Re: [mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis

2007-02-01 Terurut Topik Wella Sherlita
Kalau urusan pornografi ini ditempatkan sesuai konteks kultural, seperti usul 
pak lisman, ya susah juga pak. soalnya nanti tiap kelompok saling meng-klaim 
diri dan kelompoknya paling benar secara kultural. Orang Bali dan Papua, pasti 
lah duluan bersuara, mengingat bagaimana pakaian daerah mereka. Tp bagaimana 
juga dengan org yang biasa berbudaya baju tertutup, seperti di sumatera, di 
aceh, dsb? atau kelompok-kelompok masyarakat lain yang rada gerah melihat 
pornografi dengan bebasnya ada dimana-mana? 
   
  kalau menurut saya, yg sekarang meributkan 'RUU Pornografi' ini sama-sama 
ekstrim: kelompok bu gadis yg ekstrim banget memperjuangkan kebebasan 
berpakaian dan batasan-batasan pornografi itu apa, dan di sisi lain ada 
kelompok islam yg juga tidak mau kalah galaknya sama kelompok bu gadis, 
maunya serba ketutup. 
   
  juga kenapa suara-suara masyarakat yang moderat tidak pernah disuarakan, di 
media-media massa. kenapa lagi-lagi yg nongol aliansi bhinneka tunggal ika (yg 
sebetulnya hanya mewakili segelintir kelompok), dan massa muslimah FPI, dsb. 
   
  kok bisa sesama manusia indonesia senengnya saling bentrok. heran saya.
   
  wsm

Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Di sebuah siaran TV internasional, RUU ini mulai
memperoleh tempat. Dua tokoh diwawancara, yakni Inke
Maris dan Dr Gadis dari UI. Tokoh Inke Maris
menghubungkan issue ini dengan perlindungan anak dari
tayangan pornografi. Dia setuju dengan UU ini. Bu
Gadis berbeda pandangan. Dr. Gadis mengatakan bahwa
sudah ada pengaturan untuk tindak kejahatan
pronografi. Jadi sudah ada UUnya, cuma tidak secara
langsung menyoal pornografi.Masalahnya menurut Dr
Gadis adalah lemahnya penegakan hukum. Jadi dia tidak
setuju RUU APP.

Cerita Lain: UU ini sangat disikapi dengan serius
oleh pemerhati internasional. Sementara itu di sisi
lain, UU ini sangat didukung oleh aliran agamis yang
puritan di Indonesia, baik itu Islam maupun Kristen,
tetapi yang pasti bukan Hindu Bali. Lalu peru ditanya,
macam mana pula nantinya keinginan orang-orang
internasional itu?. Tentu harus ada pemahaman mengenai
ini, sebab kita kerap tak nyangka jadinya begitu,
padahal kita tidak bermaksud begitu. Itu karena kita
kurang mendalami secara ilmiah proses budaya politik
dan sejarah kita membuat Undang-Undang.


Yang menolak UU ini termasuk saya, berpandangan bahwa
penegakan etika tidak semata-mata urusan negara, sebab
seks itu sebetulnya juga kawasan etika. Para pihak
yang memiliki otoritas, tetapi bukan pemerintah,
seperti ulama pastur, public figure dapat bekerja di
wilayah ini, dan janganlah negara lagi, menurut saya.
Logika saya, negara sudah perlu dirampingkan tugasnya,
namun tidak berarti lembaga-lembaga non pemerintah
berpangku tangan. Jadi persisnya, urusan demikian itu
harus semakin kita tempatkan dalam konteks kultural
kita saja. Sebab tidak semua nilai-nilai luhur bangsa
kita yang kita miliki sekarang ini hanya menjadi
demikian karena hadirnya agama-agama di nusantara.
Kitapun punya kearifan-kearifan yang sudah ada sebelum
agama-agama kita anut di sini.

