Menuju aparat yg critique-proof atau anti-critique? (Re: Tolol vs Pandai)

1999-04-02 Terurut Topik FNU Brawijaya

Note: Kok ane melulu yg posting? Keseringan ndak baek. Ya sudah
 ane libur dulu barang 2 hari.

Hadeer:
Hehemungkin kita termasuk sombong, takabur, dan mungkin juga tolol.
Tapi itu ndak penting. Yang penting itu jadi komentator polisi ndak perlu
jadi polisi. Komentator tenis juga nggak perlu juara tenis.
Saya rasa di sini anda agak salah, bila saya boleh bilang demikian. Untuk
jadi komentator bola tidak perlu sudah teruji pandai main sepak bola.
Lain kali saya bawain video biografi komentator baseball terkenal yg tidak
pernah pegang bola baseball deh. Hehejangan merasa dijebrosin ya

Sikon jangan jadi alasan terus. Dalam segala tindakan, kita akan selalu
dihadapkan dengan sikon yg nggak menguntungkan. Apalagi aparat
kepolisian sudah ditempa untuk sanggup menghadapi sikon yg lebih
berat. Yang kita harapkan polisi sanggup bertindak tegas. Jadi kritik
kita ya nggak sekedar kritik nolol-nololin dong. Enam orang yg
mati berasal dari kampung ane. Nololin sebetulnya belum cukup!
Mestinya kita tuntut itu Kapolda. Sbg warga melek hukum mari kita
budayakan sadar tuntut-menuntut. Apakah 10 nyawa penonton
sepakbola artinya lebih kecil dari 4 nyawa mahasiswa Trisakti?
FYI, mereka bukan penonton Bonek lho... Mohon agar Hadeer
menjawabnya.

Terima kasih untuk himbauan agar berkaca diri. Himbauan yg bagus.
Sekaligus saya menghimbau Bung Hadeer untuk tidak berkaca diri terus.
Wajah kita tidak akan berubah. Keriput tetap akan ada, malah nambah.
Sadar lingkungan akan lebih baik. Kritik kepada lingkungan bukankah
menunjukkan kepedulian? Di mana-mana kritik selalu pahit. Jangan
kena virus orba yg anti kritik. In the name of 'kritik yg membangun"
masyarakat berhasil dibungkam.

Berbeda dengan cara pandang Bung Hadeer, jangan pula menunggu
diri kita cukup kapabel untuk bicara, karena nantinya kita tidak akan
pernah bicara. Kita tidak akan pernah merasa diri cukup pandai.
Anggapan bahwa untuk angkat bicara harus sudah MUMPUNI itulah
yg membuat bangsa kita selalu terdiam. Anggapan banyak bicara
adalah cermin kesombongan juga perlu direvisi. Bila semua
speak up, barulah semua inspirasi penduduk dapat diketahui. Tidak
cuma nggremeng dan nggerutu di belakang.

Khusus buat Hadeer:
"Harus nya Jaya sebagai orang "pandai" masuk ke Kepolisian, bukan
men-tolol-kan Kepolisian.".
Ini cara khas orba untuk berkelit, jangan dipake ah Jelas saya nggak
bisa dan nggak mau masuk ke kepolisian. And ane nggak ngrasa pande tuh,
tapi nggak ngrasa tolol juga, biasa aje. Hehehe

Akhir kata, mungkin kita harus berusaha menjadi critique-proof, artinya
memang kita berusaha menjadi lebih baik. Bukan sekedar anti-critique,
karena artinya justru kita tidak berusaha membuka diri menuju
kebaikan. Hehe...ini quote for this day versi ane. Ambil hikmah  yg baik
aja deh. Kalau nggak baek semua ya langsung dibuang. Susah amir


Hidup kritik, mari kita angkat bicara.
Jaya,





-
Hadeer wrote:

 Jaya :

 Bukan salah polisi untuk menjadi orang tolol...tapi situasi dan kondisi
 menjadikan mereka orang tolol.

 Karena mereka tolol-lah yang membuat mereka memilih masuk ke Kepolisian,
 karena hampir nggak mungkin orang tolol sekolah ke luar negeri ambil
 Master atau Doktor (eventhough bisa aja ada orang tolol yang sekolah ke
 luar negeri)

 Harus nya Jaya sebagai orang "pandai" masuk ke Kepolisian, bukan
 men-tolol-kan Kepolisian.

