[R@ntau-Net] Motivasikah yang salah ?
MOTIVASIKAH YANG SALAH ? Seperti kita ketahui pada saat ini banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur atau tidak bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan selepas perguruan tinggi. Ini adalah dilema bagi negara-negara yang sedang berkembang dan apalagi bagi negara-negara yang miskin seperti Indonesia ini ? Apakah memang lapangan kerja di negara Indonesia terutama di Ranah Minang ini tidak ada ? Saya teringat dengan ungkapan bapak Prof. DR. Dachnel Kamars, MA (Dosen Pascasarjana Univ. Negeri Padang). Sewaktu memberikan ceramah mengenai Manajemen SDM. Beliau mengungkapkan bahwa : Lapangan kerja sebetulnya sudah ada dan bukannya tidak ada !, saya diwaktu kuliah di Amerika Serikat, se apartemen dengan beberapa orang mahasiswa dari berbagai negara mancanegara, saya pernah mewawancarai beberapa mahasiswa dari Canada dan Amerika Serikat !. Saya tanyakan kepada mereka, mengapa anda kuliah dijurusan pertanian ?, mereka jawab karena orang tua saya adalah seorang petani ! Loh, jadi saudara kuliah disini untuk jadi petani ?, ya !. jawabnya. Saya akan mewarisi lapangan kerja ayah saya dan saya akan robah sistim yang dipakai oleh ayah saya itu dengan sistim pertanian yang saya pelajari di Universitas ini ! Demikian seterusnya wawancara kepada mahasiswa dari negara maju lainnya, seperti mahasiswa dari Canada yang kuliah di jurusan perternakan juga mengatakan demikian juga, mereka ingin melanjutkan dan mewarisi pekerjaan orang tua mereka. Nah !, sekarang di negeri kita !. Apakah orang tua kita tidak bekerja ? Tidak kan ?, orang tua kita masing-masing memupunyai lapangan kerja, sehingga mereka sanggup memebesarkan kita, mendidik, melanjutkan kuliah kita keperguruan tinggi dan lain-lain ! Apakah ini dikarenakan oleh hasil kerja orang tua kita ? iya kan ?. Jadi kalau kita seperinsip dengan mahasiswa asing yang diwawancarai oleh bapak Prof. DR. Dachnel Kamars, MA. diatas, maka tentu mahasiswa kita yang telah selesai kuliah tidak akan menganggur !. Dunsanak mahasiswa !, Bagaimanakah dunsanak mahasiswa yang menganggur sekarang ini dimotivasi oleh orang tua sanak ?. Pada umumnya orang memotivasi anak mereka begini Nak ! kamu harus sekolah supaya jangan bekerja seperti bapak !, Bapak ini seorang petani ! jadi kamu jangan jadi petani walaupun sawah ladang kita cukup luas !, saya mau kamu harus jadi pegawai !. Di sekolah guru memotivasi gurunya juga begitu !. Anak-anak ! Kamu harus rajin belajar supaya kamu berhasil cepat tamat dan cepat mencari atau mendapatkan kerja jadi pegawai negeri ! Apa yang tertanam di benak anak didik sampai setelah menjadi mahasiswa ?. Saya harus cepat tamat walaupun bagaimana caranya, kalau ujian mencontek, mencenek, buat jimat, kalau ada tugas diupahkan, yang penting cepat dapat ijazah dan langsung melamar jadi pegawai negeri !. Ilmu dan kepandaian itu dipikirkan kemudian, nanti setelah bekerja ! Di zaman tahun 70-an sampai 80-an mahasiswa yang tamat begini diterima jadi pegawai negeri, karena dimasa itu memang negara membutuhkan pegawai negeri lulusan perguruan tinggi tanpa seleksi, kalaupun ada seleksi, itu hanya seleksi administrasi. Nah, bagaimana pada saat sekarang ? Mereka para lulusan sarjana yang dimotivasi seperti diatas dan kuliah juga seperti diatas !. Apa yang bisa mereka buat setelah tamat ? Sementara lowongan kerja untuk jadi pegawai negeri tidak ada ?, atau tidak diterima dikarena yang diterima sedikit ?. Pastilah mereka menganggur ! Dunsanak !, mari kita renungkan kembali bagai mana kita memotivasi anak kita dari dini ! bawalah mereka kerja atau sosialisasikan pekerjaan dunsanak kepada anak kita, apabila kita seorang pedagang, mungkin pedagang kaki lima, atau mempunyai petak toko yang kecil, sosialisasikanlah kepada mereka bahwa kamu juga harus bisa berdagang seperti saya ini, maka kamu harus menguasi ilmu dagang, kamu harus pergi sekolah ke jurusan dagang, setelah tamat kamu dapat memperbaiki cara dagang bapak ini !. Atau seandainya anda sekarang seorang peternak ayam ras, juga sosialisaikanlah kepada anak kita supaya mereka dapat melanjutkan usaha kita ini kepada anak, maka anak disekolah kejurusan atau universitas peternakan ! Dan jika anda adalah seorang pengusaha makanan seperti kerupuk sanjai atau karak kaliang, motivasilah anak kita bagaimana usaha kita ini dapat dilanjutkan, dan sekolahkan mereka ke sekolah jurusan tata boga dll, sehingga karupuak sanjai dan karak kaliang ini, mutu, kualitas dan packingnya dapat ditingkatkan menjadi komoditi ekspor ! Tentu memotivasi ini ditanamkan kepada anak dimulai dari saat dini atau disaat dia masih kecil !. Dari ceramah bapak Prof. DR. Dachnel Kamars, MA diatas saya juga mendapat gambaran yang sama dari kawan saya orang Cina sekelas di waktu sekolah dengan saya. Kawan saya yang orang Cina ini sepulang sekolah membantu kerjaan orang tuanya tidak ngeluyur seperti anak orang kita. Orang Cina yang ada di Sumatera Barat tidak ada yang nganggur !. Setelah tamat sekolah dan kuliah, mereka terjun berkarya seperti karya orang
[R@ntau-Net] Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum.Wr.Wb. Ilmu Dunia, Ilmu Akhirat. Wah tambah menarik pembahasan mengenai menuntut ilmu di DN dan LN ini. Di negeri kafir atau dinegeri Islam. Dalam hadist « Tuntutlah Ilmu walau kenegeri China sekalipun . Hadist ini di riwayatkan oleh Anas bin malik dari rasulullah SAW. Ibnu Hibban mengatakan : Hadist ini bathil, tidak mempunyai asal sama sekali. Hasan bin Atiah Dhaif . Imam As Syhuyuti membantah perkataan ini dalam kitabnya : Allaai almasnuuah fil Ahaadist Al Maudhuuah . Bab 1 hal 175. Hasan yang dikatakan dhaif oleh ibnu Hibban itu, Bukhari mengambil riwayat darinya di dalam kitab Bukhari Attarikh ( sejarah ). Kemudian beliau menambahkan : Hadist ini juga di riwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitabnya : Syabul Imaan , Cabang-cabang Iman . Dalam bab Ilmu . Juga hadist ini mempunyai jalan yang lain, selain dari yang tersebut yaitu dari Sufyan bin uyayyinah. ala kulli hal menurut Imam Assyuyuti ( Imam assyuyuthi adalah pakar ilmu hadist dan tafsir ). Hadist ini ada yang mendhaifkan ada yang menguatkannya. Namun menurut saya ( kata Imam As Syuyuthi lagi ) perawi hadist ini baik ( shalih ), dan boleh dipakai. Okay,.kita ngak usah mempermasalahkan hadist ini. Karena sebahagian ulama ada yang membolehkan memakai hadist lemah dengan beberapa syarat, antara lain, jika memang tidak ada lagi hadist lain kedua lemahnya tidak keterlaluan, jika ada hadist lain yang mendukung persoalan tersebut, maka hadist lemah bisa di angkat derajatnya dari jalan yang lain itu, ada yang tidak membolehkan sama sekali Oh yah,.dulu ada yang tanya contoh hadist-hadist lemah dalam satu jalan, kemudian diangkat derajatnya karena jalan yang lain lebih kuat. Saya ingin memberikan contoh2nya, tapi bukan disini, moga2 sembari jalan, saya bisa memberitahukannya, karena bidang ini betul yang sedang saya tulis. Sekarang bukan itu pembicaraan kita. Kalau saya pribadi, sebagaimana yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa memang bila ingin menuntut ilmu, ke negara yang kapitalis itu, hendaklah di bekali dulu ilmu bela diri itu ( ilmu agama, dst..) Dalam Al Quran sebagaimana yang disebutkan tidak ada dibedakan dalam hal menuntut ilmu itu. Silahkan tuntut apa saja asalkan yang bermanfaat dan di mulai dengan Bismillahirrahmaanirrahim. Ilmu apa saja, ( karena lafaz Iqra, bacalah itu lafaznya umum ), asalkan dengan syarat Dengan nama Allah . Namun di dalam hadist ada disebutkan : Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan yang mengajarkannya . Dalam ayat Al Quran surah Al taubah 122 juga disebutkan : tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya ( kemedan perang ), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan dari pada mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama dan untuk memebri penringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya .. Jadi dalam hal ini, Allah menganjurkan pada setiap satu golongan masing-masing hendaklah mengirim beberapa orang bermusafir untuk