Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah Prinsip PDI-P--aneh????

2007-02-18 Terurut Topik smut ireng
Di Lanjut

Saya tidak mengatakan orang tidak boleh melakukan penyelamatan diri, yang saya 
maksud dengan sikap oportunitinya adalah melakukan gerakan balik badan disaat 
dirinya dalam keadaan tidak menguntungkan ditempat dimana dia "dilahirkan dan 
melahirkan" yakni sebuah lembaga bernama PRD.
Tentang kehebatnya,ideologinya serta teorinya...,saya hanya sekedar ingin 
mengingatkan pada anda bung DM bahwa penyakit para pemain politik, pejabat ( 
dari tingkat pusat sampai tingka RT ) dan bahkan rakyat INDONESIA pada umumnya 
adalah "ABUSE OF POWER". Tidak terkecuali untuk seorang BS. Ingat seorang Prof 
tekenal yang bernasib tragis diakhir karirnya dan masuk bui hanya gara-gara 
melakukan praktek "ABUSE OF POWER"setelah dia menjadi pejabat publik pada 
sebuah lembaga penyelenggara pemilu,siapa pula yang tidak kenal dengan reputasi 
seorang MULYANA.W.KUSUMA yang juga tergelincir masuk bui karena mempraktekan 
hal yang sama.

Lha... kalau seorang BS,dengan sifat oportunitinya merapat kesana kemari hanya 
gara-gara sudah tidak populer lagi di PRD apa bakal dijamin tidak melakukan 
praktek "ÄBUSE OF POWER", jika kelak diberi kesempatan untuk berkiprah. 
Maaf,saya  ngga yakin ..
Kata kolega saya yang orang South Africa "don't take more expectation",that's 
all.

jabt erat dri jauh.
smut


- Original Message 
From: Don Manurung <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, February 18, 2007 12:39:05 PM
Subject: Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah 
Prinsip PDI-P--aneh

That's right! Bung Smut, anda punya hak tertinggi dan tak tergugat untuk 
kemukakan pendapat, tentang apa saja, terserah. Namun baik juga kita ketahui 
bhw Budiman cs siap dan sanggup berdiskusi ttg banyak hal. Ini memang 
menunjukan mereka siap secara ideologis dan teoritis. Dan itu jarang ada di 
negeri ini. Banyak yg ideologinya hanya uang!
 
Sekait oportunisme, bisa dibilang orang dalam melangkah setiap hari selalu 
berbuat sesuai dengan opportunity, terutama supaya selamat, dan untuk menggapai 
sesuatu untuk diri, keluarga dan juga sekelilingnya. Tidak usahlah kita terlalu 
dini mengatakan seseorang oportunis, berkhianat dll. Semuanya, termasuk orang 
dan jalan pikirannya, berkembang. Yg tidak berkembang ya yang kepala batu, bak 
katak dalam tempurung, atau memang IQ nya menyedihkan (sori!). Saya yakin BS 
dkk telah berkembang, secara positif, kasusnya bisa disimak, dan sangat baik 
dicontoh oleh para pejuang dan aktivis pemuda.
 
Teruslah berdiskusi ria, 
Salam, DM

smut ireng <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Jantan atau tidaknya seseorang bukan dilihat dari berani atau tidaknya 
berdiskusi secara terbuka alias face to face dalam sebuah gedung, seandainya 
dipaksapun toh saya tetap tidak bisa datang karena tempat tinggal kita yang 
berjarak ribuan kilometer saat ini.. Banyak cara lain untuk berdiskusi yang 
juga bisa dilakukan seperti di milis ini contohnya, so silahkan berargumen ttg 
BS. Untuk sementara saya tetap berpendapat kalau BS itu oportunis ( boleh khan 
saya berpendapat begitu ).Betul atau tidaknya pendapat saya hanya dia dan Tuhan 
saja yang tahu.


- Original Message 
From: Don Manurung 
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com; sastra-pembebasan@ yahoogroups. com; 
nasional-list@ yahoogroups. com; wahana-news@ yahoogroups. com; [EMAIL 
PROTECTED] s.com
Sent: Saturday, February 17, 2007 10:01:14 PM
Subject: Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah 
Prinsip PDI-P--aneh? ???


Thanks God BS tidak mendukung pemerintah KIB yang a-nasional (ingat Blok Cepu 
Exxon dll) dan a-sosial (memiskinkan rakyat) ini! Kita bertukar pikiranlah 
secara tenang saja. 
 
Saya perhatikan BS dkk di RepDem PDIP adalah para aktivis modern, politisi muda 
yang berpendidikan tinggi, punya motivasi menyala untuk kemajuan bangsa dan 
rakyat ini. Mereka bekerja baik di politik "menengah" (belum di perpolitikan 
nasional) dan diantara grass roots secara sistematis. 
 
Mereka aktivis namun juga saya dengar menguasai dan terus mengembangkan  
perbekalan teori. Dalam tahun-tahun kedepan ini akan sangat menarik 
perkembangan penjabaran ideologi yang ada didalam PDIP. Kabarnya di parpol itu 
juga aktif para pundit teori dari kalangan Marhaenis, dan para pakar seperti Dr 
Cornelius Lai di Yogja dll.
 
Kiprah Budiman Sujatmiko dengan RepDem nya dalam wadah PDIP dan kegiatan 
Jaringan Islam Liberal dengan Ulil Abdalla diwadah NU untuk saya merupakan dua 
fenomena yang sangat menarik dikalangan perpolitikan para pemuda Indonesia. Dan 
God willing, dengan kelompok-kelompok anak muda lainnya, mereka itu akan 
betul-betul menyumbang banyak pada upaya modernisasi bangsa setengah terjajah 
yang malang ini.
 
Salam kenal, Bung Kanadianto,
DM 


nodo nodo <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Budiman S akan mensosdemkan Indonesia? 

PUAH belajar dan cermati perkembangan akhir2 ini bung.

Bung Budiman adalah tokoh muda yang berani berkata benar dan berpan

[mediacare] Re: [SP] Eddie Kusuma: Imlek adalah Perayaan Budaya

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
Karena 3% penduduk sukubangsa Tionghoa merayakan Imlek lalu 97% 
rakyat Indonesia mesti ikut-ikutan libur? Karena 1% penduduk Hindu 
merayakan Nyepi lalu 99% penduduk Indonesia mesti ikut-ikutan libur? 
Karena 1% penduduk Budha di Indonesia merayakan Waisak lalu 99% 
penduduk Indonesia harus juga libur? Karena 9% penduduk Kristen (6% 
Protestan + 3% Katolik) Indonesia merayakan Natal lalu 91% penduduk 
Indonesia mesti ikut-ikutan libur? Menurut ukuran Belanda hal ini 
tidak normal. Lebih bagus Natal, Nyepi, Waisak, Imlek BUKAN hari 
libur nasional tetapi kebaktian Natal aman adem ayem tidak usah 
dijaga belasan ribu polisi + barisan pemuda + metal detector.

Jelas keputusan pemerintah menjadikan Natal, Waisak, Nyepi dan Imlek 
sebagai hari libur nasional adalah keputusan politis, supaya dunia 
melihat bahwa di Indonesia ada kebebasan beragama. Namun . 
apakah betul di Indonesia ada kebebasan beragama? Jawab: TIDAK. Di 
Indonesia tidak/belum ada kebebasan beragama, tanyakan ke umat 
Kristen dan Ahmadiyah, mereka pernah merasakan diancam, gedung 
ibadahnya dirusak dsb.

Bila saya menjadi menteri dalam negeri RI, saya akan cabur semua 
keputusan yang menyatakan Natal, Nyepi, Waisak dan Imlek sebagai 
hari libur nasional, sebaliknya saya akan cekal semua kelompok rese 
yang menggangu umat Kristen dan Ahmadiyah, termasuk yang mengganggu 
umat Lia Eden dll. Yang penting bukan hari liburnya, tapi kerukunan 
umat beragamanya. Bukan begitu?

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, "rahmad budi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau melihat sejarah seperti yang ditulis penulis, maka benar 
Imlek adalah
> perayaan budaya. Namun
> kalau dalam perayaan budaya ini dihiasi dengan ritual agama 
(Buddha), ya
> saya pikir sah-sah saja.
> 
> Tak hanya Imlek yang menjadi komersial, semua perayaan agama lain 
juga
> dikomersilkan.
> 
> Menjadikan imlek sebagai hari libur nasional ada baiknya karena 
toh warga
> Tionghoa biasanya akan ambil bagia dalam perayaan imlek, ini 
sebagai
> penghormatan dari pemerintah.
> 
> Ndak perlu diperbesar masalah ini.
> 
> On 2/18/07, Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Seandainya, saya ulangi, seandainya, pernyataan dan penjelasan 
penulis
> > adalah benar; "Imlek adalah Perayaan Budaya", maka Pemerintah 
telah
> > keliru menetapkan Imlek sebagai Hari Raya (Keagamaan) Nasional.
> > Dan oleh karena itu, Keputusan Presiden Nomor 19/2002, yang 
menyatakan
> > Imlek adalah Hari Libur Nasional, perlu ditinjau kembali, untuk 
dicabut.
> >
> > Menyambut Hari Raya Imlek, nampak suasana suci dan indah 
dikotori oleh
> > kontroversi terbuka, bahkan adanya kecenderungan pihak-pihak 
tertentu yang
> >
> > mengkerdilkan magna Hari Raya Imlek, sebagai perayaan budaya 
(pakai huruf
> > kecil).
> >
> > Melalui Keppres No.6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut 
Inpres
> > No.14/1967. Yang artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi 
memerlukan
> > izin
> > khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari
> > kepercayaan,
> > kebudayaan, dan tradisi asli mereka.
> > Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya 
dengan
> > mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 
2002
> > yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, 
Imlek resmi
> > dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
> > Hari libur nasional yang terkait dengan agama, merupakan Hari 
Raya dari
> > agama-agama yang ada di Indonesia dan diakui oleh pemerintah.
> >
> > Tradisi silaturahmi keluarga, kerabat, teman dan tetangga; yang 
intinya
> > adalah penghormatan yang muda pada orang yang lebih tua dan 
saling memberi
> > selamat ini memiliki kesamaan dengan tradisi silaturahmi 
masyarakat
> > Muslim,
> > setelah melaksanakan sembahyang (solat) Ied, pada Hari Raya Idul 
Fitri.
> > Dikalangan pribumi jaman dulu, Imlek lebih dikenal 
sebagai "Lebaran Cina".
> >
> > Kalau cuma sekedar perayaan budaya, mengapa masyarakat Tionghoa
> > menyelenggarakan rangkaian ritual sembayangang di rumah dan
> > berbondong-bondong sembahyang ke Klenteng (agama Tao/Konghucu) 
dan ke
> > Vihara
> > (Budha)?
> >
> > Quote:
> > Konon, Perayaan Imlek Nasional ini atas prakarsa bersama Duta 
Besar RI di
> > Beijing dan Duta Besar RRT di Jakarta dalam rangka peningkatan 
hubungan
> > kerjasama kebudayaan kedua negara. ---End quote.
> >
> > Apakah maksudnya Perayaan Imlek Nasional mau dijadikan acara 
perayaan
> > (budaya) bilateral?
> > Kalau menurut penulis, acara perayaan Imlek adalah dalam rangka
> > "peningkatan
> > hubungan kerjasama kebudayaan kedua negara", maka kehadiran 
Presiden RI
> > sudah amat berlebihan. Sehingga di masa mendatang, setiap acara 
hari
> > "Kebudayaan Imlek", cukup dihadiri oleh Menteri Pendidikan & 
Kebudayaan
> > RI saja.
> >
> > Quote:
> > Perayaan Imlek Nasional Indonesia bersatu yang akan berlangsung 
dalam
> > rangka
> > meningkatkan kerjasama antara RI dan RRT.---End quote.
> >
> > Mudah-mudahan saya salah tangkap kesa

[mediacare] Hari kanker sedunia 2007: "kanker pada usia muda"

2007-02-18 Terurut Topik RACHMAD BACAKORAN
Jakarta 19 februari 2007 
   
  Hari kanker sedunia 2007:  
  "kanker pada usia muda"
   
  Penyakit kanker kini telah merupakan problema yang semakin meningkat dari 
waktu ke waktu. Umumnya masalah timbul akibat kurangnya pemahaman masyarakat 
bahwa kanker dapat disembuhkan bila ditemukan sejak dini dan segera diobati. 
Namun seringkali terjadi banyak kasus pasien kanker stadium lanjut yang datang 
terlambat berobat sehingga tidak dapat disembuhkan lagi.
  Yayasan kanker Indonesia (YKI) sebagai organisasi nirlaba mendukung 
pemerintah dalam berbagai upaya menanggulangi masalah-masalah yang timbul 
akibat kanker Dunia yaitu international Union against Cancer (UICC) pada 
tanggal 4 Februari 2007, untuk kedua kalinya diselenggarakan oleh Yayasan 
Kanker Indonesia sebagai anggota UICC. Berkaitan dengan tema Hari Kanker 
Sedunia pada tahun 2007 ini "Todays Children, Tomorrows World" maka 
diselenggarakan Dialog Interaktif kanker pada usia Muda, yang dilaksanakan pada 
hari Minggu, 4 februari 2007 di jakarta. Acara ini diisi dengan presentasi 
beberapa pakar yang ahli dibidangnya masing-masing, antara lain yaitu: Dr.Sonar 
Panigoro,Sp.B.onk, Dr.Benny Philippi,SpBD, Dr.Endang Sri Roostini Hardjolukito, 
SpPA. Topik-topik penting yang dibahas yaitu masalah "kanker dada dan kanker 
usus besar", dengan topik diskusi: penanganan kanker dada di Indonesia, 
pentingnya pencegahan kanker usus besar, peran pemeriksaan patologi anatomi 
pada kanker
 dada.  
  DR.Dr.Laila Nuranna, Sp.OG, Dr.Tjandra Yoga Adhitama,SpP; membahas topik  
"Kanker leher rahim dan kanker paru" dengan topik diskusi: kanker leher rahim 
dan penanggulangannya, rokok dan kanker paru. 
  Dr.Djajadiman Gatot, Sp.A(k), Dr.Irsan Hasan, SpPD-KGEH; membahas topik 
"Leukimia dan kanker hati" dengan topik diskusi: Leukemia pada anak remaja, 
pencegahan dan pengobatan kanker hati. 
  DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,KHOM, Mr.Ermiel Tabtani; membahas topik: Reach to 
Recovery & Survivor Gathering" dengan topik: gaya hidup dan kanker, kemampuan 
berkomunikasi. 
  Juga dilaksanakan launching lomba penulisan dan reportase tentang kanker IWCD 
2007-2008, penandatanganan MOU dengan media partner IWCD 2007-2008 serta 
dekralarasi artis muda indonesia peduli kanker.
   
  Wassalam
   
  Rachmad
  INDEPENDENT
  Pemerhati Public & Media
  rbacakoran at yahoo dot com

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] Beras, PhD dan Politikus Pedagang

2007-02-18 Terurut Topik Rudy Patirajawane
Apa manfaatnya punya Presiden yang beberapa saat menjelang pilpres 2004 
tiba-tiba meraih PhD di Institut Pertanian Bogor yang prestisius dalam ekonomi 
pertanian kalau pemerintahnya sekarang ini ternyata samasekali tidak punya 
strategi perberasan nasional? Sehingga harga beras melambung.
   
  Situasi dalam pasar yang sangat peka ini tentu saja serta merta ingin 
dimanfaatkan oleh Wapres sesuai dengan profesi awalnya untuk membuka impor 
beras setiap tahun.
   
  Apa ini memang disengaja untuk ber pestapora ria mendongkrak maraknya 
keuntungan importir dan para pelanggan komisi? 
   
  Jutaan petani dan keluarganya sedang disandera dan diadu-domba dengan 
masyarakat bukan tani supaya turun temurun sekedar berkubang dilumpur 
persawahan tanpa masa depan apapun.
   
  Wapres jangan ber argumentasi kosong karena jutaan buruh tani pun akan 
merasakan dampak positif bila harga gabah akan menjadi optimal. Artinya harga 
beras terjangkau oleh
  masyarakat luas dan petani, baik yang punya atau tidak punya lahan, akan agak 
terangkat
  periuk nasinya.
   
  Pemerintah sangat menghina bangsa ini karena membiarkan perberasan nasional 
menjadi amburadul, memperparah kehidupan petani dengan impor beras dan 
kadang-kadang membagikan raskin agar rakyat miskin berebut bahan pokok ini 
seperti peminta-minta kepada penguasa yang "dermawan".
   
  RPr

 
-
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.

Re: [mediacare] Mau jadi AGEN & DISTRIBUTOR MQS PUBLISHING?

2007-02-18 Terurut Topik utari ninghadiyati
assalamualaikum m indari,
 pertanyaan saya bukan seputar menjadi agen dan distributor, saat ini saya 
meresensi buku dari MQ, judulnya saya tidak ingin kaya tetapi harus kaya. 
resensi buku ini telah saya kirimkan ke koran monitor depok dan majalah else, 
keduanya media lokal. namun saya tidak sempat memantau apakah sudah dimuat atau 
belum karena banjir kemarin membuat jaringan telepon dan air di rumah padam. 
untungnya listrik tidak. saya juga tidak bisa kemana-mana karena rumah saya 
berdekatan dengan kawasan banjir. jadi dalam hal ini hanya itu yang ingin saya 
sampaikan. oh, ya mungkin tidak menjadi korektor naskah di MQ. terimakasih.
 
 wasaalam
 
 utari
 
 

mastuti indari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
Sahabat,
 
 MQS Publishing  pada saat ini membuka peluang bagi
 sahabat sekalian untuk menjadi agen dan distributor di
 wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia
 Timur. 
 
 Kami kini tidak hanya menerbitkan buku-buku bernuansa
 Islam saja tapi kami kini menerbitkan beragam buku
 menarik kaya manfaat yang layak sahabat jual pasarkan
 di wilayah sahabat.
 
 Buku-buku terbaik dan menjadi best seller yang kami
 terbitkan saat ini adalah :
 
 1. THE TRUE POWER OF WATER (Masaru Emoto)
 2. SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG (Parlindungan
 Marpaung)
 3. SAYA TIDAK INGIN KAYA TAPI HARUS KAYA (Aa Gym)
 4. THE POWER OF SHOLAT (Syaikh Jalal Muhammad Syafi’i)
 5. THE POWER OF NETWORKING MARKETING (Andrew Ho & Aa
 Gym)
 
 Serta buku terbaik lainnya yang bisa sahabat dapatkan,
 tentu saja dengan HARGA MENARIK! Seperti juga buku
 terbaru kami yang sarat motivasi FULFILLING LIFE karya
 Parlindungan Marpaung yang merupakan buku kedua beliau
 setelah sukses dengan SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG.
 
 Adapun keuntungan yang bisa sahabat dapatkan ketika
 menjadi agen dan distributor kami adalah :
 
 Pertama, tentu diskon yang menarik
 Kedua, support promosi yang dilakukan secara berkala
 Ketiga, bebas Ongkos kirim
 
 Well, kalau sahabat berminat serius silahkan kirim
 proposal, Company Profile, dan CV ke:
 
 MQS Publishing
 Jl. Gegerkalong Girang Baru No. 4 Bandung 40154
 Telp.(022)2003235, 2007947. 70418419
 Fax. (022) 2015240
 Web: www.mqs.co.id
 Email : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 
 Semoga peluang  ini bisa menjadi sinergi yang saling
 menguntungkan bagi kita.
 
 Salam Buku,
 Indari Mastuti
 022.70402352
 
 __
 Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
 http://autos.yahoo.com/green_center/
 
 
   

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

RE: [mediacare] Re: Jerusalem Syah Wilayah Israel Tak Perlu Diganggu Gugat !

2007-02-18 Terurut Topik Unik Sultan
Agama bukanlah angan-angan Nyonya..justru dia adalah realitas dan melahirkan
realitas realitas yang sangat hebat sejak ribuan tahun yang lalu. Filem
filem holliwood itu baru di abad abad akhir ini muncul. Ayo dong, saya yakin
Ny. Mus ini lebih cerdas dari tulisan dibawah...

 

- Si unik

 

  _  

From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Hafsah Salim
Sent: Thursday, February 15, 2007 11:55 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [mediacare] Re: Jerusalem Syah Wilayah Israel Tak Perlu Diganggu
Gugat !

 



Dunia sekarang tidak ada negara manapun yang mengakui adanya nabi2,
kita mengakui adanya scientist para pemenang Nobel yang dicatat dalam
sejarah, sedangkan nabi2 hanyalah catatan dongeng2 untuk kepentingan
Hollywood dalam menciptakan berbagai macam filem2 hiburan.

Agama bukanlah realitas melainkan angan2, sama dengan semua filem2
hiburan juga berasal dari angan2 pengarangnya sehingga tak perlu
mengganggu gugat angan2. Teror akibat angan2 yang salah tetap akan
ditindak sebagai kriminal dalam hal ini jihad Islam yang ber-angan2
mendapatkan pahala dari Allah tetap akan ditembak mati apabila
melakukan kegiatan2 kriminalnya meskipun berasal juga dari angan2nya
yang salah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

--- In [EMAIL PROTECTED]  ps.com,
"Unik Sultan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bisakah diambil kesimpulan bahwa Islam menolak orang yahudi berkumpul
> menjadi satu? Karena mereka memang "tidak boleh" bersatu, karena
apa? Karna
> meraka terlalu "cerdas". Sudah semenjak dahulu ketika yahudi berkumpul,
> selalu terjadi sesuatu yang "negatif", hingga pembunuhan Nabi-nabi. Lain
> halnya ketika perseorangan mengembangkan 'karir ' mereka sendiri. Oh
Tuhan,
> mengapa yahudi? Harus kukagumi dan kubenci?
> 
> 
> 
> Si unik
> 
> _ 
> 
> From: [EMAIL PROTECTED]  ps.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED]  ps.com]
On Behalf
> Of rahmad budi
> Sent: Tuesday, February 13, 2007 9:15 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]  ps.com
> Subject: Re: [mediacare] Jerusalem Syah Wilayah Israel Tak Perlu
Diganggu
> Gugat !
> 
> 
> 
> 
> Seorang rekan wartawan Rusia mengatakan, yang salah itu Inggris karena
> memberi tanah pada Yahudi di Palestina.
> 
> Namun, bagi saya, sebelum kita bicara siapa yang berhak atas
Yerusalem, kita
> bicarakan dulu apa itu keabsahan penguasaan atas suatu wilayah. 
> 
> Percuma ngomong berbusa-busa bahwa Palestina hak milik sah
orang-orang Arab
> di wilayah itu kalau mereka tetap kalah perang dari Israel.
> Keabsahan itu direbut, bukan diperdebatkan.
> 
> Kalau suatu saat katakanlah ada negara ANU, menyerbu Palestina dan
mengusir
> orang Yahudi dan Arab dari wilayah itu, maka mau tak mau dunia harus
> mengakui bahwa negara ANU adalah penguasa sah Palestina. 
> 
> Jadi, kalau orang Arab mau diakui sebagai pemilik sah Palestina, mereka
> harus merebutnya dari Israel.
> Seperti ketika Israel mempertahankan mati-matian tanah yang
diberikan secara
> gratis oleh Inggris itu.
> Seperti para raja-raja berbagai negeri yang dulu silih berganti
jatuh bangun
> hanya untuk menguasai Palestina sejak 4.000 tahun lampau.
> 
> Selesai urusan tokh?
> 
> 
> -- 
> 
> 
> Rahmad Budi H
> Republika
> Jl Warung Buncit Raya 37 Jaksel
> 0856 711 2387 
> 
> 
> 
> __ NOD32 1948 (20061230) Information __
> 
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.  com
> 
> 
> __ NOD32 1948 (20061230) Information __
> 
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.  com
>

 

__ NOD32 1948 (20061230) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com


__ NOD32 1948 (20061230) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



RE: Bang Ade.. Selamat yaa Saya Baru Tahu kalau Abang istrinya dua....- Re: [mediacare] Sikap tdk konsisten Ade Armando ttg Poligami

2007-02-18 Terurut Topik adenina
Mudah2an postingan Anda ini becanda kan?

ade armando

> Nggak tahu kenapa .. saya kok jadi rajin dan gatel ngebalesin milis di
> mediacare.
>
> Kaget juga baru tahu kalau Bang Ade Armando sekarang sudah punya dua
> istri.Selamat yaa Bang Selamat juga pade Nina...bisa menerima Ade apa
> adanya...
> Poligami..poliandri...lucu juga kalau terusan dibahas dan dibesarin buat
> menjatuhkan.menaikan popularitas orangsebab menurut saya punya
> pacar banyak sama dengan punya istri/suami banyak, soal orientasi seks...
> pernah gak kebayang puluhan tahun hidup dengan orang yang sama dalam satu
> atap, satu kamar tidur.betapa membosankannya kepura-puraan.
>
> Teknologi dan ilmu pengetahuan mengantarkan kita pada pentingnya
> benchmarking,misalnya, rumah tangga juga butuh benchmarking, istri dan
> suami perlu lebih dari satu, kalau bisa dan sah diformalkan ya diformalkan
> kalau tidak ya diselingkuhkan asal nggak sampai konflik... semua ada
> dalilnya ada prosedurnya,..silahkan
>
> Benchmark mengantarkan kita pada peningkatan kualitas menghadapi suami
> agar istri lama kompetitif dengan istri baru, agar suami timbul api nyala
> cemburu dan perhatian pada istri dengan jujur pada soal uang gaji, uang
> korupsi dan lain-lain sebelum istrinya kebelet beneran minta cerai 
>
> Jangan sudutkan perempuan dengan membesar-besarkan poliandri dan
> poligami,aktivis perempuan juga sebaiknya jangan mentabukan poligami,seks
> itu enak kok... dimadu itu macam ekstasi kok...ada rasa sakit yang nikmat
> karena ada cinta dan kencan ditengah kebosanan berumah tangga dengan orang
> yang sama ...jujur saja kalau jadi diri sendiri dan punya kesempatan
> serakah kita semua pasti mau aja serakah asal tidak dinilai/dibilang
> serakahhanya sedikit orang yang berani menyatakan dirinya serakah
> dengan segala dalil. ... orang orang demikian adalah orang orang yang
> tidak munafik.
>
>
>
> spottnews.com


[mediacare] Re: BUTUH CP BERIKLAN DI MALL "JAWA, BALI, SUMATERA, MAKASAR" URGENT

2007-02-18 Terurut Topik Joko Prasojo
- Original Message 
From: Joko Prasojo <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 19, 2007 11:12:41 AM
Subject: BUTUH CP BERIKLAN DI MALL "JAWA, BALI, SUMATERA, MAKASAR" URGENT


All, apakah ada diantara temen2 semua punya CP perusahaan yang bergerak di 
pemasangan iklan di dalam Mall, untuk lebih detailnya, bila ada yang berminat 
dapat menghubungi hp saya, thanks before
 
best regards
Joko Prasojo
0817 918 3403
FCB indonesia



No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.


 

The fish are biting. 
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php

[mediacare] Penyerangan PAM Swakarsa PT. Arara Abadi (911) di Minas Asal

2007-02-18 Terurut Topik Serikat Tani Nasional
--- Mohon maaf bila crossposting ---

Penyerangan PAM Swakarsa PT. Arara Abadi (911) di Minas Asal

Tanggal 1 februari 2007, PT. Arara Abadi mengeluarkan surat NOMOR:
008/CR-DGLB/II/07 tentang Peringatan yang ditandatangani oleh Ir.
Djamaluddin. isi surat tersebut adalah memerintahkan masyarakat untuk
melakukan pembongkaran terhadap rumah, tanaman yang mereka klaim
berada diatas lahan HPH/TI perusahaan paling lambat tanggal 15
Februari 2007.

Surat tersebut sampai ditangan masyarakat tangal 9 Februari 2007.
Menurut masyarakat, PT. AA setiap tahun mengedarkan surat tersebut.

Tanggal 13-14 Februari 2007, Pam Swakarsa PT. AA (911) dari berbagai
tempat, disentralisasikan di BF 7 tepatnya dicamp perusahaan. Rabu, 14
Februari 2007 pukul 15.00 mereka merengsek masuk ke lahan masyarakat
di desa Bukit Kramat (BF 4) Minas Asal kabupaten Siak, dan kurang
lebih pukul 16.00 WIB diperkirakan 50 orang Pam Swakarsa yang
dilengkapi dengan anjing Herder, Tameng, Pentungan, serta tabung Gas
Air mata - didampingi oleh seseorang berpakaian preman dan memanggul
senjata laras panjang - tersebut mengambil alih (melakukan pengusiran)
terhadap rakyat yang sedang berkebun sawit.

Pagi hari Kamis, tanggal 15 Februari 2007, Pam Swakarsa tersebut
mendirikan tenda-tenda (pos) sebanyak 4 buah diatas lahan yang sudah
dikuasainya. Sementara itu, Rakyat Bukit Kramat sebanyak kurang lebih
100 orang tetap menduduki lahan mereka. Sedangkan di desa Garut,
tepatnya KM 58, sekitar 1000 massa sedang berkosentrasi menghadang
masuknya Pam Swakarsa PT. Arara Abadi.

Konflik agraria antara PT. AA [perusahaan HTI dengan tanaman pokok
eukaliptus sebagai bahan pembuat kertas] dengan masyarakat asli Riau,
utamanya warga pedalaman suku SAkai, Talang Mamak, Petalangan dan
sebagainya.

Sejak November 2006, masyarakat adat dan petani korban PT. AA telah
berhimpun dalam Komite Perjuangan Pengembalian Tanah Rakyat Riau -
disingkat KP2TR2 - salah satu jaringan STN di propinsi Riau.

Salam,
/donny pradana wr

--
---
Komite Pimpinan Pusat
Serikat Tani Nasional
[Sementara] Jl. Bogin A 2 Perumahan Budi Agung Bogor 16133
Mobile +62 856 807 5066
Email : [EMAIL PROTECTED]
Site : www.serikat-tani.org
---


Re: [mediacare] Dukung Bang Ade Armando:Mari menerima KetidakMunafikan!

2007-02-18 Terurut Topik Eko Bambang Subiantoro

sdr buku miring,
Anda tidak punya nama?

saya kira ini bukan persoalan munafik atau tidak munafik, ini persoalan
kepercayaan dan apresiasi yang selama ini diberikan teman-teman yang peduli
akan masalah kekerasan terhadap perempuan kepada bang ade armando. Pemikiran
bang ade armando bagus, apalagi berkaitan dengan persoalan media, yang
tentunya harapan bagi teman-teman aktivis perempuan yang selama ini sebal
dengan tayangan media yang melakukan kekerasan. Tidak sekedar itu, saya
kira teman-teman juga percaya bahwa bang ade armando mempunyai pemahaman
yang baik soal kekerasan, karena memahami persoalan perempuan tidaklah
mudah, kalau memang orang tersebut tidak serius. Jurnal perempuan pernah
membuat diskusi tentang kekerasan terhadap perempuan, salah satunya jelas
poligami. Salah satu pembicara yang diundang adalah ade armando, karena bang
ade dipercaya bisa membawa misi kesetaraan.

Secara pribadi saya menolak poligami, karena poligami saya yakini sebagai
perlakuan kekerasan terhadap perempuan. Jika bang ade berpoligami sebagai
pilihan, maka kami yang menolak poligami juga dengan sadar tidak lagi
percaya dengan bang ade sebagai agen untuk anti kekerasan terhadap
perempuan. saya kira teman-teman yang menolak poligami buka saja sekedar
main-main. Teman-teman tidak saja membutuhka orang-orang yang mempunyai
pemikiran, tetapi juga tindakan. Visi seseorang akan dilihat dari tindakan
dan ucapan. Banyak orang pintar, namun dalam beberapa tindakan menjadi tidak
konsisten. Konsistensi inilah yang dibutuhkan, sehingga kepercayaan dan
apresiasi orang-orang tidak mudah untuk dicederai. Untuk itulah apakah salah
mereka yang kecewa dengan bang ade armando karena merasa kepercayaanya
dicedarai? Sekali lagi, jika poligami dianggap sebagai pilihan, maka pilihan
pula ketika kita gantungkan kepercayaan yang selama ini diberikan.

