Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-24 Terurut Topik bambang guridno
Wa'alikum salam wr.wb


alhamdulillah

terima kasih atas perhatian antum, semoga menjadi amal
sholeh dan sayapun dapat memperbaiki kekurangan-2
saya, saya sadar kalau saya hanya manusia biasa yang
penuh dengan kekurangan dan apa yang antum utarakan
menjadi sebuah nasihat yang insya Alloh saya ikuti.

sebenarnya saya tidak menafikan apa yang mereka
dakwahkan, saya ikut dalam beberapa hal seperti adab-2
peribadahan dan sunnah-2 personal maupun amalan sunnah
yang lain, seperti sunnah jenggot atau isbal dan yang
lainnya, karena setau saya hadist-2 yang mereka
bawakan shohih dan dapat dipertanggung jawabkan.akan
tetapi yang ingin saya luruskan ( dalam pandangan saya
adalah masalah pernyataan mereka tentang tidak ada
jihad tanpa kholifah, ini point penting karena tiang
dari agama adalah sholat dan puncaknya adalah jihad,
dan Alloh telah berfirman agar Rosululloh berjihad
walaupun hanya dirinya sendiri yang berangkat. 

Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu
dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri[324].
Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang).
Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang
kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras
siksaan(Nya). ( An Nisa 84 )
 
[324]. Perintah berperang itu harus dilakukan oleh
Nabi Muhammad s.a.w karena yang dibebani adalah diri
beliau sendiri. Ayat ini berhubungan dengan keengganan
sebagian besar orang Madinah untuk ikut berperang
bersama Nabi ke Badar Shughra. Maka turunlah ayat ini
yang memerintahkan supaya Nabi Muhammad s.a.w. pergi
berperang walaupun sendirian saja. 

dalam hal ini, dengan alasan tidak ada jihad tanpa
kholifah otomatis akan melumpuhkan semangat para
mukmin untuk tidak memerangi kafir harbi yang telah
menyengsarakan umat islam di palestina, chechnya, dan
beberapa belahan bumi yang lain. dan dari pada ini
pula mereka menishbahkan nama-2 yang kurang terhadap
para syaikh yang insya Alloh ikhlas berperang dijalan
Alloh sebagai mujahidin, ini adalah point penting
karena kemuliaan islam ada karena jihad. 

sebagaimana para kholifah terdahulu apabila ada
seorang muslim/muslimah yang di ganggu kehormatannya
atau di bunuh dikarenakan mereka berkata bahwa tuhan
kami adalah Alloh maka mereka ( kholifah ) akan
langsung mengirimkan pasukan untuk menjaga kehormatan
seorang muslim yang dinodai. trus bagaiamana
pertanggung jawaban kita saat Alloh bertanya " apa
yang telah engkau lakukan untuk saudaramu yang
terdzalimi di palestina dan negara yang lain ?
bukankah mereka saudaramu ? ataukah mereka bukan
saudaramu sehingga engkau tidak menolong mereka walau
hanya dengan do'a ? mengapa engkau malah menurunkan
semangat para mukmin untuk membela mereka dengan
berjihad? "

trus yang kedua adalah pernyataan mereka tentang taat
dan tunduk dibawah penguasa yang dzalim selama mereka
masih sholat. akan tetapi sependek yang ana tahu
adalah bahwa kita itu wajib tunduk, taat dan patuh
kepada pemimpin apabila pemimpin / penguasa tersebut
mewajibkan untuk sholat bukan dirinya sendiri yang
sholat dan penguasa tersebut juga melaksankan syariat
sehingga kita tidak tunduk dibawah penguasa
dikarenakan kepemimpinannya akan tetapi kita tunduk
kepada syariat yang di jalankannya walaupun mereka
dzalim. 

mengenai pembuktian penolakan penerapan syariah secara
kaffah dapat antum tanyakan kepada mereka tentang
kewajiban berhukum dengan hukum Alloh, atau pandangan
mereka terhadap undang-2 buatan manusia yang dalam
zamannya syaikhul islam Ibnu Taimiyah ini disebut "
illyasik " bagaimana sikap ibnu taimiyah terhadap
tar-2 ? trus apa bedanya undang-2 sekarang dengan
illyasik ? silahkan antum tanyakan kepada mereka
tentang masalah hukum atau penerapan hukum-2 Alloh
dalam konteks kenegaraan.

Wallohu A'alm bishowab

bambang

 

- Original Message - 
From: Simkuring 
To: Simkuring 
Sent: Wednesday, April 25, 2007 1:26 AM
Subject: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan
Dusta


Assalamu'alaykum warahmatulLaah wabarakaatuh,

Saya kira antum terlalu berlebihan dalam penafikkan
eksistensi salafiyyin
dalam pelaksanaannya sehari-hari. Antum seakan menutup
mata dari pergerakan
dakwah Islamiyyah mereka para salafiyyin hanya karena
memandang sebuah
perbedaan dari "kebiasaan" antum yang antum nukil dari
"manhaj salaf" yang
antum ikuti.

Di kali waktu antum mengutarakan pengertian salafy,
namun dikali lain antum
menolak cara dakwah mereka seperti pemberedelan point
demi point yang antum
tuliskan dibawah itu. Ya akhiy, sependek pemahaman
sayapun. Komentar per
komentar yang antum sebutkan. Jika antum konsisten
dengan dakwah yang antum
dengungkan, kemudian antum mengajak beramar ma'ruf dan
nahyi munkar
berdasarkan tuntunan alQur'an dan asSunnah yang
'benar', maka antum pun
adalah bagian dari ahlusSalaf sebagaimana mereka para
sahabat radiyalLaahu
anhum berdakwah, penisbahan kata salaf jangan menjadi
bumerang bagi siapapun
hanya karena melihat secara sepihak orang per orang
yang mendakwahkan dengan
cara dan kebiasaannya masing-masing, berfikirlah
secara 

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-24 Terurut Topik Muhammad Haryo
1/ ttg hadits ahad, maka kita berpegang dengan hadits yang shahih. Apakah
itu ahad / mutawatir.
Penjelasannya bisa didownload di ::

http://anc.zendurl.com/files/index.php?dir=%40masalah_umum/&file=hadits_ahad.zip

2/ anda salah faham ttg penisbatan nama manhaj salaf =)

penjelasannya bisa didownload di sini ::
http://anc.zendurl.com/files/index.php?dir=%40mari_mengenal_manhaj_salaf/

saya tulis sebagian penjelasannya di bawah. Semoga bermanfaat

-- 
Muhammad Haryo
http://anc.zendurl.com
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini masuk folder spam/ bulk/ junk, harap tandai sebagai NOT spam/
bulk/ junk
--~--~-~--~~~---~--~~

*Asal Penamaan Salaf Dan Penisbahan Diri Kepada Manhaj Salaf*

Asal penamaan Salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf adalah sabda
Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam kepada putrinya Fathimah
radihyallahu 'anha :

*فَإِنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ*

"Karena sesungguhnya sebaik-baik salaf bagi kamu adalah saya".
Dikeluarkan oleh Bukhary no. 5928 dan Muslim no. 2450.

Maka jelaslah bahwa penamaaan salaf dan penisbahan diri kepada manhaj Salaf
adalah perkara yang mempunyai landasan (pondasi) yang sangat kuat dan
sesuatu yang telah lama dikenal tapi karena  jauhnya kita dari tuntunan
syari'at yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam,
maka muncullah anggapan bahwa manhaj salaf itu adalah suatu aliran, ajaran,
atau pemahaman baru, dan anggapan-anggapan lainnya yang salah.

Berkata *Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah* dalam *Majmu' Fatawa* jilid 4 hal 149
: "Tidak ada celaan bagi orang yang menampakkan madzhab salaf dan
menisbahkan diri kepadanya dan merujuk kepadanya, bahkan wajib menerima hal
tersebut menurut kesepakatan (para ulama). Karena sesungguhnya madzhab salaf
itu adalah tak lain kecuali kebenaran".
Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh untuk menunjukkan bahwa
penggunaan nama salaf sudah lama dikenal.

Berkata *Imam Az-Zuhry* (wafat 125 H) tentang tulang belulang bangkai
seperti bangkai gajah dan lainnya : "Saya telah mendapati sekelompok dari
para ulama salaf mereka bersisir dengannya dan mengambil minyak darinya,
mereka menganggap (hal tersebut) tidak apa-apa". Lihat : *Shohih
Bukhary*bersama
*Fathul Bary* jilid 1 hal. 342.