Jadi, singkat kata, di dalam ke de-pe-eran juga perlu
diterima nilai kalah, seperti layaknya sepak bola atau
olah-raga. Cuma bedanya, jika pengusulnya ditolak,
janganlah pengusulnya merasa kehilangan muka, tetapi
yang perlu dilakukannya dalah mencari issu lain yang
lebih memperoleh tempat di hati semua warga, seperti
misalnya bagaimana agar ada ketentuan hukum untuk
menegaskan alokasi dana pendidikan, keringanan pajak
bagi perusahaan yang memberikan beasiswa atau
sumbangan sosial dan lain-lain. Ah macam-macam yang
lebih baiklah.


--- Wido Q Supraha wrote:

 24/01/2007 12:57 WIB
 
 
 
 RUU APP Jadi RUU Pornografi
 
 Iqbal Fadil - detikcom


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

Re: [mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis

2007-02-01 Terurut Topik Sato Sakaki
Apakah RUU Porno yang sudah dipermak (saya memang
belum membaca tuntas), memperhatikan kemarahan dan
keprihatinan banyak orang Indonesia dan orang asing
yang berkomentar beberapa bulan yang lalu seperti di
bawah ini? Hehehehe ... Kalau membaca yang ditulis
Mbak Dr. Gadis Arivia kelihatannya masih setali tiga
uang, tak banyak bedanya. Saya kutip dari satu petisi
di Internet.

 2728. Agnazel USA think with your logic, not with
 your (excuse me) private part.
 
 2750. Donna Clara.R jkt gila aja deh negara ini,
 bukannya dibikin tambah maju malah disuruh
 MUNDUR...!!! kalau ada DEMO RUU INI, GW IKUTAN !!!
 GW
 MAU PAKE BIKINI AND SPATU RODA !!! KLILING2 DPR BAWA
 SPANDUK !! BWAHAHAHHAHAHAHAHHA
 gileee beneeer ni negara...

7081. Arief Sulistyawan Malang (hometown), Madrid
(currently) We reject the Anti Pornography Bill and
We are ready to accept any consequences of this
rejection (statement from Legiun Veteran Republik
Indonesia - Bali, quoted from :
www.jiwamerdeka.blogspot.com). Those who fought for
our freedom years ago, they really know what freedom
really means. But, do we? Are we willing to fight for
it too? They do. And so do I..how about you, my fellow
countrymen? 

7000. Rahajeng T.A Komp. Bintara III Blok B/5a
Cibening Bekasi Barat Penilaian- peninlaian yang
sifatnya relatif tidak seharusnya dijadikan
undang-undang. 

6911. adiputra made jalan Ayani GG1a/7 dps bali wahh
ken ken jadi nya bali ini dah sepi .. tambah sepi lagi
kasihan dong kita yg berada di bawah tambah lagi di
injek injek . sejak dulu kala kita juga semua lahir
telanjang adam n hawa pun telanjang..kenapa mesti
sekarang ? apakah yg si perencana RUU anti pornografi
/ porno aksi ini tdk melihat kebelakang ? bahwa
Indonesia harum karena Bali juga..dasar kacang lupa
kulit 
   
6909. Felix Metselaar   Please do'not do this to the
people of Bali 

6905. Eny Sorensen Singapore Negara kita Republik
Indonesia terdiri dari bermacam kultur dan budaya.
Bagaimana nasib orang2 di Irian Jaya? Apa mereka semua
harus masuk penjara atau kena denda? Tolong diteliti
kembali RUUnya, kita bukan negara Saudi Arabia. 

6900. Chloe Australia ,Perth WA the idea of protection
from pornography would lead to the old times when
people had no freedom to express their feeling through
many ways such as arts,entertainment,etc.. so bali is
here to stay  

6895. Kerri Bennett Australia This would be very
disapointing if it went through as it would ruin bali
forever. 
6894. Jacinta hall Australia   
6893. Teddy Setya Jl. Nakula 18, Tanah Tinggi, Jakarta
Lebih baik membuat UU Etika dan Moral, ketimbang APP 
6892. Arini Depok Masih banyak masalah lain yg lebih
serius yang harus diselesaikan/ dipikirkan: korupsi
(itu masalah nomor satu), busung lapar,
pendidikan...banyak deh. Gak usah dulu mikirin porno2
an...itu sih urutan ke sejuta berapa gitu. Yang
penting2 dulu Pak..Bu... 
6891. Esther T Jakarta, Indonesia Janganlah membuat
hidup orang susah dengan peraturan yang berlebihan.  
 