Karena kecerdasan bang adelah kami menjadi kecewa. Dan ini bukan persoalan
menufik atau tidak munafik.

salam,

Eko Bambang Subiyantoro






Pada tanggal 07/02/18, bukumiring <[EMAIL PROTECTED]> menulis:


  Mbak Titiana Adinda..saya kasihan sama Bang Ade...kenapa Anda dan
sejumlah orang lain tidak bisa menerima ketidakmunafikan ? Pasti Anda
munafik

Setelah 20 tahun lewat...saya baru tahu Bang Ade Armando punya dua
istri.Dulu saya adik kelas Bang Ade di Fisip UI... Bang Ade sama
sekali belum dikenal,...sekarang Bang Ade demikian terkenal tidak
heran sebab yang saya tahu Bang Ade itu orangnya pendek, ada
kumisnya,..senyumnya simpatik...saya jadi membayangkan Napoleon
Bonaparte... konon Napoleon juga pendek dan banyak perempuannya. Bang
Ade cuma punya 2 belum tiga...kalau lebih banyak lagi perempuannya
pasti Bang Ade akan sehebat Napoleon atau Bung Karno ...

Bagaimanapun saya salut pada Abang...Selamat yaa Bang Selamat juga
pade Nina...bisa menerima Ade apa adanya...
Poligami..poliandri...lucu juga kalau terusan dibahas dan dibesarin
buat menjatuhkan/menaikan popularitas orangsebab menurut saya
punya pacar banyak sama dengan punya istri/suami banyak, ini hanya
soal orientasi seks... pernah gak kebayang puluhan tahun hidup dengan
orang yang sama dalam satu atap, satu kamar tidur.betapa
membosankannya kepura-puraan.

Teknologi dan ilmu pengetahuan mengantarkan kita pada pentingnya
benchmarking,misalnya, rumah tangga juga butuh benchmarking, istri dan
suami perlu lebih dari satu, kalau bisa dan sah diformalkan ya
diformalkan kalau tidak ya diselingkuhkan asal nggak sampai konflik...
asal jangan sampai istri mengadu ke kantor secara formal hingga
suami/istri diturunkan jabatannya,semua ada dalilnya ada
prosedurnya,..silahkan

Dimadu,memadu atau Selingkuh adalah
Benchmark yang mengantarkan kita pada peningkatan kualitas menghadapi
suami agar istri lama kompetitif dengan istri baru, agar suami timbul
api nyala cemburu dan perhatian pada istri dengan jujur pada soal uang
gaji, uang korupsi dan lain-lain sebelum istrinya kebelet beneran
minta cerai 

Jangan sudutkan perempuan dengan membesar-besarkan poliandri dan
poligami,aktivis perempuan juga sebaiknya jangan mentabukan
poligami,seks itu enak kok... dimadu itu macam ekstasi kok...ada rasa
sakit yang nikmat karena ada cinta dan kencan ditengah kebosanan
berumah tangga dengan orang yang sama ...jujur saja kalau jadi
diri sendiri dan punya kesempatan serakah kita semua pasti mau aja
serakah asal tidak dinilai/dibilang serakahhanya sedikit orang
yang berani menyatakan dirinya serakah dengan segala dalil. ... orang
orang demikian adalah orang orang yang tidak munafik..

Mbak Titiana..dan yang lainlain,.. marilah kita meniru Nina... belajar
menerima
ketidakmunafikan dengan tulus..

Salam,
saya adalah juga berjender perempuan!
(Mohon Maaf kalau ada yg tidak berkenan dan tersinggung ini sekedar
tukar pikiran,..)





[mediacare] Lowongan Editor, Design Grafis, Marketing, Majalah Kesehatan Herba

2007-02-18 Terurut Topik artika dewi
Dear Pak MOD, 
  Ini ada informasi lowongan kerja di majalah kesehatan herba, mohon pak MOD 
bisa sebarin di milis ini. Karena ada informasi dari temen yang pernah bekerja 
disana adanya ketidakberesan pada pengelolaannya. 
   
  Majalah Kesehatan Herba mencari:
  A.editor/wartawan,D3/S1,pnglmn 
  B.Marketing Iklan,Berpengalaman 
  C.Designer Grafis,D3/S1 penglman
  D.Karyawan Kebun obat,SLTA,Pria, bujangan,Tinggal Dlm 
  Lamaran Ke Pemred Jl. Klamono A5 No.4 Jati waringin Asri Pondok Gede 17411 
   
  Dari inforamsi temen tersebut,  yang ingin atau berminat melamar kesana musti 
hati-hati. Soalnya  kehadiran rekan-rekan di majalah itu hanya akan 
dimanfaatkan oleh owner. 
  Modus operandinya, pelamar diiming-imingi pembagian keuntungan dari iklan 
yang masuk. Terus disuruh bikin konsep bagaimana mengelola majalah dan dibayar 
dimuka. Nah, kemudian setelah konsep jadi dan mulai berjalan dengan baik, 
satu-persatu ditendang dan diganti oleh saudara-saudara owner yang pada 
nganggur di kampung. 
  Intinya, setelah mendapatkan ide-ide cemerlang maupun usang dari pelamar baru 
dan mendapatkan link-link bermanfaat dari mereka, semua diganti tenaga dari 
famili-familinya. 
  (Indikasinya, dari cerita temen-temen yang sudah keluar, sebelum mereka 
dipecat seluruh kontak-kontak penting diminta diserahkan kepada pimred (owner) 
dan didepan karyawan yang dipecat, salinan kontak-kontak itu diserahkan kepada 
saudaranya untuk difollow up). 
  Sekedar info, majalah ini diterbitkan oleh Yayasan Pengembangan Tanaman Obat 
Karyasari. Nampaknya, kedok penggunaan Yayasan ini mulai tersingkap (dimiliki 
oleh pimred, istri dan saudaranya) dan bertujuan untuk mendatangkan keuntungan 
semata, makanya belakangan merubah diri menjadi Perseroan Terbatas (PT). 
  Makanya saya berharap, bagi temen-2 yang melamar harus hati-hati dan jangan 
terlalu mangobral ide-ide untuk pengembangan majalah itu, percuma.
  Begitu Pak MOD, semoga kisah temen ini dapat menjadi pelajaran bagi kita 
semua. 
  Best regard, 
  Dewi 

 
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[mediacare] Walikota Sabang Meninggal secara Misterius

2007-02-18 Terurut Topik RACHMAD BACAKORAN
jakarta 19 januari  2007
Walikota Sabang Meninggal secara Misterius
   

  Apa yang terjadi dengan Walikota Sabang Kol(inf) Husein Main dan Kapolres 
Sabang,yang meninggal secara misterius.
  Pada tahun 1984, ada perluasan kantor kapolres sabang. 
  Dihalaman depan kantor tersebut terdapat kuburan ulama Aceh Tengku Ie Masin. 
Atas perintah Walikota dan Kapolres, diadakan penggalian dan pemindahan kuburan 
tersebut. Tetapi kesalahan besar terjadi, karena pemindahan tersebut dilakukan 
ditempat bekas pembuangan tinja (WC).
  Akibatnya... para pelaku: yang menyuruh pembongkaran, walikota Sabang 
Kol(inf) Husein Main dan Kapolres Sabang serta para penggali kuburan dan yang 
menebang pohon diatas kuburan tersebut, meninggal secara misterius tidak lama 
setelah pemindahan kuburan itu.
  Juga terjadi gempa secara misterius sehari lebih dari 100 kali selama 3 
bulan. Banyak warga pendatang yang pindah ke daratan pulau Sumatra.
  Isu yang beredar mengatakan pulau Sabang akan tenggelam. 
  Sabang yang diguncang gempa, tetapi banda Aceh dan sekitarnya yang rusak 
parah. 20 tahun kemudian, tepatnya 26 desember 2004 gempa dahsyat melanda Aceh 
dan Tsunami, lebih dari 500.000 jiwa yang meninggal.
  Para pemengang kekuasaan diharap untuk menggali dan memindahkan kuburan 
tersebut ketempat yang layak sebagaimana mestinya.
  


  Walikota Sabang Tenggelam,Akibat Sabotase Kapal Itu
   
   
  
 KMP Gurita yang tenggelam 

Sabang, Banda Aceh - Musibah terbesar sepanjang tahun 1996 terjadi di Teluk 
Balohan, Sabang. Kapal Motor Penumpang (KMP) Gurita yang mengangkut 378 
penumpang, tenggelam ke dasar laut. Dari jumlah penumpang itu, 40 orang dapat 
diselamatkan, 54 ditemukan tewas dan 284 orang di nyatakan hilang bersama-sama 
dengan KMP Gurita yang tidak berhasil di angkat dari dasar laut.   
   
  KMP Gurita merupakan alat transportasi utama yang menghubungkan pelabuhan 
Malahayati, Banda Aceh dan pulau Sabang. Penyebab kapal feri itu tenggelam 
karena kelebihan muatan. Kapasitas angkutnya hanya untuk sekitar 210 orang. 
Namun yang diangkut sebanyak 378 orang. 
   
  Disabotase
  Kapal KM. Gurita tersebut tenggelam karena di sabotase, perebutan kekuasaan 
antara sipil dan militer. Oktober 1995, pemilihan Walikota Sabang, calon Sekda 
Sabang TM Yusuf SH versus kandidat militer Kol(inf) Bustari  Mansyur.
  Walikota sebelumnya Kol(inf)Sulaiman Ibrahim tidak berkenan TM Yusuf maju 
untuk pilkada, akhirnya TM Yusuf, SH. Kehilangan istri beserta anak-anaknya, 
akibat tenggelam kapal gurita ini. Juga kandidat Walikota Sabang Drs M Nasir 
dan istri, era 80-an, pemilihan pilkada, calon Drs M Yusuf Walad, MBA. Beliau 
adik kandung mantan Gubernur Aceh (Prof Dr Muzakir Walad, memimpin sebagai 
Gubernur Aceh dua periode, 1968-1973 dan 1973-1978). Hasil pilkada yaitu Drs M 
Yusuf Walad sebanyak 13 suara, dan Drs M Nasir sebanyak 7 suara.
  Pada 19 Januari 1996, Jumat malam kejadian tersebut, jabatan terakhir Drs M. 
Nasir adalah Asistan II Walikota Sabang. Tapi media massa, baik cetak maupun 
elektronik tidak berani memberitakan hal tersebut. Berita terbaru, tepatnya 
lima hari kejadian tsunami Aceh, dini hari jam 01:00 WIB tanggal 1 Januari 
2005, di daerah Menteng, saat acara renungan doa akhir tahun, mantan Gubernur 
Aceh yang berkuasa saat terjadi musibah KMP Gurita.
  Prof Dr Syamsuddin Mahmud (periode 1993 - 1998 serta 1998 - 2000), bertemu 
dengan putra almarhum Drs M Nasir. Ia terkejut dan tidak mengetahui  bahwa 
Asisten II Sabang, DRS.M.Nasir dan Istri ikut tenggelam juga. Ini karena 
laporan anak buahnya yang tidak memberikan data yang akurat dan menyembunyikan 
informasi. Perlu diketahui oleh khalayak sejagat, bahwa Wakil Gubernur Aceh 
saat itu adalah seorang Brigjen (Inf)Zainuddin AG. sebagai Ketua Tim Bakornas.
  Gurita tenggelam 19 Januari 1996 Jumat malam. Pencarian kapal berlangsung 
mulai malam tersebut, sabtu(20/1) dan minggu(21/1). Sejak Senin (22/1) 
bertepatan awal Ramadhan, pencarian dihentikan, karena Minggu (21/1) malam, ada 
pertemuan rahasia antara istri mantan Walikota Sabang, Ratna Sulaiman Ibrahim 
dengan putra Asisten II Walikota Sabang, Drs M Nasir, di kawasan Blang Oi, 
Banda Aceh. Ia hanya mengecek berita, apakah Drs M Nasir, benar telah tenggelam 
beserta istri, tapi tidak satupun anaknya yang  ikut. 
   
  Sabotase Pertama
  Sebelumnya, Januari 1981, sabotase pertama, Drs M Nasir, beserta rombongan 
dari seluruh daerah Aceh dan Sumatra Utara, mengadakan penataran di Medan, saat 
liburan rombongan berangkat ke danau Toba, tetapi terjadi kecelakaan bus, 
rombongan banyak yang terluka, termasuk Drs M Nasir, kaki kiri luka parah, 
tertusuk besi kursi. Akhirnya dirawat di rumah sakit Medan selama 3 bulan serta 
hampir saja diamputasi kaki kirinya. Walaupun tidak jadi diamputasi, kaki 
tersebut selama hidupnya selalu membuat masalah luka permanen, kadang bernanah, 
membiru, gatal-gatal merah, membuat sakit sekujur tubuh. Dengan tenggelam kapal 
KM.Gurita Ini, berakhirlah penderitaan 

[mediacare] Butuh Model Cewek & Cowok Usia 28 - 35 Thn URGENT

2007-02-18 Terurut Topik Lady Asther
Dear all,
Aku butuh model usia 28-35 Thn.
Foto bisa dikirim ke [EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED]

Thx yaa

 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[mediacare] Hening Cipta Nasional

2007-02-18 Terurut Topik Alexander Firdaust
Mengingat akhir-akhir ini terus terjadi bencana di Negara Kita Republik 
Indonesia, dan bahkan bencana ini secara tidak henti-hentinya menghantam dan 
memporak-porandakan infrastruktur, serta telah banyak memakan korban jiwa dan 
raga bangsa Indonesia, Maka pada kesempatan ini saya menawarkan kepada kita 
semua (warga Negara Indonesia) untuk melakukan Doa Bersama (hening cipta), agar 
pada kesempatan itu nantinya kita dapat mengintropeksi diri masing-masing, 
serta dalam kesempatan itu juga , kita dapat secara bersama-sama mendoakan agar 
Negara yang kita cintai ini, dapat kiranya terlepas dari bencana-bencana yang 
begitu sangat membelenggu, dan tak kunjung reda.
   
  Semoga Dengan Acara Hening Cipta Nasioanal Yang telah terwujud nantinya, 
bangsa Indonesia dapat kembali pulih dan bangkit menjadi bangsa yang besar, 
seperti yang telah dicita-citakan oleh para pendahulu kita.

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

Re: [mediacare] Penghasilan Tukul Arwana 1/2 dari penghasilan Beckham

2007-02-18 Terurut Topik dkpoespa
Melihat kreativitasnya ternyata hanya pada penemuan
'gaya mentertawakan diri sendiri' (termasuk 'ndeso dan
plonga plongo') saya juga khawatir penonton di luar
kota besar mulai tidak senyum lagi. keseringan sih
nyebutnya. Kalau mau awet, Tukul perlu backup concept
consultant yg sensitive., eh, saya dibayar berapa nih
kasih ide begini...
"kembali ke laptop" nya boleh juga sih buat para
seminar-is dan rapat-is.
Belum lagi kalau dia kena penyakit latah, bawa'an
punya uang melimpah...tahu toh, gak usah saya sebut
lah.
sudah banyak bukti.
Semoga Thukul tinggi kewaspadaan mentalnya.
Gak banyak org yg tetap norak tapi bikin org lain
senyum karena sudah gak banyak lagi yg bikin optimisme
hidup..

--- Suriswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya juga salut pada Tukul. Saat ini dia pantas
> meraih honor segede itu, karena dia memang punya
> bakat luar biasa. Tapi saya yakin, kalau Tukul tidak
> kreatif, monotone seperti yang ditunjukkannya
> akhir-akhir ini - sering motong omongan responden
> saat ybs baru ngomong satu kata, dan asik sendiri
> dengan lawakannya - dia akan kembali ke penghasilan
> yang biasa. Acara live setiap hari selain memerlukan
> stamina, juga memerlukan inovasi. Dengan gaya Tukul
> yang begitu-begitu saja, saya sudah mulai bosan,
> karena responden jarang diberi waktu untuk biocara
> jelas.
> Salam Suriswanto
> 
>   - Original Message - 
>   From: Ida arimurti 
>   To: mediacare@yahoogroups.com 
>   Sent: Saturday, February 17, 2007 4:59 PM
>   Subject: [mediacare] Penghasilan Tukul Arwana 1/2
> dari penghasilan Beckham
> 
> 
> 
>   Hebat ya Tukul.!!
> 
> 
> 
>   Penghasilan Tukul Arwana 1/2 dari penghasilan 
> Beckham
> 
> 
> 
>   Dunia terperangah ketika Beckham dihadiahi kontrak
>  senilai US$ 250 
> 
>   million untuk berlaga 5 tahun di Los Angeles
> Galaxy. Dengan  asumsi 
> 
>   bahwa Beckham terus berlaga nantinya, diperkirakan
> Beckham meraih
> 
>   1 juta  rupiah per menit untuk penampilannya di
> lapangan hijau. Walau 
> 
>   sebenarnya  revenue yang didapat oleh  Beckham,
> ternyata "masih kurang mahal"
> 
>   dibandingkan para atlet di cabang golf,  yakni
> Tiger Woods, ataupun 
> 
>   para atlet basket seperti Shaquille O'Neill, Kobe 
> Bryant dll.
> 
> 
> 
>   1 juta rupiah per menit? Weww, jumlah yang
> fantastis. Di USA  dan 
> 
>   Eropa, biasanya ke-fantastis- an itu dihitung
> dalam berapa waktu yang  
> 
>   diperlukan untuk meraih US$ 1 juta? Berapa menit
> kah? Berapa jam  kah?
> 
> 
> 
>   FYI, aktualitasnya, dalam hal fantastis pun bangsa
> kita tidak  
> 
>   ketinggalan. Kenalkah anda dengan Mas Tukul
> Arwana, host Acara Empat 
> 
>   Mata yang  kini ratingnya tengah menjulang? Konon
> untuk penampilan 
> 
>   dalam 1 jam itu, doi  dibayar 20 juta rupiah.
> Karena iklan yang 
> 
>   bertubi-tubi, kira-kira masa Mas kocak ini
> membawakan acara hanyalah 
> 
>   40 menit saja (asumsinya). 20 juta dalam 40 menit 
> didapatnya, atau 
> 
>   dengan kata lain, yang diraih doi adalah:
> 
> 
> 
>   0.5 JUTA  RUPIAH PER MENIT atau 1 JUTA RUPIAH PER
> 2 MENIT !!
> 
> 
> 
>   Wewww, fantastis  bukan? Ternyata Mas yang satu
> ini cuma kalah 
> 
>   setengahnya dari Beckham. Itu belum termasuk
> penghasilan off air beliau.
> 
>   Silahkan bandingkan dengan UMR buruh  kita, yang
> rata-rata 750 ribu 
> 
>   per bulan, alias 750 ribu dalam 160 jam kerja atau
>  
> 
>   750 ribu dalam 40 x 160 = 6400 menit, atau 0.5
> juta dalam 4300 menit. 
> 
>   Bisa dibilang penghasilan Mas Tukul adalah 4300 x
> UMR para buruh. 
> 
>   Hebat yahh, sekali ngoceh "Tak sobek-sobek
> mulutmu", udah dikasih 0.5 juta lho!
> 
>   Semoga apa yang  didapatnya saat ini adalah karena
> memang dia deserve 
> 
>   untuk meraihnya, dan bukan karena  over paid.
> 
>   Yang jelas,  penghasilannya jauh di atas para
> pejabat eksekutif dan 
> 
>   legislatif, dengan  catatan para pejabat tersebut
> tidak korupsi.
> 
> 
> 
>   Kesimpulan akhir, ternyata  Indonesia  punya
> "David Beckham" juga lho. 
> 
>   Kesimpulan tambahan, inilah gambaran ketimpangan 
> penghasilan di Nusantara.
> 
>   TANYA KENAPA?
> 
> 
> 
>   Bagaimana dengan diri anda?  Berapa waktu yang
> anda perlukan untuk 
> 
>   meraih 1 juta rupiah? Apakah sanggup mengalahkan
> rekor Mas Tukul yang 
> 
>   cuma memerlukan 2 menit  saja?
> 
> 
> 
>   Wassalaam,
> 
>   Papa Fariz
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>



 

It's here! Your new message!  
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/


[mediacare] Masukan RUU Pelayanan Publik

2007-02-18 Terurut Topik rury
Kementerian PAN meminta segenap potensi masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan, agar memberi masukan terhadap RUU Pelayanan Publik.

lihat http://www.menlh.go.id/i/art/RUU Pelayanan publik.pdf

Bagi anggota masyarakat yang akan memberikan masukan, dapat mengakses
materi draf RUU Pelayanan Publik beserta penjelasannya pada
http://www.menpan.go.id http://www.bkn.go.id http://www.anri.go.id
http://www.bpkp.go.id dan saran dapat disampaikan melalui e-mail:
[EMAIL PROTECTED] dan dapat langsung menghubungi Sekretariat Komisi
II DPR RI telp 021 5715524, 021 5715526 fax: 021 - 5715493 atau
kementerian PAN.


Sumber :
Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
jl. Jend Sudirman Kav, 69 Jakarta 12190.
Telp. 021 7398351 - 82
Faxs. 021 - 7398323



[mediacare] Butuh Contact Person Media

2007-02-18 Terurut Topik Adeline Novie S
Dear Rekan-Rekan,
 
apakah ada yang bisa membantu untuk contact person 
media-media di Sumatra ( Riau, Jambi, Bengkulu, Sumut ), Kalimantan
dan Sulawesi. Atau mungkin kalau ada info database nya bisa saya cari
dimana?
Bisa di japri aja. Terimakasih sebelumnya.
 
 
Best Regards, 
 
Adeline
Dyandra Promosindo
Jl. Johar No. 9, Menteng
Jakarta 10350
   
 


[mediacare] UNDANGAN DAN PENAWARAN

2007-02-18 Terurut Topik Siti Nurrofiqoh
Undangan dan Penawaran

 
Kursus “Narasi”  Pantau
01 Mei 2007 – September  2007
 
Yayasan Pantau membuka kursus baru bernama “Narasi.” Ia dirancang untuk orang 
yang ingin belajar menulis panjang. Namun bukan sekadar panjang. Ia juga 
memikat sekaligus mendalam. Kursus ini cocok untuk orang yang berminat menulis 
esai atau buku. Pendekatannya pada materi nonfiksi. 
 
Kursus diadakan selama 16 sesi dengan frekuensi mingguan, petang hari (pukul 
19.00-21.00). Mingguan ini dimaksudkan  agar peserta punya waktu mengendapkan 
materi belajar, mengerjakan pekerjaan rumah serta membaca. Jumlah peserta 
maksimal 16 orang agar ada waktu diskusi. Kursus ini ditekankan pada banyak 
latihan. 
 
Tugas akhirnya berupa penulisan sebuah narasi 5.000-7.500 kata. Ia dilakukan 
sesudah peserta berlatih melakukan riset, liputan, wawancara dan menulis. 
Jumlah kata sekadar pegangan saja. Ia bisa lebih panjang lagi. 
 
Peserta akan membaca dan membicarakan karya-karya Joseph Mitchell, Truman 
Capote, John Hersey, Ryszard Kapuscinski serta menonton film “Black Hawk Down” 
karya Mark Bowden. 
 
 
INSTRUKTUR 
 
Andreas Harsono wartawan Jakarta yang pernah bekerja di harian The Nation 
(Bangkok), The Star (Kuala Lumpur) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia menang 
beberapa penghargaan internasional antara lain The Correspondent of the Year 
dari The American Reporter (1997) serta Nieman Fellowship dari Universitas 
Harvard (1999-2000). Dia co-editor buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan 
Mendalam dan Memikat (2005). Kini ia sedang menyelesaikan buku From Sabang to 
Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism sebagai sebuah political 
travelogue. Weblog www.andreasharsono.blogspot.com
 
Budi Setiyono wartawan Jakarta, pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang) 
dan majalah Pantau (Jakarta). Ia jadi co-editor buku Revolusi Belum Selesai, 
yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno, Jurnalisme Sastrawi: 
Antologi Liputan Mendalam dan Memikat dan sejumlah buku lainnya.
 
 
SYARAT DAN BIAYA 
 
Peserta terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah, 
buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab dengan 
internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat atau profesi. 
Bisa aktivis, wartawan, dokter, arsitek, pengacara, mahasiswa, dan sebagainya. 
Peserta juga lancar membaca naskah dalam bahasa Inggris karena banyak materi 
kursus dari bahasa Inggris. 
 
Peserta dikenakan biaya Rp 4 juta. Bisa diangsur 4 kali (selama waktu kursus). 
Bila ada peserta dari luar Jakarta , Pantau bisa membantu mencarikan pemondokan 
atau magang. 
 
Kalau Anda tertarik , silahkan menghubungi:

Siti Nurrofiqoh
Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama No 18 CD
Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax: 021 7221031/021 7221055
Cell: 081 382 460 455
Email : [EMAIL PROTECTED] 




CONTOH SILABUS  SEBELUMNYA:

Sebelum memasuki hari pertama, sebaiknya Anda sudah membaca Resensi buku 
“Sembilan Elemen Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (kalau tertarik baca bukunya 
The Elements of Journalism atau versi Indonesia Sembilan Elemen Jurnalisme)

HARI PERTAMA (28 November 2006)
Perkenalan, pembicaraan silabus dan diskusi soal jurnalisme dasar, isu tentang 
“objektivitas” wartawan dengan membahas “Sembilan Elemen Jurnalisme” dari Bill 
Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di 
Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial. [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]

Pekerjaan rumah: bacalah “Kegusaran Tom Wolfe” oleh Septiawan Santana Kurnia; 
“Ibarat Kawan Lama Datang Bercerita” oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman 
Reports tentang narrative journalism.


HARI KEDUA (5 Desember 2006)
Diskusi soal jurnalisme sastrawi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di 
Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika 
mengambil elemen-elemen genre ini. Diskusi tentang prinsip-prinsip dasar dalam 
melakukan reportase, membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, kriteria 
dari gerakan “literary journalism.” [Andreas Harsono]

Pekerjaan rumah: bacalah “Hiroshima” oleh John Hersey dan “Menyusuri Jejak John 
‘Hiroshima’ Hersey”oleh Bimo Nugroho.


HARI KETIGA (12 Desember 2006)
Diskusi soal struktur dengan contoh “Hiroshima” karya John Hersey. Ini sebuah 
karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946, yang pernah 
dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas Columbia sebagai naskah 
terbaik jurnalisme Amerika pada abad XX. [Budi Setiyono]

Pekerjaan rumah: bacalah “Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan” karya Alfian Hamzah.


HARI KEEMPAT (19 Desember 2006)
Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan melihat “Kejarlah Daku Kau 
Sekolahkan”. [Budi Setiyono]

Pekerjaan rumah: siapkanlah ide untuk liputan panjang, yang bisa dikerjakan 
selama liburan panjang (Natal dan tahun baru). Perbanyak riset dan wawancara 
background untuk memperkuat ide liputan. Tuangkan ide Anda dalam sebuah outline 
yang akan dibahas pada pertemuan berikut

Utk Mbak Dinda. Mendukung Bung Ade Re: Dalam hidup orang bisa berubah - Re: [mediacare] Sikap tdk konsisten Ade Armando ttg Poligami

2007-02-18 Terurut Topik Christopher Nommensen
Orang memang bisa berubah
   
  Dulu menyatakan setia pada istri tercinta...
   
  Tetapi istri pertama mulai menua.. sedangkan di depan mata ada mahasiswa 
berusia di awal 20-an yang masih "suegerr"... sayang kan kalau disia-siakan 
bukan begitu bung Ade??
   
  Mbak Dinda.. 
   
  Kita tunggu saja 30 tahun lagi... Jika istri kedua bung Ade, si Citra sudah 
mulai menua... sedangkan bung Ade masih jadi dosen... Apakah dia akan 
memperistri mahasiswanya yang masih segerrr
   
  Hidup Bung Ade... Pencinta "kesegaran"

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dinda yang terhormat,

Kalau Anda menganggap saya tidak konsisten, ya tidak apa-apa. Kalau Anda
tidak akan mendukung saya menjadi anggota KPI, ya juga tidak apa-apa
(Lagipula, saya memang sudah tidak terpilih kembali kok)

Tapi pertama-tama, saya harus katakan bahwa sebenarnya dalam hidup orang
memang bisa berubah. Apalagi bila kita terus belajar, seringkali kita
menemukan hal-hal baru, penjelasan-penjelasan baru yang dapat mengubah
sikap-sikap kita sebelumnya. Saya justru menyarankan agar kita tidak
fanatik berpegang pada satu pendapat dan menutup mata dan telinga pada
pendapat lain yang berbeda. Sebagai contoh, saya dulu misalnya sama sekali
tidak bisa menerima pornografi. Sekarang, saya menganggap bahwa yang
terpenting adalah kalaupun pornografi itu diizinkan, pornografi harus
ditawarkan hanya di tempat-tempat terbatas dan tidak boleh memuat materi
yang mengandung kekerasan terhadap perempuan atau menampilkan model
anak-anak.

Poin saya, perubahan adalah sesuatu lazim. Sebagian orang bahkan bisa
berpindah agama, atau menjadi kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, atau
sebaliknya, dari tidak beragama menjadi beragama. Orang bisa bercerai,
orang bisa mengubah orientasi seksualnya, dst.

Tapi dalam hal poligami, sebenarnya saya tidak mengalami loncatan ekstrem.
Kalau Anda baca tulisan saya tiga tahun yang lalu, yang sebenarnya saya
tekankan adalah bahwa kalaupun Puspo melakukan poligami, ia tidak harus
mempromosikannya. Saya tetap percaya bahwa poligami tidak ideal. Saya
tetap percaya bahwa dalam Islam, poligami tidak dianjurkan. Saya tetap
menganggap bahwa kalaulah orang bisa memilih dengan mudah, sebaiknya orang
tidak berpoligami.

Saat itu saya memang barangkali tinggal selangkah sebelum menyatakan,
’’poligami adalah haram’’. Saya sempat percaya bahwa sebenarnya tidak ada
lagi kondisi di dunia modern ini yang dapat menjustifikasi poligami. Tapi
perjalanan hidup saya ternyata membawa saya pada kondisi yang membuat saya
harus percaya bahwa adanya ayat itu dalam kitab suci yang saya yakini
tidaklah hadir secara kebetulan. Saya harus memilih, dan saya kemudian
memilih untuk menikah lagi.

Saya mencintai istri dan anak-anak saya. Saya tetap tidak membentak, tidak
bersuara keras, tidak sekalipun menyakitinya secara fisik, tidak melarang
istri saya untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya, saya bekerjasama
dengan dia membersihkan rumah ketika pembantu tidak ada, saya tidak
keberatan istri saya mengambil keputusan-keputusan penting dalam
rumah-tangga, saya membelikan hadiah2 kecil, kami berdiskusi,... dst. Saya
tetap menghargai istri saya. Kedua istri saya. Saya tetap menganggap
adalah takdir yang membuat saya pertama kali menikah. Dan sekarang saya
menganggap adalah takdir pula yang menyebabkan saya menikah kembali.

Kepada teman-teman yang sudah menunjukkan sikap memahami, saya
berterimakasih sekali atas pengertian itu. Tapi, saat ini, saya memang
tidak bisa menjelaskan kondisi yang menyebabkan saya memilih untuk menikah
lagi. Hal itu terlalu pribadi sifatnya dan saya tidak yakin apakah dengan
menyampaikannya kepada publik, akan ada manfaatnya.

Saya sudah terlalu banyak bicara. Saya harus berhenti.

Ade armando

Dear All khususnya Pak Ade Armando,

Aku mendapatkan email tulisan Bapak ini dari milis perempuan.Bapak
diartikel yang dimuat di harian Republik tsb menujukan kalau Bapak Anti
Poligami.Kenapa 3 Tahun kemudian Bapak melakukannya?Dimana tanggungjawab
bapak sebagai akademisi.Jadi tolong buat lagi artikel yang justru
kebalikan dari artikel bapak dibawah ini,tetapi justru menyarankan orang
untuk berpoligami.Kan dari situ kita bisa menilai Bapak adalah orang yang
tidak konsisten cara berpikir dan bersikapnya.Pakai bawa-bawa ayat Qur'an
lagi diartikel Bapak tersebut.

Meskipun dimilis ini banyak yang mendukung sikap poligami Bapak.Aku justru
menolaknya.Untung Bapak sudah tidak lagi menjabat di KPI.Bagaimana kalo
pejabat di KPI diisi oleh orang tidak konsisten seperti Bapak?dan aku
tidak mau membayar gaji orang yang telah berpoligami.Bukankah KPI digaji
oleh negara?dan aku adalah pembayar pajak yang taat kepada negara.Jadi
wajar dong kalo aku tidak setuju negara membayar gaji Bapak di KPI.

Terima kasih,mohon tanggapan Bapak.