 Ehm

 Jadi ingat tulisan-tulisan di Permias dan segala kritik dan analisannya
 dan hujatannyaseperti para komentator Sepak Bola yang selalu
 menganggap diri jauh lebih pandai dari Pemain Sepak Bola . :-) 
 dikira gampang main sepak bola. he..he... ayo kita ngaca diri
 masing-masing.jangan anggap diri kita lebih baik dari orang
 lainitu akan menjadikan kita besar kepala dan sombong sampai
 kelangit. :-)

 Syarat orang sombong  sudah teruji baik sebagai "Pemain Sepak Bola
 yang pandai" baru boleh jadi "Komentator".and then baru boleh
 sombong :-)

 Hadeer
 = lagi mikir : sombongkah saya ? =

 FNU Brawijaya wrote:

  Sekali lagi kesalahan besar polisi terjadi lagi. Memang polisi
  sudah terlalu tolol untuk dapat mengambil tindakan yang benar.
  Masak belum puas mukulin mahasiswa Trisakti tempo hari,
  sekarang malah nipu suporter sepak bola. Kayaknya pantas
  kalau semua jajaran Polda Metro Jaya diturunin 3 tingkat
  semua.
 

--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Kartu Telepon $20 buat 81 menit

1999-04-02 Terurut Topik Pandir Ontohod

Buat yang hobbinya nelefon ke Indonesia.  Ada kartu telepon yang murah...
$20 buat 81 menit.
Yang berminat bisa langsung e-mail ke [EMAIL PROTECTED]

Sekian, terima kasih,

Pandir


Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Tolol vs Pandai

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Almarhum paman saya (abang dari ibu saya) adalah mantan polisi. Dan jelas
sekali buat saya bahwa almarhum  bukan orang tolol.

Alex



Re: Tolol vs Pandai

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

I reply through private line.

Alex



Re: DPR

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Pernah dengar kisah Aladdin (atau Ali Baba, ya - lupa namanya) dan lampu
wasiat ?

Ketika para penyamun (dalam cerita itu) berhasil masuk ke gua harta, mereka
tergesa-gesa meraup sebanyak mungkin karena pintu gua akan segera tertutup.
Tapi dasar masih silau, malah para penyamun itu tertinggal di dalam gua dan
tewas.

Saya tidak bilang kalau para anggota DPR itu para penyamun. Tapi ternyata
manusia itu tetap manusia. Begitu lagi, begitu lagi, begitu lagi.

Para penyamun yang sesungguhnya di Indonesia justru sekarang sedang
menggeram-geram: "Grrr! Apa lu? Mau coba-coba cari harta simpanan
gue? Mau kutak-kutik? Grr!!"

Para penyamun yang ini juga tidak sadar kalau "pintu gua" akan segera
tertutup. Dikiranya umur manusia ini sampai 5000 tahun sampai-sampai harus
menimbun harta untuk 7500 tahun - rinciannya adalah: harta untuk 5000 tahun
ditambah margin sebesar 50% dari 5000 tahun!

Rgds,

Alex



Pembuat Melissa tertangkap

1999-04-02 Terurut Topik A. Syamil

Salam Permias,

Pembuat virus Melissa yang bikin gempar mulai minggu lalu sudah tertangkap.
Berita selengkapnya ada di bawah. Silahkan dihapus jika tidak berminat
membacanya.

Jabat erat,



Ahmad Syamil
Toledo, OH
**
The Wall Street Journal

April 2, 1999


A New Jersey Man Is Arrested
And Charged as Melissa's Creator
An INTERACTIVE JOURNAL News Roundup

A man has been arrested and charged with originating the e-mail virus known
as Melissa, the New Jersey attorney general's office announced Friday.
David L. Smith, 30, of Aberdeen, was arrested Thursday night at his
brother's house in Eatontown, N.J., said Rita Malley, a spokeswoman for
Attorney General Peter Verniero.

Mr. Smith originated the virus, which caused worldwide e-mail disruption
earlier this week, from his apartment in Aberdeen, Ms. Malley said. She said
the virus is named after a topless dancer from Florida, where Mr. Smith used
to live.

Ms. Malley said Mr. Smith was snared with the help of America Online Inc.
technicians and a computer task force composed of federal and state agents.
Mr. Smith was charged with interfering with the public communication, which
carries a sentence of five to 10 years in prison and up to a $150,000 fine,
Mr. Verniero said. Mr. Smith was released on $100,000 bail.

Mr. Verniero said Mr. Smith was a network programmer for a company that did
subcontracting for ATT Corp. The company's name was not immediately
available. He cooperated with authorities when they arrived to arrest him,
Mr. Verniero said.

The Melissa virus spread around the world last Friday and over the weekend,
apparently having been uploaded to the Internet newsgroup alt.sex from a
stolen America Online account.

It affected personal computers that have Microsoft Corp.'s Word software and
its mail programs, Outlook or Outlook Express. Once activated by unwary
users, the virus causes each PC to tap into the mail program's address list
and send 50 copies of a message containing a list of pornographic Web sites
to e-mail addresses on that list, generating a flood of traffic that brought
many corporate e-mail systems to a halt last Friday.

The virus crafted a subject line for the e-mail that begins with "Important
message from" followed by the name of the person who unwittingly passed on
the message. By using names in the address book and sending a message with
an innocuous subject line, Melissa appeared to be a real message coming from
a person most likely known to the recipient. The virus isn't activated
unless users call up a Word file, named "list.doc," that is attached to the
mail message.

