[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-03-04 Terurut Topik Aria Bela Nusa
Alternatif laennya, kelihatannya SP bisa ‘aja dibiar’in likuidasi dg
sendirinya (self-liquidation) pd akhir ceritanya

:) Sebekulnya, bagi orang sekelas HR ‘udah cukup dapet doeit dr fee
jual-beli Nasabahnya sbg pemilik perusahaan sekuritas – tidak perlu lg
maen saham spt itu (apalagi saham gorengan betulan spt itu) – tapi yah
namanya orang mau gimana lg (mungkin dg adanya kasus spt ini – BEI/BAPEPAM
bisa melarang pemilik/manajemen ikutan tradings – krn aka nada conflict of
interest di situ – iyah kalo oentoeng terus bgm kalo tidak)

Tapi, btw kalo lihat tampang HR ‘ndak ada yg ‘nyangka2 spt itu, yah –
memang peristiwa/kejadian fraud (yg menyangkut operational risk)
tersangkut, terkait pd orang yg tidak kita sangka2 (mis kelihatan alim,
tampang tidak bersalah, dll) – tapi dampaknya ke mana2 ke orang banyak




From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bandar Bola
Sent: Friday, February 20, 2009 10:21 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [SPAM]Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional
yang rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan
BEI. Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu
kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih
tahu).

Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb:
•   Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru
dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI
tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di
tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa
di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan
besar pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang
bandar asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)?
•   Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan?
Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin
untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan
udah jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK
(batas maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak
ada urusan sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang
dilakukan oleh HR itu masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di
sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu,
karena dia yang punya SP (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat
common-sense kalo siapapun yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak
kalo dia main marginnya seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry
Firmansyah yang pernah jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang
nggak, kalo owner minta sesuatu yang secara GCG nggak pa! tut? Jangankan
owner, jadi orang penting di republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi
di sekuritas plat merah, emang berani direksinya nolak? Ya nggak lah.
Artinya, apa yang terjadi di SP, saya sangat yakin terjadi juga di
sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah.
•   Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab masalah
pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor area ke
KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan keamanan
efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan membuka akses
investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek customer akan
selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank kalo udah
dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank anda via
ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya. Saya sich
percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan jebolan
FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar dari
saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia
sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong
kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. ! Zaman sudah berubah
boss, orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk
membodohi orang dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa
akses informasi dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus.
•   Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk
membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit
untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele,
juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian
transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak
dapat dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah
seolah2 diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2
dikondisikan SP pasti akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP
dalam kondisi kopong / nggak ada customer-nya kayak gitu.
•   Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah
retail customer base, jumlah kantor

Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik Bandar Bola
Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang
rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI.
Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu
kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih
tahu).



Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb:

   - Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru
   dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI
   tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di
   tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa
   di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan besar
   pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar
   asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)?


   - Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan?
   Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin
   untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah
   jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas
   maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan
   sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu
   masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain,
   apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP
   (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun
   yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya
   seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah
   jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta
   sesuatu yang secara GCG nggak patut? Jangankan owner, jadi orang penting di
   republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang
   berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya
   sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah.


   - Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab
   masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor
   area ke KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan
   keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan
   membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek
   customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank
   kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank
   anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya.
   Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan
   jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar
   dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia
   sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong
   kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. Zaman sudah berubah boss,
   orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang
   dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi
   dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus.


   - Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk
   membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit
   untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele,
   juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian
   transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat
   dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2
   diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti
   akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi kopong /
   nggak ada customer-nya kayak gitu.


   - Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah
   retail customer base, jumlah kantor cabang, robust online system, business
   model franchise, operating procedure, karyawan/SDM yg professional dll)
   tidak di-value sama sekali oleh Bapepam dan BEI)? Bagi saya ini sama saja
   dengan membiarkan BCA jatuh waktu krisis yang lalu. BTW, mengenai SDM-nya,
   apa yang dikatakan oleh Pak Yudizz sama dengan masukan yang saya dapat dari
   sumber yang lain. Mereka sangat dedicated dan helpful dalam membantu nasabah
   sejak suspensi, bahkan sampai dengan saat ini. Saya bisa membayangkan kalau
   saya ada di posisi mereka, betapa sangat melelahkannya lahir dan batin,
   mereka melakukan semua hal ini.