Salam,

Dinda


Rekans,

Sekitar tiga tahun lalu, Bung Ade sempat menulis soal poligami di Republika.
Sangat impresif. Dia menentang pemberian Poligami Award di tahun itu. Cocok
untuk dijadikan kenangan hari ini.

Salam

[mediacare] Mohon Bantuan ada yang punya kepmensos terkait adopsi ?

2007-02-18 Terurut Topik Joko Prasojo
all, ada yang punya keputusan meteri sosial terkait adopsi nda? kalau ada 
kirimin dung, thanks before


 

8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news

[mediacare] Tolak Upaya Menghidupkan kembali WTO, Bangun Dunia Tanpa WTO!

2007-02-18 Terurut Topik Mohammed Ikhwan

Pernyataan Sikap Gerak Lawan (Gerakan Rakyat Lawan Nekolim)

Jakarta, 19 Februari 2007



Tolak Upaya Menghidupkan kembali WTO, Bangun Dunia Tanpa WTO!



Pascal Lamy, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan
datang ke Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Februari 2007 ini. Hal ini jelas
terkait dengan usaha membangkitkan kembali phoenix penghancur WTO dari
abunya sendiri. Misi lainnya tentu untuk mengejar agenda fast track Kongres
AS untuk melegalkan perdagangan bebas yang lebih luas.



Sejak negosiasi di WTO mati suri di bulan Juli 2006 lalu, sudah banyak upaya
untuk menghidupkan kembali rejim perdagangan global yang menakutkan ini.
Inisiasi selalu dilakukan oleh pihak-pihak yang mendominasi di forum WTO,
sebut saja Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia, Brazil dan India.



WTO adalah alat penjajahan, yang pasti tidak akan memperhitungkan
kepentingan rakyat banyak seperti petani kecil, buruh, dan kaum miskin kota.
Sejak berdiri tahun 1995, sekitar 80 persen lebih volume perdagangan bebas
dunia diraup oleh perusahaan transnasional raksasa. Makna pembentukan WTO
untuk mewujudkan pekerjaan dan kesejahteraan bagi rakyat ternyata tak
terwujud.



Hal ini semakin terbukti dari catatan sejarah, mandegnya perundingan mulai
Seattle, Cancun, Hong Kong dan Geneva memang menandakan ada jurang besar di
antara rakyat miskin di dunia—baik di negara kaya maupun miskin—dengan model
korporasi transnasional raksasa. Protes masif yang dilakukan setiap
pertemuan WTO juga menandakan bahwa organisasi ini tak diinginkan oleh
banyak rakyat.



Di antara batu sandungan utama negosiasi adalah pertanian. Indonesia, salah
satu pentolan kelompok negara G-33 dianggap WTO bisa mengurai benang kusut
perundingan rejim perdagangan dunia tersebut. Proposal G-33 dengan produk
khusus dan mekanisme pengamanan khusus (SP/SSM) adalah salah satu isu
mengemuka yang memacetkan perundingan. Proposal ini sudah ditentang banyak
negara, mulai dari AS, Uni Eropa, hingga Australia. Banyak pula negara yang
mengambil posisi moderat, dan tak sedikit banyak yang bertahan.



Di lain pihak, SP/SSM ternyata bukanlah konsep yang cukup maju untuk
mengatasi kerugian petani kecil di seluruh dunia—terutama di negara miskin
dan berkembang. Proposal ini jelas-jelas masih berada di bawah mekanisme WTO
secara keseluruhan, dan rentan ditukarkan (trade off) dengan usulan lain,
seperti akses pasar, bahkan konsesi-konsesi lain macam industri dan jasa.
Posisi Indonesia secara historis juga sebagai good boy, yang cenderung
setuju meskipun menerima banyak kerugian dalam negosiasi WTO.



Dalam hal ini, bukan proposal dalam mekanisme WTO seperti SP/SSM yang petani
inginkan, melainkan lebih dalam lagi: WTO harus keluar dari pertanian itu
sendiri. Karena ekspansi pasar pertanian internasional telah membuat untung
AS, Uni Eropa, dan perusahaan transnasional di dalamnya, contohnya Cargill,
Monsanto, BASF, Tyson, Charoen Pokpand, dan lainnya. Komoditi yang
supermurah dari perusahaan raksasa telah membanjiri pasar domestik di negara
miskin dan berkembang. Akibatnya, petani kecil sudah pasti merugi. Faktanya,
impor beras di Indonesia telah membuat ketergantungan pada pasar
internasional serta memicu petani padi beralih menjadi buruh non pertanian,
migran, atau pengangguran.



Maka dari itu, kunjungan Pascal Lamy—Direktur Jenderal WTO dan sales
neokolonialisme-imperialisme—tentunya bukan sekadar kunjungan persahabatan,
melainkan dalam misi utama untuk kembali menghidupkan negosiasi WTO yang
mati suri. Hal ini bisa direalisasikan dengan antek-antek neoliberalisme
yang mengatur perekonomian Indonesia, seperti Mafia Berkeley dan rejim
pemerintahan boneka. Mereka adalah menteri perekonomian, menteri
perdagangan, dan ahli-ahli ekonomi neoliberal. Mereka inilah yang sudah lama
mencetak image Indonesia sebagai good boy di forum internasional macam WTO,
IMF dan Bank Dunia. Mereka juga yang menjual pertanian, jasa, dan industri
pada mekanisme pasar bebas dan membuat rakyat kecil sengsara. Mereka jugalah
yang tidak melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan, dan dengan
mudahnya menukarkan (trade off) pertanian dengan komoditi lain yang hanya
akan menguntungkan segelintir pihak belaka.



Untuk itu kami dari GERAK LAWAN (Gerakan Rakyat Lawan Nekolim) dengan
tegas MENOLAK
KEDATANGAN PASCAL LAMY KE INDONESIA, karena jelas dalam agenda menghidupkan
kembali WTO. Apalagi dengan menemui Presiden, Menko Perekonomian dan Menteri
Perdagangan Marie Pangestu, jelas negosiasi akan berkutat di sekitar SP/SSM
dan konsesi serta tukar-menukar (trade off) yang ditawarkan. Lebih jauh
lagi, kami menilai WTO telah membahayakan kehidupan rakyat kecil di dunia,
baik petani, buruh, nelayan, miskin kota, pelajar dan mahasiswa. Untuk itu,
WTO harus keluar dari kehidupan rakyat, terutama pertanian. Karena makanan
bukan sekadar komoditi belaka, makanan adalah kehidupan!



Tolak Kedatangan Pascal Lamy,

Tolak Upaya Menghidupkan Kembali WTO,

Bangun Dunia Tanpa WTO!



GERAK LAWAN (GERAKAN RAKY

[mediacare] Re: [SP] Eddie Kusuma: Imlek adalah Perayaan Budaya

2007-02-18 Terurut Topik Ray Indra
Dear Hong Gie,

Setuju dengan pendapat Anda. Kenapa ya pak Jenderal mikir seperti itu?
Bagi umat Konghucu dan Buddha Tridharma, hari Imlek adalah hari
keagamaan, lengkap dengan semua ritualnya seperti ritual pembersihan
dewa-dewi (kalau di Jawa tambah acara lek-lekan atau begadang),
menyucikan diri (puasa/tidak makan daging), membaca kitab suci,
sembahyang leluhur dan tentunya berdoa ke kelenteng/vihara. 

Semua ritual di atas TIDAK dilakukan oleh Tionghoa yang sudah beragama
lain (misalnya Kristen/Katolik/Islam), yang sebagian hanya mengikuti
Imlek sebagai budaya dan tradisi orang tua (nah ini baru budaya saja),
seperti makan-makan, nonton barongsai, angpao dan kesempatan berkumpul
melepas kangen dengan sanak saudara. 

Jadi jelas ada unsur ritual keagamaan yang bersifat unik, milik
pemeluknya. 

Benar kata Anda, kalau Imlek hanya budaya, maka kita harus ada dong
hari libur budaya Papua, Banten, Madura, Dayak... jadi libur terus
dong...;)



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Yap Hong Gie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Seandainya, saya ulangi, seandainya, pernyataan dan penjelasan penulis
> adalah benar;  "Imlek adalah Perayaan Budaya",  maka Pemerintah telah
> keliru menetapkan Imlek sebagai Hari Raya (Keagamaan) Nasional.
> Dan oleh karena itu, Keputusan Presiden Nomor 19/2002, yang menyatakan
> Imlek adalah Hari Libur Nasional, perlu ditinjau kembali, untuk dicabut.
> 
> Menyambut Hari Raya Imlek, nampak suasana suci dan indah dikotori oleh 
> kontroversi terbuka, bahkan adanya kecenderungan pihak-pihak
tertentu yang 
> mengkerdilkan magna Hari Raya Imlek, sebagai perayaan budaya (pakai
huruf 
> kecil).
> 
> Melalui Keppres No.6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres
> No.14/1967. Yang artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi
memerlukan izin
> khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari
kepercayaan,
> kebudayaan, dan tradisi asli mereka.
> Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan
> mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002
> yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek
resmi
> dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
> Hari libur nasional yang terkait dengan agama, merupakan Hari Raya dari
> agama-agama yang ada di Indonesia dan diakui oleh pemerintah.
> 
> Tradisi silaturahmi keluarga, kerabat, teman dan tetangga; yang intinya
> adalah penghormatan yang muda pada orang yang lebih tua dan saling
memberi
> selamat ini memiliki kesamaan dengan tradisi silaturahmi masyarakat
Muslim,
> setelah melaksanakan sembahyang (solat) Ied, pada Hari Raya Idul Fitri.
> Dikalangan pribumi jaman dulu, Imlek lebih dikenal sebagai "Lebaran
Cina".
> 
> Kalau cuma sekedar perayaan budaya, mengapa masyarakat Tionghoa 
> menyelenggarakan rangkaian ritual sembayangang di rumah dan 
> berbondong-bondong sembahyang ke Klenteng (agama Tao/Konghucu) dan
ke Vihara 
> (Budha)?
> 
> Quote:
> Konon, Perayaan Imlek Nasional ini atas prakarsa bersama Duta Besar
RI di
> Beijing dan Duta Besar RRT di Jakarta dalam rangka peningkatan hubungan
> kerjasama kebudayaan kedua negara. ---End quote.
> 
> Apakah maksudnya Perayaan Imlek Nasional mau dijadikan acara perayaan
> (budaya) bilateral?
> Kalau menurut penulis, acara perayaan Imlek adalah dalam rangka
"peningkatan
> hubungan kerjasama kebudayaan kedua negara", maka kehadiran Presiden RI
> sudah amat berlebihan. Sehingga di masa mendatang, setiap acara hari
> "Kebudayaan Imlek", cukup dihadiri oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan
> RI saja.
> 
> 
> Quote:
> Perayaan Imlek Nasional Indonesia bersatu yang akan berlangsung
dalam rangka
> meningkatkan kerjasama antara RI dan RRT.---End quote.
> 
> Mudah-mudahan saya salah tangkap kesan tersirat, bahwa adanya
kecenderungan
> untuk memanfaatkan Hari Raya Imlek sebagai komoditas Politik-Ekonomi
> (dagang).
> 
> 
> 
> Wassalam,
> Yap Hong Gie (Kristen)
> 
> 
> 
> 
> 
> http://www.suarapembaruan.com/News/2007/02/17/Editor/edit01.htm
> 
> SUARA PEMBARUAN DAILY
> Last modified: 16/2/07
> Imlek adalah Perayaan Budaya
> Eddie Kusuma
> 
> Menjelang peringatan Imlek tanggal 18 Februari 2007 ini, masih ada yang
> mempertanyakan apakah Imlek itu perayaan agama atau budaya.
> Untuk itulah penulis ingin menjelaskan bahwa perayaan Imlek adalah
sebuah
> tradisi masyarakat Tionghoa yang telah membudaya.
> Perayaan Imlek tidak membedakan agama maupun asal usulnya, akan tetapi
> tradisi yang mewujudkan silaturahmi keluarga, kerabat, teman, dan
tetangga.
> 
> Jembatan bagi orang yang beragama menyatakan rasa syukur kepada
Tuhan Yang
> Maha Esa, dengan doa dan harapan mendapat perlindungan dari Sang
Pencipta,
> Panjang Umur, Rezeki Melimpah, Kesehatan dan Sukses selalu. Jadi
tidak heran
> di Tiongkok.
> 
> Perayaan Imlek dilakukan oleh umat Islam, Kristen, Katolik, Budha
dan agama
> lainnya, bahkan orang yang tidak beragama (atheis) pun merayakannya
karena
> Tiongkok adalah negara komunis. Jika dikatakan Imlek perayaan agama atau
> tahun baru se

Re: Dalam hidup orang bisa berubah - Re: [mediacare] Sikap tdk konsisten Ade Armando ttg Poligami

2007-02-18 Terurut Topik Chairunisa Mahadewi
Pak Ade Armando

Perubahan adalah sebuah keniscayaan tapi berubah ke arah mana adalah sebuah 
pilihan termasuk apakah anda berubah untuk menjadi lebih bijaksansa atau tidak?

Poligami tidak diharamkan dan tidak pula dihalalkan, tapi poligami adalah 
sebuah pembenaran sama halnya dgn monogami semua tergantung situasi dan 
kondisi. Jika saya boleh tahu alasan apa yang anda miliki sehingga menentukan 
bahwa poligami menjadi sebuah pembenaran??

salam,
Chae

[EMAIL PROTECTED] wrote:  Dinda yang terhormat,
 
 Kalau Anda menganggap saya tidak konsisten, ya tidak apa-apa. Kalau Anda
 tidak akan mendukung saya menjadi anggota KPI, ya juga tidak apa-apa
 (Lagipula, saya memang sudah tidak terpilih kembali kok)
 
 Tapi pertama-tama, saya harus katakan bahwa sebenarnya dalam hidup orang
 memang bisa berubah. Apalagi bila kita terus belajar, seringkali kita
 menemukan hal-hal baru, penjelasan-penjelasan baru yang dapat mengubah
 sikap-sikap kita sebelumnya. Saya justru menyarankan agar kita tidak
 fanatik berpegang pada satu pendapat dan menutup mata dan telinga pada
 pendapat lain yang berbeda. Sebagai contoh, saya dulu misalnya sama sekali
 tidak bisa menerima pornografi. Sekarang, saya menganggap bahwa yang
 terpenting adalah kalaupun pornografi itu diizinkan, pornografi harus
 ditawarkan hanya di tempat-tempat terbatas dan tidak boleh memuat materi
 yang mengandung kekerasan terhadap perempuan atau menampilkan model
 anak-anak.
 
 Poin saya, perubahan adalah sesuatu lazim. Sebagian orang bahkan bisa
 berpindah agama, atau menjadi kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, atau
 sebaliknya, dari tidak beragama menjadi beragama. Orang bisa bercerai,
 orang bisa mengubah orientasi seksualnya, dst.
 
 Tapi dalam hal poligami, sebenarnya saya tidak mengalami loncatan ekstrem.
 Kalau Anda baca tulisan saya tiga tahun yang lalu, yang sebenarnya saya
 tekankan adalah bahwa kalaupun Puspo melakukan poligami, ia tidak harus
 mempromosikannya. Saya tetap percaya bahwa poligami tidak ideal. Saya
 tetap percaya bahwa dalam Islam, poligami tidak dianjurkan. Saya tetap
 menganggap bahwa kalaulah orang bisa memilih dengan mudah, sebaiknya orang
 tidak berpoligami.
 
 Saat itu saya memang barangkali tinggal selangkah sebelum menyatakan,
 ’’poligami adalah haram’’. Saya sempat percaya bahwa sebenarnya tidak ada
 lagi kondisi di dunia modern ini yang dapat menjustifikasi poligami. Tapi
 perjalanan hidup saya ternyata membawa saya pada kondisi yang membuat saya
 harus percaya bahwa adanya ayat itu dalam kitab suci yang saya yakini
 tidaklah hadir secara kebetulan. Saya harus memilih, dan saya kemudian
 memilih untuk menikah lagi.
 
 Saya mencintai istri dan anak-anak saya. Saya tetap tidak membentak, tidak
 bersuara keras, tidak sekalipun menyakitinya secara fisik, tidak melarang
 istri saya untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya, saya bekerjasama
 dengan dia membersihkan rumah ketika pembantu tidak ada, saya tidak
 keberatan istri saya mengambil keputusan-keputusan penting dalam
 rumah-tangga, saya membelikan hadiah2 kecil, kami berdiskusi,... dst. Saya
 tetap menghargai istri saya. Kedua istri saya. Saya tetap menganggap
 adalah takdir yang membuat saya pertama kali menikah. Dan sekarang saya
 menganggap adalah takdir pula yang menyebabkan saya menikah kembali.
 
 Kepada teman-teman yang sudah menunjukkan sikap memahami, saya
 berterimakasih sekali atas pengertian itu. Tapi, saat ini, saya memang
 tidak bisa menjelaskan kondisi yang menyebabkan saya memilih untuk menikah
 lagi. Hal itu terlalu pribadi sifatnya dan saya tidak yakin apakah dengan
 menyampaikannya kepada publik, akan ada manfaatnya.
 
 Saya sudah terlalu banyak bicara. Saya harus berhenti.
 
 Ade armando
 
 Dear All khususnya Pak Ade Armando,
 
 Aku mendapatkan email tulisan Bapak ini dari milis perempuan.Bapak
 diartikel yang dimuat di harian Republik tsb menujukan kalau Bapak Anti
 Poligami.Kenapa 3 Tahun kemudian Bapak melakukannya?Dimana tanggungjawab
 bapak sebagai akademisi.Jadi tolong buat lagi artikel yang justru
 kebalikan dari artikel bapak dibawah ini,tetapi justru menyarankan orang
 untuk berpoligami.Kan dari situ kita bisa menilai Bapak adalah orang yang
 tidak konsisten cara berpikir dan bersikapnya.Pakai bawa-bawa ayat Qur'an
 lagi diartikel Bapak tersebut.
 
 Meskipun dimilis ini banyak yang mendukung sikap poligami Bapak.Aku justru
 menolaknya.Untung Bapak sudah tidak lagi menjabat di KPI.Bagaimana kalo
 pejabat di KPI diisi oleh orang tidak konsisten seperti Bapak?dan aku
 tidak mau membayar gaji orang yang telah berpoligami.Bukankah KPI digaji
 oleh negara?dan aku adalah pembayar pajak yang taat kepada negara.Jadi
 wajar dong kalo aku tidak setuju negara membayar gaji Bapak di KPI.
 
 Terima kasih,mohon tanggapan Bapak.
 
 Salam,
 
 Dinda
 
 
 Rekans,
 
 Sekitar tiga tahun lalu, Bung Ade sempat menulis soal poligami di Republika.
 Sangat impresif. Dia menentang pemberian Poligami Award di tahun itu. Cocok
 untuk

Re: [mediacare] Pak Harto adalah MAESTRO STRATEGI YG BESAR [was] Re: Suharto itu pemimpin sampah

2007-02-18 Terurut Topik Ginandjar Ginandjar
Saya setuju dengan Pak Martin.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, selalu
ada sisi baik dan buruknya, sekecil apa pun keburukan
itu. Nabi pun dalam kepercayaan yang saya anut, pernah
keliru kok, meski Tuhan saat itu langsung menegurnya.

Namun, tidak berarti kesalahan harus dilupakan begitu
saja. Proses hukum hendaknya tetap dilaksanakan, apa
pun hasilnya. Kalau memang nantinya harus diberikan
pengampunan kepada Pak Harto, mengapa tidak? Toh
jasanya pun tidak kecil untuk negara ini. Atau beliau
harus bernasib seperti Sadam? Ya bisa saja kalau
pemerintah dan rakyat mengambil keputusan seperti itu.

Saya hanya punya pendapat, rasanya kurang pas kalau
menyebut Pak Harto sampah, meski pendapat itu sah-sah
saja dan hak setiap orang menjulukinya.

Salam,
Gigin


--- Martin Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Menurut saya P Harto adalah seorang Maestro Strategi
> yg besar.
> Kalau saja kelak cerita bagaimana beliau bertekad
> jadi presiden
> sejak muda bisa ditulis secara benar, maka
> kualifikasi itu sangat
> pantas disandang oleh beliau.
> 
> Hanya saja kalau sejarahnya memang demikian,
> pendalangan
> G-30S PKI , pembunuhan orang2 PKI sampai Bung Karno
> [?]
> kemudian bagaimana beliau mencengkeram semua
> kekuatan
> politik membunuhnya ketika dalam kandungan semua yg
> berniat
> menyaingi beliau, membuat kekuasaannya menjadi
> absolut selama
> 30 tahun lebih masalahnya menjadi lain, namun buat
> kualifikasi
> sebagai Maestro Strategi tetap.
> 
> Termasuk bagaimana P Harto didampingi Bu Tien yang
> berlatar belakang Katolik kemudian menjadi 'Islami'
> guna memainkan kartu hijaunya
> 
> 
> Lebih sayang lagi kehendaknya menjadi kaya raya
> sejak muda
> dengan menggunakan kekuasaannya sbg jendral penguasa
> Diponegoro [Kodam Jateng] hingga kerajaan bisnis
> anak2nya
> kroni2nya yg luar biasa itu lebih dominan hingga
> kekuasaan
> absolutnya menjadi lebih negatif lagi, alias
> menyengsarakan rakyatnya.
> 
> Jadi Pak Harto BUKAN Pemimpin sampah, tapi juga
> tidak bisa
> dibanggakan sebagai Bapak Bangsa
> Kalau tulisan ini bisa dibaca oleh pembantu beliau ,
> dan menyampaikan
> pada beliau maka sebelum ajal kalau saja semua
> kebenaran bisa diakuinya
> mungkin saja kita bisa juga kemudian membanggakannya
> sebagai
> Bapak Bangsa , apalagi kalau harta yang ditimbunnya
> dikembalikan
> pada bangsanya [ kalau dikembalikan pada negara
> tentu beliau nggak
> akan rela, abis dimakan pejabat korup lagi sih kayak
> harta2 sitaan lain
> yg nggak pernah ada pertanggung jawabannya...]
> 
> Salam , martin - indiana
> 
> - Original Message 
> From: idakhouw <[EMAIL PROTECTED]>
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Sent: Saturday, February 17, 2007 8:15:02 AM
> Subject: [mediacare] Re: Suharto itu pemimpin sampah
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Iya iya,,, sepakattt bapak bangsa,, ga masyalahhh...
> 
> 
> 
> Cuma ini saja yang perlu dilakukan Pak Harto and Co.
> 
> - Kembalikan kepada rakyat Indonesia uang hasil
> jarahannya selama berkuasa
> 
> - Akui dan hadapi konsekuensi tindakan2nya yang
> zalim terhadap berbagai pihak di masa lampau.
> 
> 
> 
> Gampang toch?
> 
> 
> 
> Eh, Anda disuruh Mas Ymmot ya nulis2 di bawah pake
> huruf kapital segala :)
> 
> 
> 
> I.
> 
> 



 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367


[mediacare] Daftar Negara-negara Penganiaya Umat Manusia Didunia, Penting Bacalah..............!!!

2007-02-18 Terurut Topik Rudy Prabowo
50 Daftar Penganiaya Terburuk Umat Kristiani Dikeluarkan
   
  Korut, Arab Saudi dan Iran menempati peringkat tiga besar, 
  Indonesia tempati peringkat 35.
  
  Sebuah pengamat penganiayaan terhadap umat Kristiani merilis daftar 
tahunannya pada hari Rabu, menempatkan 50 negara berdasarkan intensitas 
penganiayaan. 

Daftar '2006 World Watch List' dari Open Doors menempatkan Korea Utara sebagai 
penganiaya Kristiani nomor satu selama empat tahun berturut-turut, sebuah 
ranking yang tidak mengejutkan di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia. 
Open Doors juga menempatkan Arab Saudi dan Iran di kedudukan kedua dan ketiga.

1. Korea Utara
"Korea Utara adalah negara yang paling represif (menindas) di dunia," kata 
Presiden Open Doors AS Dr. Carl Moeller. "Hati saya hancur saat mendengar 
beberapa kebengisan yang ditujukan kepada saudara dan saudari kita disana."

Bersama dengan pemenjaraan dan penganiayaan, para staf Open Doors memperkirakan 
ratusan umat Kristiani telah dibunuh oleh rezim Komunis itu pada tahun 2005.

Negara yang "tidak bebas" itu terus menjadi keprihatinan serius bagi 
pemimpin-pemimpin bangsa Serikat dan aktivis hak asasi manusia. Di Amerika 
Serikat, baru-baru ini departemen dalam negeri disana didesak untuk 
mengimplementasikan ketentuan-ketentuan utama dari UU HAM Korea Utara tahun 
2004.

Sebelumnya, sebuah laporan yang dirilis oleh Freedom House - Freedom in the 
World 2006 - menempatkan negara komunis itu di peringkat yang paling rendah, 
terutama dalam hak-hak politik dan kebebasan sipil. Penyiksaan dan pelanggaran 
hak asasi manusia di dalam sebuah studi penting berjudul 'Thank you, Father Kim 
Il Sung,' yang dirilis oleh Komisi Kebebasan Religius Internasional Amerika 
Serikat pada bulan November lalu. 

2. Arab Saudi 
Mengekor sebagai negara yang paling menindas sejak empat tahun lalu di daftar 
penganiayaan Open Doors adalah Arab Saudi, dimana kebebasan religius tidak ada.

Dalam Laporan Kebebasan Religius Internasional yang terbaru, tidak ada 
perubahan dicatat dalam status kebebasan beragama di negara yang merupakan 
salah satu dari delapan negara yang berada dalam "Countries of Particular 
Concern" (CPC). 

Lebih dari 70 ekspatriat Kristiani ditangkap tahun 2005 saat beribadah di rumah 
pribadi, yang disebut-sebut sebagai penangkapan umat Kristiani terbesar dalam 
dekade terakhir, lapor Open Doors. Kebanyakan dari umat Kristiani yang 
ditangkap pada akhirnya dibebaskan.
(1)


  3. Iran
Situasi bagi umat Kristiani di Iran semakin buruk dengan terpilihnya Presiden 
Mahmoud Ahmadinejad. Menjadikannya naik dari peringkat lima ke peringkat 
ketiga. Di Iran ada ombak penganiayaan yang baru muncul pada tahun 2005. 

Pengamat Hak Asasi Manusia yang bermarkas di New York, AS, melaporkan suatu 
kemerosotan yang patut diperhatikan di negara Islam tersebut. Umat percaya yang 
berlatar belakang Muslim punya ketakutan yang lebih besar akan penganiayaan dan 
bahkan dibunuh karena iman mereka.

Yang lainnya

Negara dalam peringkat sepuluh besar di laporan Open Doors pada umumnya tidak 
berubah kecuali Yemen yang naik dari peringkat kesebelas ke nomor delapan. 
Afghanistan turun sampai nomor 11.

Kemerosotan terlihat di Uzbekistan, India dan Bangladesh sementara kemajuan 
bagi umat Kristiani dicatat di Vietnam, Laos, Afghanistan, Sudan, Nigeria 
bagian utara, Kolombia dan Meksiko bagian selatan.
Berikut ini adalah Daftar lengkap dari '2006 World Watch List' dari Open Doors :

1. Korea Utara
2. Arab Saudi 
3. Iran 
4. Somalia 
5. Maldives 
6. Bhutan
7. Vietnam 
8. Yemen 
9. Laos 
10. China
11. Afghanistan 
12. Uzbekistan 
13. Turkmenistan 
14. Eritrea 
15. Comoros 
16. Pakistan 
17. Mesir 
18. Myanmar 
19. Azerbaijan 
20. Morocco 
21. Brunei 
22. Libia 
23. Irak
24. Kuba 
25. Djibouti 

  26. India 
27. Sudan 
28. Nigeria (Utara) 
29. Tajikistan 
30. Sri Lanka 
31. Russia (Muslim Rep) 
32. Tunisia 
33. Qatar 
34. Nepal 
35. Indonesia 
36. Turki
37. Algeria 
38. Ethiopia 
39. Bangladesh 
40. Mauritania 
41. Kuwait 
42. United Arab Emirates 
43. Belarus 
44. Kolombia (Area-area Konflik) 
45. Oman 
46. Yordania
47. Syria 
48. Meksiko (Selatan) 
49. Filipina (Selatan)
50. Kenya (Timur Laut) 

Untuk informasi lebih jelas, kunjungi www.opendoorsusa.org

 
-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Re: [mediacare] HARVEY MALAIHOLLO DI KUPING DENNY SAKRIE (REVIEW)

2007-02-18 Terurut Topik yudith effendi
saya salah satu fans harvey malaiholo, dan ingin saya
tanyakan kenapa sampai kemaren CD / kasetnya blom ada
di pasaran? bisa bantu dimana saya bisa dapetin CD /
kasetnya?

thanks

Yudith Effendi

--- denny sakrie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> JUDUL ALBUM  : REFLECTION OF HARVEY MALAIHOLLO
> ARTIST   : HARVEY MALAIHOLLO
> LABEL: TARGET POP/RPM
> TAHUN: 2007
> 
> 
>  Ingin mengetahui kiprah Harvey Malaihollo
> selama
> dua dasawarsa (1987-2007),maka album ini rasanya
> lumayan mewakili Harvey dalam jatidiri yang
> established.
> Di era 80-an Harvey Malaihollo tercatat memiliki
> segudang prestasi dalam ajang kompetisi semisal
> World 
> Pop Song Festival di Budokan Hall,Tokyo.
> Harvey memang masuk jajaran stylish singer yang
> elegan
> dan perfek.
> Dia sangat menguasai teknik vokal.Dan ini modal
> utama
> Harvey menjangkau jatidiri vokalnya.Sekedar catatan
> bahwa Harvey telah menjejak prestasi sejak tahun
> 1976
> saat menjuarai ajang Bintang Radio dan TV Remaja Se
> Indonesia.
>  Dan album ini tampaknya berusaha menjejalkan
> kapasitas Harvey sebagai penyanyi kelas Festival dan
> penyanyi yang juga menjejakkan kakinya di industri
> musik pop.Album ini seolah ingin mencuatkan
> keseimbangan sosok Harvey.
> Dari 12 track yang disemat di album ini 5
> diantaranya adalah diproduksi tahun 2007.Selebihnya
> diangkat dari album-album yang pernah dirilis
> sebelumnya.
> 5 track yang "baru" memang tak semuanya lagu baru
> melainkan sebuah "remake" seperti lagu "Aku Sadari"
> karya Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun yang
> sebelumnya dipopulerkan Jayanthi Mandasari.
> Menariknya lagu ini dinyanyikan secara duet oleh
> Harvey dan Dian Pramana Poetra.
>  Satu-satunya lagu baru di album ini adalah 
> "Merindukanmu" karya dari Ika Ratih Poespa,adik Dian
> Pramana Poetra..Lagu bercorak "ballad" ini oleh
> Tohpati yang menggarap arransemennya dikemas dalam
> nuansa akustik.Terdengar perpaduan gesekan cello
> yang
> menggeram pada introduksi yang bertaut dengan gitar
> akustik.Bahkan ada sedikit "surprising" pada jelang
> interlude,karena perangai musik tiba-tiba berbelok
> ke
> cengkok "Celtic" yang eksotik.
> Tohpati pun memelintir lagu "Kusadari" (karya
> Elfa
> Secioria dari ajang Festival lagu Pop Indonesia) 
> dengan karakter "Grand" ala Festival dengan tata
> arransemen R&B yang poppish dan catchy.
> Lagu hits Harvey Malaihollo lainnya di era 80-an
> "Dara" yang dulu ditata oleh Ireng Maulana berubah
> dengan gaya bossa yang lebih progressive di tangan
> Dian Pramana Poetra.
> Album ini pun menghadirkan penampilan Harvey
> bersama Bhaskara lewat lagu "Putri" yang ditulis
> Mbak
> Tutut hingga duet bersama Vina Panduwinta "Begitulah
> Cinta" karya Oddie Agam dari Festival Lagu Pop
> Indonesia 1988.
> Sayangnya album Greatest Hits ini tidak memuat
> "Lady"
> karya Anton Issudibyo yang menghantar Harvey
> memperoleh salah satu Award di Budokan Hall,Tokyo.
> 
> TRACKLIST
> 1.MERINDUKANMU
> 2.AKU SADARI
> 3.KATAKAN SAJA
> 4.PENGERTIAN
> 5.BEGITULAH CINTA
> 6.SEANDAINYA SELALU SATU
> 7.DARA
> 8.KUSADARI (MASIH ADA)
> 9.PUTRI
> 10.WANITA
> 11.MENITI PELANGI
> 12.JERA
> 
> DENNY SAKRIE
> 0818417357
> 
> 
> 
>  
>

> Bored stiff? Loosen up... 
> Download and play hundreds of games for free on
> Yahoo! Games.
> http://games.yahoo.com/games/front
> 



 

Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/


[mediacare] Membudayakan BUKU sebagai HADIAH

2007-02-18 Terurut Topik mastuti indari
Ketika kita menjual buku kepada seseorang, kita tidak
hanya menjual sekilo kertas serta tinta dan lem. Kita
menjual sesuatu kehidupan yang sama sekali baru.
Christopher Morley 

Sebetulnya semua sudah paham kalau Buku adalah jendela
dunia, dan dunia bisa kita ketahui dengan membaca
buku. Tapi sayang, pemahaman itu tidak secara nyata
terealisasikan  dengan praktek baca buku apalagi beli
buku. Entah mengapa beli buku seharga Rp. 30.000,-
terasa begitu mahal, padahal untuk harga satu kaos
santai harga itu dinilai terlalu murah.

