Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-29 Terurut Topik GhuztLenQ

Thanks pencerahannya om JA, pas dengan gelar yg disandangnya.
Sering2 ngajarin ya OM.


On 4/30/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


   Tax kalau lebih bayar tentu bisa dikreditkan. Perbedaan perlakuan
antara tax accounting dan financial accounting tentu saja dapat menyebabkan
timing difference dan permanent difference.

Tapi kalau kita membuat spreadsheet untuk menghitung free cash flow dalam
menentukan nilai perusahaan, saya rasa tax kredit ini yang melebihi tahun
2007E s/d 2010E ini jelas salah karena company masih untung kok. Kalau
perusahaan lagi untung, tidak mungkin ada tax kredit kecuali ada loss
carried forward dari tahun2 sebelumnya yang cukup besar.

Regards

- Original Message -
*From:* SOUW STEVEN SANJAYA <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
*Sent:* Monday, April 30, 2007 8:07 AM
*Subject:* RE: [obrolan-bandar] Research of TINS

 Taxnya menambah keuntungan bisa dari pajak tangguhan tuh ga masalah kok


Regards,

Souw Steven Sanjaya
Divisi Analisa Risiko Kredit - Sub Divisi Kredit Komersial dan Ritel
PT Bank Central Asia, Tbk
Wisma BCA II Lantai 7
Tel :62-21-5208650 ext 37097
Fax : 62-21-2523001



 --
*From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
ps.com] *On Behalf Of *GhuztLenQ
*Sent:* Saturday, April 28, 2007 3:11 PM
*To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
*Subject:* Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

 He hehehehhe.., nggak usah direken. Analisa sampah Analisas
pesenan
Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu
diakhir tahun ini.

On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
> 1.tax-nya kok bisa *positif*, harusnya negatif -- mengurangi
> keuntungan dan bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
> 2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak
> boleh linear untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2
> tin misalnya Rp 10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500
> maka kenaikan tsb semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada
> kaitannya dengan harga produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.
>
> Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160
> milyar (sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1
> 2007 harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga
> timah (lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi
> produksi Q1 2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di
> atas Rp 300 milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk
> satu tahun 2007 dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.
>
> Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun
> 2007, dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin
> ($12,000 - $8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga
> valuasi (konservatif PE 8X) = Rp 18,144
>
> Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali
> spreadsheetnya salah. *Coba lihat lagi deh*... taxnya kok bisa positif
> (malah menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).
>
> Regards
>
>
> - Original Message -
>
> *From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* [EMAIL PROTECTED]
> *Sent:* Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
> *Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS
>
>  Just want to share,
> What do you think? any comments?
>
> --
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! 
Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM->
>
>
  --
::BCA::

  



Re: Balasan: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-29 Terurut Topik GhuztLenQ

Tax kok bisa positif itu hlo pak. Kali aja dulu pas kuliah ketiduran kali ya
saya. Kecuali ada yg bisa menjelaskan.
Tapi jujur aja pak, pas pgas mau yungsep dulu kan juga ada analisa dari
analis top (TST lah).., tapi salah juga.

Maksudnya, biar analis tuh nggak asal anal.., tapi juga lisa gitu hlo. Di
sini khan bnyk yg pinter juga bos. kecuali saya kali ye heheheheh.

On 4/28/07, Deden Hafid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Bukan mau membela sapa-sapa, tapi pls hrp ditunjukkan bagian yang
sampahnya yang mana pak. Diharapkan dg bantahan obyektif dari bapak2,
pemirsa bisa semakin tercerahkan.

*GhuztLenQ <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:

 He hehehehhe.., nggak usah direken. Analisa sampah Analisas
pesenan
Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu
diakhir tahun ini.

On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
> 1.tax-nya kok bisa *positif*, harusnya negatif -- mengurangi
> keuntungan dan bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
> 2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak
> boleh linear untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2
> tin misalnya Rp 10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500
> maka kenaikan tsb semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada
> kaitannya dengan harga produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.
>
> Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160
> milyar (sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1
> 2007 harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga
> timah (lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi
> produksi Q1 2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di
> atas Rp 300 milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk
> satu tahun 2007 dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.
>
> Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun
> 2007, dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin
> ($12,000 - $8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga
> valuasi (konservatif PE 8X) = Rp 18,144
>
> Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali
> spreadsheetnya salah. *Coba lihat lagi deh*... taxnya kok bisa positif
> (malah menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).
>
> Regards
>
>
> - Original Message -
>
> *From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* [EMAIL PROTECTED]
> *Sent:* Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
> *Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS
>
>  Just want to share,
> What do you think? any comments?
>  --
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! 
Autos.
>
>

--
Kunjungi halaman depan Yahoo! 
Indonesiayang 
baru!