6889. Kirana Bandung Saya adalah penduduk yang
memegang teguh peraturan agama yang saya anut. Namun
saya setuju bahwa sangat tidak bijaksana apabila
negara mencampuri hak yang bersifat privat dari setiap
penduduknya. Tentu Indonesia tidak menginginkan
apabila banyak dari penduduknya yang lari ke luar
negeri bukan? 

6888. Helena Melbourne Jangan biarkan RUU ini
terwujud, please 

6860. Melissa Jakarta Indonesia gak perlu munafik and
gak perlu ngurusin masalah begini dulu lah. Urus aja
tuh masalah ekonomi and pejabat2 yang tidak berhak
jadi pejabat 

6844. Iwi Sartika Pontianak, Kalimantan Barat TOLAK,
kalo tidak, maka Ibuku dan Ibu2 lain di kampungku yang
sudah melahirkan bisa ditangkap karena memakai kain
dibawah dada yg dianggap porno dan tak beradab oleh
sebagian orang yg mendukung RUU APP. Memakai sarung
menutup (maaf) Payudara bagi Ibu-Ibu yg abis
melahirkan akan dipandang aneh di Kampungku. 

6821. halim semihardjo pasuruan RUU ini tidak jelas
tujuannya..tapi jelas ketidak bergunaannya selain
menambah kocek anggota DPR yang membahas dengan uang
honor,dll.. 

6819. Susan Jakarta Barat Undang-undang harus bersifat
Tegas, Lugas dan Tepat Sasaran (tidak Subyektif dan
tidak mengada-ada). 

6814. Robert and Jan Johnson Perth Australia Please do
not destroy paradise 

6813. Lisa Fiona Jakarta Selatan jangan jadi pejabat
yang latah dan kurang berotak sehingga tidak ada
kualitas dalam menjalankan tugas. Masih ada yang lebih
penting lagi diurus selain RUU anti
pornografi/pornoaksi. Yaitu Gaji pejabat yang sudah
gak pakai otak minta kenaikan dan kemiskinan yang
meraja lela..mending sumbang harta untuk orang susah.
Salam kesedihan dari saya. 

6808. Setya Surabaya hanya org gila yg bugil di tempat
umum, jadi gak perlu RUU beginian 

6804. Rini Malang wanita2 ind masih bermoral, jadi gak
perlu UU aneh 

6798. andreas Jakarta Dasar Negara Indonesia Masih
Pancasila kan, Bhineka Tunggal Ika masih semboyan
bangsa? itu DPR Orang mana sih ? Indonesia Bukan? 

6792. igor bumi serpong 

Re: [mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis

2007-02-01 Terurut Topik Deddy Mansyur
DPR=Dewan Porno-in Rakyat

Pelacur-pelacur berkeliaran tiap malam mungkin siang juga di gedung DPR.

Anggota-anggota DPR kagak bisa kontrol barang dibawah, bawaannya mau punya 
bini 2, 3 atau 4 plus selir-selir (did I say it right, selir-selir, 
uh?)well...

Pokoknya ini bangsa NKRI kaco banget, know what I mean.

Sensei akan ada di JKT Juli ini and see if I can nongkrong di gedung DPR di 
Senayan (watching prostitutes).

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

PS: I did not realize my sister Hafsah Salim was my neighbor.
She went to SMAVI and I went to SMAXI Bulungan. Tapi me, 8 tahun more 
senior.


- Original Message - 
From: Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 01, 2007 9:15 AM
Subject: Re: [mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis


 Apakah RUU Porno yang sudah dipermak (saya memang
 belum membaca tuntas), memperhatikan kemarahan dan
 keprihatinan banyak orang Indonesia dan orang asing
 yang berkomentar beberapa bulan yang lalu seperti di
 bawah ini? Hehehehe ... Kalau membaca yang ditulis
 Mbak Dr. Gadis Arivia kelihatannya masih setali tiga
 uang, tak banyak bedanya. Saya kutip dari satu petisi
 di Internet.