menuntut ilmu agama, yang mana kelaknya orang tersebut akan memperingati kaumnya kelak, bila ia kembali. Dalam hal ini dapat kita lihat, bahwa tidak semua anggota dari suatu golongan itu di suruh untuk MEMPERDALAM , agama, cukup beberapa orang saja, sementara yang lain, mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Coba bayangkan kalau semua ummat islam itu pergi memperdalamani ilmu agama tok,.siapa lagi yang akan mendalami ilmu-ilmu yang lain ( ilmu kedokteran, ilmu bintang, antropologi ), ilmu geologi, ilmu antariksa, fhisika, biologi dan lain-lainnya itu. Bisa hancur Islam, karena inilah yang di harapkan oleh musuh Islam, agar ummat islam itu cuman bisanya beribadah doank, tak mempelajari ilmu sains yang lain. Bagi saya memang ilmu itu Bebas nilai . Silahkan pelajari ilmu apa saja yang bermanfaat, asalkan syaratnya « berbekal ilmu bela diri dulu, yah itu dianya ilmu agama , itu ilmu bela diri maksud saya « Ilmu nujum ( ilmu perbintangan ) Antropologi , ini boleh di pelajari. Dalam Al Quran disebutkan, : Allah lah yang menjadikan matahari bersinar, bulan bercahaya, dan menentukan kadar masing-masing, semua ini agar kamu bisa mengetahui ( dari bulan dan matahari ), bilangan tahun dan hisab,dan Allah menjadikan bulan dan matahari itu bukan main-main. Dalam masalah nujum ( nujum itu jamak dari najm = bintang-bintang ). Allah berfirman : « Dan Allahlah yang menjadikan bintang-bintang untuk menjadi petunjuk pada kegelapan daratan dan lautan « ( Q. S Al Anam 97 ). Jadi mempelajari ilmu perbintangan ( ilmu nujum ), ini di perbolehkan. Nelayan, atau pelaut, biasanya melihat dulu sisi bintang-bintang di langit untuk menentukan boleh ngak berlayar sekarang, banyak ngak ikannya saat itu,..yah..zaman dahulu kala melihatnya dengan bintang dilangit. Hanya sayangnya kita salah kaprah. Kebanyakan kita mempercayai ilmu nujum dalam bidang lain, seperti bintang dalam bulan
Re: [R@ntau-Net] Fenomena kuliah di dalam negeri ( belajar pada yang ahlinya )
Dik Udrekh dan sanak Netter lainnya. Percayalah...Sekolah-sekolah di Indonesia itu ngak kalah koq dengan LN lainnya. Saya tinggal di Mesir, kenapa anak-anak saya saya sekolahkan di SIC ( Sekolah Indonesia Cairo ) ? Apa yang dipelajari orang di Indo anak saya juga di Mesir ini mempelajarinya. Karena apa saya memasukkan merek akesana, biaya tinggi, padahal ada sekolah negara setempat yang biaya murah..? Ini semua karena saya ingin anak-anak saya Cinta Indonesia, cinta bangsanya sendiri, dan say ayakin sekali pelajaran yang ada di Indonesia itu tidak kalah dari LN lainnya. Tapi kelak, kalau ia sudah kuliyah, kalau ada kemampuan kami, saya ingin sekali agak berapa tahun anak-anak saya sekolah di LN, paling tidak untuk S2 atau S3nya ( mana saja sesuai bidangnya tentunya ). Tetapi sebelum kesana, anak-anak saya ini dari kecil sekali, bahkan dari kandungan sudah say atanamkan pelajaran agama, akidahnya agar kuat kelak. Kenapa saya mau anak saya sekolah di LN,..? Supaya wawasannya luas, saya tahu sekali semakin banyak orang berjalan ke persada permukaan bumi ini, maka akan semakin luas pengetahuannya. Kita ngak seperti katak di bawah tempurung. yang tahunya hanya yang ada di kita saja, sementara yang ada dinegara lain, kita tak berusaha untuk meraihnya. Tapi kalau tak ada kesempatan, karena sesuatu dan lain hal, saya ngak kecewa, saya berusaha memberikan pengertian pada anak-anak saya kelak, agar menuntut ilmu itu banyak baca, banyak belajar dari yang ahlinya. Bukankah Allah berfirman, maka bertanyalah kamu pada ahlinya, ( ahli dzikir , bukan orang yang banyak berzikir disini maksudnya, tapi ahli dalam bidang ilmu itu ) jika kamu tidak mengetahui ? ). Ngak usah kecewa, saya katakan pada anak-anak saya itu, karena Allah sudah menentukan nasib masing-masing kita, tetapi jangan putus asa, belajarlah yang bayak dari orang-orang yang memang sudah ahli dalam bidang ilmu itu, meskipun kita tak kenegaranya. Demikian Wassalam. Rahima. --- udrekh [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa alaikum salam Wr.Wb. Menarik sekali yang disampaikan adik Ridha ini. Wah. .jadi malu sekali saya. Kok dik Ridha bisa mengutip macem-macem ya padahal umurnya beda belasan tahun dari saya... Kalau melihat pengalaman sendiri dan kondisi khusus di kantor saya, pada umumnya apa yang dikatakan uni Rahima dan juga dik Ridha ini sesuai dengan pengamatan saya. __ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Bathin ( permohonan MAAF, dari M. Ismet , MII )
Assalamualaikum.Wr.Wb. Sanak Anggota RN sekalian, disni saya copykan mail dari kanda Ismet ( MII ), dalah hal ;;1 Ucapat selamat hari raya Idil Fitri buat kita semua. 2 ), Mohon maaf lahir bathin atas kekhilafan yang berlalu. 3 ), Hilangkan semua sengketa. dan mohon diterima kembali jadi anggota RN ini. Saya kira sebagai sesama muslim, seharusnya kita memaafkan siapa saja, dan lebih baik lagi kita juga saling minta maaf, ngak tahu kita mana tahu perkataan kita sendiri banyak menyinggung orang lain. Dalam hal ini, memang pada mulanya saya yang kirim langsung ke japri kanda ismet, saya ngak ingin sesama kita ummat Islam saling musuhan. Soal saling sakit hati, itu hal biasa, saling emosi, dan segala macamnya itu, kita manusia tak luput dari dosa, kita banyak salah dan khilaf koq. Mungkin satu sikap saya dari kecil yang sulit berubah. Saya keras hati dalam mempertahankan kebenaran yang saya yakini itu. Saya marah kalau saya di tuduh yang macam-macam, marah kalau Allah dan rasulnya, ayat-ayatnya di olok-olokkan, atau di permainkan. Saya memang kalau sudah di tuduh macam-macam, sering jiwa saya tak terkendalikan dan biasanya spontan saja tanpa saya sadari kata-kata menyakitkan juga keluar dari mulut saya, persis kayak kucing, pantang diinjak ekornya, langsung mencakar, saya ngak ingin sesama kita gampang sekali buruk sangka itu, karena saya jarang lakukan hal ini pada orang lain, makanya say ngak suka orang lain, lakukan itu pada saya, TENTU PADA SESAMA KITA JUGA. Tetapi ada hal-hal yang melekat di jiwa saya, sulit hilangnya juga ; Saya suka memaafkan orang,kalau ia sudah minta maaf, karena itu prilaku rasulullah sendiri. Saya suka mencegah orang agar jangan menuduh sembarangan, karena rasulullah pernah lakukan itu pada dua orang sahabat yang pada malam itu beliau berjalan bersama istrinya, lantas mendatangi kedua sahabat itu : Yang jalan bersama saya ini adalah istri saya Sahabat bilang Qahai rasulullah, mana mungkin kami menuduh rasulullah berbuat yang macam-macam, lantas rasulullah jawab, saya takut syetan merasuk hati-hati kamu . Begitulah sikap rasulullah dalam hal ini, dan itu selalu saya kenang sekali. Saya dari dulu sulit ntuk iri atau dengki, hasad pada seseorang, karena saya tahu sekali hasad dan dengki yang macam mana yang di bolehkan dalam Islam. Dengki itu hanya boleh dua macam. Dan saya menghindari sekali untuk buruk sangka pada orang lain, pasti selalu saya tampilkan dengan kata-kata : Oh..mungkin ia begini,..mungkin karena ia begitu, atau karena..dan seterusnya . Karena saya tahu buruk sangka adalah awal dari rusaknya persaudaraan sesama muslim itu sendiri. Okay.. Wassalam. Rahima. Assamualaikum wr. wb Para anggota milis Rantau Net Menjelang hari Raya Idul Fitri 1425 H, perkenankan saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada SELURUH netter di sini, walaupun saya bukan lagi anggota milis ini karena telah divonis melanggar tata tertib RN akibat adanya perkataan maupun tulisan saya yang membuat anda tersinggung atau tersakiti atau salah sangka atau mungkin mempunyai paham yang tidak sama dengan apa yang saya ungkapkan, untuk itu mohon maafnya sehingga antar kita tak ada lagi yang mengganjal apalagi dibawa sampai di akhir hayat. Selamat hari raya aidilfitri; Selamat hari raya aidilfitri; Minal aidil wal faidzin; Minal aidil wal faidzin Kullu amin waa...; Kullu amin waa... Maafkanlah zahir dan batin; Maafkanlah zahir dan batin Ku mengambil kesempatan untuk menghulur tangan ini; Dengan hati suci bersih; Kumohonkan kemaafan bagi setiap kesalahan Yang telah berlalu itu Memang resam manusia makhluk Allah...; Tak lepas dari bersalah selagi kau bernyawa; Tutur kata dan perbuatan yang terkasar...; Di dalam pergaulan haruslah kau maafkan Kuharapkan kepadamu lupakanlah sengketa lalu; Berdamailah dalam iman; Dan mohon keanggotaan ku di milis ini dibuka kembali. Dan tak lupa terima kasih kepada dunsanak Rahima atas bentuannya. Wassalamualaikum wr. wb. M. Ismet Ismail alias MII __ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Fenomena kuliah di dalam negeri ( belajar pada yangahlinya )