Menurut saya, dalam kasus SP ini, kesalahan yang paling besar harus
ditanggung oleh Bapepam (sama dengan kasus Antaboga, salahnya ada pada
BI). Kenapa?
Karena mereka sudah tahu dari dulu2 mengenai common practices ini, tapi
tidak melakukan apa-apa (kesalahan karena pembiaran atau omission / failure
to act). Jadi 

[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik Dharma Krisnadi
SP mo di-bailout ? wah nasi sudah menjadi bubur, nasabah berpencar mindahin 
saham, SDM pada hengkang.
Btw sy penasaran dgn berita negatif di sekuritas BUMN ? ada apa yah ?


  

Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik tanuredjo
Pertanyaan saya hanya satu, sampai dimana perkembangan kasus HR yg ditahan 
sejak 24 desemebr. Itu berarti hampir dua bulan. Masa penahanan kan ada 
baasnya. Beritanya juga gak pernah terdengar lg selain problem nasabah yg belun 
terima ksei
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandar Bola bandarr.b...@gmail.com

Date: Fri, 20 Feb 2009 22:20:39 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel


Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang
rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI.
Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu
kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih
tahu).



Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb:

   - Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru
   dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI
   tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di
   tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa
   di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan besar
   pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar
   asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)?


   - Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan?
   Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin
   untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah
   jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas
   maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan
   sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu
   masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain,
   apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP
   (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun
   yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya
   seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah
   jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta
   sesuatu yang secara GCG nggak patut? Jangankan owner, jadi orang penting di
   republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang
   berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya
   sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah.


   - Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab
   masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor
   area ke KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan
   keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan
   membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek
   customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank
   kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank
   anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya.
   Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan
   jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar
   dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia
   sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong
   kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. Zaman sudah berubah boss,
   orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang
   dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi
   dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus.


   - Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk
   membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit
   untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele,
   juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian
   transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat
   dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2
   diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti
   akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi kopong /
   nggak ada customer-nya kayak gitu.


   - Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah
   retail customer base, jumlah kantor cabang, robust online system, business
   model franchise, operating procedure, karyawan/SDM yg professional dll)
   tidak di-value sama sekali oleh Bapepam dan BEI)? Bagi saya ini sama saja
   dengan membiarkan BCA jatuh waktu krisis yang lalu. BTW, mengenai SDM-nya,
   apa yang dikatakan oleh Pak Yudizz sama dengan masukan yang saya dapat dari
   sumber yang lain. Mereka sangat dedicated dan helpful dalam membantu nasabah
   sejak

[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik Provokator Saham
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_d...@... wrote:

 Kita semua sama2 merasa sakit.
 
 Retail tidak cukup 
 lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru 
 sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. 
 Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail.

Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di
tampilan monitor anda.
Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa

 Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 
 1997, 
Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN

...lalu Jasabanda dan DSFI
Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi.
Ada  yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu itu.
BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel.
Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN.
Dst...

, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh 
Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA.
Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan.
Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu
ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe

 tentu saja TMPI. 
Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN.
Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH

Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul 
 semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang.
 

Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG
Hahaha..





[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik icchanks
Dimana mana yang kecil dan yang lemah selalu yang jadi korban, ini sih
emang hukum ALAM..

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Provokator Saham
oentoeng...@... wrote:

 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_dizz@ wrote:
 
  Kita semua sama2 merasa sakit.
  
  Retail tidak cukup 
  lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru 
  sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. 
  Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail.
 
 Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di
 tampilan monitor anda.
 Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa
 
  Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 
  1997, 
 Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN
 
 ...lalu Jasabanda dan DSFI
 Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi.
 Ada  yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu
itu.
 BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel.
 Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN.
 Dst...
 
 , UBS dan BIMA, serta yang paling heboh 
 Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA.
 Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan.
 Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu
 ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe
 
  tentu saja TMPI. 
 Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN.
 Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH
 
 Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul 
  semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang.
  
 
 Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG
 Hahaha..





RE: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-20 Terurut Topik Yudizz
Wah, jadi termanggut2 nih, dengar langsung cerita dari saksi sejarah kelamnya 
pasar modal Indonesia. Ditunggu kisah2 berikutnya Pak Oen...

Dengan pengalaman  view Anda yang tajam, sebenarnya Anda lebih cocok jadi 
Pendongeng Saham daripada Provokator Saham. Sayang dongengnya banyakan yang 
serem, jadi nggak bisa buat pengantar tidur dong. Hehehe...