Melissa appeared to cause no direct damage to infected PCs, but the incident
demonstrated the continued vulnerability of networked computer systems to
rogue software, and how quickly such programs can move along the global
Internet.

A global hunt for the programmer responsible began soon after the virus
began winging its way around the world. Computer researchers were soon hard
at work tracing Melissa's path and poring over the style of coding used by
its author. Some of the earliest evidence in the hunt, ironically, came from
an identification number generated by some versions of Word -- a feature
that was the subject of harsh scrutiny from privacy advocates after its
existence was brought to light last month.

The identification numbers, called global unique identifiers, or GUIDs, are
generated by Word 97 and associated with specific documents. Microsoft said
the numbers, also found in other companies' software, are generated for such
purposes as tracking links between Web documents with changed file names.
Microsoft now has distributed software tools that remove GUIDs from existing
documents and can stop Word 97 from generating them in the future.
The GUIDs only created circumstantial evidence, however. Though only one
number is generated for each data file or Word document, sometimes virus
creators work from someone else's file rather than creating a new one. It is
also possible for clever programmers to change a GUID to cast suspicion on a
machine other than their own, computer experts said.

Another danger with viruses is the inevitable copycat strains that pop up.
Antivirus-software makers were quick to discover variants of Melissa that
used different subject lines or documents from different Microsoft programs.

Researchers had been studying circumstantial links between the latest virus
and postings by a programmer known by the pseudonym VicodinES. Ms. Malley
said Friday that Mr. Smith was "definitely not'' the person who used that
handle, but also said investigators believe he took two viruses, one of
which came from VicodinES, and combined them with another virus to create
Melissa.



Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-02 Terurut Topik Dodo D.

See, I told you too,

Masalah seperti ini sepertinya agak luput dari perhatian para pemimpin
partainya.

Lha kalau sebelum pemilu aja udah kaya begini, trus gimana nanti setelah
pemilu berlangsung, dan jelas siapa pemenangnya...? Kalau para pemimpin
partai hanya sibuk ngurusin pencalonan dirinya, tanpa memperhatikan
dampak sosial (tentunya yang negatif) yang bisa merugikan semua pihak,
saya ndak yakin negara kita akan bisa menjadi negara demokrasi yang kita
inginkan bersama.

Makanya waktu bang Yusuf nanggapi usulan saya dulu dengan mengatakan
bahwa masalah pengikut partai bisa dibicarakan setelah pemilu
dilaksanakan, saya merasa sangat skeptis, karena memang kenyataannya
kita masih belum dewasa untuk menerima kekalahan dan perbedaan
pendapat.

Au ahpusing, mending ndak usah milih aja...

--- "N.S. Sisworahardjo" [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum wr. wb.

 See, I told you :)
 Massa PDI Perjuangan Serbu Golkar
 http://www.republika.co.id/9904/03/11011.htm

 Wassalam,
 nur

 N.S. Sisworahardjo


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Sikap Sukuis Kita (Re: Betapa mulia niatnya)

1999-04-02 Terurut Topik Dodo D.

Wah, kali ini saya agak ndak sependapat dengan Cak Brawi,

Sepertinya kita terlalu mencampur adukkan antara optimisme seseorang
untuk memajukan diri dan bangsanya dengan trauma masa lalu akibat
masalah2 SARA. Memang eliminasi potential conflict akibat perbedaan SARA
adalah salah satu faktor kunci dalam memperbaiki kehidupan bangsa kita
secara keseluruhan. Akan tetapi apabila kita selalu apriori terhadap
niat baik seseorang dan optimismenya dalam mengadakan perubahan ke arah
yang lebih baik, maka perubahan itu sendiripun tidak akan bisa
terlaksana dengan baik, karena pesimisme kita atau sikap yang skeptis
akan menjadi kendalanya.

Trauma terhadap "penyakit bangsa" yang bisa dibilang kronis ini
sepertinya memang sangat menghantui sebagian besar bangsa kita, bahkan
di kalangan legislatifpun bisa terjadi. Contoh posting Bung Rosadi
tentang Komisi V DPR yang menggagalkan tender perusahaan Amerika
bernilai ratusan juta dolar itu-- yang hanya karena mitra kerjanya
adalah Bob Hasan yang identik dengan KKN-- juga merupakan salah satu
akibat dari trauma yang berkepanjangan. Sayangnya, trauma ini sering
membutakan mata dan hati kita untuk bisa melihat permasalahan secara
jernih dan akibatnya justru merugikan bangsa kita sendiri. Saya setuju
dengan Bung Rosadi dalam postingnya yang mengatakan bahwa sikap DPR ini
justru akan bisa mematikan minat investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia.

