No need to say sorry sebetulnya. Dalam kasus ini semua dirugikan, baik nasabah maupun karyawan SP. Kita semua sama2 merasa sakit.
Saya sangat bersimpati, dan sejujurnya salut dengan kerja keras para karyawan & staf SP. Di tempat saya (SP Jl. Flores, Surabaya), mereka masih tetap masuk kantor walaupun listrik & telepon sudah diputus, tetap melayani kami2 yang setiap hari telepon menanyakan kabar investasi kami, meskipun kadang ada juga caci maki. Padahal ini sudah hampir akhir bulan, dan belum ada kejelasan tentang nasib pekerjaan mereka. Gaji mereka kemungkinan cuma dibayar sampai bulan ini saja. Semenjak kasus SP ini meledak, saya sebenarnya sudah hilang kepercayaan terhadap pasar modal kita. Saya bukan bermaksud memprovokasi atau menakut2i member lain, tapi entah mengapa setelah jam trading selesai, ada perasaan tidak tenang yang muncul, apakah investasi kita masih aman besok. Jujur, tidur di malam hari saat ini lebih tidak tenang dibanding saat crash Oktober lalu. Di benak kita semua saat ini pasti ada rasa ketidakyakinan itu. Apakah sekuritas kita bisa dipercaya? Apakah dana & saham kita tidak disalahgunakan oleh orang2 tertentu? Mungkin Embah ada benarnya dari sisi bandarmologi. Retail tidak cukup lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. Terlepas dari itu semua, kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama dan saya yakin bukan yang terakhir. Saya baru aktif trading setahun terakhir. Senior2 di sini tentu banyak yang jadi saksi kekejaman pasar modal. Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun 1997, lalu Jasabanda dan DSFI, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh tentu saja TMPI. Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. Kita sudah berkali2 kecolongan, yang jadi pertanyaan : Penjahatnya yang MAKIN PINTER, atau pengawasnya yang MAKIN TOLOL? Sudah lah, email saya sudah kepanjangan. Saya juga udah capek menghina2 Bapepam & Fuad, toh mereka tebel muka aja. Untuk jangka panjang saya masih pesimis dengan pasar modal Indonesia. Buat apa invest di saham kalo lebih aman nyimpen duit di bawah bantal? Regards, Yudizz --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, danny.eug...@... wrote: > > Kepada P'Yudizz serta bapak/ibu member milis OB, saya memang beberapa saat terakhir tidak berani posting karena sangat malu atas apa yang terjadi di institusi tempat saya berkarya. > > Penggelapan dana yang dilakukan sangat lah menyakiti para member OB yang memiliki rekening di SP. Saya tidak dapat membayangkan segala kerugian yang dialami bapak/ibu. Apa yang dilakukan oknum SP sangat lah tidak termaafkan. > > Tidak dapat saya bayangkan harta yang berhasil dikumpulkan melalui trading harian sekarang hilang seperti ini. > > Saya mohon kiranya kesudian bapak/ibu untuk memilah milah siapa yang bersalah dan siapa yang tidak. Karena penggelapan dana ini dilakukan segelintir orang. Banyak karyawan SP yang tidak tahu menahu mengenai hal ini. Saya pun baru mengetahuinya tanggal 6 Jan'09 saat SP di suspend. Saya baru bergabung May'08 & sekiranya saya tahu hal ini tentu saya tidak join SP. > > Adik ipar saya pun menjadi korban SP. Sampai detik ini beliau belum memperoleh hasil verifikasi. Dan saat ini hubungan kami menjadi kurang harmonis karena beliau menyalahkan saya kok bisa ga tahu ada penggelapan dana. > > Karyawan yang tidak bersalah pun menjadi korban, meski memang korban terberat adalah nasabah. > > Sampai saat ini saya masih bertahan di SP karena masih ada beberapa nasabah yang sering kontak. Selain itu saya juga berusaha agar staff saya memperoleh kesempatan berkarya di tempat lain sebelum saya pindah. > > Saya saat ini menunggu hingga akhir bulan akan kejelasan calon investor baru. Namun jika masih tarik ulur kemungkinan besar saya pindah kapal. > > Saya mengerti tidak ada kata yang dapat menjelaskan kepedihan yang dihadapi bapak/ibu member OB yang menjadi korban SP. Mungkin saat ini kami di SP layak menerima caci maki. Namun sekiranya memungkinkan, suatu saat nanti masih terbuka pintu permohonan maaf bagi kami2 di SP yang tidak terlibat penggelapan dana ini. > > Regz, > DannyEugene > > Powered by Telkomsel BlackBerry® >