Pertanyaan saya hanya satu, sampai dimana perkembangan kasus HR yg ditahan 
sejak 24 desemebr. Itu berarti hampir dua bulan. Masa penahanan kan ada 
baasnya. Beritanya juga gak pernah terdengar lg selain problem nasabah yg belun 
terima ksei
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Bandar Bola <bandarr.b...@gmail.com>

Date: Fri, 20 Feb 2009 22:20:39 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel


Kasus yang terjadi di SP menurut saya adalah skandal berskala nasional yang
rada aneh, baik pengungkapan maupun penyelesainnya oleh Bapepam dan BEI.
Saya mencium dugaan bahwa SP "dengan sengaja dikorbankan" untuk satu
kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih
tahu).



Soalnya terlalu banyak hal yang aneh dalam kasus ini sbb:

   - Kenapa HR ditangkap di tanggal 24 Des. 2008, tapi suspensi atas SP baru
   dilakukan di tanggal 6 Jan. 2009? Apakah supaya petinggi2 Bapepam dan BEI
   tidak kehilangan muka pada saat SBY membuka hari trading pertama 2009 di
   tanggal 5 Jan. 2009? Atau supaya rekening2 pihak2 tertentu di SP bisa
   di-withdraw dulu 2 hari kerja sebelum suspensi? Atau supaya "hajatan" besar
   pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini emang bandar
   asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)?


   - Kenapa cuma SP yang di-suspend dengan kenapa alasannya penggelapan?
   Terus terang, kalo anda tanya semua sekuritas yang punya fasilitas margin
   untuk nasabahnya, praktek yang dilakukan oleh HR itu sangat normal, dan udah
   jadi common practice. Ini kayak di bank, namanya pelanggaran BMPK (batas
   maksimal pemberian kredit). Saya nggak bela-belain HR (saya nggak ada urusan
   sama dia), tapi yang saya mau katakan adalah, apa yang dilakukan oleh HR itu
   masih sangat "fair" dibandingan praktek yang sama di sekuritas2 lain,
   apalagi yang plat merah. Kenapa saya bilang begitu, karena dia yang punya SP
   (duitnya disetor jadi modal di SP), ya sangat common-sense kalo siapapun
   yang jadi direksi nggak akan bisa bilang tidak kalo dia main marginnya
   seram2. Kalo nggak percaya, silakan tanya Pak Erry Firmansyah yang pernah
   jadi direktur di Group Lippo, bisa nggak bilang nggak, kalo owner minta
   sesuatu yang secara GCG nggak patut? Jangankan owner, jadi orang penting di
   republik ini, kalo minta sesuatu dari direksi di sekuritas plat merah, emang
   berani direksinya nolak? Ya nggak lah. Artinya, apa yang terjadi di SP, saya
   sangat yakin terjadi juga di sekuritas2 lain, apalagi yang plat merah.


   - Kenapa Bapepam dengan senak perutnya saja, lempar tanggung jawab
   masalah pengawasan terhadap SP ini? Jelas sekali, solusi "akses investor
   area ke KSEI" itu kelihatannya mau melemparkan tanggung jawab pengawasan
   keamanan efek nasabah dari Bapepam ke nasabah langsung. Apakah dengan
   membuka akses investor area ke KSEI akan menjamin masalah keamanan efek
   customer akan selesai? Logika berpikirnya koq aneh ya, kayak nasabah bank
   kalo udah dikasih kartu ATM, silakan tiap hari ngecek saldo anda pada bank
   anda via ATM, jadi kalo ada apa2 dengan dana anda jangan salahkan BI ya.
   Saya sich percaya Pak Fuad Rachmany itu bukan orang bodoh. Dia itu khan
   jebolan FE-UI, MA dan PhD-nya dari Amrik. For sure, pasti jauh lebih pintar
   dari saya lah. Cuma masalahnya dengan bapak kita yang satu ini adalah dia
   sangat yakin masyarakat kita kebanyakan masih bodoh sehingga dia ngomong
   kayak apa saja dikiranyanya orang akan manut saja. Zaman sudah berubah boss,
   orang boleh saja pintar, tapi kepintaran jangan dipake untuk membodohi orang
   dong. Kita2 ini walaupun IQ pas-pas-an tapi khan udah bisa akses informasi
   dari sana sini, dan nggak mau dibodohi terus.