Jadi menurut saya, tidak seharusnya kita terlalu terbawa oleh trauma
masa lalu yang berkepanjangan sehingga membutakan rasio kiuta untuk
menerima hal hal yang positif.

Itu aja deh...
nggak hoby nulis panjang lebar, capek..



--- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Peringatan: Email ini puanjang. Intinya ngomong SARA dan sedikit
 ngomong bentuk federasi. Kalau ndak suka langsung apus aje.

 Hehe...serius amat sih. Santai aja ah. Tidak ada kritik dari saya,
 yang
 ada adalah kekecewaan terhadap apa yg ada di lapangan. Pembangunan
 di daerah tidak hanya memerlukan orang macam Punky saja. Okay lah
 kita persempit, misal pembangunan Kalbar deh. Diperlukan
 juga orang macam Pariyem dan Sugiyo, Topson Simanungkalit,
 I Ketut Tantri, atau Adi Cakranegara dari madura, dll. Terusin aja
 sendiri,
 masak ratusan suku mesti disebut. Itu baik untuk bidang pertanian,
 perdagangan, dll.

 Sayangnya, yang namanya kaum pendatang biarpun sudah
 beranak-pinak puluhan tahun tetap dianggap sebagai pendatang.
 Dan kaum pendatang ini mempunyai hak yg terbatas. Paling tidak,
 endak akan sama dengan yang punya nama belakang Datau, misalnya.

 Ini adalah kenyataan. Biarpun kita memalingkan muka ke mana saja,
 kenyataan ini endak akan berubah. Kaum pendatang adalah tamu,
 yang setiap saat bisa diusir, di-harras, bahkan dibunuh. Peristiwa
 Sambas kemarin menunjukkan bagaimana praktek ethnic cleansing
 dijalankan. Pemerintah lokal malah menunjukkan keberpihakan,
 bukannya mengayomi semua penduduk, sebagai pemilik bersama wilayah
 itu. Kalau anda baca, anda akan menemukan keberatan kepala suku
 Dayak bila di Sambas masih ada orang Madura. Ini adalah sikap
 dan praktek SARA yg luar biasa. Di masa depan, pemimpin macam
 ini perlu dimasukkan ke kamar gas. Maksudnya diambil 100 orang
 secara random untuk kentut bareng ke kamar kecil, lalu si ketua
 rasis ini dimasukin ke kamar itu. Biar puyeng.hehe Mosok
 sebentar-sebentar angkat mandau. Mbok ya angkat besi aja, jadi atlit.

 Sikap semacam ketua suku juga ada di benak Uskup Bello. Dia pernah
 bilang agar Timtim untuk orang Timtim saja, juga khusus untuk orang
 Katolik saja. Ini juga tindakan SARA. Jadi juga mesti dimasukin ke
 kamar
 bareng ketua suku itu. Mbok ya yg katolik demo ke Vatikan gitu lho.
 Supaya uskup yg rasis ini diganti aja. Mosok orang rasis en sukuis
kok
 dapat Nobel. Weleh...weleh mbok yao dikasihin ke saya aja.

 Bila kita buka peta Indonesia, saat ini tiap propinsi mewakili 1 atau
 2
 suku yg dapat mengklaim sebagai pemilik asli wilayah tersebut. Yang
 lain cuma numpang. Beberapa pendatang yg punya ketrampilan
 istimewa macam Punky akan diperlakukan sebagai savior. Yang biasa
 saja seperti Eyang Troy tetap dianggap sebagai tamu. Yang kurang dari
 rata-rata akan dianggap benalu yang perlu dimusnahkan.

 Kalau kita ingin maju, semua daerah harus dibuka. Tidak ada kecuali.
 Mau Aceh, mau Jateng, atau Ambon, dll. Saat ini tidak ada daerah yg
 benar-benar terbuka kecuali DKI Jakarta. Di sana setiap orang punya
 chance yg sama untuk meraih sukses di sektor swasta dan pemerintahan.
 Bila kita ingin bicara kota per kota, menurut saya hanya Jakarta dan
 Surabaya yang benar-benar terbuka. Jakarta jadi melting pot secara
 nasional, dan Surabaya jadi melting pot wilayah timur. Di luar kedua
 kota itu, sukuisme dan rasisme masih merajalela. Dengar-dengar sih
 Medan dan Ujungpandang yg terparah. Tahu deh...

 Untuk itulah, perlu gebrakan bagaimana memberantas sikap SARA
 ini baik yg tersembunyi maupun yg terbuka yg dimiliki setiap orang.
 Jangan sampai kesalahan Broz Tito kita 

Fwd: Don't be afraid to take a risk

1999-04-02 Terurut Topik Dodo D.