Terimakasih Uni Rahima.. Mm.. mohon ma'af kalau saya agak sulit percaya..hi...hi..hi.. Ini tidak ada hubungannya dengan Nasionalisme segala. Tapi perhitungan saya tentu saja sifatnya rata-rata. Kalau difikir-fikir, juara olimpiade, fisika, matematika, dan lain-lain kan banyak dari Indonesia. Berarti nggak kalah dong sistem pendidikan kita. Bahkan Juara olimpiade fisika asalnya dari Irian Jaya. Tapi ya sulit juga kalau kita bilang bahwa mutu pelajaran fisika di Irian Jaya lebih tinggi dari Amerika atau di Jakarta misalnya (secara rata-rata) Kalau dilihat hasil penelitian peringkat dunia universitas, terlepas dari bagaimana metode pengukurannya, tetapi memang ada kecenderungan bahwa universitas-universitas utama di dunia adalah universitas di negara-negara maju. Tanpa bermaksud merendahkan kwalitas perguruan tinggi di negeri sendiri, tetapi ya kok rasa-rasanya wajar-wajar saja kalau perguruan tinggi di negara-negara maju lebih berkwalitas. Bagi saya sih, ungkapan seperti ini hanyalah sebuah otokritik. Saya secara pribadi sangat berharap, suatu saat nanti negeri kita adalah sebuah negeri yang menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Saya dulu pernah membuat tulisan iseng mengenai kondisi di tahun 2xxx di mana orang asing berduyun-duyun ingin sekolah di Indonesia. Bahkan banyak orang yang tekun belajar UBISBA (Ujian Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing) sebagai sarat untuk masuk ke perguruan tinggi Indonesia..he..he..he.. Namanya juga pikiran iseng. Wallahu a'lam - Original Message - From: Rahima [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 11, 2004 8:19 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Fenomena kuliah di dalam negeri ( belajar pada yangahlinya ) Dik Udrekh dan sanak Netter lainnya. Percayalah...Sekolah-sekolah di Indonesia itu ngak kalah koq dengan LN lainnya. Saya tinggal di Mesir, kenapa anak-anak saya saya sekolahkan di SIC ( Sekolah Indonesia Cairo ) ? Apa yang dipelajari orang di Indo anak saya juga di Mesir ini mempelajarinya. Karena apa saya memasukkan merek akesana, biaya tinggi, padahal ada sekolah negara setempat yang biaya murah..? Ini semua karena saya ingin anak-anak saya Cinta Indonesia, cinta bangsanya sendiri, dan say ayakin sekali pelajaran yang ada di Indonesia itu tidak kalah dari LN lainnya. Tapi kelak, kalau ia sudah kuliyah, kalau ada kemampuan kami, saya ingin sekali agak berapa tahun anak-anak saya sekolah di LN, paling tidak untuk S2 atau S3nya ( mana saja sesuai bidangnya tentunya ). Tetapi sebelum kesana, anak-anak saya ini dari kecil sekali, bahkan dari kandungan sudah say atanamkan pelajaran agama, akidahnya agar kuat kelak. Kenapa saya mau anak saya sekolah di LN,..? Supaya wawasannya luas, saya tahu sekali semakin banyak orang berjalan ke persada permukaan bumi ini, maka akan semakin luas pengetahuannya. Kita ngak seperti katak di bawah tempurung. yang tahunya hanya yang ada di kita saja, sementara yang ada dinegara lain, kita tak berusaha untuk meraihnya. Tapi kalau tak ada kesempatan, karena sesuatu dan lain hal, saya ngak kecewa, saya berusaha memberikan pengertian pada anak-anak saya kelak, agar menuntut ilmu itu banyak baca, banyak belajar dari yang ahlinya. Bukankah Allah berfirman, maka bertanyalah kamu pada ahlinya, ( ahli dzikir , bukan orang yang banyak berzikir disini maksudnya, tapi ahli dalam bidang ilmu itu ) jika kamu tidak mengetahui ? ). Ngak usah kecewa, saya katakan pada anak-anak saya itu, karena Allah sudah menentukan nasib masing-masing kita, tetapi jangan putus asa, belajarlah yang bayak dari orang-orang yang memang sudah ahli dalam bidang ilmu itu, meskipun kita tak kenegaranya. Demikian Wassalam. Rahima. --- udrekh [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa alaikum salam Wr.Wb. Menarik sekali yang disampaikan adik Ridha ini. Wah. .jadi malu sekali saya. Kok dik Ridha bisa mengutip macem-macem ya padahal umurnya beda belasan tahun dari saya... Kalau melihat pengalaman sendiri dan kondisi khusus di kantor saya, pada umumnya apa yang dikatakan uni Rahima dan juga dik Ridha ini sesuai dengan pengamatan saya. __ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425 H
Allahu Akbar , Allahu Akbar Takbir sudah dikumandangkan tanda hari kemenangan hampir tiba . Dihari yang fitri penuh kebahagian , mari kita muliakan , dengan saling memaafkan . ¡§minal aidin walfaizin¡¨ . Kepada seluruh anggota milist . Rantaunet dimana saja berada saya dan keluarga , mengucapkan : SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1425 H Mohon Maaf Lahir Bathin Zul Amry Piliang . - Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Fenomena kuliah di dalam negeri ( Pulanglah ke Indonesia, bila telah selesai.
--- udrekh [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih Uni Rahima.. Mm.. mohon ma'af kalau saya agak sulit percaya..hi...hi..hi.. Ini tidak ada hubungannya dengan Nasionalisme segala. Tapi perhitungan saya tentu saja sifatnya rata-rata. Kalau difikir-fikir, juara olimpiade, fisika, matematika, dan lain-lain kan banyak dari Indonesia. Berarti nggak kalah dong sistem pendidikan kita. Bahkan Juara olimpiade fisika asalnya dari Irian Jaya. Tapi ya sulit juga kalau kita bilang bahwa mutu pelajaran fisika di Irian Jaya lebih tinggi dari Amerika atau di Jakarta misalnya (secara rata-rata) Kalau dilihat hasil penelitian peringkat dunia universitas, terlepas dari bagaimana metode pengukurannya, tetapi memang ada kecenderungan bahwa universitas-universitas utama di dunia adalah universitas di negara-negara maju. Tanpa bermaksud merendahkan kwalitas perguruan tinggi di negeri sendiri, tetapi ya kok rasa-rasanya wajar-wajar saja kalau perguruan tinggi di negara-negara maju lebih berkwalitas. Bagi saya sih, ungkapan seperti ini hanyalah sebuah otokritik. Saya secara pribadi sangat berharap, suatu saat nanti negeri kita adalah sebuah negeri yang menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Saya dulu pernah membuat tulisan iseng mengenai kondisi di tahun 2xxx di mana orang asing berduyun-duyun ingin sekolah di Indonesia. Bahkan banyak orang yang tekun belajar UBISBA (Ujian Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing) sebagai sarat untuk masuk ke perguruan tinggi Indonesia..he..he..he.. Namanya juga pikiran iseng. hey..iseng-iseng juga bagus koq. tapi kapan itu tercapai..? Kayak punggung merindukan bulan deh...tapi mudah-mudahan aja bisa bahasa Indonesia sebahagai bahasa Asing syarat masuk perguruan tinggi hehehehe../sulit deh..rasanya... Boleh juga nih mimpinya... Dik Udrekh...uni tidak menafikan bahwa pengetahuan umum seperti Matematika, Fhisika itu lebih unggul dinegara maju, walaupun pada dasarnya, orang Eropah itu pada mulanya mengambil ilmu Matematika itu dari negera Islam, dibawa kenegaranya, dan dikatakanlah merekalah pelopor ilmu itu. Tapi uni masih bisa berbangga dengan orang-orang Indonesia yang tatkala mengambil S2, S3 di negara maju itu, dan bergabung dengan berbagai negara lain, mahasiswa kita tidaklah jauh kalah dari mereka. Bukankah mahasiswa yang S1 itu dari PT kita juga..? cuman, memang kita perlu kembali menaikkan nama bangsa kita ini, dan menarik kembali mahasiswa asing, spt malaysia , brunei, singapore itu agar dapat belajar ke indonesia. Untuk itu tentu yang diharapkan agar orang-orang yang sedang belajar di negara lain, atau yang sudah selesai, cepatlah pulang ke Indonesia, kembangkanlah ilmu yang didapat itu di Indonesia, jangan justru malah lengket dinegara setempat, atau mengabdi dinegara lain, walau banyak gajinya ketimbang Indo. Itu saja harapan kita. Tapi tetap harapan kita yang di LN ini juga pada masyarakat di Indo itu agar menerima yang di LN dengan lapang hati dan dada. Jangan pula sampai yang datang di LN itu hidupnya jadi melarat, dan jadi beban masyarakat, atau pemerintah pula. Wassalam. Rahima. __ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat
Rahima writes: Assalamualaikum.Wr.Wb. Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya mohon maaf pada Uni Rahima jika saya yang masih sangat pemula dalam thalibul 'ilm ini seperti sok tahu. Berikut informasi yang saya peroleh dari terj. Silsilatul Ahaadits adh-Dhaaifah wal Maudhu'ah (I/No. 416) (a) serta buku Hadits-hadits Dla'if dan Maudlu' susunan Abdul Hakim bin Amir Abdat (I/No. 103) (b). Dalam hadist Tuntutlah Ilmu walau kenegeri China sekalipun . Hadist ini di riwayatkan oleh Anas bin malik dari rasulullah SAW. Ibnu Hibban mengatakan : Hadist ini bathil, tidak mempunyai asal sama sekali. Hasan bin Atiah Dhaif . Imam As Syhuyuti membantah perkataan ini dalam kitabnya : Allaai almasnuuah fil Ahaadist Al Maudhuuah . Bab 1 hal 175. Hasan yang dikatakan dhaif oleh ibnu Hibban itu, Bukhari mengambil riwayat darinya di dalam kitab Bukhari Attarikh ( sejarah ). Dalam (a) disebutkan: -- Riwayat ini batil. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi II/207, Abu Naim dalam Akhbar Ashbahan II/106, al-Khatib dalam at-Tarikh IX/364 dan sebagainya, yang kesemuanya dengan sanan dari al-Hasan bin Athiyah, dari ABU ATIKAH THARIF BIN SALMAN, dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu. Kemudian semuanya menambahkan lafadz fa inna thalabal ilmi faridlatun 'ala kulli muslimin. ... Kelemahan riwayat ini terletak pada Abu Atikah yang telah disepakati muhadditsin sebagai perawi sanad yang sangat dha'if. Bahkan oleh Imam Bukhari dinyatakan munkar riwayatnya. Begitu pula jawaban Imam Ahmad bin Hanbal ketika ditanya tentang Abu Atikah ini. --- Tentunya Uni Rahima telah mengenal gaya masing-masing ahli hadits dalam jarh atau ta'dil. Imam al-Bukhari yang dikenal sebagai Amirul Mukminin dalam ilmu hadits termasuk yang paling berhati-hati dalam memberi komentar. Ungkapan 'Munkarul hadits' bagi beliau menunjukkan posisi yang sangat lemah. Mohon koreksinya apakah benar hadits yang memiliki tambahan 'walaw bish shin' hanya melalui jalur Abu Atikah ini. Dalam (b) disebutkan: Berkata al-Imam Ibnul Jauzi di kitabnya al-Maudhu'aat (12/16), Hadits ini tidak sah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ... adapun Abu Atikah, telah berkata Bukhari: Munkarul Hadits. dan telah berkata Ibnu Hibban: hadits ini batil tidak ada asalnya. Kemudian beliau menambahkan : Hadist ini juga di riwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitabnya : Syabul Imaan , Cabang-cabang Iman . Dalam bab Ilmu . Dalam (b) disebutkan: Telah berkata al-Baihaqy di kitabnya al-Madkhal (hal. 242) dan di kitabnya Syu'abul Iman (4/291 dan ini lafadznya), Hadits ini matannya masyhur sedangkan isnadnya dla'if. Dan telah diriwayatkan dari beberapa jalan (sanad) yang semuanya dla'if. Juga hadist ini mempunyai jalan yang lain, selain dari yang tersebut yaitu dari Sufyan bin uyayyinah. Nah, jalan ini perlu dilihat apakah selamat dari kelemahan atau sedikit lemahnya. Juga apakah di dalamnya terdapat ungkapan 'walaw bish shin'. Sedangkan menurut al-Albani bagian tambahannya (fa inna thalabal ilmi faridlatun 'ala kulli muslimin) mungkin dapat dinaikkan derajatnya kepada hadits hasan. Okay,.kita ngak usah mempermasalahkan hadist ini. Karena sebahagian ulama ada yang membolehkan memakai hadist lemah dengan beberapa syarat, antara lain, jika memang tidak ada lagi hadist lain kedua lemahnya tidak keterlaluan, jika ada hadist lain yang mendukung persoalan tersebut, maka hadist lemah bisa di angkat derajatnya dari jalan yang lain itu, ada yang tidak membolehkan sama sekali Namun tentunya Uni setuju bahwa hadits yang sangat lemah tidak dapat digunakan sebagai hujjah. Bahkan yang mengizinkan penggunaan hadits lemah pun hanya membolehkannya dalam masalah amalan yang berlandaskan dalil yang sah (al-Qur'an, hadits shahih/hasan) sehingga tidak dapat digunakan untuk masalah hukum. Betapa banyak amalan atau pandangan populer di masyarakat yang berlandaskan hadits-hadits yang lemah bahkan palsu seperti shalat nishfu sya'ban, ungkapan 'perbedaan umatku adalah rahmat', dan lain-lain. Bahkan beredar kisah-kisah yang mendiskreditkan orang-orang utama seperti kisah Tsa'labah radhiallahu 'anhu dan kisah Alqamah. Saya khawatir merebaknya amalan yang tidak disunnahkan menjadikan kita meninggalkan yang disunnahkan. Allahu a'lam. Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1980 M/1400 H) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Re: [surau] Yaser Arafat Telah Meninggal Dunia
Innalillahi wainna'ilaihi raji'un Menjelang akhir Ramadhan seorang pemimpin dan pejuang tak kenal lelah bangsa Palestina telah dipanggil kembali keharibaan Nya. Kita sampaikan simpathi dan rasa duka cita kepada rakyat Palestina. Semoga amal dan ibadah sang pemimpin di terima Allah, dan kita doakan agar rakyat Palestina segera memperoleh pemimpin pengganti yang akan meneruskan perjuangannya. Amiin. Wassalam, Ridwan Sampono Sutan (55+) - Original Message - From: RaNK MaRoLa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Palanta Rantau-Net [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 11, 2004 1:36 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [surau] Yaser Arafat Telah Meninggal Dunia Innalillahi waInnalillahi Rojiun Semoga, di saat-saat gema takbir berkumandang ini, tuhan melimpahkan rahmat dan karunianya. Semoga dilapangkan kuburannya, dan diterima amalan baiknya. Amin... - Original Message - From: muchny effendi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 11, 2004 11:42 AM Subject: [surau] Yaser Arafat Telah Meninggal Dunia Assalamu'alaikum wR.wB Innalillahi waInnalillahi Rojiun Barusan ada berita bahwa Pemimpin Yaser Arafat Telah meninggal dunia pada Jam +/- 04.00 11-11-2004 waktu setempat... Wassalam M_Ef Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Bathin ( permohonan MAAF, dari M. Ismet , MII )
Assalamulaikum WW Saya rasa tidak ada halangan bagi MII untuk dapat duduk bersama dengan kita dipalanta ini, asal ybs dapat mengingat untuk tidak mengulangi perbuatan manyingguang puncak bisua awak disiko. Baa pandapek sanak nan lain. Wass. WW Darul St.P -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Rahima Assalamualaikum.Wr.Wb. Sanak Anggota RN sekalian, disni saya copykan mail dari kanda Ismet ( MII ), dalah hal ;;1 Ucapat selamat hari raya Idil Fitri buat kita semua. 2 ), Mohon maaf lahir bathin atas kekhilafan yang berlalu. 3 ), Hilangkan semua sengketa. dan mohon diterima kembali jadi anggota RN ini. .. Okay.. Wassalam. Rahima. Assamualaikum wr. wb Para anggota milis Rantau Net Menjelang hari Raya Idul Fitri 1425 H, perkenankan saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada SELURUH netter di sini, walaupun saya bukan lagi anggota milis ini karena telah divonis melanggar tata tertib RN akibat adanya perkataan maupun tulisan saya yang membuat anda tersinggung atau tersakiti atau salah sangka atau mungkin mempunyai paham yang tidak sama dengan apa yang saya ungkapkan, untuk itu mohon maafnya sehingga antar kita tak ada lagi yang mengganjal apalagi dibawa sampai di akhir hayat. Selamat hari raya aidilfitri; Selamat hari raya aidilfitri; Minal aidil wal faidzin; Minal aidil wal faidzin Kullu amin waa...; Kullu amin waa... Maafkanlah zahir dan batin; Maafkanlah zahir dan batin Ku mengambil kesempatan untuk menghulur tangan ini; Dengan hati suci bersih; Kumohonkan kemaafan bagi setiap kesalahan Yang telah berlalu itu Memang resam manusia makhluk Allah...; Tak lepas dari bersalah selagi kau bernyawa; Tutur kata dan perbuatan yang terkasar...; Di dalam pergaulan haruslah kau maafkan Kuharapkan kepadamu lupakanlah sengketa lalu; Berdamailah dalam iman; Dan mohon keanggotaan ku di milis ini dibuka kembali. Dan tak lupa terima kasih kepada dunsanak Rahima atas bentuannya. Wassalamualaikum wr. wb. M. Ismet Ismail alias MII Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Motivasikah yang salah ?
-Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Zulfikri MOTIVASIKAH YANG SALAH ? ... Tentu memotivasi ini ditanamkan kepada anak dimulai dari saat dini atau disaat dia masih kecil !. Dari ceramah bapak Prof. DR. Dachnel Kamars, MA diatas saya juga mendapat gambaran yang sama dari kawan saya orang Cina sekelas di waktu sekolah dengan saya. Kawan saya yang orang Cina ini sepulang sekolah membantu kerjaan orang tuanya tidak ngeluyur seperti anak orang kita. Orang Cina yang ada di Sumatera Barat tidak ada yang nganggur !. Setelah tamat sekolah dan kuliah, mereka terjun berkarya seperti karya orang tuanya. Orang tuanya tukang gigi, si anak kuliah ke kedokteran gigi, setelah tamat kuliah, buka klinik gigi sekali gus membuat gigi palsu ilmu turunan bapaknya !, mereka tidak cari kerja tapi membuat kerja !. Dunsanak orang tua, guru dan dosen ! Berikanlah motivasi seperti ini kepada anak, siswa, dan mahasiswa ! Katakan bahwa anda sekolah dan kuliah disini adalah bukan untuk mencari kerja tetapi untuk membuat lapangan kerja !. - Banyak maaf. Wassalam, Z. Rky. Mulie http://www.geocities.com/siswaonline Assalamulaikum WW Pak guru online dan sanak Rantaunet Yth. Kalau dicaliak ka hasia pendidikan kito, iyo mayoritas, hampia 99,99 % (cuma asumsi kasa) adolah bertujuan untuak mencetak para pekerja. Cubo tanyo satiok hasia pendidikan kito, baik sekolah menengah ataupun pendidikan tinggi. Bilo ditanyo apo motivasi mereka untuak sikola, pasti jawabanno adolah, untuak dapek bakarajo labiah baiak. Ado omongan duo sahabat nan barasia menamatkan pendidikan S3 di Autralia. Nan surang adolah urang Batak (B) dan nan surang adolah urang Cino (C). Si B sampai kini bakarajo di Austrade (intelijen perdagangan Australia). Satalah lamo indak basuo, dek sibuk jo kegiatan masiang-masiang. (Carito iko ambo danga lansuang dari kolega mbo nan si B tu). Singkek carito duo sahabat lamoko batamu di lapangan terbang Surabaya sewaktu samo-samo manunggu pesawat nan balain penerbangan. Si B yang tampak teman C nya terlebih dahulu, terjadilah pembicaraan sbb: B : Hei kamu siitu ya? C : Ooo ya. Kamu si B ya? B : ya, bagaimana khabar kini? C : baik, usahaku walau lambat tapi berkembang, eh kamu usaha apa? B : Kerja di Austrade sejak selesai pendidikan dan waktu luang diisi jadi dosen di UI C : OOOoh, kamu masih makan gaji ya? Si Rudi Siahaan, eh maaf si B, menceritakan ini dengan ketawa terbahak-bahak di pertemuan dikantor Palmerah Utara. Disini kelihatan, cara berfikir dua orang sahabat yang sama-sama tamat S3 Biz di Australia. Si B belajar jauh dengan motivasi untuk dapat bekerja lebih baik dan tentu dengan uang imbalan yang lebih baik juga. Tapi si C, karena lingkungan dan cara berfikir yang ditanamkan dari kecil oleh miliunya, berfikir lebih jauah. Baa caro bapikia si C, pasan lingkungannya berbunyi kiro-kirto mangko. Kalau mancari pitih jo tanago, pasti ado batehno, indak katalok karajo 18 jam sahari taruih manaruih doh. Bara bana tinggi pangkat pasti ado bateh no. Tapi cubo kalau bausaho, mambari lapangan karajo kaurang lain, bisa indak tabateh. Surang dapek bakarajo 160 jam sahari. Hmmm Baa carono, itulah matematik pe bisnis. Pebisnis tak mau berusaha kalau 4 + 2 = 6. Dia membaca dua anga disebelah tanda tambah adalah masukan produksi. Dan angka sesudah sama dengan adalah hasil penjualan. Dengan perhiytungan begini maka 4 + 2 harus sama dengan 8 atau 10, baru mau melaksanakan kerjaan itu. Eh kok manyimpang pertanyaan jo jawaban, baa mangko inyo dapek bakarajo 160 jam, sadang sahari cuma 24 jam. 160 jam disiko adolah 160 jam orang/hari. Dek inyo mampunyoi 20 urang anak buah dan bakarajo 8 jam satiok urang sahari. Baliak ka hasia pendidikan kito, dek di pendidikan kito nan dipacu adolah: prestasi, prestasi dan prestasi. Sahinggo urang hanyo dinilai jikok bisa mahasiakan IPK tinggi. Kalau nan IPK randah dianggap kurang atau indak baguno. Pado hal mungkin potensino ado di nan lain. Jadi diawak iyo agak kurang mangarahkan anak didik untuak mancapai potensi nan dipunyoino. Tadi malam si Robert T. Kiyosaki di Metro TV, mangeckan, bahaso Bill Gate, dan nan mampunyoi Dell Computer adolah drop out sikola. Disampiang itu, sikola bisnis mayoritas juo mahasiakan pekerja, coba lihat mayoritas hasil lulusannya masih mendekati 99,99 % nan masuak ka lapangan karajo. Cuma nan 00.1 % nan manjadi pengusaha. Si penyedia lapangan kerja. Mungkinkah kini kita berdiskusi tentang, perbedaan mencolok antara pekerja dan pengusaha? Penyiapan pekerja dan penyiapan pengusaha? Kalau bisa mungkin diskusi akan berkembang ke yang positif dalam mamacahkan masalah lapangan karajo. Bak kecek guru online, lapangan karajo tu indak kurang doh, tapi caro mancaliak dan mamanfaatkannyo nan agak kurang jeli alias salah persepsi dek salah motivasi, baitu yo pak guru online? Kalau ado nan tertarik nanti dilanjuikan. Dek ari ka
[R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat
Rahima writes: Ilmu nujum ( ilmu perbintangan ) Antropologi , ini boleh di pelajari. Maaf, Ni. Yang saya maksudkan dengan ilmu nujum adalah astrologi (menentukan nasib berdasarkan posisi bintang/planet) bukan astronomi (sepertinya ini yang Uni maksudkan). Astronomi tentu boleh dipelajari sebagaimana dalam ayat yang Uni nukilkan. Sedangkan antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal, perilaku, dan perkembangan manusia. Mohon maaf atas kekurangjelasan saya. Allahu a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1980 M/1400 H) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat ( hujjah )
--- Ahmad Ridha [EMAIL PROTECTED] wrote: Rahima writes: Assalamualaikum.Wr.Wb. Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya mohon maaf pada Uni Rahima jika saya yang masih sangat pemula dalam thalibul 'ilm ini seperti sok tahu. Berikut informasi yang saya peroleh dari terj. Silsilatul Ahaadits adh-Dhaaifah wal Maudhu'ah (I/No. 416) (a) serta buku Hadits-hadits Dla'if dan Maudlu' susunan Abdul Hakim bin Amir Abdat (I/No. 103) (b). Ngak..ngak papa dik Ridha,..silahkan saja. Dalam hadist « Tuntutlah Ilmu walau kenegeri China sekalipun . Hadist ini di riwayatkan oleh Anas bin malik dari rasulullah SAW. Ibnu Hibban mengatakan : Hadist ini bathil, tidak mempunyai asal sama sekali. Hasan bin Atiah Dhaif . Imam As Syhuyuti membantah perkataan ini dalam kitabnya : Allaai almasnuuah fil Ahaadist Al Maudhuuah . Bab 1 hal 175. Hasan yang dikatakan dhaif oleh ibnu Hibban itu, Bukhari mengambil riwayat darinya di dalam kitab Bukhari Attarikh ( sejarah ). Dalam (a) disebutkan: -- Riwayat ini batil. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi II/207, Abu Naim dalam Akhbar Ashbahan II/106, al-Khatib dalam at-Tarikh IX/364 dan sebagainya, yang kesemuanya dengan sanan dari al-Hasan bin Athiyah, dari ABU ATIKAH THARIF BIN SALMAN, dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu. Kemudian semuanya menambahkan lafadz fa inna thalabal ilmi faridlatun 'ala kulli muslimin. ... Kelemahan riwayat ini terletak pada Abu Atikah yang telah disepakati muhadditsin sebagai perawi sanad yang sangat dha'if. Bahkan oleh Imam Bukhari dinyatakan munkar riwayatnya. Iyah benar, kelemahan hadist ini terletak pada Abu Atikah. Dalam Ilmu jarah wal ta'dil. Disini kita akan banyak menemukan berbagai macam pendapat ulama. dalam satu perawi saja. Ibnu Hibban terkenal dalam kemudahannya Ibnu Hatim, Al Hakim terkenal dengan ketegasannya ( sangat keras dalam menilai perawi ). Sementara Ibnu Hajar, ini pendapatnya netral. dan biasanya ulama lebih mengambil pendapat Ibnu Hajar ini dalam masalah perawi. Bisa dilihat hasil akhir pada umumnya di kitab : tahdzibuttahdzib . Oleh sebab itu Begitu pula jawaban Imam Ahmad bin Hanbal ketika ditanya tentang Abu Atikah ini. --- Tentunya Uni Rahima telah mengenal gaya masing-masing ahli hadits dalam jarh atau ta'dil. Imam al-Bukhari yang dikenal sebagai Amirul Mukminin dalam ilmu hadits termasuk yang paling berhati-hati dalam memberi komentar. Benar, namun sampai saat ini masih ada para ulama yang mengkritik. salah satu contoh dalam riwayat Tidak akan menang suatu kaum yang mengambil pemimpinnya wanita . Dalam riwayat tersebut ada Abu Bukrah yang oleh sebahagiaan ulama meragukan kesahannya perawi ini. Ungkapan 'Munkarul hadits' bagi beliau menunjukkan posisi yang sangat lemah. Mohon koreksinya apakah benar hadits yang memiliki tambahan 'walaw bish shin' hanya melalui jalur Abu Atikah ini. Ibnu Abdul Birri di Kitabnya Kitab Ilmu , hal 7-8 , ada juga menyebutkannya. dari sufyan bin uyayyinah, dari Zuhri dari Anas bin Malikdst...hadist disebutkan sebagaimana hadist diatas.( tetap ada tambahan Walau bishini ) Jadi memang ada dua jalan, satu dari Atikah, satunya lagi dari Sufyan bin Uyayyinah dan Zuhri, tetap akhirnya tiba di sahabat Anas Bin Malik. Dalam (b) disebutkan: Berkata al-Imam Ibnul Jauzi di kitabnya al-Maudhu'aat (12/16), Hadits ini tidak sah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ... adapun Abu Atikah, telah berkata Bukhari: Munkarul Hadits. dan telah berkata Ibnu Hibban: hadits ini batil tidak ada asalnya. Kemudian beliau menambahkan : Hadist ini juga di riwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitabnya : Syabul Imaan , Cabang-cabang Iman . Dalam bab Ilmu . Dalam (b) disebutkan: Telah berkata al-Baihaqy di kitabnya al-Madkhal (hal. 242) dan di kitabnya Syu'abul Iman (4/291 dan ini lafadznya), Hadits ini matannya masyhur sedangkan isnadnya dla'if. Dan telah diriwayatkan dari beberapa jalan (sanad) yang semuanya dla'if. nah..ini dianya. hadist itu ada kelemahan disegi matan( lafaz ), ada disegi sanad ( perawi ). Dan hadist yang sedang kita bicarakan ini lemah disegi sanad ( perawi ), sedangkan matannya tidak. Ia sangat mashur ( terkenal ) hadist yang benar-benar lemah dan tidak boleh dipakai, baik untuk ibadah sekalipun adalah hadist yang matan nya itu tadi lemah. Namun bila dari segi sanadnya, maka oleh ulama masih bisa di tolerir, bila ada jalan lain lagi yang mendukung. Atau tidak ada yang lain, atau juga sekedar ibadah pendukung. namun tetap tidak boleh dijadikan hujjah. Juga hadist ini mempunyai jalan yang lain, selain dari yang tersebut yaitu dari Sufyan bin uyayyinah. Nah, jalan ini perlu dilihat apakah selamat dari kelemahan atau sedikit lemahnya. Juga apakah di dalamnya terdapat ungkapan 'walaw bish shin'. Sudah uni sebutkan