   - Kenapa penyelesaian kasus SP itu kelihatannya diarahkan untuk
   membubarkan SP? Contohnya, semua rekening SP di-blokir, ya mana ada duit
   untuk bayar tagihan utilities. Lalu proses verifikasi yang bertele-tele,
   juga mengenai rekening SP di KPEI yang diblokir, sehingga penyelesaian
   transaksi-transaksi sebelum suspensi yang belum settled, menjadi tidak dapat
   dilakukan. Kemudian, setelah proses verifikasi, kenapa semua nasabah seolah2
   diarahkan untuk memindahkan efek2-nya dari SP, seakan2 dikondisikan SP pasti
   akan ditutup? Ya mana ada investor yang mau beli SP dalam kondisi "kopong" /
   nggak ada customer-nya kayak gitu.


   - Kenapa SP yang adalah perusahaan yang bagus (baik dalam hal: jumlah
   retail customer base, jumlah kantor cabang, robust online system, business
   model franchise, operating procedure, karyawan/SDM yg professional dll)
   tidak di-value sama sekali oleh Bapepam dan BEI)? Bagi saya ini sama saja
   dengan membiarkan BCA jatuh waktu krisis yang lalu. BTW, mengenai SDM-nya,
   apa yang dikatakan oleh Pak Yudizz sama dengan masukan yang saya dapat dari
   sumber yang lain. Mereka sangat dedicated dan helpful dalam membantu nasabah
   sejak suspensi, bahkan sampai dengan saat ini. Saya bisa membayangkan kalau
   saya ada di posisi mereka, betapa sangat melelahkannya lahir dan batin,
   mereka melakukan semua hal ini.

Menurut saya, dalam kasus SP ini, kesalahan yang paling besar harus
ditanggung oleh Bapepam (sama dengan kasus Antaboga, salahnya ada pada
BI). Kenapa?
Karena mereka sudah tahu dari dulu2 mengenai common practices ini, tapi
tidak melakukan apa-apa (kesalahan karena pembiaran atau omission / failure
to act). Jadi karena Bapepam yang bersalah, maka sudah sepatutnya kalau
pemerintah melakukan bail-out atas kerugian nasabah SP, sekaligus semua
pejabat2 yang bertanggung jawab segera dicopot (malu dong ama Polri yang
sering di-enyek2, ternyata lebih professional dalam menindak prajurit sampai
jendralnya yang dianggap bertanggungjawab terhadap suatu insiden).
Karena kesalahannya ada pada instansi pemerintah, ya sudah sepantasnyalah
kalau pemerintah bertanggung jawab nalangin kerugian yang terjadi.



Kesimpulannya:

   1. Selamatkan SP sebagai perusahaan yang baik (kalo perlu
   dinasionalisasi)
   2. Bail-out kerugian semua nasabah SP (kalo belum ada UU-nya, segera
   bikin dan berlaku surut)
   3. Copot pejabat2 Bapepam yang bertanggung-jawab
   4. Re-regulasi kembali aturan-aturan main yang ada dan awasi kelakuan
   semua sekuritas dengan ketat (incl. Perjanjian pinjam meminjam  antar
   nasabah dengan sekuritas)
   5. Atur publikasi laporan keuangan sekuritas2 di koran2 / website BEI
   6. Proses hukum HR dan semua pejabat SP yang terbukti bersalah
   7. Usut juga "common practices" yang sama di semua sekuritas lain,
   termasuk di yang berplat merah

Bagi saya, pasar modal itu kayak tempat main "game", it's a money game.
Semua bisa menang atau kalah dalam game ini. Yang penting adalah, mainnya
harus fair. Kalo ada yang nggak fair, kita harus ngomong, minimal ngasih
tahu ke orang yang "nge-set" aturan mainnya, bahwa kita ini bukan kambing.
Jadi kalo ngatur aturan main, mbok ya yang fair gitu lho.

Matur nuwun.

 Regards,
Bandar Bola




2009/2/19 y_dizz <y_d...@mail2web.com>

>   No need to say sorry sebetulnya. Dalam kasus ini semua dirugikan, baik
> nasabah maupun karyawan SP. Kita semua sama2 merasa sakit.
>
> Saya sangat bersimpati, dan sejujurnya salut dengan kerja keras para
> karyawan & staf SP. Di tempat saya (SP Jl. Flores, Surabaya), mereka
> masih tetap masuk kantor walaupun listrik & telepon sudah diputus,
> tetap melayani kami2 yang setiap hari telepon menanyakan kabar
> investasi kami, meskipun kadang ada juga caci maki. Padahal ini sudah
> hampir akhir bulan, dan belum ada kejelasan tentang nasib pekerjaan
> mereka. Gaji mereka kemungkinan cuma dibayar sampai bulan ini saja.
>
> Semenjak kasus SP ini meledak, saya sebenarnya sudah hilang
> kepercayaan terhadap pasar modal kita. Saya bukan bermaksud
> memprovokasi atau menakut2i member lain, tapi entah mengapa setelah
> jam trading selesai, ada perasaan tidak tenang yang muncul, apakah
> investasi kita masih aman besok. Jujur, tidur di malam hari saat ini
> lebih tidak tenang dibanding saat crash Oktober lalu. Di benak kita
> semua saat ini pasti ada rasa ketidakyakinan itu. Apakah sekuritas
> kita bisa dipercaya? Apakah dana & saham kita tidak disalahgunakan
> oleh orang2 tertentu?
>
> Mungkin Embah ada benarnya dari sisi bandarmologi. Retail tidak cukup
> lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru
> sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah.
> Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail.
>
> Terlepas dari itu semua, kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama
> dan saya yakin bukan yang terakhir. Saya baru aktif trading setahun
> terakhir. Senior2 di sini tentu banyak yang jadi saksi kekejaman
> pasar modal. Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun
> 1997, lalu Jasabanda dan DSFI, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh
> tentu saja TMPI. Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul
> semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang.
>
> Kita sudah berkali2 kecolongan, yang jadi pertanyaan :
> Penjahatnya yang MAKIN PINTER, atau pengawasnya yang MAKIN TOLOL?
>
> Sudah lah, email saya sudah kepanjangan. Saya juga udah capek
> menghina2 Bapepam & Fuad, toh mereka tebel muka aja. Untuk jangka
> panjang saya masih pesimis dengan pasar modal Indonesia. Buat apa
> invest di saham kalo lebih aman nyimpen duit di bawah bantal?
>
> Regards,
> Yudizz
>
>   Recent Activity
>
>    -  5
>    New 
> Members<http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/members;_ylc=X3oDMTJmMW4xZnZwBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyMzUwNTYzOTY->
>
> Visit Your Group
> <http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar;_ylc=X3oDMTJlN2pxZm5yBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTIzNTA1NjM5Ng-->
>   Give Back
>
> Yahoo! for 
> Good<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJtYmo5MTQyBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDMTY1MjM1NQRncnBzcElkAzE3MDUwMDE3NzkEc2VjA25jbW9kBHNsawNicmFuZARzdGltZQMxMjM1MDU2Mzk2;_ylg=1/SIG=11314uv3k/**http%3A//brand.yahoo.com/forgood>
>
> Get inspired
>
> by a good cause.
>  Y! Toolbar
>
> Get it 
> Free!<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJvM281aXBkBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDMTY1MjM1NQRncnBzcElkAzE3MDUwMDE3NzkEc2VjA25jbW9kBHNsawN0b29sYmFyBHN0aW1lAzEyMzUwNTYzOTY-;_ylg=1/SIG=11c6dvmk9/**http%3A//toolbar.yahoo.com/%3F.cpdl=ygrps>
>
> easy 1-click access
>
> to your groups.
>  Yahoo! Groups
>
> Start a 
> group<http://groups.yahoo.com/start;_ylc=X3oDMTJvZjkwN25nBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzMEZ3JwSWQDMTY1MjM1NQRncnBzcElkAzE3MDUwMDE3NzkEc2VjA25jbW9kBHNsawNncm91cHMyBHN0aW1lAzEyMzUwNTYzOTY->
>
> in 3 easy steps.
>
> Connect with others.
> .
>
> 
>

Kirim email ke