Tentunya yang diinginkan dengan 'ulama salaf oleh *Az-Zuhry* adalah para
shahabat karena Az-Zuhry adalah seorang Tabi'i (generasi setelah shahabat).

Dan *Sa'ad bin Rasyid* (wafat 213 H) berkata : "Adalah para salaf, lebih
menyenangi tunggangan jantan karena lebih cepat larinya dan lebih berani".
Lihat : *Shohih Bukhary* dengan *Fathul Bary* jilid 6 hal. 66 dan *Al-Hafizh
* menafsirkan kata salaf : "Yaitu dari shahabat dan setelahnya".

Berkata *Imam Bukhary* (wafat 256 H) dalam Shohihnya dengan *Fathul
Bary*jilid 9 hal. 552 : "Bab bagaimana para 'ulama salaf berhemat di
rumah-rumah
mereka dan di dalam perjalanan mereka dalam makanan, daging dan lainnya".

Imam *Ibnul Mubarak* (wafat 181 H) berkata : "Tinggalkanlah hadits 'Amr bin
Tsabit karena ia mencerca para 'ulama salaf". Baca : *Muqoddimah Shohih
Muslim* jilid 1 hal. 16.
Tentunya yang diinginkan dengan kata salaf oleh Imam Bukhary dan Ibnul
Mubarak tiada lain kecuali para shahabat dan tabi'in.

Dan juga kalau kita membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan
nasab, akan didapatkan para 'ulama yang menyebutkan tentang nisbah Salafy
(penisbahan diri kepada jalan para 'ulama salaf), dan ini lebih memperjelas
bahwa nisbah kepada manhaj salaf juga adalah sesuatu yang sudah lama dikenal
dikalangan para 'ulama.

Berkata *As-Sam'any* dalam *Al-Ansab* jilid 3 hal. 273 : "Salafy dengan
difathah (huruf sin-nya) adalah nisbah kepada As-Salaf dan mengikuti madzhab
mereka".

Dan berkata *As-Suyuthy* dalam *Lubbul Lubab* jilid 2 hal. 22 : "Salafy
dengan difathah (huruf sin dan lam-nya) adalah penyandaran diri kepada
madzhab As-Salaf".

Dan saya akan menyebutkan beberapa contoh para 'ulama yang dinisbahkan
kepada manhaj (jalan) para 'ulama salaf untuk menunjukkan bahwa mereka
berada diatas jalan yang lurus yang bersih dari noda penyimpangan :

1. Berkata *Imam Adz-Dzahaby* dalam *Siyar A'lam An-Nubala`* jilid 13 hal.
183 setelah menyebutkan hikayat bahwa Ya'qub bin Sufyan Al-Fasawy
rahimahullah menghina 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu : "Kisah ini
terputus, Wallahu A'lam. Dan saya tidak mengetahui Ya'qub Al-Fasawy kecuali
beliau itu adalah seorang *Salafy*, dan beliau telah mengarang sebuah kitab
kecil tentang As-Sunnah".

2. Dan dalam biografi 'Utsman bin Jarzad beliau berkata : "Untuk menjadi
seorang Muhaddits (ahli hadits) diperlukan lima perkara, kalau satu perkara
tidak terpenuhi maka itu adalah suatu kekurangan. Dia memerlukan : Aqal yang
baik, agama yang baik, dhobth (hafalan yang kuat), kecerdikan dalam bidang
hadits serta dikenal darinya sifat amanah".
Kemudian *Adz-Dzahaby* mengomentari perkataan tersebut, beliau berkata :
"Amanah merupakan bagian dari agama dan hafalan bisa masuk kepada
kecerdi

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-24 Terurut Topik Muhammad Haryo
tambahan lagi. semoga bermanfaat

-- 
Muhammad Haryo
http://anc.zendurl.com
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini masuk folder spam/ bulk/ junk, harap tandai sebagai NOT spam/
bulk/ junk
--~--~-~--~~~---~--~~

*Definisi Salaf secara Istilah*

Istilah Salaf dikalangan para 'ulama mempunyai dua makna ; secara khusus dan
secara umum.

Pertama : Makna Salaf secara khusus adalah generasi permulaan ummat Islam
dari kalangan para shahabat, Tabi'in (murid-murid para Shahabat), Tabi'ut
Tabi'in (murid-murid para Tabi'in) dalam tiga masa yang mendapatkan kemulian
dan keutamaan dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhary,
Muslim dan lain-lainnya dimana Rasulullah shollallahu 'alahi wa alihi wa
sallam menyatakan :

*خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ
يَلُوْنَهُمْ*

"Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian
generasi setelahnya".

Makna khusus inilah yang diinginkan oleh banyak 'ulama ketika menggunakan
kalimat Salaf dan saya akan menyebutkan beberapa contoh dari perkataan para
'ulama yang mendefinisikan Salaf dengan makna khusus ini atau yang
menggunakan istilah Salaf dan mereka inginkan dengannya makna Salaf secara
khusus.

Berkata *Al-Bajury* dalam *Syarah Jauharut Tauhid* hal. 111 : "Yang dimaksud
dengan salaf adalah orang-orang yang terdahulu dari para Nabi dan para
shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka".

Berkata *Al-Qolasyany* dalam *Tahrirul Maqolah Syarah Ar-Risalah* :
"As-Salaf Ash-Sholeh yaitu generasi pertama yang mapan di atas ilmu, yang
mengikuti petunjuk Nabi shollahu 'alahi wa alihi wa sallam lagi menjaga
sunnah-sunnah beilau. Allah memilih mereka untuk bershahabat dengan Nabi-Nya
dan memilih mereka untuk menegakkan agama-Nya dan mereka itulah yang
diridhoi oleh para Imam ummat (Islam) dan mereka berjihad di jalan Allah
dengan sebenar-benar jihad dan mereka mencurahkan (seluruh kemampuan mereka)
dalam menasehati ummat dan memberi manfaat kepada mereka dan mereka
menyerahkan diri-diri mereka dalam menggapai keridhoan Allah".

Dan berkata Al-Ghazaly memberikan pengertian terhadap kata As-Salaf dalam
Iljamul 'Awwam 'An 'ilmil Kalam hal. 62 : "Yang saya maksudkan dengan salaf
adalah madzhabnya para shahabat dan Tabi'in".

Lihat *Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy* hal. 31 dan *Bashoir Dzawisy
Syaraf Bimarwiyati Manhaj As-Salaf* hal. 18-19.

Berkata *Abul Hasan Al-Asy'ary* dalam Kitab *Al-Ibanah Min Ushul Ahlid
Diyanah* hal. 21 : "Dan (diantara yang) kami yakini sebagai agama adalah
mencintai para 'ulama salaf yang mereka itu telah dipilih oleh Allah 'Azza
Wa Jalla untuk bershahabat dengan Nabi-Nya dan kami memuji mereka
sebagaimana Allah memuji mereka dan kami memberikan loyalitas kepada mereka
seluruhnya".

Berkata *Ath-Thohawy* dalam *Al-'Aqidah Ath-Thohawiyah* : "Dan ulama salaf
dari generasi yang terdahulu dan generasi yang setelah mereka dari kalangan
Tabi'in (mereka adalah) Ahlul Khair (ahli kebaikan) dan Ahli Atsar (hadits)
dan ahli fiqh dan telaah (peneliti), tidaklah mereka disebut melainkan
dengan kebaikan dan siapa yang menyebut mereka dengan kejelekan maka dia
berada di atas selain jalan (yang benar)".

Dan *Al-Lalika`i* dalam *Syarah Ushul I'tiqod Ahlis Sunnah Wal
Jama'ah*jilid 2 hal. 334 ketika beliau membantah orang yang mengatakan
bahwa Al-Quro
dialah yang berada dilangit, beliau berkata : "Maka dia telah menyelisihi
Allah dan Rasul-Nya dan menolak mukjizat Nabi-Nya dan menyelisihi para salaf
dari kalangan Shahabat dan tabi'in dan orang-orang setelahnya dari para
'ulama ummat ini".

Berkata *Al-Baihaqy* dalam *Syu'abul Iman* jilid 2 hal. 251 tatkala beliau
menyebutkan pembagian ilmu, beliau menyebutkan diantaranya : "Dan mengenal
perkataan-perkataan para salaf dari kalangan shahabat, Tabi'in dan
orang-orang setelah mereka".

