KENAIKAN HARGA ?? (was:Re: Orang Telkom)

1999-02-02 Thread bRidWaN
hah??.*gedebug*...*pingsan*.:)
Yang benar saja, apakah perhitungan atau analisa
bung Yumartono ini benar ?

Bagaimana bung Yusuf, apakah bisa ditolong
kawan yang lagi pingsan ini.?

Salam,
bRidWaN

=
At 11:20 02/02/99 +0700, Yumartono wrote:
Menurut Telkom sih kenaikan rata-rata tarif
telepon untuk lokal adalah 24,14%, tapi kalo
dihitung-hitung ternyata kenaikan tarif telepon
lokal bisa mencapai 1600% atau 16 kali lipat !!!
Dan yang menjadi sasaran ini adalah segmen
Telkom terbesar ! 
  

Re: PKB, PKP, PK

1999-02-02 Thread bRidWaN
Wah, anda bisa saja bung Hadeer.
Cuma satu yang ingin saya sampaikan,
yaitu hati-hati : "Harimau berbulu Macan"
heheheee..sama aja yah ?

Salam,
bRidWaN

==
At 09:49 02/02/99 +0700, Hadeer wrote:
FYI :
Tadi malam dalam acara Partai-partai di stasiun tv TPI digelar Partai PKB
(Partai Kebangkitan Bangsa), PK (Partai Keadilan) dan PKP (Partai Keadilan
dan Persatuan).

Selintas dari penglihatan saya :

PKP nggak lebih dari sekedar partai yang betul adalah sempalan dari Golkar
yang penuh dengan barisan orang sakit hati atau pura - pura sakit hati.
Retorika-retorika yang biasa pernah di dengar di jaman ORBA terdengar
kembali disuarakan oleh PKP tapi bedanya PKP "pura-pura" bukan
bagian dari ORBA  :-)

PKB dan PKsecara garis besar bagus...masih konsisten dengan kampanye
platfrom mereka yaitu "pembenahan dan pembentukan pribadi dan moral
yang berbudi luhur" sebagai komponen utama dalam pembentukan sistem
(apapun sistem itu)

Kesimpulan dalam acara tersebut : PKB dan PK dibantu oleh para penonton
berhasil "memperlihatkan" bentuk asli PKP... :-)

Perkiraan Bang BRIDWAN ternyata benar :-)


Smile,
Hadeer
 

Re: Orang Telkom

1999-02-02 Thread Indra Adrisudiro

On Tue, 2 Feb 1999 10:18:02 +0700, Hadeer wrote:

|> Karena di sini juga banyak orang Telkom, saya
|> nanya di sini aja ya ...makasih...
|>
|> Bang YW dan para Telkomers yang lain :
|>
|> Long Distance 20 km - 30 km, atau 30 km - 200 km
|> itu dihitung dari jarak yang menghubungkan
|> dua titik pembicaraan (misal rumah saya ke rumah
|> Bang YW).atau jarak antara dua sentral terdekat
|> dari dua titik pembicaraan  (misal sentral saya
|> ke sentral Bang YW)
|>
|> Yang namanya JARAK itu adalah jarak garis lurus
|> antara dua titik, atau panjang bentang kabel
|> yang digelar yang menghubungkan dua titik.
|>
|> Pasti hebat sekali program di sentral telepon
|> yang bisa menghitung JARAK pembicaraan dari 2
|> titik (baik itu garis lurus maupun bentang kabel)
|>
|> Yang bukan Bang YW atau orang telkom juga boleh
|> jawab kalau tahumakasih

Mbak Hadeer: (feeling saya mengatakan anda seorang
wanita ... sorry kalau tebakannya salah. Lha wong
namanya juga nebak jeee ...)

Saya agak bingung dengan pertanyaan anda di atas
mengenai "Long Distance". Sebelumnya ijinkan saya
bertanya: apakah yang anda maksud dengan Long
Distance di atas ? Apakah itu pembicaraan jarak
jauh dalam satu kode area yang sama ataukah
pembicaraan jarak jauh antar wilayah dengan kode
area yang berbeda ?

Menurut definisi telkom yang saya tahu (mudah-
mudahan belum berubah), long distance call
melibatkan hubungan/sambungan telepon
melalui outgoing area trunk.

Jadi kalau saya menelepon dari Duren Sawit, Jakarta
ke Bogor, itu dianggap long distance, tetapi apabila
saya menelepon dari tempat yang sama ke Ciputat
atau Bekasi (walaupun sudah masuh wilayah Jawa Barat)
masih terhitung local call.

Kalau yang anda maksud long distance call adalah
sambungan telepon antar wilayah dengan kode area
yang berbeda, cara penentuan jarak cukup mudah.
Telkom cukup membuat tabel kode area mana saja yang
letaknya 20-30 km, kode area mana saja yang letaknya
30-100 km, dst.

Misal: Bogor terletak cukup dekat dari Cililitan
tapi lumayan jauh dari Tj. Priok. Diambil rata-rata
bisa jadi Bogor masuk kategori 30-100km.

Tabel ini kemudian diterjemahkan dan diprogram ke
dalam perangkat outgoing area trunk. Jadi tidak
semua sentral perlu mempunyai tabel ini, cukup
outgoing area trunk saja.

Akan tetapi kalau yang anda maksud adalah long
distance (dihitung berdasarkan jarak) di dalam
area kode yang sama, cara penentuannya pun sama,
yaitu ditentukan jarak antara sentral asal dan
sentral tujuan. Lagi-lagi, predetermined tables
sudah dibuat dulu dan diprogram ke perangkat
sentral-sentral tsb.

Gitu aja deh. Anyway, karena saya bukan orang
Telkom (tapi pernah di Telkom), most likely
tanggapan saya di atas udah nggak up-to-date
-- masih versi Orde Baru. Untuk versi era
Reformasi, bisa dikonfirmasi ke Telkomers
betulannya. :-)



Re: Fw: [ITB] keluarin aja timtim dari Republik Indonesia

1999-02-02 Thread Notrida Mandica

ha..ha...ha...ha...

Nanti ada divisi baru kreasi Bung Nasrullah:

"HUBUNGAN ANTARA KONFLIK AGAMA DAN KONFLIK ANGKA"

Jangan-jangan semua METHOD nya pake :

METHOD OF NEVER ENDING atau METHOD OF FOREVER CONFLICTS

Ini baru seru...


:) ida

>
>> Nih .., satu contoh penyebar penyakit.!
>>
>> Nasrullah Idris,
>> Doyan amat sih anda mengadu agama !!!
>> Percuma dong puasa sebulan lalu meminta maaf kalau lagi-lagi bikin
>> penyakit kayak gini.
>
>Helson:
>Kalau tidak seperti itu, bukan NASRULLAH IDRIS namanya.
>Kalau kita semua jeli, sebenarnya dia sudah lama seperti itu!!!
>
>>
>> Bijaksanalah dikit.
>>
>> Buat teman-teman lain, mohon bisa berkepala dingin, anda akan menjadi
>> semakin matang.
>>
>> Salam,
>> Budi
>>
>> Nasrullah Idris wrote:
>> >
>> > Subject: Re: [ITB] keluarin aja timtim dari Republik Indonesia
>> > Date: Sat, 30 Jan 1999 14:39:46 +0700 (JAVT)
>> > From:"Mr.Sunandar" <[EMAIL PROTECTED]>
>> > To: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > bener maneh, Nan.Saya DUKUNG.
>> > Kabar terbaru dari koran katanya Uskup Belo meminta agar Jakarta
untuk
>> > menunda pelepasan TIMTIM.Dia mengakui adanya kepanikan masyarakat
TIMTIM
>> > menyikapi keputusan jakarta.
>> >
>> > He he he enak ajah. Indonesia udah puluhan tahun menderita
gara-gara
>> > TIMTIM. Bayangkan APBN TIMTIM 98% di subsidi masyarakat Indonesia
yang
>> > kebetulan 88% orang Islam.
>> >
>> > Tapi apa balasan mereka ?. Udah dipojokkan, difitnah, eh masih
berani
>> > mengusir, membakar tempat ibadah dan rumah-rumah mereka. Udah nggak
>> > pernah
>> > minta maaf , eh masih ngelarang larang untuk membangun kembali
>> > rumah-rumah
>> > ibadah itu. Dan yang lebih kurang ajar lagi, berani lagi Pak Uskup
Belo
>> > memberi pernyataan yang menghebohkan beberapa tahun yang lalu bahwa
>> > daerah TIMTIM khusus untuk umat Katolik. Apa yang lebih SARA dari
hal
>> > ini?
>> >
>> > Bandingkan dengan Aceh. Walaupun sama-sama rusuh, sama-sama ditekan
>> > ABRI,
>> > sama-sama fanatik thd agamanya, tapi mereka tidak pernah melakukan
>> > tindakan diskriminatif SARA. Tidak pernah terdengar gereja atau
>> > pengungsian orang-orang kristen dari ACEH.
>> >
>> > GUE mendukung PISAN TIMTIM dipisah. Cuman sayah rada takut dengan
nasib
>> > orang Islam disana. Gimana yah nasib mereka. Semoga ALLAH SWT
melindungi
>> > mereka...
>> >
>> > Ada yang bisa jawab nggak?
>> > kalo bisa sih orang TIMTIM-nya sendiri ...
>> >
>> > THANX..
>>


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Orang Telkom

1999-02-02 Thread Yusuf-Wibisono

Karena di sini juga banyak orang Telkom, saya nanya di sini aja ya
makasih...

Bang YW dan para Telkomers yang lain :

Long Distance 20 km - 30 km, atau 30 km - 200 km itu dihitung dari
jarak yang menghubungkan dua titik pembicaraan (misal rumah saya ke rumah
Bang YW).atau jarak antara dua sentral terdekat dari dua titik
pembicaraan  (misal sentral saya ke sentral Bang YW)

Yang namanya JARAK itu adalah jarak garis lurus antara dua titik, atau
panjang bentang kabel yang digelar yang menghubungkan dua titik.

Pasti hebat sekali program di sentral telepon yang bisa menghitung JARAK
pembicaraan dari 2 titik (baik itu garis lurus maupun bentang kabel)

Yang bukan Bang YW atau orang telkom juga boleh jawab kalau tahumakasih

Smile,
Hadeer.