 



Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-29 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM
Tax kalau lebih bayar tentu bisa dikreditkan. Perbedaan perlakuan antara tax 
accounting dan financial accounting tentu saja dapat menyebabkan timing 
difference dan permanent difference. 

Tapi kalau kita membuat spreadsheet untuk menghitung free cash flow dalam 
menentukan nilai perusahaan, saya rasa tax kredit ini yang melebihi tahun 2007E 
s/d 2010E ini jelas salah karena company masih untung kok. Kalau perusahaan 
lagi untung, tidak mungkin ada tax kredit kecuali ada loss carried forward dari 
tahun2 sebelumnya yang cukup besar.

Regards
  - Original Message - 
  From: SOUW STEVEN SANJAYA 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 30, 2007 8:07 AM
  Subject: RE: [obrolan-bandar] Research of TINS



  Taxnya menambah keuntungan bisa dari pajak tangguhan tuh ga masalah kok

  Regards,

  Souw Steven Sanjaya
  Divisi Analisa Risiko Kredit - Sub Divisi Kredit Komersial dan Ritel
  PT Bank Central Asia, Tbk
  Wisma BCA II Lantai 7
  Tel :62-21-5208650 ext 37097
  Fax : 62-21-2523001






--
  From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
GhuztLenQ
  Sent: Saturday, April 28, 2007 3:11 PM
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS


  He hehehehhe.., nggak usah direken. Analisa sampah Analisas pesenan
  Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu diakhir 
tahun ini.



  On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
1.tax-nya kok bisa positif, harusnya negatif -- mengurangi keuntungan 
dan bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak boleh 
linear untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2 tin 
misalnya Rp 10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500 maka 
kenaikan tsb semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada kaitannya 
dengan harga produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.

Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160 milyar 
(sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1 2007 
harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga timah 
(lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi produksi Q1 
2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di atas Rp 300 
milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk satu tahun 2007 
dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.

Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun 2007, 
dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin ($12,000 - 
$8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga valuasi 
(konservatif PE 8X) = Rp 18,144

Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali 
spreadsheetnya salah. Coba lihat lagi deh... taxnya kok bisa positif (malah 
menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).

Regards


- Original Message - 
  From: Pemain Kecil 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS



  Just want to share,
  What do you think? any comments?


--
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 









--
  ::BCA:: 


   

RE: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-29 Terurut Topik SOUW STEVEN SANJAYA
Taxnya menambah keuntungan bisa dari pajak tangguhan tuh ga masalah kok
 

Regards,

Souw Steven Sanjaya
Divisi Analisa Risiko Kredit - Sub Divisi Kredit Komersial dan Ritel
PT Bank Central Asia, Tbk
Wisma BCA II Lantai 7
Tel :62-21-5208650 ext 37097
Fax : 62-21-2523001
  

 



From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of GhuztLenQ
Sent: Saturday, April 28, 2007 3:11 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS



He hehehehhe.., nggak usah direken. Analisa sampah Analisas
pesenan
Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu
diakhir tahun ini.


On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> > wrote: 



Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
1.tax-nya kok bisa positif, harusnya negatif -- mengurangi
keuntungan dan bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas
salah.
2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak
boleh linear untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga
rata-2 tin misalnya Rp 10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik
menjadi 12,500 maka kenaikan tsb semuanya menambah keuntungan dan hal
ini tidak ada kaitannya dengan harga produksi artinya hppnya tidak boleh
ikut naik.
 
Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp
160 milyar (sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT,
maka di Q1 2007 harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan
rata2 harga timah (lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000
MT estimasi produksi Q1 2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya
paling sedikit di atas Rp 300 milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan
Rp 412 milyar untuk satu tahun 2007 dari estimasi Kresna jelas terlalu
kecil.
 
Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk
tahun 2007, dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x
margin ($12,000 - $8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp
2,268. Harga valuasi (konservatif PE 8X) = Rp 18,144
 
Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali
spreadsheetnya salah. Coba lihat lagi deh... taxnya kok bisa positif
(malah menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).
 
Regards

 
 
- Original Message - 

From: Pemain Kecil <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  
To: [EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]>  
Sent: Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS




Just want to share,
What do you think? any comments?





Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;
_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM
->  












 


::BCA::


Balasan: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-28 Terurut Topik Deden Hafid
Bukan mau membela sapa-sapa, tapi pls hrp ditunjukkan bagian yang sampahnya 
yang mana pak. Diharapkan dg bantahan obyektif dari bapak2, pemirsa bisa 
semakin tercerahkan.

GhuztLenQ <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  He hehehehhe.., nggak usah 
direken. Analisa sampah Analisas pesenan
Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu diakhir 
tahun ini.

  On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
  1.tax-nya kok bisa positif, harusnya negatif -- mengurangi keuntungan dan 
bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
  2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak boleh linear 
untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2 tin misalnya Rp 
10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500 maka kenaikan tsb 
semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada kaitannya dengan harga 
produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.
   
  Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160 milyar 
(sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1 2007 
harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga timah 
(lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi produksi Q1 
2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di atas Rp 300 
milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk satu tahun 2007 
dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.
   
  Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun 2007, 
dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin ($12,000 - 
$8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga valuasi 
(konservatif PE 8X) = Rp 18,144
   
  Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali 
spreadsheetnya salah. Coba lihat lagi deh... taxnya kok bisa positif (malah 
menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).
   
  Regards
   
   
  - Original Message - 
From: Pemain Kecil 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS
  


  Just want to share,
  What do you think? any comments?
  
  
-
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos.   
  
  

  






  

 

   
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-28 Terurut Topik GhuztLenQ

He hehehehhe.., nggak usah direken. Analisa sampah Analisas pesenan
Kalau nyari barang yg gitu deh.  Dont Cut Loss.., Hold tight. Tunggu diakhir
tahun ini.

On 4/28/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


   Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
1.tax-nya kok bisa *positif*, harusnya negatif -- mengurangi
keuntungan dan bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak
boleh linear untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2
tin misalnya Rp 10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500
maka kenaikan tsb semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada
kaitannya dengan harga produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.

Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160 milyar
(sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1 2007
harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga timah
(lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi produksi
Q1 2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di atas Rp
300 milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk satu
tahun 2007 dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.

Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun
2007, dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin
($12,000 - $8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga
valuasi (konservatif PE 8X) = Rp 18,144

Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali
spreadsheetnya salah. *Coba lihat lagi deh*... taxnya kok bisa positif
(malah menambah keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).

Regards


- Original Message -

*From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* [EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
*Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS

 Just want to share,
What do you think? any comments?

--
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.

 



Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-27 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM
Saya lihat di spreadsheet tahun 2007E ada beberapa kelemahan:
1.tax-nya kok bisa positif, harusnya negatif -- mengurangi keuntungan dan 
bukan malah menambah keuntungan. Spreadsheet ini jelas salah.
2.saya lihat cara hitung cost-nya linear, dan harusnya tidak boleh linear 
untuk semua resource-based company. Artinya kalau harga rata-2 tin misalnya Rp 
10,000 di Q4, dan ternyata di Q1 2007 naik menjadi 12,500 maka kenaikan tsb 
semuanya menambah keuntungan dan hal ini tidak ada kaitannya dengan harga 
produksi artinya hppnya tidak boleh ikut naik.

Menurut saya kalau tins di Q4 2006 bisa meraup untung kira2 Rp 160 milyar 
(sebelum bonus) dengan harga rata2 timah Rp 10,000 per MT, maka di Q1 2007 
harusnya bisa menjadi paling sedikit Q4 2006 + kenaikan rata2 harga timah 
(lebih kurang $12,500 - $10,000 atau $ 2,500) x 13,000 MT estimasi produksi Q1 
2007x 9,000 USD/IDR x 70% after tax. Artinya paling sedikit di atas Rp 300 
milyar untuk Q1 2007 saja. Jadi keuntungan Rp 412 milyar untuk satu tahun 2007 
dari estimasi Kresna jelas terlalu kecil.