Regards,
Yudizz

Send from My Nokia Nseries
supported by Mail for Exchange 2.0


--- original message ---
From: Provokator Saham oentoeng...@yahoo.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Date: 21st February 2009
Time: 11:50:01 am

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_d...@... wrote:

 Kita semua sama2 merasa sakit.
 
 Retail tidak cukup 
 lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru 
 sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. 
 Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail.

Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di
tampilan monitor anda.
Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa

 Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 
 1997, 
Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN

...lalu Jasabanda dan DSFI
Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi.
Ada  yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu itu.
BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel.
Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN.
Dst...

, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh 
Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA.
Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan.
Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu
ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe

 tentu saja TMPI. 
Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN.
Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH

Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul 
 semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang.
 

Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG
Hahaha..





[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-19 Terurut Topik sylar_fang

... turut prihatin pak ... smoga bpk dan rekan2 kerja bapak kuat 
menghadapi cobaan ini pak ... dan jangan lupa keep posting ya 
pak ... :) ...


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, danny.eug...@... wrote:

 Kepada P'Yudizz serta bapak/ibu member milis OB, saya memang 
beberapa saat terakhir tidak berani posting karena sangat malu atas 
apa yang terjadi di institusi tempat saya berkarya.
 
 Penggelapan dana yang dilakukan sangat lah menyakiti para member 
OB yang memiliki rekening di SP. Saya tidak dapat membayangkan 
segala kerugian yang dialami bapak/ibu. Apa yang dilakukan oknum SP 
sangat lah tidak termaafkan.
 
 Tidak dapat saya bayangkan harta yang berhasil dikumpulkan melalui 
trading harian sekarang hilang seperti ini.
 
 Saya mohon kiranya kesudian bapak/ibu untuk memilah milah siapa 
yang bersalah dan siapa yang tidak. Karena penggelapan dana ini 
dilakukan segelintir orang. Banyak karyawan SP yang tidak tahu 
menahu mengenai hal ini. Saya pun baru mengetahuinya tanggal 6 
Jan'09 saat SP di suspend. Saya baru bergabung May'08  sekiranya 
saya tahu hal ini tentu saya tidak join SP.
 
 Adik ipar saya pun menjadi korban SP. Sampai detik ini beliau 
belum memperoleh hasil verifikasi. Dan saat ini hubungan kami 
menjadi kurang harmonis karena beliau menyalahkan saya kok bisa ga 
tahu ada penggelapan dana.
 
 Karyawan yang tidak bersalah pun menjadi korban, meski memang 
korban terberat adalah nasabah.
 
 Sampai saat ini saya masih bertahan di SP karena masih ada 
beberapa nasabah yang sering kontak. Selain itu saya juga berusaha 
agar staff saya memperoleh kesempatan berkarya di tempat lain 
sebelum saya pindah.
 
 Saya saat ini menunggu hingga akhir bulan akan kejelasan calon 
investor baru. Namun jika masih tarik ulur kemungkinan besar saya 
pindah kapal.
 
 Saya mengerti tidak ada kata yang dapat menjelaskan kepedihan yang 
dihadapi bapak/ibu member OB yang menjadi korban SP. Mungkin saat 
ini kami di SP layak menerima caci maki. Namun sekiranya 
memungkinkan, suatu saat nanti masih terbuka pintu permohonan maaf 
bagi kami2 di SP yang tidak terlibat penggelapan dana ini.
 
 Regz,
 DannyEugene
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Yudizz y_d...@...
 
 Date: Thu, 19 Feb 2009 18:18:48 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: [obrolan-bandar] Info APN telkomsel
 
 
 Lama nggak nongol, rupanya Pak Danny Eugene udah pindah ke IPOT.
 
 Regards,
 Yudizz
 
 Send from My Nokia Nseries
 supported by Mail for Exchange 2.0
 
 
 --- original message ---
 From: meliza meliza robby_mel...@...
 Subject: Re: [obrolan-bandar] Info APN telkomsel
 Date: 19th February 2009
 Time: 5:40:12 pm
 
 dah lama gak nongol hahaa
 
 
 
 




[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel

2009-02-19 Terurut Topik y_dizz
No need to say sorry sebetulnya. Dalam kasus ini semua dirugikan, 
baik nasabah maupun karyawan SP. Kita semua sama2 merasa sakit.