Dan berkata *Asy-Syihristany* dalam *Al-Milal Wa An-Nihal* jilid 1 hal. 200
: "Kemudian mengetahui letak-letak ijma' (kesepakatan) shahabat, Tabi'in dan
Tabi'ut Tabi'in dari Salafus Sholeh sehingga ijtihadnya tidak menyelisihi
ijma' (mereka)".

Berkata *Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah* dalam *Bayan Talbis
Al-Jahmiyah*jilid 1 hal. 22 : "Maka tidak ada keraguan bahwasanya
kitab-kitab yang
terdapat di tangan-tangan manusia menjadi saksi bahwasanya seluruh salaf
dari tiga generasi pertama mereka menyelesihinya".

Dan berkata *Al-Mubarakfury* dalam *Tuhfah Al-Ahwadzy* jilid 9 hal. 165 :
"…Dan ini adalah madzhab Salafus Sholeh dari kalangan shahabat dan Tabi'in
dan selain mereka dari para 'ulama -mudah-mudahan Allah meridhoi mereka
seluruhnya-".

Dan hal yang sama dinyatakan oleh *Al-'Azhim Abady* dalam *'Aunul
Ma'bud*jilid 13 hal. 7.

Kedua : Makna salaf secara umum adalah tiga generasi terbaik dan orang-orang
setelah tiga generasi terbaik ini, sehingga mencakup setiap orang yang
berjalan di atas jalan dan manhaj generasi terbaik ini.

Dan berkata *Al-'Allamah Muhammad As-Safariny Al-Hambaly* dalam *Lawami'
Al-Anwar Al-Bah

RE: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-23 Terurut Topik Haryanto \(PSDM\)
 Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
Allah telah ridho kepada kita untuk menjadi muslim, mukmin dan muttaqiin
Marilah kita kembali kepada dalil yang QATH'I dan MUTAWATIR serta menundukkan 
hadits-hadits ahad kepada ALQUR'AN yang MUHKAM.
 
Sehingga kita bertemu dalam pokok2 agama. Yaitu menjadi Muslim/mukmin dan 
muttaqiin.
 
Sebab klaim bermanhaj salaf belum pernah dilakukan oleh sahabat, tabi'in maupun 
imam madzhab 
 
Mohon maaf...
 
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
 
Mohon maaf 

Allah berfirman :

ft»¯'r?skp$ #$!©%Ïïût äu#BtYãq#( #$?®)àq#( #$!© my,¨ ?è)s$?ÏmϾ ruwY Csÿèqòèû¨ 
)Îwz ru&rRFçN B*¡ó=ÎJßqbt ÈËÉÊÇ

   

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar 
takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan 
beragama Islam" (Ali Imran 102)

 [EMAIL PROTECTED] )Îb¨ ¹|xYAÎ' ruSè¡Ý5Å' ruCxtøbÉ 
#$9øèy»>sHÏüût ÈËÏÊÇ wY °YZÎf7y 9smç¼ ( ru/Îmailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of handri 
yanto
Sent: Monday, April 23, 2007 1:41 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta



Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

Mudah- mudahan antum ikhlas sebagaimana ucapan antum bahwa sebenarnya antum 
ridlo dengan pemahaman Salafy sebagaimana artikel antum :

" Alasan bahwa kita tidak menggunakan istilah salafi dan mengatributkan diri 
kita karena Allah SWT melarang kita untuk memuji diri kita dan selanjutnya 
dilarang menggunakannya kecuali kita menginformasikan kepada orang lain tentang 
aqidah kita dengan tujuan agar mereka mengerti."

Dan ini juga tentunya harus diikuti dengan amalan yang sesuai dengan pemahaman 
Salaf yang telah antum tunjukan dibawah. 
Dengan antum menyebarkan berita Fitnah dan Majhul yang lalu, apa yang antum 
harapkan dengan penisbahan antum kepada manhaj Salaf ( biarpun antum tidak 
secara dhohir tidak mau memakai nisbah Salaf atau Salafy ), apakah ini tidak 
secara langsung meragukan perkataan antum tentang Salafy ?, atau antum masih 
belum mengerti tentang Manhaj Salaf ".Tetapi ya akhi mudah- mudahan ini sekedar 
kekhilafan kita sebagaimana manusia yang mana manusia adalah tempat salah dan 
khilaf.

Sekali lagi mudah-mudahan Allah Tabaroka wa Ta'ala senantiasa memberikan 
MaghfirohNya kepada kita semua, dan diselaraskan antara hati dengan amalan 
perbuatan kita.
Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hati kami kepada Agamamu 
yang lurus. Amiin.

Mohon ma'af bila ada kata yang menyinggung, bila memang ada kebenaran maka 
tentunya itu datang tidak lain dari Allah Tabaraka wata'ala dan bila ada 
kekurangan dan keburukan maka tidak lain itu memang timbul dari ana.

Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.




bambang guridno < bambang_guridno@ <mailto:bambang_guridno%40yahoo.com> 
yahoo.com> wrote: 

wallahu a'lam bis showab..

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail. <http://mail.yahoo.com/> yahoo.com 

-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of bambang 
guridno
Sent: Monday, April 23, 2007 3:51 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta



Wa'alaikum salam wr.wb.

ana seorang muslim dan setiap muslim itu bermanhaj
salaf / mengikuti orang-2 terdahulu sebagaimana dalam
ayat : 

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
besar. ( At taubah 100 )

apa yang ana kirim adalah pengertian salafy dalam
konteks bahasa dan pemahaman ulama terdahulu terlepas
dari kelompok yang menamakan dirinya salafy. ana tidak
pernah menyebutkan bahwa ana setuju dengan dakwah yang
dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya salafy
( dalam tanda kutip ). 

sependek apa yang ana tahu adalah bahwa hampir belum
pernah ana temui yang menyebutkan bahwa ulama
terdahulu, dari kalangan sahabat maupun setelahnya
sampai pada asy syahid syaikh hasan Al banna atau asy
syahid syaikh Abdulloh Azzam secara tertulis dalam
kitab mereka mengaku bahwa mereka adalah kelompok
salafy. 

beberapa hal yang kurang ( dalam pandangan ana ) dalam
dakwah yang dilakukan kelompok yang menamakan dirinya
salafy adalah :

1. Mendukung kekuasaan rezim yang zhalim secara
apriori, selama penguasa tersebut masih melakukan
shalat. padahal sependek yang ana tahu adalah apabila

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-23 Terurut Topik Muhammad Haryo
coba datang ke sini deh ::

http://anc.zendurl.com/manhaj-salaf.html
http://anc.zendurl.com/files/index.php?dir=%40mari_mengenal_manhaj_salaf/