Sekalipun harga timah menjadi hanya rata2 $ 12,000 per MT untuk tahun 2007, 
dengan produksi PT Timah min 45,000 MT x 9,000 USD/IRD x margin ($12,000 - 
$8,000) x 70% = Rp 1.134 triliun ==> atau EPS Rp 2,268. Harga valuasi 
(konservatif PE 8X) = Rp 18,144

Ini pendapat saya dan bukan untuk mengkritik. Tapi jelas sekali spreadsheetnya 
salah. Coba lihat lagi deh... taxnya kok bisa positif (malah menambah 
keuntungan  mulai dari tahun 2007E ke atas).

Regards


- Original Message - 
  From: Pemain Kecil 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 8:38 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS



  Just want to share,
  What do you think? any comments?


--
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 

   

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-27 Terurut Topik James Arifin

after the stock go down deep in sheet, then you can easily say that price
will go down further to below 11000 or even some prediction indicate below
1. Which one better selling at 14500 and do some SHORT at that level or
waiting the correction happened? Always calculate the risk and return prior
hold for another run.

On 4/24/07, Frederick Schubert <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


   just for sharing
it's about sentiment, tho
everybody knows that over the next two years tin supply will remain short
and couldn't feed the deficit of 30,700 tons per annum...
Koba Tin will have its export license annuled, if the court decides it
breaks the rule... Tin prices MAY  go up again... Anyway, waiting for the
court to have a firm decision and fighting negative sentiment stemming from
inconsistent government's policy... would be a wasting game...
TINS prices may continue to suffer from price correction and has big
chances to "pull back to below IDR11,000.
safe trade always...
Disclaimer is heavily on
cheers


*ihsg 88 <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:

 Now, Risk HIGH, Reward LOW.


On 4/24/07, Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Just for a share,
> Any comments?
>  --
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! 
Autos.
>
>

 --
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.





Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-26 Terurut Topik Lily Chai
Siang Pak Jonni,

Aku cuma mau nanya; kira-kira estimasi Net Income Tins 1Q itu berapa yah?

On 4/25/07, Susanto Winarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> soo,,
> short TINS.!
>
>
>
>
>
>   - Original Message -
>   From: Jonni Amin, CFA, FRM
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
>   Sent: Wednesday, April 25, 2007 10:07 AM
>   Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA
>
>
>
>   Kenapa Tin kedepannya akan bagus dan meroket?
>
>   Potential untuk naik. Kita lihat ongkos produksi nickel dan tin kurang
> lebih sama $ 8,000 per MT. Nickel sudah bergerak naik menjadi lebih dari 6X
> hppnya sedangkan Tin belum @X. Potensial kedepannya masih bagus apalagi
> sekarang ini tidak banyak negara yang punya tin.
>
>   Semua pemain pasar sekarang menyadari scarcity dari komoditi ini. Walaupun
> mereka ada stok, mereka tidak serta merta menjualnya ke pasar tapi mereka
> akan pelan-pelan menjualnya, mengharapkan dapat menjualnya di harga yang
> tinggi.
>
>   Regards
> - Original Message -
> From: Angelo Ferdinand
>     To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:33 AM
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA
>
>
> Analisa Pak Jonni sangat menarik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
> kita sebelum melakukan cut loss yang cukup dalam. (modal TINS di 14.600).
> Thanks, Pak.
>
>
> Antony Lee
>
>
>
> On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> - Original Message -
>     From: Jonni Amin, CFA, FRM
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham
> Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA
>
>
> Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007
> Rp 412 milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp
> 800 milyar net income akan dengan gampang tercapai.
>
> Hitungan matematika sederhana
>
> Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
> Profit $245,000,000
>
> Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
> Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta
>
> Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi
> 60,000 MT atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.
>
> Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT
> ketika tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama
> Kobatin (+/- 22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d
> 50,000 MT)), bahkan Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas
> 35,000 MT yg baru operasi bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada
> feed stock illegal miner dari Indonesia. Berapa persen supply yang hilang
> drai pasar? Dengan asumsi 3 perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling
> tidak 60,000 s/d 80,000 MT hilang dari pasar dunia.
>
> Regards
>
>
>
>   - Original Message -
>   From: Pemain Kecil
>   To: Saham
>   Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
>   Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA
>
>
>
>   Uploaded at Yahoogroups' file
>   Just for a share, any comments?
>
>
> --
>   Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
>   Check out new cars at Yahoo! Autos.
>
>
>
>
>
>
>
>
>


Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Susanto Winarto

soo,,
short TINS.!





  - Original Message - 
  From: Jonni Amin, CFA, FRM 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 25, 2007 10:07 AM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



  Kenapa Tin kedepannya akan bagus dan meroket?

  Potential untuk naik. Kita lihat ongkos produksi nickel dan tin kurang lebih 
sama $ 8,000 per MT. Nickel sudah bergerak naik menjadi lebih dari 6X hppnya 
sedangkan Tin belum @X. Potensial kedepannya masih bagus apalagi sekarang ini 
tidak banyak negara yang punya tin.

  Semua pemain pasar sekarang menyadari scarcity dari komoditi ini. Walaupun 
mereka ada stok, mereka tidak serta merta menjualnya ke pasar tapi mereka akan 
pelan-pelan menjualnya, mengharapkan dapat menjualnya di harga yang tinggi.

  Regards
- Original Message - 
From: Angelo Ferdinand 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:33 AM
Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


Analisa Pak Jonni sangat menarik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan 
kita sebelum melakukan cut loss yang cukup dalam. (modal TINS di 14.600). 
Thanks, Pak.


Antony Lee



On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 


- Original Message - 
From: Jonni Amin, CFA, FRM 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham 
Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 
412 milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800 
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

Hitungan matematika sederhana

Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
Profit $245,000,000

Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 
MT atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika 
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/- 
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)), bahkan 
Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru operasi 
bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal miner dari 
Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan asumsi 3 
perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000 MT hilang 
dari pasar dunia.

Regards



  - Original Message - 
  From: Pemain Kecil 
  To: Saham 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



  Uploaded at Yahoogroups' file
  Just for a share, any comments?


--
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 








   

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM
Kenapa Tin kedepannya akan bagus dan meroket?

Potential untuk naik. Kita lihat ongkos produksi nickel dan tin kurang lebih 
sama $ 8,000 per MT. Nickel sudah bergerak naik menjadi lebih dari 6X hppnya 
sedangkan Tin belum @X. Potensial kedepannya masih bagus apalagi sekarang ini 
tidak banyak negara yang punya tin.

Semua pemain pasar sekarang menyadari scarcity dari komoditi ini. Walaupun 
mereka ada stok, mereka tidak serta merta menjualnya ke pasar tapi mereka akan 
pelan-pelan menjualnya, mengharapkan dapat menjualnya di harga yang tinggi.

Regards
  - Original Message - 
  From: Angelo Ferdinand 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:33 AM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


  Analisa Pak Jonni sangat menarik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan kita 
sebelum melakukan cut loss yang cukup dalam. (modal TINS di 14.600). Thanks, 
Pak.


  Antony Lee



  On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  - Original Message - 
  From: Jonni Amin, CFA, FRM 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham 
  Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


  Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 
412 milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800 
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

  Hitungan matematika sederhana

  Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
  Profit $245,000,000

  Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
  Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

  Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 
MT atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

  Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika 
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/- 
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)), bahkan 
Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru operasi 
bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal miner dari 
Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan asumsi 3 
perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000 MT hilang 
dari pasar dunia.

  Regards



- Original Message - 
From: Pemain Kecil 
To: Saham 
Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



Uploaded at Yahoogroups' file
Just for a share, any comments?



Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos. 







   

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik ihsg 88

Masih ingat kobatin memiliki 15000 ton timah siap eksport yang itu hari di
segel polisi.
Dan satu lagi. Tin boleh naik harganya, yang jadi masalah management belum
efisien tergambar dari hpp yang juga ikut naik linier dengan harga jual.

Bila management merekayasa laporan keuangan Q1 07:
Jelek: np 100 milyar. Dirut baru tidak merasa terbebani karena bukan
prestasinya. (Sama dengan BMRI dirut baru menjabat, NPL dibesar-2kan
sehingga sekarang setelah menjabat lama NPL dikecilkan)

Baik: np >200 milyar. Akan menjadi beban untuk kedepan harus lebih baik
kalau tidak berarti penurunan kinerja. Dan ingat tahun depan pasti
Pemerintah minta deviden kalau profit 1 T, deviden 500 M. Apa tidak bangkrut
bila itu cuma rekayasa keuangan.