Well, ini hanya sekedar sharing ide saja. Mengingat
pentingnya membaca buku itulah saya senantiasa
menghadiahkan buku jika ada yang merayakan sesuatu,
misalnya, ulang tahun, pernikahan, atau sekedar hadiah
biasa. Terlepas dari apakah mereka suka baca atau
tidak saya tetap kekeuh untuk tetap memberikan hadiah
buku.

Lambat laun, itu menjadi budaya yang saya anut dan
akhirnya terpikirlah, jika semua orang lebih memilih
buku untuk hadiah pasti kita semua nggak dipaksa untuk
terus baca, baca, dan baca. Akirnya buku menjadi
konsumsi harian yang benar-benar terasa vital.

Well, ini memang benar-benar sekedar sharing ide saja,
kalau saja kita semua membudaya memberi hadiah berupa
buku, maka pertumbuhan minat baca bangsa kita akan
meningkat lebih cepat. Orangtua nggak akan sibuk
ngegebukin anaknya supaya ngerjain PR toh mereka sudah
nggak kesulitan mencari solusi menyelesaikan PR
mereka. Itu semua karena banyak hal positif dan ilmu
dari buku yang dibacanya bahkan  perusahaan nggak
perlu mahal-mahal training pegawainya , karena mereka
udah pada kreatif bikin solusi pada setiap banyak
persoalan.Kita semua bakalan happy karena banyak orang
yang bisa diajak ngomong seru. Well, pasti banyak hal
yang menyenangkan di dunia ini ketika semua orang suka
baca. Heem, tapi itu kan pendapat saya. Entah,
pendapat sahabat. well, kalau gitu, yuk mulai
budayakan memberi hadiah berupa buku,,. Ya,ya,ya...

“Jika punya uang, saya akan membeli buku, jika masih
ada sisa, saya akan membeli makanan dan baju”
(Erasmus)


Regards,
Indari Mastuti
022 70402352



 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


[mediacare] MY NEW BOOK: BERUBAH? KENAPA NGGAK! (UNTUK PARA REMAJA YANG DOYAN BACA)

2007-02-18 Terurut Topik mastuti indari
Penerbit: Grasindo, Februari 2007


Buku ini untuk aku dan kamu agar kita semua bisa
memperoleh jawaban atas pertanyaan, “kenapa hidupku
tidak lebih baik?”. Namun, buku ini bukan mengajarimu
tentang hidup karena aku bukan guru kehidupan. Kita
sama-sama belajar. Itu sebabnya aku lebih banyak
membicarakan banyak orang yang sudah banyak belajar
dan banyak memberikan rahasianya dalam mencapai
perubahan hidup lebih baik. Kita akan banyak belajar
dari Oprah Winfrey, Walt Disney, Carol Weston,
Madonna, Sandra Bullock, Helen Keller dan orang-orang
hebat lain yang nggak pelit membagi rahasia suksesnya.
Buku ini cocok untuk remaja usia belasan tahun dan
hadiah dari orang tua untuk putra/i remajanya.
Selamat membaca!!!

Regards,
Indari Mastuti
022 70402352



 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367


[mediacare] OPRAH WINFREY, siapakah dia??

2007-02-18 Terurut Topik mastuti indari
Sahabat,

Kalau tidak keberatan saya mengharapkan sahabat
memberikan sedikit komentar atau opini untuk OPRAH
WINFREY, si ratu talkshow yang sangat inspiratif.
Heem, komentar sahabat saya tunggu untuk melengkapi
buku yang sekarang sedang saya susun. Jangan lupa
cantumkan nama lengkap, usia, dan kota domisili
sahabat karena identitas sahabat akan muncul di buku
itu ;)
Many thanks


Regards,
Indari Mastuti
022.70402352



 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 


[mediacare] Jalan mencari rejeki

2007-02-18 Terurut Topik Goenardjoadi Goenawan

Saat ini kondisi ekonomi ndonesia semakin terpuruk, dari ngobrol dengan
sopir taksi, penumpang taksi menurun terus, tahun 2006 lebih buruk daripada
sebelumnya, thun 2007 yang diharapkan, ternyata lebih buruk lagi.  Beberapa
sopir taksi saking buntunya mencari penumpang, memilih lebih baik tidur di
rumah.

Tidur di rumah?

Mereka berpendapat bahwa menarik taksi seharian, juga tidak dapat memenuhi
target, komisi tidak memadai dengan jerih payah seharian.  Bekerja sahari
penuh, uangnya habis dijalan, tidak bisa membawa pulang uang ke rumah.

Para pengangguran semakin banyak.  Bank Permata akan merumahkan 1,800
orang.  Bank Mandiri yang memiliki negara, yang punya negara, merumahkan
sebagian ribuan karyawannya.  Bank adalah indikator ekonomi, bila Bank
merumahkan karyawannya, apalagi nasabah debitor.  Lebih susah lagi.
Pengangguran bertambah 5,000 orang setiap hari.

Hingga kita berpikir,

Kemana menemukan jalan mencari rejeki?

Dengans egala macam cara, rejeki semakin sulit dicari, apalagi bagi
pengangguran.  Sarjana lulusan S1, dan S2 bingung, mau apa lagi?  Sawah dan
sepeda motor telah dijual, untuk sekolah, ujung-ujungnya pengangguran.  Lalu
bagaimana jalan mencari rejeki?

Kalau kita tanya orang kebanyakan, mencari rejeki adalah: dengan cara
tawakal, berdoa dan berusaha.  Sabar.  Tawakal, ikhlas.  Ikhlas bagaimana?
Berusaha bagaimana?  sudah berusaha segala macam cara dicoba, mendapatkan
rejeki lebih sulit daripada judi bola play station.

Sesungguhnya jalan mencari rejeki itu adalah: Memberi Kebaikan kepada
saudaramu dengan ikhlas.

Berarti ada 4 hal:

1. Memberi:  artinya Tangan di Atas (TDA).  Memberi berarti juga menolong
orang lain, mendoakan orang lain, mengambil sikap inistiatif untuk memulai
menolong orang lain.

2. Kebaikan: artinya memberi solusi bagi kesulitan orang lain, memikirkan
orang lain, mengembangkan sikap empati

3. Kepada saudaramu:  kepada orang lain, berfokus kepada orang lain,
meninggalkan ego diri pribadi, mulai memikirkan orang lain

4. Dengan khlas

Tidak banyak yang tahu, bahwa hidup ini bukan masalah uang, atau menganggap
uang langka yang harus dicari.  Sesungguhnya hidup itu bukan masalah uang,
namun masalah pertolongan.  Bagaimana kita mendapat pertolongan.
Pertolongan itu bisa kita dapatkan dengan Memberi kebaikan, mendapatkan
pahala.  Memberi kebaikan adalah kunci mendapatkan rejeki.

Memberi kebaikan jauh lebih efektif, daripada mencari uang bagi diri
sendiri.  Mencari uang sungguh sangat sulit, uang itu langka, namun Memberi
kebaikan itu berlimpah, banyak sekali yang bisa kita lakukan, dengan Memberi
kebaikan.  Daripada kita mengeluh, komplain, patah semangat, memikirkan
keinginan kita, lebih baik kita mulai memberi kebaikan.

Selain itu merupakan petunjuk Tuhan, itu juga merupakan jalan terbaik bagi
kita untuk mengisi waktu mengatasi kebuntuan.

salam,
Goenardjoadi Goenawan


Hal: Balasan: [mediacare] karyawan sakit hati BOLA

2007-02-18 Terurut Topik hamu sukatan
He.. he... juga

Sekali lagi saya yakin anda wartawan BOLA atau bahkan sdr Dedi "tukul" 
Reynald... eh  Rinaldi sendiri. Nggak apa-apa.

Tidak konteksnya kita membicarakan siapa itu Towel dan latar belakang atau 
latar kekiniannya. Tidak juga konteks kita membicarakan siapa itu Dedi Reynaldi 
eh Rinaldi dengan latar keiniannya, perstasinya apa saja. Kita kembali ke lap 
top eh konteksnya dong. Saya hanya membandingkan saat dua nara sumber di acara 
sepakbola televisi tersebut berbicara.  Yang satu informatif  dan atraktif (Sdr 
Towel), yang satu garing (Sdr Reynaldi).

Bahwa kalau anda sempat berbicara dengan sdr Rey eh Rinaldi dan siapa yang 
disebut sdr Arif nata Kusumah itu hak anda. hak mereka juga mengatakan bahwa 
wartawan dikenal karena tulisan dan bukan karena dia komentator. Tapi apa 
salahnya menjadi wartawan plus komentator yang bagus?  Toh wartawan  BOLA yang 
asli, Sapto Haryo Rajasa, Darodjatoen  mau pun Yudhi Febiana bsia melakukan 
itu. Sebagai komentator bagus dan tulisan mereka di BOLA juga bagus.

Sekali lagi sdr lost devin saya tidak menggugat produknya, tetapi posisi anda 
eh sdr Dedi R sbg wrong man in the right place  sbg komentator di televisi. 

Tentang imbauan menggunakan ID dan username,  jangan gitu ah, memangnya ada 
orang Indonesia bernama lostdevin?  Yang penting messagenya kan?

salam,

fira


- Pesan Asli 
Dari: lostdevin <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: mediacare@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 13 Febuari, 2007 10:19:23
Topik: Re: Balasan: [mediacare] karyawan sakit hati BOLA

He...he...
Kalau saya mengikuti gaya berfikir Anda, agaknya Anda sangat mungkin 
memang "KARYAWAN SAKIT HATI" di Bola. 
Mari berfikir secara jernih:
1. Seperti yang Anda tulis, memang betul Towel yang Anda agung-
agungkan itu adalah mantan orang BOLA. Menurut kabar lagi, dia adalah 
mantan wartawan dari produk Bola yang sudah almarhum. Menurut kabar 
lagi, Towel itu terkenal sebagai kutu loncat. Masak Anda tega sih 
membandingkan dengan Dedi R, yang saya tahu bekerja keras untuk 
membangun dan mempertahankan produknya. Kabarnya lagi, produk yang 
dulu ditempati Towel mendapat dukungan penuh dari manajemen. Karena 
itu, kalau produk itu tamat, bisa jadi karena pengelolanya yang parah.
2. Saya menyukai Bolavaganza, mungkin salah satunya karena dikelola 
oleh orang-orang yang expert, seperti Dedi yang Anda hujat itu. Juga 
Arif Nata Kusumah (Kok nama Anda seperti kebalikan dari nama ini 
ya?). Saya pernah bincang-bincang dengan mereka, dan mereka punya 
satu prinsip yang menurut saya bagus. Bahwa wartawan itu dikenal 
karena tulisannya, bukan hal lain, apalagi cuma karena komentator.
3. Saya pikir, akhiri saja segala fitnah ini, dan sekedar informasi, 
Edisi Februari ini Bolavaganza tampil cukup apik lho, soal politik 
sepakbola. Menarik dan orisinil.

Salam hangat selalu.

NB: Untuk rekan-rekan dan moderator yth, tolong ID dan User name 
asli, bukan nama jadi-jadian, demi kredibilitas milis ini yang 
dicermati oleh orang-orang bijak. 

--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, hamu sukatan  
wrote:
>
> He..he...
> Kalau saya mengikuti gaya berpikir anda, saya akan bilang jangan-
jangan anda karyawan BOLA yang sudah mapan dan tidak pernah mau 
belajar lagi? Kacau kan?
> 
> Mari hilangkan perjudice dan cobalah anda menyimak lagi komentar-
komentar para wartawan BOLA di televisiterutama Dedi R (untung sudah 
menghilang) dibanding komentator dari media lainnya. Seperti ToWel 
misalnya. Saya denger dia alumni BOLA juga ya? Tapi toh dia mau 
belajar memberi nuance pada komentarnya.
> 
> Kalau ini dianggap masukan ya syukur. Tapi saya kok ragu, karena 
wartawan BOLA kan menganggap diri mereka sebagai dewanya sepakbola.
> 
> Apakah saya "karyawan sakit hati BOLA"? Mungkin. Tapi apakah 
dengan kemakmuran BOLA seperti sekarang ada juga karyawan yang sakit 
hati? Ada apa nih di BOLA? He..he..
> 
> fira
> 
>









 
Sekarang dengan penyimpanan 1GB 
http://id.mail.yahoo.com/

[mediacare] Informasi Pelatihan Teknik Kamera dan Video Editing

2007-02-18 Terurut Topik gerry_dw
Mohon maaf kepada moderator milis. Harap kiranya informasi ini dapat
diposting ke milis, siapa tahu ada milisers yang mungkin memerlukan.
Terimakasih sebelumnya.

Salam ;)
gerry

Kepada Yth
Bapak /Ibu
di tempat

Dengan hormat

Melanjutkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini, Broadcast Center
FISIP UI akam kembali membuka pelatihan Digital Video Shooting dan Digital
Video Editing periode Februari-Maret 2007. (24 Februari-24 Maret)

Pelatihan ini terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas Digital Video Shooting
(DVS) dan kelas Digital Video Editing (DVE) yang masing-masing kelas
maksimal 20 peserta. Peserta hanya dapat memilih salah satu kelas karena
waktu pelatihan yang berbarengan yaitu setiap Sabtu(5 kali pertemuan) dari
jam 08.00-17.00.

Dalam kelas DVS, peserta akan mendapat pengetahuan mengenai pengoperasian
kamera, komposisi gambar, camera handling maupun teknik-teknik pengambilan
gambar. Sedangkan dalam kelas DVE, materi berkisar seputar teori serta
praktek penggunaan software Avid Xpress Pro beserta teknik-teknik mengedit
digital video.

Biaya untuk masing-masing peserta Rp 3.000.000,- (tiga juta
rupiah). Pendaftaran kami tutup tanggal 23 Februari 2007, atau setelah
jumlah peserta mencapai maksimal kapasitas yang ditentukan. Untuk
keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Broadcast Center  FISIP UI
(Gerry), setiap
Senin-Jumat, pukul 10.00-16.00.

Kami harap Bapak/Ibu dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini,
ataupun
meneruskan informasi pada pihak-pihak yang memerlukan. Atas kerjasama yang
baik kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami
Gerryndra Danurwendo
Broadcast Center FISIP UI
Tlp.021-788 49013-15
Fax.021-787 1726
E-mail: [EMAIL PROTECTED]



[mediacare] WTO: Menjajah lewat perdagangan

2007-02-18 Terurut Topik achmad Ya'kub
Pernyataan Sikap Gerak Lawan (Gerakan Rakyat Lawan
Nekolim)
Jakarta, 19 Februari 2007

Tolak Upaya Menghidupkan kembali WTO, Bangun Dunia
Tanpa WTO!

Pascal Lamy, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan
Dunia (WTO) akan datang ke Indonesia pada tanggal 20
dan 21 Februari 2007 ini. Hal ini jelas terkait dengan
usaha membangkitkan kembali phoenix penghancur WTO
dari abunya sendiri. Misi lainnya tentu untuk mengejar
agenda fast track Kongres AS untuk melegalkan
perdagangan bebas yang lebih luas.

Sejak negosiasi di WTO mati suri di bulan Juli 2006
lalu, sudah banyak upaya untuk menghidupkan kembali
rejim perdagangan global yang menakutkan ini. Inisiasi
selalu dilakukan oleh pihak-pihak yang mendominasi di
forum WTO, sebut saja Amerika Serikat, Uni Eropa,
Jepang, Australia, Brazil dan India.

WTO adalah alat penjajahan, yang pasti tidak akan
memperhitungkan kepentingan rakyat banyak seperti
petani kecil, buruh, dan kaum miskin kota. Sejak
berdiri tahun 1995, sekitar 80 persen lebih volume
perdagangan bebas dunia diraup oleh perusahaan
transnasional raksasa. Makna pembentukan WTO untuk
mewujudkan pekerjaan dan kesejahteraan bagi rakyat
ternyata tak terwujud. 

Hal ini semakin terbukti dari catatan sejarah,
mandegnya perundingan mulai Seattle, Cancun, Hong Kong
dan Geneva memang menandakan ada jurang besar di
antara rakyat miskin di dunia—baik di negara kaya
maupun miskin—dengan model korporasi transnasional
raksasa. Protes masif yang dilakukan setiap pertemuan
WTO juga menandakan bahwa organisasi ini tak
diinginkan oleh banyak rakyat.

Di antara batu sandungan utama negosiasi adalah
pertanian. Indonesia, salah satu pentolan kelompok
negara G-33 dianggap WTO bisa mengurai benang kusut
perundingan rejim perdagangan dunia tersebut. Proposal
G-33 dengan produk khusus dan mekanisme pengamanan
khusus (SP/SSM) adalah salah satu isu mengemuka yang
memacetkan perundingan. Proposal ini sudah ditentang
banyak negara, mulai dari AS, Uni Eropa, hingga
Australia. Banyak pula negara yang mengambil posisi
moderat, dan tak sedikit banyak yang bertahan.

Di lain pihak, SP/SSM ternyata bukanlah konsep yang
cukup maju untuk mengatasi kerugian petani kecil di
seluruh dunia—terutama di negara miskin dan
berkembang. Proposal ini jelas-jelas masih berada di
bawah mekanisme WTO secara keseluruhan, dan rentan
ditukarkan (trade off) dengan usulan lain, seperti
akses pasar, bahkan konsesi-konsesi lain macam
industri dan jasa. Posisi Indonesia secara historis
juga sebagai good boy, yang cenderung setuju meskipun
menerima banyak kerugian dalam negosiasi WTO. 

Dalam hal ini, bukan proposal dalam mekanisme WTO
seperti SP/SSM yang petani inginkan, melainkan lebih
dalam lagi: WTO harus keluar dari pertanian itu
sendiri. Karena ekspansi pasar pertanian internasional
telah membuat untung AS, Uni Eropa, dan perusahaan
transnasional di dalamnya, contohnya Cargill,
Monsanto, BASF, Tyson, Charoen Pokpand, dan lainnya.
Komoditi yang supermurah dari perusahaan raksasa telah
membanjiri pasar domestik di negara miskin dan
berkembang. Akibatnya, petani kecil sudah pasti
merugi. Faktanya, impor beras di Indonesia telah
membuat ketergantungan pada pasar internasional serta
memicu petani padi beralih menjadi buruh non
pertanian, migran, atau pengangguran.

Maka dari itu, kunjungan Pascal Lamy—Direktur Jenderal
WTO dan sales neokolonialisme-imperialisme—tentunya
bukan sekadar kunjungan persahabatan, melainkan dalam
misi utama untuk kembali menghidupkan negosiasi WTO
yang mati suri. Hal ini bisa direalisasikan dengan
antek-antek neoliberalisme yang mengatur perekonomian
Indonesia, seperti Mafia Berkeley dan rejim
pemerintahan boneka. Mereka adalah menteri
perekonomian, menteri perdagangan, dan ahli-ahli
ekonomi neoliberal. Mereka inilah yang sudah lama
mencetak image Indonesia sebagai good boy di forum
internasional macam WTO, IMF dan Bank Dunia. Mereka
juga yang menjual pertanian, jasa, dan industri pada
mekanisme pasar bebas dan membuat rakyat kecil
sengsara. Mereka jugalah yang tidak melibatkan rakyat
dalam pengambilan keputusan, dan dengan mudahnya
menukarkan (trade off) pertanian dengan komoditi lain
yang hanya akan menguntungkan segelintir pihak belaka.

Untuk itu kami dari GERAK LAWAN (Gerakan Rakyat Lawan
Nekolim) dengan tegas MENOLAK KEDATANGAN PASCAL LAMY
KE INDONESIA, karena jelas dalam agenda menghidupkan
kembali WTO. Apalagi dengan menemui Presiden, Menko
Perekonomian dan Menteri Perdagangan Marie Pangestu,
jelas negosiasi akan berkutat di sekitar SP/SSM dan
konsesi serta tukar-menukar (trade off) yang
ditawarkan. Lebih jauh lagi, kami menilai WTO telah
membahayakan kehidupan rakyat kecil di dunia, baik
petani, buruh, nelayan, miskin kota, pelajar dan
mahasiswa. Untuk itu, WTO harus keluar dari kehidupan
rakyat, terutama pertanian. Karena makanan bukan
sekadar komoditi belaka, makanan adalah kehidupan!

Tolak Kedatangan Pascal Lamy, 
Tolak Upaya Menghidupkan Kembali WTO,
Bangun Dunia Tanpa WTO!


GERAK LAWAN (GERAKAN RAKYAT LAWAN
NEOKOLONIALISME

[mediacare] Re: minta tolong : Sapardi Djoko Damono

2007-02-18 Terurut Topik ramdanmalik
Coba hub 08889050203, Mas. Asyik tuh kalau Mas Ananda kolaborasi dg 
Prof Sapardi.
-- In mediacare@yahoogroups.com, chendra panatan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Minta tolong dong, apa ada yg mengetahui emailnya Bpk Sapardi 
Djoko Damono ? Pianis/ komponis Ananda Sukarlan ingin menghubungi 
beliau. Yg bisa menolong saya, bisa menghubungi saya lewat japri 
[EMAIL PROTECTED] ?
>
>   Catatan2 Ananda Sukarlan bisa dibaca di 
http://andystarblogger.blogspot.com 
>
>   Thanks ,
>
>   Chendra (manager Ananda Sukarlan) 
> 
> 
> www.chendrapanatan.com
> http://chendrapanatan.blogspot.com
>   
> -
> Looking for earth-friendly autos? 
>  Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
>




[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - RAYAKAN BERSAMA HARI RAYA NASIONAL IMLEK

2007-02-18 Terurut Topik IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
Kolom IBRAHIM ISA
Minggu, 18 Februari 2007


RAYAKAN BERSAMA  HARI  RAYA
NASIONAL  'IMLEK' 

Bersama-sama,  -   seluruh bangsa,  seantero nasion ini, merayakan
 Hari Raya IMLEK. Memang begitulah seyogianya. Begitulah seharusnya
bangsa ini sebagai  nasion yang berbudaya, yang tidak mengidap 
'chauvinisme'  dan rasisme terhadap warga negara sendiri yang berasal
dari etnis-lain. 

Tibalah waktunya bagi bangsa kita untuk  saling menghargai dan saling
 menghormati masing-masing  adat istiadat, tradisi dan budaya setiap
etnis anggota keluarga nasion Indonesia. Sudahlah tiba masanya,
istilah 'pribumi' dan 'non-pribumi' dengan aneka-ragam
interpretasinya,  dihapuskan dari fikiran rasis dan diskriminatif yang
masih melekat pada masing-masing suku bangsa kita. Terutama pada
pejabat dan penguasa dimanapun ia berada. Sudahlah tiba saatnya
meningkatkan kesadaran berbangsa, kesadaran ber-BHINNEKA TUNGGAL IKA.
 Agar kata-kata dan semboyan indah itu, tidak sekadar tercantum
menghiasi UUD dan Lambang Negara Republik Indonesia,  tidak tinggal di
atas kertas belaka,  tetapi diberlakukan d a l a m k e h i d u p a
n n y a t a s e h a r i – h a r i, lebih-lebih lagi  dalam
kehidupan politik bernegara. Hanyalah dengan demikian  bangsa ini bisa
tumbuh dan berkembang dengan mantap serta sehat  mendewasa.

Bersama merayakan Hari Raya Imlek. Adalah sama halnya dengan Bersama
Merayakan Hari Raya Tahun Baru, Bersama Merayakan Hari Lebaran.
Bersama Berbhnineka Tunggal Ika. Dengan demikian kita tidak
ber-'icak-icak'. Berpura-pura  saja,  menipu diri sendiri!

*** 

Sejauh ingatan ke 'tempo dulu', ketika orang Belanda masih menjadi
penguasa negeri terindah  di dunia, yang sekarang kita kenal dengan
nama  IMLEK,  dulu namanya, menurut logat Betawi, disebut 'Taon baru
Ciné'. Sedangkan  yang sudah sejak lama juga kita rayakan sebagai Hari
Raya Tahun Baru, dulunya di kampung-kampung  di Jakarta dikenal
sebagai 'Taon Baru Belandé'. 

Revolusi Kemerdekaan Indonesia yang  sangkakalanya bergema dari Jalan
Pengangsaan Timur 56, Jakarta, oleh proklamator Sukarno dan Hatta, 
pada tanggal 17 Agustus 1945, telah membuka  lembaran baru dalam
sejarah Indonesia. Bangsa kita telah merdeka.  Berbagai suku-bangsa
kita seperti suku bangsa Jawa, Sunda,  Melayu, Minang, Batak, Madura,
Aceh,  Makasar, Bugis, Minahasa, Maluku, Timor, Flores, Bali, Papua,
dan banyak lainnya,   kemudian  yang berasal etnis Tionghoa, etnis
asal Arab, etnis asal Belanda, etnis asal India, Pakistan, dll telah
sama-sama menyingsingkan lengan baju, berjuang bersama, mengalirkan
keringat, mengujurkan darah, berkorban  demi Indonesia Baru yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika dan ber-Pancasila. Semua punya peranan, 
menurut kemampuan dan situasinya. Masing-masing telah memberikan
sumbangannya. 

Kita juga  mengenal nama-nama asal etnis Tionghoa seperti a.l.Siauw
Giok Tjhan, Tjoa Sek Ien, Tan Po Goan, Tan Ling Dji, Oei Tjoe Tat, Yap
Tiam Hin, John  Lie, dll   yang telah memberikan seluruh hidupnya demi
usaha  kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah pejuang-pejuang
kemerdekaan yang tidak bisa dihapuskan namanya dari sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia.

***

Sejak 1965 ,  Jendral Suharto dengan rezim Orbanya,  telah memutar
kembali jarum sejarah kemajuan bangsa kita.  Politik dan kebijakan
Orba telah sangat  merusak persatuan bangsa yang telah digalang dan
dikembangkan dengan susah payah, oleh para 'founding fathers' bangsa.

Politik anti-Tionghoa yang sudah lama dikonsep  oleh golongan Kanan AD
TNI, berkembang subur,  merajalela sejadi-jadinya, begitu ia  menjadi
 kebijakan dan politik resmi pemerintah Orba. Politik anti-Tionghoa
tsb  terus berlangsung, sampai jatuhnya Presiden Suharto.  Masih segar
di dalam ingatan masyarakat, betapa  media dan pers, nama-nama jalan
serta toko-toko tidak boleh menggunakan bahasa dan kata Tionghoa.
Masih teringat betapa semua sekolah Tionghoa ditutup, dan bahasa
Tionghoa dilarang,  - - - -   sampai-sampai nama-nama Tionghoapun, - -
- - sesuatu yang bersifat  amat pribadi dan merupakan  hak azasi
manusia yang paling elementer, itupun, dengan berbagai cara dipaksakan
supaya diganti dengan nama 'pribumi' , nama Indonesia 'asli' .  

Poltik penindasan  dan pembelengguan terhadap kebiasaan, adat istiadat
serta tradisi  budaya Tionghoa, bertujuan a.l untuk mengakhiri
pengaruh  budaya Tionghoa terhadap yang mereka namakan 'bangsa
pribumi'  Indonesia.  Anéh kedengarannya, begaimana  mungkin, bahwa, 
pada  masa ketika ide-ide  pencerahan dan demokrasi berkumandang di
mancanegara,  namun, di negeri kita bisa terjadi penindasan terhadap
adat istiadat, tradisi dan budaya etnis tertentu bangsa sendiri,
kongkritnya bangsa Indonesia asal etnis-Tionghoa.

***

Sejak jatuhnya rezim reperesif Orba,  meski masih begitu banyaknya
kekurangan dan kendala yang memperlambat bahkan berusaha  merintangi
pelaksanaan tuntutan reformasi dan demokratisasi,  namun,   - - - 
hati kita menjadi lega, semakin optimis melihat haridepan bangsa ini.
Seba

[mediacare] Women Journalists Favor Discussion on Serious Issues at Cultural Fete

2007-02-18 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=92360&d=19&m=2&y=2007&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Monday, 19, February, 2007 (01, Safar, 1428)

  Women Journalists Favor Discussion on Serious Issues at Cultural Fete
  Sheikha Al-Dosary, Arab News 

  RIYADH, 19 February 2007 - Saudi women journalists covering the Janadriya 
Festival called for there to be more serious and innovative subjects that 
appeal to women at the annual event that is currently being held in Riyadh.

  At a press conference held by Jawaher Abdulall, head of the Women's 
Cultural Committee for Janadriya, women journalists expressed their dismay at 
the subjects chosen for this year's festival, which primarily focuses on 
childhood.

  Asma Al-Muhammad, a Saudi journalist and editor of the women's page in a 
local newspaper, said that childhood was an important issue but discussing the 
subject in a general fashion is not beneficial.

  "There must be some specific issue to discuss regarding childhood, such 
as the obstacles children face in life and in education. We need to discuss 
some serious problems that are kept hidden in society like sexual harassment, 
poverty and many more that really affect children," she said, adding that there 
are painful social problems affecting women and that the festival would be the 
best place to discus such issues.

  However, defending the choice of subjects, Jawaher Abdulall said: "We 
choose the subjects according to their importance in society. Children today 
are the future of tomorrow." According to organizers, members of a special 
committee consisting of six female academics select the subjects each year. The 
members change each year.

  She added that the committee had distributed questionnaires about which 
topics to discuss and that the results of the questionnaires help decide which 
subjects are selected to be discussed at the annual festival.

  Khadijah Al-Morished, a Saudi journalist working for Al-Eqtisadiah 
newspaper, said: "We need more interactive sessions instead of just asking 
women to attend lectures and become bored listening to academics talk for more 
than an hour and then having a 10-minute discussion session at the end."

  Abdulall defended the event and outlined the amount of money being spent 
in making the event a success. "When it comes to a lack of audience we can't 
blame the committee for not promoting the event but as for women who don't 
value culture then the same thing could be said with regards to men as well. We 
can't drag people to attend but their national pride should be their 
motivation," she said.

  Women cultural activities will take place during the first three days of 
next week and will be held at the King Abdul Aziz Historical Center in the 
Al-Moraba area. All activities will be held in the evening between 6.30 and 8 
and are open everyday except for Saturday. English translation service will 
also be available at the event.
 


[mediacare] Dukung Bang Ade Armando:Mari menerima KetidakMunafikan!

2007-02-18 Terurut Topik bukumiring
Mbak Titiana Adinda..saya kasihan sama Bang Ade...kenapa Anda dan
sejumlah orang lain tidak bisa menerima ketidakmunafikan ? Pasti Anda
munafik

Setelah 20 tahun lewat...saya baru tahu Bang Ade Armando punya dua
istri.Dulu saya adik kelas Bang Ade di Fisip UI... Bang Ade sama
sekali belum dikenal,...sekarang Bang Ade demikian terkenal tidak
heran sebab yang saya tahu Bang Ade itu orangnya pendek, ada
kumisnya,..senyumnya simpatik...saya jadi membayangkan Napoleon
Bonaparte... konon Napoleon juga pendek dan banyak perempuannya. Bang
Ade cuma punya 2 belum tiga...kalau lebih banyak lagi perempuannya
pasti Bang Ade akan sehebat Napoleon atau Bung Karno ...

Bagaimanapun saya salut pada Abang...Selamat yaa Bang Selamat juga
pade Nina...bisa menerima Ade apa adanya...
Poligami..poliandri...lucu juga kalau terusan dibahas dan dibesarin
buat menjatuhkan/menaikan popularitas orangsebab menurut saya
punya pacar banyak sama dengan punya istri/suami banyak, ini hanya
soal orientasi seks... pernah gak kebayang puluhan tahun hidup dengan
orang yang sama dalam satu atap, satu kamar tidur.betapa
membosankannya kepura-puraan.