(Author Unknown)

Risk is something that we all fear.  Yet it is only when we take a
chance that we manage
to change our lives and improved them.  Whenever I am afraid to take a
risk on
something I always remember this quote: "You can't  get to second base
unless you
have the courage to leave first".   Today, I came across a small piece
that I like to share
with you:

Risks:

To laugh is to risk appearing the fool.
To weep is to risk appearing sentimental
To reach out for another is to risk involvement
To expose your feelings is to risk exposing your true self.
To place your ideas, your dreams before a crowd is to risk their loss.
To love is to risk not being loved in return
To live is to risk dying.
To hope is to risk despair.
But risks must be taken, because the greatest hazard in life is to risk
nothing.
The person who risks nothing, does nothing, has nothing, and is
nothing.
They may avoid suffering and sorrow, but they cannot learn, feel,
change, grow, love,
live.
Chained by their attitudes, they are a slave, they have forfeited their
freedom.
Only the person who risks is free.
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-02 Terurut Topik Budi Haryanto

Ini jugalah yang sejak jauh-jauh hari saya khawatirkan Mas Siswo.
Kelihatannya genderang perang antar pendukung partai sudah mulai
ditabuh. Hampir bisa dipastikan peristiwa balasan akan menyusul, dan
kalau begitu akan susah sekali untuk dihentikan (ingat juga cara-cara
adu domba yang baru saja terjadi di beberapa daerah di Indonesia).
Kelihatannya ada 'kekuatan' besar yang merencanakan ini semua.

Saya sedih kalau pemilu akhirnya dibatalkan atau diundurkan.

Salam,
Budi

N.S. Sisworahardjo wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.

 See, I told you :)
 Massa PDI Perjuangan Serbu Golkar
 http://www.republika.co.id/9904/03/11011.htm

 Wassalam,
 nur

 N.S. Sisworahardjo



Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-02 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Berikut ini kutipan dari berita di Republika :

"Ia tak membantah atau membenarkan bahwa massa itu dari
kelompoknya meski mereka semua mengenakan atribut PDI Perjuangan..."

Saya teringat ketika saya kuliah dulu. Para senior kami bercerita bagaimana
jaket almamater kami (sebisa mungkin) dicetak sesuai dengan jumlah mahasiswa.
Keputusan ini didasarkan kepada pengalaman sewaktu masa berdarah sejarah
Indonesia pertengahan tahun 60-an.

Semoga peristiwa ini bukan skenario internal dari kelompok dalam Golkar yang
anti Akbar Tanjung. Kalau ada perselisihan internal Golkar, tidak usah
bawa-bawa atribut orang lain, lah...

Kalau memang benar dari PDI Perjuangan, wah harus dihukum keras, dong! Jangan
ikut-ikutan cara murahan warisan Orde Baru.  Kok bisa-bisanya bilang
kerusuhan massa?

Rgds,

Alex



Re: U.S. Green Card Lottery (PENTING)!!!

1999-04-02 Terurut Topik SUDIANTO, EVAN

Teman2x bagi yg pernah baca informasi ttg green card di bawah ini, perlu
saya beritahukan itu adalah BOHONG dan PENIPUAN karena baru sempat saya cek
ke kantor INS di Chicago. Selain itu homepage INS bukan seperti yg
diberitakan dlm informasi di bawah...

Evan Sudianto
John Marshall Law School
Chicago
--
From: Ahmad Syamil
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 3/6/99 7:48:35 PM
Subject: U.S. Green Card Lottery

Salam untuk semuanya,

Kalau tertarik ikut Green card lottery dari pemerintah Amerika, silakan coba
homepagenya US
Immigration and Naturalization Services (INS) berikut:

http://www.us-immigration.org

kalau mau yang bahasa Indonesia :

http://www.us-immigration.org/id/


Jabat erat,


Ahmad Syamil
Toledo, OH



Re: U.S. Green Card Lottery (PENTING)!!!

1999-04-02 Terurut Topik N.S. Sisworahardjo

Ini bukan persoalan penipuan atau bohong mas Evan,

Sejak dulu memang banyak sekali badan2 swasta yang bertindak sebagai calo
dalam usaha nyari duit bagi peserta lottery. Banyak peserta yang tidak tahu
tata caranya dan menempuh cara lewat calo. Itu tidak salah dan bukan
penipuan. Itu adalah bisnis yang sah di US ini. Nah berpulang pada kita,
mau ikut lottery dengan mengisi formulir sendiri atau minta bantuan calo,
itu terserah kita. :)

Wassalam,
nur
At 04:42 PM 4/2/99 -0600, you wrote:
website INS itu adl http://www.ins.usdoj.gov/
selain itu lottery utk green card tdk dipungut bayaran 
silahkan hubungi INS regional masing2x utk lebih jelasnya...