Re: [R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat ( ilmu nujum )
Iyah dik Ridha, uni juga tahu koq maksud dik Ridha itu. Cuman karena bagi uni nujum itu artinya dalam bahasa Arab, bintang-bintang, jadi ilmu nujum adalah ilmu perbintangan.. Makanya uni sebutkan ilmu nujum ini ada dua. yang sering salah kaprah adalah itu dianya, menentukan nasib pakai bintang itu dianya. Ngak papa koq. Uni ngerti. Kayak bintang Pisces, Aries, cancer, taurus, dan sebagainya itu.Itu bisa syirik kalau kita percayai itu, walaupun banyak benarnya. Wassalam. Rahima. --- Ahmad Ridha [EMAIL PROTECTED] wrote: Rahima writes: Ilmu nujum ( ilmu perbintangan ) Antropologi , ini boleh di pelajari. Maaf, Ni. Yang saya maksudkan dengan ilmu nujum adalah astrologi (menentukan nasib berdasarkan posisi bintang/planet) bukan astronomi (sepertinya ini yang Uni maksudkan). Astronomi tentu boleh dipelajari sebagaimana dalam ayat yang Uni nukilkan. Sedangkan antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal, perilaku, dan perkembangan manusia. Mohon maaf atas kekurangjelasan saya. Allahu a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1980 M/1400 H) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib __ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Fenomena kuliah di dalam negeri
Assalamualaikum Wr Wb. Ikut nimbrung sedikit tentang kuliah di dalam dan luar negeri. Kebetulan kami sekeluarga telah lama hidup di luar negeri lebih dari 32 tahun, dan kami hidup di eropa, persisnya di kota Paris Anak anak kami lahir di luar dan mereka sekolah dari TK sampai S3 ( 1 S3 1 S2 dan yg kecil masih mahasiswa) di Paris. Mereka bertiga mengerti bahasa Indonesia dan berbicara bahasa Indonesia serta mentalitas dan sopan santun terhadap keluarga tidak kalah dengan saudara saudaranya yang berada di Iindonesia; Mereka bisa membaca Al Qur'an walau di sekolah tidak pernah diajarkan agama, tapi di rumah kami yang mengajarkan mereka membaca A Qur an; Nasionalismenya juga tidak kalah dengan saudara saudaranya yg berada di Indonesia, malah mereka bangga sebagai bangsa Indonesia dan ikut mempromosikan kepada teman temannya; Perbandingan mutu pendidika dalam negeri dan luar negeri kami tidak bisa mengomentarinya, karena anak kami kebetulan dari kecil sampai selesai dan bekerja di luar negeri; Tapi mengenai kecintaannya kepada tanah air Indonesiia, agama tidak kalah, malah kalau kami bilang mereka lebih nasionalisme dari pada saudara saudaranya yg berada di Indonesia; Demikian tanggapan tidak semua anak anak yg sekolah atau kuliah di luar negeri itu tidak mengenal bangsa, agama dan tanah airnya. Wassalamaualaikum Wr Wb H. Zamry Aziz 56 tahun Paris From: Ahmad Ridha [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Fenomena kuliah di dalam negeri Date: Thu, 11 Nov 2004 13:14:34 +0700 Bismillahirrahmanirrahim, Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kalau boleh saya nimbrung dalam pembahasan masalah kuliah ini. Saya pribadi tidak pernah ke luar negeri dan pendidikan yang saya alami tersebar dari Jakarta, Aceh, Padang, dan sekarang Bogor. Kesemuanya di sekolah negeri dan saya merasa pada saat bersekolah kualitasnya cukup baik. Namun memang saya berencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Sebelumnya saya mohon maaf jika komentar saya ini kurang koheren karena memang banyak sekali masalah yang terlibat di sini. Dalam pembahasan yang berlangsung ada beberapa hal yang terlalu umum. Pertama adalah masalah ungkapan 'luar negeri'. Ungkapan ini terlalu luas karena begitu banyak ragam negeri di luar negeri kita ini. Dari yang saya pahami konotasi yang dimaksudkan di sini adalah negara-negara seperti Amerika Serikat, wilayah Eropa, Australia, dan negara-negara Asia yang seperti mereka (Singapura dan Jepang). Hal ini perlu diperjelas karena berbeda negara tentu memiliki lingkungan yang berbeda juga sehingga dapat memberikan pengaruh yang berbeda bagi mahasiswa. Tentunya relatif tidak mungkin seseorang berubah menjadi 'kapitalis' jika semata-mata ia pergi ke luar negeri. Perubahan tersebut tentulah pengaruh dari interaksi dengan lingkungan. Seringkali seorang dosen dikirim ke luar negeri tidak hanya untuk mendapatkan ilmu namun juga untuk mengembangkan wawasan. Saya pribadi di sini sangat didorong untuk melanjutkan studi di luar negeri (ilmu komputer) untuk melihat pengembangan ilmu di sana. Ketua Departemen saya tidak melihat adanya perbedaan signifikan antara lulusan luar negeri dengan lulusan dalam negeri dari segi keilmuan karena (menurut saya) kuatnya faktor-faktor lain seperti kemampuan individu masing-masing serta universitas yang dipilih. Bahkan dari pengalaman kami di sini, mahasiswa yang pendidikan sekundernya dari luar negeri justru kurang memuaskan prestasinya di sini. Hal-hal yang ingin dilihat di luar negeri di antaranya kebijakan pendidikan tinggi yang digunakan serta mekanisme pelaksanaannya di institusi pendidikan tinggi seperti manajemen akademik dan riset. Ya hitung-hitung sekolah sambil studi banding. Oleh karena itu akan lebih baik jika dosen yang sekolah di luar negeri bekerja sebagai teaching/research assistant sehingga bisa melihat inner working di sana. Bekaitan dengan masalah ini, saya ingin menyinggung kembali pesan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengenai bepergian ke negeri kafir. Beliau memberikan tiga syarat yang harus dipenuhi: 1. pemahaman ilmu agama yang kuat sehingga dapat menolak syubhat-syubhat yang dilontarkan 2. iman yang kuat sehingga dapat menolak godaan-godaan syahwat 3. adanya kebutuhan mendesak yang hanya dapat terpenuhi di negeri kafir mis. belajar sesuatu yang hanya ada di sana Perhatikan bahwa syarat-syarat di atas sangat berat dan bertujuan untuk mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin timbul akibat berinteraksi dengan lingkungan di negeri kafir. Bisa saja pengaruh buruk yang diamati dari dosen-dosen lulusan luar negeri (baca: negeri kafir) bersumber dari tidak/kurang terpenuhinya syarat-syarat di atas. Satu hal yang perlu diperhatikan juga di sini mungkin sebagian orang menggunakan ungkapan 'Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina' untuk menjustifikasi menuntut ilmu di negeri kafir. Perhatikan bahwa ungkapan itu bukanlah
[R@ntau-Net] Se;amat Hari Raya Idulfitri
Mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri serta mohon maaf lahir dan bathin Rumzy Bey Rasjad dan Hayatun Nismah Rumzy http://hotbar.com/scripts/utils/content.asp?requestor=ec1 _ http://promos.hotbar.com/promos/promodll.dll?RunPromoEl=ec%3bhotbar%5f element%3bSG=sg711RAND=84732partner=hotbar Upgrade Your Email - Click here! Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Selamat Hari Raya 'Idul Fitri 1425 H
Assalamu'alaikum wr.wb. Menjelang akhir Ramadhan ini izin kan saya mengucapkan MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN SELAMAT HARI RAYA 'IDUL FITRI 1425 H Teruntuk kepada Bapak, Ibu, Sahabat, Dunsanak, Mamak, Mandeh, Bundo Kanduang, Handai Taulan Semuanya. Bagi yang mau Pulang Kampung jangan lupa untuk selalu hati-hati, jaga keselamatan diri dan lingkungan. Jangan lupa kunci rumah sebelum berangkat... wassalam Reza Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] e-card cimbuak
Dear dunsanak kasadonyo, www.cimbuak.net manyadiokan fasilitas e-card untuak kirim salamaik lebaran, ataupun ucapan lainnyo. silahkan manfaatkan, e-card dengan gambar rumah gadang. klik ling barikuik http://www.cimbuak.net/component/option,com_ecard/Itemid,109/ Salam Dewis Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Mari Ulurkan Maaf Sambut Hari Fitri