Yw: Sejauh yg saya tahu (mungkin informasi saya juga nggak akurat,
karena saya berkecimpung di sistem billing udah tahun 96 dulu),
Jarak itu dihitung dari sentral ke sentral. Misalnya saya
bicara dari Jl Sumatra (Bandung) ke stasiun Jatinegara (Jkt),
ya dihitung dari sentral Bandung (Jl Lembong) ke sentral
Jatinegara II (di Prumpung, Jl DI. Panjaitan). Jarak yang
dipakai: Tiap-tiap sentral itu ada koordinat
(lintang/bujur)-nya, dan hitungan didasarkan atas selisih
lintang/bujur itu (jadi setara jarak udara).

Salam.



Re: KENAIKAN HARGA ?? (was:Re: Orang Telkom)

1999-02-02 Thread Yusuf-Wibisono

hah??.*gedebug*...*pingsan*.:)
Yang benar saja, apakah perhitungan atau analisa
bung Yumartono ini benar ?

Yw: Benar atau salah itu kan relatif. ;-)
Bisa aja bener kalo argumennya bener.

Bagaimana bung Yusuf, apakah bisa ditolong
kawan yang lagi pingsan ini.?

Salam,
bRidWaN

Yw: Dikasih akua gitu maksudnya?
Wah, saya sendiri juga lagi nyari-nyari akua, nih.
;-)



Materi Tarbiyah

1999-02-02 Thread Basuki, Sulistiono

> ||   ||  o   ||
> _o_,_\ ,;:   .'_o_\ ,;:  (_|_;:  _o_,_,_,_;
>(  ..  / (_)/(.
>Bismillah irRahman irRaheem
>In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind
>
> *~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
>
>  <>
> Wa bil Laahi Taufiq wal Hidayah
> Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
> ( S. Basuki )
>
>
>
>
>
>

 TARBIYAH.HLP


Re: Materi Tarbiyah

1999-02-02 Thread Hadeer
Bang Basuki :Terimakasih sekali buat Bang Basuki...Kalau ada lagi juga saya mau tambah :-)Terimakasih lagiHadeer--


Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread bRidWaN

At 22:37 01/02/99 -0600, Indra Adrisudiro wrote:
 >On Tue, 2 Feb 1999 00:20:19 +0700, B Ridwan wrote:
 >|> Rekan Dodo Yth,
 >|> Saya pribadi sebenarnya tidak begitu
 >|> tertarik untuk membicarakan tokoh yang
 >|> satu ini. Mengapa ??
 >|> Karena saya belum bisa sepenuhnya melihat
 >|> beliau lepas dari pusat kekuasaan.
 >|> Memang betul beliau sangat aktif didalam
 >|> perjuangan sebelum bulan Mei yang lalu,
 >|> tetapi saya melihatnya lebih pada usaha
 >|> penggulingan Pak Harto pada saat itu.
 >|>
 >|> Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi,
 >|> dan tentunya (atau mungkin) akan banyak
 >|> rekan yang tidak setuju dengan pemikiran
 >|> saya ini. Dan saya siap untuk 'salah'.
 >|> Keterlibatan beliau dalam organisasi
 >|> ICMI mungkin menjadi salah satu alasan
 >|> saya berpendapat demikian.

---
>Sdr. B Ridwan:
>
>Saya mau nanya nih:
>
>Pertama, apa iya kalau Amien Rais (used to
>be) anggota ICMI lantas dia bisa dianggap
>(selalu) setuju thd. sepak terjang ICMI
>(waktu itu) ?
>
>Kedua, apa iya kalau Amien Rais anggota
>ICMI lantas segala tindak-tanduknya dianggap
>mewakili ICMI ?
>
>Kayaknya untuk kedua pertanyaan di atas
>jawabannya: enggak deh ... :-)
>
>Menurut saya sih apakah Amien Rais
>dulunya sempat setuju (terlibat) dengan
>ICMI atau tidak, tidak berarti gaya
>pemikirannya ICMI-oriented.
>
>Tapi ini cuma opini pribadi. Mungkin
>analisa dan pengamatan bung Ridwan
>lebih tepat.
>
>Indra

-

Hallo Bung Indra (yang sedang kedinginan?),

Pertama : Wah.., saya ngga tahu pasti. Yang
  saya ingat, Gus Dur sudah mengingat
  kan mengenai ICMI ini, tapi beliau
  tetap saja bergabung waktu itu.

Kedua   : Memang beliau tidak mewakili ICMI
  secara Organisasi, tetapi mungkin
  untuk kepentingan yang berhubungan
  dengan 'orang' ICMI.

Pernah mendengar komentar Beliau mengenai
tindak-tanduk ICMI saat ini ??
Pernah mendengar bagaimana hubungan beliau
dengan Pak Habibie ?

Jadi permasalahan yang saya tuju bukanlah
ICMI secara Organisasi, tetapi melulu kepada
individu dibalik Organisasi tersebut.

Semoga pemikiran ini salah.

Salam,
bRidWaN



Re: Ratusan Parpol ikut Pemilu ?

1999-02-02 Thread bRidWaN

Kenapa tidak ?
Asalkan dapat memenuhi syarat mengenai
jumlah perwakilan di Dati I dan Dati II.

Soal kwalitas anggota?
Tidak perlu diragukan lagi, right ?
(hehehehesombong yah?)

Salam,
bRidWaN
---
At 18:40 01/02/99 -0800, Dodo D. wrote:
>GImana kalau kita juga ikut bikin partai dan di daftarkan?
>Ketuanya biar Cak Pohan aja.
---
>bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Rekan-Rekan yang berbahagia,
>> Menurut suatu sumber, terdapat lebih dari 130 Partai
>> Politik yang ada saat ini dan kepada mereka diberikan
>> kesempatan untuk mendaftar ke LPU sampai dengan
>> tanggal 1 Maret 1999, untuk kemudian akan diseleksi
>> oleh Tim Sebelas. Partai yang lolos seleksi boleh
>> melakukan kampanye mulai tanggal 18 Mei hingga
>> tanggal 6 Juni 1999, dan kemudian Pemilu yang
>> dikoordinir oleh KPU akan digelar keesokan harinya
>> Akan berapakah jumlah Partai yang ikut Pemilu nanti ?
>>
>> Ada yang menyebutkan angka 30 atau 50 Partai.
>> tetapi saya memperkirakan jumlahnya tidak akan
>> lebih dari 10 Partai, diantarnya PDI Perjuangan,
>> PKB, Golkar, PAN, PKP dan kemungkinan Partai Kongres
>> yang merupakan koalisi beberapa Partai yang
>> ber-azaskan Islam.
>>
>> Ada pendapat lainnya ?
>>
>> Salam,
>> bRidWaN



LETTERS TO THE EDITOR NYT SUDAH DIKIRIM

1999-02-02 Thread Ramadhan Pohan

Salam!
Setelah membaca komentar rekan-rekan dan tenggat waktu perbaikan sudah
berlalu-- saya telah mengirimkan "letter to the editor" ke NYT. Seperti saya
sebut pekan lalu, surat itu dikirim via e-mail.

Jika pun ada alamat di bawah nama-nama kita, itu sekadar memenuhi persyaratan
formal surat-menyurat di media massa-- termasuk NYT.

Dimuat atau tidak, itu urusan belakangan. Yang pasti-- sebagaimana kata bung
Panut ''sebagai salah satu bentuk tanggung-jawab kita yang di perantauan"--
kita telah berbuat.

Selanjutnya apa?
Saya teramat ingin apa yang sudah rekan-rekan lakukan ini bisa menjadi
preseden yang baik bagi milis Permias Listserve@. Kita harapkan tradisi ini
bisa terus berkembang. Bukankah "suara dari sumber tidak resmi" tidak
selamanya jelek? Tidak harus dicibir subeversif-- layaknya istilah yang getol
dipakai rezim Orba?

Tanpa berpretensi "menyaingi KBRI-Deplu" atau "membantu" atau apalah
istilahnya-- kita mencoba menghadirkan opini bersama kita ke dunia luar:
Amerika Serikat dalam hal ini.

Dalam memberikan opini bersama-- semoga ditradisikan-- kita berupaya agar
mampu mengatasi gap-gap atau primordialisme yang menjepit kita. Bahwa kita
berbeda etnis dan agama, itu adalah realitas yang tak perlu ditutup-tutupi.
Tetapi bahwa kita mempunyai ide senafas dan dipayungi nasionalisme Indonesia--
ini jangan dihambat. Memang semua memerlukan political will. Dan political
will itu sendiri mensyaratkan keberanian. Dan menurut saya, elemen ini cukup
kuat kita miliki di milis permias-listserve@. Apa lagi? Ayo maju, bung!!!

salam!
ramadhan pohan

###
Subj:   Ambon Tragedy
Date:   2/2/99 3:11:46 PM !!!First Boot!!!
From:   MADHANp
To: [EMAIL PROTECTED]

To the  Editor:
 The article entitles "40 Christian  Killed in Revenge Riot in an
Indonesian Village" published by The New  York Time Tuesday, January
26, 1999 presented some truth regarding Ambon Tragedy but certainly
not the whole thruth.  The title of the  article itself shows the
imbalance of the facts that were to be presented. This could be the
result of the interview that involved
only the Christian people. Reading the article one would get the
impression that the Christian villagers of Ambon were the sole victim
of the tragedy and that the tragedy was inflicted by revenging
Muslims. The facts were that both the Christian and the Muslims were
in some kind of war.  They attacked and killed each other and a lot of
 people from both sides were dead. In some cases, Muslim's villages
got  obliterated too. We belief that this is not simply religious
conflict but it could have been the game played by elite politicians
in Jakarta.  This is a very set situation and we hope that the
Indonesian  authority could quickly uncover the cause of the tragedy.
 We also hope that in reporting a conflict, your journalists
interview both parties so that both side of the stories are balancely
presented. One sided report of a conflict may result in worsening the
conflict itself, or even creating a new conflict. This may not be true
in advanced countries, but it is the case in Indonesia where riots
could be easily incited by rumors.
 This letter is intended to clarify that Ambon Tragedy is not a
case where the Christian minority is  treated unjustly by the Muslim
majority.  We hope that this letter disolves the bad image about
Muslim majority in Indonesia that the article indirectly portraits.