Evan Sudianto
John Marshall Law School
Chicago



Re: [Re: adi sasono]

1999-04-02 Terurut Topik Pandir Ontohod

Itu nyang namanya politik.  Orang tua dulu bilang politik itu kotor, ada juga
nyang bilang politik itu kejam.
Syahganda? aktivis politik sejak di bangku kuliahan.  Terkena DO jamannya
wiranto jadi rektor.  kemudian ia aktif di LSM internasional, kalau tak salah
istrinya orang belanda. 
Ibunya pernah menulis di surat pembacanya kompas, isinya mempertanyakan
perubahan anaknya sebelum ia masuk ITB dan setelah beberapa taun ia kuliah di
ITB.
Noorcholis/gepeng juga aktivis politik sejak bangku kuliahan, kalo tak salah
ia adik kelas (beda 4 taun) dengan syahganda.
politiklah nyang membuat orang berubah, politik jugalah nyang membuat teman
jadi saling menghantam.
Benar tidaknya surat syahganda pun seakan bias, apa benar itu surat syahganda,
atau ada orang nyang sengaja mencatut suratnya syahganda.
Politik politik, benar kata kang Andrew mendingan makan-makan aja, jadi mau
nraktir saya makan di mana? Kalo kejauhan cukup kirimi saya money order... :-D

Pandir,
Propokator nyang nggak pernah pake surat-suratan


Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED] wrote:
ya sepertinya :

Yang kristen ketakutan kalau si adi sasono yang sekarang ini berada di
pusat kekuasaan bermain-main api didalam sekam. si adi ditakutkan akan
merubah negara ini menjadi negara agama, lalu ngejar-ngejar yang kristen.

Sedang yang Islam masih terus ketakutan dengan si benny yang katanya
masih bermain strategi papan catur untuk menyudutkan umat islam yang
katanya didendami nya sampai mati...

jadi siapa yang sekarang kita takuti? takut kita sama si adi? takut kita
sama si benny? atau kita takut dengan kelaparan.mana yang lebih
mengancam?  kelaparan yang telah membuat kita beringas sehingga
bisa diadu macam spion oleh orang-orang macam adi dan si benny
ini...(kalau memang mereka ini yang menjadi penggerak catur-caturnya)

jadi mau apa? masih terus aja bilang diprovokasimasih terus aja
bilang ini salah si adi...ini salah si benny.ah...mana selesai
permasalahan.buat perubahan donk yang mendasar..

oiii...makan...makanbagi pemerintahan yang baru, bersih, dan
berdemokrasi murni...tugas pertama anda adalah menyediakan PANGAN MURAH
yang dapat dibeli oleh MAYORITAS MASYARAKAT (yang sekarang sudah berada
dibawah ambang kemiskinan), bukan untuk menyediakan uang NEGARA untuk
menyelamatkan bank, kejadian si BAKRIE lalu...
Sediaiin uang dari kas negara (YANG BERASAL DARI RAKYAT) kembali untuk
kemakmuran rakyat jelata...bukan kemakmuran elitis

bosen dengan masalah sama si adi dan si benny

MAKAN-MAKAN



On Thu, 1 Apr 1999, Indi Soemardjan wrote:

 SeeI told you so!


 -

 SEPERTINYA BAPAK YANG SATU INI (AS)PERLU DIPERHATIKAN SECARA KHUSUS.
 STRATEGINYA SEPERTI EYANG HARTO.


 Belakangan ini muncul heboh "Surat
 Syahganda", Sekjen Partai Daulat Rakyat (PDR) dan peneliti CIDES,
 lembaga
 kajian milik ICMI. Surat yang bocor ini menyiratkan agenda politik Adi
 Sasono dan PDR untuk mencalonkan Habibie menjadi presiden mendatang.
 Surat
 ini juga menyiratkan agenda politik PDR dan Adi Sasono sendiri. Berikut
 adalah kutipan dari apa yang dikatakan sebagai "surat syahganda"
 tersebut.
 -

 Kepada Yth,
 Mas Adi Sasono,
 Dirumah.

 Assalamu' alaikum.

 Saya sekeluarga sehat wal'afiat dan semoga Mas Adi sekeluarga demikian
 adanya serta senatiasa mendapatkan hidayahnya.

 Keadaan politik terakhir ini perkembangannya sangat cepat sekali dan
 karena
 kesibukan mas Adi , saya melaporkan hal-hal sebagai berikut sebagai
 tindak
 lanjut pembicaraan kita di Tanah Suci.

 1. Untuk KPU saya sudah menggolkan Umar Husein masuk mewakili PDR . Saya
 pribadi ingin agar Mas Adi memperhatikan Umar Husein sebagai kader.
 Selebihnya peran Pak Syarwan yang selalu membantu juga layak untuk kita
 beri
 pujian soalnya kita kemarin udah 'last minute' lho mas.