Teknologi dan ilmu pengetahuan mengantarkan kita pada pentingnya
benchmarking,misalnya, rumah tangga juga butuh benchmarking, istri dan
suami perlu lebih dari satu, kalau bisa dan sah diformalkan ya
diformalkan kalau tidak ya diselingkuhkan asal nggak sampai konflik...
asal jangan sampai istri mengadu ke kantor secara formal hingga
suami/istri diturunkan jabatannya,semua ada dalilnya ada
prosedurnya,..silahkan

Dimadu,memadu atau Selingkuh adalah
Benchmark yang mengantarkan kita pada peningkatan kualitas menghadapi
suami agar istri lama kompetitif dengan istri baru, agar suami timbul
api nyala cemburu dan perhatian pada istri dengan jujur pada soal uang
gaji, uang korupsi dan lain-lain sebelum istrinya kebelet beneran
minta cerai 

Jangan sudutkan perempuan dengan membesar-besarkan poliandri dan
poligami,aktivis perempuan juga sebaiknya jangan mentabukan
poligami,seks itu enak kok... dimadu itu macam ekstasi kok...ada rasa
sakit yang nikmat karena ada cinta dan kencan ditengah kebosanan
berumah tangga dengan orang yang sama ...jujur saja kalau jadi
diri sendiri dan punya kesempatan serakah kita semua pasti mau aja
serakah asal tidak dinilai/dibilang serakahhanya sedikit orang
yang berani menyatakan dirinya serakah dengan segala dalil. ... orang
orang demikian adalah orang orang yang tidak munafik..

Mbak Titiana..dan yang lainlain,.. marilah kita meniru Nina... belajar
menerima
ketidakmunafikan dengan tulus..



Salam,
saya adalah juga berjender perempuan!
(Mohon Maaf kalau ada yg tidak berkenan dan tersinggung ini sekedar
tukar pikiran,..)



RE: Bang Ade.. Selamat yaa Saya Baru Tahu kalau Abang istrinya dua....- Re: [mediacare] Sikap tdk konsisten Ade Armando ttg Poligami

2007-02-18 Terurut Topik streetnewsonline
Nggak tahu kenapa .. saya kok jadi rajin dan gatel ngebalesin milis di 
mediacare.

Kaget juga baru tahu kalau Bang Ade Armando sekarang sudah punya dua 
istri.Selamat yaa Bang Selamat juga pade Nina...bisa menerima Ade apa 
adanya...
Poligami..poliandri...lucu juga kalau terusan dibahas dan dibesarin buat 
menjatuhkan.menaikan popularitas orangsebab menurut saya punya pacar 
banyak sama dengan punya istri/suami banyak, soal orientasi seks... pernah gak 
kebayang puluhan tahun hidup dengan orang yang sama dalam satu atap, satu kamar 
tidur.betapa membosankannya kepura-puraan.

Teknologi dan ilmu pengetahuan mengantarkan kita pada pentingnya 
benchmarking,misalnya, rumah tangga juga butuh benchmarking, istri dan suami 
perlu lebih dari satu, kalau bisa dan sah diformalkan ya diformalkan kalau 
tidak ya diselingkuhkan asal nggak sampai konflik... semua ada dalilnya ada 
prosedurnya,..silahkan

Benchmark mengantarkan kita pada peningkatan kualitas menghadapi suami agar 
istri lama kompetitif dengan istri baru, agar suami timbul api nyala cemburu 
dan perhatian pada istri dengan jujur pada soal uang gaji, uang korupsi dan 
lain-lain sebelum istrinya kebelet beneran minta cerai 

Jangan sudutkan perempuan dengan membesar-besarkan poliandri dan 
poligami,aktivis perempuan juga sebaiknya jangan mentabukan poligami,seks itu 
enak kok... dimadu itu macam ekstasi kok...ada rasa sakit yang nikmat karena 
ada cinta dan kencan ditengah kebosanan berumah tangga dengan orang yang sama 
...jujur saja kalau jadi diri sendiri dan punya kesempatan serakah kita 
semua pasti mau aja serakah asal tidak dinilai/dibilang serakahhanya 
sedikit orang yang berani menyatakan dirinya serakah dengan segala dalil. ... 
orang orang demikian adalah orang orang yang tidak munafik.



spottnews.com



Armand Azhari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Saya 
sih ngerti dan setuju bahwa poligami itu pasti
 menyakitkan bagi pihak perempuan (istri pertama). 
 Tapi bukan berarti si istri pertama tidak diberikan
 pilihan lho. dalam berbagai postingan disini
 teman-teman dari jurnal perempuan atau aktivis
 perempuan lainnya terus mengomentari bang ade.
 
 Adakah yang menyadari bahwa istri pertama juga
 memiliki pilihan untuk tidak dipoligami. Dia bisa
 memilih untuk bercerai ketimbang dipoligami. Memang
 pilihan yang sangat berat, tapi tetap saja sebuah
 pilihan. Setahu saya bang ade sudah memberikan pilihan
 itu.  Pilihan yang diambil ternyata mbak nina tidak
 mau dicerai. Perlu diingat bahwa kedua perempuan yang
 dibicarakan disini adalah perempuan-perempuan dewasa,
 pintar, dan mandiri. sebagian besar dari kita mungkin
 sudah tahu bahwa mbak nina adalah seorang perempuan
 yang sangat berdaya dan tegas. Bahkan mbak nina juga
 sangat dikenal sebagai seorang feminis (Gimana nih
 tanggapan teman-teman feminis ketika salah seorang
 rekan seperjuangan mereka bersedia di poligami?). Mbak
 nina sering diminta jadi pembicara untuk berbagai isu
 mengenai perjuangan hak perempuan. Saya yakin semua
 argumen yang kita ungkapkan disini bukan nggak pernah
 diutarakan oleh mbak nina. Nyatanya dipoligami tetap
 menjadi pilihannya.
 Saya juga pernah kenal istri keduanya bang ade. Dia
 perempuan yang pintar dan mandiri. (setahu saya dia
 sendiri saja sudah sejahtera banget secara finansial,
 jadi sama sekali bukan karena karena alasan
 kesejahteraan).
 
 Kedua perempuan dewasa yang cerdas ini sudah mengambil
 keputusan mereka sendiri (dengan asumsi bahwa mereka
 nggak mengambil keputusan ini dibawah pengaruh obat
 bius atau todongan senapan, hehehe). harusnya kita
 semua menghargai keputusan mereka. kalau ada
 pertanyaan yang perlu diajukan harusnya diajukan
 kepada para perempuan yang terlibat disini. Kenapa
 mereka mau dipoligami. Karena posisi bang ade disini
 hanya bisa memberikan pilihan. pengambil keputusan
 berada ditangan kedua istri.
 
 salam
 armand azhari
 
 --- Leo TOBING <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
 > Saya setuju, dalam hidup orang bisa berubah!
 > Namun demikian, sebagai orang yg berakhlak, mari
 > kita menuju kepada
 > perubahan yg lebih baik ... Yg tidak egois, dan mau
 > berkorban untuk sesama
 > (eehh...eehhh ... Jangan ke sesama dulu deh, tetapi
 > ... Mau berkorban untuk
 > isteri dan anak-anak).
 > 
 > Bagaimana berkorbannya?
 > Yaitu, dengan menahan diri dari keinginan badan
 > untuk macarin cewe lain.
 > 
 > Kita ingat cerita lama, konon ... Anak beranaknya
 > nabi Ibrahim, hasil dr
 > poligami, hingga jaman kini-pun masih gak enakan
 > hubungannya.
 > 
 > Saya hanya menilai, bahwa pria yg berpoligami,
 > adalah manusia yg egois dan
 > ego-sentris ... Tidak pernah mau berkorban demi
 > isteri dan anak-anak, hanya
 > mikirin diri sendiri.
 > 
 > Sedangkan dalam agama, kita selalu diajarkan untuk
 > berjuang melawan
 > keinginan badan dan memungkirinya dengan cara
 > berpuasa ... 
 > 
 > Apa arti puasa bagi mereka yg berpoligami? Hanya
 > menahan nafsu lapar
 > sajaka

[mediacare] Untuk justjoiningthetribe - Re: Video POSO palsu

2007-02-18 Terurut Topik justjoiningthetribe2
>>Karsenty hanyalah MENGUTIP apa yang sudah disiarkan sebelumnya yang
>>mengatakan bahwa al Dura tidak mungkin dibunuh oleh tentara Israel

Karsenty, director of the French Web site Media Ratings, ACCUSED
Enderlin of using staged footage in his report showing Dura and his
father caught in the middle of a firefight on September 30, 2000.
http://www.jpost.com/servlet/Satellite?c=JPArticle&cid=1159193481133&pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull

Perhatikan kata dalam huruf besar, apakah accused sama dengan
mengutip? Logikanya kalau memang Karsenty merasa benar, mengapa tidak
menyodorkan bukti2nya? Dan anda tahu apa kata dua jurnalis senior
Prancis menyangkut hal tsb. Jadi satu hal yang pasti, tuduhan anda
bahwa peristiwa tersebut direkayasa adalah fitnah. 

*** 

>>Bihat saja di youtube rebuttal/penyangkalan yang diberikan oleh
>>imam2 yang ketahuan menyebarkan fitnah tayangan tv di Inggris
>>beberapa minggu yang lalu.

Kalau memang mereka merasa harus membela diri, itu urusan mereka.
Tidak perlu disangkut-pautkan dengan apapun.



>>Dan menurut Abu Hamzah itu adalah aturan Islam. 

Abu Hamzah yang mana nih? Anda mau mendengarkan omongan satu orang
extremist dan menganggapnya representasi 1 milyar lebih Muslim? 



>> Tetapi perbedaan tafsir di bible tsb. tidak dijadikan dasar  oleh
>>orang2 Kristen untuk melanggar HAM nya orang lain, baik yang Kristen
>>maupun bukan. 

Itu kan karena anda christian apologist. Dunia sudah sepakat bahwa
sejarah kebiadaban kristen itu juga dimotivasi oleh ayat2 yang ada
dalam bibel.

***

>>Di agama Kristen, Yesus tidak mengajarkan bahwa seseorang harus
>>diserang, dibunuh karena perbedaan pendapat mengenai ke Kristenan,
>>atau meninggalkan agama Kristen.  Bukankah itu sesuatu yang baik dan
>>patut ditiru oleh Muslimin??? 

Omongan yesus itu banyak yang menyerempet2 kekerasan, cuma dengan
heurmeulogi, eksegese, theologi, semuanya jadi ditutup2i dan
disamarkan, kalau bisa diputar 180 derajat maknanya. Pas ada moment
yang tepat, maka ayat tersebut akan diterapkan, ingat tuh kasus gereja
cynodenya Tibo.

***

>>Mengenai Bush: saya tidak tahu apa yang anda maksudkan mengenai Bush
>>mendapatkan inspirasi.

Yesus mengatakan kepada Bush untuk membom Iraq. Dan bagaimana dengan
Pat Robertson? hehe...

***

>>Pemboman klinik aborsi:  Wah, mereka kan ditangkap, diadili dan
>>dihukum, karena mereka itu jelas2 bersalah.

Bukan itu pointnya, rather: mereka melakukannya atas dasar agama
kristen. Memangnya pembom Bali tidak dihukum? Capek deh saya melayani
anda, kristen tipikal.

***

>>Mengenai comot ayat:  Wah saya kan memberikan ayat2 tsb. untuk
>>mendukunga apa yang saya katakana.  

Menggal-menggal ayat diluar konteks itu namanya main comot, paham?

***

>>Saya tidak tahu mengenai "orang Kristen yang bergembira, dll. dll.".
>>(Mungkin anda ingat orang2 Islam yang –me-nari2 di jalanan dan
>>mem-bagi2-kan permen pada waktu kejadian 9/11)

Saya tidak tahu tentang bagi2 permen, tapi hari itu Pentagon simbol
militer Amerika yang selama ini memberi bantuan militer mereka kepada
Israel untuk kemudian digunakan membunuh saudara2 mereka, mendapat
serangan, mereka punya alasan untuk menari.

Sedangkan orang2 Israel yang ditangkap pada hari yang sama pada
kejadian itu juga menari2, melonjak kegirangan, dan inilah yang
disangka teman sama Amerika.

***
 
>>Atau seperti apa yg. dikatakan oleh pimpinan umat muslimin di
>>Australia, al Hilaly yang mengatakan bahwa 9/11 adalah perbuatan
>>Tuhan.  

Dan anda tahu kata pendeta yang mengatakan bahwa badai katrina itu
hukuman Tuhan? Capek deh ngomong sama orang yang tidak tahu diri
seperti anda ini.

***

>>Ini adalah mufti yang sama yang menyamakan wanita yg. tidak
>>berjilbab sebagai daging yang tidak ditutup, dan juga yang
>>mengatakan bahwa 90% dari perzinahan adalah salahnya wanita. 
>>Bacalah ini semua di khotbahnya .

Dan itu adalah analogi. So what? 90%?

***

>>Mengenai Paus di jaman dulu yang berpolitik:  Jaman dulu mereka itu
>>melanggar apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai pemisahan
>>antara gereja dan negara. 

Memangnya kehidupan itu cuma urusan politik? Urus tuh skandal seks
gereja. Jangan ditutupi-tutupi teyus oleh dedengkot gereja ..
 
***

>>Bagaimana anda bisa begitu yakin dengan hal itu?  Pengalaman2 sudah
>>membuktikan bahwa banyak gerombolan hijau yang sudah menutup
>>gereja2, membakar, dll.  

Karena gereja anda itu licik ... dan saya sudah beri contohnya bukan?
Dari Kamboja, Cina, India, Burma dll

***

>>Google saja Boston Mosque dan baca berita dari ber-macam2 sumber.  

Mana berita yang mengatakan kalau councillor itu Muslim, lagi2 ini
tuduhan anda kan?



>>Dan bersamaan dengan sumbangannya itu, maka Arab Saudi pun
>>mengirimkan imam2 dan tulisan2 untuk menyebarkan faham wahabi
>>mereka. 

Itu hak mereka, kalau memang mereka melanggar hukum, mereka akan
berurusan dengan yang berwajib, paham?

Capek deh ngejawab postingan anda, tidak bermutu, menang di rambling
doang yg panjang.

JustJoiningTheTribe
Don'

[mediacare] Undangan liputan ke Pasar Kembangsari Bantul: Pasar komunitas pertama pasca gempa

2007-02-18 Terurut Topik radityo djadjoeri
From: Arsa Wening arsa
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  
Pasar Kembangsari Bantul, pasar komunitas pertama pasca gempa
   
  Yogyakarta (18/2) – Tak sebagaimana lazimnya pasar yang ada di Pulau Jawa, 
Pasar Kembangsari, Piyungan, Bantul dibuat dengan desain unik. Pasar permanen 
pertama yang dibangun pasca gempa Yogyakarta, Mei 2006 lalu itu memiliki 163 
los berukuran 23 x 1,5 meter dan 23 kios berukuran 3 x 2,5 meter. Letak los 
mengelilingi kios yang didesain meyerupai payung dengan struktur bangunan kuat. 
Sementara kios yang biasanya
diisi pedagang besar berada di dalam. Terbalik dengan umumnya pasar yang 
biasanya menempatkan los-los (lapak) di dalam pasar.
  
  Tentang konsep pasar yang tidak umum ini, Direkur Program Baznas – Dompet 
Dhuafa, Kusnandar mengungkapkan. "Kami menamainya pasar komunitas. Di dalamnya 
ada pemerataan perputaran ekonomi dengan menempatkan pedagang-pedagang kecil di 
bagian depan. Sehingga pedagang kecil mudah diakses pembeli. Sementara dengan 
dagangannya yang lebih komplit pedagang kios tetap dapat konsumen", terang 
Kusnandar di
Bantul, Minggu (18/2).
  
  Bangunan pasar yang tergolong megah ini diperuntukkan secara cuma-cuma pada 
para pedagang. Sebelum gempa yang meluluhlantakkan bangunan pasar ini, para 
pedagang menjajakan dagangannya di los-los yang terbuat dari kayu dan bambu. 
Sejak gempa
menggoyang Yogyakarta dan Jawa Tengah, dalam sebulan pasar tak beraktivitas. 
Selain bangunannya porak poranda pedagang juga masih trauma.
  
  Pemilihan pasar Kembangsari itu menurut Kusnandar melalui proses sigi dan 
pendekatan yang alot. "Sebelumnya kami menyigi delapan pasar yang rusak pasca 
gempa di Bantul dan Yogyakarta. Tetapi belum ada pasar yang siap dikelola 
secara komunitas. Sampai akhirnya kami menemukan pasar Kembangsari yang dengan 
komitmen kami membangun pasar dimana para pedagang siap membentuk komunitas dan 
mengelola pasar bersama-sama", imbuh Kusnandar.
  
  Nilai lebih dari pasar ini tidak hanya bangunannya saja melainkan 
terbentuknya komunitas pedagang pasar. Bu Samawi, salah seorang pedagang Nasi 
Kucing, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena memiliki los yang bagus. 
"Gempa niki mbeto berkah. Nek mboten wonten gempa kula nopo nggih bakal gadah 
peken ingkang sae", (gempa ini juga berkah,
kalau tidak ada gempa saya tidak bakal punya pasar bagus), aku Bu Samawi dengan 
nada gembira. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Bu Pawiro yang menempati 
los no 18. "Nggak pernah mimpi bakal punya pasar sebagus ini mas", kometar 
pedagang lainnya, Bu Luluk yang menempati kios no 5.
  
  Namun, konsep pasar komunitas ini awalnya kurang mendapat respon baik dari 
pemerintah desa. Diakui Herdiansah, Koordinator Dompet Dhuafa Jogja, meski 
komunitas pedagangnya menerima tetapi kepala desa awalnya belum legowo. "Dia 
mengatakan, karena dana dari
Dompet Dhuafa ini dana hibah serahkan saja ke desa biar dikelola desa, tidak 
usah bikin paguyuban-paguyuban", kata Herdi menirukan ungkapan Kepala Desa 
Kembagsari, Rasmudji.
   
  Sementara bagi Dompet Dhuafa (DD), amanah bantuan mesti disampaikan langsung 
dan tepat pada sasaran penerimanya.  Pengalaman selama ini, menyalurkan bantuan 
melalui birokrasi lebih banyak menguapnya ketimbang sampainya.
  
  Berbeda dengan respon pemerintah desa yang setengah hati, Bupati Bantul, 
Idham Samawi mendukung penuh proses pembangunan Pasar Kembagsari yang didanai 
Dompet Dhuafa ini. Bahkan ia menurunkan perintah langsung agar pembangunan 
pasar tidak dipersulit. Dalam audiensi dengan Bupati pada Selasa lalu, Idham 
juga mendukung penuh program recovery yang dilakukan DD di Bantul pasca gempa.
  
  "Saya berterima kasih DD sudah memperhatikan masyarakat saya yang sedang kena 
musibah. Saya juga melihat lembaga ini tidak setengah-setengah dalam membuat 
program. Pasar Kembangsari dan pembangunan SDN Pacar dan MI Giriloyo 
membuktikan keseriusan lembaga ini. Apalagi DD juga komitmen mendampingi 
programnya dalam jangka dua tahun kedepan", tandas Idham di rumah dinas Bupati, 
Bantul, Selasa
(13/2).

  Pasar yang peresminnya dilakukan, Senin (19/2) oleh Bupati Bantul, Idham 
Samawi itu komunitasnya (paguyuban) akan dimanajemeni oleh BMT Tamzis. Pasar 
juga dilengkapi dengan sarana ibadah, mushola, kamar mandi, dan kantor 
pengelola pasar. Total dana yang dianggarkan untuk pembangunan Pasar 
Kembangsari ini menelan dana Rp 847.100.000.
  
--
   
  UNDANGAN
   
  Kami mengundang rekan-rekan media kiranya berkenan hadir pada peresmian Pasar 
Kembangsari Bantul bersama Bupati Bantul, Idham Samawi.
   
  Hari/tgl : 
  Senin, 19 Februaru 2007
  
Waktu : 
  Pukul 13.00
  
Tempat : 
  Pasar Kembangsari, Jl Kembangsari, Piyungan, Bantul, DIY

  Atas dukungan dan kehadirannya kami ucapkan terma kasih.
   
  Contact person : 
  Herdiansah (08562289825)
   

 

[mediacare] Re: [sobat-hutan] Siaran Pers tolak kekerasan terhadap petani

2007-02-18 Terurut Topik kadhafi

  - Original Message - 
  From: Yayasan SWAMI 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, February 18, 2007 9:41 PM
  Subject: [sobat-hutan] Siaran Pers tolak kekerasan terhadap petani



  Siaran Pers

  JARINGAN ADVOKASI KASUS KONTU-MUNA







  "HENTIKAN KEKERASAN, TOLAK PENGGUSURAN, CABUT PERMENHUT 454/1999"




  Muna, 19 Februari 2007 --- Rencana Pemkab Muna (Sultra) untuk mengosongkan 
kawasan Kontu dan sekitarnya dari aktivitas pertanian warga sudah menjadi 
program tahunan (sejak 2000) yang tidak pernah tuntas. Sampai saat ini petani 
tetap bertahan dan menolak untuk di gusur oleh Pemda. Pemda Muna mengkalim 
bahwa wilayah yang di kuasai warga petani di Kontu dan sekitarnya adalah 
kawasan hutan lindung yang harus di selematkan. Sementara warga petani dan 
masyarakat adat mengklaim kawasan Kontu dan sekitarnya merupakan tanah leluhur 
mereka yang sudah di olah secara turun temurun sejak sebelum negeri ini 
merdeka, kawasan itu adalah pemberian dari Raja Muna sebagia imbalan atas 
terbunuhnya musuh Raja Muna oleh salah seorang sesepuh kampung Watoputih.




  Tahun 2000, Pls. Bupati Muna Drs. Badrun Raona mengeluarkan instruksi 
pengrusakan dan pembakaran pondok dan tanaman masyarakat. Kejadian itu 
berbuntut pada penangkapan dan proses hukum (penjara) 9 orang aktifis LSM Swami 
Muna yang melakukan pendampingan masyarakat . Diketahui bahwa instruksi 
tersebut karena desakan sekitar 10 pengusaha sawmill yang sudah kesulitan 
mengambil, menebang, dan mengangkut kayu jati di Kawasan Patu-Patu dan Kontu. 
Sekitar 1.000 KK warga dianggap menjadi penghalang bagi para pengusaha untuk 
mengeksploitasi secara ilegal kayu jati di kawasan tersebut.




  Tahun 2003, Bupati Muna Ridwan BAE kembali mengeluarkan instruksi penggusuran 
dengan kekerasan, banyak warga menjadi korban kekerasan aparat Pol PP, Polisi 
dan TNI, namun warga tetap bertahan dan penggusuran di hentikan. Ada 4 orang 
warga ditangkap polisi, diajukan dipangadilan dan dihukum penjara. Ternyata 
penggusuran tersebut terkait dengan MoU antara Pemda Muna dan PT Usaha Loka 
Malang untuk mengeksploitasi kayu jati di kawasan Kontu dan sekitarnya. 
Penggusuran dengan cara kekerasan kembali terjadi tahun 2004 disertai 
pembakaran pondok/rumah dan perusakan tanaman petani. Puncaknya tahun 2005 
Pemkab Muna kembali mengeluarkan instruksi penggusuran, konflik berdarah 
terjadi, puluhan orang warga jadi korban karena penganiayaan. Seorang aktivis 
LSM Swami juga mengalami penganiayaan mengakibatkan cacat di bagian kepala dan 
harus dirawat selama 2 bulan di rumah sakit.




  Sudah banyak harta kekayaan para petani yang di hancurkan oleh Pemda (kurun 
waktu 2000 - 2006), tanaman-tanaman pertanian petani yang merupakan sarana 
produksi untuk hidup dan menyekolahkan anak-anak mereka selama ini ikut di 
babat oleh aparat Pemda. Setiap kali terjadi penggusuran, para petani harus 
menerima konsekuensi pembakaran pondok dan rumah, perusakan/pembabatan tanaman 
bahkan praktek kekerasan fisik juga harus diterima.




  Kebijakan Pemda Muna untuk menggusur dengan cara-cara kekerasan terhadap 
warga petani di Kontu menunjukan ketidak berdayaan dan rasa frustasi Pemda 
dalam menyelesaikan konflik agraria di Kabupaten Muna. Kepmenhutbun No. 454 
/1999 tentang penunjukan kawasan hutan lindung di propinsi Sultra yang 
melegetimisi Pemda untuk menggusur warga petani di Kontu sesungguhnya hanya 
sebagai kamuflase untuk merebut sumber daya yang ada di kawasan tersebut. Ada 
dua skenario tersembunyi yang memotivasi Pemda Muna untuk penguasai kawasan 
Kontu dan sekitarnya : Pertama, setelah seluruh tegakan jati di babat dengan 
modus barang temuan dan lelang, kini Pemda Muna mulai melirik tunggak-tunggak 
jati yang melimpah di kawasan tersebut. Kedua, ada proyek Gerhan dengan nilai 
miliaran rupiah dari pemerintah pusat yang lokasinya di kawasan Kontu dan 
sekitarnya.




  Klaim bahwa wilayah Kontu dan sekitarnya sebagai kawasan hutan lindung 
berdasarkan Kepmenhutbun 454/1999 sebenarnya telah mengalami delegitimasi dari 
masyarakat. Pertama, karena kawasan tersebut merupakan hak komunal masyarakat 
Watoputih (dalam bahasa daerah disebut "bungi/omme"). Kedua, Lahirnya 
Kepmenhutbun tersebut tidak melalui prosedur yang lazin sesuai UU, juga 
bertentangan dengan RTRW Kab. Muna dan Perda No. 20/1999 tentang RUTRW Kab. 
Muna. Ketiga, prasyarat penetapan sebagai kawasan hutan lindung tidak dipenuhi, 
karena berdasarkan analisis keruangan (topografi dan hidrologi) ternyata 
kawasan tersebut tidak layak ditetapkan sebagia kawasan lindung. 




  Bagi warga petani, penggusuran adalah bencana kematian, karena tidak ada lagi 
lahan untuk tempat bercocok tanam jika tergusur dari tanah leluhur mereka. 
Sementara tempat itu adalah satu-satunya warisan leluhur yang bisa menyambung 
hidup mereka selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, bertahan ditengah gempuran 
aparat (Pol PP, Polisi dan Tentara) a

[mediacare] UNDANGAN: Penganugerahan Gelar PANGLIMA LAUT KEHORMATAN. Sejarah Baru Dalam Tradisi Aceh

2007-02-18 Terurut Topik Batara Hutagalung
http://media-sumatera.blogspot.com/2007/02/undangan-penganugerahan-gelar-panglima.html
   
   
UNDANGAN  
   
   
  Sabang, 17 Februari 2007
   
   
  Dengan hormat,
   
  Sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan 
kepada para nelayan di Sabang, para nelayan dan para Panglima Laut di Sabang 
akan memberikan gelar
   
  PANGLIMA LAUT KEHORMATAN
   
  kepada Bapak Yves Dantin, Presiden Förder- und Interessengemeinschaft (FIG) – 
Indonesia.
   
  Panglima Laut Kota Sabang, Bapak Yusuf Djamin, yang mewakili para Panglima 
Laut dan nelayan Sabang akan menganugerahkan Gelar tersebut, dalam acara yang 
diselenggarakan oleh 10 Panglima Laut Sabang, pada
   
  Hari/Tanggal: Selasa, 20 Februari 2007
  Tempat: Aula BAPPEDA Sabang
Jl. Laks. Muda Yos Sudarso 45, Sabang
  Waktu  : Pukul 09.00 WIB

  Bersama ini, a.n. Panitia Penyelenggara, kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr. untuk 
menghadiri acara penganugerahan gelar Panglima Laut Kehormatan tersebut.
   
  Penganugerahan Gelar Panglima Laut Kehormatan ini adalah yang pertama kali 
dalam sejarah Aceh, karena pemberian gelar Panglima Laut Kehormatan belum 
pernah terjadi sebelumnya, dan kali ini sekaligus seorang Jerman yang pertama 
kali mendapat kehormatan ini.
   
  Panglima Laut dalam tradisi Aceh adalah penguasa wilayah laut terhadap segala 
kegiatan nelayan di laut dan dalam penangkapan ikan. Panglima Laut berhak 
memerintahkan larangan yang mengikat masyarakat adat di wilayahnya.
   
  Kini kewenangan Panglima Laut adalah sebagai pengelola wilayah, dan tugasnya 
adalah melakukan koordinasi kepentingan nelayan dengan pemerintah.
   
  FIG-Indonesia, LSM Jerman yang dipimpin oleh Bapak Dantin, telah memberikan 
bantuan kepada para nelayan di Sabang sebanyak 134 perahu nelayan baru, 
membiayai reparasi 60 perahu nelayan yang rusak akibat tsunami, namun masih 
layak melaut, memberikan sejumlah motor baru untuk perahu nelayan, mendirikan 7 
balai nelayan, menyumbang untuk peralatan sekretariat Panglima Laut dan 
membantu mendirikan UKM bagi nelayan.
   
  Setelah acara penganugerahan selesai,  para nelayan dan 10 Panglima Laut 
Sabang akan menggelar 
   
  RAPAT UMUM LEMBAGA ADAT LAUT SABANG,
   
  yang tujuannya adalah membuat pedoman pelaksanaan kehidupan adat dalam adat 
laut, sehingga semua aktivitas adat mempunyai landasan hukum yang tegas.
   
  Bapak D.Y. Witanto, SH., yang adalah juga seorang Hakim di Pengadilan Negeri 
Sabang, telah menyusun Konsep Peraturan dan Buku Hukum Adat Laut Sabang, yang 
akan diluncurkan pada bulan Maret/April 2007.
   
  
Atas perhatian yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.
   
  Hormat kami,
   
   
  Batara R. Hutagalung
  Public Relations FIG-Indonesia
   
  Jl. Sultan Hasanuddin 10
  Pantai Kasih,
  Sabang, NAD
   
  Tel.: 0652 - 21066
   
   
   
   
   

.


[mediacare] Re: [nasional-list] PP 37/2006 Bentuk Suap Baru (menurut anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P)

2007-02-18 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Saya kira benar sekali pendapat anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP AB 
Batubara tersebut, bahwa PP 37/2006 adalah bentuk suap baru. Ini menunjukkan 
bagaimana ulah KIB (Kabinet Indonesia Berdusta) untuk terus melanjutkan 
janji-janji kosong SBY dulu. Memang "sandaran" KIB hanyalah pada mereka yang 
kini duduk di kursi-kursi empuk (Birokrasi, Legislasi dll), sebab rakyat sudah 
tidak dapat dibohongi lagi, tidak mau dijadikan sandaran. Rakyat kini menuntut 
janji supaya dipenuhi.
   
  "Sandaran" tersebut hanya bisa ditegakkan kalau ada alat penegaknya, misalnya 
uang suap yang dibungkus dengan PP 37/2006.
  Padahal rakyat yang menderita hebat akibat banyak musibah, baik musibah alam, 
maupun musibah kebijakan-salah pemerintah, harusnya ditangani dengan saksama, 
sebagai prioritas pertama. Tapi pemerintah malah membagi-bagikan uang rakyat 
untuk "penegakan sandaran" tersebut di atas, sebagai  taktik politik  bagi-bagi 
suap yang dibungkus dalam amplop PP 37/2006. Taktik politik macam ini harus di 
lawan tanpa ampun. 
   
  Semoga politik-oposisi PDIP maju terus, demi kepentingan wong cilik. Pak 
Batubara, bakar habis politik busuk kabinet KIB/SBY-MJK!!!.
   