Indonesia Student Association Mailing List:
Panut Wirata, Ramadhan Pohan, Dodo Dolitle, BlucerRajaguguk,
Ichwan Ramli,  Andrew Pattiwael, B Ridwan, Budi Haryanto and Indra Adrisudiro

2122 Massachusetts Avenue N.W. # 133
Washington, DC 20008
Tel: (202) 822 8841
FAX:(202) 822 9323



Re: PKP dan GOLKAR

1999-02-02 Thread bRidWaN
Kelihatannya pertanyaan bung Hadeer ini
'sangat sulit' untuk dijawab.
kata-kata yang cukup sopan dibanding
'tidak usah' dijawab:))

Salam,
bRidWaN
___
At 10:02 02/02/99 +0700, Hadeer wrote:
Diantara dua pilihan buruk Golkar atau PKP :

Golkar jelas - jelas sekali keburukan dan kegagalan yang telah dicapai...
TAPI mereka sudah minta maaf dan berjanji untuk menjadi Partai yang reformis.

PKP jelas-jelas sekali adalah datangnya dari Golkar dan menganggap
"lebih baik" dari Golkar...TAPI mereka belum jelas mau kemana dan apa tujuannya

Mau Pilih Mana.Snips atau Snaps... :-) Atau nggak kedua-duanya

Smile,
  Hadeer 

Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread Mohammad Rosadi

Assalamualaikum wr.wb

Alloo bung Bridwan dan bung Dodo..., saya mo ikutan ni..:)

Saya tertarik sekali mengikuti diskusi anda berdua tentang pak Amien
Rais. Ada beberapa hal yang mau sampaikan sehubungan dengan diskusi anda
tsb. Mudaha-mudahan berguna bagi kita semua.

Pertama: Menurut hemat saya, tidak selamanya salah seseorang itu masuk
kedalam pusat kekuasaan, sekalipun kekuasaan tersebut berada ditangan
orang-orang yang rakus harta dan gila kekuasaan. Adakalanya diperlukan
orang-orang yang baik dan jujur untuk memberikan sedikit pelita atau
cahaya ditengah "kegelapan" yang dominan tersebut, agar orang-orang lain
yang masih punya iman, tidak terjerumus lebih dalam lagi ke jurang
kesesatan.Malah akan lebih buruk lagi akibatnya, jika TIDAK ADA lagi
orang-orang baik dan jujur didalam pusat kekuasaan, yang senantiasa
memberi contoh dan nasehat yang baik kepada penguasa yang lalim
sekalipun. Bukankah nantinya sang penguasa akan semakin menjadi
bertambah buruk dan lalim..??? Hanya mungkin pertanyaannya adalah sampai
seberapa jauh orang-orang baik ini bisa mempengaruhi lingkungannya
(bukannya malah dipengaruhi oleh lingkungannya)? Jika memang orang-orang
baik ini dapat meminimalkan pengaruh buruk dari lingkungannya terhadap
diri dan keluarganya dan tetap konsisten dalam membela kebenaran, saya
rasa kehadiran mereka ini dipusat kekuasaan akan lebih banyak manfaatnya
ketimbang mudharatnya. Kehadiran mereka mungkin  bisa dibaratkan seperti
ikan yang tubuhnya tidak ikut asin, walaupun hidup didalam air laut yang
asin(mengutip perkataan ulama besar Mesir Sayyid Qutb tentang kehidupan
seorang muslim yang baik).

Kedua: Mengenai pak Amien Rais, saya mencoba melihat beliau sebagai
seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Adakalanya beliau memang salah dalam berbuat dan bertindak. Gus Dur saja
yang katanya selalu menghindari dan tidak mau masuk kedalam pusat
kekuasaan, nyatanya seringkali berbuat keliru dan kontroversial,yang
malah mencerminkan dirinya seolah dekat dengan pusat kekuasaan itu
sendiri.Sebaliknya kita juga dapat melihat dengan mata telanjang betapa
orang-orang baik yang dulu ikut masuk dalam lingkaran kekuasaan(seperti
bp. Amien Rais dan bp. Sri Bintang Pamungkas),cukup berani mengoreksi
dan mengkritik kebijakan-kebijakan rejim Orde baru (baca:Soeharto)yang
keliru. Disinilah saya menaruh rasa hormat kepada mereka berdua...,
berani menyuarakan kebenaran secara terang-terangan disaat rejim Orde
baru SANGAT BERKUASA dahulu, bukannya baru mengkritik dan buka mulut
SETELAH rejim orba jatuh (seperti yang dilakukan kebanyakan orang saat
ini, termasuk kita yang ada di Milis ini).

Ketiga: Kehadiran ICMI memang sulit dipisahkan dari rejim Orde Baru,
sepertinya juga organisasi-organisasi intelektual non Islam lainnya
seperti PIKI,Intelektual pancasila, hindu,dsb (saya lupa namanya), yang
juga merupakan bentukan rejim ORBA. Saya sendiri melihat bahwa kehadiran
para cendikiawan muslim di ICMI sejak dulu TIDAK SELALU menjadi
"pelayan" rejim Orba, karena di ICMI sendiri berkumpul para cendikiawan
dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda. Disatu sisi di
ICMI memang terdapat orang-orang yang sikap dan mentalnya seperti budak
belian, yang mengikuti apa saja kemauan penguasa kala itu. Namun disisi
lain banyak pula anggota ICMI yang punya sikap tegas mengoreksi segala
penyimpangan yang dilakukan rejim orba(seperti bp.Amien Rais,Sri Bintang
Pamungkas,Cak Nur,dll). Jadi kurang bijaksana rasanya jika kita menilai
pribadi seseorang berdasarkan bergabung tidaknya seseorang kedalam ICMI
atau ke dalam lingkaran kekuasaan mantan presiden Soeharto dahulu. Masih
banyak variabel yang harus dimasukkan dalam memberikan penilaian.

Keempat: Saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk tetap berpikir dan
bersikap kritis dalam batas-batas kewajaran. kejadian-kejadian buruk
yang menimpa bangsa dan negara kita saat ini bukanlah karena kesalahan
mantan presiden soeharto dan antek-anteknya semata. Kita semua (kecuali
bayi yang lahir sesudah tanggal 21 mei 1998 lalu) ikut punya andil atas
terjadinya segala macam krisis yang menimpa Indonesia saat ini. Oleh
karena itu, alangkah lebih bijaksana-nya jika kita menilai seseorang
TIDAK SEBATAS tindakan atau perbuatannya di masa lalu saja(terutama saat
rejim Orba berkuasa), melainkan LEBIH kepada apa yang dilakukan orang
tersebut saat ini dan di masa mendatang. Kalaulah orang-orang seperti
Pak Habibie,Amien Rais,Sri Bintang pamungkas, Gus Dur,Cak Nur,Ahmad
Soemargono, Adi Sasono, Uskup belo,Megawati,Theo Syafei, Benny
Moerdani,dll, EVEN Pak Harto dan keluarganya, pernah berbuat
salah.., maka hendaknya kita mengkritik mereka SEBATAS kesalahan yang
mereka perbuat saja, TIDAK lebih dari itu. Singkatnya SIAPAPUN yang
tergelincir berbuat salah, akan kita kritik secara proporsional sesuai
dengan kesalahannya.Sebaliknya bagi SIAPAPUN yang mau bertobat dan Isyaf
(setelah mendapatkan hukuman yang setimpal bagi yang besar
kesalahannya), serta mau berbuat kebaikan 

Employee Performance

1999-02-02 Thread Indi Soemardjan

A story aboout Employee Performance

My boss asked me for a letter describing my partner Bob Smith, and
this is what I wrote:

1. Bob Smith, my assistant programmer, can always be found
2. hard at work in his cubicle. Bob works independently, without
3. wasting company time talking to colleagues. Bob never
4. thinks twice about assisting fellow employees, and he always
5. finishes given assignments on time. Often Bob takes extended
6. measures to complete his work, sometimes skipping coffee
7. breaks. Bob is a dedicated individual who has absolutely no
8. vanity in spite of his high accomplishments and profound
9. knowledge in his field. I firmly believe that Bob can be
10. classed as a high-caliber employee, the type which cannot be
11. dispensed with. Consequently, I duly recommend that Bob be
12. promoted to executive management, and a proposal will be
13. executed as soon as possible.

S.D. - Project Leader

Shortly afterward I sent the following follow-up note:

That bastard Bob was reading over my shoulder while I wrote the
report sent to you earlier today. Kindly read only the odd numbered
lines (1, 3, 5, etc.) for my true assessment.

Regards,
S.D.



Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread Dodo D.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Thanks Bung Rosadi,
Saya senang membaca ulasan anda yang panjang lebar, tentang masalah
yang saya angkat, yang sebenarnya cuma untuk mengisi kekosongan bahan
diskusi beberapa hari yang lalu. Ternyata masalah yang saya angkat
bisa berkembang menjadi bahan diskusi yang cukup menarik.

Argumen Bung Rosadi juga sekaligus menambahkan apa yang telah saya
diskusikan dengan Bung Ridwan pada topik yang lainnya (Re: Menyikapi
Soeharto).