Jadi lebih save biar ketinggalan kita tunggu lap. keu Q1 07 adalah jalan
yang lebih BIJAKSANA.
Masuk Tins di HARGA SEKARANG rugi lebih besar dari pada untung yang
diterima.

Secara TA juga masih ada peluang untuk koreksi.
Kita tunggu harga realitas untuk tins.

On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




- Original Message -
*From:* Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
*Subject:* Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 412
milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

Hitungan matematika sederhana

Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
Profit $245,000,000

Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 MT
atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/-
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)),
bahkan Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru
operasi bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal
miner dari Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan
asumsi 3 perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000
MT hilang dari pasar dunia.

Regards




- Original Message -
*From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
*Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



Uploaded at Yahoogroups' file
Just for a share, any comments?

--
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM->

 



Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-24 Terurut Topik Frederick Schubert
just for sharing
  it's about sentiment, tho
  everybody knows that over the next two years tin supply will remain short and 
couldn't feed the deficit of 30,700 tons per annum...
  Koba Tin will have its export license annuled, if the court decides it breaks 
the rule... Tin prices MAY  go up again... Anyway, waiting for the court to 
have a firm decision and fighting negative sentiment stemming from inconsistent 
government's policy... would be a wasting game...
  TINS prices may continue to suffer from price correction and has big chances 
to "pull back to below IDR11,000.
  safe trade always...
  Disclaimer is heavily on
  cheers 
   

ihsg 88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Now, Risk HIGH, Reward LOW.
  
 
  On 4/24/07, Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Just for a share,
  Any comments?

-
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos.   
  




  

 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Angelo Ferdinand

Analisa Pak Jonni sangat menarik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan kita
sebelum melakukan cut loss yang cukup dalam. (modal TINS di 14.600). Thanks,
Pak.


Antony Lee

On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




- Original Message -
*From:* Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
*Subject:* Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 412
milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

Hitungan matematika sederhana

Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
Profit $245,000,000

Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 MT
atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/-
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)),
bahkan Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru
operasi bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal
miner dari Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan
asumsi 3 perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000
MT hilang dari pasar dunia.

Regards




- Original Message -
*From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
*Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

 Uploaded at Yahoogroups' file
Just for a share, any comments?

--
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM->

 



Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM

  - Original Message - 
  From: Jonni Amin, CFA, FRM 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham 
  Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


  Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 412 
milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800 
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

  Hitungan matematika sederhana

  Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
  Profit $245,000,000

  Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
  Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

  Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 MT 
atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

  Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika 
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/- 
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)), bahkan 
Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru operasi 
bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal miner dari 
Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan asumsi 3 
perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000 MT hilang 
dari pasar dunia.

  Regards



- Original Message - 
From: Pemain Kecil 
To: Saham 
Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



Uploaded at Yahoogroups' file
Just for a share, any comments?



Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos. 

 

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM
Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 412 
milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800 
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

Hitungan matematika sederhana

Misalnyasales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
Profit $245,000,000

Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 MT atau 
harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika tingkat 
stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/- 22,000 MT), 
MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)), bahkan Yunnan Tin yg 
JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru operasi bulan Maret 
2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal miner dari Indonesia. 
Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan asumsi 3 perusahaan ini 
saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000 MT hilang dari pasar dunia.

Regards



  - Original Message - 
  From: Pemain Kecil 
  To: Saham 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



  Uploaded at Yahoogroups' file
  Just for a share, any comments?


--
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 

   

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA

2007-04-24 Terurut Topik Jonni Amin, CFA, FRM
Estimasi profit dari Kresna 412 milyar itu terlalu rendah, bahkan dalam 
pertemuan terakhir Direksinya mengatakan 800 net income untuk tahun 2007 akan 
sangat mudah dicapai. 

Menurut perkiraan saya, net income untuk tin akhir tahun 2007 bisa di atas Rp 1 
triliun rupiah.


  - Original Message - 
  From: Pemain Kecil 
  To: Saham 
  Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
  Subject: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



  Uploaded at Yahoogroups' file
  Just for a share, any comments?


--
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
  Check out new cars at Yahoo! Autos. 

   

Re: [obrolan-bandar] Research of TINS

2007-04-24 Terurut Topik ihsg 88

Now, Risk HIGH, Reward LOW.


On 4/24/07, Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


 Just for a share,
Any comments?

--
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.