 2. Guna Kelancaran pencalonan bapak Habibie untuk Presiden mendatang ,
 saya
 sudah melakukan langkah langkah sebagai berikut,

 a) Saya sudah koordinasi dengan Bang Hariman Siregar untuk
 mengidentifikasi
 kekuatan-kekuatan yang mungkin bisa kita rangkul dan juga kekuatan
 kekuatan
 yang melawan. Hariman juga sudah koordinasi dengan Fanny dan sudah
 memerintahkan Bursah untuk melakukan operasi mendukung Pak Habibie lewat
 GPRI. Bursah akan meloby elite tentara supaya menerima kombinasi
 Sipil-Militer dengan mendorong isssue duet Presiden Habibie-Pak Wiranto
 (tentara ini kalo nggak diakalin emang susah). Sedikit ganjalan hanya
 dari 2
 Colis (Muzaki Colis dan Noorcholis/ge-
 peng) yang tidak bisa kompromi dan anti Habibie. Muzaki Colis ini binaan
 lama dari Tutut-Hartono sedang Noorcholis ini tangannya Arifin Panigoro.
 Hariman juga sudah memerintahkan Kastorius Sinaga untuk menjaga Tim 11
 bersama Bang Buyung serta aktif melakukan pemantauan terhadap Pemantau
 Pemilu. Ini penting mengingat ada gerakan Arifin Panigoro dan kawan
 kawannya
 yang akan menggunakan Pemantau Pemilu untuk menghantam hasil-hasil
 Pemilu
 1999 nanti. Hariman juga nitip pesan 

Re: Fwd: Don't be afraid to take a risk

1999-04-02 Terurut Topik Ichwan Ramli

Bung Dodo,

Memilih dalam Pemilu juga adalah keberanian untuk mengambil resiko !!

Anomali nampaknya. Bung dodo yang cenderung memilih untuk tidak memilih,
karena takut salah pilih( seperti dikemukakan dalam posting sebelumnya atau
sesudahnya ?), ternyata juga yang meng-forward posting ini. It's a kind of
self - critics may be ?.

 But risks must be taken, because the greatest hazard in life is to risk
 nothing.
 The person who risks nothing, does nothing, has nothing, and is
 nothing.
 They may avoid suffering and sorrow, but they cannot learn, feel,
 change, grow, love,  live.
 Chained by their attitudes, they are a slave, they have forfeited their
 freedom.
 Only the person who risks is free.

salam.

- Original Message -
From: Dodo D. [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, April 03, 1999 3:35 AM
Subject: Fwd: Don't be afraid to take a risk


 (Author Unknown)

 Risk is something that we all fear.  Yet it is only when we take a
 chance that we manage
 to change our lives and improved them.  Whenever I am afraid to take a
 risk on
 something I always remember this quote: "You can't  get to second base
 unless you
 have the courage to leave first".   Today, I came across a small piece
 that I like to share
 with you:

 Risks:

 To laugh is to risk appearing the fool.
 To weep is to risk appearing sentimental
 To reach out for another is to risk involvement
 To expose your feelings is to risk exposing your true self.
 To place your ideas, your dreams before a crowd is to risk their loss.
 To love is to risk not being loved in return
 To live is to risk dying.
 To hope is to risk despair.
 But risks must be taken, because the greatest hazard in life is to risk
 nothing.
 The person who risks nothing, does nothing, has nothing, and is
 nothing.
 They may avoid suffering and sorrow, but they cannot learn, feel,
 change, grow, love,
 live.
 Chained by their attitudes, they are a slave, they have forfeited their
 freedom.
 Only the person who risks is free.
 _
 Do You Yahoo!?
 Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com




Re: Habibie di Aceh...

1999-04-02 Terurut Topik djoko raharto

Ada lagi bung, semalam Mr. Carter menyebut "Habibie" dengan hangat
sebagai sahabat yang pernah dikenalnya empat tahun yang lalu...ehm.
Memang lebih enak punya pimpinan yang pinter, plus dikenal
international.
Bukannya yang mengandalkan kharisma, massa...lebih-lebih kekuasaan dan
kekuatan.


Salut buat Habibie...

Harus kita akui, tidak semua orang bisa berbuat seperti ini. Kali ini
tindakan beliau patut kita beri ancungan jempol. Tinggal kita tunggu
saja realisasi dari ucapan-ucapannya tersebut. Semoga saja kehidupan
rakyat aceh dimasa mendatang menjadi jauh lebih baik,tentram, dan
sejahtera, serta aman...(amienn!)


Wassalam
Mohamad Rosadi


==Berita
dari Republika


  Presiden Minta Maaf pada Rakyat Aceh

BANDA ACEH -- Takbir bergema di Masjid Baiturrahman Banda Aceh,
kemarin.
Itu tidak saja dari sekitar 3.000 jamaah masjid, tapi juga berkali-kali
digemakan Presiden BJ Habibie.

Pada awal pidatonya, Presiden berseru: Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Allahu Akbar! Presiden Habibie memenuhi janjinya.
Dalam silaturahmi usai shalat Jumat, Presiden menampung semua
uneg-uneg dan aspirasi masyarakat Aceh, kecuali suatu hal yakni
soal referendum. ''Masalah itu sepenuhnya merupakan
wewenang MPR,'' tegas Presiden, menjawab usul seorang
mahasiswa agar Pemerintah Pusat melaksanakan referendum.