Wassalam

---Mohammad Rosadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaikum wr.wb
>
> Alloo bung Bridwan dan bung Dodo..., saya mo ikutan ni..:)
>
> Saya tertarik sekali mengikuti diskusi anda berdua tentang pak Amien
> Rais. Ada beberapa hal yang mau sampaikan sehubungan dengan diskusi
anda
> tsb. Mudaha-mudahan berguna bagi kita semua.
>
> Pertama: Menurut hemat saya, tidak selamanya salah seseorang itu masuk
> kedalam pusat kekuasaan, sekalipun kekuasaan tersebut berada ditangan
> orang-orang yang rakus harta dan gila kekuasaan. Adakalanya diperlukan
> orang-orang yang baik dan jujur untuk memberikan sedikit pelita atau
> cahaya ditengah "kegelapan" yang dominan tersebut, agar orang-orang
lain
> yang masih punya iman, tidak terjerumus lebih dalam lagi ke jurang
> kesesatan.Malah akan lebih buruk lagi akibatnya, jika TIDAK ADA lagi
> orang-orang baik dan jujur didalam pusat kekuasaan, yang senantiasa
> memberi contoh dan nasehat yang baik kepada penguasa yang lalim
> sekalipun. Bukankah nantinya sang penguasa akan semakin menjadi
> bertambah buruk dan lalim..??? Hanya mungkin pertanyaannya adalah
sampai
> seberapa jauh orang-orang baik ini bisa mempengaruhi lingkungannya
> (bukannya malah dipengaruhi oleh lingkungannya)? Jika memang
orang-orang
> baik ini dapat meminimalkan pengaruh buruk dari lingkungannya terhadap
> diri dan keluarganya dan tetap konsisten dalam membela kebenaran, saya
> rasa kehadiran mereka ini dipusat kekuasaan akan lebih banyak
manfaatnya
> ketimbang mudharatnya. Kehadiran mereka mungkin  bisa dibaratkan
seperti
> ikan yang tubuhnya tidak ikut asin, walaupun hidup didalam air laut
yang
> asin(mengutip perkataan ulama besar Mesir Sayyid Qutb tentang
kehidupan
> seorang muslim yang baik).
>
> Kedua: Mengenai pak Amien Rais, saya mencoba melihat beliau sebagai
> seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
> Adakalanya beliau memang salah dalam berbuat dan bertindak. Gus Dur
saja
> yang katanya selalu menghindari dan tidak mau masuk kedalam pusat
> kekuasaan, nyatanya seringkali berbuat keliru dan kontroversial,yang
> malah mencerminkan dirinya seolah dekat dengan pusat kekuasaan itu
> sendiri.Sebaliknya kita juga dapat melihat dengan mata telanjang
betapa
> orang-orang baik yang dulu ikut masuk dalam lingkaran
kekuasaan(seperti
> bp. Amien Rais dan bp. Sri Bintang Pamungkas),cukup berani mengoreksi
> dan mengkritik kebijakan-kebijakan rejim Orde baru (baca:Soeharto)yang
> keliru. Disinilah saya menaruh rasa hormat kepada mereka berdua...,
> berani menyuarakan kebenaran secara terang-terangan disaat rejim Orde
> baru SANGAT BERKUASA dahulu, bukannya baru mengkritik dan buka mulut
> SETELAH rejim orba jatuh (seperti yang dilakukan kebanyakan orang saat
> ini, termasuk kita yang ada di Milis ini).
>
> Ketiga: Kehadiran ICMI memang sulit dipisahkan dari rejim Orde Baru,
> sepertinya juga organisasi-organisasi intelektual non Islam lainnya
> seperti PIKI,Intelektual pancasila, hindu,dsb (saya lupa namanya),
yang
> juga merupakan bentukan rejim ORBA. Saya sendiri melihat bahwa
kehadiran
> para cendikiawan muslim di ICMI sejak dulu TIDAK SELALU menjadi
> "pelayan" rejim Orba, karena di ICMI sendiri berkumpul para
cendikiawan
> dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda. Disatu sisi di
> ICMI memang terdapat orang-orang yang sikap dan mentalnya seperti
budak
> belian, yang mengikuti apa saja kemauan penguasa kala itu. Namun
disisi
> lain banyak pula anggota ICMI yang punya sikap tegas mengoreksi segala
> penyimpangan yang dilakukan rejim orba(seperti bp.Amien Rais,Sri
Bintang
> Pamungkas,Cak Nur,dll). Jadi kurang bijaksana rasanya jika kita
menilai
> pribadi seseorang berdasarkan bergabung tidaknya seseorang kedalam
ICMI
> atau ke dalam lingkaran kekuasaan mantan presiden Soeharto dahulu.
Masih
> banyak variabel yang harus dimasukkan dalam memberikan penilaian.
>
> Keempat: Saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk tetap berpikir
dan
> bersikap kritis dalam batas-batas kewajaran. kejadian-kejadian buruk
> yang menimpa bangsa dan negara kita saat ini bukanlah karena kesalahan
> mantan presiden soeharto dan antek-anteknya semata. Kita semua
(kecuali
> bayi yang lahir sesudah tanggal 21 mei 1998 lalu) ikut punya andil
atas
> terjadinya segala macam krisis yang menimpa Indonesia saat ini. Oleh
> karena itu, alangkah lebih bijaksana-nya jika kita menilai seseorang
> TIDAK SEBATAS tindakan atau perbuatannya di masa lalu saja(terutama
saat
> rejim Orba berkuasa), melainkan LEBIH kepada apa yang dilakukan orang

Nitrate and Carcinogen.

1999-02-02 Thread Ezra Ibrahim

Any of you in Permias milis into BioChemist or at least can explain the
relation between nitrate (not nitrite) and carcinogen?

I have to do presentation and paper with bibliography on:

How does nitrate consumption results in production of carcinogen?

Thank you for your help! May God reward your kindness.

p.s: it's ok if you don't have any bibliographies on this, but if you do
 please enlist them!



Re: Perceraian Dalam Kristen

1999-02-02 Thread Blucer Rajagukguk

Berpisah masih bisa bersatu lagi..betul...sama juga bercerai juga bisa
bersatu lagi :)) Apakah bercerai = berpisah ...lebih baik kita tanya
STA. Apakah separation = divorce, mungkin iya dalam segi tertentu dan
beda dari sisi yang lain. Apakah perceraian dalam katolik dan kristen
berbeda?? Jelas enggak :)
Perceraian tidak dijelaskan dalam hukum taurat. Tetapi soal perzinahan
ataupun mengingini milik orang lain tertulis di hukum ke 7 dan ke 9.
Kedua hukum ini dalam prakteknya sering menjadi penyebab perceraian.
Sebagai contoh: Jika Istri (buat yang lelaki) atau Suami (buat yang
perempuan) tertangkap basah berzinah dengan orang lain, apa yang harus
anda perbuat??
Thats all.

Andrew G Pattiwael wrote:
>
> Bung Blucer,
> Mesti dilarang sama siapa?
> Perceraian itu bukan berpisah Bung, berpisah masih bisa kembali
> bersatu lagi, kan berpisah definisinya bisa pisah ranjang, pisah
> rumah...kalau bercerai, wah musti ngurus surat lagi, musti dicap
> stempel sama lurah camat segala (bener ngga sih...sorry belum pernah
> bercerai sih...kawin aja belon, maksud saya nikah)
> Wah saya ngga hapal tuh bunyi hukum Taurat...tapi kalau ngga salah,
> hanya mengingatkan agar tidak mengingini istri orang lain,
> namun tidak membahas ttg dilarangnya bercerai...
> Terima Kasih atas penjelasan Bung Blucer
>
> Andrew
>
> On Fri, 29 Jan 1999, Blucer Rajagukguk wrote:
>
> > Iya bung Andrew... anda benar soal  menggunakan kata 'dilarang'.
> > Tapi baik di katolik maupun di protestan mesti sama soal perceraian.
> > Landasan soal ini pernah dicontohkan oleh surat rasul Paulus di suatu
> > kota. Perceraian itu khan berpisah, maka bagaimana bisa dilarang.
> > 1. Kematian ...> siapa yang bisa ngelarang?? :))
> > 2. Salah satu zinah ...> Ini jelas melanggar hukum taurat tapi biar
> > dilarang juga susah :)
> > Jadi jelas bahwa yang memisahkan suatu perkawinan memang karena alam
> > ataupun salah satu melanggar perintah ke-7.
> > Mudah-mudahan jelas.
> >
> >
> > Andrew G Pattiwael wrote:
> > >
> > > Bung Efron, Bung Blucer, dan rekan-rekan permias@,
> > >
> > > tetapi perceraian kan tidak dilarang dalam Kristen Protestan, walau
> > > seperti yang saya tuliskan dibawah, didalam alkitab memang
> > > ada tertulis, dan saya sering dengar kotbah pendeta manapun,
> > > bahwa Apa yang dipersatukan oleh Tuhan (Dalam Sumpah perkawinan
> > > yang diucapkan oleh sepasang pelamin, bahwa mereka akan saling
> > > menyayangi dan mengasihi dan hanya mati yang akan memisahkan
> > > keduanya), hiaahhh..bunyinya seperti filem-filem di hollywood.
> > > romantisss kal.. ehemmnm.
> > > , Seperti kata Bung Blucer sendiri, memang sangat
> > > dihindarkan namun tidak dilarang kan..
> > >
> > > Bung Efron, apakah sudah sedemikian negatifnya sekte-sekte dalam
> > > sebuah agama, sehingga setiap seseorang yang mempunyai pendapat
> > > berbeda langsung diimaginasikan dengan sekte-sekte?
> > > Sekte-sekte dalam Kristen saja masih buram bagi saya, setahu saya
> > > Gereja Kristen itu sebenarnya Oikumene " Satu Gereja" Namun
> > > memang banyak kenyataannya Gereja mempunyai banyak nama.
> > >
> > > Tanggapan untuk pernyataan Pdt. Tarigan dari GKI Kebayoran,
> > > Perceraian kan tidak terjadi atau direncanakan sebelum menikah,
> > > itu memang benar, lagian kok sebelum menikah sudah nanya ttg
> > > bercerai, ya ngga masuk akal donk, saya kalau jadi Pendetanya
> > > jelas " Bengong " setengah mati, ini orang nikah buat dapatin
> > > asuransi kematian atau warisan sang istri... kalau ngga niat,
> > > ya udah ngga usah nikah, kawin saja(heheh salah...jangan
> > > nikah seharusnya)
> > > perceraian itu terjadi setelah kedua pasangan itu menikah (atau kawin)
> > > setelah beberapa lama kemudian menemukan ketidak cocokan, lalu
> > > memutuskan untuk bercerai karena sudah tidak dapat lagi
> > > menemukan kunci untuk menyelesaikan permasalahan mereka.
> > >
> > > Mohon maaf kalau saya memang salah, maklum walau Agama Kristen Protestan
> > > tercantum di KTP saya (Kristen KTP) namun saya bukanlah pemeluk
> > > agama yang taat (Masih keduniawian). Seperti kata Bung Efron
> > > sendiri mengenai Kristen Ambon, saya pemeluk Kristen yang
> > > diwariskan oleh Ortu saya (Entah ini berbunyi seperti Pemaksaan
> > > thd Hak Asasi) Namun untuk saat ini saya memang belum mempunyai
> > > niatan untuk pindah ke agama yang lebih cocok atau mendalami
> > > agama saya yang masih saya peluk ini.
> > >
> > > Aduhtolong jangan tanya saya yang teologia, sekolah minggu
> > > saja sering bolosdi gereja saja, kalau khotbah saja masih
> > > ketiduran
> > >
> > > Andrew
> > >
> > > On Fri, 29 Jan 1999, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
> > >
> > > > Bung Andi Pattiwael,
> > > >
> > > > Kata siapa sih Kristen Protestan memperbolehkan cerai? Barangkali sekte Andi
> > > > Pattiwael yang mengizinkan. Dalam salah satu sesi katekisasi pra-nikah di
> > > > GKI Kebayoran seorang peserta menanyakan "bolehkah bercerai?". Dengan tegas
> > > > Pdt. C. Tarigan menjawab (atau ganti be