  A. Simanjuntak
   
   
  ---Original Message---
   
From: Rudy Patirajawane
  Date: 18-2-2007 11:13:35
  To: mediacare@yahoogroups.com; Antara; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [nasional-list] PP 37/2006 Bentuk Suap Baru (menurut anggota Dewan 
Pertimbangan Pusat PDI-P)

   
SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  PP 37/2006 Bentuk Suap Baru [JAKARTA] Kehadiran Peraturan Pemerintah 
Nomor 37/2006 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota 
DPRD dinilai sebagai bentuk suap baru. PP itu harus segera dicabut dan Dewan 
Perwakilan Rakyat (DPR) diminta untuk mengkaji apakah pemerintah melanggar 
hukum dengan menerbitkan PP itu.   Pendapat itu disampaikan oleh Anggota Dewan 
Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), AP Batubara 
kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/2).   "PP itu semacam suap dari 
pemerintah kepada wakil rakyat, terutama menjelang pelaksanaan pemilihan umum 
2009," kata dia.   Dikatakan, reaksi penolakan yang sangat keras di kalangan 
masyarakat harus menjadi pelaja ran kepada pemerintah dalam membuat kebijakan. 
Pemerintah harus terlebih dulu melakukan survei sebelum membuat peraturan.   
Apalagi, kata Batubara, PP 37/2006 menyangkut penggunaan uang rakyat. Sebelum 
dibuat, PP seperti itu harus melibatkan partisipasi publik sehingga
 resistensi masyarakat bisa berkurang.   "Dalam kasus ini, terlihat sekali 
kalau pemerintah mengeluarkan kebijakan secara sepihak dan tertutup tanpa 
konsultasi masyarakat. Akibatnya, pemerintah terkesan kuat telah kehilangan 
wibawa," kata dia.   Selain itu, Batubara melihat kehadiran PP 37/2006 
menunjukkan kalau kabinet saat ini berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi 
yang jelas. Walau menyangkut DPRD, PP seperti itu seharusnya tidak hanya dibuat 
oleh menteri dalam negeri, tetapi menjadi keputusan politik kabinet.   Dia 
menegaskan pula, kehadiran PP itu menunjukkan kalau pemerintah dan wakil rakyat 
yang mendukung PP tersebut tidak peka terhadap krisis yang ada di tengah 
masyarakat. Banyak persoalan di masyarakat yang harus mendapatkan perhatian 
lebih ketimbang hanya menambah kantong anggota dewan. "Saya yakin, tanpa ada PP 
itu pun para wakil rakyat di daerah bisa hidup di atas rata-rata rakyat 
Indonesia. Artinya, mereka tidak akan kelaparan tanpa ada PP itu dan bisa hidup
 berkecukupan," kata dia.   Batubara mengingatkan anggota DPRD yang berasal 
dari PDI-P untuk bersikap tegas menolak kehadiran PP itu. Anggota PDI-P yang 
sudah menerima uang karena PP itu diminta untuk segera mengembalikannya.   
Selain itu, anggota DPRD dari PDI-P diminta untuk keluar dari asosiasi anggota 
DPRD. Menurut dia, dengan kasus PP 37/2006, terlihat jelas kalau asosiasi DPRD 
se-Indonesia dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Pemerintah Harus 
Proaktif   Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti 
mengatakan, pemerintah seharusnya proaktif untuk menyelidiki, apakah terjadi 
penyimpangan dalam proses pencairan uang rapelan. Peraturan Pemerintah (PP) 
Nomor 37 Tahun 2006 memang menjadi dasar hukum yang sah, tapi bisa terjadi 
penyimpangan terkait pos anggaran yang digunakan untuk membiayai uang rapelan.  
 Demikian dikatakan Bivitri Susanti, Jumat (16/2), di Gedung DPR. Dia mengakui 
adanya kejanggalan bila uang rapelan bagi para anggota DPRD itu
 dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 
2006.   Pasalnya menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan 
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, perubahan APBD harus 
ditetapkan selambat-lambatnya tiga bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran, 
yaitu September. 

Re: [mediacare] [SP] Eddie Kusuma: Imlek adalah Perayaan Budaya

2007-02-18 Terurut Topik rahmad budi

Kalau melihat sejarah seperti yang ditulis penulis, maka benar Imlek adalah
perayaan budaya. Namun
kalau dalam perayaan budaya ini dihiasi dengan ritual agama (Buddha), ya
saya pikir sah-sah saja.

Tak hanya Imlek yang menjadi komersial, semua perayaan agama lain juga
dikomersilkan.

Menjadikan imlek sebagai hari libur nasional ada baiknya karena toh warga
Tionghoa biasanya akan ambil bagia dalam perayaan imlek, ini sebagai
penghormatan dari pemerintah.

Ndak perlu diperbesar masalah ini.

On 2/18/07, Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Seandainya, saya ulangi, seandainya, pernyataan dan penjelasan penulis
adalah benar; "Imlek adalah Perayaan Budaya", maka Pemerintah telah
keliru menetapkan Imlek sebagai Hari Raya (Keagamaan) Nasional.
Dan oleh karena itu, Keputusan Presiden Nomor 19/2002, yang menyatakan
Imlek adalah Hari Libur Nasional, perlu ditinjau kembali, untuk dicabut.

Menyambut Hari Raya Imlek, nampak suasana suci dan indah dikotori oleh
kontroversi terbuka, bahkan adanya kecenderungan pihak-pihak tertentu yang

mengkerdilkan magna Hari Raya Imlek, sebagai perayaan budaya (pakai huruf
kecil).

Melalui Keppres No.6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres
No.14/1967. Yang artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi memerlukan
izin
khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari
kepercayaan,
kebudayaan, dan tradisi asli mereka.
Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan
mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002
yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi
dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
Hari libur nasional yang terkait dengan agama, merupakan Hari Raya dari
agama-agama yang ada di Indonesia dan diakui oleh pemerintah.

Tradisi silaturahmi keluarga, kerabat, teman dan tetangga; yang intinya
adalah penghormatan yang muda pada orang yang lebih tua dan saling memberi
selamat ini memiliki kesamaan dengan tradisi silaturahmi masyarakat
Muslim,
setelah melaksanakan sembahyang (solat) Ied, pada Hari Raya Idul Fitri.
Dikalangan pribumi jaman dulu, Imlek lebih dikenal sebagai "Lebaran Cina".

Kalau cuma sekedar perayaan budaya, mengapa masyarakat Tionghoa
menyelenggarakan rangkaian ritual sembayangang di rumah dan
berbondong-bondong sembahyang ke Klenteng (agama Tao/Konghucu) dan ke
Vihara
(Budha)?

Quote:
Konon, Perayaan Imlek Nasional ini atas prakarsa bersama Duta Besar RI di
Beijing dan Duta Besar RRT di Jakarta dalam rangka peningkatan hubungan
kerjasama kebudayaan kedua negara. ---End quote.

Apakah maksudnya Perayaan Imlek Nasional mau dijadikan acara perayaan
(budaya) bilateral?
Kalau menurut penulis, acara perayaan Imlek adalah dalam rangka
"peningkatan
hubungan kerjasama kebudayaan kedua negara", maka kehadiran Presiden RI
sudah amat berlebihan. Sehingga di masa mendatang, setiap acara hari
"Kebudayaan Imlek", cukup dihadiri oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan
RI saja.

Quote:
Perayaan Imlek Nasional Indonesia bersatu yang akan berlangsung dalam
rangka
meningkatkan kerjasama antara RI dan RRT.---End quote.

Mudah-mudahan saya salah tangkap kesan tersirat, bahwa adanya
kecenderungan
untuk memanfaatkan Hari Raya Imlek sebagai komoditas Politik-Ekonomi
(dagang).

Wassalam,
Yap Hong Gie (Kristen)

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/02/17/Editor/edit01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY
Last modified: 16/2/07
Imlek adalah Perayaan Budaya
Eddie Kusuma

Menjelang peringatan Imlek tanggal 18 Februari 2007 ini, masih ada yang
mempertanyakan apakah Imlek itu perayaan agama atau budaya.
Untuk itulah penulis ingin menjelaskan bahwa perayaan Imlek adalah sebuah
tradisi masyarakat Tionghoa yang telah membudaya.
Perayaan Imlek tidak membedakan agama maupun asal usulnya, akan tetapi
tradisi yang mewujudkan silaturahmi keluarga, kerabat, teman, dan
tetangga.

Jembatan bagi orang yang beragama menyatakan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dengan doa dan harapan mendapat perlindungan dari Sang Pencipta,
Panjang Umur, Rezeki Melimpah, Kesehatan dan Sukses selalu. Jadi tidak
heran
di Tiongkok.

Perayaan Imlek dilakukan oleh umat Islam, Kristen, Katolik, Budha dan
agama
lainnya, bahkan orang yang tidak beragama (atheis) pun merayakannya karena
Tiongkok adalah negara komunis. Jika dikatakan Imlek perayaan agama atau
tahun baru sebuah agama, menurut saya itu keliru. Tapi boleh-boleh saja
karena keyakinan seseorang umat yang beragama sepanjang tidak mengklaim
Imlek adalah miliknya.

Tahun baru Imlek adalah kebudayaan yang lahir dari para petani. Imlek
merupakan tahun baru masyarakat Tionghoa yang ditandai dengan penanggalan
berdasarkan sistem lunar (Yin li) yaitu sistem penanggalan berdasarkan
peredaran bulan. Jadi tidak ada hubungannya dengan kepercayaan dan ajaran
agama apapun. Sistem ini berbeda dengan sistem solar yaitu penanggalan
masehi yang berdasarkan peredaran matahari Yang Li

Dalam kehidupan masyarakat di Tiongkok, sistem lunar lebih cocok bagi para
petani, sebab pada setiap tan

[mediacare] PESAN SMS DARI NITA&WITA SOBRON AIDIT: UCAPAN TERIMAKASIH

2007-02-18 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
 
  KAMI MENGUCAPKAN TERIMAKASIH SEDALAM-DALAMNYA ATAS PERHATIAN BAIK VIA EMAIL 
ATAU SURAT DAN BUNGA, KAMI SANGAT TERHARU MENDAPAT SIMPATIK SEBEGITU BESAR DARI 
MANA-MANA. KAMI LEBIH MERASA BANGGA BAHWA SAMPAI SAÁT TERAKHIR AYAH TETAP 
DISAYANGI OLEH TEMAN-TEMAN DAN FANSNYA. 
   
  SEREMONI DI PERE LACHAISE BERJALAN DENGAN BAIK DAN SUKSES, ITU BUKAN TEMPAT 
YANG BIASA, ITU TEMPAT YANG BERSEJARAH, SEPERTI AYAH YANG SELALU TERUKIR DI 
MEMORI KITA SEMUA.
   
  PENGIRIM ANITA SOBRON AIDIT
  18/02/2007
  12:01:43


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






 
-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.

[mediacare] Kiong Hie

2007-02-18 Terurut Topik idakhouw
Saya ucapkan

"Sin Cun Kiong Hie" (lit. Selamat Memasuki Musim Semi yang Baru)
buat yang merayakan Imlek.

Ida Khouw

fwd:


Satoe Harian Sintjhia Satenga Abad Jang Silem

"Kionghie, Sintjoen kionghie!" ini utjapan ada kadengeran di mana-mana.
Bebrapa orang tua membilang "Sintjoen kionghie Thiam Hok Thiam Sioe!",
sedeng kita, anak-anak tjuma berebut tudjukan kitapunja tangan jang
dikepel
lalu dirangkep di depan dada sambil manggut-manggut utjapken itu kata-kata
keramat ke hadapan orang-orang tua. Ja, betul keramat, kerna biasanja
sasudah lakukan itu lalu ada uwang djatoh dari 'atas'. Belon tentu pake
emplop merah, malahan sering langsung 'mentahan' sahadja ... (dimuat dalam
katalog Pasar Imlek Semawis 2006) Ada baek kalu disini dikasi tau artinja
itu perkatahan, 'kiong hie' ada satu salam buat membri slamet, 'sin tjoen'
ada punja artian musin semi jang baru, sedeng 'thiam hok thiam sioe' sama
dengen tambah banjak redjeki, tambah pandjang umur. Ini utjapan salam ada
menggenggem arti jang dalem dan alus. Ini hari kitaorang sama-sama
merajahken datengnja musin semi, peritungan taon jang baru berbarengan
sama
harepan supaja kitaorang beramai dapetken redjeki lebihan, djuga usia jang
lebi pandjang.

Itu hari kitaorang anak-anak, sudah kudu bangun tidur pagi-pagi, lalu
buru-buru mandi dan bersihkan badan. Sehabis mandi, lantas badan digosok
sama bedak talk. Wah, badan djadi wangi, padahal di hari biasa bau
ketjutnja
keringet ketjampur sama sengaknja bau kaki dalem itu sepatu kulit zonder
kaos kaki!

Badju jang sudah bebrapa minggu sebelonnja dibikin, didjait sama koh (ade
prampuannja papah), djadi kita anak-anak semua meliat dari deket
dibikinnja
itu badju, mulai dari lembaran kain warna puti jang dibeli di kota besar,
lalu patroon jang digambar menurut kitapunja ukuran badan masing-masing,
lantas terachir dipotong pake gunting besar (ja, kita, seekhia likhiat
atau
anak ketjil jang nakal tida boleh sentuh itu barang!).

Sasudanja dipotong-potong lalu didjahit kombali djadi badju ketjil-ketjil.
Saben sore koh duduk di bawah lampu membikin bordir atas bagian depan itu
badju putih. Pertama-tama kita semua tida tau mau dibikin apa badju jang
suda bagus dibikin itu. Kita liat tinggal pasang kantjing kan suda djadi,
kenapa mesti ditjoret-tjoret lalu diiket pake gelangan kaju bunder dan
tiap
sore dipangku sama koh. Lewat bebrapa hari baru keliatan kalu itu ada
gambarnja satu ajam hutan jang bagus sekali! Kita tiga sudara lelaki semua
dapet satu badju sematjem itu! Tiga hari sebelon sintjhia, kita suda ribut
omongkan itu badju.

Hari ini badju itu dipake! Wah, sunggu bangga sekali memake itu badju
dengen
borduur ajam hutan jang warna-warna. Ada badannja jang biru, sajap dan
buntutnja kuning sama oranje, tjenggernja jang merah, wah rasanja betul
tiada lagi badju lebi bagus dari itu di ini dunia! Kita tau betul kerna di
sekolahan, anak-anak semua suda tau apa jang aken dipake di harian
taon baru
ini. Tjelana pendek djuga baru, warnanja biru gelap, lalu kaos kaki, jang
baru sekalian, putih pake streep biru di bagean atasnja. Sepatu djelas
mengkilap dan baru dipake itu pagi. Ini sepatu djuga dipesen dari toko
sepatu jang terkenal di kota.

Dari kamar kita dengen tertip kita bertiga sudara, berbaris ke luar, ke
pertengahan, di mana ada kedapetan satu kongpo atawa medja sembajang jang
besar buat taro gambarnja kongtjo, maktjo, ngkong sama mak dari fihak
papah,
jaitu jang sambungkan kitapunja she (marga). Sudah tentu, jang pertama
kita
hundjuk pay pada papah lalu mamah, jang itu waktu sudah berpakean rapi
(tentu baru djuga!). Papah memake pantaloon wol abu-abu dan badju putih
tangan pandjang, keliatan sedeng gagahnja, sedeng mamah memake terusan
dari
brokat warna oranje dengen plisir atawa pelipit merah sama kuning.
Rambutnja
disanggul ke atas dan dipakekan tusuk sanggul mas jang pake inten barliant
ketjil-ketjil.

Habis itu kita bertiga keliling menghaturkan pay (paytjhia) kepada semua
jang ada di itu ruangan, semua tjekkong, tjimpoo, mpek, wak, ntjek, ntjim,
koh, kohthio. Ini semua ada paytjhia jang paling ber'harga'. Betul-betul
berharga besar! Itu semua ade-adenja ngkong, ngko dan adenja papah, semua
mengasih angpauw atawa bungkusan merah! Urutan selandjutnja 'kurang'
menarik, jaitu deretan ngkoh dan entji piauw jang tjuma membales pay
sambil
mesem simpul zonder pauw! Sudah jang idup, baru kita haturkan hormat
kepada
jang suda di atas kongpo, kita dibagi tiga batang hio masing-masing.
Pertama
tiga-tiga dihaturkan ke langit, madep keluar, memblakangin kongpo. Dua
lagi
dihaturkan ke kongpo.

Di atasannja medja ada tertata rapi derekan piring dan mangkok dengen
segala
matjem masakan, saperti tja rebung bambu, sambel goreng rempelo ati, kuah
sajur asin, babi masak tjin, masak oh, sate ati dan sebaginja. Dari
derekan
kueh, kueh kaliatan gundukan wadjik, tjitak, kueh mangkok, tape ketan.
Misih
ada bebuahan saperti djeruk gulung, djeruk patjitan, pisang radja,
lengkeng,
sedeng di ka

[mediacare] minta tolong : Sapardi Djoko Damono

2007-02-18 Terurut Topik chendra panatan
Minta tolong dong, apa ada yg mengetahui emailnya Bpk Sapardi Djoko Damono ? 
Pianis/ komponis Ananda Sukarlan ingin menghubungi beliau. Yg bisa menolong 
saya, bisa menghubungi saya lewat japri [EMAIL PROTECTED] ?
   
  Catatan2 Ananda Sukarlan bisa dibaca di http://andystarblogger.blogspot.com 
   
  Thanks ,
   
  Chendra (manager Ananda Sukarlan) 


www.chendrapanatan.com
http://chendrapanatan.blogspot.com
  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

Re: [mediacare] Penghasilan Tukul Arwana 1/2 dari penghasilan Beckham

2007-02-18 Terurut Topik Suriswanto
Saya juga salut pada Tukul. Saat ini dia pantas meraih honor segede itu, karena 
dia memang punya bakat luar biasa. Tapi saya yakin, kalau Tukul tidak kreatif, 
monotone seperti yang ditunjukkannya akhir-akhir ini - sering motong omongan 
responden saat ybs baru ngomong satu kata, dan asik sendiri dengan lawakannya - 
dia akan kembali ke penghasilan yang biasa. Acara live setiap hari selain 
memerlukan stamina, juga memerlukan inovasi. Dengan gaya Tukul yang 
begitu-begitu saja, saya sudah mulai bosan, karena responden jarang diberi 
waktu untuk biocara jelas.
Salam Suriswanto

  - Original Message - 
  From: Ida arimurti 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, February 17, 2007 4:59 PM
  Subject: [mediacare] Penghasilan Tukul Arwana 1/2 dari penghasilan Beckham



  Hebat ya Tukul.!!



  Penghasilan Tukul Arwana 1/2 dari penghasilan  Beckham



  Dunia terperangah ketika Beckham dihadiahi kontrak  senilai US$ 250 

  million untuk berlaga 5 tahun di Los Angeles Galaxy. Dengan  asumsi 

  bahwa Beckham terus berlaga nantinya, diperkirakan Beckham meraih

  1 juta  rupiah per menit untuk penampilannya di lapangan hijau. Walau 

  sebenarnya  revenue yang didapat oleh  Beckham, ternyata "masih kurang mahal"

  dibandingkan para atlet di cabang golf,  yakni Tiger Woods, ataupun 

  para atlet basket seperti Shaquille O'Neill, Kobe  Bryant dll.



  1 juta rupiah per menit? Weww, jumlah yang fantastis. Di USA  dan 

  Eropa, biasanya ke-fantastis- an itu dihitung dalam berapa waktu yang  

  diperlukan untuk meraih US$ 1 juta? Berapa menit kah? Berapa jam  kah?



  FYI, aktualitasnya, dalam hal fantastis pun bangsa kita tidak  

  ketinggalan. Kenalkah anda dengan Mas Tukul Arwana, host Acara Empat 

  Mata yang  kini ratingnya tengah menjulang? Konon untuk penampilan 

  dalam 1 jam itu, doi  dibayar 20 juta rupiah. Karena iklan yang 

  bertubi-tubi, kira-kira masa Mas kocak ini membawakan acara hanyalah 

  40 menit saja (asumsinya). 20 juta dalam 40 menit  didapatnya, atau 

  dengan kata lain, yang diraih doi adalah:



  0.5 JUTA  RUPIAH PER MENIT atau 1 JUTA RUPIAH PER 2 MENIT !!



  Wewww, fantastis  bukan? Ternyata Mas yang satu ini cuma kalah 

  setengahnya dari Beckham. Itu belum termasuk penghasilan off air beliau.

  Silahkan bandingkan dengan UMR buruh  kita, yang rata-rata 750 ribu 

  per bulan, alias 750 ribu dalam 160 jam kerja atau  

  750 ribu dalam 40 x 160 = 6400 menit, atau 0.5 juta dalam 4300 menit. 

  Bisa dibilang penghasilan Mas Tukul adalah 4300 x UMR para buruh. 

  Hebat yahh, sekali ngoceh "Tak sobek-sobek mulutmu", udah dikasih 0.5 juta 
lho!

  Semoga apa yang  didapatnya saat ini adalah karena memang dia deserve 

  untuk meraihnya, dan bukan karena  over paid.

  Yang jelas,  penghasilannya jauh di atas para pejabat eksekutif dan 

  legislatif, dengan  catatan para pejabat tersebut tidak korupsi.



  Kesimpulan akhir, ternyata  Indonesia  punya "David Beckham" juga lho. 

  Kesimpulan tambahan, inilah gambaran ketimpangan  penghasilan di Nusantara.

  TANYA KENAPA?



  Bagaimana dengan diri anda?  Berapa waktu yang anda perlukan untuk 

  meraih 1 juta rupiah? Apakah sanggup mengalahkan rekor Mas Tukul yang 

  cuma memerlukan 2 menit  saja?



  Wassalaam,

  Papa Fariz






   

Re: [mediacare] Pak Harto adalah MAESTRO STRATEGI YG BESAR [was] Re: Suharto itu pemimpin sampah

2007-02-18 Terurut Topik rahmad budi

Soeharto pintar dalam strategi merebut dan mempertahankan kekuasaan.
Tapi selama 30 tahun ini dia menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat
Indonesia menjadi bangsa yang besar, tempat yang nyaman untuk hidup semua
orang.

Kalau Soeharto hanya berkuasa 10 tahun, itu bisa kita maafkan.
Tapi ini 30 tahun dan kita hanya menjadi pecundang.





On 2/18/07, Martin Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Menurut saya P Harto adalah seorang Maestro Strategi yg besar.
Kalau saja kelak cerita bagaimana beliau bertekad jadi presiden
sejak muda bisa ditulis secara benar, maka kualifikasi itu sangat
pantas disandang oleh beliau.

Hanya saja kalau sejarahnya memang demikian, pendalangan
G-30S PKI , pembunuhan orang2 PKI sampai Bung Karno [?]
kemudian bagaimana beliau mencengkeram semua kekuatan
politik membunuhnya ketika dalam kandungan semua yg berniat
menyaingi beliau, membuat kekuasaannya menjadi absolut selama
30 tahun lebih masalahnya menjadi lain, namun buat kualifikasi
sebagai Maestro Strategi tetap.

Termasuk bagaimana P Harto didampingi Bu Tien yang berlatar belakang
Katolik kemudian menjadi 'Islami' guna memainkan kartu hijaunya

Lebih sayang lagi kehendaknya menjadi kaya raya sejak muda
dengan menggunakan kekuasaannya sbg jendral penguasa
Diponegoro [Kodam Jateng] hingga kerajaan bisnis anak2nya
kroni2nya yg luar biasa itu lebih dominan hingga kekuasaan
absolutnya menjadi lebih negatif lagi, alias menyengsarakan rakyatnya.

Jadi Pak Harto BUKAN Pemimpin sampah, tapi juga tidak bisa
dibanggakan sebagai Bapak Bangsa
Kalau tulisan ini bisa dibaca oleh pembantu beliau , dan menyampaikan
pada beliau maka sebelum ajal kalau saja semua kebenaran bisa diakuinya
mungkin saja kita bisa juga kemudian membanggakannya sebagai
Bapak Bangsa , apalagi kalau harta yang ditimbunnya dikembalikan
pada bangsanya [ kalau dikembalikan pada negara tentu beliau nggak
akan rela, abis dimakan pejabat korup lagi sih kayak harta2 sitaan lain
yg nggak pernah ada pertanggung jawabannya...]

Salam , martin - indiana

- Original Message 
From: idakhouw <[EMAIL PROTECTED] >
To: mediacare@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, February 17, 2007 8:15:02 AM
Subject: [mediacare] Re: Suharto itu pemimpin sampah

Iya iya,,, sepakattt bapak bangsa,, ga masyalahhh...

Cuma ini saja yang perlu dilakukan Pak Harto and Co.

- Kembalikan kepada rakyat Indonesia uang hasil jarahannya selama berkuasa

- Akui dan hadapi konsekuensi tindakan2nya yang zalim terhadap berbagai
pihak di masa lampau.

Gampang toch?

Eh, Anda disuruh Mas Ymmot ya nulis2 di bawah pake huruf kapital segala :)

I.

 





--


Rahmad Budi H
Republika
Jl Warung Buncit Raya 37 Jaksel
0856 711 2387


[mediacare] Ketika Jurnalis ke Ranah Pelestarian Lingkungan

2007-02-18 Terurut Topik marwan azis
Ketika Jurnalis ke Ranah Pelestarian Lingkungan
Oleh:

Carlie Smit dan Marwan Azis

Berawal ketika para aktifis lingkungan menemukan
kerusakan hutan yang diakibatkan oleh pembabatan kayu
dolken (anakan hutan) yang telah dijadikan bahan untuk
kontruksi bangunan ruko dan swalayan di Kendari. Para
wartawan yang tergabung dalam Green Press (Perkumpulan
Wartawan Lingkungan) mengadakan kampanye di media
untuk melawan praktek tersebut.

Kampanye tersebut mendapat respon dari Gubernur
Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi SH yang juga telah
ikut memperingatkan tentang isu tersebut melalui media
lokal dan dia memerintahkan untuk secepatnya
menghentikan penggunaan kayu dolken. Tak hanya itu
Gubernur Sultra juga mengeluarkan sebuah Surat
Keputusan (SK) yang melarang penggunaan kayu dolken
sebagai penyangga atau kontruksi bangunan.

Semua yang dilakukan oleh pengurus dan anggota Green
Press,. Organisasi perkumpulan wartawan lingkungan itu
berdiri pada tanggal 3 oktober 2004, Green Press
dijalankan oleh team yang terdiri dari 6 wartawan
lokal dan nasional. Tiga dari mereka adalah editor
koran, keseluruhan team ini terdiri dari anak muda
yang sangat professional. Selain itu Green Press juga
memiliki jaringan anggota sekitar 46 jurnalis yang
tersebar diberbagai media baik media lokal maupun
nasional.

“Kalau sebelumnya, berita lingkungan hanya dianggap
sebagai berita pinggiran, namun sejak Green Press
terbentuk pemberitaan mengenai kerusakan lingkungan
makin gencar dilakukan di Sulawesi Tenggara.”kata
Kordinator Green Press Yos Hasrul. (detailnya silakan
akses di http://etalasehijau.blogspot.com

Salam

Marwan Azis
http://etalasehijau.blogspot.com



 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/


Balasan: Re: [mediacare] Mohon masukan dan saran dari temen-temen jurnalis

2007-02-18 Terurut Topik marwan azis
persyaratannya ditulis: "Pendidikan S1 (lebih disukai lulusan IPB, UI, UGM, 
UNPAD, UNDIP". 

 


Itu sangat diskriminatif dan menganggap enteng alumni perguruan tinggi lain 
yang ada di Indonesia. Emang media itu hanya dibaca ama perguruan di atas? Kan 
tidak kan? Jadi mestinya media itu tidak melalukan
distriminasi ama perguruan tinggi lainnya.

Marwan 
http://etalsehijau.blogspot.com
 

 

--- Rudi Antono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


[mediacare] Himbauan dari INDONESIA TIONGHOA

2007-02-18 Terurut Topik Tionghoa Indonesia
  INTI Imbau Imlek Diisi Kegiatan Sosial

Anggota dan simpatisan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) diimbau agar 
merayakan Imlek dengan sederhana dan prihatin sebagai bentuk solidaritas dan 
empati terhadap sesama warga Jakarta yang sedang menderita terkena musibah 
banjir. 

Ketua Perhimpunan Inti, Benny G. Setiono, dalam siaran persnya di Jakarta, 
Jumat (16/2), mengemukakan bahwa pengurus perhimpunan itu tidak akan merayakan 
Imlek dengan pesta-pesta. Sebagai gantinya, dalam kurun waktu antara Tahun Baru 
Imlek 18 Februari 2007 hingga perayaan Capgomeh tanggal 4 Maret akan diisi 
dengan bakti sosial. 

Bentuk bakti sosial tersebut adalah pengobatan cuma-cuma karena setelah banjir 
melanda Jakarta, banyak korban yang jatuh sakit. Pengobatan cuma-cuma akan 
dilaksanakan di Jalan Panjang dekat rel kereta Daan Mogot, Muara Angke, Kramat 
Jati, Dadap, Tangerang dan Cibinong. 

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo mengemukakan, Pemerintah Provinsi 
(Pemprov) DKI masih menginventarisasi warga keturunan Tionghoa yang belum 
memperoleh surat kewarganegaraan seperti akta kelahiran dan kartu tanda 
penduduk (KTP). 

"Pada prinsipnya seluruh warga negara Indonesia baik yang keturunan ataupun 
tidak memiliki hak dasar. Karena itu sudah seharusnya meraka memperoleh akta 
kelahiran dan KTP," ujar Fauzi Bowo usai membuka acara talk show di Jakarta 
Selatan, Jumat (16/2). 


Ada Kesepakatan 

Fauzi mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut Pemprov masih menunggu 
keputusan pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. "Memang belum 
ada keputusan tetapi sudah ada kesepakatan dengan menteri. Jika datanya sudah 
selesai akan segera kami ajukan ke pemerintah pusat," katanya. 

Dia mengakui, masih banyak warga keturunan Tionghoa di Jakarta yang belum 
mendapat pengakuan sebagai WNI. Saat ini status mereka, tuturnya, hanya sebagai 
warga kota saja. "Padahal sebagian besar dari mereka lahir besar dan beranak 
cucu di Jakarta," ujarnya. 

Dia menegaskan pihaknya telah memerintahkan jajarannya di tingkat kelurahan 
melaui RT dan RW setempat untuk mendata keberadaan mereka. Jika keputusan 
pemerintah pusat sudah dikeluarkan layanan administrasi kependudukan untuk 
semua warga keturunan di Jakarta tidak akan ada bedanya. 

Fauzi menilai setelah disahkannya UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan 
seharusnya tidak ada lagi diskriminisi terhadap warga keturunan khusunya 
keturunan Tionghoa. "Jika masih ada diskriminasi yang dilakukan oleh oknum 
pemerintah setempat, warga jangan takut untuk melaporkannya," tegasnya. 

Tidak hanya bagi warga keturunan Tionghoa saja, lanjutnya, tetapi juga anak 
yang merupakan hasil perkawinan campuran dengan WNA. Mereka juga bisa 
mendapatkan kewarganegaraan WNI. Langkah ini dibuat agar ada perlakuan yang 
adil. Dia sudah menginstruksikan kepada dinas kependudukan jika keputusan 
menteri sudah keluar maka para warga keturunan Tionghoa akan mendapatkan KTP 
secara gratis sesuai ketentuan Pemprov DKI Jakarta. 

Pada kesempatan itu Fauzi Bowo menyambut posotif adanya keinginan warga 
Tionghoa untuk merayakan Imlek secara sederhana, dengan alasan Jakarta baru 
saja selesei ditimpa bencana banjir. "Saya menghargai itu," ujarnya. [M-16/W-5] 
  


  MARI KITA BERSATU PADU
  UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA
  KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
  
  


 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

Re: [mediacare] Mohon bantuannya

2007-02-18 Terurut Topik Handry Utomo
Di Semarang ada juga tarian semi chinese, namanya
Gambang Semarang. Kalau Anda berminat, sebenarnya tak
kalah eksotik lho. Silakan main ke Semarang, nanti
akan kami perkenalkan.


salam.
Handry TM-Jurnalis

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Dear Member MediaCare,
> 
> Mohon bantuannya dong..? sewaktu saya di Bali sempat
> nonton TV tentang  
> kompetisi talent/ model, pesertanya harus pandai
> bernyanyi/ menari  
> dlsb. Saya tertarik dengan tariannya yang sangat
> Betawi yang ada unsur  
> Chinese nya, karena dibulan January mendatang saya
> akan  
> mempresentasikan koleksi "Heritage" saya sebagai
> seorang  
> Chinese-Indonesian. Saya selalu memperkenalkan/
> membawa unsur  
> Indonesia seperti masa lalu dikoleksi "JAVA"; "
> Pinacle of the East";  
> "Bali Affair" etc. dan selalu membawa penari dan
> pemusik Indonesia.
> Kali ini saya ingin mengajak penari Betawi dari
> Talent competition itu.
> 
> Mohon bantuannya.. Matursuksema,
> Salam,
> Ika
> [EMAIL PROTECTED]


[mediacare] INTI Imbau Imlek Diisi Kegiatan Sosial

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
DL - Cinta memang tidak bisa satu arah, cinta harus dua arah, dalam hal 
sukubangsa Tionghoa harus ada kemauan orang Tionghoa untuk berintegrasi dengan 
penduduk asli Indonesia, dan di pihak Indonesia sendiri mesti ada kemauan untuk 
menerima orang Tionghoa sebagai sebuah sukubangsa yang sejajar dengan Sunda, 
Batak, Makassar, Papua dll.. Sukubangsa Tionghoa memang sial, di 
devide-et-impera oleh kolonial Belanda kemudian di devide-et-impera oleh 
engkong Soeharto. Makanya tertanam kebencian di kepala setiap penduduk asli 
Indonesia terhadap sukubangsa Tionghoa. Bila problematik sukubangsa Tionghoa 
dapat diselesaikan, langkah berikutnya adalah merujukkan umat beragama di 
Indonesia, jangan sampai tertanam di sanubari umat Islam Indonesia bahwa umat 
beragama lain adalah kafir. Sukses ya menghilangkan diskriminasi etnis terhadap 
sukubangsa Tionghoa dan diskriminasi agama terhadap umat Katolik, Protestan, 
Budha, Hindu, dll. Merdek!!!


