuwah Islamiah di Indonesia atau bagaimana membangun jaringan ekonomi umat Islam di Indonesia dll. Menurut saya kenapa Rasulullah SAW sangat menyuruh kita untuk shalat berjamaah (sunnah mu'akad) salah satu tujuannya adalah agar umat Islam bersatu, tidak tercerai berai. Jikalau ada perbedaan dalam pemahaman Islam antara satu golongan dengan golongan yang lain kenapa nggak dibuat saja forum diskusi. Agar forum diskusi ini efektif menurut saya harus dilakukan oleh para ahli/ulama sebagai perwakilan dari masing-masing golongan, karena jika dilakukan secara sendiri2 oleh umat maka akan rawan perpecahan karena keterbatasan ilmu dari umat tersebut. Jika kita terpecah belah maka pihak lain yang tidak suka dengan umat Islam akan bertepuk tangan. Marilah senantiasa kita jaga ukhuwah Islamiah. Wassalam, [EMAIL PROTECTED] wrote: Ustaz Indra., Mungkin pepatah arab ini me-ngena : Man Jahila Shay'an ada'hu ---Orang yang belum mengenal sesuatu cenderung memusuhinya--- salam., [EMAIL PROTECTED] id To: media-dakwah@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran groups.com Tasawuf di aliran SUFI 08/29/2006 10:07 AM Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan Allah SWT saja. Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih orang-orang seperti mereka. Salam buat para sufi! "Mas No" <[EMAIL PROTECTED] To: , co.id> "Pengajian-Kantor" Sent by: <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] cc: "akhwat asyiani" <[EMAIL PROTECTED]>, groups.com "akhwat fitri" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat hesti" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat sofy" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat 08/28/2006 09:25 dewi" <[EMAIL PROTECTED]>, AM <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu. Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. -- tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Setelah membaca saya yakin ikhwan akhwat akan berucap: KURANG AJAR; AJARAN ISLAM di ACAK-ACAK.. Sumber lain artikel ini: Hadits-Hadits Dhoif, Maudhu oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat. -- Dimailist ini saya tidak membahas "asal usul tasawuf", saya hanya membahas "tariqat sufi." Hal ini dharapkan "dapat memahami" : aliran tasawuf, pemikirannya, keyakinannya (aqidah), perilakunya dan keistimewaannya yang dengannya pelakunya merasa istimewa dari orang lain, atau mereka mengistimewakan diri atas orang lain. Pemikiran dan Keyakinan Sufi 1. Radikalisme Radikalisme adalah salah satu kebutuhan dan ciri khas"taswuf". Radikal yang dimaksud adalah zuhud yang berlebih-lebihan. Setiap orang sufi pasti berlebih-lebihan dalam: melaparkan diri, menelanjangi diri, menyiksa diri, membebani diri dengan sesuatu yang tidak mampu dipikulnya, mendatangkan madzarat, berlebihan dalam perintah dan larangan Allah, hingga sampai taraf menghalalkan yang diharamkan, dan mengharakan yang dihalkan. Bukti! Ad Dawudi mengatakan: "Sesungguhnya menjauhkan diri sesuatu yang diperbolehkan Nabi. s.a.w. adala
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Kelihatanya kita harus kembali ke Qur'an, Bahwa Rosululloh Muhammad lah uswatun hasanah dalam segala hal.. Apakah ada orang yang lebih baik adabnya kepada Alloh dibandingkan Rosululloh...??? Dan yang perlu diingat, sebaik apapun peribadahan manusia kepada Alloh, kalau tanpa mengikuti petunjuk atau seperti yang dicontohkan Rosululloh, maka amalan itu akan tertolak, karena salah satu syarat diterimanya sebuah amalan adalh I'tiba' kepada Rosululloh. Wassalam - Original Message - From: "Roosdiana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, August 29, 2006 9:38 PM Subject: RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > Assalamualaikum, > > Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun > saya bukan anggota tarekat tersebut. > Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan > mereka mendekatkan diri kepada Allah. > Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan > ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap "terlalu banyak > beribadah". > Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita, > biarlah Allah yang menilainya. > > > Roosdiana > > > -Original Message- > From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM > To: media-dakwah@yahoogroups.com > Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI > > > Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. > Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia > pada > umumnya. > Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya > dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang > lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan > manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan > Allah SWT saja. > Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih > orang-orang seperti mereka. > Salam buat para sufi! > > > > > > > > > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. > Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Ustaz Indra., Mungkin pepatah arab ini me-ngena : Man Jahila Shay'an ada'hu ---Orang yang belum mengenal sesuatu cenderung memusuhinya--- salam., [EMAIL PROTECTED] idTo: media-dakwah@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran groups.comTasawuf di aliran SUFI 08/29/2006 10:07 AM Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan Allah SWT saja. Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih orang-orang seperti mereka. Salam buat para sufi! "Mas No" <[EMAIL PROTECTED]To: , co.id>"Pengajian-Kantor" Sent by: <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED]cc: "akhwat asyiani" <[EMAIL PROTECTED]>, groups.com"akhwat fitri" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat hesti" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat sofy" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat 08/28/2006 09:25 dewi" <[EMAIL PROTECTED]>, AM <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu. Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Setelah membaca saya yakin ikhwan akhwat akan berucap: KURANG AJAR; AJARAN ISLAM di ACAK-ACAK.. Sumber lain artikel ini: Hadits-Hadits Dhoif, Maudhu oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat. - Dimailist ini saya tidak membahas "asal usul tasawuf", saya hanya membahas "tariqat sufi." Hal ini dharapkan "dapat memahami" : aliran tasawuf, pemikirannya, keyakinannya (aqidah), perilakunya dan keistimewaannya yang dengannya pelakunya merasa istimewa dari orang lain, atau mereka mengistimewakan diri atas orang lain. Pemikiran dan Keyakinan Sufi 1. Radikalisme Radikalisme adalah salah satu kebutuhan dan ciri khas"taswuf". Radikal yang dimaksud ada
RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Assalamualaikum, Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun saya bukan anggota tarekat tersebut. Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan mereka mendekatkan diri kepada Allah. Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap "terlalu banyak beribadah". Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita, biarlah Allah yang menilainya. Roosdiana -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan Allah SWT saja. Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih orang-orang seperti mereka. Salam buat para sufi! Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka. Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia pada umumnya. Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan banyaknya dosa-dosanya sendiri, sehingga tak sempat mengurusi/menilai amalan orang lain. Bahkan kebanyakan mereka tak berhasrat menanggapi tuduhan-tuduhan manusia pada mereka, membela diri pun tak mau, karena harapkan pembelaan Allah SWT saja. Kalau saya memilih kawan pastilah nurani saya lebih condong memilih orang-orang seperti mereka. Salam buat para sufi! "Mas No" <[EMAIL PROTECTED]To: , co.id>"Pengajian-Kantor" Sent by: <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED]cc: "akhwat asyiani" <[EMAIL PROTECTED]>, groups.com"akhwat fitri" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat hesti" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat sofy" <[EMAIL PROTECTED]>, "akhwat 08/28/2006 09:25 dewi" <[EMAIL PROTECTED]>, AM <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu. Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Setelah membaca saya yakin ikhwan akhwat akan berucap: KURANG AJAR; AJARAN ISLAM di ACAK-ACAK.. Sumber lain artikel ini: Hadits-Hadits Dhoif, Maudhu oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat. - Dimailist ini saya tidak membahas "asal usul tasawuf", saya hanya membahas "tariqat sufi." Hal ini dharapkan "dapat memahami" : aliran tasawuf, pemikirannya, keyakinannya (aqidah), perilakunya dan keistimewaannya yang dengannya pelakunya merasa istimewa dari orang lain, atau mereka mengistimewakan diri atas orang lain. Pemikiran dan Keyakinan Sufi 1. Radikalisme Radikalisme adalah salah satu kebutuhan dan ciri khas"taswuf". Radikal yang dimaksud adalah zuhud yang berlebih-lebihan. Setiap orang sufi pasti berlebih-lebihan dalam: melaparkan diri, menelanjangi diri, menyiksa diri, membebani diri dengan sesuatu yang tidak mampu dipikulnya, mendatangkan madzarat, berlebihan dalam perintah dan larangan Allah, hingga sampai taraf menghalalkan yang diharamkan, dan mengharakan yang dihalkan. Bukti! Ad Dawudi mengatakan: "Sesungguhnya menjauhkan diri sesuatu yang diperbolehkan Nabi. s.a.w. adalah dosa yang paling besar, karena pelakunya melihat dirinya lebih bertakwa kepada Allah daripada Nabi s.a.w. (ini adalah kekafiran). Al-Kamsyakhanawi berkata: "Lapar adalah salah satu rukun mujahadah. Dengan lapar mata air hikmah memancar bagi orang-orang tariqat dan lapar adalah salah satu sifat orang-orang hakikat (.hal radikalisme, masih banyak lagi sebenarnya!.) 2. Penentangan Tasawuf Terhadap Syariat Allah Orang-oran
[media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu. Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Setelah membaca saya yakin ikhwan akhwat akan berucap: KURANG AJAR; AJARAN ISLAM di ACAK-ACAK.. Sumber lain artikel ini: Hadits-Hadits Dhoif, Maudhu oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat. - Dimailist ini saya tidak membahas "asal usul tasawuf", saya hanya membahas "tariqat sufi." Hal ini dharapkan "dapat memahami" : aliran tasawuf, pemikirannya, keyakinannya (aqidah), perilakunya dan keistimewaannya yang dengannya pelakunya merasa istimewa dari orang lain, atau mereka mengistimewakan diri atas orang lain. Pemikiran dan Keyakinan Sufi 1. Radikalisme Radikalisme adalah salah satu kebutuhan dan ciri khas"taswuf". Radikal yang dimaksud adalah zuhud yang berlebih-lebihan. Setiap orang sufi pasti berlebih-lebihan dalam: melaparkan diri, menelanjangi diri, menyiksa diri, membebani diri dengan sesuatu yang tidak mampu dipikulnya, mendatangkan madzarat, berlebihan dalam perintah dan larangan Allah, hingga sampai taraf menghalalkan yang diharamkan, dan mengharakan yang dihalkan. Bukti! Ad Dawudi mengatakan: "Sesungguhnya menjauhkan diri sesuatu yang diperbolehkan Nabi. s.a.w. adalah dosa yang paling besar, karena pelakunya melihat dirinya lebih bertakwa kepada Allah daripada Nabi s.a.w. (ini adalah kekafiran). Al-Kamsyakhanawi berkata: "Lapar adalah salah satu rukun mujahadah. Dengan lapar mata air hikmah memancar bagi orang-orang tariqat dan lapar adalah salah satu sifat orang-orang hakikat (.hal radikalisme, masih banyak lagi sebenarnya!.) 2. Penentangan Tasawuf Terhadap Syariat Allah Orang-orang sufi tidak berjalan diatas keteladanan Rasullah (manhaj Rasulullah s.a.w.), mereka menambah banyak hal kedalam sunnah . orang sufi sesat dan menyesatkan. Bukti! Rabi'ah al-Adawiyah berkata: "Mereka menyembah Allah karena takut neraka, karena neraka itulah mereka beribadah dan bukannya karena Allah. Mereka mengerjakan shalat karena surga, "tidak begitu" mereka mirip dengan kaum yang menyembah berhala." Sikap diatas bertentangan dengan perilaku Nabi s.a.w. yang mana Rasulullah s.a.w. orang yang paling sering meminta surga kepada Allah, dan berlindung dari neraka. Perhatikan hadits berikut: "Ya Allah, aku meminta surga kepada-Mu, dan apa saja yang mendekatkan kepadanya, baik (berupa) ucapan atau perbuatan. Aku juga berlindung diri kepada-Mu dari neraka dan apa saja yang mendekatkan kepadanya, baik (berupa) ucapan atau perbuatan. (HR. Ibnu Majah; dishahih-kan Ibnu Hibban dan al-Hakim) (lebih parah lagi ini). Orang-orang sufi meriwayatkan dari Abu Musa yang berkata: "Apa neraka itu?" Besuk pagi pasti aku pasti pergi kesana dan berkata, "Jadikan aku sebagai tebusan bagi para penghuni neraka. Atau kalau tidak, aku akan menelannya. "Apa surga itu?" Surga adalah mainan anak-anak. (hal puasa). Al Thusi berkata; "Dikisahkan dari al-Junaid bahwa ia berpuasa terus menerus. Juga kisah dari sufi-lainnya yang berkata: "Aku telah berpuasa sekian tahun untuk selain Allah." (contoh hadits palsunya). Rasulullah s.a.w. berkata: "Aku melihat Tuhanku di gang Madinah dalam bentuk anak muda yang belum tumbuh jenggotnya." (.hal penentangan syaraiat, masih banyak lagi sebenarnya!.) 3. Tasawuf Adalah Konspirasi Melawan Islam. Mazhab dan sumber kaum muslim adalah al-quran dan hadits yang shohih/hasan. Sedang mazhab dan sumber orang-orang sufi dibangun diatas sufi yang terefleksikan dengan kasyaf dan ilham. Bahkan menurut mereka, salah seorang dari mereka bisa mencapai derajat Uluhiyah dan Rububiyah (yang mana hal ini adalah milik Allah). Bukti bahwa ora