Re: Fw: [ITB] keluarin aja timtim dari Republik Indonesia

1999-02-02 Thread Blucer Rajagukguk

Ngadu ayam saja dosa, apalagi ngadu orang!!
Kalau anda benar-benar beragama dengan baik tunjukkanlah teladan
kedamaian ditengah orang-orang.
Cak Nur menyatakan Islam adalah agama yang paling toleran dan saya
percaya itu. Mudah-mudahan anda tidak merusak image yang coba dibuat Cak
Nur. KH Ali Yafei bicara Islam adalah kedamaian, sedangkan ucapan-ucapan
yang membuat emosi tentunya hanya menimbulkan pertengkaran dan
perselisihan. Saya jadi ragu dengan uda nasrul ini, kok tidak
mencerminkan ucapan kedua tokoh yang saya kagumi ini.
peace.

Budi Haryanto wrote:
>
> Nih .., satu contoh penyebar penyakit.!
>
> Nasrullah Idris,
> Doyan amat sih anda mengadu agama !!!
> Percuma dong puasa sebulan lalu meminta maaf kalau lagi-lagi bikin
> penyakit kayak gini.
>
> Bijaksanalah dikit.
>
> Buat teman-teman lain, mohon bisa berkepala dingin, anda akan menjadi
> semakin matang.
>
> Salam,
> Budi
>
> Nasrullah Idris wrote:
> >
> > Subject: Re: [ITB] keluarin aja timtim dari Republik Indonesia
> > Date: Sat, 30 Jan 1999 14:39:46 +0700 (JAVT)
> > From:"Mr.Sunandar" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > bener maneh, Nan.Saya DUKUNG.
> > Kabar terbaru dari koran katanya Uskup Belo meminta agar Jakarta untuk
> > menunda pelepasan TIMTIM.Dia mengakui adanya kepanikan masyarakat TIMTIM
> > menyikapi keputusan jakarta.
> >
> > He he he enak ajah. Indonesia udah puluhan tahun menderita gara-gara
> > TIMTIM. Bayangkan APBN TIMTIM 98% di subsidi masyarakat Indonesia yang
> > kebetulan 88% orang Islam.
> >
> > Tapi apa balasan mereka ?. Udah dipojokkan, difitnah, eh masih berani
> > mengusir, membakar tempat ibadah dan rumah-rumah mereka. Udah nggak
> > pernah
> > minta maaf , eh masih ngelarang larang untuk membangun kembali
> > rumah-rumah
> > ibadah itu. Dan yang lebih kurang ajar lagi, berani lagi Pak Uskup Belo
> > memberi pernyataan yang menghebohkan beberapa tahun yang lalu bahwa
> > daerah TIMTIM khusus untuk umat Katolik. Apa yang lebih SARA dari hal
> > ini?
> >
> > Bandingkan dengan Aceh. Walaupun sama-sama rusuh, sama-sama ditekan
> > ABRI,
> > sama-sama fanatik thd agamanya, tapi mereka tidak pernah melakukan
> > tindakan diskriminatif SARA. Tidak pernah terdengar gereja atau
> > pengungsian orang-orang kristen dari ACEH.
> >
> > GUE mendukung PISAN TIMTIM dipisah. Cuman sayah rada takut dengan nasib
> > orang Islam disana. Gimana yah nasib mereka. Semoga ALLAH SWT melindungi
> > mereka...
> >
> > Ada yang bisa jawab nggak?
> > kalo bisa sih orang TIMTIM-nya sendiri ...
> >
> > THANX..



Re: Perceraian Dalam Kristen

1999-02-02 Thread Blucer Rajagukguk

Soal masyarakat amerika ??? Wah yang ini sulit karena yang jelas
dasarnya terlalu beragam. Banyak orang Kristen yang berubah menjadi
agnostik, sehingga hukum Kristen hanya dijalankan kepada pengikut
Kristen yang taat saja.

Hadeer wrote:
>
> Dear :
>
> Boleh ikut nimbrung ...makasih...
>
> Ngomong-ngomong soal kawin, cerai, pisah ranjang, surat nikah, istri
> orang lain dll
>
> Saya pengen tahu persepsi masyarakat Amerika tentang institusi lembaga
> perkawinan...mungkin rekan permias yang tinggal di amerika sedikit
> banyak tahu hal ini
>
> Soalnya, mungkin karena saya kebanyakan nonton film amerika di indonesia
> ini, seperti Beverly Hills 90210 atau Melrose Place, atau film - film
> Hollywood yang lain yang mengetengahkan free sex, embat sana - embat
> sini, kawin cerai dll...koq ya masih juga mempersoalkan perlu tidaknya
> lembaga perkawinan.sebenarnya apa tujuan dan fungsi lembaga
> perkawinan dilihat dari persepsi orang amerika yang tergambar di
> film-film itu..atau di masyarakat amerika yang sebenarnya.
>
> Atau itu cuma film-film saja yang sama sekali tidak tergambar di
> masyarakat amerika yang sebenarnyajadi apa gunanya film-film
> tersebutapa mau MERUSAK budaya, adat, tatanan sosial tempat film itu
> beredar ?? (pasti juga beredar di Amerika seperti beredar di
> Indonesia)...
>
> Seperti Clintonsaya mah masih nggak bisa habis pikirbagaimana
> ucapan yang keluar dari mulutnya atau segala macam perjanjian yang
> dibuat oleh Amerika bisa dipercaya kalau istrinya sendiri di
> KHIANATI.salut buat Hillary atas kesabarannya
>
> Smile
>
> Hadeer
>
> Andrew G Pattiwael wrote:
>
> > Bung Blucer,
> > Mesti dilarang sama siapa?
> > Perceraian itu bukan berpisah Bung, berpisah masih bisa kembali
> > bersatu lagi, kan berpisah definisinya bisa pisah ranjang, pisah
> > rumah...kalau bercerai, wah musti ngurus surat lagi, musti dicap
> > stempel sama lurah camat segala (bener ngga sih...sorry belum pernah
> > bercerai sih...kawin aja belon, maksud saya nikah)
> > Wah saya ngga hapal tuh bunyi hukum Taurat...tapi kalau ngga salah,
> > hanya mengingatkan agar tidak mengingini istri orang lain,
> > namun tidak membahas ttg dilarangnya bercerai...
> > Terima Kasih atas penjelasan Bung Blucer
> >
> > Andrew
> >



Re: Perceraian Dalam Kristen

1999-02-02 Thread Andrew G Pattiwael

Perbedaan bercerai dan berpisah yang saya bahas adalah dalam konteks
status, berpisah belum tentu bercerai, bercerai dalam artian secara
hukum bukan lagi suami-istri atau direstui oleh Hukum (Negara dan Agama?)
Saya punya definisi di email terakhir
memang tidak mendukung argument saya. Berpisah dan Bercerai dalam
penerjemahannya memang luas sekali.
Memang tidak ada perbedaan antara kedua agama (Katholik dan Protestan),
namun pandangan masyarakat pada umumnya, agama katholik melarang
perceraian. Sedangkan Protestan, pelarangan terutama berdasarkan
peraturan-peraturan yang tertulis di gereja,tidak ada.(Kalau salah tolong
dibetulkan)
Secara statistik saya memang tidak mempunyai data yang kuat mengenai
perceraian dari protestan.
Mengenai penyebab perceraian, menurut saya hubungan antara suami-istri
secara pribadi seharusnya lebih kuat dari peraturan agama.
Peraturan agama hanya menguatkan landasan pernikahan itu sendiri, namun
tidak menjadi penguat pernikahan itu. Kepercayaan bahwa masing-masing pihak
selalu (not always the case,right?) jujur. Ini yang selalu saya
dapat dalam nasehat membina hubungan yang baik. Tanggung jawab masing-masing
pihak adalah kepada yang diatas. (Mungkin kalimat saya ttg peran agama,
sebagai pelengkap saja bisa salah)

Saya jadi ingin tahu ttg berapa atau berapa banyak perceraian dalam
rumah tangga Kristen (Baik protestan maupun katolik)
Apakah tradisi Katolik yang hanya mengijinkan sekali menikah, meningkatkan
kekuatan sebuah rumah tangga.

kalau salah satu pasangan tertangkap basah "nyeleweng" ,
Tergantung pada pasangan yang dikhianatinya, apakah masih mau mempercayayai
"sang pengkhianat", mau memberi kesempatan untuk yang kedua kalinya,
Kebesaran Hati pasangan yang dikhianati bisa kita lihat dari peristiwa ini.
Tentu kebesaran hati ini juga tergantung pada: kekuatan emosional,
mental, masa depan anak-anak. Kadang sang pasangan dapat memaafkan
si pelaku, hanya karena memikirkan nasib anak-anak mereka. Sang pasangan
tentu berpikir pengaruh dari perceraian, apalagi setelah terpukul
dengan kejadian sang ayah/istri mengkhianati sang ibu/ayah (dan mereka juga)
demi cinta yang lain. Inilah yang sering membekas di ingatan anak-anak,
perselingkuhan orang tuanya, perceraian, keluarga berantakan,
melihat bagaimana efek dari ketidak jujuran salah satu orang tuanya thd
ibu/bapak. Ini yang selalu diingat oleh sang anak.