-- 
Muhammad Haryo
http://anc.zendurl.com
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini masuk folder spam/ bulk/ junk, harap tandai sebagai NOT spam/
bulk/ junk
--~--~-~--~~~---~--~~
On 4/23/07, bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Wa'alaikum salam wr.wb.
>
> ana seorang muslim dan setiap muslim itu bermanhaj
> salaf / mengikuti orang-2 terdahulu sebagaimana dalam
> ayat :
>
> Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
> (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan
> orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
> ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
> dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
> mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
> Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
> besar. ( At taubah 100 )
>
> apa yang ana kirim adalah pengertian salafy dalam
> konteks bahasa dan pemahaman ulama terdahulu terlepas
> dari kelompok yang menamakan dirinya salafy. ana tidak
> pernah menyebutkan bahwa ana setuju dengan dakwah yang
> dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya salafy
> ( dalam tanda kutip ).
>
> sependek apa yang ana tahu adalah bahwa hampir belum
> pernah ana temui yang menyebutkan bahwa ulama
> terdahulu, dari kalangan sahabat maupun setelahnya
> sampai pada asy syahid syaikh hasan Al banna atau asy
> syahid syaikh Abdulloh Azzam secara tertulis dalam
> kitab mereka mengaku bahwa mereka adalah kelompok
> salafy.
>
> beberapa hal yang kurang ( dalam pandangan ana ) dalam
> dakwah yang dilakukan kelompok yang menamakan dirinya
> salafy adalah :
>
> 1. Mendukung kekuasaan rezim yang zhalim secara
> apriori, selama penguasa tersebut masih melakukan
> shalat. padahal sependek yang ana tahu adalah apabila
> penguasa tersebut mewajibkan sholat bukan hanya ia
> sendiri yang sholat, sebagaimana Alloh mewajibkan
> sholat maka pemimpin kaum muslimin fardu A'in hukumnya
> untuk mewajibkan kaum muslimin untuk sholat.
>
> 2. mengabaikan masalah kenegaraan dan jihad. tapi
> mengutamakan hal-hal yang bersifat personal dan
> keluarga.
>
> 3. Mengajak umat untuk menjauhi politik, dan
> memfokuskan diri dalam aqidah dan ibadah dalam
> pengertian sempit.
>
> 4. Mempersempit sumber-sumber pemahaman agama, dan
> hanya menerima dari ulama panutannya atau pemahaman
> dari kelompoknya sendiri secara terbatas, dengan
> menganggap pemahaman jalur lain sebagai bid'ah.
>
> 5. Menampilkan identitas tertentu untuk membedakan
> diri dengan kelompok lain secara fanatik.
>
> 6. Mengklaim pahamnya paling benar tanpa mau diajak
> dialog dan dengan mudah mengklaim seseorang sebagai
> ahlu bid'ah.
>
> 7. Sangat membenci, bahkan memusuhi gerakan Islam yang
> menuntut pemberlakuan Syari'ah Islam secara kaffah,
> terutama ajaran amar makruf nahyu mungkar dan jihad.
>
> Wallhu A'lam bishowab.
>
> bambang
>
> - Original Message -
> From: handri yanto
> To: media-dakwah@yahoogroups.com 
> Sent: Monday, April 23, 2007 1:40 PM
> Subject: Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis
> Tuduhan Dusta
>
> Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
>
> Mudah- mudahan antum ikhlas sebagaimana ucapan antum
> bahwa sebenarnya antum ridlo dengan pemahaman Salafy
> sebagaimana artikel antum :
>
> " Alasan bahwa kita tidak menggunakan istilah salafi
> dan mengatributkan diri kita karena Allah SWT melarang
> kita untuk memuji diri kita dan selanjutnya dilarang
> menggunakannya kecuali kita menginformasikan kepada
> orang lain tentang aqidah kita dengan tujuan agar
> mereka mengerti."
>
> Dan ini juga tentunya harus diikuti dengan amalan yang
> sesuai dengan pemahaman Salaf yang telah antum
> tunjukan dibawah.
> Dengan antum menyebarkan berita Fitnah dan Majhul yang
> lalu, apa yang antum harapkan dengan penisbahan antum
> kepada manhaj Salaf ( biarpun antum tidak secara
> dhohir tidak mau memakai nisbah Salaf atau Salafy ),
> apakah ini tidak secara langsung meragukan perkataan
> antum tentang Salafy ?, atau antum masih belum
> mengerti tentang Manhaj Salaf ".Tetapi ya akhi mudah-
> mudahan ini sekedar kekhilafan kita sebagaimana
> manusia yang mana manusia adalah tempat salah dan
> khilaf.
>
> Sekali lagi mudah-mudahan Allah Tabaroka wa Ta'ala
> senantiasa memberikan MaghfirohNya kepada kita semua,
> dan diselaraskan antara hati dengan amalan perbuatan
> kita.
> Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah
> hati kam

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-23 Terurut Topik bambang guridno
Wa'alaikum salam wr.wb.

ana seorang muslim dan setiap muslim itu bermanhaj
salaf / mengikuti orang-2 terdahulu sebagaimana dalam
ayat : 

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
besar. ( At taubah 100 )

apa yang ana kirim adalah pengertian salafy dalam
konteks bahasa dan pemahaman ulama terdahulu terlepas
dari kelompok yang menamakan dirinya salafy. ana tidak
pernah menyebutkan bahwa ana setuju dengan dakwah yang
dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya salafy
( dalam tanda kutip ). 

sependek apa yang ana tahu adalah bahwa hampir belum
pernah ana temui yang menyebutkan bahwa ulama
terdahulu, dari kalangan sahabat maupun setelahnya
sampai pada asy syahid syaikh hasan Al banna atau asy
syahid syaikh Abdulloh Azzam secara tertulis dalam
kitab mereka mengaku bahwa mereka adalah kelompok
salafy. 

beberapa hal yang kurang ( dalam pandangan ana ) dalam
dakwah yang dilakukan kelompok yang menamakan dirinya
salafy adalah :

1. Mendukung kekuasaan rezim yang zhalim secara
apriori, selama penguasa tersebut masih melakukan
shalat. padahal sependek yang ana tahu adalah apabila
penguasa tersebut mewajibkan sholat bukan hanya ia
sendiri yang sholat, sebagaimana Alloh mewajibkan
sholat maka pemimpin kaum muslimin fardu A'in hukumnya
untuk mewajibkan kaum muslimin untuk sholat.

2. mengabaikan masalah kenegaraan dan jihad. tapi
mengutamakan hal-hal yang bersifat personal dan
keluarga.

3. Mengajak umat untuk menjauhi politik, dan
memfokuskan diri dalam aqidah dan ibadah dalam
pengertian sempit.

4. Mempersempit sumber-sumber pemahaman agama, dan
hanya menerima dari ulama panutannya atau pemahaman
dari kelompoknya sendiri secara terbatas, dengan
menganggap pemahaman jalur lain sebagai bid'ah.

5. Menampilkan identitas tertentu untuk membedakan
diri dengan kelompok lain secara fanatik.

6. Mengklaim pahamnya paling benar tanpa mau diajak
dialog dan dengan mudah mengklaim seseorang sebagai
ahlu bid'ah.
 
7. Sangat membenci, bahkan memusuhi gerakan Islam yang
menuntut pemberlakuan Syari'ah Islam secara kaffah,
terutama ajaran amar makruf nahyu mungkar dan jihad.

Wallhu A'lam bishowab.

bambang



- Original Message - 
From: handri yanto 
To: media-dakwah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, April 23, 2007 1:40 PM
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis
Tuduhan Dusta


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

Mudah- mudahan antum ikhlas sebagaimana ucapan antum
bahwa sebenarnya antum ridlo dengan pemahaman Salafy
sebagaimana artikel antum :

" Alasan bahwa kita tidak menggunakan istilah salafi
dan mengatributkan diri kita karena Allah SWT melarang
kita untuk memuji diri kita dan selanjutnya dilarang
menggunakannya kecuali kita menginformasikan kepada
orang lain tentang aqidah kita dengan tujuan agar
mereka mengerti."

Dan ini juga tentunya harus diikuti dengan amalan yang
sesuai dengan pemahaman Salaf yang telah antum
tunjukan dibawah. 
Dengan antum menyebarkan berita Fitnah dan Majhul yang
lalu, apa yang antum harapkan dengan penisbahan antum
kepada manhaj Salaf ( biarpun antum tidak secara
dhohir tidak mau memakai nisbah Salaf atau Salafy ),
apakah ini tidak secara langsung meragukan perkataan
antum tentang Salafy ?, atau antum masih belum
mengerti tentang Manhaj Salaf ".Tetapi ya akhi mudah-
mudahan ini sekedar kekhilafan kita sebagaimana
manusia yang mana manusia adalah tempat salah dan
khilaf.

Sekali lagi mudah-mudahan Allah Tabaroka wa Ta'ala
senantiasa memberikan MaghfirohNya kepada kita semua,
dan diselaraskan antara hati dengan amalan perbuatan
kita.
Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah
hati kami kepada Agamamu yang lurus. Amiin.

Mohon ma'af bila ada kata yang menyinggung, bila
memang ada kebenaran maka tentunya itu datang tidak
lain dari Allah Tabaraka wata'ala dan bila ada
kekurangan dan keburukan maka tidak lain itu memang
timbul dari ana.

Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.




bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

wallahu a'lam bis showab..

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-23 Terurut Topik handri yanto
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
   
  Mudah- mudahan antum ikhlas sebagaimana ucapan antum bahwa sebenarnya antum 
ridlo dengan pemahaman Salafy sebagaimana artikel antum :
   
  " Alasan bahwa kita tidak menggunakan istilah salafi dan mengatributkan diri 
kita karena Allah SWT melarang kita untuk memuji diri kita dan selanjutnya 
dilarang menggunakannya kecuali kita menginformasikan kepada orang lain tentang 
aqidah kita dengan tujuan agar mereka mengerti."