 2728. Agnazel USA think with your logic, not with
 your (excuse me) private part.

 2750. Donna Clara.R jkt gila aja deh negara ini,
 bukannya dibikin tambah maju malah disuruh
 MUNDUR...!!! kalau ada DEMO RUU INI, GW IKUTAN !!!
 GW
 MAU PAKE BIKINI AND SPATU RODA !!! KLILING2 DPR BAWA
 SPANDUK !! BWAHAHAHHAHAHAHAHHA
 gileee beneeer ni negara...

 7081. Arief Sulistyawan Malang (hometown), Madrid
 (currently) We reject the Anti Pornography Bill and
 We are ready to accept any consequences of this
 rejection (statement from Legiun Veteran Republik
 Indonesia - Bali, quoted from :
 www.jiwamerdeka.blogspot.com). Those who fought for
 our freedom years ago, they really know what freedom
 really means. But, do we? Are we willing to fight for
 it too? They do. And so do I..how about you, my fellow
 countrymen?

 7000. Rahajeng T.A Komp. Bintara III Blok B/5a
 Cibening Bekasi Barat Penilaian- peninlaian yang
 sifatnya relatif tidak seharusnya dijadikan
 undang-undang.

 6911. adiputra made jalan Ayani GG1a/7 dps bali wahh
 ken ken jadi nya bali ini dah sepi .. tambah sepi lagi
 kasihan dong kita yg berada di bawah tambah lagi di
 injek injek . sejak dulu kala kita juga semua lahir
 telanjang adam n hawa pun telanjang..kenapa mesti
 sekarang ? apakah yg si perencana RUU anti pornografi
 / porno aksi ini tdk melihat kebelakang ? bahwa
 Indonesia harum karena Bali juga..dasar kacang lupa
 kulit

 6909. Felix Metselaar   Please do'not do this to the
 people of Bali

 6905. Eny Sorensen Singapore Negara kita Republik
 Indonesia terdiri dari bermacam kultur dan budaya.
 Bagaimana nasib orang2 di Irian Jaya? Apa mereka semua
 harus masuk penjara atau kena denda? Tolong diteliti
 kembali RUUnya, kita bukan negara Saudi Arabia.

 6900. Chloe Australia ,Perth WA the idea of protection
 from pornography would lead to the old times when
 people had no freedom to express their feeling through
 many ways such as arts,entertainment,etc.. so bali is
 here to stay

 6895. Kerri Bennett Australia This would be very
 disapointing if it went through as it would ruin bali
 forever.
 6894. Jacinta hall Australia
 6893. Teddy Setya Jl. Nakula 18, Tanah Tinggi, Jakarta
 Lebih baik membuat UU Etika dan Moral, ketimbang APP
 6892. Arini Depok Masih banyak masalah lain yg lebih
 serius yang harus diselesaikan/ dipikirkan: korupsi
 (itu masalah nomor satu), busung lapar,
 pendidikan...banyak deh. Gak usah dulu mikirin porno2
 an...itu sih urutan ke sejuta berapa gitu. Yang
 penting2 dulu Pak..Bu...
 6891. Esther T Jakarta, Indonesia Janganlah membuat
 hidup orang susah dengan peraturan yang berlebihan.

 6889. Kirana Bandung Saya adalah penduduk yang
 memegang teguh peraturan agama yang saya anut. Namun
 saya setuju bahwa sangat tidak bijaksana apabila
 negara mencampuri hak yang bersifat privat dari setiap
 penduduknya. Tentu Indonesia tidak menginginkan
 apabila banyak dari penduduknya yang lari ke luar
 negeri bukan?