SUARA PEMBARUAN DAILY 


INTI Imbau Imlek Diisi Kegiatan Sosial
[JAKARTA] Anggota dan simpatisan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) diimbau 
agar merayakan Imlek dengan sederhana dan prihatin sebagai bentuk solidaritas 
dan empati terhadap sesama warga Jakarta yang sedang menderita terkena musibah 
banjir. 

Ketua Perhimpunan Inti, Benny G. Setiono, dalam siaran persnya di Jakarta, 
Jumat (16/2), mengemukakan bahwa pengurus perhimpunan itu tidak akan merayakan 
Imlek dengan pesta-pesta. Sebagai gantinya, dalam kurun waktu antara Tahun Baru 
Imlek 18 Februari 2007 hingga perayaan Capgomeh tanggal 4 Maret akan diisi 
dengan bakti sosial. 

Bentuk bakti sosial tersebut adalah pengobatan cuma-cuma karena setelah banjir 
melanda Jakarta, banyak korban yang jatuh sakit. Pengobatan cuma-cuma akan 
dilaksanakan di Jalan Panjang dekat rel kereta Daan Mogot, Muara Angke, Kramat 
Jati, Dadap, Tangerang dan Cibinong. 

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo mengemukakan, Pemerintah Provinsi 
(Pemprov) DKI masih menginventarisasi warga keturunan Tionghoa yang belum 
memperoleh surat kewarganegaraan seperti akta kelahiran dan kartu tanda 
penduduk (KTP). 

"Pada prinsipnya seluruh warga negara Indonesia baik yang keturunan ataupun 
tidak memiliki hak dasar. Karena itu sudah seharusnya meraka memperoleh akta 
kelahiran dan KTP," ujar Fauzi Bowo usai membuka acara talk show di Jakarta 
Selatan, Jumat (16/2). 


Ada Kesepakatan 

Fauzi mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut Pemprov masih menunggu 
keputusan pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. "Memang belum 
ada keputusan tetapi sudah ada kesepakatan dengan menteri. Jika datanya sudah 
selesai akan segera kami ajukan ke pemerintah pusat," katanya. 

Dia mengakui, masih banyak warga keturunan Tionghoa di Jakarta yang belum 
mendapat pengakuan sebagai WNI. Saat ini status mereka, tuturnya, hanya sebagai 
warga kota saja. "Padahal sebagian besar dari mereka lahir besar dan beranak 
cucu di Jakarta," ujarnya. 

Dia menegaskan pihaknya telah memerintahkan jajarannya di tingkat kelurahan 
melaui RT dan RW setempat untuk mendata keberadaan mereka. Jika keputusan 
pemerintah pusat sudah dikeluarkan layanan administrasi kependudukan untuk 
semua warga keturunan di Jakarta tidak akan ada bedanya. 

Fauzi menilai setelah disahkannya UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan 
seharusnya tidak ada lagi diskriminisi terhadap warga keturunan khusunya 
keturunan Tionghoa. "Jika masih ada diskriminasi yang dilakukan oleh oknum 
pemerintah setempat, warga jangan takut untuk melaporkannya," tegasnya. 

Tidak hanya bagi warga keturunan Tionghoa saja, lanjutnya, tetapi juga anak 
yang merupakan hasil perkawinan campuran dengan WNA. Mereka juga bisa 
mendapatkan kewarganegaraan WNI. Langkah ini dibuat agar ada perlakuan yang 
adil. Dia sudah menginstruksikan kepada dinas kependudukan jika keputusan 
menteri sudah keluar maka para warga keturunan Tionghoa akan mendapatkan KTP 
secara gratis sesuai ketentuan Pemprov DKI Jakarta. 

Pada kesempatan itu Fauzi Bowo menyambut posotif adanya keinginan warga 
Tionghoa untuk merayakan Imlek secara sederhana, dengan alasan Jakarta baru 
saja selesei ditimpa bencana banjir. "Saya menghargai itu," ujarnya. [M-16/W-5] 




Last modified: 17/2/07 


[mediacare] Re: Barisan harus segera kita rapatkan!!!!!

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
Email di bawah ini adalah manipulasi. Sebagian memang tulisan saya, 
lalu ditambah kalimat-kalimat "PKS (PRAKTEK KETOPRAK SAJA)", 
lalu "YANG TIDAK ADA APA APANYA BELAKA" dan terakhir "Danny Lim, PDS 
Nederland"

Siapa sudi menjadi anggota PDS Nederland? Dan apakah ada PDS 
Nederland? Saya sendiri telah menjadi WN Belanda dan anggota parpol 
Belanda CDA (Christen Democraat Apel). Bila pak Njoo hendak 
mempromosikan PDS dengan cara manipulasi begini, saya bilang itu 
jelek tapi tidak bisa melarang pak Njoo, paling bisa saya akan meng-
unsubscribe pak Njoo dari milis Kincir Angin yang saya kelola. Pro 
kontra adalah hal biasa dalam demokrasi, namun memanipulasi fakta 
tentunya saya tolak keras.

Danny Lim, Partai Kristen Demokrat CDA, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, Tionghoa Indonesia 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Kita harus merapatkan barisan mulai SEKARANG!!! 
>   
> -
> Himbauan di bawah ini bagus dan perlu, tapi kurang lengkap. 
Himbauan harus dilengkapi sanksi, himbauan tanpa sanksi akan 
dicuekkan saja oleh pemerintah pusat/Jakarta, dan itu telah terjadi 
puluhan tahun di Indonesia. Susahnya, rakyat Indonesia/Jakarta masih 
terus saja sabar, nrimo setiap mendapat kesulitan (yang bertubi-
tubi). Rakyat yang kebanjiran bila dibantu di posko banjir saja 
sudah berterima kasih beribu-ribu kali, boro-boro menuntut sanksi.
> 
> Kemajuan Indonesia rupanya mesti dimulai dari (memberikan) 
kesadaran (kepada) rakyat Indonesia untuk menuntut haknya yang 
selama ini dilalaikan oleh pemerintah (dari Soekarno sampai SBY, 
dari Tjokropranolo sampai Sutiyoso). Demokrasi adalah kekuasaan di 
tangan rakyat, itu belum terlihat di Indonesia/Jakarta. Wong wakil 
rakyatnya seperti PKS (PRAKTEK KETOPRAK SAJA) saja lebih senang 
ikut "mainan air" di posko banjir, bukannya menuntut sanksi ke 
pemerintah Jakarta, bahwa sampai ada 80 penduduk meninggal dan 
350.000 penduduk lainnya mengungsi kehilangan harta dan pekerjaan. 
Pasal 34UUD RI "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh 
negara" diketahui oleh 
> semua orang Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? 
> Rakyatnya nrimo, cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan 
slogan 
> kosong YANG TIDAK ADA APA APANYA BELAKA
> 
> Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. 
> Merdekaaa!!!
> 
> Salam prihatin 
> Danny Lim
> PDS Nederland
> ---
---
> Dewan Pimpinan Nasional - Serikat Rakyat Miskin Kota (DPN-SRMK)
> Jl. Tebet Barat Raya No. 5 Jakarta Selatan12820 , Fax: 021 ?
8305819,
> Telp: 021 92859600 
> Akte Notaris R Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. Nomor : 01, 
Tanggal 01September 2005
> 
>   P ER N Y A T A A N S I K A P
> 
>   NO. A/Stat/DPN-SRMK/II-2007/004 
> 
> 
> PEMERINTAHAN PUSAT dan PEMDA DKI TAK BECUS URUS BANJIR !!!
> 
> BENCANA BANJIR membuat rakyat miskin tambah miskin. Puluhan orang 
tewas, anak-anak mengalami trauma banjir. Ratusan ribu warga 
mengungsi. Banjir 2007, lebih parah dan lebih luas dari banjir 2002. 
Banyak daerah yang pada 2002 bebas banjir, kini diterjang banjir. 
Jika siklus banjir lima tahunan dipercayai, banjir 2012 akan 
menenggelamkan sebagian Jakarta. Sudah saatnya warga Jakarta 
menuntut tanggung jawab pemerintah Pusat dan Pemda.
> 
> Berbagai penelitian dan kajian akhir-akhir ini menunjukan bahwa 
berbagai bencana adalah hasil perbuatan manusia, yang tidak 
bersahabat dan tak peka terhadap alam. Karena itu, pada dasarnya, 
banjir dan bencana lainnya dapat diantisipasi dan diupayakan tidak 
memakan korban harta benda dan nyawa yang begitu BERHARGA dan 
berjumlah banyak; bisa ditekan sampai ketingkat paling minimal. 
Sayangnya, pemerintah kembali tidak memperhatikan data-data yang ada 
dan membiarkan banjir 
> menenggelamkan kota-kota Jakarta. Sutiyoso sebagai penanggung 
jawab ibukota malah menyalahkan banjir tersebut sebagai fenomena 
alam yang hadir setiap lima tahun sekali atau ulah rakyat yang 
membuang sampah di kali-kali. Dan celakanya, tak ada yang harus 
bertanggung jawab atas bencana yang terjadi. Tak ada pejabat yang 
dipecat. Tak ada yang menganggapnya sebagai unsur salah urus. Tak 
ada pejabat yang merasa gagal lalu mengundurkan diri. 
> 
> Tanggung jawab publik yang diemban disembunyikan di balik 
kunjungan simpati tanpa empati.
> 
> Itulah nasib rakyat (dari dulu sampai sekarang): hanya menjadi 
korban keputusan pejabat dan elit politik, bukan sebagai pengambil 
keputusan atas nasibnya sendiri. Rakyat kembali dibiarkan menderita 
dan sengsara oleh rendaman air yang tak pernah mereka harapkan. 
Harta, nyawa miliknya dan kesempatan untuk melanjutkan hidupnya 
hancur berkeping-keping. Ketika sebuah musibah datang, yang dituntut 
bukan tanggung jawab melainkan sikap ikhlas dan lapang dada. Itu 
bukan hanya sekadar sikap yang naif tapi 
> SESAT jika ditinjau dari segala sudut agama yang mana saja.
> 
> Bersama ini kami nyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemda DKI 
gagal menyelamatkan Rakyat Jaka

[mediacare] BUTUH REPORTER OLAHRAGA

2007-02-18 Terurut Topik Handry Utomo
Kami, free media (badminton life style) yang beredar
luas secara nasional, membutuhkan outsourching (free
lance) untuk reporter olah raga (terutama penguasaan
bulutangkis) yang tinggal di Jakarta . Persyaratan
umum:
 
Pria/ Wanita maksimal berusia minimal 20 th, max. 30
tahun. 
Pendidikan S 1 atau sederajad. 
Memiliki dan mampu menggunakan kamera digital untuk
produksi berita. 
Menguasai olahraga badminton dan dekat dengan
narasumber. 
Tidak menutup kemungkinan bagi yang sedang dan pernah
bekerja di media olahraga.
 
Bagi yang berminat, silakan hubungi e-mail:
[EMAIL PROTECTED] dengan menyertakan CV, pas foto dan
satu contoh tulisan. Pengirim terdahulu diutamakan
untuk diproses lebih awal. Terimakasih.
 
Ezzpromedia.



 

Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html


[mediacare] Pasar Komunitas Pertama pasca Gempa Yogya

2007-02-18 Terurut Topik arsa wening arsa
Pasar Kembangsari Bantul
Pasar Komunitas Pertama Pasca Gempa

Yogyakarta (18/2) – Tak lazim sebagaimana pasar yang ada di Jawa,
Pasar Kembangsari, Piyungan, Bantul dibuat dengan desain unik. Pasar
permanen pertama yang dibangun pasca gempa Yogyakarta, Mei 2006 lalu
itu memiliki 163 los berukuran 23 x 1,5 meter dan 23 kios berukuran 3
x 2,5 meter. Letak los mengelilingi kios yang didesain meyerupai
payung dengan struktur bangunan kuat. Sementara kios yang biasanya
diisi pedagang besar berada di dalam. Terbalik dengan umumnya pasar
yang biasanya menempatkan los-los (lapak) di dalam pasar.
Tentang konsep pasar yang tidak umum ini, Direkur Program Baznas –
Dompet Dhuafa, Kusnandar mengungkapkan. "Kami menamainya pasar
komunitas. Di dalamnya ada pemerataan perputaran ekonomi dengan
menempatkan pedagang-pedagang kecil di bagian depan. Sehingga pedagang
kecil mudah diakses pembeli. Sementara dengan dagangannya yang lebih
komplit pedagang kios tetap dapat konsumen", terang Kusnandar di
Bantul, Minggu (18/2).
Bangunan pasar yang tergolong megah ini diperuntukkan secara
cuma-cuma pada para pedagang. Sebelum gempa yang meluluhlantakkan
bangunan pasar ini, para pedagang menjajakan dagangannya di los-los
yang terbuat dari kayu dan bambu. Sejak gempa menggoyang Yogyakarta
dan Jawa Tengah, dalam sebulan pasar tak beraktivitas. Selain
bangunannya porak poranda pedagang juga masih trauma.
Pemilihan pasar Kembangsari itu menurut Kusnandar melalui proses
survey dan pendekatan yang alot. "Sebelumnya kami mensurvey delapan
pasar yang rusak pasca gempa di Bantul dan Yogyakarta. Tetapi belum
ada pasar yang siap dikelola secara komunitas. Sampai akhirnya kami
menemukan pasar Kembangsari yang dengan komitmen kami membangunkan
pasar para pedagang siap membentuk komunitas dan mengelola pasar
bersama-sama", imbuh Kusnandar.
Nilai lebih dari pasar ini tidak hanya bangunannya saja melainkan
terbentuknya komunitas pedagang pasar. Bu Samawi salah seorang
pedagang Nasi Kucing megungkapkan rasa terima kasihnya karena memiliki
los yang bagus.
"Gempa niki mbeto berkah. Nek mboten wonten gempa kula nopo nggih
bakal gadah peken ingkang sae", (gempa ini juga berkah, kalau tidak
ada gempa saya tidak bakal punya pasar bagus), aku Bu Samawi girang.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Bu Pawiro yang menempati los no
18. "Nggak pernah mimpi bakal punya pasar sebagus ini mas", kometar
pedagang lainnya, Bu Luluk yang menempati kios no 5.
Namun, konsep pasar komunitas ini awalnya kurang mendapat respon baik
dari pemerintah desa. Diakui Herdiansah, Koordinator Dompet Dhuafa
Jogja, meski komunitas pedagangnya menerima tetapi kepala desa awalnya
belum legowo. "Dia mengatakan, karena dana dari Dompet Dhuafa ini dana
hibah serahkan saja ke desa biar dikelola desa, tidak usah bikin
paguyuban-paguyuban", kata Herdi menirukan ungkapan Kepala Desa
Kembagsari, Rasmudji.
Sementara bagi Dompet Dhuafa, amanah bantuan mesti disampaikan
langsung dan tepat pada sasaran penerimanya.  Pengalaman selama ini,
menyalurkan bantuan melalui birokrasi lebih banyak menguapnya
ketimbang sampainya.
Berbeda dengan respon pemerintah desa yang setengah hati, Bupati
Bantul, Idham Samawi mendukung penuh proses pembangunan Pasar
Kembagsari yang didanai Dompet Dhuafa ini. Bahkan ia menurunkan
perintah langsung agar pembangunan pasar tidak dipersulit. Dalam
audience dengan Bupati pada Selasa lalu, Idham juga mendukung penuh
program recovery yang dilakukan DD di Bantul pasca gempa.
"Saya berterima kasih DD sudah memperhatikan masyarakat saya yang
sedang kena musibah. Saya juga melihat lembaga ini tidak
setengah-setengah dalam membuat program. Pasar Kembangsari dan
pembangunan SDN Pacar dan MI Giriloyo membuktikan keseriusan lembaga
ini. Apalagi DD juga komitmen mendampingi programnya dalam jangka dua
tahun kedepan", tandas Idham di rumah dinas Bupati, Bantul, Selasa
(13/2).
Pasar yang peresminnya dilakukan, Senin (19/2) oleh Bupati Bantul,
Idham Samawi itu komunitasnya (paguyuban) akan dimanajemeni oleh BMT
Tamzis. Pasar juga dilengkapi dengan sarana ibadah, mushola, kamar
mandi, dan kantor pengelola pasar. Total dana yang dianggarkan untuk
pembangunan Pasar Kembangsari ini menelan dana Rp 847.100.000.



Mengundang media cetak dan elektronik untuk berkenan hadir pada
peresmian Pasar Kembangsari Bantul bersama Bupati Bantul, Idham
Samawi.

Hari/tgl: Senin, 19 Februaru 2007
Waktu   : Pukul 13.00
Tempat  : Pasar Kembangsari, Jl Kembangsari, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Atas dukungan dan kehadirannya kami ucapkan terma kasih.

Contac person   : Herdiansah (08562289825)


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To

[mediacare] Re: [nasional-list] WARGA MULAI MAKAN GAPLEK

2007-02-18 Terurut Topik Sunny
Apakah ada diantara netters yang memiliki angka statistik produksi beras [padi] 
di Indonesia dalam waktu lima tahun terakhir? Kalau ada mohon dikirim ke alamat 
saya. Tks sebelumnya.

  - Original Message - 
  From: Rudy Patirajawane 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, February 18, 2007 9:35 AM
  Subject: [nasional-list] WARGA MULAI MAKAN GAPLEK



  Diawali menaikan BBM secara drastis, pemerintah ini sangat cermat dan giat 
sengsarakan rakyat. Ini membahayakan NKRI, karena rakyat sangat miskin bisa 
hilang kepercayaan kepada negara.

  SUARA PEMBARUAN DAILY 
--

  Harga Beras Tak Terjangkau 
  Warga Mulai Makan Gaplek
  [JAKARTA] Tingginya harga beras belakangan ini mengakibatkan warga di 
beberapa daerah terpaksa beralih ke bahan makanan lainnya, antara lain, gaplek. 
Sejumlah warga Gunungkidul, Sampang, dan Tuban, dilaporkan mengonsumsi gaplek, 
yang terbuat dari ubi, sejak beberapa hari lalu. 
  Sekretaris Camat (Sekcam) Semanu, Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa 
Yogyakarta), Warsono, mengatakan Sabtu (17/2), meskipun belum seratus persen 
mengonsumsi gaplek, namun setidaknya 50 persen warga Semanu mencampurkan nasi 
dengan gaplek. 
  Menurutnya, operasi pasar (OP) beras hanya menguntungkan para pedagang beras. 
Harga beras yang dijual di pasar tetap tinggi. Oleh karena itu sebagian 
masyarakat berekonomi rendah memilih mengonsumsi gaplek olahan sendiri. 
  "Memang belum semuanya, tapi setidaknya dari 56.000 penduduk Semanu 50 persen 
mulai mengolah gaplek sebagai makanan sehari-hari," katanya. 
  Menurut Warsono, selain karena menipisnya stok beras di pasaran masalah 
pangan ini dipicu oleh mundurnya masa tanam padi gogo atau sawah tadah hujan di 
Gunungkidul. "Hujan belum merata sampai hari ini. Hujan masih jarang, karena 
itu petani belum mulai menanam padi," katanya. 
  Dia mengakui seminggu terakhir ini sudah tiga kali dilaksanakan operasi 
pasar, namun belum juga berpengaruh terhadap harga beras di pasaran. 
  "Sampai saat ini harga beras kualitas menengah mencapai Rp 6.300 per kg. Ini 
tentu sangat mahal," katanya. 
  Kondisi yang sama terjadi di Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. Kepala Kantor 
Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, mengatakan, selain 
di Semanu, warga Rongkop, Playen, Panggang, dan Saptosari mulai mengonsumsi 
gaplek. 
  "Gaplek masih mendingan, karena kandungan gizinya masih bagus. Tapi, kalau 
nasi aking, itu sudah tidak bergizi. Namun, kalau kondisi harga beras seperti 
ini, kemungkinan besar nasi aking akan dikonsumsi," ucapnya. 
  Supriyanto memaparkan, kepala desa di wilayah-wilayah tersebut sudah 
mengajukan proposal OP di wilayahnya, karena selama ini tidak sampai ke 
masyarakat. "OP itu hanya menguntungkan pedagang. Ini sedang dibahas oleh pak 
bupati. Kemungkinan besar permohonan ini dikabulkan, karena kondisinya sudah 
sangat memprihatinkan," tegasnya. 
  Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, Ir 
Syahbenol Hasibuan, mengatakan, Pemprov DIY harus meminta tambahan beras ke 
pusat sekitar 6.000 ton. Meski stok beras di Bulog DIY masih 8.000 ton, namun 
jumlah tersebut hanya cukup sampai Mei dalam kondisi harga normal. Karena 
tingginya permintaan OP dikhawatirkan stok beras itu menipis. 
  Untuk menghindari penyalahgunaan beras OP, Syahbenol mengatakan, pihaknya 
mengubah strategi, yakni OP beras langsung dilaksanakan di permukiman. 
  Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, beras yang dijual Bulog 
dalam operasi pasar masih dalam bentuk "karungan", sehingga dapat dipastikan 
yang membeli hanya pedagang. Sedang masyarakat bawah hanya mampu membeli beras 
dalam jumlah kiloan. Oleh karena itu, Gubernur DIY meminta Bulog menjual beras 
dalam bentuk kiloan. Sultan juga mengharapkan pemerintah pusat mempertimbangkan 
percepatan pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin). 
  Beras Singkong 
  Nyonya Mursidah (47), warga Desa Gunungmaddah, Kecamatan Kota, Kabupaten 
Sampang, Madura, mengatakan Jumat (16/2), keluarganya tidak mampu lagi membeli 
beras yang harganya mahal, karena itu terpaksa mengonsumsi "beras singkong", 
yakni parutan singkong. Bahan pangan ini dicampur dengan sedikit garam dan 
parutan kelapa. Mursidah bersama suaminya Bunawi (53) dan empat anak mereka 
kadang-kadang menambah ikan asin dan kerupuk sebagai lauk. 
  Menurut Mursidah, banyak tetangganya juga mengonsumsi beras singkong. "Kami 
yang tinggal di kota kabupaten saja makannya begini, apalagi yang tinggal di 
pegunungan kapur di bagian utara, sudah sejak kenaikan harga BBM, Oktober 2005, 
makan beras merah. Lalu sejak tiga bulan lalu hanya dua kali makan singkong 
rebus," kata Mursidah dan manambahkan, harga singkong juga naik dari Rp 850 
menjadi Rp 1.150 per kg. 
  Kesulitan membeli beras juga dialami pen

[mediacare] Re: Pernyataan Sikap Serikat Rakyat Miskin Kota

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
Jadi orang-orang miskin itu dianggap sebagai kriminil, dus perlu 
ditangkapi dan dikurung? Ini jelas melanggar UUD RI. Maka kalau 
begini terus keadaannya, NKRI sudah tidak berhak lagi hidup, sebab 
sudah melenceng dari UUD RI yang ditetapkan oleh pendiri bangsa. 
Bila Indonesia tetap masih mau hidup sebagai negara kesatuan, mesti 
mengamandemen UUD-nya, kalimat pasal 34 diubah misalnya 
menjadi "Fakir miskin dan anak terlantar adalah kriminil negara, dus 
mesti dikerangkeng".

Sekarang ini pasal demi pasal UUD RI bagus bunyinya, namun 
prakteknya amat menjijikkan. Bangsa yang lebih hipokrit dari bangsa 
Indonesia KAGAK ADA!!! Oo I love my new country the Netherlands 
more and more and more . :-(.

Sala prihatin, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, Full Gospel Indonesia 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ".Pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan 
> anak terlantar dipelihara oleh negara" diketahui oleh semua orang 
> Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? Rakyatnya nrimo, 
> cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan slogan kosong 
> Pancasila/UUD RI/NKRI.
> Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. Merdekaaa!!!
> 
> Salam prihatin, Danny Lim, Nederland "
>
>   Kalau pak Danny Lim ke Surabaya,tidak akan menjumpai lagi yang 
namanya anak gelandangan, pengamen di bus kota, fakir miskin, wanita 
tunasusila, waria , pengemis di perempatan jalan. Mereka sejak 
Agustus 2006 ditangkap Polisi dan dimasukkan Penampungan Dinas 
Sosial di Jl. Keputih Tegal 32 Surabaya,telp. 031-5994710.
>
>   Walikota pak Bambang DH harus keluar Rp. 6 juta sehari untuk 
beri makan mereka, tapi sampai kapan ? kasihan mereka, 
keadaannya memprihatinkan.
>
>   Teman2, yang mau beri ANGPAO Yayasan Full Gospel Indonesia, 
jangan dirupakan uang, cek atau setoran lewat ATM BCA, tetapi 
rupakan beras, telur, daging segar, buah2-an, pakaian , air mineral 
dll. untuk membantu Dapur Umum. disana, jumlah mereka sudah  700 
orang, dan terus meningkat.saat ini  
>
>   God Bless You all.
>
>   Bambang Wiyono
>   Yayasan Full Gospel Indonesia 
>   website: http://www.geocities.com/yayasanfullgospelindonesia,
>   e-mail : [EMAIL PROTECTED]
>   HP 0812 327 3886
>
>   
> 
>  
> 
>  
> -
> Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from 
real people who know.
>




[mediacare] Re: [SP] Eddie Kusuma: Imlek adalah Perayaan Budaya

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
Justru keputusan menjadikan Nyepi, Natal, Imlek, Waisak sebagai hari 
libur nasional adalah keputusan politis/ekonomis. Hari libur 
keagamaan di Indonesia haruslah yang berasal dari Islam saja, 
melihat perbandingan populasi penduduknya. Di Belanda hari libur 
keagamaam hanya yang berasal dari Kristen saja. Namun merayakan 
Imlek, Idul Fitri dan hari-hari keagamaan lainnya tidak dilarang 
bahkan didukung. Setiap Idul Fitri misalnya, datanglah dua menteri 
kabinet Belanda berbuka puasa terakhir. Satu menteri ke Amsterdam, 
menteri satunya lagi ke Rotterdam, lalu mereka saling kontak lewat 
layar raksasa memperlihatkan situasi buka puasa di kota masing-
masing. Imlek juga begitu, kebetulan tahun ini jatuh di hari Minggu, 
bila jatuh di hari Kamis misalnya, maka hari Sabtu & Minggu 
berikutnya dijadikan pesta nasional.

Jadi di sini kita mesti membedakan, mana keputusan pragmatis 
proporsional, mana keputusan politis/ekonomis. Once again, 
menjadikan Imlek, Waisak, Nyepi, Natal sebagai hari libur nasional 
di Indonesia, 100% adalah keputusan politis/ekonomis.

Keputusan mantan presiden Gus Dur yang membolehkan perayaan Imlek, 
itulah keputusan pragmatis/proporsional. Wong penduduk Indonesia 
ingin merayakan tradisinya kok dilarang oleh engkong Soeharto, 
abnormal itu namanya. Dus melarang perayaan budaya/tradisi kelompok-
kelompok masyarakat di Indonesia = abnormal, namun meresmikan Natal, 
Waisak, Nyepi, Imlek sebagai hari libur nasional juga abnormal. Yang 
normal adalah menjadikan Waisak, Nyepi, Natal, Imlek BUKAN sebagai 
hari libur nasional, tapi karyawan yang ingin merayakannya tidak 
boleh dilarang dalam arti jam kerjanya (yang dipakai untuk 
meliburkan diri sendiri itu untuk merayakan Imlek dll.) mesti 
dibayar (misalnya) dalam bentuk kerja lembur beberapa kali. 
Perusahaan/pemerintah Belanda paling piawai bersikap fleksibel 
terhadap bermacam tradisi di Belanda, namun dalam hal UU harus tetap 
proporsional.

Selamat Imlek, Danny Lim, Nederland


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Yap Hong Gie" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Seandainya, saya ulangi, seandainya, pernyataan dan penjelasan 
penulis
> adalah benar;  "Imlek adalah Perayaan Budaya",  maka Pemerintah 
telah
> keliru menetapkan Imlek sebagai Hari Raya (Keagamaan) Nasional.
> Dan oleh karena itu, Keputusan Presiden Nomor 19/2002, yang 
menyatakan
> Imlek adalah Hari Libur Nasional, perlu ditinjau kembali, untuk 
dicabut.
> 
> Menyambut Hari Raya Imlek, nampak suasana suci dan indah dikotori 
oleh 
> kontroversi terbuka, bahkan adanya kecenderungan pihak-pihak 
tertentu yang 
> mengkerdilkan magna Hari Raya Imlek, sebagai perayaan budaya 
(pakai huruf 
> kecil).
> 
> Melalui Keppres No.6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut 
Inpres
> No.14/1967. Yang artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi 
memerlukan izin
> khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari 
kepercayaan,
> kebudayaan, dan tradisi asli mereka.
> Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan
> mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 
2002
> yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, 
Imlek resmi
> dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
> Hari libur nasional yang terkait dengan agama, merupakan Hari Raya 
dari
> agama-agama yang ada di Indonesia dan diakui oleh pemerintah.
> 
> Tradisi silaturahmi keluarga, kerabat, teman dan tetangga; yang 
intinya
> adalah penghormatan yang muda pada orang yang lebih tua dan saling 
memberi
> selamat ini memiliki kesamaan dengan tradisi silaturahmi 
masyarakat Muslim,
> setelah melaksanakan sembahyang (solat) Ied, pada Hari Raya Idul 
Fitri.
> Dikalangan pribumi jaman dulu, Imlek lebih dikenal 
sebagai "Lebaran Cina".
> 
> Kalau cuma sekedar perayaan budaya, mengapa masyarakat Tionghoa 
> menyelenggarakan rangkaian ritual sembayangang di rumah dan 
> berbondong-bondong sembahyang ke Klenteng (agama Tao/Konghucu) dan 
ke Vihara 
> (Budha)?
> 
> Quote:
> Konon, Perayaan Imlek Nasional ini atas prakarsa bersama Duta 
Besar RI di
> Beijing dan Duta Besar RRT di Jakarta dalam rangka peningkatan 
hubungan
> kerjasama kebudayaan kedua negara. ---End quote.
> 
> Apakah maksudnya Perayaan Imlek Nasional mau dijadikan acara 
perayaan
> (budaya) bilateral?
> Kalau menurut penulis, acara perayaan Imlek adalah dalam 
rangka "peningkatan
> hubungan kerjasama kebudayaan kedua negara", maka kehadiran 
Presiden RI
> sudah amat berlebihan. Sehingga di masa mendatang, setiap acara 
hari
> "Kebudayaan Imlek", cukup dihadiri oleh Menteri Pendidikan & 
Kebudayaan
> RI saja.
> 
> 
> Quote:
> Perayaan Imlek Nasional Indonesia bersatu yang akan berlangsung 
dalam rangka
> meningkatkan kerjasama antara RI dan RRT.---End quote.
> 
> Mudah-mudahan saya salah tangkap kesan tersirat, bahwa adanya 
kecenderungan
> untuk memanfaatkan Hari Raya Imlek sebagai komoditas Politik-
Ekonomi
> (dagang).
> 
> 
> 
> Wassalam,
> Yap Hong Gie (Kristen)
> 
> 
> 
> 
> 
> http://www.suarapemb

[mediacare] Tanggapan buat Pak Ade Armando ttg Poligami

2007-02-18 Terurut Topik Titiana Adinda
  Dear All Khususnya Yth.Pak Ade Armando,
   
  Aku tetap pada pendirianku kalo Pak Ade adalah orang yang tidak 
konsisten.Tiga tahun yg lalu bilang X,tiga tahun berikutnya bilang 
Y.Aneh?Benarlah kalo panitia pemilihan anggota KPI tidak memilih Bapak untuk 
periode kali ini.Karena kalo Bapak sampai terpilih aku akan menyurati KPI 
keberatan atas terpilihnya Pak Ade Armando sebagai anggota KPI.Karena siapa 
tahu Pak Ade berani melakukan poligami karena sudah merasa cukup secara 
finansial untuk beristri lagi karena salah satunya digaji KPI.
   