  Dan ini juga tentunya harus diikuti dengan amalan yang sesuai dengan 
pemahaman Salaf yang telah antum tunjukan dibawah. 
  Dengan antum menyebarkan berita Fitnah dan Majhul yang lalu, apa yang antum 
harapkan dengan penisbahan antum kepada manhaj Salaf ( biarpun antum tidak 
secara dhohir tidak mau memakai nisbah Salaf atau Salafy ), apakah ini tidak 
secara langsung meragukan perkataan antum tentang Salafy ?, atau antum masih 
belum mengerti tentang Manhaj Salaf ".Tetapi ya akhi mudah- mudahan ini sekedar 
kekhilafan kita sebagaimana manusia yang mana manusia adalah tempat salah dan 
khilaf.
   
  Sekali lagi mudah-mudahan Allah Tabaroka wa Ta'ala senantiasa memberikan 
MaghfirohNya kepada kita semua, dan diselaraskan antara hati dengan amalan 
perbuatan kita.
  Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hati kami kepada Agamamu 
yang lurus. Amiin.
   
  Mohon ma'af bila ada kata yang menyinggung, bila memang ada kebenaran maka 
tentunya itu datang tidak lain dari Allah Tabaraka wata'ala dan bila ada 
kekurangan dan keburukan maka tidak lain itu memang timbul dari ana.
   
  Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
   

  

bambang guridno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
  
wallahu a'lam bis showab..

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-22 Terurut Topik bambang guridno
Pengertian Salafi
 
RasuluLlah SAW bersabda; “Sebaik-baik generasi adalah
generasiku, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian
mereka yang mengikuti mereka. Kemudian, setelah kamu
ada orang-orang yang bersaksi tanpa diminta untuk
melakukannya, mereka berkhianat dan tidak bisa
dipercaya, mereka bersumpah dan tidak memenuhinya”
[Al Bukhari dan Muslim] 

Dengan tujuan untuk memahami apa yang dimaksud dengan
istilah Salafi sangat penting untuk menjelaskan
perbedaan antara istilah berikut; As salaf, As
Salafiyyah dan As Salafi. 

1.  Kata As Salaf di cirikan pada sebuah era,
dalam bentuk jamak disebut Al Aslaaf.Ayat dibawah ini
menggunakan kata Salaf untuk pengerti secara tepat: 

“Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata:
"Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku
dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku;
maka apakah kamu tidak melihat (nya)? Bukankah aku
lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir
tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? Mengapa tidak
dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat
datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya." Maka
Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu)
lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya
mereka adalah kaum yang fasik. Maka tatkala mereka
membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami
tenggelamkan mereka semuanya (di laut), dan Kami
jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi
orang-orang yang kemudian. [QS Al Zukhruf, 43, 51-56] 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh
binatang buruan, ketika kamu sedang ihram.  Barang
siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka
dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak
seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil di antara kamu, sebagai
had-ya yang di bawa sampai ke Kakbah, atau (dendanya)
membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang
miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang
dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat yang
buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa
yang telah lalu. Dan barang siapa yang kembali
mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah
Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.”
[QS Al Ma’idah, 5: 95] 

“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah
dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah
lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan
dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang
ditempuh).” [QS An Nisaa’, 4: 22] 

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa
yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.” [QS Al Baqarah, 2: 275] 

“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu;
anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua);
anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur
dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka
tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan
menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [QS An Nisaa’, 4: 23] 

As Salaf secara bahasa adalah lawan dari khalaf yang
berarti era sebelumnya dan sesudahnya. As Salaf
terbagi menjadi dua era; 

-As Salafus Salih Ini adalah adalah golongan yang
pertama dalam Ummat ini seperti Aadam, Nuh, Ibrahim,
Musa, ‘Isa (as) dan lainnya serta RasuluLlah Muhammad
SAW beserta Shahabat-shahabatnya ra. 

-As Salafut Taalih Ini termasuk seperti Iblis dan
Fir’aun sebagaimana Allah SWT menyebutkannya dalam
Qur’an. 

2.  Istilah As Salafiyyah adalah karekteristik
pada sebuah manhaj, pluralnya disebut salafiyun. Kata
ini diambil dari kata kerja Salafa yang berarti apa
saja yang telah selesai, telah berlalu atau yang telah
dimulai. 

Istilah As Salafiyyah adalah sinonim dari apa yang
disebut standar Islam (merujuk pada buku Standar Islam
pada bab 1 oleh Syeikh Omar Bakri Muhammad)
sebagaimana itu menujuk pada manhaj mengikuti Qur’an
dan Sunnah berdasarkan dengan pemahaman Shahabah. 

As Salafiyyah adalah standard dan itu bukan suatu
karakter kelompok atau seseorang,

RE: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-22 Terurut Topik Ketut Junaedi
Assalamu'alaykum wr wb,

 

Saya rasa tentang "Dakwah Salafiyah" sudah dikupas tuntas di Majalah
Al-Furqon edisi Bulan Maret 2007

Untuk menambahi dari apa yg disampaikan Mbak Hana dan mbak Ica...

 

Wassalamu'alaykum wr wb

 

KETUT JUNAEDI

 

 

 

 

  _  

From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of suhana032003
Sent: Monday, April 23, 2007 9:49 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

 

oke dech mba ica..akupun malu mengaku2 sebagai murid seorang guru
salaf, toch..kenyataannya aku nda sesopan mereka2, pada saat
menanggapi komentar2 miring ttg salaf=:) mungkin karena aku terbiasa
spontan dan ekspresi langsung pada saat menanggapi apa yg harus aku
tanggapi. tapi guru2 salafku itu sopan sekali dan santai sekali dalam
mejawab komentar2 miring pada salaf:)

waktu pertama kali ngajar kita, mata sang guru selalu diarahkan ke
langit2 atau ke jalan tanpa mau melihat ke arah kita sesekali. tapi
saat itu juga diprotes sama kita2 yg suka jahil

"pak..kenapa bapak kalau lagi ngajar kita, matanya selalu ke atas..?"

"ya..karena menjaga agar tidak terjadi hal2 yg menyebabkan maksiat.."
jawabnya santai

"tapi bapak kaga sopan..?mosok kita didepan ngeliatnya ke atas
sich..?berarti ilmu bapak belum cukup dong..untuk sekedar melihat kita
dan tidak terjadi maksiat.."hehehehe

guruku hanya senyum2 saja waktu itu, mungkin sambil mikir kali ya..dah
itu, mulai dech..sesekali berani liat2 ke arah kita pada saat ada yg
bertanya..dan komentar salah seorang temanku yg ternyata kenal juga
dengan guru ngajiku itu gini

"kalau sampai terjadi perubahan sama beliau, berarti hana harus
tanggung jawab tuch..?!" hehehe

yg aku tahu..mereka sopan2 sekali, tidak spt aku yg suka ceplas ceplos
seenaknya. ada salah satu guru salaf ku, baru dengar suaraku lewat
telphon aja dah ketawa2 beliau, karena sebelumnya spt biasa beliau
mancing2 lewat sms, dan beliau tahu sekali kalau aku nda puas langsung
telphon dan disana beliau lagi ketawa2 dengerin reaksiku. sedangkan
beliau nanggapinnya sopan dan halus banget. Padahal intinya..beliau
mau mancing supaya bisa puas nasehatin dan kasih wejangan aja buatku
biar aku telphon2. hehehe

oke dech..aku juga nda berani mengaku2 salaf, karena ceplas ceplosku
dan nda sopanku ini masih suka nda ke kontrol:)

salam
hana

--- In media-dakwah@yahoogroups.com
 , Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> "namun kenyataannya..mba ica juga nda boleh..hanya karena diskusi
mba ica dengan mereka yg katanya "salafy" lalu mba ica mempunyai
penilaian bahwa spt itu lah salafy:)"
> 
> Makanya aku tuh nanya dulu tentang salafy lebih lanjut ke Bu Hana
> sebelum melakukan penilaian, gitu loh Buu Jadi pada saat ini
> sebenernya aku belum melakukan penilaian secara sepihak 
> tapi aku tuh sedang mencari tau seperti apa ajaran salafy yang
sebenernya...
> aku kutip lagi ya salah satu statementku :
> "Mohon maaf, ga bermaksud menyinggung perasaan siapapun
> hanya ingin mencari tahu seperti apa ajaran Salafy
> yang sebenar-benarnya..."
> 
> Alhamdulillah jawaban secara lengkap dan cukup memuaskan
> aku dah dapet dari Pak Abu jum'at kemaren
> 
> Pada akhirnya aku bisa menilai bagaimana cara dakwah Salafy
> sebenernya, siapa saja orang yang benar2 memahami
> dan menjalankan ajaran tersebut secara baik dan siapa saja orang
> yang cuma ngaku2 salafy tapi cara dakwahnya tidak
> seperti cara dakwah salafy yang sesungguhnya... gitu deh kira2...
> 
> Ok, thanx buat Bu Hana dan Pak Abu yang telah menjawab
> rasa penasaranku... Jazakumullah...
> 
> suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
hmm..aku ngerti, bahwa pertanyaan itu bukan ditujukan padaku, tapi
> kepada orang "salafy" yg mba ica temui kan..? namun kenyataannya..mba
> ica juga nda boleh..hanya karena diskusi mba ica dengan mereka yg
> katanya "salafy" lalu mba ica mempunyai penilaian bahwa spt itu lah
> salafy:)
> 
> gini..jika aku memposisikan diriku sebagai seorang murid dari guru
> salaf, sesungguhnya aku sedang bicara atas nama seorang murid yg
> mempunyai guru salaf. hmm..jika mba ica boleh menilai salaf hanya
> karena diskusi dengan orang yg mengaku salaf, akupun boleh menolak
> bahwa tidak begitu dgn ajaran salaf. 
> 
> hmm..guru kami dalam satu pengajian mempunyai murid lebih kurang dari
> 20 orang. dari 20 orang itu, akan mempunyai pemahaman yg beraneka
> ragam, walaupun apa yg disampaikan oleh guru kita adalah sama. karena
> itu semua tergantung kemampuan individu dalam menerima pelajaran,
> maupun kemampuan tiap individu yg berbeda dalam menangkap penjelasan. 
> 
> begitupun dengan orang tua kita dalam mendidik anak2nya, walaupun apa
> yg diajarkan oleh ortu kita "sama" namun tetap saja, antara anak yg
> satu dgn yg lainnya pasti berbeda2.
> 
> untuk urusan bid'ah memang salaf sangat menjaganya agar tidak jatuh ke
> dalam bi'ah, dan sangat tegas dengan ajaran2 yg membuat sunnah2 baru,
> yaitu dgn maksud menjaga kemurnian ajaran Rasulul

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-22 Terurut Topik Ica Harahap
"namun kenyataannya..mba ica juga nda boleh..hanya karena diskusi mba ica 
dengan mereka yg katanya "salafy" lalu mba ica mempunyai penilaian bahwa spt 
itu lah salafy:)"

Makanya aku tuh nanya dulu tentang salafy lebih lanjut ke Bu Hana
sebelum melakukan penilaian, gitu loh Buu Jadi pada saat ini
sebenernya aku belum melakukan penilaian secara sepihak 
tapi aku tuh sedang mencari tau seperti apa ajaran salafy yang sebenernya...
aku kutip lagi ya salah satu statementku :
"Mohon maaf, ga bermaksud menyinggung perasaan siapapun
 hanya ingin mencari tahu seperti apa ajaran Salafy
 yang sebenar-benarnya..."

Alhamdulillah jawaban secara lengkap dan cukup memuaskan
aku dah dapet dari Pak Abu jum'at kemaren

Pada akhirnya aku bisa menilai bagaimana cara dakwah Salafy
sebenernya, siapa saja orang yang benar2 memahami
dan menjalankan ajaran tersebut secara baik dan siapa saja orang
yang cuma ngaku2 salafy tapi cara dakwahnya tidak
seperti cara dakwah salafy yang sesungguhnya... gitu deh kira2...

Ok, thanx buat Bu Hana dan Pak Abu yang telah menjawab
rasa penasaranku... Jazakumullah...

suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
hmm..aku ngerti, bahwa pertanyaan itu bukan ditujukan padaku, tapi
 kepada orang "salafy" yg mba ica temui kan..? namun kenyataannya..mba
 ica juga nda boleh..hanya karena diskusi mba ica dengan mereka yg
 katanya "salafy" lalu mba ica mempunyai penilaian bahwa spt itu lah
 salafy:)
 
 gini..jika aku memposisikan diriku sebagai seorang murid dari guru
 salaf, sesungguhnya aku sedang bicara atas nama seorang murid yg
 mempunyai guru salaf. hmm..jika mba ica boleh menilai salaf hanya
 karena diskusi dengan orang yg mengaku salaf, akupun boleh menolak
 bahwa tidak begitu dgn ajaran salaf. 
 
 hmm..guru kami dalam satu pengajian mempunyai murid lebih kurang dari
 20 orang. dari 20 orang itu, akan mempunyai pemahaman yg beraneka
 ragam, walaupun apa yg disampaikan oleh guru kita adalah sama. karena
 itu semua tergantung kemampuan individu dalam menerima pelajaran,
 maupun kemampuan tiap individu yg berbeda dalam menangkap penjelasan. 
 
 begitupun dengan orang tua kita dalam mendidik anak2nya, walaupun apa
 yg diajarkan oleh ortu kita "sama" namun tetap saja, antara anak yg
 satu dgn yg lainnya pasti berbeda2.
 
 untuk urusan bid'ah memang salaf sangat menjaganya agar tidak jatuh ke
 dalam bi'ah, dan sangat tegas dengan ajaran2 yg membuat sunnah2 baru,
 yaitu dgn maksud menjaga kemurnian ajaran Rasulullah. dalam menetapkan
  hukumpun yg selalu diambil adalah dari al-qur'an dan hadist2 yg
 terjamin ke shahihannya. hmm..aku sanksi di pengajian2 luar salaf,
 sang guru mau mempraktekkan gimana wudhu nya Rasulullah maupun
 sholatnya Rasulullah. karena selama banyak pengajian yg aku ikutin,
 hanya dipengajian salaf saja sang guru mau mempraktekkan wudhu dan
 sholat Rasulullah.:) rasanya pengajian2 lain sudah melupakan hal2 yg
 dianggap sepele ini, tapi tidak bagi pengajian salaf. dan yg pertama
 kali diperkenalkan oleh mereka adalah apa itu tauhid.
 
 hmm..guruku sering berkata gini "andai kalian melihat salah seorang
 dari saudara kalian yg sedang menyembah2 patung, jangan dulu dikatakan
  eehh..kamu sesat tuch..?tapi katakan baik2, bahwa perbuatan yg sedang
 kamu lakukan adalah perbuatan orang yg lakukan syirik. karena bisa
 jadi orang itu belum tahu, atau tidak mengerti" itu yg pernah diberi
 tahu ke kita. 
 atau aku sering diskusi sama guru salafku, dan ceritakan semua
 perkembangan JIL saat ini, beliau hanya bilang "sungguh perbuatan itu
 sudah keluar dari islam" lalu aku protes lagi sama guruku gini "lalu
 kenapa MUI tidak mau memfatwa bahwa JIL itu kafir aja?" lalu jawab
 beliau "percuma difatwa kafir, kalau tidak dibarengi dengan membunuh.
 jadi nda mudah lakukan itu, karena negara kita tidak mendukung syariat
 islam"
 
 segitu dulu ya..nanti sambung lagi, kalau mba ica masih penasaran.
 hmm..mungkin aku lebih cerewet dibandingkan dengan murid2 guruku yg
 lain, karena bila aku belum mendapatkan jawaban atau ada jawaban yg
 tidak masuk dikepalaku, biasanya aku terus debat sama guru ngajiku:)
 ya..berhubung..aku yg paling cerewet, mungkin aku murid yg paling
 diingat oleh beliau. dan mungkin karena aku tidak hanya banyak
 bertanya pada guru ngaji salafku aja, tapi banyak sekali orang2 yg aku
 anggap mampu menjawab semua pertanyaanku dan selalu aku ajak diskusi.
 ya..jadinya aku fleksible gini dech..*_^
 
 salam
 hana
 
 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > "sekarang aku mau tanya sama mba ica..apa pernah aku (yg katanya punya
 >  guru yg salaf) memaksa para members disini untuk ikutin pemahamanku??
 > kan berkali2 aku bilang..setiap tidak ada lagi kesamaan pendapat yaitu
 > "lakukan apa yg menurut kalian baik, karena aku berlepas diri dari
 > semua keinginan kalian" atau di awal setiap aku diskusi selalu aku
 > bilang "kita share aja ya..andaikan mau diterima itu terserah dan
 > ditolakpun terserah, karena aku l

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-20 Terurut Topik bambang guridno
Alhamdulillah

kalo boleh ane mengutip beberapa hadist dan pendapat
para ulama maka ane akan mengutip yang berikut ini
sebagai dasar tentang wajibnya memiliki " AMIR ".
karena Rasulullah telah memberi mereka hak memimpin “
hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai
pemimpin 
فَلْيُؤَمِّرُوْا
“dengan sabda beliau :

عَنْ
أَبِي
سَعِيْدِ
الْخُدْرِي
أَنَّ
رَسُوْلَ
اللهِ
قَالَ :
إَذَا
خَرَجَ
ثَلاَثَةُ
فِي
سَفَرٍ
فَلْيُؤَمِّرُوْا
أَحَدَهُمْ.