Sebelum dialog -- yang berlangsung agak panas dengan
lontaran-lontaran pertanyaan cukup kritis dari masyarakat Aceh
Presiden Habibie lebih dahulu membacakan pidato tertulisnya.
Dalam pidato itu, Presiden atas nama pemerintah menyampaikan
permohonan maaf kepada rakyat Aceh.

"Pemerintah memaklumi jika masyarakat Aceh merasa pedih
dan kecewa serta traumatis terhadap ekses dari operasi
keamanan yang terjadi selama ini. Atas nama pemerintah dan
ABRI, saya sangat menyesalkan segala ekses yang terjadi,''
tandas Kepala Negara yang disambut takbir Allahu Akbar
jamaah masjid.

Mengulangi apa yang telah disampaikankan dalam pidato
Kenegaraan 15 Agustus lalu, Habibie menyatakan, ''Dari tempat
yang suci di Masjid Baiturrahman ini, saya sekali lagi
menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh bangsa
Indonesia atas segala tindakan dan kesalahan yang dilakukan
aparat dalam menjalankan tugasnya, sehingga -- baik secara
sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja -- menyakiti
dan melukai hati rakyat.''

Melalui forum silaturahmi ini, lanjut Presiden, permintaan maaf
juga disampaikan kepada seluruh rakyat Aceh, khususnya para
keluarga korban atas ekses yang terjadi dan sama-sama tidak
dikehendaki tersebut. ''Saya intruksikan [kepada] aparat
keamanan untuk menghentikan semua tindakan kekerasan dan
pertumbahan darah. Saya juga minta diambil tindakan terhadap
oknum ABRI, birokrat dan masyarakat yang melaksanakan
perbuatan melanggar hukum dan melanggar hak asasi manusia,''
tegasnya.

Presiden juga mengatakan, pemerintah sekarang ini amat
menyadari bahwa kebijaksanaan pada masa lalu ada yang tidak
cocok bagi masyarakat Aceh. Kebijaksanaan itu mungkin terjadi
karena langkah yang sentralistik dan penyeragaman.

Kemudian, secara pribadi, Habibie menyatakan menjadi orang
tua asuh bagi anak-anak berbakat korban operasi keamanan.
''Saya pribadi Bacharuddin Jusuf Habibie dan istri Hajjah Ainun
Habibie telah mengambil kebijaksanaan dan jika diterima
bersedia menjadi orang tua asuh dari anak-anak yang berbakat.
Caranya saya serahkan kepada para tokoh masyarakat,'' ujar
Presiden.

Presiden bersama Ny Hasri Ainun Habibie tiba di bandara
Sultan Iskandar Muda Aceh Jumat pukul 11.30. Di bandara,
Kepala Negara disambut Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud,
Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rachman Gaffar, tokoh
ulama Teungku Muhibbudin Wali dan Teungku Ahmad Dahlan,
serta Rektor IAIN Ar Raniriy Dr Sofwan Idris. Presiden
didampingi sejumlah menteri, termasuk Menhankam/Pangab
Jenderal TNI Wiranto.

Kedatangan Presiden juga disambut unjuk rasa mahasiswa.
Berbagai spanduk terlihat di beberapa tempat, yang antara lain
bertuliskan Status Daerah Istimewa Aceh Jangan Basa-Basi
Tolong Realisasinya, Kodam Iskandar Muda Oke, Tapi
Harus Memihak Kepada Rakyat!.

Di Masjid Baiturrahman, kaum wanita yang biasanya jarang
shalat Jumat, kemarin mereka terlihat ikut shalat. Bahkan di
antara mereka, usai shalat, menyampaikan uneg-uneg. Perhatian
media pun, termasuk media asing, cukup tinggi.

Dalam sambutannya, Habibie menjelaskan, pemerintah tengah
mengembangkan sebuah kerangka penyelesaian masalah Aceh
yang adil, komprehensif dan berorientasi ke depan. ''Adil bagi
semua pihak, komprehensif dalam segala aspeknya dan
berorientasi ke depan untuk membangun masa depan Aceh yang
lebih tenteram dan sejahtera.''

Ia menambahkan, ''Yang ingin kita bawa dan wujudkan di masa
depan adalah kehormatan, keberdayaan dan kehidupan
masyarakat Aceh yang sejati dan yang kita dambakan dan
bukan masa depan yang terbelenggu oleh trauma,'' paparnya.

Gubernur Syamsuddin Mahmud dalam sambutannya, sebelum
Presiden 

PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-02 Terurut Topik N.S. Sisworahardjo

Assalamu'alaikum wr. wb.

See, I told you :)
Massa PDI Perjuangan Serbu Golkar
http://www.republika.co.id/9904/03/11011.htm

Wassalam,
nur

N.S. Sisworahardjo