Namun, kadang, dari keluarga single (bercerai/ditinggal mati), muncul figur
tunggal (ayah/ibu) yang cukup kuat. Figur yang selalu dikagumi/diratapi.

Kasihan saja akibatnya bagi anak-anak dan pasangan yang telah dikhianati.
Dan tentunya Gereja harus berpihak pada mereka.
Jadi Apakah Harus Bercerai Apabila Ketahuan Melanggar Hukum Taurat (
Ayat 7 dan 9)?
Sekali lagi, jawabannya tergantung atas kebesaran hati pihak yang dikhianati.

Bung Blucer, you got me...
Salam,

Untuk Bung Effron, saya juga anggota GKI, kalau di Jakarta. Secara Baptis
saya anggota GPIB. Di Irian , karena gerejanya sedikit, apalagi di TPRA
(Tembagapura), saya anggota di GKII (Gereja Kristen Injili di Indonesia)
Wah, saya ngga tau gereja-gereja ini termasuk "cult" yang mana.
Semoga "Oikumene" atau "satu gereja dalam tubuh Yesus".
Di sini saya Gereja "Tubuh Mu adalah Bait Allah" . :)


Andrew Pattiwael




On Tue, 2 Feb 1999, Blucer Rajagukguk wrote:

> Berpisah masih bisa bersatu lagi..betul...sama juga bercerai juga bisa
> bersatu lagi :)) Apakah bercerai = berpisah ...lebih baik kita tanya
> STA. Apakah separation = divorce, mungkin iya dalam segi tertentu dan
> beda dari sisi yang lain. Apakah perceraian dalam katolik dan kristen
> berbeda?? Jelas enggak :)
> Perceraian tidak dijelaskan dalam hukum taurat. Tetapi soal perzinahan
> ataupun mengingini milik orang lain tertulis di hukum ke 7 dan ke 9.
> Kedua hukum ini dalam prakteknya sering menjadi penyebab perceraian.
> Sebagai contoh: Jika Istri (buat yang lelaki) atau Suami (buat yang
> perempuan) tertangkap basah berzinah dengan orang lain, apa yang harus
> anda perbuat??
> Thats all.
>
> Andrew G Pattiwael wrote:
> >
> > Bung Blucer,
> > Mesti dilarang sama siapa?
> > Perceraian itu bukan berpisah Bung, berpisah masih bisa kembali
> > bersatu lagi, kan berpisah definisinya bisa pisah ranjang, pisah
> > rumah...kalau bercerai, wah musti ngurus surat lagi, musti dicap
> > stempel sama lurah camat segala (bener ngga sih...sorry belum pernah
> > bercerai sih...kawin aja belon, maksud saya nikah)
> > Wah saya ngga hapal tuh bunyi hukum Taurat...tapi kalau ngga salah,
> > hanya mengingatkan agar tidak mengingini istri orang lain,
> > namun tidak membahas ttg dilarangnya bercerai...
> > Terima Kasih atas penjelasan Bung Blucer
> >
> > Andrew
> >
> > On Fri, 29 Jan 1999, Blucer Rajagukguk wrote:
> >
> > > Iya bung Andrew... anda benar soal  menggunakan kata 'dilarang'.
> > > Tapi baik di katolik maupun di protestan mesti sama soal perceraian.
> > > Landasan soal ini pernah dicontohkan oleh surat rasul Paulus di suatu
> > > kota. Perceraian itu khan berpisa

Fw: [Fwd: ISJ's 98 reflection]

1999-02-02 Thread deddy priadi


-Ursprüngliche Nachricht-
Von: Hok An <[EMAIL PROTECTED]>
An: krikil <[EMAIL PROTECTED]>
Datum: Montag, 1. Februar 1999 11:45
Betreff: [Fwd: ISJ's 98 reflection]


>
>










 refl98 (igg).doc






Re: I am excited to see Tim tim go

1999-02-02 Thread Yohanes Santoso

Tolong di masa depan jangan kirim file yang gede2x lagi ya!
Mail gua jadi over-quota gara2x email ini. Lalu kalau kirim
file, harap dikasih tahu di body email messagenya apa isi
yabba.zip ini.

Yohanes Santoso

Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]> writes:

> This is a multi-part message in MIME format.
> --591CCF0A8ADDC5624BD4
> Content-Type: text/plain; charset=us-ascii
> Content-Transfer-Encoding: 7bit
>
> I am excited to see Tim tim go
> --
> Indi Soemardjan
>
> Be my guest: http://pagina.de/indradi
> --591CCF0A8ADDC5624BD4
> Content-Type: application/x-zip-compressed; name="yabba.zip"
> Content-Transfer-Encoding: base64
> Content-Disposition: inline; filename="yabba.zip"
>



Re: Ummat Islam & Demokrasi!

1999-02-02 Thread Blucer Rajagukguk

Bung Panut, bukannya saya mau memasyarakatkan bentuk-bentuk pemisahan
yang jelas kurang baik buat bangsa ini. Saya hanya meneruskan istilahnya
Cak Nur, beliau menyebut kelompok Islam tentunya ada kelompok Non Islam.
Justru saya lebih setuju jika kita tidak memisahk-misahkan kelompok
semacam itu. Karena kita satu bangsa maka kita semua sama kedudukannnya
didalam hukum, ekonomi dan pemerintahan.
Tetapi dengan menggunakan kata-kata 'kelompok' tsb, saya menganjurkan
agar kita sama-sama bersaing untuk menunjukkan teladan ajaran agama kita
yang saya yakin jauh dari kekerasan dan penganiayaan.
peace.

Panut Wirata wrote:
>
> Rekan-rekan sekalian:
> Setuju dengan Blucer, perlu lomba toleransi antar kelompok.
>  Namun, saya ingin tahu apa saja sih kelompok-kelompok (atau
> mungkin golongan) dari warga negara Indonesia, apa sih definisinya
> kelompok, apakah perlu undang-undang untuk mendirikan kelompok.
>   Lalu apakah seluruh umat Islam di Indonesia adalah satu
> kelompok. Apakah seluruh umat Islam di seluruh dunia adalah satu
> kelompok? Apakah DI/TII dahulu juga termasuk kelompok Islam, bila
> demikian, maka pasti bukan yang termasuk dalam kelompok umat Islam
> versi Cak Nur.
>
> Wasalam,
> Panut Wirata
>
> ---Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Mengutip ucapan Cak Nur bahwa Islam adalah kelompok yang paling
> toleran,
> > saya ikut menyambut gembira. Marilah semua kelompok beragama saling
> > bersaing dalam menunjukan toleransi tentunya saling bersaing
> memberikan
> > teladan bagaimana mau menghargai kelompok lain.
> > Mudah-mudahan dengan melalui teladan langsung di lapangan, segala
> macam
> > kerusuhan dapat teratasi.
> > peace.
> >
> > Mohammad Rosadi wrote:
> > >
> > > Assalamualaikum Wr.Wb
> > >
> > > Berikut ini saya teruskan email yang saya terima dari seorang
> rekan..,
> > > tentang wawancara wartawan majalah Ummat dengan Bapak Nurcolish
> Majid..,
> > > seorang tokoh yang dianggap cukup moderat oleh berbagai kalangan dan
> > > tidak disangsikan lagi intelektualitasnya.
> > >
> > > Selamat Membaca...:-)
> > >
> > > Wassalam
> > > Mohamad Rosadi
> > >
> > > >Majalah UMMAT: EDISI No.29 Thn. IV/ 1 Feb 99
> > > >
> > > >Nurcholish Madjid:
> > > >DIBANDING KELOMPOK LAIN, UMMAT ISLAM LEBIH SIAP
> > > >BERDEMOKRASI
> > > >
> > > >Prof Dr Nurcholish Madjid memang tak punya partai. Tidak pula
> tercatat
> > > >sebagai anggota atau simpatisan partai mana pun, termasuk partai
> Islam.
> > > >Apakah itu ada hubungannya dengan doktrin "Islam yes, Partai
> Islam No"
> > > >seperti yang dicetuskannya pada 1970-an? Tidak juga. Sebab, ketika
> > > banyak
> > > >orang mulai risau dengan menjamurnya partai-partai sekarang ini,
> Cak
> > > >Nur-demikian panggilan akrabnya-justru merasa gembira. "Itu
> cermin dari
> > > >berkembangnya demokrasi,
> > > >apalagi sebagian pengurus partai-partai itu kan alumni HMI,"
> katanya.
> > > >
> > > >Di manakah posisi Nurcholish dalam setting sosial politik dan
> "kapal
> > > >besar" bernama Indonesia? Mungkin tak berlebihan kalau cendekiawan
> > > Muslim
> > > >dan Rektor
> > > >Universitas Paramadina Mulya ini disebut sebagai "guru bangsa".
> > > >Pengetahuannya yang luas, pembawaannya yang santun, dan sikapnya
> yang
> > > >moderat membuat ia dihormati dan dicintai banyak kalangan.
> > > >Meskipun demikian, tak semua pendapatnya diterima. Tak jarang ia
> > > menerima
> > > >kritik, bahkan pernah juga hujatan, dari orang-orang yang tak
> setuju
> > > >dengannya. Toh, sebagai cendekiawan bebas, ia tetap bersuara
> kritis dan
> > > >hampir
> > > >tanpa pamrih terhadap persoalan-persoalan besar yang dihadapi
> umat dan
> > > >bangsanya.
> > > >Semangat itu pula yang mendorongnya menjadi mediator rekonsiliasi
> > > antara
> > > >Ketua Umum PAN Amien Rais dan Ketua PBNU Abdurrahman Wahid belum
> lama
> > > ini.
> > > >"Karena khawatir Mas Amien tidak hadir dalam dialog itu, saya
> mengirim
> > > >faks dari Surabaya. Sengaja saya tulis dalam bahasa Arab karena
> isinya
> > > >sangat politis, supaya tidak terlalu menarik perhatian orang.
> > > >Alhamdulillah, akhirnya Mas
> > > >Amien dan Gus Dur, yang sempat dikabarkan 'retak' itu, akhirnya
> > > bertemu,"
> > > >tuturnya.
> > > >
> > > >Kalau kedua tokoh besar ini rukun, Indonesia masa depan akan sangat
> > > >promising, sangat menjanjikan bagi perkembangan demokrasi,"
> tuturnya
> > > >merendah. Kepada M.
> > > >Syafi'i Anwar, Asep S. Sambodja, dan fotografer Alfian dari
> UMMAT, Cak
> > > Nur
> > > >bicara panjang tentang persoalan-persoalan besar yang menghadang
> bangsa
> > > >ini di
> > > >kantor Yayasan Wakaf Paramadina, Pondok Indah, Jakarta, dua pekan
> lalu.
> > > >
> > > >T= Tanya, J=Jawab
> > > >
> > > >(T) Di tengah era reformasi sekarang, Indonesia tampaknya berada di
> > > >persimpangan jalan. Sepanjang 1998, reformasi tidak saja melahirkan
> > > >masyarakat yang lebih bebas, tapi  juga memunculkan kekerasan
> sosial
> > > >politik di sana-sini.
> > > >Komentar Anda?
> > > >(J) Saya kira di masyar

Greetings, Barcelona Conference (fwd)

1999-02-02 Thread Indra Adrisudiro

Ada yang berminat ? Mas Syamil (Toledo, OH) mungkin ?