Dari Abu Sa’id al Khudri bahwasanya Rasulullah
Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Jika tiga
orang keluar dalam suatu safar hendaklah mereka
mengangkat salah satu menjadi amir.” Dalam riwayat
lain : 

عَنْ
عَبْدِاللهِ
بْنِ
عُمَرُ
أَنَّ
النَّبِيَّ
قَالَ:لاَ
يَحِلُّ
لِثَلاَثَةٍ
يَكُوْنُوْنَ
بِفَلاَةٍ
مِنَ
الأَرْضِ
أَى
أَمَرُوْا
أَحَدَهُمْ.

Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Nabi Shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda,” Tidak boleh bagi tiga
orang yang berada di padang pasir (tanah yang kosong)
kecuali  mereka mengangkat salah seorang sebagai
amir.”  

Imam Syaukani berkata,” Jika disyariatkan mengangkat
amir untuk tiga orang yang berada di tempat kosong
(padang pasir) atau bersafar maka pensyariatannya
untuk jumlah yang lebih besar yang menempati desa-desa
dan kota-kota dan dibutuhkan untuk mencegah kezaliman
dan menyelesaikan persengketaan lebih penting dan
lebih wajib lagi. Karena itu hal ini menjadi dalil
bagi yang berpendapat,” Wajib bagi kaum muslimin untuk
menegakkan pemimpin, para wali dan penguasa.”   

Ibnu Taimiyah berkata,” Jika Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wasallam telah mewajibkan pengangkatan amir
untuk jama’ah (kelompok) yang paling sedikit dan
perkumpulan yang paling singkat maka ini artinya
menyamakan wajibnya mengangkat amir untuk perkumpulan
yang lebih besar dari itu.”  

Pada perang Mu’tah, Rasulullah mengangkat tiga
komandan jihad : Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu
Tholib dan Abdullah bin rowahah. Jika Zaid terbunuh,
maka yang menggantikan adalah Ja’far. Jika Ja’far
terbunuh, maka Abdullah menjadi penggantinya. Ketika
ketiga komandan terbunuh, seluruh anggota pasukan
sepakat mengangkat Kholid bin Walid sebagai komandan
jihad, padahal Rasulullah sebagai kholifah sama sekali
tidak, menunjuknya sebagai komandan keempat. Meski
seluruh anggota pasukan tidak meminta persetujuan
kholifah terlebih dahulu, Rasulullah ridho dengan
perbuatan mereka dan bahkan menggelari Kholid dengan
gelar saifullah.  

Imam Ibnu Hajar berkata,” Dalam hadits ini ada dalil
kebolehan mengangkat komandan dalam sebuah pertempuran
meski tanpa ta’mir (pengangkatan dari kholifah). Imam
Ath Thohawi mengatakan,” Hadits ini menjadi pokok
landasan bahwa kaum muslimin harrus mengangkat seorang
di antara mereka sebagai pengganti imam (kholifah)
jika imam (kholifah) tidak ada sampai imam hadir.”  

Ibnu Hajar berkata,” Imam Ibnu Munir berkata,”
Disimpulkan dari hadits dalam bab ini bahwa orang yang
ditunjuk memegang wilayah (kepemimpinan) sementara
sulit untuk kembali (meminta
persetujuan/pengangkatan—pent) terlebih dahulu kepada
imam (kholifah), maka kepimpinan orang tersebut kokoh
secara syar’i  dan secara hokum ia wajib ditaati.”
Demikianlah perkataan beliau, dan tidak tersembunyi
lagi bahwa hal ini bila seluruh yang hadir telah
sepakat mengangkat orang tersebut.”  

Ibnu Qudamah berkata,” Jika imam tidak ada maka jihad
tidak boleh ditunda karena maslahat jihad akan hilang
dengan ditundanya jihad. Jika mendapat ghanimah maka
orang yang mendapatkannya (berperang) membaginya
sesuai aturan syar’i. Al Qadhi berkata,”Pembagian
budak perempuan diakhirkan sampai adanya imam sebagai
tindakan kehati-hatian karena berhubungan dengan hak
biologis. 

Jika imam mengutus pasukan perang dan mengangkat
seorang amir lalu ia terbunuh maka pasukan mengangkat
seorang di antara mereka sebagai amir sebagaimana
telah dilakukan para shahabat dalam perang Mu’tah
ketika para amir yang diangkat Nabi Shollallahu
‘alaihi wasallam terbunuh. Mereka mengangkat Khalid
bin Walid sebagai amir, lalu berita itu sampai kepada
Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam maka beliau meridhai
hal itu dan membenarkan pendapat mereka, lalu saat itu
beliau menyebut Khalid sebagai saifullah.”   

Wallohu A'lam bishowab

bambang


- Original Message - 
From: suhana032003 
To: media-dakwah@yahoogroups.com 
Sent: Friday, April 20, 2007 12:42 PM
Subject: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan
Dusta


wa'alaykum salam wr.wb

waktu itu akupun pernah menanyakan hal ini, lalu jawab
guru ngajiku yg
kebetulan katanya salafy, beliau mengatakan begini :
"apabila ada yg
menanyakan pada kalian siapa amir kalian, maka
katakanlah amir kami
adalah Rasulullah, abu bakar, umar, ustman, ali, imam
hambali, imam
maliki, imam syafei, imam maliki, imam hanafi, imam
bukhari, imam
muslim, abu dawud, tirmidji, dstnya..dstnya..

salam
hana

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, bambang guridno
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb
> 
> Afwan akh, ane mau tanya, siapa amir dari salafy ?
> 
> 
> Wassalam
> 
> bambang
> 
> 
> 

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-20 Terurut Topik Ica Harahap
"sekarang aku mau tanya sama mba ica..apa pernah aku (yg katanya punya
 guru yg salaf) memaksa para members disini untuk ikutin pemahamanku??
kan berkali2 aku bilang..setiap tidak ada lagi kesamaan pendapat yaitu
"lakukan apa yg menurut kalian baik, karena aku berlepas diri dari
semua keinginan kalian" atau di awal setiap aku diskusi selalu aku
bilang "kita share aja ya..andaikan mau diterima itu terserah dan
ditolakpun terserah, karena aku lepas dari keduanya""

Noup... sungguh pertanyaanku tadi sebenernya bukan ditujukan
terhadap pernyataan2 yang pernah Bu Hana lontarkan hanya saja,
aku sempet berdiskusi dengan beberapa orang Salafy tapi
mereka tidak berlaku seperti Bu Hana (menghargai pemahaman
orang lain) sehingga pada akhirnya dengan gampangnya menuduh
saudara Muslimnya sebagai ahlul bid'ah, pendosa, masuk neraka
(Yup, terutama jika membahas sesuatu yang mereka anggap Bid'ah).

Dan ketika aku akhiri dengan bilang kepada mereka ya sudah
kita saling menghargai aja pemahaman masing2 karena toh
masing2 memang mempunyai hujjah yang kuat. Aku ga pernah
mengclaim pemahaman aku yang paling benar atau pemahaman
orang lain yang salah... karena yang aku yakini kebenaran yang
sejati itu mutlak milik Allah. Kita hanya berusaha semampu kita
untuk mempelajari Islam secara maksimal dan tentunya sesuai
dengan Qur'an dan Hadist. Mengenai pada akhirnya cara kita
memahami berbeda dengan kaum yang lain, ya saling menghormati
aja terhadap pemahaman masing2 sambil terus berdoa agar
ditunjukkan Allah bahwa yang benar itu benar dan yang batil itu batil.

Tapi kok ya setelah aku bilang kaya gitu mereka masih susah
juga untuk menerimanya, mengajak debat yang berkepanjangan
tanpa henti. Sedangkan aku berfikir, walaupun dilanjutkan
ga kan selesai juga coz semuanya bakalan bertahan dengan
pemahaman masing2, jadi jalan tengahnya ya udah saling menghormati 
aja daripada diterusin malah bisa melonggarkan Ukhuwah... 