  Bukannya Bapak dosen FISIP UI kan?Berarti Bapak kan pegawai negeri?Koq 
berani-beraninya sih menentang Peraturan bagi pegawai negeri untuk beristri 
lebih dari satu?Aku tahu begitu soalnya ada seorang temanku adalah mahasiswa 
Bapak di FISIP UI yang begitu mengidolakan bapak.Katanya,”Pak Ade Armando itu 
dosen pujaanku deh,nyampein mata kuliahnya menarik,udah gitu dia seorang 
feminist lho,kan jarang laki-laki feminist.Aduh aku suka banget deh sama 
dia.Dia itu idola lho buatku,terutama ya itu karena dia sangat menghargai 
hak-hak perempuan dan anti poligami,feminist lagi”.Sekarang aku tanya ketemanku 
itu tentang pendapatnya ke Pak Ade yang ternyata udah berpoligami dia 
bilang,”Ih aku benci bgt sama Ade Armando itu,dulu aku kira dia feminist dan 
anti poligami.Nggak tahunya...Nggak bisa juga dia menahan hawa nafsunya melihat 
perempuan lain.Aku sumpahin tuh org nggak selamet”.Aku ketawa dengarnya.Pak Ade 
Armando yang dulu dipuja-puja oleh mahasiswinya sekarang dibenci
 gara-gara berani berpoligami.Ya itulah konsekuensi sosial tentang pendapat org 
yang tahu Bapak telah berpoligami.Resiko sih memang,apalagi Bapak sudah menjadi 
orang terkenal sekarang dan pernah menjadi pejabat publik lagi (Mantan anggota 
KPI).
   
  Bukankah sunnah Rasul bilang kalo pernikahan itu harus diumumkan?Kenapa Pak 
Ade Armando mau diam-diam?.Berarti menyalahkan sunnah Rasul 
dong?Ngomong-ngomong siapa sih istri Pak Ade Armando?Masih mudakah?Atau lebih 
tua?Kalo mau melihat teladan Rasulullah pastilah yang dipilihnya sudah berusia 
jauh lebih tua dan janda pula dan tidak mampu secara finansial.Kan setau aku 
Rasul dulu berpoligami karena kondisi sedang perang dan sebagai media untuk 
mendamaikan antar suku di jazirah Arab sana.Sekarangkan di Indonesia tidak ada 
perang antar suku dan kondisi aman.Jadi aku pingin tahu nih apa sih motivasi 
Pak Ade Armando nikah lagi?Semata-mata untuk memuaskan hawa nafsu belaka atau 
ada motif lain?
   
  Gerakan Perempuan di Indonesia pun Anti Pornografi Pak,jangan salah!Ingatkan 
waktu demonstrasi Aliansi Bhnneka Tunggal Ika,gerakan perempuan bersama 
masyarakat Anti RUU Pornografi dan Pornoaksi.Kan di spanduknya besar-besar 
ditulis ANTI PORNOGRAFI.Masa Bapak nggak lihat?
   
Aku heran aja koq Bapak mau sih mengambil jalan poligami padahal istri 
Bapak sehat dan bisa menghasilkan keturunan.Apa Bapak ketika memutuskan 
berpoligami bertanya kpd anak-anak?Anak-anak juga punya HAK lho Pak bukan saja 
istri Bapak.Aku jadi teringat seorang teman kecilku.Dia amat marah dan sedih 
karena Ayahnya menikah lagi.Dia tidak dimintai pendapatnya.Dia jadi amat 
membenci ibunya yang baru.Sampai sekarang dia trauma dan memutuskan untuk tidak 
mau menikah.Karena takut nanti suaminya akan berpoligami.
   
  Ya udah deh gitu aja emailku.Toh email ini tidak akan merubah keputusan Bapak 
untuk menikah lagi.Tetapi sesama muslim aku sudah menjalankan tugasku untuk 
memberitahukan/menegur Bapak.Meskipun secara personal aku tidak mengenal 
Bapak.Aku hanya tahu Bapak dulu adalah anggota KPI.Terima kasih untuk 
jawabannya.
   
  Salam,
   
  Dinda
   
   
  =
   
  Dinda yang terhormat,
 
 Kalau Anda menganggap saya tidak konsisten, ya tidak apa-apa. Kalau Anda
 tidak akan mendukung saya menjadi anggota KPI, ya juga tidak apa-apa
 (Lagipula, saya memang sudah tidak terpilih kembali kok)
 
 Tapi pertama-tama, saya harus katakan bahwa sebenarnya dalam hidup orang
 memang bisa berubah. Apalagi bila kita terus belajar, seringkali kita
 menemukan hal-hal baru, penjelasan-penjelas an baru yang dapat mengubah
 sikap-sikap kita sebelumnya. Saya justru menyarankan agar kita tidak
 fanatik berpegang pada satu pendapat dan menutup mata dan telinga pada
 pendapat lain yang berbeda. Sebagai contoh, saya dulu misalnya sama sekali
 tidak bisa menerima pornografi. Sekarang, saya menganggap bahwa yang
 terpenting adalah kalaupun pornografi itu diizinkan, pornografi harus
 ditawarkan hanya di tempat-tempat terbatas dan tidak boleh memuat materi
 yang mengandung kekerasan terhadap perempuan atau menampilkan model
 anak-anak.
 
 Poin saya, perubahan adalah sesuatu lazim. Sebagian orang bahkan bisa
 berpindah agama, atau menjadi kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, atau
 sebaliknya, dari tidak beragama menjadi beragama. Orang bisa bercerai,
 orang bisa mengubah orientasi seksualnya, dst.
 
 Tapi dalam hal poligami, sebenarnya saya tidak mengalami loncatan ekstrem.
 Kalau Anda baca t

[mediacare] Tahun Baru Cina 4704, Bukan 2558?

2007-02-18 Terurut Topik Alexander Firdaust
Den Haag - Masyarakat Tionghoa di Belanda merayakan
tahun baru 4704. Mengapa bukan tahun 2558, seperti
dirayakan di Indonesia? 

Sambutan pejabat, siaran radio, televisi, dan sumber
internet di Belanda semuanya menyebutkan, Selamat
Tahun Baru 4704. Ada selisih menyolok: 1146 tahun!
Mana yang benar?

Usut punya usut, ternyata dua-duanya tidak keliru.
Pasalnya, hingga hari ini tidak ada kesepatan
universal mengenai kalender Cina kapan tahun pertama
dimulai.

Informasi yang diperoleh detikcom dari Wikipedia
menyebutkan, bahwa tahun baru 4704 yang disambut dan
dirayakan secara meriah seperti di Belanda itu
kemungkinan mengambil patokan awal pemerintahan Huang
Di alias Kaisar Kuning, atau 2697 Sebelum Masehi (SM)
menurut kalender Gregorian yang dikenal sekarang.

Dengan demikian, kedatangan tahun baru yang bertepatan
dengan 18/2/2007 M itu jatuh pada angka tahun 4704.
Inilah tahun baru yang dirayakan masyarakat Tionghoa
di Belanda.

Sementara itu perhitungan tahun 2558 yang umum diikuti
di Indonesia adalah dihitung dari tahun lahir
Konghucu. Menurut Chang-jie dari milis Dharmajala,
perhitungan kalender Cina versi ini mulai dipakai
sejak kaisar Han Wu Ti dari Dinasti Han menetapkan
Konghucu sebagai agama negara.

Kaisar menetapkan tahun kelahiran Konghucu (551 SM)
sebagai awal penanggalan dalam pemerintahannya.
Sehingga awal tahun baru yang perayaannya digelar
kemarin menjadi tahun ke-2558.

sumber: 
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/18/time/155733/idnews/743439/idkanal/10


 

We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 


Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah Prinsip PDI-P--aneh????

2007-02-18 Terurut Topik Don Manurung
That's right! Bung Smut, anda punya hak tertinggi dan tak tergugat untuk 
kemukakan pendapat, tentang apa saja, terserah. Namun baik juga kita ketahui 
bhw Budiman cs siap dan sanggup berdiskusi ttg banyak hal. Ini memang 
menunjukan mereka siap secara ideologis dan teoritis. Dan itu jarang ada di 
negeri ini. Banyak yg ideologinya hanya uang!
   
  Sekait oportunisme, bisa dibilang orang dalam melangkah setiap hari selalu 
berbuat sesuai dengan opportunity, terutama supaya selamat, dan untuk menggapai 
sesuatu untuk diri, keluarga dan juga sekelilingnya. Tidak usahlah kita terlalu 
dini mengatakan seseorang oportunis, berkhianat dll. Semuanya, termasuk orang 
dan jalan pikirannya, berkembang. Yg tidak berkembang ya yang kepala batu, bak 
katak dalam tempurung, atau memang IQ nya menyedihkan (sori!). Saya yakin BS 
dkk telah berkembang, secara positif, kasusnya bisa disimak, dan sangat baik 
dicontoh oleh para pejuang dan aktivis pemuda.
   
  Teruslah berdiskusi ria, 
  Salam, DM

smut ireng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jantan atau tidaknya seseorang bukan dilihat dari berani atau 
tidaknya berdiskusi secara terbuka alias face to face dalam sebuah gedung, 
seandainya dipaksapun toh saya tetap tidak bisa datang karena tempat tinggal 
kita yang berjarak ribuan kilometer saat ini.. Banyak cara lain untuk 
berdiskusi yang juga bisa dilakukan seperti di milis ini contohnya, so silahkan 
berargumen ttg BS. Untuk sementara saya tetap berpendapat kalau BS itu 
oportunis ( boleh khan saya berpendapat begitu ).Betul atau tidaknya pendapat 
saya hanya dia dan Tuhan saja yang tahu.

  - Original Message 
From: Don Manurung <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, February 17, 2007 10:01:14 PM
Subject: Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah 
Prinsip PDI-P--aneh

  Thanks God BS tidak mendukung pemerintah KIB yang a-nasional (ingat Blok 
Cepu Exxon dll) dan a-sosial (memiskinkan rakyat) ini! Kita bertukar pikiranlah 
secara tenang saja. 
   
  Saya perhatikan BS dkk di RepDem PDIP adalah para aktivis modern, politisi 
muda yang berpendidikan tinggi, punya motivasi menyala untuk kemajuan bangsa 
dan rakyat ini. Mereka bekerja baik di politik "menengah" (belum di 
perpolitikan nasional) dan diantara grass roots secara sistematis. 
   
  Mereka aktivis namun juga saya dengar menguasai dan terus mengembangkan  
perbekalan teori. Dalam tahun-tahun kedepan ini akan sangat menarik 
perkembangan penjabaran ideologi yang ada didalam PDIP. Kabarnya di parpol itu 
juga aktif para pundit teori dari kalangan Marhaenis, dan para pakar seperti Dr 
Cornelius Lai di Yogja dll.
   
  Kiprah Budiman Sujatmiko dengan RepDem nya dalam wadah PDIP dan kegiatan 
Jaringan Islam Liberal dengan Ulil Abdalla diwadah NU untuk saya merupakan dua 
fenomena yang sangat menarik dikalangan perpolitikan para pemuda Indonesia. Dan 
God willing, dengan kelompok-kelompok anak muda lainnya, mereka itu akan 
betul-betul menyumbang banyak pada upaya modernisasi bangsa setengah terjajah 
yang malang ini.
   
  Salam kenal, Bung Kanadianto,
  DM 
  

nodo nodo <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
  Budiman S akan mensosdemkan Indonesia? 

PUAH belajar dan cermati perkembangan akhir2 ini bung.

Bung Budiman adalah tokoh muda yang berani berkata benar dan berpandangan ke 
depan. Kalau anda jantan dan berani berkata benar kita siapkan saja forum 
diskusi terbuka. OK?
jangam cuman jadi ayam kampung.

Maju bung. Budiman.

Kita sama di satu kandang beda DPD saja.

KANA.
MERDEKA!!!

- Original Message 
From: smut ireng <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Saturday, February 17, 2007 1:47:47 AM
Subject: Re: [mediacare] Re: B. Sudjatmiko: Baitul Muslimin Tak Akan Mengubah 
Prinsip PDI-P--aneh? ???

Kalau PRO PEMERINTAH, memangnya kenapa.. ? Apa sich yang sudah PARTAI ANDA 
( PDI P ) perbuat. ? Kalau BS gabung ke partai ini, partai ituitu khan 
cuma cara dia supaya tetap survive aja.., kalau memang mau berjuang secara 
konsisten ya.. mulai lagi dari bawah dong seandainya di PRD dah nggak 
laku lagi

- Original Message 
From: Don Manurung 




-
  Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food Drink Q&A.   






  
-
  Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.  

 

 
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] PP 37/2006 Bentuk Suap Baru (menurut anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P)

2007-02-18 Terurut Topik Rudy Patirajawane
SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  PP 37/2006 Bentuk Suap Baru [JAKARTA] Kehadiran Peraturan Pemerintah 
Nomor 37/2006 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota 
DPRD dinilai sebagai bentuk suap baru. PP itu harus segera dicabut dan Dewan 
Perwakilan Rakyat (DPR) diminta untuk mengkaji apakah pemerintah melanggar 
hukum dengan menerbitkan PP itu.   Pendapat itu disampaikan oleh Anggota Dewan 
Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), AP Batubara 
kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/2).   "PP itu semacam suap dari 
pemerintah kepada wakil rakyat, terutama menjelang pelaksanaan pemilihan umum 
2009," kata dia.   Dikatakan, reaksi penolakan yang sangat keras di kalangan 
masyarakat harus menjadi pelajaran kepada pemerintah dalam membuat kebijakan. 
Pemerintah harus terlebih dulu melakukan survei sebelum membuat peraturan.   
Apalagi, kata Batubara, PP 37/2006 menyangkut penggunaan uang rakyat. Sebelum 
dibuat, PP seperti itu harus melibatkan partisipasi publik sehingga
 resistensi masyarakat bisa berkurang.   "Dalam kasus ini, terlihat sekali 
kalau pemerintah mengeluarkan kebijakan secara sepihak dan tertutup tanpa 
konsultasi masyarakat. Akibatnya, pemerintah terkesan kuat telah kehilangan 
wibawa," kata dia.   Selain itu, Batubara melihat kehadiran PP 37/2006 
menunjukkan kalau kabinet saat ini berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi 
yang jelas. Walau menyangkut DPRD, PP seperti itu seharusnya tidak hanya dibuat 
oleh menteri dalam negeri, tetapi menjadi keputusan politik kabinet.   Dia 
menegaskan pula, kehadiran PP itu menunjukkan kalau pemerintah dan wakil rakyat 
yang mendukung PP tersebut tidak peka terhadap krisis yang ada di tengah 
masyarakat. Banyak persoalan di masyarakat yang harus mendapatkan perhatian 
lebih ketimbang hanya menambah kantong anggota dewan. "Saya yakin, tanpa ada PP 
itu pun para wakil rakyat di daerah bisa hidup di atas rata-rata rakyat 
Indonesia. Artinya, mereka tidak akan kelaparan tanpa ada PP itu dan bisa hidup
 berkecukupan," kata dia.   Batubara mengingatkan anggota DPRD yang berasal 
dari PDI-P untuk bersikap tegas menolak kehadiran PP itu. Anggota PDI-P yang 
sudah menerima uang karena PP itu diminta untuk segera mengembalikannya.   
Selain itu, anggota DPRD dari PDI-P diminta untuk keluar dari asosiasi anggota 
DPRD. Menurut dia, dengan kasus PP 37/2006, terlihat jelas kalau asosiasi DPRD 
se-Indonesia dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Pemerintah Harus 
Proaktif   Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti 
mengatakan, pemerintah seharusnya proaktif untuk menyelidiki, apakah terjadi 
penyimpangan dalam proses pencairan uang rapelan. Peraturan Pemerintah (PP) 
Nomor 37 Tahun 2006 memang menjadi dasar hukum yang sah, tapi bisa terjadi 
penyimpangan terkait pos anggaran yang digunakan untuk membiayai uang rapelan.  
 Demikian dikatakan Bivitri Susanti, Jumat (16/2), di Gedung DPR. Dia mengakui 
adanya kejanggalan bila uang rapelan bagi para anggota DPRD itu
 dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 
2006.   Pasalnya menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan 
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, perubahan APBD harus 
ditetapkan selambat-lambatnya tiga bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran, 
yaitu September.   Oleh karena itu jadi misterius jika uang rapelan itu masuk 
dalam APBD-P 2006, padahal PP37/2006 baru dikeluarkan November 2006, atau dua 
bulan setelah batas akhir penetapan APBD-P. Para anggota DPRD pendukung uang 
rapelan sendiri, menjadikan PP 37/2006 sebagai dasar hukum yang sah.   Menurut 
Bivitri, bisa diterima bahwa PP 37/2006 sebagai dasar hukum yang sah. Tapi jika 
belum dianggarkan dalam APBD-P, dari pos mana uang rapelan itu diambil. Bila 
menggunakan dana tak terduga, hal itu jelas menyalahi PP Nomor 105 Tahun 2000 
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.   Diatur bahwa 
penggunaan dana tak terduga, adalah untuk penanganan
 bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran yang sifatnya sangat mendesak. 
Para anggota DPRD pasti berpendapat pengucuran uang rapelan lebih mendesak dari 
banyaknya bencana yang tengah menimpa rakyat Indonesia, bila memang diambil 
dari dana tak terduga.   Oleh karena itu dinilai wajar, adanya penilaian dari 
banyak kalangan terutama masyarakat, bahwa para anggota DPRD itu tidak 
memperjuangkan kepentingan rakyat, seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua 
Umum DPP Partai Damai Sejahtera (PDS) Denny Tewu.   Lebih lanjut, Bivitri 
menyebut keberadaan PP 37/2006 itu sendiri menyimpan misteri. "Itu sebenarnya 
suatu misteri. Kalau teman-teman membuat investigasi, pasti menarik," katanya, 
menanggapi adanya lobi dari asosiasi dalam penyusunan PP 37/2006 itu. 
[O-1/B-14] 
-
  Last modified: 16/2/07 






















 
-
 Get your own web address.
 Have a HU

[mediacare] WARGA MULAI MAKAN GAPLEK

2007-02-18 Terurut Topik Rudy Patirajawane
Diawali menaikan BBM secara drastis, pemerintah ini sangat cermat dan giat 
sengsarakan rakyat. Ini membahayakan NKRI, karena rakyat sangat miskin bisa 
hilang kepercayaan kepada negara.
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  Harga Beras Tak Terjangkau Warga Mulai Makan Gaplek  [JAKARTA] Tingginya 
harga beras belakangan ini mengakibatkan warga di beberapa daerah terpaksa 
beralih ke bahan makanan lainnya, antara lain, gaplek. Sejumlah warga 
Gunungkidul, Sampang, dan Tuban, dilaporkan mengonsumsi gaplek, yang terbuat 
dari ubi, sejak beberapa hari lalu.   Sekretaris Camat (Sekcam) Semanu, 
Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Warsono, mengatakan Sabtu 
(17/2), meskipun belum seratus persen mengonsumsi gaplek, namun setidaknya 50 
persen warga Semanu mencampurkan nasi dengan gaplek.   Menurutnya, operasi 
pasar (OP) beras hanya menguntungkan para pedagang beras. Harga beras yang 
dijual di pasar tetap tinggi. Oleh karena itu sebagian masyarakat berekonomi 
rendah memilih mengonsumsi gaplek olahan sendiri.   "Memang belum semuanya, 
tapi setidaknya dari 56.000 penduduk Semanu 50 persen mulai mengolah gaplek 
sebagai makanan sehari-hari," katanya.   Menurut Warsono, selain karena
 menipisnya stok beras di pasaran masalah pangan ini dipicu oleh mundurnya masa 
tanam padi gogo atau sawah tadah hujan di Gunungkidul. "Hujan belum merata 
sampai hari ini. Hujan masih jarang, karena itu petani belum mulai menanam 
padi," katanya.   Dia mengakui seminggu terakhir ini sudah tiga kali 
dilaksanakan operasi pasar, namun belum juga berpengaruh terhadap harga beras 
di pasaran.   "Sampai saat ini harga beras kualitas menengah mencapai Rp 6.300 
per kg. Ini tentu sangat mahal," katanya.   Kondisi yang sama terjadi di 
Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi 
Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, mengatakan, selain di Semanu, warga Rongkop, 
Playen, Panggang, dan Saptosari mulai mengonsumsi gaplek.   "Gaplek masih 
mendingan, karena kandungan gizinya masih bagus. Tapi, kalau nasi aking, itu 
sudah tidak bergizi. Namun, kalau kondisi harga beras seperti ini, kemungkinan 
besar nasi aking akan dikonsumsi," ucapnya.   Supriyanto memaparkan, kepala
 desa di wilayah-wilayah tersebut sudah mengajukan proposal OP di wilayahnya, 
karena selama ini tidak sampai ke masyarakat. "OP itu hanya menguntungkan 
pedagang. Ini sedang dibahas oleh pak bupati. Kemungkinan besar permohonan ini 
dikabulkan, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan," tegasnya.   Secara 
terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, Ir 
Syahbenol Hasibuan, mengatakan, Pemprov DIY harus meminta tambahan beras ke 
pusat sekitar 6.000 ton. Meski stok beras di Bulog DIY masih 8.000 ton, namun 
jumlah tersebut hanya cukup sampai Mei dalam kondisi harga normal. Karena 
tingginya permintaan OP dikhawatirkan stok beras itu menipis.   Untuk 
menghindari penyalahgunaan beras OP, Syahbenol mengatakan, pihaknya mengubah 
strategi, yakni OP beras langsung dilaksanakan di permukiman.   Gubernur DIY 
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, beras yang dijual Bulog dalam operasi 
pasar masih dalam bentuk "karungan", sehingga dapat dipastikan yang membeli
 hanya pedagang. Sedang masyarakat bawah hanya mampu membeli beras dalam jumlah 
kiloan. Oleh karena itu, Gubernur DIY meminta Bulog menjual beras dalam bentuk 
kiloan. Sultan juga mengharapkan pemerintah pusat mempertimbangkan percepatan 
pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin). Beras Singkong   Nyonya 
Mursidah (47), warga Desa Gunungmaddah, Kecamatan Kota, Kabupaten Sampang, 
Madura, mengatakan Jumat (16/2), keluarganya tidak mampu lagi membeli beras 
yang harganya mahal, karena itu terpaksa mengonsumsi "beras singkong", yakni 
parutan singkong. Bahan pangan ini dicampur dengan sedikit garam dan parutan 
kelapa. Mursidah bersama suaminya Bunawi (53) dan empat anak mereka 
kadang-kadang menambah ikan asin dan kerupuk sebagai lauk.   Menurut Mursidah, 
banyak tetangganya juga mengonsumsi beras singkong. "Kami yang tinggal di kota 
kabupaten saja makannya begini, apalagi yang tinggal di pegunungan kapur di 
bagian utara, sudah sejak kenaikan harga BBM, Oktober 2005, makan
 beras merah. Lalu sejak tiga bulan lalu hanya dua kali makan singkong rebus," 
kata Mursidah dan manambahkan, harga singkong juga naik dari Rp 850 menjadi Rp 
1.150 per kg.   Kesulitan membeli beras juga dialami penduduk Desa Prunggahan 
Kulon, Kecamatan Semanding dan Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten 
Tuban. Mereka terpaksa makan gaplek dicampu dengan parutan kelapa dan ikan asin 
sebagai lauk. [152/070/029] 
-
  Last modified: 17/2/07 
 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

Re: [mediacare] Mohon masukan dan saran dari temen-temen jurnalis

2007-02-18 Terurut Topik Rudi Antono
mungkin tiada maksud seperti dari itu dari media tersebut, coba saja dulu. itu 
kan masalah kompentensi, jika secara personal kita mampu pasti diterima. 
sebaiknya media tersebut jangan mengutamakan PT tertentu, utamakan yang terbaik 
itu baru boleh. Kalo masalah Jilbab, jika Ia Muslim jangan protes lah, tidak 
suka diam saja. sukses ya 

eka zulkarnain <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Dua hari yang lalu saya 
membaca sebuah lowongan kerja
di sebuah situs dari sebuah media terkemuka di negeri
ini (tidak perlu disebutkan medianya). Media tersebut
membuka lowongan untuk reporter. Lucunya di salah satu
persyaratannya ditulis: "Pendidikan S1 (lebih disukai
lulusan IPB, UI, UGM, UNPAD, UNDIP". 
Kacamata saya melihat, media tersebut sudah
melakukan diskriminasi pendidikan dan penerimaan
pegawai. Di dalam kalimat itu tersirat bahwa hanya
alumni dari kelima lembaga pendidikan tinggi itu saja
yang bisa diterima, sedangkan lembaga pendidikan lain
sangat sempit sekali peluangnya atau bahkan tak ada. 
Saya khawatir, pers sebagai salah satu ornamen
penting dalam demokrasi malah menjadi penyokong nilai
yang menghambat pertumbuhan demokrasi itu sendiri
(atau saya salah karena opini saya ini terlalu
berlebihan?).
Saya juga berpikir, memangnya dunia pendidikan ini
cuma milik IPB, UI, UGM, UNPAD dan UNDIP? Memangnya
yang berpendidikan tinggi dan layak jadi wartawan
ekonomi itu cuma dari kelima perguruan tinggi itu? 
Banyak faktor yang menyebabkan lulusan pendidikan
menengah di Indonesia tidak mampu menembus perguruan
tinggi negeri, khususnya menembus kelima perguruan
tinggi di atas. Bukan cuma faktor IQ, bisa jadi
ekonomi, bisa jadi faktor luck, bisa jadi faktor akses
dan lain-lain. 
Alangkah lebih baik kalau di persyaratan itu
ditetapkan kalimat :Persyaratan S1 lulusan dari IPB,
UI, UGM, UNPAD dan UNDIP. Titik. 
Menurut saya ini adalah salah satu bentuk
diskriminasi dalam proses penerimaan pegawai di sebuah
perusahaan. Bagaimana dengan pendapat rekan-rekan? 


Eka Zulkarnain

MOD:

Yang lebih parah lagi, kini bertebaran iklan yang mensyaratkan wajib berjilbab 
bagi para pelamar.



 

 
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] ABU

2007-02-18 Terurut Topik heri latief
emil paris nulis esai tentang prosesi "jalan menuju ke tuhan".
   
  salam, heri latief
  amsterdam, 18/02/2007
   
  
   
  ABU


Enambelas Februari 2007. Dingin Paris hingga sungsum di jam 10:00 winter. Aku
bergegas mengenakan mantel tebal pembungkus tubuh, meninggalkan apartemenku
yang terletak di Montmartre, tempat tertinggi bagian utara ibukota Perancis,
menunju ke Pemakaman Umum Père Lachaise di mana jenazah Sobron Aidit akan
diperabukan. Ketika memasuki ruangan upacara, kebaktian secara Kristen -- sesuai
dengan permintaan terakhir Bung Sobron -- sudah dimulai. Pandangan kulayangkan
ke seluruh ruangan yang dipenuhi oleh teman-teman berdatangan dari Negeri
Belanda, Swedia dan Jerman untuk memberikan penghormatan terakhir kepada
almarhum. Pandanganku kemudian berhenti di sebuah patung Yesus disalib yang
diletakkan dibagian kepala peti jenazah terbuat dari kayu mengkilat. Mungkin
sejenis jati. Di antara taburan rangkaian bunga antara lain dari Radio
Nederland berbahasa Indonesia, dari Yayasan Wertheim, dari Koperasi Restoran
Indonesia, dari milis Aksarasastra, di bagian kaki, terpampang foto besar Bung
Sobron. Pandanganku lama melekat di patung Yesus disalib yang senantiasa
memberi makna besar bagiku. Patung dan kisah kehidupan yang menyetiai cinta
sebagai suatu konsep hidup-mati dengan segala resiko hingga akhir. Konsep ini
lalu kutautkan dengan pesan terakhir Bung Sobron. Pikiranku yang liar
menghamburkan sekian banyak pertanyaan tanpa jawab seperti sekawanan burung
mengepakkan sayap-sayapnya ke segala penjuru. Penulis adalah pohon di mana
bersarang kawanan ribuan tanya yang mencari dan mencari sesuatu di cakrawala
kehidupan . Cakrawala itu masih saja menyimpan misteri.

"Adakah misteri di patung Yesus di salib Golgota itu?", tanyaku pada Dini,
seorang ibu muda, sobat lama yang berdiri di sampingku. Dini menatap lurus ke
mataku:

"Kematian agaknya tidak merupakan jawaban terakhir bagi segala tanya. Barangkali
hidup merupakan kalimat yang berhenti pada koma semata. Hal ini jugalah yang
mengusik benakku detik ini", ujar Dini yang kemudian melanjutkan keterangannya
dengan rangkaian cerita demi cerita penguat hipotesanya.

"Lalu?".

"Karena itu aku sesungguhnya sangat mencintai hidup betapa pun hidup sangat tak
ramah-tamah".


Sementara masmur dan litani terus berkumandang mengisi ruang menambah khusuk
upacara . Lagu-lagu yang pernah pada suatu saat sering kunyanyikan juga di
gereja-gereja berbagai negeri dan kota. Isi dan melodinya padu, ujud dari
keselarasan antara isi berupa pujian serta komitmen dalam bentuk yang artistik
hingga menimbulkan riak ke lubuk nurani yang mendengar.


Pidato duka dan selamat jalan disampaikan oleh anak-cucu disusul oleh Soejoso,
wakil dari Koperasi Restoran Indonesia Paris dan Pascal LUTZ , mantan direktur
Koperasi yang bekerja sukarela tanpa sepeser bayaran selama puluhan tahun.
Kemudian hadirin dipersilahkan melihat wajah Bung Sobron untuk terakhir kali
sebelum ia diabukan. Setengah jam aku menatap wajahnya dari sebuah jendela kaca
kecil peti jenazah. Bersih dan putih. Mengenakan baju batik dengan warna dasar
putih. Perasaan sedih tiba-tiba menyembur tanpa kusadari dalam bentuk genangan
air di kedua bola mataku. Membuatku terdiam. Malas bicara dengan siapa pun. Anak
bangsa yang terbuang dari negeri kelahiran dan mati di negeri orang sementara
cintanya pada negeri kelahiran itu tak juga surut dan suram hingga akhir hayat.
Apakah kematian begini merupakan gugatan pada keadaan negeri dan perlakuan yang
mereka hadapi? Apakah ini salah satu resiko menyetiai cinta? Kepada diri sendiri
kujawab: "Ya! Ya!". Lalu pandang, kembali kuarahkan ke patung Yesus yang
disalib. Hidup kurasakan seperti suatu perjalanan mengemban sejenis salib ke
Golgota ajal tanpa bergeming dari pendirian yang mencintai.


Peti jenazah kemudian diangkat oleh petugas ke atas sebuah panggung. Suasana
hening memuncak ketika peti jenazah itu secara pasti diturunkan oleh sebuah
lift ke bawah ke tempat perabuan. Aku menggunakan bayanganku sendiri,
menduga-duga apa-bagaimana jenazah Bung Sobron dibakar hingga tinggal abu. 
Wajah yang baru saja beberapa menit lalu kutatap. Kurang lebih dua setengah jam
kemudian, yang dibawa ke hadapan keluarga dan teman-temannya hanyalah berupa
abu. Butiran-butiran abu yang ditaruh di dua buah guci. Aku mendekati dua buah
guci abu itu. Benar. Hanya abu yang kulihat dan bukan berbentuk wajah yang
beberapa menit lalu kusaksikan. Ada keanehan tiba-tiba muncul di hatiku melihat
Bung Sobron akhirnya berujud dalam bentuk abu. Aku merasa sedang hadap-hadapan
dengan suatu keganasan tak berhati. Ada keniscayaan tak terbantah. Ada
keterbatasan mimpi. Ada keterbatasan daya. Tiba-tiba kenakalan masa bocahku di
Katingan dahulu menyeruak ke hati. Aku ingin mengepal tinju kecilku di hadapan
ajal bertaring penuh darah. Aku mau melawannya seperti dahulu aku mengepal tinju
sebelum menerjunkan diri ke gelombang dan melihat langit menurunkan topan di
sung