Indra

-- Forwarded message --
Date: Tue, 02 Feb 1999 18:02:35 -0500
From: CRESMGT <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Greetings, Barcelona Conference


Dear Indra

Greetings!  I am writing to let you know of the 1999 Academy of Business & 
Administrative Sciences (ABAS) International conference which I am currently in the 
process of organizing and which I think will be of interest to you.The conference 
will be held July 12-14, 1999 in Barcelona, Spain.  The theme of the conference is  
Globalization & Emerging Economies.  I am giving full details of the conference  here 
including an abstract submission form.  

The web site for the conference can be accessed at:
http://www.sba.muohio.edu/abas/

A number of academics, business executives,  government officials, and consultants are 
expected to attend the conference.I would  invite you to submit a proposal for an 
individual  presentation, a  panel symposium,  or a workshop for the conference.  The 
deadline for  submission of abstracts is  February 27, 1999.   Full papers submitted 
strictly according to instructions will be included in the Electronic Proceedings to 
be maintained at the web site.  

I will also appreciate your bringing the conference to attention of other faculty, 
colleagues, or business executives who might be interested.  

I hope you will be able to participate in the conference and will be looking forward  
to hearing from you.
 

With best regards,

Sincerely,



Appa Rao Korukonda, Ph.D.
Professor of Management Sciences
Director, Center for Research in Management &
Program Chair, 1998 ABAS International Conference

Phones:  (716) 375-2076 [or] (716) 375-2089 [or] (716) 372-8094
Fax: (716) 373-2270 [or] (716) 375-7859
E-Mail:  [EMAIL PROTECTED] [or] [EMAIL PROTECTED] 
--
ACADEMY OF BUSINESS & ADMINISTRATIVE SCIENCES





presents


1999 International Conference
http://www.sba.muohio.edu/abas/



Program Theme:  
Globalization & Emerging Economies 

Submission Deadline:  February 27, 1999










Barcelona, Spain
July 12-14, 1999
 
 ABOUT THE CONFERENCE
As we enter the new millennium, organizations and economies are increasingly finding 
it necessary to expand into the global environment and to increase their base, not 
only in inputs and outputs, but in skills and systems as well.  Globalization has 
brought in its wake new questions and issues for scholars and practitioners of 
Business and Administrative Sciences.  

Globalization in the context of Emerging Economies is a theme of  extraordinary scope 
well suited to the present world order  characterized by a borderless world and an 
on-going search for the proper balance between nationalism and globalism.  This 
dynamic has found expression in economic, organizational, social, political, and 
cultural upheavals at the micro and macro levels.  As we enter the new millennium, it 
is difficult to think of a topic more worthy of a sustained and enduring intellectual 
dialogue.  

Thus the 1999 International Conference of the Academy of Business and Administrative 
Sciences will focus on Globalization and Emerging Economies. This conference will 
bring together leaders from business, government, and academia from all over the 
world--both the developed and developing economies--to discuss and share ideas and to 
work together to meet the challenges of the emerging world order.  

CONFERENCE VENUE
The conference will be held at Barcelona Plaza Hotel, situated in the business hub of 
Barcelona, in front of the Barcelona Trade Fair and Convention Center in the Monjuich 
area where most of the Olympics venues are also located.  The hotel also has a Health 
Club with swimming pool, sauna, and solarium at the disposal of guests.  The 
conference will take place in the Gran Salon and other Meeting Rooms of the hotel.  
Additional conference facilities will be available as needed.

CONFERENCE LANGUAGE
The conference will be conducted in English.

TOPICS
Proposals for presentations, panel symposia, and workshops are invited in the 
following areas.  Related topics in line with the theme of the conference will also be 
considered.  

Presentations are scheduled for 25 minutes and must be made by an individual speaker.  
Panel symposia are three or more related presentations by different speakers and must 
be proposed by the lead speaker.   In the case of presentations involving a 
significant experiential component, a workshop proposal would be appropriate. 

Submission of a proposal implies a commitment to register for and attend the 1999 ABAS 
International Conference. The maximum number of roles (as presenter, author, session 
chair, or symposium panelist)  for any given individual is three. 

Country-Specific and Region-Specific topics covering the emerging 

Re: BENALU?

1999-02-02 Thread HARRY A AZIS

Saya setuju,
Sebaiknya kita hati-hati atas sesuatu, apakah kita lagi senang ataupun
sedang benci
Hanya dengan itu kita bisa lebih adil menilai sesuatu
Harry Azhar Azis

On Wed, 27 Jan 1999, Andrew G Pattiwael wrote:

> Apa maksud anda dengan Tim-Tim Benalu?
> Kalau Tim-tim benalu, berarti Indonesia juga benalu donk
> nempel mulu dengan Irian Jaya, Aceh atau minjem mulu ama IMF
>
> Hati-hati pakai istilah donk
>
>
>
> Andrew
>
> On Wed, 27 Jan 1999, djoko raharto wrote:
>
> > Hot News from Indosiar
> >
> > Presiden telah setuju tim-tim (benalu) dilepas, namun demikian keputusan
> > sepenuhnya diserahkan kepada DPR/MPR.
> >
> > salam
> >
> >
> > __
> > Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
> >
>



Re: Materi Tarbiyah

1999-02-02 Thread Basuki, Sulistiono

> ||   ||  o   ||
> _o_,_\ ,;:   .'_o_\ ,;:  (_|_;:  _o_,_,_,_;
>(  ..  / (_)/(.
>Bismillah irRahman irRaheem
>In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind
>
> *~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
>
My brothers Ichwan Ramli,

Saya mohon maaf lahir & bathin kepada Ichwan Ramli dan Milis-permias
pada umumnya karena e-mail saya yang demikian besar.

Saya tidak tahu kalau ada prosedurnya sebelum mengirim e-mail yang
demikian besar. Sekali lagi saya mohon maaf lahir & bathin.

Salam kenal dari saya sebagai anggota baru di Milis-Permias ini
Nama Lengkap:Sulistiono Basuki
Status  :Nikah (1 Istri & 1 Anak)
Pekerjaan   :Karyawan PT Siemens Indonesia
Alamat Pekerjaan:Jl. Jend. A Yani Pulo Mas Jakarta Timur Indonesia
Telepon :(62 21) 4729 325
Tempat/Tanggal Lahir:Jakarta, Maret 1971
Sekolah/Univ.   :Yayasan Bina Eksekutif (YBE)
Department/Jurusan  :Industrikaufmann (IEC 96)
Major/Research  :Manajemen Industri (Lulus 98)
Program :Setaraf D3
Alamat di Indonesia   :Perum. Rorotan Persada B/16 (14140)
Telepon :(62 21) 44 85 10 69
Minat/hobby :Membuat Data, Main Catur, Silaturahmi
Alamat E-mail   :[EMAIL PROTECTED]

> Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
> ( S. Basuki )
>
>
> From: Ichwan Ramli[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, February 02, 1999 5:57 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  Re:  Materi Tarbiyah
>
> My Brothers Basuki,
>
> This is ridiculous. Anda mengirim file demikian besar, memakan biaya
> pulsa,
> tanpa melakukan confirmasi sebelumnya. Perbuatan ini tidak mengundang
> simpati, bahkan rasa kesal kepada anda. Apakah ini yang anda inginkan,
> sebagai seorang muslim ?
>
> Ichwanul Muslimin
>
>
=DELETED=



What About Their Education (and Our Safety)?

1999-02-02 Thread Pungkas Bahjuri Ali

Ancaman keamanan 10 tahun y.a.d.  Ini baru anak jalanan di Jakarta.
Bagiamana pula dengan anak-anak kebun, anak sawah, anak selokan dll di
daerah-daerah yang pasti jumlahnya jauh lebih besar? Mungkin dalam hal
ini LSM-LSM bisa lebih memainkan perannyamudah-mudahan...

Pungkas B. A.
Troy, NY
-

Republika Online, 1 Februari 99
12 Ribu Anak Jalanan Jadi Ancaman Masa  Depan

JAKARTA -- Semakin meningkatnya jumlah anak jalanan di wilayah DKI
Jakarta, yang telah mencapai angka 12 ribu orang, menjadi ancaman pada
masa yang akan datang. Ini akibat pembentukan watak selama mereka berada
di jalanan yang cenderung keras.

Kekhawatiran itu diungkapkan anggota FPP DPRD DKI  Jakarta, Djafar
Badjeber, di ruang kerjanya, pekan lalu. Ia khawatir Jakarta akan
seperti Rio de Jenairo, Brasil.

"Hendaknya kita belajar dari anak jalanan di kota Rio yang  terabaikan
sekitar sepuluh tahun yang lalu, dan mereka kini menjadi penguasa
berbagai bentuk kejahatan, seperti gembong obat terlarang hingga
pelacuran," katanya seraya meyakinkan bahwa pentingnya dipikirkan
perspektif ke depan.