Mari Ulurkan Maaf Sambut Hari Fitri Oleh Redaksi Jumat, 12-Nopember-2004, 05:38:34 16 klik Padang, Padek-Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Walillah Ilhamd. Lusa (Minggu, 14/11) seluruh kaum muslimin-muslimat akan berbondong-bondong menuju lapangan, masjid untuk melaksanakan shalat hari raya Idul Fitri, sekaligus merayakan kemenangan berperang satu bulan lamanya menahan hawa nafsu dari segala sesuatu yang membatalkan ibadah yang penuh dengan berkah dan ampunan Allah SWT. Satu bulan lamanya kita manfaatkan untuk mengukir kepribadian membentuk insan yang beriman menjadi insan yang bertakwa. Betapa bahagianya hidup ini manakala benar-benar puasa itu kita lakukan dengan penuh kesadaran dan perhitungan untuk mendapatkan derajat taqwa. Kita berlomba mengejar ampunan dari Allah SWT, ujar Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kakanwil Depag) Sumbar, Drs H Dalimi Abdullah Dt Indo Kayo SH, sehubungan dengan akan berakhirnya bulan Ramadhan dan masuknya 1 Syawal, kepada koran ini, kemarin. Dikatakan Dalimi, ditinjau dari sudut syar'i sebagaimana yang dinyatakan Afif Fatah Tabarah, maksud dari takwa itu adalah, bahwa manusia takut untuk melakukan hal-hal yang dimurkai Allah dan takut kepada hal-hal yang merusak terhadap dirinya dan terhadap orang lain. Ia juga mengatakan, untuk merayakan kemenangan Idul Fitri ini, tentu terlebih dahulu yang harus bersih adalah bathin untuk mendapatkan ampunan Allah dan saling bermaafan antar sesama. Karena, di antara orang-orang yang puasanya itu berhasil mendapatkan derajat taqwa adalah, orang-orang yang menafkahkan hartanya dimana senang dan dimasa susah, sanggup menahan marah dan orang-orang yang suka memberi maaf kepada orang lain (Q.S:3: 134). Menurut Dalimi, muslim yang baik itu, adalah orang yang murah menerima maaf dan mudah dengan bathinnya yang bersih memberi maaf. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa' artinya: Maafkanlah mereka dan mintakanlah ampunan bagi mereka, musyawarahkanlah dengan mereka dalam segala urusan,. Kata-kata maaf, lanjut Dalimi hanya terdiri dari empat huruf, tetapi punya arti dan hekekat yang sangat menentukan bagi seseorang yang mengaku Islam dan beriman. Prediket maaf mengandung khazanah rohani yang mampu mengubah jalan hidup yang lebih baik sebagai manusia baru. Dalimi mengutip Hadist Rasulullah SAW yang mengatakan: Tidaklah beriman seseorang kamu, sebelum dia memberi maaf dan mengasihi temannya sebagaimana mengasihi dirinya sendiri. Lusa, dibuktikan dengan suatu kemenangan memperlihatkan wajah berseri, senyum manis dan uluran tangan dari bathin yang jernih. Semua kesalahan telah saling bermaafan antar sesama. Hidup telah mulai jauh dari kehinaan. Karena peningkatan hubungan dengan Allah dan hubungan de-ngan manusia telah terpelihara, katanya. Di sisi lain, Dalimi Abdullah mengajak pada seluruh masyarakat Sumbar, agar puasa di bulan Ramadhan yang dilaksanakan satu bulan penuh dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Agar demikian pembangunan yang berakhlakul karimah dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera dan berakhlakul qarimah di Ranah Minang ini pada akhirnya akan tercapai nantinya. Mohon maaf lahir dan bathin. Minal aidin wal faizin. (slr) RaNK MaRoLa http://groups.yahoo.com/group/solok-selatan/ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Teknologi Pendidikan UNP
TP UNP http://www.geocities.com/pakguruonline/tp_unp.html Suatu hari nanti, semua guru berkualitas baik, di Sumatera Barat akan berasal dari jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Padang; suatu ramalan dan harapan. Oleh : Drs.Fekrynur St. Palindih, M.Ed. (Seorang Guru, kini Staf Balai Tekkomdik, Dinas Pendidikan Sumatera Barat) Banyak hal yang perlu diperbaiki untuk mendapatkan suatu mutu pendidikan yang baik, agar Sumatera Barat bisa keluar dari kondisi pendidikan seperti sekarang ini. Diantara perbaikan itu adalah dengan menyediakan dan memakai guru yang baik dan bermutu di sekolah. Guru yang baik yaitu yang bernawaitu (berniat) tulus dan mengabdi secara total kepada profesinya, menguasai teknologi komunikasi pendidikan, dan paham cara menggunakan berbagai media dan alat bantu mengajar. Sementara, guru yang bermutu adalah guru yang menguasai matapelajaran yang diajarkannya. Ibarat seorang joki di gelanggang tunggang serasi; walau si joki telah mengenal track dan rintangannya dengan baik, sadelnya nyaman, kriteria yang akan dinilai juri sudah jelas; tapi kalau kuda tunggangan tidak ada,--- ada, tapi belum jinak bagi si-joki--- maka akan sulit diharapkan si Joki bisa mempertontonkan bahwa tunggang serasi itu suatu pekerjaan yang menarik, mudah, dan indah. Bila mata pelajaran itu dapat diasosiasikan dengan kuda; maka seberapa 'jinak' kuda itu ditangan para 'joki' pendidikan kita, akan ikut menentukan mutu pendidikan itu. Guru Bahasa Inggeris, sebagai contoh; bila si Guru mengajar hanya dengan menghandalkan berbagai Teori Komunikasi Pendidikan, walau telah mengenal berbagai media mengajar, paham tuntutan kurikulum, dia akan gagal kalau buat Si Guru sendiri bahasa Inggeris itu masih liar. Alumni Jurusan Teknologi Pendidikan dari Universitas Negeri Padang, sekarang gambarannya lebih kurang sama dengan seorang joki tunggang serasi yang tidak akrab dengan kudanya. Itu tersebab, dia tidak menguasai mata pelajaran tertentu. TEKNOLOGI PENDIDIKAN, yang mereka pelajari masih terlalu umum dan luas, tidak dikaitkan dengan tuntutan praktek pengajaran matapelajaran tertentu di depan kelas. Walaupun alumni Jurusan TP sudah cukup banyak tersedia, namun untuk merierut (baca: mengangkat mereka menjadikan guru PNS), alumni TP di sekolah barangkali masih dianggap terlalu mewah; sebabnya adalah: yang dibutuhkan dan masih sangat kurang adalah guru matapelajaran; Fisika, Kimia, Bahasa Inggeris, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sementara, ada indikasi bahwa guru matapelajaran tersebut belum menguasai Matakuliah Dasar Keguruan (Teknologi Komunikasi Pendidikan) Kita tidak menutup mata bahwa di Jurusan tertentu baik di UNP maupun di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan lain, pengajaran Matakuliah Dasar Keguruannya sudah cukup baik dan maju. Ini belum cukup untuk memperbaiki mutu pendidikan secara signifikan. Mungkin perlu dibuat suatu standar ukuran penguasaan matapelajaran minimal tertentu sebelum seorang mahasiswa, calon guru, mulai belajar MKDK dari dosen yang ahli dalam matapelajaran target. Sebab, tiap matapelajaran punya latar belakang teori tentang matapelajaran itu sendiri-sendiri. Kita ambil pengajaran matapelajaran Bahasa Inggeris sebagai contoh: Dipastikan, bahwa tidak semua yang pandai berbahasa (penutur bahasa) Inggeris memahami aspek teori yang mendasari pengajaran bahasa itu. Itulah sebabnya tidak semua orang yang pandai berbahasa Inggeris dapat diminta untuk mengajar Bahasa Inggeris. Tidak semua orang Indonesia bisa mengajar bahasa Indonesia, bukan? Teori Bahasa, bila digabung dengan Teori Belajar menghasilkan berbagai 'aturan dasar' yang menerangkan bagaimana sebaiknya mengajar bahasa dilakukan. Aturan dasar itu akan menghindarkan guru dari cara-cara mengajar yang bertentangan dengan Prinsip Bahasa dan Prinsip Belajar. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bila: Teori Bahasa mengatakan bahasa itu adalah komunikasi, maka siguru tidak akan terlalu ngotot, bahwa siswanya harus bisa mengatakan sesuatu ungkapan atau kata dengan pas seperti penutur asli; dengan men-drill siswa sampai berbuih; menyuruh siswa menghapal arti kata di luar konteks, dan sebagainya. Bila belajar itu hanya bisa terjadi dengan: I + 1 (pengalaman + 1 informasi) maka guru tidak akan mengguyur siswa dengan berbagai masukan baru sekaligus. Matapelajaran tertentu, seperti: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan Ilmu Sosial lainnya tentu mempunyai pula berbagai pertimbangan yang mempengaruhi nuansa dan penekanan Teknologi Komunikasi Pendidikannya yang khas pula, disamping tingkat penguasaan minimal yang diprasyaratkan, untuk seseorang dapat menjadi guru dalam mata pelajaran itu. Pengertian dan penguasaan guru terhadap satu matapelajaran akan sangat mempengaruhi sikapnya; sehingga dia tidak akan mengatakan matematika itu sukar, dan hanya untuk orang-orang spesial. Saya mempertanyakan, apakah selama ini, semua hal diatas, telah menjadi pertimbangan dalam meluluskan seorang calon guru di LPTK, atau belum? Bila sudah, apakah
[R@ntau-Net] Mohon Maaf Lahir Batin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425 H Taqaballallahu Minna wa Minkum ... Minal Aidin Wal Faidzin Mohon maaf lahir dan batin Untuk lisan tak terjaga Hati yang berprasangka Janji yang terabaikan Dan sikap serta perbuatan yang menyakitkan Semoga kita semua kembali Ke fitrah yang suci Amien ... DELFIAR Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Bathin
Assalamualaikum wr. wb, Taqabbalalllahu Minna Waminkum Minal Aidzin Walfaidzin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1425H Mohon Maaf Lahir dan Bathin Semoga Amal Ibadah yang Kita Laksanakan Selama Bulan Ramadhan ini Menjadikan Salah satu Pemberat Timbangan Amal Kebaikan Kita di Akhirat Nanti dan Kita Semua Selalu dalam Lindungan Bimbingan dan Ridha Allah SWT amiinn. Wassalamualaikum wr. wb., Imam Sati - Surabaya -- Dr. R. Y. Perry Burhan Chemistry Department Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Keputih Surabaya 60111 Indonesia Tel. +62 31 594 3353 Fax. +62 31 592 8314 Cell. +62 816 54 12100 --- E-mail ini dikirim menggunakan ITS Webmail . http://mail.its.ac.id/ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Selamat Idul Fitri 1425 H
Taqabbalallaahu minnaa wa minkum, Shiyaamanaa wa shiyaamakum Kullu aamin wa antum bi khayrin Selamat Meraih Hari Kemenangan Bagi Mereka yang Berpuasa 1 Syawal 1425 H Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin Mari kita lengkapkan ibadah shaum Ramadhan dengan 6 hari puasa sunnah di bulan Syawal, agar kita meraih ibadah seperti 1 tahun lamanya Wassalam ( Hanif Keluarga ) R a n g P i k u m b u a h Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] istirahat
Sanak admin, Tolong diistirahtkan kotak surek ambo sampai tanggal 22 nopember 2004, tarimo kasih banyak salam imam sati - sby -- Dr. R. Y. Perry Burhan Chemistry Department Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Keputih Surabaya 60111 Indonesia Tel. +62 31 594 3353 Fax. +62 31 592 8314 Cell. +62 816 54 12100 --- E-mail ini dikirim menggunakan ITS Webmail . http://mail.its.ac.id/ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Motivasikah yang salah ?
