Re: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-06 Terurut Topik The Watcher
Salam untuk Budi,

Di Malaysia ada tiga ras besar, yaitu Melayu, Cina & India. Dlm
pengalaman saya, saya melihat ras melayu mmg protektif, utk ras cina,
jika hendak kerjasama, tanyakan semua sampai detail, jika tdk, hanya
akan manis didepan & India, sometimes mereka menyebalkan. Mgkn krn
saya punya pengalaman buruk dgn warga India, sewaktu saya ke LA.

Pelecehan terhadap WNI bs dilakukan oleh siapa saja, krn pemerintah RI
tdk peduli rakyatnya.


On 10/4/07, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata
> pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah
> karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja
> kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang
> suku bangsa lain.
>
>   Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya
> diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita "menjajah" pasar tenaga kerja
> pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong
> kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun
> hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu
> "Rasa Sayange". Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus
> lainnya, apa hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ?
>
>   Balik lagi ke kasus "rasa sayange", menunjukkan para pejabat tinggi memang
> tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup,
> nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi.
> TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah
> Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa
> hebohnya bikin macet.
>
>   Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh,
> yg lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal "pecahnya" SBY-JK.
> Para sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada
> yg mau jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara
> kembar WTC ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah "US under
> attack !". Untuk kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa
> Indonesia seperti ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme
> jilid baru dengan judul : "Indonesia under-construction" ( ih, kayak tulisan
> di website aja, he he…. )
>
>   Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest & a
> thief nation !?
>
>
> -
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!
> Answers


Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog: 
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz


 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Fwd: Re: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-04 Terurut Topik joemadi _
Setuju Bung Budi...konon masyarakat malaysia orang yang malas bekerja apalagi 
mereka yang mempunyai gelar Datuk hidupnya dah lebih dari cukup mendapatkan 
fasilitas dan kemudahan dari pemerintahnya tapi ga bisa kera ya yang kerja 
tetep aja orang-orang kita. Pa..Jero Wacik..belum ada kata terlambat untuk 
mempertahankan harga diri kita jangan sampai kita kehilangan seperti kita 
kehilangan Ligitan yang kabarnya pemandangan lautnya indah,airnya tenang dan 
itu yang membuat para diving sampai antri di sana.Apalagi nih gosipnya Malaysia 
dah bangun resort yang lebih bagus dari Bali


Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: 
From: "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 4 Oct 2007 09:19:32 +0200
Subject: Re: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

      
Mereka belajar, tetapi  apa yang dipelajari  dengan sungguh-sungguh ialah 
bagaimana bisa korupsi  dengan cara lebih baik. Jadi seperti halnya dalam 
mempertinggi  mutu profesionalisme. Langkah ke arah tsb bisa dilihat bagaimana  
sengitnya perlobaan mereka untuk menduduki kursi kekuasaan nan empuk pembawa  
rejeki nomplok. Makin tinggi posisi, makin besar rejeki dan tentunya 
membutuhkan  manipulasi prosional untuk bisa korupsi, lain dari pada itu tidak 
begitu penting  atau asal-asalan saja.
- Original Message - 
   From:Pattiwael, Adolf Rudolf Cleffy
   To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, October 04, 2007 8:53    AM
   Subject: RE: [mediacare] Malaysia, bangsayg malu-maluin !
   

   Memang, saya juga bingung dengan sikap petinggi2 dinegriini.
   Semuanya tidak mau belajar dari pengalaman yg lalu2, semuanya serba
terlambat.
   Apabila terjadi sesuatu baru ribut...serbaterlambat.
   Apa memang rasa nasionalis kita semua sudah luntur, saya setuju sekali
dgn pendapat anda bung Budi.

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com  [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Budi   
   Dharma
Sent: 04 Oktober 2007 12:13
To:  mediacare@yahoogroups.com;  [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare]      Malaysia, bangsa yg malu-maluin !


   

 Meski mungkin opini saya ini  tidak ada hubungannya, namun ternyata 
pemberlakuan syariat islam di negeri  jiran tersebut tokh tidak mengubah 
karakter bangsa Melayu yg beneran  pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja 
kalangan pribuminya yg dikasih hak  istimewa, eh yg ngerjain proyeknya 
orang suku bangsa lain.  
 
 Babak belur di kejuaraan  sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 
radionya diinvasi lagu2 Indonesia,  jutaan TKI kita “menjajah” pasar 
tenaga kerja pembantu disana ( yang  sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), 
ikutan nyolong kayu2 di hutan  Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini 
masalah lagu daerah pun hendak diembat  juga. Pakai minta bukti segala pula 
bukti hak cipta lagu “Rasa Sayange”.  Btw, mungkin kita juga bisa 
bertanya atas beberapa kasus lainnya, apa hak  Malaysia mengklaim kepulauan 
Ambalat  ?
 
 Balik lagi ke kasus “rasa  sayange”, menunjukkan para pejabat 
tinggi memang tidak punya kebanggaan atas  karya negerinya. Dicap sebagai 
negara terkorup, nggak bergeming. Hasil  alamnya dicolong luar biasa, 
nyaris tanpa reaksi. TKW-nya disiksa bangsa  lain, ya penangannya gitu2 
aja. Tapi kalo ada daerah Palestina dibom  Israel, weleh weleh… yg 
ngantri ikut unjuk rasa luar  biasa hebohnya bikin macet.
 
 Perhatian media  massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu 
 heboh, yg lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya”   
   SBY-JK. Para sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai  
capres, nggak ada yg mau jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah,  
seperti waktu menara kembar WTC ditabrak pesawat, mayoritas headline media  
adalah “US under attack !”. Untuk kasus  berulangkalinya Malaysia 
menghina harga diri bangsa  Indonesia seperti ini, mestinya media ikut 
mengobarkan semangat  nasionalisme jilid baru dengan judul : “Indonesia   
   under-construction” ( ih, kayak tulisan di website aja, he he….  )
 
 Mungkin perlu diberi travel  warning : Malaysia, the truly laziest & a 
thief  nation !?
  

-
 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di  bidang Anda di 
Yahoo!  Answers  

   IMPORTANT NOTICE: 
The information in this email (and any attachments)is confidential. If you 
are not the intended recipient, you must not use ordisseminate the 
information. If you have received this email in error, pleaseimmediately 
notify me by "Reply" command and permanently delete the originaland any 
copies or printouts thereof. Although this email and any attachmentsare 
believed to be free of any virus or other defect that 

Re: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-04 Terurut Topik Sunny
Mereka belajar, tetapi apa yang dipelajari  dengan sungguh-sungguh ialah 
bagaimana bisa korupsi dengan cara lebih baik. Jadi seperti halnya dalam 
mempertinggi mutu profesionalisme. Langkah ke arah tsb bisa dilihat bagaimana 
sengitnya perlobaan mereka untuk menduduki kursi kekuasaan nan empuk pembawa 
rejeki nomplok. Makin tinggi posisi, makin besar rejeki dan tentunya 
membutuhkan manipulasi prosional untuk bisa korupsi, lain dari pada itu tidak 
begitu penting atau asal-asalan saja.
  - Original Message - 
  From: Pattiwael, Adolf Rudolf Cleffy 
  To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, October 04, 2007 8:53 AM
  Subject: RE: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !


  Memang, saya juga bingung dengan sikap petinggi2 dinegri ini.
  Semuanya tidak mau belajar dari pengalaman yg lalu2, semuanya serba terlambat.
  Apabila terjadi sesuatu baru ribut...serba terlambat.
  Apa memang rasa nasionalis kita semua sudah luntur, saya setuju sekali dgn 
pendapat anda bung Budi.

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Budi 
Dharma
Sent: 04 Oktober 2007 12:13
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !



Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata 
pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah 
karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja 
kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang 
suku bangsa lain. 
Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya 
diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita “menjajah” pasar tenaga kerja 
pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong 
kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun 
hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu “Rasa 
Sayange”. Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus lainnya, apa 
hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ?
Balik lagi ke kasus “rasa sayange”, menunjukkan para pejabat tinggi memang 
tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup, 
nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi. 
TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah 
Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa 
hebohnya bikin macet.
Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh, yg 
lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya” SBY-JK. Para 
sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada yg mau 
jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara kembar WTC 
ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah “US under attack !”. Untuk 
kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa Indonesia seperti 
ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme jilid baru dengan 
judul : “Indonesia under-construction” ( ih, kayak tulisan di website aja, he 
he…. )
Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest & a thief 
nation !?



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers 

  IMPORTANT NOTICE: 
  The information in this email (and any attachments) is confidential. If you 
are not the intended recipient, you must not use or disseminate the 
information. If you have received this email in error, please immediately 
notify me by "Reply" command and permanently delete the original and any copies 
or printouts thereof. Although this email and any attachments are believed to 
be free of any virus or other defect that might affect any computer system into 
which it is received and opened, it is the responsibility of the recipient to 
ensure that it is virus free and no responsibility is accepted by American 
International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or 
severally, for any loss or damage arising in any way from its use.

   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.14.0/1048 - Release Date: 10/3/2007 
8:22 PM


RE: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-03 Terurut Topik Pattiwael, Adolf Rudolf Cleffy
Memang, saya juga bingung dengan sikap petinggi2 dinegri ini.
Semuanya tidak mau belajar dari pengalaman yg lalu2, semuanya serba
terlambat.
Apabila terjadi sesuatu baru ribut...serba terlambat.
Apa memang rasa nasionalis kita semua sudah luntur, saya setuju sekali dgn
pendapat anda bung Budi.
 

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf
Of Budi Dharma
Sent: 04 Oktober 2007 12:13
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !






Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata
pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah
karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja
kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang
suku bangsa lain. 

Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya
diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita “menjajah” pasar tenaga kerja
pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong
kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun
hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu
“Rasa Sayange”. Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus
lainnya, apa hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ?

Balik lagi ke kasus “rasa sayange”, menunjukkan para pejabat tinggi memang
tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup,
nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi.
TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah
Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa
hebohnya bikin macet.

Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh, yg
lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya” SBY-JK. Para
sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada yg mau
jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara kembar
WTC ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah “US under attack !”.
Untuk kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa Indonesia
seperti ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme jilid
baru dengan judul : “Indonesia under-construction” ( ih, kayak tulisan di
website aja, he he…. )

Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest & a thief
nation !?



  _  

Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!
<http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.answers.yahoo.com/>
Answers 



 

IMPORTANT NOTICE: 
The information in this email (and any attachments) is confidential. If you are 
not the intended recipient, you must not use or disseminate the information. If 
you have received this email in error, please immediately notify me by "Reply" 
command and permanently delete the original and any copies or printouts 
thereof.  Although this email and any attachments are believed to be free of 
any virus or other defect that might affect any computer system into which it 
is received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure 
that it is virus free and no responsibility is accepted by American 
International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or 
severally, for any loss or damage arising in any way from its use.

[mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-03 Terurut Topik Budi Dharma
 
  Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata 
pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah 
karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja 
kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang 
suku bangsa lain. 
   
  Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya 
diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita “menjajah” pasar tenaga kerja 
pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong 
kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun 
hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu “Rasa 
Sayange”. Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus lainnya, apa 
hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ?
   
  Balik lagi ke kasus “rasa sayange”, menunjukkan para pejabat tinggi memang 
tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup, 
nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi. 
TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah 
Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa 
hebohnya bikin macet.
   
  Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh, yg 
lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya” SBY-JK. Para 
sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada yg mau 
jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara kembar WTC 
ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah “US under attack !”. Untuk 
kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa Indonesia seperti 
ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme jilid baru dengan 
judul : “Indonesia under-construction” ( ih, kayak tulisan di website aja, he 
he…. )
   
  Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest & a thief 
nation !?

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers