[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Alternatif laennya, kelihatannya SP bisa aja dibiarin likuidasi dg sendirinya (self-liquidation) pd akhir ceritanya :) Sebekulnya, bagi orang sekelas HR udah cukup dapet doeit dr fee jual-beli Nasabahnya sbg pemilik perusahaan sekuritas tidak perlu lg maen saham spt itu (apalagi saham gorengan betulan spt itu) tapi yah namanya orang mau gimana lg (mungkin dg adanya kasus spt ini BEI/BAPEPAM bisa melarang pemilik/manajemen ikutan tradings krn aka nada conflict of interest di situ iyah kalo oentoeng terus bgm kalo tidak) Tapi, btw kalo lihat tampang HR ndak ada yg nyangka2 spt itu, yah memang peristiwa/kejadian fraud (yg menyangkut operational risk) tersangkut, terkait pd orang yg tidak kita sangka2 (mis kelihatan alim, tampang tidak bersalah, dll) tapi dampaknya ke mana2 ke orang banyak From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bandar Bola Sent: Friday, February 20, 2009 10:21 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [SPAM]Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI. Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih tahu). Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb: Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan besar pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)? Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan? Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta sesuatu yang secara GCG nggak pa! tut? Jangankan owner, jadi orang penting di republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor area ke KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya. Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. ! Zaman sudah berubah boss, orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus. Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele, juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2 diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi kopong / nggak ada customer-nya kayak gitu. Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah retail customer base, jumlah kantor
Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI. Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih tahu). Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb: - Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan besar pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)? - Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan? Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta sesuatu yang secara GCG nggak patut? Jangankan owner, jadi orang penting di republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. - Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor area ke KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya. Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. Zaman sudah berubah boss, orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus. - Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele, juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2 diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi kopong / nggak ada customer-nya kayak gitu. - Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah retail customer base, jumlah kantor cabang, robust online system, business model franchise, operating procedure, karyawan/SDM yg professional dll) tidak di-value sama sekali oleh Bapepam dan BEI)? Bagi saya ini sama saja dengan membiarkan BCA jatuh waktu krisis yang lalu. BTW, mengenai SDM-nya, apa yang dikatakan oleh Pak Yudizz sama dengan masukan yang saya dapat dari sumber yang lain. Mereka sangat dedicated dan helpful dalam membantu nasabah sejak suspensi, bahkan sampai dengan saat ini. Saya bisa membayangkan kalau saya ada di posisi mereka, betapa sangat melelahkannya lahir dan batin, mereka melakukan semua hal ini. Menurut saya, dalam kasus SP ini, kesalahan yang paling besar harus ditanggung oleh Bapepam (sama dengan kasus Antaboga, salahnya ada pada BI). Kenapa? Karena mereka sudah tahu dari dulu2 mengenai common practices ini, tapi tidak melakukan apa-apa (kesalahan karena pembiaran atau omission / failure to act). Jadi
[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
SP mo di-bailout ? wah nasi sudah menjadi bubur, nasabah berpencar mindahin saham, SDM pada hengkang. Btw sy penasaran dgn berita negatif di sekuritas BUMN ? ada apa yah ?
Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Pertanyaan saya hanya satu, sampai dimana perkembangan kasus HR yg ditahan sejak 24 desemebr. Itu berarti hampir dua bulan. Masa penahanan kan ada baasnya. Beritanya juga gak pernah terdengar lg selain problem nasabah yg belun terima ksei Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandar Bola bandarr.b...@gmail.com Date: Fri, 20 Feb 2009 22:20:39 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI. Saya mencium dugaan bahwa SP dengan sengaja dikorbankan untuk satu kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih tahu). Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb: - Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya hajatan besar pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)? - Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan? Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu masih sangat fair dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta sesuatu yang secara GCG nggak patut? Jangankan owner, jadi orang penting di republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah. - Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi akses investor area ke KSEI itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya. Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. Zaman sudah berubah boss, orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus. - Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele, juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2 diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi kopong / nggak ada customer-nya kayak gitu. - Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah retail customer base, jumlah kantor cabang, robust online system, business model franchise, operating procedure, karyawan/SDM yg professional dll) tidak di-value sama sekali oleh Bapepam dan BEI)? Bagi saya ini sama saja dengan membiarkan BCA jatuh waktu krisis yang lalu. BTW, mengenai SDM-nya, apa yang dikatakan oleh Pak Yudizz sama dengan masukan yang saya dapat dari sumber yang lain. Mereka sangat dedicated dan helpful dalam membantu nasabah sejak
[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_d...@... wrote: Kita semua sama2 merasa sakit. Retail tidak cukup lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di tampilan monitor anda. Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 1997, Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN ...lalu Jasabanda dan DSFI Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi. Ada yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu itu. BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel. Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN. Dst... , UBS dan BIMA, serta yang paling heboh Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA. Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan. Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe tentu saja TMPI. Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN. Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG Hahaha..
[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Dimana mana yang kecil dan yang lemah selalu yang jadi korban, ini sih emang hukum ALAM.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Provokator Saham oentoeng...@... wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_dizz@ wrote: Kita semua sama2 merasa sakit. Retail tidak cukup lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di tampilan monitor anda. Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 1997, Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN ...lalu Jasabanda dan DSFI Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi. Ada yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu itu. BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel. Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN. Dst... , UBS dan BIMA, serta yang paling heboh Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA. Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan. Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe tentu saja TMPI. Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN. Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG Hahaha..
RE: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
Wah, jadi termanggut2 nih, dengar langsung cerita dari saksi sejarah kelamnya pasar modal Indonesia. Ditunggu kisah2 berikutnya Pak Oen... Dengan pengalaman view Anda yang tajam, sebenarnya Anda lebih cocok jadi Pendongeng Saham daripada Provokator Saham. Sayang dongengnya banyakan yang serem, jadi nggak bisa buat pengantar tidur dong. Hehehe... Regards, Yudizz Send from My Nokia Nseries supported by Mail for Exchange 2.0 --- original message --- From: Provokator Saham oentoeng...@yahoo.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel Date: 21st February 2009 Time: 11:50:01 am --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, y_dizz y_d...@... wrote: Kita semua sama2 merasa sakit. Retail tidak cukup lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. Sekali lagi saya tekankan bhw perbandaran itu tdk hanya terjadi di tampilan monitor anda. Dan itu seringkali dg hasil yg jauh lbh besa Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 1997, Ini adlh contoh bgmn BD kecil digulung NAIK oleh BD TULEN ...lalu Jasabanda dan DSFI Ini adalah contoh kasus GANG BD yg pecah kongsi. Ada yg membawa lari duitnya GANG(temen2nya) senilai ratusan M waktu itu. BD yg jadi korban akhirnya BUNUH DIRI di sebuah hotel. Karibnya dikotakkan karena dia pegawai salah satu BUMN. Dst... , UBS dan BIMA, serta yang paling heboh Ini adalah contoh BD makan BD, dg transaksi saham BIMA. Dibarengi manajemen UBS memang sarat akan penyimpangan. Dari kasus inilah mencuat pemikiran bhw sub-rek di sekuritas perlu ditegakkan agar lbh TEGAK lagi, hehehe tentu saja TMPI. Kalau yg ini semua mafhum, BD2 kecil digulung TURUN ama BD TULEN. Dan sampai skrg dampaknya scr finansial pd korban blm bisa PULIH Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. Bukan modusnya yg itu2 doang; mnrt saya KORBANnya yg ITU2 DOANG Hahaha..
[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
... turut prihatin pak ... smoga bpk dan rekan2 kerja bapak kuat menghadapi cobaan ini pak ... dan jangan lupa keep posting ya pak ... :) ... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, danny.eug...@... wrote: Kepada P'Yudizz serta bapak/ibu member milis OB, saya memang beberapa saat terakhir tidak berani posting karena sangat malu atas apa yang terjadi di institusi tempat saya berkarya. Penggelapan dana yang dilakukan sangat lah menyakiti para member OB yang memiliki rekening di SP. Saya tidak dapat membayangkan segala kerugian yang dialami bapak/ibu. Apa yang dilakukan oknum SP sangat lah tidak termaafkan. Tidak dapat saya bayangkan harta yang berhasil dikumpulkan melalui trading harian sekarang hilang seperti ini. Saya mohon kiranya kesudian bapak/ibu untuk memilah milah siapa yang bersalah dan siapa yang tidak. Karena penggelapan dana ini dilakukan segelintir orang. Banyak karyawan SP yang tidak tahu menahu mengenai hal ini. Saya pun baru mengetahuinya tanggal 6 Jan'09 saat SP di suspend. Saya baru bergabung May'08 sekiranya saya tahu hal ini tentu saya tidak join SP. Adik ipar saya pun menjadi korban SP. Sampai detik ini beliau belum memperoleh hasil verifikasi. Dan saat ini hubungan kami menjadi kurang harmonis karena beliau menyalahkan saya kok bisa ga tahu ada penggelapan dana. Karyawan yang tidak bersalah pun menjadi korban, meski memang korban terberat adalah nasabah. Sampai saat ini saya masih bertahan di SP karena masih ada beberapa nasabah yang sering kontak. Selain itu saya juga berusaha agar staff saya memperoleh kesempatan berkarya di tempat lain sebelum saya pindah. Saya saat ini menunggu hingga akhir bulan akan kejelasan calon investor baru. Namun jika masih tarik ulur kemungkinan besar saya pindah kapal. Saya mengerti tidak ada kata yang dapat menjelaskan kepedihan yang dihadapi bapak/ibu member OB yang menjadi korban SP. Mungkin saat ini kami di SP layak menerima caci maki. Namun sekiranya memungkinkan, suatu saat nanti masih terbuka pintu permohonan maaf bagi kami2 di SP yang tidak terlibat penggelapan dana ini. Regz, DannyEugene Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yudizz y_d...@... Date: Thu, 19 Feb 2009 18:18:48 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Info APN telkomsel Lama nggak nongol, rupanya Pak Danny Eugene udah pindah ke IPOT. Regards, Yudizz Send from My Nokia Nseries supported by Mail for Exchange 2.0 --- original message --- From: meliza meliza robby_mel...@... Subject: Re: [obrolan-bandar] Info APN telkomsel Date: 19th February 2009 Time: 5:40:12 pm dah lama gak nongol hahaa
[obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
No need to say sorry sebetulnya. Dalam kasus ini semua dirugikan, baik nasabah maupun karyawan SP. Kita semua sama2 merasa sakit. Saya sangat bersimpati, dan sejujurnya salut dengan kerja keras para karyawan staf SP. Di tempat saya (SP Jl. Flores, Surabaya), mereka masih tetap masuk kantor walaupun listrik telepon sudah diputus, tetap melayani kami2 yang setiap hari telepon menanyakan kabar investasi kami, meskipun kadang ada juga caci maki. Padahal ini sudah hampir akhir bulan, dan belum ada kejelasan tentang nasib pekerjaan mereka. Gaji mereka kemungkinan cuma dibayar sampai bulan ini saja. Semenjak kasus SP ini meledak, saya sebenarnya sudah hilang kepercayaan terhadap pasar modal kita. Saya bukan bermaksud memprovokasi atau menakut2i member lain, tapi entah mengapa setelah jam trading selesai, ada perasaan tidak tenang yang muncul, apakah investasi kita masih aman besok. Jujur, tidur di malam hari saat ini lebih tidak tenang dibanding saat crash Oktober lalu. Di benak kita semua saat ini pasti ada rasa ketidakyakinan itu. Apakah sekuritas kita bisa dipercaya? Apakah dana saham kita tidak disalahgunakan oleh orang2 tertentu? Mungkin Embah ada benarnya dari sisi bandarmologi. Retail tidak cukup lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. Terlepas dari itu semua, kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama dan saya yakin bukan yang terakhir. Saya baru aktif trading setahun terakhir. Senior2 di sini tentu banyak yang jadi saksi kekejaman pasar modal. Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 1997, lalu Jasabanda dan DSFI, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh tentu saja TMPI. Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. Kita sudah berkali2 kecolongan, yang jadi pertanyaan : Penjahatnya yang MAKIN PINTER, atau pengawasnya yang MAKIN TOLOL? Sudah lah, email saya sudah kepanjangan. Saya juga udah capek menghina2 Bapepam Fuad, toh mereka tebel muka aja. Untuk jangka panjang saya masih pesimis dengan pasar modal Indonesia. Buat apa invest di saham kalo lebih aman nyimpen duit di bawah bantal? Regards, Yudizz --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, danny.eug...@... wrote: Kepada P'Yudizz serta bapak/ibu member milis OB, saya memang beberapa saat terakhir tidak berani posting karena sangat malu atas apa yang terjadi di institusi tempat saya berkarya. Penggelapan dana yang dilakukan sangat lah menyakiti para member OB yang memiliki rekening di SP. Saya tidak dapat membayangkan segala kerugian yang dialami bapak/ibu. Apa yang dilakukan oknum SP sangat lah tidak termaafkan. Tidak dapat saya bayangkan harta yang berhasil dikumpulkan melalui trading harian sekarang hilang seperti ini. Saya mohon kiranya kesudian bapak/ibu untuk memilah milah siapa yang bersalah dan siapa yang tidak. Karena penggelapan dana ini dilakukan segelintir orang. Banyak karyawan SP yang tidak tahu menahu mengenai hal ini. Saya pun baru mengetahuinya tanggal 6 Jan'09 saat SP di suspend. Saya baru bergabung May'08 sekiranya saya tahu hal ini tentu saya tidak join SP. Adik ipar saya pun menjadi korban SP. Sampai detik ini beliau belum memperoleh hasil verifikasi. Dan saat ini hubungan kami menjadi kurang harmonis karena beliau menyalahkan saya kok bisa ga tahu ada penggelapan dana. Karyawan yang tidak bersalah pun menjadi korban, meski memang korban terberat adalah nasabah. Sampai saat ini saya masih bertahan di SP karena masih ada beberapa nasabah yang sering kontak. Selain itu saya juga berusaha agar staff saya memperoleh kesempatan berkarya di tempat lain sebelum saya pindah. Saya saat ini menunggu hingga akhir bulan akan kejelasan calon investor baru. Namun jika masih tarik ulur kemungkinan besar saya pindah kapal. Saya mengerti tidak ada kata yang dapat menjelaskan kepedihan yang dihadapi bapak/ibu member OB yang menjadi korban SP. Mungkin saat ini kami di SP layak menerima caci maki. Namun sekiranya memungkinkan, suatu saat nanti masih terbuka pintu permohonan maaf bagi kami2 di SP yang tidak terlibat penggelapan dana ini. Regz, DannyEugene Powered by Telkomsel BlackBerry®