Saya sangat bersimpati, dan sejujurnya salut dengan kerja keras para 
karyawan  staf SP. Di tempat saya (SP Jl. Flores, Surabaya), mereka 
masih tetap masuk kantor walaupun listrik  telepon sudah diputus, 
tetap melayani kami2 yang setiap hari telepon menanyakan kabar 
investasi kami, meskipun kadang ada juga caci maki. Padahal ini sudah 
hampir akhir bulan, dan belum ada kejelasan tentang nasib pekerjaan 
mereka. Gaji mereka kemungkinan cuma dibayar sampai bulan ini saja.

Semenjak kasus SP ini meledak, saya sebenarnya sudah hilang 
kepercayaan terhadap pasar modal kita. Saya bukan bermaksud 
memprovokasi atau menakut2i member lain, tapi entah mengapa setelah 
jam trading selesai, ada perasaan tidak tenang yang muncul, apakah 
investasi kita masih aman besok. Jujur, tidur di malam hari saat ini 
lebih tidak tenang dibanding saat crash Oktober lalu. Di benak kita 
semua saat ini pasti ada rasa ketidakyakinan itu. Apakah sekuritas 
kita bisa dipercaya? Apakah dana  saham kita tidak disalahgunakan 
oleh orang2 tertentu?

Mungkin Embah ada benarnya dari sisi bandarmologi. Retail tidak cukup 
lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru 
sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. 
Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail.

Terlepas dari itu semua, kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama 
dan saya yakin bukan yang terakhir. Saya baru aktif trading setahun 
terakhir. Senior2 di sini tentu banyak yang jadi saksi kekejaman 
pasar modal. Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 
1997, lalu Jasabanda dan DSFI, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh 
tentu saja TMPI. Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul 
semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang.

Kita sudah berkali2 kecolongan, yang jadi pertanyaan :
Penjahatnya yang MAKIN PINTER, atau pengawasnya yang MAKIN TOLOL?

Sudah lah, email saya sudah kepanjangan. Saya juga udah capek 
menghina2 Bapepam  Fuad, toh mereka tebel muka aja. Untuk jangka 
panjang saya masih pesimis dengan pasar modal Indonesia. Buat apa 
invest di saham kalo lebih aman nyimpen duit di bawah bantal?

Regards,
Yudizz


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, danny.eug...@... wrote:

 Kepada P'Yudizz serta bapak/ibu member milis OB, saya memang 
beberapa saat terakhir tidak berani posting karena sangat malu atas 
apa yang terjadi di institusi tempat saya berkarya.
 
 Penggelapan dana yang dilakukan sangat lah menyakiti para member OB 
yang memiliki rekening di SP. Saya tidak dapat membayangkan segala 
kerugian yang dialami bapak/ibu. Apa yang dilakukan oknum SP sangat 
lah tidak termaafkan.
 
 Tidak dapat saya bayangkan harta yang berhasil dikumpulkan melalui 
trading harian sekarang hilang seperti ini.
 
 Saya mohon kiranya kesudian bapak/ibu untuk memilah milah siapa 
yang bersalah dan siapa yang tidak. Karena penggelapan dana ini 
dilakukan segelintir orang. Banyak karyawan SP yang tidak tahu menahu 
mengenai hal ini. Saya pun baru mengetahuinya tanggal 6 Jan'09 saat 
SP di suspend. Saya baru bergabung May'08  sekiranya saya tahu hal 
ini tentu saya tidak join SP.
 
 Adik ipar saya pun menjadi korban SP. Sampai detik ini beliau belum 
memperoleh hasil verifikasi. Dan saat ini hubungan kami menjadi 
kurang harmonis karena beliau menyalahkan saya kok bisa ga tahu ada 
penggelapan dana.
 
 Karyawan yang tidak bersalah pun menjadi korban, meski memang 
korban terberat adalah nasabah.
 
 Sampai saat ini saya masih bertahan di SP karena masih ada beberapa 
nasabah yang sering kontak. Selain itu saya juga berusaha agar staff 
saya memperoleh kesempatan berkarya di tempat lain sebelum saya 
pindah.
 
 Saya saat ini menunggu hingga akhir bulan akan kejelasan calon 
investor baru. Namun jika masih tarik ulur kemungkinan besar saya 
pindah kapal.
 
 Saya mengerti tidak ada kata yang dapat menjelaskan kepedihan yang 
dihadapi bapak/ibu member OB yang menjadi korban SP. Mungkin saat ini 
kami di SP layak menerima caci maki. Namun sekiranya memungkinkan, 
suatu saat nanti masih terbuka pintu permohonan maaf bagi kami2 di SP 
yang tidak terlibat penggelapan dana ini.
 
 Regz,
 DannyEugene
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®