Keadaan yang terjadi di Rio de Janeiro itu, katanya, kini menjadi
masalah berat bagi pemerintah Brazil untuk menanganinya. Sehingga,
Djafar yang juga Ketua Komisi B DPRD DKI itu mengimbau pemerintah,
terutama pemerintah daerah agar segera menangani masalah itu secara
sistematis.

Menurut pengamatannya, anak jalanan itu cenderung telah melakukan
hal-hal yang mengarah ke tindak kejahatan, seperti  minum minuman keras
dan berjudi. Bahkan, orang yang mencari  uang dengan jalan mengamen atau
mengemis sekarang ini lebih banyak terdiri dari kelompok usia produktif.

Ancaman lain, katanya, adalah karena tidak tertutup kemungkinan adanya
kelompok tertentu atau orang pintar yang memanfaatkan mereka untuk
melakukan hal demi kepentingan kelompok itu sendiri.

 "Pemda DKI diharapkan secara setahap demi setahap, mencari  solusi yang
paling tepat untuk mengatasinya," kata Djafar yang  mengakui ia juga
telah melihat upaya pemerintah ke arah itu, seperti rumah singgah, namun
masih jauh dari harapan.

Untuk itu, katanya, seharusnya masyarakat dapat membantu upaya yang
telah dilakukan pemerintah itu, misalkan dengan mengangkat anak jalanan
yang terpaksa mencari uang di lampu-lampu merah karena tidak dapat
melanjutkan sekolah.  Hal itu dapat dilakukan melalui dinas-dinas sosial
yang ada.

Selain itu, upaya penanganan tersebut tidak hanya ditujukan kepada
mereka yang masih anak-anak, tapi juga kelompok usia yang lain, misalkan
dengan memberikan kesempatan berusaha.

Orang seperti mereka lah, katanya, yang seharusnya   diprioritaskan
untuk mendapatkan bantuan pinjaman lunak, seperti program Pemberdayaan
Daerah Mengatasi Dampak  Krisis Eekonomi (PDM-DKE). Ia khawatir dana itu
jatuh kepada pihak yang tidak berhak.

Djafar Badjeber mengakui itikad pemerintah pusat memberikan bantuan
tersebut sangat baik, namun jika akhirnya tidak  dirasakan sendiri oleh
masyarakat yang dituju, maka upaya itu  tidak ada artinya. Sehingga,
menurut dia, seharusnya masyarakatlah yang proaktif melakukan pengawasan
atas  pengguliran dana semacam itu, selain kontrol yang dilakukan  oleh
Dewan terhadap LKMD-LKMD yang menyalurkan dana PDM-DKE tersebut,
sebagaimana yang dijanjikan.



Re: What About Their Education (and Our Safety)?

1999-02-02 Thread Hadeer
LSM - LSMehm.Jadi ingat USD 26 Juta (?) yang dibagikan ke LSM-LSM Indonesia oleh Amerika (baca : CIA, Konspirasi Yahudi, Konggres, dll...mereka semua adalah ORANG LAIN).Apa nggak orang tuanya aja yang mendidik dan mengajar, kenapa bukan lingkungan masyarakat sekitarnya saja yang melindungi, kenapa bukan rumah-rumah ibadah disekitar mereka yang mengajari, kenapa bukan kita (saya) sendirikenapa harus LSM.aneh :-)Smile, Hadeer--> From: Pungkas Bahjuri Ali <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: What About Their Education (and Our Safety)?> Date: 03 Februari 1999 9:37> > Ancaman keamanan 10 tahun y.a.d.  Ini baru anak jalanan di Jakarta.> Bagiamana pula dengan anak-anak kebun, anak sawah, anak selokan dll di> daerah-daerah yang pasti jumlahnya jauh lebih besar? Mungkin dalam hal> ini LSM-LSM bisa lebih memainkan perannyamudah-mudahan...> > Pungkas B. A.> Troy, NY> -> 


Serem...

1999-02-02 Thread Hadeer
FYI :Ada yang sudah lihat lambang Partai PDI Perjuangan yang baru...Deskripsi : Latar Belakang Merah...Gambar Kepala Banteng warna Hitam...Hidung Banteng warna Putih.Mata Banteng warna Merah...Kesan yang ditangkap : (saya pribadi sich)Seram, Menakutkan, Galak, Offensif (siap menyerang) dengan Buas  ..:-)Kalau ada yang sudah lihatdishare dong persepsi yang ditangkap dari Lambang PDI Perjuangan yang barujangan-jangan persepsi saya keliru:-)Smile, Hadeer


Re: Materi Tarbiyah

1999-02-02 Thread Mohammad Rosadi

Assalamualaikum wr.wb

My brother Sulistiyono Basuki,

Saya sangat senang mendapat kiriman email dari anda ini, sebagaimana
halnya juga dengan bung Hadeer.Teruskan saja usaha anda  membuat
kaligrafi seperti ini, karena cukup indah dan menarik untuk dilihat.

Oh ya.., anda tidak perlu khawatir dengan prosedur mengirim email. Tidak
ada yang berhak melarang anda mengirim email yang baik dan indah seperti
ini, apalagi di era reformasi seperti sekarang ini (benar kan bung
admin..?). Saya yakin anda seorang  muslim yang baik dan tidak mempunyai
suatu niatan jelek apapun dalam mengirim email ini. Kalaupun ada rekan
lain yang berkeberatan dengan email anda ini, itu suatu hal yang wajar
kok. Cuma anda tidak perlu terlalu berkecil hati, karena bagi yang tidak
setuju kan bisa langsung menghapus email anda ini.
So.., teruskan saja usaha anda ini bung...:-)


Wassalam

Mohamad Rosadi















>> ||   ||  o   ||
>> _o_,_\ ,;:   .'_o_\ ,;:  (_|_;:  _o_,_,_,_;
>>(  ..  / (_)/(.
>>Bismillah irRahman irRaheem
>>In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind
>>
>>
*~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*-,._.,-*~`^`'~*-,._.,-*~'`^`'~*
>>
>> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
>>
>My brothers Ichwan Ramli,
>
>Saya mohon maaf lahir & bathin kepada Ichwan Ramli dan Milis-permias
>pada umumnya karena e-mail saya yang demikian besar.
>
>Saya tidak tahu kalau ada prosedurnya sebelum mengirim e-mail yang
>demikian besar. Sekali lagi saya mohon maaf lahir & bathin.
>
>Salam kenal dari saya sebagai anggota baru di Milis-Permias ini
>Nama Lengkap:Sulistiono Basuki
>Status  :Nikah (1 Istri & 1 Anak)
>Pekerjaan   :Karyawan PT Siemens Indonesia
>Alamat Pekerjaan:Jl. Jend. A Yani Pulo Mas Jakarta Timur
Indonesia
>Telepon :(62 21) 4729 325
>Tempat/Tanggal Lahir:Jakarta, Maret 1971
>Sekolah/Univ.   :Yayasan Bina Eksekutif (YBE)
>Department/Jurusan  :Industrikaufmann (IEC 96)
>Major/Research  :Manajemen Industri (Lulus 98)
>Program :Setaraf D3
>Alamat di Indonesia   :Perum. Rorotan Persada B/16 (14140)
>Telepon :(62 21) 44 85 10 69
>Minat/hobby :Membuat Data, Main Catur, Silaturahmi
>Alamat E-mail   :[EMAIL PROTECTED]
>
>> Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
>> ( S. Basuki )
>>
>>
>> From: Ichwan Ramli[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>> Sent: Tuesday, February 02, 1999 5:57 PM
>> To:   [EMAIL PROTECTED]
>> Subject:  Re:  Materi Tarbiyah
>>
>> My Brothers Basuki,
>>
>> This is ridiculous. Anda mengirim file demikian besar, memakan biaya
>> pulsa,
>> tanpa melakukan confirmasi sebelumnya. Perbuatan ini tidak mengundang
>> simpati, bahkan rasa kesal kepada anda. Apakah ini yang anda
inginkan,
>> sebagai seorang muslim ?
>>
>> Ichwanul Muslimin
>>
>>
>=DELETED=
>


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Orang Telkom

1999-02-02 Thread Hadeer
Bang YW dan Telkomers :Informasi jarak antar kota (titik pembicaraan) ini juga harus di masyarakatkan dalam bentuk tabel (seperti Bang Indra katakan) khusus untuk kota - kota besar seperti Jakarta dan Surabaya misalnya, yang rancu antara jarak dan luas kota itu sendiri.Seperti dari Cinere ke Tanjung Priok...itu sudah lebih dari 30 km...berarti kan sudah dihitung Long Distance.Istilah Long Distance dengan Local Call (Local Call Except Big Cities, atau Local Call Zone 1 (<20 km), atau Local Call Zone 2 (> 20 - 300 km)) juga sudah membingungkan. Memang diperlukan Tabel Daerah, kalau perlu tabelnya di cantumkan dalam buku telepon. Jadi kita tahu posisi kita dan harga yang akan kita bayarkan. Terimakasih bang cuma usul dari rakyat:-)Hadeer.--> > > Yw: Sejauh yg saya tahu (mungkin informasi saya juga nggak akurat,> karena saya berkecimpung di sistem billing udah tahun 96 dulu),> Jarak itu dihitung dari sentral ke sentral. Misalnya saya> bicara dari Jl Sumatra (Bandung) ke stasiun Jatinegara (Jkt),> ya dihitung dari sentral Bandung (Jl Lembong) ke sentral> Jatinegara II (di Prumpung, Jl DI. Panjaitan). Jarak yang> dipakai: Tiap-tiap sentral itu ada koordinat> (lintang/bujur)-nya, dan hitungan didasarkan atas selisih> lintang/bujur itu (jadi setara jarak udara).> > Salam.


Tanya

1999-02-02 Thread Utomo Lukman

Hallo rekan-rekan.
Saya hanya mau tanya lewat jalur umum, mohon dibalas lewat Japri.
Bgmana dengan rencana Seminar dgn Kwik Kian Gie yg di Berkeley?  Waktu
itu saya sudah ngomong dengan Jeff, tapi saya kehilangan semua email saya
krm komputer saya crash.
Apakah ada yg tahu nomor telpon dan email Mari Pangestu,  Kwik Kian Gie
Laksamana Sukardi, dan George Junus Aditjondro?

Salam,

Utomo