 6888. Helena Melbourne Jangan biarkan RUU ini
 terwujud, please

 6860. Melissa Jakarta Indonesia gak perlu munafik and
 gak perlu ngurusin masalah begini dulu lah. Urus aja
 tuh masalah ekonomi and pejabat2 yang tidak berhak
 jadi pejabat

 6844. Iwi Sartika Pontianak, Kalimantan Barat TOLAK,
 kalo tidak, maka Ibuku dan Ibu2 lain di kampungku yang
 sudah melahirkan bisa ditangkap karena memakai kain
 dibawah dada yg dianggap porno dan tak beradab oleh
 sebagian orang yg mendukung RUU APP. Memakai sarung
 menutup (maaf) Payudara bagi Ibu-Ibu yg abis
 melahirkan akan dipandang aneh di Kampungku.

 6821. halim semihardjo pasuruan RUU ini tidak jelas
 tujuannya..tapi jelas ketidak bergunaannya selain
 menambah kocek anggota DPR yang membahas dengan uang
 honor,dll..

 6819. Susan Jakarta

[mediacare] RUU Pornografi: Inke Maris vs Dr. Gadis

2007-01-29 Terurut Topik Lisman Manurung
Di sebuah siaran TV internasional, RUU ini mulai
memperoleh tempat. Dua tokoh diwawancara, yakni Inke
Maris dan Dr Gadis dari UI. Tokoh Inke Maris
menghubungkan issue ini dengan perlindungan anak dari
tayangan pornografi. Dia setuju dengan UU ini. Bu
Gadis berbeda pandangan. Dr. Gadis mengatakan bahwa
sudah ada pengaturan untuk tindak kejahatan
pronografi. Jadi sudah ada UUnya, cuma tidak secara
langsung menyoal pornografi.Masalahnya menurut Dr
Gadis adalah lemahnya penegakan hukum. Jadi dia tidak
setuju RUU APP.

Cerita Lain:  UU ini sangat disikapi dengan serius
oleh pemerhati internasional. Sementara itu di sisi
lain, UU ini sangat didukung oleh aliran agamis yang
puritan di Indonesia, baik itu Islam maupun Kristen,
tetapi yang pasti bukan Hindu Bali. Lalu peru ditanya,
macam mana pula nantinya keinginan orang-orang
internasional itu?. Tentu harus ada pemahaman mengenai
ini, sebab kita kerap tak nyangka jadinya begitu,
padahal kita tidak bermaksud begitu. Itu karena kita
kurang mendalami secara ilmiah proses budaya politik
dan sejarah kita membuat Undang-Undang.


Yang menolak UU ini termasuk saya, berpandangan bahwa
penegakan etika tidak semata-mata urusan negara, sebab
seks itu sebetulnya juga kawasan etika. Para pihak
yang memiliki otoritas, tetapi bukan pemerintah,
seperti ulama pastur, public figure dapat bekerja di
wilayah ini, dan janganlah negara lagi, menurut saya.
Logika saya, negara sudah perlu dirampingkan tugasnya,
namun tidak berarti lembaga-lembaga non pemerintah
berpangku tangan. Jadi persisnya, urusan demikian itu
harus semakin kita tempatkan dalam konteks kultural
kita saja. Sebab tidak semua nilai-nilai luhur bangsa
kita yang kita miliki sekarang ini hanya menjadi
demikian karena hadirnya agama-agama di nusantara.
Kitapun punya kearifan-kearifan yang sudah ada sebelum
agama-agama kita anut di sini.

Jadi, singkat kata, di dalam ke de-pe-eran juga perlu
diterima nilai kalah, seperti layaknya sepak bola atau
olah-raga. Cuma bedanya, jika pengusulnya ditolak,
janganlah pengusulnya merasa kehilangan muka, tetapi
yang perlu dilakukannya dalah mencari issu lain yang
lebih memperoleh tempat di hati semua warga, seperti
misalnya bagaimana agar ada ketentuan hukum untuk
menegaskan alokasi dana pendidikan, keringanan pajak
bagi perusahaan yang memberikan beasiswa atau
sumbangan sosial dan lain-lain. Ah macam-macam yang
lebih baiklah.


--- Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 24/01/2007 12:57 WIB
 
  
 
 RUU APP Jadi RUU Pornografi
 
 Iqbal Fadil - detikcom