Makanya aku jadi penasaran Bu, bagaimana ajaran Salafy 
yang sebenarnya? apakah memang seperti itu? memaksakan
pemahamannya ke orang lain dan jika tidak mengikutinya
bisa dengan mudahnya bilang kita masuk neraka dan mereka
yakin masuk Syurga?

Pertanyaanku ini hanya ingin menjawab rasa penasaran 
yang ada pada diriku aja karena aku yakin jika Salafy
memang pengikut Rasulullah yang setia, rasanya tidak
mungkin jika salah satu ajarannya adalah mengeluarkan
statement tertentu untuk menyakiti hati saudaranya sesama
Muslim bukankah Rasulullah itu sangat lembut dalam 
bertutur kata? 

Mohon maaf, ga bermaksud menyinggung perasaan siapapun
hanya ingin mencari tahu seperti apa ajaran Salafy
yang sebenar-benarnya...

suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
Assalamu'alaykum wr.wb
 
 jelaslah..selama perbedaan itu tidak menyalahi al-qur'an dan hadist,
 mereka hormat sekali dengan pendapat orang lain. but..bila sudah
 menyalahi al-qur'an dan hadistlah yg biasanya mereka tidak bisa
 menerima agar dijadikan sepaham. tapi mereka tidak pernah memaksakan
 orang lain yg tidak sepaham agar mengikuti pemahaman mereka. hanya
 mereka memang sangat hati2 sekali dalam beribadah dan diusahakan agar
 selalu mengikuti contoh Rasulullah hingga sampai ke hal2 yg mendetail.
 karena   syarat diterimanya ibadah ada 2 yaitu : ikhlas kaerna Allah
 dan mencontoh Rasulullah. 
 
 ini yg mereka pegang dan selalu diselisihkan oleh orang2 ahli bid'ah
 dimana mereka yg membuat sunnah2 baru ditentang keras oleh orang2 salaf. 
 
 hmm..sebagai contoh..salah satu guru salaf ku, kesel sekali dengan
 gaya dakwah AA Gym yg selalu mendakwahkan masalah manajemen qolbu,
 karena bagi orang salaf, masalah hati adalah rahasia Allah dan Rasul
 mencontohkan dalam menghukum seseorang bukan karena perbuatan hatinya
 tapi karena perbuatan dhohirnya. yg membuat guru ngajiku protes
 adalah, mengapa AA Gym tidak berani mengatakan mana yg bid'ah dan mana
 yg sunnah? sedangkan menurut guru ngajiku AA Gym itu banyak
 pengikutnya, kenapa tidak diarahkan untuk mengatahui mana bid'ah dan
 sunnah.
 namun pada saat kasus yg belum lama menimpa AA Gym ttg pernikahannya
 yg kedua dan teman2ku banyak protes dan tidak bisa terima, habis semua
 dimarahin. "kenapa harus menolak ayat2 Allah? mempersoalkan pernikahan
 AA Gym berarti kalian mau berusaha menentang ayat2 Allah."
 
 hehehe..yg buat aku senyum2 sendiri waktu itu adalah, benarlah..bahwa
 sabda RAsulullah bahwa "muslim itu spt satu tubuh, apabila tubuh yg
 lain sakit, maka bagian yg lain ikut merasakannya" dan aku bisa
 melihat kebenaran bukti sabda Rasulullah itu pada saat kasus AA Gym
 muncul dan terlihat sekali, hati orang beriman Allah lah yg
 menyatukan, yaitu sebelumnya mereka beda dalam gaya berdakwah, namun
 untuk hal2 yg mutlak dan benar, mereka merapat.
 hanya orang2 salaf, tegas sekali pada pelaku bid'ah, karena begitulah
 para sahabat menjaga umat agar terhindar dari perbuatan2 bid'ah
 selepas wafatnya Rasulullah.
 
 karena bid'ah2 yg terlihat baik berdasarkan akal dan perasaannya 

Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta

2007-04-19 Terurut Topik Ica Harahap
Afwan, nimbrung mo nanya juga
Kalangan Salafy itu diajarkan menerima serta menghargai
adanya perbedaan pemahaman ga (tentunya konteksnya masih
berdasarkan Qur'an dan Hadist) ? Ataukah diharuskan
untuk memaksa orang lain untuk menerima pemahamannya
(dalam hal ini pemahaman Salafy), jika orang lain tidak
menerima pemahamannya tersebut lalu bisa dikatakan
orang yang berdosa dan masuk neraka ?

Pengen tau lebih lanjut aja sih, berhubung Bu Hana gurunya
dari kalangan Salafy... 

suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
wa'alaykum salam wr.wb
 
 waktu itu akupun pernah menanyakan hal ini, lalu jawab guru ngajiku yg
 kebetulan katanya salafy, beliau mengatakan begini : "apabila ada yg
 menanyakan pada kalian siapa amir kalian, maka katakanlah amir kami
 adalah Rasulullah, abu bakar, umar, ustman, ali, imam hambali, imam
 maliki, imam syafei, imam maliki, imam hanafi, imam bukhari, imam
 muslim, abu dawud, tirmidji, dstnya..dstnya..
 
 salam
 hana
 
 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, bambang guridno
 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Assalamu'alaikum wr.wb
 > 
 > Afwan akh, ane mau tanya, siapa amir dari salafy ?
 > 
 > 
 > Wassalam
 > 
 > bambang
 > 
 > 
 > - Original Message - 
 > From: "Abu Fahmi Abdullah"
 > <[EMAIL PROTECTED]>
 > To: <[EMAIL PROTECTED]>
 > Cc: 
 > Sent: Thursday, April 19, 2007 4:13 PM
 > Subject: RE: [media-dakwah] Salafiyyun Menepis Tuduhan
 > Dusta
 > 
 > 
 > > Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu,
 > > 
 > > Tafadhol, ya akhil karim, Salafy sebenarnya
 > adalah penisbahan diri 
 > > kepada pemahaman Generasi terbaik yaitu generasi
 > Sahabat, tabi'in, tabiut 
 > > tabi'in, yaitu cara metodologi memahami Dien dengan
 > Manhaj, aqidah, akhlaq 
 > > dan dakwahnya para as salafus shalih ( 3 generasi
 > terbaik ). Jadi bukan 
 > > semacam organisasi atau Instansi yang mempunyai
 > anggaran dasar rumah tangga 
 > > , dan mempunyai cabang organisasi dimanapun yang
 > mengikat anggotanya untuk 
 > > berbaiat kepada pemimpinya dan tunduk kepada
 > organisasinya.
 > > 
 > > Siapapun kaum muslimin diseluruh bumi ini yang
 > memahami Dien Islam yang 
 > > berlandaskan Kitabullah dan Sunnah Shallallahu
 > alaihi wa sallam yang shahih 
 > > yang dipahami sebagaimana pemahaman as salafus
 > shalih baik itu Aqidah, 
 > > manhaj, dakwah, akhlaq, ( yaitu generasi sahabat,
 > tabi'in, tabiut tabi'in  
 > > maka mereka disebut "Salafy " , biarpun dia tidak
 > memakai nama salafy. Itu 
 > > bisa termasuk antum ( Insya Allah ), ana dan siapa
 > saja.
 > > 
 > > Jadi ana simpulkan bahwa Ust. Jakfar Umar Tholib
 > bukanlah pemimpin Salafy di 
 > > Indonesia, beliau adalah pemimpin eks. Laskar Jihad
 > yang sudah dibubarkan.
 > > 
 > > Pemimpin Salafy adalah Rasulullah Shallallahu alaihi
 > wa sallam.
 > > Allahu ta'ala a'lam bish showab.
 > > 
 > > Barokallahu Fiykum,
 > > Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
 > > 
 > > 
 > > 
 > > 
 > > 
 > >>From: "Radhix" <[EMAIL PROTECTED]>
 > >>To: "'Abu Fahmi Abdullah'"
 > <[EMAIL PROTECTED]>
 > >>CC: 
 > >>Subject: RE: [media-dakwah] Salafiyyun Menepis
 > Tuduhan Dusta
 > >>Date: Thu, 19 Apr 2007 14:48:25 +0800
 > >>
 > >>Assw
 > >>Maaf, mau tanya apakah Ust. Jafar Umar Tholib itu
 > masih menjadi pimpinan
 > >>Kelompok Salafi di Indonesia?
 > >>Terima Kasih.
 > >>Wasww
 > >>(radhix)
 > >>
 > >>
 > 
 > __
 > Do You Yahoo!?
 > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 > http://mail.yahoo.com
 >
 
 
 
   

   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]