Assalamualaikum, ww Aa, iyo ! itu bana makasuik awak sanak Darul ! Lapangan karajo dingari awak ko sangat banayak, cobolah caliak SDA nan ado di kampuang awakko ?, sawah ladang dikampuang awak, alah tingga baa indak di manfaatkan ?. Sadangkan Japang indak ado sawah jo ladangnyo doh, kecek Prof. DR. B.J. Habibi mantan Menristek dan mantan Presiden RI tu, hanyo mampunyai 6 x 6 meter petak tanah dikelolanyo manjalang pai ka kantua (sambia-lan), dapek menghasilkan tomat samo jo 1 hektar di sawah di nagari awak nan di karajoan dek beberapa orang, dan habih lo wakatu deknyo. Kalaulah sawah yang 1 hektar nan awak punyo tu di agiahkan ka urang Japang tantu malimpah hasia nyo kan ? Iko nan jadi paratian dan manjadi renungan di kami di kampuang !. Kini bareh ampek angkek tingga namo sajo lai ! sanak Darul ! Manganyo dan aa nan di karajoannyo, dek insinyur pertanian nan lulusan lua nagari tu di Unand nan dak sangenek banyaknyo doh ? Apo nan di ajaannyo ? Lai di ajaan ka mahasiswa teori Nilai Tambah nan dipepulerkan Habibi tu ! Maaf dunsanak dosen Pertanian Unand, iyo agak kareh saketek ! Wassalam, ww. Z. Rankayo Mulie. - Original Message - From: Darul [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Urang Kinari [EMAIL PROTECTED]; Agam [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 11, 2004 7:14 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Motivasikah yang salah ? Mungkinkah kini kita berdiskusi tentang, perbedaan mencolok antara pekerja dan pengusaha? Penyiapan pekerja dan penyiapan pengusaha? Kalau bisa mungkin diskusi akan berkembang ke yang positif dalam mamacahkan masalah lapangan karajo. Bak kecek guru online, lapangan karajo tu indak kurang doh, tapi caro mancaliak dan mamanfaatkannyo nan agak kurang jeli alias salah persepsi dek salah motivasi, baitu yo pak guru online? Kalau ado nan tertarik nanti dilanjuikan. Dek ari ka abih puaso: Selamat Hari Raya Idulfitri 1425 H, Taqablallahu minna waminkum. Minal aidin walfaindzin. Wabillahitaufiq walhidayah Wassalmulaikum WW Darul Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] You have recieved a Flash e Card from tan gala
Rang Lapau jo Rang Palanta, You have recieved a Flash e Card from tan gala Click the following link to view your card: http://www.cimbuak.net/index.php?option=com_ecardItemid=109eID=1100229105362 --- Flash Card from bwww.cimbuak.net/b - Minangkabau Portal Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
Re: [R@ntau-Net] Fenomena kuliah di dalam negeri
Assalamualaikum, ww Talabiah dahulu ambo minta maaf pado dunsanak di palantako, manganai posting ambo tantang fenomena kuliah dalam ngeri, dst. Ambo mangamukokan data-data nan indak pakai angka-angka, satantangan kualitas lulusan perguruan tinggi luar nagari. Sabananyo ambo mamfokuskan pembicaraan kapado fakta atau kanyataan nan awak alami di nagari awak pado khususnyo dan nagara Indonesia pado umumnyo di saat kiniko. Fakta atau kenyataan nan indak dapek dibantah walaupun pakai teori apapun atau pakar lulusan perguruan tinggi manapun bahwasanyo Indonesia yang kaya SDA jauh ketinggalan dari negara lain. Rangking Universitas Favorit dalam negeri mempunyai rangking yang jauh dibawah universitas-universitas lain di negara-negara Asia. Ambo mangakui, iyo indak kasadonyo urang awak ko nan pandia doh !. Dan ambo akui pulo bahwa ditingkat dunia siswa-siswa dan mahasiswa-mahasiswa awak (Indonesia umumnya) lai mandapek piala olimpide ilmu pengetahuan. Manuruik nan diajakan oleh dosen ambo mato kuliah Teknik Evaluasi nan indak parnah kalua nagari (maaf indak manyindia), mangatokan bahwa : Kelas yang mendapat nilai rata-rata 7, lebih baik dari pada kelas nan lain yang salah satu anak mendapat nilai 10, tetapi nilai rata-rata kelasnya 4 Jadi itulah asumsi nan ambo pakai untuk menilai lulusan perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar nagari. Apokoh kito ma-artikan suatu data dimana: 30 urang banilai baik, dan 70 urang banilai jelek, Kemudian kumpulan data (sacaro digeneralisasikan) dapat disebutkan bahwasonyo data atau nilai itu baik ?, jawab se lah, dek dunsanak ! Salanjuitnyo satantangan hadist Tuntutlah ilmu walaupun sampai ka nagari Cino ! Ambo indak akan mempersoalkan sahih indak sahihnyo hadist ko. Melainkan makna dan yang dikandung oleh hadist, kalau ambo bapandapek makna dari hadis ko adolah manyatokan bagitu pantiangnyo kito manunutut ilmu, walau sampai kanagari Cino (pada saat hadisko diucapkan bahwa indak ado perhubungan antaro nagari Arab jo Cino diwaktu itu), jadi yang terkanduang di hadis ini adalah keharusan dan begitu wajibnyo kito manunut ilmu. Jadi manuruik ambo indak manunjuakkan sumber ilmu doh, Kalau iyo awak pakai sacaro makna data sajo manga bana awak kanagari Cino bana baraja, labiah irit malah jo urang Cino nan ado di Padang ko sen baraja ! ya kan ! Kalau kareh juo sanak di palantako bapandapek, awak iyo harus baraja juo ka tampuaknyo atau kasumbernyo !, tantu baraja ilmu kedokteran dan matematik tantu indak ka Amerika doh, karano sumber ilmuko indak dari Amerika kan ! Itu tapulang sajolah kadunsanak, di palantako ! Banyak maaf, wassalam, ww. Z. Rky. Mulie. - Original Message - From: Zamry Aziz [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 11, 2004 8:36 AM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Fenomena kuliah di dalam negeri Assalamualaikum Wr Wb. Ikut nimbrung sedikit tentang kuliah di dalam dan luar negeri. Kebetulan kami sekeluarga telah lama hidup di luar negeri lebih dari 32 tahun, dan kami hidup di eropa, persisnya di kota Paris Anak anak kami lahir di luar dan mereka sekolah dari TK sampai S3 ( 1 S3 1 S2 dan yg kecil masih mahasiswa) di Paris. Mereka bertiga mengerti bahasa Indonesia dan berbicara bahasa Indonesia serta mentalitas dan sopan santun terhadap keluarga tidak kalah dengan saudara saudaranya yang berada di Iindonesia; Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib